Bab 9A
description
Transcript of Bab 9A
Bab 9A
Analisis Variansi 1
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Bab 9A
ANALISIS VARIANSI 1
A. Variansi
1. Hakikat variansi
Variansi adalah besaran statistika untuk menunjukkan ukuran penyebaran data
Makin menyebar suatu data makin besar nilai variansinya. Makin tidak menyebar suatu data makin kecil nilai variansinya
Pada data seragam atau data yang tidak menyebar, variansi adalah nol
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
2. Kefektifan Faktor
Suatu penyebab atau faktor dapat saja menyebabkan sebaran data bertambah
• Misalnya terdapat sekumpulan ayam yang jaraknya menghasilkan suatu variansi
• Muncul seekor anjing (penyebab atau faktor) maka ayam akan lebih menyebar sehingga variansi bertambah
Faktor yang dapat meningkatkan variansi dikenal sebagai faktor efektif
Dengan demikian, untuk mengetahui keefektifan suatu faktor kita dapat menghitungnya dari peningkatan variansi data
Pada faktor yang tidak efektif, variansi data tidak bertambah
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Kefektifan faktor
Faktor
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
3. Perbedaan Rerata
Keefektifan faktor dapat juga terjadi pada sejumlah kelompok data
• Misalkan terdapat sejumlah induk ayam, masing-masing dengan sejumlah anak ayam. Letak induk ayam merupakan rerata kelompok anak ayam itu
• Letak anak ayam dengan masing-masing induk mereka menghasilkan suatu variansi dikenal sebagai variansi dalam kelompok
• Letak induk ayam dengan induk ayam lainnya menghasilkan suatu variansi dikenal sebagai variansi antara kelompok
• Ketika anjing muncul, induk ayam menyebar sedangkan anak ayam mengikuti induk mereka masing-masing
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Keefektifan faktor dan perbedaan rerata
Setiap kelompok memiliki rerata; rerata bergeser ke kanan setelah terkena faktor
Variansi dalam kelompok
Variansi antara kelompok
Variansi total
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
-----------------------------------------------------------------------------
• Variansi dalam kelompok induk ayam tidak berubah karena anak ayam mengikuti induk mereka masing-masing
• Variansi antara kelompok induk ayam berubah karena induk ayam menyebar
• Karena letak induk ayam dianggap sebagai rerata di antara anak ayamnya maka keefektifan ini juga menghasilkan perbedaan rerata
Keefektifan faktor terhadap sejumlah kelompok data menyebabkan rerata kelompok data berbeda satu dan lainnya
Dengan demikian variansi dapat digunakan untuk menguji adanya perbedaan rerata di antara sejumlah kelompok data
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Hubungan Variansi
Sebelum terkena faktor faktor efektif
Var (A) / Var (D) 1
Setelah terkena faktor efektif
Var (A) / Var (D) 1
Distrubusi probabilitas pensampelan adalah F sehingga
F = Var (A) / Var (D)
dan pengujian hipotesis dilakukan dengan merujuk
F ke Ftabel pada taraf signifikansi tertentu
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
4. Contoh Perbedaan Rerata
Kita melihat contoh pada tumbuhan yang diberi pupuk
Tumbuhan itu dibagi menjadi empat kelompok yakni kelompok X1, X2, X3, dan X4
Pertumbuhan di dalam masing-masing kelompok menghasilkan variansi dalam kelompok
Tanpa pupuk rerata pertumbuhan setiap kelompok adalah sama atau hampir sama sehingga rerata pertumbuhan di antara kelompok adalah kira-kira sama dan variansi antara kelompok adalah nol atau kecil sekali
Tumbuhan itu diberi pupuk dengan rancangan
• X1 tanpa pupuk• X2 sedikit pupuk• X3 pupuk sedang• X4 pupuk cukup
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Jika pupuk efektif maka pertumbuhan pada tiap kelompok akan berbeda sehingga rerata pertumbuhan di antara kelompok tumbuhan X1, X2, X3, dan X4 akan berbeda
Perbedaan rerata pertumbuhan di antara empat kelompok itu dapat dipantau dari variansi
Variansi dalam kelompok tidak berubah atau hampir tidak berubah karena tiap anggota kelompok memperoleh pupuk yang sama (tiada, sedikit, sedang, cukup)
Variansi antara kelompok berubah karena pertumbuhan pada tiap kelompok berbeda
Perbedaan rerata kelompok dapat dipantau dari perubahan variansi antara kelompok
Biasanya perbedaan rerata kelompok ini dipantau dari perubahan perbandingan variansi antara kelompok terhadap variansi dalam kelompok
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Kefektifan faktor pupuk dan perbedaan rerata
Setiap kelompok memiliki rerata; rerata bergeser ke kanan setelah terkena faktor pupuk yang efektif
X1
X2
X3
X4
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
5. Faktor dan Level
Pada contoh pupuk itu, kita mengenal faktor dan level
• Pupuk sebagai penyebab kesuburan tumbuhan dikenal sebagai faktor
• Perbedaan kadar pupuk pada berbagai kelompok dikenal sebagai level yakni level tanpa pupuk, level sedikit pupuk, level pupuk sedang, dan level pupuk cukup
Biasanya dalam hal ini, kita akan menguji perbedaan rerata kesuburan tumbuhan di antara level yang berbeda (kelompok berbeda)
Dengan kata lain terjadi pengujian statistika tentang perbedaan rerata pada level
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
6. Contoh Faktor dan Level
Dalam analisis variansi, setiap faktor memiliki level. Ada yang dua level, ada yang tiga level, dan seterusnya
Beberapa contoh
• Faktor kelamin (2 level)
Level lelaki
Level perempuan
• Faktor bahasa (3 level)
Level halus
Level sedang
Level kasar
• Faktor status sosial ekonomi (3 level)
Level tinggi
Level menengah
Level rendah
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
7. Analisis Variansi Satu Jalan
• Banyaknya faktor di dalam analisis variansi menentukan banyaknya jalan pada analisis variansi
• Analisis variansi pada satu faktor dengan beberapa level dikenal sebagai analisis variansi satu jalan
• Sebaiknya analisis variansi satu jalan digunakan apabila terdapat lebih dari dua level (tiga atau lebih level)
• Analisis variansi satu jalan dengan dua level sebenarnya adalah selisih dua rerata dan hal ini dapat dilakukan melalui pengujian hipotesis selisih dua rerata
• Faktor pada analisis variansi satu jalan dikenal juga sebagai faktor utama
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
B. Analisis Variansi
1. Pemilahan variansi
Variansi untuk efek utama perlu dipilah ke dalam beberapa bagian. Pemilahan ini dikenal sebagai analisis variansi
Pilahan variansi ini menyebabkan variansi total dipilah menjadi variansi dalam kelompok dan variansi antara kelompok
Secara tidak langsung, variansi total terkait dengan variansi dalam kelompok dan variansi antara kelompok
Kaitan di antara mereka itu terjadi melalui komponen Jumlah Kuadrat Simpangan (JK) dan Derajat Kebebasan (DK) yakni melalui hubungan
• Variansi = (JK) / DK
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
2. Macam Variansi
Setiap variansi merupakan pembagian di antara JK dan DK sehingga
Variansi total
Vartot = (JKtot) / (DKtot)
Variansi dalam kelompok
Vardk = (JKdk) / (DKdk)
Variansi antara kelompok
Var ak = (JKak) / (DKak)
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
3. Penggunaan Analisis Variansi
• Analisis variansi digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan rerata populasi (biasanya lebih dari dua populasi)
• Pada pengujian hipotesis tentang perbedaan rerata populasi, analisis variansi hanya dapat memutuskan bahwa paling sedikit ada satu rerata yang tidak sama
• Jika terdapat lebih dari dua rerata maka analisis variansi tidak dapat menunjuk pasangan rerata mana saja yang beda
• Setelah berhasil menguji hipotesis melalui analisis variansi (dalam hal lebih dari dua rerata) maka untuk mengetahui mana di antara pasangan rerata yang berbeda, pengujian diteruskan dengan menggunakan pengujian komparasi ganda
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
4. Komparasi Ganda
Dalam hal lebih dari dua populasi, analisis variansi hanya mampu menyatakan paling sedikit ada satu rerata yang beda
Analisis variansi tidak dapat menunjuk rarata mana saja yang beda
Analisis variansi juga tidak dapat menunjuk rerata mana lebih besar atau lebih kecil dari rerata lain
Keputusan tentang rerata mana yang beda serta rerata mana yang lebih besar atau lebih kecil dari rerata lain dilakukan melalui komparasi ganda
Ada banyak metoda komparasi ganda, meliputi metoda
• LSD Fisher• HSD Tucky• Scheffe• Duncan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
5. Persyaratan Analisis Variansi
Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi pada penggunaan analisis variansi
Persyaratan itu meliputi
• Skala data pada variabel harus interval atau rasio
• Populasi berdistribusi probabilitas normal
• Variansi populasi adalah homogen yakni variansi populasi adalah sama
• Dalam hal variansi populasi tidak sama, maka data dapat ditranformasi sehingga variansi dari data yang ditransformasi adalah homogen (tidak dibahas di sini)
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
C. Analisis Variansi Satu Jalan
1. Pendahuluan
• Analisis variansi satu jalan hanya memiliki satu faktor, katakan saja faktor X
• Faktor X ini terdiri atas dua atau lebih level, katakan saja level X1, X2, X3, dan seterusnya
• Analisis variansi satu jalan biasanya digunakan untuk faktor yang memiliki tiga atau lebih level
• Pada analisis variansi satu jalan hanya ada satu efek utama dan tidak ada interaksi
• Hipotesis yang diuji pada analisis variansi satu jalan ini adalah perbedaan rerata di antara populasi level pada faktor X
• Apabila uji hipotesis telah berhasil, maka pengujian diteruskan ke komparasi ganda
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
2. Perhitungan Variansi
Notasi
VAR = variansi
VART = variansi total
VARD = variansi dalam kelompok
VARA = variansi antara kelompok
JK = jumlah kuadrat
JKT = jumlah kuadrat total
JKD = jumlah kuadrat dalam kelompok
JKA = jumlah kuadrat antara kelompok
DK = derajat kebebasan
DKT = derajat kebebasan total
DKD = derajat kebebasan dalam kelompok
DKA = drajat kebebasan antara kelompok
n = banyaknya data
k = banyaknya kelompok
nk = banyaknya data di dalam kelompok ke-k
n = n1 + n2 + … + nk
X = data
Xk = data di dalam kelompok ke-k
X = X1 + X2 + … + Xk
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Hubungan
Terdapat hubungan di antara besaran pada total, dalam kelompok, dan antara kelompok
JKT = JKD + JKA
DKT = DKD + DKA
Jika 2 dari 3 besaran ini diketahui, maka besaran ketiga dapat dihitung
Jika JKT, JKA, DKT, dan DKA diketahui, maka dapat dihitung
JKD = JKT JKA
DKD = DKT DKA
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Rumus
Jumlah kuadrat
Derajat kebebasan
ATD
k
kA
T
JKJKJK
n
X
X
X
n
X
n
XJK
n
XXJK
22
2
22
1
21
22
)()(...
)()(
)(
knDKDKDK
kDK
nDK
ATD
A
T
1
1
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
3. Pengujian Hipotesis
• Pengujian hipotesis terhadap populasi dilakukan melalui sampel acak serta memenuhi persyaratan
• Pengujian hipotesis dilakukan terhadap rerata kelompok (biasanya 3 atau lebih kelompok) pada taraf signifikansi melalui hipotesis
H0 : 1 = 2 = … = k
H1 : Ada rarata yang beda
• Pengujian hipotesis hanya mengetahui apakah ada rerata yang beda (tanpa mengetahui rerata mana saja yang beda)
• Pengujian hipotesis dilakukan terhadap variansi yakni di antara variansi antara kelompok dengan variansi dalam kelompok melalui
F = (VARA) / (VARD) untuk F > 1
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
4. Beberapa Contoh
Contoh 1
Sejenis bibit tanaman secara acak dibagi ke dalam 5 kelompok. Mereka diberi jumlah pupuk yang berbeda. X1 tanpa pupuk, X2 sedikit, X3 sedang, X4 agak cukup, dan X5 cukup. Kesuburan pertumbuhan mereka diuji dengan taraf signifikansi 0,05.Kesuburan pertumbuhan pada sampel adalah
X1 X2 X3 X4 X5
10 11 16 23 26 9 9 16 21 24
9 7 14 20 22 6 7 13 20 20 6 7 12 17 20
• Langkah 1. Hipotesis
H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 5
H1 : Ada yang tidak sama
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Langkah 2. Sampel
X1 X2 X3 X4 X5
10 11 16 23 26
9 9 16 21 24
9 7 14 20 22
6 7 13 20 20
6 7 12 17 20
40 41 71 101 112
Σ X = 365 Σ X2 = 6299
n1 = 5 Σ X1 = 40 n2 = 5 Σ X2 = 41
n3 = 5 Σ X3 = 71 n4 = 5 Σ X4 = 101
n5 = 5 Σ X5 = 102 n = 25
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Langkah 3. Perhitungan
Jumlah Kuadrat
Derajat Kebebasan
DKT = n 1 = 25 1 = 24
DKA = k 1 = 5 1 = 4
DKD = DKT DKA = 24 4 = 20
6854884970
488425
365
5
112
5
101
5
71
5
41
5
40
970
5329629925
3656299
222222
2
5
25
2
22
1
21
2
22
,,
,
)()(...
)()(
)(
ATD
A
T
JKJKJK
n
X
n
X
n
X
n
XJK
n
XXJK
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Langkah 4. Kriteria pengujian
Taraf signifikansi = 0,05
Derajat kebebasan = 4 dan 20
Nilai kritis
F(0,95)(4)(20) = 2,87
• Langkah 5. Pengujian
Sumber variansi JK DK VAR F = 0,05
Antara kelompok 884,4 4 221,1 51,65 s
Dalam kelompok 85,6 20 4,28
s = signifikan ts = tidak signifikan
• Langkah 6. Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05, ada perbedaan rerata
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 2
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara A, B, dan C. Sampel acak menghasilkan
A 41 53 54 55 43
B 45 51 48 43 39
C 34 44 46 45 51
• Hipotesis
H0 : A = B = C
H1 : Ada yang tidak sama
• Sampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Perhitungan
Jumlah kuadrat
Derajat kebebasan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
-----------------------------------------------------------------------------
• Kriteria pengujian
• Pengujian
• Keputusan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 3
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara I, II, dan III. Sampel acak menunjukkan
I 45 40 50 39 53 44
II 59 43 47 51 39 49
III 41 37 43 40 52 37
Contoh 4
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara hasil pada bulan Nov, Des, dan Jan. Sampel acak menunjukkan hasil
Nov 43 37 59 55 38 48
Des 54 41 48 35 50 49
Jan 36 28 34 41 30 32
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 5
Pada taraf signifikansi 0,01, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara I, II, III, dan IV. Sampel acak menunjukkan
I 20 25 22 23
II 18 27 30 25
III 32 25 23 30
IV 24 27 31 28
Contoh 6
Pada taraf signifikansi 0,01, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara A, B, C, dan D. Sampel acak menunjukkan
A 78 87 81 89 85
B 94 91 87 90 88
C 73 78 69 83 76
D 79 83 78 69 81
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 7
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara I, II, III, dan IV Sampel acak menunjukkan
I 37 35 38 36 34
II 27 32 32 34 30
III 32 36 33 34 40
IV 35 27 33 31 29
Contoh 8
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara P, Q, R, dan S. Sampel acak menunjukkan
P 3 4 5,5 3,5 4
Q 3 3,5 4,5 4 5,5
R 2 3,5 5 6,5 6
S 3 4 5,5 2,5 3
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 9
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara A, B, C, D, dan E. Sampel acak menunjukkan
A 4,4 4,6 4,5 4,1 3,8
B 5,8 5,2 4,9 4,7 4,6
C 4,8 5,9 4,9 4,6 4,3
D 2,9 2,7 2,9 3,9 4,3
E 4,6 4,3 3,8 5,2 4,4
Contoh 10
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara X, Y, dan Z. Sampel acak menunjukkan hasil
X 55 60 63 56 59 55
Y 57 53 64 49 62
Z 66 52 61 57
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 11
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara A, B, dan C. Sampel acak menunjukkan
A 15 18 12 12 9 10 12 20
B 17 22 5 15 12 20 14 15 20 21
C 6 9 12 11 11 8 13 14 7
Contoh 12
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara I, II, III, dan IV. Sampel acak menunjukkan hasil
I 15 17 14 12
II 12 10 13 17
III 11 14 13 15 12
IV 13 12 12 14 10 9
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
---------------------------------------------------------------------------------------
Contoh 13
Pada taraf signifikansi 0,01, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara A, B, C, dan D. Sampel acak menunjukkan
A 16 21 24 28 29
B 29 18 20 19 30 21
C 14 15 21 19 28 17
D 21 28 20 22 18
Contoh 14
Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah terdapat perbedaan rerata di antara A, B, C, D, E, dan F Sampel acak menunjukkan hasil
A 17,5 16,9 15,8 18,6
B 16,4 19,2 17,7 15,4
C 20,3 15,7 17,8 18,9
D 14,6 16,7 20,8 18,9
E 17,5 19,2 16,5 20,5
F 18,3 16,2 17,5 20,1
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
D. Komparasi Ganda (Multiple Comparison)
1. Pendahuluan
• Pada analisis variansi, apabila H0 ditolak, maka ada perbedaan di antara rerata, namun belum diketahui rerata mana saja yang berbeda
• Pengujian lebih lanjut untuk menemukan rerata mana yang berbeda dilakukan melalui komparasi ganda
• Pada komparasi ganda dilakukan pengujian perbedaan rerata pada setiap pasang rerata (atau pasangan rerata yang diminati saja)
• Misalnya pada 4 rerata 1, 2, 3, dan 4 komparasi ganda itu mencakup
1 2 2 3 3 4 1 3 2 4 1 4
• Pengujian dimulai dari selisih rerata sampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
2. Metoda Komparasi Ganda
Ada beberapa metoda komparasi ganda, di antaranya
• Uji LSD (least significant difference) Fisher
• Uji Scheffe
• Uji HSD (honestly significant difference) Tukey
• Uji Duncan
Pemilihan penggunaan metoda bergantung kepada preferensi masing-masing pemakai
Di sini, contoh komparasi ganda menggunakan metoda Uji LSD Fisher yang dikenal juga sebagai uji t “terproteksi”
Rumus untuk uji Scheffe dan uji HSD Tukey juga diberikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
3. Uji LSD Fisher
• Setiap pasangan selisih rerata memiliki statistik uji untuk pasangan itu
• Pada pasangan I j, statistik uji itu adalah
• Catatan: Jika ni dan nj berbeda pada setiap pasang selisih rerata maka ij perlu dihitung untuk setiap pasang
kn
nnVAR
XXt
jiDij
ij
ji
11
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Kriteria pengujian
Pengujian pada taraf signifikansi melalui uji dua ujung dengan nilai kritis
Ujung bawah t(½)()
Ujung atas t(1½)()
• Keputusan
Selisih pasangan rerata adalah signifikan jika
t < t(½)() atau t > t(1½)()
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 15
• Komparasi ganda LSD Fisher diterapkan pada contoh 1 dengan taraf signifikansi 0,05
VARD = 25,65 n =25 k = 5
X1 = 40 / 5 = 8,0
X2 = 41 / 5 = 8,2
X3 = 71 / 5 = 14,2
X4 = 101 / 5 = 20,2
X5 = 112 / 5 = 22,4 = 0,05
• Pengujian dilakukan terhadap selisih pasangan rerata
1 2 2 3 3 4 4 5
1 3 2 4 3 5
1 4 2 5
1 5
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Statistik uji
Karena n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = 5, maka untuk semua pasang selisih rerata, ij adalah sama yakni
20
525
311
7121
5
1
5
1284
11
kn
nnVAR
JiDij
,
,
,
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Kriteria pengujian
Nilai kritis pada = 0,05
ujung bawah t(0,025)20) = 2,086
ujung atas t(0,975)(20) = 2,086
• Keputusan
Pada taraf signifikansi 0,05, terdapat perbedaan rerata jika
t < 2,086 atau t > 2,086
• Pengujian
(a) 1 2
X1 X2 = 8,0 8,2 = 0,2 t = ( 0,2) / (1,31) = 0,15 Tidak signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
(b) 1 3
X1 X3 = 8,0 14,2 = 6,2
t = ( 6,2) / (1,31) = 4,73
Signifikan
(c) 1 4
X1 X4 = 8,0 20,2 = 12,2
t = ( 12,2) / (1,31) = 9,31
Signifikan
(d) 1 5
X1 X5 = 8,0 22,4 = 14,4
t = ( 14,4) / (1,31) = 10,99
Signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
(e) 2 3
X2 X3 = 8,2 14,2 = 6,0
t = ( 6,0 / (1,31) = 4,58
Signifikan
(f) 2 4
X2 X4 = 8,2 20,2 = 12,0
t = ( 12,0) / (1,31) = 9,16
Signifikan
(g) 2 5
X2 X5 = 8,2 22,4 = 14,2
t = ( 14,2) / (1,31) = 10,84
Signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
(h) 3 4
X3 X4 = 14,2 20,2 = 6,0
t = ( 6,0) / (1,31) = 4,58
Signifikan
(i) 3 5
X3 X5 = 14,2 22,4 = 8,2
t = ( 8,2) / (1,31) = 6,26
Signifikan
(j) 4 5
X4 X5 = 20,2 22,4 = 2,2
t = ( 2,2) / (1,31) = 1,68
Tidak signifikan
Pada taraf signifikansi 0,05, perbedaan rerata terdapat semua kecuali pada
1 2 4 5
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 16
Melalui komparasi ganda uji LSD Fisher, tentukan pasangan selisih rerata yang berbeda pada
(a) Contoh 2 dengan = 0,05
(b) Contoh 3 dengan = 0,05
(c) Contoh 4 dengan = 0,05
(d) Contoh 5 dengan = 0,01
Contoh 17
Melalui komparasi ganda uji LSD Fisher, tentukan pasangan selisih rerata yang berbeda pada
(a) Contoh 6 dengan = 0,01
(b) Contoh 7 dengan = 0,05
(c) Contoh 8 dengan = 0,05
(d) Contoh 9 dengan = 0,01
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 18
Melalui komparasi ganda uji LSD Fisher, tentukan pasangan selisih rerata yang berbeda pada
(a) Contoh 10 dengan = 0,05
(b) Contoh 11 dengan = 0,05
(c) Contoh 12 dengan = 0,05
(d) Contoh 13 dengan = 0,01
(e) Contoh 14 dengan = 0,05
Catatan: Contoh 10 sampai 13 mempunyai n yang berbeda sehingga setiap pasangan selisih rerata memiliki ij yang tidak selalu sama
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
4. Uji Sheffe
• Uji Scheffe dilakukan melalui distribusi probabilitas pensampelan F-Fisher Snedecor
• Statistik uji
atas = k 1
bawah = n k
k = banyaknya kelompok
ni, nj = ukuran kelompok
n = jumlah semua ukuran kelompok
Xi, Xj = rerata kelompok pada sampel
• Keputusan
Pada taraf signifikansi , rerata kelompok berbeda jika F > F()(k-1)(n-k)
jiD
ji
nnkVAR
XXF
111
2
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 19
• Komparasi ganda Scheffe diterapkan pada contoh 1 dengan taraf signifikansi 0,05
VARD = 4,28 n =25 k = 5
X1 = 40 / 5 = 8,0
X2 = 41 / 5 = 8,2
X3 = 71 / 5 = 14,2
X4 = 101 / 5 = 20,2
X5 = 112 / 5 = 22,4 = 0,05
• Pengujian dilakukan terhadap selisih pasangan rerata
1 2 2 3 3 4 4 5
1 3 2 4 3 5
1 4 2 5
1 5
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Statistik uji
Karena n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = 5, maka untuk semua pasang selisih rerata, terdapat kesamaan pada
• Kriteria pengujian
Nilai kritis F(0,95)(4)(20) = 2,87
20525
4151
856
5
1
5
115284
111
kn
k
nnkVAR
bawah
atas
jiD
,
))(,()(
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Pengujian
(a) 1 2
X1 X2 = 8,0 8,2 = 0,2
F = ( 0,04) / (6,85) = 0,006
Tidak signifikan
(b) 1 3
X1 X3 = 8,0 14,2 = 6,2
F= ( 38,44) / (6,85) = 5,61
Signifikan
(c) 1 4
X1 X4 = 8,0 20,2 = 12,2
F = ( 148,84) / (41,85) = 21,73
Signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
(d) 1 5
X1 X5 = 8,0 22,4 = 14,4
F = ( 207,36) / (6,85) = 30,27
Signifikan
(e) 2 3
X2 X3 = 8,2 14,2 = 6,0
F = ( 36,00 / (6,85) = 5,26
Signifikan
(f) 2 4
X2 X4 = 8,2 20,2 = 12,0
F = ( 144,00) / (6,85) = 21,02
Signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
(g) 2 5
X2 X5 = 8,2 22,4 = 14,2F = ( 201,64) / (6,85) = 29,44Signifikan
(h) 3 4
X3 X4 = 14,2 20,2 = 6,0F = ( 36,00) / (6,85) = 5,26Signifikan
(i) 3 5
X3 X5 = 14,2 20,4 = 6,2F = ( 38,44) / (6,85) = 5,61Signifikan
(j) 4 5
X4 X5 = 20,2 22,4 = 2,2F= ( 4,84) / (6,85) = 0,71Tidak signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
5. Uji HSD (Honestly Sifnificant Difference) Tukey
• Syarat : Ukuran kelompok semuanya harus
sama (atau direratakan secara rerata
harmonik)
• Jenis Pengujian : Ada dua jenis pengujian, melalui
Jumlah pada kelompok, T
Rerata pada kelompok, X
• Notasi yang digunakan
k = banyaknya kelompok
n = ukuran kelompok
= n k Ti, Tj = jumlah pada kelompok
Xi, Xj = rerata pada kelompok
= taraf signifikansi
q()(k,) = pada tabel Tukey
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Tabel q
k
2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 0,05 3,64 4,60 5,22 5,67 6,03 6,33 6,58 6,80 6,99
0,01 5,70 6,98 7,80 8,42 8,91 9,32 9,67 9,97 10,24
6 0,05 3,46 4,34 4,90 5,30 5,63 5,90 6,12 6,32 6,49
0,01 5,24 6,33 7,03 7,56 7,97 8,32 8,61 8,87 9,10
7 0,05 3,34 4,16 4,68 5,06 5,36 5,61 5,82 6,00 6,16
0,01 4,95 5,92 6,54 7,01 7,37 7,68 7,94 8,17 8,37
8 0,05 3,26 4,04 4,53 4,89 5,17 5,40 5,60 5,77 5,92
0,01 4,75 5,64 6,20 6,62 6,96 7,24 7,47 7,68 7,86
9 0,05 3,20 3,95 4,41 4,76 5,02 5,24 5,43 5,59 5,74
0,01 4,60 5,43 5,96 6,35 6,66 6,91 7,13 7,33 7,49
10 0,05 3,15 3,88 4,33 4,65 4,91 5,12 5,30 5,46 5,60
0,01 4,48 5,27 5,77 6,14 6,43 6,67 6,87 7,05 7,21
11 0,05 3,11 3,82 4,26 4,57 4,82 5,03 5,20 5,35 5,49
0,01 4,39 5,15 5,62 5,97 6,25 6,48 6,67 6,84 6,99
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Tabel q
k
2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 0,05 3,08 3,77 4,20 4,51 4,75 4,95 5,12 5,27 5,39
0,01 4,32 5,05 5,50 5,84 6,10 6,32 6,51 6,67 6,81
13 0,05 3,06 3,73 4,15 4,45 4,69 4,88 5,05 5,19 5,32
0,01 4,26 4,96 5,40 5,73 5,98 6,19 6,37 6,53 6,67
14 0,05 3,03 3,70 4,11 4,41 4,64 4,83 4,99 5,13 5,25
0,01 4,21 4,89 5,32 5,63 5,88 6,08 6,26 6,41 6,54
15 0,05 3,01 3,67 4,08 4,37 4,59 4,78 4,94 5,08 5,20
0,01 4,17 4,84 5,25 5,56 5,80 5,99 6,16 6,31 6,44
16 0,05 3,00 3,65 4,05 4,33 4,56 4,74 4,90 5,03 5,15
0,01 4,13 4,79 5,19 5,49 5,72 5,92 6,08 6,22 6,35
17 0,05 2,98 3,63 4,02 4,30 4,52 4,70 4,86 4,99 5,11
0,01 4,10 4,74 5,14 5,43 5,66 5,85 6,01 6,15 6,27
18 0,05 2,97 3,61 4,00 4,28 4,49 4,67 4,82 4,96 5,07
0,01 4,07 4,70 5,09 5,38 5,60 5,79 5,94 6,08 6,20
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Tabel q
k
2 3 4 5 6 7 8 9 10
19 0,05 2,96 3,59 3,98 4,25 4,47 4,65 4,79 4,92 5,01
0,01 4,05 4,67 5,05 5,33 5,55 5,73 5,89 6,02 6,14
20 0,05 2,95 3,58 3,96 4,23 4,45 4,62 4,77 4,90 5,01
0,01 4,02 4,64 5,02 5,29 5,51 5,69 5,84 5,97 6,09
24 0,05 2,92 3,53 3,90 4,17 4,37 4,54 4,68 4,81 4,92
0,01 3,96 4,55 4,91 5,17 5,37 5,54 5,69 5,81 5,92
30 0,05 2,89 3,49 3,85 4,10 4,30 4,46 4,60 4,72 4,82
0,01 3,89 4,45 4,80 5,05 5,24 5,40 5,54 5,65 5,76
40 0,05 2,86 3,44 3,79 4,04 4,23 4,39 4,52 4,63 4,73
0,01 3,82 4,37 4,70 4,93 5,11 5,26 5,39 5,50 5,60
60 0,05 2,83 3,40 3,74 3,98 4,16 4,31 4,44 4,55 4,65
0,01 3,76 4,28 4,59 4,82 4,99 5,13 5,25 5,36 5,45
∞ 0,05 2,77 3,31 3,63 3,86 4,03 4,17 4,29 4,39 4,47
0,01 3,64 4,12 4,40 4,60 4,76 4,88 4,99 5,08 5,16
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Kriteria pengujian
Jenis jumlah pada kelompok
Berbeda jika |Ti Tj| BT
Jenis rerata kelompok
Berbeda jika |Xi Xj| BR
))(((),)(( DkT VARnqB
n
VARqB D
kR )( ),)((
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 20
• Komparasi ganda Tukey diterapkan pada contoh 1 dengan taraf signifikansi 0,05
VARD = 25,65 n = 5 k = 5
T1 = 40 X1 = 40 / 5 = 8,0
T2 = 41 X2 = 41 / 5 = 8,2
T3 = 71 X3 = 71 / 5 = 14,2
T4 = 101 X4 = 101 / 5 = 20,2
T5 = 102 X5 = 102 / 5 = 20,4 = 0,05
• Pengujian dilakukan terhadap selisih pasangan rerata
1 2 2 3 3 4 4 5
1 3 2 4 3 5
1 4 2 5
1 5
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Kriteria pengujian
Dari tabel Tukey
q(0,05)(5,20) = 4,23
sehingga
5895
6525234
9047
65255234
,
,),(
,
),)((),())((
),)((
),)((
n
VARq
VARnq
Dk
Dk
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Pengujian melalui jumlah pada kelompok
Kriteria 47,90
(a) |T1 T2| = 1 Tidak signifikan
(b) |T1 T3| = 31 Tidak signifikan
(c) |T1 T4| = 71 Signifikan
(d) |T1 T5| = 72 Signifikan
(e) |T2 T3| = 30 Tidak signifikan
(f) |T2 T4| = 70 Signifikan
(g) |T2 T5| = 71 Signifikan
(h) |T3 T4| = 40 Tidak signifikan
(i) |T3 T5| = 41 Tidak signifikan
(j) |T4 T5| = 1 Tidak signifikan
------------------------------------------------------------------------------Bab 9A
------------------------------------------------------------------------------
• Pengujian melalui rerata pada kelompok
Kriteria 9,58
(a) |X1 X2| = 0,2 Tidak signifikan
(b) |X1 X3| = 6,2 Tidak signifikan
(c) |X1 X4| = 12,2 Signifikan
(d) |X1 X5| = 12,4 Signifikan
(e) |X2 X3| = 6,0 Tidak signifikan
(f) |X2 X4| = 12,0 Signifikan
(g) |X2 X5| = 12,2 Signifikan
(h) |X3 X4| = 6,0 Tidak signifikan
(i) |X3 X5| = 6,2 Tidak signifikan
(j) |X4 X5| = 0,2 Tidak signifikan