BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116052/potongan/D3...1 BAB...

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur. Kolom merupakan komponen struktur yang berfungsi menyangga semua beban-beban di atasnya dan meneruskan ke bawah. Kolom memegang peranan penting agar bangunan tetap berdiri. Hal itu karena keruntuhan kolom berarti keruntuhan struktur yang berada di atasnya atau keruntuhan seluruh bangunan. Untuk menghindari terjadinya keruntuhan suatu kolom akibat beban - beban yang bekerja dan faktor lainya, maka sebuah konstruksi kolom harus dibebani sesuai kapasitas yang telah didesain. Kapasitas kolom adalah besarnya beban berupa kombinasi aksial dan momen lentur yang dapat dipikul oleh suatu kolom berdasarkan dimensi penampang lateral, panjang kolom, jumlah tulangan dan spesifikasi bahan. Pada perencanaan struktur atas ini harus mengacu pada peraturan atau pedoman standar yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang, yaitu Peraturan Persyaratan Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SNI 2847 2013, Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung SNI 1726-2012, dan lain-lain.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/116052/potongan/D3...1 BAB...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan struktur

atas. Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang

berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas

adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom,

balok, plat, tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda

di dalam sebuah struktur.

Kolom merupakan komponen struktur yang berfungsi menyangga semua

beban-beban di atasnya dan meneruskan ke bawah. Kolom memegang peranan

penting agar bangunan tetap berdiri. Hal itu karena keruntuhan kolom berarti

keruntuhan struktur yang berada di atasnya atau keruntuhan seluruh bangunan.

Untuk menghindari terjadinya keruntuhan suatu kolom akibat beban -

beban yang bekerja dan faktor lainya, maka sebuah konstruksi kolom harus

dibebani sesuai kapasitas yang telah didesain. Kapasitas kolom adalah besarnya

beban berupa kombinasi aksial dan momen lentur yang dapat dipikul oleh suatu

kolom berdasarkan dimensi penampang lateral, panjang kolom, jumlah tulangan

dan spesifikasi bahan.

Pada perencanaan struktur atas ini harus mengacu pada peraturan atau

pedoman standar yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton

bertulang, yaitu Peraturan Persyaratan Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung

SNI 2847 2013, Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung

SNI 1726-2012, dan lain-lain.

2

1.2 Rumusan Masalah

Dari banyaknya faktor penyebab keruntuhan kolom yang sangat perlu

diberikan perhatian adalah keruntuhan tekan karena tidak memberikan peringatan

awal yang cukup jelas. Oleh sebab itu dalam perencanaan diperlukan perhitungan

kapasitas suatu kolom untuk memastikan kemampuan kolom tersebut dalam

menopang beban yang akan diterima.

1.3 Tujuan

1. Mendapatkan gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur

2. Mengetahui besarnya kapasitas aksial dan lentur kolom.

3. Mengetahui keamanan kolom terhadap beban aksial dan momen yang akan

ditopangnya.

4. Mengetahui keamanan tulangan geser pada pembesian kolom.

1.4 Manfaat

1. Mampu menganalisis struktur.

2. Mampu menghitung kapasitas aksial dan lentur kolom sehingga dapat

merencanakan dimensi kolom dan kualitas beton yang digunakan dengan

tepat.

1.5 Batasan Masalah

Menghitung kapasitas kolom pada pembangunan gedung sangatlah

penting untuk mengetahui besarnya beban yang mampu ditopang oleh suatu

kolom. Adapun batasan masalahnya sebagai berikut :

1. Peninjauan pada gedung A2

2. Acuan untuk perhitungan beban gempa adalah Perencanaan Ketahanan

Gempa untuk rumah dan gedung (SNI 03-1727-2012)

3. Acuan untuk perhitungan kuat geser (SNI 2847-2013)

4. Tidak menghitung bangunan struktur bawah (pondasi)

5. Analisa struktur dengan program bantu ETABS

6. Pembebanan berupa beban statis (beban mati dan beban hidup) dan

beban dinamis (beban gempa).

3

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Magang

Sistematika penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Analisa Kapasitas

Kolom pada Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana DKI Jakarta” ini dibagi menjadi beberapa bab dengan

materi sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang tentang pentingnya

kapasitas kolom, tujuan analisa kapasitas kolom, batasan masalah

kapasitas kolom, rumusan masalah yang biasanya terjadi pada kolom dan

manfaat perlunya menganalisa kapasitas kolom.

2. BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dibahas rangkuman dari pustaka, dasar teori dan

refrensi tentang kolom beton bertulang, perhitungan pembebanan,

kombinasi pembebanan, perhitungan kapasitas kolom dan kuat geser

sengkang kolom yang digunakan sebagai dasar dan landasan dalam

penyusunan Tugas Akhir.

3. BAB III Tinjauan Umum dan Lingkup Perusahaan

Menjelaskan tentang profil perusahaan PT. Jaya Konstruksi Manggala

Pratama (Tbk), gambaran devisi proyek Pembangunan Kantor Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, data-

data teknis pekerjaan dan struktur organisasi proyek.

4. BAB IV Pembahasan

Pada bab ini akan dijelaskan pembahasan tentang analisis kapasitas

kolom dengan cara menghitung beban pada gedung dan kapasitas pada

kolom menggunakan teori dan perhitungan sesuai dasar teori. Setelah itu

menentukan aman atau tidaknya kolom ditinjau dari pengecekankapasitas

kolom terhadap beban dan menghitung kuat geser sengkang kolom.

4

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil output ETABS, kapasitas kolom

dan kuat geser sengkang kolom.

Daftar Pustaka

Lampiran