BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Yayasan pada dasarnya merupakan bentuk badan hukum yang diakui
secara legal oleh pemerintah. Sebagai badan hukum, pendirian yayasan harus
memenuhi persyaratan. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan
memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. Di
samping itu, pendirian yayasan juga harus dilakukan dengan akta notaris
sebagai bentuk penetapan kekuatan hukum dari pemerintah.
Melihat hal di atas, maka yayasan adalah badan hukum atau badan
hukum bagi hukum. Hukum yang dimaksudkan adalah bahwa yayasan
merupakan suatu hubungan, suatu hubungan di mana antara pihak-pihak
terdapat titik pertalian antara subjek dan objek. Dengan kata lain antara
subjek dengan benda, dan bukan benda dengan benda.1 Dengan demikian
jelas, bahwa yayasan mengatur antara subjek dengan kekayaan yang dimiliki
untuk kepentingan umum, dan bukan untuk kepentingan pribadi.
Abdul Muis sebagaimana dikutip oleh Chairuman Pasaribu dan
Suhrawardi Lubis, bahwa yayasan adalah suatu badan hukum yang
mempunyai harta yang dipisahkan dari pemiliknya, bersifat mandiri dengan
maksud dan tujuan tertentu yang bersifat idiil dan diurus oleh suatu badan
1 Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan,
Koperasi, Yayasan, Wakaf, Alumni, Bandung, hlm. 5.
2
pengurus tanpa mempunyai anggota.2 Hal ini sesuai dengan Undang-undang
RI No. 16 Tahun 2001 Pasal yang berbunyi:
Hal ini juga dipertegas dalam undang-undang RI No. 16 Tahun 2001
tentang pada Bab I Pasal 1 ayat 1 tentang “Ketentuan Umum”, sebagai
berikut: “Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan dan kemanusiaan yang tiak mempnyai anggota”.3 Namun
demikian dalam Pasal 2 disebutkan bahwa: yayasan mempunyai organ yang
terdiri atas pembina, pengurus dan pengawas.4
Scholten sebagaimana dikutip oleh R. Ali Rido berpendapat bahwa
yayasan adalah suatu badan hukum, yang dilahirkan oleh suatu pernyataan
sepihak. Pernyataan itu harus berisikan pemisahan suatu kekayaan untuk suatu
tujuan tertentu, dengan penunjukkan, bagaimanakah kekayaan itu diurus dan
digunakan.5
Dengan demikian, yayasan adalah badan hukum yang mempunyai
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Mempunyai harta kekayaan sendiri untuk mengelola yayasan.
2. Mempunyai tujuan
3. Mempunyai alat perlengkapan (organisasi)
2 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, Sinar
Grafika, Jakarta, 1996, hlm. 97. 3 Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Yayasan:
Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 16 Tahun 2001, Fokusmedia, Bandung, 2004., hlm. 25.
4 Ibid. 5 Ali Rido, op. cit., hlm. 107.
3
Salah satu yayasan yang peduli terhadap masalah tersebut adalah
yayasan pondok pesantren al-Ma’hadul Islami atau dikenal dengan dengan
Yayasan Tarbiyatuth Tholabah. Yayasan ini didirikan pada tanggal 10
Pebruari 1989 tepatnya di Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan.6
Sebagai satu bentuk yayasan, pondok ini telah mendaftarkan diri
sebagai yayasan di Kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Rochajah
Hanum SH. yang beralamatkan di Jl. Jendral Basuki Rachmad No. 26
Lamongan dengan no. Akta no. 7 tanggal 10 Pebruari 1989.7
Dalam pendiriannya, yayasan didirikan oleh beberapa orang atau dapat
juga seorang saja, dengan melakukan suatu perbuatan hukum (rechtshandeling
Ps 285 ayat 1 NBW) yang dituangkaan dalam akta notaris (Ps. 286 NBW)
dengan memisahkan suatu harta dari seorang atau beberapa orang pendirinya,
dengan tujuan idiil/sosial yang tidak mencari keuntungan, mempunyai
pengurus yang diwajibkan mengurus dan mengelola segala sesuatu yang
bertalian dengan kelangsungan hidup yayasan. Yayasan tidak mempunyai
anggota dan hal ini ditentukan secara tegas dalam Pasal 285 ayat 1 NBW.
Undang-undang baru Nederland tidak menentukan secara tegas bahwa
tujuannya harus idiil, tetapi hanya melarang yayasan (dalam pasal 285) untuk
memberikan pembayaran berupa apapun, kepada para pendirinya, dan hanya
6 Lihat, Buku Panduang Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-peraturan
tentang Administrasi, Keuangan dan Kepegawaian Yayasan Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan, hlm. 1.
7 Akta Notaris, Yayasan Pondok Pesantren al-Ma’hadul Islami Tarbiyatuth Tholabah.
4
diperkenankan memberikan pembayaran kepada pihak ketiga yang bersifat
idiil atau sosial.8
Undang-undang No. 28 Tahun 2004 adalah undang-undang tentang
yayasan. Undang-undang ini merupakan perubahan dari Undang-undang No.
16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Karena undang-undang tersebut sudah
mengalami perubahan dan sudah disesuaikan dan secara langsung membahas
tentang yayasan, maka peneliti tertarik untuk mengkaji hal tersebut dalam
sebuah penelitian dengan judul: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2001 JO
UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN
(STUDI LAPANGAN DI YAYASAN PONDOK PESANTREN
TARBIYATUTH THOLABAH PACIRAN LAMONGAN).
B. Rumusan Masalah
Melihat betapa besar pentingnya penelitian tentang pelaksanaan
Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004
tentang Yayasan di Yayasan Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan ditinjau
dari kaca mata hukum, maka peneliti terdorong untuk mengambil bagian di
dalamnya. Karena itu, agar tidak terjadi pembahasan yang melebar, maka
penilitian ini membatasi pokok permasalahannya sebagai berikut:
8 Rochmat Soemitro, Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf, Eresco, Bandung,
1993, hlm. 166.
5
1. Bagaimanakah pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo
Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di Yayasan
Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan?
2. Bagiamanakah tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan Undang-
undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang
Yayasan di Yayasan Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalah tersebut di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001
Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di Yayasan
Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan.
b. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan
Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun
2004 tentang Yayasan di Yayasan Tarbiyatuth Tholabah Paciran
Lamongan.
2. Manfaat Penelitian
Nilai guna yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi penulis, dengan mengkaji dan menganalisis hukum Islam tentang
pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-undang
6
No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di Yayasan Tarbiyatuth Tholabah
Paciran Lamongan, maka akan dapat menambah wawasan dan
pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah-masalah yang
berkaitan dengan masalah fiqihiyah.
b. Dengan meneliti pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo
Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di Yayasan
Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan, maka dapat diketahui
pelaksanaan dan pengelolaan yayasan tersebut.
c. Hasil dari kajian ini sedikit banyak akan dapat membantu usaha
penghayatan dan pengamalan terhadap masalah yang berkaitan
fiqhiyah, khususnya masalah pelaksanaan Undang-undang No.16
Tahun 2001 Jo No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.
D. Telaah Pustaka
Kajian tentang yayasan pada dasarnya belum dilakukan. Oleh karena
itu, penelitian-penelitian yayasan masih sedikit. Namun demikian, buku-buku
yang berkaitan dengan yayasan cukup banyak dan masih terlihat umum dan
belum menyentuh pada aspek yang diteliti dalam penelitian ini. Oleh karena
itu, agar tidak terjadi duplikasi dan terjadi pengulangan, maka peneliti lebih
memfokuskan penelitiannya pada analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan
Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004
tentang Yayasan dengan mengambil tempat penelitian di Yayasan Tarbiyatuth
7
Tholabah Paciran Lamongan, sehingga secara metodologis dan subtantif
berbeda.
Beberapa buku yang memberikan kontribusi yang sangat besar dan
sebagai rujukan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Pertama, bukunya yang berjudul Badan Hukum dan Kedudukan
Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf karya Ali
Rido. Secarar inci buku ini membahas tentang badan hukum yang ada di
Indonesia serta badan hukumnya, baik berupa perseroan, perkumpulan,
koperasi, yayasan dan wakaf. Kelebihan yang dimiliki dari buku ini
mendudukan masalah yayasan, khususnya posisinya sebagainya badan hukum
dengan meninjaunya dari perspektif perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.9
Kedua, karya Rochmat Soemitro yang berjudul Hukum Perseroan
Terbatas, Yayasan dan Wakaf. Dibandingkan buku di atas, buku ini lebih
banyak mengupas masalah badan hukum di Indonesia, baik berupa perseroan
terbatas, yayasan dan wakaf. Kaitannya dengan penelitian ini, buku ini telah
memberikan penjelasan yang kongkrit tentang latar belakang munculnya
yayasan, khususnya di Indonesia, keungan yayasan, tenaga profesional
yayasan, yayasan dari tinjauan hukum, pendirian dan tujuan yayasan,
wewenang dan pengurus yayasan dan lain sebagainya yang biasanya diatur
dalam perundang-undangan.10
9 Ibid. 10 Rochmat Soemitro, loc. cit.
8
Ketiga, buku susunan Direktorat Jenderal Pajak yang berjudul
Panduan Perpajakan Bagi Yayasan dan Organisasi Sejenis. Buku ini lebih
menyoroti masalah perpajakan bagi yayasan, baik menyangkut hak yayasan
sebagai wajib, baik yang menyangkut hak-hak yang berhubungan dengan
pendaftaran diri, hak-hak yang berhubungan dengan pembayaran, pelunasan
dan penagihan pajak terutang. Buku ini juga banyak menjelaskan tentang
kewajiban yayasan sebagai wajib pajak, yang menyangkut masalah kewajiban
yayasan sehubungan dengan pendaftaran diri, kewajiban sehubungan dengan
penyelenggaraan pembukuan. Di samping itu, menjelaskan sanksi-sanksi
perpajakan dalam yayasan, baik berupa sanksi administrasi dan sanksi pidana.
Keempat, adalah buku himpunan peraturan perundang-undangan
tentang Yayasan, khususnya Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang
Perubadahn UU no. 16 yahun 2001. Buku ini merupakan buku sebagai acuan
dalam menemukan masalah yayasan sebagaimana termaktup dalam Undang-
undang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubadahn UU no. 16 yahun 2001.11
Meskipun penelitian yayasan sudah banyak dilakukan, namun
penelitian tersebut belum menyentuh aspek yang diteliti. Karena penelitian ini
lebih menyentuh pada aspek yayasan di Yayasan Tarbiyatuth Tholabah di
Paciran Lamongan ditinjau dari segi hukum Islam. Namun demikian, penulis
menyadari bahwa berpijak dari buku-buku di atas, penulis berharap semoga
buku-buku tersebut dapat menjadi arahan dan bahan pembanding penelitian
11 Tim Redaksi Fokusmedia, loc. cit.
9
ini. Karena secara langsung maupun tidak langsung buku-buku tersebut sangat
menunjang dalam penelitian ini.
E. Metode Penelitian
Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur
dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau
menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.12 Oleh
karena itu, ketepatan menggunakan metode dalam penelitian adalah syarat
utama dalam pengumpulan data. Apabila seseorang mengadakan penelitian
kurang tepat, metode penelitiannya tentu akan mengalami kesulitan, bahkan
tidak akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan.
Berkaitan dengan persoalan di atas, Winarno Surachmat mengatakan bahwa
metode merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai tujuan.13
1. Jenis Penelitian
Penelitian tentang pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001
Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang yayasan di yayasan
Pondok Pesantren Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan ditinjau dari
hukum Islam merupakan penelitian lapangan. Penelitian (field research)
adalah suatu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya
gejala-gejala.14 Karena penelitian ini penelitian lapangan, maka data yang
12 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algensindo,
Bandung, 2001, hlm. 16. 13 Winarno Surachmat, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, Metode dan Teknik, Tarsito
Rimbun, Bandung, 1995, hlm. 121. 14Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm. 10.
10
diperoleh melalui studi lapangan dilakukan dengan wawancara dan
dokumentasi.
2. Sumber Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini, maka data penelitian ini dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah sumber informasi yang berlangsung
mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan
ataupun penyimpanan data.15 Data ini merupakan deskripsi langsung
tentang kenyataan yang dibuat individu yang melakukan pengamatan
atau menyaksikan kejadian yang diperoleh di Yayasan Tarbiyatuth
Tholabah Paciran Lamongan dan juga Undang-undang No. 16 Tahun
2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.
b. Data Sekunder
Data skunder merupakan sumber informasi yang secara tidak
langsung mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap
informasi yang ada padanya.16 Termasuk dalam data skunder adalah,
15 Mohammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung:
1987, hlm. 42. 16 Ibid.
11
buku, majalah, artikel dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian
ini.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Interview
Interview adalah suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua
orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan
pada suatu masalah tertentu.17 Metode ini peneliti gunakan untuk
memperoleh data dengan mewawancarai langsung pengurus yayasan
di Yayasan Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan.
c. Observasi
Observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.18 Dalam
observasi ini peneliti ikut ambil bagian secara langsung dalam
perikehidupan objek yang diteliti.
Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data visual yang
mudah diamati secara langsung, seperti keadaan geografis, keadaan
gedung dan fasilitas di Yayasan Tarbiyatut Tholabah Paciran
Lamongan.
17 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1990, hlm.
45.
18 Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 136.
12
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan dengan cara
mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan, transkip,
buku-buku, majalah dan sebagainya.19 Metode ini digunakan untuk
memperoleh data tentang pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun
2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di
Yayasan Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan, baik dari sudut
pengelolaannya.
4. Metode Analisis Data
Secara metodologis penelitian termasuk jenis penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.20 Data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku
yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/angka statistik, melainkan
tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar
angka atas frekuensi. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis data
dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti
dalam bentuk uraian naratif.21
19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta, 1996, hlm. 148.
20 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 36. 21 Ibid., hlm. 39.
13
Adapaun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Metode deskriptif analitis
Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan sifat
suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penulisan dilakukan
dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.22 Untuk
selanjutnya dianalisis dengan melakukan pemeriksaan secara
konsepsional atas suatu pernyataan, sehingga dapat diperoleh kejelasan
arti yang terkandung dalam pernyataan tersebut.23 Metode ini
digunakan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Undang-undang No. 16
Tahun 2001 Jo Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan
di Yayasan Tarbiyatut Tholabah kemudian dianalisis dengan hukum
Islam.
b. Metode Induktif
Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka
data yang digunakan adalah analisis data non statistik, yaitu
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis data yang
digunakan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk
laporan dan uraian deskriptif. Dalam teknik ini data yang diperoleh
secara sistematis dan objektif melalui observasi wawancara dan
22 Consuelo G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian, UI Press, Jakarta, 1993, hlm.
71. 23 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 60
14
dokumentasi akan diolah dan dianalisis sesuai dengan karakteristik
penelitian kualitatif, yaitu secara induktif.24
Untuk menganalisa data yang terkumpul peneliti menggunakan
metode analisis induktif, yaitu merupakan metode yang bertolak dari
fakta-fakta atau peristiwa yang khusus kemudian ditarik kesimpulan
dalam pengertian yang lebih umum.25
c. Metode ushuliyah
Metode ushuliyah yang dimaksudkan di sini adalah ushul
fikih, yaitu “keseluruhan bahasan-bahasan tentang penggunaan dalil-
dalil dan batasan-batasan atau kaidah-kaidah bahasa”.26
Metode ini digunakan untuk menganalisis permasalahan
tentang pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-
undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di Yayasan Tarbiyatut
Tholabah dengan menggunakan kaidah-kaidah ushuliyah, sehingga
dapat didapatkan kejelasan hukumnya.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Sebelum menginjak pada bab pertama dan bab-bab berikutnya yang
merupakan satu pokok pikiran yang utuh, maka penulisan skripi ini diawali
24 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002,
hlm. 5. 25 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1986,
hlm. 39. 26 Abdul Wahab Khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam; Ilmu Ushul al-Fiqh, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1996, hlm. 11.
15
dengan halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan,
kata pengantar dan daftar isi dan dilanjutkan dengan pembahasan bab satu.
BAB I PENDAHULUAN
Bab satu merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, telaah pustaka,
metodologi penulisan dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG SUBJEK HUKUM DALAM
PERDATA ISLAM
Bab kedua adalah landasan teori sebagai gambaran awal terhadap
permasalahan yang dikaji. Pada bab ini memfokuskan kajiannya
pada pengertian subjek hukum, macam-macam subjek hukum,
pembagian badan hukum, yayasan sebagai subjek hukum dan
Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-undang No. 28
Tahun 2004 tentang Yayasan.
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN TARBIYATUT THOLABAH
PACIRAN LAMONGAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum yayasan Pondok
Pesantren Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan, dengan
memfokuskan pembahasannya pada sejarah berdirinya Pondok
Pesantren Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan, visi dan misi,
Perkembangan Pendidikan di Pondok Pesantren Tarbiyatuth
Tholabah Paciran Lamongan, Struktur kelembagaan Pondok
16
Pesantren Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan, Pengelolaan
Pondok Pesantren Tarbiyatuth Tholabah Paciran Lamongan.
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NO.16 Tahun 2001 Jo No. 28 TAHUN
2004 TENTANG YAYASAN DI MTS. TARBIYATUTH
THOLABAH PACIRAN LAMONGAN
Bab empat merupakan bab analisis. Pada bab ini dikelompokkan
menjadi sub bab. Sub bab pertama menganalisis terhadap
pelaksanaan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo Undang-
undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di yayasan Tarbiyatut
Tholabah. Sub bab kedua menganalisis tinjuan Hukum Islam
terhadap pelaksanakan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Jo
Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan di Yayasan
Tarbiyatut Tholabah.
BAB V PENUTUP
Bab lima merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran-saran. Selanjutnya diikuti dengan daftar pustaka, lampiran-
lampiran dan biodata penulis.