BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/7034/4/T_ADP_1204790_Chapter1.pdfdan...
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring tingginya tuntutan jaman terhadap pendidikan yang berkualitas
maka sekolah sebagai lembaga pendidikan harus senantiasa terus berbenah dan
selalu meningkatkan mutu layanannya agar dapat menghasilkan output
pendidikan yang lebih baik dan bermutu. Hal tersebut berkaitan dengan
bagaimana sekolah dapat melaksanakan proses pendidikan yang efektif dan
efisien untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi,
komunikasi dan globalisasi.
Permasalahan yang dihadapi oleh sekolah pada saat ini, lebih khusus
pada tingkat lembaga pendidikan sekolah formal, diantaranya; penggunaan
sumber daya kurang efektif dan efesien, kurangnya pengkondisian berbagai
sumber dan metode untuk terjadinya pembelajaran optimal, sekolah kurang
mampu menjalankan fungsi ekonomis, sosial, politis, pendidikan dan budaya,
kurang jelasnya mengenai visi, misi dan tujuan sekolah, output sekolah yang
tidak meningkat, lingkungan yang kurang mendukung terjadinya pembelajaran
yang kondusif, kurangnya dukungan personil dalam peningkatan prestasi,
pelaksanaan evaluasi yang kurang komprehensif, dan hubungan sekolah dengan
masyarakat yang kurang harmonis.
Kesenjangan pendidikan juga terlihat dari proses pendidikan
sebagaimana dikemukakan, Engkoswara dan Komariah (2010:38) yang
tampak pada kegairahan atau motivasi belajar yang belum tinggi, semangat
kerja yang relatif rendah, generasi santai, membolos, menyontek, perkelahian
dan sebagainya.
2
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semua pemasalahan tersebut di atas merupakan gambaran keadaan
sekolah yang tidak efektif dalam menjalankan perannya sebagai salah satu
unsur penting dalam mudahnya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.
Salah satu upaya mengurangi bahkan mengatasi semua permasalahan
tersebut adalah dengan membentuk sekolah menjadi sebuah sekolah efektif.
Isu-isu yang berkaitan dengan sekolah efektif merupakan tantangan yang
mendasar bagi para praktisi baik pendidikan maupun publik. Banyak pihak
mengakui bahwa pencapaian kesuksesan suatu sekolah akan berbeda-beda
walaupun dengan populasi yang sama.
Para pakar berpendapat bahwa sekolah efektif harus dipahami dari segi
kualitas, ketepatan dalam menggunakan metode, iklim kelas yang positif,
hubungan antar siswa yang harmonis dan lebih ditekankan pada hasil dan
langkah-langkah pembelajaran yang efektif dan efesien. Untuk mengukur suatu
sekolah efektif dapat dilihat dari Input, Proses dan Output tergantung dari etos
kerja dari sekolah tersebut yang akan menentukan hasil yang lebih baik. Etos
kerja ini dikembangkan dan dipelihara dalam periode waktu tertentu,
dikonsolidasi selama bertahun-tahun dan dikerjakan dengan ketekunan dan
kerja keras. Lingkungan, moneter, dan non moneter temasuk faktor yang
sangat mempengaruhi efektivitas suatu sekolah.
Belajar bukan konsep independen yang hanya dilakukan oleh siswa
secara sepihak tetapi merupakan interaksi dengan lingkungan dan berbagai
daya dukung yang lain. Asas penting dan menjadi landasan bergerak dalam
pengelolaan pendidikan menuju sekolah efektif adalah pernyataan bahwa
‘Semua anak dapat belajar’. Hal ini mengisyaratkan pada kita bahwa sekolah
merupakan wahana yang menyediakan tempat yang terbaik bagi anak untuk
belajar, a place for better learning. Artinya, semua upaya manajemen dan
kepemimpinan yang terjadi di sekolah diarahkan untuk semua usaha yang
membuat seluruh peserta didik belajar. Artinya kualifikasi guru dan personil
lainnya, kinerja guru, kepemimpinan, kebijakan sekolah, iklim sekolah, budaya
3
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berkembang, hubungan dengan masyarakat, layanan penunjang siswa
belajar seperti ekstrakurikuler, perpustakaan, sarana-prasarana, laboratorium,
dan sebagainya menjadi indikator yang turut menentukan efektivitas belajar,
dengan efektivitasnya belajar maka sekolah tersebut dikatakan efektif.
Sekolah efektif terkait pula dengan kualitas. Kualitas adalah gambaran
dan karakteristik dari lulusan yang menunjukkan kemampuannya atau
kompetensinya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang
tersirat, misalnya nilai hasil ujian akhir, prestasi olahraga, karya tulis ilmiah
dan prestasi pentas seni. Kualitas tamatan dipengaruhi oleh tahapan-tahapan
kegiatan sekolah yang saling berhubungan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi ang dilaksanakan di sekolah tersebut.
Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa
kuantitatif dan kualitatif. Artinya, disamping ditunjukkan oleh indikator
seberapa banyak siswa yang berprestasi sebagaimana dilihat dalam perolehan
nilai yang tinggi, juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas
pribadi para siswanya, seperti tampak dalam beriman dan bertaqwa,
kepercayaan diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi
pekerti, bertanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain
sebagainya. Analisis di atas memberikan pemahaman yang jelas bahwa konsep
sekolah efektif berkaitan langsung dengan mutu kinerja sekolah.
Adapun ciri-ciri sekolah Efektif menurut Tola dan Furqon, (2002:19)
yaitu : (1) tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik, (2) pelaksanaan
kepemimpinan pendidikan yang kuat oleh kepala sekolah, (3) ekspektasi tinggi
dari guru dan staf, (4) ada kerja sama kemitraan antara sekolah, orang tua dan
masyarakat, (5) adanya iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar, (6)
kemajuan Siswa sering dimonitor, (7) menekankan kepada keberhasilan siswa
dalam mencapai keterampilan aktifitas yang esensial, (8) komitmen yang tinggi
dan SDM sekolah terhadap program pendidikan.
4
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika memperhatikan deskripsi sekolah efektif seperti dikemukakan di
atas, di Kabupaten Majalengka, khususnya pada jenjang pendidikan Sekolah
Dasar Negeri yang terakreditasi A belum sepenuhnya dapat menerapkan
pengelolaan pendidikan menuju sekolah efektif. Sekolah Dasar yang berada di
wilayah Kabupaten Majalengka belum menjalankan fungsinya sebagai tempat
belajar yang paling baik dengan menyediakan layanan pembelajaran yang
bermutu bagi siswa.
Para penyelenggara pendidikan di Kabupaten Majalengka belum
memperhatikan berbagai aspek yang berkenaan dengan penyelenggaraan
sekolah efektif. Tujuan sekolah belum dinyatakan secara jelas dan spesifik
sehingga para pelaku pendidikan yang ada di sekolah kebingungan tujuan apa
yang semestinya dicapai oleh sekolah, iklim di sekolah masih belum kondusif,
kurangnya kerja sama kemitraan yang baik antara sekolah, orang tua, dan
masyarakat, individu-individu yang terlibat di sekolah seperti guru, siswa, dan
kepala sekolah belum menjalankan peranannya sesuai dengan fungsinya
masing-masing serta belum mampu menjalin hubungan yang baik satu sama
lainnya.
Dari uraian tersebut di atas kenyataan yang ditemukan di lapangan yaitu
pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di kabupaten Majalengka, berkaitan
dengan sekolah efektif masih rendah, dari hasil pra survey terjadi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bobot nilai akreditasi sekolah yang diperoleh Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A, yaitu pada rentang nilai akreditasi A antara skor nilai 86
sampai 100, sebagian besar masih berada pada nilai minimal, sebagaimana
tertera dalam tabel 1.1. berikut ini:
Tabel 1.1.
Daftar Nilai Sekolah Dasar Negeri terakredisi A di Kabupaten Majalengka
NO Bobot Nilai Akreditasi A Jumlah Sekolah Dasar Persentase
1 86 40 57,14
5
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 87 18 25,71
3 88 2 2,86
4 89 6 8,57
5 90 2 2,86
6 91 1 1,43
7 92 1 1,43
Jumlah 70 100,00
Sumber : BAN SM
2. Rendahnya nilai rata-rata UAS dibandingkan dengan nilai KKM yang
telah ditetapkan, nilai KKM rata-rata 75,00 sedangkan pencapaian nilai
UAS rata-rata 71,7. (hasil wawancara dan survey di SD terakreditasi A)
3. Masih rendahnya prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik,
yaitu belum mampu menduduki posisi 10 besar dalam pencapaian prestasi
Porseni di tingkat Propinsi. (Majalah Aksioma Edisi Mei 2013).
Dengan melihat permasalahan yang terjadi berkaitan dengan sekolah
efektif, khususnya tingkat Sekolah Dasar di kabupaten Majalengka perlu
diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai sekolah efektif guna
peningkatan mutu pendidikan.
Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan program-progamnya untuk
mewujudkan sekolah efektif perlu didukung oleh semua pihak, baik kepala
sekolah, guru, penjaga sekolah, komite sekolah, orang tua siswa maupun
masyarakat di sekitarnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang profesional dan
kompeten, iklim sekolah yang kondusif, staf sekolah yang kreatif serta
lingkungan yang mendukung akan membuat sekolah itu berjalan seperti yang
diharapkan. Tanpa kerjasama yang baik dalam suatu sistem yang terpadu maka
hasilnya akan mengecewakan semua pihak. Dengan demikian iklim sekolah
yang benar-benar kondusif bagi terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan maka akan terwujudlah sekolah efektif.
Tanpa mengabaikan berbagai faktor yang mempengaruhi dalam sekolah
efektif seperti sarana prasarana, staf sekolah, dana operasional pendidikan,
6
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iklim sosial budaya di lingkungan sekolah dan faktor yang lainnya, diduga
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah berkontribusi terhadap
sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten
Majalengka, sehingga menjadi masalah yang berdampak buruk terhadap
kualitas pendidikan di Kabupaten Majalengka.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, kepala sekolah memegang
peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diberikan
tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan penuh terhadap pengaturan
jalannya roda pendidikan di sekolah. Peran utama Kepala Sekolah adalah
sebagai pemimpin yang mengendalikan jalanya penyelenggaraan pendidikan
dimana pendidikan itu sendiri berfungsi pada hakekatnya sebagai sebuah
transformasi yang mengubah input menjadi output. Hal ini menentukan suatu
proses yang berlangsung secara benar, terjaga sesuai dengan ketentuan dari
tujuan pendidikan itu sendiri.
Dalam organisasi sekolah kepala sekolah merupakan pimpinan yang
bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi tersebut. Kepala Sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam sistem persekolahan, lulusan merupakan fokus tujuan, lulusan
berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa proses pendidikan yang bermutu.
Proses pendidikan yang bermutu tidak mungkin tercapai tanpa adanya
organisasi persekolahan yang tepat. Oleh karena itu untuk mewujudkan kinerja
organisasi sekolah yang tepat dan bermutu maka diperlukan adanya
kepemimpinan sekolah yang memadai.
Kepemimpinan tersebut harus mampu memotivasi atau memberi
semangat kepada para stafnya dengan jalan memberikan inspirasi atau
mengilhami kreativitas mereka dalam bekerja. Kepemimpinan sendiri tidak
hanya berada pada posisi puncak struktur dalam organisasi pendidikan tetapi
juga meliputi setiap tingkat dalam organisasi. Dalam kepemimpinan tersebut
7
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentunya harus mendapatkan dukungan komitmen dan kerjasama dari berbagai
pihak khususnya seluruh warga sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan satu aspek yang penting
dalam suatu organisasi sekolah.
Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui
penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga
keberadaan pemimpin bukan hanya sebagai simbol yang ada atau tidaknya,
tidak menjadi masalah tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi
perkembangan organisasi (Aan Komariah dan Cepi Triatna, 2008:40).
Mengacu pada pendapat tersebut maka keberhasilan sekolah dalam
mencapai tujuan yang ingin diraih sangat tergantung pada kepeminpinan
kepala sekolah yaitu apakah kepemimpinannya mampu menggerakkan semua
sumber daya yang dimiliki sekolah secara efektif dan efisien serta terpadu
dengan proses manajemen yang dilakukannya.
Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek
kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim sekolah, perilaku perserta
didik dan lain-lain. Oleh sebab itu kepala sekolah bertanggung jawab atas
manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan
proses pembelajaran di sekolah. Memperkuat hal ini, Nurkolis (2003:119)
mengatakan:
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah sebagai figur kunci dalam
mendorong, perkembangan dan kemajuan sekolah. Kepala sekolah tidak
hanya meningkatkan tanggung jawab dan otoritasnya dalam program-
program sekolah, kurikulum dan keputusan personil, tetapi Juga memiliki
tanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan
programnya. Kepala sekolah harus pandai dalam memimpin kelompok dan
pendelegasian tugas dan wewenang.
Apa yang diungkapkan di atas menjadi lebih penting sejalan dengan
semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki
dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Di samping itu,
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dan budaya yang diterapkan
8
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak maju semakin pesat,
sehingga menuntut penguasaan secara profesional.
Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan
untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana, dan
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Mulyasa,
2004:25). Dalam rangka inilah dirasakan perlunya peningkatan kinerja kepala
sekolah secara profesional untuk terus berusaha dalam peningkatan sekolah
efektif.
Seorang kepala sekolah yang visioner akan menunjukkan kepemimpinan
yang berkualitas, sebagaimana yang dijelaskan oleh John Adair (dalam
Komariah 2008:82), mengemukakan;
Ciri kepala sekolah yang berkualitas yaitu; 1) memiliki integritas
pribadi, 2) memiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga yang
dipimpinnya, 3) mengembangkan kehangatan, budaya dan iklim organisasi,
4) memiliki ketenangan dalam manajemen organisasi, 5) tegas dan adil
dalam mengambil tindakan/kebijakan kelembagaan.
Seorang pemimpin visioner salah satunya ditandai oleh kemampuan
dalam membuat perencanaan yang jelas sehingga dari rumusan visinya akan
tergambar sasaran apa yang hendak dicapai dalam pengembangan lembaga yang
dipimpinnya.
Disamping kepemimpinan kepala sekolah yang berperan dan
bertanggung jawab menghadapi perubahan dalam pengelolaan sekolah efektif,
begitu pula kehidupan di sekolah mempunyai dampak yang sangat kuat bagi
kehidupan siswa, serta setiap sekolah mempunyai karakteristik tersendiri dalam
segi efektivitasnya. Iklim sekolah memegang peranan sangat penting dalam
mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang aman, tentram dan
kondusif dalam rangka mudahnya pencapaian tujuan pendidikan. Iklim sekolah
harus benar-benar tercipta dengan baik demi lancarnya segala proses
pendidikan dengan terus berusaha mewujudkan sekolah efektif.
9
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan adanya bebagai fenomena tersebut di atas, kondisi seperti inilah
yang menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka
memperoleh gambaran tentang Kontribusi kepemimpinan visioner kepala
sekolah dan Iklim sekolah terhadap Sekolah efektif.
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang dikemukakan berkenaan dengan ciri-ciri sekolah
Efektif menurut Tola dan Furqon dalam Suharsaputra, (2010:67) yaitu : (1)
tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik, (2) pelaksanaan
kepemimpinan pendidikan yang kuat oleh kepala sekolah , (3) ekspektasi guru
dan staf tinggi, (4) ada kerja sama kemitraan antara sekolah,orang tua dan
masyarakat, (5) adanya iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar, (6)
kemajuan Siswa sering dimonitor, (7) menekankan kepada keberhasilan siswa
dalam mencapai keterampilan aktifitas yang esensial, (8) komitmen yang tinggi
dari Suber Daya Manusia sekolah terhadap program pendidikan.
Hal senadapun dijelaskan oleh Scheerens (2003:42) memberikan analisa
tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan sekolah efektif yaitu : (1)
Prestasi, orientasi, harapan tinggi, (2) Kepemimpinan Pendidikan, (3)
Konsensus dan kohesi antar staf, (4) Kualitas kurikulum/kesempatan belajar,
(5) Iklim Sekolah, (6) Potensi evaluasi, (7) Keterlibatan orang tua, (8) Iklim
kelas, (9) waktu belajar efektif.
Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Kemajuan
keberhasilan siswa
Komitmen SDM
Ekspektasi guru
dan staf
Kepemimpinan
Pendidikan
Tujuan yang jelas dan
spesifik
SEKOLAH EFEKTIF Kualitas Kurikulum
10
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Direduksi dari berbagai sumber.
Gambar 1.1. Faktor-faktor Sekolah Efektif
Jika memperhatikan esensi dari sekolah efektif ditemukan banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan sekolah efektif sehingga perlu pembenahan
agar penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, dalam arti memperoleh hasil yang optimal. Beberapa faktor yang
mempengaruhi sekolah efektif tersebut seperti lingkungan sekolah, kebijakan
pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, visi sekolah, sumber daya, kualitas
guru, siswa, iklim sekolah, kurikulum, proses pembelajaran, dan hasil belajar.
Dari beberapa faktor tersebut, faktor kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim sekolah diduga lebih banyak memberikan pengaruh pada keberhasilan
sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten
Majalengka.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan pada
Kontribusi Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah
terhadap Sekolah Efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di
Kabupaten Majalengka.
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
di atas dan pengalaman empiris yang terjadi dalam mengamati pelaksanaan
sekolah efektif di Kabupaten Majalengka, maka dalam merumuskan masalah
penelitian ini adalah “Apakah kepemimpinan visioner kepala sekolah dan
iklim sekolah berkontribusi terhadap sekolah efektif? “.
Prestasi, orientasi,
harapan tinggi Iklim sekolah
Kerjasama dengan
masyarakat
11
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumusan masalah tersebut diuraikan dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana gambaran kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada
Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?
2. Bagaimana gambaran Iklim sekolah pada Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?
3. Bagaimana gambaran Sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?
4. Seberapa besar kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah terhadap
sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten
Majalengka?
5. Seberapa besar kontribusi Iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada
Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?
6. Seberapa besar kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan
Iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A di Kabupaten Majalengka?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
mengenai Kontribusi Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Iklim
Sekolah terhadap Sekolah Efektif pada Sekolah Dasar.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada
Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.
2. Mengetahui gambaran Iklim sekolah pada Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.
3. Mengetahui gambaran Sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.
12
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menganalisis besaran kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah
terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di
Kabupaten Majalengka.
5. Menganalisis besaran kontribusi Iklim sekolah terhadap sekolah efektif
pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.
6. Menganalisis besaran kontribusi kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah
dan Iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A di Kabupaten Majalengka.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
baik bagi pihak peneliti maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan
(secara akademik). Secara lebih rinci kegunaan penelitian ini dapat memberi
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritik
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat antara lain:
a. Dapat dijadikan sebagai kajian untuk mendalami dan mengembangkan
konsep-konsep administrasi pendidikan terutama tentang konsep-konsep
kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan sekolah efektif.
b. Dapat dijadikan sebagai alternatif model inovasi dalam pengembangan
kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan sekolah efektif pada
Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Majalengka.
c. Dapat dijadikan suatu pola dan strategis dalam peningkatan Sekolah
efektif.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
a. Memberikan informasi dan menambah wawasan, pengetahuan, dan
kemampuan dalam menganalisis kepemimpinan visioner kepala sekolah,
iklim sekolah, dan sekolah efektif di Kabupaten Majalengka.
13
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memberi masukan dan informasi bagi Dinas Pendidikan Kabupaten
Majalengka dalam melakukan pengawasan serta mengevaluasi
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan sekolah efektif.
c. Memberi masukan informasi bagi kepala sekolah dan para guru di
Kabupaten Majalengka untuk dijadikan pertimbangan secara kontekstual
dan konseptual operasional dalam merumuskan pola sekolah efektif.
d. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam
upaya melaksanakan perbaikan dan peningkatan sekolah efektif,
khususnya di lingkungan Pendidikan Kabupaten Majalengka.
F. Struktur Organisasi Tesis
Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, sedangkan dibagian awal
terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan tentang keaslian
tesis dan bebas plagiarisme, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, Identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
organisasi tesis.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka berfikir, dan Hipotesis Penelitian
Dalam bab ini akan membandingkan, mengkontraskan, dan memposisikan
kedudukan masing-masing variabel penelitian dikaitkan dengan masalah yang
sedang diteliti. Telaah teoritis dimaksudkan untuk menampilkan bagaimana
teori dan hasil penelitian terdahulu mengenai kepemimpinan visioner kepala
sekolah, iklim sekolah, sekolah efektif, yang akan diterapkan pada penelitian
ini. Penelitian terdahulu yang relefan yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini. Kerangka berfikir merupakan tahapan untuk merumuskan
hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian.
14
Oo Sudiana, 2014 Kontribusi kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap sekolah efektif pada Sekolah Dasar Negeri terakreditasi a di Kabupaten Majalengka Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan
dalam penelitian atau sub masalah yang diteliti.
Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini menguraikan dengan lebih rinci mengenai metode
penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, definisi operasioanal variabel yang terlibat
dalam penelitian ini, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan
data, dan teknik menganalisis data.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pada dasarnya Bab IV memuat pengolahan dan analisis data untuk
menghasilkan temuan dan pembahasan atau analisis temuan. Pengolahan data
berdasarkan prosedur penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.
Pengolahan data dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif.
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Dalam bab ini akan disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian mengenai kontribusi kepemimpinan Visioner kepala
sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Sekolah efektif.
Kesimpulan dan rekomendasi yang disajikan, akan ditujukkan kepada
para pembuat kebijakan di Instansi terkait, kepala sekolah, guru dan lain
sebagainya yang berlaku sebagai pengguna hasil penelitian, serta yang
berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
sekolah efektif.