BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning...

16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kesejahteran Keluarga a. Pengertian Keluarga Sejahtera Keluarga adalah Suatu unit sosial terkecil dalam masyarakat yang anggota- anggotanya terikat oleh adanya hubungan. Perkawinan yang diatur oleh undang- undang serta hubungan darah (anak kandung) atau ( anak adopsi) dan mengabdi dirinya kepada usaha untuk mencapai tujuan bersama untuk kelangsungan hidup yang dilandasi rasa cinta kasih dan sayang seta tanggung jawab.Sejahtera adalah Suatu keadaan yang meliputi rasa aman, tentram lahir dan batin karena merasa sebagian besar kebutuhan tercapai. Jadi keluarga sejahtera adalah Keluarga yang terbentuk berdasar atas perkawinan yang sah yang mampu memenuhi kebutuhan spritual dan kebutuhan material. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga a) Faktor Nilai Hidup : Sesuatu yang dianggap paling penting dalam hidupnya. Nilai hidup merupakan “Konsepsi”, Artinya gambaran mental yang membedakan individual atau kelompok dalam rangka mencapai sesuatu yang diinginkan. b) Faktor Tujuan Hidup : sesuatu yang akan dicapai atau sesuatu yang diperjuangkan agar nilai yang merupakan patokan dapat tercapai dengan demikian tujuan hidup tidak terlepas dari nilai hidup. 5 Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kesejahteran Keluarga

a. Pengertian Keluarga Sejahtera

Keluarga adalah Suatu unit sosial terkecil dalam masyarakat yang anggota-

anggotanya terikat oleh adanya hubungan. Perkawinan yang diatur oleh undang-

undang serta hubungan darah (anak kandung) atau ( anak adopsi) dan mengabdi

dirinya kepada usaha untuk mencapai tujuan bersama untuk kelangsungan hidup

yang dilandasi rasa cinta kasih dan sayang seta tanggung jawab.Sejahtera adalah

Suatu keadaan yang meliputi rasa aman, tentram lahir dan batin karena merasa

sebagian besar kebutuhan tercapai. Jadi keluarga sejahtera adalah Keluarga yang

terbentuk berdasar atas perkawinan yang sah yang mampu memenuhi kebutuhan

spritual dan kebutuhan material.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga

a) Faktor Nilai Hidup : Sesuatu yang dianggap paling penting dalam hidupnya.

Nilai hidup merupakan “Konsepsi”, Artinya gambaran mental yang

membedakan individual atau kelompok dalam rangka mencapai sesuatu yang

diinginkan.

b) Faktor Tujuan Hidup : sesuatu yang akan dicapai atau sesuatu yang

diperjuangkan agar nilai yang merupakan patokan dapat tercapai dengan

demikian tujuan hidup tidak terlepas dari nilai hidup.

5

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

22

c) Faktor Standart Hidup : Tingkatan hidup yang merupakan suatu patokan

yang ingin dicapai dalam memenuhi kebutuhan.

c. Fungsi Keluarga

Menutut BKKBN (1995:4) keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat

yang terdiri dari suami-istri, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu

dan anaknya. Terdapat delapan fungsi keluarga, yaitu :

a) Fungsi Keagamaan

Untuk mendorong dan mengembangkan kehidupan keluarga sebagai

wahana persemaian nilai-nilai luhur, budaya, bangsa sehingga seluruh anggota

keluarga dapat menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

b) Fungsi Budaya

Untuk memberikan kesepakatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya

mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beranekaragam dalam satu

kesatuan.

c) Fungsi Cinta Kasih

Untuk memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan

anak, suami dengan istri, oraang tua dengan anaknya, serta hubungan kekerabatan

antar generasi sehingga keluarga menjadi wadah utama berseminya kehidupan

yang penuh cinta kasih dan batin.

d) Fungsi Melindungi

Untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan dalam keluarga.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

23

e) Fungsi Produksi

Untuk melanjutkan keturunan sebagai mekanisme yang direncanakan

sehingga dapat menunjang terciptanya kesejahteraan manusia yang penuh iman

dan takwa di dunia.

f) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Untuk memberikan peran kepada keluarga dalam mendidik keturunannya

agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa depan.

g) Fungsi Ekonomi

Untuk mendorong fungsi ekonnomi keluarga sebagai unsur mendukung

kemandirian ketahanan keluarga.

h) Fungsi Pembinaan Lingkungan

Untuk memberikan kemampuan kepada setiap keluarga dalam

menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai daya dukung alam

dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

Menurut BKKBN (1995:4) keluarga sejahtera adalah keluarga yang

dibentuk atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual

dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang

serasi, selaras, dan seimbang agar anggota keluarga dan antar keluarga dengan

masyarakat dan lingkungan.

Menurut Buku Petunjuk Teknis Pendapatan dan Pemetaan Keluarga tahun

1994 dlam BKKBN (1995:4) secara operasional, pengertian keluarga sejahtera

dijabarkan lebih rinci sebagai berikut :

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

24

a) Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarag yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan dasar

pangan, sandang, papan, dan kesehatan.

b) Keluarga Sejahtera Tetap I (KS I)

Keluarga sejahtera tahap I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi

kebutuhan sosial psikologinya (socio psychological needs) seperti kebutuhan

pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat

tinggal, dan transportasi.

c) Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II)

Keluarga Sejahtera Tahap II adalah keluarga-keluarga yang selain telah

dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi keseluruhan

kebutuhan perkembangannya (developmental needs seperti kebutuhan untuk

menabung, dan memoperoleh informasi).

d) Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III)

Keluarga Sejahtera Tahap III adalah keluarga-keluarga yang telah dapat

memenuhi seluruh dasar, kemudian sosio psikologisnya, kebutuhan

pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi)

yang teratur kepada masyarakat, seperti memberikan sumbangan dalam bentuk

material dan keuangan, serta berperan aktif dengan menjadi pengurus lembaga

masyarakat atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga pendidikan dan

sebagainya..

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

25

e) Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III+)

Keluarga Sejahtera Tahap III Plus adalah keluarga-keluarga yang telah

dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, maupun sosial

psikologis, dan telah dapat pula memberi sumbangan yang nyata dan

berkelanjutan bagi masyarakat.

Menurut BKKBN (1995:36) ada beberapa tahapan keluarga sejahtera,

yaitu :

a. Keluarga Pra Sejahtera

Pada Keluarga Sejahtera kebutuhan dasar belum seluruhnya terpenuhi

yaitu :

1) Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga.

2) Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.

3) Seluruh anggota keluarag memiliki pakaian berbeda di rumah, bekerja,

sekolah, dan bepergian.

4) Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.

5) Bila anak sakit dam atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke sarana

kesehatan.

b. Keluarga Sejahtera I

Pada Keluarga Sejahtera I, kebutuhan dasar (a s.d e) telah terpenuhi namun

kebutuhan sosial psikologis belum terpenuhi, yaitu :

1) Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur .

2) Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyediakan daging/ikan/telur.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

26

3) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang 1 steel pakaian baru per

tahun.

4) Luas lantai rumah paling kurang dalam 8 M2 untuk tiap penghuni rumah.

5) Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.

6) Paling kurang satu anggota keluarga usia 15 tahun keatas berpenghasilan

tetap.

7) Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf

latin.

8) Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini.

9) Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur

memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil).

c. Keluarga Sejahtera II

Pada Keluarga Sejahtera II, kebutuhan fisik dan rasio psikologis telah

terpenuhi (a sampai n terpenuhi) namun kebutuhan pengembangan belum

sepenuhnya terpenuhi, antara lain :

1) Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.

2) Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.

3) Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu

dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.

4) Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

5) Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/ 6 bulan.

6) Dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/majalah.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

27

7) Amggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi sesuai kondisi

daerah.

d. Keluarga Sejahtera III

Pada Keluarga Sejahtera III, kebutuhan fisik, sosial psikologis dan

pengembangan telah terpenuhi (a samapi dengan u terpenuhi), namun kepedulian

sosial belum terpenuhi, yaitu :

1) Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan

sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materil.

2) Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus

perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.

e. Keluarga Sejahtera III Plus

Pada keluarga sejahtera III plus, kebutuhan fisik, sosial psikologis, dan

pengembangan telah terpenuhi serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi (a

sampai w harus terpenuhi).

2. Hakikat Lahan

a. Pengertian Lahan

Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim,

relief,hidrologi dan vegetasi, dimana faktor tersebut mempengaruhi potensi

penggunaannya. Termasuk didalamnya adalah akibat-akibat kegiatan manusia,

baik pada masa lalu maupun sekarang, seperti reklamasi daerah-daerah pantai,

penebangan hutan, dan akibat-akibat yang merugikan seperti erosi dan akumulasi

garam Hardjowigeno dan Widiatmaka (2011:19).

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

28

Lahan sebagai sumber bagi manusia dalam hal ini sebagai penyedia air dan

nutrisi untuk pertumbuhan tanaman, meretial dan sebagai pondasi untuk

bangunan. Lahan mencakup semua interaksi aspek biofisik seperti iklim,

bentuklahan, aspek hidrologi, begetasi, fauna dan perubahan lahan yang relative

permanen Sutikno Dan Sunarto (1996:3).

Berdasarkan fungsinya lahan adalah sumber daya yang dapat berupa

penghasil primer seperti tanaman, peternakan, memproduksi kayu, penghasil

sekunder (penghasil ternak), pelindung (konservasi), penghasil material atau

bahan misal mineral batuan, jalan dan lain-lain (Mangunsukardjo, 1996: 2).

Menurut Hardjowigeno dan Widiatmaka (2011:15), kemampuan lahan

merupakan kapasitas suatu lahan yang memiliki kecocokan untuk penggunaan

tertentu. Kemampuan lahan dapat didasarkan pada faktor penghambat dan

merusakkan. Jamulya (1996:4), menyatakan bahwa lahan mempunyai

keterbatasan kemampuan untuk dapat digunakan. Kemampuan lahan adalah

kemampuan suatu lahan untuk digunakan sebagai usaha pertanian dan

pengolahannya tanpa merusak tanah dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

Kemampuan dipandang sebagai kapasitas lahan untuk tingkat penggunaan

sedangkan kesesuaian dipandang sebagai kenyataan kemungkinan penyesuaian

adaptabilitas sebidang lahan bagi penggunaan tertentu.

Lahan sebagai modal alami yang melandasi kegiatan kehidupan dan

penghidupan, memiliki dua fungsi dasar, yakni:

1. Fungsi kegiatan budaya; suatu kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk

berbagai penggunaan, seperti pemukiman, baik sebagai kawasan perkotaan

maupun pedesaan, perkebunan hutan produksi dan lain-lain.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

29

2. Fungsi lindung; kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utamanya untuk

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang ada, yang mencakup

sumberdaya alam, sumberdaya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa

yang bisa menunjang pemanfaatan budidaya.

Penggunaan tanah dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu:

1. Masyarakat yang memiliki tanah luas dan menggarapkan tanahnya kepada

orang lain; pemilik tanah menerapkan sistem sewa atau bagi hasil.

2. Pemilik tanah sempit yang melakukan pekerjaan usaha tani dengan tenaga

kerja keluarga, sehingga tidak memanfaatkan tenaga kerja buruh tani.

3. Pemilik tanah yang melakukan usaha tani sendiri tetapi banyak

memanfaatkan tenaga kerja buruh tani, baik petani bertanah sempit maupun

bertanah luas.

b. Manfaat Lahan

Menurut Irawan (2005) menyebutkan bahwa manfaat lahan pertanian

dapat dibagi menjadi 2 kategori. Yang pertama use values atau nilai penggunaan

yang dapat pula disebut sebagai personal use values. Manfaat ini dihasilkan dari

hasil eksploitasi atau kegiatan usahatani yang dilakukan pada sumber daya lahan

pertanian. Yang kedua adalah non use values yang dapat pula disebut sebagai

intrinsic values atau manfaat bawaan. Yang termasuk kategori ini adalah berbagai

manfaat yang tercipta dengan sendirinya walaupun bukan merupakan tujuan dari

kegiatan eksploitasi dari pemilik lahan pertanian. Dari teori di atas dapat diketahui

bahwa manfaat lahan pertanian sangat besar untuk kelangsungan hidup manusia

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

30

serta makhluk lainnya. Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan

terganggunya keseimbangan alam.

c. Lahan Pertanian

Lahan pertanian adalah bidang lahan yang digunakan untuk usaha tani

(UUD 45 pasal 1 butir 2:3). Sedangkan menurut kementrian pertanian, lahan

pertanian merupakan slah satu faktor produksi yang sangat penting karena

merupakan media tumbuh bagi tanaman. Lahan yang dikelola dengan baik

menghasilkan produksi yang optimal. Optimalisasi lahan pertanian merupakan

usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan

usaha tani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan melalui

upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi

lahan usaha tani yang lebih produktif. Kegiatan optimalisai lahan pertanian

diarahkan untuk memenuhi kriteria lahan usaha tani tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan dari aspek teknis, perbaikan fisik dan kimiawi tanah,

serta peningkatan infrastruktur usaha tani yang diperlukan (Kementerian Pertanian

2012: 7)

Lahan pertanian mempunyai manfaat yang sangat luas secara ekonomi,

sosial dan lingkungan. Secara ekonomi, lahan pertanian adalah masukan paling

esensial dari berlangsungnya proses produksi, kesempatan kerja, pendapatan,

devisa, dan lain sebaginya. Secara sosial, eksistensi lahan pertanian terkait dengan

eksistensi kelembagaan masyarakat petani dan aspek budaya lainnya. Dari aspek

lingkungan, aktivitas pertanian pada umumnya lebih kompatobel dengan prinsip-

prinsip pelestarian lingkungan.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

31

d. Kepemilikan Lahan

Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk

memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan

menggunakannya untuk tujuan pribadi. Kepemilikan sebenarnya merupakan

kepenguasaan orang terhadap sesuatu (barang atau harta) dan barang tersebut

dalam genggamannya baik secara riil maupun secara hukum. Dimensi

kepenguasaan ini direfleksikan dalam bentuk bahwa orang yang memiliki sesuatu

barang berarti mempunyai kekuasaan terhadap barang tersebut sehingga ia dapat

mempergunakannya menurut kehendaknya dan tidak ada orang lain, baik itu

secara individual maupun kelembagaan, yang dapat menghalang-halanginya dari

memanfaatkan barang yang dimilikinya itu.

Pemilikan tanah atau lahan adalah penguasaan formal yang dimiliki

seseorang atas tanah atau lahan, yakni hak yang sah untuk menggunakan,

mengolah, menjual dan memanfaatkannya yang dapat diperoleh dari warisan

maupun transaksi jual beli (Iriani,2008).

e. Status Kepemilikan Lahan

Pada dasarnya ada 6 (enam) sumber kepemilikan lahan yang dikelola oleh

petani antara lain dibeli, disewa, disakap, pemberian oleh negara, warisan, dan

atau membuka lahan sendiri (Kasryno, 1980 ). Semuanya ini akan memberikan

status penguasaan lahan, pengertian status kepemilikan lahan adalah lahan usaha

tani yang dikaitkan dengan lahan sebagai faktor produksi. Status lahan tersebut

mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

32

Menurut Kasryno (1980) pengaruh lahan milik atau lahan dengan hak

milik terhadap pengelolaan usaha tani memiliki beberapa keuntungan yang dapat

dijelaskan, antara lain :

1) Bebas diolah oleh petani.

2) Bebas untuk direncanakan dan menentukan cabang usaha tani diatas lahan

tersebut.

3) Bebas menggunakan teknologi dan cara budidaya yang paling dikuasai dan

disenangi oleh petani.

4) Bebas diperjualbelikan.

5) Dapat menumbuhkan dan menuntut tanggung jawab atas lahan tersebut.

Lahan sewa adalah lahan yang disewa oleh seorang petani dari pihak

lain,karenanya petani itu mempunyai kewenangan seperti lahan milik dalam

jangka waktu sewa yang disepakati. Diluar batas jangka waktu sewa, penyewa

tidak mempunyai kewenangan untuk pengelolaanya. Dalam hal ini penyewa juga

tidak berhak menjual ataupun menjaminkan sebagai agunan. Dalam hal

perencanaan usaha tani, petani penyewa harus mempertimbangkan jangka waktu

sewa demikian pula dalam penentuan cabang usahanya.

Adapun untuk lahan sakap, adalah lahan yang atas persetujuan pemilik

digarap oleh orang lain. Dengan demikian, penyakap tidak dapat menjual lahan

garapannya tersebut. Dalam setiap kegiatan pengelolaan usaha taninya, petani

penggarap lahan tersebut seperti penentuan cabang usaha tani dan pilihan

teknologi yang digunakan harus dikonsultasikan dengan pemiliknya.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

33

Berikut adalah data mengenai gambaran keadaan status kepemilikan lahan

garapan berdasarkan jumlah rumah tangga di Indonesia (Anonim, 1989) :

1) Dalam kurun waktu 1973-1980, keluarga yang menguasai lahan pertanian

bertambah dengan 3,1 juta rumah tangga atau sekitar 21,5 persen, sehingga

luas lahan yang diusahakan semakin sempit.

2) Jumlah rumah tangga yang mengusahakan lahan pertanian kurang dari

setengah hektar, bertambah dari 6,56 juta keluarga dalam tahun 1973 menjadi

11,03 juta keluarga dalam tahun 1980, atau meningkat 68,1 persen.

Sebaliknya, keluarga yang mengusahakan lebih dari setengah hektar

berkurang dari 7,81 juta keluarga dalam tahun 1973 menjadi 6,44 juta

keluarga dalam tahun 1980, atau turun 17,6 persen. Data tersebut menunjukan

semakin bertambah banyaknya rumah tangga petani yang memiliki lahan

sempit.

3) Jumlah rumah tangga yang mengusahakan milik sendiri turun 74,8 persen

tahun 1973 menjadi 73,6 persen pada tahun 1980 (meskipun menjadi 12,8 juta

rumah tangga). Sedangkan rumah tangga yang mengusahakan lahan milik

orang lain (petani penggarap) naik dari 456 ribu rumah tangga (3,2 persen)

pada tahun 1973 menjadi 2,6 juta rumah tangga (14,9 persen) pada tahun

1980.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

34

B. Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

1 Rio Deviriawan, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Luas Lahan Dan Lama

Usaha Terhadap Efisiensi Usaha Tani Desa Kedung Jati, Bukateja”, Untuk

mengetahui efisiensi usaha tani, pengaruh tingkat pendidikan terhadap

efisiensi usaha tani padi, pengaruh luas lahan terhadap efisiensi usaha tani

padi, metode Quesioner

Dokumentasi, hasilnya Usaha padi sudah evisien, pendidikan kurang ada

pengaruhnya terhadap usaha tani, luas lahan berpengaruh terhadap

evisiensi usaha tani , lama usaha juga berpengaruh terhadap evisiensi

usaha tani

2 Budi Yuwono dkk, “Luas Tanah Optimal Per Tenaga Kerja Dalam Usaha

Tani Padi Di Kabupaten Banyumas”, Untuk mengetahui berapa

pencurahan tenaga kerja dalam usaha tani pada luas tanah tertentu, Metode

Penelitian Survey, Hasilnya Pencurahan tenaga kerja pada usaha tani

melalui titik optimal atau telah berlebih

3 Puji Hastuti dkk, “Pengaruh Luas Garapan Terhadap Produksi Dan

Pendapatan Petani Jagung Di Kecamatan Sumbang Kabupaten

Banyumas”, Untuk mengetahui luas lahan garapan terhadap produksi dan

pendapatan petani, Metode Penelitiannya Survey

Random Sampling, Hasilnya Ternyata bahwa luas lahan garapan

berpengaruh nyata terhadap produksi dan pendapatan petai jagung.

4 Tri Budi Setiawan, “Analisis Pengaruh Luas Lahan Tenaga Kerja Dan

Intervensi Terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Sektor Pertanian

Indonesia”, Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan pertumbuhan

PDB sektor petani indonesia, Metode Penelitiannya Studi kasus melalui

data sekunder runtun waktu/time series PDB pertanian sektor indonesia

tahun1996-2005, Hasilnya luas lahan berpengaruh signifikan terhadap

variabel PDB.

5 Suwana dkk, “Produksi Dan Distribusi Pendapatan Usaha Tani Panili

Menurut Luas Lahan Kabupaten Cilacap”, Untuk mengetahui faktor-faktor

produksi (tanah,tenaga kerja), terhadap hasil panili per hektar kemudian

menganalisa pendapatan dan distribusi pendapatan usaha tani panili pada

keadaan luas kepemilikan lahan yang berbeda, Metode Penelitiannya

Stratified Random Sampling, Hasilnya penguasaan sebagian besar kurang

dari 1 Hektar tetapi nilai ekonominya cukup tinggi.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

35

C. Kerangka Pikir

Kepemilikan lahan yang dikelola merupakan kemampuan seseorang dalam

memiliki, mengelola, memanfaatkan, dan memperoleh keuntungan atas lahan

garapan. Kaitannya hubungan antara manusia dan lahan. Kepemilikan lahan bisa

diartikan pemilik sebagai penggarap atau bisa juga penggarap bukan pemilik.

Keberhasilan dalam pengelolaan lahan dapat dilihat dari kemampuan

pengelola/petani dalam mengelola, memanfaatkan dan memperoleh lahan.

Tingkat kepemilikan lahan dapat dilihat dari luas lahan yang

dikuasai/dikelola dan status lahan yang dikuasai baik milik sendiri maupun sewa.

Luas lahan adalah ukuran lahan yang dimiliki seseorang dalam satuan hektar,

sedangkan status lahan adalah suatu ukuran yang dimiliki seseorang dalam hal

bentuk hubungan dengan tanah. Luas lahan dan status lahan akan mempengaruhi

kondisi sosial ekonomi petani yang sejahtera karena biasanya semakin luas lahan

yang dikelola maka akan menghasilkan hasil yang lebih besar.

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. …repository.ump.ac.id/5106/3/Solisti Ayuning Wulandari_BAB...Banyaknya alih fungsi lahan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam.

36

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Warisan

Kepemilikan Lahan

Status Kepemilikan Lahan

Milik

Sendiri

Sewa

Luas Lahan

Pertanian

Kesejahtera

an

Keluarg

a Pra

Sejahter

a

Keluarga

Sejahtera

Tahap I

Keluarga

Sejahtera

Tahap II

Keluarga

Sejahtera

Tahap III

Penyakap Pemberian Oleh

Negara

Penghasilan

Tani

Non

Tani

Kajian Kepemilikan Luas Lahan..., Solisti Ayuning Wulandari, FKIP UMP, 2013