BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial...

15
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Proses belajar mengajar penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Seberapa jauh kemampuan mahasiswa memahami, menerima berbagai hal yang telah disampaikan dosen. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:23) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Sedangkan menurut Suryabrata (2002: 233 ), “prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal) individu”. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sebagai hasil perubahan yang telah dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar dalam waktu tertentu yang dibuktikan dengan keberhasilan menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk huruf dan angka yang diperoleh melalui tes. Prestasi belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, karena manusia selalu butuh akan pengukuran dan sekaligus sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dirinya. Bagi mahasiswa diperguruan tinggi prestasi belajar merupakan faktor penting untuk

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Prestasi Belajar

1.1.1 Pengertian Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar penting bagi seorang pendidik untuk

mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Seberapa jauh kemampuan

mahasiswa memahami, menerima berbagai hal yang telah disampaikan dosen.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:23) prestasi belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Sedangkan menurut Suryabrata

(2002: 233 ), “prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri siswa

(faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal) individu”.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

sebagai hasil perubahan yang telah dicapai seseorang setelah melakukan usaha

belajar dalam waktu tertentu yang dibuktikan dengan keberhasilan menguasai

sejumlah pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk huruf dan angka yang diperoleh

melalui tes. Prestasi belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan

manusia, karena manusia selalu butuh akan pengukuran dan sekaligus

sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dirinya. Bagi mahasiswa

diperguruan tinggi prestasi belajar merupakan faktor penting untuk

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

mengetahui sejauhmana keberhasilan mahasiswa menguasai materi yang

dipelajari selama satu semester.

1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang diperoleh seseorang merupakan suatu bentuk yang

ditimbulkan dari proses belajar mengajar, dimana proses belajar banyak faktor

yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (2010:54) terdapat dua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu faktor intern dan faktor

ekstren.

a. Faktor internal adalah faktor yang dalam diri individu yang sedang

belajar, meliputi faktor fisiologis, faktor psikologi dan faktor kelelahan.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal ialah faktor yang ada di luar individu yang

sedang belajar. Faktor eksternal tersebut dikelompokan menjadi tiga

faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

2.1.3 Indikator Prestasi Belajar

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan

bahwa prestasi belajar dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi

ketentuan kurikulum yang disempurnakan. Menurut Muhibbin Syah

(2008:141) “Evalusai adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.Hal ini dapat

dilihat sejauh mana perubahan yang telah terjadi melalui kegiatan belajar

mengajar. Pengajar harus mengetahui sejauh mana mahasiswa akan mengerti

bahan yang akan diajarkan. Penilaiaan memberi informasi hasil pengajaran

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

yang telah dilaksanakan.Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa dapat

menggunakan suatu alat untuk mengevaluasi yaitu dengan test.

Muhibbin Syah (2008: 151) jenis, indikator, dan cara evaluasi prestasi

dapat disajikan dalam:

Tabel 2.1. Jenis dan Indikator Prestasi Belajar

No Prestasi belajar Indikator prestasi belajar

1. Ranah Cipta (Kognitif)

a. Pengamatan

b. Ingatan

c. Pemahaman

d. Penerapan

e. Analisis (pemeriksaan dan

pemilahan secara teliti)

f. Sintesis (membuat panduan

baru dan utuh)

- Dapat menunjukkan

- Dapat membandingkan

- Dapat menghubungkan

- Dapat menyebutkan

- Dapat menunjukkan kembali

- Dapat menjelaskan

- Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri

- Dapat memberikan contoh

- Dapat menggunakan secara tepat

- Dapat menguraikan

- Dapatmengklasifikasikan/memilahmilah

- Dapat menghubungkan

- Dapat menyimpulkan

- Dapat menggenerelasasikan (membuat

prinsip baru)

2. Ranah Rasa (Afektif)

a. Penerimaan

b. Sambutan

c. Apresiasi (sikap menghargai)

d. Internalisasi (pendalaman)

e. Karaktirasasi

- Mengingkari

- Melembagakan atau meniadakan

- Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku

sehari-hari)

3. Ranah Karsa (Psikomotor)

a. Ketrampilan bergerak dan

bertindak

b. Kecakapan kespresi verbal dan

nonverbal

- Mengkoordinasikan gerak mata, tangan,

kaki, dan anggota tubuh lainnya

- Mengucapkan

- Membuat mimik dan gerakan jasmani

Sumber: Muhibbin Syah (2008:151)

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan untuk mengetahui prestasi

belajar dapat dilakukan dengan cara memberi penilaiaan atau evaluasi dengan

cara memberikan test baik tertulis maupun secara lisan yang mencakup semua

materi yang telah diajarkan pada mata kuliah yang diambil pada satu semester.

Penelitian ini, penulis menggunakan indikator ranah kognitif untuk pembuatan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

angket dan data dokumentasi mahasiswa berupa Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) yang dinyatakan dalam bentuk angka yang dilaksanakan pada waktu

kuliah selama satu semester.

1.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

Setiap individu mempunyai kecenderungan untuk melakukan kegiatan

berdasarkan faktor pendorong dan tujuan. Adanya dorongan dalam diri

individu bertujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Menurut

Hamzah B Uno (2009:23) motivasi belajar dapat timbul karena faktor

intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan

belajar, harapan akan cita-cita, sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang

menarik. Sedangkan menurut Sardiman (2011: 75) mendefinisikan motivasi

sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Sedangkan Winkel (2012:169)

“Motivasi Belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri

mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi

mencapai suatu tujuan”. Pendapat lain mengenai motivasi dikemukakan oleh

Dimyati dan Mudjiono (2009:80) mengemukakan bahwa motivasi dipandang

sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

manusia, termasuk perilaku belajar. Berdasarkan uraian tersebut motivasi

sebagai dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang

memberikan arahan dan semangat untuk belajar, sehingga dapat mencapai

tujuan yang dikehendaki. Jadi peran motivasi bagi mahasiswa dalam belajar

sangat penting, dengan adanya motivasi dapat menambah dan memperkuat

proses belajar.

2.2.2 Indikator Motivasi Belajar

Hakikat motivasi belajar Menurut Hamzah B Uno (2009:23) adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung.

Indikator motivasi belajar yang dijelaskan oleh Hamzah B Uno (2009:23)

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f. Aktif mengadakan diskusi pada saat diluar jam kuliah

Berdasarkan pendapat Hamzah B Uno (2009:23) diharapkan pendidik

memperhatikan dan menggunakan indikator-indikator tersebut maka akan

mendukung proses pembelajaran sesuai harapan. Dosen juga dapat

menumbuhkan motivasi belajar dalam diri mahasiswa sehingga mereka

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

mengalami perubahan tingkah laku yang lebih baik. Selain menggunakan

indikator-indikator tersebut.

2.2.3 Ciri-ciri Motivasi

Sardiman (dalam Sulistiyorini,2014:56), seseorang yang memiliki

motivasi belajar yang kuat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas, dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.

2. Ulet menghadapi kesulitan, tidak mudah putus asa, tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin dan tidak cepat

puas dengan prestasi yang telah dicapai.

3. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4. Lebih senang bekerja mandiri

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif.

6. Dapat mempertahankan pendapat yang diyakininya

7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki

motivasi tinggi selalu tekun dan ulet dalam mengerjakan tugasnya, tidak

mudah putus asa, mempunyai minat untuk belajar, mudah bosan dengan tugas

yang monoton, mahasiswa lebih tertantang untuk memecahkan masalah yang

ada pada tugasnya dan suka bekerja mandiri.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

2.2.4 Fungsi motivasi

Motivasi sebagai proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi

khususnya dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Ngalim Purwanto

(dalam jurnal Sri Rejeki, 2012) yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat baik atau tidak baik

Berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan

energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

2. Menentukan arah perbuatan

Yakni kearah perwujudan sesuatu tujuan atau cita-cita. Makin jelas

motivasi itu, makin jelas pula yang akan ditempuh

3. Menyeleksi perbuatan

Menentukan perbuatan – perbuatan mana yang harus dilakukan guna

mencapai tujuan yang diharapkan.

Dari uraian tersebut motifasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi belajar. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya

motivasi, dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka

seseorang yang belajar akan memunculkan prestasi yang baik. Intensitas

motivasi mahasiswa menentukan tingkat pencapaiaan hasil belajar dan prestasi

belajarnya. Peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat

diperlukan dengan motivasi, mahasiswa dapat mengembangkan aktivitas dan

inisiatif dalam melakukan kegiatan belajar.

2.3 Status Sosial Orang Tua

2.3.1 Pengertian Status Sosial Orang Tua

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

Status sosial orang tua erat kaitanya dengan kegiatan belajar, keluarga

bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan anak. Keluarga (orang

tua) yang status sosialnya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan

dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang

status sosialnya rendah. Sewel dan Hauser dalam Purwanto (2004:42)

mengemukakan bahwa “kemampuan ekonomi keluarga akan memberikan

pengaruh baik langsung maupun tidak langsung pada pendidikan dan

pekerjaan atau jabatan serta mempertimbangkan hasil yang dicapai pada

pendidikan dan pekerjaan”.

Ini berarti kondisi kemampuan ekonomi keluarga turut mempengaruhi

pola perilaku individu dalam kehidupannya, termasuk pendidikan dan

pekerjaan atau jabatan tertentu yang dimasukinya. Menurut Soerjono Sukanto

(2010 : 210) mengemukakan bahwa status sosial adalah tempat seseorang

secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti

lingkungan pergaulannya, prestisnya dan hak-hak serta kewajiban. Status atau

kedudukan sosial tidak terbatas pada pengertian kumpulan status-status

seseorang dalam kelompok-kelompok yang berbeda, melainkan status-

status sosial tersebut mempengaruhi status orang tadi dalam kelompok-

kelompok yang berbeda. Jhon W. Santrock (2009: 194) status sosial ekonomi

adalah ketegorisasi orang-orang menurut karakteristik ekonomi, pendidikan

dan pekerjaan mereka. Adapun Sugihartono (dalam skripsi Sulistiyorini, 2014)

mengemukakan status sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat

pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua. Sebab hal

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

ini bergantung pada sikap-sikap orang tuanya dan bagaimana corak interaksi

didalam keluarga. Status sosial ekonomi orang tua yang berada, tetapi apabila

mereka tidak memperhatikan pendidikan anaknya hal itu juga akan

berpengaruh terhadap perkembangan sosial anaknya.

Berkaitan dengan uraian diatas dapat dipahami keluarga yang status sosial

ekonominya tinggi ada pula yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya

karena kesibukan atau karena berasumsi bahwa uang segala-galanya, sehingga

menomerduakan pendidikan. Sementara ada keluarga yang status sosial

ekonominya menengah justru lebih mementingkan pendidikan yang baik dan

memadai bagi anaknya agar mereka dapat memperbaiki kedudukan sosialnya.

2.3.2 Indikator Status Sosial Orang Tua

Menurut Tatik Suryani (2008: 268) terdapat beberapa variabel yang

sering digunakan sebagai indikator untuk mengukur status sosial ekonomi

antara lain pekerjaan, pendapatan, dan tingkat pendidikan. Basu Swasta dan

Hani Handoko (2012: 65) menambahkan, ukuran atau kriteria yang dipakai

untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu

adalah kekayaan ,kekuasaan atau jabatan, kehormatan, dan pendidikan atau

ilmu pengetahuan. Pendapat menurut Gerungan (2004:197) menyatakan

bahwa yang menjadi kriteria rendah tingginya status sosial ekonomi adalah

jenis, lokasi rumahnya, penghasilan keluarga, dan beberapa kriteria lainnya

mengenai kesejahteraan keluarga.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

Sedangkan Menurut Tatik Suryani (2008:267) Terdapat beberapa variabel

yang sering digunakan sebagai indikator untuk mengukur status sosial

ekonomi antara lain :

1. Pekerjaan

Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi karena dari

bekerja segala kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaan tidak hanya

mempunyai nilai ekonomi namun usaha manusia untuk mendapatkan

kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah, berupa barang dan

jasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah semua hasil suatu pekerjaan yang yang

diterima oleh kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang

diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Semakin tinggi pendapatan

semakin makmur, sejahtera dan dihargai di masyarakat (Tatik Suryani,

2008: 269).

3. Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah aktifitas dan usaha untuk meningkatkan

kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu

rohani (fikiran, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan-keterampilan). Pendidikan formal ini terdiri atas pendidikan

dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Menentukan Status Sosial Orang Tua

Manusia dilahirkan memiliki kedudukan yang sama dan sederajat,

Menurut beberapa para ahli ada beberapa faktor yang mementukan tinggi

rendahnya status sosial orang tua, yaitu:menurut Nasution (2004:27) ada

beberapa metode atau cara untuk menentukan status sosial orang tua yaitu

sebagi berikut:

1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria

objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi pendidikan

dan jenis pekerjaan,

2. Metode subjektif, penggolongan sosial dirumuskan menurut

pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam hierarki

kedudukan dalam masyarakat itu.

3. Metode reputasi, penggolongan sosial ditentukan bagaimana anggota

masyarakat menempatkan masing-masing dalam stratifikasi mayarakat

itu.

Ktiteria Sorenson dalam Nasution (2004:39) “tingkat ststus sosial ekonomi

dilihat dari pekerjaan orang tua, pengahasilan dan kekayaan, tingkat

pendidikan orang tua, keadaan rumah tinggal dan lokasi, pergaulan dan

aktivitas sosial. Pekerjaan dan jabatan mencakup aktualisasi pekerjaan orang

tua, cara memimpin dan keterlibatan orang tua dimasyarakat. Selanjutnya

pekerjaan mencakup penghasilan terutama dalam anggaran biaya pendidikan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

2.4 Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian dari Dian Anita (2014) berjudul “Hubungan Antara

Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi

Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK

Muhamadiyah 2 Bantul Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan

penelitian ex post facto. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis korelasi product moment untuk hipotesis pertama dan kedua serta

analisis korelasi ganda untuk hipotesis ketiga. Hasil penelitian ini adalah : (1)

terdapat hubungan positif anatar status sosial ekonomi orang tua dengan

prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Muhammadiyah 2 Bantul tahun ajaran 2014/2015 yang ditujukan

dengan nilai sebesar 0,733 dan sebesar 0,381 pada taraf

signifikan 5%. (2) terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan

prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Muhammadiyah 2 Bantul tahun ajaran 2014/2015 yang ditujukan

dengan nilai sebesar 0,704 dan sebesar 0,381 pada taraf

signifikan 5%. (3) terdapat hubungan positif dan antara status sosial ekonomi

orang tua dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi

belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK

Muhammadiyah 2 Bantul tahun ajaran 2014/2015 yang ditujukan dengan nila

koefisien korelasi ganda( ) sebesar 0,795 dan sebesar 22,271.

Berdasarkan penelitian Selmi.R.A.Nggaji (2014) berjudul “Hubungan

Antara Prestasi Belajar Dan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

Kesiapan Menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga”. Teknik analisis data menggunakan teknik

analisis data korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa :

(1) Ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar (X1) dengan

kesiapan menjadi guru profesional (Y) mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-

UKSW Salatiga koefisien korelasinya sebesar 0,483 (positif) dan kategori

sedang dan α (0,05) (0,000<0,05) signifikan. (2) Ada hubungan positif dan

tidak signifikan antara kondisi sosial ekonomi orang tua (X2) dengan kesiapan

menjadi guru profesional (Y) mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW

Salatiga dengan koefisien korelasi 0,054 (positif) pada kategori sangat rendah

dan α (0,05) (0,691 > 0,05) sehingga tidak signifikan.

2.5 Kerangka Berfikif

Kerangka berfikir menurut Purwanto(2007:81) adalah argumentasi dalam

merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dengan masalah

yang diajukan. Kerangka yang baik akan menjelaskan secara teoritis antara

variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.

Ada berbagai faktor untuk menciptakan keberhasilan pendidikan salah

satunya motivasi bagi mahasiswa. Motivasi merupakan keadaan pribadi

mahasiswa yang mendorong, menggerakkan dan menggarahkan mahasiswa

untuk belajar agar mencapai keberhasilan dalam suatu pendidikan. Motivasi

juga berhubungan dengan keberhasilan seseorang pada bidang yang

ditekuninya maka dapat ditunjukan dengan prestasi belajar, motivasi

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

mempunyai hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukan

dengan IPK. Dengan demikian diharapakan mahasiswa dapat lebih rajin dalam

belajar.

Status sosial berperan dalam keberhasilan suatu pendidikan. Pada proses

belajar mahasiswa membutuhkan fasilitas, sarana dan prasarana yang

menunjang demi kelancaran belajar, yang membutuhkan biaya cukup banyak.

Terpenuhi atau tidaknya hal tersebut tergantung dari kondisi sosial orang tua

mahasiswa. Semakin tinggi status sosial orang tua maka akan terpenuhi semua

kebutuhan belajarnya, sebaliknya jika status sosial orang tua yang rendah,

mahasiwa membantu orang tua untuk mencukupi kebutuhan keluarganya

mengakibatkan kesempatan belajar kurang dan akan berdampak pada prestasi

belajar yang rendah.

Prestasi belajar mahasiswa dapat dibedakan antara mahasiswa yang

mempunyai prestasi tinggi dan rendah. Prestasi belajar dapat dilihat dari

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menunjukan penguasaan teori atau

pengetahuan materi kuliah dan IPK digunakan untuk menilai keberhasilan

belajar mahasiswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan

status sosial orang tua mempunyai hubungan dengan prestasi belajar

mahasiswa.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 ... · 1. Metode objektif, stratifikasi sosial ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara laian jumlah pendapatan,lama atau tinggi

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

2.6 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Mengacu pada rumusan masalah

dan kerangka pemikiran yang telah dibuat, maka peneliti merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai

2015 FKIP-UKSW Salatiga.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial orang tua dengan

prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai

2015 FKIP UKSW Salatiga.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan status

sosial orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi

angkatan 2012 sampai 2015 FKIP-UKSW Salatiga.

MOTIVASI

BELAJAR (X1) PRESTASI

BELAJAR (Y)

STATUS SOSIAL

ORANG TUA (X2)