BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Hutahaean (2014:2) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.
Menurut Tyoso (2016:1) ”Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-
komponen yang membentuk suatu kesatuan”.
Menurut Anggraeni (2017:1) “Sistem adalah kumpulan orang yang saling
bekerjasama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sitematis dan terstruktur untuk
membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
sekelompok elemen yang membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu
yang diinginkan.
Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, dan klasifikasi
sistem menurut Hutahaean (2014:3) yang dimaksud, yaitu:
A. Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2014:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat
sifat tertentu, yaitu sebagai berikut:
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
8
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruanglingkup (Scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan
yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan
dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari subsistem kesubsistem lain. Keluaran (output) dari
subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui
penghubung.
5. Masukkan sistem (input)
Masukkan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat
berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
9
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer
menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akuntansi akan menolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
B. Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahaean (2014:6), Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa
sudut pandang diantaranya:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide
ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem alamiah (natural system)
10
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine
system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem tertentu (deterministicl system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem taktentu (probalistic system)
Sistem taktentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada
turut campur lingkungan luar.
b. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari
lingkungan luar atau subsistem lainnya.
11
2.1.2. Pengertian Informasi
Menurut Anggraeni (2017:12) “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil
dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang
digunakan untuk pengambilan keputusan”.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Anggraeni (2017:12) “Sistem informasi adalah suatu sistem dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu
dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan”.
2.1.4. Pengertian Basis Data
Menurut Rosa dan M Shalahuddin (2018:43) “Basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
1. MySQL
Menurut Fridayanthie & Mahdiati (2016:129) “MySQL merupakan aplikasi
database server”. Pengembangnya disebut Structured Query Language (SQL). SQL
merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database beserta
isinya. Pengguna dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan
menghapus data yang berada dalam database.
2. PhpMyAdmin
Menurut Abdulloh (2016:4) “PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis web
yang digunakan untuk membuat database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan
data-data website”.
12
2.1.5. Konsep dasar Website
1. Website
Menurut Fridayanthie & Mahdiati (2016:128) “website adalah kumpulan
halaman berisikan informasi-informasi yang dihubungkan oleh jaringan dan
disimpan dalam sebuah web server”.
2. Intranet
Menurut Fridayanthie & Mahdiati (2016:129) “Intranet adalah sebuah jaringan
komputer yang khusus digunakan dalam sebuah organisasi dengan memaksimalkan
penggunaan WWW dalam sebuah jaringan LAN”.
3. Web Server
Menurut Fathansyah dalam Prayitno & Safitri (2015:2) “Web Server adalah
Server Web merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang
menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP
ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada
suatu URL ke pemakai”.
a. XAMPP
Menurut Fridayanthie & Mahdiati (2016:129) menjelaskan bahwa “Xampp
adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan
menggunakan data MySQL dikomputer lokal”.
2.1.6. Bahasa Pemrograman Website
Menurut Abdulloh (2016:1) “Bahasa pemrograman merupakan bahasa yang
dapat dipahami oleh komputer. Ada banyak bahasa pemrograman yang memiliki
fungsi berbeda-beda, diantaranya bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi
13
dekstop, membuat game, membuat aplikasi web, membuat aplikasi handphone, dan
sebagainya”.
Dalam membangun website, ada banyak jenis bahasa pemrograman yang
digunakan yang memiliki peran tersendiri dalam membangun sebuah website.
Keempat bahasa pemrograman tersebut yaitu:
1. Javascript
Menurut Kadir dalam Fridayanthie & Mahdiati (2016:131) “Javascript
adalah bahasa script yang biasa diletakkan bersama kode HTML untuk
menentukan suatu aksi”.
2. PHP
Menurut Abdulloh (2016:3) “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor
yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang
diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah
untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan
dimasukkan ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada website yang
diatur oleh PHP”.
3. CSS
Menurut Abdulloh (2016:2) “CSS singkatan dari Cascading Style Sheets,
yaitu skrip yang digunakan untuk mengatur desain website. Fungsi CSS
adalah memberikan pengaturan yang lebih lengkap agar struktur website yang
dibuat dengan HTML terlihat rapih dan elegan”.
4. HTML
Menurut Abdulloh (2016:2) “HTML singkatan Hyper Text Markup
Language, yaitu skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur
struktur website”.
14
2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Metode waterfall atau sering juga disebut dengan metode air
terjun, dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga
berurutan pada pengembangan perangkat lunak.
Rosa A. S M. Shalahuddin (2018:28) menyatakan bahwa “Model SDLC air
terjun (waterfall) sering juga di sebut model sekuensial linier (sequential linear) atau
alur hidup klasik (classic life cycle)”.
Berikut adalah gambar model air terjun (waterfall) Rosa A. S M. Shalahuddin
(2018:29)
Sumber: Rosa A. S M. Shalahuddin (2018:29)
Gambar II. 1. Ilustrasi Model Waterfall
Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurut di mulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian,
dan tahap pendukung (support).
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan di lakukan secara intensif untuk menspesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat di pahami perangkat lunak seperti apa yang di
butuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk di dokumentasikan.
15
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini menstranslasi
kebutuhsn perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar
dapat di implementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat
lunak yang di hasilkan pada tahap ini juga perlu di dokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus di translasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
adalah progrsm computer sesuai dengan desain yang telah di buat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengajuan fokus pada perangkat lunak secarawa dari segi logic dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah di uji. Hal ini di lakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang di hasilkan sesuai
dengan yang di inginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika
sudah di kirimkan ke user. Perubahan biasa terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengurangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
16
2.1.9. Studi Literatur / Penelitian Terkait
Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data untuk mendukung proses penulisan. Berikut beberapa studi
literatur/penelitian terkait:
A. Pada jurnal yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Permintaan ATK
Berbasis Intranet” dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi permintaan
alat tulis kantor berbasis web ini, maka proses permintaan alat tulis kantor yang
sebelumnya bersifat manual sekarang lebih cepat dan mudah dalam penginputan
data yang dapat diolah di dalam komputer. Karena proses yang ada dapat
meminimalisir waktu menjadi lebih efektif dan efisien. (Fridayanthie dan Tias
Madiati, 2016).
B. Pada jurnal yang berjudul “Perancangan sistem informasi Inventaris berbasis
mobile” dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi inventaris
berbasis web mobile pada STMIK ProVisi Semarang dengan menggunakan
perangkat lunak Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman ASP.NET dan
SQL Server sebagai databasenya. Dari hasil pembahasan menunjukan bahwa
sistem informasi inventaris berbasis web mobile dapat mempermudah bagian
Kepala Rumah Tangga STMIK Provisi dalam proses pengelolaan data inventaris
secara keseluruhan. (Rakhel dan Hidayat,dkk, 2016).
C. Pada jurnal yang berjudul “Implementasi Program Persediaan Barang pada CV.
Ardho Teknik Bekasi” dapat disimpulkan bahwa penyimpanan data yang
berhubungan dengan persediaan sudah menggunakan database dalam komputer,
sehingga data tahan lama, mengurangi resiko data tercampur, rusak dan hilang.
Penyimpanan data juga lebih rapih dan terorganisasi sehingga proses
17
pengecekan dan pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
(Rosidin dan Lubis, 2016).
D. Pada jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web di
Akademi Kebidanan Bina Husada Serang” dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya sistem informasi inventaris berbasis web ini, maka pengolahan data dapat
di lakukan dengan cepat dan akurat. Sehingga tidak lagi terjadi kesulitan dalam
pengolahan data inventaris barang di Akademi Kebidanan Bina Husada Serang
(Susandi & Sukisno, 2018).
E. Pada jurnal yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang pada
Sekolah SMA Negeri 4 Pematangsiantar” dapat disimpulkan bahwa sistem yang
di bangun tersebut dapat membantu proses pengolahan, penyimpanan, dan
pencarian data inventaris barang pada Sekolah SMA Negeri 4 Pematangsiantar
dapat di lakukan dengan lebih cepat juga menghasilkan laporan data inventaris
barang pada sekolah SMA Negeri 4 Pematangsiantar yang lebih tepat dan akurat
(Siregar, 2018).
2.2. Perangkat Pendukung (Tool System)
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Simarmata dalam Fridayanthie & Mahdiati (2016:132) “Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu
mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalam entitas-entitas dan menentukan
hubungan antar entitas”.
18
Sumber : Sukmaindrayana.dkk (2017:35)
Gambar II.2. Contoh Entity Relationship Diagram
2.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Sukmaindrayana & Sidik (2017:33) “Logical Record Structur (LRS)
merupakan representasi dari stuktur record-record pada table table yang terbentuk
dari hasil antar himpunan entitas”.
19
Sumber : Sukmaindrayana.dkk (2017:35)
Gambar II.3. Contoh Logical Relationship Structure
2.2.3. UML (Unified Model Language)
Rosa A. S M. Shalahuddin (2018:141), menyatakan bahwa “UML adalah
sebuah standarisasi bahasa permodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang di
bangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek”.
1. Activity Diagram
Menurut Rosa dan M Shalahuddin (2018:161) “Activity Diagram adalah
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini
adalah bahwa diagram aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas
yang dapat dilakukan oleh sistem”.
20
Sumber : Susandi & Sukisno (2018:47)
Gambar II.4. Contoh Activity Diagram
2. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Menurut (Rosa A. S M. Shalahuddin, 2018) “Usecase Diagram adalah
permodelan untuk kelakuan behavior sistem informasi yang akan di buat. Usecase
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem
informasi yang akan di buat”.
21
Sumber : Fridayanthie.dkk (2016:134)
Gambar II.5. Contoh Use case Diagram
3. Diagram Kelas (Class diagram)
Menurut Rosa A. S M. Shalahuddin (2018:141), “Class Diagram adalah yang
menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan di buat
untuk membangun sistem”
Sumber : Yuzistin.dkk (2016:267)
Gambar II.6. Contoh Class Diagram
22
4. Diagram Sekuen (Sequence Diagram)
Menurut Rosa A. S M. Shalahuddin (2018:165), “Sequence Diagram adalah yang
menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu
hidup objekdan message yang di kirim dan di terima antar objek”.
Sumber : Yuzistin.dkk (2016:265)
Gambar II.7. Contoh Sequence Diagram