BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

42
BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH KOTA MEDAN Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. 31 Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan– Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular. 31 Sejarah Lahirnya Kota Medan https://www.academia.edu/8313671/BAB_I_PENDAHULUAN diakses pada 7 Agustus 2016 Pukul 01.12. WIB. Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Page 1: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

BAB II

PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN

2.1 SEJARAH KOTA MEDAN

Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan

keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai

melintasi Kota Medan dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu

adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei

Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.31

Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang)

sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa

pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai

tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah

pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan

penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun

1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang

spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama

Pada mulanya yang membuka

perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka

sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–

Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara

berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.

31Sejarah Lahirnya Kota Medan https://www.academia.edu/8313671/BAB_I_PENDAHULUAN diakses pada 7 Agustus 2016 Pukul 01.12. WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata

yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli

Klei.

Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni : Maksima

Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober

s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan Januari s/d September.

Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata

4,4 mm/jam.Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba

dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman

penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-

orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi

primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan

menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.

Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama

"Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya

yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh

dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu

merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan

demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat

berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.32

32 R.Thaib. 1959. Lima Puluh Tahun Kotapraja. Medan: Panitia Tahun Kotapraja Medan. hal. 44. Lihat dalam

Semakin lama semakin

banyak orang berdatangan ke kampung ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan

https://medankota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kota-Medan-Dalam-Angka-2016.pdfdiakses pada 7 Agustus 2016 pukul 01.18 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

kampung Medan melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan dinamai si

Kolok. Mata pencarian orang di Kampung Medan yang mereka namai dengan si

Sepuluh dua Kuta adalah bertani menanam lada. Tidak lama kemudian lahirlah anak

kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki dinamai si Kecik.

Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran

maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca

Alqur’an kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama

Islam ke Aceh.Kampung Medan ini merupakan Benteng dan sisanya masih ada

terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat dipertemuan antara

dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura. Rumah Administrateur terletak

diseberang sungai dari kampung Medan. Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung

Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut

adalah kantor PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini.

Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan, Sultan

Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah

Pahlawan yang bergelar Laksamana Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang

mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli. Gocah Pahlawan membuka negeri baru di

Sungai Lalang, Percut. Selaku Wali dan Wakil Sultan Aceh serta dengan

memanfaatkan kebesaran imperium Aceh, Gocah Pahlawan berhasil memperluas

wilayah kekuasaannya, sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan

Kecamatan Medan Deli sekarang. Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung

Klarus, Sampali, Kota Bangun, Pulau Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas Percut dan

Sigara-gara.Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

dan tahun 1632 Gocah Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal. Setelah terjadi

perkawinan ini raja-raja di Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan.

Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya

Tuangku Panglima Perunggit, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan

Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669, dengan ibukotanya di

Labuhan, kira-kira 20 km dari Medan. Jhon Anderson seorang Inggris melakukan

kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan mencatat dalam bukunya Mission to

the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung Medan pada waktu itu masih

berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang berdiam dipertemuan

antara dua sungai tersebut.33

Pesatnya perkembangan Kampung "Medan Putri", juga tidak terlepas dari

perkebunan tembakau yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya, yang

merupakan tembakau terbaik untuk pembungkus cerutu. Pada tahun 1863, Sultan

Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen

en Mainz & Co, tanah seluas 4.000 bahu (1 bahu = 0,74 ha) secara erfpacht 20 tahun

di Tanjung Sepassi, dekat Labuhan. Contoh tembakau deli. Maret 1864, contoh hasil

Anderson menyebutkan dalam bukunya “Mission to the

East Coast of Sumatera“ bahwa sepanjang sungai Deli hingga ke dinding tembok

mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk bujur sangkar.

Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa.

33John Anderson. 1924. Mission to The East Cost of Sumatra: A Report. London: Blackwood. Lihat juga penjasalan K. J. Pelzer. 1978. Planter and Peasent: ColonialPolicy and the Agrarian Stuggle in East Coast Sumatera (1863–1847). S’Gravenhage: Martinus Nijhoff. Lihat dalam Lambok W. P. Sitorus. 2016. Aktor dan Pemilu 2014 di Kota Medan (Studi Tentang Bentuk Dukungan Saling Menguntungkan Organisasi Kemasyarakatan dengan Calon Anggota DPRD Kota Medan Daerah Pemilihan 2 pada Pemilu Legislatif 2014)Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. hal. 32.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

panen dikirim ke Rotterdam di Belanda, untuk diuji kualitasnya. Ternyata daun

tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu.

Kemudian di tahun 1866, Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys

mendirikan de Deli Maatscapij di Labuhan. Kemudian melakukan ekspansi

perkebunan baru di daerah Martubung, Sunggal (1869), Sungai Beras dan Klumpang

(1875), sehingga jumlahnya mencapai 22 perusahaan perkebunan pada tahun 1874.

Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang,

Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke Kampung "Medan

Putri". Dengan demikian "Kampung Medan Putri" menjadi semakin ramai dan

selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan.34

No

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara,

kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara

regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering

digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah

daerah.

Tabel 2.1. Daftar Nama Walikota Medan Sepanjang Masa

Nama Walikota Medan Masa Bakti

1 MR. Luat Siregar 3 Oktober 1945 s/d 10 November 1945

2 MR. M. Yusuf 10 November 1945 s/d Agustus 1947

34Kota Medan adalah Ibukota provinsi Sumatera Utara yang dahulu pertama kali dibuka perkampungan Medan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi, seorang anak dari pemimpin Karo.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

3 Djaidin Purba 1 November 1947 s/d 12 Juli 1952

4 A. M. Jalaludin 12 Juli 1952 s/d 1 Desember 1954

5 H. Muda Siregar 6 Desember 1954 s/d 14 Juni 1958

6 Madja Purba 3 Juli 1958 s/d 28 Agustus 1961

7 Basyrah Lubis 28 Februari 1961 s/d 30 Oktober 1964

8 P. R. Telaumbanua 10 Oktober 1964 s/d 28 Agustus 1965

9 Aminurrasyid 28 Agustus 1965 s/d 26 September 1966

10 Drs. Sjoerkani 26 September 1966 s/d 3 Juli 1974

11 A. M. Saleh Arifin 3 Juli 1974 s/d 31 Maret 1980

12 H. A. S. Rangkuti 1 April 1980 s/d 31 Maret 1990

13 H. Bachtiar Djafar 1 April 1990 s/d 31 Maret 2000

14 Drs. Abdillah, Ak, MBA 1 April 2000 s/d 20 Agustus 2008

15 Drs. H. Afifuddin Lubis, M.Si 20 Agustus 2008 s/d 22 Juli 2009

16 Drs. Rahudman Harahap, MM 16 Juli 2010 s/d 15 Mei 2013

17 Drs. H. T. Dzulmi Eldin, M.Si 18Juni 2014 sampai sekarang

Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

2.2 LETAK GEOGRAFIS

Secara geografis Kota Medan terletak pada 3⁰30’-3⁰43’ Lintang Utara dan

98⁰35’-98⁰44’ Bujur Timur.35

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan

Sumber Daya Alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan.

Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya

Sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,

Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini

menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai

kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat

dengan daerah-daerah sekitarnya. Disamping itu sebagai daerah yang pada pinggiran

jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai

gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan

domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah

Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10

Km2 atau sama dengan 3,6% dari total luas wilayah Provinsi Sumatera

Utara.Topografi Kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian

2,5-37,5 meter diatas permukaan laut. Secara administratif, wilayah Kota Medan

hampir secara keseluruhan berbatasan dengan daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu

sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung

dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat

di dunia.

35Kota Medan, pintu gerbang utara sumatera http://www.gosumatra.com/kota-medan/ diakses pada 7 agustus 2016 pukul 01.23 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu

daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21

tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha,

meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan

menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal

21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.

Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973, Kota

Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri

dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan.36

36 Maghfira Faraidiany. 2015. Politik Identitas Etnis Di Indonesia Suatu Studi Terhadap Politik Identitas Etnis Tionghoa Di Kota Medan. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. hal. 33

Berdasarkan luas administrasi yang

sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor

140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan

menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan

Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30

September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II

Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992

tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan,

secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan

yang mencakup 151 Kelurahan.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Kotamadya Medan memiliki 21 Kecamatan dan 158 Kelurahan. Adapun luas

wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat dalam tabel I berikut ini37

No

:

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kota Medan Berdasarkan Kecamatan

Kecamatan Luas

(𝐊𝐊𝐊𝐊𝟐𝟐)

Persentase

(%)

1. Medan Tuntungan 20,68 7,80

2. Medan Selayang 12,81 4,83

3. Medan Johor 14,58 5,50

4. Medan Amplas 11,19 4,22

5. Medan Denai 9,05 3,41

6. Medan Tembung 7,99 3,01

7. Medan Kota 5,27 1,99

8. Medan Area 5,52 2,08

9. Medan Baru 5,84 2,20

10. Medan Polonia 9,01 3,40

11. Medan Maimun 2,98 1,13

12. Medan Sunggal 15,44 5,83

13. Medan Helvetia 13,16 4,97

14. Medan Barat 6,82 2,57

15. Medan Petisah 5,33 2,01

37http://www.pemkomedan.go.id/file/h_1197211827.pdfdiakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Pukul 13.20

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

16. Medan Tmur 7,76 2,93

17. Medan Perjuangan 4,09 1,54

18. Medan Deli 20,84 7,86

19. Medan Labuhan 36,67 13,83

20. Medan Marelan 23,82 8,89

21. Medan Belawan 26,25 9,90

Jumlah 265,10 100

Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan

2.3 DEMOGRAFI PENDUDUK

Demografi Penduduk Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang

meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal

ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.

Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi

demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan

dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat

kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi

proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir masyarakat dan

perubahan sosial ekonominya. Disisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan

yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.

Penduduk Kota Medan terdiri dari berbagai macam suku atau etnis. Sebelum

kedatangan bangsa asing ke wilayah Medan yang merupakan bagian dari wilayah

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Sumatera Timur pada saat itu, penduduk Medan masih dihuni oleh suku-suku asli,

seperti : Melayu, Simalungun, dan Karo. Namun, seiring dengan hadir dan

berkembangnya perkebunan tembakau di Sumatera Timur maka demografi penduduk

Medan berubah dengan hadirnya suku suku pendatang, seperti Jawa, Batak Toba,

Cina, dan India. Suku-suku pendatang itu tinggal menetap dan telah bercampur baur

dengan penduduk asli sehingga Kota Medan sampai saat ini dihuni oleh berbagai

macam etnis, seperti: Melayu, Simalungun, Batak Toba, Mandailing, Cina, Angkola,

Karo, Tamil, Benggali, Jawa, dan lain sebagai. Suku-suku yang ada di Kota Medan

ini hidup secara harmonis dan toleran antara satu suku dengan yang lain.38

Suku bangsa

Tabel 2.3. Perbandingan Suku Bangsa di Kota Medan pada Tahun 1930, 1980, 2000

Tahun 1930 Tahun 1980 Tahun 2000 Jawa 24,9% 29,41% 33,03% Batak 10,7% 14,11% - Tionghoa 35,63% 12,8% 10,65% Mandailing 6,43% 11,91% 9,36% Minangkabau 7,3% 10,93% 8,6% Melayu 7,06% 8,57% 6,59% Karo 0,12% 3,99% 4,10% Aceh - 2,19% 2,78% Sunda 1,58% 1,90% - Lain-lain 16,62% 4,13% 3,95% Sumber: 1930 Dan 1980 Usman Pelly, 1983; 2000; BPS Sumut

Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis Jawa

, Batak, Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya adalah Melayu. Keanekar

agaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang

banyak tersebar di seluruh kota. 38http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/12/name/sumatera-utara/detail/1271/kota-medandiakses pada 8 agustus 2016 pukul 14.09 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Gambar 2.1. Peta Kota Medan

Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama,

suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan

karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut.

No Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya

1. Medan Tuntungan 62396 19414 10301 133 101 -

2. Medan Johor 72082 28660 12229 15563 11733 -

3. Medan Amplas 87979 24391 3223 737 192 -

4. Medan Denai 132193 42565 9095 107 866 -

5. Medan Area 9467 6807 1647 429 28918 13

6. Medan Kota 37373 - 21948 314 23578 -

7. Medan Maimun 8000 232 261 231 125 -

8. Medan Polonia 25000 8822 369 2494 7615 -

9. Medan Baru 21459 17653 6536 2450 3989 -

10. Medan Selayang 51674 24286 8678 1385 1097 -

11. Medan Sunggal 64658 29963 20737 9136 12808 -

12. Medan Helvetia 84717 30714 14190 408 3188 -

13. Medan Petisah 48399 26872 2901 2050 21595 -

14. Medan Barat 51212 14793 4995 1325 25801 -

15. Medan Timur 765 18075 5485 3824 13565 -

16. Medan Perjuangan 71529 27756 2462 1196 14983 -

17. Medan Tembung 108675 40875 2179 917 9340 -

18. Medan Deli 100530 8386 2536 478 12243 -

19. Medan Labuhan 90849 24944 6281 29 7753 -

20. Medan Marelan 11494 4372 2691 227 6467 33

21. Medan Belawan 67090 19836 4893 76 3689 -

Jumlah 1207541 418876 143637 43509 209646 53

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Keragaman sering juga disebut pluralitas. Kata ini biasa merujuk pada

keragaman agama dan budaya. Pluralitas adalah kondisi objektif dalam suatu

masyarakat yang terdapat di dalamnya sejumlah kelompok saling berbeda, baik strata

ekonomi, ideologi, keimanan, maupun latar belakang etnis. Medan menjadi tujuan

warga dari daerah, baik untuk bekerja mencari nafkah, menetap ataupun sekedar

singgah. Keragaman yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara kemudian terefleksi

dalam wujud wajah Kota Medan. Oleh karena itu, bisa kita bayangkan kompleksnya

kehidupan sosial dalam masyarakat yang sangat heterogen seperti ini. Tidak saja

dibutuhkan saling pengertian dan saling tolerasi dalam kehidupan beragama dan

berbudaya, tetapi juga dibutuhkan pemimpin yang kuat yang didukung oleh

masyarakatnya. Oleh karena itu, akan mustahil bisa melestarikan kestabilan

kehidupan sosial kemasyarakatan dan membawa Kota Medan ini maju dan

berkembang menjadi Kota yang modren.

Tabel 2.5.Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Medan

No Status Pekerjaan Utama Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Berusaha sendiri 85081 66557 151638 2 Berusaha dibantu buruh tidak

tetap/buruh tidak dibayar 27844 16412 44256

3 Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar

27428 7831 35259

4 Buruh/Karyawan/Pegawai 346727 200538 547265 5 Pekerja bebas di pertanian 2608 0 2608 6 Pekerja bebas di non pertanian 32774 20458 53232 7 Pekerja tidak dibayar 10860 30676 41536 Jumlah 533322 342472 875794 Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah

tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak

banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi. Komponen

kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika sosial

yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural.

Tabel 2.6. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Medan

Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Kasar

Jumlah

SD/MI 88,97 106,02 263160 SMP/MTs 75,96 104,59 118727 SMA/SMK/MA 71,13 95,07 127836 Universitas 34,28 37,88 Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas),

meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi,

termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan yang

diterapkan.39Adapun komposisi penduduk Kota Medan berdasarkan jumlah

penduduk dan kepadatan penduduk, dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini40

39

.

http://pemkomedan.go.id/hal-selayang-pandang.htmldiakses pada tanggal 10 Agustus 2016 pukul 15.04 40http://medankota.bps.go.id/frontend/index.php/Brsdiakses pada tanggaldiakses pada tanggal 10 Agustus 2016 pukul 15.18 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Tabel 2.7. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan 2015 Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan

No Kecamatan. Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1. Medan Tuntungan 42 288 43 325 85 613 2. Medan Johor 65 207 66 805 132 012 3. Medan Amplas 61 176 62 674 123 850 4. Medan Denai 72 147 73 914 146 061 5. Medan Area 48 897 50 095 98 992 6. Medan Kota 36 769 37 670 74 439

7. Medan Maimun 20 086 20 577 40 663

8. Medan Polonia 27 636 28 313 55 949

9. Medan Baru 20 025 20 515 40 540

10. Medan Selayang 52 433 53 717 106 150

11. Medan Sunggal 57 192 58 593 115 785

12. Medan Helvetia 74 448 76 273 150 721

13. Medan Petisah 31 303 32 071 63 374

14. Medan Barat 35 902 36 781 72 683 15. Medan Timur 55 036 56 384 111 420 16. Medan Perjuangan 47 361 48 521 95 882 17. Medan Tembung 67 759 69 419 137 178

18. Medan Deli 89 632 91 828 181 460

19. Medan Labuhan 58 025 59 447 117 472

20. Medan Marelan 80 152 82 115 162 267

21. Medan Belawan 48 463 49 650 98 113

Kota Medan 1 091 937 1 118 687 2 210 624

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

2.4 Profil Walikota Medan

Dzulmi Eldin atau yang lebih sering disapa Bang Eldin lahir di Medan pada

tanggal 4 Juli 1960 dari pasangan T. Syahrum Amir (Alm) seorang keturunan melayu

yang lahir di Medan dan sang ibu Raidah Lubis (Almh) yang berdarah batak yang

juga lahir di Medan. Dzulmi Eldin adalah Wali Kota Medan yang menjabat sejak 18

Juni 2014. Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, M.Si pernah menjabat sebagai Wakil Wali

Kota Medan sejak 26 Juli 2010 hingga 15 Mei 2013 dan Plt. Wali Kota Medan yang

menjabat sejak 15 Mei 2013 hingga 18 Juni 2014. Drs H.T Dzulmi Eldin S Msi,

dilantik menjadi Wali Kota Medan defenitif sisa masa bakti 2010-2015 di Gedung

DPRD Medan pada hari Rabu, 18 Juni 2014. Pelantikan dilakukan oleh Gubernur

Sumatera Utara H Gatot Pujonugroho, ST atas Nama Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Medan

Dzulmi Eldin menyelesaikan pendidikan S2-nya di Universitas Satya Gama

Jakarta Tahun 2003. Adapun Karier walikota Medan Dzulmi Eldin adalah 41

41

menjadi

Kepala Seksi Dinas pendapatan Deli Serdang (1992) kemudian Camat Kecamatan

Patumbak, Kabupaten Deli Serdang (1993) dan Lubuk Pakam (1997). Eldin juga

pernah menjabat Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi (Pemprov)

Sumatera Utara kemudian selanjutnya menjadi Kepala Dinas Pendapatan Kota

Medan selanjutnya menjadi Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Medan (2007).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan pernah dijabat oleh eldin dan kemudian

berkompetisi pada pemilihan kepala daerah pada tahun 2010 menjadi Wakil Wali

https://id.wikipedia.org/wiki/Dzulmi_Eldin diakses pada tanggal 30 Maret 2016. Pukul 12.34 WIB

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Kota Medan (2010-2013). Kasus korupsi Rahudman yang membuat Walikota

Rahudman menjalani masa tahanan, membuat karir Eldin naik menjadi Plt. Wali Kota

Medan (2013-2014). Oleh karena itu, kedudukan Eldin yang menjabat satu periode,

berkompetisi kembali sebagai Walikota Medan dan menang terhitung semenjak tahun

2015.

2.5. Visi dan Misi Kota Medan42

• Visi Kota Medan adalah "Menjadi Kota Masa Depan yang Multikultural,

Berdaya Saing, Humanis, Sejahtera dan Religius"

Semboyan/Slogan Walikota dan Wakil Walikota Medan : "Medan Rumah

Kita"

• Misi Kota Medan sebagai berikut:

1. Kerjasama

Menumbuhkembangkan stabilitas, kemitraan, partisipasi dan kebersamaan dari

seluruh pemangku kepentingan pembangunan kota.

2. Kreatifitas dan Inovasi

Meningkatkan efisiensi melalui deregulasi dan debirokratisasi sekaligus

penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk pengembangan

kreatifitas dan inovasi daerah guna meningkatkan kemampuan kompetitif serta

komparatif daerah.

42Visi dan Misi http://www.pemkomedan.go.id/hal-visi-dan-misi.html diakses pada 15 Agustus 2016 Pukul 14.29 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

3. Kebhinekaan

Mengembangkan kepribadian masyarakat kota bersarakan etika dan moralitas

keberagaman agama dalam bingkai kebhinekaan.

4. Penanggulangan Kemiskinan

Meningkatkan percepatan dan perluasan program penanggulangan kemiskinan.

5. Multikulturalisme

Menumbuhkembangkan harmonisasi, kerukunan, solidaritas, perstuan dan

kesatuan serta keutuhan sosial, berdasarkan kebudayaan daerah dan identitas lokal

multikulturalisme.

6. Tata Ruang Kota yang Konsisten

Menyelenggarakan tata ruang kota yang konsisten serta didukung oleh

ketersediaan infrastruktur dan utilitas kota yang semakin modern dan berkelanjutan.

7. Peningkatan Kesempatan Kerja

Mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat melalui

peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan

berkeadilan.

8. Smart City

Mengembangkan Medan sebagai Smart City.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

2.6.Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Medan43

2. Pengembangan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Perluasan basis usaha dan kesempatan usaha UKMK dengan mendorong

penumbuhan wirausaha baru, melalui peningkatan pengetahuan dan semangat

kewirausahaan. Penguatan kelembagaan UKMK terutama untuk : Memperluas akses

kepada sumber permodalan khususnya perbankan - non perbankan, pemanfaatan

teknologi dan pemasaran serta promosi produk. Memperbaiki lingkungan usaha

Misi pertama adalah mewujudkan percepatan pembangunan daerah lingkar

luar, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha

kecil, menengah dan Koperasi (UKMK) untuk kemajuan dan kemakmuran yang

berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. Arah kebijakan yang ditetapkan pada

agenda :

1. Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar. Mendorong percepatan

pertumbuhan wilayah strategis / cepat tumbuh di wilayah lingkar luar Mendorong

pengembangan wilayah lingkar luar, melalui pemberdayaan masyarakat dan alokasi

khusus anggaran. Mengembangkan kerjasama lintas batas, baik di bidang sosial

maupun ekonomi. Mengembangkan keterkaitan kegiatan ekonomi antara inti kota

dengan wilayah lingkar luar secara sinergis. Meningkatkan derajat pendidikan

masyarakat yang berdomisili di wilayah lingkar luar. Mendorong proses kreatif,

inovatif dalam pengembangan sektor non pertanian di wilayah lingkar luar.

43Strategi dan Arah Kebijkan Pembangunan Kota Medan. http://www.pemkomedan.go.id/hal-strategi-dan-arah-kebijakan-pembangunan-kota.html diakses pada 15 Agustus 2016 pukul 14.33 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

melalui penyederhanaan prosedur perijinan. Mengembangkan UKMK sehingga

menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan

daya saing; sedangkan pengembangan usaha skala mikro diarahkan guna mendorong

peningkatan pendapatan, pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Pengembangan UKMK melalui keterpaduan program dan fasilitasi Pemerintah

(Kota, Propinsi dan Pusat serta Perguruan Tinggi). Pengembangan UKMK sebagai

penyedia barang dan jasa pada pasar lokal dan domestik khususnya untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat banyak. Mendorong berkembangnya UKMK secara efisien,

produktif dan berdaya saing baik di pasar lokal, regional, nasional melalui

pengembangan kerjasama kemitraan antar pelaku UKMK, atau antara UKMK

dengan Usaha Besar, BUMN/D.

3. Peningkatan Penanaman Modal Daerah Mewujudkan citra Good Governance

dalam bidang investasi dan lingkungan bisnis. Memberikan pelayanan yang baik,

mudah, sederhana, cepat dan transparan dalam perizinan investasi. Membangun

sistem informasi dan promosi investasi yang efektif, dan

menyelenggarakannkegiatan-kegiatan promosi berskala luas dalam upaya menarik

minat investor. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama promosi investasi antar

tingkatan pemerintahan, antara Pemerintah dengan Dunia Usaha dan Masyarakat.

Mewujudkan iklim penanaman modal yang kondusif, khususnya melalui peningkatan

penyediaan infrastruktur ekonomi yang meningkatkan efisiensi berusaha bagi

investor, di samping jaminan kepastian berusaha.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

4. Pemberdayaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Penataan kebijakan

pengembangan BUMD. Meningkatkan kualitas manajemen BUMD sehingga

profesional. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu

transparansi, akuntabilitas, profesionalitas pengelolaan BUMD. Mendorong

kegiatan-kegiatan BUMD menjadi lebih layak secara ekonomis, sehingga dapat

beroperasi secara sehat, dan tidak tergantung kepada fasilitasi dan proteksi

Pemerintah Kota. Pendirian BUMD baru yang potensial secara ekonomis.

Mendorong kerjasama BUMD dengan mitra swasta lokal, nasional bahkan luar

negeri termasuk, antar Pemerintah Daerah.

5. Perwujudan Kota Jasa Perdagangan dan Industri Memfasilitasi berkembangnya

pusat-pusat jasa perdagangan, dan industri modern yang bersih, tertib, aman, nyaman

dan indah. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sektor jasa perdagangan

dan industri, melalui penciptaan daya saing yang kuat. Mendorong peningkatan

produksi daerah melalui pengembangan produk unggulan, standarisasi kualitas

produk, pengembangan kemitraan antar Pemerintah, swasta dan masyarakat,

meningkatjkan kegiatan perdagangan antar daerah dan ekspor. Mendorong

tumbuhnya investasi di sektor industri, dan jasa perdagangan melalui pengembangan

iklim investasi yang kondusif. Mendorong pengembangan kawasan industri yang

ada, dan atau membangun kawasan industri baru yang bersifat padat teknologi dan

ramah lingkungan. Pengembangan sumber daya jasa perdagangan, dan industri

secara terpadu, untuk mendorong Kota Medan sebagai pusat aglomerasi kegiatan

ekonomi regional maupun nasional, disamping mengoptimalkan kegiatan ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

lokal (local economic) dan peningkatan sistim informasi dan komunikasi jasa

perdagangan, dan industri yang handal dalam menghadapi perdagangan bebas.

Pengembangan sektor industri melalui optimalisasi kawasan industri yang ada

dengan orientasi pengembangan jenis industri yang besifat ramah lingkungan (green

industry) dan industri yang bersifat padat karya dengan tetap mendorong eksistensi

yang kuat dari industri kecil/home industri sebagai penggerak kegiatan ekonomi

lokal. Menumbuh kembangkan pasar-pasar tradisional, sehingga kompetitif dengan

pasar-pasar modern. Mengembangkan kawasan-kawasan industri dan jasa

perdagangan dalam konsep super blok.

6. Pengembangan pertanian perkotaan dan perikanan Serta kelautan peningkatan

produksi pertanian, perikanan dan kelautan serta jaminan ketersediaan pangan.

Penetapan daerah konservasi lahan produktif guna meminimalkan peralihan fungsi

lahan pertanian ke non - pertanian. Pengembangan komoditas pertanian ke non-

pertanian. Pengembangan pertanian organik (organic farming), dan teknologi

pertanian pada lahan perkarangan. Pengembangan diversifikasi produksi, konsumsi

pangan. Penerapan standar kualitas dan keamanan pangan. Pembenahan sistem

kesehatan hewan (keswan), dan masyarakat veteriner. Pengembangan agroindustri

pasca panen, pengolahan dan pemasaran komoditi pertanian/ peternakan.

Pengembangan pertanian/peternakan komersial. Penerapan standart kualitas dan

manajemen produk pertanian/peternakan. Peningkatan kompetensi aparatur dan

SDM masyarakat tani/ternak. Pemantapan kelembagaan petani/peternak dan usaha

tani/ternak. Meningkatkan pengembangan usaha ekonomi masyarakat pesisir.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang pesisir dan laut. Meningkatkan dukungan

perkuatan permodalan bagi masyarakat pesisir dan pelaku usaha di bidang perikanan

dan kelautan. Meningkatkan produksi perikanan dan kelautan serta komoditi ekspor

hasil perikanan sehingga mendorong kesejahteraan nelayan, pembudidayaan ikan,

dan pengolah hasil perikanan. Pembangunan, rehabilitasi dan pengembangan PPI,

BBI, dan TPI. Meningkatkan retribusi bidang perikanan dan kelautan. Meningkatkan

pemanfaatan dan pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan secara efisien,

lestari dan berbasis kerakyatan. Meningkatkan mutu produk perikanan untuk

konsumsi sesuai standart kesehatan. Peningkatan pengawasan penangkapan ikan

secara optimal peningkatan konsumsi ikan perkapita/kg/tahun. Mendorong

pengembangan kawasan sentra ikan hias. Meningkatkan perlindungan dan

pelestarian sumber daya alam.

7. Pemantapan iklim tenaga kerja mempermudah ijin investasi/pendirian perusahaan,

serta peningkatan kepastian hukum. Membangun sistem informasi ketenagakerjaan

yang dibutuhkan para investor dan tenaga kerja, termasuk mengurangi praktek

ekonomi biaya tinggi, dan penyusunan perencanaan tenaga kerja dan kesempatan

kerja yang akurat dan operasional. Mendorong pengembangan kualitas tenaga kerja

dalam rangka peningkatan produktivitas kerja, dan kesempatan kerja. Mendorong

hubungan industrial yang harmonis untuk mewujudkan ketenangan bekerja dan

ketenangan berusaha. Mendorong terjaminnya pemenuhan hak-hak pekerja terutama

yang bersifat normatif di perusahaan dengan sistem pengawasan dan perlindungan

tenaga kerja yang lebih efektif. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

penerapan pengupahan dan syarat kerja yang lebih proporsional. Mendorong

peningkatan penyaluran tenaga kerja baik secara regional, sektoral, nasional, dan

internasional melalui program AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) dan AKAN (Antar

Kerja Antar Negara).

8. Peningkatan kualitas, perlindungan dan penanggulangan masalah sosial serta

pemberdayaan perempuan peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar

kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. Peningkatan

pemberdayaan fakir miskin, anak jalanan, penyandang cacat, gepeng, dan kelompok

rentan sosial lainnya.` Peningkatan kualitas manajemen dan sumber daya manusia

pelayanan kesejahteraan sosial. Pengembangan dan penyerasian kebijakan untuk

penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut masalah kesejahteraan

sosial. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender sebagai

bagian integral pembangunan kota. Memasukkan dimensi gender dalam seluruh

tahapan dan proses pembangunan kota untuk memberi peluang yang semakin besar

bagi perempuan berperan akif. Mendorong satuan kerja perangkat daerah dan

organisasi masyarakat lainnya agar lebih berpartisipasi dalam peningkatan peran

perempuan. Peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan Kesejahteraan

dan Keadilan Gender (KKG).

9. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat peningkatan pemerataan dan akses

masyarakat terhadap pelayanan pendidikan sebagai upaya Pemerintah Kota untuk

menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat diperoleh secara adil,

demokratis dan tidak diskriminatif. Peningkatan mutu pendidikan sebagai upaya

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Pemerintah Kota untuk menyediakan sarana prasarana sekolah, alat bantu belajar,

guru yang berkualitas, jaminan terhadap proses pembelajaran yang bermutu, serta

jaminan terhadap lulusan yang berkompetensi. Peningkatan manajemen pendidikan

sebagai upaya Pemerintah Kota untuk menjadikan sekolah otonom, yang mampu

merencanakan dan melaksanakan program pendidikan secara partisipatif, transparan

dan akuntabel.

10. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat peningkatan pemerataan dan akses

seluruh masyarakat/penduduk, terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan

pelayanan kesehatan rujukan tingkat pertama di ruang rawat kelas III Rumah Sakit

Pemerintah, melalui pembebasan biaya pelayanan kesehatan. Mengintegrasikan

pembangunan kesehatan lingkungan, dengan pembangunan sosial dan ekonomi

dalam rangka peningkatan kesehatan dan mutu hidup masyarakat, termasuk

meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan serta pola hidup bersih dan sehat.

Peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan

kesadaran, kemandirian dan membentuk perilaku hidup bersih dan sehat, serta ikut

serta dalam upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan.

Peningkatan, pemantapan kerjasama lintas sektoral dalam rangka mengoptimalkan

pelaksanaan pembangunan kota yang berwawasan kesehatan. Peningkatan mutu

pelayanan kesehatan sesuai SPM bidang kesehatan. Peningkatan akses pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin yang berdomisili di wilayah lingkar luar atau yang

jauh dari sarana pelayanan kesehatan dengan cara mendekatkan pelayanan melalui

operasionalisasi Puskesmas Keliling. Peningkatan upaya pendidikan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

(Health Education) kepada masyarakat sejak usia dini dan mendorong

dicantumkannya pendidikan kesehatan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan

dasar-menengah. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan

dasar (Primary Health Care). Peningkatan kesejahteraan Tenaga kesehatan melalui

pemberian insentif tertentu untuk menjamin rasa aman dan nyaman di dalam

melaksanakan tugasnya.

11. Pengurangan kemiskinan perkotaan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin

yang mencakup hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan perumahan.

Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar (Border Area) perwujudan keadilan

dan kesetaraan gender.

12. Pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan pemberdayaan masyarakat dalam

rangka mempertahankan, mengembangkan, melestarikan kekayaan budaya lokal

termasuk berkesenian lokal sebagai kebanggaan kota. Mengambangkan pemenuhan

kebutuhan kepariwisataan sebagai daya tarik kota sekaligus sebagai bagian penting

peningkatan perekonomian kota. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan

kuantitas promosi serta penyuluh di bidang kebudayaan dan pariwisata.

Meningkatkan penggalian potensi kebudayaan dan pariwisata lokal. Penyediaan

sarana dan prasarana wisata kota yang handal. Meningkatkan pengelolaan serta

pelestarian objek kebudayaan dan pariwisata secara terkoordinasi, dan partisipatif.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Misi kedua adalah mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi

yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif, dan responsif. Arah kebijakan yang

ditetapkan pada agenda :

1. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan Kota

memperkuat kedudukan Kota, di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Meningkatkan kualitas dan kompetensi profesional sumber daya perencanaan dan

pengawasan pembangunan kota. Meningkatkan koordinasi perencanaan dan

pengendalian pembangunan kota, baik antar sektor, tingkatan pemerintahan maupun

stakeholders. Mengembangkan berbagai jabatan fungsional seperti : ahli perencanaan

dan auditor profesional secara kelembagaan.

2. Peningkatan kualitas tata ruang kota, dan pelayanan pertanahan penyusunan

rencana Tata Ruang Kota Medan yang lengkap, berkualitas, dan antisipatif.

Pengembangan kegiatan penelitian dan penyusunan rumusan kebijaksanaan penataan

ruang kota dan penataan bangunan. Peningkatan pelayanan, kelembagaan dan

sumber daya manusia pengawasan, pengendalian dan pembinaan rencana tata ruang

kota dan bangunan. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta

penataan ruang dan lahan. Peningkatan upaya, kemampuan, partisipasi dan

koordinasi dalam pelaksanaan pembebasan lahan/ganti rugi tanah untuk

pembangunan kota.

3. Penciptaan birokrasi yang kreatif, inovatif, responsif, dan profesional

meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui pelatihan dan pengembangan

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

serta berbagai program Capacity Building yang relevan. Mengembangkan pola

pembinaan karier berdasarkan merit system, kompetensi dan prestasi kerja.

Membangun budaya birokrasi kota yang lebih kreatif, inovatif, melayani dan

akuntabel melalui peningktan efektifitas manajemen pemerintahan kota.

Mengembangkan manajemen tata pemerintahan kota yang baik (good governance)

yang berorientasi kepada tujuan sehingga mampu mewujudkan pelayanan yang

sederhana, cepat, merata, terukur dan responsif, melalui desentralisasi PNS ke

tingkat pelayanan langsung, mengembangkan sistem kelembagaan yang efektif, dan

penerapan peraturan kepegawaian yang konsisten. Meniadakan politisasi dalam

pengisian jabatan-jabatan karier birokrasi. Meningkatkan kesejahteraan aparatur

melalui reward dan punishment serta insentif lainnya.

4. Peningkatan pelayanan kependudukan, keluarga berencana, pemuda dan olahrga

menata kebijakan persebaran dan mobilitas penduduk secara lebih seimbang, sesuai

dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan kota, melalui peningkatan

pertumbuhan ekonomi wilayah.

Meningkatkan kualitas administrasi kependudukan, guna mendorong

terakomodasinya hak-hak kependudukan dengan meninggalkan kualitas dokumen,

data, dan informasi penduduk, dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan kota yang berkelanjutan serta pelayanan publik, antara lain melalui

program pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Universitas Sumatera Utara

Page 31: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil yang cepat,

murah dan transparan, serta mengikuti standart dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Peningkatan Pelayanan KB dengan prioritas kepada keluarga pra sejahtera dan

keluarga sejahtera I (yang dikategorikan sebagai keluarga miskin).

Meningkatkan penyuluhan kepada remaja pra nikah untuk merencanakan persiapan

perkawinan yang mantap, termasuk kepada calon peserta KB pria. Meningkatkan

mutu pelayanan KB dengan memperiotitaskan peningkatan mutu sarana pelayanan

dan mutu tenaga pelayanan KB. Pemerataan pelayanan dengan mengefektifkan

informasi pelayanan hak-hak reproduksi. Peningkatan sistem rujukan secara timbal

balik di semua jaringan pelayanan KB baik Pemerintah maupun swasta dan

organisasi profesi seperti PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia).

Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk, melalui peningkatan kemerataan,

akses dan kualitas pelayanan KB,terutama bagi keluarga miskin dan rentan di

kawasan lingkar luar.Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja, melalui

upaya peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi remaja, penguatan institusi

masyarakat dam Pemerintah, untuk memberikan layanan kesehatan reproduksi dan

layanan kesehatan. Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga, khususnya

kelompok Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera-I serta peningkatan kualitas

lingkungan keluarga.

Memperkuat kelembagaan dan jaringan pelayanan KB, melalui kerjasama

dengan masyarakat luas dalam upaya pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan

Universitas Sumatera Utara

Page 32: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

penduduk dan pembudayaan Keluarga Kecil Berkualitas. Peningkatan kedudukan,

fungsi dan peranan generasi muda dalam pembangunan kota. Mendorong

kesempatan yang lebih luas kepada pemuda untuk memperoleh pendidikan dan

keterampilan yang dibutuhkan.Meningkatkan pembinaan generasi muda sehingga

terhindar dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyakit menular serta

penyebaran penyakit HIV/AIDS. Mengembangkan manajemen olah raga dalam

upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembangan olah raga secara

terpadu. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

masyarakat.Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga,

untuk pembinaan olahraga prestasi. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia

usaha dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga. Membina wawasan kebangsaan

dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan, diantara generasi muda.

Misi ketiga adalah penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip

keadilan sosial ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan,

serta budaya daerah arah kebijakan yang ditetapkan pada agenda :

1.Pembangunan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana serta Utilitas Kota

a. Bidang perhubungan pengembangan kelembagaan, diarahkan untuk

mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelembagaan perhubungan,

menyediakan pelayanan dasar dan pengembangan bidang unggulan. Mewujudkan

pelayanan dasar, melalui peningkatan keamanan, ketertiban dan kelancaran arus

lalulintas, peningkatan disiplin berlalu lintas dan pelayanan angkutan umum, dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 33: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

mengacu kepada standar pelayanan minimal. Penataan personil diarahkan untuk

menentukan standar kompetensi setiap jabatan, pengembangan pegawai melalui

pendidikan dan pelatihan berbasis need assesment, menetukan standar minimal

kinerja yang harus dicapai oleh pegawai. Meningkatkan kinerja terminal melalui

penataan sistem perwilayahan terminal, pembangunan terminal baru, peningkatan

kualitas fisik bangunan dan fasilitas penunjang terminal, penataan area/lajur

kedatangan dan keberangkatan angkutan umum, penyediaan fasilitas akses untuk

pertukaran antar dan intra moda angkutan umum. Pengoptimalan kapasitas jalan

melalui pembatasan parkir di badan jalan (on-street parking), khususnya pada lokasi

rawan kemacetan dan side frictio, pengaturan traffic light setting/cycle time yang

disesuaikan dengan besar kedatangan kendaraan, pengurangan titik konflik

persimpanganm dengan adanya fly-over, under pass dan pulau jalan. meningkatkan

fungsi trotoar untuk akses pejalan kaki dan efek gangguan samping (side friction)

jalan yang semakin rendah. Pengembangan dan penataan sistem angkutan massal

kota. Penataan sistem jaringan transportasi dan sarana pendukungnya. Mendorong

percepatan pemindahan bandara Polonia dan Pangkalan TNI AU ke Kuala Namu.

Mendorong pengembangan pelabuhan laut Belawan menjadi pelabuhan laut

internasional (hub-port) untuk mendukung kegiatan perdagangan regional dan

internasional (ekspor dan impor) serta perdagangan antar propinsi (interinsular).

Mendorong optimalisasi kapasitas layanan melalui peningkatan manajemen

pengelolaan, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelabuhan.

Mendorong Pengembangan dan pembangunan infrastruktur melalui pembangunan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

dan pemeliharaan jaringan di dalam dan menuju pelabuhan dengan mengedepankan

kerjasama pembiayaan. Mendorong pengembangan kawasan industri

yangvalueadded logistic activity. Mendorong peningkatan peran armada pelayaran

baik untuk angkutan antar pulau maupun ekspor-impor.

Mendorong terpenuhinya standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO

(Internasional Maritime Organization) maupun IALA, guna meningkatkan

keselamatan pelayaran, baik selama pelayaran maupun pada saat berlabuh dan

bongkar muat di pelabuhan Belawan. Mendorong terpenuhinya standar keamanan

dan keselamatan penerbangan yang dikeluarkan oleh ICAO (International Civil

Aviation Organization), guna meningkatkan keselamatan penerbangan, baik selama

penerbangan maupun di bandara Polonia. Meningkatkan kerjasama pengembangan

pelayanan dan pengelolaan Bandara Polonia. Meningkatkan efesiensi dengan

memperhatikan prioritas keselamatan dan pelayanan. Meningkatkan profesionalisme

SDM melalui pendidikan dan latihan.

Meningkatkan keamanan terhadap gangguan kamtibmas melalui kerjasama dengan

polisi. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama dalam keselamatan dan

ketepatan waktu tempuh perjalanan. Perintisan pembangunan jaringan kereta api

Mebidang, baik pengaktifan kembali jaringan yang telah ada, pengembangan

monorail maupun subway, dan bentuk lainnya melalui studi dan penjagaan

investigasi.

b. Bidang perumahan dan permukiman meningkatkan sarana dan prasarana

pemukiman melalui pembangunan jaringan jalan lingkungan sebanyak 1.500

Universitas Sumatera Utara

Page 35: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

gang. Meningkatkan kualitas bangunan-bangunan Pemerintah Kota melalui

pemeliharaan terhadap sebanyak 262 unit, dan pembangunan fasilitas pemerintahan

lainnya. Mendorong pembangunan perumahan yang layak huni serta terjangkau bagi

masyarakat miskin dan buruh yang berpenghasilan rendah. Mengembangkan

kerjasama pembangunan perumahan bagi PNS dan Guru. Penetapan pelayanan

umum berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dengan

membuka kontrol publik terhadap pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi

kerja. Meningkatkan koordinasi, pengawasan dan evaluasi kinerja dengan

memberikan kesempatan kepada masyarakat dan dunia usaha menjadi mitra strategis.

Bekerjasama membangun dan menata lingkungan perumahan kumuh menjadi

lingkungan yang sehat. Membangun partisipasi masyarakat dalam pembangunan

sosial baik sarana maupun prasarana sosial dan mengutamakan tindakan pencegahan

terhadap munculnya gangguan ketertiban dalam kehidupan sosial masyarakat.

c. Bidang pencegah dan pemadam kebakaran peningkatan kemampuan Sumber Daya

Manusia Aparatur Pegawai DP2K Kota Medan melalui pelatihan dan penambahan

pegawai/petugas operasional P2K. Meningkatkan jaminan keamanan maupun

kesejahteraan pegawai, khususnya kepada petugas operasional, melalui peningkatan

dana operasional, asuransi, tunjangan dan insentif. Meningkatkan pendapatan melalui

retribusi. Meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak. Pemberdayaan Kelurahan

dan Kecamatan untuk pencegahan dan penanggulangan bencana. Pengembangan

unit-unit bantuan P2K.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

d. Bidang ertamanan dan pemakaman pembangunan dan pemeliharaan taman-taman

Kota serta ruang terbuka hijau untuk mendukung terwujudnya Kota Medan sebagai

Kota taman. Meningkatkan keindahan Kota melalui pemasangan lampu hias, lampu

penerangan jalan umum sebagai usaha terpadu menciptakan suasana aman dan

nyaman Kota Medan di malam hari, penataan papan reklame dan periklanan yang

profesional. Pemeliharaan kuantitas dan kualitas sarana prasarana kegiatan

masyarakat baik untuk rekreasi maupun kegiatan ekonomi. Meningkatkan jumlah

dan luasan ruang terbuka hijau baik yang berfungsi sebagai taman, lapangan olahraga

maupun pemakaman. Meningkatkan PAD dari periklanan, pertamanan, dan lain-lain.

e. Bidang Pekerjaan Umum (Drainase) Meningkatkan kualitas dan kuantitas data

base perencanaan drainase melalui pendataan dan pengembangan sistem informasi.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan, dan pemeliharaan saluran

drainase melalui peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur dan

peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang kelancaran

operasional lapangan dan fasiltas pendukung. Meningkatkan pengendalian untuk

mengantisipasi bencana banjir sedini mungkin. Fasilitas peran serta masyarakat dan

kerjasama pembangunan drainase.

f. Bidang kelistrikan Mendorong pemulihan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik

untuk menjamin ketersediaan pasokan tenaga listrik serta kehandalannya melalui

peningkatan kapasitas pelayanan dan pengembangan teknologi. Mendorong

peningkatan infrastruktur tenaga listrik yang efektif dan efisien melalui kegiatan

Universitas Sumatera Utara

Page 37: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

pembangunan dan pemeliharaan peralatan dan jaringan. Mendorong peningkatan

kualitas jasa pelayanan penyediaan tenaga listrik.

g. Bidang telekomunikasi fasilitas peningkatan kemampuan dan jenis pelayanan,

antara lain melalui peningkatan kemudahan investasi, peningkatan kerjasama

penyelenggaraan, dan perluasan jaringan. Mendorong peningkatan kemudahan akses

bagi tiap warga untuk mendapat pelayanan telekomunikasi dalam menunjang

kegiatan sosial dan ekonomi kota. h. Bidang pelayanan jaringan gas mendorong

peningkatan kemampuan pelayanan, antara lain melalui peningkatan supply gas

menjadi 364,4 mmscfd dan peningkatan jaringan. Mendorong peningkatan

kemampuan investasi dari sumber pendanaan lain (investor) melalui kegiatan

promosi, kerjasama dan peningkatan tarif yang lebih reliabel. i. Bidang prasarana air

bersih menciptakan kesadaran seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)

terhadap pentingnya peningkatan pelayanan air minum dalam pengembangan sumber

daya manusia dan produktivitas kerja. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia

usaha (swasta) untuk turut berperan serta secara aktif dalam memberikan pelayanan

air minum melalui deregulasi dan regulasi peraturan perundang-undangan yang

terkait dengan kemitraan Pemerintah-Swasta (Public-Private-Partnership).

Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola pelayanan air

minum melalui uji kompetensi, pendidikan, pelatihan, dan perbaikan pelayanan

kesehatan. Berkoordinasi mengurangi tingkat kebocoran pelayanan air minum hingga

mencapai ambang batas normal sebesar 20% hingga akhir tahun 2010. j. Bidang

prasarana air limbah bekerjasama meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan air

Universitas Sumatera Utara

Page 38: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

limbah. Bekerjasama meningkatkan kemampuan pembiayaan untuk pemeliharaan

maupun pengembangan pelayanan melalui efesiensi kelembagaan, dan peningkatan

upaya summber pembiayaan alternatif dari sektor swasta maupun dana bantuan luar

negeri.

2. Peningkatan pengendalian lingkungan hidup meningkatkan pengelolaan dampak

pembangunan (Enviromental Impact Management), penerapan analisis dampak

lingkungan bagi setiap kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak yang

signifikan terhadap lingkungan, pengendalian pencemaran baik yang berasal dari

sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak (tetap), pengawasan dan

pengendalian terhadap lingkungan binaan manusia. Pembangunan sumber daya

manusia (Human Resource Development), kegiatan ini meliputi upaya mewujudkan

manusia yang memiliki sikap mental baik dalam melindungi lingkungan dan

masyarakat serta mampu membina lingkungan hidup secara berkesinambungan.

Pengelolaan energi dan sumber daya mineral secara selektif dan efisien.

3. Peningkatan penerapan sistem informasi dan teknologi tepat guna pembentukan

jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan

lingkup yang dapat memuaskan masyarakat, serta dapat terjangkau masyarakat luas

pada setiap saat, tanpa dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau

oleh masyarakat. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk

meningkatkan perkembangan perekonomian kota dan regional, dengan memperkuat

kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan

regional/internasional. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

lembaga-lembaga Pemerintah serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi

masyarakat, agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik.

Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta

memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga Pemerintah Kota. Memberikan

kemudahan kepada masyarakat atau lembaga Pemerintah / Non Pemerintah dalam

memperoleh informasi mengenai layanan Pemerintah Kota. Peningkatan penerapan

teknologi tepat guna dalam meningkatkan ekonomi daerah, sebagai jaringan yang

terkoordinasi dan terintegrasi. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam rangka

melakukan lompatan penalaran dan imajinasinya, untuk menguasai ilmu dan

teknologi yang tepat dan berguna baginya.

4. Perwujudan kota sehat mensinergikan berbagai kegiatan forum masyarakat,

swasta, dan sektor lain dengan kegiatan pembangunan kesehatan. Menyelenggarakan

upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya, serta pelayanan kesehatan

yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan

seluruh potensi sumber daya yang ada secara mandiri. Mewujudkan pelayanan

kesehatan yang bermutu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga

masyarakat mampu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupannya menjadi

lebih baik. Menentukan dan memilih tatanan yang akan dibina berdasarkan kawasan

dan permasalahan khusus yaitu :

- Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Umum

- Kawasan Sekolah dan Perkantoran Sehat

Universitas Sumatera Utara

Page 40: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

- Kawasan Industri Perdagangan Sehat - Kawasan Tempat Umum Pariwisata

Sehat

- Ketahanan Pangan dan Gizi

- Kehidupan Masyarakat Sehat Madani - Kehidupan Sosial yang Sehat

Misi keempat adalah Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam

kehidupan berbangsa serta bermasyarakat.

Arah kebijakan yang ditetapkan dalam agenda :

a. Peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat bekerjasama

mengembangkan sistem keamanan dan ketertiban umum sehingga memiliki

kemampuan yang tinggi dalam dalam mengamankan dan menjaga ketertiban

masyarakat yang berkembang sangat dinamis. Untuk itu pengamanan swakarsa harus

dikembangkan secara intensif. Mendorong peningkatan kemampuan dan tanggung

jawab aparat yang bertugas di bidang keamanan dan ketertiban umum. Mendorong

Peningkatan daya tanggap aparat dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan

dan pemulihan gangguan kamtibmas. Meningkatkan jaminan dan perlindungan

terhadap masyarakat dari setiap ancaman dan gangguan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat.

b. Mewujudkan kota yang aman, nyaman, tentram dan religius serta hubungan antar

kelompok masyarakat yang harmonis dan dinamis memantapkan fungsi, peran dan

kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual dan etika dalam penyelenggaraan

pemerintahan serta mengupayakan agar segala peraturan-peraturan daerah dilandasi

Universitas Sumatera Utara

Page 41: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

oleh nilai-nilai religius. Meningkatkan dan memantapkan kehidupan kerukunan antar

umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling

menghormati dalam semangat kekeluargaan. Mengikutsertakan tokoh-tokoh agama

dan tokoh-tokoh masyarakat dalam perumusan kebijakan dan pelaksanaan

pembangunan, sehingga pelaksanaan pembangunan kota benar-benar dijiwai oleh

nilai-nilai agama. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dan peran serta

fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut serta memotivasi umat beragama

untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, dan dalam mengatasi dampak perubahan

yang terjadi dalam semua aspek kehidupan dan dinamika kota. Bekerjasama

memberikan jaminan, perlindungan dan memenuhi rasa aman, nyaman masyarakat

kota.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN 2.1 SEJARAH ...

2.7. Stuktur Organisasi Pemerintahan Kota Medan

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Pemerintahan Kota Medan

Sumber: Diolah dari data Pemko Medan.

Universitas Sumatera Utara