TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel....

273
i TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI: ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA TESIS OLEH Nama: SUCI PURNANDA NIM : 147037009 PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

Transcript of TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel....

Page 1: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

i

TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI:

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA

TESIS

OLEH

Nama : SUCI PURNANDA NIM : 147037009

PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

Page 2: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

ii

TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI :

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn)

dalam Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni

pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

OLEH

Nama : SUCI PURNANDA NIM : 147037009

PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

iii

MEDAN 2017

Judul Tesis : TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI : ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA

Nama : SUCI PURNANDA Nomor Pokok : 147037009 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Dr. H.Muhizar Muchtar, M.S. Yusnizar Heniwaty, S.St, M.Hum. NIP. 19541117 198003 1 002 NIP. 19651021199203 2 003

Ketua Anggota

Program Studi Magister (S2) Fakultas Ilmu Budaya Penciptaan dan Pengkajian Seni Dekan, Ketua, Drs. Irwansyah, M.A. Dr. Budi Agustono, M.S. NIP. 19621221 199703 1 001 NIP.19600805 198703 1 001

Tanggal lulus:

Page 4: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

iv

Telah diuji pada

Tanggal : 9 Februari 2017

Dengan SK Penetapan Panitia Penguji oleh Dekan No.

PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS

Ketua : Drs. Irwansyah, M.A. (……………………..)

Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. (……………………..)

Anggota I : Dr. H.Muhizar Muchtar, M.S. (……………………..)

Anggota II : Yusnizar Heniwaty, S.St, M.Hum. (……………………..)

Anggota III : Drs. M.Takari, M.Hum, Ph.D. (……………………..)

Page 5: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SAW atas berkat rahmat

dan karuniaNya tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tari Inai Pada Upacara

Malam Berinai Masyarakat Melayu di Kota Binjai : Analisis Struktur dan Makna.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang S-2 dan

memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn) pada Program Magister (S-2) Penciptaan

dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tidak terhingga kepada kedua orang tua penulis, yaitu bapak Raden Sunartono,

S.H dan ibu Dra. Aina Adhani Harahap, yang telah memberikan doa dan perhatian

yang selalu penulis dapatkan hingga sekarang. Begitu pula dukungan dan motivasi

kepada saya dalam bentuk moril maupun materil sampai terselesaikannya tesis ini.

Serta ucapan terima kasih kepada mama dan papa yang selalu mendukung,

memberikan doa, dan nasehat kepada saya agar dapat mencapai jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Secara akademik penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. Runtung, S.H., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, dan Bapak Dr.

Budi Agustono, M.S., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya, yang telah memberi

fasilitas, sarana, dan prasarana belajar bagi penulis sehingga dapat menuntut ilmu

di kampus Universitas Sumatera Utara ini dengan baik.

Page 6: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

vi

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Program Studi

Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Irwansyah, M.A., dan Sekretaris, Bapak

Drs. Torang Naiborhu, M.Hum., atas bimbingan akademis dan arahan yang

diberikan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Bapak

Dr. Muhizar Muchtar sebagai pembimbing I, dan Ibu Yusnizar Heniwaty, S.St,

M.Hum., sebagai pembimbing II atas semua tuntunan, nasehat, serta

bimbingannya dan memotivasi penulis supaya tetap semangat, terus maju, dan

tidak menyerah dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Drs. M. Takari, M.Hum, Ph.D., yang memberikan koreksi

dan kritikan demi perbaikan penulisan tesis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh dosen Program

Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni atas ilmu yang telah

diberikan selama masa perkuliahan, sehingga penulis merasa memiliki

kesanggupan dalam menyelesaikan tesis ini. Begitu juga kepada Bapak Drs.

Ponisan sebagai pegawai administrasi, terima kasih atas segala bantuannya selama

penulis berada di program studi ini.

Dalam kesempatan ini, secara khusus penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada nde tercinta Tengku Mira Sinar, M.A, Prof. Dr. Tengku Silvana

Sinar, M.A, dan Dr. Tengku Thyrhaya Zein, M.A, yang telah banyak memberikan

bantuan maupun dukungan sejak awal proses pendaftaran kuliah hingga akhir

Page 7: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

vii

penyusunan tesis. Mereka banyak memberikan saran dan arahan sehingga

memotivasi dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

Penulis juga megucapkan terima kasih untuk seluruh teman-teman kuliah

di Program Studi Magister (S-2) jurusan Penciptaan dan Pengkajian Seni USU

seangkatan penulis: Herlin Kristina Siboro, Brian Titus Tarigan, Reny Yuliati

Lumbantoruan, Marini Pratiwi Sinaga, Hadi Hamdani Dalimunte, Peta FS

Hutagalung, atas segala bantuan dan kerjasamanya yang telah terbangun selama

ini.

Penulis berharap kiranya tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena

tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengaharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun pada tesis ini.

Akhir kata, penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah

membantu penulisan tesis ini. Semoga hasil penelitian dari tesis ini dapat berguna

bagi dunia penelitian seni pada umumnya dan bagi kebudayaan tari tradisi

masyarakat Kota Binjai pada khususnya. Terima kasih.

Medan, Desember 2017

Penulis,

Page 8: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

viii

SUCI PURNANDA

NIM. 147037009

RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

1. Nama : SUCI PURNANDA 2. NIM : 147037009 3. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 9 Januari 1984 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Agama : Islam 6. Kewarganegaraan : Indonesia 7. Nomor Handphone : 081361763630 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung

Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya

PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar (SD Negeri 163097 Tebing Tinggi) Lulus Tahun 1996 2. Sekolah Menengah Pertama ( SMP Negeri 17 Medan ) Lulus Tahun 1999 3. Sekolah Menengah Atas (SMA Negeri 8 Medan ) Lulus Tahun 2002 4. Sarjana (S-1) Jurusan Sendratasik (Seni Tari) UNIMED Lulus Tahun 2007 5. Magister (S2) Jurusan Penciptaan dan Pengkajian Seni

di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara T.A 2014/2017

Page 9: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

ix

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Medan, Februari 2017

SUCI PURNANDA

NIM. 147037009

Page 10: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

x

ABSTRACT

This thesis titled Inai Dance At Night Ceremony Berinai Malay

Community In The City Of Binjai : Analyzed Structure And Meaning. With this thesis, the author has analyzed two aspects of Inai Dance at berinai night ceremony in the context of the Malay traditional wedding ceremony in the city of Binjai. These two aspects are: (1). The structure of Inai Dance, dan (2). The meaning of Inai Dance inside the culture of Malay people in Binjai city.

Thus the main purpose of this study was to analyze the structure of Inai Dance, and to analyze the meaning of the range of motion in this Inai Dance, which is referred to berinai night ceremony in the context of the Malay traditional wedding ceremony in the city of Binjai

In This study, the writer used qualitative interpretative methods, which is applied four critical theories, namely: Structure Dance Theory, Music Theory, Semiotic Theory and Signifying Theory.

The result from this analysis is to show the structure of Inai Dance consist of some aspects, those are the motion that consist of opening, content, and closing movement and has elevent range of motion which taken from the motion of silat. Silat is a martial art in the Malay culture. Starts with free pattern, and then divided inti pair pattern, circle pattern, and the last was four direction pattern. The pattern concept of Inai Dance is free and varied. Musical accompaniment for Inai Dance used ensemble composed of violin and accordion with the melody, plus two ronggeng drum that consit of the main and sub drums with rentak music. The song dan rentak that used patam-patam. The meaning of Inai Dance is to keep the bride from supernatural disturbance that come from human or supernatural creature and the all of dance motions are to teach the process of the journey of life and event in the world to all society proponent. Keywords: marriage, dance, inai, structure, meaning.

Page 11: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xi

INTISARI

Tesis ini berjudul Tari Inai Pada Upacara Malam Berinai Masyarakat Melayu Di Kota Binjai : Analisis Struktur Dan Makna. Melalui tesis ini, penulis menganalisis tentang dua aspek yang terdapat dalam pertunjukan Tari Inai pada upacara malam berinai dalam konteks upacara adat perkawinan Melayu di wilayah Kota Binjai. Kedua aspek tersebut adalah : (1). Struktur Tari Inai, dan (2). Makna yang terdapat pada Tari Inai dalam budaya masyarakat Melayu di wilayah Kota Binjai.

Dengan demikian yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana struktur dalam Tari Inai, serta untuk menganalisis makna yang terkandung pada setiap ragam gerak dalam tarian ini, yang dimaksud pada upacara malam berinai dalam konteks upacara adat perkawinan masyarakat Melayu di wilayah Kota Binjai. Dalam tesis ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan dengan empat tahap yaitu tahap sebelum ke lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penulisan laporan. Selain itu penulis menggunakan beberapa teori yang dianggap relevan dan berhubungan dengan judul diatas, antara lain teori struktur tari, teori musik, teori semiotik, dan teori makna.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan struktur Tari Inai yang terdiri dari beberapa aspek yaitu gerakan tari yang terdiri dari gerak pembuka, isi, dan penutup serta memiliki sebelas ragam yang diambil dari gerak-gerak silat, merupakan salah satu seni bela diri dalam kebudayaan Melayu. Diawali dengan pola lantai bebas, kemudian dibagi menjadi pola lantai berpasangan, pola lantai lingkaran, dan yang terakhir pola lantai empat arah. Musik iringan yang digunakan adalah ensembel yang terdiri dari biola dan akordion yang membawa melodi, ditambah dua gendang ronggeng yaitu gendang induk dan gendang anak yang membawa rentak musik. Lagu dan rentak yang digunakan disebut patam-patam. Makna dari Tari Inai adalah menjaga calon mempelai wanita dari gangguan yang berasal dari manusia ataupun makhluk gaib serta secara keseluruhannya mengajarkan proses perjalanan hidup beserta peristiwanya di dalam dunia kepada seluruh masyarakat pendukungnya.

Kata kunci : perkawinan, tari, inai, struktur, makna.

Page 12: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii PRAKATA ................................................................................................. iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... vii PERNYATAAN ......................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................... x INTISARI ................................................................................................... xi DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv DAFTAR ILUSTRASI................................................................................ xv DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi DAFTAR SKEMA ..................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan .............................................................. 8 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 9

1.3.1 Tujuan........................................................................... 9 1.3.2 Manfaat ......................................................................... 9

1.4 Tinjauan Pustaka.................................................................... 10 1.5 Konsep dan Teori ................................................................... 13

1.5.1 Konsep .......................................................................... 13 1.5.1.1 Upacara ......................................................... 14 1.5.1.2 Ritual ............................................................ 15 1.5.1.3 Inai ................................................................ 17 1.5.1.4 Tari .............................................................. 18

1.5.1.4.1 Fungsi tari .................................. 19 1.5.1.4.2 Peranan tari ................................ 24 1.5.1.4.3 Ragam gerak pada tari ................ 25 1.5.1.4.4 Tari Melayu ................................ 29 1.5.1.4.5 Jenis-jenis tari Melayu ................ 32 1.5.1.4.6 Tari Inai...................................... 35

1.5.1.5 Masyarakat Melayu...................................... 36 1.5.1.6 Adat perkawinan Melayu ............................. 38 1.5.1.7 Kota Binjai .................................................. 39 1.5.1.8 Struktur........................................................ 40 1.5.1.9 Makna ......................................................... 41

1.5.2 Teori ............................................................................. 47 1.5.2.1 Teori struktur .............................................. 50 1.5.2.2 Teori semiotik .............................................. 56

Page 13: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xiii

1.6 Metode Penelitian .................................................................. 63 1.6.1 Teknik pengumpulan data .......................................... 65

1.6.1.1 Observasi (pengamatan) ............................... 66 1.6.1.2 Wawancara .................................................. 67 1.6.1.3 Perekaman ................................................... 67

1.6.2 Penelitian lapangan .................................................... 68 1.6.3 Kerja laboratorium ..................................................... 68

1.7 Lokasi Penelitian ................................................................... 69 1.8 Sistematika Penulisan ............................................................ 69

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI

2.1 Pemerintahan dan Wilayah Kota Binjai .................................. 71 2.1.1 Sejarah......................................................................... 72 2.1.2 Geografi ...................................................................... 74 2.1.3 Pemerintahan ............................................................... 75 2.1.4 Demografi ................................................................... 77 2.1.5 Perekonomian .............................................................. 78

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Melayu Kota Binjai ................ 80 2.2.1 Suku Melayu ............................................................... 82 2.2.2 Adat istiadat Melayu .................................................... 87 2.2.3 Sistem kepercayaan dan agama .................................... 93 2.2.4 Sistem kekerabatan ...................................................... 95 2.2.5 Kesenian ...................................................................... 97

BAB III ADAT PERKAWINAN MELAYU DI KOTA BINJAI

3.1 Gambaran Umum Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu................................................................ 101

3.2 Rangkaian Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Melayu................................................................ 103 3.2.1 Merisik melalui penghulu telangkai ............................. 104 3.2.2 Meminang ................................................................... 105 3.2.3 Jamu sukut ................................................................... 109 3.2.4 Mengantar bunga sirih ................................................. 110 3.2.5 Malam berinai.............................................................. 111 3.2.6 Akad nikah .................................................................. 116 3.2.7 Berandam dan mandi berhias ....................................... 118 3.2.8 Bersanding (tepung tawar dan

nasi adap-adapan) ........................................................ 118 3.2.9 Mandi berdimbar ......................................................... 131 3.2.10 Meminjam pengantin ................................................... 122

3.3 Pertunjukan Tari Inai Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu di Kota Binjai ......................................... 123

BAB IV ANALISIS STRUKTUR TARI INAI

4.1 Struktur Tari Inai ................................................................... 127

Page 14: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xiv

4.1.1 Struktur ritual dalam Tari Inai ....................................... 128 4.1.1.1 Ritual Tari Inai diluar pertunjukan .................. 131

4.1.1.2 Ritual dalam pertunjukan Tari Inai .................. 133

4.2 Deskripsi Tari Inai ................................................................. 135 4.2.1 Gerak palam pertunjukan .............................................. 150 4.2.2 Susunan gerak ............................................................... 155 4.2.3 Pola lantai ..................................................................... 184 4.2.4 Busana .......................................................................... 184 4.2.5 Properti ......................................................................... 186

4.3 Pendukung Pertunjukan ......................................................... 187 4.3.1 Penari ............................................................................ 188 4.3.2 Pemusik ........................................................................ 190 4.3.3 Penonton ....................................................................... 191 4.3.4 Penyelenggara ............................................................... 192

4.4 Perlengkapan Pertunjukan ...................................................... 193 4.4.1 Tempat dan waktu pelaksanaan pertunjukan .................. 194

4.5 Musik Pengiring Tari Inai ...................................................... 195 4.5.1 Alat musik pengiring ..................................................... 197 4.5.2 Hubungan musik pengiring dan Tari Inai....................... 199

BAB V ANALISIS MAKNA TARI INAI

5.1 Makna Tari Inai ..................................................................... 202 5.2 Makna Pada Ragam Gerak Tari Inai....................................... 205

5.1.1 Makna pada gerak silat tarung .................................... 209 5.1.2 Makna pada gerak sembah empat sudut ...................... 210 5.1.3 Makna pada gerak ular todung membuka lingkar ........ 211 5.1.4 Makna pada gerak ular todung meniti riak .................. 212 5.1.5 Makna pada gerak atraksi kayang dan

memutar piring ........................................................... 213 5.1.6 Makna pada gerak itik bangun dari tidur ..................... 214 5.1.7 Makna pada gerak itik berdiri memandang langit ....... 215 5.1.8 Makna pada gerak puting beliung berbalik arah .......... 216 5.1.9 Makna pada gerak buaya melintang tasik.................... 217 5.1.10 Makna pada gerak berokik melintas batas ................... 217 5.1.11 Makna pada gerak sembah akhir ................................. 218

5.3 Makna Pada Pola Lantai ........................................................ 223 5.3.1 Formasi berpasangan .................................................. 224 5.3.2 Formasi lingkaran ...................................................... 225 5.3.3 Formasi empat Arah ................................................... 226

5.4 Makna Pada Busana ............................................................. 227 5.5 Makna Pada Properti ............................................................ 228 BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan............................................................................ 231 6.2 Implikasi Studi....................................................................... 233

Page 15: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xv

6.3 Saran ..................................................................................... 237 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 240 DAFTAR INFORMAN .............................................................................. 245 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 247

Page 16: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Pintu Masuk Kota Binjai. ................................................... 72 Gambar 2.2 : Peta Kota Binjai ................................................................. 75 Gambar 2.3 : Kantor Walikota Binjai ...................................................... 76 Gambar 2.4 : Taman Merdeka Binjai ....................................................... 77 Gambar 2.5 : Binjai Super Mall ............................................................... 80 Gambar 2.6 : Peralatan Tepung Tawar..................................................... 92 Gambar 3.1 : Pemakaian Inai................................................................... 114 Gambar 3.2 : Penari Inai pada Upacara Malam Berinai ........................... 115 Gambar 4.1 : Daun Pacar (inai) ............................................................... 132 Gambar 4.2 : Inai yang ditumbuk ............................................................ 133 Gambar 4.3 : Campuran Inai ................................................................... 133 Gambar 4.4 : Busana Tari Inai ................................................................. 185 Gambar 4.5 : Properti Tari Inai ................................................................ 187 Gambar 4.6 : Penari Inai.......................................................................... 190 Gambar 4.7 : Biola .................................................................................. 197 Gambar 4.8 : Akordion ............................................................................ 198 Gambar 4.9 : Gendang Ronggeng ............................................................ 198 Gambar 5.2.1 : Gerak silat tarung ............................................................... 209 Gambar 5.2.2 : Gerak sembah 4 sudut ........................................................ 211 Gambar 5.2.3 : Gerak ular todung membuka lingkar .................................. 212 Gambar 5.2.4 : Gerak ular todung meniti riak ............................................. 213 Gambar 5.2.5 : Gerak atraksi kayang dan memutar piring .......................... 214 Gambar 5.2.6 : Gerak itik bangun dari tidur ............................................... 215 Gambar 5.2.7 : Gerak itik berdiri memandang langit .................................. 216 Gambar 5.2.8 : Gerak puting beliung berbalik arah..................................... 216 Gambar 5.2.9 : Gerak buaya melintang tasik .............................................. 217 Gambar 5.2.10 : Gerak berokik melintas batas ............................................. 218 Gambar 5.2.11 : Gerak sembah akhir ........................................................... 219 Gambar 5.3.1 : Formasi berpasangan.......................................................... 224 Gambar 5.3.1.1 : Penari pada pola lantai berpasangan .................................. 224 Gambar 5.3.2 : Formasi lingkaran .............................................................. 225 Gambar 5.3.2.1 : Penari pada pola lantai lingkaran ....................................... 225 Gambar 5.3.3 : Formasi empat arah ............................................................ 236 Gambar 5.3.3.1 : Penari pada pola lantai empat arah .................................... 226 Gambar 5.4 : Busana Tari Inai ................................................................ 228 Gambar 5.5 : Properti Tari Inai ............................................................... 230

Page 17: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xvii

DAFTAR ILUSTRASI

Ilustrasi 4.2.1 : Sembah .............................................................................. 151 Ilustrasi 4.2.2 : Sujud ................................................................................. 152 Ilustrasi 4.2.3 : Bersimpuh ......................................................................... 152 Ilustrasi 4.2.4 : Meliuk ............................................................................... 153 Ilustrasi 4.2.5 : Berdiri kaki sebelah ........................................................... 153 Ilustrasi 4.2.6 : Kuda-kuda ......................................................................... 154 Ilustrasi 4.2.2 : Kayang .............................................................................. 154

Page 18: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Deskripsi Pertunjukan Tari Inai ...................................................... 139 Tabel 2 : Susunan Gerak Tari Inai ................................................................. 158

Page 19: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

xix

DAFTAR SKEMA

Skema 1.: Analisa Data ................................................................................. 48

Page 20: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Binjai adalah salah satu kota dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Binjai merupakan daerah pertanian dan juga dikenal dengan wilayah

peternakannya yang cukup luas. Komoditas andalan Kotamadya Binjai adalah

rambutan, dan dikenal sebagai penghasil rambutan terbesar di Sumatera Utara.

Selain itu kawasan ini juga memiliki kemajuan yang cukup pesat pada sektor

perekonomian, hal ini disebabkan penduduk Binjai yang semakin bertambah

setiap tahunnya. Seperti terlihat dengan banyaknya industri yang berdiri di daerah

ini, sehingga memberikan dampak terhadap penduduk di sekitarnya. Selain itu,

wilayah Binjai juga terkenal dengan seni budayanya. Masyarakat Melayu di

Binjai memiliki berbagai bentuk kesenian, yang memiliki fungsi di dalam

kehidupan mereka. Diantara bentuk-bentuk kesenian Melayu tersebut adalah :

Barzanji dan Marhaban, Pantun, Hadrah, Rinjis-rinjis dan Anak Ikan, Tari

Serampang Dua Belas, Tari Persembahan, Tari Zapin atau Gambus, Tari Inai,

Ronggeng, dan lain-lain.

Berdasarkan keseluruhan bentuk kesenian yang ada tersebut, diantaranya

memiliki fungsi di dalam upacara pernikahan (perkawinan), terutama Tari Inai,

tari persembahan, dan silat. Upacara pernikahan dalam kebudayaan masyarakat

Melayu di Kota Binjai di dalam pelaksanaannya berlandaskan kepada tata cara

adat Melayu dan agama Islam. Dalam hal ini masyarakat Melayu mempunyai

Page 21: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

2

konsep dasar yaitu adat bersendikan syarak (hukum Islam), dan syarak

bersendikan kitabullah (Al-Qur’an).

Upacara pernikahan yang dilaksanakan oleh masyarakat Melayu

mempunyai tata cara yang digunakan dalam prosesnya. Tata cara tersebut

merupakan gabungan dua aspek yang saling melengkapi, yaitu aspek syari’at

sebagaimana yang diajarkan di dalam agama Islam dan aspek adat. Setiap upacara

pernikahan dalam budaya Melayu melibatkan adat-istiadat dan agama yang akan

dilakukan secara tertib dan berurutan dari awal sampai akhir. Sehingga peraturan

tersebut melibatkan tata cara komunikasi yang digunakan ketika proses upacara

pernikahan berlangsung.

Adat perkawinan dari berbagai etnis di indonesia kaya akan resam adat

mereka masing-masing, dan ada kalanya adat istiadat mereka terlalu rumit ketika

dilihat. Untuk diketahui, adat istiadat persandingan Melayu juga pada asalnya

tertib dan rumit dilaksanakan. Kehalusan estetika bangsa jelas terlihat di dalam

pelaksanaan adat tersebut. Adat istiadat persandingan Melayu harus mengikuti

protokol halus kekeluargaan, seni yang tertib beradat dan kaya budayanya.

Secara umum seni pertunjukan memiliki berbagai sistem nilai dan

sekaligus juga berperan dalam mengkomunikasikan kesenian kepada penikmat.

Begitu juga dengan seni pertunjukan dalam dunia Melayu yang

mengkomunikasikan kebudayaan Melayu secara umum termasuk seni

pertunjukan. Seni pertunjukan ini mengalami proses kesejarahan yang panjang,

sekaligus memperkuat jati diri masyarakat Melayu. Seni pertunjukan dunia

Page 22: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

3

Melayu, memperlihatkan proses kreatif masyarakat Melayu dalam menempatkan

budayanya dalam konteks global.

Berdasarkan kesejarahan, seni pertunjukan Melayu dimulai dari masa

Animisme, Hindu, Budha, Islam, dan pengaruh budaya barat. Dalam proses

perkembangannya, pengaruh Islam mendominasi budaya Melayu sejak abad 14,

sehingga agama Islam menjadi dasar dari semua aktifitas budaya. Masyarakat

Melayu menjadikan seni pertunjukan berhubungan antara satu daerah dengan

daerah lain yang berbudaya Melayu, seperti bentuk-bentuk seni musik dan seni

tari. Bentuk-bentuk seni yang ada seperti, kesenian zapin, penggunaan rentak

dalam klasifikasi seni musik yaitu senandung, joget, mak inang, lagu dua, zapin,

dan lain sebagainya.

Akan tetapi hanya sedikit orang yang mau melihat dan membicarakan

jenis-jenis tari Melayu yang semakin jarang dipersembahkan ke masyarakat luas.

Apalagi jenis-jenis tari Melayu seperti Tari Inai memang memiliki ruang yang

sangat terbatas dibandingkan tari-tari Melayu lainnya. Itu disebabkan media

penampilannya bergantung pada acara-acara tertentu yang tidak bisa ditempatkan

dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu dari hal-hal yang jarang diangkat dan

dibicarakan orang tersebutlah salah satunya adalah kesenian inai, merupakan seni

pertunjukan yang di dalamnya melibatkan tari dan musik. Seni pertunjukan ini

mewarnai budaya Melayu hingga sekarang dan patut untuk diselidiki.

Tari Inai merupakan salah satu upacara adat masyarakat Melayu di Kota

Binjai, yang dilakukan pada acara malam berinai. Dalam upacara pernikahan

masyarakat Melayu, pada umumnya malam berinai digunakan untuk berkumpul

Page 23: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

4

dengan semua keluarga dan teman-teman terdekatnya sebagai tanda melepas masa

lajangnya untuk terakhir kali. Tari Inai pada Masyarakat Melayu Kota Binjai

dapat dikatakan sebagai pelengkap upacara adat oleh golongan masyarakat yang

tingkat perekonomiannya relatif baik saja. Sebab jika Tari Inai atau upacara

malam berinai tidak diadakan, maka keesokan harinya upacara pernikahan akan

tetap dapat dilangsungkan.

Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dua aspek dari Tari Inai, yaitu

struktur tari dan hubungan musik iringan, serta kajian terhadap makna gerak Tari

Inai dalam kebudayaan Melayu di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara. Struktur

gerak akan difokuskan terhadap deskripsi gerak tari yang meliputi ragam gerak,

hitungan dan siklus, pola lantai, busana, properti tari, dan hal-hal sejenis.

Kemudian untuk musik iringan meliputi alat-alat musik yang digunakan di dalam

Tari Inai. Untuk makna akan difokuskan kepada bagaimana Tari Inai

menyumbangkan perannya di dalam kehidupan masyarakat Melayu di Kota

Binjai.

Tari Inai memiliki pergerakan kaki dan juga tangan yang terbilang sulit

dipahami dibandingkan dengan beberapa tarian Melayu lainnya. Dalam

pergerakan tarian ini terus berkelanjutan di dalam sebuah lingkaran yang

dilakukan terus menerus. Dalam hal ini, Tari Inai mempunyai beberapa gerakan

yang merupakan gabungan dari tarian yang terdapat dalam beberapa gerakan

bunga silat. Gerakan seperti silat dan posisi duduk akrobatik yang dikenal dengan

nama meliuk, dimana para penari membungkukkan badannya kedepan atau

merebahkan badan ke belakang.

Page 24: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

5

Pada zaman dulu tarian ini biasanya di persembahkan oleh dua orang

penari laki-laki. Pada pelaksanaan Tari Inai saat ini, penari biasanya berjumlah

genap dan bisa lebih dari dua penari, yaitu empat penari, maupun enam penari

yang menggunakan properti piring dan pahar sebagai alas. Hal ini disebabkan

dalam penyajiannya, Tari Inai diawali dengan melakukan gerakan silat yang

bersifat refleks dan saling berlawanan dengan mengisi gerakan dan ruangan yang

kosong antara penari yang satu dengan penari yang lainnya, untuk itu diperlukan

pasangan agar dapat melakukan gerakan tersebut. Namun terlebih dahulu, para

penari akan memberikan sembah penghormatan kepada calon pengantin.

Kemudian dilanjutkan dari posisi depan, dengan melakukan tarian penghormatan

ke empat arah yang menandai dimulainya urutan ragam gerak tari. Tari Inai juga

menggunakan istilah-istilah gerak tertentu yang dari waktu ke waktu mengalami

perubahan dan terciptalah gerakan-gerakan variatif sesuai ide para penari.

Gerakan yang terdapat pada Tari Inai ialah merupakan kombinasi dari

bentuk gerak olah tubuh berdasarkan gerak-gerak hewan atau kejadian-kejadian

alam, sehingga gerakannya hampir menyerupai gerakan jurus-jurus yang terdapat

di beberapa perguruan silat. Sedangkan alat-alat musik yang biasa digunakan

untuk mengiringi Tari Inai ini adalah sebuah biola dan sebuah akordion yang

berfungsi sebagai pembawa melodi, satu atau dua buah gendang Melayu (gendang

ronggeng), dan sebuah gong. Rentak musik yang disajikan berdasarkan irama

musik silat seperti yang telah diketahui bahwa musik dari Melayu Kota Binjai

yang selalu digunakan adalah musik Melayu yang berirama dan bertajuk patam-

patam. Namun dari hasil pengamatan di lapangan, alat-alat musik yang biasa

Page 25: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

6

digunakan untuk mengiringi tari hiburan Melayu adalah sebuah biola, sebuah

akordion, sebuah gendang ronggeng, dan keyboard. Sedangkan alat musik untuk

mengiringi Tari Inai adalah sebuah gendang ronggeng sebagai rentak atau tempo,

sebuah akordion dan satu buah biola sebagai pembawa melodi. Hal itu

dipengaruhi karena adanya perubahan dalam penggunaan alat musik, akan tetapi

musik dalam penyajian Tari Inai tetap menggunakan tempo patam-patam.

Busana yang digunakan oleh penari Inai adalah busana adat Melayu

dengan memakai tutup kepala seperti peci atau ikat kepala, mengenakan baju

Gunting Cina atau baju Kecak Musang dan celana panjang longgar, kemudian

memakai sesamping yaitu kain sarung atau songket yang dibentuk segitiga atau

sejajar dan diikatkan ke pinggang tepatnya di atas lutut. Properti yang digunakan

pada tarian berfungsi sebagai pelengkap saja atau juga sebagai alat pendukung

gerak tari tersebut. Properti yang digunakan pada Tari Inai suku Melayu di Kota

Binjai, penari menggunakan piring dan lilin yang sudah dinyalakan, serta inai1

yang sudah ditumbuk mengelilingi lilin. Masing-masing penari memegang dua

buah piring untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Tari inai yang terdapat pada rangkaian upacara adat perkawinan Melayu

ini difungsikan karena mempunyai makna simbolis dan pengintegrasian

masyarakat terhadap keluarga yang menggunakan acara malam berinai. Seiring

berjalannya waktu, keberadaan Tari Inai dalam setiap upacara adat Melayu telah

mengalami pergeseran. Dahulu tari ini penting digunakan dalam upacara

1Inai adalah sejenis tumbuhan yang biasanya hidup di dataran kering maupun tropis

dimana daunnya dapat digunakan untuk berbagai ramuan dan kecantikan yang jika ditumbuk dan diaplikasikan ke tangan akan menghasilkan warna antara orange, merah, sampai coklat yang dapat bertahan di kulit selama 1-2 minggu.

Page 26: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

7

perkawinan masyarakat Melayu, terutama pada waktu acara malam berinai,

namun dalam penerapan di masa sekarang hanya sebagai salah satu pelengkap

atau bisa dikatakan penyemaraknya upacara perkawinan. Disesuaikan juga dengan

tingkat ekonomi yang mempunyai acara perkawinan. Hal ini dikarenakan sanggar-

sanggar yang memfokuskan pelatihan pada tari Melayu semakin banyak, dan

saling bersaing. Jika tari ini tidak ditampilkan, upacara akan tetap terlaksana,

namun terasa kurang lengkap jika kesenian tradisional ini tidak ditampilkan.

Dari beberapa sanggar tari Melayu yang ada di Kota Binjai yang pernah

mempersembahkan Tari Inai, penulis memilih sanggar Gema Citra untuk di

fokuskan. Sanggar yang didirikan sejak tahun 1992 ini terbentuk dengan adanya

musyawarah beberapa tokoh masyarakat yang ada di kecamatan Binjai Barat.

Sanggar Gema Citra merupakan salah satu sanggar yang memiliki tujuan untuk

menjaga dan melestarikan kebudayaan Melayu khususnya pada pelatihan tari

tradisi dan bidang-bidang lainnya yang menyangkut dengan seni daerah setempat.

Selain itu, sanggar ini juga masih sering mengadakan pertunjukan Tari Inai, baik

di wilayah sekitar maupun di luar Kota Binjai.

Penelitian ini juga akan memperhatikan pertunjukan Tari Inai dalam upacara

malam berinai pada upacara perkawinan adat masyarakat Melayu di Kota Binjai.

Adapun aspek utama yang akan penulis diskusikan di dalam penulisan ini adalah

bagaimana struktur, hubungan musik iringan, dan makna dalam penyajiannya

pada upacara malam berinai masyarakat Melayu di Kota Binjai? Gerak-gerak

yang bagaimanakah yang diekspresikan penari Inai ini, apa saja istilah-istilah dan

maknanya menurut para penari Melayu? Kemudian di dalam penyajian Tari Inai

Page 27: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

8

digunakan musik pengiring. Selanjutnya bagaimanakah proses penyajian Tari Inai

tersebut? Berdasarkan pertanyaan diatas, penulis memilih judul untuk penelitian

ini adalah : Tari Inai Pada Upacara Malam Berinai Masyarakat Melayu di Kota

Binjai : Analisis Struktur dan Makna.

1.2 Pokok Masalah

Pokok permasalahan yang ditentukan agar pembahasan lebih terarah

dalam Tesis nantinya. Penulis menentukan dua pokok masalah yaitu :

1. Bagaimana struktur Tari Inai yang digunakan dalam upacara malam

berinai masyarakat Melayu di Kota Binjai?

2. Bagaimana makna dalam gerak Tari Inai pada upacara malam berinai

masyarakat Melayu di Kota Binjai?

Pokok masalah pertama ini akan melibatkan struktur penyajian Tari Inai

melalui deskripsi tentang jenis-jenis gerak, pola lantai, properti, tata rias, dan

busana. Selanjutnya juga akan melibatkan uraian terhadap ensambel musik inai,

dan jalinan antara alat-alat musik. Dengan mengkaji hubungan Tari Inai dan

musik iringan dengan melodi yang disajikan oleh biola. Juga rentak gendang yang

disajikan oleh pemain gendang ronggeng.

Pokok masalah kedua akan mengkaji istilah gerak, makna gerak, dan

unsur-unsur simbolik serta hal-hal sejenis yang terkandung di dalam penyajian

Tari Inai pada konteks upacara adat perkawinan masyarakat Melayu di Kota

Binjai.

Page 28: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

9

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan gerak yang dilakukan penari

dalam menarikan Tari Inai.

2. Untuk menganalisis dan memahami makna yang terdapat dalam gerak

Tari Inai pada upacara malam berinai masyarakat Melayu di Kota

Binjai.

1.3.2 Manfaat penelitian

Manfaat yang diambil dari penelitian yang diwujudkan dalam tesis ini

adalah sebagai berikut :

1. Menambah referensi tulisan tentang kesenian, khususnya Tari Inai

dalam konteks kebudayaan Melayu.

2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca dan masyarakat mengenai

kesenian Tari Inai.

3. Untuk menambah khasanah keilmuan khususnya etnokoreologi dalam

konteks ilmu pengetahuan.

4. Untuk menambah pengetahuan tentang makna dari semiotik khususnya

di bidang pendidikan.

5. Untuk memberikan data awal bagi pengembangan kesenian etnik

sebagai pendukung utama kesenian nasional, dalam konteks

Page 29: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

10

pembentukan jati diri dan karakter bangsa di tengah-tengah

globlalisasi.

1.4 Tinjauan Pustaka

Kepustakaan ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan

pemahaman terhadap fenomena sesuai dengan topik kajian. Di dalam tinjauan

pustaka ini akan dikemukakan mengenai pemahaman konsep terhadap kajian yang

dilakukan,kajian kepustakaan hasil-hasil penelitian dan landasan teori.

Dalam tahapan ini penulis mencari, mempelajari, dan menggunakan

literatur-literatur yang berhubungan dan dapat membantu pemecahan

permasalahan. Dari hasil studi kepustakaan yang dilakukan penelitian Tari Inai

dalam upacara adat perkawinan masyarakat Melayu masih sulit didapat. Namun

penulis menemukan beberapa buku maupun hasil penelitian berbentuk skripsi dan

tesis yang mampu dijadikan panduan antara lain : Dila Purnama Sari, (2014).

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Lancang Kuning Pekan Baru. Mengangkat

judul skirpsi: “Kajian Semiotik Pada Malam Berinai Dalam Upacara Adat

Perkawinan Masyarakat Melayu Kecamatan Rumbai”, membahas keseluruhan

upacara adat perkawinan Melayu di Kecamatan Rumbai, Pekan Baru. Secara

umum aspek infomasi kesejarahan menggunakan rujukan dari pustaka sejarah dan

bahan arkeologis. Selain itu juga membicarakan tentang fungsi acara malam

berinai, dan aspek-aspek penyajian, bentuk-bentuk tata cara dalam upacara adat

perkawinan Melayu. Linda Asmita, (1994). Menulis skripsi dengan judul ”Studi

Deskriptif Musik Inai dalam Konteks Upacara Perkawinan Melayu di Desa

Page 30: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

11

Batang Kuis dan Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Deli

Serdang”. Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bentuk penyajian Tari Inai dan

musik pengiringnya dalam rangkaian upacara adat perkawinan Melayu. Syarifah

Aini, (2013). mengambil obyek skripsi S-l tentang Tari Inai yang berjudul: “Tari

Inai Dalam Konteks Upacara Adat Perkawinan Melayu di Batang Kuis : Deskripsi

Gerak, Musik Iringan, dan Fungsi”. Etnomusikologi, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian tersebut memfokuskan pada kesejarahan Tari Inai di Kecamatan Batang

Kuis, struktur pertunjukan, fungsi pertunjukan kaitannya dengan kepentingan

masyarakat pendukungnya. Dewi Marlina Maru, (2005). mengajukan judul

skripsi: “Pergeseran Fungsi dan Simbol Tari Inai di Kota Medan”, Sendratasik,

Universitas Negeri Medan. Tujuan penelitan tersebut seperti yang diajukan oleh

Dewi Marlina Maru, yaitu masalah diskripsi struktural elemen gerak tari dan

kemungkinan pengembangan garapan koreografinya. Skripsi yang mengangkat

pertunjukan tari Sigeh Penguten dari sudut analisis bentuk dan gaya tari, yaitu

Dian Ayu Yarita, (tahun 2016 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Lampung), berjudul “Analisis Semiotika Dalam Ragam Gerak Tari

Sigeh Penguten”. Adapun tekanan pada penelitian ini adalah analisis struktural

gerak tari Sigeh Penguten.

Seorang mahasiswi dari Program Penciptaan dan Pengkajian Seni Pasca

Sarjana Institut Seni Yogyakarta; Fifie Febriyanti Sukman, (2014). Juga

mengajukan penelitian untuk tesis S-2 dengan judul “Makna Simbolik Tari

PAOLLE Dalam Upacara Adat Akkawaru Di Kecamatan Gantarangkeke,

Page 31: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

12

Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan”, yang memfokuskan secara umum tentang

keberadaan Tari PAOLLE di Kecamatan Gantarangkeke, yaitu masalah aspek

kesejarahan, gaya tari, tata busana, dan unsur-unsur seni yang membentuk

kesatuan pertunjukan.

Yang terakhir adalah tesis S-2 di STSI Surakarta; Soerjo Wido Minarto

(2008). dengan judul: “Struktur Simbolik Tari Topeng Patih Pada Pertunjukan

Dramatari Wayang Topeng Malang di Dusun Kedungmonggo Desa

Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang Jawa Timur”. Tulisan yang

tebalnya kurang lebih 400 halaman ini, membahas tentang pertunjukan wayang

topeng di Kedungmonggo kaitannya dengan sosial kemasyarakatan

pendukungnya. Teori yang diterapkan adalah strukturalisme Levi Strauss. Isinya

cukup luas, mengenai kesejarahan, bentuk pemanggungan, kaitan sosial

kemasyarakatan dengan pertunjukan, kaitan geografi dan kondisi alam desa

Kedungmonggo dengan tempat kedudukan bahkan penulisnya terkesan ingin

memasukkan segala apa yang dilihat, didengar perkumpulan Wayang Topeng,

hubungan religius/kepercayaan masyarakat dengan pertunjukan dan analogi

pertunjukan Wayang Topeng Kedungmongga melalui tokoh-tokoh dan struktur

pemanggungan dengan bentuk rumah “Jawa”.

Buku-buku semiotika yang penulis gunakan dalam referensi penelitian ini

dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Semiotika Komunikasi karangan Alex Sobur (2004). Buku ini menyajikan

cara memahami semiotika, pokok dan tokoh semiotika, aplikasi semiotika

Page 32: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

13

komunikasi, komunikasi dengan simbol-simbol, ideologi dan mitologi, kata-

kata dan makna, serta hubungan antara manusia, bahasa, dan komunikasi.

2. Semiotic for Beginners karangan Paul Cobley dan Litza Jansz (2002). Buku

ini berisi tentang identifikasi para ahli semiotika yang terkemuka dan karya-

karya mereka. Semiotika dalam buku ini dipaparkan dengan konsep-konsep

sederhana yang sebelumnya merupakan istilah-istilah yang pelik. Buku ini

penulis jadikan sebagai pijakan untuk memepelajari betapa pentingnya tanda-

tanda dan sistem penandaan bagi keberadaan manusia.

Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk mendapatkan konsep-

konsep, teori, serta informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam

pembahasan atau penelitian, menambah wawasan penulis tentang kebudayaan

masyarakat Melayu yang diteliti dan berhubungan dengan kepentingan

pembahasan atau penelitian.

1.5 Konsep dan Teori

1.5.1 Konsep

Pengertian konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan

defenisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak

suatu fenomenon sosial atau fenomenon alami (Singarimbun dan Sofian Effendi,

1982:17). Konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda. Semakin

dekat suatu konsep kepada realita semakin mudah konsep itu diukur. Banyak

konsep ilmu sosial sangat abstrak terutama yang merupakan unsur dari teori yang

sangat umum (grand theory).

Page 33: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

14

Konsep diartikan juga sebagai gagasan abstrak atau ide yang

digeneralisasikan untuk melukiskan suatu gejala dengan ciri-ciri tertentu.

Pengertian konsep menurut Ratna adalah sebagai alat untuk memahami gejala,

konsep berada di luar gejala. Setip kata, bahkan setiap simbol adalah konsep.

Konsep dibedakan menjadi leksikal dan operasional (2010:465-466).

Menurut Melly G. Tan (dalam Koentjaraningrat, 1994:21), konsep atau

pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. Ia sebagai defenisi

secara singkat dari kelompok fakta atau gejala. Untuk itu, guna memperluas

wawasan dan mempertajam sensitifitas teoritis dalam rangka memahami realitas,

maka penelitian ini mengemukakan pemahaman beberapa konsep yang secara

langsung terkait dengan topik penelitian, antara lain ; Upacara, Ritual, Inai, Tari,

Tari Melayu, Masyarakat Melayu, Adat Perkawinan Melayu, Kota Binjai,

Struktur, Simbol, dan Makna.

1.5.1.1 Upacara

Selain melalui mitologi dan legenda, cara yang dapat dilakukan untuk

mengenal kesadaran sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan yaitu

melalui upacara. Upacara yang dimaksud bukanlah upacara yang dalam

pengertian upacara yang secara formal sering dilakukan, seperti upacara

penghormatan bendera. Melacak melalui upacara, yaitu upacara yang pada

umumnya memiliki nilai sakral oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.

Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada

aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan. Jenis upacara

Page 34: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

15

dalam kehidupan masyarakat antara lain : upacara penguburan, upacara

perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku. Upacara adat adalah suatu

upacara yang dilakukan secara turun-temurun yang berlaku di suatu daerah.

Dengan demikian, setiap daerah memiliki upacara adat sendiri-sendiri yang

sebenarnya tidak lepas dari unsur sejarah.

Upacara yang dilakukan masyarakat dilandasi oleh kepercayaan dan

kebudayaan rutinitas semata, akan tetapi mengandung maksud dan tujuan tertentu.

Upacara bukan sebagai suatu kegiatan biasa yang dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari, akan tetapi merupakan aktivitas yang mengandung makna religius

yang sakral dan terpisah dari hal yang bersifat duniawi. (KBBI, 2005:1250).

Dalam tulisan ini yang dimaksud adalah upacara perkawinan, setiap

upacara perkawinan masing-masing etnik memiliki tujuan tertentu dan selalu

menampilkan musik dan tarian yang berfungsi sebagai hiburan maupun

kepercayaan religius.

1.5.1.2 Ritual

Ritual merupakan tata cara dalam upacara atau suatu perbuatan keramat

yang dilakukan oleh sekelompok umat beragama. Yang ditandai dengan adanya

berbagai macam unsur dan komponen, yaitu adanya waktu, tempat-tempat dimana

upacara dilakukan, alat-alat dalam upacara, serta orang-orang yang menjalankan

upacara (Koentjaraningrat, 1985:56).

Pada dasarnya ritual adalah rangkaian kata, tindakan pemeluk agama

dengan benda-benda, peralatan dan perlengkapan tertentu, di tempat tertentu dan

Page 35: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

16

memakai pakaian tertentu pula (Suprayogo, 2001:41). Begitu halnya dalam ritual

upacara perkawinan, banyak perlengkapan, benda-benda yang harus dipersiapkan

dan dipakai.

Ritual atau ritus dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan berkah atau

rezeki yang banyak dari suatu pekerjaan. Seperti upacara menolak bala dan

upacara karena perubahan siklus dalam kehidupan manusia seperti kelahiran,

pernikahan dan kematian (Bustanuddin, 2007:95).

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa ritual merupakan serangkaian

perbuatan keramat yang dilakukan oleh umat beragama dengan menggunakan

alat-alat tertentu, tempat, dan tata cara tertentu pula. Namun ritual memiliki fungsi

yang sama yaitu untuk berdoa agar mendapatkan suatu berkah. Ritual-ritual yang

yang sering kita temui dan alami dalam kehidupan sehari-hari adalah ritual siklus

kehidupan. Yaitu ritual kelahiran, ritual pernikahan, dan ritual kematian. Yang

mana ritual-ritual tersebut tidak terlepas dari suatu masyarakat beragama yang

meyakininya. Salah satu upacara ritual yang sering dilakukan umat beragama

adalah ritual untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dunia.

Hal ini berkaitan dengan ritual Tari Inai dalam acara malam berinai yaitu

sebagai salah satu cara yang dilakukan untuk menghormati para leluhur (orang tua

dan keluarga yang telah meninggal dunia), memohon keselamatan dan

perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari hal-hal yang dapat

mengganggu jalannya acara serta mendapatkan kelancaran dalam pelaksanaan

acara tersebut.

Page 36: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

17

1.5.1.3 Inai

Sudah sejak dahulu masyarakat mengenal Inai sebagai sejenis tumbuhan

yang biasanya hidup di dataran kering maupun tropis dimana daunnya dapat

digunakan untuk berbagai ramuan dan kecantikan yang jika ditumbuk dan

diaplikasikan ke tangan akan menghasilkan warna antara orange, merah, sampai

coklat yang dapat bertahan di kulit selama 1-2 minggu. Inai mempunyai keunikan

warna yang dihasilkan tergantung dari oksidasi zat yang ada di dalam daun ini

dengan suhu tubuh si pemakai. Semakin lancar metabolisme si pemakai maka

akan semakin gelap warna Inai yang dihasilkan.

Pemakaian inai pada upacara perkawinan memiliki pengaruh dari Arab,

karena inai dipercaya dapat menangkal roh jahat dan sebagai obat untuk luka

dikulit, tetapi seiring berkembangnya pengetahuan masyrakat, sekarang inai

digunakan dalam masyarakat Melayu sebagai tanda sudah menikah (Takari,

240:2014).

Kini Inai semakin sering digunakan oleh para pengantin untuk

mempercantik penampilan di hari pernikahan dan dikenal dengan sebutan henna.

Menurut wawancara dengan beberapa jasa pemakaian henna di Kota Binjai,

tradisi ini memiliki arti tersendiri dan bukan hanya digunakan di Indonesia tetapi

juga terdapat di India. Di wilayah Sumatera henna/inai yang diaplikasikan di

setiap ujung kelima jari itu gunanya untuk mendatangkan kebahagiaan,

menangkal kesialan dan nasib buruk bagi kedua mempelai. Hal ini juga ditemukan

di India sebagai ritual pemberkatan dan pengharapan untuk mempelai supaya

Page 37: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

18

kelak memiliki hidup yang manis tanpa kegetiran, jauh dari kejahatan, panjang

umur, kaya, dan makmur.

Kesemua itu tidak terlepas dari kepercayaan dan adat yang beredar di

masyarakat. Dewasanya henna/inai makin sering digunakan para pengantin untuk

mempercantik penampilan di hari pernikahannya. Dengan tidak lagi memandang

adat dan budaya henna/inai kini semakin populer di Indonesia dan menarik

sejumlah orang untuk mempelajari seni henna tersebut. Kepopuleran ini juga

dapat ditilik dari semakin banyaknya bermunculan jasa-jasa pemakaian henna

pada media sosial yang terdapat di seluruh Indonesia.

1.5.1.4 Tari

Tari adalah keindahan bentuk dari anggota badan manusia yang bergerak,

berirama, dan berjiwa yang harmonis. Indah bukan hanya hal-hal yang halus

dan bagus saja,melainkan sesuatu yang memberi kepuasan batin manusia.

Gerak yang kasar, keras, kuat dan lainnya bisa merupakan gerak yang

indah. Berjiwa biasa diartikan memberi kekuatan yang bisa menghidupkan.

Jadi, gerak yang telah dibentuk dan berirama tersebut seakan hidup dan dapat

memberikan pesan yang dapat kita mengerti dan berarti. Harmonis adalah

kesatuan yang selaras dari keindahan yang bergerak, berirama, dan berjiwa

tersebut (Kussudiardjo, dalam Wahyudiyanto 2008:11).

Tari sejak awal merupakan sebuah seni kolektif, sebab dalam

kerangka wujudnya tempat dibentuk oleh berbagai disiplin seni yang lain

misalnya, sastra musik, seni rupa, dan seni drama. Tari pada waktu itu masih

Page 38: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

19

sebagai bentuk pengungkapan yang bersahaja dan sangat tunduk pada

kepentingan adat serta religi. Perkembangan selanjutnya, tari tidak lagi

menjadi bagian dari aktivitas adat atau religi, tetapi kehadiran tari menjadi

berdiri sendiri sebagai sebuah ekspresi seni yang mandiri (Hidayat, 2005:26).

Dalam seni tari, tenaga sangat dibutuhkan karena dengan tenaga, tari

yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan

dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang

dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan

membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si

penari (Sumardjo, 2010:28).

1.5.1.4.1 Fungsi tari

Menciptakan sebuah tarian bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan,

butuh waktu lama karena sebuah tarian tidak dibuat secara sembarangan. Tari

diciptakan karena memiliki fungsi. Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam

tarian adalah sebagai berikut :

1. Tari untuk upacara

Nenek moyang kita percaya bahwa di dalam tubuh kita terdapat

kekuatan. Kekuatan itu kemudian memunculkan kepercayaan-

kepercayaan, yaitu animisme dan dinamisme. Mereka percaya bahwa

semua benda yang ada di alam semesta ini memiliki roh atau

kekuatan gaib. Oleh karena itu, mereka meminta keselamatan dan

kebahagiaan kepada benda yang memiliki roh atau kekuatan gaib tersebut

Page 39: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

20

dengan jalan melakukan ritual atau upacara. Upacara tersebut diwujudkan

dalam bentuk tari-tarian.

2. Tarian sebagai sarana pergaulan dan hiburan

Sebuah Tarian dapat tercipta karena adanya perasaan benci, cinta,

bahkan perang. Selain itu, dapat pula tercipta karena hubungan

persahabatan dan pergaulan yang terjalin, tidak hanya kepada sesama

manusia, tetapi juga kepada alam. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa tarian dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan.

Selain berfungsi sebagai sarana pergaulan, tarian dapat juga berfungsi

sebagai sarana hiburan. Hal ini karena dalam perkembangannya, tarian daerah

tidak hanya dipentaskan di daerahnya masing-masing, tetapi juga dipentaskan di

gedung-gedung kesenian dan bahkan ke mancanegara sebagai sarana hiburan

(Khasanah, 2009:8).

Fungsi merupakan tujuan dari suatu pertunjukan kesenian. Setiap suatu

upacara adat yang dibuat pasti memiliki suatu tujuan dari pihak keluarga ataupun

sudut pandangan dari masyarakat itu sendiri. Jadi, upacara adat malam berinai

yang menggunakan musik dan Tari Inai yang memiliki tujuan dan pandangan

yang berbeda-beda dari masyarakat, selain untuk meneruskan kebiasaan etnik

Melayu yang telah ada sejak zaman dahulu, Tari Inai ini juga memiliki fungsi

religi dan pengintegrasian masyarakat. Fungsi sebagai religi menurut keluarga

ataupun masyarakat, jika Tari Inai yang ditampilkan diharapkan supaya kedua

belah pihak calon pengantin tidak mendapatkan kendala ketika menjelang akad

nikah keesokan harinya. Sedangkan fungsi pengintegrasian masyarakat menurut

Page 40: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

21

penulis pada penelitian di lapangan, ketika upacara malam berinai akan

dilaksanakan, sebelumnya pihak keluarga juga mengundang persatuan masyarakat

Melayu yang ada di daerah Kota Binjai agar menghadiri upacara tersebut dan

menjalin silaturahmi sesama masyarakat Melayu.

Pada umumnya Tari Inai yang dipakai oleh masyarakat Melayu di Kota

Binjai yang dilakukan pada saat upacara malam berinai termasuk ke dalam

konteks upacara adat perkawinan masyarakat Melayu. Menurut pengamatan yang

penulis lakukan selama ini, seorang penari dalam rangka menari Tari Inai tetap

mengharapkan rezeki dari jasa ia menari di dalam sebuah pesta perkawinan.

Oleh karena itu, fungsi Tari Inai dalam kebudayaan masyarakat Melayu

memang kompleks juga. Ini dapat dikaji secara mendalam melalui kaitan

tari ini dengan berbagai konteks sosial dan budaya, seperti, religi, ekonomi,

estetik, hiburan, sistem sosial, dan lain-lain.

Perkataan fungsi digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia,

menunjukkan kepada aktifitas dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan

hidupnya. Dilihat dari tujuan hidup, kegiatan manusia merupakan fungsi dan

mempunyai fungsi. Secara kualitatif fungsi dilihat dari segi kegunaan dan manfaat

seseorang, organisasi atau asosiasi tertentu.

Menurut Michael J. Jucius dalam Soesanto (1974:57) mengungkapkan

bahwa fungsi sebagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia dengan harapan akan

tercapai apa yang diinginkan. Michael J. Jucius dalam hal ini lebih menitik

beratkan pada aktifitas manusia dalam mencapai tujuan.

Page 41: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

22

Seorang ahli teori fungsionalisme dalam disiplin antropologi, yaitu

Radeliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkaitan erat dengan

struktur sosial masyarakat. Dalam kenyataannya bahwa struktur sosial itu

umumnya akan hidup terus, sedangkan individu-individu dapat berganti

setiap saat. Dengan demikian, Radeliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari

sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi

adalah sumbangan suatu bagian aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam

sistem sosial masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat

harmoni atau konsistensi internal.

Berdasarkan kepada teori fungsi Radeliffe-Brown ini, maka dalam

kaitannya dengan Tari Inai pada upacara perkawinan adat Melayu pada

kebudayaan Melayu di Binjai, maka tari ini adalah salah satu aktivitas dari

sekian banyak aktivitas etnik Melayu, yang tujuannya adalah untuk mencapai

harmoni atau konsistensi internal. Tari Inai dan musik iringannya adalah

bahagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung tegaknya budaya

Melayu.

Dari sisi pandangan aspek internal, maka Tari Inai ini didukung oleh

aspek tarian yang di dalamnya juga terdiri dari para penari lelaki, busana,

aksesoris, tata rias wajah, gerak-gerak dengan ragam dan polanya, pola

lantai, makna gerak, dan seterusnya. Tarian Inai juga didukung oleh aktivitas

musik, yang terdiri dari pemain musik pembawa melodi dan pembawa ritme.

Pemusik yang membawa melodi adalah pemain akordion dan biola. Sementara

pembawa ritme adalah pemain gendang ronggeng. Mereka menggunakan

Page 42: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

23

melodi dan ritme (rentak) yang disebut patam-patam. Antara tari dan musik

terjadi integrasi pertunjukan yang kuat.

Setelah itu diperhatikan dari sudut eksternal, maka Tari Inai dan

musik iringannya adalah berfungsi untuk memenuhi institusi sosial lainnya

yaitu perkawinan adat. Tari dan musik Inai ini menjadi bahagian penting

dalam tatanan upacara perkawinan adat Melayu, yang terdiri dari berbagai

tahapan. Sementara perkawinan ini sendiri adalah institusi yang bertujuan

atau berfungsi utama untuk melanjutkan generasi manusia Melayu.

Selain itu, dalam konteks yang lebih luas lagi, Tari Inai dan musik

iringannya adalah bagian dari kebudayaan Melayu, yang mendasarkan

kebijakannya dalam adat. Seperti diketahui bahwa adat Melayu adalah

berdasar kepada konsep adat bersendikan syarak, dan syarak bersendikan

kitabullah. Artinya bahwa kebudayaan Melayu beradasarkan adat, dan dasar

kebudayaan ini adalah wahyu Allah SWT berupa ajaran-ajaran agama Islam.

Dengan demikian, konsep, kegiatan, dan artefak Tari Inai, adalah bahagian dari

adat dan kebudayaan Melayu secara umum. Berdasarkan teori fungsi yang

ditawarkan Radcliffe-Brown, demikianlah yang dapat penulis uraikan untuk

terapannya dalam mengkaji fungsi Tari Inai dalam konteks adat perkawinan

dalam kebudayaan Melayu di Kota Binjai.

Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkait erat

dengan struktur sosial masyarakat. Bahwa struktur sosial itu hidup terus,

sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian,

Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam

Page 43: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

24

suatu masyarakat, mengemukakan bahawa fungsi adalah sumbangan satu

bagian aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam sistem sosial

masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau

konsistensi internal, seperti yang diuraikannya berikut ini.

By the definition here offered ‘function’ is the contribution which a partial activity makes of the total activity of which it is a part. The function of a perticular social usage is the contribution of it makes to the total social life as the functioning of the total social system. Such a view implies that a social system ... has a certain kind of unity, which we may speak of as a functional unity. We may define it as a condition in which all parts of the social system work together with a sufficient degree of harmony or internal consistency, i.e., without producing persistent conflicts can neither be resolved not regulated (1952:181). Dalam hubungannya dengan Tari Inai pada upacara malam berinai yang

terdapat dalam rangkaian upacara perkawinan adat Melayu di Kota Binjai, maka

Tari Inai merupakan salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik

Melayu, yang tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi

internal. Tari Inai dan musik iringannya adalah bagian dari sistem sosial yang

bekerja untuk mendukung tegaknya budaya Melayu secara umum, dan khususnya

Melayu Langkat dan Sumatera Timur.

1.5.1.4.2 Peranan tari

Tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Peranan

tari dalam kehidupan bermasyarakat antara lain, yaitu :

1. Sebagai sarana upacara : untuk memperingati upacara

2. Sebagai sarana hiburan : untuk menghibur masyarakat

3. Sebagai sarana penyaluran terapi : sebagai media penyembuhan

Page 44: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

25

4. Sebagai media pendidikan : berfungsi untuk mendidik

5. Sebagai media pergaulan : untuk melibatkan beberapa orang

6. Sebagai media pertunjukkan : menunjukkan kreativitas budaya setempat

7. Sebagai media katartis : pembersih jiwa

(Aulia Mustika, 2011:34)

1.5.1.4.3 Ragam gerak pada tari

Gerak merupakan medium utama dalam tari. Gerak tari adalah

sebuah proses perpindahan dari satu sikap tubuh yang satu ke sikap tubuh

yang lain. Dengan kenyataan tersebut maka gerak dapat dipahami sebagai

kenyataan visual (Hidayat, 2005: 44).

Gerak dalam tari dijadikan sebagai sarana mengungkapkan gagasan,

perasaan, dan pengalaman seniman (penari) kepada orang lain, maka tidak

mengherankan apabila dikatakan bahwa gerak tari dapat dijadikan sebagai alat

komunikasi seniman (penari). Kesan paling awal yang dapat dilihat pada saat

melihat suatu pertunjukan tari adalah gerak. Gerak dalam tari merupakan gerakan-

gerakan tubuh manusia yang telah diolah dan digarap dari gerak wantah (gerak

yang biasa dipakai sehari-hari) menjadi suatu gerak yang tidak wantah.

Penggarapan gerak tari tersebut dinamakan stilisasi (diperhalus) atau distorsi

(dirombak) (Supardjan, 2008: 8).

Dari hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami

stilisasi atau distorsi inilah lahir dua jenis gerak tari yaitu gerak murni (pure

movement) dan gerak maknawi (gesture).

Page 45: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

26

1. Gerak murni

Gerak yang hanya mempunyai unsur keindahan saja tanpa

mengandung makna, maksud, atau arti tertentu.

2. Gerak maknawi

Gerak yang mengandung arti yang jelas. Dalam tari,

perbendaharaan kata berupa locomotion atau penggerak dan gesture atau

gerak-isyarat. Gerak tari dapat bersifat lembut mengalir, bias juga

terpatah-patah atau tersentak-sentak. Di samping itu, semua dapat

diperbedakan sikap-sikap tubuh yang semua mempunyai peran dalam

mewujudkan bentuk-bentuk. Di antara yang terpenting dalam suatu

tarian, atau bahkan keseluruhan suatu gaya tari, adalah sikap dasar

tungkai beserta arah hadap kaki. Tungkai itu dapat berdiri tegak lurus,

dapat pula ditekuk, dengan tekukan yang dapat berbeda-beda pula antara

yang paling samar dan yang paling dalam sehingga hampir seperti

jongkok. Arah hadap kaki pun dapat dibedakan antara yang menghadap

ke depan, agak serong ke samping, sampai yang sama sekali dihadapkan

ke samping. Gerak kaki pun bervariasi dari yang hampir selalu

menyentuh tanah, atau kadang diangkat sedikit, sampai yang dapat

diangkat tinggi-tinggi (Paeni, 2009:8).

Sedyawati (2010:73) menyimpulkan tari sebagai gerak ritmis dari

anggota badan, perpaduan pola-pola dalam ruang, gerak spontan yang

dipengaruhi emosi yang kuat, paduan gerak-gerak indah dan ritmis, dan

gerak terlatih yang disusun secara beraturan untuk menyatakan tindakan

Page 46: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

27

dan rasa. Gerak dalam tari tentu saja berbeda dengan gerak manusia

dalam kehidupan sehari-hari. Tari bukanlah gerak tanpa makna. Setiap

gerak dalam tari bermakna dan memiliki motif tertentu. Hadirnya tari

dalam kehidupan manusia merupakan respon manusia terhadap gerak

kehidupan di alam semesta ini. Bahkan hadirnya ritma dalam tari

disebabkan adanya ritma jantung manusia. Ritma tak bisa dipisahkan

dari tari sebagaimana ritma menjadi elemen dasar musik. Ini semakin

menegaskan betapa eratnya hubungan manusia dengan tari.

Tari hadir bersamaan dengan peradaban manusia di muka

bumi. Dari sejak zaman dahulu kala hingga sekarang manusia terus

menari. Bentuk dan fungsi tari tentu saja bersifat dinamis sesuai dengan

dinamika zamannya. Ada berbagai alasan mengapa orang menari,

misalnya memuja tuhan, hiburan, terapi fisik, terapi psikologis dan

merayakan sesuatu (Sedyawati, 2010:75).

Tari lahir dalam ruang kehidupan manusia sehingga penciptaan dan

pemaknaan tari tidak boleh lepas dari ruang kebudayaan nya. Gerak

manusia sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan kultural. Dengan

demikian, gerak tari pun harus dimaknai secara sosial dan kultural.

Misalnya, gerak menggoyangkan pinggul dalam budaya A mungkin

berbeda maknanya dengan budaya B.

Gerak dalam tari diciptakan berdasarkan imajinasi terhadap

penafsiran terhadap sesuatu. Proses interpretasi dapat dilakukan melalui

penglihatan, pendengaran dan perabaan. Hubungan budaya dan tari

Page 47: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

28

bersifat reciprocal atau timbal balik. Artinya, budaya akan memberikan

makna pada siapa menari apa, mengapa, bagaimana, bila, dimana, dengan

siapa, dan untuk. Karena itu, tari bisa menghasilkan berbagai makna

seperti orientasi seks, identitas etnis, identitas kelompok, jati diri,

karakter bangsa, sedih, perang, damai dan apapun (Endang, 2007:65).

Kata-kata adalah simbol. Demikian juga dengan gerak dalam tari.

Tari seperti puisi, penuh dengan tanda-tanda simbolik. Karena itu,

tanda-tanda dalam gerak tari perlu dilakukan pembacaan untuk

mengetahui maknanya. Penari dan penikmat tari perlu memperdalam

pengetahuan tentang semiotics of dance. Semiotika tari sangat

membantu kita dalam memahami makna gerak dan tari. Konsep-

konsep kunci tari lainnnya seperti emotional experience dan culture

sangat perlu direalisasikan dengan konsep symbolization dalam tari

dengan melibatkan pendekatan semiotika tari. Lebih lanjut menyatakan

bahwa paling tidak ada enam perangkat simbolik untuk melakukan

pemaknaan tari: concretization (mengkonkretkan), icon (karakter

khusus), stylization (gerak konvensional dan gerak bebas), metonym

(sesuatu menggantikan yang lain), metaphor (perumpamaan), dan

actualization (aktualisasi). Pemaknaan tari secara lebih serius akan

memberikan makna yang lebih mendalam terhadap tari agar tari lebih

memberikan manfaat bagi manusia (Endraswara, 2006:48).

Page 48: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

29

1.5.1.4.4 Tari Melayu

Pada awalnya masyarakat Melayu tidak mengenal istilah tari, selama ini

yang mereka kenal adalah “tandak” untuk menyebutkan tentang tari. Dalam

berbagai kegiatan keseharian, suku Melayu selalu menyertakan kesenian dalam

hal ini adalah tari untuk memeriahkan suasana perayaan yang biasa mereka

adakan. Dalam perayaan ini, mereka biasanya akan “bertandak”, atau menari yang

dilakukan secara berpasangan, bergantian dengan tetap menjaga norma-norma

adat sesuai kebiasaan yang berlaku. Lama kelamaan istilah “tandak” tidak

disebutkan lagi yang kemudian perlahan menghilang dan diganti dengan istilah

“tari”.

Bagi masyarakat Melayu, tari menjadi sebuah kegiatan untuk

mengungkapkan keinginan dan ekspresi mereka, dalam berbagai acara yang

bertujuan menyampaikan kehendak sesuai keinginan dan harapan. Bentuk-bentuk

tari yang dipertunjukkan disesuaikan dengan kegiatan yang mereka lakukan.

Beragam jenis tari dengan berbagai pola penggarapan, mereka pertunjukkan

dengan memunculkan masing-masing ciri khas dari ke Melayuan. Ciri-ciri dalam

karya tari tersebut adalah tetap mempertahankan norma-norma adat dalam

penciptaannya, dengan Islam sebagai panduan bagi mereka. Dengan kata lain

Islam sebagai agama yang dianut dan norma adat Melayu menjadi dasar dalam

tari-tari Melayu, baik dalam tari tradisi maupun tari-tari kreasi. Hal ini

dikarenakan pada masa lalu pusat-pusat pemerintahan atau kerajaan-kerajaan

Melayu, hampir seluruhnya terletak di tepi sungai atau di tepi pantai, yang

menyebabkan terpengaruhnya kesenian yang mereka miliki dengan

Page 49: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

30

masyarakatnya para pendatang yang juga membawa kebudayaannya. Selain itu

suku Melayu juga dulunya ahli berdagang, yang juga memberikan adanya

keterbukaan terhadap pengaruh luar. Salah satu pengaruh besar yang kemudian

meresap dalam bidang religi adalah pengaruh Arab-Islam. Disini kita bisa

melihatnya pada bentuk-bentuk kesenian seperti kesenian Zapin (Gambus),

Kasidah, Rodat (Barodah), dan Zikir Barat adalah pengaruh dari kebudayaan

Islam tersebut (Sinar, 1982:3).

Selain pembagian bentuk-bentuk kesenian seperti di atas, masyarakat

Melayu baik di Sumatera, Kalimantan maupun semenanjung, mengenal istilah

“rentak” yang terdiri atas :

- Rentak Zapin

- Rentak Semenanjung

- Rentak Mak Inang

- Rentak Dua/Joged

- Rentak Pulau Sari

- Rentak Cik Minah Sayang

Penamaan rentak dalam pembagian jenis-jenis tari ini, berdasarkan

penjenisan irama. Hal ini juga dilakukan dalam penamaan tari atau bagian tarian

yang disebut sebagai rentak Senandung, rentak Mak Inang, rentak Lagu Dua, dan

rentak Pulau Sari yang dibedakan atas penjenisan iramanya. Selain itu tari Melayu

ditemukan juga sebagai bagian dari teater Bangsawan yaitu Makyong, Mendi, dan

sebagainya dengan memberikan bobot gerak yang tidak sama namun sejenis. Tari-

Page 50: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

31

tari yang dimasukkan dalam teater-teater tersebut disesuaikan dengan cerita/lakon

yang dipertunjukkan.

Dengan demikian, tari-tari tradisi Melayu sama dengan tari tradisi lainnya

di Indonesia yang memiliki ciri-ciri sesuai dengan daerahnya dan akhirnya hal

tersebut yang membedakan tari Melayu dengan tari-tari tradisi lainnya. Menurut

Soedarsono (1976:15) “tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan

dengan gerakan yang ritmis dan indah”. Ungkapan jiwa manusia ini tertuang

dalam bentuk-bentuk tari yang memiliki tujuan sesuai fungsi dan penciptaannya.

Adapun jenis-jenis tari berdasarkan fungsinya menurut Soemardjo (2001:70)

yaitu:

Tarian sakral yang hanya dilakukan atas perintah kepala suku atau pawang yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah demi kepentingan seluruh penduduk. Tari adat yang dilangsungkan pada acara keluarga dan tari profan yang bersifat pesta gembira bersama setelah berhasil menyelesaikan suatu masalah demi kepentingan penduduk.

Berbicara mengenai tari Melayu, maka tidak terlepas dari pembicaraan dan

bahasan tentang orang Melayu, sejarah, dan perkembangannya, sehingga dengan

demikian dapat diketahui kejelasan dari tari-tarian Melayu. Penjelasan tentang

keberadaan suku Melayu sudah banyak ditulis oleh para sejarawan, namun tulisan

tentang tari-tari Melayu secara spesifik masih belum begitu banyak didapatkan,

walaupun sudah ada tulisan tentang tari Melayu dari beberapa tulisan berbentuk

skripsi. Dalam tulisannya, Sinar (1976) telah menjelaskan latar belakang tari

Melayu, sejak adanya kerajaan-kerajaan di sebelah Timur Sumatera.

Dengan melihat fungsi tari yang dikemukakan oleh Soemardjo, maka

Soedarsono (1976:9) berpendapat bahwa tari dapat dibagi berdasarkan fungsi

Page 51: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

32

menjadi tari yang berfungsi primer dan tari yang berfungsi sekunder. Sedangkan

berdasarkan pola garapannya, tari dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu tari

tradisonal dan tari kreasi baru. Sehingga tari bagi masyarakat Melayu memiliki

posisi seperti yang dikemukakan para pakar diatas. Dimana fungsi sekunder dan

fungsi primer dilakukan dalam aktifitas keseharian di berbagai kegiatan dan

tujuan yang diinginkan, dengan pola penggarapan yang diciptakan berdasarkan

keinginan masyarakatnya.

1.5.1.4.5 Jenis-jenis tari Melayu

Pada penjelasan sebelumnya telah dikatakan bahwa masyarakat Melayu

mengenal istilah tandak yang berarti tari, yang menekankan pada langkah-langkah

kaki; igal, yang menekankan pada gerakan-gerakan tubuh; liuk, yang menekankan

pada gerakan merendahkan tubuh dan mengayunkan badan dan tangan seperti

menggelai dan melayah; dan tari, yang ditandai dengan gerakan lengan, tangan,

dan jari-jari yang lemah gemulai. Istilah tari juga digunakan untuk menyebut tari

Melayu pada umumnya (Sheppard, 1972;82).

Menurut Sheppard, istilah-istilah tari ini dikenal oleh suku Melayu.

Dengan pengistilahan yang dilakukan Sheppard berdasarkan penelitian pada tari-

tari tradisi Malaysia, yang digunakan oleh masyarakatnya secara turun temurun.

Namun istilah-istilah tari ini tidak umum dipahami masyarakat Melayu di pesisir

Sumatera Timur, sehingga pewarisan tari-tari tradisi mngikut sertakan istilah tari

dalam pengajarannya. Begitu pula halnya dengan Tari Inai yang memiliki istilah

dan makna pada setiap geraknya. Akan tetapi pada umumnya, para penggiat tari

Page 52: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

33

Melayu dalam pewarisannya lebih menekankan pada pengajaran bentuk gerak,

ragam tari, tanpa mengakrabkan istilah tari tersebut di dalam pengajarannya.

Sehingga banyak seniman tari pada umumnya tidak mengetahui secara pasti dari

istilah-istilah tari Melayu. Hal ini yang menyebabkan pemakaian istilah dalam

gerak-gerak tari tidak dikenal lagi.

Selanjutnya seperti penjelasan diatas, melalui pendapat T. Luckman Sinar

(1982:5-12), jenis-jenis tari Melayu dapat dibagi dalam empat kelompok.

Pertama, kelompok tari yang masih bersifat magis-religius. Tari dipimpin oleh

pawang yang mengucapkan mantra-mantra tertentu, seperti yang dilakukan dalam

upacara mengambil madu lebah, jamu laut, jamu bendang atau dalam tarian

keliling sambil menginjak-injak padi (Ahot-ahot) atau biasa disebut juga dengan

tari “tari ahoi”. Dalam pertunjukan Makyong, pawang mendapat bagian yang

menghadap rebab. Kedua, kelompok tari perang. Tari yang termasuk jenis ini

adalah tari silat dan tari pedang yang ditarikan oleh laki-laki dengan memakai

senjata (pisau, keris, atau pedang). Tarian ini dilakukan untuk menyambut tamu

penting atau untuk mengarak pengantin. Tari Gobuk, yang ditarikan dengan

membawa 2mayang dari pohon kelapa, dengan gerak buai (mengayunkan mayang

seperti menidurkan anak), kemudian penari berjalan di atas gobuk (kendi)

berjumlah 7 atau 9 buah. Tari Inai dengan gerakan silat sambil memegang lilin

yang ditarikan di depan pelaminan dalam “malam berinai besar” termasuk dalam

kelompok ini. Ketiga, tari pertunjukan. Tari ini dibedakan menjadi tari yang

bersifat semi religius dan tari yang semata-mata bersifat hiburan. Barodah dan

2 Buah kelapa yang masih di bungkus pelepah daun, berwarna kuning muda berbentuk kecil-kecil.

Page 53: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

34

Zikir Barat yang menyanyikan syair pemujaan kepada Allah dan Rasulullah dalam

bahasa Arab dan bersumber dari kitab Barzanzi masuk dalam tari semireligius.

Adapun tari yang bersifat hiburan semata-mata yaitu zapin. Keempat, kelompok

tari-tari Ronggeng untuk menandak, antara lain tari Lagu Senandung, tari Lagu

Dua, tari Lenggang Mak Inang/Cik Minah Sayang, tari Pulau Sari, tari Patam-

patam, dan tari Persembahan. Tari Lagu Senandung, tari Lagu Dua, tari Lenggang

Mak Inang/Cik Minah Sayang, dan tari Pulau Sari ini sering dilakukan dalam satu

rangkaian dan disebut sebagai tari Melayu “empat serangkai”.

Dengan melihat posisinya sebagai tari yang memiliki arti melindungi

calon pengantin dan tuan rumah dari hal-hal yang mengganggu jalannya upacara

pernikahan. Maka Tari Inai sebagai topik dalam kajian tesis ini, merupakan tari

yang masuk dalam 4 kelompok tari diatas yaitu sebagai kelompok tari perang. Hal

ini berkaitan dengan pendapat yang dikemukakan oleh T. Luckman Sinar diatas.

Keempat jenis kelompok tari di atas, merupakan tari yang dimiliki oleh

suku Melayu, yang dipertunjukkan dalam berbagai acara, seiring dengan pendapat

Narawati dan Soedarsono (2005:15-16) yang membedakan tujuan dari

pertunjukan tari menjadi dua kelompok, yaitu (1) kategori fungsi tari yang bersifat

primer, yang dibedakan menjadi tiga, yaitu : (a) fungsi tari sebagai sarana ritual,

(b) fungsi tari sebagai ungkapan pribadi, dan (c) fungsi tari sebagai presentasi

estetik, dan (2) kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah

pada aspek komersial atau sebagai lapangan mata pencaharian.

Apabila dikaitkan dengan Tari Inai yang ada di Kota Binjai, maka

berdasarkan penjelasan Narawati dan Soedarsono di atas dapat dimasukkan dalam

Page 54: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

35

2 kelompok tari. Sebagai tari yang menjadi acara utama, sehingga fungsinya

menjadi tari yang bersifat primer. Namun Tari Inai akan menjadi tari yang bersifat

komersil, apabila pertunjukannya diposisikan sebagai bisnis. Walaupun fungsinya

masuk dalam kategori upacara, namun setiap upacara perkawinan khususnya pada

acara malam berinai boleh meniadakan Tari Inai dalam materi acara.

1.5.1.4.6 Tari Inai

Tari Inai merupakan tarian Istana yang ditarikan pada masa berkhatan

anak para pembesar-pembesar Istana. Dalam hal ini biasanya tari tersebut

dipersembahkan kepada anak-anak semasa mereka akan dikhatankan dan duduk

diatas pelaminan. Dikhatankan sendiri merupakan bahasa yang sudah ada sejak

dulu, dimana artinya adalah sama dengan sudah siap untuk melakukan pernikahan

ataupun sudah siap untuk jenjang perkawinan dalam sebuah hubungan.

Tari Inai pun sangat terkenal di Perlis, Utara dari Kedah dan juga

Kelantan. Tarian ini jarang dipersembahkan dibanding tarian Istana yang lain,

dikarenakan tarian ini biasanya hanya di tampilkan pada acara-acara khusus

seperti perkawinan, berkhatan, dan juga penabalan ataupun penobatan Raja yang

ada pada zaman tersebut. Tari ini juga merupakan tarian yang sangat penting

keberadaannya pada saat ada peristiwa penting zaman dahulu, karena tidak

sembarang orang juga dapat melihat tarian ini.

Tari Inai adalah tari yang nyaris terdapat di seluruh daerah Melayu di

Sumatera Utara seperti Langkat, Deli, Serdang, Asahan, maupun Labuhan Batu.

Masing-masing masyarakat Melayu di daerah tersebut membentuk Tari Inai

Page 55: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

36

sesuai dengan keadaan alam, ungkapan dan falsafah yang dimilikinya. Oleh

karena itu, Tari Inai bisa sangat beragam antara daerah Melayu yang satu dengan

daerah Melayu lainnya juga memiliki persamaan dan perbedaan sendiri. Baik

persamaan ragamnya, istilah geraknya, garis edar pola lantainya, sampai kepada

properti yang digunakannya. Meski demikian keberadaan Tari Inai dimanapun

tetap sama. Yaitu sebagai bagian dari prosesi pemberian tanda yang dinamakan

Inai kepada pengantin wanita.

Tari Inai merupakan salah satu upacara adat masyarakat Melayu di Kota

Binjai yang bisa dikatakan sebagai pelengkap upacara adat, yang dilakukan oleh

golongan masyarakat yang tingkat perekonomiannya relatif baik. Tarian ini

dipertunjukkan saat sub bahagian upacara pernikahan yang disebut dengan malam

berinai. Kesenian inai adalah merupakan seni pertunjukan yang melibatkan dua

unsur yaitu tari dan musik. Tarian ini biasanya hanya dilakukan di rumah

pengantin wanita saja, sedangkan di rumah pengantin pria tidak dilakukan upacara

malam berinai. Hanya saja inai dihantar dari rumah pengantin wanita kerumah si

calon pengantin pria dan menurut adat diadakan tepung tawar kemudian

dilanjutkan pemasangan inai ke kuku jari-jari tangan dan kakinya oleh keluarga

dan teman-teman dekatnya.

1.5.1.5 Masyarakat Melayu

Menurut Koentjaraningrat (1996:119), masyarakat berasal dari kata Arab

“syaraka” yang berarti ikut serta atau berperan serta. Pada sumber yang sama

Koentjaraningrat menegaskan konsep masyarakat adalah kesatuan hidup manusia

Page 56: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

37

yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya

berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Selanjutnya,

Koentjaraningrat juga menulis tentang istilah-istilah khusus untuk menyebutkan

kesatuan khusus dalam masyarakat, yaitu kategori sosial, golongan sosial,

komunitas, kelompok, dan perkumpulan. Konsep masyarakat dan konsep

komunitas saling tumpang tindih, keduanya mengedepankan masyarakat. Konsep

masyarakat lebih umum bagi satu kesatuan hidup manusia yang bersifat mantap

dan terikat oleh satuan adat-istiadat serta rasa identitas bersama, sedangkan

konsep komunitas bersifat khusus, karena adanya ikatan lokasi dan kesadaran

wilayah (Koentjaraningrat, 1996:123).

Kroeber berpendapat, sebenarnya ada dua jenis orang Melayu yang datang

ke Indonesia. Pertama, yaitu mereka yang datang lebih awal dan menetap di

pedalaman. Kedua, yaitu mereka yang datang dan menetap di pesisir (Loeb,

1974). Selanjutnya, R. Heine-Geldern mengatakan bahwa orang Melayu adalah

orang Austronesia yang pada tahun 2000 SM datang ke Indonesia dari daratan

Cina Selatan. Ini merupakan suatu pendapat yang sudah diterima dalam penelitian

tentang latar belakang bahasa Indonesia. Kemudian Marsden dalam Sinar (1976)

memperkuat pendapat tersebut dengan mengatakan bahwa orang Melayu adalah

penduduk pesisir yang beragama Islam yang dianggap seperti orang Moor di

India.

Masyarakat Melayu adalah salah satu etnis asli yang berdiam di Provinsi

Sumatera Utara, selain etnis Batak Toba, etnis Karo, Etnis Simalungun, etnis

Mandailing, etnis Angkola, etnis Dairi/Pakpak, etnis Nias, dan etnis Sibolga.

Page 57: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

38

Dengan demikian konsep masyarakat dan komunitas dapat meliputi kesatuan

hidup manusia di suatu negara, desa, atau kota yang oleh Soekanto (2004:149)

disebut sebagai warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. Barker (2005:480)

mengatakan bahwa, strategi multikulturalis juga menginginkan citra-citra positif,

tetapi tidak mengusahakan terwujudnya asimilasi. Strategi menganggap semua

kelompok etnis memiliki status yang setara, dengan hak untuk melestarikan

warisan budayanya masing-masing.

1.5.1.6 Adat perkawinan Melayu

Perkawinan merupakan fase kehidupan manusia yang bernilai sakral dan

amat penting. Dibandingkan dengan fase kehidupan lainnya, fase perkawinan

boleh dibilang terasa sangat spesial. Perhatian pihak-pihak yang berkepentingan

dengan acara tersebut tentu saja akan banyak tertuju kepadanya, mulai dari

memikirkan proses akan menikah, persiapannya, upacara pada hari perkawinan,

hingga setelah upacara selesai di gelar.

Adat perkawinan dari berbagai etnis di indonesia kaya akan resam adat

mereka masing-masing, dan ada kalanya adat istiadat mereka terlalu rumit ketika

dilihat. Untuk diketahui, adat istiadat persandingan Melayu juga pada asalnya

agak tertib dan rumit dilaksanakan. Kehalusan estetika bangsa jelas terlihat di

dalam pelaksanaan adat tersebut. Adat istiadat persandingan Melayu harus

mengikuti protokol halus kekeluargaan, seni yang tertib beradat dan kaya

budayanya. Dikarenakan perkawinan merupakan fase kehidupan manusia yang

bernilai sakral dan amat penting dibandingkan dengan fase kehidupan lainnya,

Page 58: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

39

sehingga fase perkawinan boleh dibilang terasa sangat spesial. Perhatian pihak-

pihak yang berkepentingan dengan acara tersebut tentu saja akan banyak tertuju

kepadanya, mulai dari memikirkan proses akan menikah, persiapannya, upacara

pada hari perkawinan, hingga setelah upacara selesai di gelar.

Upacara pernikahan yang dilaksanakan oleh masyarakat Melayu

merupakan gabungan dua faktor yang saling melengkapi, yaitu aspek syari’at

sebagaimana yang diajarkan di dalam agama Islam dan aspek adat. Setiap upacara

pernikahan dalam budaya Melayu melibatkan adat-istiadat dan agama yang akan

dilakukan secara tertib dan berurutan dari awal sampai akhir.

Dalam upacara pernikahan masyarakat Melayu, pada umumnya yang

melaksanakan acara malam berinai digunakan untuk berkumpul dengan semua

keluarga dan teman-teman terdekatnya sebagai tanda melepas masa lajang untuk

terakhir kalinya. Kegiatan upacara berinai ini biasanya disertai dengan Tari Inai

dan musik iringannya. Tari Inai dalam kebudayaan Melayu sangat berkaitan erat

dengan upacara pernikahan terutama di saat malam berinai. Diawali dengan

penampilan Tari Inai, kemudian pengantin wanita dipasangkan inai pada kuku

jari-jari tangan dan kakinya oleh kedua orangtuanya, keluarga, dan teman-teman

dekatnya.

1.5.1.7 Kota Binjai

Seperti dikutip dalam Ensiklopedi Indonesia (Shadily, 1992:1878),

dijumpai pengertian kota dalam batasan sosiologi, bahwa “Daerah permukiman

yang ditandai dengan kesatuan bangunan yang dihuni masyarakat non agraris.

Page 59: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

40

Sistem kesatuan bangunan dikelompokkan sekitar suatu wilayah kegiatan

ekonomis, pemerintahan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan; demikian pula

orientasi penduduknya”. Berikutnya dalam sumber yang sama dijelaskan tentang

sejarah perkotaan masa lalu di Indonesia menunjukkan bahwa cikal bakal kota-

kota di Indonesia terbentuk dari Kerajaan. Contohnya antara lain Kota

Yogyakarta, Solo, Medan, dan Binjai.

Binjai adalah salah satu kota dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Sebelum berstatus Kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang

kemudian dipindahkan ke Stabat. Saat ini Binjai merupakan daerah pertanian dan

juga terkenal dengan peternakannya. Selain itu, wilayah Binjai juga terkenal

dengan seni budayanya. Kawasan ini juga berkembang dengan pesat di sektor

perekonomian, yang memberikan dampak terhadap penduduk yang

menempatinya. Mereka hidup dalam budaya yang heterogen, dilihat dari

masyarakat yang terdapat di daerah Binjai terdiri dari bermacam-macam suku

seperti; Melayu, Jawa, Karo, Nias, Mandailing, Pakpak-Dairi, Batak Toba,

Tionghoa, dan lain-lainnya. Dengan demikian, masyarakat Binjai adalah etnis

Melayu yang sangat terbuka menerima etnis-etnis lain untuk berdampingan hidup

bersama secara sosial dengan mereka.

1.5.1.8 Struktur

Struktur yang dimaksud dalam tulisan ini adalah bagaimana bagian-bagian

yang berhubungan antara satu dengan yang lain, atau bagaimana menyatukan

bagian-bagian tersebut. Dalam konteks struktur Tari Inai, yang akan di diskusikan

Page 60: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

41

dalam tulisan ini adalah bagaimana mendeskripsikan gerak yang ada, demikian

juga halnya dengan pola lantai, serta properti dan busana yang digunakan, hal-hal

yang menyangkut nilai adat, nilai agama, atau nilai yang terkait budaya lokal yang

dilambangkan atau diekspresikan.

Dalam penyajiannya, penari Inai biasanya berjumlah genap yakni dua

penari, empat penari, maupun enam penari yang menggunakan properti piring

yang telah diberi inai diatasnya. Hal ini disebabkan dalam tarian ini akan

menggunakan gerakan silat yang saling berlawanan, sehingga membutuhkan

pasangan untuk melakukannya. Tari Inai diawali dari posisi depan, sebelum

memulai tarian dilakukan penghormatan kepada pengantin dan para tamu, yang

kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan silat yang bersifat refleks dan

saling berlawanan (saling mengisi gerakan dan ruangan yang kosong antara penari

yang satu dengan penari yang lainnya). Tari Inai juga menggunakan istilah-istilah

gerak tertentu yang dari tahun ke tahun mengalami perubahan dan terdapat

gerakan-gerakan variatif sesuai ide para penari. Gerakan-gerakan tersebut

menggambarkan sebagai lentera yang selalu menerangi pengantin di sepanjang

perjalanannya, dalam mengharungi hidup berumah tangga pada masa yang tidak

lama lagi.

1.5.1.9 Makna

Makna digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Pemancaran makna

dan pesan itu melibatkan semua bentuk perlakukan dan konteks kewujudannya

(Innis,1985:10-111). Pengirim akan memilih lambang-lambang tertentu dan

Page 61: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

42

disusun secara sistematis untuk mewujudkan makna tertentu (Berlo, 1960:269).

Karena pengirim bebas memilih lambang-lambang yang hendak digunakan, maka

makna bersifat subyektif.

Sedangkan Smith (1985:310), berpendapat bahwa “tanpa suatu kompleks

simbol, pikiran relasional tidak akan mungkin terjadi. Manusia memiliki

kemampuan untuk mengisolasi hubungan-hubungan dan mengembangkannya

dalam makna abstrak”. Smith (1985:290), juga mengungkapkan dalam suatu

tulisan tentang manusia sebagai makhluk yang mampu menggunakan simbol,

menunjuk pentingnya konteks dalam makna simbol.

Semua obyek apapun tentang hasil kebudayaan yang mempunyai makna

dapat disebut simbol. Semua komunikasi manusia adalah penampakan simbol atau

tanda-tanda, sesuatu dari teks yang dibaca. Sebuah simbol adalah sesuatu yang

merepresentasikan atau berdiri sebagai sesuatu yang lain dalam pikiran seseorang.

Sebuah simbol adalah sesuatu yang merepresentasikan atau berdiri sebagai

sesuatu yang lain dalam pikiran seseorang. Sebuah simbol terdiri dari contoh;

ekspresi, seperti kata, suara, gerak atau simbol lain dan isi, atau sesuatu yang

dipandang sebagai penyelesaian makna ekspresi (Hjemslev, 1961).

Menurut Spradley, semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan

simbol-simbol. Simbol yang mengacu pendapat Spradley (1997:121) adalah objek

atau peristiwa apapun yang menunjuk pada sesuatu. Semua simbol melibatkan

tiga unsur ; pertama, simbol itu sendiri. Kedua, satu rujukan atau lebih. Ketiga,

hubungan antar simbol dengan rujukan. Semuanya itu merupakan dasar bagi

Page 62: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

43

keseluruhan makna simbolik. Sementara itu, simbol sendiri meliputi apapun yang

dapat kita rasakan atau alami.

Simbol atau tanda dapat dilihat sebagai konsep-konsep yang dianggap oleh

manusia sebagai pengkhasan sesuatu yang lain. Suatu simbol menstimulasi atau

membawa suatu pesan yang mendorong pemikiran atau tindakan. Simbol adalah

objek, kejadian, bunyi bicara, atau bentuk-bentuk tulis yang diberi makna oleh

manusia. Bentuk primer simbolisasi oleh manusia adalah melalui bahasa. Tetapi

manusia juga berkomunikasi melalui tanda dan simbol dalam bentuk lain seperti

lukisan, tarian, musik, arsitektur, pakaian, perhiasan, dan lain-lain.

Begitu juga yang terdapat pada masyarakat Melayu Binjai yang penuh

dengan kepercayaan terhadap simbol-simbol. Salah satu contohnya pada Tari Inai

ini banyak simbol-simbol yang muncul di dalamnya. Dari bentuk busana hingga

properti yang digunakan di dalam Tari Inai juga mengandung makna tertentu.

Begitu pun dengan gerakan-gerakan tari yang dilakukan dalam Tari Inai serta

musik pengiringnya juga terdapat simbol yang bermakna.

Tari merupakan komunikasi nonverbal yang lebih banyak

menonjolkan gerak yang memiliki makna. Gerak tersebut dikomunikasikan

dengan penonton sehingga penonton tidak bisa secara langsung memahami apa

yang menjadi tujuan gerak. Gerak hanya perlambang dalam komunikasi. Hal

ini dikatakan oleh Liliweri (2002:178) bahwa komunikasi nonverbal merupakan

komunikasi melalui pernyataan wajah, nada suara, isyarat-isyarat, dan kontak

mata.

Page 63: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

44

Sebagai contoh dalam Tari Inai, seorang pemain kalau tidak hati-hati atau

terlalu sombong, akan mendapat hukuman, yaitu dapat terjatuh pada saat

melakukan gerakan ataupun menjatuhkan properti sehingga tidak mampu hadir

kembali di arena Tari Inai. Gerak yang tidak menyentuh lawan juga

merupakan simbol. Akan tetapi, gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan

menyerang dan bertahan seperti halnya silat biasa. Namun, dalam Tari Inai

gerak itu hanya dari jarak jauh dan ini merupakan fakta nyata, dan

termasuk dalam dicent-indexical-sinsign (sebuah gerak yang muncul dan

memerlukan penjelasan atas gerak tersebut dalam Tari Inai).

Dalam suatu sistem budaya dapat ditemui empat perangkat simbol yang

masing-masing mempunyai fungsi tersendiri bagi manusia-manusia yang

bersangkutan dalam tindakan antar mereka. Keempat perangkat simbol tersebut

dikemukakan oleh Hidajat (2011:16), yaitu :

1. Simbol-simbol konstitutif yang terbentuk sebagai kepercayaan-kepercayaan

yang biasanya merupakan inti dari agama.

2. Simbol-simbol kognitif yang membentuk ilmu pengetahuan.

3. Simbol-simbol penilaian moral yang membentuk nilai-nilai dan aturan-aturan.

4. Simbol-simbol pengungkapan perasaan atau simbol-simbol ekspresif.

Para strukturalis merujuk pada de Saussure, melihat tanda sebagai

pertemuan antara bentuk dan makna. Terkait hal yang dikemukakan oleh De

Saussure dalam Sumandiyo (2003:3-4), hubungan antara bentuk dan makna tidak

bersifat pribadi, tetapi sosial, yakni didasari oleh kesepakatan (konvensi) sosial.

De Saussure menggunakan istilah signifiant (signifier, ing; penanda, ind.) untuk

Page 64: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

45

segi suatu tanda, dan signifie (signified, ing; petanda, ind.) untuk segi maknanya.

Dengan demikian mereka melihat tanda sebagai sesuatu yang menstruktur (proses

pemaknaan berupa kaitan antara penanda dan petanda) dan terstruktur (hasil

proses tersebut) di dalam kognisi manusia.

Dalam teori de Saussure, signifiant bukanlah bunyi bahasa secara konkrit,

tetapi merupakan citra tentang bunyi bahasa (image acoustique). Dengan

demikian, apa yang ada dalam kehidupan kita dilihat sebagai bentuk yang

mempunyai makna tertentu. Bahasa yang disampaikan, diungkapkan, dan

digambarkan melalui bahasa gerak tubuh para penari. Secara umum gerak tari

yang dilakukan mengungkapkan suatu maksud di dalamnya. Gerakan-gerakan

pada tari ini memiliki makna yang berbeda apabila gerak-gerak tersebut dilakukan

di daerah lain dengan bentuk gerak dan tempo yang berbeda pula.

Selain itu secara khusus Susanne K. Langer memang membuat teori dasar

mengenai simbol untuk teori simbol presentasional, dari sana ia mendefenisikan

seni sebagai “kreasi bentuk-bentuk simbolis perasaan manusia”. Defenisi seni

ini mengimplikasikan beberapa hal :

1. Seni merupakan kreasi. Kreasi berarti pengadaan sesuatu yang tadinya

tidak ada.

2. Rumusan bentuk simbolis. Bentuk simbolis tidak mengacu pada

pengalaman sendiri secara langsung melainkan pengalaman yang sudah

disimbolkan.

Bentuk virtual karya seni merupakan bentuk yang hidup (living

form). Disebut bentuk yang hidup karena mengekspresikan kehidupan,

Page 65: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

46

pertumbuhan, gerak, dan sebagainya. Seni sebagai bentuk yang hidup dapat

ditemukan dalam segala jenis kesenian. Contohnya desain dekoratif yang

menunjukkan perasaan hidup menjadi bentuk dan warna yang terlihat.

Dengan mengacu pada pendapat Langer, seni juga seperti ilmu

pengetahuan. Seni membawa isi dunia emosi, namun tidak hanya memberikan

kesenangan bagi pengamatnya. Melainkan menanamkan pemahaman konsep

keindahan bagi pengamat (Langer, 1951:76,80,81).

Dalam tulisan ini yang dimaksud Tari Inai adalah tari yang nyaris terdapat

di seluruh daerah Melayu di Sumatera Utara seperti Langkat, Deli, Serdang,

Asahan, maupun Labuhan Batu. Masing-masing masyarakat Melayu di daerah

tersebut membentuk Tari Inai sesuai dengan keadaan alam, ungkapan dan falsafah

yang dimilikinya. Oleh karena itu, Tari Inai bisa sangat beragam antara daerah

Melayu yang satu dengan daerah Melayu lainnya juga memiliki persamaan dan

perbedaan sendiri. Baik persamaan ragamnya, istilah geraknya, garis edar pola

lantainya, sampai kepada properti yang digunakannya. Tari Inai tidak di temukan

hadir dalam acara-acara hiburan, karena Tari Inai membawa lambang dan simbol

tertentu melalui gerak dan properti yang dibawakan oleh penari.

Jika mengkaji keseluruhan teori yang dikemukakan diatas, maka setiap

simbol akan senantiasa memiliki makna, baik yang tersirat maupun yang tersurat,

sehingga Tari Inai pada upacara malam berinai masyarakat Melayu Kota Binjai

tentunya memiliki simbol dan makna yang menarik untuk dianalisis, ditafsirkan,

dan dijelaskan.

Page 66: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

47

1.5.2 Teori

Untuk mengkaji dan memecahkan permasalahan makna yang terkandung

di dalam simbol-simbol estetik dan fenomena budaya yang terdapat pada kesatuan

pertunjukan Tari Inai, penulis berpedoman pada beberapa teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan dibahas. Marckward et al (1990:302),

berpendapat bahwa teori memiliki tujuh pengertian, yaitu: (1) sebuah rancangan

atau skema yang terdapat dalam pikiran saja, namun pada prinsip-prinsip

verifikasi dengan cara eksperimen atau pengamatan; (2) sebuah bentuk prinsip

dasar ilmu pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan; (3) abstrak pengetahuan

yang selalu dilawankan dengan praktik; (4) penjelasan awal atau rancangan

hipotesis, sebagai ide atau yang mengarahkan seseorang; (5) spekulasi atau

hipotesis, sebagai ide atau yang mengarahkan seseorang; (6) dalam matematika

berarti sebuah rancangan hasil atau sebuah bentuk teorema, yang menghadirkan

pandangan sistematis dari beberapa subjek; dan (7) ilmu pengetahuan tentang

komposisi musik, yang membedakannya dengan seni yang dilakukan atau seni

yang di eksekusi.

Pentahapan yang dilakukan dalam langkah analisis ini diadopsi dari Miles

dan Huberman (1984), yaitu mereduksi data, memaparkan bahan empirik, dan

menarik kesimpulan serta memverifikasikan. Reduksi data dimaksudkan

melakukan penyederhanaan, pengabstrakan dan mentransformasikan data yang

masih kasar dari beberapa catatan di lapangan yang dilakukan sejak awal

pengumpulan data. Dengan tahap ini dimaksudkan dapat menggolongkan,

Page 67: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

48

mengarahkan, membuang yang tidak perlu hingga dapat mengorganisir data yang

sangat diperlukan.

Pemaparan, adalah menyajikan data yang telah direduksi dalam bentuk

bahan yang diorganisir melalui ringkasan terstruktur, diagram, matrik maupun

sinopsis dan beberapa teks. Dengan cara ini dapat membantu menyusun analisis

yang dikehendaki, dan diarahkan kepada supaya merumuskan temuan konsep.

Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi, dugunakan untuk menyusun

penafsiran makna dari sajian/pemaparan data, kemudian memverifikasikannya.

Untuk meyakinkan keabsahan hasil penarikan kesimpulan, maka diperlukan

tinjauan atau periksa ulang hasil verifikasi dengan melihat kembali ke lapangan,

mendiskusikan secara informal maupun formal melalui seminar atau sarasehan.

Diharapkan dengan menggunakan cara ini hasilnya benar-benar dapat teruji

sehingga memiliki derajad kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, maupun

tingkat konfirmabilitas seperti yang telah disebutkan terdahulu. Perhatikan skema

langkah proses analisis di atas sebagai berikut.

Skema 1: analisa data

Pengumpulan dan pemeriksaan data di

lapangan

Pemaparan data, ringkasan, terstruktur,

diagram, teks

Reduksi data, penyederhanaan, pengabstrakan, penggolongan

Penarikan kesimpulan penafsiran dan verifikasi

Page 68: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

49

Data yang terkumpul selama penelitian berlangsung, dianalisis setiap

waktu secara induktif dengan mengolah bahan empirik (synthesizing), tujuannya

agar dapat disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami,

dan diinterpretasikan. Interpretasi data yang bersifat kualitatif dimaksudkan guna

mencari makna dan implikasi hubungan yang ada (contextual analysis).

Analisis induktif dimulai dengan merumuskan terlebih dahulu sejumlah

permasalahan ke dalam beberapa pertanyaan atau issue spesifik yang dijadikan

tujuan penelitian. Beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan utama telah

dikemukan dalam perumusan masalah, tetapi pertanyaan-pertanyaan issue spesifik

yang lain dapat digali melalui wawancara bebas, atau observasi partisipatoris di

lapangan, sehingga dapat mengumpulkan ungkapan kognitif, emosional atau

intuisi dari para pelaku atau aktor yang terlibat (Hadi, 2006: 78-80). Data tersebut

diusahakan dirangkum secara diskriptif untuk membantu menemukan konsep-

konsep indigenous atau keaslian yang diungkapkan oleh subyek penelitian

sendirisesuai dengan realitasnya (Patton, 1990: 390). Dengan cara ini akan dapat

menyajikan realitas yang sebenarnya nyata (emik) sebagaimana yang diharapkan

dalam penelitian kualitatif.

Usaha supaya mampu menganalisis dengan penuh arti pada topik yang

tengah dikaji, selanjutnya melakukan berbagai abstraksi mengenai apa yang

sesungguhnya tengah terkaji di lapangan, maka diperlukan pegangan teori. Oleh

sebab itu beberapa konsep ataupun teori yang telah dikemukakan akan digunakan

untuk menganalisis struktur, mendeskripsikan gerak Tari Inai, musik iringan, dan

makna Tari Inai, penulis menggunakan teori yang berhubungan dengan judul

Page 69: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

50

diatas dan dianggap relevan. Teori yang dimaksud sesuai dengan pendapat

Koenjaraningrat (1990:30), yaitu bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-

buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari

pemikiran untuk memperoleh pengertian tentang suatu teori bersangkutan.

Dengan demikian teori adalah pendapat yang dijadikan acuan dalam menganalisis

permasalahan keilmuan yang ditemui pada tulisan ini.

1.5.2.1 Teori struktur

Dalam meneliti struktur Tari Inai, penulis akan menganalisis dan

mendeskripsikan bagaimana gerakan-gerakan yang terdapat dalam Tari Inai.

Penyusunan gerak dalam seni tari, gerak dari masing-masing penari maupun dari

kelompok penari bersama. Ditambah dengan penyesuaian ruang, sinar, warna, dan

seni sastranya, semuanya merupakan suatu pengorganisasian seni tari yang

disebut koreografi (Djelantik, 1990:23). Dalam hal ini, yang dimaksud dengan

koreografi adalah gerakan-gerakan yang dilakukan para penari pada upacara

perkawinan masyarakat Melayu. Memiliki ciri-ciri khas tertentu dari bentuk tarian

etnik lain yang dapat dilihat dan dinikmati oleh pelaku dan penontonnya.

Gerakan-gerakannya terpola di dalam aturan-aturan adat dan nilai keindahan

setempat yang dilakukan secara simbolis serta memiliki makna-makna sendiri.

Landasan teori ini akan difungsikan untuk mempertajam analisis untuk

mengembangkan kepekaan atas fenomena di dalam eksistensi Tari Inai dalam

kesatuan seni upacara malam berinai. Semua hasil-hasil penelitian tersebut akan

menjadi bahan acuan serta bahan pertimbangan di dalam penulisan tesis ini.

Page 70: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

51

Dengan demikian penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji maupun

membuktikan suatu teori, melainkan sebagai alat untuk memaknakan realitas dan

data yang tengah dihadapi dan dikaji agar mampu menganalisis dengan penuh

kritik (Strauss, 1990: 23, Hadi 2006: 50). Menelaah tekstual kesenian adalah

memandang kesenian sebagai sebuah ‘teks’ untuk dibaca, untuk diberi makna,

atau untuk dideskripsikan strukturnya, bukan untuk dijelaskan atau dicarikan

sebab musababnya. Paradigma yang digunakan disini jika bukan hermeneutik

adalah struktural. Pendapat yang hampir sama juga diuraikan oleh Y. Sumandiyo

Hadi (2007:23) dalam bukunya yang berjudul Kajian Tari Teks dan Konteks

bahwa kajian tekstual artinya fenomena tari dipandang sebagai bentuk fisik (teks)

yang relatif berdiri sendiri, yang dapat dibaca, ditelaah atau dianalisis secara

tekstual atau ‘men-teks’ sesuai konsep pemahamannya. Semata-mata tari

merupakan bentuk atau struktur yang nampak secara empirik dari luarnya saja

atau surface structure tidak harus mengaitkan dengan struktur dalam (deep

structure). Adanya suatu kesamaan dalam menganalisa Tari Inai secara tekstual,

maka berangkat dari pemahaman di atas, paradigma yang digunakan dalam

menganalisis tekstual Tari Inai adalah analisis komposisi yang akan

mendeskripsikan bagaimana uraian mengenai beberapa elemen yang dimiliki Tari

Inai antara lain: penari, gerak, pola lantai, properti, busana, musik iringan, dan

pendukung pertunjukan.

Budiman (1999: 111-112), berpendapat bahwa strukturalisme adalah cara

berpikir tentang dunia yang secara khusus memperhatikan persepsi dan deskripsi

mengenai struktur, yaitu di dalamnya akan menitikberatkan pada usaha mengkaji

Page 71: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

52

fenomena seperti mitos, ritual, relasi-relasi kekerabatan dan sebagainya.

Disamping itu, strukturalisme memandang beberapa dokumen sebagai obyek fisik

aktual atau tersusun secara konkrit, sebagai “teks”, fenomena teoritis yang

dihasilkan oleh definisi-definisi dan operasi-operasi teoritis (Foucoult, 1973: 47).

Strukturalisme pada hakikatnya adalah sebuah metode komparatif, sebab

strukturalisme berusaha menemukan isomorfim dalam dua atau lebih isi. Sekali

unit-unit, bagian-bagian, atau elemen-elemen itu dipisahkan secara analitis,

mereka dapat digabungkan, digabungkan ulang, dan ditransformasikan untuk

menciptakan model-model baru. Strukturalisme berusaha untuk mengidentifikasi

elemen-elemen menyeluruh melalui prosedur-prosedur sistematis, dimana metode

analisis adalah strukturalis ketika makna, menurut obyek yang dianalisis, diambil

bergantung pada susunan bagian-bagiannya.

Menurut teori, strukturalisme bekerja dengan sistem makna tertutup yang

elemen-elemennya dapat diperoleh dan dipisahkan menurut beberapa prinsip atau

aturan. Dengan demikian fenomena-fenomena semacam itu dapat dipahami

sebagai sistem penandaan atau simbol yang terbuka untuk dikaji.

Fenomena tari dapat dilihat sebagai fenomena kebahasaan karena

keberadaan tari pada dasarnya adalah ekspresi, perwujudan, atau simbolisasi dari

pandangan atau perasaan-perasaan manusia. Pandangan dan perasaan ini ingin

dikomunikasikan, disampaikan kepada orang lain (penonton). Jadi pertunjukan

tari sebenarnya adalah juga wahana komunikasi seperti bahasa. Suatu tarian dapat

dijelaskan sebagai suatu totalitas dimana elemen-elemen strukturalnya

mempunyai pola tata urutan tertentu sesuai dengan konteks budayanya. Seperti

Page 72: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

53

Andrianne Kaeppler Gyorgy Martin dan Erno Pesovar yang meneliti tarian

dengan tujuan untuk pendokumentasian. Hasil penelitiannya berupa

pengklasifikasian gerak. Berpujak dari hasil penelitian tersebut, Andrianne

Kaeppler menyusun sebuah teori struktur gerak tari dengan menganalogikan gerak

tari sebagai struktur bahasa atau sebanding dengan fonem dalam bahasa. Dalam

analisis struktural tari itu pada tingkat pertama Kaeppler menyebut unsur elemen

kinetic (gerak); tingkat kedua menggunakan istilah kinemic atau morphokinemic,

yaitu berdasarkan gerak yang sudah dikenal, artinya unit terkecil yang memiliki

makna dalam struktur sebagai sistem gerak; tataran atau tingkat ketiga dengan

istilah motifs, yaitu mengkombinasikan unit-unit terkecil dengan cara khusus

sebagai gerak tari sesuai dengan konteks budayanya. Tingkat keempat atau

terakhir dalam organisasi gerak tari itu disebut struktur tari secara utuh (lihat

Royce, 1977:64-85, Hadi, 2007:81-84).

Gerak merupakan materi baku dan paling mendasar di dalam tari. Gerak

tersebut dipergunakan sebagai media untuk mengungkapkan ekspresi dan

mediumnya adalah tubuh manusia. Ungkapan ekspresi melalui gerak tersebut

merupakan suatu pernyataan imajinatif yang dituangkan dalam bentuk simbol-

simbol. Karena simbol-simbol ini berupa gerak, maka di dalam konteks

koreografi, gerak merupakan sesuatu yang sangat esensial. Sedangkan perwujudan

simbol-simbol merupakan kemanunggalan dari pola imajinasi manusia dengan

kenyataan indrawi atau kasat mata. Gerak dapat berfungsi tidak saja karena

koordinasi berbagai faktor, tetapi juga karena fungsi ritmis dari struktur tubuh.

Page 73: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

54

Atas dasar gerak-gerak alamiah yang tidak perlu dilatih, gerak tari berkembang

menuju bentuk perwatakannya dan nilai ekspresifnya.

Dalam struktur gerak tari, gerak dibaca sebagai teks, yang memiliki tataran

hirarki sebagaimana struktur bahasa. Tataran yang tertinggi dalam hirarki struktur

kebahasaan dapat dikatakan sebagai bentuk atau wujud karangan. Identik dengan

itu, struktur teks tari tersusun dari gerak yang diwujudkan untuk menghasilkan

“bentuk” secara keseluruhan? Kata “bentuk” dipakai oleh semua cabang seni

untuk menerangkan sistem di dalam kehadiran cabang seni. Gagasan atau emosi

menjadi terwujud jika dikomunikasikan lewat bentuk. Bentuk adalah aspek estetis

yang dikomunikasikan dan dilihat secara visual oleh penonton. Penonton tidak

melihat elemen-elemennya tetapi melalui kesan yang mengikat secara

menyeluruh. Hal ini relevan khususnya buat seni waktu seperti musik, teater, dan

tari.

Bentuk sesungguhnya dapat didefinisikan sebagai hasil pernyataan

berbagai macam elemen yang didapatkan secara kolektif melalui vitalitas estetis.

Dengan demikian hanya dalam pengertian inilah elemen-elemen tersebut dihayati

keseluruhan menjadi lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Proses penyatuan

dimana bentuk yang dicapai tersebut dinamakan komposisi.“Bentuk” merupakan

sesuatu yang dapat dibedakan dari materi yang ditata (Smith, 1985: 6). Bentuk tari

merupakan hasil keseluruhan di dalam koreografi. Dengan demikian, bentuk

adalah wujud dari rangkaian-rangkaian gerak atau pengaturan laku-laku. (Elfeldt,

1967). Rangkaian-rangkaian gerak yang dimaksud adalah keselarasan hubungan

Page 74: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

55

antara motif gerak satu dengan motif gerak yang lainnya, secara hirarkis atau

susunan yang berjenjang (Wido, 1992: 9).

Dalam antropologi budaya, analisis seni dan kesenian dapat menggunakan

beberapa paradigma. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan struktural

ini, Tari Inai akan dikaji secara tekstual yang relatif berdiri sendiri dan secara

kontekstual sosial budaya masyarakat Kota Binjai tempat hidup dan

berkembangnya kesenian Tari Inai. Konteks dapat dipahami melalui teks atau

wujud fisiknya. Dengan demikian teks dan konteks merupakan satu kesatuan yang

tak terpisahkan, Ahimsa (1977) menyebutnya sebagai teks dalam konteks.

Di sisi lain, Musik dan tarian merupakan fenomena yang berbeda tetapi

dapat bergabung apabila terdapat aspek yang sama mengkoordinasikannya. Musik

adalah rangkaian ritmis nada, sedangkan tarian adalah merupakan rangkaian

ritmis dan pola gerak tubuh (Wimbrayardi, 1988:13-14). Aspek dasar yang

menghubungkan keduanya adalah waktu, yaitu gerak ritmis (musik dan tari) dan

tempo. Musik merupakan audio (bunyi) yang tidak terlihat, dan tari merupakan

fenomena audio (bunyi) yang tidak terdengar. Baik musik dan tari bergerak

didalam ruang dan waktu (Sachs, 1993:1-4 dan Blacking 1974:64-74) serta dapat

dirasakan melalui getaran yang dihasilkannya.

Untuk mendeskripsikan musik iringan Tari Inai dan menganalisis

hubungan musik pengiring dengan gerak Tari Inai, dalam hal ini penulis akan

menggunakan teori Nettl (1964:98) yang memberikan dua pendekatan yaitu : 1).

Kita dapat menguraikan dan menganalisis apa yang kita dengar, 2). Kita dapat

menulis apa yang kita dengar tersebut diatas kertas dan kita dapat

Page 75: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

56

mendeskripsikan apa yang kita lihat tersebut. Kemudian penulis akan

menggambarkan musiknya secara sederhana melalui tabel bersama gerak tari yang

telah dideskripsikan, dan diharapkan dapat mewakili hubungan Tari Inai dan

musik pengiring tersebut.

1.5.2.2 Teori semiotik

Kata semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion yang berarti ‘tanda’

(Sudjiman dan Van Zoest, 1991:12). Teori semiotika adalah sebuah teori

mengenai lambang yang dikomunikasikan. Teori ini lazim dipergunakan dalam

berbagai ilmu termasuk kajian seni pertunjukan, yang difungsikan dalam usaha

untuk memahami bagaimana makna diciptakan dan dikomunikasikan melalui

sistem simbol yang membangun sebuah karya seni.

Dua tokoh semiotika adalah Ferdinand de Saussure seorang ahli bahasa

dari Switzerland dan Charles Sanders Pierce, seorang filosof dari Amerika

Serikat. Saussure melihat bahasa sebagai sistem yang membuat lambang bahasa

itu terdiri daripada sebuah imaji bunyi (sound image) atau signifier yang

berhubungan dengan konsep (signified). Setiap bahasa mempunyai lambang bunyi

tersendiri.

Pierce menginterpretasikan bahasa sebagai sistem lambang, tetapi terdiri

daripada tiga bagian yang saling berkaitan: (1) representatum, (2) pengamat

(interpretant), dan (3) obyek. Dalam kajian kesenian berarti kita harus

memperhitungkan peranan seniman pelaku dan penonton, sebagai pengantar

lambang-lambang dan usaha kita untuk memahami proses pertunjukan atau proses

Page 76: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

57

penciptaan. Pierce membedakan lambang-lambang ke dalam tiga kategori, ikon,

indeks, dan simbol. Apabila lambang tidak menyerupai yang dikembangkan,

seperti foto, maka disebut ikon. Jika lambang tidak menyerupai yang

dilambangkan, seperti burung garuda melambangkan negara Republik Indonesia,

atau harimau melambangkan negara Malaysia, maka disebut dengan simbol atau

lambang.

Panuti Soedjarman dan Van Zoest (1992) menyatakan bahwa semiotika

berarti tanda atau syarat dalam satu sistem lambang yang lebih besar. Manakala

bidang pragmatik mengkaji kesan penggunaan lambang terhadap proses

komunikasi. Dengan menggunakan pendekatan semiotik, seseorang boleh

menganalisis makna yang tersurat dan tersirat di balik penggunaan lambang.

Penggunaan lambang, pemaknaan pesan, dan cara penyampaiannya (Eco

1979:15:Littlrjohn, 192:64:Manning,1987:26:Brathers,1967:79). Lambang itu

mewakili obyek yang dilambangkan. Dengan itu, makna lambang hanya wujud

dalam minda interpretan setelah interpretan menghubungkan lambang dengan

obyek.

Hubungan antara pemikiran, lambang dan obyek yang dirujuk itu yang

menghasilkan makna (Littlejohn, 1992). Oleh karena hubungan dengan obyek

bersifat arbitari (Supardy, 1990:29), pengertian terhadap suatu lambang juga

berubah-ubah dari masa ke masa mengikuti keadaan dan kehendak masyarakat.

Makna digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Pemancaran makna

dan pesan itu melibatkan semua bentuk perlakukan dan konteks kewujudannya

(Innis,1985:10-111). Pengirim akan memilih lambang-lambang tertentu dan

Page 77: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

58

disusun secara sistematis untuk mewujudkan makna tertentu (Berlo, 1960:269).

Karena pengirim bebas memilih lambang-lambang yang hendak digunakan, maka

makna bersifat subyektif. Oleh karena itu hubungan antara lambang dengan obyek

yang dilambangkan adalah berdasarkan imej suatu obyek (Littlejohn, 1992:64).

Minda penerima harus menafsir (Blumer, 1962:2:Brathers,1967:44) lambang yang

digunakan oleh pengirim pesan. Penafsiran penerima terhadap makna lambang

bergantung kepada situasi dan juga konteks (Eco,1979:15). Dalam hal ini cara

pengirim menggunakan lambang sangat penting untuk merangsang pikiran

penerima dalam mengkonseptualisasikan obyek (Elam,1983:1, Anderson,1988:16,

Panuti Sudirman dan van Zoest, 1992:27). Rangsangan itu juga sangat penting

karena lambang mempunyai makna yang versatil yakni setiap lambang boleh

membawa makna konotatif pada suatu rasa, dan pada masa dan ruang yang lain

dapat membawa makna denotatif bergantung kepada konteksnya.

Pengkajian semiotika di bidang estetis mencakup semua jenis seni, yaitu

seni bangunan, teater, lukis, pahat, ukir, patung, seni rupa, seni sastra, seni

suara, musik, tari, arsitektur, interior, batik, dan sebagainya (Santosa, 1993:20).

Jacques Maquet (1986:98) menjelaskan semiotika Peirce dalam

bukunya yang berjudul The Aesthetic Experience: An Anthropologist Looks at

the Visual Arts sebagai berikut.

Peirce’s icons include images, maps, and diagrams. Our notion of image agrees with his accptation of this term. For him, in “maps” and “diagrams” the similarity of sign and signified derives from internal organization and not from visual appearance. Peirce’s symbol is a conventional sign. In our use, referent corresponds to what calls symbol. We part company with Peirce and his followers in the social sciences on this important matter. Signification by

Page 78: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

59

participation is an essential type of relationship in the aesthetic field, and the word symbol was and still is used to denote it in the tradition of the humanities. This tradition is expressed in many important works. For instance, the used symbols as nonconventional signs is constant in Jung. In the dictionary compiled by the members of the Societe francaise de Philosophie, the symbolic relationship is described as natural, and syimbol, as a sign “opposed to artificial sign in that it possesses an internal power of represetation; for example, the serpent biting its tail as symbol of eternity”. Peirce’s index “which refers to the Object that it denotes by virtue of being really affected by that Object” is a concept between indicator and symbol in our terminology. Like our indicator, the index is firmly associated to its signified, but like our symbol, it is connatural to it. For Peirce, the height of a mercury column in a thermometer is an index of temperature, and the symptoms of a disease are indices of that disease.

Sebagai contoh dalam Tari Inai, seorang pemain kalau tidak hati-hati atau

terlalu sombong, akan mendapat hukuman, yaitu ia terjatuh dan takut hadir di

arena Tari Inai. Gerak yang tidak menyentuh lawan juga merupakan simbol.

Akan tetapi, gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan menyerang dan

bertahan seperti halnya silat biasa. Namun, dalam Tari Inai gerak itu hanya

dari jarak jauh dan ini merupakan fakta nyata, dan termasuk dalam dicent-

indexical-sinsign (sebuah gerak yang muncul dan memerlukan penjelasan atas

gerak tersebut dalam Tari Inai).

Teori semiotika digunakan untuk melihat dampak dan makna

dinamika Tari Inai pada masyarakat Kota Binjai. Pembahasan penelitian ini

diarahkan pada rumusan masalah ketiga, yaitu apakah dampak dan makna relasi

dalam dinamika Tari Inai pada masyarakat Kota Binjai, Sumatera Utara.

Tari merupakan komunikasi nonverbal yang lebih banyak

menonjolkan gerak yang memiliki makna. Gerak tersebut dikomunikasikan

Page 79: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

60

dengan penonton sehingga penonton tidak bisa secara langsung memahami apa

yang menjadi tujuan gerak. Gerak hanya perlambang dalam komunikasi. Hal

ini dikatakan oleh Liliweri (2002:178) bahwa komunikasi nonverbal merupakan

komunikasi melalui pernyataan wajah, nada suara, isyarat-isyarat, dan kontak

mata.

Di samping semiologi Charles Sanders Pierce, kajian ini juga ditunjang

oleh semiotika Langer, seorang filsuf, memikirkan simbolisme yang menjadi inti

pemikiran filosofi karena simbolisme mendasari pengetahuan dan pemahaman

semua manusia. Tanda (sign) adalah sebuah stimulus yang menandakan

kehadiran dari suatu hal. Dengan demikian, sebuah tanda berhubungan erat

dengan makna dari kejadian sebenarnya. Hubungan sederhana ini disebut

pemaknaan (signification). Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang

suatu hal, sebuah simbol untuk sesuatu. Sebuah simbol atau kumpulan simbol-

simbol bekerja dengan menghubungkan sebuah konsep, ide umum, pola, atau

bentuk. Menurut Langer, konsep adalah makna yang disepakati bersama-

sama di antara pelaku komunikasi.

Teori simbol yang diciptakan oleh Susanne K. Langer, penulis Phylosophy

in a New Key ini sangat terkemuka dan sangat bermanfaat. Teori Langer

bermanfaat karena teori ini menegaskan beberapa konsep dan istilah yang biasa

digunakan dalam bidang komunikasi. Teori ini memberikan sejenis standarisasi

untuk tradisi semiotik dalam kajian komunikasi.

Langer yang seorang ahli ilmu filsafat menilai simbol sebagai suatu hal

yang sangat penting karena simbol penyebab dari semua pengetahuan dan

Page 80: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

61

pengertian yang dimiliki manusia. Gagasan utama dari pemikiran Langer yaitu

bahwa semua binatang yang hidup di dominasi oleh perasaan, tetapi perasaan

manusia dimediasikan oleh konsepsi, simbol dan bahasa. Binatang merespon

tanda, tetapi manusia menggunakan lebih dari sekedar tanda sederhana dengan

menggunakan simbol. Sebuah tanda berkaitan erat dengan makna dari

kejadian sebenarnya. Hubungan ini disebut (Sratification). Sebuah simbol

adalah sebuah “instrument pemikir”, simbol merupakan konseptualisasi manusia

tentang suatu hal, sebuah simbol ada untuk sesuatu (Littlejohn, 2011:89).

Ada perbedaan antara menggunakan simbol-simbol atau hanya

menggunakan tanda-tanda. Penggunaan tanda-tanda adalah manifestasi

pertama dari pikiran (Langer,1951:35).

Seni tidak di lihat dari manfaat atau fungsinya melainkan dari apa yang

terkandung dan dimiliki oleh seni itu sendiri. Sebelumnya, Langer melihat

bahwa ada sangat banyak teori mengenai seni dan adanya kencenderungan

untuk menjadi paradoks. Yakni ketika ada sisi yang menyatakan teori A,

kemudian adapula yang menentang di sisi B dan adanya anggapan bahwa ketika A

benar maka B salah. Teori- teori seni berperilaku seperti ini, selalu ada kutub

negatif dan positifnya. Dari kejadian ini maka Susanne Langer melihatnya sebagai

sebuah paradoks dan itu merupakan suatu gejala adanya kesalahan konsepsi.

Mencoba meluruskan konsepsi dan menghindari paradoks, maka dari itu para

ahli mengurangi dua aspek subjek diatas, dan menganggap aspek emosional

karya seni sebagai sesuatu yang melekat pada karya itu sendiri. Keberadaannya

seobjektif bentuk, fisik, warna, dan lain lain.

Page 81: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

62

Sebuah simbol atau kumpulan simbol bekerja dengan menghubungkan

sebuah konsep, ide umum, pola atau bentuk. Konsep adalah makna yang

disepakati bersama diantara pelaku komunikasi, makna yang disepakati bersama

adalah makna denotatif, sedangkan konotasi merupakan gambaran atau makna

pribadi (Langer, 1951:34).

Berdasarkan teori yang ada tentang simbol, maka simbol dapat dibagi

menjadi dua:

1. Simbol diskursif, ialah bentuk yang digunakan secara literal dimana

unit-unitnya bermakna berdasarkan konvensi (aturan yg disepakati

bersama). Selain itu setiap unit memiliki maknanya sendiri sendiri.

Contoh: dalam sebait kata yang tertulis memiliki makna nya sendiri-

sendiri yang ingin disampaikan.

2. Simbol presentasional, tidak terdiri dari unit-unit yang memiliki arti

tetap untuk digabung berdasarkan aturan tertentu dan juga tidak dapat

diuraikan. Maknanya ada dalam bentuk totalnya. Contoh: sebuah

lukisan yang hanya dapat ditangkap melalui arti secara keseluruhan.

Dengan mengacu pada teori yang telah dikemukakan diatas, maka untuk

mengkaji makna tari dalam pertunjukan Tari Inai, penulis menitik beratkan pada

teori semiotik yang dikemukakan oleh Suzzane K. Langer, dengan membagi

menjadi dua simbol. Tari Inai akan dapat dilihat menggunakan makna diskursif

dan makna presentasional melalui penjelasan makna yang tergandung di dalam

gerakan tari tersebut.

Page 82: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

63

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2).

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif, metode kualitatif

dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,

dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat

postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses

penelitian bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive

karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data

yang ditemukan di lapangan. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi. (Sugiyono, 2011:7,8,9).

Dijelaskan secara deskriptif, ialah data yang dikumpulkan bukanlah

angka-angka, dapat berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Hal tersebut

sebagai akibat dari metode kualitatif. Semua yang dikumpulkan mungkin dapat

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Ciri ini merupakan ciri yang

sejalan dengan penamaan kualitatif (Djajasudarma, 1993:15).

Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan

(deskripsi, reduksi dan seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-

ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Setelah peneliti memasuki

Page 83: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

64

obyek penelitian atau sering disebut sebagai situasi sosial (yang terdiri atas,

tempat, pelaku/orang-orang, dan aktivitas), peneliti berfikir apa yang akan

ditanyakan.

1. Setelah berfikir sehingga menemukan apa yang akan ditanyakan,

maka peneliti selanjutnya bertanya pada orang-orang yang dijumpai

pada tempat tersebut.

2. Setelah pertanyaan diberi jawaban, peneliti akan menganalisis apakah

jawaban yang diberikan itu betul atau tidak.

3. Kalau jawaban atas pertanyaan dirasa benar, maka dibuatlah kesimpulan.

(Sugiyono, 2011:20)

Untuk meneliti Tari Inai pada upacara malam berinai masyarakat Melayu

di Kota Binjai, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, sesuai dengan

apa yang dikemukakan oleh Miller (1990:3), yang mengatakan “Penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang dalam bahasa dan peristilahannya.”

Penelitian kualitatif dapat dibagi dalam empat tahap yaitu : 1). tahap

sebelum ke lapangan, 2). pekerjaan lapangan, 3). analisis data, dan 4). penulisan

laporan. Pada tahap pra lapangan penulis mempersiapkan segala macam

kebutuhan yang diperlukan sebelum turun ke dalam penelitian itu sendiri. Dalam

bagian ini disusun rancangan penelitian, menjajaki atau menilai keadaan lapangan,

memilih informan, perlengkapan penelitian, dan etika penelitian.

Page 84: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

65

1.6.1 Teknik pengumpulan data

Selanjutnya pada tahap pekerjaan di lapangan, seorang peneliti untuk

mengumpulkan data harus semaksimal mungkin. Dalam hal ini penulis

menggunakan alat bantu yaitu : kamera digital, dan catatan lapangan. Pengamatan

langsung dengan menyaksikan beberapa rekaman video upacara perkawinan adat

Melayu di Kota Binjai dan melakukan rekontruksi gerak pada Tari Inai.

Kehadiran peneliti di lapangan cukup banyak dilakukan karena jangkauan lokasi

cukup dekat, hubungan personal antara pemangku tradisi (seniman tari, pawang,

pemusik, dan narasumber) dengan peneliti cukup dekat dan akrab, serta waktu

yang cukup tersedia. Terutama pengumpulan data yang berhubungan dengan

deskripsi gerak, makna simbol yang terdapat pada Tari Inai.

Dalam tahap menganalisis data penulis mengorganisasikan data yang telah

terkumpul dari catatan lapangan, foto, studi kepustakaan, rekaman, dan

sebagainya ke dalam suatu pola atau kategori. Deskripsi daerah setempat antara

lain mengenai lokasi dan keadaan alamnya, sistem kemasyarakatan, kekerabatan,

jumlah penduduk dan sebagainya, banyak didapatkan dari masyarakat melalui

berbagai macam sumber. Maka untuk lebih jelasnya gambaran metode penelitian

ini disajikan secara lengkap pentahapannya. Sebagai hasil akhir dari menganalisis

data adalah membuat laporan yang dalam hal ini adalah penulisan tesis.

1.6.1.1 Observasi (pengamatan)

Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung, hal tersebut

sesuai dengan pendapat Bachtiar (1990:114-115), bahwa seorang peneliti harus

Page 85: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

66

melihat langsung akan kegiatan-kegiatan dari sasaran penelitiannya dalam

mendapatkan data-data di lapangan, maka pengamat menghadapi persoalan

bagaimana cara ia dapat mengumpulkan keterangan yang diperlukan tanpa harus

bersembunyi, tetapi juga tidak mengakibatkan perubahan oleh kehadirannya pada

kegiatan-kegiatannya yang diamatinya.

Mengacu pada teori di atas penulis mengumpulkan keterangan yang

diperlukan dengan cara mengamati sasaran penelitian, misalnya tentang jalannya

Tari Inai pada upacara, sarana yang dipergunakan, pelaku, dan masalah-masalah

lain yang relevan dengan pokok permasalahan, dan dalam pengamatan, penulis

juga melakukan pencatatan data-data di lapangan sebagai laporan

hasilpengamatan penulis. Dalam hal ini penulis terlebih dahulu mendapat ijin dari

pihak panitia upacara.

1.6.1.2 Wawancara

Dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang

kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian mereka itu,

merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi.

Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi secara

lisan pada informan. Untuk ini penulis mengacu pada pendapat Koentjaraningrat

(1990:129-155) yang membagi tiga kegiatan wawancara yaitu : persiapan

wawancara, teknik wawancara, dan pencatatan data wawancara. Sedangkan

wawancara terdiri dari wawancara terfokus, wawancara bebas, dan wawancara

sambil lalu.

Page 86: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

67

Dalam wawancara terfokus, pertanyaan tidak mempunyai stuktur tertentu

tetapi selalu terpusat kepada pokok permasalahan lain. Wawancara sambil lalu,

sifatnya hanya untuk menambah data yang lain. Dalam mengumpulkan data,

penulis menggunkan ketiga wawancara ini serta terlebih dahulu membuat daftar

pertanyaan dan mencatat secara langsung data-data yang diperlukan.

1.6.1.3 Perekaman

Dalam hal ini penulis melakukan perekaman dengan dua cara, yaitu (1).

Perekaman yang penulis lakukan yaitu perekaman audio dengan menggunakan

handphone. Perekaman ini sebagai bahan analisis tekstual dan musikal. (2). Untuk

mendapatkan dokumentasi dalam bentuk gambar digunakan kamera digital.

Pengambilan gambar dilakukan setelah terlebih dahulu mendapat ijin dari pihak

pelaksana dan pihak yang bersangkutan.

1.6.2 Penelitian lapangan

Penelitian ini digunakan untuk memahami makna dan fungsi Tari Inai

pada acara malam berinai masyarakat Melayu di daerah Kota Binjai, dalam

hubungannya dengan pemahaman masyarakat pemangku tradisi (penari, pawang,

pemusik, penikmat). Dengan posisi tersebut, penelitian ini berupaya untuk

mengkaji secara mendalam makna simbol pada koreografi, struktur penampilan

Tari Inai dengan seluruh aspek atribut pendukungnya dan perilaku pendukungnya

(termasuk perilaku ritual) yang merupakan satu kesatuan dengan pertunjukan Tari

Inai.

Page 87: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

68

Sebagai acuan dalam mengumpulkan data di lapangan, penulis

berpedoman kepada Bachtiar dan Koenjaraningrat dalam buku Metode-metode

penelitian masyarakat. Dalam buku tersebut dikatakan, bahwa pengumpulan data

dilakukan melalui kerja lapangan (field work) dengan menggunakan :

1.6.3 Kerja laboratorium

Kerja laboratorium merupakan proses penganalisaan data-data yang telah

didapat dari lapangan. Setelah semua data yang diperoleh dari lapangan maupun

bahan dari studi kepustakaan terkumpul, selanjutnya dilakukan pembahasan dan

penyusunan tulisan. Sedangkan untuk hasil rekaman dilakukan pentranskipsian

dan selanjutnya dianalisa. Pada akhirnya hasil dari pengolahan data dan

penganalisaan disusun secara sistematis dengan mengikuti kerangka penulisan.

Untuk menyajikan aspek kebudayaan, penulis mengacu dari antropologi,

aspek struktur musik dari musikologi, dan juga unsur sosial lainnya (sesuai

dengan keperluan pembahasan ini), sehingga permasalahannya yang merupakan

hasil laporan penelitian yang disusun dalam bentuk tesis. Jika data yang dirasa

masih kurang lengkap, maka penulis melengkapinya dengan menjumpai informan

kunci atau informan lain dan hal ini dilakukan berulang-ulang.

1.5 Lokasi Penelitian

Sebagai lokasi penelitian, penulis memilih daerah Kota Binjai yang masih

menggunakan Tari Inai pada upacara adat malam berinai, informan dan anggota

Page 88: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

69

penari serta pimpinan sanggar Gema Citra yang menjadi penari Inai pada acara

tersebut.

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini direncanakan terdiri dari 5 (lima) bab. Bab I terdiri dari

Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Konsep, Teori, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan. Bab ini memfokuskan kajian konsep yang terdiri dari

konsep Upacara, Ritual, Inai, Tari, Tari Melayu, Masyarakat Melayu, Adat

Perkawinan Melayu, Kota Binjai, Struktur, Simbol, dan Makna. Begitupun

dengan teori yang akan digunakan untuk menganalisis tesis ini adalah teori

strukturalis menurut Levi Strauss dan teori semiotik.

Berikutnya pada Bab II berupa Gambaran Umum Masyarakat Melayu

Kota Binjai. Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah Kota Binjai, selain

membahas tentang pemerintahan, geografi, batas wilayah, demografi, dan

perekonomian. Termasuk pembahasan di dalamnya mengenai adat istiadat

Melayu, sistem kepercayaan dan agama, sistem kekerabatan, dan bagian

terpenting mengenai kesenian yang terdapat pada wilayah tersebut.

Kemudian pada Bab III berjudul Upacara Adat Perkawinan Masyarakat

Melayu. Dimana yang menjadi pembahasan pada bab ini adalah tentang

bagaimana pembagian upacara perkawinan masyarakat Melayu. Pada tata cara

tersebut salah satu bagian yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai Tari

Inai yaitu adalah malam berinai.

Page 89: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

70

Bab IV berjudul Struktur Tari Inai. Bab ini mengkhususkan kajian

terhadap struktur tari dengan melihat aspek ritual di dalamnya dengan

menggunakan beberapa teori yang membahas tentang struktur yang terdapat

dalam Tari Inai. Mendeskripsikan Tari Inai berdasarkan gerak tari, properti, pola

lantai, tata rias dan busana. Menganalisis hubungan Tari Inai dan musik

iringannya.

Bab V berjudul Makna Tari Inai. Pada bab ini fokus kajian dilakukan

terhadap simbol-simbol yang terdapat pada setiap ragam gerak Tari Inai. Kajian

ini untuk menjawab apakah keseluruhan tari tersebut memiliki makna yang sama

atau maknanya akan berubah sesuai dengan gerak pada setiap ragamnya.

Bab VI adalah Kesimpulan, Implikasi Studi, dan Saran, yang merupakan

bahagian penutup dari tulisan berbentuk tesis ini.

Page 90: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

71

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI

2.1 Pemerintahan dan Wilayah Kota Binjai

Kota Binjai adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus

Kotamadya) dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22

km dari sebelah barat ibukota Provinsi Sumatera Utara, Medan. Sebelum berstatus

Kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian

dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di

sebelah barat dan utara, serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan

selatan.

Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan

Mebidang yang meliputi kawasan Medan, Binjai, dan Deli Serdang. Saat ini

Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya lintas Sumatera yang

menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak

di daerah strategis dimana merupakan pintu gerbang Kota Medan dari Provinsi

Aceh.

Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai

memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai telah tersebar dan

dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti Blitar, Jawa Timur menjadi

komoditi unggulan tersebut. (Sumber. www.binjaikota.go.id)

Page 91: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

72

Gambar 2.1 Pintu Masuk Kota Binjai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

2.1.1 Sejarah

Masih sangat sedikit sekali terungkapkan mengenai asal usul Kota Binjai

pada masa silam, yang disebut sebagai sebuah kota yang terletak diantara Sungai

Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah barat, terletak diantara

dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan Deli dan Kesultanan Langkat.

Berdasarkan penuturan orang-orang tua yang kini sudah tiada,

diperkirakan mengetahui sejarah asal usul Kota Binjai, baik yang dikisahkan atau

yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, bahwa Kota

Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai

Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam

rangka pembukaan kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon Binjai

(Mangifera Caesia) yang rindang dan batangnya sangat besar, tumbuh kokoh di

pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke Sungai Wampu, sungai yang cukup besar

dan dapat di layari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.

Page 92: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

73

Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian di bangun beberapa

rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang

menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang

yang datang dari Stabat, Tanjung Pura, dan juga dari Selat Malaka. Kemudian

nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama Kota Binjai.

Konon pohon Binjai ini adalah sebangsa pohon embacang dan istilahnya berasal

dari bahasa Karo.

Dalam versi lain yang merujuk dari beberapa referensi, asal muasal kata

Binjai merupakan kata baku dari istilah “Binjѐi” yang merupakan makna dari kata

“ben” dan “i-jѐi” yang dalam bahasa Karo artinya “bermalam di sini”. Pengertian

ini dipercaya oleh masyarakat asli Kota Binjai, khususnya etnis Karo merupakan

cikal bakal kota Binjai pada masa kini. Hal ini berdasarkan fakta sejarah, bahwa

pada masa dahulu kala, Kota Binjai merupakan perkampungan yang berada di

jalur yang digunakan oleh Perlanja Sira yang dalam istilah Karo merupakan

pedagang yang membawa barang dagangan dari dataran tinggi Karo dan

menukarnya (barter) dengan pedagang garam di daerah pesisir Langkat.

Perjalanan yang ditempuh Perlanja Sira ini hanya dengan berjalan kaki

menembus hutan belantara menyusuri jalur tepi sungai dari dataran tinggi Karo ke

pesisir Langkat dan tidak dapat ditempuh dalam waktu satu atau dua hari,

sehingga selalu bermalam di tempat yang sama, begitu juga sebaliknya, kembali

dari dataran rendah Karo yaitu pesisir Langkat. Para Perlanja Sira ini kembali

bermalam di tempat yang sama pula, selanjutnya seiring waktu menjadi sebuah

Page 93: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

74

perkampungan yang mereka namai dengan “Kuta Binjѐi”. (Sumber.

www.binjaikota.go.id)

2.1.2 Geografi

Letak geografis Binjai 03°03'40" - 03°40'02"LU dan 98°27'03" -

98°39'32"BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas permukaan laut.

Sebenarnya, Kota Binjai hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung dari

perbatasan diantara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli Serdang.

Jalan Raya Medan-Binjai yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di dalam

wilayah Kota Medan, 10 km – 17 km berada dalam wilayah Kabupaten Deli

Serdang dan mulai km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai.

Ada dua sungai yang membelah Kota Binjai yaitu Sungai Bingai dan

Sungai Mencirim yang menyuplai kebutuhan air bersih bagi PDAM Tirta Sari

Binjai untuk kemudian disalurkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota.

Namun di pinggiran kota, masih banyak penduduk yang menggantungkan

kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang masih layak untuk

dikonsumsi.

Kota Binjai yang memiliki luas wilayah 90,23 km² ini terletak pada

ketinggian 28 m di atas permukaan laut, beriklim tropis dan dikelilingi oleh

Kabupaten Deli Serdang. Adapun batas wilayah Kota Binjai adalah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kecamatan

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

Page 94: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

75

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Bingei Kabupaten

Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Selesai Kabupaten

Langkat.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang. (Sumber. www.Bappeda kotabinjai.go.id)

Gambar 2.2 Peta Kota Binjai (Sumber. www.binjaikota.go.id)

2.1.3 Pemerintahan

Kota Binjai terbagi atas 5 kecamatan yang kemudian dibagi lagi menjadi

37 kelurahan dan desa. Sedianya Binjai hanyalah sebuah kecamatan di dalam

lingkup Kabupaten Langkat. Lima kecamatan tersebut masing-masing adalah :

Page 95: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

76

1. Binjai Kota

2. Binjai Utara

3. Binjai Selatan

4. Binjai Barat

5. Binjai Timur

Kecamatan Binjai Kota, Binjai Timur, dan Binjai Selatan baru dibentuk

pada tahun 1981. Dengan Walikota yang sekarang adalah H.M. Idaham SH, Msi

dan Wakil Walikota Timbas Tarigan Amd, yang dilantik pada tanggal 26 Januari

2016 untuk masa jabatan 2016-2021. Walikota berkantor di Balai Kota yang

beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 6, Binjai. (Sumber.

www.binjaikota.go.id)

Gambar 2.3 Kantor Walikota Binjai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

Kota Binjai sebelumnya merupakan tempat bermarkas Kepolisian Resort

Langkat yang mengurusi urusan Kepolisian Kota Binjai dan Kabupaten Langkat.

Pada tahun 2001, Polres Langkat kemudian dipindahkan bermarkas di Stabat,

Page 96: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

77

ibukota Kabupaten Langkat. Sedangkan untuk Kota Binjai dibentuk Kepolisian

Resort Kota Binjai (Polresta Binjai).

Tepat di depan kantor Walikota, terdapat Lapangan Merdeka dan Pendopo

Umar Baki di Jalan Veteran. Lapangan Merdeka merupakan alun-alun warga Kota

Binjai, sedangkan Pendopo Umar Baki adalah gedung serba guna untuk tempat

melangsungkan banyak acara resmi maupun tidak resmi.

Gambar 2.4 Taman Merdeka Binjai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

2.1.4 Demografi

Kota Binjai merupakan kota multietnis, dihuni oleh suku Melayu, suku

Jawa, suku Karo, dan suku Tionghoa. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai

kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk Kota Binjai sampai pada

April 2003 adalah 223.535 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.506 jiwa/km

persegi. Tenaga kerja produktif sekitar 160.000 jiwa. Banyak juga penduduk

Binjai yang bekerja di Medan karena transportasi dan jarak yang relatif dekat.

Page 97: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

78

Agama di Kota Binjai terutama :

1. Islam, dipeluk oleh mayoritas etnis Jawa dan Melayu, mesjid terbesar

berlokasi di Jalan Kapten Machmud Ismail.

2. Kristen, dipeluk oleh sebagian besar etnis Karo.

3. Budha, dipeluk oleh mayoritas etnis Tionghoa yang berdomisili di Binjai

Kota dan Binjai Barat.

4. Hindu, dipeluk terutama oleh etnis India, terdapat satu pura di Jalan

Ahmad Yani. (Sumber. www.binjaikota.go.id)

2.1.5 Perekonomian

Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan

terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian

dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah

daerah konsentrasi pertanian. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di

kawasan Binjai Barat. Kawasan industri Binjai di kecamatan Binjai Utara

direncanakan di kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga

adalah penghasil minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplorasi

minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, kecamatan Binjai Utara.

Data tahun 1999 menunjukkan bahwa 29% dari total kegiatan

perekonomian Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa.

Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23% dari total kegiatan

perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3

Page 98: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

79

juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita

Provinsi Sumatera Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68

persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika

dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 5,32 persen.

Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam pembentukan

total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor industri pengolahan, Sektor industri

pengolahan, Sektor perdagangan, hotel, dan restoran, Sektor keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan, dan Sektor jasa-jasa.

Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunn

rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun.

Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak disertai dengan modernisasi industri

pengolahan rambutan menjadi komoditi unggulan yang benilai plus dibandingkan

dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya inudstri pengalengan

rambutan dengan jalur pemasaran yang komplit.

Pusat perbelanjaan tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli dari

Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisioanal tersebut misalnya :

1. Pusat Pasar Tavip, merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai,

berlokasi di Binjai Kota.

2. Pasar Kebun Lada, berlokasi di Binjai Barat.

3. Pasar Brahrang, berlokasi di Binjai Barat.

4. Pasar Rambung, berlokasi di Binjai Selatan.

5. Pasar Trengganu, berlokasi di Binjai Timur.

Page 99: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

80

Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti :

1. Binjai Super Mall

2. Pusat Perbelanjaan Suzuya

3. Mini Market Tahiti

4. Toserba Binjai Ramayana

5. Mall Ramayana

Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko

(ruko) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada di Jalan Ahmad Yani (d/h

Jalan Bangkatan) yang menjadi pusat makanan pada malam hari (Sumber.

www.binjaikota.go.id).

Gambar 2.5 Binjai Super Mall (Dok. Suci Purnanda, 2016)

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Melayu Kota Binjai

Menurut Tengku Lah Husni, Orang Melayu adalah kelompok yang

menyatukan diri dalam ikatan perkawinan antar suku, dan selanjutnya memakai

adat resam serta bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari (Husni, 1957:7).

Page 100: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

81

Selanjutnya Husni menyebutkan lagi bahwa, orang Melayu Pesisir Sumatera

Timur merupakan turunan campuran antara orang Melayu yang memang sudah

menetap di Pesisir Sumatera Timur dan suku-suku Melayu pendatang, seperti

Johor, Melaka, Riau, Aceh, Mandailing, Jawa, Minangkabau, Karo, India, Bugis

dan Arab yang selanjutnya memakai adat resam dan bahasa Melayu sebagai

bahasa pengantar dalam pergaulan antara sesamanya atau dengan orang dari

daerah lain, serta yang terpenting adalah beragama Islam. Suku Melayu

berdasarkan falsafah hidupnya, terdiri dari lima dasar : Islam, beradat, berbudaya,

berturai dan berilmu (Husni, 1975:100). Berturai adalah mempunyai susunan-

susunan sosial dan berusaha menjaga integrasi dalam perbedaan di antara

individu.

Pelzer (1985:18-19) menyebutkan bahwa masyarakat yang tinggal di

Sumatera Timur tersebut diperkirakan sebagai keturunan dari para migrant dari

berbagai daerah kebudayaan seperti : Semenanjung Melaka, Jambi, Palembang,

Jawa, Minangkabau, Bugis, yang telah menetap dan bercampur di wilayah

setempat. Percampuran dan adaptasi Melayu dalam pengertian sebagai kelompok

etnik dangan kelompok etnik lain, terjadi di sepanjang pantai pulau Sumatera,

semenanjung Malaysia dan Kalimantan. Demikian dapat disimpulkan bahwa

orang Melayu terdiri dari berbagai macam asal-usul sehingga membentuk suatu

kelompok atau masyarakat yang mendiami daerah pesisir dan daerah sepanjang

sungai hilir, mereka hidup didaerah maritim dan kelangsungan hidupnya sangat

erat berkaitan dengan lingkungan alam di laut maupun pesisir.

Page 101: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

82

Begitu juga pada daerah penelitian penulis yakni di Kota Binjai terletak di

dataran rendah, yang dominan menggunakan adat-istiadat Melayu, Kota Binjai

terdiri dari berbagai suku bangsa antara lain : Melayu, Karo, Jawa, Tionghoa,

Nias, Batak Toba, dan yang lain-lain pada umumnya memeluk agama Islam,

Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Hal ini sejalan dengan pendapat Usman Pelly

(1990:84) bahwa suku bangsa lain yang menetap di Binjai terbagi (1) suku bangsa

tempatan (natif) yaitu suku Melayu, dengan alasan bahwa suku Melayu pertama

sekali bermukim di wilayah teritorial Kota Binjai, (2) suku pendatang antara lain:

suku Jawa, suku Karo, suku Nias, suku Tionghoa, suku Batak Toba, suku

Simalungun, suku Pakpak-Dairi, suku pesisir Sibolga, dan suku Mandailing.

2.2.1 Suku Melayu

Suku Melayu adalah salah satu suku yang ada di Indonesia, seperti suku-

suku lainnya, suku Melayu mempunyai kebudayaan sendiri, meskipun kalau

diamati kebudayaan tersebut hampir sama dengan kebudayaan suku-suku Melayu

lainnya yang ada di Sumatera Utara. Secara umum mereka mempunyai bahasa

yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia, adat istiadat, yang kemungkinan tidak

sama dengan adat istiadat suku lainnya. Namun sejak Islam masuk dan menjadi

agama yang diikuti oleh suku Melayu, kebudayaan secara umum lebih keliatan

sama, terutama dengan suku lain yang juga menganut agama Islam.

Zein berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Melayu adalah bangsa

yang menduduki sebagian besar pulau Sumatera serta pulau-pulau Riau-Lingga,

Bangka, Belitung, Semenanjung Melaka, dan Pantai Laut Kalimantan. Banyak

Page 102: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

83

orang menyangka bahwa nama Melayu itu artinya lari, yang berasal dari bahasa

Jawa--yaitu lari dari bangsa sendiri dan menganut agama Islam. Namun nyatanya

nama Melayu sudah lama terpakai sebelum agama Islam datang ke Nusantara ini.

Jadi menurut Zein pernyataan di atas adalah salah. Menurutnya, istilah Melayu itu

adalah kependekan dari Malayapura, yang artinya adalah kota di atas bukit

Melayu, kemudian dipendekkan menjadi Malaipur, kemudian menjadi Malaiur,

dan akhirnya menjadi Melayu (Zein, 1957:89).

Suku Melayu sangat dipengaruhi keadaan dimana mereka tinggal, yang

begitu mempengaruhi kehidupan mereka, terutama dalam soal bahasa. Pengaruh

dalam bahasa, dikarenakan pengajaran, pengembangan, dan penyebaran dari

ajaran agama Islam, literatur berupa naskah-naskah buku, tulisan tangan, surat

menyurat pada umumnya dikomunikasikan baik lisan maupun tulisan dengan

menggunakan bahasa Arab-Melayu.

Keterikatan antara adat Melayu dengan Islam tercermin dalam ungkapan

“adat bersendikan syarak (hukum Islam), syarak bersendikan kitabullah

(Alquran)”. Salah satu fungsi adat dalam adat Melayu adalah untuk menjaga

syariat Islam, yang berarti adatlah yang menjaga hukum (syariat). Dalam

menjalankan kegiatan adat, suku Melayu tetap berlandaskan pada ajaran Islam,

hal-hal yang mengenai peraturan adat disesuaikan dengan aturan-aturan dalam

Islam. Selain itu, mereka juga taat dalam menjalankan kewajiban yang diajarkan

dalam Islam.

Jika dilihat berdasarkan aspek kewilayahan, rasial, budaya, masyarakat

yang mendiami gugusan kepulauan di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia,

Page 103: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

84

Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina sampai Madagaskar, Suriname,

dan Kepulauan Oceania. Selain aspek ras, mereka juga memiliki kesamaan

dibidang bahasa dan kesenian, yang dikategorikan dalam rumpun Melayu. Suku

Melayu di Indonesia sendiri merupakan salah satu suku yang ada dengan

mendefinisikan dirinya sebagai masyarakat yang berasal usul secara turun

temurun. Suku Melayu tersebar di Indonesia dari masyarakat yang mendiami

wilayah bekas kerajaan-kerajaan Melayu seperti di Provinsi Riau, Kepulauan

Riau, Kalimantan Barat, serta sebagian Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi,

serta daerah-daerah Melayu lainnya di Nusantara. Dikatakan sebagai suku bangsa

Melayu karena mereka sehari-hari berkomunikasi dalam bahasa Melayu,

berbudaya, dan beradat istiadat Melayu serta beragama Islam (Ahmad Dahlan,

2002:14, Luckman Sinar:1976).

Untuk dapat memahami suku Melayu, maka selayaknya kita akan

memulainya dari pengertian kata Melayu. Pengertian Melayu berkembang

mengikuti perkembangan zaman dan dinamika sejarah sejak dahulu kala sampai

sekarang, diantaranya dapat dijelaskan di bawah ini :

1. Sebutan Melayu berasal dari kata “himalaya” lalu kemudian disingkat

menjadi “malaya”. “hima” berarti “salju” atau “sejuk” sedangkan

“alaya” bermakna “tempat”. Dengan demikian dapat disimpulkan

“alaya” bermakna “tempat” yang sejuk seperti puncak gunung yang

tinggi.

2. Frasa Melayu dapat pula bersal dari perkataan “malaiyur-pura” yang

berarti “kota malaiyur” atau “kota gunung”.

Page 104: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

85

3. Kata “Melayu” dapat pula berasal dari kata “mala” dan “yu”. “mala”

artinya “mula” atau “permulaan” dan “yu” artinya “negeri”. Melayu

berarti “negeri mula” ; negeri asal mula atau negeri asal usul.

4. Melayu adalah nama sebuah kerajaan tua yang pernah ada di muara

sungai Melayu (kini bernama Sungai Batang Hari, Jambi) dalam abad

ke-7 M. Penamaan sebuah kerajaan berdasarkan nama sungai hal yang

biasa dalam tradisi Melayu, karena bangsa Melayu zaman dulu selalu

membangun kerajaan di pinggir sungai. Sedangkan penamaan sungai

sebagai “Melayu” berasal dari sifat air sungai itu sendiri yang deras

atau kencang atau melaju seperti orang berlari.

5. Kata Melayu juga dipakai untuk menyebut bahasa, yaitu bahasa

Melayu yang berkembang di tengah masyarakat Melayu mulai dari

zaman kerajaan Melayu Jambi Tua, Kemaharajaan Melayu Sriwijaya,

dan lain sebagainya.

6. Dalam konteks perilaku, frasa “Melayu” diartikan pula “layu” yang

bermakna “rendah”, Melayu selalu “merendah”. Tapi bukan rendah diri

(Abdul Rashid, 2005:9).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan Melayu menjadi identitas

kolektif yang diakui sebagian masyarakat, yang akhirnya tanpa disadari menjadi

milik bersama dan sedang berlaku di masyarakat, seperti : orang-orang Banjar

yang sudah lama bermukim di Tembilahan Riau, yang mengidentikkan dirinya

sebagai orang Melayu. Selanjutnya orang-orang China dan India di Malaysia yang

sudah memeluk agama Islam diakui dan digolongkan sebagai orang Melayu.

Page 105: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

86

Demikian juga dengan ragam suku bangsa lainnya yang dengan sukarela

menyelenggarakan aktifitas kebudayaan Melayu dengan ikut serta dalam berbagai

tradisi Melayu yang dilaksanakan.

Seperti halnya dengan suku Melayu di Sumatera Utara, yang menyebar di

wilayah pesisir pantai Timur, seperti Tanjung Balai, Asahan, Langkat, Serdang

Bedagai, Binjai, dan Kota Medan. Bahwa mereka menjadi Melayu dikarenakan

menjalankan budaya yang sama, adat yang sama dengan berpedoman pada Islam

sebagai agama yang mayoritas dianut. Suku Melayu di Kota Binjai mempunyai

resam dan adat tradisi yang turun temurun dengan memiliki nilai-nilai agama

Islam. Nobeck dalam Kasmahadiyat (2010:7), mengatakan bahwa :

“Agama dapat dilihat sebagai human Creation dan human Made sebagai; (1) ekspresi simbolis dari kehidupan manusia dengan manusia menafsirkan dirinya dan semesta di sekelilingnya, (2) yang memberikan motif bagi perbuatan manusia, dan (3) sekumpulan tindakan yang berhubungan satu sama lain yang memiliki nilai-nilai untuk keberlangsungan kehidupan manusia.”

Dengan demikian suku Melayu merupakan masyarakat yang terbuka

dengan pengaruh-pengaruh yang datang dikarenakan wilayahnya yang berada di

daerah persimpangan antara Timur dan Barat di Selat Malaka dan Laut Cina

Selatan. Hal inilah yang membuat suku Melayu menerima dan menghargai orang-

orang yang datang, dan memasukkan unsur-unsur yang sesuai dengan

kebiasaannya dan menjadikan budaya masyarakat Melayu. Demikian pula halnya

dengan suku Melayu di Kota Binjai yang sangat menghargai keberagaman suku di

setiap sudutnya, sehingga kerukunan dan kebersamaan dijunjung tinggi oleh

Page 106: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

87

masyarakatnya. Hingga pembangunan di Kota Binjai bisa terbilang pesat di

bandingkan kota kabupaten lainnya.

2.2.2 Adat-istiadat Melayu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:5,6) adat istiadat

merupakan kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi ke generasi lain

sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.

Sedangkan perkataan adat itu sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti

kebiasaan. Kedatangan Islam ke Alam Melayu membawa konsep ini dengan

makna yang lebih luas dan mendalam sehingga mencakup keseluruhan cara hidup

yang kini ditetapkan sebagai kebudayaan, undang-undang, sistem masyarakat,

upacara, dan segala kebiasaan yang sering dilakukan, seperti cara makan atau cara

duduk. Saat ini, makna adat dalam masyarakat Melayu sudah menjadi semakin

khusus, yakni upacara kebiasaan serta unsur-unsur masyarakat yang tidak

digolongkan sebagai unsur Islam.

Masyarakat Melayu yang telah menerima pengaruh Islam dan peradaban

Arab, mengetahui arti dan konsep adat. Meski demikian halnya, ternyata bahwa

hampir semua masyarakat Melayu atau Nusantara, baik masyarakat itu telah

menerima pengaruh peradaban Islam atau tidak, telah memadukan konsep itu

dengan arti yang hampir sama dalam kebudayaan mereka. Mereka ini termasuk

masyarakat tradisional yang masih mengamalkan kepercayaan tradisi (animisme

dan dinamisme).

Page 107: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

88

Dalam kehidupan suku Melayu, upacara adat menjadi bahagian yang tidak

terpisahkan dan sering dilaksanakan oleh masyarakat Melayu. Hal ini selalu

berkaitan dengan mata pencaharian hidup masyarakatnya, adat istiadat, dan agama

serta kepercayaan suku Melayu. Seperti dalam hal perikanan, upacara biasanya

dilakukan ketika hendak ke laut, dengan melakukan kenduri. Bertujuan untuk

mengharapkan hasil yang didapat akan berlimpah dan terhindar dari gangguan

makhluk gaib penunggu laut. Dalam hal pertanian juga dilakukan kegiatan yang

dilakukan setelah panen padi, upacara ini bertujuan untuk mengucapkan rasa

syukur atas hasil yang telah didapatkan. Selain beberapa upacara tersebut, upacara

perkawinan juga merupakan peristiwa penting yang dilakukan dengan berbagai

proses tahapan dari meminang hingga perkawinan dilangsungkan.

Masyarakat Melayu di Kota Binjai juga mempunyai adat-istiadat yang

sangat dipatuhi oleh penduduknya. Hal ini berlaku sejak zaman animisme terdapat

beberapa kebiasaan suku Melayu, seperti memakan sirih. Penggunaan sirih tidak

boleh terlupakan dalam upacara adat. Sirih tersebut diletakkan pada sebuah tepak

bersama dengan kapur, pinang, gambir, dan tembakau. Dikarenakan pada zaman

tersebut memahami bahwa tumbuh-tumbuhan itu mempunyai sifat yang khas dan

mempunyai kekuatan dalam kehidupan. Menurut kepercayaan mereka dengan

memakan tumbuh-tumbuhan itu, daya hidup manusia dapat bertambah.

Selain itu, ada pula kebiasaan suku Melayu yang bahkan sudah menjadi

adat, yaitu salah satu adat-istiadat suku bangsa Melayu yang sangat penting adalah

upacara tepung tawar. Upacara ini biasanya dilakukan pada kejadian penting,

seperti perkawinan, pertunangan, sunatan, atau jika seseorang kembali dengan

Page 108: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

89

selamat dari sesuatu perjalanan atau terlepas dari bahaya. Tepung tawar juga

dilakukan apabila seseorang mendapatkan rezeki tidak terduga sebelumnya.

Tepung tawar ini dilakukan dengan pengharapan seseorang itu akan tetap selamat

dan bahagia. Dalam adat istiadat Melayu, tepung tawar memiliki arti

menghapuskan atau membuang segala penyakit. Sumber lain menyebutkan tepung

tawar dilakukan sebagai perlambangan mencurahkan rasa kegembiraan dan

sebagai rasa syukur atas keberhasilan, hajat, acara atau niat yang akan atau yang

telah dapat dilaksanakan, baik terhadap benda bergerak (manusia) maupun benda

mati (yang tidak bergerak). Adapun peralatan atau kelengkapan tepung tawar yang

digunakan oleh masyarakat Melayu secara garis besar terdiri dari tiga bagian

pokok, yaitu:

1. Ramuan Penabur

2. Ramuan Rinjisan

3. Perdupaan (perasapan)

Ramuan Penabur, diatas wadah terletak sepiring beras putih, sepiring beras

kuning, sepiring bertih, dan sepiring tepung beras, sebagai pelambang sebagai

berikut :

1. Beras putih, melambangkan kesuburan dan pembasuh diri dari yang

kotor.

2. Beras kuning, melambangkan kemuliaan, kesungguhan, dan

keagungan.

3. Bertih, melambangkan perkembangan, perlambang rezeki, yang

tumbuh dari bumi dan dari langit.

Page 109: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

90

4. Bunga rampai, melambangkan wanginya persahabatan, manisnya

persaudaraan, dan harumnya keakraban.

5. Tepung beras, melambangkan kebersihan hati.

Arti dari keseluruhan bahan-bahan diatas adalah ungkapan rasa

kebahagiaan.

Ramuan rinjisan, sebuah mangkuk putih (dahulu tempurung kelapa puan)

berisi air biasa, segenggam beras putih dan sebuah jeruk purut yang telah diiris-

iris. Tempat atau wadah tepung tawar disebut ampar artinya bumi. Adapun arti

dari bahan-bahan diatas adalah sebagai berikut:

1. Mangkuk putih berisi air putih bermakna kejernihan. Kadang ada juga

yang menggunakan air mawar, yang terbuat dari aneka daun-daunan

yang beraroma wangi seperti pandan, serai wangi, jeruk purut yang

direbus dan airnya dijadikan air pecung.

2. Beras atau bedak beras, dibuat dari tepung beras yang diadun bersama

larutan wewangian alami dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai

makna sebagai pendinginan, peneduh kalbu, dan kesuburan.

3. Limau purut diiris tipis, yang mempunyai makna sebagai pemberi

kekuatan dan kesabaran sekaligus membersihkan. Secara keseluruhan

diartikan sebagai keselamatan dan kebahagiaan.

Ketiga peralatan ini diaduk menjadi satu wadah dan dirinjis dengan

menggunakan gabungan alat penepuk yang terdiri dari dedaunan tersebut.

Perdupaan, dengan menggunakan kemenyan atau setanggi yang dibakar

dapat diartikan dengan pemujaan atau doa kepada Yang Maha Kuasa agar

Page 110: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

91

permintaan dimaksud dapat restu atau terkabul kehendaknya. Perdupaan ini

sangat jarang dilakukan pada upacara tepung tawar yang ada sekarang ini.

Di dalam mangkuk tersebut juga diletakkan sebuah ikatan daun-daunan

yang terdiri dari 7 (tujuh) macam daun, yaitu:

1. Daun Kalijuhang/jenjuang (tumbuhan berdaun panjang dan lebar

berwarna merah). Melambangkan penolak bala dan menjauhkan dari

hantu, setan, serta iblis yang mengganggu maasyarakat serta

pembangkit semangat juang yang tinggi.

2. Tangkai pohon pepulut/setawar (tumbuh-tumbuhan berdaun tebal

bercabang). Ini melambangkan sebagai penawar (obat) segala yang

berbisa, bisa laut, bisa bumi, dan membuang segala sesuatu yang jahat.

Daun ini juga bermakna memulihkan sesuatu yang rusak atau yang

sakit.

3. Daun Gandarusa (tumbuhan berdaun tipis berbentuk lonjong). Daun

ini bermakna, berjuang untuk menahan sesuatu penyakit yang akan

datang masuk ke suatu daerah. Daun ini juga merupakan daun

penangkal musuh dari luar, penangkal dari dalam, penangkal sihir dan

serapah, penangkal segala kejahatan yang dibawa setan lalu.

4. Daun ribu-ribu (tumbuhan melata berdaun kecil bercanggah).

Fungsinya sebagai pengikat diantara daun-daun tersebut, maknanya

untuk mengikat segala penyakit yang datang dan penguat kesatuan dan

kebersamaan serta penguat semangat.

Page 111: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

92

5. Daun Keduduk/Senduduk, maknanya segala penyakit yang datang

didudukkan atau ditaklukkan dan dilumpuhkan.

6. Daun Sedingin, bermakna untuk memberikan kesejukan, ketenangan,

dan kesehatan.

7. Pohon sembau dengan akarnya, pohon ini memiliki akar yang liat dan

sukar dicabut, mengingatkan kita pada kekuatan dan keteguhan.

(Sumber. Kompasiana.com)

Maka ketujuh macam tumbuhan tersebut diatas melambangkan suatu

seruan atau doa tanpa suara untuk kesempurnaan orang yang ditepung tawari.

Ketujuh daun tersebut diikat dengan akar atau benang jadi satu berkas kecil

sebagai rinjisan.

Gambar 2.6 Peralatan Tepung Tawar (Sumber. dilham.blogspot.com)

Adat Melayu berasas kepada ajaran-ajaran agama Islam, yang dikonsepkan

sebagai adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah. Hal ini merujuk

lebih jauh dan dalam perintah Allah sebagai panduan manusia dalam mengisi

kebudayaannya. Seperti dalam adat Melayu yang juga mempunyai adat-istiadat

Page 112: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

93

perkawinan, apabila orang tua ingin mencari menantu harus berpegang pada lima

syarat utama, yaitu calon menantu haruslah beragama Islam, berketurunan,

budiman, berilmu, dan rupawan. Kemudian, dalam melakukan arah budayanya

orang Melayu memutuskan untuk menerapkan empat bidang (ragam) adat, yaitu:

1. Adat yang sebenar adat adalah apabila menurut waktu dan keadaan, jika

dikurangi akan merusak, jika dilebihkan akan mubazir atau terbuang-

buang.

2. Adat yang diadatkan adalah adat itu bekerja pada suatu landasan tertentu,

berdasarkan mufakat dari daerah tersebut yang pelaksanaannya dilakukan

oleh penduduk.

3. Adat yang teradat adalah kebiasaan-kebiasaan yang secara berangsur-

angsur dengan cepat atau lambat akan menjadi adat.

4. Adat istiadat adalah kumpulan dari berbagai kebiasaan, yang lebih banyak

diartikan tertuju kepada upacara khusus seperti adat : perkawinan,

penobatan raja dan pemakaman raja. (Sumber. Syarifah Aini,2013)

Keseluruh konsep adat ini berdasarkan pada ajaran agama Islam yang

senantiasa dipergunakan dalam keseharian masyarakat Melayu, termasuk

penerapannya dalam seni pertunjukan. Dalam hal ini Tari Inai tergolong kepada

konsep keempat yang diklasifikasikan sebagai tari upacara yaitu perkawinan.

2.2.3 Sistem kepercayaan dan agama

Wilayah Kota Binjai pada umumnya didiami oleh orang Melayu. Selain

itu, terdapat juga etnis Batak, Jawa dan Warga Negara Indonesia keturunan

Page 113: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

94

Tionghoa juga India, yang dalam kehidupan sosial masyarakat mereka cukup

menyatu dengan masyarakat setempat. Masyarakat Melayu di Kota binjai

umumnya menggunakan bahasa bahasa Melayu dengan dialek Langkat, yang

dipakai dan dikenal secara umum oleh masyarakat melayu di wilayah lainnya.

Akan halnya suku-suku lain yang jumlahnya hampir seimbang dengan orang

Melayu, dikarenakan kemajemukan bahasa itulah sehingga sebagai alat

komunikasi sehari-hari mereka memakai bahasa Melayu atau bahasa daerahnya

masing-masing untuk berkomunikasi antar sesamanya. Sebagaimana halnya

masyarakat Melayu secara umum adalah pemeluk agama Islam, seperti yang

dikatakan oleh Masindan (1987: 10-11) bahwa agama yang dianut oleh penduduk

Melayu adalah agama Islam yang mencapai puncak kejayaannya pada masa

pemerintahan para sultan Melayu.

Peran agama sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat Kota

Binjai, yaitu sebagai landasan dalam sistem kehidupannya. Akan tetapi pada

awalnya banyak kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat Melayu sehingga

mempengaruhi pandangan hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda

Animisme yang masih ada pada sebagian penduduknya, meskipun penduduk

Melayu itu telah beragama Islam. Ada kepercayaan pada masyarakat Melayu

bahwa kita harus memberi salam kepada penghuni rimba, sungai, dan tanah yang

berbukit (busut), dan tempat-tempat yang dianggap angker. Kalau tidak memberi

salam, ada kepercayaan, kita akan sakit atau tersesat dalam perjalanan. Jenis

kepercayaan lain masyarakat di Kota Binjai yang masih memegang teguh adat-

istiadat leluhurnya, tampak dalam kehidupan sehari-hari seperti kenduri turun ke

Page 114: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

95

sawah, memberkati bayi yang baru lahir, kenduri arwah (mengirim doa), dan

sebagainya.

2.2.4 Sistem kekerabatan

Sistem kekerabatan dalam kebudayaan Melayu Sumatera Utara

berdasarkan pada pihak bapak maupun ibu, dan masing masing-masing anak

wanita atau pria mendapat hak hukum adat yang sama. Dengan demikian, garis

keturunan ditentukan berdasarkan pada sistem patrilineal atau garis keturunan

bilateral, yaitu garis keturunan dari pihak ayah maupun ibu. Namun, dengan

masuknya agama Islam dalam kehidupan etnik Melayu yang dijadikan pandangan

hidupnya, maka garis keturunan cenderung ke arah garis keturunan patrilineal,

yaitu berdasarkan garis keturunan ayah.

Pembagian harta pusaka berdasarkan kepada hukum Islam (syarak) yang

terlebih dahulu mengatur pembagian yang adil terhadap hak syarikat, yaitu harta

yang diperoleh bersama dalam sebuh pernikahan suami-istri. Hak syarikat ini

tidak mengenal harta bawaan dari masing-masing pasangan. Harta syarikat

dilandaskan pada pengertian saham yang sama diberikan dalam usaha hidup, yang

artinya mencakup : (1) suami berusaha dan mencari rezeki di luar rumah; (2) istri

berusaha mengurus rumah tangga, membela dan mendidik anak-anak. Hak

masing-masing adalah 50%, separuh daripada harta pencarian. Hukum ini adalah

budaya Melayu Sumatera Utara, pada awalnya ditetapkan oleh Sultan Gocah

Pahlawan, ketika menjadi Wakil Sultan aceh, Iskandar Muda, di Tanah deli.

Sehingga kini hukum ini tetap berlangsung (Takari dan Fadlin:2014).

Page 115: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

96

Sistem kekerabatan etnik Melayu di Kota Binjai menggunakan sistem

kekerabatan secara vertikal yang dimulai dari urutan tertua sampai yang termuda,

peristilahan ini merupakan sistem adat yang dipegang teguh oleh suku Melayu

dalam bertutur yang menunjukkan sopan santun dalam berkomunikasi dengan

sesama baik dari anak-anak hingga orang tua. Adapun urutan sistem kekerabatan

tersebut adalah : (1) nini, (2) datu, (3) oyang (moyang), (4) atok (datuk), (5) ayah

(bapak), (6) anak, (7) cucu, (8) cicit, (9) piut, dan (10) entah-entah. Sedangkan

sistem kekerabatan secara horizontal adalah (1) saudara satu ibu dan satu ayah

(ayah tiri), (2) saudara sekandung yaitu saudara seibu atau lain ayah, (3) saudara

seayah yaitu saudara satu ayah lain ibu (ibu tiri), (4) saudara sewali yaitu ayah nya

saling bersaudara, (5) saudara berimpal yaitu anak dari makcik (saudara

perempuan ayah).

Begitu pula berlaku panggilan atau sapaan dan istilah kekerabatan selain

sistem kekerabatan ini adalah sebagai berikut : (1) ayah, (2) emak, (3) abang

(abah), (4) akak (kakak), (5) uwak (saudara ayah atau ibu yang lebih tua

umurnya), (6) uda (saudara ayah atau ibu yang lebih muda umurnya), (7) uwak

ulung (saudara ayah atau saudara ibu yang pertama baik laki-laki maupun

perempuan), (8) uwak ngah (uwak tengah, saudara ayah atau saudara ibu yang

kedua baik laki-laki maupun perempuan), (9) uwak alang (saudara ayah atau

saudara ibu yang ketiga baik laki-laki maupun perempuan), (10) uwak utih

(saudara ayah atau saudara ibu yang keempat baik laki-laki maupun perempuan),

(11) uwak andak (saudara ayah atau saudara ibu yang kelima baik laki-laki

maupun perempuan), (12) uwak uda (saudara ayah atau saudara ibu yang keenam

Page 116: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

97

baik laki-laki maupun perempuan), (13) uwak ucu (saudara ayah atau saudara ibu

yang bungsu/paling akhir baik laki-laki maupun perempuan).

Selain itu, ada juga istilah kekerabatan lainnya yang digunakan yaitu: (1)

mertua (kedua orang tua istri), (2) besan (sebutan antara orang tua istri atau

sebaliknya), (3) menantu (kepada suami atau istri dari anak), (4) ipar (suami dari

saudara perempuan atau istri dari saudara laki-laki).

2.2.5 Kesenian

Masyarakat Melayu di Kota Binjai memiliki berbagai genre kesenian,

yang difungsikan di dalam kehidupan mereka. Kesenian-kesenian ini hidup dan

berkembang terus sampai sekarang, diantaranya seperti: Barzanji dan Marhaban,

Pantun, Hadrah, Rinjis-rinjis dan Anak Ikan, Tari Serampang Dua Belas, Tari

Persembahan, Tari Zapin atau Gambus, Tari Inai, Ronggeng, dan lain-lain.

Barzanji dan Marhaban adalah seni berunsur Islam yang umum digunakan

di dalam upacara-upacara yang berkaitan dengan agama Islam dalam kebudayaan

Melayu, seperti perkawinan, khitanan, mengantar calon dan menyambut haji,

festival-festival budaya Islam, dan lain-lain. Kesenian ini bersumber dari Kitab

Al-Barzanji yang di dalamnya adalah kisah tentang kehidupan Nabi Muhammad.

Kitab ini dikarang oleh ulama Islam ternama yaitu Syekh Ahmad Barzanji. Seni

barzanji biasanya disajikan secara bersama dengan seni marhaban sekaligus,

sebab keduanya memang dua genre seni yang selalu berpasangan.

Selanjutnya adalah pantun yang merupakan salah satu genre sastra

tradisional Melayu yang paling lazim dan umum digunakan dalam berbagai

Page 117: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

98

konteks kebudayaan Melayu. Pantun dapat terdiri dari dua baris, empat baris, dan

enam baris. Penggal pertama adalah sampiran dan penggal kedua adalah isi

pantun. Antara sampiran dan isi pantun terjadi kesatuan, baik dari segi isi, tema,

dan rima (persajakan). Yang paling umum adalah pantun empat baris atau pantun

empat rangkap, dengan rima rata (a-a-a-a) maupun binari (a-b-a-b). Pantun dapat

disajikan dengan gaya berbicara sehari-hari, tetapi dapat juga dinyanyikan dengan

berbagai melodi dalam budaya musik Melayu.

Berikutnya hadrah yaitu kesenian khas Melayu yang berunsur Islam.

Hadrah merupakan perpaduan seni membawakan gendang dengan para penari

yang menari dengan gaya duduk serta lenggak lenggok lemah gemulai disertai

gerakan yang dimodifikasi hingga timbul satu kesatuan gerak. Biasanya alunan

gendang dibawakan oleh tiga orang penabuh dan lagu yang didendangkan adalah

yang bernafaskan Islami.

Rinjis-rinjis dan Anak Ikan adalah dua lagu yang paling umum digunakan

untuk mengiringi upacara tepung tawar yang menjadi salah satu bahagian dari

keseluruhan rangkaian upacara perkawinan adat Melayu. Lagu ini akan terus

mengiringi para sanak keluarga dan tetamu yang menepungtawari kedua

mempelai. Panjang dan pendeknya persembahkan disesuaikan dengan konteks.

Penyanyi pula bisa berhenti sementara musik terus saja dipersembahkan.

Tari Serampang Dua Belas (XII) adalah tari yang berasal dari Kesultanan

Serdang, pada awalnya disebut musik dan tari Pulau Sari yang kemudian

dipolakan oleh Guru Sauti dibantu oleh seniman O.K. Adram. Tarian ini menjadi

begitu populer di era awal-awal kemerdekaan Republik Indonesia. Tarian ini

Page 118: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

99

bercerita tentang pengalaman sepasang kekasih dari mulai kenal, memadu kasih,

sampai bersanding di atas pelaminan. Tarian ini setiap waktu selalu

diperlombakan, termasuk di Kota Binjai sendiri.

Tari Persembahan atau sering disebut juga Tari Makan Sirih adalah sebuah

tari kreasi baru yang telah mentradisi, umumnya digunakan untuk menyambut

tamu. Gerakan tari yang digunakan umunya gerak tari Lenggang Patah Sembilan,

juga menggunakan properti berupa tepak. Penari yang membawa tepak akan

menghaturkan tepak yang berisi sirih kepada para tamu yang dihormati.

Selanjutnya Tari Zapin atau Gambus adalah satu jenis tari dalam

kebudayaan Melayu dan berbagai kelompok masyarakat Nusantara ini yang

begitu populer. Tarian ini dipercayai berasal dari kawasan Arabia, khususnya

Yaman. Tarian ini awalnya digunakan untuk hiburan para tetamu di acara pesta

perkawinan. Tari zapin memiliki berbagai nama sesuai dengan judul lagu atau

musik yang diciptakan untuk mengiringinya. Dalam kebudayaan Melayu di antara

tari zapin yang terkenal adalah Ya Salam, Selabat Laila, Zapin Persebatian, Bunga

Hutan, Lancang Kuning, Menjelang Maghrib, Zapin Deli, Zapin Kasih dan Budi,

Zapin Serdang, dan lain-lain.

Tari Inai adalah salah satu tarian yang digunakan pada saat upacara malam

berinai adat Melayu, dan menurut kepercayaan orang tua dulu, upacara malam

berinai dapat menjauhkan pengantin dari hal-hal yang buruk ketika telah berumah

tangga nanti. Tetapi kini semakin berkembangnya pola fikir dan religi masyarakat

terhadap fungsi upacara malam berinai sekaligus Tari Inai hanya sebagai

pelengkap upacara adat.

Page 119: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

100

Ronggeng adalah sebuah genre tari pergaulan sosial dalam kebudayaan

Melayu Sumatera Utara yang begitu populer. Ronggeng digunakan dalam

berbagai kegiatan budaya seperti untuk merayakan perkawinan, hiburan ditempat-

tempat hiburan di Sumatera Utara. Kesenian ronggeng ini adalah satu kegiatan

kesenian yang melibatkan beberapa penari (perempuan) menyanyi dan menari

melayani para penonton untuk menari bersama mereka, dan nyanyian tersebut

berupa berbalas pantun. Para penonton yang hendak menari atau menyanyi

bersama biasanya meminta kepada pihak penyelenggara saja.

Page 120: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

101

BAB III

UPACARA ADAT PERKAWINAN

MASYARAKAT MELAYU DI KOTA BINJAI

3.1 Gambaran Umum Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu

Jika dilihat secara sosial, budaya, maupun agama tujuan perkawinan

adalah untuk menjaga struktur sosial, terutama kekerabatan dalam kelompok etnik

atau yang lebih besar adalah seluruh kelompok manusia di dunia. Dengan

demikian, melalui perkawinan ini, maka akan terjaga hubungan kekerabatan yang

berakar dari hubungan darah. Institusi perkawinan ini akan menjaga eksistensi dan

istilah kekerabatan seperti: ayah, ibu, nini, moyang, anak, cucu, cicit, piut, dan

seterusnya. Begitu pentingnya institusi perkawinan ini dalam kebudayaan Melayu,

sehingga diatur oleh adat Melayu, secara rinci, berlapis-lapis, namun menjadi

identitas yang khas. Sebagai contoh hubungan kekerabatan karena faktor

perkawinan ini menjadikan dirinya yang berasal dari etnis lain dapat dikatakan

masuk menjadi Melayu karena faktor perkawinan.

Namun demikian, selaras dengan konsep adat yang dipakai dalam

kebudayaan Melayu yaitu adat bersendikan syarak, syarak bersendikan

kitabullah, maka adat perkawinan Melayu juga mengacu kepada ajaran Islam

mengenai perkawinan. Terapannya dalam kebudayaan Melayu, selain

menggunakan konsep perkawinan dalam Islam, juga diselaraskan dengan budaya

Melayu, yang membedakan upacara perkawinan ini dengan negeri-negeri Islam di

seluruh dunia.

Page 121: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

102

Perkawinan dalam perspektif adat Melayu merupakan salah satu masa

dalam siklus kehidupan setiap manusia yang bernilai religius dan budaya. Apabila

dibandingkan dengan fase kehidupan yang lainnya, maka perkawinan dapat

dikatakan sangat khas dan dipandang sebagai peristiwa yang sangat khusus.

Perhatian kultural berbagai pihak yang berkepentingan dengan acara (istiadat)

perkawinan ini, akan banyak tertumpu kepadanya. Di antaranya adalah mulai dari

memikirkan proses akan menikah, persiapannya, upacara pada hari perkawinan,

hingga setelah upacara usai dilaksanakan.

Penjelasan mengenai tahap-tahap, terminologi dan ciri khas perkawinan

etnis Melayu, akan dijelaskan pada bab ini khususnya yang berada dalam wilayah

kebudayaan melayu Sumatera Utara. Pada kebudayaan etnis Melayu dikawasan

Kota Binjai ini, biasanya berjalan secara konseptual dan praktik, atas persetujuan

keluarga dari kedua belah pihak calon pengantin. Biasanya pernikahan akan

dilakukan jika masing-masing calon pengantin sudah dewasa dan akil baligh. Ini

berarti seorang pria dan wanita dapat dinikahkan oleh tuan kadi apabila telah

dewasa (akil baligh menurut hukum Islam).

Menurut Bapak Salim (informan) sebuah perkawinan yang ada pada etnis

Melayu di Kota Binjai biasanya berawal dari merisik melalui perantara kedua

belah pihak kemudian dilanjutkan dengan pertunangan (antara pihak wanita dan

pihak pria mengikat janji) yang waktunya ditentukan oleh kedua belah pihak.

Dalam masa pertunangan itulah seorang gadis dan pemuda berkenalan terlebih

dahulu. Kemudian masa perkenalan dan pertunangan tersebut dinaikkan ke

jenjang yang lebih tinggi yaitu masa perkawinan.

Page 122: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

103

3.2 Pembagian Upacara Perkawinan pada Masyarakat Melayu

Pada bagian ini akan membahas tentang pembagian upacara Perkawinan

Melayu yang merupakan salah satu bagian penting yang menyertai serangkaian

upacara pernikahan menurut adat budaya Melayu. Rangkaian upacara dan adat

istiadat perkawinan Melayu yang biasanya dilalui oleh sepasang mempelai

pengantin sebelum, selama, dan setelah pernikahan meliputi:

1. Merisik melalui Penghulu Telangkai

a. Merisik kecil

b. Merisik resmi

2. Meminang

a. Ikat Janji

b. Tukar tanda

3. Jamu Sukut

4. Mengantar Bunga Sirih.

5. Malam Berinai:

a. Berinai Curi

b. Berinai Kecil

c. Berinai Besar

6. Akad Nikah

7. Berandam dan mandi berhias

8. Bersanding

a. Tepung tawar

b. Nasi hadap-hadapan

Page 123: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

104

9. Mandi berdimbar

10. Meminjam pengantin.

Di antara berbagai ragam upacara tersebut bahwa yang perlu ditegaskan di

sini adalah hanya pada acara Merisik, Peminangan, Mengantar Bunga Sirih, Akad

Nikah, Bersanding dan Meminjam Pengantin yang menggunakan Hantaran.

3.2.1 Merisik melalui penghulu telangkai (merisik kecil dan merisik resmi)

Jika dalam sebuah keluarga, khususnya pada kebudayaan Melayu terdapat

seorang anak lelaki yang telah dewasa, maka biasanya orang tua selalu

membicarakan dan memberikan arahan-arahan mengenai jodoh anaknya. Secara

umum, pihak lelaki yang mencari pasangan hidupnya, sedangkan pihak

perempuan hanya menunggu datangnya seorang pria yang dapat menjadi

pasangan hidupnya. Jika kedua orang tua dari pria tersebut telah mendapatkan

calon untuk anaknya, maka secara diam-diam, tanpa diketahui orang lain, mereka

memanggil seorang wanita yang berusia relatif tua dan sudah terbiasa

mengerjakan tugas sebagai telangkai atau utusan untuk merisik ke rumah calon

istri sambil melihat tingkah laku si gadis serta kemungkinan orang tua gadis

tersebut menerima peminangan.

Merisik merupakan sebuah upaya dari seorang calon pengantin lelaki

dalam mendekati calon pengantin wanita yang masih belum diketahui apakah

sang calon sudah memiliki calon lain atau belum. Biasanya dilakukan oleh ibu-ibu

yang dijadikan utusan (Telangkai) untuk merisik dan mencari informasi tentang

sang calon. Kembali lagi ke dalam deskripsi upacara adat perkawinan Melayu.

Page 124: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

105

Dalam tahap awal ini, telangkai tidak resmi, yaitu wanita setengah baya tadi,

mengemukakan maksud dari pihak keluarga lelaki.

Ketika Merisik kecil selesai kemudian dilanjutkan dengan merisik resmi

yang dihadiri oleh sanak famili kedua belah pihak. Penghulu Telangkai adalah

utusan dari calon pengantin laki-laki kepada orang tua calon istri untuk

menanyakan hal-hal yang disepakati untuk dipersiapkan ketika acara peminangan

nanti. Jika telangkai ini telah berhasil melakukan tugas risikannya, maka biasanya

ia mendapat upah berupa pakaian atau baju (atau apapun) sebagai cenderamata

dari pihak laki-laki. Juga sebagai ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada telangkai ini.

3.2.2 Meminang

Selanjutnya dilakukan poses acara meminang yang diadakan setelah ada

kata sepakat dari kedua belah pihak. Dalam acara peminangan ini, kedua-dua

orang tua tidak boleh hadir, baik orang tua perempuan maupun orang tua laki-laki.

Hanya sanak keluargalah yang saling berhadapan, terutama anak beru yang paling

penting dalam konteks pertemuan peminangan ini. Merekalah sebagai orang

semenda (saudara) ) mengurus semua peralatan adat yang akan dibutuhkan oleh

keluarga. Pada hari yang ditentukan, serombongan pihak laki-laki yang dipimpin

anak beru (menantu laki-laki dan perempuan) dan orang tua yang berpengalaman

dalam hal adat perkawinan datang kerumah calon pengantin perempuan. Penghulu

telangkai ikut serta sebagai saksi, karena dari awal penghulu telangkai sudah

menjadi penghubung resmi.

Page 125: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

106

Selain itu, tata cara adat Melayu menentukan bahwa kaum perempuan

biasanya masuk dan duduk di ruangan dalam rumah, di sisi lain golongan laki-

laki, baik dari pihak perempuan maupun laki-laki duduk di ruangan depan atau

tengah rumah, yang disaksikan oleh penghulu telangkai sebagai penengah (wasit)

adat, apabila ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak, yang berkepentingan

ini. Biasanya yang tertua ataupun yang mampu diantara mereka jadi pimpinan.

Utusan ini bertujuan, agar calon pengantin perempuan setuju diikat secara adat

dalam menuju jenjang perkawinan dengan calon pengantin laki-laki. Hal ini perlu

disampaikan kembali di depan orang banyak, agar jangan sampai terjadi salah

paham dikemudian hari. Dalam acara meminang ini, pihak laki-laki datang

membawa serta tepak sirih sebanyak lima jenis, yang terdiri dari:

1) Tepak sirih pembuka kata

1) Tepak sirih merisik

2) Tepak sirih meminang

3) Tepak sirih bertukar tanda

4) Tepak sirih ikat janji dan beberapa tepak sirih pengiring.

Sedangkan dari pihak perempuan juga telah menanti dengan menyiapkan tiga

tepak sirih, yaitu diantaranya adalah :

1) Tepak menanti

2) Tepak ikat janji

3) Tepak tukar tanda

Selain dari tepak-tepak tersebut, disediakan pula makanan-makanan yang

dihidangkan apabila acara peminangan telah selesai dilaksanakan. Ini merupakan

Page 126: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

107

jamuan bersama antara pihak utusan (biasanya keluarga) laki-laki dan perempuan,

yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi agar lebih akrab lagi.

Untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam proses pemberian tepak

ini pada umumnya selalu diiringi dengan pantun ataupun bahasa kiasan,

ungakapan, dan sebagainya. Jika kedua belah pihak telah berhadapan, maka

dimulai dari pihak perempuan memberikan sebuah tepak sirih (Sirih Menanti)

kepada pihak tamu keluarga laki-laki sebagai penyambut tamu sambil berkata :

“Terbentang luas bumi dan lautan, Matahari pun bersinar terang, Sang bayu pula bertiup sepoi, Sedang awan berarak megah, Di angkasa sana awan berarak mesra, Burung-burung pun ria bersenandung ceria, Kami lihat tetamu datang dengan tujuan, Berbinar wajah alamat sentosa, Kami terima di gubuk yang serba kurang, Membuat kami ahlil bait bersuka cita. “Burung belibis terbang mengawan, Hinggap sebentar di pohon alpukat, Tetamu datang apa gerangan, Harus disambut secara adat. “Oleh sebab itulah, tuan-tuan Sirih nanti kami sorongkan”.

Diiringi dengan pantun:

“Jikalau pergi ke Kota Pinang “Luasnya kebun merata-rata Makan sirih sekapur seorang Itulah mula asal kata”. Dalam konteks kebudayaan Melayu, secara umum pihak laki-laki harus

lebih banyak mengalah dalam menerima sindiran. Hal ini merupakan prinsip dari

kalah untuk menang, biarlah mengalah asalkan maksudnya untuk meminang

tercapai. Kemudian setelah itu, tepak sirih bagi pihak laki-laki ini diedarkan oleh

Page 127: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

108

pihak perempuan sambil masing-masing mengambil sirih tersebut lalu dimakan.

Setelah tepak pertama selesai, dilanjutkan dengan menyerahkan tepak sirih oleh

pihak laki-laki kepada pihak perempuan, sambil berpantun sebagai berikut :

“Kami datang membawa pesan Salam takzim penuh keikhlasan Dari keluarga yang jadi pangkalan Semoga kita dalam lindungan tuhan “. “Tinggi-tinggi si matahari Anak kerbau mati tertambat Sudah lama kami mencari Tempat berteduh di hujan lebat”. Ketika akan menyodorkan tiap-tiap tepak haruslah dengan sangat hati-hati,

jangan sampai posisi tepaknya terbalik. Tepak sirih yang dari pihak laki-laki

diberikan pula kepada pihak perempuan dan keluarga pihak perempuan.

Kemudian dari pihak laki-laki memberikan Tepak Merisik sambil memberi

tahukan maksud dan tujuan yang diwakilinya menggunakan bahasa kiasan,

ungkapan, pantun, dan sejenisnya. Apabila maksud dikatakan secara langsung

atau terang-terangan, maka juru bicara tersebut dapat dikatakan kasar dan tidak

tahu adat sopan santun.

Dengan demikian membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbalas

pantun, hingga akhirnya mendapatkan penyelesaian sesuatu, terutama ketika pihak

laki-laki mengutarakan maksud kedatangannya, maka seluruh tamu

mendengarkan dengan penuh perhatian. Secara resmi pihak perempuan bertanya

siapa kira-kira pihak calon yang meminang, siapa gadisnya yag hendak dipinang.

Akhirnya semuanya diterima oleh pihak perempuan. Kemudian, mulailah mereka

memakan sirih risik, Setelah risik diterima, maka pihak laki-laki menyodorkan

kepada pihak perempuan tepak peminang dan pihak perempuan setelah

Page 128: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

109

mendengar niat dan janji laki-laki lalu menerima sirih peminang tersebut dan

diberikan pula ke ruangan belakang agar dicicipi oleh keluarga.

Setelah seluruh rangkaian acara ini selesai, maka pihak laki-laki

mengeluarkan sebentuk cincin, yang telah dimasukkan dalam sebuah tempat yang

indah berhias dan disertai oleh sebuah tepak bertukar tanda, langsung diserahkan

kepihak perempuan. Demikian juga pihak perempuan menyorongkan sebuah

tanda benda berharga dalam baki yang telah dihiasi disertai tepak bertukar tanda.

Tanda ini boleh berupa cincin ataupun perhiasan lain. Setelah bertukar tanda,

maka pihak laki-laki menyorongkan pula sebuah tepak ikat janji, untuk

memperbincangkan dan menentukan: hari pernikahan, mengantar sirih besar, hari

mengantar mas kawin, hari bersanding, besarnya jumlah mas kawin, adat-adat lain

yang dipakai, syarat-syarat seperti yang diuraikan diwaktu meminang.

3.2.3 Jamu sukut

Acara jamu sukut merupakan acara yang tujuan utamanya adalah untuk

memberitahukan atau mengabarkan kepada keluarga masing-masing calon

pengantin, bahwa telah terjadi acara peminangan, antara dua kerabat besar ini.

Acara ini juga sekaligus sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas segala

rahmat dan hidayah-Nya kepada kedua keluarga besar ini. Selepas saja

peminangan secara resmi diterima oleh pihak perempuan, maka baik ibu dan ayah

dari calon pengantin perempuan maupun kedua orang tua dari calon pengantin

laki-laki masing-masing mengadakan sebuah jamuan (kenduri) untuk

mengabarkan keluarga besar mereka masing-masing tentang peminangan yang

Page 129: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

110

baru diterima. Pada beberapa tempat di daerah Sumatera Timur pada umumnya

acara kenduri yang seperti ini disebut jamu sukut.

Jamu sukut adalah acara memberikan jamuan makan yang disediakan oleh

orang tua calon pengantin untuk kaum kerabat dan tetangga terdekat. Tujuan acara

tersebut adalah untuk memberitahukan acara peminangan dari pihak laki-laki

untuk meminang calon istri (pihak yang menerima pinangan), jamuan makan ini

diadakan oleh orang tua calon pengantin perempuan sambil mengharapkan juga

bantuan moral dan material dari keluarga, serta kaum kerabat terdekat. Bantuan

ini diharapkan dapat meringankan beban persoalan yang dihadapi pihak orangtua

calon mempelai perempuan. Sejak itu tuan rumah hanya memperhatikan proses

kerja, menyediakan bahan dan hal-hal yang diperlukan. Sedangkan pelaksanaan

dan tanggung jawab atas lancarnya pekerjaan diserahkan kepada anak beru dan

keluarga lainnya.

Setelah selesai jamu sukut, maka pihak laki-laki juga pihak perempuan

memberi kabar kepada semua keluarga. Sewaktu mengundang diwajibkan

membawa tepak sirih yang dibungkus dengan kain.

3.2.4 Mengantar bunga sirih

Mengantar bunga sirih bertujuan untuk meramaikan suasana iring-iringan

dari pihak laki-laki ke rumah pihak perempuan. Jumlah bunga sirih dapat

menunjukkan banyaknya keluarga dan kerabat pihak laki-laki. Dengan demikian

tepak bunga sirih pun dibuat dengan bermacam-macam bentuk yang indah dan

beraneka ragam warna . Misalnya bentuk burung, bunga, rumah, buah, binatang

Page 130: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

111

dan lain-lain. Biasanya di dalam bunga sirih ini diletakkan secarik kertas yang

berisi pantun atau kata-kata sindiran yang manis yang ditujukan kepada kedua

mempelai.

Namun seiring berjalannya waktu bunga sirih ini berganti dengan benda-

benda yang lebih bermanfaat seperti: alat sholat, pakaian, peralatan mandi, buah,

makanan yang juga dibentuk dengan berbagai bentuk yang indah dan cantik, hal

ini mungkin disebabkan zaman sekarang sulit mendapatkan sirih yang banyak

untuk dirangkai dan juga zaman sekarang jarang orang yang mau makan sirih

seperti orang-orang dahulu sehingga jika dipaksakan dibuat maka sirih-sirih

tersebut akan terbuang percuma,perubahan ini dapat diterima suku Melayu karena

sesuai dengan semboyan orang melayu “Sekali air bah sekali tepian berubah”

maksudnya suku melayu dapat menerima perubahan selagi tidak melanggar

syariat agama dan adat.

3.2.5 Malam berinai

Upacara berinai merupakan pengaruh dari ajaran Hindu. Perhelatan ini

memiliki makna dan tujuan untuk menjauhkan diri dari bencana, membersihkan

diri, dan melindungi calon pengantin dari hal-hal yang tidak baik. Bentuk

kegiatannya bermacam-macam dengan tujuan mempersiapkan calon pengantin

agar tidak menemui masalah di kemudian hari. Hal yang paling dikenal dalam

upacara ini biasanya adalah kegiatan memerahkan kuku, tetapi sebenarnya masih

banyak hal lain yang perlu dilakukan. Disamping itu tujuannya juga untuk

memperindah calon pengantin agar terlihat lebih bercahaya, menarik, dan cerah.

Page 131: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

112

Upacara ini merupakan lambang kesiapan pasangan calon pengantin untuk

meninggalkan hidup menyendiri dan kemudian menuju kehidupan rumah tangga.

Dalam ungkapan adat disebutkan :

Malam berinai disebut orang Membuang sial muka belakang Memagar diri dari jembalang Supaya hajat tidak terhalang Supaya niat tidak tergalang Supaya sejuk mata memandang Muka bagai bulan mengambang Serinya naik tuah pun datang Upacara berinai diadakan sehari sebelum pelaksanaan akad nikah di rumah

pengantin perempuan dan dihadiri oleh famili dan teman-teman terdekat dari

calon pengantin. Ada tiga upacara berinai yaitu berinai curi, berinai kecil dan

berinai besar. Adapun pelaksanaan malam berinai yang dilakukan oleh pihak laki-

laki hanya tepung tawar oleh keluarga dan teman-temannya saja, sedangkan

malam berinai yang dilakukan oleh pihak perempuan ialah serangkaian acara

sakral malam berinai diawali dengan kenduri arwah (mendoakan leluhur),

bersalaman kepada kedua orangtua (memohon restu) sebelum calon pengantin

wanita duduk diatas pelaminan, kemudian dilanjutkan oleh acara hiburan dan

kemudian Tari Inai ditampilkan sebagai pelengkap kesakralan dan menandakan

dimulainya upacara malam berinai tersebut.

Biasanya malam berinai dilakukan selama 3 malam berturut-turut yakni :

Malam berinai pertama disebut Malam Inai Curi ialah pengantin yang diberi inai

oleh teman-temannya sewaktu ia tidur sehingga tidak ketahuan. Pada pelaksanaan

malam berinai ini sebelumnya disepakati terlebih dahulu oleh teman-teman dari

calon pengantin secara diam-diam, agar acara ini dapat berjalan sesuai dengan

Page 132: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

113

rencana yang telah diatur dan tidak diketahui sama sekali oleh calon pengantin.

Malam kedua disebut malam Inai kecil, pengantin wanita dihiasi, didandani dan

didudukkan di atas pelaminan. Dalam pelaksanaan malam berinai ini, sebelumnya

telah mengundang dan melibatkan sanak keluarga, tetangga, dan kerabat seperti;

saudara ayah atau saudara ibu baik laki-laki maupun perempuan, untuk

menghadiri acara tersebut serta meminta mereka untuk ikut menepungtawari calon

pengantin. Lalu dilanjutkan dengan malam Inai besar, pada saat pengantin duduk

di pelaminan inilah Tari Inai dan kesenian-kesenian Melayu lainnya seperti rodat,

hadrah, gambus, dan ronggeng, dimainkan untuk memeriahkan acara tersebut.

Namun Tari Inai ditampilkan terlebih dahulu sebelum tarian Melayu lainnya,

kemudian pengantin wanita dipasangkan inai pada kuku jari-jari tangan dan

kakinya terlebih dahulu oleh kedua orangtuanya, lalu kemudian dilanjutkan

dengan keluarga, yang secara berurutan terdiri dari : datu, nini, abah, emak, akak,

uwak, uda, uwak ulung, uwak ngah, uwak alang, uwak utih, uwak andak, uwak

uda, uwak ucu, dan yang terakhir adik serta teman-teman dekatnya. Setelah semua

acara selesai dan pada saat pengantin wanita dipasangkan inai inilah yang

sebenarnya disebut berinai besar. Tetapi kini malam berinai hanya dilakukan satu

malam dan acara sakralnya diadakan dirumah pihak perempuan saja karena faktor

dana dan waktu yang kurang mendukung. Sehingga, malam berinai yang

dilakukan hanya malam berinai besar saja yang dihadiri seluruh keluarga dan

kerabat pihak perempuan.

Tari Inai merupakan salah satu upacara adat masyarakat Melayu di Kota

Binjai yang bisa dikatakan sebagai pelengkap upacara adat, yang dilakukan oleh

Page 133: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

114

golongan masyarakat yang tingkat perekonomiannya relatif baik. Jika Tari Inai

atau upacara malam berinai tidak diadakan, upacara pernikahan keesokan harinya

akan tetap berlangsung. Kesenian Tari Inai adalah merupakan seni pertunjukan

yang melibatkan tari dan musik. Dahulu, malam berinai dilakukan dalam waktu

yang bersamaan oleh pasangan calon pengantin. Hanya saja secara teknis

dilakukan secara terpisah, bagi pengantin perempuan dilakukan di rumahnya

sendiri, begitu pula dirumah pengantin laki-laki. Namun, kini hanya dilakukan di

rumah pengantin wanita saja, sedangkan di rumah pengantin pria tidak dilakukan

upacara malam berinai. Akan tetapi inai akan dihantar dari rumah pengantin

perempuan kerumah si calon pengantin laki-laki. Kemudian menurut adat

diadakan tepung tawar dan dilanjutkan pemasangan inai ke kuku jari-jari tangan

dan kakinya oleh keluarga dan teman-teman dekat calon pengantin laki-laki.

Gambar 3.1 Pemakaian Inai (Sumber. Syarifah Aini, 2013)

Gerakan Tari Inai yang dilakukan merupakan kombinasi dari gerak-gerak

hewan atau kejadian-kejadian alam, sehingga gerakannya dibuat hampir

menyerupai gerakan silat. Pada dasarnya alat-alat musik yang biasa digunakan

untuk mengiringi Tari inai ini adalah sebuah serunai Melayu yang berfungsi

Page 134: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

115

sebagai pembawa melodi, satu atau dua buah gendang Melayu satu muka

(gendang ronggeng), dan sebuah gong.

Rentak musik yang disajikan berdasarkan irama musik silat seperti yang

telah diketahui bahwa musik dari Melayu Kota Binjai yang selalu digunakan

adalah musik Melayu yang berirama dan bertajuk patam-patam. Gendang patam-

patam merupakan sebuah istilah musikal dalam kebudayaan musik Karo. Selain

pada kebudayaan musik Karo, istilah patam-patam ini juga dapat ditemukan

dalam kebudayaan musik Melayu. Seperti pada awal mulanya judul musik ini

terkenal di wilayah Melayu khususnya daerah Melayu Asahan. Sedangkan pada

masyarakat Karo, patam-patam merupakan judul sebuah komposisi instrumental

musik tradisional. Komposisi yang dimaksud tersebut adalah melodi dan juga

ritem yang dihasilkan dari permainan gendang lima sendalanen.

Namun, dari hasil pengamatan dilapangan, alat-alat musik yang biasa

digunakan untuk mengiringi Tari Inai ini adalah sebuah biola, akordion, gendang

ronggeng dan keyboard. Hal itu dipengaruhi karena adanya perubahan dalam

penggunaan alat musik, akan tetapi musik dalam penyajian Tari Inai hingga saat

ini masih tetap menggunakan rentak patam-patam.

Gambar 3.2 Penari Inai pada Upacara Malam Berinai (Sumber. Muhammad Takari dan Tarwiyah, 2013)

Page 135: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

116

3.2.6 Acara akad nikah

Umumnya akad nikah dilaksanakan pada pagi hari, diantara sekitar pukul

8 atau 9 pagi. Diawali dari calon pengantin laki-laki yang diantarkan oleh

keluarga dan sanak famili ke rumah pihak perempuan untuk mengucapkan akad

nikah, dan biasanya membawa serta hantaran berupa :

1. Uang mahar seperti yang telah dijanjikan dan disepakati oleh kedua belah

pihak, biasanya uang mahar tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya oleh

calon pengantin pada waktu nikah.

2. Uang tambahan dibungkus dan diikat dengan benang perca warna-warni

diikat dengan simpul hidup. Kemudian uang yang telah dibungkus

itu dimasukkan ke dalam “uncang”, dan dibungkus pula dalam sehelai

kain panjang, setelah itu diletakkan di atas sebuah dulang kecil yang

diberi nama “semerip”. Uang mahar ini digendong oleh ibu dari mempelai

laki-laki sewaktu dibawa ke rumah pihak perempuan dengan penuh kasih

sayang seperti menggendong bayi laki-lakinya.

3. Pahar berisi pulut kuning dan ayam panggang yang telah dipersiapkan

sebelumnya.

4. Tepak nikah yang di dalamnya dimasukkan sebagian upah nikah

untuk tuan kadi yang biasanya dibayar oleh kedua belah pihak.

Pada kesempatan yang sama pihak perempuan juga mempersiapkan

tepak sirih dan pahar berisi pulut kuning dan panggang ayam yang akan

ditukarkan dengan hantaran dari pihak laki-laki. Jika rombongan pihak laki-laki

telah sampai maka pengantin laki-laki didudukkan di sebuah tilam yang di atasnya

Page 136: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

117

dibentangkan tikar dan dilapisi dengan kain sehingga terlihat lebih rapih dan

bersih. Tepak sirih nikah, pulut kuning dan bungkusan uang mahar berada di

tengah-tengah majelis atau keluarga dan tamu.

Kemudian tuan rumah menyodorkan tepak sirih penyambut untuk

dimakan dan dimulailah acara berpantun untuk pengantar nikah, setelah itu maka

oleh anak beru dari pihak perempuan dibukalah bungkusan uang mahar secara

hati-hati dan dihitung jumlah isinya jika telah cukup maka oleh famili yang

tua-tua bergantian maksudnya agar perkawinan itu nanti mendapat kekekalan

dan keselamatan seperti perkawinan orang tua-tua dulu, kemudian uang

diserahkan kepada ibu bapak pengantin perempuan.

Sebagaimana lazimnya dalam adat perkawinan menurut ajaran agama

Islam, upacara akad nikah harus mengandung pengertian ijab dan kabul.

Pemimpin upacara ini biasanya adalah tuan kadi atau pejabat lain yang

berwenang. Setelah pernyataan ijab kabul telah dianggap sah oleh para saksi,

maka dilanjutkan dengan dibacakannya doa walimatul urusy yang dipimpin oleh

tuan kadi atau orang yang telah ditunjuk. Kemudian pengantin laki-laki

mengucapkan taklik (janji nikah) yang dilanjutkan dengan penandatanganan surat

janji nikah.

Seluruh rangkaian upacara akad nikah ini diakhiri dengan pembacaan doa

untuk menandai dapat dimulainya acara berikutnya yaitu makan bersama. Lalu

pihak laki-laki pulang dengan membawa pahar pulut kuning yang telah

ditukarkan dari pihak perempuan serta alat-alat lainnya seperti” benda tanda”

yang diserahkan dulu. Akan tetapi dalam kenyataan yang dijumpai di masyarakat,

Page 137: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

118

sering juga akad nikah ini tidak dapat berjalan lancar. Biasanya yang selalu

mendapatkan gangguan adalah calon mempelai laki-laki, terkadang pada waktu

pengucapan ijab kabul tersebut bisa sampai diulang-ulang beberapa kali hingga

jelas. Keadaan tersebut biasanya diakibatkan oleh sesuatu gangguan secara

supranatural yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang tidak senang serta

menghendaki gagalnya acara ini. Dalam budaya Melayu, dipercayai bahwa

masalah ini adalah berasal dari gangguan makhluk halus terhadap pengantin pria,

wanita, dan juga keluarganya.

3.2.7 Berandam dan mandi berhias

Upacara berandam biasa dilakukan di rumah pengantin perempuan.

Dengan cara si calon pengantin perempuan digunting rambutnya sedikit-sedikit

saja dengan menggunakan pisau cukur, lalu calon pengantin tersebut diandam

atau dikerik rambut-rambut halus yang ada di wajah agar cantik ketika

didandani, setelah itu pengantin melanjutkannya dengan mandi berhias yaitu

mandi dengan air wangi-wangian. Setelah itu bersiap-siap untuk didandani. Di

tempat yang terpisah, calon pengantin laki-laki juga melakukan upacara

berandam.

3.2.8 Bersanding (tepung tawar dan nasi hadap-hadapan)

Dalam keseluruhan rangkaian upacara adat perkawinan Melayu, terdiri

lagi dari bahagian-bahagian yang lebih kecil. Dimulai dari prosesi rombongan

pengantin lelaki memasuki halaman rumah. Kemudian dilanjutkan dengan

Page 138: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

119

hempang batang. Seterusnya ada juga hempang pintu, kemudian pijak batu lagan.

Diteruskan dengan pengembang tikar, buka tabir, buka kipas, tepung tawar,

makan nasi hadap-hadapan, acara naik sembahan, serah terima pengantin, dan

mandi bedimbar.

Pelaksanaan upacara bersanding diadakan di rumah pengantin

perempuan. Pengantin perempuan telah dirias dengan memakai pakaian adat

lengkap, bersanggul dan menggengam sirih genggam kemudian naik ke atas

pelaminan dan ditutup beberapa pintu dan hempang kipas dengan

menggunakan kain panjang atau selendang. Pihak laki-laki yang terdiri atas

kerabat dekat ikut serta untuk mengantar pengantin laki-laki yang telah

memakai destar dan menggenggam sirih genggam. Adapun beberapa jenis

hantaran yang dibawa pada acara bersanding antara lain :

1. Balai berbentuk meja kecil bertingkat, yang terbuat dari papan dengan

ukiran diluarnya, berkaki empat, tinggi kaki lebih kurang 40 cm.

Umumnya kotak balai berbentuk segi empat; segi lima; segi enam atau segi

delapan tinggi tiap tingkat lebih kurang 10 cm. Jumlah tingkatan balai

biasanya selalu ganjil seperti ; 1, 3, dan 5. Masing-masing tingkatan balai

tersebut berisi pulut kuning, namun pada tingkat pertama atau yang paling

atas pada posisi di tengah-tengah balai diletakkan satu ekor ayam panggang

yang dipacakkan bunga kemuncak, di tingkat kedua dipacakkan bunga telur

dan pada tingkat yang paling bawah di pacakkan merawal atau bendera. Rata-

rata tingkat ketinggian sebuah balai dapat diartikan sebagai kedudukan dan

posisi yang memiliki balai. Semakin tinggi tingkatan balai, menunjukkan

Page 139: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

120

semakin tinggi pula kedudukan yang mempunyai acara. Kini yang sering di

dapati pada acara perkawinan, ketinggian balai hanya sampai pada tiga

tingkat. Untuk warna balai kuning dan putih dikhususkan bagi kalangan raja

dan bangsawan. Warna kuning untuk upacara perkawinan, menyambut

tamu dan lain-lain. Sedangkan warna putih untuk upacara khataman, ataupun

naik haji. Namun untuk rakyat biasa balai ini boleh berwarna warni. Adapun

makna yang terkandung dalam alat-alat pada balai ini adalah:

a. Pulut kuning berarti lambang kesuburan dan kemuliaan

b. Panggang ayam berarti lambang pengorbanan

c. Telur ayam berarti lambang keberhasilan, keturunan, perkembangan,

kejayaan,

d. Bunga kemuncak berarti lambang pelindung, pengayom, pemimpin,

kukuh dan jaya

e. Bendera atau merawal berarti lambang persatuan, kehormatan,

kemuliaan

2. Tepak sirih penyongsong

3. Bunga sirih

4. Nasi besan (nasi dengan lauk pauknya)

5. Sebaki tabur taburan tepung tawar (beras putih, beras kuning, bertih,

bunga rampai)

6. Tujuh buah telur ayam mentah (telur aluan)

7. Sisa uang hantaran

8. 2 (dua) Uncang uang hempang pintu

Page 140: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

121

9. 2 (dua) uang buka hempang kipas, yang dibungkus di dalam uncang

kuning oleh kedua anak beru perempuan dan laki-laki.

10. Hempang Batang

Ketika rombongan pengantin laki-laki tiba di halaman rumah pengantin

perempuan, ditandai oleh masuknya terlebih dahulu anak beru, sebab ketika

rombongan tersebut akan memasuki pintu rumah telah dihempang dengan sehelai

kain yang disebut hempang batang dan dijaga oleh anak beru laki-laki dari pihak

perempuan sementara pihak tuan rumah bersiap-siap untuk menaburkan

segenggam bertih dan beras kunyit kepada rombongan pengantin laki-laki.

Setelah berdebat dengan saling berbalas pantun, maka diserahkanlah uang

hempang pintu tersebut. Setelah itu maka rombongan laki-laki diijinkan masuk

ke rumah, akan tetapi ketika sampai di dekat pelaminan terhalang lagi karena

adanya hempang kedua yang dijaga oleh anak beru perempuan dari pihak

perempuan setelah berdebat berpantun maka uang buka kipas diserahkan,

setelah itu dipenuhi, dibuka dan akhirnya pengantin laki-laki diperkenankan

naik ke pelaminan dan duduk di sebelah kanan pengantin perempuan.

Setelah melewati buka kipas maka sirih genggam pun selanjutnya

ditukarkan antara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, kemudian 7 telur

aluan diserahkan pada pihak perempuan. Dilanjutkan dengan menyerahkan

semua hantaran yang dibawa dari pihak keluarga laki-laki. Lalu dilakukan

upacara tepung tawar oleh perwakilan sanak famili dari kedua belah pihak

yang jumlahnya haruslah ganjil. Setelah semua selesai, maka kedua pengantin

dibawa turun untuk mengikuti acara nasi-hadap-hadapan yang telah disediakan.

Page 141: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

122

Pada upacara nasi hadap-hadapan ini pengantin akan didudukkan di depan

sebuah dulang yang berisi nasi beserta lauk pauknya. Di dalam nasi

tersebut disembunyikan ayam panggang yang nantinya akan diperebutkan

kedua pengantin. Menurut kepercayaan orang Melayu, pengantin yang

berhasil mendapatkannya lebih dulu, menjadi pertanda bahwa dia akan lebih

berperan dalam mangarungi rumah tangga. Di samping itu, untuk lebih

memeriahkan suasana pada acara itu, disediakan berbagai macam makanan dan

buah buahan yang telah diukir atau dihias dengan indah. Begitu juga disediakan

berbagai kue, halwa atau manisan. Setelah acara ini selesai, lalu pengantin

laki-laki memberikan sebentuk cincin atau perhiasan lain yang biasa disebut

dengan cemetuk. Kemudian dipakaikan langsung oleh pengantin laki-laki kepada

pengantin perempuan.

3.2.9 Mandi berdimbar

Mandi bedimbar artinya mandi berhias, hal ini diperoleh dari sisa-sisa

agama Hindu yang memiliki kepercayaan tersebut. Pada adat Melayu yang

terdapat di Kota Binjai acara mandi bedimbar diadakan dua kali, terutama

untuk kalangan bangsawan. Setelah upacara ini kedua mempelai menghadap

orang tua perempuan dan keluarga dekatnya, pada saat itu diberilah macam-

macam hadiah cemetuk dari urutan keluarga yang berusia lebih tua sampai

yang termuda kecuali tutur adik. Selanjutnya mandi berdimbar diulangi lagi

karena lepas halangan yang dinamai mandi selamat, upacara tersebut serupa

dengan mandi berdimbar pertama, setelah mandi pengantin laki-laki akan

Page 142: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

123

memberikan lagi cemetuk ke-2 kepada pengantin perempuan. Namun pada saat

ini, mandi berdimbar hanya dilakukan sekali saja atau bahkan sudah tidak ada lagi

sama sekali. Dikarenakan acara ini juga membutuhkan waktu dan dana dalam

pelaksanaannya.

3.2.10 Meminjam pengantin

Saat tiba pada hari yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak, maka

orang tua pengantin laki-laki mengutus anak beru laki-laki dan perempuan.

Kemudian dari pihak pengantin laki-laki meminjam pengantin ke rumah ibu

dan bapak pengantin perempuan, lalu pengantin membawakan beberapa bentuk

barang untuk mertua yang terdiri dari : berbagai jenis kue, satu balai nasi kuning,

serta tilam dan bantal.

Selain itu secara simbolik orang tua dari pengantin perempuan juga

menyerahkan beberapa jenis barang kepada menantunya berupa; asam, garam,

beras, lesung, dan alat-alat memasak dengan maksud bila berada di rumah

mertua agar menantunya mau ikut turun ke dapur. Setelah diadakan upacara

tepung tawar, malamnya dilakukan acara mebat, yaitu kedua pengantin pergi

mengunjungi kaum kerabat pihak laki-laki sambil membawa tepak sirih dan

makanan, kemudian pihak kerabat pun akan memberikan cemetuk kepada kedua

pengantin sebagai hadiah. Setelah tiga malam atau sesuai perjanjian yang telah

disepakati, maka kedua pengantin diantar kembali ke rumah pihak perempuan

dan pengantin perempuan menerima dari mertua yaitu beberapa perlengkapan

Page 143: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

124

yang telah dibawa sebelumnya. Dengan demikian, berakhirlah seluruh rangkaian

upacara adat perkawinan Melayu ini.

3.3 Pertunjukan Tari Inai Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Melayu di

Kota Binjai

Seni pertunjukan biasanya digunakan dan memiliki fungsi dalam setiap

upacara adat perkawinan Melayu. Hal terpenting pada pertunjukan ini adalah

untuk memperkuat identitas kebudayaan, karena di dalamnya terkandung nilai-

nilai budaya terutama adat perkawinan Melayu. Terdapat berbagai seni

pertunjukan yang ditampilkan oleh para seniman Melayu di dalam rangkain

upacara adat perkawinan ini. Genre-genre seni pertunjukan tersebut, ada yang

memang hanya dilakukan dalam tahapan upacara tertentu, tetapi ada pula yang

diselenggarakan untuk berbagai acara dalam rangkaian upacara adat perkawinan

Melayu ini.

Berbagai genre seni pertunjukan ada yang digunakan dalam acara tertentu

dan ada pula yang digunakan dalam berbagai acaranya. Seperti seni tari dan musik

inai, digunakan dalam acara malam berinai. Kemudian barzanji dan marhaban

diselenggarakan ketika selesainya akad nikah dan acara tepung tawar. Begitu juga

lagu Rinjis-rinjis diperdengarkan ketika acara tepung tawar. Di sisi lain, tari

Persembahan dan Lagu Makan Sirih dipertunjukkan ketika acara menyambut

kedatangan pengantin lelaki di tengah halaman rumah. Seterusnya berbagai seni

pertunjukan Melayu, dipertunjukkan dalam acara-acara yang sifatnya hiburan

dalam rangkaian upacara adat perkawinan Melayu. Genre yang dipilih pun bebas,

Page 144: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

125

disesuaikan dengan keinginan tuan rumah dan penyelenggara pesta, juga

keuangan yang tersedia. Di antara genre-genre seni pertunjukan yang dilakukan

dalam konteks hiburan ini, adalah: (1) seni zapin (gambus); (2) seni ronggeng, (3)

Serampang Dua Belas; (4) keyboard Melayu; dan lain-lainnya (Takari, 225:2014).

Dalam upacara perkawinan masyarakat Melayu, pada umumnya malam

berinai digunakan untuk berkumpul dengan semua keluarga dan teman-teman

terdekatnya sebagai tanda melepas masa lajangnya untuk terakhir kalinya. Dahulu

malam berinai dapat dilakukan selama tiga malam yakni: malam pertama disebut

malam inai curi, dimana pengantin diberi inai oleh teman-temannya sewaktu ia

tidur sehingga tidak ketahuan. Malam kedua disebut malam inai kecil, pengantin

wanita dihiasi, didandani dan didudukkan di atas pelaminan yang dihadiri oleh

sanak keluarga, tetangga, dan kerabat untuk ditepung tawari. Lalu dilanjutkan

dengan inai besar, terlebih dahulu Tari Inai ditampilkan dan tarian Melayu

lainnya, kemudian pengantin wanita dipasangkan inai pada kuku jari-jari tangan

dan kakinya oleh kedua orangtuanya, keluarga, dan teman-teman dekatnya.

Setelah semua acara selesai, selanjutnya pengantin wanita dipasangkan inai yang

sebenarnya yang disebut berinai besar. Tetapi kini malam berinai hanya dilakukan

satu malam saja karena faktor dan waktu yang kurang mendukung. Sehingga,

malam berinai yang dilakukan hanya malam berinai besar saja. Kegiatan upacara

berinai ini biasanya disertai dengan Tari Inai dan musik iringannya.

Tari Inai merupakan salah satu upacara adat masyarakat Melayu di Kota

Binjai yang bisa dikatakan sebagai pelengkap upacara adat, yang dilakukan oleh

golongan masyarakat yang tingkat perekonomiannya relatif baik. Jika Tari Inai

Page 145: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

126

atau upacara malam berinai tidak diadakan, upacara pernikahan keesokan harinya

tetap berlangsung. Namun demikian, seiring berjalannya waktu, malam berinai

sekarang dilakukan satu malam saja karena faktor waktu dan dana yang terkadang

menjadi kendala, sehingga malam berinai hanya dilakukan satu malam sebelum

keesokan harinya melakukan akad nikah. Kesenian inai adalah merupakan seni

pertunjukan yang melibatkan tari dan musik. Tarian ini biasanya hanya dilakukan

di rumah pengantin wanita saja, sedangkan di rumah pengantin pria tidak

dilakukan upacara malam berinai. Hanya saja inai dihantarkan dari rumah

pengantin wanita kerumah si calon pengantin pria dan menurut adat diadakan

tepung tawar kemudian dilanjutkan pemasangan inai ke kuku jari-jari tangan dan

kakinya oleh keluarga dan teman-teman dekatnya.

Page 146: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

127

BAB IV

ANALISIS STRUKTUR TARI INAI

4.1 Struktur Tari Inai

Menurut Budiman (1999:111-112), strukturalisme adalah sebuah cara

berfikir tentang dunia yang secara khusus memperhatikan persepsi dan deskripsi

mengenai struktur, yaitu di dalamnya akan menitik beratkan pada usaha mengkaji

fenomena seperti mitos, ritual, relasi-relasi kekerabatan dan sebagainya.

Penjelasan struktural berusaha untuk mengidentifikasi dan menyusun unit-unit

dalam sebuah sistem untuk menemukan hubungan atau pola yang lebih mendalam

dan mendasar dari suatu kejadian atau serangkaian kejadian. Penjelasan berusaha

untuk menyelidiki fenomena yang mendasar aturan-aturan, prinsip-prinsip, atau

konvensi yang menghasilkan makna permukaan.

Fenomena Tari Inai merupakan dialektika antara teks pertunjukan dan

penonton. Apabila kaidah dialektis itu diformulasikan, terlebih dahulu harus

diketahui dan dijelaskan apa yang sesungguhnya diharapkan oleh penonton;

peneliti harus mengetahui apakah penonton diharuskan melihat apa yang di lihat

atau penonton diberikan suatu kebebasan dan peneliti harus menempatkan

persepsi dalam urutan utama.

Pendekatan strukturalisme ala Budiman, dalam penelitian ini di gunakan

untuk memahami berbagai macam teks yang dapat dibaca pada Tari Inai dalam

kesatuan pertunjukan malam berinai di Kota Binjai. Struktur Tari Inai adalah

sejumlah unsur yang secara sistematik saling membuat ikatan satu dengan yang

Page 147: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

128

lain, yaitu : (1). Ritual, di dalamnya terdapat bagian peralatan atau properti,

perilaku dan mantra atau doa; (2). Koreografi, meliputi tampilan, formasi (pola

lantai), hingga busana; (3). Deskripsi struktur ragam gerak tari, meliputi istilah-

istilah atau penyebutan nama ragam gerak; (5). Musik pengiring, terdiri dari

bentuk gendang sebagai pengatur tempo, biola sebagai pembawa melodi.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Soedarsono (1975:75) bahwa

bentuk sebuah pertunjukan dapat dilihat dari keseluruhan elemen-elemen yang

terdapat dalam tari tersebut. Adapun elemen-elemen yang dimaksud adalah gerak,

musik, kostum, perlengkapan, pola lantai, penari, dan tempat pertunjukan.

Keseluruhan elemen-elemen tersebut merupakan satu kesatuan struktur.

Begitu pula analisis struktural dalam Tari Inai ini adalah penyajian yang

tidak terlepas dari segala unsur-unsur utama tari, baik itu gerak dasar tarian,

susunan tarian, pola lantai, serta unsur-unsur pelengkap tari, yaitu penggunaan

properti dan pengenaan busana tradisional Melayu.

4.1.1 Struktur ritual dalam Tari Inai

Wilayah indonesia sebagian besar adalah pegunungan, maka

masyarakatnya merupakan masyarakat agraris yang tentu mementingkan nilai

kesuburan sebagai prioritas utama untuk menuju kesejahteraan hidup yang

diimpikan. Terkait dengan permasalahan itu, maka berbagai upacara ritual

dilaksanakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan

kesuburan, kesejahteraan, dan keselamatan. Misalnya upacara bersih desa,

mendatangkan hujan, memelihara keselamatan hewan ternak, perkawinan, inisiasi

Page 148: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

129

(proses perjalanan hidup manusia), dan sebagainya. Semua permohonan yang

bersifat doa itu mempengaruhi hidup dan perkembangan seni tradisi, seperti

halnya dalam kesenian rakyat yang dianggap dapat menjadi media antara

masyarakat dengan segala macam bentuk roh, serta Tuhan Yang Maha Kuasa

yang diyakini dapat mengabulkan permohonannya (Maharsiwara, 2006:28-19).

Kesenian tradisional (termasuk di dalamnya tari tradisional) memegang

peranan penting dalam kehidupan manusia baik dilihat dari fungsi religi maupun

fungsi sosialnya. Pengolahannya didasarkan atas cita-cita masyarakat

pendukungnya yang pada dasarnya seni tradisional bermula dari adanya

keperluan-keperluan ritual yang biasanya dimunculkan dalam suatu gerak, suara,

ataupun tindakan-tindakan tertentu dalam upacara ritual. Sedangkan proses

penciptaannya terjadi hubungan antara subjek pencipta dan kondisi

lingkungannya. Kegiatan yang bersifat mitos dan magis dalam bentuk upacara-

upacara dengan menggunakan mantra-mantra, alat-alat, lagu-lagu, dan gerak-

gerak yang berirama dan lazim dinamakan tari.

Telah diyakini bahwa sejak masa pra-Hindu, tari dapat menjadi media

komunikasi dengan berbagai kekuatan yang tidak kasat mata, yang dapat

memberikan keselamatan, kemakmuran, kesejahteraan hidup, mengatur cuaca

atau apa saja yang memberikan kekuatan, keseimbangan antara kebutuhan

jasmani dan kebutuhan rohani. Oleh karenanya tari juga merupakan ekspresi

sosial masyarakat, sekaligus sebagai ritual keagamaan. Pada masa itu (dari pra-

Hindu sampai masuknya pengaruh Islam ke tanah Melayu), tari bukan hanya

sebagai tontonan yang menghibur, tetapi juga merupakan kebutuhan dan menjadi

Page 149: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

130

tuntunan dalam hidup bermasyarakat. Demikian pula kiranya pada pertunjukan

Tari Inai yang hidup dan berkembang di pedesaan dalam wilayah Kota Binjai.

Ritual merupakan suatu bentuk upacara yang berhubungan dengan

beberapa kepercayaan atau agama dengan ditandai oleh sifat khusus yang

menimbulkan rasa hormat yang luhur dalam arti merupakan pengalaman suci

(O’Dea, 1995:5-36). Hubungan atau perjumpaan tersebut bukan merupakan

sesuatu yang umum atau biasa, tetapi sesuatu yang bersifat khusus dan istimewa,

sehingga manusia membuat sesuatu cara yang pantas guna melaksanakan

hubungan atau pertemuan tersebut. Inti dari ritual kepercayaan/keyakinan/agama

merupakan ungkapan permohonan atau rasa syukur kepada yang dihormati atau

yang “berkuasa”. Oleh karenanya, upacara ritual diselenggarakan pada waktu

yang khusus, tempat yang khusus, perbuatan yang luar biasa dengan dilengkapi

berbagai peralatan ritus yang bersifat sakral.

Pertunjukan Tari Inai yang tumbuh dan berkembang di kalangan

masyarakat di wilayah Kota Binjai, di dalam setiap pergelarannya tidak lepas dari

aspek ritual. Sampai saat ini, para pendukung pertunjukan ini baik penari,

pawang, pemusik, maupun penonton adalah orang Melayu.

Fungsi pertunjukan Tari Inai, selain sebagai tontonan juga sebagai

tuntunan kehidupan manusia dalam “berhubungan” dengan alam nyata maupun

alam gaib. Berhubungan dengan alam nyata adalah perilaku yang dilaksanakan

dalam kehidupan di dunia, yang selalu berhubungan antara diri dengan dirinya

sendiri, dirinya dengan sesama manusia, dengan lingkungan sekitar, seperti

binatang, tumbuhan, air, tanah, api, udara, dan lain sebagainya (ekosistem).

Page 150: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

131

Sedangkan hubungan dengan alam gaib, yaitu melakukan hubungan antara dirinya

dengan yang dipertuhan/yang dipercaya (sesuatu yang menguasai dirinya) yang

tak kasat mata. Membina hubungan dengan alam nyata, dapat dilakukan secara

visual yang dapat diukur, seperti sopan santun, ramah tamah, dermawan, dan

sebagainya. Sedangkan membina hubungan dengan alam gaib, hanya dapat

dilakukan melalui hubungan transcedental, yaitu dengan melakukan perilaku yang

bersifat transenden, seperti puasa, amalan, dan upacara ritual. Perilaku ritual

dalam Tari Inai dapat dibagi 2 (dua), yaitu ritual di luar pertunjukan dan ritual di

dalam proses pertunjukan.

4.1.1.1 Ritual Tari Inai di luar pertunjukan

Zulkarnaini, menjelaskan bahwa inai merupakan lambang dari manusia itu

sendiri. Maka ketika membuat (mulai menumbuk atau menggiling) dan

mengenakannya harus dilakukan dengan penghormatan. Ia sendiri ketika hendak

menarikan Tari Inai dulu sering melakukan ritual, yaitu puasa dengan tujuan

membersihkan diri. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

dan menjalin komunikasi dengan para leluhur (Zulkarnaini, wawancara tgl 15

agustus 2016).

Kenyataan ini dapat dilihat pada waktu inai tersebut dalam proses

pengambilannya pun harus menggunakan tata cara, seperti meminta tolong kepada

seorang nenek (perempuan tua) yang dianggap sudah berpengalaman dalam

membedakan daun pacar atau inai yang dipetik nantinya akan memunculkan

warna yang lebih terang ataupun tidak dengan membedakan daun yang lebih tua

Page 151: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

132

biasanya terdapat bintik-bintik hitam di dalamnya. Karena jika dilakukan secara

sembarangan memetiknya maka akan berdampak pada pertumbuhan daun inai

tersebut nantinya.

Kemudian jika ingin menggunakan inai ini, terlebih dahulu mencuci

hingga bersih dari kotoran dan debu, lalu menjemurnya hingga kering. Setelah itu

ditumbuk dengan campuran gambir, kapur, arang, dan sedikit nasi sebagai

perekat, serta perasan jeruk nipis untuk mengkilatkan kuku. Sehingga ketika

dipakai akan menghasilkan warna pekat seperti yang diharapkan.

Namun saat ini di wilayah Sumatera inai yang diaplikasikan di setiap

ujung kelima jari itu lebih sering menggunakan yang berbentuk instant atau bubuk

yang biasa disebut henna. Dipercayai memiliki makna untuk mendatangkan

kebahagiaan, menangkal kesialan dan nasib buruk bagi kedua mempelai. Hal ini

juga ditemukan di India sebagai ritual pemberkatan dan pengharapan untuk

mempelai supaya kelak memiliki hidup yang manis tanpa kegetiran, jauh dari

kejahatan, panjang umur, kaya, dan makmur.

Gambar 4.1 Daun Pacar (inai) (Sumber. wordpress.com)

Page 152: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

133

Gambar 4.2 Inai yang ditumbuk (Sumber. wordpress.com)

Gambar 4.3 Campuran Inai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

4.1.1.2 Ritual dalam pertunjukan Tari Inai

Dalam hal ini, pawang sebagai pusat kosmos dalam Tari Inai pada setiap

pergelarannya selalu mengadakan upacara ritual, baik di awal, di pertengahan,

Page 153: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

134

maupun di akhir pertunjukan. Pawang mengadakan ritual dengan kelengkapan

ritual dan properti yang akan digunakan. Dalam kaitannya dengan seluruh

pertunjukan, ritul ini merupakan permohonan selamat kepada Tuhan dengan

mengajak semua mahkluk penghuni desa baik yang kasat mata maupun yang tidak

kasat mata, untuk bersama-sama menikmati pertunjukan Tari Inai. Permohonan

selamat ini ditujukan khususnya untuk yang punya hajad sekeluarga yaitu terdiri

dari ayah, ibu, kakak, adik atau saudara kandung dari calon mempelai, para

pembantu hajadan seperti sanak keluarga baik dari pihak ayah ataupun ibu, para

penari, pemusik, pembawa acara, petugas lampu, sound sistem, dekorator, dan

lain-lain, juga para tamu dan penonton/masyarakat desa sekitarnya.

Pada saat melaksanakan ritual ini, hal pertama yang dilakukan oleh

pawang adalah menghadapi semua peralatan tari berupa seluruh properti yang

hendak dimainkan. Yang terdiri dari piring, inai yang telah ditumbuk, dan juga

lilin. Kemudian ia membaca doa sambil membakar lilin. Tujuan lilin tersebut

dinyalakan adalah untuk menunjukkan bahwa lilin memiliki makna penerangan

yang artinya senantiasa mampu menerangi pasangan calon pengantin dalam

mengarungi bahtera rumah tangga yang akan dihadapi kedepan, serta memberikan

tuntunan kepada keseluruhan pihak yang terlibat terutama pemilik hajad hingga

acara berakhir (Zulkarnaini, 28 september 2016).

Perilaku di atas membuktikan bahwa di dalam mengawali dan melakukan

pertunjukan, senantiasa dilakukan ritual yang berfungsi untuk mensucikan diri

agar di dalam melakukan pergelaran didasari dengan ketulusan hati, ikhlas tanpa

pamrih, kecuali berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian,

Page 154: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

135

sesungguhnya manusia melakukan kesenian adalah usaha mendekatkan diri

kepadaNya, dengan kata lain adalah berdoa. Penjelasan tersebut memberikan

penegasan bahwa di dalam kesenian tradisional tidak akan terlepas dari unsur

ritual. Bahkan dari perangkat yang paling kecil pun diberikan norma-norma

tertentu dan norma-norma tersebut sesungguhnya visualisasi dari ritual.

4.2 Deskripsi Tari Inai

Pertunjukan Tari Inai bukanlah satu-satunya pertunjukan dalam konteks

upacara perkawinan adat Melayu.Pertunjukan ini hanya merupakan salah satu

bahagian saja dari berbagai seni pertunjukan dalam satu rangkaian upacara adat

perkawinan Melayu secara lengkap. Ketika calon pengantin wanita telah duduk di

pelaminan inilah Tari Inai dan kesenian-kesenian Melayu lainnya seperti rodat,

dedeng (gurindam), hadrah, gambus, ronggeng, dimainkan untuk memeriahkan

acara tersebut.

Pada awal kebudayaan tari telah mencapai tingkat kesempurnaan yang

belum tercapai oleh seni atau ilmu pengetahuan lainnya. Curt Sachs (1963:5)

dalam bukunya yang berjudul History of The Dance mengemukakan bahwa

perkembangan tari sebagai seni yang tinggi telah ada pada zaman prasejarah.

Menurut persepsi masyarakat Melayu, pada zaman dulu Inai diartikan

sebagai penambah tenaga jasmani dan rohani yang memakainya serta menolak

bala atau musibah, terutama bahaya yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk

halus yang jahat. Sejalan dengan informasi yang dikemukakan oleh Zulkarnaini,

Tari Inai ditampilkan di depan pelaminan, gunanya untuk menghormati calon

Page 155: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

136

pengantin, memberikan perlindungan dan menambah kekuatan serta ketahanan

fisik maupun batin (menurut konsep religi animisme Melayu, sebelum masuknya

Islam). Dalam sistem kosmologinya, etnik Melayu pada umumnya percaya bahwa

penyakit pertama kali datang dari ujung kaki dan tangan, maka pada bahagian

inilah Inai ditempelkan.

Setelah masuknya Islam, kegunaan Tari Inai untuk menjaga calon

pengantin berangsur-angsur tidak lagi dipercayai. Setelah masuknya agama Islam

dalam kehidupan etnik Melayu, dan dijadikan sebagai pandangan hidup berupa

adat bersendikan syarak dan syarak bersendikan kitabullah, maka kegunaaan Tari

Inai adalah sebagai hiburan yang mengandung nilai-nilai estetis dan ekspresi

ritual, sebagai salah satu identitas budaya Melayu dalam aktivitas perkawinan.

Sedangkan fungsinya, dapat saja sebagai pengabsahan pengantin secara adat,

meneruskan generasi, pengintegrasian masyarakat, perlambangan, pengungkapan

esetetis, emosi jasmani, dan lainnya. Setelah selesainya upacara malam berinai ini,

maka pada malam tersebut diselenggarakan juga hiburan dengan pertunjukan

musik dan tarian Melayu lainnya, seperti hadrah, burdah, rodat, ronggeng, dan

lain-lain. Ini semua dilakukan di rumah pihak calon mempelai perempuan. Setelah

semua terlaksana maka keesokan harinya dilaksanakan upacara akad nikah.

Djelantik (1990:23) mengemukakan bahwa penyusunan gerak dalam

seni tari, gerak dari masing-masing penari, ditambah dengan penyesuaian

dengan ruang, sinar, warna, dan seni sastranya, kesemuanya merupakan suatu

pengorganisasian seni tari yang disebut koreografi. Koreografi ini memiliki

ciri-ciri khas tertentu dari bentuk tarian yang dapat dilihat dan dinikmati

Page 156: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

137

oleh pelakunya dan penontonnya. Dikarenakan dalam penyajian tarian Inai ini

secara umum menggunakan gerakan-gerakan yang merupakan kombinasi dari

gerak-gerak hewan atau kejadian-kejadian alam. Sebahagian gerakannya diambil

dari gerak-gerak variatif pencak silat, yang merupakan olahraga beladiri

tradisional khas Melayu.

Sehingga dapat diartikan gerakan-gerakan yang terbentuk dalam tari

adalah terstruktur ataupun terpola di dalam aturan-aturan adat dan nilai

keindahan setempat yang dilakukan secara simbolis serta mengandung

makna-makna tersendiri. Dengan demikian struktur disini adalah bagian-bagian

yang melengkapi Tari Inai dalam pertunjukannya saling berhubungan satu dengan

yang lain, ataupun tahapan-tahapannya. Struktur gerak Tari Inai memiliki 11

(sebelas) ragam (kalimat gerak), letaknya dari awal tarian hingga keluarnya penari

dari ruangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Almahdi pada tanggal

17 maret 2017, menjelaskan tentang arti dari ragam yang berjumlah 11 bahwa

angka tersebut merupakan angka yang dianggap sangat disukai oleh makhluk gaib

penunggu alam, karena setiap angka ganjil seperti 3,5,7,9,11 akan mampu

mendatangkan para makhluk gaib tersebut, sehingga mampu mendorong potensi

manusia untuk menembus batas spiritual, kegelapan, misteri, dan berakhir pada

pencerahan. Hal ini didukung oleh pendapat Rosman Lubis (2001) yang menulis

tentang keajaiban angka 11 dalam Al-Quran. Penjelasan dengan cara menghitung

nilai numerik dari lafadz Allah yang memiliki unsur bilangan 11, selain itu

kalimat Al-Asma’ul Husna juga terdiri dari 11 huruf Arab.

Page 157: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

138

Jika ditinjau dari konsep dasar Melayu yang berazaskan agama Islam,

maka hal ini dapat diterima dan dipercayai oleh masyarakat Melayu sebagai

aturan-aturan adat dan nilai keindahan setempat yang dilakukan secara

simbolis serta mengandung makna tersendiri. Keterikatan antara adat Melayu

dengan Islam tercermin dalam ungkapan “adat bersendikan syarak (hukum

Islam), syarak bersendikan kitabullah (Alquran)”. Salah satu fungsi adat dalam

adat Melayu adalah untuk menjaga syariat Islam, yang berarti adatlah yang

menjaga hukum (syariat). Dalam menjalankan kegiatan adat, suku Melayu tetap

berlandaskan pada ajaran Islam, hal-hal yang mengenai peraturan adat disesuaikan

dengan aturan-aturan dalam Islam. Selain itu, mereka juga taat dalam

menjalankan kewajiban yang diajarkan dalam Islam.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Tari Inai di

pertunjukkan pada awal acara, dengan jumlah 4 orang penari menggunakan

gerakan yang diambil gerak-gerak bunga silat yaitu gerakan variatif yang

bersumber dari pencak silat khas Melayu. Dimana dalam tari ini gerak merupakan

materi baku dan paling mendasar. Tari Inai memiliki motif gerakan dasar yang

terpola dan disusun dalam bentuk bagian susunan tahapannya, serta diatur dalam

susunan pola lantai yang telah dibuat.

Page 158: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

139

Tabel 1

Deskripsi Pertunjukan Tari inai

No Ragam Pola Lantai Gambar Gerak Penari Inai Sub Gerak

1

Silat tarung

Page 159: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

140

2

Sembah 4 sudut

Page 160: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

141

Page 161: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

142

3

Ular todung membuka lingkar

Page 162: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

143

4

Ular todung meniti riak

Page 163: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

144

5

Kayang dan Atraksi memutar piring

Page 164: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

145

6

Itik bangun dari tidur

Page 165: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

146

7

Itik berdiri kaki sebelah dan memandang langit

Page 166: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

147

8

Puting beliung berbalik arah

Page 167: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

148

9

Buaya melintang tasik

Page 168: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

149

10

11

Berokik melintas batas Sembah akhir

Page 169: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

150

4.2.1 Gerak dalam pertunjukan

Menurut Tengku Luckman Sinar (1986:5) tari adalah segala gerak yang

berirama atau segala gerak yang dimaksudkan untuk menyatakan keindahan

ataupun kedua-duanya. Medium tari adalah gerak dan alat yang digerakkan adalah

tubuh yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Gerak dalam sebuah tarian

merupakan media utama dalam melahirkan atau mengungkapkan suatu tujuan.

Gerak tersebut digunakan sebagai media untuk mengungkapkan ekspresi

mediumnya adalah tubuh manusia. Ungkapan ekspresi melalui gerak tersebut

merupakan suatu pernyataan imajinatif yang dituangkan dalam bentuk simbol-

simbol. Dikarenakan simbol-simbol tersebut berupa gerak, maka dalam konteks

koreografi gerak merupakan sesuatu yang sangat esensial. Gerak tidak saja dapat

berfungsi karena koordinasi berbagai faktor, tetapi juga karena fungsi ritmis dari

struktur tubuh.

Gerak dalam struktur tari Melayu dibaca sebagai teks, yang memiliki

tatanan hirarki sebagaimana struktur bahasa. Tataran yang tertinggi dalam hirarki

struktur kebahasaan dapat dikatakan sebagai bentuk atau wujud karangan. Sejalan

dengan itu, struktur teks tari tersusun dari gerak yang diwujudkan untuk

menghasilkan “bentuk” secara keseluruhan. Menurut Smith (1985:6) “bentuk”

merupakan sesuatu yang dapat dibedakan dari materi yang ditata. Bentuk tari

merupakan hasil keseluruhan di dalam koreografi. Jadi, bentuk adalah wujud dari

rangkaian-rangkaian gerak atau pengaturan laku-laku (Elfeldt,1967). Sejalan

dengan pendapat Wido (1992:9), rangkaian-rangkaian gerak yang dimaksud

Page 170: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

151

adalah keselarasan hubungan antara motif gerak satu dengan motif gerak yang

lainnya, secara hirarkis atau susunan yang berjenjang.

Dengan demikian, gerakan-gerakan yang terbentuk dalam Tari Inai adalah

terstruktur dan terpola di dalam aturan-aturan adat Melayu setempat yang

dilakukan secara simbolis serta memiliki makna-makna tersendiri. Hampir di

setiap tari Melayu memiliki gerak dasar yang menjadi panduan pijakan bagi

koreografer dan senimannya. Masing-masing gerakan tersebut ada yang memiliki

arti, adapula yang berfungsi sebagai penyambung gerakan ataupun untuk

memperindah gerakan yang dilakukan. Begitu pula halnya dalam Tari Inai juga

memiliki beberapa gerakan dasar yang akan selalu digunakan dalam melakukan

tarian ini, diantaranya adalah sebagai berikut.

Ilustrasi 4.2.1 Sembah (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

kepala menunduk

kaki kiri ditekuk ke belakang

lutut kanan ditekuk ke atas

tangan diletakkan di depan kepala

kedua tangan disatukan

Page 171: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

152

Ilustrasi 4.2.2 Sujud (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

Ilustrasi 4.2.3 Bersimpuh (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

kedua kaki ditekuk ke belakang

kedua tangan disatukan ke depan hingga menyentuh lantai

badan menunduk ke depan

kepala menunduk ke lantai

torso tegak kedua tangan memegang properti di depan dada

kedua kaki ditekuk ke belakang

pandangan ke bawah

Page 172: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

153

Ilustrasi 4.2.4 Meliuk (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

Ilustrasi 4.2.5 Berdiri kaki sebelah (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

kaki kanan ditekuk ke samping

kepala mengikuti arah tangan

kedua tangan proses memutar dari bawah sampai atas

kaki kiri dilipat ke belakang

kedua tangan diputar

kaki kanan ditekuk dan diangkat ke depan

badan sedikit membungkuk

kaki kiri setengah berdiri

Page 173: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

154

Ilustrasi 4.2.6 Kuda-kuda (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

Ilustrasi 4.2.7 Kayang (ilustrasi oleh Brian Titus Tarigan)

kedua tangan proses memutar ke samping

badan dicondongkan ke depan

kaki kiri di tekuk dengan posisi terbuka

kedua tangan memutar di atas kepala

badan direbahkan ke lantai

kedua kaki dilipat ke belakang

telapak tangan posisi tegak mengarah ke atas

kaki kanan membuka ke samping

Page 174: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

155

Koreografi yang tersusun dalam sebelas ragam Tari Inai memiliki 2 (dua)

aspek utama, yaitu konsep gerak (norma yang harus diketahui dan dijalankan

dalam pertunjukan Tari Inai). Sedangkan aspek yang kedua adalah bentuk gerak

itu sendiri, yang memiliki fungsi transisi (penyambung) gerak satu ke gerak yang

lain. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan ketujuh gerak dasar diatas di dalam

keseluruhan urutan Tari Inai. Salah satu gerak yang memiliki fungsi sebagai

transisi adalah gerak bersimpuh, dimana hampir dalam setiap ragam gerak akan

terdapat gerak tersebut untuk menandai perpindahan dari satu ragam gerak ke

ragam gerak yang lainnya. Hanya saja gerak transisi dapat berubah sesuai bentuk

ragam, seperti misalnya gerakan bersimpuh dapat dilakukan berlutut atau bahkan

setengah berdiri namun masih dengan posisi tangan yang sama.

4.2.2 Susunan gerak

Pada kebudayaan etnik Melayu, Tari Inai yang ditampilkan pada

upacara perkawinan di waktu malam berinai merupakan kegiatan yang penting

dalam suatu perkawinan dan pada upacara tersebutlah Tari Inai ditampilkan.

Dari gerakan-gerakan Tari Inai memiliki makna-makna religius dan

kombinasi dari gerakan-gerakan silat. Selanjutnya menurut Pak Zulkarnaini

yang merupakan informan penulis, gerakan-gerakan Tari Inai merupakan

gerakan silat yang memiliki hitungan variatif dan mempunyai makna tersendiri.

Gerakan seolah menggambarkan sebagai lentera yang selalu menerangi

sepanjang jalan pengantin dalam mengarungi hidupnya di kemudian hari.

Page 175: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

156

Diawali dengan melakukan gerak penghormatan kepada calon pengantin

dan para tamu undangan. Kemudian melakukan gerak silat Melayu yang variatif.

Kedua penari yang saling bertarung menggunakan jurus yang berbeda-beda pula.

Gerakan silat yang dilakukan tersebut dikenal dengan istilah tangkapan yaitu

dipukul, ditangkis, dan dijatuhkan. Dipukul berarti melakukan penyerangan,

ditangkis merupakan perlawanan pada saat mendapat serangan, dan dijatuhkan

berarti sudah dapat melumpuhkan lawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

ketiga gerakan ini memiliki arti bahwa dalam menghadapi masalah hendaklah kita

memiliki cara agar dapat mempertahankan diri dari hal-hal yang dapat menganggu

kehidupan kita dimanapun berada. Dilanjutkan dengan bagian isi yang ditandai

melakukan ke sebelas ragam gerak tari secara berurutan. Pada bagian akhir

ditutup dengan sembah penghormatan kepada calon mempelai.

Ragam gerak ini merupakan simbol sifat-sifat manusia dewasa yang sudah

mampu merasakan segala sesuatu yang di dapatkan. Cita-citanya adalah hidup

dengan gembira, maka selalu berusaha untuk mencapainya. Meski demikian,

usaha tersebut tidak selamanya berjalan dengan mulus. Maka harus dilalui dengan

segala kenikmatan dan kesengsaraan yang sudah dialami. Jika bekal untuk

kembali kepadaNya sudah siap dan merasa cukup, maka ia selalu ingin

mempercepat menemuiNya. Hal ini diperkuat dengan pandangan menyatunya dua

kutup yang bertentangan, yakni langit dan bumi sudah menjadi satu kesatuan,

artinya tidak ada tinggi dan rendah, tidak ada baik dan buruk, dan sebagainya,

maka tinggal satu kesatuan antara makhluk dan penciptanya, yaitu yang ditandai

Page 176: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

157

dengan sembah penutup (terakhir), setelah itu berjalan menuju “tujuan akhir”

kehidupan.

Dengan demikian seluruh struktur gerak Tari Inai menggambarkan

perjalanan dan perilaku kehidupan manusia dari lahir sampai meninggal dunia.

Pernik-pernik yang ada di dalamnya merupakan isi dan dinamika yang harus

dijalani atau bahkan harus ditinggal. Gerakan-gerakan tersebut, dapat dilihat

dari deskripsi secara kinisiologis sebagai berikut.

Page 177: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

158

Tabel 2

Susunan Gerak Tari Inai

Ragam Hitungan Deskripsi Gerak Gambar Musik Iringan

1. Silat Tarung

Variatif

1 x 8

Dua orang penari berjalan masuk ke tengah

lapangan/depan pelaminan.

Diawali dengan melakukan gerak

penghormatan kepada pengantin dan para

tamu undangan.

Gerak awal penari masuk ini ditandai

dengan melakukan penghormatan

dan intro musik yaitu beberapa

ketukan dari gendang.

Page 178: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

159

Variatif

Variatif

Kemudian melakukan gerak silat Melayu

yang variatif. Kedua penari yang saling

bertarung menggunakan jurus yang

berbeda-beda pula.

Gerakan silat yang dilakukan dikenal

dengan istilah tangkapan yaitu dipukul,

ditangkis, dan dijatuhkan.

Kemudian dilanjutkan dengan ragam

gerak silat tarung, permulaan gerak

ini ditandai dengan melodi dari biola.

Page 179: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

160

Variatif

Variatif

Pertarungan silat ini dilakukan dengan

menggunakan 5 jurus silat yang berbeda

sesuai dengan kemampuan masing-masing

penari.

Jurus yang digunakan tidak dilakukan

secara sebenar-benarnya, dikarenakan

gerak silat ini hanya merupakan simbolis

dari kekuatan para penari saja.

Page 180: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

161

Variatif

1 x 8

Jika salah satu penari telah berhasil

dilumpuhkan, maka pertarungan ini dapat

diakhiri.

Untuk menuju kepada bagian isi Tari Inai

ditandai dengan berakhirnya pertarungan

silat ketika para penari telah melakukan

gerakan penghormatan dengan saling

berhadapan.

Page 181: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

162

2. Sembah 4

Sudut

2 x 8

1 x 8

Gerakan sembah awal yang dilakukan

dengan dua bagian yaitu, gerak sembah

dengan bunga silat dan gerak hormat

kepada calon pengantin. Bunga silat yaitu

gerakan yang didasari dari gerakan silat,

hanya saja tidak menggunakan jurus.

Kaki kanan dan tangan kanan bertemu

searah ke depan sebelah kanan, bertumpu

pada kaki kiri setengah berdiri, tangan kiri

diangkat ke atas sejajar kepala.

Page 182: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

163

2 x 8

1 x 8

Selalu menggunakan posisi kuda-kuda

dengan mempertahankan gerak kaki

ditekuk setengah berdiri.

Posisi kaki ditekuk setengah berdiri,

tangan menyilang di depan dada, badan di

condongkan ke depan.

Page 183: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

164

1 x 8

1 x 8

Dilakukan 4 (empat) kali gerakan sembah

ke empat arah hadap yg berbeda.

Diakhiri dengan gerakan hormat penutup

kepada calon pengantin.

Page 184: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

165

3. Ular

Todung

Membuka

Lingkar

2 x 8

2 x 8

Badan dicondongkan ke depan, kepala

menunduk dengan gerakan tangan sembah

menghadap ke arah calon pengantin

Gerakan tangan sembah untuk proses

mengambil piring satu per satu.

Pada bagian ini salah seorang penari

akan memulai susunan ragam gerak

berikutnya dengan memberikan tanda

yaitu menghentakkan piring-piring

yang ada di atas pahar. Dilanjutkan

dengan pengambilan piring oleh

masing-masing penari Dalam hal ini

musik masih menggunakan tempo

yang sama dengan bagian awal tari.

Page 185: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

166

2 x 8

1 x 8

Kemudian kedua tangan diletakkan di

depan dada sambil melakukan gerakan

menyilang ke kanan bawah dan kiri atas

dan posisi badan tetap duduk tegak.

Proses gerakan memutar piring ke samping

kanan dan kiri membentuk lingkaran

menuju ke atas kepala.

Page 186: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

167

2 x 8

2 x 8

Kemudian melakukan gerakan memutar

piring di atas kepala.

Gerakan memutar piring dengan dua arah

yang berbeda, secara bolak-balik.

Page 187: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

168

4. Ular

Todung Meniti

Riak

2 x 8

2 x 8

Melakukan proses memutar kedua tangan

kemudian dibawa ke arah kanan sedangkan

badan dicondongkan ke kiri, lalu memutar

piring disamping badan.

Menggerakkan kedua tangan dengan

bentuk melingkar dan dilakukan dengan

arah berlawanan. Begitu juga sebaliknya

untuk sebelah kiri setelah tangan memutar

ke samping, kembali dibawa ke arah dada.

Page 188: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

169

1 x 8

2 x 8

Kedua tangan memegang piring di depan

dada, sebagai gerakan transisi untuk

menuju ke gerak berikutnya.

Kedua piring dibawa kembali ke samping

kanan, dengan melakukan proses gerakan

memutar pada kedua tangan.

Page 189: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

170

2 x 8

2 x 8

Kedua tangan berproses menuju ke

samping kiri, badan mengarah condong ke

depan, posisi kedua kaki ditekuk ke

belakang (duduk).

Posisi badan condong ke arah kiri, kedua

tangan diputar berlawanan ke atas dan

kebawah, dengan gerak kepala searah

tangan.

Page 190: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

171

5. Kayang dan

Atraksi

Memutar

Piring.

1 x 8

1 x 8

Melakukan gerakan meliuk melalui proses

merendahkan badan dengan menggunakan

tangan sebagai tumpuan agar bisa turun

perlahan-lahan.

Memulai proses menjatuhkan badan ke

belakang sambil melipat kedua kaki dan

sebelah tangan tetap berputar diatas

kepala.

Page 191: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

172

2 x 8

1 x 8

Level terendah untuk penari dengan

melipat kedua kaki sambil merebahkan

badan ke beakang dan kedua tangan terus

memutar piring.

Proses untuk bangkit dari posisi

rebah/kayang dari arah yang berlawanan

ketika turun.

Page 192: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

173

6. Itik Bangun

Dari Tidur

1 x 8

1 x 8

Posisi setengah berdiri bertumpu pada lutut

yang ditekuk (lutut kiri mencecah lantai

dan kaki kanan menapak dilantai).

Melakukan proses memutar pada tangan

kiri memegang piring di depan dada dan

tangan kanan di atas kepala kearah

samping kanan.

Page 193: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

174

2 x 8

Dilanjutkan kearah kiri proses memutar

pada kedua tangan dengan memegang

piring inai dan kembali kearah depan.

7. Itik berdiri

kaki sebelah

dan

memandang

langit

2 x 8

Posisi kaki kiri ditekuk rendah, kaki kanan

sebagai tumpuan badan berputar ke kanan

agak rendah, mata melihat ke atas, kedua

tangan me-lakukan proses gerakan

memutar dengan memegang kedua piring

inai.

Page 194: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

175

1 x 8

1 x 8

Kedua kaki dilipat ke belakang, sikap

badan condong ke depan, arah menghadap

ke kanan (lutut kanan ditekuk, kaki kiri

lurus).

Gerak selanjutnya dilakukan ke arah kiri,

dengan proses gerak yang sama seperti ke

arah kanan.

Page 195: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

176

8. Puting

beliung

berbalik arah

2 x 8

2 x 8

Kedua kaki dilipat ke belakang, sikap

badan condong ke depan, arah menghadap

kedua tangan diputar ke samping badan.

Sikap statis hanya pada kedua tangan

dengan memegang piring, sikap badan

direbahkan ke samping dan kaki tetap

dilipat ke belakang.

Page 196: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

177

1 x 8 Sebaliknya, posisi badan berbalik ke kiri,

sehingga badan condong ke depan arah

hadap kiri, dan tangan melakukan proses

gerakan memutar.

9. Buaya

Melintang

Tasik

2 x 8

Kaki kanan di tekuk dengan posisi lutut

mengarah ke depan, sedangkan kaki kiri

dilipat kebelakang dengan posisi lutut

menyentuh lantai, dan kedua tangan berada

di depan dada.

Page 197: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

178

2 x 8

2 x 8

Posisi kaki masih sama dengan gerakan

sebelumnya, tetapi badan lebih

dicondongkan ke arah depan, kedua tangan

proses memutar dari samping kanan.

Setelah melakukan proses dari arah kanan,

kedua tangan dibawa berputar ke arah kiri

atas, dengan posisi kaki yang sama.

Page 198: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

179

10. Berokik

melintas batas

1 x 8

1 x 8

Kaki kanan diangkat ke arah depan, kaki

kiri setengah berdiri. Tangan sebelah

kanan berada di samping pinggul,

sedangkan tangan kiri disorongkan ke

depan, dengan posisi badan membungkuk

ke depan.

Masih dengan posisi kaki dan badan yang

sama, tetapi kedua tangan berada di depan

dada melakukan proses memutar.

Page 199: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

180

2 x 8

2 x 8

Melakukan proses gerakan mundur, kaki

kiri disilang ke belakang, kaki kanan tetap

di posisi depan dan keduanya tetap ditekuk

setengah berdiri. Kedua tangan melakukan

proses memutar ke kanan.

Posisi kaki kuda-kuda, membuka ke

samping kanan dan kiri, diikuti gerakan

tangan yang berputar ke arah samping kiri

dan atas.

Page 200: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

181

2 x 8 Masih dengan posisi kaki kuda-kuda,

dengan posisi badan di condongkan ke kiri,

diikuti kedua tangan di letakkan di

samping kiri sambil memutar ke atas dan

ke bawah.

1 x 8 Kaki kanan diangkat ke arah depan, kaki

kiri di tekuk setengah berdiri. Kedua

tangan berada di depan dada, dengan posisi

badan tegak.

Page 201: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

182

11. Sembah

akhir

2 x 8

1 x 8

Posisi terakhir kembali duduk, dengan

melipat kedua kaki ke belakang, kedua

tangan proses memutar ke samping kanan

untuk menuju ke depan.

Kedua tangan meletakkan properti ke

bawah di depan kaki, dengan posisi kaki

kanan ditekuk ke arah depan, sedangkan

kaki kiri dilipat ke belakang, sambil

mencondongkan badan ke arah depan.

Di bagian ini musik yang dimainkan

masih sama seperti awal dan isi,

maka keseluruhan gerak tari ini akan

diakhiri, yang ditandai dengan

meletakkan piring dan melakukan

gerak sembah akhir kepada calon

mempelai.

Page 202: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

183

1 x 8

Gerakan akhir ditutup dengan

penghormatan kepada calon pengantin.

Dengan posisi kaki berlutut dan kedua

tangan melakukan gerak sembah.

Dilanjutkan dengan penyerahan

piring berisikan inai yang akan

dipakai oleh calon mempelai, maka

setelah itu penari perlahan-lahan

dapat meninggalkan tempat sambil

diiringi musik yang juga perlahan-

lahan akan semakin mengecil

suaranya sampai akhirnya berhenti.

Page 203: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

184

4.2.3 Pola lantai

Di dalam tarian terdapat formasi atau pola lantai. Formasi atau pola lantai

pada Tari Inai pada dasarnya ada tiga macam yaitu formasi berpasangan, formasi

lingkaran, dan formasi empat arah. Formasi berpasangan, ini digunakan untuk

melakukan ragam gerak tari di tempat (statis). Seluruh ragam gerak yang

dilakukan dalam formasi ini “sama dan sebangun”. Formasi lingkaran, yang

merupakan gambaran kehendak manusia yang tidak ada batasnya. Hal ini dapat

dipahami karena secara hakiki manusia memiliki sifat dasar ingin menjadi yang

ter/paling, yang pusatnya berada di dalam hati. Kehendak inilah yang

menyebabkan manusia selalu mengembara berputar-putar mengitari jagad raya

(mikro kosmos) untuk mencari yang diinginkannya. Formasi empat arah, selalu

diawali dari depan menuju kearah kanan melalui arah kiri kemudian berputar dan

kembali ke tengah. Formasi ini merupakan simbol tentang perilaku manusia,

kanan adalah sesuatu yang baik atau dianggap baik, sedangkan kiri adalah sesuatu

yang dianggap salah, jelek, perusak, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika

manusia berani menanggulangi segala kesalahan maka ia akan menuju kebaikan,

nikmat, menyenangkan, dan seterusnya.

4.2.4 Busana

Pada acara malam berinai, penari Inai menggunakan baju Kecak Musang

pada bagian lehernya berupa kerah tegak seperti kerah shanghai, berkancing

lima buah yang melambangkan rukun islam yang berjumlah lima dan juga

berlengan panjang. Jadi, pakaian yang dipakai oleh pemusik dan penari Inai ialah

Page 204: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

185

baju Gunting Cina atau baju Kecak Musang dan celana panjang longgar, kepala

ditutup dengan memakai peci atau ikat kepala. Selain itu juga menggunakan

sesamping berupa kain sarung atau songket yang dibentuk segitiga atau sejajar

dan diikatkan ke pinggang tepatnya di atas lutut.

Sepasang penari Tari Inai menggunakan busana yang sama (kembar),

menyimbolkan kesatuan jiwa. Secara fisik tampak dua, namun secara hakiki

semua paradoksial ada dalam diri masing-masing manusia. Kejantanan,

kelemahlembutan, keangkuhan, ketulusan, kebesaran, kerendahan, dan seterusnya

merupakan sifat-sifat alamiah atau sifat kodrati manusia. Hanya diri sendiri yang

dapat memilih mana yang harus dituruti dan dikembangkan.

Gambar 4.4 Busana Tari Inai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

Page 205: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

186

4.2.5 Properti

Properti yang digunakan dalam tari ini terdiri dari 3 macam yaitu, (1) inai

adalah tumbuhan yang hidup didataran tinggi yang memiliki daun yang

lebat dan berukuran relatif kecil. Daun yang telah tua ditandai dengan

adanya bintik-bintik hitam yang terdapat di daun tersebut, daun yang tua

itulah yang digiling halus dicampur dengan gambir dan kapur dan dibubuhkan

pada kuku atau kulit sehingga menghasilkan warna kemerah-merahan. Pemakaian

inai pada upacara perkawinan memiliki pengaruh dari arab, karena Inai

dipercaya dapat menangkal roh jahat dan sebagai obat untuk luka dikulit,

tetapi seiring berkembangnya pengetahuan masyarakat, sekarang Inai digunakan

dalam masyarakat Melayu sebagai tanda sudah menikah. (2) piring sebagai tempat

untuk meletakkan inai yang sudah digiling tersebut, sehingga memudahkan para

penari untuk membawanya ke dalam tarian. (3) lilin gunanya untuk menerangi

setiap piring dan inai yang dibawa, serta memiliki makna dan simbol dalam tarian.

Selain digunakan sebagai pendukung sebuah tari, properti juga sering

dipakai sebagai nama, judul dari sebuah tarian, misalnya properti payung untuk

tari payung, properti piring untuk tari piring, keris untuk tari keris, dan lain-

lainnya. Jadi, properti yang digunakan penari pada Tari Inai adalah 2 buah lilin, 2

buah piring dan Inai secukupnya, lilin di tegakkan diatas piring kemudian

pinggiran lilin dikelilingi oleh inai yang sudah digiling halus, disusun diatas alas

dinamakan pahar.

Page 206: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

187

Gambar 4.5 Properti Tari Inai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

4.3 Pendukung Pertunjukan

Sebagai seni tradisional, Tari Inai dalam kesatuan pertunjukan di acara

malam berinai secara hakiki bukan sekedar tontonan untuk pelepas lelah atau

hiburan semata, akan tetapi di dalamnya mengandung berbagai unsur yang

berkaitan langsung dengan sosial masyarakat pendukungnya. Hubungan kedua

belah pihak antara seni pertunjukan dengan masyarakat merupakan interaksi

simbolik. Hal ini dapat divisualkan melalui bentuk-bentuk visual (kasat mata),

seperti perilaku, ritual, musik pengiring, penari, tata rias busana dan tata

panggung, termasuk pula aspek komunikasi baik penari, pawang, pemusik dengan

penonton, atau yang punya hajad yaitu orang tua calon pengantin.

Page 207: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

188

4.3.1 Penari

Penari merupakan bagian terpenting dalam pertunjukan Tari Inai ini,

karena penari yang akan mempertunjukan tarian tersebut. Penari menjadi

pusat perhatian penonton, sehingga diperlukan penari yang memiliki

kecakapan dan kemampuan menarikan Tari Inai tersebut di pelataran depan

pelaminan pengantin.

Dahulu para penari Tari Inai adalah para pemuda desa yang merupakan

pendekar atau orang-orang sakti penjaga desa. Mereka sebelumnya harus

menguasai beberapa jurus silat yang diajarkan oleh masing-masing perguruan

silat tempat mereka menuntut ilmu. Selain itu mereka juga memiliki kekuatan atau

kesaktian untuk dapat mengusir segala kemungkinan buruk yang akan terjadi pada

desa tempat akan diselenggarakannya acara ini, baik yang datang dari manusia

atau bahkan dari mahkluk gaib yang berniat menganggu jalannya acara di desa

tersebut.

Dalam penyajian Tari Inai pada masyarakat Melayu pada konteks upacara

adat perkawinan biasanya harus menggunakan penari laki-laki berjumlah

genap atau berpasangan misalnya dua penari, empat penari ataupun enam penari

yang memiliki alasan, sebelum melakukan urutan ragam gerak Tari Inai maka

penari melakukan gerakan silat yang saling berlawanan, selain itu jika lilin salah

satu penari mati maka penari yang lainnya memberikan api agar lilin

tersebut dapat menyala lagi. Diawali dari posisi depan, sebelum memulai

tarian dilakukan penghormatan kepada pengantin, kepada Tuhan Yang Maha

Esa, para leluhur dan para tamu, yang kemudian dilanjutkan dengan

Page 208: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

189

melakukan gerakan silat yang bersifat refleks dan saling berlawanan (saling

mengisi gerakan dan ruangan yang kosong antara penari yang satu dengan

penari yang lainnya). Namun dalam penyajian Tari Inai yang penulis

dapatkan dilapangan penari berjumlah tiga orang dan menampilkan secara

bergilir, hal ini dikarenakan setiap penari harus memiliki ketahanan fisik untuk

melakukan setiap gerakan, untuk itu jika ada penari yang dianggap tidak siap

maka ia tidak akan diikut sertakan dalam pertunjukan ini. Dimana struktur

penyajiannya diawali dari posisi depan dengan membawa keseluruhan piring yang

akan digunakan oleh para penari dengan beralaskan sebuah pahar. Sebelum

memulai tarian juga dilakukan penghormatan kepada pengantin dan para tamu.

Atraksi Putar Piring merupakan atraksi penari melakukan gerak memutar

piring dalam posisi berguling. Penari melakukan proses kayang, atraksi ini juga

adalah atraksi yang sangat unik dan selalu digemari oleh penonton karena atraksi

ini juga mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Penari juga harus

memperhatikan bagian tubuhnya, jika tidak memperhatikan kemungkinan akan

mengakibatkan terbakarnya baju dari penari tersebut.

Pemilihan penari Inai yang penulis dapatkan dilapangan merupakan

anggota dari sanggar Gema Citra di Kota Binjai. Para penari yang dipilih

mempunyai waktu akan berlatih lagi untuk mempelajari sebelum hari

pelaksanaan. Pada saat pertunjukan, penari secara bergantian menghadap

pengantin sambil melakukan gerakan dengan pola lantai yang berpindah tempat.

Page 209: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

190

Gambar 4.6 Penari Inai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

4.3.2 Pemusik

Musik iringan Tari Inai ditampilkan oleh satu ensambel musik yang terdiri

dari: satu biola, satu akordion, dan satu buah gendang ronggeng Melayu,

dimainkan secara apik oleh para pemusik yang sudah sangat menguasai alat musik

masing-masing. Biola dan akordion membawakan melodis yang terjalin secara

heterofonis. Sementara gendang ronggeng adalah membawakan irama atau rentak

di dalam budaya musik Melayu. Melodi dan rentak musik iringan untuk Tari Inai

disebut dengan patam-patam. Iringan musik dalam Tari Inai sangatlah penting,

karena pada dasarnya tari ini mengikuti musik. Dimana sebagai pembentuk

suasana dan juga untuk memperjelas tekanan-tekanan gerak, sehingga tari dapat

dinikmati secara keseluruhan dengan baik. Biasanya untuk memainkan musik

dalam Tari Inai dibutuhkan sekitar 2 hingga 3 pemusik, diantaranya 1 orang

pemain biola, 1 orang pemain gendang, 1 orang pemain akordion. Kesemuanya

Page 210: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

191

akan saling berinteraksi antar sesama pemusik pada saat pertunjukan, dalam hal

pergantian suasana untuk mengiringi tari.

4.3.3 Penonton

Tari Inai pada kesatuan acara malam berinai, merupakan seni pertunjukan

tradisional yang memiliki ciri-ciri; bersifat religius, yaitu seni yang kehadirannya

terkait dengan acara religi, keagamaan atau kepercayaan yang hadir sebagai

pelengkapan upacara religi, dan menyiratkan ajaran moral, ajaran agama dan

tujuan hidup yang intinya memuja Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian yang

hadir (penonton) juga merupakan bagian dari acara tersebut, yang membutuhkan

tuntunan melalui simbol-simbol yang diungkapkan dalam pertunjukan.

Upacara religi tersebut biasanya berhubungan dengan keselamatan,

kesuburan, rezeki, syukuran dari seseorang/masyarakat, ataupun yang

berhubungan dengan kehidupan pertanian atau nelayan. Karena itu seni tradisi

sangat erat hubungannya dengan masyarakat pemiliknya, yang berfungsi sebagai

sarana ungkapan kejiwaan, komunikasi dari masyarakat kepada anggota

masyarakat lainnya maupun dengan “Yang Diatas”, dan sekaligus mencerminkan

lambang yang menyiratkan nilai-nilai yang berlaku dalam kehiupan dan budaya

masyarakat tertentu. Dengan menyimak ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan

bahwa seni tradisional pada dasarnya adalah sarana mengungkap petuah dari guru

(tampilan seni pertunjukan dari berbagai aspek) kepada muridnya (penonton).

Page 211: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

192

4.3.4 Penyelenggara

Dalam setiap acara, penyelenggara atau tuan rumah menjadi salah satu

unsur yang harus ada, karena acara tidak akan teraksana apabila

penyelenggara/tuan rumah tidak ada. Apabila acara yang dilakukan acara

perkawinan, maka yang menjadi tuan rumah adalah orang tua dari pengantin yang

menyelenggarakan pesta, termasuk melibatkan sanak keluarga dari pihak ayah

ataupun ibu dari calon mempelai. Dalam hal ini khususnya penempatan Tari Inai

pada acara malam berinai.

Penyelenggara upacara/tuan rumah menyiapkan segala kebutuhan yang

diperlukan dalam acara malam berinai, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

hingga akhir dari acara. Pada hal perencanaan, tuan rumah menyiapkan persiapan

acara seperti; tempat acara (gedung atau rumah), materi acara (malam berinai,

akad nikah, resepsi perkawinan), transportasi dan akomodasi (untuk pendukung

acara), undangan, pembawa acara, dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam

acara. Persiapan sebelum acara sangat penting dilakukan sebagai upaya acara

dapat terlaksana dengan baik dan tujuan dari acara dapat tercapai. Untuk itu

biasanya terlebih dahulu dilakukan acara pembentukan panitia di rumah pihak

penyelenggara.

Pada tahap pelaksanaan, semua yang terlibat dalam acara harus sudah

bersiap ditempat masing-masing dengan tugas dan tanggung jawab yang sudah

diberikan. Pada tahap ini, peran penari dan pengiring musik sebagai acara utama

menjadi penting. Penari dan pemusik harus saling bekerjasama agar pertunjukan

dapat dilaksanakan dengan baik, tidak boleh mendahului dari aturan yang sudah

Page 212: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

193

ditetapkan dari masing-masing peran dan semua pihak harus berkoordinasi

dengan baik untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin dapat terjadi.

Dalam hal ini peran pembawa acara tidak kalah pentingnya, orang yang

melakukan tugasnya selain sebagai perwakilan tuan rumah, sekaligus juga

pemimpin acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, pernikahan, dan acara-

acara sejenis. Pembawa acara membawakan narasi atau informasi dalam suatu

kegiatan ataupun acara tertentu. Biasanya pembawa acara membaca naskah yang

telah disiapkan sebelumnya, tetapi sering juga harus memberikan komentar atau

informasi tanpa naskah. Pembawa acara juga biasanya memperkenalkan pihak

penyelenggara, peserta, ataupun pelaksana yang akan segera tampil di atas

panggung, serta berdialog dengan penonton, dan secara garis besar berusaha

menjaga tempo acara. Keseluruhan rangkaian ini tergantung kepada acara yang

dibawakan, sebab kadang-kadang pembawa acara dituntut untuk dapat

membawakan lelucon ataupun pantun. Demikian pula halnya pada pelaksanaan

acara malam berinai, ketika mengawali penampilan Tari Inai maka pembawa

acara diharuskan dapat menyampaikan narasi atau penjelasan tentang tari tersebut

agar para penonton yang menyaksikan dapat memahami maksud dan tujuan tarian

ini dilaksanakan.

4.4 Perlengkapan Pertunjukan

Beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan sebelum dilaksanakannya

pertunjukan Tari Inai. Dimana perlenkapan yang dipersiapkan nantinya akan

digunakan untuk mendukung jalannya pertunjukan, serta dapat menambah daya

Page 213: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

194

tarik dalam pertunjukan. Persiapan ini haruslah maksimal dalam penyusunan dan

penataannya, agar dapat menghasilkan pertunjukan yang baik. Perlengkapan

tersebut diantaranya yaitu properti, alat musik, serta tidak kalah penting adalah

lapangan tempat diadakannya tarian ini. Untuk itu, segala perlenkapan tersebut

harus diperhatikan dengan teliti sebab perlengkapan ini saling melengkapi agar

pertunjukan dapat berjalan dengan lancar.

4.4.1 Tempat dan waktu pelaksanaan pertunjukan

Panggung merupakan tempat memvisualisasikan pertunjukan, salah

satunya Tari Inai sebagai bagian dari keseluruhan acara malam berinai. Secara

visual panggung pertunjukan Tari Inai adalah di depan pelaminan (kursi

pengantin), sehingga dapat dilihat dari tiga sisi penonton, yaitu dari belakang, kiri,

dan kanan panggung. Penari masuk diawali dari luar panggung yang berada di

depan calon pengantin, kemudian setelah seluruh penari berjalan keluar maka

diadakanlah tarian tersebut di tengah panggung dengan jarak diantara penonton

dari belakang dan di depan pelaminan. Tari Inai dapat disimpulkan sebagai salah

satu jenis tarian masyarakat Melayu yang sudah lama dikenal dan disajikan pada

saat kegiatan upacara malam berinai sebagai kegiatan khas masyarakat Melayu.

Fungsi utamanya adalah sebagai ekspresi ritual dalam sistem kosmologi Melayu,

yaitu menjaga calon pengantin dari gangguan-gangguan manusia atau makhluk

gaib. Dengan demikian untuk pemilihan waktu juga tidak sembarangan, tetapi

dipilih waktu yang paling baik, diantara menjelang malam hingga tepat tengah

Page 214: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

195

malam. Dikarenakan jika sampai lewat tengah malam maka sudah berada pada

waktu yang dianggap milik para makhluk gaib.

4.5 Musik Iringan Tari Inai

Musik adalah ekspresi kultural yang bersifat universal seperti halnya

bahasa dan humor. Satu-satunya ikatan antara musik dan kehidupan adalah emosi,

musik tidak terpakai jika tidak ada emosi. Rhythm dari musik bisa menjelaskan

setiap emosi (Sinar, 1990:1).

Seni musik menjadi salah satu seni yang juga ada pada suku Melayu.

Musik adalah salah satu media ungkap dalam kesenian. Kesenian adalah salah

satu unsur dari kebudayaan universal. Musik mencerminkan kebudayaan

masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai-nilai dan norma-

norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya baik dalam bentuk

formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari

sudut struktural maupun genrenya dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi

pada musik dalam kebudayaan masyarakat Melayu.

Dalam musik Melayu secara umum terbagi dua bagian yaitu musik

tradisional dan musik modern. Musik tradisional mengikuti aturan-aturan

tradisonal. Dalam pertunjukn ini, selalu berkaitan dengan penguasaan alam,

mantra (jampi), sesaji, yang bertujuan untuk menjauhkan bencana, mengusir

mahkluk gaib, dan hal-hal lain yang dipercayai.

Musik tradisi Melayu berkembang secara improvisasi, berdasarkan

transmisi tradisi oral. Setiap musik mempunyai nama tertentu dan alat-alat musik

Page 215: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

196

mempunyai legenda asal-usulnya. Pertunjukan musik mengikuti aturan dan

menjaga etika permainan. Berdasarkan penggunaan, musik terbagi dalam musik

vokal dan musik instrumental. Dalam musik vokal tradisional pembagian

ditentukan oleh kegunaan dan tujuan lagu tersebut yang dapat dilihat dari isi

syairnya, yang berisi permohonan, doa, ungkapan harapan yang tertuang dalam

kata-kata dan nada-nada yang sesuai. Musik vokal menjadi kekuatan bagi suku

Melayu untuk menyertakannya sebagai musik yang mengiringi acara-acara adat,

keagamaan, maupun untuk mengiringi tarian. Musik vokal ini seperti nyanyian

Senandung atau Didong, yang selalu ada dan menjadi awal pengantar dalam setiap

penyajiannya, sehingga menjadi penting untuk menyertakannya dalam berbagai

kegiatan. Lagu-lagu Melayu juga menjadi lagu yang memiliki cengkok berbeda

dengan lagu dari daerah lain dan menjadi ciri khas musik suku Melayu.

Musik instrument suku Melayu yang ada antara lain; accordion, gendang,

rebab, suling, gong, serunai, dan bansi. Sampai saat ini alat-alat musik instrument

tersebut masih dipergunakan sesuai dengan jenis acara yang dilaksanakan, seperti

penobatan Raja Melayu yang menggunakan alat musik nobat yang terdiri dari

gendang, nafiri, dan gong. Alat musik nobat ini dipercayai memiliki kekuatan

magis, sehingga tidak semua orang dapat menyentuhnya. Kesemua ini merupakan

hasil akulturasi dengan kebudayaan luar, yang mempengaruhi perkembangan

musik Melayu baik alat musik maupun nyanyiannya. Pengaruh ini didapat dari

China, India, Timur Tengah, dan Barat, termasuk juga unsur dalam musik

tradisional Indonesia.

Page 216: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

197

4.5.1 Alat musik pengiring

Uraian kaitan dalam suatu ragam gerak dengan gerak lain yang bertumpu

pada irama musik dalam Tari Inai sebagai berikut. Alat musik Melayu dapat

dikelompokkan menurut pendapat Curt Sachs dan Hornbostel (1914) yaitu (1)

Idiofon penggetar utamanya badannya sendiri, (2) Membranofon, penggetar

utamanya membrane, (3) Kordofon, penggetar utamanya senar, (4) Aerofon

penggetar utamanya adalah melalui udara. Alat musik Melayu yang digunakan

sebagai pengiring Tari Inai adalah sebuah biola, akordion dan gendang ronggeng.

Gambar 4.7 Biola (Sumber. www.melayuonline.com)

Biola adalah sebuah alat musik yang tergolong kedalam klasifikasi

kordofon (bersenar) yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat

senar (G-DA-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna

kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Kertas musik untuk biola hampir

selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G. Sebuah nama yang lazim dipakai

untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk

memainkan lagu-lagu tradisional.

Page 217: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

198

Kedudukan akordion pada ensambel musik Melayu merupakan instrumen

yang penting dan menjadi pembawa akord bahkan sering membawa melodi secara

heterofoni dengan biola. Meski merupakan alat musik yang diadopsi dari

kebudayaan Barat, akordion pada musik Melayu mempresentasikan gaya musik

Melayu. Instrumen ini diadopsi dari kebudayaan musik bass registers dan bassis,

memiliki 12 bass 2 dengan 20 keyboard 3 sampai 160 bass dengan 45 keyboard.

Sedangkan gendang ronggeng terbuat dari kulit dan kayu termasuk kedalam

klasifikasi membranofon yang terbuat dari kulit dan dimainkan dengan cara

dipukul, sehingga penghasil bunyi adalah membran.

Gambar 4.8 Akordion (Sumber. www.melayuonline.com)

Gambar 4.9 Gendang Ronggeng (Sumber. www.melayuonline.com)

Page 218: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

199

4.5.2 Hubungan musik pengiring dengan Tari Inai

Hubungan antara seni tari dan musik iringannya sangatlah erat. Meskipun

sebenarnya musik mampu berdiri sendiri sebagai sebuah karya seni, namun dalam

konteksnya sebagai iringan tari, musik tidak dapat lepas dari tari yang diiringnya.

Masyarakat secara umum sudah mengetahui bahwa pasangan dari seni tari adalah

musik sebagai iringannya. Keduanya merupakan pasangan yang tidak dapat

dipisahkan. Jika diperhatikan dengan seksama, karya seni tari maupun musik

sebagai iringannya memiliki sifat yang saling ketergantungan atau dengan kata

lain saling membutuhkan. Sehingga pada kenyataannya, antara seni tari dan musik

iringannya berasal dari sumber yang sama yakni dorongan atau naluri ritmis

manusia.

Seni tari menggunakan media utama berupa gerak, suasananya tidak bisa

hidup dan tidak bermakna tanpa hadirnya musik sebagai pengiringnya.

Rangsangan ide iringan tari biasanya diperoleh dari diri penari (rangsang

internal). Akan tetapi, seiring perkembangan saat ini musik iringan tari seringkali

lebih bersifat eksternal atau iringan tari yang dilakukan oleh orang lain sebagai

pengiringnya. Seperti contohnya dapat dilihat beberapa nama tarian tradisional

yang sama dengan nama musiknya. Oleh karena itu bisa jadi istilah musik

pengiring tidak terlalu cocok untuk digunakan secara harafiah, sebab belum tentu

tarian yang dibuat terlebih dahulu baru kemudian dicari musik pengiringnya. Bisa

saja dalam banyak kasus lainnya, tarian disusun atas musik yang sudah ada.

Menurut Murgiyanto (1983:43), sejak jaman dahulu kala manusia

mempergunakan suaranya untuk menyatakan perasaan gembira, asmara, marah,

Page 219: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

200

takut, dan sebagainya. Semua ini merupakan awal mula iringan tarian orang-orang

primitif sebagai cara mengungkapkan dan menguatkan ekspresi emosional

manusia pada saat itu. Namun saat ini musik berkembang dengan wujud yang

beraneka ragam dan mengalami banyak penyempurnaan. Semakin

berkembangnya melodi dan harmoni, maka terwujudlah berbagai bentuk orkestra

musik yang lebih lengkap. Dengan dipergunakannya peralatan yang disertai

pengembangan melodi serta harmoni yang semakin bervariasi memberikan

manfaat sehingga keberadaan musik mampu bertahan hingga kini. Seiring

berjalannya waktu, bahasa, teriakan, dan bentakan, berubah menjadi kata-kata

yang kemudian berkembang menjadi syair lagu dan puisi yang dilakukan sambil

menari.

Dengan demikian, hubungan antara Tari Inai dengan musik pengiringnya

dapat terjadi pada aspek-aspek antara lain bentuk, gaya, ritme, suasana, atau

perpaduan dari aspek-aspek tersebut. Para penari haruslah mampu memahami

penerapan elemen-elemen musik seperti ritme, tempo, melodi, harmoni, dan

bentuk sesuai yang digunakan. Sebaliknya, para pemusik ini pula harus memiliki

kepekaan terhadap gerak secara kinestetik (kandungan rasa gerak). Aspek penting

dalam Tari Inai seperti ritme, tempo, dinamika, dan suasana ditentukan oleh

kehadiran musik yang menjadikan sinergi bagi tari ini.

Keberadaan musik iringan dalam Tari Inai merupakan hal yang berkaitan,

dimana tari ini mengikuti musik yang dimainkan. Beberapa aspek yang sangat

dibutuhkan dalam pembangunan struktur dramatik dalam penyajian tari antara

lain contonya, jenis lagu, jenis musik, dan ritme. Iringan musik menjadi

Page 220: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

201

pembentuk suasana, dan untuk memperjelas tekanan-tekanan gerakan begitu juga

pergantian ragam dan pola-pola gerakan yang ada. Sehingga dalam hal ini, musik

iringan Tari Inai dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu; awal, isi, dan penutup.

Ketiganya akan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Awal, pada bagian ini musik berperan penting dalam menentukan

masuknya penari untuk melakukan gerak penghormatan kepada calon mempelai,

yang ditandai dengan intro musik yaitu beberapa ketukan dari gendang. Kemudian

dilanjutkan dengan ragam gerak silat tarung, permulaan gerak ini ditandai dengan

melodi dari biola.

2). Isi, pada bagian ini salah seorang penari akan memulai susunan ke

sebelas ragam gerak dengan memberikan tanda seperti menghentakkan piring-

piring yang ada di atas pahar. Dilanjutkan dengan pengambilan piring oleh

masing-masing penari hingga berakhirnya ke sebelas ragam gerak tersebut

ditarikan. Dalam hal ini musik masih menggunakan tempo yang sama dengan

bagian awal tari.

3). Penutup, di bagian ini dengan musik yang masih sama seperti awal dan

isi tari diatas maka keseluruhan gerak tari ini akan diakhiri, yang ditandai dengan

meletakkan piring dan melakukan gerak sembah akhir kepada calon mempelai.

Dilanjutkan dengan penyerahan piring berisikan inai yang akan dipakai oleh calon

mempelai, maka setelah itu penari perlahan-lahan dapat meninggalkan tempat

sambil diiringi musik yang juga perlahan-lahan akan semakin mengecil suaranya

sampai akhirnya berhenti.

Page 221: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

202

BAB V

ANALISIS MAKNA TARI INAI

5.1 Makna Tari Inai

Strukturalisme adalah cara berfikir tentang dunia yang secara khusus

memperhatikan persepsi dan deskripsi mengenai struktur, yaitu di dalamnya akan

menitik beratkan pada usaha mengkaji fenomena seperti mitos, ritual, relasi-relasi

kekerabatan dan sebagainya. Disamping itu, strukturalisme memandang beberapa

dokumen sebagai obyek fisik aktual atau tersusun secara konkrit, sebagai “teks”,

fenomena teoritis yang dihasilkan oleh definisi-definisi dan operasi-operasi

teoritis (Barthes, 1975b; Foucoult, 1973:47).

Tari Inai di Kota Binjai merupakan fenomena sosial yang memiliki kaitan

dengan masyarakat pendukungnya. Tarian ini dipahami sebagai sebuah cermin

interaksi dinamis pada masyarakat pendukungnya, yaitu simbol yang

menghantarkan pembentukan makna dalam realitas kehidupan sehari-hari di alam

nyata (dunia nyata).

C.S. Pierce membuat klasifikasi jenis tanda menjadi tiga jenis yang

berbeda secara essensial terutama dalam hubungannya dengan obyek-obyeknya,

yakni: ikon (icon), indeks (index), dan simbol (symbol). Dalam seni pertunjukan

tradisional kita, misalnya, ikon bisa digambarkan sebagai wujud atau

pengejawantahan gagasan seni menjadi genre kesenian tradisional tertentu.

Sedangkan indeks adalah berbagai fungsi literal seni pertunjukan tradisional itu

sendiri, misalnya yang berhubungan dengan nilai-nilai filosofi dan kesusastraan.

Page 222: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

203

Simbol berhubungan dengan fungsi linear (fungsi sosial) dan vertikal (nilai-nilai

metefisik yang ada), serta berbagai nilai-nilai ideal seperti kebiasaan (adat) dan

hukum (norma) yang berlaku dalam berbagai genre yang ada.

Demikian pentingnya aspek tanda dalam konteks ini sehingga Pierce

menyebutkan sebagai yang pertama (the firstness) atau menurut istilahnya sebagai

Representamen. Sebagai yang pertama tanda berada dalam sebuah hubungan

triadik (triadic relation) yang bersifat murni (genuine), dengan yang kedua,

sebagai obyeknya, sehingga dapat membatasi yang ketiga, yang disebutnya

sebagai Interpretant. Ketiganya bersifat genuine, saling melengkapi dan tidak

mungkin dapat berada dalam suatu kompeksitas hubungan yang hanya dyadic

terhadap obyeknya, melainkan harus berada dalam sebuah hubungan triadik

sebagaimana Representamen.

Yang pertama atau Representamen, adalah tanda (sign), dalam konteks ini

adalah nilai-nilai susbtansial yang terdiri atas ikon, indeks dan simbol dari sebuah

genre seni pertunjukan tradisional kita, misalnya, sedangkan yang kedua, adalah

obyeknya, yakni pengejawantahan dalam bentuk formal seni pertunjukan

tradisional kita, sedangkan yang ketiga, Interpretant, adalah kita sebagai

penerjemah, katakanlah sebagai pewaris, pengkaji, selanjutnya sebagai

pengembang (revitalisator) atas genre seni pertunjukan tradisional tersebut.

Tari Inai pada kesatuan acara malam berinai, merupakan seni pertunjukan

tradisional yang memiliki ciri-ciri; bersifat religius, yaitu seni yang kehadirannya

terkait dengan acara religi, keagamaan atau kepercayaan yang hadir sebagai

kelengkapan upacara religi, dan menyiratkan ajaran moral, ajaran agama dan

Page 223: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

204

tujuan hidup yang intinya memuja Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian yang

hadir (penonton) juga merupakan bagian dari acara tersebut, yang membutuhkan

tuntunan melalui simbol-simbol yang diungkapkan dalam pertunjukan.

Upacara religi tersebut biasanya berhubungan dengan keselamatan,

kesuburan, rezeki, syukuran dari seseorang/masyarakat, ataupun yang

berhubungan dengan kehidupan pertanian atau nelayan. Karena itu seni tradisi

sangat erat hubungannya dengan masyarakat pemiliknya, yang berfungsi sebagai

sarana ungkapan kejiwaan, komunikasi dari masyarakat kepada anggota

masyarakat lainnya maupun dengan “Yang Diatas”, dan sekaligus mencerminkan

lambang yang menyiratkan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan dan budaya

masyarakat tertentu. Dengan menyimak ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan

bahwa seni tradisional pada dasarnya adalah sarana mengungkap petuah dari guru

(tampilan seni pertunjukan dari berbagai aspek) kepada muridnya (penonton).

Sedangkan untuk pemilihan waktu tidak sembarangan, tetapi dipilih waktu yang

paling baik, umumnya dilakukan setelah kenduri arwah (keluarga yang telah

tiada), diantara menjelang malam hingga tepat tengah malam, dikarenakan lewat

tengah malam adalah alam milik para jin (mahkluk gaib).

Bentuk atau wujud yang tampak secara visual tersebut bukan sekedar

memenuhi kebutuhan estetika atau ritual semata, akan tetapi merupakan simbol-

simbol yang menyimpan makna mendalam berkaitan dengan perilaku kehidupan

manusia. Segala atribut visual (termasuk istilah, perilaku, masa/waktu) yang

tampak dalam peristiwa pertunjukan tersebut merupakan simbol-simbol yang

harus dipahami oleh masyarakat pendukungnya. Simbol-simbol tersebut berfungsi

Page 224: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

205

ganda yaitu; sebagai petanda peristiwa/kejadian di dalamnya termasuk

permohonan/doa yang diungkapkan melalui upacara ritual sebelum dan saat

pertunjukan berlangsung, dan sebagai penanda peristiwa yang memiliki makna

dari simbol-simbol visual yang sekaligus berfungsi sebagai penuntun bagi

pengamatnya. Dengan demikian Tari Inai bukan hanya sekedar tari hiburan untuk

menanti persiapan di gelarnya acara pernikahan namun sekaligus merupakan

tuntunan yang perlu direnungkan dan direfleksikan pada kehidupan sehari-hari

agar sampai pada tujuan hidup.

5.2 Makna Pada Ragam Gerak Tari Inai

Semiotika terutama sekali mengkaji semiosis manusia sebagai suatu

fenomena sosial yang inheren, baik dari segi fungsi, sumber, konteks,

maupun efeknya. Semiotika juga berkaitan dengan makna-makna sosial yang

dikonstruksikan melalui berbagai bentuk semiotika, teks semiotika, dan

praktik semiotika pada semua masyarakat manusia dan dalam semua periode

sejarah manusia.

Menurut C.S. Pierce (dalam Cobley dan Jansz, 2002:23 dan Budiman,

2011:17-23) setiap gagasan adalah tanda (every thought is sign). Pierce juga

menekankan proses studi tanda. Semiotika baginya adalah doktrin dari sifat

esensial dan variasi fundamental dari semiosis. Semiosis di sini adalah

suatu proses, aksi tanda, bukan struktur bahasa atau kode. Yang dimaksud

semiosis adalah aksi, suatu pengaruh, yang melibatkan kerja sama tiga

subjek: tanda (sign), objeknya, dan interpretant. Semiosis adalah proses

Page 225: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

206

menghubungkan tanda, objek, dan interpretant. Interpretant adalah ide yang

dihubungkan dengan tanda. Hubungan antara tanda dan interpretant masih

dikontrol oleh relasi dengan objek dan eksistensi material. Aliran yang terus-

menerus dari interpretant dikontrol oleh kebiasaan (habit), pengendalian berpikir

(sistem logonomik) sesuai dengan unsur budaya tertentu. Pierce melihat makna

sebagai suatu proses, bukan kualitas tanda atau teks.

Kode konotatif ataupun kode semantis merupakan dunia yang

ditransformasikan ke dalam pertunjukan yang bersifat lihatan. Dalam Tari

Inai, tanda-tanda verbal itu menemukan keutuhannya. Makna pernyataan

seluruh peristiwa yang ada dalam pertunjukan Tari Inai merupakan sebuah

keutuhan pula. Penyebab konotatif itu sendiri adalah fakta sejarah yang

telah dimodifikasi, artifisial, dan interpretatif yang sesuai dengan konteks action

yang diinginkan subjektivitas pengarangnya. Relasi material tanda dalam

suatu pesan adalah signifier dan acuannya (referent) adalah signified.

Struktur sistem pesan dihubungkan ke struktur referent melalui kode yang

mengorganisasi signified dan signifier melalui struktur paradigmatik yang

kompetibel.

Kode simbolik merupakan dunia perlambangan, yaitu dunia personifikasi

manusia dalam menghayati arti hidup dan kehidupan. Hal ini dapat dikenali

melalui kelompok-kelompok konvensi atau berbagai bentuk yang teratur,

mengulangi bermacam-macam mode dan bermacam-macam maksud dalam

sebuah teks pementasan yang akhirnya menghasilkan pengertian tentang

makna kode tersebut. Sistem tanda akan berfungsi lebih efektif dalam

Page 226: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

207

menghasilkan makna jika ada hubungan yang jelas antara signifiers dan signifieds

dirasakan oleh semua pengguna tanda. Namun, hubungan yang kurang jelas

dalam peristiwa semiotika menimbulkan tendensi berlawanan. Hubungan yang

kurang tepat antara signifier dan signified, menyebabkan rusaknya sistem

hubungan keduanya. Jadi, tanda ada yang transparan dan ada yang kabur

(opague), bergantung pada tingkat kejelasan hubungan antara signifier-singnified.

Kode aksian merupakan prinsip bahwa di dalam sebuah pertunjukan

Tari Inai, perbuatan-perbuatan harus disusun dengan linier. Di dalam sebuah

pertunjukan Tari Inai sebuah peristiwa atau kejadian tidak akan sama dengan

peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam seni tradisi lain. Pesan ditata melalui

pemanfaatan metatanda. Metatanda menandai aspek-aspek yang berbeda dari

suatu peristiwa semiotika dengan tujuan untuk membatasi perilaku semiotika

pertisipan. Metatanda umumnya mengena dalam mengonstruksi pesan dan

biasanya terdiri atas tanda transparan sebagai penanda. Kode budaya atau kode

acuan merupakan peranan metalingual. Hal ini terlihat pada saat sebuah

pertunjukan Tari Inai dihubungkan dengan persoalan-persoalan realitas budaya

yang membangunnya. Latar sosial budaya yang terdapat dalam sebuah

pertunjukan Tari Inai memungkinkan adanya kesinambungan budaya

sebelumnya. Bisa juga merupakan penyimpangan budaya sebelumnya, baik

sebagian maupun keseluruhannya, terhadap budaya yang telah mapan. Dalam

pertunjukan Tari Inai terlihat budaya yang melingkupinya, yaitu kebudayaan

Melayu dan kebudayaan Islam. Gerak dalam tarian ini mengakomodasikan gerak-

Page 227: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

208

gerik fauna atau kejadian-kejadian alam, sesuai dengan konsep budaya Melayu

kembali ke alam semula jadi, dan alam yang terkembang menjadi guru.

Jika dilihat berdasarkan teori Langer yang digunakan untuk mengkaji

makna dalam ragam gerak Tari Inai, maka dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Simbol Diskursif : merupakan makna pembagian dalam gerakan Tari

Inai ini, contohnya seperti gerakan buaya melintang tasik, ular todung meniti riak,

berokik melintas batas, dan setiap gerakan lainnya memiliki makna tersendiri

dalam tarian ini. Bahkan simbol hewan yang terdapat dalam tarian ini pun

memiliki arti, contohnya seperti elang yang secara umum berhubungan dengan

ha-hal yang bersifat spiritual, posisi atau kedudukan yang tinggi dan semangat

pantang menyerah yang terus menyala. Kemudian ular yang memiliki

keterbatasan fisik namun tidak menghalangi gerakan lincahnya sehingga ular

dianggap sebagai lambang keuletan, kekuatan, kesederhanaan, dan kebijaksanaan.

Dengan demikian, yang masuk menjadi makna diskursif dan juga memiliki makna

sebagai aturan yang telah di sepakati bersama dalam tarian ini, contohnya seperti;

gerakan sembah dan memberikan piring yang berisikan inai kepada calon

pengantin, gerakan ini merupakan kesepakatan bersama yang harus dilaksanakan

dan merupakan kewajiban sebagai simbol dalam tarian ini.

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan pada tgl 18 oktober 2016,

menurut Zulkarnaini, gerak dalam Tari Inai secara keseluruhan dilakukan dengan

posisi rendah (tidak ada gerakan berdiri), yang berarti bahwa setiap penari harus

mampu menjaga kuda-kuda (pertahanan kaki) dari awal sampai akhir tarian,

dengan menggunakan jurus-jurus silat yang berasal dari nama-nama hewan sesuai

Page 228: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

209

dengan gerakannya, seperti ular yang meliuk, monyet yang lincah, dan lain-lain.

Makna yang tersirat pada Tari Inai dapat dijelaskan melalui simbol yang terdapat

dalam setiap ragam gerak sebagai berikut.

5.2.1 Makna pada gerak silat tarung

Menurut sejarahnya para penari Tari Inai dahulu merupakan pendekar

yang memiliki kekuatan juga mendapat julukan orang sakti dan diharuskan

menguasai paling sedikit 5 sampai 10 jurus pencak silat. Jurus pencak silat yang

digunakan dalam pertarungan memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk

mematahkan, melumpuhkan, bahkan mematikan. Namun pada ragam gerak silat

tarung tidak menggunakan fungi silat yang sebenarnya, silat yang digunakan

dalam Tari Inai dikenal dengan istilah tangkapan yaitu dipukul, ditangkis, dan

dijatuhkan. Dasar pencak silat tersebut yang kemudian dikembangkan menjadi

jurus bunga pencak silat.

Ragam ini memiliki makna bahwa para penari (pendekar) tersebut masing-

masing memiliki kekuatan untuk mempertahankan diri dan lingkungan dari

serangan yang kemungkinan akan datang untuk mengganggu penyelenggara dan

seluruh pendukung acara.

Gambar 5.2.1 Gerak Silat Tarung (Dok. Suci Purnanda,2016)

Page 229: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

210

5.2.2 Makna pada gerak sembah empat sudut

Sesungguhnya manusia melakukan kesenian adalah usaha mendekatkan

diri kepadaNya, dengan kata lain adalah berdoa. Penjelasan tersebut memberikan

penegasan bahwa di dalam kesenian tradisional tidak akan terlepas dari unsur

ritual. Setiap memulai ritual Tari Inai terlebih dahulu diharuskan kepada para

penari untuk berdoa seperti membaca istighfar sebanyak tiga kali, kemudian

membaca al-fatihah dalam sekali nafas, sambil mendoakan peralatan yang akan

digunakan dalam pertunjukan. Hal tersebut dilakukan agar para penari tidak

mengalami kegagalan dalam melakukan tarian ini, dan selalu dilindungi karena

telah berserah diri kepada Allah SWT.

Makna dari ragam ini adalah memohon izin kepada Tuhan Yang Maha

Esa, tuan guru, tokoh adat, tokoh masyarakat, para alim ulama, penunggu darat,

laut, langit dan bumi, bahwa mereka (penari) bukan sekedar menunjukkan

kekuatan tetapi berniat untuk menjaga kawasan/wilayah tempat terselenggaranya

acara tersebut dari perbuatan jahat manusia atau mahkluk gaib sekalipun.

Permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hari ini bersih dari segala

rintangan maupun petaka, seperti cuaca (bersih tidak hujan, angin kencang,

gempa, dan lain sebagainya), gangguan keamanan, maupun gangguan orang-

orang yang memusuhi, apakah kepada tuan rumah atau kepada perkumpulan

sanggar Tari Inai tersebut seperti penari, pemusik, pawang dan sebagainya, berupa

hantaman “ilmu supranatural” seperti tenung, santet, guna-guna, dan sebagainya.

Dengan demikian jika dunia ini bersih dari segala kotoran tersebut diatas, maka

Page 230: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

211

penonton/tamu dapat dengan tenang mendatangi dan menikmati pertunjukan Tari

Inai.

Gambar 5.2.2 Gerak Sembah 4 Sudut (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.3 Makna pada gerak ular todung membuka lingkar

Dahulu setiap pendekar (penari) harus memiliki indra ke enam atau ilmu

kebatinan, gunanya agar dapat merasakan sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan

kasat mata. Gerakan ini didasari dari salah satu jurus yang digunakan untuk

membuka kuncian (serangan), yaitu jurus ular yang sangat berbahaya. Memiliki

makna bahwa setiap manusia sebaiknya mempunyai pertahanan atau pagar diri,

karena jika tidak dilindungi maka akan dapat disakiti oleh orang lain. Melindungi

dalam hal ini selain diri sendiri juga diantaranya adalah keluarga, sanak saudara,

dan orang-orang yang terlibat di dalam acara tersebut agar terhindar dari orang-

orang yang bersifat iri, dengki, buruk sangka, dan lain-lain.

Page 231: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

212

Gambar 5.2.3 Gerak Ular Todung Membuka Lingkar (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.4 Makna pada gerak ular todung meniti riak

Menelusuri makna yang terdapat pada kata meniti riak, diartikan sebagai

sebuah perjalanan yang bergejolak (penuh tantangan). Mengisyaratkan kepada

manusia untuk berusaha semaksimal mungkin baik tenaga, fikiran, maupun

materi, untuk meraih cita-cita. Sudah tentu sekalipun hidup di dunia amat singkat,

bukan berarti semua usaha dapat berhasil begitu saja. Akan tetapi banyak

rintangan yang harus dihadapi dan dijalani. Untuk itu dibutuhkan senantiasa

kesadaran dan konsentrasi dalam menghadapi sebesar apapun rintangan yang akan

datang.

Page 232: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

213

Gambar 5.2.4 Gerak Ular Todung Meniti Riak (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.5 Makna pada gerak atraksi kayang dan memutar piring

Atraksi Putar Piring merupakan atraksi penari melakukan gerak memutar

piring dalam posisi berguling. Penari melakukan proses kayang, atraksi ini juga

adalah atraksi yang sangat unik dan selalu digemari oleh penonton karena atraksi

ini juga mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Penari juga harus

memperhatikan bagian tubuhnya, jika tidak memperhatikan kemungkinan akan

mengakibatkan terbakarnya baju dari penari tersebut.

Selain itu, mereka juga ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki

kekuatan atau kesaktian untuk dapat mengusir segala kemungkinan buruk yang

akan terjadi pada daerah tempat akan diselenggarakannya acara ini, baik yang

datang dari manusia atau bahkan dari mahkluk gaib yang berniat menganggu

jalannya acara.

Page 233: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

214

Gambar 5.2.5 Gerak Atraksi Kayang dan Memutar Piring (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.6 Makna pada gerak itik bangun dari tidur

Gerak ini menyimbolkan keharusan sifat saling tegur sapa kepada

masyarakat di sekitar pertunjukan berlangsung. Tegur sapa ini bermakna ajakan

dan mengingatkan adanya pertunjukan Tari Inai, sebagai peringatan tentang sikap,

perilaku dan usaha dalam mengarungi hidup, serta menunjukkan kepada para

kerabat dan penonton yang dapat melihat dari sudut manapun keberadaan inai

yang akan dipersembahkan untuk calon pengantin. Selain itu, berisi peringatan

atau pelajaran yang diungkapkan di atas panggung, mengenai sikap, tingkah laku,

maupun perjalanan hidup manusia di dunia ini.

Page 234: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

215

Gambar 5.2.6 Gerak Itik Bangun Dari Tidur (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.7 Makna pada gerak itik berdiri memandang langit

Hal tersebut mengisyaratkan makna tentang isi kehidupan di dalam dunia

ini. Sesungguhnya hidup harus selalu seimbang, yaitu ada langit ada bumi, ada

siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, dan seterusnya. Manusia

diciptakan berpasang-pasangan untuk saling berjodoh, bekerjasama, berkasih-

kasihan bahkan berlawanan. Tuhan sudah menciptakan sedemikian rupa isi dunia

ini, manusia tinggal menjalani baik yang positif atau yang negatif. Manusia harus

mampu memilih yang baik dan buruk, menyeimbangkan antara dunia dan akhirat,

dengan cara berdoa dan berusaha.

Page 235: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

216

Gambar 5.2.7 Gerak Itik Berdiri Memandang Langit (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.8 Makna pada gerak puting beliung berbalik arah

Dengan melihat kehebatan para penari dalam mempertahankan cahaya

lilin agar tetap menyala, maka gerakan ini seolah menggambarkan sebagai

lentera yang selalu menerangi sepanjang jalan pengantin dalam mengarungi

hidupnya di kemudian hari. Karena sekeras apapun angin yang menerpa, tetapi

lilin akan tetap terus menyala. Memiliki arti bahwa seberat apapun masalah yang

akan datang di masa depan harus tetap kuat mengahadapinya.

Gambar 5.2.8 Gerak Puting Beliung Berbalik Arah (Dok. Suci Purnanda,2016)

Page 236: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

217

5.2.9 Makna pada gerak buaya melintang tasik

Memaknai gerak pada ragam ini yang berarti bahwa setiap pendekar

(penari) harus mampu mengatasi terpaan sesulit apapun, dalam hal ini jika setiap

hal buruk atau masalah yang datang mengganggu maka langsung ditangkap,

dilumpuhkan, dan tetap tangguh mengadapinya. Ragam ini dapat juga diartikan

bahwa hendaklah sesekali kita berbuat baik kepada orang yang membutuhkan

pertolongan.

Gambar 5.2.9 Gerak Buaya Melintang Tasik (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.10 Makna pada gerak berokik melintas batas

Selain bertujuan untuk menunjukkan kehebatan dari masing-masing

penari, tujuan utama dari gerak tari ini yaitu menjaga calon pengantin dari

gangguan-gangguan manusia atau makhluk gaib. Termasuk menjaga beberapa

aspek pendukung lain diantaranya pawang, penari, pemusik, tuan rumah, serta

tamu dan penonton yang hadir di acara tersebut.

Page 237: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

218

Gambar 5.2.10 Gerak Berokik Melintas Batas (Dok. Suci Purnanda,2016)

5.2.11 Makna pada gerak sembah akhir

Gerak Tari ini merupakan simbol sifat-sifat manusia dewasa yang sudah

dapat merasakan segala sesuatu yang di dapatkan. Cita-citanya adalah hidup

dengan gembira, maka selalu berusaha untuk mencapainya. Meski demikian,

usaha tersebut tidak selamanya berjalan dengan mulus. Maka harus dilalui dengan

segala kenikmatan dan kesengsaraan yang sudah dialami. Jika bekal untuk

kembali kepadaNya sudah siap dan merasa cukup, maka ia selalu ingin

mempercepat menemuiNya. Hal ini diperkuat dengan pandangan menyatunya dua

kutup yang bertentangan, yakni langit dan bumi sudah menjadi satu kesatuan,

artinya tidak ada tinggi dan rendah, tidak ada baik dan buruk, dan sebagainya,

maka tinggal satu kesatuan antara makhluk dan penciptanya, yaitu yang ditandai

dengan sembah penutup (terakhir), setelah itu berjalan menuju “tujuan akhir”

kehidupan.

Page 238: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

219

Gambar 5.2.11 Gerak Sembah Akhir (Dok. Suci Purnanda,2016)

2. Simbol Presentasional : dalam Tari Ini memiliki makna secara

keseluruhan yang menggunakan simbol ini dalam mengartikannya menjadi suatu

pesan yang ingin disampaikan, tidak terbagi-bagi seperti simbol diskursif diatas.

Maka dari itu, penggunaan simbol presentasional digunakan untuk mengetahui

makna secara keseluruhan dalam Tari Inai.

Tari Inai digelar secara hakiki bukan sekedar untuk ditonton, sebagai

pengisi waktu dalam menanti persiapan acara pernikahan, tetapi merupakan

konsep yang dipersiapkan secara matang untuk disampaikan kepada pengamat

(bagai guru memberikan petuah kepada murid-murid) yang berfungsi sebagai

pencerahan hidup dan kehidupan. Hal ini dapat dipahami karena hampir seluruh

peristiwa yang terjadi dalam kesatuan tampilan tarian ini memiliki makna tentang

ajaran budi pekerti. Konsep tersebut dapat dilihat melalui relasi unsur-unsur dari

struktur Tari Inai dalam kesatuan pertunjukan pada malam berinai.

Page 239: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

220

Pertama, unsur ritual yang merupakan komunikasi transedental dengan

alam gaib, yakni alam tempat dzat yang dihormati, dipuja seperti para dewa, roh

leluhur agar terjalin keselarasan, keharmonisan, dan keseimbangan, sehingga

dapat saling menjaga keselamatan desa beserta masyarakatnya, serta kelestarian

budaya Tari Inai. Dalam upacara selalu dilengkapi perilaku dan mantra atau doa,

peralatan, dan lain sebagainya. Kesemuanya merupakan simbol-simbol etika

komunikasi, baik kepada yang lebih tinggi, setingkat atau lebih rendah stratanya.

Dalam kaitannya dengan struktur pertunjukan Tari Inai, ritual yang mengawali

pertunjukan tersebut sesungguhnya merupakan simbol-simbol perilaku manusia di

dalam usaha untuk membersihkan diri sebelum melaksanakan segala aktifitas.

Terlebih aktifitas dengan hubungan sakral, baik antara manusia dengan Tuhannya

maupun antara manusia dengan manusia (seperti menjelang pernikahan), yang

fungsinya membersihkan kotoran-kotoran hati (prasangka buruk, dendam, iri,

dengki, sombong, congkak, dan sebagainya).

Kedua, unsur komunikasi dengan sesama manusia yang berisi ajakan atau

peringatan. Unsur ini menyimbolkan tegur sapa kepada masyarakat di sekitar

pertunjukan berlangsung. Tegur sapa ini bermakna ajakan dan mengingatkan

adanya pertunjukan Tari Inai, serta peringatan tentang sikap, perilaku dan usaha

dalam mengarungi hidup. Berisi peringatan atau pelajaran yang diungkapkan di

atas panggung, mengenai sikap, tingkah laku, maupun perjalanan hidup manusia

di dunia ini. Lebih tegasnya adalah senantiasa ingat kepada Tuhan Yang Maha

Esa, yang menjadikan, menggerakkan, dan membinasakan. Mengisyaratkan

kepada manusia untuk berusaha semaksimal mungkin baik tenaga, fikiran,

Page 240: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

221

maupun materi, untuk meraih cita-cita. Sudah tentu sekalipun hidup di dunia amat

singkat, bukan berarti semua usaha dapat berhasil begitu saja. Akan tetapi banyak

rintangan yang harus dihadapi dan dijalani. Oleh karena itu jalan satu-satunya

adalah berusaha meraih dengan berbagai “cara”. Hal tersebut mengisyaratkan

makna tentang isi kehidupan di dalam dunia ini. Sesungguhnya hanya ada dua

macam paradoxial, yaitu ada langit ada bumi, ada siang ada malam, ada laki-laki

ada perempuan, dan seterusnya. Manusia diciptakan berpasang-pasangan untuk

saling berjodoh, bekerjasama, berkasih-kasihan bahkan berlawanan. Tuhan sudah

menciptakan sedemikian rupa isi dunia ini, manusia tinggal menjalani baik yang

positif atau yang negatif.

Permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hari ini bersih dari

segala rintangan maupun petaka, seperti cuaca (bersih tidak hujan, angin kencang,

gempa, dan lain sebagainya), gangguan keamanan, maupun gangguan orang-

orang yang memusuhi, apakah kepada tuan rumah atau kepada perkumpulan

sanggar Tari Inai tersebut seperti penari, pemusik, dalang dan sebagainya, berupa

hantaman “ilmu supranatural” seperti tenung, santet, guna-guna, dan sebagainya.

Dengan demikian jika dunia ini bersih dari segala kotoran tersebut diatas, maka

penonton/tamu dapat dengan tenang mendatangi dan menikmati pertunjukan Tari

Inai.

Peringatan atau anjuran untuk memegang teguh makna pertunjukan Tari

Inai yang disaksikan tersebut. Sebab jika tidak mempunyai pegangan dalam hal

ini yang dimaksud adalah keimanan, maka akan tergoyahkan pendiriannya.

Page 241: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

222

Sehingga hanya senang dengan hal-hal yang lahiriah, mengesampingkan makna

yang lebih berarti dari pertunjukan tari tersebut.

Ketiga, unsur struktur Tari Inai. Sajian utama Tari Inai adalah koreografi

di atas panggung yang langsung dinikmati oleh penonton. Koreografi tersebut

memiliki 2 (dua) aspek utama, yaitu konsep gerak (norma yang harus diketahui

dan dijalankan dalam pertunjukan Tari Inai). Sedangkan aspek yang kedua adalah

bentuk gerak itu sendiri, yang memiliki fungsi transisi (penyambung) gerak satu

ke gerak yang lain.

Keempat, unsur tata rias dan busana. Sepasang penari Tari Inai

menggunakan busana yang sama (kembar), menyimbolkan kesatuan jiwa. Secara

fisik tampak dua, namun secara hakiki semua paradoksial ada dalam diri masing-

masing manusia. Kejantanan, kelemahlembutan, keangkuhan, ketulusan,

kebesaran, kerendahan, dan seterusnya merupakan sifat-sifat alamiah atau sifat

kodrati manusia. Hanya diri sendiri yang dapat memilih mana yang harus dituruti

dan dikembangkan.

Kelima, unsur musik pengiring. Musik pengiring pada Tari Inai ini

menggunakan sebuah biola dan dua buah gendang ronggeng, yang memberikan

penguatan makna bahwa musik merupakan alat untuk melihat sesuatu (sekecil-

kecilnya), mengisyaratkan penglihatan, mencermati, dan memahami perilaku sifat

manusia.

Keenam, unsur panggung sebagai tempat memvisualisasikan pertunjukan

Tari Inai sebagai bagian dari keseluruhan acara malam berinai. Secara visual

panggung pertunjukan Tari Inai adalah di depan pelaminan (kursi pengantin),

Page 242: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

223

sehingga dapat dilihat dari tiga sisi penonton, yaitu dari belakang, kiri, dan kanan

panggung. Ketika penari keluar merupakan gambaran saat-saat ketegangan

seorang wanita yang hendak melaksanakan pernikahan. Setelah melalui peristiwa

yang telah dihadapi maupun situasi yang terjadi di dunia (baik-buruk, sedih-

bahagia, benar-salah, beserta segala aspek sikap dan perilaku manusia) tersebut

diungkapkan di atas panggung yang langsung dapat dinikmati oleh penonton.

Sebenarnya inilah makna dari pertunjukan tradisional Tari Inai yang

keseluruhannya mengajarkan proses inisiasi (proses perjalanan hidup beserta

peristiwanya di dalam dunia) kepada seluruh masyarakat pendukungnya.

5.3 Makna Pada Pola Lantai

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan seorang penari dengan

perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space). Pola

lantai ini sebenarnya adalah teknik penguasaan panggung (blocking) seorang

penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.

Formasi atau pola lantai pada Tari Inai pada dasarnya ada tiga macam yaitu

formasi berpasangan, formasi lingkaran, dan formasi empat arah. Pola lantai

tersebut mengacu pada susunan gerak yang ada pada Tari Inai. Pola lantai ini di

dapatkan berdasarkan pengamatan di lapangan. Adapun penjelasan akan makna

dari ketiga formasi tersebut adalah sebagai berikut.

Page 243: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

224

5.3.1 Formasi berpasangan

Formasi ini digunakan untuk melakukan ragam gerak tari di tempat

(statis). Seluruh ragam gerak yang dilakukan dalam formasi ini “sama dan

sebangun”. Hal ini memiliki arti bahwa dalam menjalani kehidupan hendaklah

saling mengisi, melengkapi, dan saling berinteraksi antar sesama.

Gambar 5.3.1 Formasi Berpasangan

Gambar 5.3.1.1 Penari pada Pola Lantai Berpasangan (Dok. Suci Purnanda,2016)

Page 244: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

225

5.3.2 Formasi lingkaran

Formasi yang merupakan gambaran kehendak manusia yang tidak ada

batasnya. Hal ini dapat dipahami karena secara hakiki manusia memiliki sifat

dasar ingin menjadi yang ter/paling, yang pusatnya berada di dalam hati.

Kehendak inilah yang menyebabkan manusia selalu mengembara berputar-putar

mengitari jagad raya (mikro kosmos) untuk mencari yang diinginkannya.

Gambar 5.3.2 Formasi Lingkaran

Gambar 5.3.2.1 Penari pada Pola Lantai Lingkaran (Dok. Suci Purnanda,2016)

Page 245: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

226

5.3.3 Formasi empat arah

Formasi yang selalu diawali dari depan menuju kearah kanan melalui arah

kiri kemudian berputar dan kembali ke tengah. Formasi ini merupakan simbol

tentang perilaku manusia, kanan adalah sesuatu yang baik atau dianggap baik,

sedangkan kiri adalah sesuatu yang dianggap salah, jelek, perusak, dan

sebagainya. Oleh karena itu, jika manusia berani menanggulangi segala kesalahan

maka ia akan menuju kebaikan, nikmat, menyenangkan, dan seterusnya.

Gambar 5.3.3 Formasi Empat Arah

Gambar 5.3.3.1 Penari pada Pola Lantai Empat arah (Dok. Suci Purnanda,2016)

Page 246: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

227

5.4 Makna Pada Busana

Pada acara malam berinai, seluruh penari menggunakan baju kecak

musang pada bagian lehernya berupa kerah tegak seperti kerah shanghai,

berkancing lima buah yang melambangkan rukun islam yang berjumlah lima

dan juga berlengan panjang. Begitu pula pakaian yang dipakai oleh pemusik

yaitu baju gunting cina atau baju kecak musang dan celana panjang longgar,

kepala ditutup dengan peci atau memakai ikat kepala. Selain itu juga

menggunakan sesamping berupa kain sarung atau songket yang dibentuk segitiga

atau sejajar dan diikatkan ke pinggang tepatnya di atas lutut.

Sepasang penari Inai menggunakan busana yang sama (kembar),

menyimbolkan kesatuan jiwa. Secara fisik tampak dua, namun secara hakiki

semua paradoksial ada dalam diri masing-masing manusia. Kejantanan,

kelemahlembutan, keangkuhan, ketulusan, kebesaran, kerendahan, dan seterusnya

merupakan sifat-sifat alamiah atau sifat kodrati manusia. Hanya diri sendiri yang

dapat memilih mana yang harus dituruti dan dikembangkan.

Pada umumnya busana Tari Inai yang terdapat di wilayah Kota Binjai

berwarna gelap seperti hitam dan biru. Hal ini disebabkan sebuah warna memiliki

arti dalam budaya Melayu. Warna bagi orang Melayu adalah merupakan lambang

atau simbol yang dapat membedakan status seseorang di dalam kehidupannya.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional Melayu mengartikan warna

hitam dan biru sebagai lambang keperkasaan, dahulu dipakai oleh panglima dan

hulubalang kerajaan. Selain itu, warna hitam juga memiliki makna kesetiaan,

ketabahan, bertanggung jawab, serta jujur. Berdasarkan kepercayaan tersebut

Page 247: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

228

maka para penari inai memakai pakaian berwarna hitam yang melambangkan para

kesatria penjaga calon pengantin dari segala gangguan menjelang pernikahan.

Gambar 5.4 Busana Tari Inai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

5.5 Makna Pada Properti

Properti tari adalah salah satu unsur yang hampir selalu ada di setiap jenis

dan ragam tarian. Properti tari merupakan semua alat yang digunakan sebagai

media atau perlengkapan dari pementasan suatu tarian. Pada dasarnya,

penggunaan properti tari ditujukan untuk memberi kesan keindahan sekaligus

sebagai media untuk menyampaikan makna yang terkandung dalam sebuah tarian.

ikat kepala

baju kecak musang

kain songket

celana panjang longgar

Page 248: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

229

Dengan demikian properti tari dapat didefenisikan sebagai suatu alat yang

digunakan dalam satu tarian untuk menunjukkan nilai estetika tarian tersebut,

sekaligus sebagai media penyampaian pesan atau makna.

Masing-masing tari tradisional di Indonesia memiliki propertinya sendiri,

dikarenakan ada banyak sekali bentuk dan jenis properti tari. Namun yang perlu

diketahui adalah penggunaan properti tersebut haruslah mempertimbangkan

fungsi, jenis, dan asas pemakaiannya secara baik dan benar. Alasannya adalah

karena proporsi umumnya secara mendasar akan menentukan tingkat penguasaan

keterampilan penari terhadap jenis tarian tersebut.

Demikian pula halnya properti yang digunakan untuk Tari Inai yaitu dua

buah piring yang diletakkan diatas dua telapak tangan dengan pola gerakan

diayun. Piring-piring tersebut diletakkan menghadap ke atas atau dalam posisi

terbuka sebagai simbol menunjukkan ke arah Tuhan, selain itu juga memiliki

makna sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan. Berikutnya piring tersebut

digunakan untuk meletakkan inai yang sudah ditumbuk/digiling halus. Inai adalah

tumbuhan yang hidup didataran tinggi yang memiliki daun yang lebat dan

berukuran relatif kecil. Daun yang telah tua ditandai dengan adanya bintik-

bintik hitam yang terdapat di daun tersebut, daun yang tua tersebut digiling

halus dicampur dengan gambir, kapur, arang dan sedikit nasi sebagai perekat

serta perasan jeruk nipis, kemudian dibubuhkan pada kuku atau kulit sehingga

menghasilkan warna kemerah-merahan. Pemakaian inai pada upacara perkawinan

memiliki makna untuk melindungi calon pengantin dari gangguan supranatural

dan dipercaya dapat menangkal roh jahat, selain itu juga dapat digunakan sebagai

Page 249: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

230

obat untuk luka dikuli. Tetapi seiring berkembangnya pengetahuan

masyarakat, sekarang Inai digunakan dalam masyarakat Melayu sebagai tanda

sudah menikah. Namun sebelum menyusun inai di atas piring, maka terlebih

dahulu menyalakan lilin dan diletakkan di tengah-tengah piring, barulah inai

disusun mengelilingi lilin yang sudah dipasang. Lilin tersebut gunanya untuk

menerangi setiap piring dan inai yang dibawa, serta memiliki makna sebagai

cahaya yang selalu menerangi semua orang yang ada disekitarnya. Selain itu lilin

juga memberikan kehangatan namun juga mampu membakar benda-benda yang

ada di sekitarnya jika tidak berhati-hati, hal ini mengingatkan kepada kita untuk

selalu waspada meskipun sedang berada dalam kondisi yang menyenangkan.

Sebab kurangnya kewaspadaan akan dapat menimbulkan konsekuensi yang

mengerikan.

Gambar 5.5 Properti Tari Inai (Dok. Suci Purnanda, 2016)

piring lilin

inai

Page 250: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

231

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan melalui kajian-kajian yang telah dilakukan, berupa serangkaian

pngumpulan data dan menganalisisnya, maka penelitian ini menghasilkan

beberapa temuan yang perlu mendapatkan kesimpulan. Berdasarkan pada

penjelasan dari bab-bab di atas, penulis menyimpulkan pembahasan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan ini adalah jawaban dari dua pokok

permasalahan yang telah ditetapkan pada Bab I. Adapun pokok permasalahan

tersebut adalah : 1). stuktur gerak Tari Inai, dan 2). makna gerak Tari Inai.

1). Susunan kesebelas gerak Tari Inai merupakan pengembangan dari

gerakan silat dan menggunakan istilah-istilah gerak tertentu yang akan mengalami

perubahan sesuai ide kreatif para penari. Umumnya penari Inai berjumlah genap

atau berpasangan misalnya 2 (dua) penari, 4 (empat) penari, maupun 6 (enam)

penari yang menggunakan properti piring. Atraksi Putar Piring merupakan atraksi

penari melakukan gerak memutar piring dalam posisi berguling. Penari

melakukan proses kayang, atraksi ini juga adalah atraksi yang sangat unik dan

selalu digemari oleh penonton karena atraksi ini juga mempunyai tingkat

kesulitan yang tinggi. Penari juga harus memperhatikan bagian tubuhnya, jika

tidak memperhatikan kemungkinan akan mengakibatkan terbakarnya baju dari

penari tersebut.

Page 251: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

232

Musik iringan Tari Inai dibawakan oleh satu ensambel musik yang terdiri

dari: satu biola, satu akordion, dan satu buah gendang ronggeng Melayu. Biola

dan akordion berfungsi membawakan melodi, sedangkan gendang ronggeng

membawakan irama atau rentak di dalam budaya musik Melayu. Melodi dan

rentak musik iringan untuk Tari Inai disebut dengan rentak patam-patam. Dalam

Tari Inai musik iringan sangatlah penting, agar tari dapat dinikmati secara

keseluruhan dengan baik. Karena pada dasarnya musik sebagai pembentuk

suasana dan juga untuk memperjelas tekanan-tekanan gerak dalam tari ini.

2). Tari Inai pada kesatuan acara malam berinai, merupakan seni

pertunjukan tradisional yang memiliki ciri-ciri; bersifat religius, yaitu seni yang

kehadirannya terkait dengan acara religi, keagamaan atau kepercayaan yang hadir

sebagai kelengkapan upacara religi, dan menyiratkan ajaran moral, ajaran agama

dan tujuan hidup yang intinya memuja Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian

yang hadir (penonton) juga merupakan bagian dari acara tersebut, yang

membutuhkan tuntunan melalui simbol-simbol yang diungkapkan dalam

pertunjukan. Upacara religi tersebut biasanya berhubungan dengan keselamatan,

kesuburan, rezeki, syukuran dari seseorang/masyarakat, ataupun yang

berhubungan dengan kehidupan pertanian atau nelayan. Karena itu seni tradisi

sangat erat hubungannya dengan masyarakat pemiliknya, yang berfungsi sebagai

sarana ungkapan kejiwaan, komunikasi dari masyarakat kepada anggota

masyarakat lainnya maupun dengan “Yang Diatas”, dan sekaligus mencerminkan

lambang yang menyiratkan nilai-nilai yang berlaku dalam kehiupan dan budaya

masyarakat tertentu. Dengan menyimak ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan

Page 252: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

233

bahwa seni tradisional pada dasarnya adalah sarana mengungkap petuah dari guru

(tampilan seni pertunjukan dari berbagai aspek) kepada muridnya (penonton).

Sedangkan untuk pemilihan waktu tidak sembarangan, tetapi dipilih waktu yang

paling baik, diantara menjelang malam hingga tepat tengah malam.

Bentuk atau wujud yang tampak secara visual tersebut bukan sekedar

memenuhi kebutuhan estetika atau ritual semata, akan tetapi merupakan simbol-

simbol yang menyimpan makna mendalam berkaitan dengan perilaku kehidupan

manusia. Segala atribut visual (termasuk istilah, perilaku, masa/waktu) yang

tampak dalam peristiwa pertunjukan tersebut merupakan simbol-simbol yang

harus dipahami oleh masyarakat pendukungnya. Simbol-simbol tersebut berfungsi

ganda yaitu; sebagai petanda peristiwa/kejadian di dalamnya termasuk

permohonan/doa yang diungkapkan melalui upacara ritual sebelum dan saat

pertunjukan berlangsung, dan sebagai penanda peristiwa yang memiliki makna

dari simbol-simbol visual yang sekaligus berfungsi sebagai penuntun bagi

pengamatnya. Dengan demikian Tari Inai bukan hanya sekedar tari hiburan untuk

menanti persiapan di gelarnya acara pernikahan namun sekaligus merupakan

tuntunan yang perlu direnungkan dan direfleksikan pada kehidupan sehari-hari

agar sampai pada tujuan hidup.

5.2 Implikasi Studi

Istilah implikasi bukanlah istilah yang sering digunakan sehari-hari, istilah

ini lebih sering digunakan dalam dunia penlitan atau yang berhubungan dengan

kajian mengenai sesuatu. Secara umum masyarakat sering mengaitkan istilah

Page 253: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

234

implikasi dengan akibat atau dampak dari sesuatu, jika dikatakan berimplikasi

positif maka akan dimaknai sebagai hal yang berdampak positif. Pengertian

implikasi penelitian adalah dampak atau konsekuensi langsung temuan yang

dihasilkan dari suatu penelitian, atau dapat juga dikatakan sebagai kesimpulan

temuan dari suatu penelitian (www.pengertianmenurutparaahli.net).

Dengan adanya implikasi dari penelitian yang telah dilakukan maka

penulis bisa membandingkan hasil penelitian sebelumnya dengan yang baru

dilakukan sehingga dapat berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, dapat dikemukakan dua macam implikasi

studi, yakni implikasi teoritik dan implikasi praktik.

Sebagai seni tradisional, Tari Inai dalam kesatuan pertunjukan di acara

malam berinai secara hakiki bukan sekedar tontonan untuk pelepas lelah atau

hiburan semata, akan tetapi di dalamnya mengandung berbagai unsur yang

berkaitan langsung dengan sosial masyarakat pendukungnya. Hubungan kedua

belah pihak antara seni pertunjukan dengan masyarakat merupakan interaksi

simbolik. Hal ini dapat divisualkan melalui bentuk-bentuk visual (kasat mata),

seperti perilaku, ritual, musik pengiring, penari, busana dan tata panggung,

termasuk pula aspek komunikasi baik penari, pawang, pemusik dengan penonton,

atau penyelenggara. Aspek visual ini secara langsung akan menghasilkan struktur

visual (struktur fisik). Hubungan yang terjalin dalam aspek visual ini hanya

terbatas pada tataran kulit/fisik. Tari Inai secara visual dilakukan oleh dua orang

penari berpakaian sama, dengan warna yang sama pula. Tarian ini berkarakter

gagah. Secara visual penonton hanya melihat ketrampilan dan kegagahan kedua

Page 254: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

235

penari tersebut. Sedangkan untuk memahami interaksi simbolik pada pertunjukan

yang ditampilkan diperlukan pemahaman makna simbol-simbol yang divisualkan

melalui struktur gerak. Dengan demikian simbol-simbol visual tersebut harus

dilihat secara mendalam untuk membuka tabir makna yang terselubung dengan

melalui berbagai alat, diantaranya menggunakan alat hermeneotik. Dengan

melalui cara ini akan diketahui hubungan struktur fisik/struktur luar (surface

structure) dengan makna yang terdapat di dalamnya atau struktur isi/struktur

dalam (deep structure).

Hasil penelitian ini mendukung teori strukturalisme ala Levi Strauss yang

memiliki dua aspek struktur yakni struktur fisik/struktur luar (surface stucture)

dan struktur isi/dalam (deep structure). Namun bukan berarti teori strukturalisme

Levi Strauss tidak memiliki kelemahan. Kelemahannya terletak pada surface

structure yang hanya melihat secara global. Ia tidak memiliki perangkat untuk

melihat secara detail aspek ritual, seperti halnya gerak tari/koreografi yang di

dalamnya memiliki berbagai unsur dan masing-masing memiliki satuan-satuan

unit yang bermakna.

Sebagai sebuah pertunjukan tari pada acara malam berinai, Tari Inai

terbentuk unsur-unsur gerak hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Unsur-unsur

gerak dalam tari setidaknya dapat dibagi menjadi empat, yakni unsur gerak

kepala, tangan, badan, dan kaki. Kesatuan unsur yang terkecil akan membentuk

motif gerak dan motif-motif gerak akan mengikat menjadi ragam/kalimat gerak.

Oleh sebab itu, dalam membedah sebuah koreografi secara tuntas dan menyeluruh

perlu di dukung oleh teori, dalam penelitian ini digunakan teori strukturalisme

Page 255: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

236

Levi Strauss. Berdasarkan argumentasi tersebut, penelitian ini beranggapan bahwa

pemikiran struktural Levi Strauss lebih menitik beratkan pada struktur fisik secara

umum dan struktur maknanya.

Implikasi terhadap dunia pendidikan, secara teoritik hasil penelitian ini

lebih banyak menghasilkan temuan tentang perilaku budi pekerti yang baik (budi

luhur). Secara empirik, kurikulum di sekolah dasar sampai perguruan tinggi lebih

banyak menekankan pada aspek intelegensi, logika, dan pengetahuan-pengetahuan

pragmatis. Sedangkan pengetahuan dan pemahaman emosional/rasa yang

mengarah pada budi pekerti dianggap lemah, sehingga mengakibatkan lemahnya

rasa estetika, ketentraman, kedamaian dan sebagainya. Dampaknya, terjadi

lemahnya sikap hormat-menghormati, tindakan anarkis, kebebasan yang tanpa

batas dan sebagainya. Setidaknya melalui hasil temuan penelitian ini dapat

digunakan sebagai model pemahaman tentang nilai-nilai keluhuran budaya tradisi

yang diharapkan dapat menuntun para generasi muda untuk memahami sekaligus

menerapkan dalam perilaku sehari-hari.

Secara praktis hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai bahan

pemantapan dan pengembangan kelompok seni pertunjukan Tari Inai khususnya

di wilayah Kota Binjai. Temuan struktur koreografi dapat secara langsung

dipelajari baik bagi penari pemula maupun sebagai bahan kajian bagi dosen, guru,

mahasiswa, agar dapat memberi apresiasi terhadap pertunjukan Tari Inai

khususnya dan pertunjukan tradisional secara umum. Hal ini dapat dipahami

bahwa seni pertunjukan Tari Inai dan seni pertunjukan tradsional pada umumnya,

bukan sekedar tontonan sebagai hiburan semata, namun lebih memberikan

Page 256: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

237

pencerahan tentang sikap dan perilaku hidup serta membina hubungan yang

harmonis diantara alam semesta dan manusia.

5.3 Saran-saran

Sebagian besar temuan dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang

khas dan hanya berlaku pada fenomena yang terjadi di tempat tersebut. Artinya

hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memahami fenomena yang

berbeda, terlebih pada daerah dan pertunjukan yang berbeda. Sementara

pengembangan seni pertunjukan saat ini hanya di dasarkan pada pertimbangan

kreatifitas, sangat sedikit yang mempertimbangkan aspek mendasar seperti truktur

dan makna serta kekuatan budaya yang membentuknya. Terlebih saat sekarang ini

(tahun 2016) para seniman, budayawan, dan pemerintah Kota Binjai melakukan

upaya dan pengkajian seni pertunjukan tradisional guna mengangkat kembali

kebudayaan yang dimiliki oleh Kota Binjai seperti halnya Tari Inai.

Tari inai sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat Melayu yang

kini sudah jarang dijumpai, akan tetapi kesenian ini mampu berkembang dengan

adanya kreatifitas-kreatifitas sanggar yang berkembang di wilayah Kota Binjai

dan tentu saja akan mendapat pengaruh dari kesenian yang ada di sekitarnya. Oleh

karena itu, sebagai upaya pelestariannya diperlukan wadah seperti sanggar-

sanggar tari Melayu dan memiliki kesadaran untuk menjaga kesenian tradisonal

ini.

Hakikat konsep makna Tari Inai pada acara malam berinai dalam upacara

adat perkawinan masyarakat Melayu di Kota Binjai ada dua sisi yang perlu

Page 257: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

238

diperhatikan. Di satu sisi makna yang melekat pada bentuk koreografi Tari Inai

yang tampak pada struktur gerak tari, musik pengiring, tata rias busana, dan tata

panggung. Sedangkan di sisi lain makna yang melekat pada aspek pendukungnya

melalui perilaku, ritual (mantra atau doa), dan properti. Dengan melihat realitas

tersebut, maka disarankan kepada yang berkepentingan dengan pertunjukan Tari

Inai agar tidak terjerumus dengan bentuk visualnya saja terlebih dengan bentuk

modifikasi dari berbagai sudut yang mengatasnamakan modernisasi demi

memenuhi kebutuhan ekonomi semata, akan tetapi jauh tercabut dari akar

tradisinya.

Hal semacam ini disamping mendangkalkan atau bahkan menghilangkan

makna dan nilai tradisi yang luhur, juga menjerumuskan generasi muda mengenai

bentuk dan nilai tradisi setempat. Sekalipun sangat disadari bahwa tradisi tidak

statis, namun setidaknya pemahaman akan bentuk dan makna tradisi akan menjadi

benteng untuk mempertahankan keseluruhan nilai tradisi sekaligus

menanggulangi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian

tradisi bangsa. Dengan demikian, diharapkan kepada para generasi muda untuk

dapat berperan aktif dalam menjaga kelangsungan kesenian daerahnya. Ini dapat

dilakukan dengan cara mensosialisasikannya melalui kebiasaan dengan sering

melakukan pertunjukan kesenian tradisi untuk memperkenalkan pada mereka

tradisi budayanya.

Pertunjukan seni tradisional yang masih “murni” semacam Tari Inai ini

menjadi perhatian besar bahkan diburu oleh turis, budayawan, antropolog

mancanegara sebagai aset wisata dan ilmu pengetahuan. Untuk itu, melalui hasil

Page 258: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

239

penulisan ini, direkomendasikan khususnya kepada pemerintah Kotamadya

Binjai, perlu melestarikan keberadaannya sebagai kebudayaan lokal dan

pengembangan cagar budaya daerah. Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan

menjadi kata kunci yang harus diperhatikan secara khusus, rekomendasi ini

berlaku pula bagi para seniman budayawan di Kota Binjai dan sekitarnya.

Page 259: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

240

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. 1980/1981. Disekitar Komunikasi Ilmu dan Seni. Analisis Kebudayaan. Th. I. No. 1 Jakarta.

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2002. Tekstual dan Kontekstual.Makalah Seminar

Seni Partunjukan Indonesia (tidak diterbitkan). Surakarta: STSI.

Ahimsa-Putra, Heddy Shri.2001. Strukturalisme Lavi – Staruss, Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.

Aini, Syarifah, 2013. Tari Inai Dalam Konteks Upacara Adat Perkawinan Melayu

di Batang Kuis : Deskripsi Gerak, Musik Iringan, dan Fungsi. Skripsi: Etnomusikologi, Universitas Sumatera Utara.

Alisjahbana, Sutan Takdir.1989. (Cetakan ke 4). Antropologi Baru. Jakarta: Aian

Rakyat. Alwasilah, A. Chaedir. 2002. Pokoknya Kualitatif, Dasar-dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif.Jakarta: Pustaka Jaya. Asmita, Linda. 1994. Studi Deskriptif Musik Inai dalam Konteks Upacara

Perkawinan Melayu di Desa Batang Kuis dan Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Medan: Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara (Skripsi Sarjana Seni).

Ayu, Yarita, Dian. 2016. Analisis Semiotika Dalam Ragam Gerak Tari Sigeh

Penguten, Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

Bachtiar, Harsya W. 1980/1981. Kreativitas: Usaha Memelihara Kehidupan

Budaya, Analisis Kebudayaan. 2: 13-18

Bachtiar, Harsya W. 1985. “Birokrasi dan Kebudayaan”, dalam Alfian, (ed). Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia.

Bachtiar, Harsya W. 1985. Sistem Budaya di Indonesia. Dalam Bachtiar Harsya

W. (Eds). Budaya dan Manusia di Indonesia. Yogyakarta: PT Hinindita. Baghdadi, Abdurrahman Al. 1991. Seni Dalam Pandangan Islam: Seni Vokal,

Musik dan Tari.Jakarta: Gema Insani Press.

Page 260: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

241

Budhisantosa, S. 1980/1981. Tradisi Lisan Sebagai Sumber Informasi Kebudayaan, Majalah Analisis Kebudayaan.

Budiman, Kris. 1999. Kosa Semiotika. Yogyakarta: LkiS. Cremers, Agus. 1997. Antara Alam dan Mitos. Flores: Nusa Indah. Djelantik, 1990. Estetika, Sebuah Pengantar. Bandung : Masyarakat Seni

Pertunjukan Indonesia.

Effendy, Tenas, 2000. Pemimpin Dalam Ungkapan Melayu. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.

Effendy, Tenas, 2004. Tunjuk Ajar Melayu: Butir-butir Budaya Melayu Riau. Yogyakarta : Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu dan Penerbit Adicita.

Febriyanti, Sukman, Fifie. 2014. Makna Simbolik Tari PAOLLE Dalam Upacara Adat Akkawaru Di Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, tesis: Program Penciptaan dan Pengkajian Seni Pasca Sarjana, Institut Seni Yogyakarta.

Goldsworthy, David J. 1979. Melayu Musik of Norh Sumatera : Continuitas and Change. Sydney : Disertasi Doktoral Monash University.

Husni, Tengku, Lah, 1986. Butir-butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera Timur. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Husni, Tengku, Lah, 1975. Lintasan Sejarah Peradaban dan Budaya Penduduk Pesisir Sumatera Timur 1612-1950. Medan : B. P. Lah Husni.

Husni, Tengku, Lah, 1985. Keserasian Sosial dalam Kearifan Tradisional Masyarakat Melayu. Makalah Seminar Keserasian Sosial Dalam Masyarakat Majemuk di Perkotaan, di Medan.

Hadi, Sumandiyo, Y, Prof. Dr. 2005. Sosiologi Tari Yogyakarta: Pustaka Jaya. Hadi, Sumandiyo, Y, Prof. Dr. 2006. Seni dalam Ritual Agama.Yogyakarta:

PUSTAKA. Hadi, Sumandiyo, Y, Prof. Dr. 2007. Kajian Tari, Teks dan Konteks.Yogyakarta:

Pustaka Book Publisher. Hadi, Sumandiyo, Y, Prof. Dr. 2011. Koreografi Bentuk Isi. Yogyakarta. Cipta

Media. Hawkin, Alma M. 1964. Creating Trough Dance.New Jersey: Printice Hall Inc.

Page 261: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

242

Hidayat, Robby.2003. Mozaik Koreografi. Malang: Gantar Gumelar. Hidayat, Robby. 2004. Wayang Topeng Malang, Kajian Strukturalisme Simbolik.

Thesis Magister Seni: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta. Kayam, Umar. 1981.Seni, Tradisi, Masyarakat.(seri Esni No. 3) Jakarta: Sinar

Harapan. Koentjaraningrat. 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Koentjaraningrat. (ed) 1981. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:

Djambatan.

Koentjaraningrat. 1985. Persepsi tentang Kebudayaan Nasional dalam Alfian (ed)., Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia.

Koentjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.Jakarta: Gramedia

Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Kroeber, A.L. 1952. The Natural of Culture. Chicago: The University of Chicago Press.

Kaeppler, Andrianne, L. 1991. American Approaches to the Study of Dance

Author(s). Published by: International Council for Tradisional Music Stable.

Langer, Susanne K. 1957. Problems of Art. New York: Charles Schribner’s Sons. Malinowski, 1944. A Scientific Theory Culture and Other Essays.

Malm, William P., 1977. Music Culture of the Pacific, Near East, and Asia. New Jersey : Prentice Hall, Englewood Cliffs ; serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia, William P. Malm, 1993. Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah, dan Asia, dialihbahasakan oleh Muhammad Takari, Medan : Universitas Sumatera Utara Press.

Marlina, Maru, Dewi, 2005. Pergeseran Fungsi dan Simbol Tari Inai di Kota Medan, Skripsi: Sendratasik, Universitas Negeri Medan.

Merriam, Alan P., 1964. The Antropology of Music. Chicago Nortwestem University.

Miles, Mattew B. , Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Page 262: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

243

Moleong, J. Lexy. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Reka Sarasin. Noerhadi, Toeti Heraty. 1992. “Semiotik”, Matra.71: 110 – 115. Nettl, Bruno, 1964. Theory and Method in Etnomusicology, New York : The Pree

Press.

Nettl, Bruno, 1992. “Etnomusicoloy : Some Definitions, Problems and Directions.” Music and Many Cultures : An Introduction. Elizabeth May (ed.) California : University California Press.

Peacock, L. James. 1968. Rites of Modernization (Simbolic and Social Aspects of Indonesia Proletarian Drama).Chicago: The University of Chicago.

Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan: Dalam Perspektif

Antropologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Poerwadarminta, W.J.S., 1966. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Purnama, Sari, Dila. 2014. Kajian Semiotik Pada Malam Berinai Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Kecamatan Rumbai, skirpsi: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Lancang Kuning Pekan Baru.

Ridwan, T. Amin. 2005. Budaya Melayu Menghadapi Globalisasi. Medan : USU Press.

Sachs, Curt, 1993. World History of the Dance, New York : The Norton Library.

Sheppard, Mubin, 1972. Taman Indera : Malay Decorative Arts and Pastimers, London : Oxford University Press.

Sinar, Tengku, Luckman, 1982. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Seni Tari Melayu di Sumatera Timur. Makalah Pekan Penata Tari Komponis Muda. Dewan Kesenian. Jakarta.

Sinar, Tengku, Luckman, 1985. Kesenian Sosial dalam Kearifan Tradisional Masyarakat Melayu. Makalah Seminar Keserasian Sosial dalam Masyarakat Majemuk di Perkotaan, Medan.

Sinar, Tengku, Luckman, 1990. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu. Medan : Perwira.

Sinar, Tengku, Luckman, 1994. Jatidiri Melayu. Medan : Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia.

Page 263: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

244

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta. Sinar Harapan.

Soedarsono, 1998. Seni dan Keindahan, dalam Pidato Ilmiah. Pengukuhan Guru Besar Tetap pada Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Yogyakarta: 30 Mei 1998.

Soedarsono, 1995. Pendidikan Seni dalam Kaitannya dengan Kepariwisataan.

Makalah Seminar dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Jurusan Pendidikan Sendratasik ke-10 FPBS IKIP Yogyakarta, 12 Februari 1995.

Soedarsono, 1972. Jawa dan Bali : Dua Pusat Perkembangan Drama Tari tradisional di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Soedarsono, 1974. Dances in Indonesia. Jakarta : Gunung Agung.

Strauss, Anselm L, and Juliet Corbin. 1990. Basic of Qualitative Research,Grounded Theory Procedure and Techniques.London: Sage Publications.

Suharto, 1996. Kamus Bahasa Indonesia Terbaru, Surabaya : Penerbit Indah.

Sudikan, Setyo Yuwana. 2001. Metode Penelitian Kebudayaan.Surabaya: Unesa Unipress bekerja sama dengan Citra Wacana.

Takari, Muhammad. 20... Komunikasi dalam seni Pertunjukan. Jurnal

Etnomusikologi, Vol. 1 No. 2, September 2005. Takari, Muhammad, Zaidan dan Fadlin. 2014. Adat Perkawinan Melayu Gagasan,

Terapan, Fungsi, dan Kearifannya. Medan : Universitas Sumatera Utara Press.

Takari, Muhammad dan Fadlin, 2014. Ronggeng dan Serampang Dua Belas

dalam Kajian Ilmu-ulmu Seni. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Teew, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori.Jakarta: Pustaka Jaya. Wellek, Rene & Warren, Austin. 1956. Theory of Literature. New York:

Harcourt, Brace & World. Inc. Wido, Soerjo Minarto. 2002. Dasar-Dasar Komposisi dan Koreografi. Malang:

Universitas Kanjuruhan Malang (tidak dipublikasikan).

Page 264: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

245

DAFTAR INFORMAN

Informan Utama 1). Nama : Zulkarnaini A.S

Usia : 67 tahun Pekerjaan : Tokoh budaya dan tokoh agama di Kota Binjai,

pekerja seni (musik, tari, teater) sejak tahun 1970an.

Alamat : Jln. Binjai

2). Nama : Salim Khas Usia : 54 tahun Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Lurah), Pekerja seni

(telangkai), memiliki jabatan sebagai Sekretaris di Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) kabupaten Langkat. Sejak tahun 1995 beliau sudah mulai mengenal dunia seni pertunjukan terutama teater.

Alamat : Kec.Selesai-Langkat 3). Nama : Linda Asmita, S.Sn

Usia : 53 tahun Pekerjaan : Pegawai Negeri (guru) di SMP Negeri 1

Sampali, pekerja seni, koreografer sekaligus pemilik Sanggar Cipta Pesona.

Alamat : Jln. Batang Kuis 4). Nama : Tengku Mira Sinar, M.A

Usia : - tahun Pekerjaan : Budayawan, Sejarawan, Pekerja seni,

koreografer sekaligus pemilik Sanggar Sinar Budaya Group.

Alamat : Jln. Abdullah Lubis, 42 Medan Informan lainnya 1). Nama : Alamahdi, S.Pd

Usia : 36 tahun Pekerjaan : Pegawai Negeri (guru) di Kota Binjai, pekerja

seni, koreografer sekaligus pimpinan Sanggar Gema Citra.

Alamat : Jln. Binjai

Page 265: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

246

2). Nama : Irfan Syah Usia : 49 tahun Pekerjaan : Pekerja seni, koreografer sekaligus pimpinan

Sanggar Nusindo Entertainment. Alamat : Jln. Medan Labuhan

3). Nama : Dewi Marlina Maru, S.Pd

Usia : 35 tahun Pekerjaan : Pegawai Negeri (guru) di SMK Negeri 11

Medan, pekerja seni, koreografer sekaligus pimpinan Sanggar NIE

Alamat : Jln. Perumnas Helvetia 4). Nama : Ade Junindra, S.Pd

Usia : 39 tahun Pekerjaan : Guru Seni Budaya di Sekolah Swasta YPI Amir

Hamzah Medan, Pekerja seni (musik dan tari), koreografer sekaligus pimpinan Sanggar Nusa Indah Entertainment

Alamat : Jln. Medan Labuhan

5). Nama : Budi Ardiansyah, S.E Usia : 27 tahun Pekerjaan : Pegawai di BPBD Kota Binjai, Pekerja seni,

koreografer di Sanggar Gema Citra Binjai. Alamat : Jln. Binjai

6). Nama : Sujadi

Usia : 49 tahun Pekerjaan : Pekerja seni, koreografer dan pimpinan Sanggar

Tari Bunga Tanjung. Alamat : Jln. Lubuk Pakam

Page 266: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

247

PATAM – PATAM

(Sumber : Syarifah Aini, 2013)

Page 267: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

248

Page 268: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

249

Page 269: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

250

Page 270: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

251

Page 271: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

252

Page 272: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

253

Tabel Interval Melodi Biola

Page 273: TARI INAI PADA UPACARA MALAM BERINAI MASYARAKAT … · 8. Alamat : JL. Sidomulyo Lingkungan 27 Kel. Tanjung Mulia Kec. Medan Deli Kota Medan 9. Pekerjaan : Guru Seni Budaya PENDIDIKAN

254

Transkripsi Tempo Gendang Ronggeng