Bab II Terbaru

36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi Belajar Menurut Saeffudin (2011) kawasan belajar terbagi atas tiga kawasan yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Prestasi belajar atau hasil belajar haruslah mencerminkan ketiga kawasan ini. Selain itu disebutkan juga bahwa prestasi belajar adalah performa maksimal dalam menguasai bahan atau materi yang diberikan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor setelah melakukan proses 6

description

propsal ardy bab II

Transcript of Bab II Terbaru

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar1. Pengertian prestasi BelajarMenurut Saeffudin (2011) kawasan belajar terbagi atas tiga kawasan yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Prestasi belajar atau hasil belajar haruslah mencerminkan ketiga kawasan ini. Selain itu disebutkan juga bahwa prestasi belajar adalah performa maksimal dalam menguasai bahan atau materi yang diberikan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor setelah melakukan proses belajar yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan. Prestasi belajar dapat diukur melelui tes yang sering d ikenal dengan tes prestasi belajar. Tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan atau materi yang diajarkan (Saeffudin, 2011). Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ujian nasional dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.Dalam bidang pengajaran prestasi belajar merupakan faktor yang perlu diperhatikan, karena fungsinya sebagai berikut Saeffudin (2011):a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.b. Prestasi belajar sebagai lambang pemenuhan hasrat ingin tahu.c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern berarti bahwa prestai belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Hal ini menandakan bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern berarti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indicator tingkat kesuksesan anak didik dimasyarakat. Hal ini juga menandakan bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.Untuk mencapai prestasi belajar seperti yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberpa faktor yang mempengaruhi yaitu:2. Faktor internalAdalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri. Yang dapat digolongkan dalam faktor ini adalah kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi.3. Faktor eksternalAdalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar diri siswa yaitu berupa keadaan keluarga, pengalaman-pengalaman, lingkungan sekitar dan sebagainya (Saeffudin, 2011).Prestasi belajar untuk mengukur ketrampilan termasuk dalam ranah psikomotor. Prestasi belajar dalam bidang ketrampilan pada mata kuliah Sistem Pencernaan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu media pembelajaran, motivasi dan karakteristik pembelajaran. Melalui media pembelajaran berbasis multimedia dan peningkatan motivasi akan meningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah Sistem Pencernaan.

B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran1. Pengertian media pembelajaranMedia pembelajaran adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran (Anitah, 2008). Media adalah sesuatu yang terletak di tengahtengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu pengaruh, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi (Anitah, 2008). Dari kedua definisi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap bahan, alat yang dapat menciptakan kondisi untuk belajar. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan dan didalamnya terdapat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

2. Jenis jenis media pembelajaranMedia pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:a. Media visualMedia visual d isebut juga media pandang, karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya. Media ini dibedakan menjadi dua yaitu: media visual yang diproyeksikan dan media visual yang tidak diproyeksikan (Anitah, 2008: 7).1. Media visual yang tidak diproyeksikanMedia ini merupakan media yang sederhana, tidak membutuhakn proyektor dan layar untuk memproyeksikan perangkat lunak. Contohnya: gambar mati, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, model, berbagai jenis papan.2. Media visual yang diproyeksikanMedia ini dapat diproyeksikan pada layar melalui proyektor. Media ini terd iri dari dua unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunaknya ditulis atau digambarkan pada transparansi (tembus cahaya) yang berwujud gambar, bagan atau tulisan, dapat diproyeksikan pada layar. Perangkat kerasnya berupa over head proyektor, alat ini dipakai sebagai pengganti papan tulis, diletakkan di meja dengan layar pada dinding muka kelas.b. Media audio,c. Media audio visual,d. Distance learning, dane. Online learning.Setiap media memiliki karakteristik sendiri dengan kelebihan dan kekurangan masingmasing.

3. Pengertian Multimedia PembelajaranMultimedia menurut Dr. Munir (2012) bahwa multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu. Berdasarkan itu multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain lain. Multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik.Istilah multimedia berkenaan dengan penggunaan berbagai jenis/ bentuk media secara berurutan maupun simultan dalam menyajikan suatu informasi (Anitah, 2011). Pendapat senada menyebutkan bahwa multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran (Anitah, 2008). Komputer sebagai media yang canggih mampu menggantikan fungsi sebagaian besar media yang telah disebutkan sebelumnya. Komputer mampu memadukan/ menggabungkan media grafis/ visual dan media audio, sehingga media yang baru dihasilkan lebih berdaya guna dan tepat guna, dimana suatu kesatuan menjadi lebih baik daripada jumlah dari bagianbagiannya.Moeljadi (2006) mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen desain pesan yaitu suara, gambar, dan teks. Moeljadi (2006) menyimpulkan pembelajaran dengan multimedia ialah pembelajaran yang terjadi ketika siswa menerima informasi secara multimedia yaitu dalam format desain pesan paduan gambargambar dan katakata yang dipresentasikan dalam waktu dan tempat yang sama.Dari beberapa pandangan diatas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia (teks, audio, video, grafis, diagram, gambar, chart, animasi, dan lainlain) secara harmonis dengan bantuan teknologi komputer sehingga menghasilkan sesuatu sinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu untuk menyampaikan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sehingga terjadi proses belajar (Anitah, 2011)

4. Karakteristik Multimedia PembelajaranSebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:a. Memiliki lebih dari satu media yang menyatu, misalnya menggabungkan unsur audio dan visualb. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon penggunac. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain (Anitah, 2008).Dari keanekaragaman jenis dan kemampuan media pembelajaran, yang menjadi pokok perhatian utama dalam pemanfaatan media untuk komunikasi adalah sejauh mana media yang bersangkutan mendukung tujuan pembelajaran agar tercapai (Arsyad, 2010).

5. Pemilihan MultimediaBeberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan multimedia (Anitah, 2011)a. Kesesuaian dengan kurikulumSeluruh komponen dari media yang dipilih, relevan untuk menunjang konsep- konsep kunci kurikulum dan pencapaian tujuan secara signifikan.b. Interaksi pebelajarMultimedia yang dipilih memberi kesempatan yang luas kepada pebelajar untuk berinteraksi dan memberikan motivasi yang signifikan.c. Mendukung materi pembelajaranMedia yang dipilih menambahkan kualitas materi pembelajaran secara luas, mudah digunakan, dan merupakan kunci untuk pencapian tujuan pembelajaran.d. Mudah dimanfaatkanSemua produk multimedia yang digunakan mudah pemanfaatannya dan memberikan kejelasan kepada pebelajar tentang materi yang dipelajari.e. Kualitas teknisCara kerja media tidak mengandung konflik, atau masalah- masalah teknis, dan mudah dipasang, diperbaiki (Anitah, 2008). Dalam pemilihan multimedia, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pebelajar dapat menggunakan media secara interaktif.

6. Jenisjenis multimediaAnitah (2011) mengemukakan jenisjenis multimedia sebagai berikut:a. Multimedia kitsMerupakan kumpulan bahanbahan yang berisi lebih dari satu jenis media yang diorganisasikan sekitar satu topik. Jenis ini ini termasuk CD-ROM, slides, audiotapes, videotapes, gambar diam, media cetak, OHT, peta, lembar kerja, bagan, grafis, objek, model. Beberapa multimedia kits didesain untuk digunakan guru dalam penyajian di kelas. Sebagian didesain untuk digunakan pebelajar secara individual atau kelompok kecil (Anitah, 2011).b. HypermediaMerupakan media yang memiliki komposisi materimateri yang tidak berurutan. Hypermedia mengacu pada software komputer yang menggunakan unsurunsur teks, grafis, video dan audio yang dihubungkan dengan cara yang dapat mempermudah pemakai untuk beralih ke suatu informasi. Pemakai dapat memilih cara yang unik sesuai gaya berp ikir dan cara memproses informasinya sendiri. Hypermedia didasarkan teori kogn itif tentang bagaimana seseorang menstruktur pengetahuannya dan bagaimana yang bersangkutan belajar(Arsyad, 2010).

c. Media interaktifYaitu media yang meminta pebelajar mempraktekkan keterampilan dan menerima balikan. Media interaktif berbasis komputer menciptakan lingkungan belajar multimedia dengan ciriciri baik video maupun pembelajaran berbasis komputer. Ini merupakan suatu sistem penyajian pelajaran dengan visual, suara, dan materi video, disajikan dengan kontrol komputer sehingga pebelajar tidak hanya dapat melihat dan mendengar gambar dan suara, tetapi juga memberi respon aktif (Anitah, 2008).d. Virtual RealityMedia yang melibatkan pengalaman multi sensori dan berinteraks i dengan fenomena sebagaimana yang ada didunia nyata. Virtual reality merupakan salah satu aplikasi teknologi berbasis komputer yang terbaru. Ada beberapa tingkat virtual reality, dari komplek, terjun ke lingkungan virtual, menambah, atau berpartisipasi secara parsial, ketingkat desktop, berarti pemakai menggunakan komputer untuk melihat jendela kenyataan.e. Expert systemPaket software yang mengajarkan kepada pebelajar bagaimana memecahkan masalah yang kompleks dengan menerapkan kebijakan para ahli secara kolektif dilapangan. Setelah komputer menjadi kenyataan, para ahli tergugah oleh apa yang dilihat sebagai pararel antara bagaimana otak manusia bekerja dan bagaimana komputer dapat belajar sebaik mengulang dan menyusun informasi. Eksperimen para ahli tersebut membawa ke permainan komputer, yang akhirnya sampai pada apa yang disebut sistem expert (Anitah,2008).

7. Manfaat Multimedia PembelajaranApabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi guru dan siswa. Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dimana saja dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan (Arsyad, 2010).Subagio (2006) memberi contoh manfaat lain mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu :a. Memperbesar benda yang lebih kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman dan elektron, dan lainlain.b. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan disekolah, seperti gajah, rumah, gedung, gunung, dan lainlain.c. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerja suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lainlain.d. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan lain-lain.e. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung merapi, harimau, racun, dan lainlain.f. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa (Subagio, 2006).

8. Hubungan multimedia dengan prestasi belajar pada mata kuliah Sistem PencernaanMedia pembelajaran secara sederhana merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam proses penyajian informasi. Termasuk didalamnya adalah barang cetakan, buku bahan ajar maupun buku teks. Semua media tersebut dapat disebut sebagai media pembelajaran, jika dipakai dalam membawa informasi atau pesan pembelajaran. Media adalah komponen sumber belajar atau bahan fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad, 2010).

C. Tinjauan Umum Tentang Motivasi1. Pengertian MotivasiMotivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik 2008). Menurut Wahjosumidjo (1994) motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, keberhasilan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.2. Fungsi MotivasiMenurut Hamalik (2008) motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu:a. Mendorong timbulnya kelakuan suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.b. Motivasi berfungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

3. Jenis - jenis MotivasiMotivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Hamalik, 2008).a. Motivasi IntrinsikMotivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuantujuan murid. Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap kelompok, keinginan diterima orang lain dan lain-lain. Jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.b. Motivasi EkstrinsikMotivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktorfaktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran disekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai kebutuhan siswa (Hamalik, 2008).

4. Teori MotivasiBerdasarkan beberapa pendekatan mengenai motivasi, Nursalam (2009), mengklarifikasikan motivasi kedalam teori-teori isi motivasi dan proses motivasi.a. Teori motivasi kebutuhan (Abraham A.Maslow)Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara hierarki, yang terdiri atas kelompok, yaitu kelompok defisiensi dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiensi secara hierarki adalah fisiologis, rasa nyaman, kasih sayang dan penerimaan, serta kebutuhan akan harga diri.Kelompok pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi diri. Mangkunegara (2005), menjabarkan hierarki maslow tentang kebutuhan manusia sebagai berikut.1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur biologis. Kebutuhan ini berupa : kebutuhan makan, minum, bernapas, seksual, dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar.2. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan bahaya lingkungan.3. Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta, yaitu kebutuhan akan di terima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan dicintai.4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai.5. Kebuhan akan aktualisasi, yaitu kebuhan untuk menggunakan kemampuan (skill) dan potensi seta berpendapat debgan mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.b. Teori ERG (Alderfers ERG theory)Teori ERG (Eksistence, Relatedness, and Grwoth) dikembangkan oleh Claiton Alderfers. Menurut teori ini, komponen eksitence, mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok manusia. Hampir sama dengan teori maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan fisiologis terdapat kebutuhan akan keamanan yang merupakan eksistensi. Realetedness tercermin dari sifat manusia sebagai insan sosial yang ingin nerafiliasi, dihargai, dan di terima oleh lingkungan sosial. Gwroth kepada keinginan seseorang untuk tumbuh dan berkembang mengalami kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan kemampuan, serta mengaktualisasikan diri.c. Teori motivasi dua faktor (Frederrick Herzbegs two factor theory)Herzbegs, seorang psikolog yang berusaha mengembangkan kebenaran teorinya melakukan penelitian kepada sejumlah pekerja untuk menemukan jawaban dari: Apa yang sebenarnya diinginkan seseorang dari pekerjaannya. Timbulnya keinginan Herzbegs untuk meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat hubungan yang mendasar antara seseorang dengan pekerjaannya. Oleh kerena itu, sikap seseorang terhadap pekerjaannya akan sangat menbentukan tingkat keberhasilan dan kegagalannya.Dalam teori motivasi dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidak puasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya. Pertama faktor pemeliharaan (Maintenanc factors) yang juga disebut dissatisfierss, hygiene factors, job contex, dan eksintrice factor. Factor pemeliharaan meliputi atministrasi dan kebijakan perusahaan, hubungan dengan subordinat, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja, dan status.. Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (Motivational factors) yang disebut pula satisfier, motivators, job konten, atau intrinsik factors yang meliputi dorongan berprenstasi, pengenalan, kemajuan, workidself, kesempatan berkembang dan tanggung jawab.d. Teori motivasi berprestasi (n-ach, Oleh David McCielland)Seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi merupakan fungsi dari tiga variabel, (1) harapan untuk melaksanakan tugas dengan berhasil (2) persepsi tentang nilai tugas, dan (3) kebutuhan untuk sukses.Kebutuhan motivasi ini bersifat intrinsik dan relatif stabil. Orang dengan n-ach yang tinggi dicirikan dengan keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan tugas, menyukai tantangan, di mana hasil kerja mereka akan dibandingkan prestasi orang lain.Orang dengan n-ach yang tinggi menyukai tantangan yang sedang, reaalistis, dan tidak berspekulasi. Mereka tidak menyukai pekerjaan yang mudah dan mereka yang yakini sangat sulit untuk diselesaikan dengan baik. Keberhasilan menyelesaikan tugas menjadi aspirasi mereka untuk mengerjakan tantangan yang lebih sulit hal ini bertolak belakang pada orang dengan n-ach yang rendah. Tugas yang sangat mudah akan mereka kerjakan karena sangat yakin tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Sebaliknya, tugas yang sangat sulit justru gagal dikerjakan, tidak membawa arti apapun karena sejak semula sudah diketahui bahwa tugas tersebut akan gagal dikerjakan.e. Teori proses motivasiTeori proses motivasi terdiri dari teori penguatan, teori penghargaan, teori keadilan, teori pengharapan, dan teori penetapan tujuan.1. Teori penguatan (Skiners Reinforcement theory)Skiners mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut operant kondition. Pembelajaran timbul dari perilaku, yang juga disebut modifikasi perilaku. Perilaku merupakan operant yang dapat dikendalikan dan di ubah melalui penghargaan dan hukuman. Perilaku positif yang diinginkan harus dihargai dan diperkuat karena penguatan akan memberikan motivasi, meningkatkan kekuatan dari suatu respons atau menyebabkan pengulangannya.2. Teori penghargaan (Victor H.Vrooms Expentancy Theory)Teori harapan dikembangkan oleh Vrooms yang diperluas oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik tersebut bagi orang yang bersangkutan. 3. Teori keadilan (Adams Equity Theory)Teori keadilan yang dikembangkan oleh adams didasari oleh asumsi bahwa puas atau tidaknya seseorang terhadap apa yang dikerjakannya merupakan hasil dari membandingkan antara input usaha, pengalaman, skill, pendidikan, dan jam kerjanya dengan output atau hasil yang didapatkan dari hasil pekerjaan tersebut.4. Teori penetapan tujuan (Edwin Lockes Theori)Dalam teori ini Edwin Lockes mengemukakan kesimpulan bahwa penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaan saja tetapi juga memengaruhi orang tersebut untuk mencari cara yang efektif untuk mengerjakannya. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya akan menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun apabila ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan atau organisasi yang membawainya akan membawa prestasi yang meningkat asalkan dapat diterima sebagai tujuan dan pantas dan layak dicapai (Nursalam, 2009).Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.4. Adanya pen ghargaan dalam belajar.5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehin gga memungkinkan mahasiswa dapat belajar dengan baik ( Hamzah 2006).

D. Landasan TeoriMotif merupakan suatu pengertian yang mencakup penggerak, keinginan, hasrat, alasan, dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Secara singkat, dapat disebutkan bahwa dalam diri individu, ada sesuatu yang mendasari atau menentukan perilaku individu, yang disebut motif. Dengan kata lain, motif adalah energy dasar yang terdapat dalam diri individu dan menentuka prilaku.Motif memberi tujuan dan arah kepada prilaku manusia.(sunaryo, 2013). Menurut (sunaryo, 2013), kemampuan individu untuk melakukan hubungan dengan lingkungan dan dirinya sendiri (melalui pancaindra) serta melakukan pembatasan terhadap lingkungan dan dirinya sendiri (melalui perhatian)

E. Kerangka Pikir1. Hubungan multimedia dengan prestasi belajar pada Mata kuliah Sistem Pencernaan.Penerapan pendekatan pembelajaran dengan multimedia menjadikan mahasiswa akan lebih memahami setiap materi yang dipelajari. Hal ini dikarenakan dapat membantu Mahasiswa agar mengerti dan memahami makna dari materi Kuliah Sistem Pencernaan dengan menghubungkan antara pokok bahasan dengan keadaan sebenarnya. Penggunaan media yang berbeda dalam pembelajaran dapat menghasilkan prestasi belajar yang berbeda sehingga dapat dibandingkan media pembelajaran yang mana yang menghasilkan prestasi belajar yang baik. Penggunaan multimedia pembelajaran akan membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membantu dosen dalam menyampaikan materi kuliah Sistem Pencernaan, sehingga penerapan pendekatan pembelajaran dengan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar dalam menumbuhkan daya nalar, berfikir logis dan sistematis. Pemanfaatan multimedia akan lebih cepat mentransfer pengetahuan disbanding dengan pembelajaran dengan menggunakan media konvensional.2. Hubungan motivasi dengan prestasi belajar pada mata kuliah Sistem PencernaanUntuk mengetahui apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata kuliah Sisem Pencernaan dapat dilakukan dengan mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi antara mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Jika terdapat perbedaan ketrampilan antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tersebut, maka motivasi belajar berhubungan terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata kuliah Sistem Pencernaan.3. Interaksi hubungan multimedia dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada Mata kuliah Sistem PencernaanPendekatan pembelajaran berbasis multimedia yang tepat akan menjadikan mahasiswa lebih memahami setiap materi yang dipelajari karena menggunakan pendekatan pembelajaran yang sistematis sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien serta tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi yang nyata mahasiswa akan mudah memahami materi. Ketepatan pemilihan media dan penggunaan media akan berpengaruh pada kelancaran proses pembelajaran, sehingga pembelajaran diasumsikan mudah tercapai yang akan berakibat pada peningkatan ketrampilan pada mata kulaih Sistem Pencernaan.Dengan motivasi mahasiswa yang menerima rangsangan akan tumbuh dalam dirinya dorongan untuk berbuat sesuatu. Hal tersebut merupakan factor pendorong belajar yang berasal dari dalam diri mahasiswa. Dengan demikian ada interaksi antara pembelajaran berbasis multimedia dan motivasi belajar akan berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Sistem Pencernaan. Pengaruh antara variabel penelitian disajikan pada diagram pengaruh media pembelajaran berbasis multimedia terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata kuliah Sistem Pencernaan di bawah ini.Variable DependenVariable Independen

Multimedia

Prestasi Belajar Mahasiswa

Motivasi belajar

A. Hipotesis PenelitianPengertian hipotesis penelitian menurut sugiyono (2009), hipotesis merupakan jawaban semetara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumsan masalah penelitian telah dinyatakandalam bentuk pertanyaan.Hipotesis dalam peneliian ini adalah ada hubungan multimedia dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem pencernaan di STIK Indonesia Jaya Palu.

28