BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum...

33
12 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1 Definisi Asrama Mahasiswa / Dormitory Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah. (www.id.wikipedia.org) Asrama adalah rumah pemondokan (murid-murid,pegawai,dsb) (Kamus Umum Bahasa Indonesia) Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi (Kamus Umum Bahasa Indonesia) Dormitory typically refers in the United States to sleeping quarters or entire buildings primarily providing sleeping and residential quarters for large numbers of people, often boarding school, college or university students. The U.K. equivalent for universities is Hall of residence, although "dormitory" is still used for schools.

Transcript of BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum...

Page 1: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  12

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1 Definisi Asrama Mahasiswa / Dormitory

Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota

suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah.

(www.id.wikipedia.org)

Asrama adalah rumah pemondokan (murid-murid,pegawai,dsb)

(Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi

(Kamus Umum Bahasa Indonesia)

Dormitory typically refers in the United States to sleeping quarters or entire

buildings primarily providing sleeping and residential quarters for large

numbers of people, often boarding school, college or university students. The

U.K. equivalent for universities is Hall of residence, although "dormitory" is

still used for schools.

Page 2: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  13

Terjemahan :

Asrama pada umumnya di Amerika Serikat adalah sebuah tempat tinggal

khusus untuk tiga bulan atau seluruh bangunan yang diutamakan

menyediakan tempat tidur dan hunian selama tiga bulan dalam jumlah yang

besar, seringnya untuk sekolah asrama, sekolah tinggi, atau mahasiswa

sebuah universitas. Inggris menyetarakan untuk universitas yaitu aula tempat

tinggal (hall of residence), sekalipun “dormitory’ masih digunakan untuk

sekolah.

(www.wikipedia.org)

Maka definisi Asrama Mahasiswa / Dormitory adalah suatu tempat

penginapan / pemondokan yang ditujukan untuk mahasiswa suatu perguruan

tinggi untuk jangka waktu tertentu yang cukup lama. dan biasanya

mempunyai keterkaitan dengan suatu instansi pendidikan.

II.1.2. Fungsi Asrama

Ada beberapa hal umum yang sebenarnya bisa sangat penting menjadi

pertimbangan dalam membangun sebuah asrama. Yang pertama secara

umum fungsi asrama sama dengan fungsi rumah. Asrama berfungsi untuk

tempat berlindung dan tempat tinggal tetapi bersifat sementara. Yang kedua

adalah aspek ekonomi dan sosial dimana dari segi ekonomi asrama berfungsi

Page 3: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  14

sebagai alternative hunian yang turut membantu perekonomian seseorang

karena cenderung lebih murah daripada hotel atau pun losmen. Dari segi

sosial Asrama juga bisa berfungsi sebagai penampungan sekaligus tempat

bersosialisasi. Dengan kata lain bisa dibilang bahwa asrama adalah tempat

hidup sementara bagi seseorang.

II.1.3 Bentuk – Bentuk Asrama

Karena asrama juga merupakan pengembangan dari rumah maka

jenis - jenis asrama kita dapat samakan dengan jenis - jenis rumah.

Berdasarkan undang – undang perumahan jenis – jenis rumah terbagi atas,

• Rumah tunggal

• Rumah koprol/gandeng

• Rumah deret

• Rumah susun

• Rumah maissonette

II.1.4 Pengelompokan Asrama

Berdasarkan kepemilikannya asrama dibagi menjadi

• Asrama mahasiswa di perguruan tinggi

• Asrama mahasiswa bersubsidi

Page 4: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  15

‐ Subsidi sebagian

‐ Subsidi seluruhnya

• Asrama Mahasiswa Komersial

Berdasarkan Fungsi dan tujuannya asrama dibagi menjadi

• Asrama Fungsional

Tempat pemondokan yang sudah direncanakan untuk menampung /

sebagai tempat tinggal orang-orang tertentu dan memiliki kemampuan

tampung yang cukup besar biasanya mempunyai organisasi dengan

system pengelolaan yang jelas

• Asrama Non Asrama

Tempat pemondokan yang tidak direncanakan untuk menampung /

sebagai tempat tinggal orang-orang tertentu dan tidak memiliki kapasitas

tampung yang besar

Berdasarkan Pengelolanya asrama dibagi menjadi

• Asrama yang dikelola oleh instansi / kesatuan tertentu.

ciri – cirinya yaitu harga sewa yang relatif lebih murah, fasilitas yang

disediakan sangat sederhana, perawatan dan pengelolaan kurang.

Contohnya : asrama buruh, asrama polisi

• Asrama yang dikelola badan usaha / yayasan

memiliki system pengelolaan yang memadai dan fasilitas yang relatif

cukup

• Asrama yang dikelola swasta dan bersifat komersial

Page 5: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  16

- Memiliki harga sewa cukup tinggi sesuai harga pasar

- Sistem pengelolaan memadai dan bangunan terawat dengan baik

- Fasilitas disesuaikan dengan kondisi dan tingkat sewa

II.2 Tinjauan Khusus

II.2.1 Tinjauan Khusus Terhadap Topik dan Tema

1. Pengertian Sustainable

Menurut www.wikipedia.org Sustainable berasal dari kata ‘Sustain’ yang

berarti menopang, menyokong, menahan, atau meneruskan. Dengan arti lain

‘Sustainable’ sendiri berarti berkelanjutan. Maksud dari Kata - kata

‘Sustainable’ itu sendiri yakni mempertahankan sesuatu yang sudah ada

entah dengan kita merubah karakter sesuatu yang diubah itu ataupun tidak.

Dari segi design dan Arsitektur sustainable design (biasa disamakan dengan

‘green design’, ‘ecodesign’, atau ‘design for environment’) ialah seni

merancang/mendesain bangunan atau objek fisik lainnya dengan mengacu

kepada prinsip - prinsip ekonomi, sosial, dan ramah lingkungan.

Jangkauannya dari hal-hal berskala mikro seperti mendesign sesuatu yang

biasa kita pergunakan sehari-hari (seperti piring, kertas, kursi,dll) sampai

pada skala makro seperti design bangunan dan tata kota, bahkan sampai

design permukaan fisik bumi.(Yang kemudian menjadi tren dalam lingkup

Page 6: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  17

arsitektur, arsitektur lansekap, struktur, design grafis, design industri, design

interior, sampai fashion design)

Terdapat beberapa cara untuk menggambarkan sebuah desain berkelanjutan.

Salah satu proses pendekatannya menekankan pada penggunaan istilah “4-

R”, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur

ulang), dan regenerate (memperbaharui). Arah dan tujuan dari ‘sustainable’

design itu sendiri yakni menciptakan tempat, produk, dan pelayanan dengan

mengurangi bahkan sebisa mungkin tidak menggunakan sumber daya yang

tidak dapat di perbaharui, meminimalkan dampak buruk bagi lingkungan,

dan menganjurkan masyarakat agar menggunakan bahan - bahan yang alami.

Dalam buku Sustainable Housing : principle and Practice, Hillary Armstrong

berkata Sustainable Housing should ensure a better quality of life, not just

now but for the future generations as well. It should combine protection of

the environment, sensible use of natural resources, economic growth, and

social progress

Terjemahan :

Pembangunan Perumahan berkelanjutan mesti menjamin kualitas kehidupan

yang lebih baik, tidak hanya sekarang tetapi untuk generasi yang akan dating

juga. Pembangunan itu mesti mengkombinasikan perlindungan terhadap

lingkungan, peka terhadap sumber daya alami, pertumbuhan ekonomi, dan

perkembangan social.

Page 7: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  18

‘Sustainable design’ sering kali dilihat sebagai ‘alat’ yang penting untuk

mewujudkan ‘sustainability’ itu sendiri. ‘Sustainable design’ adalah sebuah

reaksi terhadap krisis lingkungan di dunia, dimana kita lihat banyak sekali

polusi udara yang berdampak menjadi efek rumah kaca dan pada akhirnya

menyebabkan pemanasan global. beberapa contoh yang lain yakni

pertumbuhan ekonomi dan populasi manusia, sumber daya alam yang

menipis, perusakan ekosistem dan berkurangnya pembaharuan sumber daya

alam.

‘Green Design’ memikirkan cara bagaimana mengurangi atau

menghilangkan dampak ini tetapi tetap memperhatikan kualitas hidup

dengan berhati-hati dalam mengambil tindakan dan dengan design yang

cerdas untuk menggunakan produk yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Sebelumnya gerakan untuk penggunaan ‘sustainable design’ sudah di

pelopori oleh E.F Schumaker dengan menerbitkan buku Small is Beautiful

pada tahun 1973.

Sustainable Architecture

The World Congress of Architect di Chicago, Amerika Serikat menyatakan

sebagai berikut, Berkelanjutan (sustainability) berarti memenuhi keperluan

generasi masa kini tanpa harus berkompromi dengan kemampuan generasi

masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Page 8: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  19

(Norbert Lechner, Heating Cooling, Lighting, p17)

Menurut Probo Hindarto, Sustainable architecture atau dalam bahasa

Indonesianya adalah arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah konsep

terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan,

yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama,

yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan

ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri,

kehutanan, dan tentu saja arsitektur.

(www.astudio.id.or.id)

Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf

pengrusakan secara global , sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin

kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari

berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut. Sustainable Architecture

berusaha untuk mengurangi dampak-dampak buruk bagi lingkungan selama

proses pembuatan komponen-komponen bangunan, saat pembuatan struktur

dan pada saat perawatan gedung.

Desain ini mencoba menekankan efisiensi pemakaian sistem pendingin dan

penghangat udara, energi alternatif seperti cahaya matahari, memakai

kembali atau mendaur ulang material bangunan. memakai air hujan untuk

menyiram tanaman dan mencuci, dsb.

Page 9: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  20

2. Prinsip Sustainable Design

Beberapa prinsip dalam penerapan sustainable design secara umum yakni,

Small is beautiful

Tren yang berkembang akhir-akhir ini mengarah pada rumah mewah yang

luas. Hal ini mungkin sesuai dengan pemikiran dan ego manusia untuk

membelinya, tetapi hal itu tidak sesuai dengan gaya hidup sustainable.

Rumah yang luas menghabiskan banyak energi untuk mendinginkan atau

pun menghangatkan ruangan didalamnya.Energi ini berasal dari bahan bakar

fosil yang menyebabkan menipisnya sumber daya alam dan turut berperan

menyumbang emisi gas rumah kaca dan polutan ke udara. Tempat tinggal

seharusnya sesuai ukurannya dengan kebutuhan penghuni dan aktivitas

didalamnya. Kunci tinggal di rumah yang kecil yakni penggunaan ruang

yang efisien, menata ruang dengan baik, dan mempunyai hasrat untuk terus

merawat tempat tinggal itu sendiri.

Be Efficient Energy

Ada banyak cara dalam mempertahankan bahan bakar fosil agar tidak

habis.Diantaranya yakni dengan menggunakan energi dari angin, matahari,

atau air sebagai pembangkit listrik. Seperti di Eropa mereka memanfaatkan

tenaga dari angin yang menggerakan baling-baling kincir angin mereka, lalu

adanya Wind tunnel di Jerman yang juga memanfaatkan energi angin. Lalu

memanfaatkan tenaga air terjun untuk menggerakan turbin dan

menghasilkan listrik.

Page 10: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  21

Conserve Water

Banyak orang yang tidak sadar bahwa dalam sehari mereka bisa

menghabiskan bergalon-galon air bersih untuk hal yang tidak terlalu penting.

Tetapi bila datang musim kemarau dan kekeringan mereka baru menyadari

pentingnya air. Apalagi sekarang sudah banyak pembangunan di lereng-

lereng gunung yang menyebabkan tidak terserapnya air dengan baik. Hal ini

dapat diatasi dengan kita mulai menjaga penggunaan air dan membuat

sumur-sumur resapan sebagai tempat menampung air.Sehingga bila terjadi

musim kemarau masyarakat masih bisa menikmati air bersih

Use Natural material

Kita dianjurkan menggunakan bahan-bahan yang alami agar dampak

terhadap lingkungan tidak terlalu buruk. Banyak orang yang sangat ingin

tempat tinggalnya sempurna, memakai barang serba mahal dan

membutuhkan proses pengolahan yang lama. Mereka tidak tahu bahwa

proses pengolahan di pabrik ini turut menyumbang sebagian besar emisi

rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. maka sebaiknya kita

menggunakan material yang alami dan ramah lingkungan

Recycle Material

Apabila material yang bekas masih dalam kualitas baik maka sebainya Kita

dianjurkan menggunakan barang-barang tersebut terutama yang dapat didaur

ulang kembali agar sampah sisanya tidak terlalu menumpuk dan

menyebabkan polusi. Sehingga bumi dapat semakin ramah dan nyaman.

Page 11: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  22

Built to last

Maksudnya disini kita dianjurkan agar membangun sesuatu yang tahan lama

kalau bisa sampai beberapa generasi. Agar tidak mudah digantikan dengan

yang baru sebaiknya kita membangun/menciptakan sesuatu yang kuat dan

maintenance nya mudah sehingga bangunan itu dapat bertahan dari waktu ke

waktu.Juga supaya tidak mudah digantikan sengan sesuatu yang serba’baru’

Share facilities

Kita disarankan agar membangun dan menggunakan fasilitas secara

bersama-sama. Misalnya toilet, tidak perlu di tiap kamar ada toiletnya satu

buah. Mungkin untuk tiap dua rumah kita dapat berbagi satu toilet dan kamar

mandi secara bersama-sama.

Sedangkan untuk penekanan dalam bidang arsitekturnya sendiri prinsip yang

digunakan lebih kepada penerapan pemanfaatan energi alami dalam

bangunan dan mengurangi penggunaan energi fosil semaksimal mungkin.

Sustainable landscape Architecture

Sustainable Landscape Architecture merupakan salah satu kategori dari

sustainable design yang terfokus dengan perencanaan dan design dari ruang

luar. Contohnya dengan Teknik merancang pola penanaman pohon untuk

menghalangi cahaya matahari langsung ke bangunan atau melindungi

bangunan dari angin, menggunakan material lokal, pembuatan kompos untuk

Page 12: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  23

mengurangi sampah - sampah hijau, dan termasuk menanam tanaman yang

tahan pada musim kekeringan, dan membeli stok dari petani lokal untuk

mencegah penggunaan energi di sektor transportasi.

Pengertian Hemat energi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hemat berarti cermat, tidak boros,

seksama, dan teliti dalam menggunakan sesuatu, misalnya uang. Menurut

Buku Arsitektur Sadar Energi, energi adalah kemampuan untuk

mengerjakan sesuatu. Energi dapat ditemukan dalam beragam bentuk,

seperti energi kimia, energi listrik, energi cahaya, energi panas, energi

mekanik, dan energi nuklir. Menurut jenisnya energi terbagi menjadi dua

yaitu energi yang dapat diperbaharui (energi mahatari, angin,air, dan lain

lain) dan yang tidak dapat di perbaharui(listrik,nuklir,dan lain lain). Jadi

hemat energi dapat diartikan sebagai penggunaan energi secara cermat, tidak

boros, seksama, dan teliti.

Ketersediaan energi merupakan syarat pemenuhan kebutuhan dasar

manusia. Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada

penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan

buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu,

bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim

ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan

Page 13: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  24

energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan

dirancang dengan konsep hemat energi.

Menurut Derek Taylor dalam buku sustainable Housing : principle &

Practice , Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua

cara: secara pasif dan aktif.

Perancangan pasif

merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari

secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi

listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana

rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi”

permasalahan iklim luar.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya

dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena

radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan

penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya

akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa dijumpai

terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan Bank

Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung

Departemen Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan

Page 14: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  25

kolonial karya arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa

bangunan modern di Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep

perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala

Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Pada era modern ini perancangan pasif juga dapat diterapkan dengan

mengunakan ‘Secondary Skin’ atau ‘Double skin façade’.

Peancangan aktif:

solar sel

Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel

solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan

bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga

harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan

strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap

tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.

Strategi perancangan aktif dalam bangunan dengan sel solar belum dijumpai

di Indonesia saat ini. Penggunaan sel solar masih terbatas pada kebutuhan

terbatas bagi penerangan di desa-desa terpencil Indonesia.

Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik

perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam

mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris

Page 15: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  26

(British pavillion). Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner,

arsitek yang juga merancang Waterloo International Railway Station yang

menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun

Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol,

sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek

tersebut. 

Konsep desain yang dapat meminimalkan penggunaan energi listrik,

misalnya, dapat digolongkan sebagai konsep sustainable dalam energi, yang

dapat diintegrasikan dengan konsep penggunaan sumber cahaya matahari

secara maksimal untuk penerangan, penghawaan alami, pemanasan air untuk

kebutuhan domestik, dan sebagainya.

‐ Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara

maksimal pada siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi listrik.

‐ Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara

buatan (air conditioner). Menggunakan ventilasi dan bukaan,

penghawaan silang, dan cara-cara inovatif lainnya.

‐ Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung

dan mengolah air hujan untuk keperluan domestik.

‐ Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan

penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan

iklim tropis

Page 16: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  27

Misalnya rumah karya Adi Purnomo yang sebagian besar menggunakan

bukaan yang besar. Ia memanfaatkan air sebagai penghambat panas pada

bangunan dengan membuat kolam dan taman dilantai 2 dan selain itu dia

menggunakan material daur ulang dari bata bekas yang disusun membentuk

shading berupa rak tanaman di lantai dasar.

   

Gambar 2. 1. 2. 1  Rumah Cilandak 

Page 17: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  28

 

Gambar 2. 1. 2. 2 Shading berupa Tempat Tanaman dari Bahan Daur Ulang

II. 2. 2. Tinjauan Khusus Terhadap Peraturan Bangunan

Berdasarkan Undang-Undang No.28 tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung, ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi

dalam hal perencanaan dan perancangan sebuah gedung. Persyaratan

tersebut antara lain :

• Bangunan gedung yang dibangun di atas, dan/atau di bawah tanah, air,

dan/atau prasarana dan sarana umum tidak boleh mengganggu

keseimbangan lingkungan, fungsi lindung kawasan, dan/atau fungsi

prasarana dan sarana umum yang bersangkutan.

• Persyaratan jumlah lantai maksimum bangunan gedung atau bagian

Page 18: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  29

bangunan gedung yang dibangun di bawah permukaan tanah harus

mempertimbangkan keamanan, kesehatan, dan daya dukung lingkungan

yang dipersyaratkan.

• Persyaratan jarak bebas bangunan gedung atau bagian bangunan gedung

yang dibangun di bawah permukaan tanah harus mempertimbangkan

batas-batas lokasi, keamanan, dan tidak mengganggu fungsi utilitas kota,

serta pelaksanaan pembangunannya.

• Persyaratan tata ruang dalam bangunan harus memperhatikan fungsi

ruang, arsitektur bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung.

• Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung

dengan lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar

bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras

dengan lingkungannya.

• Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan

bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk

ventilasi dan pencahayaan alami.

• Penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan

pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan.

• Bangunan gedung yang bertingkat harus menyediakan tangga yang

menghubungkan lantai yang satu dengan yang lainnya dengan

mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan

pengguna.

Page 19: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  30

• Bangunan gedung untuk parkir harus menyediakan ram dengan

kemiringan tertentu dan/atau sarana akses vertikal lainnya dengan

mempertimbangkan kemudahan dan keamanan pengguna sesuai standar

teknis yang berlaku.

• Penyediaan akses evakuasi harus dapat dicapai dengan mudah dan

dilengkapi dengan petunjuk arah yang jelas.

• Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut

usia termasuk penyediaan fasilitas aksesibilitas dan fasilitas lainnya

dalam bangunan gedung dan lingkungannya merupakan keharusan bagi

semua bangunan gedung, kecuali rumah tinggal.

II.2.3. Tinjauan Tapak

Data Tapak

Lokasi : Jalan Raya Kebun Jeruk, Palmerah, Jakarta Barat

Ukuran Lahan : + 9500 m2

KDB : 50 %

KLB : 4

GSB : Utara : 8 Meter

Barat : -

Page 20: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  31

Timur : 4 meter

Selatan : 4 Meter

Ketinggian Max : 8 Lantai

Peta Lokasi :

Gambar 2.2.3.1 Lokasi Tapak

KEBAYORAN LAMA

SLIP

KEBON JERUK

MALL TAMAN ANGGREK

KAMPUS KIJANG 

KAMPUS ANGGREK 

KAMPUS SYAHDAN 

Page 21: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  32

 Gambar 2. 2. 3. 2 Tampak Atas Lingkungan Tapak

 

 

Gambar 2. 2. 3. 3 Tampak Atas Tapak

KAMPUS ANGGRE

KAMPUS SYAHDA

Page 22: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  33

 

Gambar 2. 2. 3. 4   Data Tapak

 

Page 23: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  34

II.2.4 Studi Banding

Asrama UI (Depok)

Asrama IPB (Rusunawa)

Asrama ITB ( Bumi Ganesha)

Peruntukan Mahasiswa 2 tahun Pertama luar

Jabodetabek

Mahasiswa tahun pertama luar Pulau

Jawa

bebas

Kapasitas - 192 112

Fasilitas berupa Warnet, Fotokopi, Kantin,

R.Nonton, Laundry, aula dan Mini market

Mini market, parkir motor, laundry, kantin,

ranjang tingkat, lemari pakaian.

Ruang tamu, TV, lemari pakaian, ranjang tingkat,

ruang telepon, ruang serba guna, wartel, laundry,

parkir motor, kantin

Harga sewa

Rp 160.000(non AC), Rp 450.000,

Rp 800.000 / bulan

Rp 900.000/ tahun Rp 111.500 / Bulan

Transportasi Bus UI Ojek, Sepeda, motor Angkot, sepeda, motor

Letak Di dalam kompleks Kampus UI Di dalam kompleks Kampus IPB Di Luar kompleks kampus

Page 24: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  35

Jumlah Level 4 4 4

Jam Malam - Pk.22.00 Pk 24.00

Sketsa

Layout

Elemen Hemat

Energi

Teritisan dengan sudut 30o Teritisan datar Penggunaan Krapyak

Tabel 2.2.4 Studi Banding Asrama Mahasiswa

Kesimpulan : Untuk mendukung kenyamanan thermal dan menghalangi sinar yang masuk serta mencegah tampiasnya air hujan

asrama UI dan IPB menggunakan teritisan sedangkan Asrama ITB menggunakan Krapyak. Yang dapat dipakai palam perancangan

Asrama Mahasiswa Bina Nusantara salah satunya dengan penggunaan Teritisan dan Krapyak sebagai secondary skin.

Page 25: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  36

Studi Banding Bangunan Sustainable – Hemat Energi

Hongkong Bank – Norman Foster – Penerapan Rancangan Pasif

Bangunan berlantai 47 ini di katakana hemat energi karena bangunan ini menerapkan

perancangan pasif dalam pencahayaan alami. Hongkong bank ini ingin menghadirkan efek

‘celebration of daylight’ di atrium yang juga berfungsi sebagai Banking Entrance hall

dengan menerapkan konsep ‘skylighting’. Tetapi karena kedudukan atrium masih dibawah

lantai-lantai ruangan perkantoran, sehingga digunakan panel reflector – ‘Sunscoop’ yang

dipasang di eksternal bangunan maupun internal diatas atrium untuk memantulkan sinar

matahari kebawah atrium

Gambar 2.2.4.1 Eksternal Sunscoop Pada Bangunan

Page 26: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  37

Eksternal Sunscoop

Ukuran eksternal sunscoop – panjang 30 meter, lebar 5 meter, dan tebal 1,5 meter. Terbagi

dalam 20 bagian yang tiap bagiannya terdiri dari 24 lempengan cermin yang posisinya

dipasang berdasarkan studi matahari sepanjang tahun dengan bantuan komputer.

Gambar 2.2.4.2 Posisi Eksternal Sunscoop

Gambar 2.2.4.3 Eksternal Sunscoop

Page 27: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  38

Gambar 2.2.4.4 Proses analisa matahari menggunakan Komputer

Sunscoop ini pasif tidak digerakkan dengan pelacak matahari untuk menghindari biaya

yang mahal

Internal Sunscoop

Internal sunscoop berfungsi meneruskan pantulan sinar matahari dari cermiin-cermin

eksternal sunscoop ke atrium. Internal sunscoop juga terdiri dari lempengan cermin-cermin

yang dibuat dan diatur sedemikian posisinya agar sinar/cahaya matahari dapat mencapai

dengan tepat disekitar dan dasar atrium.

Page 28: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  39

Gambar 2.2.4.5 Penerapan Aplikasi Internal Sunscoop

Gambar 2.2.4.6 Internal Sunscoop

Page 29: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  40

Penerapan Penggunaan Secondary Skin

AA House – Budi Pradono Architect’s

Rumah yang terletak di Cipinang ini menggunakan Secondary Skin untuk bagian fasade

yang terbuat dari kayu yang disusun sedemikian rupa yang bertujuan untuk menghalangi

panas matahari sore karena rumah ini menghadap bagian barat. Selain untuk alasan

fungsional Secondary skin ini juga berguna sebagai elemen estetik karena menghasilkan

pola bayangan yang menarik.

Gambar 2.2.4.7 Secondary Skin pada AA House

Page 30: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  41

Gambar 2.2.4.8 Bagian dalam Secondary Skin pada AA House

State Street Village – Chicago

Asrama IIT yang di rancang oleh Helmut Jahn ini menggunakan shading sebagai skin

fasade yang juga bertujuan menghalangi sinar matahari yang dating dari arah barat. Selain

itu kulit bangunannya juga berfungsi sebagai elemen estetik dan taman yang terletak di

tengah juga dapat berfungsi sebagai ruang komunal diwaktu siang.

Page 31: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  42

Gambar 2.2.4.9 Fasade State Treet Village yang menggunakan shading

Gambar 2.2.4.9 Fasade State Treet Village sebagai penghalang sinar matahari

Page 32: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  43

British Pavillion – Penerapan Perancangan Aktif

Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu suhu udara musim

panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat Celsius, serta meminimalkan

penggunaan energi yang mengemisi karbondioksida.

Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah

pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi

matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami

pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh

dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.

Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu

sendiri serta menurunkan suhu lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif.

Kelembaban udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen.

Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan

berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam

bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan suhu udara di

dalamnya hingga 10 derajat Celsius.

Page 33: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00075-AR bab 2.pdf · • Rumah deret • Rumah susun • Rumah maissonette II.1.4 Pengelompokan

  44

Gambar 2.2.4.7 British Pavilion

Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap

panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang

dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (suhu

udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam

kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan.

Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan

konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi

simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang - membentuk semacam

deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian

besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa

sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris

ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang

seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini