BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf ·...

14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas,baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin (Suripin, 2004). Erosi tanah adalah proses hilangnya lapisan tanah yang jauh lebih cepat dari proses kehilangan tanah pada peristiwa erosi geologi (geological erosion) (Frevert 1950 dalam Suripin 2004). Erosi adalah suatu peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari satu tempat ke tempat lain,baik disebabkan oleh pergerakan air, angin,dan es(Effendi,2006). Erosi adalah peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian- bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media air atau angin. Pada daerah iklim tropik basah seperti Indonesia, air merupakan media utama sebagai penyebab terjadinya erosi, sedangkan angin tidak mempunyai pengaruh yang berarti (Arsyad, 2010). Erosi disebut pengikisan atau kelongsoran sesungguhnya yang merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan- desakan atau kekuatan air dan angin baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan/perbuatan manusia (Kartasapoetra, 2010). Erosi tanah adalah kemampuan yang kurang dari tanah untuk menginfiltrasikan air ke lapisan tanah yang lebih dalam, baik pada waktu terjadi hujan ataupun dengan adanya air yang mengalir kepermukaan itu, laju aliran air 5 Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Erosi

Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan

tanah atas,baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin (Suripin, 2004).

Erosi tanah adalah proses hilangnya lapisan tanah yang jauh lebih cepat dari

proses kehilangan tanah pada peristiwa erosi geologi (geological erosion) (Frevert

1950 dalam Suripin 2004).

Erosi adalah suatu peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian tanah

dari satu tempat ke tempat lain,baik disebabkan oleh pergerakan air, angin,dan

es(Effendi,2006).

Erosi adalah peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-

bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media air atau angin. Pada

daerah iklim tropik basah seperti Indonesia, air merupakan media utama sebagai

penyebab terjadinya erosi, sedangkan angin tidak mempunyai pengaruh yang

berarti (Arsyad, 2010).

Erosi disebut pengikisan atau kelongsoran sesungguhnya yang merupakan

proses penghanyutan tanah oleh desakan- desakan atau kekuatan air dan angin

baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan/perbuatan

manusia (Kartasapoetra, 2010).

Erosi tanah adalah kemampuan yang kurang dari tanah untuk

menginfiltrasikan air ke lapisan tanah yang lebih dalam, baik pada waktu terjadi

hujan ataupun dengan adanya air yang mengalir kepermukaan itu, laju aliran air

5

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

6

akan terjadi di permukaan tanah tersebut sambil mengangkut atau menghanyutkan

partikel- partikel tanahnya (Russel, 19973 dalam Kartaspoetra, 2010).

Penelitian erosi tanah dilakukan karena nilai tanah sangatlah penting bagi

kehidupan. Maka dari itu study tentang tanah dengan metode survey lapangan

atau penyelidikan sering dilakukan pada skala besar dalam penelitian disuatu

daerah (Xiao,1997dalamM.zhu dkk, 2011)

Erosi tanah diartikan sebagai proses hilangnya lapisan tanah yang lebih

cepat dari proses pemindahan / hilangnya bagian- bagian tanah karena erosi secara

alamiah (geologicaal erosion) (Frevert,1959 dalam Kartasapoetra, 2010).

Bentuk – bentuk Erosi

Menurut Asdak (2010), bentuk erosi dibagi menjadi beberapa, yaitu :

1. Erosi Percikan (Splash erosion)

Erosi Percikan adalah proses terkelupasnya partikel - prtikel tanah bagian

atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos.

2. Erosi Kulit (Shet Erosion)

Erosi Kulit adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di

daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff).

3. Erosi Alur (rill erosion)

Erosi Alur adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan

partikel- partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalamsaluran –

saluran air.

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

7

4. Erosi Parit (gully erosion)

Erosi Parit adalah sama dengan erosi alur, sehingga pada mulanya erosi

parit ini dianggap sebagai kelanjutan dari erosi alur. Proses terjadinya erosi parit

dikarenakan awal mulanya pembentukan depresi pada lereng sebagai akibat

adanya bagian lahan atau tanaman penutupnya jarang akibat dari pembakaran

atau perumputan.

5. Erosi Tebing Sungai (streambank erosion)

Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing – tebing sungai

sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.

6. Erosi Internal Sungai (Internal or subsurfacace erosion)

Erosi Internal adalah proses terangkutnya partikel – partikel tanah ke

bawah masuk celah -celah atau pori – pori akibat adanya aliran bawah permukaan.

Akibat erosi ini tanah menjadi kedap air dan udara, sehingga menurunkan

kapasitas infiltrasi dan meningkatkan aliran permukaan atau erosi alur.

7. Tanah Longsor (land slide)

Tanah Longsor merupakan bentuk erosi dimana pengangkutan atau

gerakan masa tanah terjadi pada suatu saat dalam volume yang relatife besar.

Berbeda dengan jenis erosi yang lain, pada tanah longsor pengangkutan tanah

terjadi sekaligus dalam jumlah yang besar.

B. Bahaya Erosi

Bahaya Erosi yaitu bentuk erosi di daerah yang tidak berpengaruh oleh

erosi mundur pada parit, kemudian terjadi percabangan dan pelebaran jeram,

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

8

degredasi lebih daerah yang terpengaruh dan penurunan produktivitas dapat

diperkirakan,kejadian ini berlangsug secara stimulan(Sutikno,2014).

Bahaya Erosi yaitu kehilangan tanah atau pelepasan sedimen,terlepas

apakah atau tidaknya berbahaya terhadap manusiabeserta aktivitasnya dimasa

yang akan datang(Sutikno,2014).

C. Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan

suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis

dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap,

menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,

mengintegrasi, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi

berbasis geografis (ESRI,1990 dalam Prahasta, 2005).

Sistem Informasi Geografi adalah sistem berbasis komputer yng

digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi – informasi geografi.

Sistem Informasi Geografi dirancang untuk menganalisis objek – objek dan

fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting untuk

dianalisis (Aronoff,1989 dalam Prahasta, 2005).

Sistem Informasi Geografi Merupakan sistem basis data dengan

kemampuan- kemampuan khusus untuk data yang telah tereferensi atau koordinat

– koordinat secara geografis berikut sekumpulan operasi – operasi yang

mengelola data tersebut (Foote, 1995 dalam Prahasta, 2005).

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

9

Teknik Sistem Informasi Geografi dianggap sebagai perangkat yang paling

efektif untuk mengetahui persebaran atau perkembangan pembangunan

berkelanjutan dan management lingkungan sumberdaya disuatu daerah (Farhan

dkk, 2016).

D. Tanah

Tanah adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar

permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia biologi serta

morfologi yang khas sebagai akibat dari serangkaian panjang berbagai proses

yang membentuknya (Junun Sartohadi dkk, 2012).

Menurut Junun Sartohadi, dkk (2012) Jenis - jenis tanah yang ada di

Indonesia antara lain :

1. Tanah organosol atau tanah gambut

Tanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa,

mempunyai ciri – ciri dan sifat sebagai berikut : tidak terjadi diferensiasi horizon

secara jelas, ketebalan lebih dari 50 cm ; warna coklat kehitaman, tekstur debu

lempung tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat – agak lekat, kandungan organik

lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah

tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam(pH 4,0); kandungan unsur hara

tersedia rendah.

2. Tanah Aluvial

Tanah aluvial dikategorikan sebagai tanah muda karena belum mempunyai

perkembangan lanjut dari bahan induknya. Tanah aluivial mempunyai sifat – sifat

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

10

: Tekstur beraneka, belum terbentuk tekstur, konsistensi dalam keadaan basah

lekat, Ph beraneka, Kesuburan umumnya sedang hingga tinggi.

3. Regosol

Tanah regosol dikategorikan sebagai tanah muda karena belum menunjukan

adanya perkembangan horizon tanah. Tanah regosol tersusun atas bahan induk

yang masih sangat sedikit mengalami alterasi baik mekanik maupun khemik.

Tanah regosol mempunyai sifat- sifat : tekstur pasir, tekstur berbutir tungkal,

konsistensi lepas – lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari

bahan induk material vulkanis piroklatis atau pasir pantai.

4. Litosol

Litosol adalah merupakan tanah mineral yang tanpa/ sedikit mengalami

perkembangan profil. Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan

terbatas (< 30 cm) yang menumpang langsung diatas batuan induk yang padu dan

keras. Keterdalaman Litosol sering dalam kondisi berasosiasi dengan singkapan

batuan dasar. Litosol mempunyai rentang sifat- sifat : Struktur beraneka dan pada

umumnya berpasir, umumnya tak berstruktur, warna kandungan batu, kerikil dan

kesuburan bervariasi.

5. Latosol

Tanah latosol adalah tanah yang telah berkembang atau terjadi

deferensiasi horizon. Latosol mempunyai rentang sifat- sifat : solum dalam,

tekstur lempung struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga

teguh, warna coklat, merah hingga kuning. Latosol tersebar didaerah beriklim

basah , elevasi antara 300- 1000 meter dan berasal dari bahan induk abu gunung

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

11

api yang menyelimuti batuan induk tuf, material vulkanik, breksi, batuan beku

intruksi.

6. Grumusol

Grumusol merupakan tanah yang memiliki mineral dan telah mempunyai

perkembangan profil khas,berupa bidang kilir(slickenside)pada kedalaman >60

cm. Grumusol mempunyai rentang fisik : solum agak tebal,tekstur lempung

berat,struktur kersai (glanular) dilapisan atas dan gumpal hingga pejal dilapisan

bawah,konsistensi bila basah sangat pekat dan plastis, bila kering sangat keras

dan tanah retak – retak. Grumusol mempunyai sifat self mulching sebagai akibat

dari kandungan lempung montmorilonit,umumnya bersifat alkalis,kejenuhan

basa dan kapasitas adsorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Satuan

tanah grumusol berasal dari batuan gampingan, margel, batuan lempung atau

batuan vulkanis bersifat basa,tersebar di daerah iklim subhumid atau subarid,

curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.

7. Podsolik Merah – Kuning

Satuan Tanah Podsolik merah – kuning merupakan tanah mineral yang

telah berkembang . Satuan Tanah podsolik merah- kuning mempunyai rentang

sifat – sifat : solum tebal, tekstur lempung hingga lempung berpasir, struktur

gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5,5) kesuburan

rendah hingga sedang, warna merah sampai kuning, kejenuhan basa rendah, peka

erosi. Satuan tanah podsolik merah- kuning berasal dari bahan induk lapukan

batu pasir kwarsa, tuf, bersifat asam, tersebar di daerah beriklim basah tanpa

bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

12

8. Podsol

Podsol tergolong ke dalam tanah mineral yang telah mempunyai

perkembangan profil. Podsol mempunyai susunan horizon terdiri dari horizon

Albic (A2) dan spodic (B2h) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur

gumpal konsistensi lekat, kandungan pasir kwarsanya tinggi, sangat masam,

kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap

erosi, batuan induk pasir dengan kandungan kwarsa tinggi, batuan lempung dan

tuf masam. Persebaran podsol ada didaerah beriklim basah, curah hujan lebih

dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering , relief pegunungan.

9. Andosols.

Satuan tanah andosols merupakan tanah mineral yang telah mempunyai

perkembangan profil. Andosols mempunyai rentang sifat- sifat : solum agak

tebal, warna coklat kelabu hingga hitam, kandungan organik tinggi, tektur geluh

berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin (smeary), kadang

– kadang bersifat lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi, dan daya adsorpsi

sedang, kelembapan tinggi, bulk density 0,85 gr/cm3

(ringan), mineral alofam

menempati kompleks pertukaran paling menonjol,permeabilitas sedang dan peka

erosi, berasal dari bahan induk abu atau tuf gunungapi. Persebaran didaerah iklim

sedang dengan curah hujan diatas 2500 mm/tahun tanpa bulan kering.

10. Mediteran Merah – Kuning

Satuan tanah Mediteran Merah – Kuning merupakan tanah mineral yang

telah mempunyai perkembangan profil. Satuan tanah mediteran merah – kuning

mempunyai rentang sifat – sifat : solum sedang hingga dangkal ,warna coklat

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

13

hingga merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga

lempung,struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH

netral hingga agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya adsorbsi sedang, mearbilitas

sedang dan peka erosi, berasal dari batuan gamping keras (limestone) dan tuf

gunung api basa. Persebaran didaerah beriklim sub humid dengan bulan kering

nyata, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, daerah pegunungan lipatan,

topografi karst dan lereng volkan ketinggian di bawah 400 m. Horizon B pada

Mediteran Merah – kuning mempunyai fragmen batu gamping sisa pelarutan dan

atau gamping sekunder.

11. Aluvial Hidromorf Kelabu (Gleisol)

Satuan tanah Gleisol merupakan tanah mineral yang mempunyai

perkembangan khusus sebagai akibat sebagian besar profil tanah dalam kondisi

anaerob. Gleisol mempunyai rentang sifat – sifat : solum tanah sedang warna

kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh hingga lempung, struktur berlumpur

hingga masif, konsistensi lekat, bersifat asam, (pH 4,5-6,0) kandungan bahan

organik tinggi. Ciri khas tanah ini adanya lapisan glei menerus (kontinu) yang

berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0,5 m akibat dari profil tanah

jenuh air. Penyebaran daerah pada iklim humid hingga sub humid dengan

kedalaman muka air tanah < 1 m , curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.

12. Tanah Sawah (Paddy Soil)

Tanah Sawah ditetapkan sebagai sebuah satuan tanah mandiri karena

telah dipersawahkan selama ratusan tahun sehingga memperlihatkan

perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah aslinya. Penyimpangan

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

14

perkembangan profil satuan tanah sawah antara lain berupa terbentuknya lapisan

bajak yang hampir kedap air disebut padas olah pada kedalaman 25-30 cm. Di

bawah lapisan padas olah pada umumnya terdapat lapisan mangan dan besi,

tebalnya bervariasi antara lain tergantung dari permeabilitas tanah. Lapisan padas

oleh merupakan lapisan yang tek tembus perakaran, terutama bagi tanaman

semusim. Lapisan olah diatas padas olah tampak jelas pada tanah Latosol,

Mediteran, dan Regosol; samar- samar pada tanah Aluvial dan Grumusol.

Tabel 2.1 Klasifikasi Jenis Tanah

Jenis Tanah Nilai K

Asosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kelabu 0,16

Kompleks Podzolik MK,Podzolik Kuning dan Regosol 0,17

Asosiasi Latosol, Latosol Coklat dan Regosol 0,19

Latosol, coklat 0,23

Kompleks Latosol Merah kekuningan dan Pedzolik Merah

Kekuningan 0,26

E. Penelitian Terdahulu

Tufaila,Dkk.,(2012), penelitian berjudul “Analisis Spasial Tingkat Bahaya

Erosi Di DAS Maromo Dengan Mmenggunakan Sistem Informasi Geografi

(SIG)”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Tingkat Bahaya Erosi (TBE)

Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Maromo Kabupaten Konawe Selatan. Metode

Penelitian yang digunakan adalah metode survey serta tumpang susun (overlay)

peta-peta tematik seperti peta bentuklahan,peta lereng, peta tanah dan peta

penggunaan lahan menggunakan bantuan Sisten Informasi Geografi (SIG), dan

untuk menentukan bahaya erosi menggunakan Rumus USLE (Universal Soil Loss

Equation) dari Wischmeir dan smith (1978). Berdasarkan penelitian diperoleh 5

Sumber : Asdak, 2010.

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

15

kelas TBE secara berturut- turut yaitu sangat ringan , ringan , sedang , berat dan

sangat berat.

Eko Setiawan, (2016), penelitian berjudul “Aplikasi Sistem Informasi

Geografi Untuk Pemodelan Bahaya Erosi Di Sub Daerah Aliran Sungai Logawa

Kabupaten Banyumas”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui model bahaya

erosi di Sub- Daerah Aliran Sungai Logawa, Kabupaten Banyumas menggunakan

Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Metode Penelitian yang digunakan adalah

metode survey serta tumpang susun (overlay) peta-peta tematik seperti peta

bentuklahan,peta lereng, peta tanah dan peta penggunaan lahan menggunakan

lahan menggunakan bantuan Sisten Informasi Geografi (SIG). Hasil yang

diperoleh terdapat 5 kategori bahaya erosi dengan luasan secara berturut turut

adalah kategori erosi tingkat tinggi, kategori erosi tingkat Rendah, kategori erosi

sedang, kategori erosi sangat Rendah, kategori erosi sangat tinggi.

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

16

Tabel 2.2 Perbedaan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Penelitian Hasil

Tufaila,Dkk.,(201

2)

Analisis Spasial

Tingkat Bahaya Erosi

Di DAS Maromo

Dengan

Menggunakan Sistem

Informasi Geografi

(SIG)

Tujuan dari penelitian ini

adalah mengetahui Tingkat

Bahaya Erosi (TBE) Di Daerah

Aliran Sungai (DAS) Maromo

Kabupaten Konawe Selatan

Metode survey serta tumpang

susun (overlay) peta-peta

tematik seperti peta

bentuklahan,peta lereng, peta

tanah dan peta penggunaan

lahan menggunakan bantuan

Sistem Informasi Geografi

(SIG), dan untuk menentukan

bahaya erosi menggunakan

Rumus USLE (Universal Soil

Loss Equation)

Hasil dari penelitian diperoleh 5 kelas

TBE secara berturut- turut yaitu sangat

Ringan,Ringan ,sedang ,berat, dan sangat

berat. Yaitu: 2.685,60

Ha(21,27%),2.359,08Ha(18,68%),903,70

Ha (7,16%),381,63 Ha (3,02%)dan

6.297,94 Ha(49,87%)

Eko Setiawan,

(2016)

Aplikasi Sistem

Informasi Geografi

Untuk Pemodelan

Bahaya Erosi Di Sub

Daerah Aliran Sungai

Logawa Kabupaten

Banyumas

Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui model bahaya

erosi di Sub- Daerah Aliran

Sungai Logawa, Kabupaten

Banyumas menggunakan

Aplikasi Sistem Informasi

Geografis

Metode Penelitian yang

digunakan adalah metode

survey serta tumpang susun dari

beberapa peta(overlay)

Dan menggunakan perangkat

Sistem Informasi Geografi

(SIG)

Terdapat 5 kategori bahaya erosi dengan

luasan secara berturut- turut adalah

kategori erosi tinggi dengan luas 3.640,56

Ha, kategori erosi Rendah dengan luas

3.071,79 Ha,Kategori erosi sedang dengan

luas 2.986,86 Ha, Kategori erosi sangat

Rendah dengan luas 1.866,24 Ha,dan

kategori erosi sangat sangat Tinggi

dengan luas 63,70 Ha.

Rini Triani (2017) Kajian Jenis Tanah

Terhadap Tingkat

Bahaya Erosi Di

Kecamatan Patikraja

Dengan Aplikasi

Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui Kajian Jenis Tanah

Terhadap Tingkat Bahaya

Erosi Di Kecamatan Patikraja

Dengan Aplikasi Sistem

Metode survey serta tumpang

susun (overlay) beberapa peta

seperti peta lereng,peta curah

hujan, peta tanah dan peta

penggunaan lahan

Pada jenis tanah Asosiasi Aluvial Kelabu

dan Aluvial Cokelat Kelabu dan Podzolik

MK, Podzolik kuning dan Regosol dengan

5 kategori sangat ringan, ringan, sedang,

berat, sangat berat. Pada Jenis tanah

16

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

17

Sistem Informasi

Geografi (SIG)

Informasi Geografi (SIG) menggunakan bantuan Sistem

Informasi Geografi (SIG), dan

untuk menentukan bahaya erosi

menggunakan Rumus USLE

(Universal Soil Loss Equation)

Latosol Merah Kekuningan dengan 4

kategori sangat ringan, sedang, berat,

sangat berat. Kategori tingkat bahaya

erosi berat dan sangat berat mencangkup

luas 4.014 ha (87,65%) lebih dominan

pada jenis tanah Podzolik MK, Podzolik

Kuning dan Regosol dengan Permeabilitas

yang lambat dengan tekstur liat berdebu.

Sumber : Tufaila, Dkk.,(2012)., Eko Setiawan, (2016) dan Rini Triani, 2017.

17

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3689/3/BAB II.pdf · Ciri utama dari tanah litosol adalah tanah dengan ketebalan terbatas (< 30 cm) yang

18

F. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah Kajian Jenis Tanah

Terhadap Tingkat Bahaya Erosi di Kecamatan Patikraja dengan Aplikasi Sistem

Informasi Geografi (SIG).

Overlay

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

G. Hipotesis

Berdasarkan Peta Tingkat Bahaya Erosi dan Jenis Tanah di Kecamatan

Patikraja Kabupaten Banyumas terdapat perbedaan jenis tanah yang berpengaruh

terhadap Tingkat Bahaya Erosi di Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas.

Curah Hujan Kemiringan

Lereng Jenis Tanah Penggunaan Lahan

Peta Tingkat Bahaya

Erosi Peta Jenis Tanah

Peta Tingkat Bahaya Erosi dan Jenis

Tanah

Erosi

Overlay

Kajian Jenis Tanah…, Rini Triani, FKIP, UMP, 2017