BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1....

33
7 Indah Mayasari,2013 Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. Pengertian Pusat Perdagangan Pusat perdagangan muncul karena adanya kebutuhan hidup penduduk. Pusat perdagangan tidak hanya menjadi tempat jual beli kebutuhan pokok saja, akan tetapi juga menjadi tempat berbagai fasilitas yang ditawarkan. Menurut Abdurrahmat dan Maryani (1997:55) secara sederhana pusat perdagangan dapat diartikan sebagai “Pertukaran barang dan jasa antarindividu dan antarwilayah di permukaan bumi”. Sedangkan pusat perdagangan menurut Anorga dalam Lahurensha (2007:11) adalah „tempat beraktivitasnya pembelian barang dengan maksud untuk dijual kembali kepada pedagang lain, konsumen akhir atau pemakai industri ‟. Pusat perdagangan merupakan sarana perdagangan dengan jumlah pegawai yang banyak, modal usaha yang besar, omzet penjualan tinggi, daerah yang dilayani cukup luas dan toko-toko yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Dalam perdagangan, terdapat aliran sejumlah barang dari suatu daerah ke daerah lain baik secara regional maupun internasional. Oleh karena itu, diperlukan sarana transportasi dan ekonomi yag mendukung terjadinya mobilitas barang dan jasa yang akan diperjual belikan dalam kegiatan perdagangan. Konsep distribusi atau penyebaran menjadi faktor yang amat penting dalam tercapainya lalu lintas perdagangan yang lancar.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

7

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pusat Perdagangan

1. Pengertian Pusat Perdagangan

Pusat perdagangan muncul karena adanya kebutuhan hidup penduduk. Pusat

perdagangan tidak hanya menjadi tempat jual beli kebutuhan pokok saja, akan tetapi

juga menjadi tempat berbagai fasilitas yang ditawarkan.

Menurut Abdurrahmat dan Maryani (1997:55) secara sederhana pusat perdagangan

dapat diartikan sebagai “Pertukaran barang dan jasa antarindividu dan antarwilayah di

permukaan bumi”. Sedangkan pusat perdagangan menurut Anorga dalam Lahurensha

(2007:11) adalah „tempat beraktivitasnya pembelian barang dengan maksud untuk dijual

kembali kepada pedagang lain, konsumen akhir atau pemakai industri‟. Pusat

perdagangan merupakan sarana perdagangan dengan jumlah pegawai yang banyak,

modal usaha yang besar, omzet penjualan tinggi, daerah yang dilayani cukup luas dan

toko-toko yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya.

Dalam perdagangan, terdapat aliran sejumlah barang dari suatu daerah ke daerah

lain baik secara regional maupun internasional. Oleh karena itu, diperlukan sarana

transportasi dan ekonomi yag mendukung terjadinya mobilitas barang dan jasa yang

akan diperjual belikan dalam kegiatan perdagangan. Konsep distribusi atau penyebaran

menjadi faktor yang amat penting dalam tercapainya lalu lintas perdagangan yang

lancar.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

8

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Kajian Geografi terhadap Perdagangan

Setiap makhluk hidup di permukaan bumi tinggal di suatu tempat dalam jumlah

yang beraneka ragam. Manusia hidup dengan memanfaatkan sumberdaya alam lokal

secara subsisten (untuk keperluan sendiri) tanpa adanya surplus (kelebihan) dalam

berproduksi. Semua hasil produksi hanya untuk mencukupi kebutuhan akan langsung

dikomsumsi tanpa menyisakan untuk kebutuhan esok hari. Mata pencaharian

pendudukpun tergolong masih sangat sederhana, yaitu mengumpulkan (gathering)

dan berburu (hunting). Namun seiiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan

manusiapun semakin kompleks dan menuntut manusia untuk memproduksi dalam

jumlah yang lebih besar. Dengan adanya penemuan teknologi, kemampuan manusia

berkembang dari pengumpul makanan ke penghasil makanan (food producer). Hal

ini akan mendorong timbulnya keanekaragaman jenis mata pencaharian, kebutuhan

akan sarana dan prasarana transportasi serta komunikasi yang mendukung. Faktor-

faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

Setiap tempat di permukaan bumi memiliki potensi yang berbeda-beda dalam

memproduksi. Ada lahan yang baik untuk sawah, budidaya palawija, sayur-

sayuran,buah-buahan serta ada pula lahan yang gersang. Hal ini disebabkan oleh

perbedaan iklim, ketinggian tempat, jenis tanah, kondisi air serta teknik pengelolaan

dan budidaya yang diterapkan. Suatu daerah yang memiliki iklim tropis dengan

curah hujan yang tinggi serta memiliki ketinggian tempat sekitar 800 mdpl sangat

cocok untuk budidaya kopi, teh serta tanaman sayuran. Namun sebaliknya di daerah

lain belum tentu dapat dilakukan budidaya teh dan kopi diakibatkan oleh kondisi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

9

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lahan yang berbeda. Perbedaan iklim inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan

produktivitas antara suatu daerah dengan daerah yang lainnya. Setiap daerah yang

memiliki potensi yang berbeda tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan

di daerahnya masing-masing, sehingga masyarakat saling menukarkan barang

mereka ke masyarakat di daerah lain untuk mencukupi kebutuhan yang tidak dapat

dipenuhi di daerahnya sendiri. Tukar-menukar barang untuk mencukupi berbagai

keperluan ini menimbulkan terjadinya perdagangan antardaerah, baik secara lokal,

antarkota, antarprovinsi maupun antarnegara.

Menurut Abdurrahmat dan Maryani (1997:55), “Perdagangan merupakan bagian

dari geografi ekonomi yang khusus mempelajari persamaan dan perbedaan potensi

wilayah dalam berproduksi, sehingga menimbulkan adanya gerakan atau distribusi

barang dan jasa antar berbagai tempat di permukaan bumi”. Geografi memandang

perbedaan potensi lahan di suatu daerah sebagai hal dasar yang menyebabkan

terjadinya perdagangan. Dengan adanya keanekaragaman potensi daerah akan

menyebabkan terjadinya gerakan atau aliran distribusi barang antardaerah yang

membutuhkan. Dengan demikian setiap daerah yang memiliki kebutuhan yang tidak

dapat dipenuhi di daerahnya akan mendapatkan transfer barang dan jasa dari daerah

lain. Jarak antar suatu daerah pun akan mempengaruhi biaya angkut barang atau jasa.

Semakin jauh lokasi yang dituju maka biaya angkutpun semakin besar sehingga

harga barang semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Selain lokasi, aksesbilitas juga

mempengaruhi harga barang atau jasa. Suatu daerah yang memiliki topografi

bergelombang hingga berbukit akan meningkatkan biaya angkut barang dan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

10

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menyebabkan aksesbilitas yang semakin rendah. Sebaliknya, daerah yang relatif

datar dengan sarana prasarana transportasi yang mendukung akan meningkatkan

aksesbilitas dan mempemudahkan dalam hal transfer barang dari suatu daerah ke

daerah lainnya.

Menurut Robinson yang dikutip oleh Maryani (2000: 33) dalam artikel geosfer,

yaitu:

a. Geografi mempunyai perhatian yang besar, khususnya terhadap persamaan dan

perbedaan ruang di permukaan bumi.

b. Geografi selalu melihat penggunaan lahan, bagaimana lahan dimanfaatkan,

sudah sesuaikah dengan daya dukung dan peruntukan lahan seperti kawasan

mana yang paling tepat dijadikan aktivitas ekonomi tanpa merubah keadaan

alam sekitarnya.

c. Geografi selalu memperhatikan aktivitas ekonomi manusia dalam memanfaatkan

ruang, khususnya dalam hal ini perdagangan dimana produsen berinteraksi

langsung dengan konsumen.

d. Geografi selalu melihat interaksi antar tempat di permukaan bumi. Hubungan

tersebut didukung oleh ketersediaan transportasi dan komunikasi.

e. Geografi selalu tertarik terhadap dampak atau gejala lain, baik dalam suatu

wilayah dengan wilayah lain.

Geografi sebagai disiplin ilmu yang memiliki pendekatan keruangan dan

kewilayahan terhadap objek yang dikaji membuat perdagangan menjadi suatu objek

yang menarik untuk dipelajari. Kegiatan produksi, distribusi hingga konsumsi barang

dan jasa di suatu daerah menjadi aspek penting dalam menentukan kemampuan suatu

daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Aliran sejumlah barang

dari suatu daerah ke daerah lain antar kota, regional ataupun internasional akan

terjalin dengan baik jika didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana

transportasi serta komunikasi yang memadai.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

11

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Sistem Sirkulasi Pusat Perdagangan

a. Sistem Banyak Koridor

1).Terdapat banyak koridor tanpa penjelasan orientasi, tanpa ada penekanan,

sehingga semua dianggap sama, yang strategis hanyalah bagian depan/yang

dekat dengan entrance saja.

2). Efektivitas pemakaian ruangnya sangat tinggi.

3).Terdapat pada pertokoan yang dibangun sekitar tahun 1960-an di Indonesia.

Contoh : Pasar Senen, dan Pertokoan Duta Merlin di Jakarta.

b. Sistem Plaza

1).Terdapat plaza/ruang berskala besar yang menjadi pusat orientasi kegiatan dalam

ruang dan masih menggunakan pola koridor untuk efisiensi ruang.

2).Mulai terdapat hierarki dari lokai masing-masing toko, lokasi strategis berada

dekat plaza tersebut.

Contoh : Plaza Indonesia dan Plaza Semanggi di Jakarta.

c. Sistem mall

1). Dikonsentrasikan pada sebuah jalur utama yang menghadap dua atau lebih

magnet pertokoan dapat menjadi poros massa dan dalam ukuran besar dapat

berkembang sebuah atrium

2). Jalur itu akan mnjadi sirkulasi utama karena menghubungkan dua titik magnet

atau anchor yang membentuk sirkulasi utama.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

12

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Contoh : Pondok Indah Mall dan Mall Ciputra di Jakarta.

4. Karakteristik Kawasan Perdagangan

Ratcliffe (1974 : 2), mengkategorikan hirarki pusat perbelanjaan menjadi lima

bagian sebagai berikut :

a. Pusat Regional

Melayani penduduk lebih dari 300.000 dan menyediakan berbagai macam fasilitas

perdagangan khusus dan deptstore. Kebanyakan konsumen membeli durable good.

Pusat perdagangan regional menerima lebih kurang 15 % dari jumlah total belanja

konsumen.

b. Pusat Sub Regional

Melayani 100.000-300.000 dan menyediakan fasilitas perbelanjaan toserba dan

masih trdapat spesialisai tetapi lebih terbatas dari pasar regional. Menyerap Lebih

kurang 40% pengeluaran perbelanjaan konsumen.

c. Pusat Distrik atau komunitas

Melayani kurang dari 50.000 penduduk dan menyediakan bermacam toko dan pasar

swalayan tetapi hanya ada sedikit fasilitas perbelanjaan. Khusus pusat distrik atau

komunitas cenderung untuk bercampur dengan pusat lingkungan. Menerima lebih

kurang 25 % dari total pengeluaran konsumen.

d. Pusat Lingkungan

Sering tidak bisa dibedakan dengan pusat distrik, yang menyediakan lebih kurang

12 toko untuk melayani 10.000 penduduk.

e. Pasar lokal

Terdiri atas beberapa toko dan melayani sampai dengan 2000 penduduk. Pusat ini

menerima lebih kurang 20 % dari total pengeluaran konsumen.

Sementara menurut Yeates dan Garner (1980 : 3), Terdapat beberapa jenis

perdagangan sesuai dengan lokasi dan skala pelayanan,yaitu :

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

13

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Nucleatios (Daerah pusat-pusat perdagangan berkelompok)

Daerah untuk jenis fasilitas ini biasanya tersebar merata di seluruh kota dan

mempunyai hirarki. Jumlah tingkatan dari hirarki dan barang-barang yang dijual

tergantung pada ukuran kota.

Pertumbuhannya secara spontan maupun sesuai dengan perencanaan. Pertumbuhan

secara spontan biasanya terdapat di tempat-tempat yang mempunyai aksesibilitas

tinggi bagi penduduk yang dilayaninya, seperti di persimpangan jalan-jalan utama,

di pusat-pusat lingkungan, dan sebagainya.

b. Ribbons (Daerah perdagangan sepanjang jalan)

Daerah untuk jenis fasilitas ini biasanya terdapat dan berlokasi di jalan-jalan utama

yang sering dilalui masyarakat. Kebutuhan terhadap lokasi yang paling sentral tidak

terlalu diperhitungkan, tetapi mempunyai aksesibilitas maksimum kepada

penduduk yang dilayaninya.

Berbagai tipe/jenis daerah perdagangan ini biasanya mempunyai lokasi yang

berbeda di suatu kota, tetapi membentuk pita-pita yang saling berhubungan, seperti

:

1) Daerah perdagangan tradisional (Traditional shopping street)

2) Daerah perdagangan di jalan utama kota (Urban arterial)

3) Daerah perdagangan ke daerah sub-urban (New sub-urban ribbon)

4) Daerah perdagangan dekat jalan-jalan utama antar kota

c. Specialized Areas ( Daerah-daerah perdagangan khusus )

Daerah perdagangan khusus ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1) Menjual barang-barang atau memberi pelayanan khusus yang sama/serupa,

misalnya daerah pembuatan sepatu, kaos, rekreasi, dan sebagainya.

2) Menjual/melayani kebutuhan-kebutuhan yang saling terkait secara fungsional,

misalnya suku cadang mobil, meubel, dan barang-barang kebutuhan rumah

tangga lainnya.

Dengan demikian, lokasi pendirian daerah perdagangan tentu akan selalu

memperhatikan pada kebutuhan penduduk setempat. Kriteria pasar tersebut pun

disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat pendirian sehingga aktivitas

perdagangan yang berlangsung dengan lancar tanpa adanya kepentingan penduduk lain

yang dirugikan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

14

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Pengertian Mall

Mall menurut Putri (2010:2) adalah “Gedung atau kelompok gedung yang berisi

macam-macam toko dengan dihubungkan oleh lorong-lorong ( jalan penghubung )”.

Selain itu juga mallsering diartikan sebagai jenis dari pusat perbelanjaan yang secara

arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk

berjalan-jalan yang teratur diantara toko-toko kecil yang saling berhadapan. Menurut

Rubinstein (1978: 1), Mall merupakan „penggambaran dari kota yang terbentuk oleh

elemen-elemen:

a. Anchor (magnet)

Merupakan transformasi dari nodesdapat pula berfungsi sebagai landmark.

b. Secondary Anchor (magnet sekunder)

Merupakan transformasi dari district, perwujudannya berupa retail store,

supermarket, superstore dan bioskop.

c. Street Mall

Merupakan transformasi dari edges, sebagai pembatas pusat pertokoan di tempat-

tempat luar.

Menurut Balke dan Rausch dalam J. Timothy (2010:63)bahwa “Ide asli dari mall

adalah menyediakan koleksi toko-toko dalam ruangan atau bangunan untuk konsumen”.

Dengan cara tersebut, konsumen tidak diharuskan untuk berkeliling ke toko-toko

individu, karena mall telah menciptakan sebuah one-stop lingkungan belanja. Mall

menyediakan berbagai layanan masyarakat dan tren yang paling jelas di mall adalah

penyediaan kombinasi belanja dengan rekreasi.

Mall telah menjadi pusat rekreasi, menurut Nelson dalam J. Timothy (2010:64) “

Mall bukan hanya tempat untuk belanja, mall merupakan tempat tujuan rekreasi dengan

berbagai fasilitas kenyamanan seperti restoran, arena bowling, kebun binatang mini,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

15

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pusat pameran, klub kebugaran, kasino, ice skating rinks, pusat olahraga, kolam renang,

arcade, bioskop, food court, dan tempat bermain anak-anak”. Mall besar melayani

khusus untuk kebutuhan wisatawan dengan menyediakan hotel, jasa makanan, angkutan

bandara, agen perjalanan, dan penyewaan mobil. Desain mall menjadi salah satu strategi

dalam menarik pengunjung, salah satunya menerapkan beberapa tema tertentu,

diantaranya yaitu tema indoor dan outdoormall, tema alam berkonsep taman, berkonsep

tematik dan juga mall berkonsep dengan hotel.

6. Penentuan Lokasi Perdagangan

Menurut Robinson (1974) dalam

http://perencanaankota.blogspot.com/2012/08/teori-lokasi-kegiatan-perdagangan.html,

enam kriteria yang dilihat dari ilmu geografi yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi

perdagangan adalah :

a. Bahan mentah

b. Sumber Daya tenaga (power resource)

c. Suplai tenaga kerja

d. Suplai air

e. Pemasaran

f. Fasilitas Transportasi

Sementara menurut Sin (1982:2) bahwa “Faktor pengaruh yang membagi kawasan

perdagangan pusat kota dipengaruhi oleh aksesibilitas dan keterkaitan spasial”. Hal ini

didukung oleh pendapat Morill (1982:4) yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi lokasi kegiatan perdagangan adalah :

a. Spasial atau geografis, yang berkaitan dengan karakteristik seperti ruang, jarak,

aksesibilitas, ukuran, bentuk, aglomerasi dan posisi relatif lokasi dalam

keseluruhan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

16

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Faktor-faktor lainnya yaitu ekonomi, politik, budaya sehingga saling berpengaruh

antara faktor spasial dan aspasial. Selain itu juga perlu diperhatikan konsumen.

Adapun menurut Diana (2003: 3) bahwa faktor-faktor penentu berkembangnya

lokasi perdagangan meliputi :

a. Jumlah penduduk pendukung

Setiap jenis fasilitas perdagangan eceran mempunyai jumlah ambang batas

penduduk atau pasar yang menjadi persyaratan dapat berkembangnya kegiatan.

Jumlah penduduk pendukung dapat diketahui dari luas daerah pelayanan tetapi luas

daerah layanan tidak dapat ditentukan sendiri karena faktor ini bergantung pada

faktor fisik yang mempengaruhi daya tarik suatu fasilitas perdagangan.

b. Aksesibilitas

Aksesibilitas berkaitan dengan kemudahan pencapaian suatu lokasi melalui

kendaraan umum dan pribadi serta pedestrian. Untuk fasilitas perdagangan

kemudahan pencapaian lokasi, kelancaran lalu lintas dan kelengkapan fasilitas

parkir merupakan syarat penentuan lokasi dan kesuksesan kegaiatan perdagangan.

c. Keterkaitan spasial

Pada kegiatan perdagangan yang bersifat generative, analisa ambang batas

penduduk dan pasar menjadi halyang penting sedangkan pada lokasi perdagangan

yang bersifat suscipient, analisa kaitan spasial dari kegiatan merupakan hal yang

penting.

d. Jarak

Kecenderungan pembeli untuk berbelanja pada pusat yang dominan, namun

menyukai tempat yang dekat maka faktor jarak merupakan pertimbangan penting

untuk melihat kemungkinan perkembangan suatu lokasi terutama pusat

perdagangan sekunder yang menunjukkan trade off antara besarnya daya tarik pusat

dan jarak antara pusat.

e. Kelengkapan fasilitas perdagangan

Kelengkapan fasilitas perdagangan menjadi faktor penentu pemilihan lokasi

berbelanja konsumen. Konsumen berbelanja barang-barang tahan lama yang tidak

dibeli secara tidak teratur seperti pakaian, alat-alat elektronik pada tempat

perdagangan yang memiliki banyak pilihan barang yang dapat diperbandingkan.

Oleh karena itu pembeli cenderung untuk berbelanja barang-barang tahan lama

pada pusat perdagangan yang lebih lengkap, tetapi untuk kebutuhan standar sehari-

hari seperti bahan makanan, para konsumen cenderung masih mempertimbangkan

jarak yang dekat kalau terdapat fasilitas yang memadai.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

17

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ratcliffe (1974: 6) mengemukakan aksesibilitas adalah “Kemudahan suatu tempat

untuk dijangkau dan karakteristik spasial merupakan karakteristik lokasi perdagangan

atas lokasi yang bersifat generative yaitu lokasi kegiatan perdagangan yang menarik

konsumen dari kawasan sekitar dan lokasi perdagangan yang bersifat suscipient yaitu

lokasi kegiatan perdagangan yang mengambil keuntungan dari kegiatan lain

disekitarnya”. Pada kegiatan perdagangan yang bersifat generative, analisa ambang

batas penduduk dan pasar menjadi hal yang penting sedangkan pada lokasi perdagangan

yang bersifat suscipient, analisa kaitan spasial dari kegiatan merupakan hal yang penting

(Nelson dalam Hamdi Nur, 1996: 3).

Kedua ciri ini pada kenyataannya sulit untuk dipisahkan, suatu pusat perdagangan

cenderung berkembang pada pertengahan jalur antara permukiman dengan pusat lain,

dengan kata lain, suatu kegiatan perdagangan cenderung berkembang pada suatu lokasi

yang mengintersepsi arus pembeli yang menuju pusat yang lain.

B. Kondisi Sosial Masyarakat Sekitar Sungai

Kondisi sosial merupakan aktivitas masyarakat dalam berinteraksi dengan

masyarakat lainnya. Aktivitas tersebut akan mencerminkan bentuk dan pola hubungan

yang terjalin dalam kehidupan masyarakat tersebut. Kehidupan sosial akan

menghasilkan berbagai macam bentuk produk budaya yang mengakar dari kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Menurut Notoatmojo dalam Widagdo (2009:5) mengartikan bahwa “Kondisi sosial

ditentukan oleh pendidikan, mata pencaharian, lingkungan tempat tinggal, organisasi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

18

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sosial, status sosial, kepemilikan dan jumlah anggota keluarga”. Kehidupan masyarakat

yang dinamis terjadi disebabkan oleh adanya interaksi yang dilakukan baik antarsesama

masyarakat maupun terhadap lingkungannya. Aktivitas yang dilakukan manusia

tersebut pun sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Pada masyarakat yang menghuni daerah tepian sungai, maka pola kehidupan

masyarakat tersebut pun akan bergantung dengan keberadaan air sungai tersebut.

Masyarakat akan membangun rumah sesuai dengan kondisi geografisnya serta

melakukan kegiatan perekonomian yang berbasiskan sungai sebagai aset utamanya. Hal

ini sesuai dengan pendapat Nuralang dalam Rochgayanti (2011: 231) bahwa:

Sesuai dengan lingkungan alamnya maka masyarakat memilih berbagai mata

pencaharian sesuai dengan keadaan alam sekitarnya. Dengan kondisi lingkungan

perairan maka hampir seluruh aktivitas kehidupan masyarakat dijalankan di air,

mulai dari pengangkutan komoditas, pemasaran, hingga mobilitas penduduk

sehari-hari.

Adapun beberapa aktivitas manusia yang biasa terjadi di daerah sungai yaitu sebagai

berikut.

1. Jalur Penyeberangan

Berdasarkan keputusan Menteri No.32 Pasal 1 Tahun 2001, menyatakan bahwa

“Lintaspenyeberanganadalahsuatualurperairan di laut, selat, teluk, sungaidanataudanau

yang ditetapkansebagailintaspenyeberangan”.Sementara berdasarkan PP No.88 Pasal 75

ayat 3 tahun 1999 menyatakan kriteriaLintaspenyeberanganmeliputi:

a. Menghubungkanjaringanjalandan ataujaringankeretaapi yang terputusolehlaut,

selatdanteluk.

b. Melayanilintasdengantetapdanteratur.

c. Berfungsisebagaijembatanbergerak.

d. Menghubungkanantarduapelabuhan.

e. Tidakmengangkutbaranglepas.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

19

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sungai sebagai jalur transportasi tentunya akan memudahkan kegiatan manusia,

baik dalam kegiatan ekonomi maupun sosial. Sehingga fungsi vital ini akan

mempengaruhi berbagai kegiatan sosial ekonomi lainnya. Angkutan yang digunakan

untuk perairan daratan seperti sungai memiliki karakteristik yang berbeda dengan

angkutan lainnya. Angkutan sungai memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan

angkutan jalan (highways) atau angkutan kereta api (railways) karena hanya dapat

melayani pengguna jasa pada cakupan daerah sepanjang aliran sungai saja. Angkutan

perairan daratan ini pada umumnya memiliki rute yang tidak tetap dan juga tidak

teratur, kecuali pada jenis angkutan perairan darat yang telah maju dan berkembang.

Angkutan perairan daratan ini umumnya menggunakan kapal berkonstruksi kayu

dengan berbagai variasinya.

Menurut ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) dalam website

http//llasdp.wordpress.com/, secara teknis angkutan perairan daratan memiliki beberapa

keungulan, antara lain :

a. Pada daerah yang memiliki sungai yang bisa digunakan untuk transportasi, maka

tidak perlu dibangun infrastruktur baru selain dermaga bongkar muat karena telah

tersedia secara alami.

b. Infrastruktur sungai hanya perlu dipelihara dengan biaya yang murah sehingga

kapasitas infrastrutur umumnya akan mencukupi.

c. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil (remote area) dimana

konstruksi jalan belum dibangun.

d. Mempunyai tingkat keselamatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan angkutan

jalan dari aspek kecepatannya yang rendah, terutama bila dilengkapi dengan

peralatan keselamatan yang memadai.

e. Bahan bakar yang lebih efisien.

f. Mempunyai dampak terhadap lingkungan yang lebih rendah dibandingkan jalan

dan rel.

g. Lebih ekonomis untuk angkutan barang curah pada jarak relatif panjang.

h. Amat cocok untuk angkutan wisata.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

20

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i. Mampu mengangkut secara langsung dari angkutan perairan laut dalam ke perairan

daratan dan sebaliknya.

j. Mampu mengangkat dengan volume besar.

Di sisi lain, karakteritik angkutan perairan daratan juga memiliki kelemahan, antara

lain :

a. Mempunyai hambatan alam yang bergantung pada kedalaman dan lebar alur

sungai.

b. Fluktuasi air pada musim kemarau.

c. Pada musim hujan terkadang terjadi banjir.

d. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai.

e. Kecapatan relatif lebih rendah.

f. Tingkat reliabelitaskurang terjaga.

g. Kurang fleksibel karena jangkauan daerah (Catchment Area) yang kecil di

sepanjang alur saja.

h. Aksesbilitas rendah karena terkadang sulit dijangkau dari jalan.

i. Ada kecenderungan angkutan untuk over capasity.

j. Investasi tinggi untuk kapal baru.

k. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan penumpang.

l. Budaya yang konservatif dan tradisional pada operasional penyedia jasa angkutan

perairan darat.

m. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi.

n. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit berlayar dengan sarana bantu

navigasi yang terbatas.

Angkutan perairan daratan bisa berkembang bila ada faktor-faktor lain yang

mendukung, seperti:

a. Kemacetan di jalan raya

b. Disediakan fasilitas pergudangan di atas air ( gudang yang mengambang).

c. Efisiensi angkutan perairan daratan ditingkatkan.

d. Terjadi peningkatan biaya pada transportasi jalan raya.

Dengan demikian, angkutan perairan daratan dapat dimanfaat dengan efisien jika

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang tetap memperhatikan kondisi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

21

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sungai sebagai jalur lintasan yang merupakan bagian dari lingkungan alam yang harus

dijaga kelestariannya.

2. Perumahan

Daerah tepi sungai merupakan daerah yang subur akibat hasil endapan dari

pengaruh pasang surut air sungai. Oleh karena itu, daerah ini merupakan daerah

konsentrasi penduduk. Selain itu juga air merupakan kebutuhan utama masyarakat

untuk berbagai keperluan rumah tangga, seperti MCK dan sebagainya. Menurut

Rochgayanti (2011:232) bahwa:

Perumahan penduduk dibangun disepanjang jalur sungai, baik yang berada

ditepian maupun di atas sungai.Rumah-rumah yang dibangun di tepian sungai

menghadap ke sungai, namun yang dibangun di atas sungai justrumembelakangi

sungai. Pembangunan rumah-rumah di atas sungai telah menyebabkan alur sungai

semakin menyempit. Akibat perkembangan zaman dan pertambahan penduduk,

orang mulai membangun rumah jauh dari tepi sungai.

Dengan demikian pembangunan perumahan warga di tepi sungai mengakibatkan

perubahan terhadap kondisi sungai itu sendiri. Selain itu, kebiasaan masyarakat yang

mengunakan sungai sebagai tempat pembuangan sampah juga akan mengakibatkan

penurunan kualitas air sungai. Oleh karena itu, pendirian rumah di tepi sungai harus

memperhatikan kaidah-kaidah yang ditentukan sebagai persyaratan pendirian rumah

agar tidak terjadi perubahan lingkungan sekitar sungai tersebut.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

22

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Terminologi umum Bidang Perumahan

Berdasarkan petunjuk teknis penyusunan Rencana Pembangunan Pengembangan

Permukiman dan Permukiman Daerah Provinsi Jawa Barat ada beberapa terminologi

peristilahan teknis yang berkaitan khususnya dengan perumahan dan pemukiman, yaitu

sebagai berikut:

1) Rumah : Bangunan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

hunian dan sarana pembinaan keluarga;

2) Perumahan : Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal

atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan;

3) Permukiman : Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, berupa

kawasan perkotaan maupun kawasan pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan.

4) Satuan Lingkungan Permukiman : Kawasan permukiman dalam berbagai bentuk

dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan

yang terstruktur.

5) Prasarana dasar : Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan

lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

6) Sarana Lingkungan : Fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk menyelenggarakan

dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

7) Fasilitas umum : Sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

23

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8) Kawasan Siap Bangun : Sebidang tanah dengan keadaan fisik yang telah

dipersiapkan untuk pembangunan permukiman dan permukiman skala besar yang

terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih, dengan pelaksanaannya

dilakukan secara bertahap dan lebih dahulu dilengkapi jaringan primer dan

sekunder serta prasarana lingkungan sesuai rencana tata ruang lingkungan yang

ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota, serta memenuhi persyaratan

pembakuan pelayanan prasarana sarana lingkungan.

9) Lingkungan Siap Bangun : Sebidang tanah yang merupakan bagian Kawasan Siap

Bangun ataupn berdiri sendiri, telah dipersiapkan dan dilengkapi persyaratan

pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan untuk membangun

kaveling tanah matang.

10) Konsolidasi Tanah Permukiman : Upaya penataan kembali penguasaan,

penggunaan, dan pemilikan tanah oleh masyarakat pemilik tanah melalui usaha

bersama untuk membangun lingkungan siap bangun, dan menyediakan kaveling

tanah matang sesuai rencana tata ruang yang ditetapkan pemerintah

Kabupaten/Kota. Maka lahan dari lingkungan hidup di luar kawasan hutan lindung,

berupa kawasan perkotaan maupun kawasan pedesaan, berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal/lingkungan hunian serta tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Dengan demikian, permukiman sebagai suatu sarana lingkungan tempat tinggal

memiliki berbagai kriteria yang menunjang kerberlangsungan aktivitas masyarakat

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

24

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam berinteraksi dengan lingkungan, baik dalam hal sarana prasarana, kondisi fisik

lahan, serta kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya.

b. Persyaratan Fisik Pembangunan Perumahan

Pembangunan pemukiman memiliki kriteria fisik tertentu yang berbeda dengan

fasilitas lainnya. Oleh karena itu pembangunan pemukiman harus berdasarkan

persyaratan tertentu sebagai lokasi hunian masyarakat. Adapun persyaratan tersebut

diantaranya:

1) Fisiografi

Fisiografi yaitu kondisi fisik perumahan baik bentuk, karakter, tumbuhan, aliran

sungai, kontur tanah dan lainnya yang sangat berpengaruh terhadap transportasi,

sistem sanitasi, dan tata ruang. Kondisi fisiografi untuk perumahan harus

memungkinkan untuk didirikannya gangunan rumah serta sistem drainase dan

bangunan prasarana lain yang cukup kuat dan memenuhi syarat, baik dilihat dari

segi kontruksi maupun lingkungannya.

2) Kemiringan

Perumahan mempunyai kepadatan yang tinggi, oleh karena itu perumahan

membutuhkan areal tanah yang relatif datar sehingga kemiringan tanah yang

disyaratkan baik antar 0,5-2,5% dan antar 2,5-5% masih juga tergolong baik,

sedangkan antar 5-8% sudah tergolong kurang baik atau kurang memenuhi

persyaratan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

25

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Sumber Alam

Yaitu semua potensi atau kekayaan alam yang terdapat pada daerah sekitar tempat

dibangunnya lingkungan yang dapat mendukung penghidupan dan kehidupan pada

suatu daerah dengan dibangunnya perumahan. Sumber alami ini disamping sebagai

potensi ekonomi juga dapat memberikan mata pencaharian bagi penghuninya.

4) Kondisi Fisik Tanah

Yaitu kondisi fisik tanah yang pada tanah tersebut akan dibangun kawasan

perumahan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan adalah diantaranya

tidak mengandung gas beracun yang mematikan, tidak tergenang air, dan

memungkinkan untuk membangun prasarana dan sarana pemukiman secara

memadai.

5) Lokasi (Letak geografis)

Lokasi yaitu potensi kawasan perumahan yang dibangun dilihat dari kawasan-

kawasan lain terutama yang berpengaruh terhadap aksesbilitas dalam kemudahan

lokasi perumahan.

6) Tata Guna Tanah

Yaitu pola tata guna tanah yang ada disekeliling kawasan perumahan. Penempatan

lokasi perumahan diharapkan menempati lokasi yang telah diperuntukan bagi

perumahan, diusahakan tidak mematikan produktivitas balahan tersebut. Daerah

yang sebagian besar/seluruhnya merupakan daerah terbangun diharga tidak

memenuhi syarat, akan tetapi pada daerah-daerah yang terdapat perumahan akan

perumahan secara terpencar-pencar masih diharga memenuhi persyaratan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

26

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7) Drainase

Daerah yang selalu tergenang air tidak baik untuk perumahan karena genangan air

tersebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan menjadi sumber penyakit.

8) Keadaan Air Tanah

Karena begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, maka penempatan

perumahan hendaknya pada daerah yang mempunyai sumber air tanah yang baik.

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi kehidupan manusia sehari-

hari. Air bersih ini dapat diperoleh melalui saluran PDAM/PAM yang telah

tersedia, sumur gali, sumur artesis, mata air atau penjernihan air sungai, air rawa

dan lain-lain. Ketersediaan air selain merupakan syarat yang penting dalam

melengkapi fasilitas perumahan juga air tersebut cara perolehannya dalam

melengkapi akan menajadi daya tarik masyarakat dalam memilih tempat tinggal.

9) Struktur Geologi

Kemiringan lapisan dan macam-macam lapisan batuan, dalam hal ini dapat

berpengaruh pada kestabilan lereng atau daerah pada umumnya. Lapisan horizontal

adalah stabil, tetapi lapisan lereng yang searah dengan kemiringan lereng akan

mudah longsor, terlebih pada lapisan serpih. Menurut Van Zuidam dalam Hardiana

(2004:25), bahwa:

Menurut kenyataannya, penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan

karakteristik lingkungan fisiknya akan menimbulkan degradasi lingkungan di

kemudian hari. Dengan demikian peta klasifikasi medan dapat dijadikan sebagai

dasar untuk perencanaan pengembangan wilayah pedesaan maupun perkotaan.

Bentukan lahan melalui perwatakannya dapat dijadikan dasar evaluasi, misalnya

tanggul alam sungai sesuai untuk perumahan pedesaan, kipas aluvial untuk lahan

pertanian maupun perumahan, tetapi mengalami ingsutan sungai yang cepat.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

27

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Maka, untuk mendirikan lokasi hunian yang baik harus memenuhi berbagai

persyaratan fisik yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan agar perumahan yang

didirikan terbebas dari hambatan yang berasal dari lingkungan setempat. Sehingga

perumahan dapat memberikan nilai manfaat bagi keberlangsungan hidup manusia

sebagai tempat tinggal dan melaksanakan aktivitas sehari-hari. Selain itu, dengan

pendirian perumahan berwawasan lingkungan ini akan meciptakan suasana lingkungan

yang aman dan asri tanpa merusak lingkungan alam tersebut.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan perumahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perumahan

yaitu faktor-faktor fisis, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Faktor-

faktor tersebut menjadi landasan bagaimana perkembangan perumahan itu di kemudian

hari. Menurut Sumaatmadja dalam Hardiana (2004:26),bahwa:

Faktor fisis yang mempengaruhi pertumbuhan dari perumahan penduduk

adalah keadaan hidrografi, keadaan tanah, iklim, morfologi dan sumber daya

lainnya. Faktor fisis ini mempengaruhi bentuk, kecepatan dan perluasan

perumahan. Dalam faktor sosial, berkenaan dengan perumahan penduduk ini

termasuk karakter demografinya, struktur dan organisasi sosial dan relasi sosial

antar penduduk yang memiliki perumahan penduduk. Faktor budaya yang

mempengaruhi pertumbuhan perumahan yaitu tradisi setempat, daya seni,

kemampuan teknologi, dan kemampuan ilmu pengetahuan berkenaan dengan

pemanfaatan sumber daya setempat. Faktor ekonomi yang mempengaruhi

pertumbuhan perumahan yaitu harga tanah, kemampuan daya beli penduduk

setempat. Sedangkan yang termasuk faktor politik adalah keadaan pemerintahan

dan kenegaraan dengan segala peraturan dan kebijaksanaan setempat.

Dengan adanya berbagai macam faktor tersebut akan membuat kawasan perumahan

hanya boleh dibangun atas dasar persyaratan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

28

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menghindari adanya pembangunan kawasan perumahan yang liar agar tidak merusak

kelestarian lingkungan dan aktivitas manusia di hari yang akan datang.

3. Perdagangan

Menurut Roghiyanti (2011:233) bahwa “Sungai berfungsi sebagai jalur

transportasi, untuk memudahkannmobilitas barang dan manusia. Distribusi barang dari

satu tempat ke tempat lainnya berkaitan dengan aktivitas perekonomian penduduk.”

Sehingga dengan adanya sungai ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Bentuk ativitas tersebut dapat berupa perdagangan diatas kapal, penyaluran dan

distribusi barang dagangan, dan sebagainya.Sementara pengertian perdagangan adalah

kegiatan membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan

tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

a. Klasifikasi Perdagangan

Berbagai macam penggolongan jenis perdagangan dilakukan manusia

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Menurut Maryani (2007:22), berdasarkan nilai

perdagangannya, terdapat tiga jenis perdagangan, yaitu:

1) Perdagangan Kecil

Yaitu bentuk pertukaran pada tingkat yang paling bawah, yaitu langsung dari

produsen ke konsumen. Atau dengan kata lain merupakan bentuk perdagangan

eceran, seperti warung atau toko kecil.

2) Perdagangan Menengah

Yaitu perdagangan yang terjadi antara pedagang eceran dengan pedagang yang

lebih besar, misalnya grosir atau pasar induk, dengan komoditas yang lebih

besar.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

29

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Perdagangan Besar

Yaitu perdagangan yang terjadi antara grosir atau pelaku perdagangan di pasar-

pasar induk dengan para produsen dalam skala besar baik melalui perdagangan

domestik maupun melalui kegiatan ekspor-impor.

Dengan demikian, kriteria perdagangan ini juga menentukan komoditas

perdagangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya, pada

perdagangan kecil, jenis barang yang diperjualbelikan adalah berupa barang-barang

primer atau kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, minyak, sayuran dan lain-

lain. Sementara pada perdagangan besar, barang atau jasa yang diperjualbelikan

merupakan barang-barang tersier yang memiliki nilai kegunaan yang relatif besar

pula. Adapun klasifikasi perdagangan berdasarkan jangkauannya proses perdagangan

menurut Maryani (2007:23) dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Perdagangan Dalam Negeri

Merupakan proses perdagangan yang terjadi dalam satu negara. Perdagangan ini

meliputi 3 macam, yaitu:

a) Perdagangan antar daerah atau perdagangan lokal, yaitu perdagangan antara kota

dengan desa atau kota dengan kota tapi masih dalam satu daerah administrasi

b) Perdagangan antar provinsi

c) Perdagangan antar pulau atau inster insuler, misalkan Pulau Jawa dengan

Kalimantan.

2) Perdagangan Luar Negeri Merupakan jenis perdagangan antar negara, seperti Indonesia dengan Singapura

atau Indonesia dengan Amerika Serikat. Perpindahan barangnya kita sebut

dengan ekspor jika Indonesia mengeluarkan barang dagangannya ke luar negeri,

dan impor jika Indonesia mendatangkan barang dari luar negeri masuk ke negara

kita.

Dengan demikian, jangkauan perdagangan juga menjadi faktor yang

mempengaruhi besar tidaknya perdagangan tersebut. Perdagangan dengan skala

internasional atau antarnegara harus memiliki jaringan atau sistem koneksi yang

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

30

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

saling terkait antar satu dan lainya. Beban ekspor dan impor yang dibebankan

tentunya menjadi nilai tambah dari barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.

Perdagangan sebagai suatu aktivitas yang tujuannya menyampaikan barang dari

produsen ke konsumen di prakarsai oleh seorang pedagang.Adapun jenis Pedagang

dibedakan menjadi:

1) PedagangBesar (GrosiratauWholesaler) adalahpedagang yang

membelibarangdanmenjualnyakembalikepadapedagang yang lain.

Pedagangbesarselalumembelidanmenjualbarangdalampartaibesar.

2) PedagangEceran (Retailer) adalahpedagang yang membelibarangdanmenjualnya

kembalilangsungkepadakonsumen.Untukmembelibiasapartaibesar,

tetapimenjualnya biasanyadalampartaikecilataupersatuan.

Menurut Yasrin (2011) dalam http://id.shvoong.com/216242-definisi-

perdagangan-dan-jenis-pedagang/, bahwa berdasarkan pada cara menawarkan

barang dagangan, terdapat beberapa jenis pedagang, yaitu :

1) Pedagang Keliling

Merupakan pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan cara

berkeliling. Barang yang dijual biasanya dibawa dengan dipikul, dijinjing,

didorong dengan gerobak, atau diangkut dengan menggunakan sepeda atau

kendaraan bermotor. Contohnya seperti pedagang baso, pedagang jamu

gendong, pedagang es krim dan lain-lain.

2) Pedagang Asongan

Merupakan pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan cara

menempatkannya di kotak-kotak kecil yang mudah dibawa dan dipindah-

pindahkan. Kotak tersebut biasanya dikalungkan di leher seperti tas, dan barang-

barang yang mereka tawarkan biasanya berupa rokok, korek api, kembang gula,

tisu, dan barang-barang ringan lainnya.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

31

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Pedagang Kaki Lima

Merupakan pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan cara

mengelar barang dagangannya di trotoar atau di tepi jalan yang ramai dengan

menggunakan tikar, terpal atau semacam balai-balai. Barang-barang yang biasa

ditawarkan seperti sepatu, makanan, pakaian, dan sebagainya.

4) Pedagang Grosir

Merupakan pedagang yang dalam menawarkan barang tidak langsung

berhadapan dengan calon pembeli. Pedagang grosir tidak langsung menawarkan

barang kepada calon pembeli sebagaimana pedagang eceran, melaikan calon

pembelilah yang mendatangi pedagang grosir.

Dengan demikian, setiap barang dagangan yang diperjualbelikan mencerminkan

karakteristik dari jenis pedagang. Pedagang-pedagang ini pada umumnya pedagang

yang sifatnya tetap, namun ada pula yang musiman.

C. Kondisi Ekonomi Masyarakat Sekitar Sungai

Kondisi ekonomi mencerminkan aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari. Aktivitas tersebut sangat beraneka ragam sesuai dengan

kemampuan dan taraf kehidupan masyarakat. Kondisi ekonomi akan tercermin dari

sektor pendapatan masyarakat, nilai produktivitas, sarana ekonomi, Nilai Lahan dan

lain-lain.

1. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan diartikan sebagai penerimaan baik berupa uang maupun barang, baik

dari pihak lain maupun pihak sendiri dari pekerjaan atau aktivitas yang kita lakukan

dan dengan diharga sebuah uang atas harga yang berlaku pada saat ini. Pendapatan

seorang dapat dikatakan meningkat apabila kebutuhan pokok seorangpun akan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

32

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkat. Dengan demikian untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dalam

hidupnya seseorang harus berusaha untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi

kebutuhan keluarganya. Tinggi rendahnya ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara besarnya pendapatan, pengeluaran, dan pemenuhan kebutuhan

pokok sehari-hari. Pendapatan menurut Sumardi dalam Bramastuti (2009:31) dibagi

menjadi “Pendapatan sektor formal, sektor informal dan penerimaan yang bukan

merupakan pendapatan”.

Menurut Suhardjo dalam Bramastuti (2009:32) dalam kehidupan sehari-hari

pendapatan erat kaitannya dengan gaji, upah, serta pendapatan lainnya yang diterima

seseorang setelah orang itu melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Ada

beberapa definisi pengertian pendapatan, menurut Badan Pusat Statistik sesuai dengan

konsep dan definisi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah segala bentuk

penghasilan atau penerimaan yang nyatadari seluruh anggota keluarga untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga. Menyebutkan pendapatan rumah tangga

merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, pendapatan informal dan

pendapatan subsistem. Pendapatan formal, informal, dan pendapatan subsistem yang

dimaksud dalam konsep diatas dijelaskan sebagai berikut :

1) Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil pekerjaan

pokok.

2) Pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan di luar

pekerjaan pokok.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

33

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Pendapatan Subsistem yaitu pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi

yang di harga dengan uang.Jadi yang dimaksud dengan pendapatan keluarga

adalah seluruh penghasilan yang diperoleh dari semua anggota keluarga yang

bekerja.

Adapun menurut Raharja dan Manurung (2004:43) bahwa ada tiga sumber

penerimaan rumah tangga, yaitu :

1) Pendapatan dari Gaji dan Upah

Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja. Besar

gaji dan upah seseorang secara teoritis sangat bergantung pada

produktivitasnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas,

yaitu:

a) Keahlian (Skill), adalah kemampuan teknis yang dimiliki seseorang untuk

mampu menangani pekerjaan yang dipercayakan. Makin tingggi jabatan

seseorang, keahlian yang dibutuhkan makin tinggi, karena upah atau

gajinya semakin tinggi.

b) Mutu modal manusia (Human Capital), adalah kapasitas pengetahuan,

keahlian, dan kemampuan yang dimiliki seseorang, baik karena bakat

bawaan (inborn) maupun hasil pendidikan dan latihan.

c) Kondisi Kerja (Working Conditions), adalah lingkungan dimana seseorang

bekerja. Kondisi kerja dianggap makin berat, apabila resiko kegagalan atau

kecelakaan kerja makin tinggi. Untuk pekerjaan yang main beresiko tinggi,

upah atau gaji makin besar, walaupun tingkat keahlian yang dimiliki tidak

jauh berbeda.

2) Pendapatan dari aset produktif

Aset peroduktif adalah aset yang memberikan pemasukan atas balas jasa

penggunaannya. Ada dua kelompok aset produktif. Pertama, aset finansial

(financial assets), kedua, aset bukan finansial (real assets).

3) Pendapatan dari pemerintah ( Transfer Payment)

Pendapatan dari pemerintah atau penerima transfer (transfer payment) adalah

pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa atas input yang diberikan.

Terdapat dua pihak yang menggerakkan roda perekonomian, kedua pihak itu

ialah swasta di satu pihak, dan pemerintah di pihak lainnya. Di dalam

perekenomian liberal, peranan di dalam perekonomian hampir seluruhnya

dimainkan oleh pihak swasta, yakni pihak individu dan pihak business yang

menyediakan barang dan jasa yang menjadi pemuas kebutuhan masyarakat,

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

34

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai imbalan bagi jasa-jasa produktif yang diterianya dari masyarakat

seperti tenaga, tanah dan sebagainya.

Dengan demikian, banyaknya gaji dan upah yang akan diterima oleh tenaga

kerja tergantung dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki seseorang. Gaji atau upah

akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, dimana dengan adanya gaji dan upah di

sisi lain menjadi motivasi sendiri bagi para pekerja untuk meningkatkan kemampuan

serta keahliannya dalam bidang tertentu.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Pendapatan

Menurut Sumardi, dalam Bramastuti (2009:32) tinggi rendahnya pendapatan

masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

1) Jenis pekerjaan atau jabatan

2) Pendidikan

3) Masa Kerja

4) Jumlah anggota keluarga

Maka, semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin tinggi pula pendapatannya

dan sebaliknya semakin rendah jabatan seseorang maka semakin rendah pula

pendapatannya. Sementara jabatan atau jenis pekerjaan yang menjamin pendapatan

yang tinggi tersebut harus di tempuh dengan tingkat pendidikan yang seimbang.

Misalnya seorang yang hanya tamatan sekolah dasar kecil kemungkinannya untuk

menjadi seorang pejabat di lingkungan pemerintahan. Oleh karena itu, pendapatan

menjadi salah satu alasan seseorang untuk mengejar pendidikan dan jenis pekerjaan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

35

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang layak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan taraf

kesejahteraan hidup keluarga.

c. Jenis-Jenis pendapatan

Jenis-Jenis pendapatan dan penerimaan anggota keluarga menurut Sumardi,

dalam Bramastuti (2009:32)dapat dilihat dari :

1) Pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan berupa uang dari hasil gaji,

upah, usaha sendiri dan segala kegiatan yang berhubungan dengan penjualan

barang-barang.

2) Pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang diperoleh dalam

bentuk barang terhadap jasa yang diberikan tetapi ada juga bentuk barang yang

diterima bukan berupa balas jasa.

3) Lain- lain yakni penerimaan berupa uang dan barang yakni bersifat transfer yang

biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Pendapatan

mengacu pada pendapatan bersih dari satu bulan dari tiap keluarga

Dengan demikan kriteria jenis pendapatan ini mencerminkan aktivitas ekonomi

yang kompleks dan saling berkaitan antara satu dan lainnya. Jenis Pendapatan yang

diperoleh akan menunjukkan daya guna yang berbeda.

2. Nilai Lahan

Pengertian hargalahan adalah pehargaan atas lahan yang diukur berdasarkan harga

nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu. Sedangkan nilai lahan atau

land value, ialah pengukuranharga lahan yang didasarkan kepada kemampuan lahan

secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategi ekonomis.

Sedangkan Menurut Sitorus dalam Hardiana (2004:33), bahwa:

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

36

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Konsep harga didasarkan atas pertimbangan finansial atau sejenisnya

dinyatakan dengan sejumlah biaya pertahun. Misalnya harga sewa atau sebagai

bayaran modal. Para perencana membutuhkan terjemahan kelas-kelas kemampuan

kedalam istilah ekonomis agar dapat diperhitungkan keuntungan atau kerugian

yang akan timbul sesuai dengan usulan perubahan pola penggunaan lahan

tersebut.

Teori mengenai nilai lahan sudah ada sejak abad 19. Tokoh yang pertama kali

mencetuskan mengenai nilai lahan adalah David Ricardo (1821) dalam bukunya yang

berjudul “Principle of Political Economy and Tavation.”Teori Ricardo merujuk pada

sewa lahan (land rent) yang dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah dan mengabaikan

faktor lokasi dari pusat kota. Selanjutnya teori nilai lahan juga dikembangkan oleh Von

Thunen (1826) yang menyatakan bahwa pola penggunaan lahan dikaitkan oleh biaya

transportasi yang dikaitkan dengan jarak dan sifat barang dagangan khususnya

pertanian. Menurut Wahyuningsih (2008:4), bahwa “Von Thunen mengkondisikan ada

empat hal yang harus dipenuhi, yaitu Isolated State, Uniform Plain, Transportation cost

berbanding lurus dengan jarak dan Maximise Profits”. Dari sinilah muncul istilah

“Location Rent”.Namun teori Von Thunen ini memiliki banyak kekurangan,

diantaranya bahwa tidak semua kota yang tidak memiliki kondisi fisik lingkungan yang

sama (uniform plain). Sehingga kota akan memiliki pola penggunaan lahan yang

berbeda-beda sesuai dengan karakteristik wilayahnya.

Berdasarkan kekurangan tersebut, maka menurut Wahyuningsih (2008:5), maka

“William Alonso mengembangkan teoriBid Rent, dimana Alonso juga mengemukakan

empat asumsi, yaitu one center, flat-features less plain, biaya transport sebanding

dengan jarak, dan adanya highest bidder sehingga dimungkinkan terjadinya free market

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

37

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

competition”. Teori ini menggunakan konsep sewa dasar ekonomi (economic rent),

yang isinya hampir sama dengan Teori Von Thunen, hanya saja teori Von Thunen

dititikberatkan pada suatu kota atau daerah pertanian. Sementara Alonso

mendeskripsikan kota secara umum.

Menurut Mangkoesoebroto dalam Sutawijaya(2004:66-67), yang meneliti tentang

pengaruh pajak atas harga tanah. Penelitiannya menunjukkan bahwa dalam jangka

panjang, permintaan akan tanah senantiasa bertambah karena berbagai faktor, misalnya

pertambahan jumlah penduduk, kenaikan penghasilan masyarakat, dan perubahan

selera. Jadi secara alamiah harga tanah akan mengalami kecenderungan untuk naik,

kecuali ada faktor eksternal yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi tidak

menguntungkan. Selain itu, pengaruh faktor lokasi aksesibilitas juga mempengaruhi

harga tanah. Menurut penelitian ini harga tanah juga dipengaruhi oleh variabel-variabel

seperti, jarak ke pusat kota, lebar jalan, jarak ke perguruan tinggi, dan kondisi jalan

aspal atau tidak. Untuk Lebih jelasnya, lihat Gambar 2.11.

Dari Gambar 2.11. terlihat bahwa nilai lahan sangat dipengaruhi oleh jarak dari

pusat kota yang di peruntukkan untuk kegiatan perekonomian dan bisnis. Pada daerah

yang dekat dengan pusat kota digunakan sebagai area bisnis sehingga memiliki Nilai

Lahan yang tinggi.Dan sebaliknya daerah yang letaknya jauh dari pusat kota memiliki

Nilai Lahan yang rendah yang pada umumnya di gunakan untuk area industri.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

38

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 2.1. Grafik hubungan antara Nilai Lahan dan jarak dari pusat kota

Sumber : Jurnal Jurusan Teknik Sipil UGM tersedia

di:http://www.pustralugm.org/dpr/BK/Interaksi%20Transportasi%20da

n%20Guna%20Lahan.pdf

Menurut Von Thunen dalam Sutawijaya (2004:69) membahas mengenai hubungan

lokasi yang berada jauh dari pusat kota dengan harga sewa tanah, menyatakan bahwa

“Semakin jauh lokasi dari pusat kegiatan bisnis akan menyebabkan harga sewanya

semakin murah, dan sebaliknya semakin mendekati pusat aktivitas maka harga sewanya

pun semakin tinggi”. Adapun Fungsi biaya transportasi dan fungsi sewa tanah dapat

dilihat dalam Gambar 2.12.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Perdagangan 1. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0901714_chapter_ii.pdf · Faktor-faktor inilah yang menyebabkan timbulnya perdagangan.

39

Indah Mayasari,2013

Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Di Kota Jambi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 2.2 Fungsi Biaya Transportasi dan Fungsi Sewa Tanah

C (u) R (u)

U U

Fungsi Biaya Transportasi Fungsi Sewa Tanah

Sumber :Reksohadiprodjo dan Karseno dalam Sutawijaya (2004:69).

Pada Gambar 2.12 terlihat bahwa U adalah jarak terhadap kota dan C(u) adalah

biaya transportasi U km (kilometer) dari kota serta R(u) adalah sewa tanah permeter U

km (kilometer) dari kota.Menurut Soepono dalam Sutawijaya (2004:70) bahwa Adanya

perbedaan sewa ekonomis pada tiap-tiap jarak, yaitu petani yang mempunyai lokasi

tanah lebih dekat dengan pusat kota akan menerima lebih banyak kelebihan hasil

penjualan hasil pertanian atas ongkos angkut, dan mengakibatkan terjadi persaingan

untuk mendapatkan lokasi tanah yang dekat dengan pusat kota.