BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita...

53
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifas a. Definisi Masa Nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira- kira 6 minggu (Saiffudin, 2006; hal 23) Masa nifas di definisikan sebagai periode selama dan tepat setelah kelahiran. Mencakup 6 minggu berikutnya saat terjadi involusi kehamilan normal, adaptasi ibu terhadap kehamilan belum menghilang seluruhnya pada minggu ke 6 postpartum. (Cunningham, 2006: Hal 443) Masa Nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta serta selaput yang di perlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. (Saleha, 2009: hal 4) Kala purperium (nifas) yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang di perlukan untuk pulihnya organ kandungan pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting pada puerperium, yaitu involusi dan proses laktasi ( Manuaba, 2010: hal 2010) Menurut Derek masa nifas yaitu masa nifas berlangsung selama enam minggu dari sejak hari melahirkan. Selama waktu tersebut perubahan-perubahan fisiologik dan morfologik yang terjadi selama 9 Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Medis

1. Masa Nifas

a. Definisi Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah

plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti

keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-

kira 6 minggu (Saiffudin, 2006; hal 23)

Masa nifas di definisikan sebagai periode selama dan tepat

setelah kelahiran. Mencakup 6 minggu berikutnya saat terjadi involusi

kehamilan normal, adaptasi ibu terhadap kehamilan belum menghilang

seluruhnya pada minggu ke 6 postpartum. (Cunningham, 2006: Hal 443)

Masa Nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,

plasenta serta selaput yang di perlukan untuk memulihkan kembali organ

kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.

(Saleha, 2009: hal 4)

Kala purperium (nifas) yang berlangsung selama 6 minggu atau 42

hari, merupakan waktu yang di perlukan untuk pulihnya organ kandungan

pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting pada

puerperium, yaitu involusi dan proses laktasi ( Manuaba, 2010: hal 2010)

Menurut Derek masa nifas yaitu masa nifas berlangsung selama

enam minggu dari sejak hari melahirkan. Selama waktu tersebut

perubahan-perubahan fisiologik dan morfologik yang terjadi selama

9

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

kehamilan kembali keadaan tidak hamil. Masa ini juga merupakan masa

wanita tersebut mengambil alih tanggung jawab perawatan bayi yang

masih memerlukan perhatian dan bergantung pada orang lain. Masa ini

dapat menimbulkan masalah, terutama jika ia mendapat kesulitan dalam

menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.

Jadi masa nifas adalah masa yang di mulai dari keluarnya

placenta sampai ketika alat-alat kandungan pulih kembali. Hal itu terjadi

selama 6 sampai 8 minggu.

b. Tujuan asuhan masa nifas

Asuhan yang diberikan kepada ibu nifas bertujuan untuk:

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi.

2) Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun

bayinya.

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada

bayinya dan perawatan bayi sehat.

4) Memberikan pelayanan keluarga berencana (Prawirohardjo, 2006:

Hal 122)

c. Perubahan fisiologis pada masa nifas

Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami

kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup

pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta.

Otot rahim terdiri dari tiga lapis otot yang membentuk anyaman sehingga

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

pembuluh darah dapat tertutup sempurna, dengan demikian terhindar dari

perdarahan postpartum.

Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami

proses proteolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada akhir

kala nifas besarnya seperti semula dengan berat 30 gram. Proses

proteolitik adalah pemecahan protein yang akan dikeluarkan melalui urine.

Dengan penimbunan air saat hamil akan terjadi pengeluaran urine setelah

persalinan, sehingga hasil pemecahan protein dapat dikeluarkan.

Proses involusi uteri pada bekas implantasi plasenta, terdapat

gambaran sebagai berikut:

1) Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir sepanjang

12x15 cm, permukaan kasar, di mana pembuluh darah besar

bermuara.

2) Pada pembuluh darah terjadi pembentukan thrombosis, di samping

pembuluh darah tertutup karena kontaksi otot rahim

3) Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke 2

sebesar 6 sampai 8 cm, dan akhir puerperium sebesar 2 cm.

4) Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis

bersama dengan lokea.

5) Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan

endometrium yang berasal dari tepi luka.

6) Kesembuhan sempurna pada saat akhir dari masa puerperium

(Manuaba, 2010; hal 200)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

d. Perubahan fisiologis dan anatomis puerperium

1) Uterus

Invulusi uterus meliputi reorganisasi dan pengeluara desidua

atau endometrium dan eksfoliasi tempat perlekatan plasenta yang

ditandai dengan penurunan ukuran dan berat serta perubahan pada

lokasi uterus juga ditandai dengan warna dan jumlah lokhea.

Banyaknya lokhea dan kecepatan involusi tidak di pengaruhi oleh

pemberian obat. Akan tetapi, menyusui akan mempercepat proses

involusi.

Uterus, segera setelah kelahiran bayi, plasenta dan selaput

janin beratnya sekitar 1000 gram. Berat uterus menurun sekitar 500

gram pada akhir menggu pertama pastca partum dan kembali pada

berat yang biasanya pada saat tidak hamil yaitu 70 gram pada

minggu ke delapan post partum.

Penurunan ukuran yang cepat ini direfleksikan dengan

perubahan lokasi uterus yaitu uterus turun dari abdomen dan kembali

menjadi organ panggul.

2) Lokhea

Lokhea adalah secret yang keluar dari uterus yang keluar

melalui vagina selama puerperium.

Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan:

(a) Lokhea rubra yaitu lokhea yang keluar dari hari ke 1 sampai hari

ke 3, warna merah dan hitam dan terdiri dari sel desidua, vernik

kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

(b) Lokhea sanguinolenta yaitu lokhea yang keluar dari hari ke 3

sampai hari ke 7, berwarna putih bercampur merah.

(c) Lokhea serosa yaitu lokhea yang keluar dari hari ke 7 sampai 14

hari, berwarna kekuningan.

(d) Lokhea alba yaitu lokhea yang keluar setelah hari ke 14,

berwarna putih (Manuaba, 2010; hal 201)

3) Vagina dan puerperium

Segera setelah pelahiran, vagina tetap terbuka lebar mungkin

mengalami beberapa derajat edema dan memar dan celah pada

introitus. Setelah satu hingga dua hari post partum tonus otot vagina

kembali, celah vagina tidak lebar dan vagina tidak lagi edema.

Sekarang vagina menjadi berbanding lunak, lebih besar dari biasanya

dan umumnya longgar. Ukurannya menurun dengan kembalinya

rugae vagina sekitar seminggu ketiga pasca partum (Varney, 2008:

Hal 960)

4) Payudara

Laktasi dimulai pada semua wanita dengan perubahan hormone saat

melahirkan. Pengkajian payudara pada periode awal pascapartum

meliputi penampilan dan integritas putting susu, memar atau iritasi

jaringan payudara karena posisi bayi pada payudara, adanya

kolostrum, apakah payudara terisi air susu, dan adanya sumbatan

duktus, kongesti, dan tanda-tanda mastitis potensial (Varney, 2008:

Hal 961)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

e. Tahapan dalam masa nifas

Tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut:

1) Puerperium dini

Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal

ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan, dianggap bersih

dan boleh bekerja setelah 40 hari.

2) Puerperium intermedial

Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan

menyeluruh alat-alat genetalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu.

3) Remote puerperium

Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk

pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu

persalinan mempunyai komplikasi (Sulistyawati, 2009; hal 5)

f. Pengeluaran pervaginam pada masa nifas

Pengeluaran lokhea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya

sebagai berikut:

Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan:

(e) Lokhea rubra yaitu lokhea yang keluar dari hari ke 1 sampai hari ke

3, warna merah dan hitam dan terdiri dari sel desidua, vernik

kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah.

(f) Lokhea sanguinolenta yaitu lokhea yang keluar dari hari ke 3 sampai

hari ke 7, berwarna putih bercampur merah.

(g) Lokhea serosa yaitu lokhea yang keluar dari hari ke 7 sampai 14 hari,

berwarna kekuningan.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

(h) Lokhea alba yaitu lokhea yang keluar setelah hari ke 14, berwarna

putih (Manuaba, 2010; hal 201)

g. Kunjungan pada masa nifas

Kunjungan masa nifas di lakukan paling sedikit empat kali. Kunjungan ini

bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk

mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah-masalah yang terjadi.

Adapun frekuensi kunjungan, waktu dan tujuan kunjungan tersebut

yaitu sebagai berikut: (Saifuddin, 2006: Hal 23-24)

KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN I 6 – 8 Jam Post

partum a. Mencegah perdarahan masa nifas

karena atonia uteri. b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain. c. Melakukan hubungan antara bayi dan ibu d. Konselinng pemberian ASI ekslusif. e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara

mencegah hipotermia. II 6 Hari Post

partum a. Memastikan involusi uterus berjalan

normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus dan tidak ada tanda-tanda perdarahan abnormal serta tidak ada bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan abnormal.

c. Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.

d. Memastikan ibu mendapat makanan dan minuman yang cukup.

e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

III 2 Minggu Post Partum

a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus dan tidak ada tanda-tanda perdarahan abnormal.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan abnormal.

c. Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.

d. Memastikan ibu mendapat makanan dan minuman yang cukupi.

e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

IV 6 Minggu Post Partum

a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang di alami ibu atau bayinya.

b. Memberikan konseling untuk KB secara dini.

h. Keadaan abnormal pada payudara

Payudara telah di persiapkan sejak mulai terlambat datang bulan

sehingga pada waktunya dapat memberikan ASI dengan sempurna.

Untuk dapat melancarkan pengeluaran ASI dilakukan persiapan sejak

awal hamil dengan melakukan masase, menghilangkan kerak pada puting

susu sehingga duktusnya tidak tersumbat. Puting susu saat mandi perlu di

tarik-tarik sehingga menonjol untuk memudahkan mengisap ASI.

(Manoaba, 2002: Hal 317)

i. Komposisi gizi dalam ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan

garam organic yang disekresi olek kedua belah kelenjar payudara ibu,

sebagai makanan utama bagi bayi.

Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam:

1) Kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang dihasilkan pada hari pertama

sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan

yang agak kental berwarna kekuning kuningan dengan protein yang

tinggi, mengandung imunoglobin, laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K, Zn,

Fe) fitamin (A, E, K dan D)

2) Asi masa transisi

Asi transisi merupakan asi yang dihasilkan mulai dari hari

keempat sampai hari kesepuluh.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Ciri dari air susu masa transisi adalah sebagai berikut:

a) Merupakan asi peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang

matur

b) Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi

ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru

terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5.

c) Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan

lemak makin tinggi

d) Volumenya juga akan makin meningkat

3) Asi mature

Asi mature merupakan asi yang dihasilkan mulai dari

kesepuluh sampai seterusnya.

Ada pun ciri dari susu matur adalah sebagai berikut:

a) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya.

Komposisi relative konstan (ada pula yang mengatakan bahwa

komposisi ASI relative konstan baru mulai pada minggu ke-3

sampai minggu ke-5.

b) Pada ibu yang sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan

terkecukupi, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling

baik dan cukup untuk bayi sampai usia 6 bulan.

c) Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning-kuning yang

diakibatkan warna dari garam kalsium yang terdaat didalamnya.

d) Tidak menggumpal jika dipanaskan

e) Terdapat anti microbial factor (Manoaba, 2010; hal 214)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

j. Proses Terbentuknya ASI

Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat

tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar

estrogen yang tinggi. Pada hari kedua dan ketiga pasca persalinan, kadar

estrogen dan progestron turun drastic, sehingga pengaruh prolaktin lebih

dominan dan pada saat ini mulai terjadi sekresi ASI.

Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan puting susu,

terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar.

Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi, refleks

prolaktin dan refleks aliran timbul akibat perangsangan putting susu oleh

hisapan bayi.

1) Refleks Prolaktin

Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat

pada putting susu terangsang. Rangsangan tersebut oleh serabut

afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu hipofise

anterior untuk mengeluarkan hormone prolaktin ke dalam darah.

Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar (alveoli) untuk

memproduksi air susu. Jumlah prolaktin yang di sekresi dan jumlah

susu yang diproduksi berkaitan dengan stimulus isapan yaitu

frekuensi, intensitas dan lamanya bayi menghisap.

2) Refleks aliran

Rangsangan yang ditimbulkan oleh bayi saat menyusu selain

mempengaruhi hipofise anterior mengeluarkan hormon prolaktin juga

mempengaruhi hipofise posterior mengeluarkan hormon oksitosin.

Dimana setelah oksitosin dilepas kedalam darah akan mengacu otot-

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

otot polos yang mengelilingi alveoli dan duktulus berkontraksi

sehingga memeras air susu dari alveoli, duktulus dan sinus menuju

putting susu (Kristiyanasari, 2009; hal 6)

k. Proses laktasi dan menyusui

Proses ini dikenal juga dengan istilah inisiasi menyusui dini, dimana

ASI baru akan keluar setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta

mengandung hormon penghambat prolaktin (hormon plasenta) yang

menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas, hormon plasenta

tersebut tidak diproduksi lagi, sehingga susu pun keluar. Umumnya ASI

keluar 2-3 hari setelah melahirkan. Namun, sebelumnya dipayudara

sudah terbentuk kolostrum yang baik sekali untuk bayi, karena

mengandung zat kaya gizi dan anti bodi pembunuh kuman.

a) Laktasi

Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi

karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan

selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Namun, ada kalanya

seorang ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI. Kendala yang

utama adalah karena produksi ASI yang tidak lancar.

b) Menyusui

Setiap ibu menghasilkan air susu yang kita sebut ASI sebagai

makanan alamiah yang disediakan untuk bayi. Pemberian ASI ekslusif

serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat

diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas. Seperti kita

ketahui, ASI adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Selain itu, dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan

perkembangan jasmani, emosi, maupun spiritual yang baik dalam

kehidupan.

Gambar 1. Anatomi fisiologis (Manoaba, 2010: Hal 419)

l. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI

1) Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga

epitel yang lepas tidak menumpuk.

2) Puting susu di tarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk

memudahkan isapan bayi.

3) Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu

atau dengan jalan operasi.

m. Keuntungan dan kerugian pemberian ASI

Ada kerugian maupun keuntungan dalam pemberian Asi pada bayi

yaitu sebagai berikut: (Manoaba, 2010: Hal 215)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Keuntungan Kerugian 1. ASI telah di siapkan sejak mulai

kehamilan sehingga sesuai

dengan kebutuhan tumbuh

kembang bayi.

2. ASI mempunyai kelebihan dalam

susunan kimia, komposisi

biologis dan mempunyai

substansi spesifik untuk bayi.

3. ASI siap setiap saat untuk

diberikan kepada bayi dengan

sterilitas yang terjamin.

4. ASI dapat di simpan selama 8

jam tanpa perubahan apapun,

sedangkan susu botol hanya

cukup 4 jam.

5. Karena bersifat spesifik, maka

pertumbuhan bayi baik dan

terhindar dari beberapa penyakit

tertentu.

6. Ibu yang siap memberikan ASI

mempunyai keuntungan:

a. Terjadi laktasi amenorea,

dapat bertindak sebagai

metode KB dalam waktu

relatif 3 sampai 4 bulan.

b. Mempercepat terjadinya

involusi uterus

c. Pemberian ASI mengurangi

kejadian karsinoma mamae

d. Melalui pemberian ASI, kasih

1. Waktu pemberian ASI tidak

terjadwal, bergantung pada bayinya

2. Kesiapan ibu untuk memberikan ASI

setiap saat

3. Terdapat kesulitan bagi ibu yang

bekerja di luar rumah.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

sayang ibu terhadap bayi

lebih baik sehingga

menumbuhkan hubungan

batin lebih sempurna.

n. Komplikasi pada masa nifas

1) Perdarahan postpartum

Perdarahan postpartum mencakup semua perdarahan yang

terjadi setelah kelahiran bayi. Menurut definisi perdarahan

postpartum yaitu hilangnya darah lebih dari 500 ml selama 24 jam

pertama (Oxorn, 2010: Hal 412)

Menurut Hanifa perdarahan postpartum adalah perdarahan

500 cc atau lebih setelah kala III (setelah plasenta lahir) (Hanifa,

2005: Hal 188)

Perdarahan portpartum adalah perdarahan yang berasal dari

tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan

sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu.

(Saiffudin, 2008: Hal 522)

2) Infeksi

Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua

peradangan alat-alat genitalia dalam masa nifas. Suhu 38 drajat

celcius atau lebih yang terjadi antara hari kedua sampai kesepuluh

postpartum dan diukur peroral sedikitnya 4 kali sehari. Kenaikan

suhu tubuh yang terjadi didalam masa nifas di anggap sebagai

infeksi nifas (Saiffudin, 2006: Hal 259)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Infeksi masa nifas atau sepsis puerperalis adalah infeksi pada

traktus genetalis yang terjadi pada setiap saat pecah ketuban

(ruptur membran) atau persalinan 42 hari setelah persalinan atau

abortus.

Penyebab infeksi

a) Bakteri masuk kedalam uterus melalui jari pemeriksa

atau melalui instrumen pemeriksaan pelvik

b) Bakteri terdapat dalam jeringan yang memar, robek/

laserasi atau jaringan yang mati setelah persalinan

macet.

c) Bakteri masuk sampai kedalam uterus jika terjadi

pecah ketuban yang lama (Suherni, 2009: Hal 133)

Tanda dan gejala infeksi

a) Suhu >38°C

b) Molaise

c) Lokhea berbau tidak sedap

d) Nyeri ditempat infeksi (Varney, 2010: Hal 452).

3) Kelainan payudara

Kelainan payudara di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Kelainan puting payudara

Puting payudara yang retraksi (tidak menonjol keluar

dengan baik) akan menyebabkan kesukaran meneteki. Bila

tidak terlalu berat dapat dibantu dengan pompa payudara atau

air susu dikeluarkan dengan pijatan tangan atau masase.

Luka pada puting payudara menyebabkan terasa sakit saat

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

meneteki. Luka tersebut merupakan tempat masuknya kuman-

kuman sehingga diusahakan untuk menyembuhkan luka

dahulu (Saiffudin, 2008: 654)

b) Bendungan ASI

Bendungan ASI dapat terjadi pada hari kedua atau hari

ketiga ketika payudara telah memproduksi ASI (Saiffudin, 2008:

hal 652)

Bendungan ASI terjadi pada hari kedua atau hari keempat

pasca persalinan pada ibu yang tidak menyusui atau saat ketika

memberi ASI dihentikan (Glance, 2007: Hal 137)

Menurut suherni Bendungan ASI terjadi selama 24 hingga

48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi lakteal, payudara

sering mengalami distensi menjadi keras dan berbenjol-benjol.

(Suherni, 2009: Hal 136)

c) Mastitis

Mastitis adalah suatu peradangan pada payudara

disebabkan karena kuman melalui luka pada puting susu atau

melalui peredaran darah (Mochtar, 1998: Hal 422)

Menurut Derek mastitis terjadi pada minggu pertama setelah

melahirkan. Ibu menderita demam dan disalah satu

payudaranya terdapat daerah yang terasa nyeri kalau di tekan,

merah, dan padat sampai keras.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

d) Abses mamae

Abses mamae yaitu timbul akibat menetapnya demam dalam

waktu 48 sampai 72 jam atau pertumbuhan masa yang teraba

(Cunningham, 2006: Hal 454)

4) Postpartum blues

Postpartum blues biasanya dimulai beberapa hari setelah

kelahiran dan selesai 10-14 hari. Postpartum blues meliputi

menangis, merasa letih karena melahirkan, gelisah, perubahan

dalam perasaan, menarik diri dan reaksi negatif terhadap anak

atau keluarga (Varney, 2008: Hal 964-965)

Menurut Mitayani postpartum blues adalah keadaan emosi

yang ditandai episode menangis ringan sesaat dan perasaan lebih

sedih selama 10 hari pertama setelah melahirkan (Mitayani, 2011:

Hal 164)

Postpartum blues menyebabkan ibu mengalami stres diiringi

perasaan sedih dan takut sehingga mempengaruhi emosional dan

sensitivitas ibu pasca persalinan. Gejala-gejala postpartum blues

di tandai dengan sedih, sering menangis, mudah tersinggung,

cemas, labilitas perasaan, cenderung menyalahkan diri sendairi,

gangguan tidur dan ganguan nafsu makan, kelelahan, mudah

sedih, cepat marah, mood mudah berubah, cepat menjadi sedih

dan cepat menjadi gembira, marah terhadap pasangannya dan

bayinya, perasaan bersalah, menjadi sangat pelupa (Suherni,

2009: Hal 91)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

2. Bendungan ASI

a. Definisi Bendungan ASI

Bendungan ASI adalah bendungan air susu karena penyempitan

duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan

sempurna atau karena kelainan pada putting susu (Mochtar, 1998: Hal

420)

Menurut Cunningham Bendungan ASI yaitu terjadi pada payudara

pada 24 jam pertama setelah sekresi laktasi, tidak jarang payudara

meregang, menjadi keras. Hal ini mungkin disertai peningkatan suhu

badan sesaat. (Cuningham, 2006: Hal 453)

Bendungan ASI terjadi karena sumbatan pada saluran asi, asi tidak di

kosongkan seluruhnya. Hal ini menjadikan payudara penuh dan

menyebabkan payudara kencang (Manuaba, 2010; hal 420)

Bendungan ASI dapat terjadi pada hari ke 2 atau hari ke 3 ketika

payudara telah memproduksi air susu. Bendungan di sebabkan oleh

pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak sering menyusu,

produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi

kurang baik dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui.

(Prawirohardjo, 2010: Hal 652)

Jadi, bendungan ASI dapat disimpulkan yaitu penyumbatan karena

saluran ASI yang tidak dikosongkan seluruhnya akan menyebabkan

payudara bengkak, keras, dan terasa panas sampai suhu badan

meningkat. Apabila kurang penanganan dan kurang cepat tindakan yang

di ambil akan menjadi kejadian yang berlanjut.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

b. Etiologi Bendungan ASI

1.) Etiologi menurut Prawirohardjo, 2008: Hal 652

a) Pengeluaran air susu yang tidak lancar

b) Produksi meningkat

c) Terlambat menyusukan

d) Pembatasan waktu menyusui

e) Hubungan dengan bayi kurang baik

f) Bayi tidak cukup sering menyusu

g) Pembatasan waktu menyusui

2.) Etiologi menurut (Varney, 2008; Hal 993)

Terjadi akibat hambatan aliran air susu karena tekanan

internal atau eksternal misalnya pembesaran vena, pemakaian BH

yang ketat, dan pemkaian baju yang ketat.

c. Faktor predisposisi

1) Psikologi ibu

Psikologi yang mempengaruhi ibu seperti Depresi sering

disebut sebagai postpartum blues. Postpartum blues sebagian besar

merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh

wanita yang membenci bayinya karena tidak mengharapkan bayinya

lahir dan akan mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI yang adekuat

dan hal ini dapat menyebabkan bendungan ASI karena ASI tidak

disusukan (Mitayani, 2011: Hal 19)

2) Pekerjaan ibu

Menurut Mitayani ibu dengan bendungan ASI biasanya

disebabkan karena kurangnya perhatian ibu terhadap bayinya dan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

dalam hal ini rentan sekali ibu terjadi bendungan ASI karena sangat

jarang ibu dalam menyusui bayinya (Mitayani, 2011: Hal 4)

3) Pemakaian BH yang ketat

Ibu yang memakai BH atau baju yang ketat akan

menimbulkan bekas pada payudara, payudara terasa sesak dan akan

menimbulkan payudara menjadi lebih susah untuk digerakan. Dan

akan menjadi factor tidak langsung terjadinya bendungan ASI

(Varney, 2007: Hal 993)

4) Ibu yang melahirkan dengan bedah sesar

Pada ibu yang mengalami bedah sesar dengan pembiusan

umum, tidak mungkin dapat segera menyusui bayinya, karena ibu

belum sadar akibat pengaruh obat bius. Hal ini sangat mempengaruhi

dalam pemberian ASI yang mungkin bisa menyebabkan payudara

penuh karena ASI tdak di susukan pada bayi langsung (Sulistyawati,

2009: Hal 46-47)

5) Ibu yang menderita AIDS

Dugaan factor menyusui menjadi sebagai resiko penderita

AIDS bagi bayi atau anak tentang ibu yang mendapat transfuse

setelah persalinan karena sebagai berikut. Ternyata, bayinya

terinfeksi oleh HIV. Berdasarkan laporan ini lah kemudian diduga ASI

dapat menjadi media penularan HIV. Bahkan, bahwa HIV dapat di

isolasi dari ASI (Varney, 2007: Hal 164)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

d. Patofisiologis

Payudara sering mengalami distensi menjadi keras dan berbenjol-

benjol. Keadaan ini yang lazim di kenal sebagai pembendungan air susu,

sering menyebabkan rasa nyeri yang cukup hebat dan biasa disertai

dengan kenaikan suhu yang sepintas. Kelainan tersebut menggambarkan

aliran darah vena normal yang berlebihan dan pengembangan limfatik

dalam payudara, yang merupakan perkusor regular untuk terjadinya

laktasi. Keadaan ini bukan akibat overdistensi system lacteal oleh air susu

(Prawirohardjo, 2010; Hal 104-105)

Payudara yang tidak dikosongkan seluruhnya akan menyebabkan

Bendungan asi terjadi karena sumbatan pada saluran asi yang tidak

dikosongkan seluruhnya. Keluhannya mamae bengkak, keras dan terasa

panas sampai suhu badan meningkat (Sujiyatini, 2009; Hal 104)

e. Tanda dan gejala

1. Tanda dan gejala menurut (Manoaba 2010 Hal 420)

a) Rasa berat pada payudara

b) Payudara terasa panas

c) Badan terasa panas sampai suhu meningkat

d) Payudara bengkak

e) Puting susu kencang

f) Payudara terasa nyeri

g) ASI tidak keluar

2. Tanda dan gejala Menurut (Saiffudin 2008: hal 625)

a) pembengkakan payudara bilateral,

b) payudara teraba keras,

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

c) kadang terasa nyeri

d) tidak terdapat tanda kemerahan

3. Tanda dan gejala Menurut (Suherni 2009: Hal 55)

a) benjolan terlihat jelas dalam perabaan lunak

b) adanya pembengkakan yang terlokalisasi

f. Komplikasi

1) Mastitis

Mastitis adalah infeksi dan peradangan parenkrim kelenjar

payudara. Gejala dari mastitis demam yang disertai menggigil,

mialgia, nyeri, pada pemeriksaan payudara ditemukan payudara

membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan, disertai rasa

sangat nyeri (Saiffudin, 2008: Hal 652-653)

2) Abses payudara

Abses payudara terjadi sebagai komplikasi mastitis akibat

meluasnya peradangan. Sakit ibu tampak lebih parah, payudara lebih

merah mengkilat, benjolan tidak sekeras mastitis, tapi lebih penuh

atau bengkak berisi cairan (Mansjoer, 2008: Hal 326)

g. Penatalaksanaan medis

1. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani bendungan ASI:

a) Perawatan payudara

1) Peralatan dan bahan

Handuk bersih, washlap, cawan, baskom, minyak kelapa, air

hangat, air dingin.

2) Pelaksanaan

(a) Menyiapkan alat dan bahan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

(b) Menncuci tangan sebelum tindakan di bawah air mengalir

dengan menerapkan 7 prinsip cuci tangan.

(c) Mengoleskan kedua telapak tangan dengan minyak

kelapa atau baby oil.

Gambarb 2. Oleskan minyak ke tangan

(d) Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua

payudara

Gambar 3. Tempatkan tangan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

(e) Melakukan pengurutan, dimulai kearah atas, kesamping

lalu ke bawah.

Gambar 4. pengurutan

Dalam pengurutan posisi tangan kanan kerarah sisi kanan

dan tangan kiri kearah sisi kiri

(f) Melakukan pengurutan ke bawah, ke samping, melintang, lalu

ke depan. Setelah pengurutan ke depan lalu kedua tangan di

lepaskan dari payudara, ulangi gerakan 20-30 kali untuk

setiap payudara.

Gambar 5. Pengurutan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

(g) Menyokong payudara dan urut dengan jari tangan

Gambar 6. Sokong payudara

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lalu tiga jari tangan

kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai

dari pangkal payudara sampai pada putting susu. Lakukan

tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali

gerakan pada tiap payudara.

(h) Menyokong payudara dan urut dengan sisi keliling

Gambar 7. Sokong payudara

Sokong payudara dengan satu tangan sedangkan tangan

yang lain mengurut payudara dengan sisi keliling dari arah

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

tepi kearah putting susu. Lakukan tahap yang sama pada

kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.

(i) Membersihkan payudara dengan waslap

Gambar 8. Bersihkan payudara

Membersihkan payudara dari bekas minyak dengan

menggunakan waslap basah dan hangat.

(j) Mengelap payudara ibu dengan handuk kecil.

Gambar 9. Lap payudara

Gunakan handuk kering untuk mengelap.

(k) Mencuci tangan

Biasakan mencuci tangan setelah tindakan dengan

menggunakan 7 prinsip mencuci tangan. (Saleha, 2009: Hal

114-117)

2. Konseling menyusui yang benar

b. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

1) Mengeluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian

dioleskan pada putting susu dan areola.

2) Memposisikan ibu dalam posisi yang rileks dan nyaman

3) Menjelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya.

Empat hal yang pokok yaitu:

a) Kepala dan badan bayi berada pada satu garis lurus

b) Muka bayi harus menghadap kepayudara, sedangkan

hidungnya kearah putting.

c) Ibu harus memegang bayinya berdekatan pada ibu

d) Untuk BBL ibu harus menopang badan bayi bagian

belakang, di samping kepala dan bahu.

4) Memegang payudara dengan menggunakan ibu jari diatas,

sedangkan jari yang lainnya menopang bagian bawah

payudara, serta gunakan ibu jari untuk membentuk putting

susu demikian rupa sehingga mudah memasukannya ke

mulut bayi.

5) Memberikan rangsangan pada bayi agar membuka mulut

dengan cara menyentuhkan bibir bayi ke putting susu atau

dengan cara menyentuh sisi mulut bayi.

6) Menunggu sampai bibir bayi terbuka cukup lebar

7) Setelah mulut bayiterbuka cukup lebar

Menggerakan segera bayi segera ke payudara dan bukan

sebaliknya ibu atau payudara ibu yang di gerakan ke mulut

bayi.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

8) Mengarahkan bibir bawah bayi di bawah putting susu

sehingga dagu bayi menyentuh payudara.

9) Memperhatikan bayi selama menyusui. (Suherni, 2009: Hal

48)

c. Ciri-ciri bayi menyusu dengan benar

1) Bayi tampak tenang

2) Badan bayi menempel pada perut ibu

3) Dagu bayi menempel pada payudara

4) Mulut bayi terbuka cukup lebar

5) Bibir bawah bayi juga terbuka lebar

6) Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas dari pada di

bagian bawah mulut bayi.

7) Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya,

lembut dan tidak ada bunyi.

8) Putting susu tidak merasa nyeri

9) Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus

10) Kepala bayi tidak pada posisi tengadah (Suherni, 2009: Hal

48)

3. Tindakan yang dilakukan pada mastitis:

a. BH yang cukup menyangga tetapi tidak ketat

b. Memperhatikan yang cermat saat mencuci tangan dan perawatan

payudara

c. Kompres hangat pada daerah yang terkena mastitis

d. Masase area saat menyusui untuk memfasilitasi aliran air susu

e. Peningkatan asupan cairan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

f. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup

g. Membantu ibu menentukan prioritas untuk mengurangi stress dan

keletihan dalam kehidupannya.

h. Pengobatan yang di berikan (Cuningham, 2006: Hal 454)

Terapi Asalan 1. Amoksilin 500 mg

2. Parasetamol

3. Asam fenamat

Untuk mencegah infeksi.

Untuk menurunkan panas yang di

sebabkan infeksi

Untuk mengurangi rasa nyeri

B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

Menejemen kebidanan yaitu pendekatan yang di gunakan oleh bidan

dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari

pengkajian analisis data, diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi (PP IBI 2006)

1. Teori Asuahan Kebidanan

Teori varney

Dalam bukunya menjelaskan bahwa proses penyelesaian masalah

merupakan salah satu teori yang dapat di gunakan dalam menejemen

kebidanan.

Langkah I: Pengumpulan data dasar

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah pengumpulan

semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Ini

Merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang

berkaitan dengan kondisi pasien.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Langkah II: Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose

atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas

dasar data-data yang telah dikompulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnose yang spesifik.

Langkah III: Diagnosa Potensial

Langkah ini Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial yang

mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau

diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose, hal ini

membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan menunggu

mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi.

Melakukan asuhan yang aman penting sekali dalam hal ini.

Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera dan

kolaborasi.

Langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen kebidanan.

Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan

lain sesuai dengan kondisi pasien.

Langkah V: Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya

yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi

atau diantisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi

apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang

berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu

apa yang akan terjadi berikutnya.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Langkah VI: Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan

pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan

secara efisien dan aman.

Langkah VII: Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang

telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan,

ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek

asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan

kembali yang belum terlaksana. Langkah ini untuk mengukur apakah ibu

sudah mengerti tentang perawatan payudara dan cara menyusui yang benar

agar tidak terjadi bendungan ASI (Varney, 2007: Hal 197)

2. Menejemen Asuhan Kebidanaan

Asuhan kebidanan yaitu penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi

tanggung jawab dalam memberikan pelayanan

Menejemen dengan menggunakan teori varney mencangkup 7 (tujuh)

langkah yaitu: Pengumpulan data dasar, interpretasi data untuk

mengidentifikasi diagnose atau masalah, mengidentifikasi diagnose atau

masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya, menetapkan

kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan konsultasi,

menyusun rencana asuhan yang menyeluruh, pelaksanaan langsung

asuhan dengan efisien dan aman, mengevaluasi.

Ketujuh langkah Varney tersebut adalah sebagai berikut:

Langkah I: Pengkajian (Pengumpulan data dasar)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah pengumpulan

semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Ini

Merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang

berkaitan dengan kondisi pasien.

a. Data Obyektif

1) Biodata yang mencakup identitas pasien

a) Nama

Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-

hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Varney,

2007: Hal 31)

b) Umur

Umur dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko

seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang,

mental dan psikisnya belum siap. Dan hal ini sangat

mempengaruhi ibu-ibu, khususnya ibu muda karena ibu bisa saja

tidak mau menyusui bayinya sehingga menyebabkan bendungan

ASI (Mitayani, 2011: Hal 18)

c) Agama

Agama ditanyakan untuk mengetahui perilaku seseorang

tentang kesehatan dan penyakit yang berhubungan dengan

agama, kebiasaan dan kepercayaan dapat menunjang namum

tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat. (Mufdilah,

2011)

d) Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

mengetahuin sejauh mana tingkat itelektualnya, sehingga bidan

dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya

teutama tentang teknik menyusui yang benar dan perawatan

selama nifas (Anggraeni, 2010: Hal 135)

e) Suku/bangsa

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.

Yang berkaitan dengan kebiasaan ibu dalam kehidupan sehari-

hari, contohnya cara ibu dalam memberikan ASI pada bayinya.

(Anggraeni, 2010: Hal 135)

f) Pekerjaan

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur seberapa

pedulinya ibu dengan anaknya, contohnya pada ibu bekerja yang

biasanya sangat kurang dalam memperhatikan anak sehingga

anak tidak menyusu dengan adekuat dan hal ini menjadikan

payudara terasa penuh karena kurang menyusui bayi dan

menjadikan penyebab bendungan ASI (Mitayani, 2011: Hal 4)

g) Alamat

Ditanyakan untuk mempermudah hubungan dengan pasien

apabila diperlukan dalam keadaan mendesak, dan mengetahui

alamat yang lebih jelas dalam melakukan kunjungan rumah untuk

mengetahui hasil dari perawatan yang telah diberikan (Mufdilah,

2011: hal 4)

2) Keluhan Utama

Ibu mengatakan merasa berat pada payudara, payudara

terasa panas, badan terasa panas sampai suhu meningkat, payudara

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

bengkak, payudara terasa nyeri, dan ASI tidak keluar. (Suherni,

2009: Hal 119)

3) Riwayat Kesehatan

Penyakit yang mempengaruhi dalam masalah menyusui adalah

sebagai berikut:

a. Ibu yang melahirkan dengan bedah sesar

Pada ibu yang mengalami bedah sesar dengan

pembiusan umum, tidak mungkin dapat segera menyusui

bayinya, karena ibu belum sadar akibat pengaruh obat bius.

Hal ini sangat mempengaruhi dalam pemberian ASI yang

mungkin bisa menyebabkan payudara penuh karena ASI tdak

di susukan pada bayi langsung (Sulistyawati, 2009: Hal 46-47)

b. Ibu yang menderita AIDS

Factor menyusui sebagai resiko penderita AIDS bagi

bayi atau anak tentang ibu yang mendapat transfuse setelah

persalinan karena sebagai berikut. Ternyata, bayinya

terinfeksi oleh HIV. Berdasarkan laporan inilah, kemudian di

duga ASI dapat menjadi media penularan HIV, bahkan bahwa

HIV dapat di isolasi dari ASI (Varney, 2007: Hal 164)

c. Ibu yang menderita hepatitis B

Seorang ibu dengan HbsAg+ dapat menyusui bayinya

setelah bayinya di beri imunisasi hepatitis B. Memang HbsAg+

di temukan juga dalam ASI, tetapi belum pernah di laporkan

adanya penularan melalui ASI (Sulistyawati, 2009: Hal 47)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

4) Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah

syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan

berkaitan dengan psikologis anaknya sehingga akan mempengaruhi

proses nifas dan menyusui, yaitu Ibu bisa saja tidak peduli dengan

bayi dan tidak mau menyusui (Mitayani, 2011: Hal 18)

5) Riwayat Obstetrik

a) Menstruasi

Data ini tidak secara langsung berhubungan dengan masa

nifas, namun dari data yang diperoleh dari pasien, akan

mendapatkan gambaran tentang keadaan dasar dari organ

reproduksinya, seperti menarghe, siklus, volume, keluhan saat

menstruasi (Anggraeni, 2010: Hal 126)

b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah

anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan

nifas yang lalu (Anggraeni, 2010)

c) Riwayat persalinan sekarang

Tanggal persalinan, jenis persalinan , jenis kelamin anak,

keadaan bayi meliputi Panjang Badan, Berat Badan, penolong

persalinan. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah proses

persalinan mengalami kelainan atau tidak yang bisa berpengaruh

pada masa nifas saat ini (Oxorn, 2010)

6) Riwayat KB

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan

kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama

menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini

dan beralih ke kontrasepsi selanjutnya (Suherni, 2011: Hal 121)

7) Data Psikososial

Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayinya.

Wanita mengalami banyak perubahan psikologis selama masa nifas

sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Cukup sering

ibu menunjukan depresi ringan beberapa hari setelah melahirkan.

Depresi tersebut sering disebut sebagai postpartum blues.

Postpartum blues sebagian besar merupakan perwujudan fenomena

psikologis yang dialami oleh wanita yang membenci bayinya karena

tidak mengharapkan bayinya lahir dan akan mempengaruhi ibu

dalam pemberian ASI yang adekuat dan hal ini dapat menyebabkan

bendungan ASI karena ASI tidak disusukan (Mitayani, 2011: Hal 19)

8) Data Pengetahuan

Data ini dapat bidan peroleh dari beberapa pertanyaan yang

bidan ajukan kepada pasien mengenai perawatan bayi dan teknik

menyusui yang benar. Pengalaman atau riwayat kehamilannya dapat

pula bidan jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

menyimpulkan sejauh mana pasien mengetahui tentang perawatan

bayi dan cara perawatan payudara serta teknik menyusui yang

benar. Biasanya, dalam pengkajian ini pasien akan langsung

mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan oleh pasien akan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

bidan jadikan sebagai acuan dalam memberikan pendidikan

kesehatan (Anggraeni, 2010)

9) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a) Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makanan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makanan, pantangan makanan. Untuk

mengukur sebarapa banyak nutrisi yang dikonsumsi ibu untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi (Mufdilah, 2011: Hal

169)

b) Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi dan bau

serta kebiasaan buang air kecil , meliputi frekuensi, warna,

jumlah. (Mufdilah, 2011: Hal 170)

c) Istirahat

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa

jam pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur misalnya membaca,

mendengarkan musik, kebiasaan mengkonsumsi obat tidur,

kebiasaan tidur siang, penggunaan waktu luang. Istirahat sangat

penting bagi ibu nifas karena dengan istirahat yang cukup dapat

mempercepat penyembuhan dan bisa memperlancar produksi

ASI (Anggraeni, 2010)

d) Personal Hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia dan daerah

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

payudara, karena pada masa nifas masih mengeluarkan lokhea

sehingga ibu harus lebih memperhatian personal hygiene.

(Mufdilah, 2010: Hal 96)

e) Aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari. Pada

pola ini perlu dikaji pengaruh aktivitas terhadap kesehatannya.

Mobilisasi dini mungkin dapat mempercepat proses pengembalian

alat-alat reproduksi. Apakah ibu melakukan ambulasi, seberapa

sering, apakah kesulitan, dengan bantuan atau sendiri, apakah

ibu pusing ketika melakukan ambulasi. (Mufdilah, 2011)

b. Data Obyektif

Dalam menghadapi masa nifas dari seorang klien, seorang bidan

harus mengumpulkan data untuk memastikan bahwa keadaan klien dalam

keadaan stabil. Yang termasuk dalam komponen-komponen pengkajian

data obyektif ini adalah:

1) Vital sign

a) Tekanan darah

Segera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami

peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolic, yang

kembali secara sepontan ketekanan darah sebelum hamil selama

beberapa hari. Untuk mengetahui pengaruh pada ibu saat

menyusui (Varney, 2007; hal 961)

b. Suhu

Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama

masa nifas pada umumnya disebabkan oleh dehidrasi, yang

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

disebabkan oleh keluarnya cairan pada waktu melahirkan. Tetapi

pada umumnya setelah 12 jam postpartum suhu tubuh kembali

normal. Kenaikan suhu yang mencapai lebih dari 38 drajat celcius

adalah mengarah ketanda-tanda infeksi. Hal ini biasanya terjadi

pada ibu yang mengalami bendungan Asi (Suherni, 2011: Hal

120)

c. Nadi

Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhir,

kembali normal setelah beberapa jam pertama pascapartum.

Hemoragi, demam selama persalinan dan nyeri akut dapat

mempengaruhi proses ini. Apabila denyut nadi di atas 100 selama

puerperium, hal tersebut abnormal dan mungkin menunjukan

adanya infeksi. (Varney, 2007; hal 961)

d. Pernafasan

Fungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita

selama jam pertama pascapartum. Nafas pendek, cepat, atau

perubahan lain memerlukan evaluasi adanya kondisi-kondisi

seperti kelebihan cairan, asma (Varney, 2007; hal 961)

2) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Pemeriksaa fisik yang di lakukan adalah sebagai berikut:

a) Muka

Dilihat unutk melihat wajah ibu mengalami pucat dan lesu

karena merasa tidak nyaman dengan keadaan ibu yang

payudaranya bengkak, nyeri dan demam (Suherni, 2009: Hal120)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

b) Mata

Untuk melihat adanya anemis karena berhubungan

dengan pengenceran darah dalam tubuh (Mitayani, 2011: Hal: 18)

c) Leher

Untuk mengkaji adanya infeksi, jika ada panas sebagai

diagnosa banding dari suhu tubuh yang meningkat (Anggraeni,

2010: Hal 124)

d) Pemeriksaan Payudara

(1) Inspeksi : simetris, payudara terlihat merah, mengkilat,

terliha benjoan.

(2) Palpasi : terdapat benjolan, ibu terasa nyeri ketika

payudaranya ditekan (Prawirohardjo, 2007: Hal

120-121)

e) Keadaan abdomen

Uterus

(a) Normal : kokoh, berkontraksi baik, tidak berada diatas

ketinggian fundus saat masa nifas.

(b) Abnormal: lembek, diatas ketinggian fundus saat masa

postpartum segera (Prawirohardjo, 2007 Hal 127-131)

f) Keadaan genetalia

(1) Lokhea

Lokhea adalah sekret yang keluar dari uterus yang keluar

melalui vagina selama puerperium.

(a) Lokhea rubra berwarna merah karena mengandung

darah. Ini adalah lokhea pertama yang mulai keluar

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

segera setelah pelahiran dan terus berlanjut selama dua

atau tiga hari postpartum.

(b) Lokhea serosa

Lokhea serosa mulai terjadi sebagai bentuk yang lebih

pucat dari lokhea rubra. Lokhea ini berhenti sekitar tujuh

hingga delapan hari kemudian dengan warna merah

muda, kuning, atau putih.

(c) Lokhea alba

Lokhea alba mulai terjadi sekitar pada hari kesepuluh

postpartum dan hilang sekitar periode dua hingga empat

minggu (Varney, 2007: Hal 960)

(2) TFU : 2 jari bawah pusat

(3) Keadaan perineum

Pada perineum tidak terdapat oedem, pada perineum

terdapat luka jahitan, jahitan masih basah, tidak ada laerasi

pada jalan lahir, perineum tidak memar (Varney, 2010: Hal

450)

(4) Keadaan anus:

Normal : anus tidak hemoroid.

Abnormal : hemoroid (Suherni, 2009: Hal 120)

g) Keadaan Ekstremitas:

Tidak ada edema, tidak ada Varises, tidak ada nyeri pada betis

(Varney, 2010: Hal 451)

Langkah II: Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas

dasar data-data yang telah dikompulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnose yang spesifik.

a. Diagnosa

Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para, abortus,

anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas.

Ny…., Umur … tahun, P…A… dengan Bendungan ASI

Data dasar meliputi:

1) Data Subyektif

a. Ibu mengatakan bernama Ny….

b. Ibu mengatakan berusia…

c. Ibu mengatakan melahirkan anak yang ke…

d. Ibu mengatakan merasa payudaranya bengkak

e. Ibu mengatakan bayi tidak mau menyusu (Prihardjo, 2007)

2) Data Obyektif

Meliputi vital sign, keadaan payudara, keadaan abdomen,

keadaan genetalia (Suherni, 2009: Hal 121)

b. Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien

Data dasar meliputi:

1) Data Subyektif

Data yang didapat dari anamnesa pasien

2) Data Obyektif

Data yang didapat dari hasil pemeriksaan (Mufdilah, 2011: Hal170)

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Langkah III: Diagnosa Potensial

1. Mastitis

2. Abses payudara (Suherni, 2011: Hal 121)

Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera dan

kolaborasi.

1. Mastitis

Antisipasi yang di lakukan pada ibu yang menderita mastitis adalah

sebagai berikut:

a. BH yang cukup menyangga tetapi tidak ketat

b. Menganjurkan ibu untuk mencuci tangan sebelum perawatan

payudara.

c. Kompres hangat pada area yang terkena

d. Masase area saat menyusui untuk memfasilitasi aliran air susu.

e. Peningkatan asupan cairan

f. Menganjurkan ibu untuk Istirahat yang cukup

g. Membantu ibu menentukan priotitas untuk mengurangi stres dan

keletihan dalam kehidupannya (Varney, 2007: Hal 1007)

2. Abses payudara

Antisipasi yang di lakukan pada ibu yang menderita mastitis

adalah sebagai berikut:

a. Sering menyusui dan mengosongkan payudara

b. Pemakaian bra yang dapat menyokong payudara

c. Mencuci tangan dan perawatan payudara

d. Kompres hangat dan pijit

e. Tingkatkan asupan cairan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

f. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup

g. Kurangi kelelahan dan stress

h. Beri antibiotic (Varney, 2010: Hal 271)

Langkah V: Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya

yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi

atau diantisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi

apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang

berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu

apa yang akan terjadi berikutnya. Penyuluhan, konseling dari rujukan untuk

masalah-masalah sosial, ekonomi atau masalah psikososial. Adapun hal-hal

yang perlu dilakukan pada kasus ini adalah:

a. Kebersihan diri

Jaga kebersihan seluruh tubuh terutama daerah payudara

b. Perawatan payudara

1) Jaga kebersihan payudara

2) Beri ASI eksklusif sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan lain.

(Mufdilah, 2011: Hal172)

c. Konseling menyusui yang benar

1) Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu

a) Mengeluarkn sedikit ASI dari puting susu, kemudian di oleskan

pada puting susu dan areola

b) Memposisikan ibu dalam posisi yang rileks dan nyaman

c) Menjelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayi yang

benar

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Empat hal pokok yaitu:

(1) Kepala dan badan bayi berada pada satu garis lurus

(2) Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan

hidungnya ke arah puting

(3) Ibu harus memegang bayinya berdekatan pada ibu

(4) Untuk BBL ibu harus menopang badan bayi bagian

belakang, di samping kepala dan bahu

d) Memegang payudara dengan menggunakan ibu jari diatas,

sedangkan jari yang lain menopang bagian bawah payudara,

serta gunakan ibu jari untuk membentuk puting susu demkian

rupa sehingga mudah memasukannya ke mulut bayi.

e) Memberikan rangsangan pada ibu agar membuka mulut

dengan cara menyentuh bibir bayi ke puting susu atau dengan

cara menyentuh sisi mulut bayi.

f) Menunggu sampai bibir bayi terbuka cukup lebar

g) Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar

Menggerakan segera bayi kepayudara dan sebaliknya ibu atau

payudara ibu yang di gerakan ke mulut bayi.

h) Mengarahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu sehingga

dagu bayi menyentuh payudara ibu.

i) Memperhatikan bayi selama menyusui (Suherni, 2009: hal 48)

Langkah VI: Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan penyuluhan

pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan

secara efisien dan aman.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

1. Kebersihan diri

2. Menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama daerah payudara

3. Perawatan payudara

a. Menjaga kebersihan payudara

b. Memberi ASI eksklusif sampai bayi umur 6 bulan (Anggraini, 2010: Hal

140-144)

4. Konseling menyusui yang benar

a. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu

1) Mengeluarkn sedikit ASI dari puting susu, kemudian di oleskan

pada puting susu dan areola

2) Memposisikan ibu dalam posisi yang rileks dan nyaman

3) Menjelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayi yang

benar

Empat hal pokok yaitu:

(a) Kepala dan badan bayi berada pada satu garis lurus

(b) Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan

hidungnya ke arah puting

(c) Ibu harus memegang bayinya berdekatan pada ibu

(d) Untuk BBL ibu harus menopang badan bayi bagian

belakang, di samping kepala dan bahu

4) Memegang payudara dengan menggunakan ibu jari diatas,

sedangkan jari yang lain menopang bagian bawah payudara,

serta gunakan ibu jari untuk membentuk puting susu demkian

rupa sehingga mudah memasukannya ke mulut bayi.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

5) Memberikan rangsangan pada ibu agar membuka mulut dengan

cara menyentuh bibir bayi ke puting susu atau dengan cara

menyentuh sisi mulut bayi.

6) Menunggu sampai bibir bayi terbuka cukup lebar

7) Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar

Menggerakan segera bayi kepayudara dan sebaliknya ibu atau

payudara ibu yang di gerakan ke mulut bayi.

8) Mengarahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu sehingga

dagu bayi menyentuh payudara ibu.

9) Memperhatikan bayi selama menyusui ( Suherni, 2009: hal 48)

Langkah VII: Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang

telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan,

ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek

asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau merencanakan

kembali yang belum terlaksana. Langkah ini untuk mengukur apakah ibu

sudah mengerti tentang perawatan payudara dan cara menyusui yang benar

agar tidak terjadi bendungan ASI (Varney, 2007: Hal 197)

3. Metode pendokumentasikan dengan menggunakan SOAP

Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian mengenai

asuhan yang telah dan akan di lakukan pada seorang pasien, didalamnya

tersirat proses berfikir bidan yang sistematis dalam menghadapi seorang

pasien sesuai langkah-langkah menejemen kebidanan.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Pendokumentasian atau catatan menejemen kebidanan dapat di

terapkan dengan metode soap. Dalam metode soap, S adalah data subyektif,

O adalah data obyektif, A adalah analisis atau assessment, P adalah

planning. Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan

singkat. Prinsip dari metode soap ini merupakan proses pemikiran

penatalaksanaan menejemen kebidanan.

Berikut adalah pendokumentasian menggunakan SOAP:

S = Data Subjektif

Merupakan pendokumentasian menejemen kebidanan, data subyektif

ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi

pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang di catat sebagai

kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan

diagnosis.

O = Objektif

Merupakan pendokumentasian menejemen kebidanan, yang di

peroleh melelui hasil observasi dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan

laboratorium atau diagnostic lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga

atau orang lain dapat dimasukan dalam data obyektif ini. Data ini akan

memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan

diagnostik.

A = Assessment

Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

(kesimpulan) dari data subyektif dan obyektif. YaItu mencakup hal-hal

sebagai berikut:

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

1. Diagnose atau masalah kebidanan

2. Diagnose

3. Antisipasi diagnose lain

P = Planning

Planning atau perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini

dan yang akan datang. Dalam planning ini juga harus mencantumkan

evaluasi yaitu tafsiran dari efek tindakn yang telah diambil untuk menilai

efektifitas asuhan atau hasil pelaksanaan tindakan (Mufdilah, 2011: Hal 123-

124)

C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

1. Peraturan-peraturan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Pasal 18: Bidan dalam memberikan pelayanan

a. Memberikan imunisasi

b. Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas

c. Mengeluarkan plasenta secara menual

d. Bimbingan senam hamil

e. Pengeluaran sisa jaringan konsepsi

f. Episiotomy

g. Penjahitan luka episiotomy dan luka jalan lahir sampai drajat II

h. Amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm.

i. Pemberian infuse

j. Pemberian suntikan intramuskuler uterotenika, aantibiotik

k. Kompresi bimanual

l. Versi ekstraksi gemeli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

m. Vacuk ekstraksi dengan kepala bayi didasar panggul

n. Pengendalian anemi

o. Meningkatan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu.

p. Resusitari pada bayi baru lahir dengan asfiksia

q. Penanganan hipotermi

r. Pemberian minum dengan sonde

s. Pemberian obat-obatan terbatas, melalui lembaran permintaan obat,

sesuai dengan formulir IV terlampir

2. Kompetensi Bidan

Kompetensi ke 5: Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan

menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.

Berikut adalah kompetensi bidan dalam memberikan asuhan pada ibu

nifas dan menyusui.

a. Pengetahuan Dasar

1) Fisiologis nifas

2) Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus

3) Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta

penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan peyudara,

abses, mastitis, putting susu lecet, putting susu masuk.

4) Nutrisi pada ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktivitas dan kebutuhan

fisiologis lainnya, seperti pengosongan kandung kemih.

5) Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir

6) Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus

7) Bonding dan attachment orang tua dan bayi baru lahir untuk

menciptakan hubungan positif

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

8) Indicator subinvolusi yaitu misalnya perdarahan yang terus menerus,

infeksi

9) Indicator masalah-masalah laktasi

10) Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan

pervaginam menetap, sisa plasenta, sok dan pre eklamsi post

partum.

11) Indicator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti

anemia kronis, hematoma vulva.

12) Kebutuhan konseling dan asuhan selama dan sesudah abortus.

13) Tanda dan gejala komplikasi abortus

b. Keterampilan Dasar

1) Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatah yang terfokus,

termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan

kelahiran.

2) Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu

3) Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan

4) Merumuskan diagnose masa nifas

5) Menyusu perencanaan

6) Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif.

7) Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri

sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.

8) Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksankan rujukan bilamana

perlu.

9) Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai dengan

kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

10) Penatalaksanaan ibu post partum abnormal, seperti sisa plasenta,

syok dan infeksi ringan.

11) Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca

persalinan

12) Melakukan konseling dan memberi dukungan untuk wanita pasca

aborsi.

13) Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.

14) Memberikan antibiotic yang sesuai

15) Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan tntervensi

yang dilakukan

c. Keterampilan Tambahan

1) Melakukan insisi pada hematoma vulva

3. Standar Pelayanan Kebidanan

a. Standar Pelayanan Umum

Terdapat dua standar pelayanan umum sebagai berikut:

Standar 1: Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

Standar 2: Pencatatan dan pelaporan

b. Standar Pelayanan Antenatal

Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal adalah

sebagai berikut:

Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil

Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

Standar 5: Palpasi Abdominal

Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan

Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis 1. Masa Nifasrepository.ump.ac.id/6493/3/Noni Nofita Komalasari BAB II.pdf · kehamilan normal, adaptasi ibu ... ASI adalah suatu emulsi

Standar 8: Persiapan Persalinan

c. Standar Pertolongan Persalinan

Terdapat empat standar dalam standar pertolongan persalinan

seperti berikut ini:

Standar 9: Asuhan persalinan kala I

Standar 10: Persalinan kala II yang aman

Standar 11: Penatalaksanaan aktif persalinan kala III

Standar 12: Penanganan kala II Dengan gawat janin melalui episiotomi.

d. Standar Pelayanan Nifas

Terdapat tiga standar dalam standar pelayanan nifas seperti berikut

ini:

Standar 13: Perawatan Bayi Baru Lahir

Standar 14: Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan

Standar 15: Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

e. Standar Penanganan Kegawatan Obstetri dan Neonatal

Disamping standar untuk pelayanan kebidanan dasar (antenatal,

persalinan, nifas) di sini ditambahkan beberapa standar penanganan

kegawatan obstetric neonatal.

Standar 16: Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III

Standar 17: Penanganan kegawatan pada eklamsi

Standar 18: Penanganan kegawatan pada partus lama/macet

Standar 19: Persalinan dengan menggunakan vakum ekstraktor

Standar 20: Penanganan retensio plasenta

Standar 21: Penanganan perdarahan postpartum primer

Asuhan Kebidanan Ibu..., Noni Nofita Komalasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012