BAB V Pemeriksaan Kompaksi (Pemadatan).doc
Transcript of BAB V Pemeriksaan Kompaksi (Pemadatan).doc
[Year]
BAB V
PEMERIKSAAN PEMADATAN
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pemadatan adalah suatu proses menaikkan berat unit tanah dengan memaksa
butiran – butiran tanah menjadi lebih rapat dan mengurangi pori-pori udara. Tingkat
kepadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan .Bila air
ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungsi
sebagi unsur pembasah (pelumas) pada partikel-partikel tanah .Karena adanya air,
partikel-partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama
lain dan membentuk kedudukan yang lebih rapat /padat. Pemeriksaan kompaksi
berfungsi untuk mendapatkan harga kepadatan kering dan kadar air optimum dalam
suatu kepadatan dengan energi tertentu
1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
Tujuan dari pemadatan untuk memperoleh tanah yang mempunyai sifat-sifat
fisis yang sesuai bagi suatu pekerjaan tertentu, memperbesar daya dukung tanah, dan
memperkecil pori-pori tanah sehingga daya rembesan air melalui tanah padat tersebut
akan mengecil.
2. ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 Alat yang digunakan
1. Mould untuk memadatkan
2. Spacer disk untuk dasar tumbukan
3. Alat penumbuk berat 10 lb tinggi jatuh 10 inci dan diameter 2 inci
4. Pengikis, sendok, pahat dan palu.
5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 dan 0,01 gram.
6. Gelas ukur.
7. Container.
8. Oven dengan suhu 110 0 C
9. Oli sebagai pelumas
V - 1
[Year]
2.2 Prosedur Percobaan
a. Persiapan Percobaan
1. Contoh tanah dari lapangan dijemur sampai kering udara sebanyak 10 Kg
2. Contoh tanah tersebut dibagi dalam 5 bagian, masing-masing 2 kg ditambah
air yang berbeda cc nya.
3. Sebuah contoh tanah ditambah air kira-kira dalam keadaan plastis. Cara
plastis untuk memperkirakan keadaan ini adalah pada waktu mencampur
tanah digunakan dengan tangan, bila tanah tepat dalam keadaan menggumpal
maka itulah kira-kira dalam keadaan plastis.
4. Dua contoh tanah ditambah air kurang dari keadaan plastis dan dua lainnya
ditambah air lebih dari keadaan plastis.
5. Setelah tanah tercampur merata, ke lima contoh tanah disimpan dalam
kantong plastik agar airnya tidak menguap selama 24 jam sehingga airnya
dapat tercampur tanah dengan merata.
b. Prosedur Percobaan
1. Dalam setiap mould tanah dibagi dalam 3 lapis. Ditumbuk sebanyak 25 kali
dengan hammer 10 lb dengan tinggi 12 inci. Penumbukan dengan electrik
yang dapat menumbuk dengan tinggi jatuh tetap dan penumbukan secara
merata dipermukaan, karena dasar dari mould dapat berputar.
2. Contoh tanah yang sudah ditumbuk diratakan dengan pengikis sesuai dengan
mould.
3. Mould dan contoh tanah ditimbang.
4. Tanah dikeluarkan dari mould dan diperiksa kadar airnya pada bagian atas
dan bawah mould kemudian masukkan dalam kontainer dan dioven selama
24 jam.
5. Mould ditimbang untuk mengetahui berat tanahnya.
V - 2
[Year]
3.2 Interpretasi Percobaan
Percobaan pengujian kompaksi diperoleh kadar air optimum 22,64 % dan berat
isi kering 1.55 gram/cm3.
4. PEMBAHASANBerat tanah Berat contoh tanah yang lolos saringan no. 4
Kadar air mula-mula Timbang container kosong, lalu ambil contoh tanah secukupnya
kemudian ditimbang, oven selama 24 jam. Contoh tanah yang
sudah dioven ditimbang kembali ( Berat tanah kering ).
Penambahan air Tanah ditambah dengan air sampai keadaan batas plastis, dua
kantong ditambah air kurang dari batas plastis dan 2 kantong
lainnya ditambah air lebih dari batas plastis
Kadar air akhir Penambahan air x ((kadar air mula-mula + 100) / berat tanah) +
kadar air mula-mula
Berat mould ( W1 ) Berat kosong mould yang merupakan cetakan bagi contoh tanah
Berat mould + tanah basah ( W2 ) Berat mould dan tanah basah yang lolos saringan no. 4
Berat tanah basah ( Wwet ) Wwet = W2 – W1
Volume mould ( V ) Volume mould yang menjadi cetakan benda uji
Berat volume basah ( wet ) wet = Wwet / V
Berat tanah basah + container (W3) Berat kosong container dan contoh tanah yang diambil pada
bagian bawah dan atas mould setelah penumbukan / pemadatan
berat tanah kering + container (W4) Berat container bersama tanah yang telah di oven 24 jam
Berat air ( W5 ) W5 = W3 – W4
Berat container ( W6 ) Berat kosong container
Berat tanah kering ( W7 ) W7 = W4 – W6
Kadar air ( ) ( W5 / W7 ) x 100%
Kadar air rata-rata ( % ) ( kadar air sample 1 + kadar air sample 2 ) / 2
Berat kering ( Wdry )
Berat isi kering ( dry) dry = W dry / V
w w = Gs / ((1+)xGs) , dimana Gs = berat jenis
Nilai – nilai dari kadar air dan nilai dari w dimasukkan ke dalam grafik menghasilkan
grafik ZAV ( zero Air Void ).
Nilai – nilai dari berat isi kering dan kadar air diplotkan ke dalam grafik hubungan antar
keduanya akan didapatkan persamaan regresi yang akan menghasilkan nilai kadar air
optimum dan berat isi keringnya.
V - 3
[Year]
5. KESIMPULAN
Dari hasil tes kompaksi diperoleh kadar air optimum 22,64 % dan berat isi
kering 1,554 gram/cm3
6. REFERENSI
1. Braja M. Das. (1995). Mekanika Tanah, jilid I, Erlangga. Surabaya
2. Crew Laboratorium Mekanika Tanah (2004). Penuntun Praktikum
Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin
3. L.D. Wesley. (1977). Mekanika tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit
Pekerjaan Umum, Jakarta.
7. LAMPIRAN
- Tabel data ( terlampir )
- Foto alat ( terlampir )
V - 4
[Year]
Mould Alat Penumbuk
Timbangan Gelas ukur dan Sampel Tanah
V - 5