Bacaan,Sun Protecting Factor

8
Sun Protecting Factor (SPF) Pada Tabir Surya (Sunscreen) Untuk Melindungi Kulit POSTED ON MARCH 30, 2010 BY ADMIN IN FASHION, KOSMETIKA, KULIT, PERAWATAN DIRI WITH 4 COMMENTS informasitips.com – Bagi Anda yang bekerja di lapangan dan biasa terpapar sinar matahari, tentunya sering mengalami masalah seputar kesehatan kulit. Kulit bisa saja menjadi lebih gelap, timbul noda hitam (flek), gangguan pigmentasi, elatisitas kulit menurun, bahkan lebih parahnya lagi bisa menimbulkan kerusakan DNA dan menyebabkan kanker kulit. Meskipun begitu, tuntutan pekerjaan dan aktivitas terkadang memaksa Anda untuk terus bermandikan sinar matahari. Untuk melindungi kesehatan kulit akibat seringnya terkena sengatan sinar matahari, Anda bisa menggunakan pelindung, seperti topi atau payung. Cara lain yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit Anda adalah dengan menggunakan tabir surya ( sunscreen ) yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari atau UltraViolet (UV). Dalam jumlah yang tidak berlebihan, sinar ultraviolet sebenarnya berguna bagi tubuh, antara lain untuk membentuk vitamin D dari provitamin D agar tulang tidak keropos, membentuk tirosin menjadi melanin sehingga kulit berwarna, dan mampu membunuh bakteri jahat yang dapat menyebabkan penyakit seperti jamur. Sinar matahari terdiri dari 3 komponen, yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC. Sinar UVA (panjang gelombang antara 315 – 400 nm) mampu lebih dalam menembus kulit dan memiliki jangka waktu yang lebih lama untuk menimbulkan kerusakan pada kulit, seperti kerutan, dan gejala-gejala penuaan dini. Sinar UVA ini akan membuat kulit menjadi hitam ( tanning ). Sedangkan sinar UVB (panjang gelombang 280 nm) hanya 0.2 % dari sinar matahari total. Paparan sekitar 15 menit/hari dari sinar UVB ini sebenarnya sangat penting untuk memicu pembentukan vitamin D3 (salah satu komponen Vitamin D) dari provitaminnya. UVB sebenarnya juga mampu melindungi kulit terhadap pembakaran

description

read

Transcript of Bacaan,Sun Protecting Factor

Sun Protecting Factor (SPF) Pada Tabir Surya (Sunscreen) Untuk Melindungi KulitPOSTED ONMARCH 30, 2010BYADMININFASHION,KOSMETIKA,KULIT,PERAWATAN DIRIWITH4 COMMENTSinformasitips.com Bagi Anda yang bekerja di lapangan dan biasa terpapar sinar matahari, tentunya sering mengalami masalah seputar kesehatan kulit. Kulit bisa saja menjadi lebih gelap, timbul noda hitam (flek), gangguan pigmentasi, elatisitas kulit menurun, bahkan lebih parahnya lagi bisa menimbulkan kerusakan DNA dan menyebabkan kanker kulit. Meskipun begitu, tuntutan pekerjaan dan aktivitas terkadang memaksa Anda untuk terus bermandikan sinar matahari. Untuk melindungi kesehatan kulit akibat seringnya terkena sengatan sinar matahari, Anda bisa menggunakan pelindung, seperti topi atau payung. Cara lain yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit Anda adalah dengan menggunakantabir surya (sunscreen)yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari atau UltraViolet (UV).

Dalam jumlah yang tidak berlebihan, sinar ultraviolet sebenarnya berguna bagi tubuh, antara lain untuk membentuk vitamin D dari provitamin D agar tulang tidak keropos, membentuk tirosin menjadi melanin sehingga kulit berwarna, dan mampu membunuh bakteri jahat yang dapat menyebabkan penyakit seperti jamur. Sinar matahari terdiri dari 3 komponen, yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC.Sinar UVA(panjang gelombang antara 315 400 nm)mampu lebih dalam menembus kulit dan memiliki jangka waktu yang lebih lama untuk menimbulkan kerusakan pada kulit, seperti kerutan, dan gejala-gejala penuaan dini. Sinar UVA ini akan membuat kulit menjadi hitam (tanning).SedangkansinarUVB(panjang gelombang 280 nm) hanya 0.2 % dari sinar matahari total. Paparan sekitar 15 menit/hari dari sinar UVB ini sebenarnya sangat penting untuk memicu pembentukan vitamin D3 (salah satu komponen Vitamin D) dari provitaminnya. UVB sebenarnya juga mampu melindungi kulit terhadap pembakaran lebih lanjut dengan cara menebalkan lapisan tanduk pada kulit. Namun, eksposisi (paparan) sinar UVB yang terlalu lama dan terlalu sering bisa menyebabkan menyebabkan kulit terbakar yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker kulit akibat penekanan imunitas seluler kulit.SinarUVC(panjang gelombang 100 nm)sebenarnya amat berbahaya dan sangat merusak kulit, tetapi sinar ini ditahan oleh lapisan ozon. Kebocoran lapisan ozon (O3) menyebabkan beberapa (sebagian kecil) sinar ini masuk ke bumi. Tak heran mengapa akhir-akhir ini sinar matahari terasa begitu menyengat dan membakar kulit.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar UVA tidak hanya mampu meningkatkan efek kanker kulit yang ditimbulkan akibat sinar UVB, namun juga secara langsung dapat menyebabkan kanker kulit, termasuk melanoma.Ada dua istilah yang digunakan dalam perlindungan kulit terhadap sinar matahari, yaitusunscreen atau tabir surya, dansunblok. Sunscreen (tabir surya) secara kimiawi akan menyerap sinar UV, sementara sunblocks secara fisik akan menangkis sinar matahari. Sunscreen lebih efektif melindungi kulit dari paparan sinar UVB, dan sampai saat ini memang lebih sedikit sunscreen yang memberikan perlindungan terhadap kulit akibat paparan sinar UVA.Dalam memilihtabir surya atau sunscreen, Anda harus memerhatikan nilaiSun Protecting Factor (SPF)yang terdapat dalam setiap produk tabir surya. Nilai tersebut menunjukkan kekuatan tabir surya dalam melindungi kulit dari sengatan sinar UVB. Seberapa lama kulit terlindungi oleh tabir surya sangat ditentukan oleh nilai SPF yang tertera pada produk tersebut.Kira-kira contohnya seperti ini: Jika tanpa tabir surya kulit Anda berubah merah dan terbakar dalam waktu 10 menit di bawah sinar matahari, biasa disebutinitial burning time, maka pemilihan tabir surya didasarkan atas nilai SPF dikalikan dengan 10 menit yang menunjukkan daya tahan tabir surya dalam melindungi kulit Anda. Misal, nilai SPF adalah 15, berarti sunscreen tersebut dapat melindungi kulit selama 15 x 10 menit = 150 menit atau 2 hingga 2,5 jam dari sengatan sinar ultraviolet sebelum kulit menjadi terbakar dan merah.Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai SPF, maka kulit semakin terlindungi. Saat ini sudah banyak diproduksi tabir surya dengan nilai SPF tinggi, 30 dan 50, yang berfungsi tidak hanya mencegah kulit merah dan terbakar, tetapi juga mencegah kerusakan sel-sel DNA akibat sengatan sinar UV.Tips Memilih Sunscreen (Tabir Surya)Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam memilih sunscreen untuk perlindungan kulit Anda :1. Piih sunscreen yang mampu melindungi kulit dari sengatan sinar UVA, UVB dan sinar pantulan secara tidak langsung baik pantulan dari sinar matahari maupun dari sinar lampu yang sering kita gunakan sehari-hari.2. Bagi Anda yang tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, maka tabir surya atau sunscreen dengan SPF 15 sampai 30 saja sudah cukup.3. Bagi Anda yang banyak memiliki aktivitas di luar ruangan gunakan sunscreen atau tabir surya dengan SPF di atas 30. Ulangipemakaian sunscreen tiap 2 jamuntuk menghindari kulit terbakar, karena tabir surya (sunscreen) dapat larut dalam keringat.4. Sebaiknya gunakan sunscreen 20 30 menit sebelum beraktivitas, agar lebih meresap ke kulit sehingga fungsi perlindungannya lebih optimal.5. Pilih tabir surya yang tidak mengandung wewangian, dan tentunya jangan lupa untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa, karena pemakaian produk sunscreen yang kadaluwarsa biasanya menyebabkan iritasi dan alergi pada kulit.Dalam memilih tabir surya Anda juga perlu memerhatikan jenis kulit Anda. Gunakan sunscreen yang berbentuk gel untuk jenis kulit berminyak, dan berbentuk krim untuk kulit kering dan sensitif.1. Kulit Lebih Cerah (Putih)Kulit sangat cerah dan terlalu sensitif, pilih sunscreen dengan nilai SPF 30.Kulit cerah dan agak sensitif, piilih sunscreen dengan nilai SPF 24 untuk tubuh, dan SPF 30 untuk wajah. Setelah itu, coba gunakan tabir surya dengan nilai SPF yang lebih kecil, misalnya 18 untuk tubuh, dan 20 untuk wajah. Namun, jika kulit Anda terbakar, Anda harus memilih sunscreen dengan SPF yang lebih tinggi.Bagi mereka yang berkulit cerah ini (putih), biasanya memiliki kulit yang lebih tipis, dan mudah iritasi karena kelenjar minyaknya lebih sedikit. Oleh karena itu, Anda yang memiliki jenis kulit seperti ini disarankan untuk memakai sunblok yang aman terhadap iritasi seperti yang mengandungtitanium dioksidaatauzinc dioksida, untuk mengatasi efek kemerahan yang ditimbulkan akibat pemakaian sunscreen. Hindari sunscreen yang mengandungavobenzone atau parsol 1789.2. Kulit Lebih GelapKulit yang tidak terlalu cerah dan juga tidak terlalu gelap, pilih sunscreen dengan SPF 18 sampai 20 untuk 3 hari pertama, selanjutnya dapat menggunakan tabir surya dengan SPF yang lebih kecil yaitu antara 10 atau 8. Intinya, pilih sunscreen dengan SPF yang tidak terlalu tinggi, kerena jenis kulit ini memiliki lebih banyak pigmen (pelindung alami kulit dari sinar matahari).Bagi Anda yang berkulit gelap, meskipun kerusakan kulit akibat sengatan sinar matahari timbul agak belakangan, namun Anda tetap memerlukan sunscreen yaitu sunscreen yang oil free.Initial Burning TimeMeskipun tabir surya bisa diandalkan untuk melindungi kulit, namun sebenarnyakulit memiliki pertahanan alamisendiri. Kulit tidak akan langsung terbakar ketika terkena sinar matahari melainkan akan membentuk melanin sehingga menjadi kecoklatan. Tiap jenis kulit memiliki waktu tersendiri untuk bertahan di bawah sinar matahari sebelum akhirnya kemerahan dan terbakar. Kulit cerah, rambut pirang kemerahan, mata biru/hijau bertahan 10 20 menit Kulit putih, mata biru/kecokelatan, rambut pirang bertahan 15 30 menit. Kulit kuning langsat, rambut cokelat, mata cokelat bertahan 20 40 menit. Kulit cokelat muda, rambut hitam, mata cokelat tua bertahan 25 50 menit. Kulit sawo matang, rambut hitam, mata cokelat mampu bertahan 30 60 menit. Kulit hitam, mata hitam, rambut hitam bertahan 40 75 menit.

Menurut pakar kesehatan kulit tropis ini, untuk menjadi cantik, orang harus mengenal dan memahami karakter dan fungsi kulit. Tuhan menciptakan kulit manusia dengan tujuan yang jelas, agar manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan dimana dia hidup. Maka faktor kesehatan yang semestinya menjadi perhatian utama.Permasalahan muncul ketika seseorang berusaha menolak takdir. Orang kulit tan (coklat tembaga) yang hidup di iklim tropis seperti di Indonesia ingin memiliki kulit putih bule seperti orang yang di iklim sub-tropis seperti Eropa, karena menganggap kulit putih bule itu cantik. Sebaliknya, banyak orang berkulit putih menganggap kulit tan itu adalah kulit yang sehat dan eksotis, sehingga mereka berusaha untuk memiliki kulit coklat dengan cara berjemur di terik matahari.Orang bule atau ras Caucasia yang secara genetis berkulit putih, melanosomnya (butiran pigmen) kecil, struktur melanin-nya (sel penghasil warna kulit) kecil-kecil dan berwarna coklat muda. Sedangkan orang Indonesia atau Asia yang berkulit coklat, melosomnya besar-besar dan berwarna coklat tua, tutur dr. Retno.Perbedaan karakter kulit tersebut seharusnya menjadi anugerah Tuhan agar manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan alam.Kita memiliki perbedaan iklim. Di Indonesia yang terletak di garis katulistiwa, sinar matahari langsung mengenai kulit kita setiap hari. Kalau di negara-negara sub-tropis, mataharinya tidak sepanjang tahun dan itupun dengan sudut jatuh yang miring. Selain itu, iklim tropis memiliki udara yang lembab dan sebaliknya di iklim sub-tropis dengan udara yang kering, tutur pendiri Ristra Indolab ini.Celakanya, banyak orang Indonesia dengan kegengsiannya suka memakai produk kosmetik impor yang harganya mahal, padahal produk itu belum tentu cocok untuk karakter kulit orang Indonesia.Yang lebih celaka lagi, menurut dr. Retno, banyak orang Indonesia ingin menjadi bule dengan konsep chemical peeling, proses pengelupasan kulit dengan zat kimia atau produk-produk pemutih yang mengandung merkuri. Efeknya memang secara instan kulit tampak putih, tapi itu tidak akan bertahan lama.Kadang kulitnya ketika terkena sinar matahari tampak merah seperti udang rebus, ungkap dr Retno serius.Penipisan kulit dan efek merkuri yang merusak lapisan pelindung kulit akan menjadi sangat berbahaya bila terkena sinar ultraviolet yang dikenal dengan sebutan UV A dan UV B karena kulit tidak memiliki lagi daya tangkal yang memadai.Ultraviolet ini, bila bertemu dengan oksigen dan terserap oleh lipid atau lemak kulit pada tubuh kita, akan beroksidasi. Hasilnya radikal bebas. Nah, kita tahu betapa bahayanya radikal bebas ini bila masuk ke sel-sel tubuh kita. Bukan saja merusak sel hingga menyebabkan penuaan dini kulit, bahkan bisa merusak DNA yang akan menimbulkan kanker. Kalau yang dirusak DNA pada kulit, hasilnya kanker kulit. Tapi kalau hasil oksidasi ini merusak DNA di organ tubuh, ya akan menyebabkan kanker di organ tubuh tersebut, dr Retno menjelaskan.Anehnya kemudian, untuk melindungi kulit, banyak orang menggunakan lotion SPF (sun protection factor).Ini salah kaprah. SPF saja tidak ada gunanya. Awalnya kosmetika luar negeri yang notabene digunakan oleh orang bule, mencoba menangkal UV B dengan menggunakan tabir surya yang mengandung SPF karena mereka tidak punya penangkal pigmen seperti kita. Dalam hal ini, pigmen yang mereka gunakan berkadar tinggi karena SPF tinggi mengandung paba (para amino benzoid acid) yang berfungsi fotosintetis, atau berfotosintesa untuk menghasilkan pigmen panahan paparan UV B tadi. Mengapa mereka membutuhkan pigmen penahan? Oleh karena kulit bule tidak memilikinya. Tidak seperti kulit kita yang sudah memiliki pigmen penahan karena pigmen kita jauh lebih besar butirannya daripada kulit bule. Nah kalau orang Asia memakai SPF tinggi, akan terjadi fotosintesa yang justru akan menghitamkan kulit, tutur dr Retno, yang tanggal 15 Mei 2013 lalu mendapat penghargaan Pelopor Kosmetik pH Balance dari SINDO dan Terra Foundation.Saran dr Retno, ubahlah paradigma bahwa cantik itu harus putih. Cantik itu adalah ketika kita memiliki kulit yang bersih dan sehat. Dan tidak ada yang instan, kita dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit dengan produk-produk kosmetik yang berkualitas, aman, dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak tergiur begitu saja dengan iklan promosi produk kosmetik.

CIRI CIRI DAN BAHAYA KOSMETIK BERMERKURI1 Februari 2012 pukul 17:54TIPS MEMBEDAKAN KRIM MERKURI BAGI PENGGUNA KOSMETIK

Selain dengan Pemeriksaan LABORATORIUM untuk mengetahui Kadar merkuri didalam suatu Krim.Sebenarnya Krim merkuri mempunyai ciri yang sangat khas.

Ciri-ciri itu sebagai berikut :

1. Krim Pada umumnyalengket.Sebagian lagi ada yang mencampurkan merkuri dengan bedak dingin (bedak jerawat), agar tampak lebih encer.2. Krim pada umumnya tidak HOMOGEN (tidak menyatu & kasar),bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.3. Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakanparfum menyengatutk menghilangkan bau logam merkuri tsb.4.Warna umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna utk kosmetik,umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil(cap kupu-kupu)warna kuningdanwarna krim putihnya pearly(mengkilat seperti mutiara)5. Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.6. Pada pemakaian awal meyebabkan Iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.7.Warna Putih pada kulit tidak lazim, umumnya pucat8.Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat(kurang 1 minggu, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih cepat memberikan warna putih)

9.Tidak timbul jerawat sama sekali, hal inidisebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein & melanin yang berfungsi utk melindungi radiasi paparan matahar juga sdh tdk berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun.Jerawat dalam keadaan normal adalah berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein di dalam kulit, hal ini juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah, bila anda lupa untuk melakukan kebersihan wajah, umumnya jerawat akan timbul, pada merkuri hal ini tidak terjadi lagi, karena struktur protein kulitnya telah berubah & menjadi rusak.10.Pori-pori tampak mengecil & halus, inisebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis & tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus. Untuk mengujinya anda bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sdh tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.11. Bila anda telah tercemar merkuri & pemakaian dihentikan, akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal.12.Bila pemakaian dihentikan akan bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata diwajah13. Warna Putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman14. untuk lebih lanjutnya dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan jaringan tubuh & menyebabkan kematian.15. Dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan cacat & kematian pada JANIN.

Krim merkuri juga dapat diidentifikasi dari gejala keracunan metabolisme tubuh, dengan gejala sbb :1. Pusing,2. Di orientasi ruang,3. Mual-mual,4. Tremor (gemetar),5. Susah Tidur,6. Gangguan Penglihatan,7. Gangguan Emosi,8. Depresi.9. Serta Lupa (pikun