bahan ajar acuan dan perancah I.doc

8/18/2019 bahan ajar acuan dan perancah I.doc

1/48

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata Kuliah Acuan dan perancah ini merupakan mata kuliah praktek yang menjelaskan tentang ruang

lingkup bagaimana pemasangan acuan dan perancah bouplank, pondasi telapak, kolom ,balok,

lantai dan tangga, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada Mata kuliah praktikum acuan dan

perancah ini ada hubungannya dengan pekerjaan beton baik untuk pegecoran kolom, balok, lantai

maupun tangga. Selain itu dalam buku ini , dibahas tentang teori dan praktikum acuan dan perancah

dan sekalian aplikasi teori. Karena kesalahan pada pemasangan acuan dan perancah pada suatu

konstruksi akan berakibat fatal .Buku ini tidak hanya menyajikan teori semata, akan tetapi buku ini

dilengkapi dengan panduan untuk melakukan praktikum pekerjaan acuan dan perancah . Sehingga,

diharapkan mahasiswa mampu mengoperasikan alat yang ada untuk pekerjaan acuan dan perancah.

B. Manfaat Mata Kuliah

Dengan mengikuti mata kuliah Kerja acuan dan perancah ini, mahasiswa akan menguasai

dan terampil dalam melaksanakan praktek sesuai dengan metode / prosedur yang tepat,

serta dapat menghasilkan hasil pekerjaan berupa parameter-parameter yang sangat

bermanfaat dan akan digunakan dalam kerja acuan dan perancah I, dan dengan demikian

mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami mengapa perlu mempelajari mata kuliah

kerja acuan dan perancah I.

C. Tujuan Instruksional

. !mum

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memahamii pekerjaan acuan dan

perancah mulai dari teori sampai pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

". Khusus

a# Mahasiswa dapat memilih sistem, rencana dan persiapan kerja yang baik meliputi $

• Spesifikasi pekerjaan perancah dan bekisting dikenali dan dipahami

• %okasi dan kebutuhan konstruksi bekisting diidentifikasi dari gambar pekerjaan beton

•

Sistem bekisting dipilih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan sistem perancah yangdigunakan

b#. Mahasiswa dapat melaksanakan pekerjaan persiapan pembangunan perancah meliputi $

• Material& kuantitas kebutuhan sistem perancah bekisting ditentukan sesuai dengan

kebutuhan dan spesifikasi konstruksi bekisting

• 'eralatan keamanan dan keselamatan diri dipilih, dan dipakai dengan benar.


2/48

• 'eralatan pertukangan dipilih dan dipakai secara benar dan dicek kemampuannya.

• Kunci titik acuan&garis&grid diletakkan secara tepat sesuai dengan gambar kerja atau

shop drawing .

c#. Mahasiswa dapat Membangun perancah al $

• 'erancah didirikan untuk menopang bekisting sesuai jumlah yang disyaratkan dan pada lokasi

yang telah ditentukan sesuai dengan shop drawing

• Bracing perancah dipasang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi untuk menjamin

kekakuan dan stabilitas bekisting.

• 'erancah dipotong sesuai dengan tinggi yang dibutuhkan dengan toleransi kesalahan ( " mm

setiap panjang ) m.

d#. Mahasiswa dapat membereskan pekerjaan

• *aerah kerja dibereskan.

• %imbah dan bahan-bahan sisa yang tidak diperlukan dibuang, sisa kayu yang masih

dapat dipakai disimpan.

• 'eralatan dan alat bantu

e# Setelah mengikuti semua kegiatan belajar mengajar di dalam perkuliahan mata kuliah ini secara

proaktif mulai dari pertemuan + sampai dengan pertemuan ke , maka mahasiswa diharapkan

dapat $

• mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menjelaskan setiap bagian dari acuan dan

perancah

• mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menyebutkan syarat syarat dari acuan dan

perancah

• mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menyebutkan bahan dan alat acuan dan

perancah.

• . mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan dapat menerangkan alat keselamatan kerja dalam

pekerjaan acuan dan perancah.

"


3/48

+.'/*A0!%!A/

I.Prisip Dasar acuan dan Perancah

. 'engertian Acuan dan 'erancah

Acuan dan perancah merupakan Suatu Konstruksi 'embantu 1ang Bersiat Sementara yang

berupa cetakan &mal 2beserta pelengkapnya# pada bagians samping, bawah dari suatu

Konstruksi Beton yang dikehendaki

." .Syarat acuan dan perancah

• Kuat

• Kokoh&stabil

• 3idak bocor

• Mudah dibongkar

• konomis

• Bersih

)


4/48

1.3. Bahan Acuan dan Perancah

'apan acuan dan tiang perancah yang digunakan biasanya dari kayu yang harganya murah dan mudah

dikerjakan. 4uga dapat dipergunakan pelat-pelat baja, pelat seng bergelombang, plywood dan lain

sebagainya. Meskipun acuan dan perancah dibuat dari kayu yang murah, tetapi kayunya harus cukup

baik dan tidak boleh terlalu basah, sebab kayu yang terlalu basah akan mudah melengkung dan pecah.

!kuran papan acuan biasanya adalah tebal "-) cm dan lebarnya 5-"6 cm. !ntuk perancah biasanya

digunakan kasau 7&8 atau 5&9 cm, namun banyak juga yang menggunakan perancah dari bambu.

'erkembangan yang terjadi dewasa ini, banyak digunakan acuan yang telah siap rakit, papan acuan

dari pelat baja, sedang perancahnya menggunakan frame scafolding .

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

• Kayu

• Multipleks

• 'aku

• Benang

1.4. Bahan Pelepas Cetakan

Berfungsi untuk mempermudah pelepasan atau mengurangi daya lekat antara cetakan dan

beton. Bahan-bahan yang digunakan:

• minyak pelumas

7


5/48

• Meni

• Air

• Kapur

• 'lastik

1.5. Persyaratan Acuan dan Perancah

• Syarat-syarat mengenai acuan dan perancah adalah sebagai berikut

• Dapat menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk,ukuran, dan batas-

batas sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar kerja.

• Kokoh dan cukup rapat, sehingga dapat dicegah adanya kebocoran adukan beton

• !arus diberi ikatan-ikatan secukupnya, sehingga dapat terjamin kedudukan dan

bentuk yang tetap.

• "erbuat dari bahan yang tidak mudah menyerap air dan direncanakan sedemikian

rupa, sehingga mudah dibongkar tanpa menyebabkan kerusakan beton.

• #ersih dari kotoran serbuk gergaji, potongan kawat pengikat dan kotoran lainnya.

• $pabila acuan dan perancah harus memikul beban yang besar dan/atau dengan

bentang yang besar atau memerlukan bentuk khusus, maka harus dilakukan

perhitungan dan gambar kerja khusus.

1.6. Perencanaan Acuan

• !al-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan/membuatnacuan dan

perancah adalah• Kecepatan dan cara pengecoran beton.

• #eban yang harus dipikul, termasuk beban, horisontal dan beban kejut.

• Selain kekuatan dan kekakuan acuan, kestabilitas juga perlu diperhitungkan dengan

baik.

• "iang-tiang acuan dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan

mudah distel dengan baji. "iang-tiang acuan tersebut tidak boleh mempunyai lebih

dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping. #ambu sebaiknya tidak

digunakan sebagai tiang acuan.

5


6/48

1.7. Cara menyambung papan

1.. !ambungan gelagar dengan tiang perancah

Sambungan gelagar dengan tiang pada konstruksi sederhana, gelagarnya memakai papan

sambungan dengan tiang cukup dipakukan saja.

!ntuk konstruksi seperti in yang memikul beban berat, gelagarnya memakai balok 8&"

untuk gelagar utama,sedang pembaginya ukuran 5&9.

8


7/48

1." !ambungan Tiang dengan Tiang

Sambungan tiang dengan tiang penempatan sambungan ini jangan diletakan pada tengah dari

tinggi tiang karena daerah ini terjadi tekuk yang paling besar dan peletakan ini untuk satu dan

yang lainya jangan segaris lurus,

9


8/48

1.1#. Pemakuan

• 'emakuan yang berhubungan langsung dengan cetakan berfungsi sebagai pegangan

agar tidak bergeser, sehingga pemakuan hanya sedikit saja dan panjang paku tidak

terlalu panjang

• !ntuk pemakuan yang lain minimal dua buah paku dan dibuat tidak segaris.

1.11 .Pembongkaran

• 'embongkaran dilakukan apabila umur beton telah mencapai umur "; hari

• 'ada cetakan samping pembongkaran bisa dilakuka lebih dahulu dari pada cetakan

bawah.

1.1$. Type pekerjaan bekisting

#.sistem kon


9/48

b#.penguasaan teknologi..........S*M

c#.ketersediaan peralatan

d#.ekonomis

&ob I' (embuat Papan Duga

Tujuan pekerjaan '

Mahasiswa dapat memasang papan duga di lapangan

Mahasiswa dapat menentukan kedataran, dan kesikuan dari suatu konstruksi bangunan

Mahasiswa dapat menentukan As suatu bangunan

+. *asar 3eori

?ungsi papan duga sebagai pedoman sementara dari$

• As bangunan

• %etak bangunan

• Ketinggian bangunan

%etak papan duga

@


10/48


11/48

• prosedur dan pengoperasian tempat kerja

• prosedur kerja

• kualitas bahan

• prosedur pengendalian kualitas

• penggunaan dan perawatan perlengkapan

• kepedulian terhadap spesifikasi pekerjaan

+++.Keselamatan Kerja

a#, 'ersyaratan kesehatan dan keselamatan kerja harus mengacu pada undang-undang

atau

peraturan daerah yang berlaku, dan setidaknya mencakup$

• lingkungan dan keselamatan tempat kerja

• perlengkapan dan pakaian keselamatan kerja

• penggunaan peralatan dan perlengkapan

• penanganan bahan

• perlengkapan keselamatan

• lantai kerja

• pekerjaan yang dilakukan di atas perancah

• resiko keselamatan

b#. 'erlengkapan dan pakaian keselamatan kerja meliputi$

• sepatu kerja

• sarung tangan

• helm proyek

• pakaian kerja

+. 'eralatan dan perlengkapan dapat meliputi tetapi tidak terbatas pada$

• alat ukur meteran

• waterpas&penyipat datar

• pesawat penyipat datar


12/48

• benang

• unting-unting

• siku&pasekon

• mistar

• perancah

• bangku kerja

• palu

• pahat

• bor

• gergaji

.%angkah Kerja

"


13/48


14/48

7


15/48

5


16/48

• 3ambahkan ukuran peil dengan "5 cm , dan leangkaikan papan yang telah terketam rata pada bagian tebalnya, ketiang papan duga,

• Menentukan as bangunan pada papan duga dengan bantuan benang dan unting-unting

8


17/48

• Membuat sudut siku-siku pada masing-masing sudut bangunan.

• Membuat tanda as bangunan,ketinggian papan duga terhadap 6,66 dengan meni.

'enjelasan defenisi

, 'embantu : fungsinya hanya untuk membantu membentuk beton hingga mengeras.

". Sementara $ bila beton telah mengeras&cukup umur, maka acuan dan perancah segera

dibongkar

).Kkuat

• Mampu menahan beban yang ada

a# Berat beton dan tulanagan

b# Beban pelaksana

c# Beban bekisting diatasnya

7.Kokoh&stabil

• Mampu menahan gaya dari samping sehingga konstruksi tidak bergoyang tidak

berubah kedudukan atau bergeser

9


18/48

5. Mudah dibongkar

• Mudah dibongkar tampa merusak beton maupun bahan acuan dan perancah

• Sehingga ada perhatian pada

Samsbungan atau joint antar elemen

'emakuan

ara pembongkaran

&)B. II C*T+,+- P)-D+!I

3ujuan 'ekerjaan$

Setelah melakukan pekerjaan ini diharapkan mahasiswa dapat$

. menyebutkan jenis pondasi beton bertulang yang dapat dicetak ditempat

". Memilih bahan yang sesuai untuk pembuatan bekisting pondasi menerus dan setapak.

). Membuat papan duga pondasi

7. Menentukan As pondasi

5. Menyambung papan cetakan sesuai peraturan yang berlaku

8. Merangkai bekisting pondasi menerus

9. Menyetel pondasi setempat

;. Menghitung kebutuhan bahan sesuai gambar kerja.

+.*asar 3eori

*iantara jenis pondasi adalah pondasi lajur, dimana pondasi ini langsung bersatu

dengan sloop.

'emasangan papan acuan hanya untuk sisi tegaknya saja, sedangkan sisi miringnya,

bila terlalu curam tidak perlu dipasang.

'emasangan cetakan dilakukan setelah pekerjaan pemasangan tulangan selesai.

++.Bahan yang dipakai meliputi$

a# Bahan

• balok&batang kayu

• bambu

;

Gambarcetakanpondasi

20

15

40

5

20

80

C

DD

E E

A

B B

A


19/48

• paku

• Multipleks

b#. 'ersyaratan 4aminan Kualitas meliputi$

prosedur dan pengoperasian tempat kerja

prosedur kerja

kualitas bahan

prosedur pengendalian kualitas

penggunaan dan perawatan perlengkapan

kepedulian terhadap spesifikasi pekerjaan

+++. Keselamatan Kerjaa#.'ersyaratan kesehatan dan keselamatan kerja harus mengacu pada undang-undang atau


lingkungan dan keselamatan tempat kerja

perlengkapan dan pakaian keselamatan kerja

penggunaan peralatan dan perlengkapan

penanganan bahan

perlengkapan keselamatan

lantai kerja

pekerjaan yang dilakukan di atas perancah

resiko keselamatan


sepatu kerja

sarung tangan

helm proyek

pakaian kerja


@


20/48

alat ukur meteran

waterpas&penyipat datar

pesawat penyipat datar

benang

unting-unting

siku&pasekon

mistar

perancah

bangku kerja

palu

pahat

bor

gergaji

, langkah kerja

'elajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan

Buat papan duga untuk menentukan letak pondasi, meliputi benang as maupun benang

batas kiri kanan

*isamping mengerjakan papan duga, dalam waktu bersamaan dapat pula dilakukan

pekerjaan pabrikasi tulangan.

Setelah ditentukan letak pondasi &as pondasi , dilakukan pekerjaan merangkai

tulangan ditempatnya.

3ancapkan tiang * berpatokanpada benang dengan jarak antar tiang arah panjang ;6

cm.

Membuet cetakan A dan B dengan lebar dan panjang sesuai gambar.

Memasang papan pada tiang d setinggi 65 cm dari dasar tanah . ek kedtaran

dengan waterpas.

Membuat papan siku kemudian memasangkan dengan ketinggian ); cm dari dasar

tanah,dipakukan pada papan dan tiang *. Antara kiri dan kanan dile


21/48

Memasang papan B dengan ketinggian 5 cm dari dasar tanah dan dile


22/48

""


23/48

")


24/48

&)B III.C*T+,+- ,))(

3ujuan pekerjaan$

. menyebutkan macam-macam bentuk kolom

". membua acuan kolom segi empat,segi delapan, kolom berpenampang bulat

). merangkai bekisting kolom segi empat, delapan dan bulat

7. membuat garis siku di lapangan

5. menyetel bekisting kolom segi empat, delapan dan bulat

8. menyetel beberapa bekisting dalam satu garis.

+.*asar 3eori

.papan cetakan kolom

• etakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks .untuk kolom berpenampang

lluas ,apabila acuannya menggunakan papan maka perlu menyambung papn cetakan

tersebut denganabeberapa klam perangkai. 1ang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari

sambungan sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah-

celah.

• pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang ditempat dengan

bantuan penjaga jarak atau beton deking. kemudian dilakukan pengecekan ketegakan

bekisting kolom dengan menggunakan unting-unting atau teodolit. untuk mestabilkan

kedudukan.ketegakan kolom kelurusan terhadap kolom lain ,dipasang skor.

". Klam 'erangkai

• Klam perangkai dibuat dengan memanfaatkan sisa &potongan kayu yang tidak

terpaka,asalkan panjangnya masih cukup panjang selebar cetakan yang akan

disambung dan lebar klam perangai 6 cm

• 4arak klam perangkai tergantung dari besar kecilnya kolom yang dibuat, semakin

besar kolom yang dibuat semakin rapat jaraknya, begitu pula sebaliknya.Biasanya

dibuatberkisar antara 76-86 cm.

"7


25/48

). 'apan 'enjepit etakan

• ?ungsi penjepit ini adalah untuk menahan cetakab agar tidak pecah ketika beton dicor.

'enjepit ini dipasng sesuai dengan jarak klam perangkai yang dibuat. 'anjang penjepit

tergantung dari ukuran-ukuran kolom yang dibuat.

• 'emasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang ditempatnya

dengan bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan

ketegakan begisting kolom dengan menggunakan unting-unting atau theodolit.

• !ntuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan kelurusan terhadapkolom yang

lain dipasan skor.

"5


26/48

++. Bahan yang dipakai meliputi$

a# Bahan


• bambu

• paku

• Multipleks



prosedur kerja

kualitas bahan





a#.'ersyaratan kesehatan dan keselamatan kerja harus mengacu pada undang-undang atau





penanganan bahan


lantai kerja


resiko keselamatan


sepatu kerja

sarung tangan

"8


27/48

helm proyek

pakaian kerja


alat ukur meteran



benang

unting-unting

siku&pasekon

mistar

perancah

bangku kerja

palu

pahat

bor

gergaji

. %angkah kerja

• Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan

• Menyiapkan peralatan,bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan

• >angkaikan papan-papan sebagai cetakan kolom dengan menggunakan klam

perangkai,sesuai dengan ukuran yang tercantum digambar kerja

• Buat papn duga, tentukan letak as kolom.

• 'asang tulangan beserta penjaga jarak2tebal selimut beton# pada tempatnya.

• %etakkan cetakan pad tempatnya

• *irikan tiang perancah dengan jarak antara tiang perancah adalah lebar kolom

ditambah "D )5 cm.

• >angkaikan tiang acuan dengan papan gelagar. 4arak gelagar sama dengan jarak klam

perangkai, tetapi diukur dari as klam perangkai.

"9


28/48

• 3iang acuan harus tegak

• Memasang papan penjepit untuk bagian atas bawah terlebih dahulu, bagian tengah

menyusul setelah cetakan kolombenar-benar telah tegak.

• !ntuk menegakkan kolom dipakai unting-unting.

• Kedudukan kolom harus benar-benar tegak dan siku&lurus terhdap kedudukan kolom

yang lain.

";


29/48

Eambar 'enyetelan Kolom

"@


30/48


31/48

• !ntuk mencegah bagian bawah bekisting terbuka saat beton dicor, harus dibuat klam

penjepit, dapat berupapapn ataupun balok kayu ukuran 5&9.

• Sedangkan untuk balok yang tigginya lebih dari 55 cm, pada cetakan samping perlu

ditahan untukmenahan lentur dan dibuatkan skor.

C.Tiang prancah.

• Acuan dapat menumpu pada satu tiang ataupun dua tiang, sesuai keperluannya.apabila

menggunakan satu tiang maka perletakan tiang dipasang ditengah, dan bila

menggunakan dua tiang maka perletakannya pada bagian tepi.

• 4arak antar tiang arah memanjang dibuat sama dengan jarak klam perangkai, sedang

jaark tiang arah lebarnya tergantung dari lebar balok

• !ntuk perancah dari kayu untuk menyetel ketinggian, di bagian bawah tiang perancah

diberi baji, sehingga akn memudahkan menaik-turunkan ketinggian yang

ditentukan.sedangkan bila perancah dari baja untuk menyetel ketinggian sudah

terdapat ulir yang berfungsi untuk meaik-turunkan ketinggian tiang perancah.

• Agar tiang perancah tidak amblas kedalam tanah dipakai papan alas.

)


32/48

II. Bahan 0ang Dipakai (eliputi'

a bahan


• bambu

• paku

• Multipleks



prosedur kerja

kualitas bahan




+++. Keselamatan Kerja

a#.'ersyaratan kesehatan dan keselamatan kerja harus mengacu pada undang-undang atau





penanganan bahan


lantai kerja


resiko keselamatan


sepatu kerja

sarung tangan

)"


33/48

helm proyek

pakaian kerja


alat ukur meteran



benang

unting-unting

siku&pasekon

mistar

perancah

bangku kerja

palu

pahat

bor

gergaji

.%angkah Kerja

• Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan.

• Menyiapan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan.

• >angkaikan papan-papan sebagai cetakan balok dengan menggunakan klam

perangakai sesuai dengan ukuran yang tercantum di gambar kerja.

• *irikan tiang perancah dengan jarak antara tiang perancah sama dengan jarak klam

perangkai.

• 3iang perancah dilakukan ke arah panjangnya dengan skor.

• Menimbang dan memasang gelagar.

• %etakkan cetakan pada tempatnya diatas gelagar.

• 'asang klam penjepit dan skor bagian atas.

))


34/48

• 'asang tulangan beserta penjaga jarak 2tebal selimut beton# pada tempatnya

• 'eriksa kesikuan balok dan sambungan antara balok dan kolom.

)7


35/48

)5


36/48

&)B ./ C*T+,+- +-T+I

Tujuan pekerjaan '

Mahasiswa dapat memasang dan merakit acuan lantai.

Mahasiswa dapat memasang dan menyetel acuan dan perancah lantai

Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan untuk lantai

+. *asar 3eori

A. 3iang perancah

• 3iang perancah dipasang diatas landasan papan yang berada diatas tanah dengan

tujuan agar tiang perancah masuk kedalam tanah. 3iang-tiang tersebut diperkuat

dengan skor, dan jika terlalu tinggi dipasang papan pencegah tekuk.

B.Eelagar

• Eelagar dipakukan pada tiang bagian atas sesuai dengan ketinggian yang

ditentukan dengan bantuan benang untuk menentukkan ketinggian gelagar,

dipasang profil, atau menggunakan batas tepi cetakan balok bagian dalam.

'emasangan dimulai dari tepi kebagian tengah.

. Acuan lantai

)8


37/48


38/48

kualitas bahan




+++. Keselamatan Kerja

a# 'ersyaratan kesehatan dan keselamatan kerja harus mengacu pada undang-undang atau





penanganan bahan


lantai kerja


resiko keselamatan


sepatu kerja

sarung tangan

helm proyek

pakaian kerja


alat ukur meteran



benang

unting-unting

siku&pasekon

mistar

perancah

);


39/48

bangku kerja

palu

pahat

bor

gergaji

. %angkah Kerja



• *irikan tiang perancah yang akan digunakan untuk menimbang gelagar

• Menimbang gelagar.

• *irikan tiang perancah 1A/E %A+/

• 3iang perancah dkakukan kearah panjangnya dengan skor.

• Memasang gelagar

• Memasang cetakan lantai diatas gelagar yang sudah terpasang.

)@


40/48

&)B /I . C*T+,+- T+-22+

3ujuan pekerjaan

.Mahasiswa dapat menyebutkan syara-syarat tangga, bagian-bagian tangga.

".Mahasiswa dapat merencanakan tata letak tangga, ukuran tangga,tangga tanpa bordes,

tangga dengan bordes

).menjelaskan bagian tangga, memilih bahan untuk bekisting tangga,menghitung kebutuhan

bahan,merangkai bagian-bagian bekisting tangga.

7.Mhasiswa dapatmendirikan tiang perancah tangga danmenyetel bekisting tangga.

+.*asar 3eori

3angga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting karena membawa prestise bagi

penghuni bangunan tersebut. 3etapi sekarang bila membuat bangunan disertai tangga sudah bukan

barang kemewahan lagi. +ni tidak lain karena tanah yang dipunyai tidak luas maka pengembangannya

harus ke atas dan pasti memerlukan tangga.

3angga harus memenuhi syarat-syarat antara lain$

*ipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti memerlukan

Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari

Mudah dijalani

Berbentuk sederhana dan layak dipakai

3angga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya pada suatu bangunan.

Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya mempunyai kemiringan F 76G. 4ika

mempunyai kemiringan lebih dari 75G pada waktu menjalani akan berbahaya terutama dalam arah

turun. Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran optrade 2tegak# dan aantrede

2mendatar# harus sebanding.

76


41/48

>umus tangga$

Aantrade ( " Hptrade C 59 sampai dengan 86 cm

Pertimbangan

'anjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu rata-rata 59 86 cm. Menurut

penelitian pada saat mengangkat kaki dalam arah


42/48


prosedur kerja

kualitas bahan





a#. 'ersyaratan kesehatan dan keselamatan kerja harus mengacu pada undang-undang atau





penanganan bahan


lantai kerja


resiko keselamatan


sepatu kerja

sarung tangan

helm proyek

pakaian kerja


alat ukur meteran



7"


43/48

benang

unting-unting

siku&pasekon

mistar

perancah

bangku kerja

palu

pahat

bor

gergaji

.%angkah Kerja



• *engan bantuan benang tentukan kemiringan tangga

• Mendirikan tiang perancah, jangan lupa diskor.

• Menimbang gelagar

• Memasang gelagar

• Memasang cetakan bawah dan samping

• Memasng perkuatan dari cetakan tangga , yaitu papan penjepit dan skor atas.

Sebelumnya dicek ketegakan dan kesikuan cetakan.

• Melukis antrede dan optrede pada cetakan samping

• Memasang klos untuk optrede

• Memasang dan merangkai tulangan

• Memasang cetakan optrede

• Memasang penguat cetakan optrede

atatan$

Bagian atas gelagar diserut miring mengikuti kemiringan tangga

7)


44/48

'emakuan pada multipleks jangan terlalu banyak

'enggambran optrede dan antrede dengan bantuan waterpas dan siku.

3iang perancah harus diberi alas dari papan.

%ambar Konstruksi "angga #eton

77


45/48


46/48

78


47/48

79


48/48

>?>/S+

Anonim. 'etunjuk 'raktek Bangunan Eedung, *'MK @@;"

Anonim 2@9@#. Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia NI-5 I 1961. Bandung. 1ayasan

F. Wigbout Ing, Pedoman tentang Bekisting Erlangga, jakarta 1984Benny Puspantoro Ir.Ing.!". #onstruksi Bangunan $edung bertingkat %enda&, 'ni(ersitas )tmajaya*ogjakarta, 199+

ein- ri"k Ilmu #onstruksi #ayu, #anisius, *oyakarta, 199+!endarko Stephanus, Ir, bahan &raktek #eton 'rlangga, (akarta, )*+Dipohusodo Istimawan, engenal acuan beton bertulang direktorat (enderal ipta Karya D

& dan "enaga 0istrik, &eraturan #eton #ertulang Indonesia 1.Direktorat penyelidikan asalah bangunan, Direktorat (enderal ipta Karya. Departemen

& dan "enaga 0istrik, &KKI 1.I 2.)*3).

bahan ajar acuan dan perancah I.doc

Documents

Transcript of bahan ajar acuan dan perancah I.doc