BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian...
Transcript of BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian...
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
BAHAN AJAR
MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI
(Frekuensi Masalah Kesehatan)
OLEH
LIA AMALIA
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERITAS NEGERI GORONTALO
2012
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
BAHAN AJAR
Nama Mata Kuliah : Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Kode MK : 8314-2-1032
Jumlah SKS : 2 SKS
1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah prinsip-prinsip epidemiologi diperuntukkan untuk mahasiswa
yang terdaftar pada program studi kesehatan masyarakat (S1) dan menjadi
mata kuliah wajib untuk seluruh mahasiswa kesehatan masyarakat.
Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa tentang
konsep dasar epidemiologi, yang meliputi; pengertian, sejarah dan tokoh
epidemiologi, trias epidemiologi, riwayat alamiah penyakit, upaya-upaya
pencegahan, frekuensi masalah kesehatan, hubungan asosiasi, survailans
hingga penelitian epidemiologi.
2. Tujuan Pembelajaran
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan
determinat penyakit, serta upaya pengendalian penyakit tersebut. Ilmu
epidemiologi telah berkembang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan,
sehingga ilmu ini hampir meliputi seluruh aspek kehidupan, bukan hanya
tentang penyakit menular saja tapi aspek sosial perilaku sampai genetik dan
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan
untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep dasar epidemiologi,
Untuk memperluas perspective mahasiswa berbagai studi epidemiologi juga
akan didiskusikan dan dipresentasikan. Mata kuliah prinsip-prinsip
epidemiologi adalah mata kuliah inti pada program studi ilmu kesehatan
masyarakat yang akan memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk berfikir
kritis, logis dan sistematik menurut kaidah ilmiah. Penguasaan desain studi
yang baik memberi keterampilan khsusus bagi mahasiswa untuk selalu meneliti
dan mencari fakta-fakta ilmiah yang menjadi dasar yang kuat dalam
penyusunan kebijakan untuk mengembangkan evidence base planning.
3. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan
prinsip-prinsip epidemiologi
4. Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian, peranan dan ruang lingkup epidemiologi
2. Menjelaskan tujuan, jangkauan dan jenis-jenis epidemiologi
3. Menjelaskan sejarah perkembangan epidemiologi dan tokoh-tokoh yang
berperan dalam perkembangan epidemiologi
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
4. Menjelaskan segitiga epidemiologi, karakteristik segitiga epidemiologi &
konsep person, place dan time
5. Menerangkan pengertian, tahap-tahap dan manfaat riwayat alamiah
penyakit
6. Menjelaskan tingkat pencegahan dan bentuk upaya pencegahan
7. Menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, validitas, reliabilitas dan yield
dalam proses pelaksanaan screening
8. Menghitung Frekuensi Masalah Kesehatan
9. Memberikan contoh hubungan semu, hubungan asosiasi kausal dan
hubungan asosiasi non kausal
10. Menerangkan definisi, tujuan, sumber, manajemen serta pendekatan
survailans
11. Menjelaskan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data
12. Menguraikan tujuan penelitian epidemiologi, hipotesis dan bentuk
penelitian epidemiologi serta sumber bias.
5. Susunan Bahan Ajar
POKOK
BAHASAN
SUB POKOK
BAHASAN
DOSEN
BAB I Pendahuluan
(Pengantar Mata
Kuliah
Kontrak
Perkuliahan
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
BAB II Mengenal
Epidemiologi
Pengertian
Epidemiologi
Peranan dan
Ruang Lingkup
Epidemiologi
Tujuan
Epidemiologi
Jangkauan
Epidemiologi
Jenis-jenis
Epidmiologi
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
BAB III Sejarah dan Tokoh
Epidemiologi
Sejarah
Perkembangan
Epidemologi
Tokoh
Epidemiologi
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
BAB IV Trias Epidemiologi Segitiga
Epidemiologi
Karakteristik
Segitiga
Epidemiologi
Person, Place
and Time
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
BAB V Riwayat Alamiah
Penyakit
Proses
Perkembangan
penyakit
Pola
Penyebaran
Penyakit
Manfaat
Riwayat
Alamiah
Penyakit
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
BAB VI Upaya
Pencegahan
Tingkat
Pencegahan
Bentuk Upaya
Pencegahan
Screening (Uji
Tapis)
Proses
pelaksanaan
screening
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
BAB
VII
Frekuensi
Masalah
Kesehatan
Arti dan
penggunaan
frekuensi
penyakit
Insidensi dan
prevalensi
Rate, Ratio dan
Proporsi
Lia Amalia, S.KM, M.Kes
BAB
VIII
Hubungan
Asosiasi
Hubungan
Semu
Hubungan
Asosiasi Kausal
Hubungan
Asosiasi Bukan
Kausal
Sirajuddien S. Bialangi,
S.KM, M.Kes
BAB IX Survailans Definisi
survailans
Tujuan
survailans
Sumber
Survailans
Manajemen
Survailans
Pendekatan
Survailans
Sirajuddien S. Bialangi,
S.KM, M.Kes
BAB X Pengumpulan
Data
Sumber data
Metode
pengumpulan
data
Teknik
pengumpulan
data
Sirajuddien S. Bialangi,
S.KM, M.Kes
Bab XI Penelitian
Epidemiologi
Tujuan
penelitian
epidemiologi
Hipotesis
dalam
penelitian
epidemiologi
Bentuk
penelitian
epidemiology
Sumber Bias
Sirajuddien S. Bialangi,
S.KM, M.Kes
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
6. Petunjuk Bagi Mahasiswa
a. Kuliah dengan beban 2 sks meliputi tatap muka 100 menit, dan kerja
mandiri sekitar 1-2 jam berupa aktifitas belajar kelompok dan diskusi.
b. Kuliah tatap muka akan didukung oleh bahan ajar dan print out yang dapat
dikomparasikan dari berbagai sumber.
c. Pembelajaran kelompok menjadi bagian yang penting dalam mata kuliah ini
dan partisipasi peserta menjadi bagian dari evaluasi studi.
d. Setiap awal perkuliahan selalu diawali dengan quis/pertanyaan untuk
mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat menerima atau mengerti
terhadap materi yang telah disampaikan/dijelaskan pada minggu
sebelumnya.
e. Pengelompokan peserta berdasarkan pembagian materi dengan jumlah
anggota perkelompok sekitar 5-6 orang.
f. Diskusi kelompok dipresentasikan dan di review secara kritis oleh
mahasiswa lain, sehingga dalam diskusi kelompok aka nada penilaian
individu dan penilaian kelompok
7. Ringkasan isi
Alasan mendasar dari subjek mata kuliah ini adalah bahwa peserta didik
membutuhkan konsep dasar berpikir secara epidemiologi dalam menganalisis
masalah kesehatan. Secara ringkas isi masing masing bab akan dijelaskan
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
sebagai berikut; Bab 1 . Pendahuluan, pada bab 1 membahas tentang kontrak
perkuliahan. Bab 2 Mengenal Epidemiologi, pada bab 2 membahas tentang
Pengertian, Peranan dan Ruang Lingkup, Tujuan, Jangkauan dan Jenis-jenis
Epidemiologi, Bab 3. Sejarah dan Tokoh Epidemiologi. Bab ini membahas
tentang sejarah Perkembangan Epidemologi dan berbagai studi pencapaian
epidemiologi. Bab 4. Trias Epidemiologi. Bab ini membahas tentang segitiga
epidemiologi, karakteritik segitiga epidemiologi dan konsep person, place and
time. Bab 5. Riwayat Alamiah Penyakit. Bab ini membahas Pola Penyebaran
Penyakit, Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit dan Proses Perkembangan
penyakit. Bab 6. Upaya Pencegahan, bab ini membahas Tingkat Pencegahan,
Bentuk Upaya Pencegahan, Screening (Uji Tapis) dan Proses pelaksanaan
screening. Bab 7. Frekuensi Masalah Kesehatan, bab ini membahas tentang Arti
dan penggunaan frekuensi penyakit, Insidensi dan prevalensi, Rate, Ratio dan
Proporsi. Bab 8 Hubungan Asosiasi, bab ini membahas tentang hubungan
semu, hubungan asosiasi kausal, hubungan asosiasi bukan kausal. Bab 9
Survailans, bab ini membahas tentang definisi survailans, tujuan survailans,
sumber survailans, manajemen survailans dan pendekatan survailans. Bab 10
pengumpulan data, bab ini membahas Sumber data, Metode pengumpulan data
dan Teknik pengumpulan data. Bab 11 Penelitian epidemiologi, bab ini
membahas Tujuan penelitian epidemiologi, Hipotesis dalam penelitian
epidemiologi, Bentuk penelitian epidemiologi dan Sumber Bias.
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
8. Evaluasi
Penilaian pembelajaran berdasarkan partisipasi aktif dalam kelompok,
penugasan mandiri, mid semester dan final test. Standar Penilaian Standar
penilaian mengikuti pedoman Universitas Negeri Gorontalo yang membagi nilai
menjadi 5 tingkat kelulusan yaitu: A: ≥85 B: 70 – 85 C: 60 – 69 D: 50 – 59 dan
E: < 50% (gagal, harus mengulang perkuliahan) Perlu diingat oleh mahasiswa,
bahwa IPK terendah yang diinginkan PS adalah 2,75 sehingga nilai yang dapat
dikatakan baik adalah minimal B.
9. Tim Pengajar
Penanggung jawab : Lia Amalia, S.KM, M.Kes.
Email : [email protected]
Handphone : 085240256079
Anggota Tim Pengajar : Sirajuddien S Bialangi, S.KM, M.Kes.
10. Teks dan materi pendukung
a. Buku teks:
1) Azwar, Asrul. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi, Binarupa Aksara,
Jakarta, 1999
2) Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D., Introduction
to Epidemiology. USA : Open University Press ; 2005
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
3) Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Basic epidemiology. Geneva: World
Health Organization; 1993. p. 133
4) Budiarto, Eko, Anggraeni, dewi. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC ;
2002.
5) Budiarto, Eko dan Anggraeni Dewi. Pengantar Epidemiologi Edisi Ke-2,
Buku Kedokteran, Bandung, 2001
6) Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian Kedokteran, Buku Kedokteran,
Bandung, 2000
7) Bustan, Nadjib. Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Makassar, 1999
8) Bustan, Nadjib. Pengantar Epidemiologi, FKM-Unhas, Makassar, 1997
9) Center for disease Control and Prevention, Principles of Epidemiology in
Public health Practise, 3rd edition. Atlanta : U.S Department of Health
and Human services
10) Mukti, Bhismar. Prinsip dan metode Riset Epidemiologi Edisi Ke-2 Jilid
Pertama, UGM, Yogyakarta, 2001
11) Noor, Nur Nasry, Epidemiologi. Makassar : HUP ; 2004
12) Noor, Nasri Nur, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, 2000
13) Subaris, Heru dkk, Manajemen Epidemiologi, Media Pressindo,
Yogyakarta, 2004
14) Sutrisna, Bambang. Pengantar Metoda Epidemiologi, Dian Rakyat, 1994
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
b. Jurnal:
1) http://bmj.bmjjournals.com (gratis untuk artikel tertentu bagi pengakses
di negara berkembang)
2) http://highwire.stanford.edu/lists/devecon.dtl (gratis untuk artikel
tertentu bagi pengakses di negara berkembang)
3) http://www.who.int/buletin/en (gratis)
c. Penelusuran data:
1) http://www.eldis.org
2) http://scholar.google.com
d. Badan-badan internasional:
1) http://www.globalhealth.org
2) http://www.who.int
3) http://www.worldbank.org
e. Lembaga pemerintahan dan badan-badan nasional
1) http://depkes.go.id
2) http://sjsn.menkokesra.go.id
3) http://www.kebijakankesehatanindonesia.net
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Pertemuan 10 – 11
Frekuensi Masalah Kesehatan
Bab I. Pendahuluan
A. Pengantar
Frekuensi terjadinya penyakit dan kematian pada penduduk bervariasi
dari waktu ke waktu. Prinsip-prinsip dan metode epidemiologi digunakan untuk
menjelaskan frekuensi dan determinan kejadian-kejadian tersebut. Pada bagian
ini membahas mengenai arti dan penggunaan frekuensi penyakit, Insidensi dan
prevalensi dan Rate, Ratio dan Proporsi yang digunakan untuk mengukur
frekuensi dari mortalitas dan morbiditas dalam sebuah populasi.
B. Ruang lingkup
Pada bagian ini membahas mengenai arti dan penggunaan frekuensi
penyakit, Insidensi dan prevalensi dan Rate, Ratio dan Proporsi perhitungan
kasus baru, perhitungan kasus lama/ prevalensi penyakit, dan ukuran
mortalitas.
C. Kaitan Materi
Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari mengenai konsep dasar
epidemiologi dan komponen-komponen pendekatan epidemiologi. Pada bagian
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
ini lebih membahas komponen-komponen tersebut yang diperkenalkan dengan
pertanyaan what, who, where, when, dan why dan menemukan bagaimana
penggunaannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam
penelitian epidemiologi.
D. Sasaran pembelajaran modul
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengumpulan data terkait dengan tugas yang akan diberikan
2. Menghitung frekensi masalah kesehatan
3. Menyusun suatu laporan
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Bab II. Pembelajaran
A. Informasi Kontrak Pembelajaran
Kontrak pembelajaran mata kuliah prinsip-prinsip epidemiologi tertuang
pada rancangan pembelajaran mata kuliah.
B. Keterkaiatan Mata Kuliah Dengan Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat
menerapkan perhitungan rate, ratio, dan proporsi untuk menentukan angka
morbiditas dan mortalitas dengan turun langsung ke lapangan dan menyusun
sebuah laporan.
C. Ruang lingkup mata kuliah
Ruang lingkup pada bagian ini membahas mengenai :
1. Pengertian Frekuensi Masalah Kesehatan
Frekuensi Masalah Kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya
suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang
dinyatakan dengan angka mutlak, rate atau ratio. Beberapa hal pokok yang
harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran frekuensi masalah kes
yaitu:
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
• Mengupayakan agar masalah kesehatan yang akan diukur hanya masalah
kesehatan yang dimaksudkan saja.
• Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat
masuk dalam pengukuran
• Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalah dalam bentuk yang
memberikan keterangan optimal
2. Pengertian insidensi dan prevalensi
Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam
kurun waktu tertentu. Batasan untuk angka insidensi adalah proposi kelompok
individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau negara yang
semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan
pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru. Rumusnya sebagai
berikut:
p : estimasi angka insidensi
d : jumlah kasus baru
n : jumlah individu yang awalnya tidak sakit
k : konstanta
Atau jumlah kejadian dalam kurun waktu tertentu dibagi penduduk yang
mempunyai risiko (population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun
waktu tertentu dikalikan dengan konstanta “k”.
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Angka insidensi dalam epidemiologi merupakan ukuran yang penting dan
banyak digunakan. Istilah-istilah yang banyak digunakan misalnya incidence
rate atau cummulative incidence rate, atau attack rate. Untuk memperoleh
insidensi harus dilakukan dengan melakukan pengamatan kelompok penduduk
yang mempunyai risiko terkena penyakit yang ingin dicari yaitu dengan cara
mengikuti secara prospektif untuk menentukan insidensi kasus baru. Beberapa
pertimbangan dalam menghitung angka insidensi adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang status kesehatan populasi studi
Kelompok individu dalam populasi harus ditentukan status
kesehatannya dan diklasifikasikan menjadi “sakit” atau “tidak sakit”.
Penentuan ini dapat dilakukan melalui catatan yang ada atau melalui
penyaringan atau pemeriksaan lain. Hal ini penting untuk menentukan
keadaan awal bahwa penyakit yang akan diteliti pada kelompok individu
belum terjadi. Selain itu, penentuan keadaan awal tersebut juga penting bila
hasilnya akan dibandingkan dengan kelompok lain karena kedua kelompok
yang akan dibandingkan angka insidennya harus komparabel dengan
variabel-variabel penting yang sama antara kedua kelompok.
b. Menentukan waktu awal penyakit
Menentukan kriteria diagnostik saat mulai timbulnya penyakit bagi
kelompok penduduk yang akan dicari insidensnya merupakan hal yang
sangat penting. Dalam beberapa hal, penentuan ini relatif mudah, kecuali
pada pada penyakit kronis yang pada awalnya tidak menunjukkan gejala
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
yang khas. Pada kejadian demikian hendaknya digunakan tanda-tanda
sedini mungkin yang dapat ditentukan secara obyektif.
c. Spesifikasi penyebut
Bila penelitian epidemiologis untuk mencari insidensi penyakit
dilakukan dalam jangka waktu lama, maka ada kemungkinan ada subyek
studi yang drop out. Dengan alasan lain dan hanya mengikuti pengamatan
sebagian waktu maka batasan atau rumus angka insidensi yang telah
dibahas sebelumnya harus diadakan perbaikan yanitu pada penyebut
digunakan person-time sehingga insidensi rate disebut person years incidence
rate atau cummulative incidence rate. Perhitungannya adalah sebagai
berikut :
Dimana: p : estimasi kumulatif insidensi rate
d : jumlah kaasus baru
n : jumlah person at risk
w: jumlah yang mengundurkan diri
Bila diasumsikan bahwa semua yang mengundurkan diri terjadi pada
pertengahan tahun pengamatan maka jumlah yang mengundurkan diri
menjadi ½ w.
Manfaat insidensi adalah untuk mengetahui masalah kesehatan yang
dihadapi, risiko untuk terkena terkena masalah kesehatan yang yg dihadapi,
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
serta untuk mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh
suatu fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Spesifikasi pembilang yaitu jumlah orang vs jumlah kejadian
Misalnya, dalam hal tertentu orang dapat mengalami sakit yang sama
beberapa kali dalam kurun waktu tertentu, misalnya influenza. Hal ini
menimbulkan dua angka insidensi dari data yang sama, yaitu angka
insidensi berdasarkan orang yang menderita dan angka insidensi
berdasarkan kejadian penyakitnya. Angka insidensi berdasarkan penyakit
dapat lebih besar dibandingkan dengan angka insidensi berdasarkan
penderita karena dalam periode tertentu seseorang dapat menderita
penyakit yang sama lebih dari satu kali, terutama penyakit-penyakit yang
akut yang cepat sembuh dan sering relaps.
e. Periode pengamatan
Angka insidensi harus dinyatakan dalam kurun waktu tertentu,
biasanya satu tahun, tetapi dapat juga dalam periode waktu lain asalkan
cukup panjang. Misalnya, pada penyakit dengan frekuensi yang sangat
sedikit membutuhkan waktu bertahun-tahun. Pada populasi besar, penyebut
hendaknya menggunakan penduduk hasil sensus, misalnya pada
pengamatan insidensi penyakit TBC suatu kota. Pada populasi kecil atau
terbatas seperti sekolah atau industri, untuk penyebut digunakan individu
yang benar-benar tidak menderita sakit pada saat dilakukan pengamatan.
Untuk penyakit dengan insidensi yang terjadi dalam waktu yang pendek
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
digunakan istilah attack rate. Attack rate adalah jumlah penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut. Manfaatnya untuk
dapat memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.
Makin tinggi nilai attack rate maka penyakit tsbt memiliki derajat serangan
dan atau penularan yang tinggi
Prevalensi adalah frekuensi dari penyakit yang ada dalam populasi
tertentu pada titik waktu tertentu. Untuk prevalensi terdapat dua ukuran,
yaitu point prevalence (prevalensi sesaat) dan period prevalence (prevalensi
periode).
Secara skematis, insidensi, point prevalence, dan period prevalence
digambarkan sebagai berikut :
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Keterangan:
Insidensi : 2, 3 dan 4
Prevalensi sesaat : 1 dan 5
Prevalensi Period : 1, 2, 3, 4 dan 5
3. Hubungan antara insidensi dan prevalensi
Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya
penyakit. Lamanya sakit adalah periode mulai didiagnosanya penyakit sampai
berakhirnya penyakit tersebut, yaitu sembuh, mati, atau kronis. Hubungan
antara prevalensi, insidensi dan lamanya sakit dapat dinyatakan dalam rumus
berikut :
1
2
3
4
5
6
1 Januari 2011
31 Desember 2011
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Dimana P = Prevalensi
I = Insidensi
D = Lamanya sakit
Bila karena kemajuan teknologi bidang pengobatan suatu penyakit hanya
dapat menghindarkan kematian tetapi tidak menyembuhkan maka pada
keadaan ini prevalensi akan meningkat meskipun tidak terjadi peningkatan
insidensi. Sebaliknya, adanya kemajuan teknologi kedokteran hingga suatu
penyakit dengan cepat dapat disembuhkan atau suatu penyakit yang dengan
cepat menimbulkan kematian maka prevalensi akan tetap, bahkan mungkin
menurun meskipun terjadi kenaikan insidensi. Penurunan prevalensi
dipengaruhi oleh :
a. Menurunnya insidensi
b. Lamanya sakit yang menjadi pendek
c. Perbaikan pelayanan kesehatan.
Bila kita membandingkan prevalensi suatu penyakit antara beberapa
wilayah, harus memperhatikan ketiga faktor tersebut. Angka kesakitan dan
kematian merupakan indeks kesehatan yang penting dalam mempelajari
epidemiologi untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Morbiditas
meliputi penyakit, cedera/ kecelakaan, dan cacat/disability. Angka-angka
morbiditas yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Angka Morbiditas Pembilang Penyebut
Proporsi insidensi
(attack rate/ risk)
Secondary attack rate
Incidence rate
(person-time place)
Point prevalence
Period prevalence
Jumlah kasus baru pada
interval waktu tertentu
Jumlah kasus baru antara
kontak
Jumlah kasus baru dalam
interval waktu tertentu
Jumlah semua kasus
(baru dan lama) yang
tercatat pada waktu
tertentu
Jumlah semua kasus yang
tercatat (baru dan lama)
dalam periode tertentu
Populasi dalam interval
waktu tertentu
Jumlah populasi kontak
Jumlah penduduk/rata-
rata populasi dalam
interval waktu tertentu
Populasi penduduk pada
waktu tertentu
Rata-rata atau
pertengahan interval
populasi
Sumber : US Department of Health and Human Services, Principles of
Epidemiology in Public Health Practice, 3rd edition, CDC
Ukuran frekuensi mortalitas : Mortality rate
Merupakan ukuran dari kejadian kematian pada populasi tertentu pada
waktu tertentu. Ukuran mortalitas dan morbiditas relatif sama, hanya
tergantung pada apa yang ingin diukur, kesakitan atau kematian. Rumus
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Beberapa angka kematian yang sering digunakan :
Angka Mortalitas Pembilang Penyebut
Angka kematian
umum (CDR)
Angka kematian
khusus :
Angka kematian bayi
(AKB/IMR)
Angka kematian
neonatal (NMR)
Angka kematian
perinatal (PMR)
Angka kematian ibu
(AKI/MMR)
Angka kematian
sebab khusus (SCDR)
Angka kematian pada
penyakit tertentu
(CFR)
Jumlah seluruh kematian
dalam setahun
Jumlah kematian bayi
(umur <1 tahun)dalam 1
tahun
Jumlah kematian
neonatal (umur < 29 hari)
dalam 1 tahun
Jumlah kematian
perinatal (janin dalam
kandungan usia 28
minggu sampai bayi usia
1 minggu) dalam 1 tahun
Jumlah kematian ibu
karena proses reproduksi
dalam 1 tahun
Jumlah kematian karena
satu sebab tertentu
dalam satu tahun
Jumlah kematian karena
penyakit tertentu
Jumlah penduduk
pertengahan tahun
Jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama
Jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama
Jumlah seluruh kelahiran
pada tahun yang sama
Jumlah kelahiran hidup
tahun yang sama
Jumlah penduduk
pertengahan tahun
Jumlah penderia penyakit
tersebut pada periode
yang sama
Sumber: Noor, Nasry, Epidemiologi, 2004, HUP
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
4. Pengertian rasio, proporsi, angka/rate
Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai
kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.
Misalnya sebuah nilai kuantitatif A dan nilai kuantitatif lain adalah B, maka
rasio kedua nilai tersebut adalah A/B. Proporsi adalah perbandingan dua nilai
kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Pada proporsi,
perbandingan menjadi : A/(A+B). Rate/angka adalah proporsi dalam bentuk
khusus, dimana perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan
dalam batas waktu tertentu.
Penilaian
a. Teknik dan Instumen Penilaian: Kuis dan latihan soal
b. Keaktifan mahasiswa dalam menyampaikan pertanyaan atau kemampuan
mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dosen.
1. Jelaskan pengertian tentang frekuensi masalah kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan Angka Insidens?
3. Apa yang dimaksud dengan Angka prevalensi dan angka Insidens?
4. Jelaskan angka angka kematian yang sering digunakan ?
5. Jelaskan angka angka kesakitan yang sering digunakan ?
6. Jelaskan pengertian tentang angka Proporsi, Rasio dan Rate?
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
7. Kita menggunakan data RS dlm hal ini LB1 pada SP3 selama setahun.
Selama tahun 2011 di kecamatan A tercatat ada 100 kasus baru dan 800
kasus lama. Jumlah yang meninggal 50 orang. Jumlah penduduk 10000
orang. Hit: IR, Prevalence Rate dan CFR?
8. Dalam suatu kota berpenduduk 5000 orang ada 150 orang meninggal dlm
setahun, 50 diantaranya disebabkan penyakit x. Berapa angka kematian
kasar per 1000? Berapa angka kematian khusus penyebab per 1000?
9. Selama tahun 2011, sejumlah 200 kasus penyakit B dilaporkan dari
komuniti berpenduduk 20000. Hitung. Angka insidensi!
10. Penelitian selanjutnya menyatakan dari 200 kasus tersebut ada 160 kasus
wanita dan jumlah laki-laki pada populasi tersebut 9800 orang. Hitung:
angka insidensi khusus jenis kelamin per 10000 penduduk, tentukan Rasio
kasus laki-laki terhadap wanita dan rasio wanita terhadap laki-laki serta
proporsi kasus menurut seks!
Tindak Lanjut
Mahasiswa dapat menghitung frekuensi masalah kesehatan dengan mengambil
data/survai dil lapangan terkait beberapa masalah kesehatan
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Bahan Bacaan Materi
1. Budiarto, Eko, Anggraeni, dewi. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2002.
2. Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D., Introduction to
Epidemiology. USA : Open University Press ; 2005
3. Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Basic epidemiology. Geneva: World
Health Organization; 1993. p. 133
4. Center for disease Control and Prevention, Principles of Epidemiology in
Public health Practise, 3rd edition. Atlanta : U.S Department of Health and
Human services
5. Noor, Nur Nasry, Epidemiologi. Makassar : HUP ; 2004
Pri
nsi
p-P
rin
sip
Ep
idem
iolo
gi
Bab III. Penutup
Ciri dari analisis epidemiologi adalah perbandingan, seperti perbandingan
pada jumlah penyakit yang diamati pada populasi dengan jumlah yang
diperkirakan. Perbandingan dapat diukur dengan menggunakan ukuran-
ukuran risk ratio, rate ratio, dan odds ratio. Ukuran-ukran ini memberikan
bukti tentang hubungan kausal antara paparan dengan penyakit.