Bahan Ajar Pais Sma

28
BAHAN AJAR PAIS SMA KELAS X SEMESTER I (QUR’AN HADITS) 1. Tentang Kejadian Manusia Berbicara tentang proses kejadian dan kelahiran manusia digambarkan oleh Allah dalam dua surah yang berbeda. Pertama pada surah Al Mu’minun ayat 67 yang menjelaskan tentang proses kejadian manusia dari tanah, kemudian berubah menjadi nutfah (air yang berisi spermatozoa yang disebut sperma),setelah terjadi pembuahan lalu berproses menjadi alaqah (segumpal darah). Dari alaqah berproses lagi menjadi mudgah (segumpal daging), dari mudgah menjadi I’zama (tulang dan rangka) seterusnya dibalut dengan daging dan lalu Allah menjadikannya sebagai makhluk dalam bentuk yang lain, yaitu manusia dengan organ tubuh yang sempurna. Kedua pada surah An Nahl ayat 78 yang menggambarkan tentang proses kelahiran manusia setelah sempurna dalam menjalani proses penciptaan. Di awal ayat Allah menggunakan kata akhraja setelah dipahami secara mendalam menunjukkan betapa rahman dan rahimnya Allah terhadap seorang ibu yang tengah berjuang melahirkan anak buah hati kesayangan-nya. Kata akhraja mempunyai arti anak lahir dari rahim ibu secara sekaligus. Berbeda dengan kata kharraja yang berarti secara bertahap sedikit demi sedikit, tentu akan membuat seorang ibu menderita kesakitan dalam waktu yang panjang. Pada ayat ini juga digambarkan bahwa ketika anak dilahirkan dalam kondisi yang sama yaitu tidak mengerti apa-apa. Allah juga menjelaskan bahwa alatdria yang pertama difungsikan adalah pendengaran kemudian penglihatan dan hati, yang kesemuanya itu tidak lain bertujuan agar manusia bersyukur kepada Allah tentang nikmat yang telah diberikan kepadanya. Anak yang telah dilahirkan dengan selamat tumbuh menjadi seorang anak yang dibiarkan Allah hidup menjadi remaja, dewasa dan berusia tua yang walaupun sebagian ada juga yang 1

Transcript of Bahan Ajar Pais Sma

Page 1: Bahan Ajar Pais Sma

BAHAN AJAR PAIS SMA

KELAS X SEMESTER I (QUR’AN HADITS)

1. Tentang Kejadian ManusiaBerbicara tentang proses kejadian dan kelahiran manusia digambarkan oleh Allah dalam dua surah yang berbeda. Pertama pada surah Al Mu’minun ayat 67 yang menjelaskan tentang proses kejadian manusia dari tanah, kemudian berubah menjadi nutfah (air yang berisi spermatozoa yang disebut sperma),setelah terjadi pembuahan lalu berproses menjadi alaqah (segumpal darah). Dari alaqah berproses lagi menjadi mudgah (segumpal daging), dari mudgah menjadi I’zama (tulang dan rangka) seterusnya dibalut dengan daging dan lalu Allah menjadikannya sebagai makhluk dalam bentuk yang lain, yaitu manusia dengan organ tubuh yang sempurna.Kedua pada surah An Nahl ayat 78 yang menggambarkan tentang proses kelahiran manusia setelah sempurna dalam menjalani proses penciptaan. Di awal ayat Allah menggunakan kata akhraja setelah dipahami secara mendalam menunjukkan betapa rahman dan rahimnya Allah terhadap seorang ibu yang tengah berjuang melahirkan anak buah hati kesayangan-nya. Kata akhraja mempunyai arti anak lahir dari rahim ibu secara sekaligus. Berbeda dengan kata kharraja yang berarti secara bertahap sedikit demi sedikit, tentu akan membuat seorang ibu menderita kesakitan dalam waktu yang panjang.Pada ayat ini juga digambarkan bahwa ketika anak dilahirkan dalam kondisi yang sama yaitu tidak mengerti apa-apa. Allah juga menjelaskan bahwa alatdria yang pertama difungsikan adalah pendengaran kemudian penglihatan dan hati, yang kesemuanya itu tidak lain bertujuan agar manusia bersyukur kepada Allah tentang nikmat yang telah diberikan kepadanya. Anak yang telah dilahirkan dengan selamat tumbuh menjadi seorang anak yang dibiarkan Allah hidup menjadi remaja, dewasa dan berusia tua yang walaupun sebagian ada juga yang diwafatkan baik pada masa bayi, anak, remaja atau sesudah dewasa sebelum berusia senja.

2. Peranan dan tugas manusia di muka bumiSecara garis besar ada dua peranan dan tugas manusia sebagai makhluk yang sangat mulia di permukaan bumi ini.a. Peranan manusia sebagai khalifah

Pada ayat 30 surah al-Baqarah secara jelas Allah tegaskan bahwa peranan manusia sebagai khalifah. Ketika rencana ini disampaikan kepada para malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah di permukaan bumi adalah manusia, secara spontan mendapat reaksi dari para malaikat karena secara naluriah manusia mempunyai kecen-derungan untuk mengadakan kerusakan dan pertumpahan darah di antara sesama mereka, sementara mereka (para malaikat) selalu bertasbih memuji

1

Page 2: Bahan Ajar Pais Sma

keagungan Allah dan selalu mensucikannya. Terhadap reaksi tersebut Allah menjawab bahwa Aku lebih mengetahui segala apa yang tidak kamu ketahui.Untuk mensukseskan peranan manusia sebagai khalifah, Allah telah melengkapi manusia dalam berbagai fasilitas baik secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik manusia diciptakan Allah sebaik-baik bentuk (At-Tiin ayat 4), rupa yang seindah-indahnya (At-Taghabun ayat 4) dan dilengkapi dengan berbagai organ psikofisik yang istimewa seperti pancaindra dan hati (An-Nahl ayat 78) agar manusia pandai bersyukur atas berbagai keistimewaan tersebut.Secara lebih rinci berbagai keistimewaan yang diberikan Allah antara lain kemampuan berfikir untuk memahami alam semesta (Ar-Ra’d ayat 3) dan berfikir terhadap dirinya sendiri (Ar-Ruum ayat 20-21), mempunyai akal untuk memahami tanda-tanda keagungan-Nya (Al-Hajj ayat 46). Di samping itu juga memiliki nafsu yang paling rendah (Yusuf ayat 53) sampai yang tertinggi yaitu kalbu untuk mendapatkan cahaya tertinggi (Al-Fajr ayat 27-30) dan ruh yang kepadanya Allah mengambil kesaksian (Ar-Raad ayat 74).Sebagai khalifah manusia mempunyai beberapa tugas pokok yaitu sebagai pengemban amanat (Ar-Ruum ayat 72) untuk memakmurkan kehidupan di bumi (Huud ayat 61). Allah menciptakan alam semesta dan segala apa yang ada di dalamnya untuk kepentingan umat manusia secara keseluruhan (Al-Baqarah ayat 29, An-Nahl ayat 80-81, dan Al-Bayyinah ayat 5). Pemenuhan fungsi ini memerlukan penghayatan agar seorang hamba sampai pada tiingkat religiusitas di mana tercapainya kedekatan diri dengan Allah yang melahirkan sikap tawadhu’, tidak arogan dan akan senantiasa pasrah pada semua titah perintah Allah dan berserah diri kepada-Nya (tawakkal).Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keberadaan manusia di permukaan bumi, ada tiga istilah yang digunakan Allah di dalam Al Qur’an yaitu : al-Basyr, al-Insaan dan an Naas.1) Al-Basyr disebutkan sebanyak 36 kali yang tersebar di 26 surah yang berbeda.

Secara etimologi kata al-Basyar berarti kulit kepala, wajah atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Al-Basyar juga dapat diartikan mulamasah, yaitu persentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan.Al-Basyar juga mengacu bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum, seks, keamanan dan kebahagiaan.Bagaimana Nabi dan Rasul, dimana antara Nabi dan Rasul mempunyai banyak kesamaan dengan manusia pada umumnya, yang walaupun memiliki titik perbedaan yang lebih khusus. Hal ini dapat dilihat pada surah Huud ayat 27, Al-Israa ayat 93-94 dan Al-Kahfi ayat 110.

2

Page 3: Bahan Ajar Pais Sma

Al-Basyar juga menggambarkan proses kejadian Adam yang berbeda dengan manusia biasa.

2) Al-Insaan yang berasal dari kata al-uns, yang disebutkan di dalam Al Qur’an sebanyak 73 kali yang tersebar dalam 43 surah. Kata al-insaan digunakan Allah untuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk yang memiliki jasmani dan rohani. Perpaduan antara aspek fisik dan psikis telah membantu manusia itu endiri untuk mengekspresikan dimensi al-insaan al-bayaan, yaitu makhluk yang berbudaya yang mampu berbicara, memahami yang baik dan buruk dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradabannya. Secara garis besar paling tidak ada dua hal yang berhubungan dengan kata al-insaan, yaitu memiliki penalaran (akal) dan dapat melakukan berbagai kegiatan dengn menggunakan waktu, melaksanakan amanat dan menegakkan moral.

3) An-Naas dinyatakan di dalam Al-Qur’an sebanyak 240 kali yang tersebar dalam 53 surah. Kata an-Naas lebih bermakna umum dibandingkan dengan kata al-insan dengan menunjukkan manusia sebagai makhluk social yang cenderung melakukan kerusakan di permukaan dan akan mengisi neraka bersama dengan Iblis (Al-Baqarah ayat 24). Kata An-Naas menggambarkan bahwa sebagan besar manusia tidak memiliki ketetapan iman yang kuat (Al-Baqarah ayat 8, 13, 14, 44 dan 83). Penggunaan kata an-naas juga berisi peringatan Allah agar manusia jangan bersifat kikir dan ingkar terhadap nikmat Allah (An Nisaa ayat 37), larangan berbuat zalim (Al A’raaf ayat 85) dan keharmonisan sosial antara sesama (Al Maidah ayat 32).

b. ‘Abd Tugas manusia sebagai ‘abd dijelaskan Allah pada surah Adz-Dzariyat ayat 56 dimana Allah tidak akan menciptakan jin dan manusia kecuali mengabdi kepada Allah. Mengabdi berarti tunduk dengan segala perintah Allah dan selalu menjauhi segala yang dilarang-Nya. Ketaatan kepada perintah Allah dapat direalisasikan dalam bentuk ibadah baik yang bersifat mahdhah maupun yang ghairu mahdhah. Ibadah harus dilakukan secara ikhlas dan sepenuh hati (Al-An’am ayat 162-163 dan Al-Bayyinah ayat 5). Ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang murni karena mengharapkan keridhaan Allah semata dan selalu berserah diri kepada-Nya. Selain melaksanakan tugas beribadah kepada Allah, ‘abd juga berarti tugas individual sebagai hamba Allah, taat, tunduk dan patuh, terikat dengan hukum Allah baik agama maupun sunnatullah serta rasa rendah diri dan sangat tergantung dengan kekuasaan Allah.Berbicara tentang melakanakan ibadah sebagai sebuah kewajiban yang dibebankan kepada manusia sebagai ‘abd terdapat beberapa golongan manusia, yaitu :

3

Page 4: Bahan Ajar Pais Sma

1) Tidak melaksanakan kewajiban dan tidak meninggalkan keharaman2) Melaksanakan kewajiban tetapi tidak meninggalkan keharaman3) Melaksanakan kewajiban dan meninggalkan sebagian keharaman, tetapi

melakukan keharaman yang lain4) Melaksanakan kewajiban dan meninggalkan keharaman, tetapi meninggalkan

mustahabb (sunnah) dan melakukan kemakruhan5) kadang-kadang melaksanakan kewajiban, meninggalkan keharaman dan

melakukan yang penting daripada mustahabb6) tingkatan yang lebih tinggi yaitu melaksanakan kewajiban, meninggalkan

keharaman, tidak meninggalkan perbuatan mustahabb dan tidak melakkan kemakruhan bahkan tidak melakukan hal-hal yang mubah.

SEMESTER I (AKHLAK TERPUJI)

1. Husnuzzan terhadap Allah Swt.Menurut Al-Ghazali akhlak terpuji adalah menghilangkan semua adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam agama Islam dan menjauhi diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik untuk melakukannya dan mencintainya.Menurut Hamka ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk berbuat baik, diantaranya:a. Karena bujukan atau ancaman orang lainb. Mengharapkan pujian atau karena takut mendapat celac. Karena kebaikan dirinya (dorongan hati nurani)d. Mengharapkan pahala dan sorgae. mengharapkan pujian dan takut azab Tuhanf. mengharapkan keridhaan Allah semata.

Sebagai realisasi dari rasa syukur atas segala nikmat yang telah dianu-gerahkan, maka manusia sebagai makhluk yang terbaik ciptaan Allah sudah sepantasnya untuk selalu bertakwa kepada-Nya. Takwa dalam arti sesungguhnya adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Ukuran akhlak terpuji dilihat dari kadar ketakwaannya kepada Allah kapanpun dan di manapun ia berada dan nilai mulia dan hinanya seseorang di sisi Allah dinilai dari kadar ketakwaannya (Al-Hujarat ayat 13).Diantara prilaku yang terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah sifat husnuzzan terhadap Allah yang berarti berbaik-baik sangka kepada-Nya, menerima apa yang ditetapkan Allah, tidak berkeluh kasah, ridha dan lapang dada serta selalu sabar tidak mudah menyalahkan Allah. Ada beberapa sikap yang dapat dikembangkan sehubungan dengan sikap husnuzzan ini antara lain :

4

Page 5: Bahan Ajar Pais Sma

1) Bersikap optimis yaitu selalu bersemangat dan bergairah segala apa yang telah diusahakan secara maksimal, sesuai dengan prosedur dan tata cara yang benar, tentu akan memperoleh pertolongan dan lindungan dari Allah sehingga mencapai keberhasilan. Apabila segala usaha sudah dilakukan secara maksimal dan bersungguh-sungguh kemudian dilanjutkan permohonan do’a dan selalu berserah diri kepada-Nya dengan bertawakkal (At-Thalaq ayat 3).

2) Melakukan tobat secara sungguh-sungguh (tobat nashuha), yaitu menyadari akan perbuatan dosa yang telah dilakukan pada masa lalu, disertai dengan penyesalan diri kepada Allah dan bertekad tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut pada masa-masa yang akan datang. Pada surah Al-Hjr ayat 49 dan At-Tahrim ayat 8 Allah meme-rintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk egera tobat kepada Allah dengan tobat yang sungguh-sunguh. Menurut Syaikh Abi Zakariya Yahya bin Syarif An Nawawi mengemukakan ada 3 syarat yang harus dipenuhi yang berhubungan dengan Allah, yaitu :a) Harus menghentikan maksiyatnyab) Harus menyesali perbuatan yang telah terlanjut dilakukannyac) Niat bersungguh-sungguh tidak mengulangi perbuatan itu kembali. Apabila

berhubungan dengan makhluk ditambah syarat keempat :d) Menyelesaikan urusannya dengan orang yang berhak dengan minta maaf atau

mengembalikan apa yang harus dikembalikan. Orang yang bertobat secara sungguh-sungguh dan diterima ampunannya oleh

Allah ia menjadi hamba yang suci karena bersih dari noda dan dosa sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi.

c) Tidak berkeluh kasah apalagi berputus asa apabila mendapat musibah mudah putus asa karena ia yakin bahwa di balik apa yang ditentukan oleh Allah

punya hikmah dan manfaat dalam rangka menguji iman dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah. Orang yang ber-putus asa dari rahmat Allah adalah pekerjaan orang yang kafir (Yusuf ayat 87).

2. Akhlak Terhadap Diri SendiriDi antara pembahasan tentang akhlakul karimah juga banyak dibicarakan tentang akhlak terhadap diri sendiri, di samping pembicaraan akhlak terhadap orag lain. Secara garis besar ada tiga pokok pembahasan mengenai akhlak terhadap diri sendiri, yaitu : gigih, berinisiatif dan rela berkorban serta ikhlas.a. Gigih

Sifat gigih ini tentu terbatas pada bidang kebaikan yang usaha itu diridhai oleh Allah. Dari berbagai segi kehidupan dimunculkan dua kegiatan yang menghendaki usaha yang bersungguh-sungguh yaitu menuntut ilmu pengetahuan dan mencari rezeki

5

Page 6: Bahan Ajar Pais Sma

yang halal. Untuk menuntut ilmu pengetahuan disamping diperlukan usaha yang gigih, juga didasari oleh niat yang ikhlas menjunjung tinggi perintah Allah. Dalam beberapa ayat Allah menggambarkan bahwa posisi orang berilmu pengetahuan dan beriman mendapat posisi yang tinggi. Bahkan Allah mempertanyakan apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.Dengan ilmu pengetahuan dapat memberikan pedoman untuk meniti jalan kehidupan, menempuh jalan yang benar yang diridha’I oleh Allah, bukan jalan orang yang tersesat (Al-Fatihah ayat 6).Bekerja mencari rezeki yang halal diperintahkan oleh Allah untuk nafkah keluarga agar kualitas sebuah rumah tangga semakin meningkat. Kegigihan mencari rezeki telah dicontohkan oleh para Rasul sebagai teladan bagi umatnya. Islam memposisikan tangan pemberi lebih mulia dari tangan peminta yang kehidupannya menjadi beban orang lain. Dengan gigih mencari rezeki dimaksudkan untuk memenuhi lima kebutuhan pokok yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

b. BerinisiatifKata inisiatif berarti prakarsa dan langkah pertama. Orang yang punya inisiatif cenderung tidak merasa puas dengan hasil yang telah dicapai dan selalu ingin berkreasi untuk menelorkan produk terbaru yang dapat memuaskan pemakainya. Dari sisi budaya diharapkan umat Islam tidak ketinggalan dari orang lain, sehingga umat Islam tidak sebatas menguasai ilmu-ilmu keislaman, akan tetapi ikut berkiprah di dunia ilmu pengetahuan, sehingga menghasilkan bidang pertanian, perikanan, industry dan jasa yang islami. Apabila cendekiawan muslim ahli dan menguasai di bidangnya masing-masing, umat Islam semakin diper-hitungkan dan memperoleh derajat yang tinggi dan pada gilirannya akan memberikan rahmat bagi siapapun yang berada di sekitarnya.

c. Rela berkorban dan ikhlasUntuk mencapai tujuan yang dicita-citakan diperlukan kerja keras yang disertai pengorbanan baik harta benda, tenaga, pikiran dan waktu bahkan harus jiwa dan raga. Pengorbanan terasa berat apabila tidak disertai keikhlasan yang diaplikasikan dalam bentuk bekerja tanpa mengharapkan imbalan, baik berupa materi maupun berupa nonmateri.Perjuangan dan pengorbanan yang berlandaskan niat yang ikhlas karena Allah Swt, dan untuk meraih ridha dan rahmat Ilahi diharapkan akan dapat mengobah nasib kearah yang lebih baik dan lebih maju (Ar-Ra’d ayat 11)

3. Akhlakul Karimah Terhadap Lingkungan

6

Page 7: Bahan Ajar Pais Sma

Berkenaan dengan akhlak seorang muslim terhadap lingkungannya dapat dibagi kepada tiga, yaitu sikap terpuji terhadap tumbuh-tumbuhan, sikap terpuji terhadap binatang (hewan) dan akhlakul karimah terhadap ling-kungan alam.

a. Akhlak kepada tumbuh-tumbuhanBerakhlak kepada tumbuh-tumbuhan dimaksudkan sebagai upaya memperlakukan tumbuh-tumbuhan agar dapat tumbuh dan berkem-bang secara wajar sebagaimana makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Keharusan berakhlak kepada tumbuh-tumbuhan, karena keberadaannya merupakan sebagian dari anugerah yang diberikan Allah kepada manusia. Kita setiap hari mengkomsumsi sayur mayur sebagai kebutuhan nabati, demikian juga sebagian besar binatang sangat tergantung kehidupannya dengan rumput dan tumbuh-tumbuhan. Ada lagi jenis tumbuh-tumbuhan hias baik yang terdapat di halaman atau di taman, juga sangat besar artinya bagi manusia baik dari segi ekonomis maupun hiburan dan menyenangkan perasaan siapapun yang memandangnya. Manfaat lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan obat baik tradisinal maupun modern yang sangat bermnfaat untuk ksehatan manusia. Oleh karena itu sudah sepantasnya manusia itu memelihara, merawat dan menya-yangi tumbuh-tumbuhan dengan cara tidak melakukan pengrusakan, menebang dengan alasan yang tidak dibenarkan. Merawat tumbuh-tumbuhan dengan cara menyiram setiap hari, memberi pupuk sebagai makanan tambahan, memberi sinar matahari yang cukup dan menanamnya di tempat yang memberikan keleluasaan agar akar, dahan dan daunnya tumbuh secara wajar. Menjaganya dari sarangan hama pengganggu dan apabila dahannya masih lemah sebaiknya dibantu dengan penyangga atau dahan tadi tidak patah. Keharusan untuk berakhlak kepada tumbuh-tumbuhan ini dilandasi oleh firman Allah pada surah Ar-Rahman ayat 10-13, surah Thaha ayat 53-54 dan surah Huud ayat 61.

b. Akhlakul Karimah Kepada BinatangBerakhak kepada binatang maksudnya adalah berlaku baik terhadapnya dengan memberikan hak hidup dan bantuan secara wajar. Binatang telah berjasa dalam mengatur sirkulasi atau perputaran alam secara harmonis dan antara binatang dengan tumbuh-tumbuhan dan manusia memunyai hubungan timbal balik dan saling memerlukan. Menurut catatan ahli zoology terdapat lebih kurang 850.000 jenis binatang yang menghuni bumi ini.Semua jenis binatang itu sengaja diciptakan Allah untuk kemanfaatan makhluknya terutama umat manusia (An-Nur ayat 45). Ada jens binatang yang dipelihara dan diternakkan untuk mendapatkan manfaat langsung seperti sapi, kerbau, kuda, ayam, itik dan lebah, baik dagingnya untuk dimakan, susunya untuk diminum, bulunya

7

Page 8: Bahan Ajar Pais Sma

untuk pembuatan pakaian, madu untuk dijadikan obat bahkan kotorannya dapat dijadikan pupuk tanaman.

Memang ada beberapa jenis binatang apabila dilihat secara sepintas tidak memberikan manfaat dan bahkan banyak merugikan kepada diri manusia, seperti anjing, tikus, musang, kecuak, kodok, kelalawar dan lain sebagainya. Namun apabila kita pahami dan pikirkan secara seksama tidak ada satupun ciptaan Allah itu yang sia-sia. Contoh musang satu sisi binatang pemangsa ternak, tetapi justeru kotorannya bernilai tinggi, bahkan sangat diminati oleh pecandu/peminum kopi (kopi luwak).

c. Sikap terpuji terhadap lingkungan alamPada surah Al-Jaatsiyah ayat 12 dan 13 Allah menegaskan bahwa lingkungan alam yang terdiri daratan (tanah), lautan (air) dan udara sengaja diciptakan Allah untuk kemanfaatan umat manusia. Dalam hidup manusia betapa pentingnya air untuk kebutuhan minum, memasak, mandi, bertani, cuci pakaian dan kendaraan dan sebagainya. Manusia juga butuh akan udara untuk bernafas dan mengembalikan kesegaran tubuh. Betapa susahnya hidup ini kalau tidak ada udara atau ada udara tetapi sudah tercemar dan kotor oleh asap pembuangan. Demikian juga tanah sangat diperlukan manusia untuk membangun rumah, bercocok tanam, beternak dan lain-lain. Apabila manusia tidak lagi memperhati-kan akan kelestarian alam dan suka melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, maka tunggulah bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia tersebut (Ar-Rum ayat 41). Bencana tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, kekeringan dan ketidakteraturan alam, wabah penyakit dan kegersangan dalam kehi-dupan (jauh dari ketenangan).

KELAS XI SEMESTER IA. QUR’AN

1. Anjuran berlomba-lomba dalam kebaikanIslam telah mengatur secara rinci semua aspek kehidupan, termasuk adab dalam bekerja. Hal ini dimaksudkan agar apa yang diusahakan manusia dalam aktivitas sehari-hari bernilai ibadah di sisi Allah. Adapun adab atau tata cara bekerja menurut ajaran Islam antara lain :a. Meluruskan niat, sebab niat adalah merupakan kunci utama dalam sebuah

pekerjaan.b. Memeriksa atau mengecek egala peralatan yang akan digunakan dalam sebuah

pekerjaan, apakah sudah lenkap atau belum.c. Awali setiap kegiatan yang baik dengan membaca basmalah, agar pekerjaan

selalu mendapat berkah dari Allah.

8

Page 9: Bahan Ajar Pais Sma

d. Tidak menunda-nunda pekerjaan elama masih ada kesempatan saat itu. Semakin sering menunda pekerjaan akan semakin banyak bengkalai yang berujung kepada kegagalan.

Anjuran Allah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan terdapat didua surah yang berbeda, yaitu pada surah Al-Baqarah ayat 148 dan surah Al-Fathir ayat 32-33.

2. Keunggulan orang yang beriman dan berilmuDalam pandangan Islam, keberadaan manusia di permukaan bumi ini agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah dan sebagai ‘abd. Untuk melaksanakan fungsi tersebut manusia dilengkapi dengan panca indera, akal pikiran, hati nurani dan agama. Di samping itu agar tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan baik diperlukan dua persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama persyaratan mental kepribadian yang baik berdasarkan agama. Kedua persyaratan keahlian professional yang didasarkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak ayat Al Qur’an yang menerangkan betapa mulianya orang yang beriman dan berilmu melebihi dari darahnya para syuhada, seperti pada surah Al-Mujadalah ayat 11, Al-Ghasyiyah ayat 17-20 dan surah Al-Jatsiyah ayat 12-13 dan beberapa hadits Rasul yang menegaskan posisi dan pentingnya ilmu pengetahuan untuk dikuasai dan diamalkan demi memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya untuk umat manusia.

B. BERPRILAKU TERPUJI

KHAUF DAN RAJA’

Kata khauf dan raja’ adalah dua istilah yang tidak bisa dipisahkan dalam pembicaraan tasawuf dan ini merupakan buah atau karunia yang diberikan Allah bagi siapa yang dikehendaki-Nya yaitu yang disebut dengan ahwal. Ahwal merupakan sikap mental yang dikaruniakan Allah setelah yang bersangkutan mengikuti latihan secara bersungguh-sungguh (riyadhah) meniti dari satu maqam ke maqam berikutnya.Khauf berarti merasa takut karena akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang tidak diharapkan pada masa yang akan datang. Takut kepada Allah memang berbeda dengan takut kepada sesuatu selain Allah. Takut kepada Allah selalu berusaha untuk mendekati-Nya, sementara takut selain Allah berusaha lari dan menghindarinya. Karena orang yang takut kepada Allah semakin bertambah taatnya kepada Allah dan selalu menjauhi berbagai perbuatan yang tidak diridhoi Allah.Imam Al-Ghazali membagi khauf kepada 2 macam, yaitu :1. Khauf karena kehilangan nikmat2. Khauf karena siksaan sebagai akibat dari perbuatan maksiat.

9

Page 10: Bahan Ajar Pais Sma

Kata Raja’ berasal dari bahasa Arab yang artinya harapan. Semua orang selalu berharap akan keridhaan Allah dan rahmat-Nya. Karena rahmat Allah adalah segala karunia yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang mendatangkan manfaat dan nikmat. Dengan sifat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, setiap muslim selalu berharap agar Allah melimpahkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat yang di dahului harapan akan keampunan Allah. Setiap do’a yang dipanjatkan atau permohonan yang disampaikan, selalu berharap diterima Allah dan segala dosa dan kesalahan diampuni Allah serta berharap untuk mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari segala amal kebaikan yang dilakukan. Firman Allah berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu (Al-Mu’min ayat 60).

Seorang mukmin yang mengharapkan rahmat dan ridha Allah, tentu harus diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh sesuai dengan ketentu-an/syarat orang yang berusaha dan dilandasi dengan iman dan takwa serta memperbanyak mengingat Allah (Al-Ahzab ayat 21). Beberapa sikap yang perlu dikembangkan sebagai ukuran/acuan raja’ kepada Allah adalah optimis, dinamis, berfikir kritis dan mengenal diri dalam mengharapkan keridhaan Allah Swt.

SEMESTER II

A. QUR’AN HADITS1.Larangan berbuat kerusakan di bumi

Pada surah Ar-Ruum ayat 41-42 Allah menggambarkan telah terjadi kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan sebagai akibat dari perbuatan mereka sendiri agar mereka segera kembali ke jalan yang benar. Peringatan Allah ini dimaksudkan agar manusia menyadari bahwa mereka telah berbuat kerusakan dan segera menghentikan perbuatan tercela itu, mengganti-nya dengan perbuatan terpuji yaitu usaha melestarikan alam dan memelihara agar menjadi lingkungan hidup yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuni bumi. Allah menciptakan alam dan segala isinya adalah untuk kepentingan umat manusia ((An-Nahl ayat 10-16).Pada surah Al-A’raf ayat 56-58 Allah melarang berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya, berdo’alah kamu kepada Allah dengan rasa takut dan harapan akan dikabulkan dan sesungguhnya rahmat Allah itu dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. Allah memperbaki bumi dengan cara meniupkan angin, menggiring awan dan menurunkan hujan di berbagai tempat menyebabkan tanah yang tadinya tandus dan gersang berubah menjadi subur, tumbuh berbagai jenis tanaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kenyataan ini menjadi

10

Page 11: Bahan Ajar Pais Sma

bahan renungan bagi hamba Allah yang bersyukur dan merupakan tanda dari kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.

B. PRILAKU TERCELAMenurut Imam Al-Ghazali yang dimaksud dengan akhlak tercela atau yang dikenal dengan sifat-sifat muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang tentu saja bertentangan dengan fitrahnya yang selalu mengarah kepada kebaikan. Menurut beliau ada 4 hal ang mendorong manusia melakukan perbuatan tercela (maksiat), yaitu :1.Dunia dan isinya.2.Manusia, selain mendatangkan kebaikan, manusia juga dapat meng-akibatkan

keburukan.3.Setan, ia adalah musuh manusia yang paling nyata. Setan menggoda manusia melalui

bathinnya untuk berbuat jahat dan menjauhi Tuhannya.4.Nafsu, adakalanya baik (muthmainnah) dan adakalanya buruk (ammarah).

Perbuatan tercela secara garis besar dapat dibagi kepada dua yaitu maksiat lahir dan maksiat bathin. Maksiat lahir dapat dirinci lagi menjadi maksiat lidah, mata, telinga dan tangan. Sedangkan maksiat bathin dapat berupa sombong, riya, ghadab, hasad, perasa-an jengkel dan lain-lain.Prilaku tercela itu ada yang berhubungan dengan diri sendiri dan ada juga yang berhubungan dengan orang lain. Yang berhubungan dengan diri sendiri antara lain, ujub, takabur, riya, sum’ah. Sedangkan yang berhubungan dengan orang lain dapat berupa dusta, menipu, ingkar janji, sumpah palsu dan kesaksian palsu.

KELAS XIISEMESTER I A. QUR’AN HADITS

Firman Allah pada surah Yunus ayat 40 dan 41 menerangkan bahwa ada segolongan manusia yang beriman kepada Al-Qur’an dan ada juga di antaranya yang tidak beriman, Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Apabila mereka mendustakan kamu, maka katakanlah kepada mereka bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Hal ini membuktikan umat manusia sepeninggal Rasul akan terbagi kepada dua golongan, ada golongan yang tetap percaya dan beriman kepada kitab Allah dan ada golongan lain yang ingkar dan mendustakan agama Allah. Kedua golongan ini Allah lebih mengetahui bahkan ada di antara mereka yang pura-pura beriman dan mengakui kebenar-an Islam atau orang-orang yang benar-benar teguh dengan keyakinannya.Untuk menghadapi orang-orang yang tidak beriman kepada Al-Qur’an dan mendustakan kerasulan Nabi Muhammad Saw. Orang-orang yang beriman harus berpendirian teguh dan

11

Page 12: Bahan Ajar Pais Sma

istiqamah dengan imannya bahwa Rasulullah adalah Rasul yang terakhir dan Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi pedoman dan petunjuk bagi umat Islam.Semua rasul mengajarkan agama yang sama yaitu agama tauhid, agama yang mengesakan Allah Swt. Beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhirat serta beriman kepada ketentuan-ketentuan Allah. Adapun orang-orang Yahudi dan Nashrani telah menyelewengkan ajaran tauhid yang murni yang telah diajarkan oleh rasul-rasul mereka, sehingga mengandung ajaran kemusyrikan (Al-Maidah ayat 72-73).Pada surah Ar-Ra’du ayat 11 Allah berfirman tentang keharusan untuk bekerja dan berusaha, karena nasib mereka sangat tergantung dengan usaha dan aktivitas yang mereka lakukan, apakah akan baik atau akan berujung jahat. Kekuasaan Allah di atas segalanya, kalau Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka kecuali pelindung dari Allah. Kewajiban untuk beribadah dan bekerja diterangkan Allah pada firman-Nya surah Al-Jumu’ah ayat 9-10 yang intinya adalah agar umat Islam senantiasa berdisiplin dalam melakukan ibadah wajib, dan selalu giat berusaha dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai Islam (etos kerja yang Islami), termasuk belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja keras dan berkarya secara produktif sehingga dapat mendorong kea rah yang lebih baik dan lebih maju.

B. PRILAKU TERPUJI1.Wara’

Abu Zakaria Anshari di dalam bukunya Al Muntakhabat, memberikan batasan mengenai wara’ ialah menjauhkan dari dari syubhat dan dari yang tidak membawa kebaikan dalam kehidupan agama, sekalipun halal. Imam Al Qusyairi mengutip per-kataan Ibrahim bin Adham yang mengatakan bahwa wara’ meninggalkan segala yang syubhat dan meninggalkan segala yang tidak jadi kepentingannya seperti kemewahan yang berlebih-lebihan.Wara’ dilihat dari segi jenisnya terbagi kepada dua macam :a. Wara’ pada anggota lahir, yaitu tidak menggerakkan anggota badan melainkan

kepada yang diridhoi Allah.b. Wara’ bathin, yaitu tidak memasukkan ke dalam ingatan dan kenangan melainkan

hanya Allah.2.Sabar

Menurut sebagian ulama yang dimaksud dengan sabar ialah tabah. Tabah berarti dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Islam, baik ketika lapang atau dalam keadaan sempit/cobaan. Sabar sangat berkaitan dengan nafsu. Imam Al-Ghazali mengemukakan sabar dalam arti kondisi jiwa yang

12

Page 13: Bahan Ajar Pais Sma

terjadi karena dorongan ajaran agama dalam mengendalikan nafsu. Menurut beliau sabar dapat dibagi menjadi tiga tingkatan :a. Sabar dalam tingkatan yang tinggi ialah sifat yang mampu dalam menghadapi

semua dorongan nafsu, sehingga nafsu benar-benar dapat ditundukkan (Muhammad ayat 31).

b. Sabar orang-orang yang sedang dalam perjuangan, kadang-kadang dapat menguasai nafsu dan kadang-kadang sebaliknya sehingga antara kebaikan dengan keburukan masih bercampur aduk (Al-Furqan ayat 44).

c. Sabar tingkatan yang paling rendah yaitu sabar karena kuatnya hawa nafsu dan kalahnya dorongan agama (As-Sajadah ayat 13).

Para ahli filsafat Islam berpendapat bahwa sabar itu harus diterapkan dalam lima hal :1) Sabar dalam beribadah2) Sabar ketika mengalami musibah3) Sabar dalam kehidupan dunia4) Sabar terhadap maksiat5) Sabar dalam perjuanganKeutamaan dan hikmah sikap sabar ini telah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, misalnya pada surah Al-Baqarah ayat 155-157, An-Nahl ayat 96 dan Al-Ahqaf ayat 35.

3.TawakkalKata tawakkal berasal dari kaa wakala artinya mewakilkan atau menyerahkan urusan kepada orang lain. Tawakkal dalam agama Islam ialah mewakilkan dan menyerahkan diri kepada Allah Swt setelah berusaha sekuat tenaga, sesuai dengan kemampuannya sebagai manusia. Pendapat lain mengatakan tawakkal adalah ber-serah diri dan pasrah kepada kehendak Allah disertai rasa ridha terhadap apapun yang menjadi ketentuan Allah. Pahit manisnya takdir Allah itu harus kita sikapi dengan sikap rela dan ridha dengan apapun yang terjadi. Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang tawakkal antara lain At-Taubah ayat 51, A Thalaq ayat 3. Sedangkan tingkatannya ada tiga, yaitu :a. Tingkat bidayahb. Tingkat mutawasitahc. Tingkat atas atau nihayah.

4.Qana’ahQana’ah berarti merasa rela dan cukup trhadap apa-apa yang telah diterima dari Allah, baik berupa keadaan tubuh, harta, uang, kesehatan dan lain-lain. Orang yang memiliki sifat qana’ah bukan berarti berhenti berusaha karena telah merasa rela dan cukup dengan apa yang ada, akan tetapi ia terus berusaha agar terus mencapai kemajuan dan prestasi yang lebih baik. Orang yang berjiwa qana’ah meyakini bahwa besar

13

Page 14: Bahan Ajar Pais Sma

kecilnya rezeki masing-masing manusia di dunia ini termasuk ketentuan dari Allah (Hud ayat 6).Ada beberapa keuntungan sifat qana’ah yaitu :a. Memperoleh ketenangan batin karena selalu rela akan ketentuan yang diberikan

Allah kepadanya,b. Terhindar dari sikap serakah atau tamak yang selalu merasa tidak puas apa yang

dimilikinya.c. Dicatat oleh Allah termasuk orang-orang yang bersyukurd. Terhindar dari sifat putus asa, sebab ia terus berusaha untuk mencapai hasil yang

lebih baik.5.Adil

Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti tidak berat sebelah, jujur, tidak berpihak atau disebut proporsional. Sedangkan pengertian adil menurut istilah ilmu Akhlak dapat dikemukakan sebagai berikut :a. Meletakkan sesuatu pada tempatnya.b. Menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang.c. Memberikan hak kepada setiap yang berhak secara lengkap, tidak melebihi dan

tidak mengurangi, antara sesama yang berhak dalam keadaan yang sama dan menghukum orang yang jahat atau melanggar hukum sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya.

Kewajiban untuk berlaku adil ini telah diperintahkan Allah di dalam Al Qur’an pada surah An-Nahl ayat 90 dan surah An-Nisaa ayat 135.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hufi, Ahmad Muhammad, 1989, Akhlak Nabi Muhammad, Bulan Bintang, Jakarta,

M. Fadholi, 1991, Pendidikan Budi Luhur Menurut Al Qur’an, Al Ikhlas, Surabaya,

Moh, Saifulloh Al Aziz, 1998, Risalah Memahami Ilmu Tashawwuf, Terbit Terang Surabaya.

Bisri, M. Fil.I, 2009, Akhlak, Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, Jakarta.

Syamsuri, 2005, Pendidikan Agama Islam SMA, Kelas X – XII, Erlangga, Jakarta.

Sayyid Kamal Al Haidari, 2000, Jihad Akbar, Menempa Jiwa Membina Ruhani, Pustaka Hidayah, Bandung.

14

Page 15: Bahan Ajar Pais Sma

SOAL-SOAL TEST

1.Proes kejadian manusia diterangkan Allah dalam firman-Nya pada surah :a. At-Tiin ayat 4 c. Al-Mu’min ayat 67b. Al-Baqarah ayat 30 d. Adz-Dzariyat ayat 56

2.Tata urutan kejadian manusia berasarkan firman Allah tersebut adalah sebagai berikut :a. Nothfah, alaqah, muthghah d. Alaqah, muthghah, nothfah ditiupkan rohb. Muthghah,nothfah, alaqah ditiupkan rohc. Tanah, nothfah, alaqah dan lahir seorang anak

3. Bayi di dalam kandungan ditiupkan roh dalam usia :a.40 hari c.4 bulanb.4 minggu d.5 bulan

4. Proses perubahan untuk semua tingkatan masing-masing (alaqah, muthgah dst.) diperlukan waktu :

a.25 hari c.30 hari b.40 hari d.60 hari5. Secara garis besar ada dua tugas pokok manusia, yaitu sebagai khalifah dan sebagai : a.’Abd c.pemimpin b.kepala rumah tangga d.pengganti Allah6. Tugas manusia sebagai khalifah dinyatakan Allah dalam firman-Nya pada surah : a.Al-Mu’min ayat 67 c.Adz-Dzariyat ayat 56 b.Al-Baqarah ayat 30 d.At-Tiin ayat 47. Hamba Allah yang selalu taat dan beribadah kepada Allah dinyatakan Allah pada surah : a.Al-Mu’min ayat 67 c.At-Tiin 4 b.Adz-Dzariyat ayat 56 d.Al-Baqarah ayat 308. Beberapa ibadah wajib yang hukumnya fardhu ‘ain yang tercantum di bawah ini, kecuali : a.Shalat lima waktu c.Menunaikan ibadah haji b.Puasa Ramadhan d.Shalat janazah9. Melakukan ibadah kepada Allah harus dengan hati yang ikhlas, seperti firman Allah pada

surah : a.Ali-Imran ayat 162-163 c.Al-Mu’min ayat 2 b.An-Nahl ayat 35 d. An-Nisaa ayat 3710.Firman Allah pada surah At-Tahrim ayat 6 berisi suruhan untuk : a.bersedakah c.berloma-lomba berbuat baik b. bertaubat d.menuntut ilmu agama11.Husnuzzan terhadap Allah akan terlihat dari beberapa sikap di bawah ini, kecuali : a.optimis c.mencari-cari kesalahan orang lain b.berharap pada Allah d.tidak berkeluh kasah12.Gigih berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti, berkeras hati, tabah dan : a.sabar c.tidak berputus asa

15

Page 16: Bahan Ajar Pais Sma

b.ulet d.rajin13.Suruhan untuk mencari rezeki yang halal tercantum pada firman Allah surah : a.Yusuf ayat 87 c.Al-Jumuah ayat 10 b.Ath-Thalaq ayat 3 d.At-Tahrim ayat 814.Gigih termasuk akhlak terpuji terhadap diri sendiri yang realisasinya dalam bentuk

menuntut ilmu pengetahuan dan : a.mencari rezeki yang halal c.segera bertobat dari dosa b.tidak berputus asa d.suka menolong para du’afa15.Sebelum terjadi perang Khandaq salah seorang sahabat mengusulkan untuk membuat

parit mengamankan kota Yatsrib. Sahabat tersebut bernama : a. Umar ibn Khattab c.Ali bin Abi Thalib b.Salman Al Farisi d.Thariq bin Ziyad16.Allah tidak akan merobah nasib suatu kaum (bangsa) kecuali mereka sendiri yang akan

merobahnya. Kalimat ini terjemahan dari ayat pada surah : a.Al-Mujadalah ayat 11 c.Ar-Raad ayat 11 b.Al-Anbiyaa ayat 35 d.Yusuf ayt 8717.Segala jenis tumbuh-tumbuhan yang ada di muka bumi ini sengaja diciptakan Allah

untuk kepentingan makhluk-Nya, terutama manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah :

a.Huud ayat 61 c.Al-Anbiyaa ayat 35 b.Ar-Ruum ayat 10-13 d.Al-Baqarah ayat 2218.Firman Allah pada surah Al-Baqarah ayat 148 berisi anjuran untuk : a.berloma-lomba dl.kebaikan c.sabar apabila kena musibah b.segera melakukan tobat d.menolong kerabat terdekat19.Agama yang dirido’I oleh Allah hanyalah agama Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah

pada surah : a.Ar-Ruum ayat 11 c.Al-Hajj ayat 67 b.Ali Imran ayat 19 d.Al-Baqarah 14820.Orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah

neraka : a.Saqr c.Hawiyah b.Jahannam d.Mu’shadah21.Orang-orang yang apabila berat timbangan kebaikannya, maka dia berada pada

kehidupan yang : a.menyenangkan c.membahagiakan b.tenteram d.memuaskan22.Kandungan surah Al-Mujadalah ayat 11 adalah berupa penegasan Allah bahwa orang

yang beriman dan berilmu pengetahuan akan : a.disenangi oleh orang banyak b.diampuni segala dosanya c.memperoleh keunggulan d.mendatangkan manfaat23.Waatizal qurba pada potongan ayat 16 surah Al-Israa adalah berisi anjuran : a.memperhatikan orang miskin c.berbuat baik kepada tetangga

16

Page 17: Bahan Ajar Pais Sma

b.mengayomi anak yatim d.berbuat baik kepada keluarga dekat 24.Firman Allah pada surah Al-Furqan ayat 67 berisi anjuran kepada orang-orang yang

beriman agar : a.membelanjakan harta secara berimbang b.sedekah yang tidak diiringi omongan c.membelanjaan harta tanpa banyak pertimbangan d.lebih mengutamakan kewajiban kepada keluarga25.Salah satu anjuran yang terkandung pada sebagian ayat 177 surah Al-Baqarah, agar kita

berlaku sabar pada 3 perkara yaitu sabar pada kesempitan, musibah dan : a.memperoleh nikmat c.ibadah b.peperangan d.memenuhi janji26.Kata tobat berasal dari bahasa Arab yang berarti rujuk dan : a.penyesalan c.kembali b.mengosongan jiwa d.mohon ampunan27.Tobat tidak akan diterima oleh Allah kalau yang bersangkutan dalam keadaan : a.sakratul maut c.meninggalkan perbuatan dosa b.sesudah usia senja d.menyesali perbuatan dosa28.Setelah melakukan tobat hendaknya ia terus menerus melakukan perbuatan baik yang

diridhoi Allah. Karena perbuatan yang baik akan dapat : a.memperkecil dosa c.menghapus dosa b.memperpanjang usia d.menghapus kesalahan orang lain29.Raja’ adalah termasuk ahklakul karimah terhadap Allah yang manfaatnya dapat

mempertebal iman dan : a.menghapus dosa c.memperoleh sikap optimis b.mendamaikan hati d.mendekatkan diri kepada Allah30.Berharap memperoleh ridha Allah tentu harus diiringi dengan berusaha. Jika hanya

berharap tanpa mau berusaha namanya berkhayal yang dalam bahasa Arab disebut : a.tamanni c.tarajji b.tadabburi d.taakkuli31.Setelah berusaha maksimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selanjutnya berserah

diri kepada Allah sambil berdo’a. Sikap yang seperti ini disebut : a.optimis c.dinamis b.tawakkal d.jabariah32.Sikap berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar secara maksimal, sesuai dengan

anjuran Allah dalam firman-Nya pada surah : a.Ath-Thalaq ayat 3 c.Al-Insyirah ayat 7-8 b.Al-Insyiqaq ayat 19 d.Al-Ahab ayat 21 33.Fungsi tobat di dalam pandangan para sufi untuk : a.semata-mata pengampunan dosa b.pengampunan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah c.eselamatan diri dari malapetaka d.ketenteraman rohani dan kesejahteraan jasmani34.Di antara ciri sifat optimis adalah : a.tidak mengenal menyerah c.pesimis

17

Page 18: Bahan Ajar Pais Sma

b.minder d.putus asa35.Seseorang yang senantiasa rela menerima apa adanya dari Allah disebut : a.takabbur c.qana’ah b.pasrah d.istiqamah36.Menahan diri dalam mencegah dari berbuat maksiat dan tabah menerima cobaan

adalah sifat : a.sabar c.dermawan b.serakah d.khianat37.Menganiaya dan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental disebut : a.khianat c.bohong b.zalim d.pemarah38.Orang yang menyampaikan berita yang tidak sesuai dengan kenyataan yang

sesungguhnya adalah : a.iri hati c.pembohong b.pemitnah d.pemarah39.Orang yang selalu berhati-hati dalam berfikir dan bertindak dan menganggap dirinya

punya banyak kelemahan disebut : a.rendah diri c.iri hati b.rendah hati d.kikir40.Menurut Raulullah Saw. Bahwa orang yang paling kuat adalah : a.orang yang dapat menahan hawa nafsunya ketika marah b.olahragawan yang kuat fisiknya c.orang yang paling banyak makannya d.orang yang paling banyak harta bendanya41.Orang yang kehilangan semangat dan kegairahan hidup dalam menyongsong masa

depannya disebut : a.rendah hati c.iri hati b.qana’ah d.pesimis42.Hadits Rasul bahwa “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat

seberat biji sawi sifat … a.tamak c.kesombongan b.serakah d.kikir43.SMS = Senang Melihat Orang Susah atau Susah Melihat Orang Senang adalah termasuk

sifat : a.sombong c.tamak b.hasad d.zalim44.Beberapa sifat pesimis yang dkemukakan di bawah ini, kecuali : a.kehilangan rasa percaya diri c.mengalah sebelum bertanding b.berusaha sambil berdo’a d.kehilangan semangat untuk berusaha45.Orang yang cinta harta dan tidak mau bersedekah terhadap kaum dhu’afa adalah orang

yang bersifat : a.hemat c.bakhil b.boros d.dermawan

18

Page 19: Bahan Ajar Pais Sma

Soal Essay :1.Kemukakan beberapa bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling baik dan

sempurna di antara makhluk lain ciptaan Allah.

2.Beberapa peringatan Allah sudah diterima penduduk bumi sebagai akibat dari perbuatan mereka melakukan kerusakan terhadap alam ini. Mengapa manusia tidak perduli dengan teguran Allah ini.

3.Pendidikan agama Islam itu penting dan bahkan sangat penting, tetapi kenyataannya tidak dipentingkan. Mengapa terjadi demikian ?

4.Bagaimana menempatkan sifat qana’ah di tengah-tengah kehidupan modern yang serba sulit dan kompetitif sekarang ini.

19