Bahan Isolator

3
Bahan Isolator Bahan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada sistem distribusi antara lain : 1. Isolator Gelas 2. Isolator Keramik Berdasarkan fungsinya isolator tediri dari 2 (dua) jenis yaitu : 1. Isolator tumpu : Type RM dan Type N 2. Isolator penegang : Type Chanpignon dan Type Afspan Ukuran isolator dan pemakaiannya No Isolator Type Ukuran, mm Ber at Untuk Kawat mm 2 H D DI d h f ri Kg 1 2 3 4 5 6 7 8 Type RM I Type RM II Type RM III Type N 95 Type N 80 Type N 60 Type champignon Type penegang yg Dinormalisasi r (afspan isolator) DIN 14 0 10 0 80 95 85 60 14 5 81 86 70 60 95 80 60 12 0 10 2 59 51 40 66 54 40 82 91 21 17 11, 5 22 19 17 23 23 49, 5 32 30 38 31 25 4 3,5 3 9 6 5 4 7,5 12 8,5 7 9 6 0,9 1 0,4 5 0,2 6 0,5 5 0,3 6 0,1 3 0,4 50,70 16,25, 35 6,10 95 s/d 150 16 s/d 70 6 s/d 10

Transcript of Bahan Isolator

Page 1: Bahan Isolator

Bahan Isolator  Bahan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada sistem distribusi antara lain   : 1.    Isolator Gelas2.    Isolator Keramik    Berdasarkan fungsinya isolator tediri dari 2 (dua) jenis yaitu  : 1.    Isolator tumpu            : Type RM dan Type N2.    Isolator penegang       : Type Chanpignon dan Type Afspan     Ukuran isolator dan pemakaiannya 

No Isolator TypeUkuran, mm

Berat

Untuk Kawat mm2H D DI d h f ri Kg

 12345678   

 Type RM IType RM IIType RM IIIType N 95Type N 80Type N 60Type champignonType penegang yg Dinormalisasir (afspan isolator) DIN 8002 

 1401008095856014581 

 867060958060120102

 5951406654408291

 2117

11,52219172323

 49,53230383125

 4

3,539654

7,5

 128,5796

 0,910,450,260,550,360,130,450,55

 50,70

16,25,356,10

95 s/d 150

16 s/d 706 s/d 10

      Hal-hal yang pelu diperhatikan pada waktu pemeriksaan / pemeliharaan isolator antara lain  : •        Kondisi fisik isolator

Page 2: Bahan Isolator

•        Tempat kedudukan isolator •        Pengikatan kawat pada isolator  Cross Arm / TreverseCros arm berfungsi sebagi tempat dudukan isolator, menerima beban tarikan atau tumpuan dari penghantar sehingga sering kedudukannya menjadi berubah, memutar kesamping atau miring ke bawah sehingga jarak antara penghantar dengan penghantar atau penghantar dengan tiang menjadi berubah. Salah satu akibat dari hal-hal ini adalah terjadi hubungan singakt antar penghantar dengan penghantar atau penghantar dengan tiang. Untuk mencegah hal tersebut, pemeliharaan terhdap traverse sangat diperlukan pemeliharaan tersebut antara lain  : •        Memeriksa kekurangan mur baut pengikat traverse ketiang•        Memeriksa keadaan pelat kelainan traverse atau palang penyangga serta kekurangan

mur bautnya •        Memeriksa adanya karat.

http://dannybachdar.wordpress.com/2008/04/09/jenis-isolator/ http://www.plnkalselteng.co.id/webpln/book/Buku%20Kelistrikan/TRANSMISI.pdf

http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/Konduktor.pdf

http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/PresentationTransmissionofElectricalEnergy.pdf

http://www.lintasberita.com/go/609811

http://purianggrek.blogspot.com/2010/05/saluran-udara-tegangan-listrik.html

http://mim.yahoo.com/braiket/p/XlVE_oQ/?noredir=1