BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik...

40

Transcript of BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik...

Page 1: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,
Page 2: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,
Page 3: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

SALA

M B

AK

TI

Daftar Isi

No.289THXXIIIJuli - September 2016

Salam BaktiIftitahLaporan UtamaLaporan KhususTamu KitaArtikelBerita KanwilBerita KankemenagJendela MadrasahPsikologiKesehatanCerpen & PuisiProfil RemajaRenunganBuka BukuTTS

3458

141718222731323335363738

Hal. 5Laporan Utama

Hal. 8Laporan Khusus

MERDEKA !!!

Lantik Pejabat Eselon III, Kakanwil Prof. Nizar Pesan 4 (Empat) Hal

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan Pemelihara seluruh alam. Kita masih mendapat kesempatan menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu kita manfaatkan untuk menebar kebaikan, menanamkan kebajikan, dan memberi inspirasi bagi sesama.

Pembaca BAKTI yang budiman, melalui edisi ini kami mengucapkan Selamat Idul Adha 1437 H. Semoga keteladanan Nabi Ibrahim AS—berikut seluruh keluarganya—mampu kita ambil ibrah utama : bahwa mentaati perintah Tuhan adalah tugas utama dan pertama-tama kita sebagai hamba-Nya.

BAKTI edisi kali ini memotret banyak peristiwa dan dinamika yang terus mewarnai perjalanan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY berikut jajarannya. Mulai dari rotasi dan promosi para pejabat, musabaqah dan ajang perlombaan tingkat nasional, bahkan laporan prestasi siswa madrasah yang tembus level internasional. Inilah prestasi yang membanggakan bagi keluarga besar Kanwil Kemenag DIY. Tapi bangga saja tidak cukup. Evaluasi senantiasa mesti dijadikan tradisi. Pemberitaan BAKTI semoga mampu mengawali kegiatan tersebut.

Laporan khas ala BAKTI juga dapat Anda nikmati bersama. Termasuk info tentang Kesehatan, artikel Psikologi dan Profil Remaja yang sungguh menakjubkan. Semoga ini semua menjadi pertanda bahwa periode ini merupakan keemasan madrasah.

Jangan lupa, informasi terbaru terkait pelakasanaan ibadah haji dapat dipantau via website yogyakarta.kemenag.go.id. Semoga berkenan dan selamat membaca!

Page 4: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Oleh: H. Arief Gunadi

Bagi setiap agama, hari raya adalah hari istimewa di mana kequdusan Tuhan menjadi sentral pengabdian dan benda-benda di sekelilingnya tiba-tiba menjadi kian nisbi. Hari raya tidak saja mengandung ritus-ritus, tapi juga sarat dengan nilai-nilai. Kesemarakannya tidak saja termanifestasikan dalam bentuk syiar, hiruk-pikuk segala kesibukan, tapi juga dalam diam, dalam bisikan, dan keharuan yang dalam. Demikian juga Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban, bagi orang beriman, ia menyimpan banyak harapan untuk self cleaning, menjanjikan peleburan jiwa ke dalam proses penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil yang dikumandangkan pada prinsipnya bukanlah apa-apa, melainkan ia hanya sebuah ekspresi ketakjuban, refleksi kekaguman spontanitas, totalitas kepasrahan atau peleburan diri ke alam yang kasat mata namun nyata. Kalau boleh penulis bahasakan bahwa semangat Idul Qurban itu dinamis, maka seharusnya ia tidak hanya berhenti untuk memperkaya horison pengalaman beragama secara individual, tapi juga berlanjut implementasinya pada wilayah sosial-praksis. Dengan kata lain, ia berimplikasi meningkatkan kualitas penghayatan individu terhadap universalitas nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, kedudukan agama bukan semata-mata cultus privatus, tapi juga cultus publicus.

Agama jelas merupakan institusi yang menjadi rujukan referensial pemeluknya dalam rangka mencari sumber-sumber legitimasi. Salah satu bentuknya, biasanya berupa identitas formal, yang seringkali ekspresinya bisa dilihat dalam bentuk sistem upacara dan penyembahan. Ekspresi ini mendapat perhatian yang lebih istimewa, karena para pemeluknya punya keinginan yang menggebu-gebu untuk menampilkannya lebih ke permukaan. Sebabnya satu, ia bukan hanya identitas. Tapi secara umum untuk membedakannya dengan humanisme yang kering dari unsur-unsur transendental dan eskatologis ia adalah telah menjadi agama itu sendiri.

Dari penjelasan di atas, tampak bahwa Idul Qurban memiliki signifikansi makna yang bisa dijadikan legitimasi bagi terwujudnya obsesi-obsesi sosial. Kebersamaan, kesetiakawanan, solidaritas, menurunnya

kesenjangan antarberbagai kelompok masyarakat, tegaknya semangat otonomi, dan pembebasan dalam diri manusia, adalah hal-hal yang sangat mungkin dicarikan justifikasinya pada semangat Idul Qurban. Salah satu kekuatan Idul Qurban terletak pada fungsi legitimasi simbolisnya. Maka ketika pengorbanan itu diwujudkan dalam bentuk selain menyembelih hewan, maka yang terjadi adalah discontinuity. Artinya, kita sebagai orang Islam akan kehilangan simbol-simbol yang melegitimasi kerja-kerja pengorbanan ibadah kita, peneladanan sikap-sikap yang dicontohkan oleh nabi-nabi terdahulu yang hanif. Penyembelihan hewan merupakan upaya mencari jejak historis dan tradisi. Ia merupakan eternalisasi kontinuitas hari ini dan kemarin. Dalam merayakan Idul Qurban, ternyata kita tidak cukup hanya dengan mempertahankan “semangat berkorban”, sebagaimana dicontohkan Ibrahim dan Ismail, tapi juga harus tetap mempertahankan “kerja-kerja” pengorbanan sebagaimana dilakukan Ibrahim dan Ismail itu, yang harus kita teladani sepanjang hidup sampai akhir hayat nanti. Maka, ketika kita mencoba menelisik lebih jauh tentang dimensi ibadah qurban ini, tampaknya, ia menyimpan tiga hal yang menjadi bagian dari mainstream evolusi kebudayaan, yakni agama, budaya, dan keberlangsungan. Agama mengakomodasi kelahiran dan pelembagaan spiritualitas dan nilai-nilai kebersamaan, pengorbanan, pembebasan, dan solidaritas yang konvergen. Budaya menunjuk pada pelembagaan penyembelihan menjadi semacam tradisi, yang selain kental dengan nuansa lokal, juga cenderung konsentris. Sementara itu, keberlangsungan menunjuk pada kontinuitas dan mengalirnya waktu dalam rentang linear ke depan. Oleh karena itu, biarlah sampai kapan pun Idul Qurban dirayakan dan disemarakkan dengan hiruk-pikuk penyembelihan hewan. Ia bukan saja sekadar ornamen dan dekorasi yang melegitimasi keterkaitan organik umat Islam dengan masa lalunya, melainkan juga sejenis segmen yang berputar dalam mainstream evolusi kebudayaan umat manusia, yakni konvergensi, konsentrisitas, dan kontinuitas.

Refleksi Hari Raya Qurban 1437 H

IFTITAH Laporan Utama

4 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 5BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 5: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Merdeka !!!

Merdeka, dapat dimaknai sebagai terbebas dari berbagai aturan dan tekanan yang membelunggu suatu bangsa oleh kekuatan dan kekuasaan bangsa lain. Dengan datangnya kemerdekaan, berarti suatu bangsa dapat memiliki kedaulatan yang memulihkan kehormatannya dan dapat mengatur sendiri rumah tangganya dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat menuju kemakmuran dan kestabilan dalam berbagai aspek.

B agi bangsa Indonesia, kemerdekaan telah diperoleh terhitung sejak diproklamirkannya Proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia juga bukan hadiah, tapi diyakini sebagai hasil perjuangan selama ratusan

tahun lamanya dengan korban jiwa dan harta benda yang tidak terhitung jumlahnya.

IFTITAH Laporan Utama

4 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 5BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 6: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 7BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Setelah merdeka, lalu memyusun pemerintahan, menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih ada, baik di dalam negeri maupun persoalan diplomatik agar mendapat pengakuan dunia internasional. Penguatan keberadaan Negara dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk dapat menyatukan berbagai suku bangsa yang tersebur di lebih 17 ribu pulau dan Negara-negara nusantara yang masih ada waktu itu, juga dapat berlangsung tanpa masalah yang berarti.

NKRI berdiri dan 7 (tujuh) Presiden telah memimpin negeri ini dan usia kemerdekaanpun telah cukup dewasa, 71 tahun. Namun harus diakui bahwa kesenjangan dan kekurangan masih cukup terasa, bahkan mungkin kita tertinggal jauh dari sejumlah negara yang merdeka dalam waktu yang hampir bersamaan atau lebih muda dari Indonesia.

Hal ini tentu tidak semata-mata karena kesalahan atau kekurangan para pemimpin bangsa yang tidak becus, menjadi koruptor, mementingkan kelompok sendiri atau berbagai aspek bentuk kekurangan lainnya. Kita rakyat juga memiliki kekurangan dalam mengisi kemerdekaan ini.

Malas dalam berusaha, lebih suka meminta atau menunggu diberi, tidak memiliki etos kerja yang baik, tidak memiliki sikap kerja keras, tekun, ulet atau mungkin juga tidak profesional, merupakan kendala dalam meningkatkan kesejehteraan yang didambakan. Sebaliknya justru seringkali mendambakan kemewahan yang diwujudkan dengan cara-cara tidak ekonomis dan kontra produktif.

Visi misi di bidang politik juga masih tumpang tindih. Bahkan sebagian dari kita

rakyat Indonesia, memberikan pilihan politik dalam memilih wakil rakyat

atau kepala negara, kepala daerah, lebih karena ikatan

tertentu berdasarkan materi, bukan karena

aspek kecakapan, p r o f e s i o n a l ,

j u j u r ,

amanah dan sebagainya. Hasilnya, muncullah para pemimpin yang tidak sesuai kriteria dan tidak sesuai harapan.

Dalam bidang sosial budaya juga demikian adanya. Kini bangsa kita terkesan lebih menyukai budaya asing, apalagi dikalangan muda. Penonton wayang atau Ketoprak tinggal sedikit dan 99,9% kalangan usia tua. Lagu daerah yang didengarkan juga dalam format musik moderen. Gending-gending Jawa dan atau musik gamelan yang masik tersisa, menjadi milik kaum sepuh. Hal ini juga menjadi fenomena pada budaya lokal di berbagai daerah lainnya di seluruh Indonesia.

Dalam bidang pendidikan yang sesungguhnya menjadi modal dalam meraih kemajuan di berbagai bidang, juga belum menunjukkan hasil kualitas secara menyeluruh. Bukan persoalan ganti menteri ganti kebijakan. Tapi persoalannya ada pada pelajar itu sendiri dan keluarganya yang kurang terdorong untuk belajar sesuai standar wajib belajar. Apalagi kini, di setiap waktu dan dimanapun berada, HP telah menjadi dilema yang utama.

Program literasi atau budaya membaca bagi pelajar, sesunguhnya menjadi salah satu aspek utama dalam menjangkau kualitas pendidikan. Tapi, sebagaimana hasil studi Vincent Greannary yang disiarkan World Bank dalam Laporan Pendidikan yang berjudul Education in Indonesia From Crisis to Recovery, menyatakan bahwa kemampuan membaca siswa kelas VI SD di Indonesia hanya memperoleh skors 51,7. Hongkong 75,5, Singapura 74,0, Thailand 65,1 dan Filipina 52,6.

Dalam penelitian lainnya, juga dinyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang prestasi membacanya berada di bawah rata-rata negara peserta The Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006. Secara keseluruhan skor internasional 500, 510, dan 493 dan Indonesia memperoleh skor 376 atau berada di urutan kelima dari bawah. Hanya sedikit lebih tinggi dibanding Qatar (356), Kuwait (333), Maroko (326), dan Afrika Utara (304).

Laporan UNDP tahun 2010 yang menyebutkan bahwa Human Development Index (HDI) Indonesia berdasarkan angka buta aksara, berada pada posisi 108 dari 152 negara dan tahun 2011 menurun lagi yaitu menempati peringkat 124 dari 172 negara atau berada jauh di bawah Singapore (peringkat 26), Brunei (33),

Malaysia (61), Thailand (103) dan Filipina (112).

Hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) yang

dipublikasikan The Organization for

Page 7: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 7BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Economic Cooperation and Development (OECD), tentang perkembangan minat membaca bangsa Indonesia, menggambarkan bahwa tahun 2006 memperoleh skor 393 atau peringkat 48 dari 56 negara. Tahun 2009, dengan skord 402 atau peringkat 57 dari 65 negara dan tahun 2012 dengan skors 396, pada peringkat 64 dari 65 negara. Padahal para ahli sepakat bahwa reading is the heart of education.

Nah, persoalan ini (dan tentu masih banyak persoalan lainnya), jangan sepenuhnya dipulangkan kepada negara. Ambillah sebagian menjadi tanggungjawab kita sebagai warga negara. Kita harus mendudukkan persoalannya secara professional dan proporsional dan jangan hanya pandai menyatakan bahwa kita masih ”terjajah” dengan mendasarkan pada berbagai kekurangan yang masih ada, sementara kita tidak berbuat dalam tingkatan yang berarti.

Untuk membantu menyelesaikan problem-problem yang masih ada dan menjadi tuntutan bersama, maka berhentilah menjadi pemalas dalam berusaha, tidak menunggu diberi, harus kerja keras, tekun, ulet dan tidak kenal putus asa. Nasib suatu kaum, hanya dapat berubah atas usahanya sendiri.

Dalam bidang politik, jadilah pelaku dan pemilih cerdas, profesional dan proporsional, harus berani menolak politik uang. Kita juga harus meninggalkan perbuatan anarkis dalam bentuk apapun, karena tidak ada yang diuntungkan di dalamnya.

Meskipun kita belum menemukan soluasi yang jelas tentang bagaimana mengembalikan untuk mencintai budaya sendiri, tapi paling tidak menyadari bahwa hal tersebut milik dan kebanggaan bangsa serta tidak rela jika dimajukan bangsa lain dan diklaim menjadi miliki mereka.

Dalam bidang pendidikan, keluarga harus kembali menguatkan peran-perannya dalam bidang tersebut, sebagaimana yang sekarang digagas oleh pemerintah untuk menguatkan kembali pendidikan dalam keluarga. Tanggungjawab utama pendidikan ada pada keluarga, sekolah hanya menjadi tempat kedua. Keluarga harus menciptakan situasi yang mendorong anak meraih kualitas pendidikannya. Kendali atas ”gangguan” HP dalam perilaku belajar, juga ada pada keluarga.

Keseluruhan ini juga sangat strategis untuk didorong pada setiap bulan Agustus, disaat kita mengaktualisasikan kembali makna kemerdekaan. Kita yang masih sering merayakan hari kemerdekaan dengan tarik tambang, lari karung, memasukkan kelereng, makan

kerupuk atau hal-hal lain yang hanya melahirkan kegembiraan semata.

Memang masih ada makna pada pentas seni, jalan sehat atau renungan di saat tirakatan. Tapi itu semua masih jauh dari harapan dan kalah dengan keharusan kita membangun kesadaran dalam mengisi kemerdekaan, yang sebagian hasilnya masih kita nilai timpang dan sarat dengan kekurangan.

Maksudnya, untuk merefleksikan makna kemerdekaan setiap bulan Agustus, dapat diisi dengan penguatan motivasi dan pencerahan di bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan tentu di bidang pendidikan, sehingga nilai-nilai merayakan kemerdekaan menjadi sinergys dengan mimpi yang ingin kita capai.

Mungkin akan ada yang menyatakan bahwa program seperti itu sulit, apalagi di pedesaan. Jika demikian, maka berikan solusi dengan IT atau mendatangkan teknologi yang pasti memiliki daya tarik. Selain itu, jangan lupa melibatkan unsur pejabat, ilmuan, politisi, budayawan dan pendidik. Semoga dengan bangunan kesadaran bersama, kita dapat lebih cepat meraih sesuatu yang didambakan melalui Indonesia Merdeka.***

MuslihDari berbagai sumber

Page 8: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

8 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 9BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Yogyakarta (Inmas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Prof. Nizar melantik 8 pejabat eselon III, Selasa (26/7), di aula kanwil. Dalam acara serah terima jabatan ini, Kakanwil berpesan 4 (empat) hal. Pertama, pejabat eselon III ditekankan untuk menjaga integritas Kementerian Agama. “Tahun 2016 adalah tahun pemulihan opini Badan Pemeriksa Keuangan dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” tegas Kakanwil.

Pesan Kakanwil yang kedua, untuk lelang pengadaan barang dan jasa, pihaknya memerintahkan bisa dilakukan pra-DIPA. “Agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan tidak terkena pinalti,” tegasnya. Ketiga, pejabat eselon III yang baru dilantik diminta untuk memantau percepatan anggaran. “Sampai saat ini serapan anggaran Kemenag baru 41 persen, di bawah Polri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan,” terang Kakanwil seraya menyebut target penyerapan Kemenag secara nasional adalah 95 persen. Keempat, Kakanwil meminta kepada jajarannya untuk memastikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) terbiayai. “Pastikan agar program pusat dan daerah sinkron, misalnya peristiwa intoleransi cukup tinggi di Yogyakarta harus dikonter dengan program kerja kerukunan untuk menangkalnya,” sebut Kakanwil memberi contoh. Pejabat kelahiran Jepara, 21 Maret 1964 itu juga menekankan agar Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dioptimalkan. “Jika ini dapat dilakukan, maka tunjangan kinerja Kemenag bisa mencapai 70 persen atau naik 10 persen dibanding saat ini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini pula, Kakanwil juga menyinggung prestasi membanggakan yang diraih Kanwil Kemenag DIY. “Pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Nikah di Kanwil Kemenag DIY tempati peringkat 1 secara nasional,” kata Kakanwil yang disambut tepuk tangan tamu undangan.

Adapun pejabat yang dilantik adalah:

H. Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag, yang sebelumnya 1. menjabat Kepala Kankemenag Kabupaten Sleman diangkat menjadi Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY;

H. Zainal Abidin, M.Pd.I yang sebelumnya menjabat 2. Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY kini menjadi Kepala Kankemenag Kabupaten Sleman;

H. Masdjuri yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang 3. Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, menjadi Kepala Kankemenag Kabupaten Gunungkidul;

H. Nur Abadi, MA yang sebelumnya Kepala Kankemenag 4. Kabupaten Gunungkidul, menjadi Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag DIY ;

H. Edhi Gunawan, M.Pd yang sebelumnya Kepala 5. Kankemenag Kabupaten Kulonprogo, menjadi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY;

H. Nurudin, SH, MA yang sebelumnya Kepala Bidang 6. Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY menjadi Kepala Kankemenag Kabupaten Kulonprogo;

H. Noor Hamid, M.Pd.I yang sebelumnya Kepala Bidang 7. Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY menjadi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY; dan

H. Masrudin, M.Pd.I yang sebelumnya Kepala Bidang 8. Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag DIY menjadi Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag DIY.

Lantik Pejabat Eselon III, Kakanwil Prof. Nizar Pesan 4 (Empat) Hal

(inmas)

Page 9: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

8 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 9BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Yogyakarta (Inmas) - Kanwil Kementerian Agama DIY pada Jumat (29/7) lalu telah mengumumkan hasil akhir pelaksanaan seleksi terbuka pengisian jabatan pengawas dan administrator. Dalam pengumuman ini diperoleh tiga nama yang selanjutnya dipilih satu nama untuk menduduki jabatan yang tersedia. Demikian disampaikan Kakanwil Prof Dr H Nizar MAg saat melantik pejabat struktural eselon IV dan V di aula kanwil, Senin sore (1/8).

Kakanwil mengatakan, ada dua jalur pelantikan, yaitu promosi dan mutasi. Mutasi merupakan hal yang biasa dalam suatu organisasi, tetapi promosi merupakan hal yang luar biasa. “Selamat bagi yang mendapatkan promosi, ini merupakan prestasi terbaik Anda,” katanya seraya menjelaskan pegawai yang mendapat promosi merupakan hasil penilaian dari panitia seleksi terbuka. Berikut nama pejabat yang dilantik:

Muntolib, S.Ag menjabat Kepala Seksi Pendidikan 1. Diniyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Kabupaten Bantul (sebelumnya menjabat Penyuluh Agama Madya pada Kankemenag Kota Yogyakarta)

Drs. H. Maskur Ashari, MA menjabat Kepala Seksi 2. Bimbingan Masyarakat Islam Kankemenag Kota Yogyakarta (sebelumnya menjabat Kepala KUA Wirobrajan pada Kankemenag Kota Yogyakarta)

Sujono, S.Ag menjabat Kepala Seksi Pengembangan 3. Seni Budaya Islam, Musabaqah Al Quran dan Al Hadits Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag DIY (sebelumnya menjabat Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kabupaten Sleman)

H. Nurhuda, S.Ag, MSI menjadi Kasubbag Tata Usaha 4. Kankemenag Kabupaten Sleman (sebelumnya menjabat Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kankemenag Kabupaten Sleman)

Abdu Naim, S.Ag menjadi Kepala Seksi Bimbingan 5. Masyarakat Islam Kankemenag Kabupaten Sleman (sebelumnya menjabat Kepala KUA Berbah pada Kankemenag Kabupaten Sleman)

Saeful Hadi, S.Ag, M.Pd.I menjadi Kepala Seksi 6. Bimbingan Masyarakat Islam Kankemenag Kabupaten Kulon Progo (sebelumnya menjabat Penyuluh Agama Madya pada Kankemenag Kabupaten Kulon Progo)

Fariq Nur Rokhim, SHI, MA menjadi Kepala KUA 7. Nanggulan Kabupaten Kulon Progo (sebelumnya menjabat Penghulu Muda pada KUA Galur Kabupaten Kulon Progo)

Ngatijan, S.Ag menjadi Kepala KUA Dlingo Kabupaten 8. Bantul (sebelumnya menjabat Penghulu Muda pada KUA Pleret Kabupaten Bantul)

Sigit Purnomo, SH, MH menjadi Kepala KUA Minggir 9. Kabupaten Sleman (sebelumnya menjabat Penghulu Muda pada KUA Mlati Kabupaten Sleman)

Siti Arifah, SIP menjadi Kepala Urusan Tata Usaha MTsN 10. Piyungan Kabupaten Bantul (sebelumnya menjabat Pengelola Pendidikan MAN Yogyakarta 1 Kota Yogyakarta)

Untuk pelantikan jabatan administrator atau eselon III dilakukan pada Kamis (25/8). Pejabat yang dilantik adalah Drs. H. Muklas, M.Si yang sebelumnya menjabat Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag DIY promosi menjadi Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag DIY.

Sementara Drs. H. Buchori Muslim, M.Pd.I yang sebelumnya menjabat Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Gunungkidul promosi menjadi Kepala Kankemenag Bantul. (inmas)

Kakanwil Lantik Pejabat Eselon III, IV dan V Hasil Seleksi Terbuka

Page 10: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

10 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 11BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Pembukaan MTQN XXVI, Sedot Animo Ribuan Masyarakat Lombok

Presiden Joko Widodo: MTQN Syiar Dakwah Membumikan Al-Qur’an

Mataram (Inmas DIY) --- Ajang Gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXVI Tahun 2016 di Kota Mataram Provinsi Nusa

Tenggara Barat (NTB) resmi dibuka Presiden Joko Widodo, Sabtu (30/7) lalu. Sejak sore, suasana di sekitar Islamic Center, venue pembukaan

sudah padat merayap. Hal itu memuncak selepas Maghrib, di mana ribuan kendaraan baik roda dua maupun empat tumpah ruah di jalan.

Seputar Islamic Center menjadi lautan manusia. Ya, MTQN XXVI Tahun 2016 berhasil menyedot animo ribuan masyarakat Lombok.

Page 11: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN KHUSUS Laporan KHUSUS

10 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 11BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

P residen RI Joko Widodo dalam sambutannya meminta agar perhelatan MTQ yang telah membudaya di Indonesia selain dapat ditingkatkan kualitasnya, dikembangkan

sisi pemaknaannya. Menurutnya, MTQN harus mampu membumikan Al-Quran sehingga dapat dipahami dan diamalkan masyarakat.

“Prestasi adalah hal utama, namun yang lebih utama dari MTQN adalah syiar dan dakwah bagaimana membumikan Al-Quran. Kita harus jadikan Al-Quran sebagai nafas kita, sebagai pegangan hidup kita,” tegas Presiden yang hadir didampingi Ibu Negara Hj.Iriana Joko Widodo.

Presiden mengaku prihatin dengan masih banyaknya orang yang mudah mencela, merendahkan orang

Prestasi adalah hal utama, namun yang lebih utama dari MTQN adalah syiar dan dakwah

bagaimana membumikan Al-Quran. Kita harus jadikan Al-Quran sebagai nafas kita, sebagai

pegangan hidup kita

lain, mengejek dan menjelekkan orang lain, bahkan mengabaikan sopan santun. Padahal semua itu adalah sikap yang tidak sejalan dengan ajaran Al Quran. Presiden juga menyayangkan kecenderungan orang masa kini yang mudah melontarkan ungkapan kebencian, terutama di media sosial, terlebih ketika terjadi konstelasi politik. Oleh karena itu, melalui MTQN XXVI, Presiden berharap makna Al-Qur’an dapat dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari. “Al-Qur’an agar dapat benar-benar kita hayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Sebagai pedoman hidup umat Islam, Al-Qur’an mengandung pesan dan nilai kemanusiaan, nilai kesalehan sosial. Karenanya, sebagai negara dengan berpenduduk Muslim terbesar, sudah saatnya Indonesia menjadi sumber pembelajaran bagi seluruh dunia. Islam di Indonesia sudah merupakan Islam Moderat, lanjut Presiden, sementara negara-negara lain masih mencari format.

Melalui lantunan ayat-ayat suci dalam MTQ tahun ini, Presiden berharap kehidupan negara bisa terasa lebih sejuk, damai, dan indah, sesejuk dan seindah lantunan ayat Al-Qur’an. Presiden mengajak masyarakat untuk saling menjaga optimisme dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang semakin sulit.

“Jadikan MTQN sebagai stimulan untuk meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam sebagai Rahmatan lil ‘Alamin,” pungkas Presiden.

Pembukaan MTQN XXVI ini ditandai pemukulan bedug yang dilakukan Presiden didampingi Menag Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur NTB TGH Zainul Majdi . Acara pembukaan yang diselenggarakan di Gedung Islamic Center ini juga dihadiri Menag Lukman Hakim Saifuddin, Sekjen Rabithah Al Islami, Gubernur NTB TGH Muh. Zainul Majdi, para Dubes negara sahabat, Kakanwil Kemenag seluruh Indonesia, termasuk Kakanwil Kemenag DIY Prof.Dr.Nizar dan Gubernur DIY yang diwakili Wagub Sri Paduka Paku Alam Ke X, juga kafilah dan ribuan masyarakat Mataram dan sekitarnya. (Inmas DIY)

Joko WidodoPresiden Republik Indonesia

Page 12: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

12 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 13BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Boyolali (Inmas) - Kakanwil Prof. Nizar harapkan seluruh jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 24-SOC dapat meraih kelancaran. Selain itu juga memperoleh kesuksesan dan keberkahan. “Semoga seluruh jamaah calon haji dapat menjalankan ibadah haji baik rukun, sunnah dan wajib haji dengan baik,” harap Kakanwil saat melepas jamaah calon haji Kloter-24 SOC di Asrama Haji Donohudan, Surakarta, Kamis (18/8).

Di samping itu, Kakanwil juga berpesan agar seluruh jamaah calon haji dapat menjaga kesehatan dengan baik. “Yang terpenting adalah jelang Arofah, harap jaga kesehatan dengan baik,” pinta Kakanwil. Guru besar Ilmu Hadist UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu juga berpesan agar seluruh jamaah dapat menjaga nama baik Indonesia. “Khususnya menjaga nama baik Daerah Istimewa Yogyakarta,” papar Kakanwil lagi. Pejabat kelahiran Jepara 21 Maret 1964 itu juga mengingatkan jamaah agar berkenan mendoakan pemimpin bangsa. “Semoga para pemimpin terus mendapat kesehatan untuk mengelola bangsa dengan lebih baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR-RI Dr. Sodiq Mujadid yang hadir beserta rombongan, di hadapan

jamaah menegaskan bahwa pemerintah tahun ini sudah meningkatkan kualitas pelayanan haji. “Pada prinsipnya, jamaah calon haji berhak memperoleh pelayanan ibadah dan sarana-prasarana dengan baik,” ungkap Sodiq.

Politisi asal NTT itu juga menjelaskan, pemerintah telah menaikkan anggaran untuk keamanan. “Ada 16 pos jaga di sekitar Masjid Nabawai dan Masjidil Haram,” ungkapnya. Musim haji kali ini, khususnya di Armina (Arofah, Muzdalifah dan Mina) suhu udara mencapai 55 derajat celcius. “Insya Allah dengan bertawakal kepada Allah akan membuat badan kita kuat,” pesan Sodiq sembari menambahkan dirinya pernah merasakan naik haji di musim dingin yang menyentuh 5 derajat celcius hingga musim panas hingga 57 derajat celcius.

Kloter 24-SOC berasal dari Kabupaten Bantul dan Sleman dengan jumlah jamaah masing-masing 318 dan 34. Ditambah 8 petugas haji sehingga keseluruhan ada 360 jamaah. Kloter 24-SOC terbang menuju Madinah dengan pesawat dari Bandara Adi Soemarno Solo Pukul 09.40 dan diperkirakan tiba di Madinah pada Kamis ini juga pada Pukul 17.30 waktu setempat. (inmas)

Lepas Pemberangkatan Kloter 24-SOC, Kakanwil Harapkan Jamaah Raih Kelancaran

Page 13: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

LAPORAN KHUSUS LAPORAN KHUSUS

12 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 13BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

‘’Seluruh jamaah begitu tiba di Donohudan langsung mendapat pemeriksaan kesehatan terakhir,’’ ungkap Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan Jamaah Haji Embarkasi Solo, Nurohman, Kamis (18/8) di Asrama Haji Donohudan. Hal itu diuangkapkannya saat menerima kedatangan Kloter-27 SOC yang berasal dari Kabupaten Sleman dan Gunungkidul.

Selain pemeriksaan kesehatan, selama di Asrama Haji, jamaah akan mendapatkan living cost 1.500 riyal dan kembalian dari pembuatan paspor sejumlah Rp 360 ribu. ‘’Tiap jamaah juga akan mendapatkan gelang identitas yang wajib dipakai selama di Tanah Suci,’’ papar Nurohman yang dalam kesehariannya menjabat Kasi SI Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag DIY itu.

Nurohman juga menyampaikan agar jamaah yang masih menyimpan uang di koper besar agar disimpan di tempat yang lebih aman. ‘’Jamaah yang membawa kursi roda agar diberi identitas pada kursi rodanya,’’ imbuh Nurohman.

Sementara, Kasubbag TU Kankemenag Gunungkidul Buchori Muslim yang menyerahkan Kloter 27-SOC merinci jamaah yang didampinginya terdiri dari 219 jamaah asal Gunungkidul dan 133 asal Sleman. ‘’Ditambah petugas kloter ada 5 orang sehingga keseluruhan lengkap 360 jamaah,’’ ungkap Buchori. ‘’Semoga semuanya mendapat kemudahan dari Allah,’’ tutupnya. (inmas)

Begitu Tiba di Asrama Haji Donohudan, Ini Yang Diterima Calon Jamaah Haji

Boyolali (Inmas DIY) - Jamaah calon haji yang akan terbang ke Tanah Suci diharuskan transit dulu di embarkasi haji. Untuk jamaah asal Jawa

Tengah dan DIY semua dipusatkan di Embarkasi Solo tepatnya di Asrama Haji Donohudan yang terletak di Kabupaten Boyolalali. Lalu apa saja

fasilitas yang diperoleh jamaah selama di tempat transit?

Page 14: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

TAMU KITA TAMU KITA

14 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 15BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Bagaimana perasaan pertama kali saat diangkat sebagai Kabag TU?

Sebenarnya, tidak ada sesuatu yang berkesan luar biasa, sebab dulu kami pernah menjabat Kasubbag di lingkungan Bagian Tata Usaha. Selanjutnya juga pernah menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman. Justru lebih menggetarkan perasaan saat dilantik sebagai kepala kantor, sebab mesti dituntut memiliki kemampuan manajerial setidaknya pada tiga komponen, yaitu manajemen Barang Miliki Negara (BMN), sumber daya manusia (SDM) dan keuangan. Untuk meningkatkan peran Kementerian Agama harus dipastikan tiga komponen di atas dapat dikuasai dan diatasi. Selanjutnya upaya peningkatan peran Kementerian Agama dilakukan melalui kerja-kerja yang bersifat integratif dengan bupati dan seluruh SKPD di wilayah tersebut. Mengapa saya katakan seluruh SKPD, kok tidak dengan istilah SKPD terkait? Karena sesungguhnya program Kementerian Agama dapat saling bersinergi dengan program-program yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

Alhamdulillah hubungan baik dan sinergitas Kementerian Agama Kabupaten Sleman berjalan sangat harmonis dan Kementerian Agama mendapatkan supporting langsung dan tidak langsung dari seluruh SKPD di Kabupaten Sleman. Itulah yang memberi kesan kuat kami saat berada di Kabupaten Sleman.

Kabag TU Drs. H. Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag:

TIAP PEGAWAI MESTI MILIKI 3 (TIGA) KESADARAN

Muhammad Lutfi Hamid dilantik sebagai

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah

Kementerian Agama DIY pada akhir Juli

lalu. Pejabat kelahiran Yogyakarta 5 Januari

1968 ini memiliki sejumlah impian untuk

mewujudkan Kementerian Agama DIY yang

lebih baik lagi. Apa dan bagaimana saja

pemikiran Kabag TU yang baru ini? Ikuti

wawancara BAKTI dengan sosok murah

senyum itu. Wawancara dilaksanakan di

ruang kerjanya.

?

Page 15: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

TAMU KITA TAMU KITA

14 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 15BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Apa saja prestasi yang diraih selama memimpin Kemenag Sleman?

Selama tiga tahun empat bulan tampaknya saya di Sleman banyak inovasi yang telah dilakukan. Karena memang sebagai kepala kantor kami memiliki keleluasan untuk memunculkan inovasi guna mengangkat eksistensi kantor tersebut. Misalnya, di awal kedatangan kami di Sleman, sedang merebak santer isu Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai institusi yang dekat dengan gratifikasi, kalau kita hanya teriak “KUA Bersih-KUA Bersih”, maka tidak ada yang mau mendengar. Lalu kita kenalkan KUA sebagai institusi yang mampu turut serta mendinamisasi peran masyarakat melalui pembangunan dengan pendekatan agama.

Dan ternyata, banyak pihak lantas sadar bahwa KUA mampu mempunyai keberpihakan, salah satunya terhadap pelestarian lingkungan. Kami buat program Menikah Menanam sejak akhir 2013 yang dideklarasikan pada 2014. Semua media meliput waktu itu dan masyarakat bisa mengetahui ternyata keberadaan KUA dapat mendinamisasi masyarakat dalam berbagai aspek, baik lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, peningkatan ekonomi dan sebagainya. Maka image KUA, khususnya di Sleman berubah total.

Pada sisi inilah, Kemenag dalam hal ini KUA, diakui banyak pihak mampu menggerakkan masyarakat dengan pendekatan kesadaran kultural.

Ada lagi Madrasah Hijau. Salah satunya adalah MTsN Maguwoharjo dengan madrasah Go Green-nya. Anak yang akan masuk madrasah, ataupun naik kelas dan lulus, didorong untuk menanam pohon. Hal ini menstimulasi madrasah adiwiyata sekaligus mengajarkan pada anak untuk mencintai lingkungan. Alhamdulillah sejak saya di Sleman, MTsN dan MAN juara adiwiyata.

Apa yang paling berkesan selama memimpin Kemenag Sleman?

Yang paling berkesan saat saya diterima dengan baik oleh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sleman. Yang kedua, instansi Kemenag mendapatkan kepercayaan menerima anggaran BOSDA, semua madrasah mendapatkannya. Selain itu juga menerima program jaring pengaman pendidikan, anak di Sleman harus lulus minimal Aliyah meskipun dari keluarga tidak mampu. Untuk menunjang program wajib belajar tersebut bersinergi dengan BAZNAS Kabupaten Sleman. Ketiga, Penyelenggaraan Haji di Kabupaten Sleman, seluruh biaya penyelenggaraan selain BPIH ditopang oleh Pemerintah Daerah. Belakangan, sesungguhnya saya

sedang memprogram kursus calon pengantin integratif melalui program ketahanan keluarga. Pada program ini kursus calon pengantin didanai atau di support oleh SKPD terkait, sehingga kursus calon pengantin tidak saja memberi dasar-dasar rumah tangga dalam dimensi agama, tetapi juga membekali jiwa kewirausahaan.

Lalu apa yang akan diperbuat di Kanwil?

Integrasi program, data dari masing-masing unit disatukan. Yang kedua,

Setiap pegawai mempunyai harapan untuk menjadi pegawai yang baik dan itu akan memberikan peluang berkarir lebih baik bagi pegawai bersangkutan. Ada reward and punishment. Pegawai yang mampu bekerja dan memiliki loyalitas yang baik wajib diberi penghargaan.

Pekan pertama kami hadir di sini langsung melakukan bersih-bersih kantor, yaitu mengoptimalkan bangunan-bangunan di kantor wilayah untuk dapat digunakan secara baik dengan suasana kantor yang sehat dan bersih, khususnya di kawasan belakang kantor. Saya minta di ruang kerja saya ini ada meja rapat dan LCD, gunanya agar ruang Kabag TU menjadi ‘dapur ‘ untuk membicarakan berbagai kebijakan, monitoring dan evaluasi program yang pada saatnya dapat disajikan kepada Kepala Kantor Wilayah secara baik dan proporsional.

Apa maksud tiga kesadaran yang pernah disinggung saat apel pegawai ?

Pegawai harus punya tiga kesadaran: sadar posisi, sadar kondisi, dan sadar situasi. Dia tidak boleh melampaui batas posisi yang dia miliki. Dari pegawai pelaksana sampai pejabat tinggi harus punya tiga kesadaran ini. Jika sebagai staf jangan berlagak sebagai seorang kepala seksi/ kasubbag. Staf harus punya komunikasi yang baik dengan atasannya. Atasan juga harus sadar posisinya adalah pengawas yang akan menyampaikan secara proporsional hasil kerja para pelaksana kepada pimpinannya. Jangan sampai berstatus pengawas tetapi berlagak sebagai administrator (eselon III), begitu seterusnya.

?

??

?

pola pemberdayaan pegawai bukan berbasis masa kerja, tetapi berbasis kaderisasi,

kompetensi dan profesionalitas.

Page 16: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

TAmU Kita Artikel

16 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 17BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Sadar kondisi, kita berada dalam lingkungan kerja baik bersifat fisik maupun nonfisik, yaitu salah satunya interaksi sosial dengan seluruh elemen kantor. Jika kantor tampak tidak nyaman dan kondisinya kurang mendukung kenyamanan dan performa kantor, maka masing-masing pegawai harus punya sensitivitas tersebut. Begitupun sadar kondisi dalam berinteraksi antarpegawai dan stake holder terkait. Kata kuncinya adalah setiap kita harus memiliki unggah-ungguh (tata karma) dan gelar-gulung (introspeksi dan evaluasi) terhadap diri dan stake holder terkait.

Sementara sadar situasi, kita harus menyadari bahwa alam ini terus berkembang. Misalnya situasinya saat ini adalah menciptakan opini wajar tanpa pengecualian. Atau atmosfernya saat ini adalah Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, maka kita harus berada di posisi itu. Maka, sebagai pegawai harus memegang teguh untuk mempunyai integritas yang tinggi, tidak mudah menerima gratifikasi, melayani dengan sepenuh hati, berpijak pada transparansi dan akuntabilitas. Semua mindset dan culture set-nya diarahkan menuju pelayanan prima. Jika pegawai tidak mampu memenuhi tuntutan

tersebut, maka tentu yang bersangkutan akan hilang ditelan zaman.

Dalam kesempatan ini Kabag TU juga berpesan agar setiap pegawai Kemenag menyadari bahwa institusi ini adalah besar, baik jumlah pegawai maupun ekspektasi masyarakat. “Maka setiap pegawai Kemenag harus meningkatkan kompetensi dan profesionalitas,” tegas Kabag TU yang baru saja dilantik ini. Suami Nita Riana,S.Pd dan bapak dari Az-Zuhaira (18), Az-Zuhaida (16) dan Az-Zuhail (14) ini berharap Kemenag harus berubah untuk menuju lebih baik. “Tidak ada yang abadi di dunia ini, yang abadi adalah perubahan itu sendiri,” ungkapnya bijak.

Kabag TU juga menekankan agar zona integritas jangan sampai sebatas slogan, tapi harus menjadi ruh kinerja aparatur Kemenag menuju Bersih-Melayani dengan 5 budaya kerja: Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan. (inmas)

Pegawai harus punya tiga kesadaran: sadar

posisi, sadar kondisi, dan sadar situasi. Dia tidak boleh melampaui batas posisi yang dia miliki.

Dari pegawai pelaksana sampai pejabat tinggi

harus punya tiga kesadaran ini.

Muhammad Lutfi HamidKepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY

Page 17: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

S ecara umum budi pekerti berarti moral dan perilaku yang baik dalam menjalani kehidupan ini. Budi pekerti bisa juga diartikan perbuatan yang dilandasi atau dilahirkan oleh pikiran yang

jernih dan baik. Pada saat ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang tergoyah karena terjadinya erosi moral, pendidikan budi pekerti masih sangat relevan untuk tetap dilaksanakan. Pendidikan budi pekerti merupakan subtansi pendidikan yang sangat penting namun sampai saat ini sepenuhnya belum berhasil. Ini ditunjukkan dengan semakin maraknya perilaku tidak santun, perilaku tidak jujur, perilaku kekerasan, perilaku kriminal, dan perilaku menyimpang lainnya yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Penyimpangan-penyimpangan ini tentu saja menjadi keprihatinan kita bersama, oleh karena itu pendidikan budi pekerti harusnya menjadi tanggung jawab dan gerakan bersama yang melibatkan banyak pihak. Ada tiga pilar pendidikan yang paling berperan dalam pendidikan budi pekerti yaitu keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Peran serta keluarga. Keluarga merupakan institusi penting dalam pendidikan budi pekerti anak. Institusi keluarga memiliki delapan fungsi penting menurut BKKBN, yakni fungsi agama (moral dan spiritual), fungsi sosial, fungsi cinta, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi pendidik, fungsi pelestarian lingkungan, dan fungsi reproduksi.

Dengan fungsi di atas, tidak salah jika keluarga menjadi ujung tombak bagi keberhasilan pendidikan karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan dan proses pendidikan budi pekerti bagi anak. Keluarga adalah tempat persemaian awal dari nilai-nilai yang dianut dan dipraktekkan lewat sikap serta prilaku.

Pendidikan budi pekerti seorang anak terbentuk dari pembelajaran terus-menerus, rutinitas keseharian yang pada

akhirnya bukan lagi menjadi sebuah kebiasaan tetapi menjadi sebuah karakter. Seorang anak adalah peniru yang sangat ulung terhadap sikap dan perilaku yang dilihat sehari-hari, sehingga apa yang dilakukan oleh anggota keluarga khusus orang tua merupakan model dan contoh peniruan. Perlu disadari bahwa keluarga merupakan benteng bagi anak-anak dimasa perkembangan dan seperti tersebut di atas bahwa anak adalah peniru ulung maka sangat baik jika lingkungan tumbuh kembang anak dipenuhi dengan sikap, pola fikir, dan perilaku yang patut ditiru. Ke depannya anak yang memiliki budi pekerti yang baik ini dapat menjadi model pembelajaran bagi teman-teman di sekelilingnya juga.

Peran serta masyarakat. Di masyarakat yang menjadi ujung tombak penentu keberhasilan pendidikan adalah tokoh masyarakat. Khususnya keberhasilan dalam pendidikan budi pekerti. Tokoh-tokoh masyarakat harus dapat memberikan contoh dan teladan terhadap warga masyarakat. Selain itu juga harus memiliki inovasi dalam menyelengarakan kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan memperingati hari nasional, hari besar agama, perkumpulan remaja peduli sampah, bakti sosial dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut memberi kontribusi besar bagi perilaku anak untuk dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu ketika sikap dan perilaku positif sudah terbentuk maka akan tercipta lingkungan masyarakat aman, tenang, dan tentram.

Peran serta Pemerintah. Pemerintah sebenarnya juga sudah melakukan perannya. Salah satunya dengan mengeluarkan Permendikbud No 23 tahun 2015. Permendikbud ini mengatur tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) di lingkungan sekolah/madrasah. Dalam hal ini madrasah dituntut dapat menumbuh kembangkan kebiasaan sikap dan perilaku positif dimulai sejak hari pertama masuk, masa Pengenalan Lingkungan Madrasah (PANGLIMA) bagi peserta didik baru baik jenjang MI, MTs, ataupun MA sampai dengan lulus. Gerakan PBP di madrasah diantaranya yaitu harus menumbuhkan nilai-nilai moral dan spiritual, nilai-nilai kebangsaan dan kebhinnekaan, mengembangkan interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orang tua, mengembangkan interaksi positif antar peserta didik, serta mampu merawat diri dan lingkungan.

Madrasah dan seluruh warga di dalamnya harus mampu membangun dan memberikan tauladan mengenai sikap dan perilaku yang positif. Madrasah harus dapat menciptakan sistem yang jelas sehingga kegiatan PBP tidak hanya sebuah seremonial semata.

TAmU Kita Artikel

16 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 17BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Tiga Pilar Pendidikan Budi Pekerti

Penulis :

Leni, S.Si

Guru MAN Yogyakarta IIJl. KH. A. Dahlan No 130

Page 18: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Seminar Nasional: Menag Ajak Praktikkan Toleransi,

Bukan Hanya Dipahami

Yogyakarta (Inmas) --- Usai membuka Festival Al-Quran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (10/8), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bergegas menuju Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Di sana Menag sampaikan orasi ilmiah dalam acara Seminar Nasional: Memelihara Toleransi dalam Masyarakat Majemuk. Hadir dalam kesempatan ini selain Menag, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Ferimeldi,Ph.D, Kakanwil Prof. Nizar, Rektor UKDW Henry Feriadi,Ph.D, dan ratusan peserta seminar.

Kepada seluruh hadirin, Menag mengajak bahwa toleransi tidak hanya untuk dipahami tapi juga dipraktikkan. “Keragaman yang diciptakan Tuhan adalah sesuatu yanggiven, mari kita terima dengan terbuka dan menyadari bahwa satu sama lain dapat saling mengisi,” papar Menag. Menurut Lukman, toleransi adalah kebutuhan. “Karena setiap yang beragam pasti mengandung perbedaan,” ungkap putra mantan Menag KH Syaifudin Zuhri itu.

Di sisi lain, Menag juga mengakui iklim toleransi sangat fluktuatif. “Kita sekarang hidup di dunia borderless, tanpa batas, sehingga kompetisi persaingan hidup dirasakan semakin besar,” imbuhnya lagi. Akibatnya, lanjut Menag, faktor pemicu stres bertambah, orang mudah emosional hanya karena persoalan sepele. “Dan agama merupakan alat mobilisasi massa paling ampuh,” ujar Menag.

Menutup sambutan, Menag juga menyoroti cara pandang berlebihan dalam bertoleransi. “Kalau sudah menyangkut peribadatan jangan dicampuradukkan,” tegasnya. Karena menurut suami dari Hj.Trisna Willy itu, prinsipyang mesti dipegang adalah toleransi dapat terjalin dengan baik, tapi peribadatan tidak terusik. “Intinya perilaku membangun toleransi bisa mendapatkan ancamannya sendiri ketika toleransi dipahami secara berlebihan,” tutup Menag.

Usai sambutan dilanjutkan dengan dialog tanya jawab antara Menag dengan peserta seminar. (inmas DIY)

Kampanye PUP: Ingin Nikah Dini? Pelajari

Dulu Resikonya

Yogyakarta (Inmas DIY) -- Pemda DIY melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY adakan Kampanye Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di GOR Amongrogo Yogyakarta, Rabu (3/8). Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kanwil Kemenag DIY turut ambil bagian dengan membuka stan. Hadir dalam kesempatan ini Gubernur DIY, Kakanwil Prof. Nizar dan sejumlah pejabat lainnya, serta ratusan pengunjung.

Berdasarkan rilis yang diterima Inmas, Gubernur dalam kesempatan ini menyinggung fungsi keluarga. “Raja Kraton Yogya ini juga mengajak masyarakat luas untuk menghindari perkawinan dini,” ungkap Kasi Pemberdayaan KUA Kemenag DIY H.Nur Ahmad Ghojali. Hal ini diperlukan, karena menurut Gubernur, pernikahan seyogianya dilakukan dengan persiapan matang.

PUP bagi remaja terkait beberapa aspek. Misalnya saja faktor kesehatan reproduksi, kematangan psikologis, ekonomi, pendidikan dan kependudukan. “Kampanye PUP ini dilakukan pada bulan Agustus dalam rangka mempublikasikan Hari Remaja Internasional yang jatuh tiap 12 Agustus,” tambah Nur Ahmad Ghojali.

Dalam ajang ini juga dibacakan petisi remaja agar menikah pada waktunya. Berdasarkan penelitian, umur ideal untuk menikah adalah (minimal) 25 tahun bagi laki-laki dan 21 tahun bagi perempuan.

Usai sambutan, Gubernur juga menyempatkan untuk melihat stan yang ada termasuk stan Kanwil Kemenag DIY. (bap)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 19BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 19: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 19BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Layanan Haji 1437 H/2016 M, Kemenag Lakukan Sejumlah

Terobosan

Yogyakarta (Inmas) - Musim haji 1437 H/2016 M telah tiba. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama bertanggung jawab dalam pelaksanaan ibadah rukun kelima dalam Islam ini. Lalu apa saja terobosan yang dilakukan Kemenag tahun ini?

“Manasik haji dilakukan 10 kali, masing-masing 8 kali di KUA dan 2 kali di Kankemenag Kabupaten/Kota,” ujar Kakanwil Prof. Nizar menjawab pertanyaan di atas. Hal itu dikemukakan Kakanwil saat talkshow di TVRI Jogja, Senin (8/8) sore. Tampil sebagai narasumber selain Kakanwil, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto dengan dipandu MC Ferry Anggara. Terobosan lain yang dilakukan Kemenag adalah adanya direct flight (penerbangan langsung) dari Solo ke Madinah. “Hal ini merupakan kemajuan dibanding tahun lalu yang masih connecting flight,” imbuh Kakanwil. Selain itu, sambungnya lagi, ada penambahan jatah makan menjadi 2 kali bagi jamaah selama di Madinah. “Kemenag juga melakukan evaluasi hotel mana yang jelek atau memberikan pelayanan jelek, lalu kita blacklist karena rugikan jamaah,” tegasnya. Aspek lain yang disoroti adalah bus yang mengantar jamaah haji. “Bus-bus kadaluwarsa kita upgrade,” tutur Kakanwil sembari berharap agar jamaah bisa merasakan manfaatnya.

Sementara itu, Arif Noor Hartanto menyinggung antusiasme warga Indonesia yang sangat besar. “Untuk urusan haji, antusiasme warga kita tak diragukan lagi, sangat besar,” komentar Inung, sapaan akrab Arif Noor Hartanto. “Indonesia punya sejarah haji yang panjang dan negara punya kewajiban untuk memberikan pelayanan haji yang baik termasuk keselamatan jiwa kepada warganya,” tambah Inung. Selain itu, Inung juga mengungkapkan, DPR dan pemerintah sangat serius meningkatkan layanan kepada jamaah haji. “Bahkan kampanye berhaji cukup sekali perlu digalakan terus menerus,” harap Inung. (inmas)

Waiting List DIY Capai 2034

Yogyakarta (Inmas) Kuota haji DIY tahun ini sebanyak 2.455 orang dengan jemaah yang keluar provinsi sebanyak 9 orang dan mutasi masuk dari luar provinsi sebanyak 23 orang serta ditambah 19 petugas daerah, sehingga jumlah calon jemaah haji (calhaj) yang berangkat dari DIY sebanyak 2.488 orang. “Mereka terdiri dari 1.171 laki-laki dan 1.317 perempuan dengan didampingi 35 orang petugas kloter ,” kata Kakanwil Prof Nizar dalam laporannya saat pamitan calon jemaah haji DIY tahun 1437 H/ 2016 M di Bangsal Kepatihan, Senin (25/7).

Kakanwil mengungkapkan waiting list DIY sudah mencapai masa tunggu hingga tahun 2034 dengan jemaah haji termuda M. Ardhia Yudhana dari Bantul dengan usia 19 tahun 2 bulan dan Jemaah haji tertua adalah Kenik Wiryo Wijoyo binti Wiryo Wijoyo dari Gunungkidul dengan usia 86 tahun 7 bulan.

Jemaah haji DIY tahun ini terbagi dalam 7 kelompok terbang, yakni kloter 23 SOC 29 SOC dengan waktu masuk asrama haji Donohudan mulai Rabu-Jumat (17-19/8). “Adapun maktab atau pemondokan selama di Makkah tersebar di Mahbas Jin untuk kloter 23, Jarwal untuk kloter 24, 26 dan 27 SOC, Raudhah untuk kloter 25 dan 28 SOC, dan Syisyah untuk kloter 29 SOC,” ungkap pejabat kelahiran Jepara ini.

Kakanwil menambahkan, masyarakat juga dapat mendownload Aplikasi Haji Pintar untuk memudahkan mendapat informasi seputar haji dan berpesan kepada Jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatannya, memperbanyak minum air dan makan buah-buahan termasuk kurma, sehingga staminanya terjaga dan tidak mengganggu ibadahnya.

Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X mengatakan, hubungan vertikal menjadi ukuran tingkat kesalehan spiritual seseorang, sedangkan hubungan horizontal antar manusia, menunjuk pada kesalehan sosial. “Untuk bisa memutar roda kehidupan di jalan yang lurus dan benar, kita hendaknya berusaha, agar kedua hubungan itu berada pada posisi yang sama, seimbang dan selaras, agar harmonisasi kedua arah tersebut dapat tercapai sehingga dapat menyatukan kesalehan spiritual dengan kesalehan sosial,” katanya. (and/win)

Page 20: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Kabag TU Lutfi Hamid: SOP Pelayanan Publik, Tolok Ukur

Utama ZI

Yogyakarta (Inmas) - Kabag TU Kanwil Kemenag DIY Lutfi Hamid menegaskan, Standard Operating Procedure (SOP) pelayanan publik adalah tolok ukur utama Zona Integritas (ZI). Sementara ZI sendiri merupakan syarat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). “Secara prinsip yang menjadi tolok ukur utama ZI adalah SOP pelayanan publik, tahun depan saya ingin seluruh layanan publik di Kemenag ada SOP-nya,” tegas Kabag TU saat Rakor Implementasi Program ZI, Jumat (5/8) di Kanwil Kemenag DIY. Hadir dalam kesempatan ini selain Kabag TU, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Noor Hamid, Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Nur Abadi, dan jajaran eselon IV serta staf pelaksana masing-masing unit kerja.

Kabag TU juga menyoroti pembuatan Surat Keputusan (SK) pegawai yang mendapat amanah sebagai petugas ZI Kanwil. “Tolong SK dilengkapi dengan tanggung jawab masing-masing anggota, harapannya nanti tidak saling lempar tugas,” ujar mantan Kepala Kankemenag Sleman ini. “Plotting pekerjaan harus jelas,” imbuhnya lagi.

Lutfi juga menekankan, Bidang PHU, Urais dan Binsyar, dan Pendidikan Madrasah untuk segera membuat SOP. “Sebab ketiga bidang ini yang paling banyak bersentuhan dengan publik,” jelas Lutfi.

Sementara Kabid PHU Noor Hamid memberikan masukan, agar petugas ZI Kemenag DIY mengadakan rapat rutin mingguan atau bulanan. “Juga SOP masing-masing bidang tolong untuk dievaluasi oleh Subbag Ortala dan Kepegawaian sebagai leading sector ZI,” kata Noor Hamid. Sementara Kabid Urais dan Binsyar yang juga mantan Kepala Kankemenag Gunungkidul Nur Abadi menjelaskan, sebaiknya tim ZI dibagi 3 kelompok. “Dibagi menjadi agen perubahan, pelaksana, dan monitoring-evaluasi,” harapnya. Alasannya menurut Nur Abadi, dengan pembagian seperti itu tim ZI dapat bekerja lebih maksimal. (bap)

Kabag TU: Penting, Pembentukan Desa

Kerukunan

Sleman (Inmas) - Tidak ada pembangunan tanpa stabilitas dan tidak ada stabilitas tanpa kerukunan. Hal ini berarti bahwa kerukunan menjadi pondasi gerak langkah pembangunan bangsa. Hal ini diungkapkan Kabag TU Kanwil Kementerian Agama DIY Drs HM Lutfi Hamid MAg pada rapat koordinasi dan pembinaan kerukunan hidup umat beragama Kabupaten Sleman di Hotel Prima, Sleman, Kamis (25/8).

Untuk mencegah munculnya disharmoni di masyarakat, Lutfi mengusulkan untuk membentuk Desa Kerukunan yang kini menjadi suatu kebutuhan. Lebih lanjut Lutfi menjelaskan mengenai pentingnya dibentuk satuan tugas (satgas) Desa Kerukunan beserta kelengkapan yang dibutuhkannya. Bila terjadi disharmoni di masyarakat, perangkat desa memiliki kekuatan emosional yang lebih besar dibanding instansi lainnya. Menurut Lutfi, selain memiliki tingkat rasionalitas yang tinggi, masyarakat kita masih memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Dicontohkannya, bila yang berbicara lurah, yaitu tokoh yang mendapat legalisasi tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga mayoritas masyarakat, maka efek yang ditimbulkannya lebih besar dalam meredam gejolak di masyarakat.

“Ajukan konsep ini ke bupati untuk ditindaklanjuti pada SKPD terkait. Bila desa kerukunan ini kita suarakan terus, provokator yang berusaha masuk desa dapat diminimalisir. Selama ini masyarakat mengabaikannya karena belum memiliki mindset tentang kerukunan,” tegas Lutfi. Mengenai dananya, Lutfi menyarankan untuk mengajukan bantuan pada Dana Keistimewaan (Danais) dan Dana Desa karena landasan kultural desa kerukunan adalah sawiji greget sengguh ora mingkuh. “Sawiji berarti satu, greget artinya semangat, sengguh berarti percaya diri dalam bertindak tapi tidak sombong. Sedangkan ora mingkuh berarti tidak akan mundur dalam menghadapai tantangan,” paparnya.

Berbicara mengenai masyarakat madani, Lutfi mengajak untuk tidak lagi berbicara mengenai mayoritas dan minoritas karena setiap warga negara memiliki peran yang sama dalam membangun bangsa. (and/win)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

20 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 21BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 21: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

20 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 21BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Yogyakarta (Inmas) - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat Hindu untuk merawat harmoni kerukunan umat beragama di Indonesia. Menurut Menag, merawat dan memelihara kerukunan dapat dimulai dari intern dan ekstern umat beragama itu sendiri. Demikian tegas Menag saat menutup Jambore Pasraman Nasional IV Tahun 2016 yang digelar di Yogyakarta, Jumat (29/7). Kegiatan Jambore sendiri telah berlangsung sejak Senin (25/7) lalu. Hadir dalam kesempatan ini selain Menag, jajaran eselon I dan II Kementerian Agama, Kakanwil Kemenag DIY Nizar, dan pejabat lainnya serta ratusan peserta dan official Jambore.

Menag menambahkan, Jambore Pasraman Nasional merupakan bukti konkrit bahwa umat Hindu di Indonesia memiliki niatan mulia untuk meningkatkan patriotisme bangsa. “Melalui Jambore ini saya dapat merasakan aroma harmoni yang disebarkan seluruh peserta dan official dari Sabang sampai Merauke,” kata Menag. “Semboyan Bhinneka Tunggal Ika telah menjadi fakta bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang sudah disadari oleh nenek moyang kita sejak dulu kala,” imbuhnya.

Melalui momentum Jambore, Menag juga melihat keanekaragaman itu benar-benar ada. “Atas kekayaaan tradisi seperti ini mari kita jadikan jambore untuk meningkatkan kualitas generasi anak muda Hindu sekaligus mengukir wajah Indonesia kedepan,” ajak Menag yang disambut gemuruh tepuk tangan peserta. Selain itu, Menag juga meminta kepada pembina agar para pemenang Jambore dapat dilibatkan sebagai mentor untuk transfer of knowledge dantransfer of experience.

Sebelumnya, Ketua Umum Drs. Ida Bagus Gede Subawa, M.Si dalam laporannya mengatakan, tujuan Jambore sendiri adalah menggalang komitmen dan menyatukan langkah di antara pengelola dan peserta didik Pasraman. Selain itu juga menanamkan tanggung jawab generasi muda menuju generasi emas 2045, terang Ida Bagus Subawa.

Salah seorang perwakilan peserta, Yona Aparacitta dari Provinsi Jawa Tengah menyampaikan dirinya merasa sangat senang mengikuti kegiatan Jambore. “Dapat bertemu dengan teman-teman se-Indonesia, walaupun datang untuk berlomba tapi tidak bersaing,” ungkapnya. Yona melanjutkan, yang terpenting baginya bisa berkenalan dan menambah banyak saudara.

Dalam kesempatan ini pula, Menag juga sempat membacakan pantun yang ditulisnya sesaat sebelum naik podium. “Jogjakarta kota istimewa, tempat jambore pasraman kita, bila siswa pasraman menebar dharma, Indonesia kita kian berjaya,” kata Menag yang sontak disambut standing applause seluruh hadirin. (inmas diy)

Tutup Jambore Pasraman Nasional, Menag Ajak Umat Hindu Rawat Kerukunan

Yogyakarta (Inmas) -Pasangan H. Moh. Syakir SU dan Hj. Machsunah SE dari DIY berhasil meraih juara 1 Keluarga Sakinah Teladan Nasional tahun 2016. Selain mendapat piala dan piagam penghargaan, pasangan ini juga mendapat uang pembinaan sebesar Rp 23 juta. Aspek penilaian meliputi pemahaman dan pengamalan ajaran agama, penghayatan dan pengamalan kehidupan berbangsa, dan kehidupan perkawinan dan rumah tangga. Hadiah diserahkan kembali oleh Kakanwil Prof Nizar didampingi Kabid Urais Binsyar Nur Abadi pada apel pegawai di halaman kanwil, Senin (22/8).

Dalam amanatnya sebagai pembina apel, Nur Abadi mengatakan bahwa bulan Agustus tahun 2016 ini menjadi bulan membanggakan bagi kita karena berhasil meraih Juara 1 Keluarga Sakinah Teladan dan Juara 2 KUA Teladan Nasional.

Juara 2 KUA Teladan Nasional diraih KUA Kecamatan Nglipar Gunungkidul yang dikepalai Muthohar SAg MA. Selain mendapat piala dan piagam penghargaan, juga mendapat uang pembinaan sebesar Rp 40 juta.

“Selain itu, kami juga mengadakan penilaian Masjid Besar Percontohan tingkat DIY tahun 2016. Juara 1 nantinya akan mewakili DIY ditingkat nasional,” kata Nur Abadi.

Secara berurutan, juara 1 hingga juara harapan 2 Masjid Besar Percontohan DIY diraih Masjid Jogokariyan di Kota Yogyakarta, Masjid Al Munawwir di Sewon Kabupaten Bantul, Masjid Baiturrahman di Ngaglik Kabupaten Sleman, Masjid Jami di Samigaluh Kabupaten Kulon Progo, dan Masjid Al Huda di Playen Kabupaten Gunungkidul. (and/win)

DIY Juara 1 Keluarga Sakinah Teladan Nasional

Page 22: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Yogyakarta (Kankemenag) – Syawalan pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta diselenggarakan pada Selasa (12/7) di aula kantor setempat. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pamitan jamaah calon haji pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA mengajak segenap pegawai untuk bisa mengejawantahkan nila-nilai puasa dalam keseharian, baik kehidupan pribadi maupun selaku Aparatur Sipil Negara. Hikmah syawalan disampaikan oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat, S.IP, M. Si.

Selain itu, jajaran pegawai Kankemenag Yogyakarta, baik pejabat struktural maupun fungsional yang dipimpin Sigit Warsita melakukan kunjungan anjangsana untuk mempererat silaturahmi antara pegawai dan pejabat dengan mantan pimpinan di lingkungan Kankemenag Kota Yogyakarta.

Beberapa kediaman mantan pimpinan yang dikunjungi antara lain mantan Kepala Kanwil Kemenag Drs. H. Sudiyono, MA dan Drs. H. Affandi, M.PdI. Mantan Kepala Kankemenag Drs. H. Bun Yamin, MA, Drs. H. Sukiman, MA, Drs. H. Tarmuzi, MA, H. Nurudin, MA serta Drs. H. Fathony, MA, dan Hj. Djami’an, Hj. Sarpan istri mantan Kepala Kemenag. (rh).

Yogyakarta (Kankemenag) – Guna menjalin hubungan dan kerjasama antarumat beragama, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan Kemah Kerukunan Umat Beragama pada Jum’at-Sabtu (27-28/5) diikuti 60 orang perwakilan dari enam agama.

Kegiatan mengambil tempat di Kali Boyong Camp, Sleman dengan tujuan meningkatkan peran umat beragama dalam mewujudkan situasi Kota Yogyakarta yang kondusif.

Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA dalam sambutannya menyampaikan

perlunya pembinaan kerukunan umat beragama secara berkelanjutan meskipun kondisi kerukunan Kota Yogyakarta tetap terpelihara. Melalui kemah kerukunan umat beragama diharapkan tercipta interaksi dan komunikasi antar umat beragama. “Mari kita ciptakan kebersamaan dalam perbedaan. Meski berbeda, rukunpun bisa,” pungkasnya. (rh).

KANKEMENAG

KO

TA

Kemah Kerukunan Umat Beragama

Silaturahmi Halal bi Halal

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 23BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 23: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

KANKEMENAG

BA

NT

UL

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 23BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Bantul (Kankemenag) - Bupati Bantul Drs. H. Suharsono bersama jajaran Forkompinda, Kepala Dinas Sosial, Plt. Kepala Kemenag Bantul, serta pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) pada Selasa (9/8) menerima kehadiran 668 jamaah calon haji Kabupaten Bantul untuk berpamitan dan mohon doa restu menunaikan ibadah haji, bertempat di pendopo Parasamya komplek Pemda Bantul.

Dalam kesempatan itu Suharsono berpesan agar jamaah haji dapat membawa nama baik bangsa dan negara, menjaga akhlak dan pergaulan sesama jamaah. Semoga sepulang haji menjadi muslim berkemajuan, dengan mengambil spirit haji akan menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. “Saya pesan kepada jamaah agar nantinya berkenan mendoakan bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Bantul agar dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat dan sejahtera,” ujar Suharsono.

Plt. Kepala Kantor Kemenag Bantul HM Wahib Jamil, SAg., M.Pd melaporkan sejumlah 668 Jamaaah Calon Haji Kabupaten Bantul tahun 1437 H / 2016 M akan diberangkatkan menjadi dua kelompok terbang. Kloter 24 SOC sejumlah 318 jamaah pada Hari Rabu, 17 Agustus 2016, pukul 09.00 WIB, terdiri dari KBIH Aisyiyah, Hajar Aswad, dan jamaah Mandiri, berangkat dari Pendopo Parasamya Pemda Bantul.

Sedang Kloter 26 SOC sejumlah 350 jemaah terdiri dari KBIH Multazam, Muslimat NU, Bina Umat, Arafah, dan Rindu Kabah akan diberangkatkan pada Hari Kamis, 18 Agustus 2016, pada pukul 05.00 WIB. Wahib Jamil berharap semoga jamaah calon haji Kabupaten Bantul senantiasa mendapat keselamatan, kemudahan, dan kelancaran, dapat melaksanakan seluruh rukun, wajib, dan sunat-sunat haji, sehingga mendapat predikat haji mabrur.(Jojo)

Bantul (Kankemenag) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul pada Selasa (2/8) menyelenggarakan Sosialisasi Laporan Hasil Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) yang di ikuti perwakilan dari satuan kerja serta pegawai Kantor Kemenag Bantul bertempat di aula kantor setempat.

Plt. Kepala Kantor Kemenag Bantul HM. Wahib Jamil, S.Ag.M.Pd saat membuka acaramengemukakan mulai tahun 2015 pemerintah telah mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melakukan pengisian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN). Kebijakan ini diambil sebagai langkah pencegahan dini terhadap terjadinya tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme, pencegahan penyalahgunaan wewenang, bentuk transparansi ASN, dan penguatan integritas aparatur.

Kebijakan LHKASN tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN). Muatan pokok dari surat edaran tersebut adalah menetapkan pejabat wajib lapor LHKPN, menetapkan wajib lapor bagi seluruh pegawai ASN yang tidak wajib LHKPN untuk menyampaikan LHKASN. (Jojo)

ASN Wajib Lapor Harta Kekayaan

Bupati Bantul: Jamaah Haji Agar Menjaga Nama Baik Bangsa

Halal Bihalal Meningkatkan Kinerja Pegawai

Bantul (Kankemenag) - Setelah libur hari raya dan cuti bersama, Kantor Kemenag Bantul, Selasa (12/7) menggelar halal bihalal sekaligus pembinaan disiplin pegawai dan mangayubagya jamaah calon haji keluarga Kemenag Bantul. Acara yang diselenggarakan di halaman kantor diikuti jajaran Kemenag Bantul, pejabat struktural, fungsional, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Kepala Raudhatul Athfal, kepala TU, pegawai, calon haji dan Dharma Wanita.

Plt Kepala Kantor Kemenag Bantul HM Wahib Jamil SAg MPdI mengatakan, setelah kita dididik selama bulan ramadhan, mestinya kita dapat mengambil hikmah dan menerapkannya dalam pekerjaan kita. Ramadhan telah mengajarkan kita kedisiplinan dan kesabaran, ketika kita menanti saat berbuka, sebelum adzan maghrib tidak berani kita menyantap makanan meski sudah terhidang. “Mari kita tingkatkan kedisiplin kita sebagai Aparatur Sipil Negara dengan memberikan dedikasi terbaik tanpa cela, kita tingkatkan kesabaran kita dalam melayani masyarakat, dengan memberikan pelayanan prima. Mari kita menjadi pengawai yang selalu dinanti nanti peran dan kiprahnya baik instansi/ lembaga maupun masyarakat, semoga dengan halal bihalal akan meningkatkan kinerja kita,” ungkapnya.

Hadir memberikan taushiyah KH Hendri Sutopo, menekankan tiga hal agar kita tidak mempunyai musuh dan disenangi orang lain, yakni menjadi orang yang rendah hati, merasa membutuhkan orang lain, dan mau memaafkan kesalahan orang lain. (Jojo)

Page 24: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

KANKEMENAG

KU

LO

N P

RO

GO Pisah Sambut

Kankemenag Kulon Progo, Jangan Segan

Beri Masukan

Kulon Progo (Kankemenag) – Banyak prestasi yang telah diraih oleh Kankemenag Kulon Progo dalam hal perencanaan dan penyerapan anggaran. Mempertahankan prestasi ini sungguhlah sangat sulit. Karena itu dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk bisa mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi ini. Demikian dikatakan Kepala Kankemenag Kulon Progo yang baru, H. Nurudin, S.H.,M.A. saat memberikan sambutan dalam acara Pisah Sambut Kepala Kankemenag Kulon Progo yang berlangsung di Aula Menoreh kantor setempat, Senin (1/8).

Lebih lanjut Nurudin meminta agar semuanya mau bekerjasama dengan baik untuk pelaksanaan program 2016 dan selanjutnya. “Jangan segan memberi masukan, saran, kritikan untuk perubahan kearah yang lebih baik demi meningkatkan prestasi secara kualitas maupun kuantitas,” katanya.

Kasubbag TU, Drs. H. Jauhar Mustofa, MSI menyampaikan, semenjak hari Selasa (26/7) Kepala Kankemenag Kulon Progo berganti dari Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I., yang telah menjabat selama 3 tahun 4 bulan 1 hari kepada H. Nurudin, S.H., M.A. Selanjutnya Edhi Gunawan menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Madrasah pada Kanwil Kemenag DIY, sementara Nurudin sebelumnya menjabat Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag DIY. Selain acara pisah sambut tersebut juga sekaligus melepas Drs. H. Abd. Madjid (Kasi Bimas Islam) yang memasuki masa pensiun.

“Terkait penyerapan anggaran, tahun 2013 yang lalu Kankemenag Kulon Progo memperoleh pretasi pertama dari KPPN, tahun 2014 kita absen, namun di tahun 2015 kita berhasil memperoleh kembali, bahkan tahun 2016 ini kita memperoleh peringkat terbaik 1 dan 2 dalam akurasi penarikan dana dan perencanaan kas. Ini prestasi yang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” pinta Jauhar. (abi)

Bupati Titipkan Masjid Agung pada Kankemenag

Kulon Progo (Kankemenag) – Bupati Kulon Progo, dr. H. Hasto Wardoyo, SpOG(K) menitipkan Masjid Agung Kulon Progo dan pembinaan umat beragama kepada Kankemenag Kulon Progo. Mengingat bahwa pada Rabu (24/8) nanti jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo akan berakhir. Hal ini disampaikan Bupati di ruang kerjanya saat menerima audiensi Kepala Kankemenag Kulon Progo yang baru, H. Nurudin, SH. MA pada Jum’at (5/8).

Sebelumnya Kulon Progo tidak mempunyai Masjid Agung yang dimiliki Pemerintah Kabupaten. Sehingga Masjid Agung Wates yang sudah ada diakuisisi menjadi milik Pemerintah Kabupaten. Dengan demikian Pemkab bisa memberikan anggaran untuk pembangunan fisik maupun spiritualnya. “Karena tanggal 24 Agustus 2016 nanti jabatan saya sebagai Bupati sudah habis, maka saya titipkan pengelolaan Masjid Agung pada Kankemenag. Saat ini sudah ada anggaran Rp 600 juta untuk pembangunannya, semoga tahun depan bisa tambah besar lagi dananya,” pinta Hasto.

Hasto juga berharap agar kerjasama antara Pemkab dan Kankemenag Kulon Progo yang selama ini telah berjalan dengan baik dapat terus ditingkatkan. Pembinaan Kerukunan Umat Beragama melalui FKUB, pengelolaan zakat infaq shodaqah melalui BAZNAS juga berjalan lancar. Bahkan Kankemenag telah banyak menginspirasi Pemkab dalam pembayaran zakat bagi PNS. Selama ini PNS Kankemenag yang hanya berjumlah sekitar 700 pegawai bisa mengumpulkan zakatnya jauh lebih besar dari PNS Daerah yang berjumlah sekitar 7.000 pegawai. “Alhamdulillah sekarang tanpa paksaanpun PNS Daerah mulai sadar membayar zakatnya, meski belum semuanya mengeluarkan 2,5 persen dari gajinya,” terang Bupati.

Selain itu, Hasto juga berharap agar Kankemenag ikut mengawal Peraturan Daerah tentang pendidikan yang mewajibkan anak tamat Sekolah Dasar harus khatam dan hafal Al Qur’an. Secara teknis nantinya akan banyak meminta dukungan pada Kankemenag, meski hal tersebut tidak serta merta diterapkan di semua sekolah. Kemungkinan awalnya akan dimulai dari beberapa sekolah sebagai pilot project.

Sementara itu, Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. Nurudin, SH. MA, yang juga asli Kulon Progo ini, selain perkenalan kepada Bupati juga memohon dukungan agar dalam pembinaan agama bagi masyarakat selalu mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten. Nurudin juga berharap agar Bupati bisa melepas secara langsung calon jama’ah haji Kulon Progo yang akan berangkat pada Jum’at (19/8) jam 3.00 WIB dini hari di Masjid Agung Wates. (abi)

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

24 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 25BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 25: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

24 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 25BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

KANKEMENAG

GU

NU

NG

KID

UL

Gunungkidul (Kankemenag) – Media berperan sebagai perpanjangan tangan untuk berbicara dengan publik akan aktivitas institusi/lembaga, membantu mensosialisasikan kebijakan kepada masyarakat luas dan membangun citra positif dimata publik. Menyadari peran penting itu, secara rutin di setiap bulan Ramadhan, Kankemenag Gunungkidul mengundang sejumlah awak media, baik cetak maupun elektronik untuk bersilaturahim di ruang Rapim, Jum’at (1/7). Selain Kepala Kankemenag Drs. H. Nur Abadi, MA, para awak media juga ditemui Kasi dan Penyelenggara.

Menurut Kepala Kankemenag Gunungkidul, sedemikian penting dan strategis peran media, baik cetak maupun elektronik, tetaplah harus menjunjung prinsip cover both side. Sehingga informasi yang sampai ke masyarakat akan produktif dan bukan sebaliknya,kontraproduktif. Karena tidak jarang berita yang

muncul tidak melalui tabayun dan sumber yang semestinya. Pada kesempatan tersebut disampaikan pula program dan kegiatan,baik yang rutin maupun keikutsertaan di even tingkat nasional.

Dari awak media yang diwakili, Taryono menyampaikan bahwa silaturahim lembaga/institusi dengan media tidak banyak dilakukan. Padahal media memiliki fungsi mendidik, memengaruhi, mengawasi, menginformasikan, menghibur, memobilisasi dan fungsi lainnya. Bahkan untuk di Gunungkidul, Kankemenag satu-satunya yang secara rutin berkomunikasi dan mengundang media. Terkait dengan pemberitaan di media online yan menuntut kecepatan penyampaian informasi, menurutnya memang terkadang aspek cover both side dan akurasi berita terlupakan. Tuntutan akan kecepatan berita sampai ke pembaca/pendengar mestinya tidak lantas mengurangi nilai objektif sebuah berita. @min

Kepala Kankemenag : Media Harus Menjunjung Prinsip Cover Both Side

Gunungkidul (Kankemenag) – Sebanyak 5 rombongan dengan 5 bus Jamaah Calon Haji (JCH) Gunungkidul diberangkatkan menuju Embarkasi Donohudan Solo dari Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari, Kamis (18/8). ”Jumlah jamaah calon haji Gunungkidul yang diberangkatkan pada tahun 1437 H/ 2016 M sebanyak 219 orang dan di Solo akan tergabung dengan jamaah dari Sleman. Kenik Wiryo Wijoyo (86 tahun) dari Bohol Rongkop sebagai jamaah tertua, sedangkan jamaah termuda Fair Rohmatu Saleh bin Musidi (27 tahun) dari Ngawis Karangmojo. Di Mekah

akan menempati Hotel Al Wihdah Tower 2 wilayah Jarwal Maktab 31 Sektor VIII nomor rumah 804 dan berjarak 2 km dari Masjidil Haram”, kata Kepala Kankemenag Gunungkidul Drs. H. Masdjuri,M.Si dihadapan Bupati dan Wakil Bupati, unsur Muspida, Ketua MUI dan tamu undangan lainnya.

Sementara Bupati Gunungkidul Hj. Badingah,S. Sos mengajak dan mengingatkan JCH untuk menjadi tamu Allah yang baik, menjaga kesehatan, nama baik daerah dan menunjukkan sifat bermartabat, suka membantu dan gotong-royong. Atas nama rakyat dan pemerintah Gunungkidul minta didoakan agar semakin maju, berdaya saing, mandiri, sejahtera dan baldatun thayyibatun warabbun ghafur.

Setelah transit 24 jam di Embarkasi Donohudan Solo dengan nomor flight GA 6307 pukul 07.30 WIB rombongan JCH diterbangkan ke Madinah, Jum’at (19/8). Diperkirakan tiba di Madinah pukul 15.20 WIB. Untuk kepulangan jamaah haji dijadwalkan 27 September pukul 17.20 WIB dan tiba di Solo Rabu (28/9) pukul 10.05 WIB. Perkembangan situasi dan akses info haji 2016 dapat mendownload aplikasi Haji Pintar di Play Store atau haji.kemenag.go.id @min

Bupati Melepas JCH Kloter 27 SOC

Page 26: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

KANKEMENAG

SL

EM

AN Pisah Sambut Kemenag Sleman

Sleman (Kankemenag) – Kehadiran Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Drs. HM. Lutfi Hamid, M.Ag pada acara pisah sambut, Rabu (10/8), di aula lantai 3 Kemenag Sleman sangat ditunggu-tunggu. Selain karena hadirin rindu dengan kehadirannya, tetapi juga penasaran dengan apa yang akan disampaikannya dengan gaya yang penuh humoris.

Dalam sambutannya Lutfi Hamid berharap agar program unggulan yang selama ini telah terlaksana di lingkungan Kemenag Sleman tetap bisa dilanjutkan. Selain itu ia juga berpesan agar interaksi yang baik dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Sleman tetap bisa terjalin. Khusus kepada para Kepala Madrasah, Lutfi menegaskan agar mereka mampu menjaga kepercayaan Pemerintah Daerah (Pemda) Sleman yang telah mengalokasikan dana untuk siswa madrasah melalui BOSDA (Bantuan Operasional Daerah). Salah satunya dengan menggunakan dana dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban BOSDA dengan benar dan tepat waktu.

Lutfi Hamid juga menyampaikan terimakasih, pamitan secara pribadi dan keluarga juga mewakili Ketua Dharma Wanita serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman. Acara yang dihadiri pejabat dan pegawai Kantor Kemenag Sleman, Kepala Madrasah, Kepala KUA dan Darma Wanita Persatuan Kemenag Sleman juga dimaksudkan sebagai ajang ramah tamah dengan pejabat lama dan pejabat baru.

Kepala Kantor Kemenag Sleman, Drs. H. Zainal Abidin, M. Pd. I. dalam sambutannya menyampaikan, awalnya cukup kaget dilantik di posisi barunya. Meski demikian, ia merasa tidak asing dengan Kemenag Sleman, sebab sebelumnya pernah mengabdi di Kemenag Sleman, termasuk beberapa KUA di Kabupaten Sleman. Selanjutnya Zainal mengajak seluruh stake holder untuk bekerjasama memajukan Kemenag Sleman. Zainal sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.

Sementara pisah sambut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Sleman, antara Sujono, S.Ag. yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al Quran dan Al Hadits Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag DIY. Posisinya digantikan oleh H. Nurhuda, S.Ag. M.SI. yang sebelumnya menjabat Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Sleman.(Azr)

Pamitan Jamaah Calon Haji Sleman

Sleman (Kankemenag) – Sebanyak 996 calon Jamaah haji asal Sleman mengikuti acara pamitan jamaah calon haji Kabupaten Sleman Tahun 1437 H/ 2016 M dengan Bupati Sleman. Acara yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Tridadi Sleman, Senin (8/8), diikuti jamaah calon haji yang terdiri dari 464 jamaah pria dan 532 jamaah perempuan

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Drs. H. Zainal Abidin, M.Pd.I. dalam laporannya mengungkapkan, seluruh jamaah calon haji asal Sleman akan diberangkatkan melalui embarkasi Donohudan Solo yang terdiri dari enam kloter yakni, 23 SOC, 24 SOC, 25 SOC, 26 SOC, 27 SOC dan 29 SOC. “Calon jamaah haji dari Kabupaten Sleman, tergabung dalam gelombang pertama ini terdiri dari 464 orang pria dan 532 orang perempuan, akan diberangkatkan pada tanggal 16 sampai dengan 19 Agustus 2016,” ungkap Zainal.

Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.SI. dalam sambutannya menyampaikan agar para jamaah bisa menjaga kesehatan karena menurutnya musim haji tahun ini bertepatan dengan siklus panas di Arab Saudi, sehingga suhu rata-rata bisa mencapai 44 derajat celcius. Ia juga berpesan agar para jamaah bisa menjaga nama baik bangsa dengan menunjukkan perilaku yang santun sesuai budaya Indonesia.

Pada tahun ini tercatat jamaah calon haji paling tua berusia 84 tahun bernama Suparman Hadi Prandjono bin Pawiro Dinomo dari Ngijon, Sendangarum, Minggir. Sedangkan jamaah calon haji perempuan tertua bernama Djumirah binti Karto Temaon berusia 82 tahun asal Pogung Lor, Sinduadi, Mlati. [esp]

berita kankemenag JENDELA MADRASAH

26 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 27BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 27: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

berita kankemenag JENDELA MADRASAH

26 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 27BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Yogyakarta (MAN YK I )-Nabhani Ibrahim kembali meraih sukses dalam Bidang Biologi, dengan meraih juara 1 pada Olimpiade Biologi yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ahad (14/8). Kegiatan ini diikuti oleh 38 peserta dari SMA/MA se-DIY.

Pelaksanaan lomba dengan mekanisme tiga tahap. Pada tahap pertama secara tertulis, terjaring menjadi 5 finalis untuk berkomptisi dengan cerdas cermat. Ditahap kedua, yakni tahap cerdas cermat diikuti Nabhani Ibrahim siswa MAN Yogyakarta I, siswa SMA Muhammadiyah 1, SMA Stella Duce, SMA Negeri 5 Yogyakarta dan MAN Yogyakarta III.

Dari tahap cerdas cermat ini, akhirnya terpilih tiga finalis, yaitu Nabhani Ibrahim siswa MAN Yogyakarta I, siswa SMA Stella Duce, dan SMA Muhammadiyah 1 untuk berlomba di tahap praktikum. Setelah pelaksanaan tahap praktikum diperoleh hasil, Juara 1 Nabhani Ibrahim (MAN Yogyakarta I), Juara 2 SMA Stella Duce, dan Juara 3 SMA Muhammadiyah 1.

Keberhasilan Nabhani Ibrahim siswa MAN Yogyakarta I ini menurut Purnomo Basuki, S.Pd. selaku Guru Pembimbing merupakan kelanjutan dari pembinaan Kompetisi Sains Madrasah(KSM) Tingkat Propinsi yang telah dilaksanakan sebulan yang lalu, dan kesiapan tingkat Nasional pada 22 Agustus sampai 27 Agustus 2016 mendatang. (prb/dzl)

Nabhani Ibrahim, Siswa MAN Yogyakarta I Juara 1 Olimpiade Biologi SMA/MA DIY

Yogyakarta (Inmas) --- Peringatan Hari Kemerdekaan RI beberapa waktu lalu, RA Tiara Chandra gelar kegiatan “17-an nya Anak Hebat Tiara Chandra”. Ajang ini merupakan agenda rutin tahunan yang selalu dibuat unik dan berbeda.

Pada event ini semua siswa program RA (Raudhatul Athfal) membuat tulisanPesan Kemerdekaankuyang berisi tentang pengertian kemerdekaan versi anak- anak,contoh: Darrel (Siswa RA A) menuliskan, “Merdeka adalah bebas berbuat baik”,Hasna (Siswa RA B) menuliskan “Merdeka itu bisa bermain seharian”dan

masih banyak lagi pesan kemerdekaan yang mereka tuliskan.

“Pesan kemerdekaan ini adalah gambaran dari harapan segenap anak-anak generasi muda Indonesia bagi masa depan bangsanya,” ujar Kepala RA Ratna Marlida. Pesan-pesan kemerdekaan tadi, imbuh Umi Nanasapaan akrab Ratna Marlidadiikatkan pada balon merah putih dan diterbangkan ke angkasa oleh anak- anak Hebat Tiara Chandra. “Hal ini sebagai wujud harapan besar mereka, yang dilambungkan ke langit luas,” terang Umi Nana lagi.

Di event ini, diselenggarakan juga beraneka lomba seperti: baris berbaris, menyanyikan lagu kebangsaan, halang rintang, dan menghias kue donat. Lomba tersebut diikuti oleh seluruh siswa dari program TPA (Taman Penitipan Anak-Baby & Toddler Day Care), Kelompok Bermain dan RA (Raudhatul Athfal). “Event ini juga bertujuan mengajak anak-anak hebat Tiara Chandra untuk memaknai Kemerdekaan dengan semangat berkompetisi dan berprestasi,” pungkas Umi Nana. (ed: bap)

Ini Pesan Kemerdekaan ala Anak Hebat RA Tiara Chandra

Page 28: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Siswa MTsN Wonokromo Berangkat ke Jambore

Nasional Cibubur Jakarta

Bantul (MTsN Wonokromo) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas), Minggu (14/8), memimpin peringatan Hari Pramuka, sekaligus meresmikan pembukaan Jambore Nasional (Jamnas) X di Bumi Perkemahaan Cibubur, Jakarta Timur. Presiden Jokowi berpidato di hadapan sekitar 25 ribu Pramuka tingkat pengalang dari seluruh Indonesia dan 225 peserta dari luar negeri. Pada kegiatan bertema “Keren, Gembira, Asyik”, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga menyaksikan penganugerahan penghargaan kepada 38 tokoh yang berkontribusi besar bagi pengembangan dan kemajuan Gerakan Pramuka di Indonesia.

Salah satu siswa MTsN Wonokromo bernama Reno Wahyu N. terpilih sebagai peserta Jamnas 2016 mewakili DIY. Reno berpamitan dengan madrasah pada Selasa (9/8) untuk berangkat ke Jakarta pada 12-21 Agustus 2016. Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum Dra. Siti Kiswatun mewakili Kepala Madrasah resmi melepas Reno disertai doa agar selalu diberi kesehatan dan sukses membawa nama baik DIY dan madrasah berpartisipasi dalam even nasional tersebut.

Reno merasa bahagia dapat mewakili DIY dalam ajang bergengsi anak muda tersebut dan berharap semoga keikutsertaannya dalam Jamnas ke X tahun 2016 itu bisa membawa manfaat terutama bagi madrasahnya tercinta MTsN Wonokromo. Diharapkan sepulang dari Cibubur nanti Reno menularkan keahliannya kepada adik-adik kelasnya sehingga dapat berprestasi seperti Reno. (ist)

Siswa MAN Godean Juara I Fotografi se-DIY

Sleman (MAN Godean) - Dua siswa MAN Godean menyumbangkan tiga medali pada berbagai lomba di Perkemahan Budaya Daerah di Prambanan. Salah satu yang disumbangkan adalah emas atau juara pertama lomba fotografi. “Usaha keras dan penuh kesungguhan ternyata membawa hasil, alhamdulillah kami bisa menyumbangkan emas, perak dan perunggu untuk kontingen Sleman. Ini pertama kali kami terpilih dalam perkemahan, sejak awal kami bertekad, siswa madrasah pun bisa unjuk prestasi berkompetisi dengan sekolah lain,” kata Puguh Dwi Wicaksono yang meraih juara pertama lomba fotografi se-DIY Senin (1/8). Puguh bersama rekan satu sekolah, Muhammad Baginda Pradana, juga mempersembahkan dua medali perak dan perunggu.

Rincinya, keduanya juga meraih juara dua untuk lomba paduan suara dan juara tiga Lomba Pembuatan Panjor. Setidaknya, tiga medali bisa disumbangkan oleh dua siswa MAN Godean untuk Kontingen Sleman. “Kedua siswa terpilih itu ternyata mampu unjuk prestasi dengan rasa percaya diri tinggi. Selaku pembina, saya turut bangga atas prestasi mereka. Berkat sumbangan tiga kemenangan itu pula Kontingen Sleman meraih juara umum,” papar Septian Dwi Nugroho yang mendampingi keduanya.

Bagi Kontingen Sleman, lanjut Septian, ini pertama kali meraih juara umum pada aneka lomba di Perkemahan Budaya Daerah. Oleh karena itu, ini suatu kembanggaan tersendiri bagi MAN Godean dapat menyumbangkan medali buat Sleman. Kegiatan yang diselenggarakan di Kawasan Prambanan itu diikuti tak kurang 210 peserta perwakilan dari 4 kabupaten dan satu kotamadya se-DIY.

Selain mendapat piala dan piagam penghargaan, keduanya juga mendapat uang pembinaan. “Mudah-mudahan ini awal yang baik dan tahun-tahun mendatang semakin banyak siswa madrasah terpilih dan berprestasi. Kita tunjukkan bahwa dengan Kepramukaan kita bisa memberi sumbangan nyata untuk kontingen Sleman. Juga merupakan upaya pendidikan karakter bagi siswa,” tutur H. Anis Syafaat, S.Ag, M.Pd.I usai menerima kembalinya dua peserta ke kampus MAN Godean. (eds)

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

28 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 29BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 29: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

28 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 29BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Siswi MAN Lab UIN Temukan Tisu Pendeteksi Zat Berbahaya

Bantul (MAN Lab UIN) - MAN Lab UIN semakin menunjukkan geliatnya sebagai Rintisan Madrasah Riset Nasional dengan kembali membukukan prestasi bidang penelitian di kancah nasional. Sabtu kemarin, tim MAN Lab UIN berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja (LKTIR) bidang kimia yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII). Lomba tersebut merupakan rangkaian kegiatan dies natalis perguruan tinggi swasta terbesar dan tertua di Indonesia tersebut.

Dalam LKTIR tersebut Tim BRC ( Briliant Research Club) MAN LAB UIN yang terdiri dari Ika Nur Azizah , Selvi Hidayah, serta Ayatul Marifah mengangkat penelitian inovatif berupa

penggunaan tisu yang dikombinasikan dengan senyawa kubis ungu untuk mendeteksi paparan bahan berbahaya dalam makanan. Ada dua bahan berbahaya yang menjadi obyek penelitian yaitu formalin dan borax.

Ketika diwawancarai tim Humas MAN Lab UIN, ketua peneliti, Ika Nur Azizah mengatakan bahwa penelitian ini di awali dengan kegelisahan peneliti dengan banyaknya makanan berbahaya yang beredar di masyarakat. Sementara itu masyarakat tidak berdaya karena tidak mampu mendeteksi makanan apa saja yang mengandung bahan berbahaya karena bahan-bahan berbahaya tersebut tidak kasat mata. “Perlu ditemukan cara praktis untuk mendeteksi adanya bahan berbahaya pada makanan,” ujar Ika.

Pembimbing penelitian, Drs. Ahmad Arief Maruf, M.A, M. Si., merasa puas atas hasil kerja keras siswanya. “Saya senang atas kegigihan mereka. Setelah berkali-kali penelitian mereka gagal akhirnya kesabaran mereka membuahkan hasil,” ujar Bapak Arief yang juga menjabat kepala perpustakaan MAN Lab UIN.

Sebagai reward atas kemenangan Tim MAN Lab UIN, UII memberikan tropi, piagam penghargaan, serta sejumlah uang pembinanaan. (rif/ica)

Yogyakarta (Inmas) -Sebelas siswa madrasah perwakilan DIY berhasil meraih medali pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional di Pontianak Kalimantan Barat, Selasa-Sabtu (23-27/8). Mereka adalah Satria Widyanto (MA Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta) meraih medali emas the best experiment dan the best overall pada mata pelajaran (mapel) fisika, Ahmad Kian Santang (MTs Al Falaah Pandak) meraih

medali emas the best overall mapel biologi, dan Alifa Tafrinjiyah (MI Maarif Bojong) meraih medali emas mapel sains.

Untuk medali perak diraih oleh Nabhani Ibrahim (MAN Yogyakarta I) pada mapel biologi, Siska Prasetyawati (MAN Wates 1) mapel Kimia, Mohammad Itqon Alexander (MTs Sunan Pandanaran) mapel matematika, dan Narrendra Setyawan Bahar (MIN Tempel) mapel matematika.

Sedangkan medali perunggu diraih Mohamad Fausi (MAN Lab UIN Yogyakarta) mapel matematika, Kamilatul Fadhilah (MAN Yogyakarta 1) mapel ekonomi, Melati Aulia Rachmah (MAN Yogyakarta III) mapel geografi, dan Muhammad Hilmy Raihan Azhari (MTsN Yogyakarta I) mapel fisika.

Medali diserahkan kakanwil Prof Nizar didampingi Kabid Penais Zawa Muklas pada apel pagi pegawai. (and/win/ foto: syadan)

Kontingen KSM DIY Raih 3 Emas

Page 30: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Keren, MAN 2 Wates Maju Sekolah

Adiwiyata Tingkat Nasional!

Kulon Progo (MAN 2 Wates) Dipilihnya MAN 2 Wates sebagai tempat koordinasi forum sekolah adiwiyata karena MAN 2 Wates menjadi salah satu sekolah yang mewakili Provinsi DIY maju dalam sekolah adiwiyata tingkat nasional tahun 2016. Demikian dituturkan Tri Paryati S.Pd, pengelola sekolah adiwiyata nasional saat rapat koordinasi forum sekolah adiwiyata Kamis (4/8).

Rapat diikuti oleh Tim pembina adiwiyata Kabupaten Kulon Progo yang berjumlah 3 orang dan Waka Humas sebagai perwakilan dari MAN 2 Wates. Dalam rapat tersebut menelorkan bahwa forum sekolah adiwiyata yang perdana dilaksanakan Jumat (12/8) di Gedung Kaca Pemda Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan tersebut akan di resmikan oleh Bupati Kulon Progo dan diikuti semua sekolah , tokoh masyarakat serta LSM. Adapun narasumber dalam forum tersebut antara lain Anita Isdarmini S.Pd, M.Hum Kepala MAN 2 Wates.

Sedangkan Waka Humas Drs Amir Maruf MA menyatakan bahwa akan dibentuknya forum sekolah adiwiyata di Kabupaten Kulon Progo. “Forum ini bertujuan untuk menggalang komunikasi semua sekolah yang ada di Kulon Progo agar menjadi sekolah adiwiyata dari tingkat SD sampai SLTA,” jelasnya.

“Forum ini untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan masyarakat untuk melestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah dan masyarakat ikut terlibat. Sehingga dikemudian hari mereka turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup,” imbuhnya. (est/ast)

Dua Siswa MAN Wates 1Ikuti Jumbara PMR PMI ke VIII

di Sulawesi

Kulonprogo (MANTESA) Acara pamitan Kontingen Jumbara PMR PMI D.I Yogyakarta dilaksanakan Selasa (19/7) di Bangsal Kepatihan.Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pengurus PMI se-DIY,Kepala Sekolah Peserta,Peserta dan orangtua/wali serta tamu undangan lainnya.

Dalam laporannya Ketua PMI DIY Herry Zuadianto,S.E.,Akt.,menyampaikan bahwa kontingen Jumbara PMR PMI DIY tahun 2016 terdiri atas 40 peserta.Mereka berasal dari jenjang SD, SMP, SMA/MA dan SMK.Kalian adalah 40 siswa terbaik yang terpilih dari ribuan anggota PMR se-DIY,tegas Herry.

Dalam sambutannya Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan beberapa pesan dan harapan.Kalian adalah anggota PMR terbaik dari yang baik untuk mewakili DIY dalam kancah kegiatan nasional kemanusiaan bagi sesama.Sesuai dengan tema dimanapun kepada siapapun.Aksi-aksi kemanusiaan dimanapun berada dan bagi siapapun yang memerlukan tanpa membedakan strata status sosial, politik,agama,suku dan batas-batas negara, tegas Sultan.

Dari 40 peserta yang terpilih, jenjang SD,SMP,SMA/MA maupun SMK terdapat dua siswa yang berasal dari MAN Wates 1 Kulonprogo.Kedua siswa tersebut adalah Muhammad Ilham dan Neneng Thoyibah.Baik Ilham maupun Neneng sama-sama didampingi orang tua nampak sumringah ketika menghadiri acara tersebut.

Secara terpisah Neneng Thoyibah mengungkapkan kegembiraannya.Puji syukur kehadiratMu ya Allah. Sehingga aku menjadi bagian dari Kontingen Jumbara PMR PMI DIY.Mohon doanya semoga kami bisa mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan lancar dan selalu mendapat lindunganNya, Amin,pinta Neneng.

Di kesempatan yang berbeda Kepala MAN Wates 1 Drs.H.Suharyanto, M.A.,sangat mendukung dan mengapresiasi kedua siswa dari madrasah tersebut.Pergunakan kesempatan emas ini untuk menerapkan pendidikan karakter.Peduli terhadap sesama itu penting,pesan Haryanto.

Kegiatan Jumbara PMR PMI tingkat nasional ini akan dilaksanakan selama 9 hari.Kegiatan akan dilaksanakan di Pangkep,Pangkajene,Sulawesi Selatan mulai 24 Juli-1 Agustus 2016.(bjw)

JENDELA MADRASAH

30 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 31: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

PSIKOLOGI

31BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

A khir-akhir ini, muncul trend perceraian di kalangan PNS. Perceraian dalam paradigma psikologi pernikahan dan keluarga dipandang sebagai alternatif terakhir. Perceraian juga

merupakan eskpresi ketidakberdayaan keluarga untuk bangkit dan menyelesaikan aneka konflik. Ketahanan keluarga yang rapuh merupakan faktor pencetus perceraian.

Dengan dalih ketidakharmonisan dan ketidakcocokan antarpasangan, sejumlah PNS di lingkungan Pemkab Purworejo mengajukan perceraian. Dilihat dari status pekerjaan, ternyata guru mendominasi (KR Jogja.com, 12/04/2016). Kenyataan ini tentu menimbulkan keprihatinan. Guru yang digadang sebagai pendidik bangsa justru membina rumah tangga dalam kondisi rapuh. Sekilas, perceraian memang akan dapat mengakhiri konflik rumah tangga. Meskipun demikian, perceraian memiliki konsekuensi negatif bagi banyak pihak.

Perceraian membawa dampak buruk bagi kehidupan anak. Pertengkaran orang tua yang menjurus pada perpisahan juga mengancam kenyamanan psikologis pada anak. Lebih-lebih apabila anak harus melihat adegan pertengkaran kedua orang yang seharusnya berperan sebagai pelindung, maka anak akan mengalami kesedihan, kekecewaan, bahkan frustrasi. Gichara (2008) mengungkapkan bahwa pertengkaran di hadapan anak dapat menimbulkan trauma yang mengerikan dalam memori sang anak sehingga menghambat perkembangannya. Pada poin inilah, ketahanan keluarga perlu diteguhkan.

Ketahanan keluarga dapat berdampak pada keharmonisan, sikap saling menghargai, dan sikap saling memahami. Kabar baiknya, ketahanan keluarga yang kuat juga akan meminimalisasi pertengkaran dan mencegah perceraian. Dalam keluarga yang kokoh, perceraian bukanlah pilihan yang baik. Ketahanan keluarga yang baik akan memberikan optimisme dan daya juang bagi para anggotanya. Dengan begitu, akan tercipta karakter yang tangguh, pantang menyerah, dan menimbulkan sikap kebersamaan.

Sampai di sini, maraknya pengajuan cerai oleh para PNS adalah realitas yang mengandung alarm sosial. Para PNS yang notabene memiliki pendapatan yang cukup, justru menampakkan ketahanan keluarga yang rapuh. Padahal, banyak pula keluarga yang dalam garis kemiskinan, namun

mereka memilih memperjuangkan pernikahan yang memiliki nilai suci dan sakral. Meski berada dalam situasi ekonomi yang rapuh, masyarakat arif tetap memilih untuk bertahan dan memperbaiki keretakan rumah tangga. Kearifan inilah yang dapat dijadikan inspirasi untuk meningkatkan ketahanan keluarga dan membesarkan anak-anak dengan status keamanan psikologis yang baik.

Penting bagi para guru PNS untuk mengokohkan ketahanan keluarga, di samping harus mengabdi kepada negara. Selepas mengajar dan beraktivitas, seorang guru mesti mampu menjalin komunikasi yang positif di dalam rumah. Selain itu, guru memerlukan mekanisme pengelolaan emosi yang bijak. Dengan begitu, beban-beban emosi ketika menghadapi siswa di sekolah, berbagai tugas wajib, dan lain sebagainya tidak ditumpahkan di rumah dalam wujud ekspresi marah. Menjadi guru memang tidak mudah. Sehingga, jangan sampai emosi negatif dari sekolah di bawa ke rumah untuk diluapkan.

Semua profesi selalu memiliki konsekuensi logis. Demikian juga para guru PNS, mereka memiliki tantangan yang harus bisa diselesaikan. Di dalam rumah tangga, seorang guru diharapkan dapat bersikap bijak. Selain itu, rasa syukur atas kemapanan ekonomi harus diekspresikan secara positif. Rasa syukur seseorang akan berdampak pada kepuasan hidup dan kelapangan jiwa. Ketika pekerjaan menyajikan tantangan bahkan stres kerja, maka rumah harus menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat dan melepas penat.

Upaya meningkatkan ketahanan keluarga para guru PNS memerlukan sinergi dari seluruh anggota keluarga. Di dalam rumah, suami dan istri harus bisa menciptakan keharmonisan sekaligus memberikan pengasuhan terbaik untuk anak-anak. Peran keayahbundaan harus dioptimalkan. Kabar baiknya, jika peran keayahbundaan dapat berjalan dengan optimal, maka anak-anak sebagai perekat kasih sayang orang tua akan menjadi buah hati yang menyejukkan mata. Mereka akan tumbuh dengan kepribadian positif dan bahkan mampu melepaskan ketegangan psikis yang dialami orang tuanya. Pada muaranya, keharmonisan akan memperkuat ketahanan keluarga dan mencegah perceraian yang kini semakin marak. Wallahu’alam.

Oleh:Nurul Lathiffah, S.Psi.Peminat Kajian Psikologi Wanita

Mengokohkan Ketahanan Keluarga PNS

Page 32: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Diasuh oleh : dr. H. Tejo Katon, S.Ked, S.Si, Stats, MBA

Pembaca dapat berpartisipasi dengan m

engirimkan pertanyaan seputar kesehatan m

elalui SMS dengan nom

or 08164224411, atau lew

at email dengan alam

at : majalahbhakti@

yahoo.com

? Ass.wr.wb. dr. Tejo Katon,S.Si,

MBA yth, tolong dijelaskan posisi-posisi tidur yang benar dan sehat, karena sekarang ini sering muncul

di WhatsApp (WA) informasi-informasi tentang bagaimana

sebaiknya kita tidur. Terimakasih. Wassalam.

Ny. Hj. Siti W, di Sleman yang terhormat.

Sekarang ini memang sering sekali kita mendapat info-info dari whatsapp (WA) yang tidak bisa kita hindari. Untuk itu kita harus lebih selektif dan mencerna dulu info tersebut, benar atau tidak?. Untuk itu, berikut ini kami jabarkan posisi-posisi tidur dengan efek yang harus kita ketahui :

Tidur Dengan Tengkurap

Seseorang yang tidur tengkurap akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya akan menekan ke arah dada dan menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi saat bernafas. Sehingga menyebabkan kekurangan asupan oksigen yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak.

Tidur Terlentang

Saat seseorang tidur dengan cara terlentang, maka hal ini akan menyebabkan orang tersebut bernafas melalui mulutnya. Hal ini disebabkan karena pada saat kita tidur terlentang maka mulut kita akan terbuka, dikarenakan meregangnya rahang bawah. Manusia harusnya bernafas melalui hidung, bukan mulut. Hal ini dikarenakan pada hidung terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang dapat menyaring kotoran yang ikut terhirup bersama udara. Bernafas melalui mulut merupakan salah satu penyebab seseorang rawan terkena flu. Selain itu bernafas lewat mulut akan menyebabkan keringnya rongga mulut sehingga dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada gusi. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tidur terlentang dapat menyebabkan keguguran pada wanita hamil. Oleh karena itu, para calon ibu harus lebih berhati-hati dalam memposisikan diri ketika sedang tidur. Wanita hamil yang tidur telentang dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat aliran darah ke bayinya.

Tidur Dengan Menyamping Ke Kiri

Tidur miring ke kiri ternyata juga tidak baik untuk kesehatan, terutama organ jantung. Hal ini dikarenakan saat kita tidur pada posisi ini, maka paru-paru sebelah kanan, yang berukuran besar, akan menekan kearah paru-paru kiri, selisih kanan dan kiri ± 100 gram. Hal ini akan berpengaruh kepada kinerja jantung, terutama kepada orang yang berusia lanjut. Jika seorang tidur miring ke kiri maka proses pengeluaran chime (makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung.

Tidur Dengan Menyamping Ke Kanan

Inilah posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat kita tidur dalam posisi ini jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran kecil. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Otak kanan mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktifitas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat diam atau tidur. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga seseorang akan terhindar terkena stroke. Dengan tidur miring ke kanan, proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh. Jika sudah penuh, akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah Buang Air Besar. Semoga bermanfaat.

Yang Benar

(Ny. Hj. Siti W, Sleman, 08122757xxx )

Posisi Tidur

LAPORAN UTAMA CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 33BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 33: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

V ioletta menatap lepas jalanan terjal di dalam mobil dikendarai suaminya. Sesekali tubuh mereka terhempas di dalam mobil. Tangan Violetta merengkuh tangan suaminya. Setelah

jalanan agak licin, Violetta menyandarkan kepalanya di bahu suaminya dengan manja.

“Kamu nampak sangat lelah, Sayang. Istirahatlah. Sebentar lagi kita sampai di rumah ayahmu.”

Dalam hangatnya merebahkan rasa lelah di bahu suaminya, pikiran Violetta tertambat pada kenangan beberapa tahun silam, saat ia masih menyandang sebagai mahasiswa. Kisah di sepanjang jalan terjal ini.

***

Di Terminal Welahan

Seorang kondektur dengan peluh mengalir dari keningnya, berteriak lantang mencari penumpang. Sebuah colt tua warna silverberdiri gagah ditengah teriknya mentari siang. Seorang ibu naik ke colt itu dengan membawa sekarung sayur-mayur. Ia duduk di sebelahku.

“Turun dimana, Bu.” Tanyaku kepada beliau.“Jungpasir. Kamu dari mana, turun dimana?” Beliau balik

bertanya kepadaku.“Saya dari Yogya, turun di Mutih.” Jawabku seraya

mengulurkan tangan, bersalaman.“Mutih Kulon atau Mutih Wetan?”“Mutih Kulon.”

“Mutih Kulon mengingatkan aku pada almarhumah bu Khadijah, seorang yang sangat terkenal kedermawanannya.” Kisah Penjual sayur. “Bu Khadijah selalu membeli sayur yang saya jual meskipun beliau sebenarnya tidak membutuhkannya.”

“Darimana Ibu tahu, kalau bu Khadijah tidak membutuhkan sayur yang beliau beli?” tanyaku penasaran. Kisah nyata yang sangat menarik bagiku.

“Bu Khadijah sudah menganggapku sebagai keluarganya sendiri. Atas perintah beliau, aku menyimpan sayurnya di dalam kulkas. Jadi, saya tahu isi di dalam kulkas bu Khadijah.”

Terlalu asyik mendengar kisah Ibu Penjual Sayur, mobil

Angkutan Desa telah sesak oleh para penumpang dan melaju.Ibu Penjual Sayur tidak bisa melanjutkan kisahnya karena saking sesaknya penumpang di dalam angdes ini.

Ibu Penjual Sayur turun dari angdes saat kondekturmenyebut nama desanya. Kisah yang setengah itu sangat mampu membuatku tersenyum bahagia. Khayalanku terus menari-nari dengan kisah Ibu Penjual Sayur itu.

“Turun dimana, mbak?” tanya kondektur melenyapkan khayalanku. Oh, ternyata aku penumpang yang terakhir.

“Kampung Masjid, pak.” “Kampung Masjid?” tanya sopir.“Iya pak. Kampung Masjid. Memang kenapa?”

“Kampung itu mengingatkan saya pada ibu almarhumah bu Khadijah yang sangat dermawan. Beliau selalu membayar lebih dari harga standar. Kepada bu Khadijah saya tidak pernah ngarani rego. Berapapun pemberian bu Khadijah saya tidak pernah merasa kurang. Ini sudah sampai di KampungMasjid.”

“Belok kiri pak.”

Dengan patuh, pak sopir belok kiri, masuk gang.

“Berhenti di rumah yang warnanya pink.” Aku memberi tanda pada pak sopir.

Saat melihat rumah yang aku maksud, pak sopir tiba-tiba meneteskan air mata, seraya berkata, “Jadi, mbak ini putrinya bu Khadijah?”

Aku hanya tersenyum dan memberikan beberapa lembar uang sepuluh ribuan.

“Masya Allah, mbak. Terima kasih.”“Sama-sama, Pak.”

Mobil angkotan desa itu lenyap di tikungan jalan.

***

Violetta semakin mengeratkan pegangan tangannya di tangan suaminya. Ia tersenyum dengan mata tetap terpejam, mengenang masa-masa saat melewati jalanan terjal ini.

10 JULI 2016 PKL 16.59 WIB*Special for my Mom, Allah yarhamhaa*

*) Dari MIN Yogyakarta II Jalan Mendungwarih nomor 149 A, Giwangan, UH, Yk 55163

Penumpang TerakhirOleh: Qotrun Nada*)

LAPORAN UTAMA CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 33BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 34: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Saeful Junaedi (MA PLUS AL MUMTAZ Gunungkidul)

Pertiwi Tertutup

Ketika buana penghuninya tersimpuhKetika pertiwi merintih dan terseduKetika insan saling berseteruMaka tibalah saat tak menentu

Datanglah azab yang pedih Ketika pertiwi merintih dan menangisi Ketika insan tak menyadari Bahwa lingkungan telah ternodai

Pertiwiku kini...... Merintih, menutup, dan menangisiSeribu gejolak menampar diriTerseret arus globalisasi

Langit menindihkan kabut untuk pertiwi Saat rahmat dicabut sang Ilahi Apakah ulah tetangga negeri Ataukah pribumi yang merepotasi

Paru-paruku ditelan api,Udarapun ternodaiManusia tertusuk alam diriSaat kabut asap merajai...

Yaa Robbi... Lenyapkanlah azab ini.... Dari pertiwi kami... Sungguh kami akan kembali..

Bibirku membungkam dibungkam firman-Mu...

CERPEN & PUISI PROFIL REMAJA

34 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 35BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 35: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

K holida Nailil Muna, siswi kelas X MIPA 1 Madrasah Aliah Negri (MAN) Wonokromo meraih prestasi di tingkat internasional. Kholida meraih medali perak Singapore

International Mathematic Olympiad Challenge (SIMOC) Jumat – Senin (12-15/8) 2016 di Singapura.

Keberhasilan Kholida dalam meraih beberapa kejuaran di bidang lomba matematika sehingga dapat mewakili Indonesia ke Singapura dalam acara Singapore International Mathematic Olympiad Challenge (SIMOC) , Kholida tidak hanya mendapatkan kejuaraan di tempat tersebut tetapi telah mengikuti kejuaraan di tingkat internasional lainnya yaitu: Bronze (medali perunggu) in the Singapore Mathematical Olympiad 2015, dengan penyelenggara: Singapore Mathematical Society National University of Singapore (NUS), dan High Destinction (medali emas) in the Singapore Mathematical Olympiad 2015 dengan penyelenggara: The University of New South Wales (UNSW Global) Australia.

Persiapan yang dilakukan Kholidia secara fisik dengan menjaga kesehatan, belajar sendiri dirumah serta mengikuti les dan bimbingan dari mata pelajaran yang terkait. Sedangkan secara spiritual Kholida tidak lupa berdoa kepada Allah SWT dan tidak berhenti berharap mendapatkan kejuaraan sehingga bisa mengharumkan madrasah dan juga Indonesia.

Motivasi dan prinsip hidup Kholida sehingga meraih kejuaraan adalah “Man Jadda Wa Jada, Barangsiapa yang

bersungguh sungguh maka dia akan berhasil”. Cita-cita Kholida ingin menjadi guru baginya guru adalah sosok pribadi yang sangat bermanfaat baik terhadap keluarga maupun masyarakat. Guru selalu membagi dan mengajarkan ilmu yang dimiliki untuk semua orang dan itu juga sesuai dengan pesan ayah saya, “Jadilah orang yang bermanfaat untuk orang lain dimanapun kamu berada”.

Kholida merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Kusyairi dan Endang Susana dia lahir pada 30 Agustus 2001 di Pati. Kholida mempunyai hobi memasak dan membaca buku fiksi tetapi menurut kholidina Matematika itu sangat menyenangkan terlebih berhasil menjawab serta menyelesaikan soal matematika tersebu.

Kholida memilih MAN Wonokromo karena disamping mempelajari ilmu umum, juga bisa belajar dan mengembangkan ilmu agama yang sudah diperoleh di bangku MTs lalu. Selain itu juga karena letak MAN Wonokromo yang berdekatan dengan pondok pesantren menjadikan Kholida semakin mantab melanjutkan sekolah di sini. “Saya jadi bisa sekalian mondok, dan itu yang saya inginkan sejak dulu. Bisa mondok dan juga tetap bisa sekolah,” ungkap Kholida ketika ditanya tentang alasan memilih MAN Wonokromo. Saat ini Kholida mondok di Pesantren Al Wahbi pimpinan Drs. K. H. Sudarman Masduqi yang juga merupakan ketua Komite MAN Wonokromo. (lif / Imam)

Siswi MAN Wonokromo

Kholida

Meraih Medali Perak di SIMOC Singapore 2016

CERPEN & PUISI PROFIL REMAJA

34 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 35BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 36: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Oleh : Ja’far Arifin, S.Ag.,MA

Perhatikan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an al-Karim surat Al-Hajj ayat 37 :

Bila kita memahami serta merenungkan firman Allah mengenai perintah Ibadah Qurban, sesungguhnya terkandung di dalamnya beberapa dimensi, baik dimensi tauhid, dimensi, spiritual, dimensi sosial, dan dimensi moral.

Dimensi Tauhid1.

ibadah qurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental. Ritual ibadah qurban merupakan momen untuk mengenang kembali perjuangan monoteistik yang dilakukan oleh nabi Ibrahim. Yaitu seorang nabi sholeh yang dikenal sebagai bapak tauhid

Dalam konteks ketauhidan, ibadah qurban yang dilakukan oleh nabi Ibrahim dengan mengorbankan anak yang dicintainya mengajarkan kepada manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya. Nabi Ibrahim mampu membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi (dalam hal ini anak yang dicintainya) menuju penghambaan kepada Allah semata. Melalui ibadah qurban ini nabi Ibrahim memperlihatkan keimanan, ketundukan dan ketaatannya hanya kepada Allah.

2. Dimensi Spiritual

Ibadah qurban merupakan sarana pembuktian keimanan kita kepada Allah. Keimanan meliputi keikhlasan, yang berarti ibadah qurban yang kita lakukan harus murni dilakukan hanya semata-mata karena Allah dan dalam rangka menjalankan perintah-Nya. Ibadah qurban yang dilaksanakan bukan karena Allah, ibadah seperti itu tidak akan pernah diterima disisi Allah, bahkan pelakunya akan mendapatkan dosa dari apa yang telah dilakukannya.

Dengan adanya ritual ibadah qurban, diharapkan dapat menumbuhkan dan mengasah keikhlasan, karena keikhlasan, sebagaimana halnya keimanan, akan selalu naik dan turun, akan selalu menguat dan melemah.

Dimensi Sosial2.

Di samping nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam ibadah qurban, juga terdapat nilai-nilai sosial. Dan memang

dalam setiap ibadah yang Allah syariatkan diantaranya terkandung nilai-nilai sosial, seperti zakat, infaq, shadaqah, waqaf, shalat, haji, puasa, aqiqah, qurban, dan sebagainya. Islam adalah agama yang tidak dapat dipisahkan dari sosial, sehingga banyak kita temukan baik dalam Al-Qur’an maupun hadits yang terkandung di dalamnya nilai-nilai sosial-kemanusiaan, seperti berbuat baik kepada tetangga, menolong orang lain, berbakti kepada kedua orang tua, menyantuni anak yatim, menjenguk orang sakit, memberi makan fakir miskin, mengurus jenazah, dan sebagainya.

Dimensi moral3.

Ibadah qurban juga mengandung pesan-pesan moral yang ditunjukan dengan simbol-simbol yang ada dalam ritual ibadah qurban.

a). Sejarah qurban nabi Ibrahim merupakan sejarah yang penuh dengan nilai pengorbanan. Bagaimana tidak, nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk mengorbankan anaknya, dibayang-bayangi hilangnya sebuah generasi yang tak lain adalah darah dagingnya sendiri. Bagi kebanyakan masyarakat, ada pendapat yang menyatakan bahwa anak jauh lebih berharga daripada harta. Ada istilah yang menyatakan lebih baik kehilangan harta daripada kehilangan anak, apalagi jika anak itu merupakan anak yang dicintai dan selalu dinanti-nantikan kehadirannya sebagaimana halnya Ismail.

b). Binatang adalah sesuatu yang dikorbankan dan disembelih dalam proses ritual ibadah qurban. Binatang merupakan simbol keburukan yang ada pada diri manusia. Sifat-sifat keburukan yang ada pada diri selalu diidentikan dengan sifat-sifat kebinatangan. Allah dalam beberapa ayat Al-qur’an mengumpamakan sesuatu yang buruk yang ada pada diri manusia dengan binatang.

Maka, dengan adanya ibadah qurban menyiratkan bahwa sifat-sifat dan karakter kebinatangan yang tidak mempunyai aturan, yang menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsunya meskipun harus mendhalimi yang lain, harus dihapuskan dari dalam diri manusia.

NILAI DIMENSI IBADAH QURBAN

Artinya : “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu menga-gungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

RENUNGAN BUKA BUKU

36 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 37BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 37: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

Nama Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) di kalangan nahdliyyin tidak asing lagi. Di samping sebagai pendiri organisasi

Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926, Mbah Hasyim juga didaulat sebagai Ra’is Akbar NU hingga wafat di tahun 1947. Sebuah posisi tertinggi dalam organisasi NU.

Buku baru berjudul Berguru Ke Sang Kiai; Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari yang ditulis Mukani ini sebagai sebuah bentuk pengakuan terhadap kehebatan sosok Mbah Hasyim. Buku ini pada awalnya adalah hasil penelitian tesis di IAIN/UIN Sunan Ampel Surabaya. Karya ini menjadikan 23 tulisan Mbah Hasyim sebagai sumber primer. Baik dalam bentuk kitab ataupun risalah.Sebagai sosok asli Jombang, nama Mbah Hasyim sudah ditulis dengan tinta emas dalam sejarah perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Tidak hanya mampu mendirikan NU, juga mendirikan Pesantren Tebuireng. Kedua “warisan” ini sampai sekarang masih eksis dalam berkontribusi demi pembangunan Indonesia.

Tidak heran jika sudah puluhan buku ditulis untuk mengkaji sosok kakek Gus Dur ini. Termasuk juga puluhan penelitian. Baik skripsi, tesis ataupun disertasi. Itu semua membuat nama Mbah Hasyim semakin dikenal luas di masyarakat. Tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia internasional. Hal ini tidak berlebihan. James J. Fox, guru besar antropologi di Australian National University (ANU), adalah orang yang pertama kali menyebut bahwa Mbah Hasyim layak diberi gelar waliyullah. Jadi, gelar itu bukan warga NU yang pertama kali memberikan.

Di samping berhasil menjadi pendidik yang perlu diteladani, Mbah Hasyim juga menulis puluhan kitab dan risalah. Karya-karya itu hingga sekarang masih

dijadikan referensi dalam berbagai pengajian-pengajian kitab kuning di dunia pesantren seluruh Nusantara. Karya kelima Mukani ini mampu merekam dengan baik butiran-butiran pemikiran Mbah Hasyim dalam bidang pendidikan. Dalam buku ini dipaparkan kunci sukses Mbah Hasyim dalam mengkonsep pendidikan Indonesia adalah model luru ilmu kanthi lelaku. Berdasar pendekatan ini, seorang pendidik dan peserta didik tidak sekedar berteori. Namun langsung belajar secara aplikatif di masyarakat. Itu semua harus dimulai dari diri sendiri (hal. 52).

Fatwa jihad untuk mengadakan perlawanan kepada bangsa penjajah sebagai aksi nyatanya. Bahwa, umat Islam dalam radius 60 kilometer wajib hukumnya untuk mengangkat senjata melawan kolonialisme Belanda yang hendak merebut kemerdekaan Indonesia. Jika gugur di medan perang, dihukumi mati syahid. Fatwa ini kemudian yang mengilhami Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Justru dari resolusi yang dikeluarkan para ulama NU inilah meletus pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang sangat heroik itu. Meski, banyak sejarah belum menulisnya secara proporsional.

Melalui buku ini, sebenarnya Mbah Hasyim memberikan kerangka konsepsional yang fundamental bagi pendidikan Indonesia. Langkah lebih teknis operasional memang harus tetap dikaji ulang untuk mengimplementasikan pemikiran pendidikan Mbah Hasyim ini. Sosok pendiri NU ini pada titik tertentu hendak melakukan balancing terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Tidak sekedar aspek formalitas, tetapi juga subtansi dari makna pendidikan harus diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam kehidupan peserta didik.

Jumari, Dosen Fakultas Tarbiyah, Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang

Judul : Berguru Ke Sang Kiai, Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ariPenulis : MukaniProlog : Prof. Dr. Nur Ahid, M.Ag.ISBN : 978-602-6827-08-1Cet : I, Mei 2016 Tebal : 271 + xvi Penerbit : Kalimedia, Yogyakarta

“Luru Ilmu Kanthi Lelaku”Berguru ke Mbah Hasyim,

RENUNGAN BUKA BUKU

36 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016 37BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 38: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,

TTS Majalah BAKTI No. 289- THXXIII - Juli - September 2016

MENDATAR

MENURUN

MENDATAR

5. Rumi 7. Gemah 9. Isme 10. Maya 12. Brigade 13. Amal 14. Amboi 15. Antaran 17. Stasiun 20. Dot 21. Gua 23. Apa 24. Kedelai 27. Bonggol 29. Asiri 30. SKKB 32. Nirmala 33. Aing 34. Sais 35. Kamis 37. Kota

MENURUN 1. Selamat 2. Ya 3. Pinggang 4. Semena 5. Raya 6. Idul Fitri 8. Hari 11. Amandel 12. Boss 16. Road 17. Statistik 18. Arabika 19. Izin 22. Aklamasi 25. Etsa 26. Aerobik 28. Gangsa 29. Alak 31. Bila 36. Au

TTS Majalah BAKTI No. 288- THXXIII - April - Juni 2016

1. Makanan dsb. yg disajikan kpd orang halus 4. Lebaran Haji 8. Kantor Berita Malaysia 10. Dalih 11. Nama sungai 12. Matras 14. Gelar 16. Lambang produk aman pakai Eropa 17. Lagu 20. Dikte 22. Gunung suci di Bali 23. Uang sogok 24. Kepercayaan 26. Tempat abu rokok 28. Layar yg dipasang di tiang belakang 30. Ketua Program Studi 32. Atas nama 33. Kira-kira 37. Amat 41. Maksud 42. Gelagat 43. Lacur 44. Melayani sendiri 45. Duplikat

1. Tamat 2. Alat jahit 3. Tujuan 4. Berkas 5. Tidak berasa apa-apa 6. Legenda urban Betawi 7. Tahun (latin) 8. Nota 9. Terhenti 10. Awam 13. Barang yang dikirimkan 15. Elemen 16. Hasil perbuatan mencapai 18. Golongan 19. Sukubangsa di Sumatera 21. Netra 25. Mahkamah Konstitusi 27. Limit 29. Obat diabetes 31. Baju tidur 34. Panggangan (Inggris) 35. Keputusan Menag 36. Setiwel 37. Bukan kamu 38. Di (Inggris) 39. Rok 40. Pengungkit

TTS

38 BAKTI No.289 THXXIII Juli-September 2016

Page 39: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,
Page 40: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id menapak sejarah suratan takdir di dunia ini. Semoga tiap detik mampu ... penemuan jati diri dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid,