bblr

12
a. Pengertian BBLR Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram (Dinkes Jateng, 2011). Menurut Pantiawati (2010), BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang atau sama dengan 2500 gram disebut prematur. Menurut Sofian (2012), WHO mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi prematur. BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Kristiyanasari, 2011). b. Etiologi BBLR Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta sepeti penyakit vaskuler, kehamilan kembar atau ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR. BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) Faktor Ibu a) Penyakit (1) Toksemia gravidarum (2) Perdarahan antepartum (3) Trauma fisik dan psikologis (4) Nefritis akut (5) Diabetes melitus b) Usia Ibu (1) Usia < 16 tahun (2) Usia > 35 tahun (3) Multigravida yang jarak kelahirannya

description

fhdhrd

Transcript of bblr

a. Pengertian BBLRBayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram (Dinkes Jateng, 2011).Menurut Pantiawati (2010), BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang atau sama dengan 2500 gram disebut prematur.Menurut Sofian (2012), WHO mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi prematur.BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Kristiyanasari, 2011).b. Etiologi BBLRPenyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta sepeti penyakit vaskuler, kehamilan kembar atau ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:1) Faktor Ibua) Penyakit(1) Toksemia gravidarum(2) Perdarahan antepartum(3) Trauma fisik dan psikologis(4) Nefritis akut(5) Diabetes melitusb) Usia Ibu(1) Usia < 16 tahun(2) Usia > 35 tahun(3) Multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekatc) Keadaan Sosial(1) Golongan sosial ekonomi rendah(2) Perkawinan yang tidak syahd) Sebab lain(1) Ibu yang perokok(2) Ibu peminum alkohol(3) Ibu pecandu narkotik2) Faktor Janina) Hidramnionb) Kehamilan gandac) Kelainan kromosom3) Faktor Lingkungana) Tempat tinggal dataran tinggib) Radiasic) Zat-zat racun(Kristiyanasari, 2011)c. Karakteristik BBLR1) Prematuritas murniAdalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (Pantiawati, 2010).a) Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan (PB) 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm.b) Masa gestasi kurang dari 37 mingguc) Kulit tipis dan transparan, tampak mengkilap dan licind) Kepala lebih besar dari badane) Lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, dan lenganf) Lemak subkutan kurangg) Ubun-ubun dan sutura lebarh) Rambut tipis, halusi) Tulang rawan dan daun telinga immaturej) Puting susu belum terbentuk dengan baikk) Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihatl) Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora (pada wanita), testis belum turun (pada laki-laki)m) Bayi masih posisi fetaln) Pergerakan kurang dan lemaho) Otot masih hipotonikp) Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan apneuq) Reflek tonic neck lemahr) Reflek menghisap dan menelan belum sempurna2) DismaturAdalah suatu sindroma klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan janin dengan lanjutnya kehamilan atau bayi-bayi yang lahir dengan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan atau bayi dengan gejalan intrauterine malnutrition or wasting (Sofian, 2012).Pre term: karakteristik sama dengan bayi prematuritas murni.Post term: karakteristik sama dengan prematuritas murni ditambah berikut dibawah ini:a) Kulit pucat atau bernoda, mekonium kering keriput, tipis.b) Vernik caseosa tipis atau tidak ada.c) Jaringan lemak dibawah kulit tipis.d) Bayi tampak gesit, aktif, dan kuat.e) Tali pusat berwarna kuning kehijauan (Kristiyanasari, 2011)

d. Komplikasi1) HipotermiaDalam kandungan, bayi berada dalam suhu lingkungan yang normal dan stabil yaitu 360 sampai dengan 370 C. Segera setelah lahir bayi dihadapkan pada suhu lingkungan yang umumnya lebih rendah. Perbedaan suhu ini memberi pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi. Selain itu, hipotermi dapat menjadi kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya sistem saraf pengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding dengan berat badan sehingga mudah kehilangan panas (Pantiawati, 2010)Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas tubuh dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan tubuh relatif luas. Oleh karena itu, bayi prematur harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas tubuhnya mendekati dalam rahim. Bila belum memiliki inkubator, bayi prematur dapat dibungkus dengan kain dan di sampingnya ditaryh botol yang berisi air panas, sehingga panas tubuhnya dapat dipertahankan (Manuaba, 2010).2) HipoglikemiaPenyelidikan kadar gula darah pada 12 jam pertama menunjukkan bahwa hipoglikemia dapat terjadi sebanyak 50% pada bayi matur. Glukosa merupakan sumber utama energi selama masa janin. Kecepatan glukosa yang diambil janin tergantung dari kadar gula darah ibu karena terputusnya hubungan plasenta dan janin menyebabkan terhentinya pemberian glukosa. Bayi aterm dapat mempertahankan kadar gula darah 50-60 mg/dL selama 72 jam pertama, sedangkan bayi berat badan lahir rendah dalam kadar 40 mg/dL. Hal ini disebabkan cadangan glikogen yang belum mencukupi. Hipoglikemia bila kadar gula darah sama dengan atau kurang dari 20 mg/dL (Pantiawati, 2010).3) Perdarahan intracranialPerdarahan intrakranial dapat terjadi karena trauma lahir, disseminated intravascular coagulopathy atau trombositopenia idiopatik. Matriks germinal epidimal yang kaya pembuluh darah merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap perdarahan selama minggu pertama kehidupan (Pantiawati, 2010).e. Diagnosis dan Gejala Klinik1) Sebelum bayi lahira) Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, dan lahir mati.b) Pembesaran uterus tidak sesai tuanya kehamilan.c) Pergerakan janin yang pertama (quickening) terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut.d) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya.e) Sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion atau bisa pula dengan hidramnion, hiperemesis gravidarum dan pada hamil lanjut dengan toksemia gravidarum, atau perdarahan antepartum.2) Setelah bayi lahira) Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin secara klasik tampak seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas, verniks kaseosa sedikit atau tidak ada, kulit tipis, kering, berlipat-lipat, mudah diangkat. Abdomen cekung atau rata, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tali pusat tipis, lembek dan berwarna kehijauan.b) Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu, verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tilang tengkorak lunak mudah bergerak, muka seperti boneka (doll-like), abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotoni, dan kulit tipis, merah dan transparan.c) Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin.d) Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma, kelahiran, hipotermi dan sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa kehamilan (small for date) alat-alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi prematur berat badan sama, karena itu akan lebih mudah hidup di luar rahim, namun tetap lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi dibandingkan bayi matur dengan berat badan normal (Sofian, 2012).f. Penatalaksanaan BBLR1) Membersihkan jalan nafas (caranya lihat pada perawatan bayi normal).2) Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat (lihat perawatan bayi normal).3) Membersihkan badan bayi dengan kapas dan baby oil atau minyak (lihat perawatan bayi normal).4) Memberikan obat mata.5) Membungkus bayi dengan kain hangat.6) Pengkajian keadaan kesehatan pada bayi dengan BBLR (hal-hal yang dikaji lihat keadaan-keadaan yang dijumpai bagian 3).7) Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara:a) Membungkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu.b) Menidurkan bayi di dalam inkubator buatan yaitu dapat dibuat dari keranjang yang pinggirnya diberi penghangat dari buli-buli panas atau botol yang diisi air panas. Buli-buli panas atau botol-botol ini disimpan dalam keadaan berdiri tutupnya ada disebelah atas agar air tidak tumpah dan tidak mengakibatkan luka bakar pada bayi. Buli-buli panas atau botol inipun harus dalam keadaan terbungkus, dapat menggunakan handuk atau kain yang tebal. Bila air panasnya sudah dingin, ganti airnya dengan air panas kembali.c) Suhu lingkungan bayi harus dijaga:(1) Kamar dapat masuk sinar matahari.(2) Jendela dan pintu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi hilangnya panas dari tubuh bayi melalui proses radiasi dan konveksi.d) Badan bayi harus dalam keadaan kering untuk mencegah terjadi evaporasi.8) Pemberian nutrisi yang adekuata) Apabila daya isap belum baik, bayidicoba untuk menetek sedikit demi sedikit.b) Apabila bayi belum bisa menetek pemberian ASI diberikan melalui sendok atau pipet.c) Apabila bayi belum ada reflek menghisap dan menelan harus dipasang selang penduga atau sonde fooding.9) Mengajarkan ibu atau orang tua cara:a) Membersihkan jalan nafas.b) Mempertahankan suhu tubuh.c) Mencegah terjadinya infeksi.d) Perawatan bayi sehari-hari.(1) Memandikan(2) Perawatan tali pusat(3) Pemberian ASI(4) Dan lain-lain.10) Menjelaskan pada ibu (orang tua)a) Pemberian ASIb) Makanan bergizi bagi ibuc) Mengikuti program KB segera mungkin.11) Observasi keadaan umum bayi selama 3 hari, apabila tidak ada perubahan atau keadaan umum semakin menurun bayi harus dirujuk ke rumah sakit (RS). Berikan penjelasan kepada keluarga bahwa anaknya harus dirujuk ke RS (Kristiyanasari, 2009).g. PrognosisKematian perinatal pada BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan intrakarnial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah, dan gangguan lainnya (Sofian, 2012).h. PencegahanPada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan atau preventif adalah langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan:1) Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.2) Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik.3) Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun)4) Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil (Sofian, 2012).BBLR (Bayi Berat LahirRendah)Pengertian BBLRBBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Prawirohardjo, 2006 : 376).EtiologiMenurut Manuaba (1998, : 326), faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya BBLR adalah : Faktor Ibu1. Gizi saat hamil yang kurang2. Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun3. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat4. Paritas ibu Faktor Kehamilan1. Hamil Dengan Hidramnion2. Perdarahan Antepartum3. Komplikasi Hamil (Pre-eklampsia / Eklampsia, Ketuban Pecah Dini, Hipertensi) Faktor Janin1. Cacat Bawaan (kelainan kongenital)2. Infeksi Dalam Rahim3. Hamil GandaEpidemiologiPrevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan.PrognosisPrognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi. Makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian. Prognosis ini juga tergantung dari keadaaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal. Bayi Berat Lahir Rendah cenderung memperlihatkan gangguan pertumbuhan setelah lahir (Wiknjosastro, 1999 : 783).KomplikasiKomplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain :1. Hipotermia2. Hipoglikemia3. Gangguan cairan dan elektrolit4. Hiperbilirubinemia5. Sindroma gawat nafas6. Paten duktus arteriosus7. Infeksi8. Perdarahan intraventrikuler9. Apnea of Prematurity10. AnemiaPenatalaksanaan / TerapiPenatalaksanaan Bayi baru lahir dengan :1. Mempertahankan suhu dengan ketat2. Mencegah infeksi dengan ketat3. Pengawasan nutrisi / ASI4. Penimbangan ketatPencegahan BBLRUpaya-upaya yang dapat dilaksanakan untuk mencegah terjadinya BBLR :1. Upaya agar melaksanakan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan merujuk bila ibu terdapat kelainan.2. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.3. Tingkatkan penerimaaan keluarga berencana.4. Anjurkan lebih banyak istirahat, bila kehamilan mendekati aterm, atau istirahat berbaring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari kehamilan normal.Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat.3. PEMBAGIAN BBLRa. Bayi kurang bulan murni (Prematur)- Lahir masa gestasi kurang dari 37 minggu- Berat bdan sesuai dengan berat badan masa gestasi- Imaturitas sistem organb. Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK)- Berat badan tidak sesuai masa gestasi