Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

13
Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi Hati BEBERAPA CATATAN TENTANG ULTRASONOGRAFI HATI Prof. Dr.dr.Soewignjo Soemohardjo SpPD,KGEH RS. Biomedika Mataramliver edge Pendahuluan: Artikel pendek ini di tujukan untuk para dokter Internist yang ingin mempelajari USG hati. Namun tidak ada salahnya bahwa artikel ini dibaca oleh para ahli radiologi yang banyak berkecimpung dalam USG hati sebagai bahan penyegaran. Dalam artikel ini dikemukakan tentang kasus-kasus ultrasonografik yang sering dikelirukan (common mistakes). Dalam melakukan USG hati para radiologist diharapkan mempunyai frekuensi pemikiran yang sama dengan klinisi, dan harus mengikuti hal-hal baru dalam klinik. Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan waktu melakukan USG hati adalah: 1. Permukaan hati : Parameter ini menurut penelitian paling besar artinya. Permukaan hati dapat bersifat : Rata (smooth) Tidak rata lagi (fine irrigular) Nodular 1. Tepi dari hati (liver edge) : Tajam rata (sharp smooth) Tajam tidak rata ( sharp irrigular) Tumpul rata ( blunt smooth) Tumpul tidak rata ( blunt irrigular) 3. Ukuran hati : Normal, membesar atau mengkerut. 4. Echolevel : Hypoechoic ( echo rendah ) atau sering disebut dark liver Isoecho (echo normal)

description

med

Transcript of Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Page 1: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi HatiBEBERAPA CATATAN TENTANG

ULTRASONOGRAFI HATI

Prof. Dr.dr.Soewignjo Soemohardjo SpPD,KGEH

RS. Biomedika  Mataramliver edge

Pendahuluan:

Artikel  pendek ini di tujukan untuk para dokter Internist yang ingin mempelajari USG hati.

Namun tidak ada salahnya bahwa  artikel ini dibaca oleh para ahli radiologi yang banyak

berkecimpung dalam USG hati sebagai bahan penyegaran. Dalam artikel ini dikemukakan tentang

kasus-kasus ultrasonografik yang sering dikelirukan (common mistakes). Dalam melakukan USG

hati para radiologist diharapkan mempunyai frekuensi pemikiran yang sama dengan klinisi, dan

harus mengikuti hal-hal baru dalam klinik.

Hal-hal   yang   penting   yang   harus   diperhatikan   waktu melakukan USG hati

adalah:

1. Permukaan hati : Parameter ini menurut penelitian paling besar artinya. Permukaan

hati dapat bersifat :

Rata (smooth)

Tidak rata lagi  (fine irrigular)

Nodular

1. Tepi dari hati (liver edge) :

Tajam rata (sharp smooth)

Tajam  tidak rata ( sharp irrigular)

Tumpul rata ( blunt smooth)

Tumpul  tidak rata ( blunt irrigular)

3. Ukuran hati : Normal, membesar atau mengkerut.

4. Echolevel :

Hypoechoic ( echo rendah )

atau sering disebut dark liver

Isoecho (echo normal)

Slight hyperechoic(echo agak meningkat)

Hyperechoic (echo tinggi) sering juga disebut bright liver

Page 2: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Dark liver didapatkan pada hepatitis acut karena udema hati sehingga

mudah meneruskan gelombang suara.

Brigth liver didapatkan pada fatty liver.

Perubahan echolevel pada hati sering juga dinyatakan sebagai liver

kidney contrast.

Liver kidney contrast : Perbedaan echopattern hati dibandingkan

dengan ginjal :

Positif :  Parenkim hati lebih putih dibandingkan parenkim ginjal.

Negatif : Echopattern antara ginjal  dan  berbeda.

5. Echopatrn :

Normal

Kasar

Diffuse atau homogin

Heterogin

6. Dinding pembuluh darah :

Page 3: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Tidak tampak

Tampak jelas

Reflektif (putih mengkilat)

7. Vena porta :

Ukuran maksimal 12 mm

Pembuluhnya patent atau ada trombus

Berkelok-kelok ?

8. V. Hepatika : Melebar (kongestif) atau normal

9. Ukuran limpa : Normal atau membesar.

Gambaran ultrasonografi pada beberapa penyakit hati :

Sirosis hati :

Permukaan nodular

Ehopattern meningkat, heterogin

V.porta berkelok,ukuran membesar

Pada awal sirosis hepar membesar

Pada sirosis berat ukuran hati mengecil.

Splenomegali mendukung sirosis

Tanda-tanda hipertensi portal misalnya v. porta melebar, dinding kandung empedu menebal

(edema karena tekanan portal)

Page 4: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Fatty liver :

Permukaan rata

Tepi tajam atau sedikitn tumpul

Echopattern meningkat, diffuse

Hepar membesar & berbentuk biconvex

Liver kidney contrast : positip ( bright lever )

Dinding pembuluh  darah kabur

Hepatitis akut :

Permukaan  rata

Hepar membesar

Tepi tajam

Echopattern menurun ( dark liver)

Pembuluh darah terutama vena porta dan cabangnya jelas dan reflektif

Chronic Hepatitis :

Sulit ditentukan dengan USG harus didukung dengan lab atau klinik atau

biopsi maupun skorimg . Diagnosa USG  hanya suspect.

Yang mendukung hepatitis kronik adalah :

Ukuran hati normal

Tepi tumpul

Permukaan tidak rata tetapi belum nodular.

Echopattern meningkatn kasar heterogen

Hepatitis kronik dengan exacerbasi akut :

Klinis hepatitis akut

Seperti gambaran hepatitis kronik tetapi ada

gambaran dark liver dan pembuluh  darah

dindingnya reflektif

Beberapa aspek penyakit dalam yang perlu diketahui oleh ahli radiologiCLD(Chronic liver

disease):

1.   LCD

Page 5: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Walaupun tidak sesuai dengan makna yang benar CLD dalam ultrasonografi dipakai untuk

penyakit hati kronik yang belum advanced (lanjut)  seperti sirosis hati.  Kalau seorang

ultrasonografer menyatakan CLD berarti diagnosa bandingnya hepatits kronik atau sirosis dini.

Kenapa tidak langsung hepatitis kronik atau sirosis? memang para ahli sepakat bahwa hepatitis

kronik sulit dibedakan dengan sirosis awal. Bila tanda-tanda yang mendukung sirosis jelas labih

baik membuat diagnosa sirosis awal.

Bila tanda-tanda  yang jelas tidak ada memang tepat bila dibuat diagnosa CLD untuk

mengingatkan klinisi bahwa perlu ditindak lanjuti dengan pemeriksaan lain yang akan

memparkuat diagnosa.

Misalnya bila seseorang di diagnosa CLD pada USG perlu diperiksa enzim hati dan petanda

infeksi virus Hepatitis B dan C, serta kadar albumin dan diperhatikan kadar trombosit.

Bila kita membuat diagnosa USG sirosis awal berati tidak ada tanda-tanda sirosis lanjut misalnya

adanya ascites, hati yang mengkerut, tanda-tanda hiperetensi portal dll. CLD hendaknya

merupakan peringatan kepada klinisi tentang kemungkinan adanya penyakit hati yang serius.

2.   Fatty Liver

Fatty liver adalah adanya penumpukan lemak pada jaringan hati . Ada beberapa penyebab fatty

liver yaitu obesitas atau overweight, diabetes mellitus dan alkoholisme.

Walaupun tidak semua fatty liver itu bening tapi umumnya fatty liver tidak membahayakan

terutama pada obesitas. Walaupun sebenarnya fatty liver pada umumnya tidak sulit dibandingkan

dengan CLD, tetapi justru kedua keadaan ini sering dikelirukan terutama pada para

ultrasonografer yang kurang teliti. Hal itu sering dipengaruhi oleh adanya echopattern yang

meningkat dan  informasi bahwa hasil lab menunjukkan SGOT dan SGPT yang meningkat. Tidak

jarang seorang yang overweight dan di diagnosa secara ultrasonografik sebagai CLD, oleh dokter

yang merawat  disuruh istirtahat dan di berikan  diit TKRP. Maka pada follow up SGOT dan SGPT

makin bertambah tinggi karena fatty livernya tambah parah. Pada hal untuk orang dengan fatty

liver dianjurkan olah raga berat dan menurunkan berat badannya.

Tetapi tidak semua fatty liver itu benigna ada juga fatty liver yang berbahaya dan bahkan dapat

terjun kearah sirosis. Dalam hal ini perlu diperhatikan gambaran yang lain, misalnya permukaan

hati yang tidak rata dll.

Page 6: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

3.   Hepatoma :

Ada 2 macam gambaran hepatoma yaitu bentuk nodular yang gambaran nodul tumor jela

misalnya tumor yang tidak berbatas rata, atau diffuse. Hepatoma bentuk diffus ditandai dengan

edchopattern yang sangat kasat dan mengelompok dengan batas tidak teratur dan bagian

sentralnya  lebih ecvhogenik. Pembuluh darah disekitarnya sering distorted. Seringkali  para

ultrasonografer yang tidak berpengalaman membuat diagnosa sirosis pada hal diagnosa yang

betul adalah sirosis dan hepatoma diffuse. Gambaran hepatoma diffuse harus dibedakan dari

gambaran focal fatty liver dimana ada gambaran echopattern yang kasar tetapi fokal.

Page 7: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Heptoma yang berukuran 3 cm atau kurang disebut : Hepatoma dini (Early).

Bila ukuran lebih 3 cm disebut : Hepatoma lanjut ( advanced )

Hepatoma dini sering kali bersifat hypoechoic sedang hepatoma lanjut biasanya hyperechoic atau

multiple echo yang menunjukkan nekrosis atau fibrosis dalam tumor. Kadang – kadang hepatoma

dini berbentuk seperti mata sapi ( bull’s eye ).

Page 8: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

4. Ascites.

Ada beberpa macam penyebab ascites. Ascites karena sirosis hati. ascites karena penyakit ginjal

dan ascites karena peritonitis kronik. Untuk mendiagnosa ascites akibat sirosis tidak menjadi soal

karena jelas ada tanda-tanda sirosis misalnya hati yang berdungkul dan mengkerut dan

spenomegali.

Untuk sirosis akibat penyakit ginjal biasanya pasien mengalami sindroma nefrotik dengan odema

anasarka. Sedangkan hati secara ultrasonografik normal dan ada nephritis kronik bilateral

Yang sangat penting diperhatikan adalah ascites akibat peritonitis tuberculosa yang sering

dijumpai di Lombok. Pada keadaan ini hati ultrasonografik  normal, tak ada tanda hipertensi

portal tetapi ada asdcites dan peritoneum yang menebal dan bisa terdapat kelenjar getah bening

abdominal pada keadaan ini sebenarnya ultrasonografer cukup membuat diagnosa ascitres

dengan liver nomal, peritonitis? Diagnosa peritonitis Tb dapat dibuat dengan pemeriksaan PCR

Tb dari cairan ascites

5. Hepatitis kronik dengan eksaserbasi akut :

Page 9: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Kalau dulu kita hanya menghenal hepatitis akut, hepatitis kronik dan siroaia hati, sekarang ada

sutau ”Clinical Entity” yang relatif baru yaitu hepatitis kronik dengan exacerbasi akut yang

terdapat pada infeiksi hepatitis B kronik.

Seringkali seseorang yang diketahui HBsAg positif dengan SGOT dan SGPT yang relatif normal

selama bertahun-tahun. Mendadak orang itu datang dengan gejala-gejala seperti hepatitis akut

yaitu mual dan muntah, ikterus dan  kadang-kadang kesadarannya turun karena hepatic

encephalopathy.

Kalau tidak waspada seorang dokter bisa mengira kasus itu suatu hepatitis akut Disamping itu

waktu meminta pemerikisaan USG klinisi mungkin mengisi diagnosanya sebagai Hepatitis

akut.Tetapi ternyata pada pemeriksaan USG tampak tanda-tanda CLD, tetapi disamping itu ada

tanda ”darki liver” yang memang hanya terdapat pada hepatitis akut.Maka diagnosa USG  yang

benar adalah CLD dengan eksaserbasi akut atau Hepatitis Kronik dengan exacerbasi akut.

Karena dengan diagnosa itu klinisi mungkin  akan memberikan terapi khusus yaitu terapi dengan

analog nukleosid .

6. Asymptomatic HBsAg carrier

Di NTB angka infeksi Hepatitis B sangat tinggin terutama pada generasi yang berusia diatas 18

tahun, karena belum tercakup oleh program imunisasi Hepatits B universal. Mereka biasanya

tahu waktu pemeriksaaan calon pegawai atau ABRI. Mereka sehat tak ada keluhan maupun

tanda-tanda penyakit hati. Kebanyakan SGOT dan SGPT normal,tetapi beberapa orang SGOT dan

SGPT nya tinggi.      Secara sederhana dapat dikatakan bahwa seorang yang masih muda dan

HBsAg poitip, bila SGOT dan SGPTnya normal dapat dikatakan asymptojmatic carrier yang

dahulu dinamakan carrier sehat. Tetapi tidak terlepas kemungkinan adanya kasus2 semacam itu

yang pada USG menunjukkan hepatits kronik bahkan sirosis. Kasus-kasus semacam itu harus

dievaluasi lebih lanjut dan bahkan perlu dilakukan biopsi hati untuk memperjerlas.. Demikianpula

kasus-kasus yang menunjukkan peningkatan SGOT dan SGPT.

7. Abses hati

Abses hati terutama karena amuba sangat banyak didapatkan di NTB. Karena itu para radiologist

harus betul-betul menguasai tentang hal ini. Abses hati yang belum diobati dindingnya rata,

bagian dalam abses biasanya reolatif hypoechoic yang menunjukkan bahwa isinnya cair. Tetapi

mungkin terdapat abses yang isinya kelihatan hyperechoioc atau dengan ”multiple echo level”

bila nanahnya masih kental yang sering dikelirukan sebagai abses ganas. Untuk membedakan

dengan tumor yang solid kita lihat adanya acoustic enhancement yaitu warna keputihan dibawah

massa yang menunjukkan bahwa massa tersebut cair dan meneruskan suara dengan baik.

Sedangkan bila massa itu solid justru akan terlihat acoustic shadow yaitu warna kehitaman

Page 10: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

dibawah massa. Abses yang isinya hyperechoic sering juga dikelirukan sebagai massa padat dan

didiagnosa sebagai hepatoma. Kadang-kadang memang sulit dibedakan. Dalam hal ini seringkali

kita memberi terapi abses dengan anti amuba dan antibiotik dan setelah beberapa hari dilakukan

USG ulang. Bila memang abses isinya menjadi lebih hypoechoic karena cairannya lebih encer.

Pada abses yang sudah diberikan terapi medikamentosa dan hampir sembuh seringkali

dindingnya nampak irreguler dan didalam massa ada bentukan yang tidak teratur. Bentuk abses

semacam ini dinamakan absess with resolution. Walaupun abses amuba kebanyakan terjadi

dilobus kanan tetapi tidak jarang kita jumpai abses amuba dilobus kiri. Karena itu kita tidak bisa

membedakan apakah abses hati karena amuba ataukah abses banal. Penyebab abses baru dapat

dipastikan setelah pungsi abses.

Abses yang besar harus dipungsi sebab bila hanya diberi terapi medikamentosa rongga abses

baru akan hilang bertahun-tahun kemudian. Karena itu radiologist yang menemukan abses harus

mengusahakan kemudahan bagi internist untuk melakukan pungsi abses. Selain diameter abses

harus disebutkan harus diukur dan ditulis berapa cm sentral abses dari kulit. Disamping itu harus

diberi tanda dengan spidol permanen yang menunjukkan titik yang tepat untuk melakukan

pungsi. Waktu memberi tanda harus dipastikan bahwa probe diposisikan tegak lurus terhadap

permukaan tubuh. Penderita diberitahu agar  segera menghadap interninya dan dilarang

menghapus tanda untuk pungsi tsb.

Page 11: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

Lymphoma maligna pada hati :

Lymphoma maligna primer dihati relatif jarang dijumpai. Tetapi bila ada gambaran yang khas

yaitu gambaran hypoechoic yang uniforum jangan sampai luput dari diagnosa, karena diagnosa

itu sangat penting bagi klinisi terutama untuk memutuskan dilakukan khemotherapi. Lymphoma

maligna hati biasanya multiple tetapi dapat juga single.  Suatu hal yang khas pada lymphoma

respon terhadap khemotherapi cepat kelihatan.

Diagnosa banding : Hati polikistik, Abses dan Hemangioma

Page 12: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

DAFTAR KEPUSTAKAAN:

1. Lin DY, Sheen IS, Chiu CT, Lin SM, Kuo YC, Liaw YF. Ultrasonographic changes of early liver

cirrosis in cronic hepatitis B: A longitudinal study. Journal of clinical ultrasound 2005; 21: 303-

308.

2. Hung CH, Lu SN, Wang JH, Lee CM, Chen TM, Tung HD, Chen CH, Huang WS and Changchien

CS. Correlation between ultrasonographc and pathologic diagnoses of hepatitis B and C virus –

related cirrhosis. Journal of Gastroenterology 2003; 38: 153-157.

3. Galip E, Ali D, Ulus AS, Funda Y, Omer O, Zeki K, Tankut L. The value of ultrasonography in the

diagnosis of early cirrosis. The Turkish Journal of Gastroenterology 1999; 10: 07-10

4. Chen YP, Dai l, Wang JL, Zhu YF, Feng XR, Hou JL. Model consisting of ultrasonographic and

simple blood indexes accurately identify compensated  hepatitis B cirrosis. Gastroenterol Hepatol

2008; 23: 1228-34.

5.  Zheng RQ, Wang QH, Lu MD, Xie SB, Ren J, Su ZZ, Cai YK, Yao JL. Liver fibrosis in chronic

viral hepatitis: An Ultrasonographic study. World J Gastroenterol 2003; 9: 2484-2489.

Page 13: Beberapa Catatan Tentang Ultrasonografi

6. Ong TZ, Tan HJ. Ultrasonography is not Realible in Diagnosing Liver Cirrhosis in Clinical

Practice. Singapore Med J 2003; 44: 293-295.

7. Tanaka N, Tanaka E, Sheena Y, Komatsu M, Okiyama W, Misawa N, Muto H,Umemura T, Ichijo

T, Matsumoto A, Yoshizawa K, Houriuchi A, Kiyosawa K. Useful Parameters for Distinguishing

Nonalcoholic Steatohepatitis With Mild Steatosis From Cryptogenic Chronic Hepatitis in the

Japanese Population. Liver International 2006; 26: 956-963.

8. Deokar MS, Shah VB, Lad SK, Rupani AS, Modi CJ. Primary Renal Lymphoma A Case Report.

Bombay Hospital Journal 2008; 50: 522-525.

9. Park NC, Baik SH, Lee SM, Kim JH, Cho SW and Shim

CS. Ultrasonographic Diagnosis of Liver Cirrhosis. The

Korea Journal of Gastroenterology 1988; 20; 641-650.

10.A. Anil et al : Diagnostic Imaging : Ultrasound.  Amir Sys Hongkong  2007