Belajar ArcGIS 10 – Membuat banyak layout dalam satu .pdf

8/16/2019 Belajar ArcGIS 10 – Membuat banyak layout dalam satu .pdf

1/11

Sering kali kita membuat banyak layout tetapi masih dalam tema yang sama, yang membedakan antarlayout hanya wilayahnya saja. Untuk memudahkan dan menghemat waktu maka kita dapatmenggunakan tools “Data Driven Pages”. Contohnya adalah peta yang memakai indeks seperti petaRBI (Rupa Bumi Indonesia), atau contoh lain layout peta yang dibuat berdasarkan wilayah adminstrasiseperti peta kawasan hutan menurut wilayah administrasi kabupaten dalam suatu provinsi.

Tentunya kita akan memerlukan layer indeks yang digunakan untuk membedakan antar layout, ataudengan kata lain layer yang mempunyai atribut yang membedakan antar wilayah. Layer indeks inidapat berupa grid atau dapat juga berupa wilayah seperti wilayah administrasi. Perpindahan antarhalaman layout didefinisikan berdasar atibut yang ada pada suatu kolom dalam layer indeks.

Sebagai contoh dalam tulisan ini kita akan membuat layout peta kawasan hutan menurut kecamatan diKabupaten Kapuas Hulu,Provinsi Kalimantan Barat. Shapefile yang digunakan adalah kawasan hutan(Kemenhut) dan peta wilayah (BPS,2010). Yang menjadi layer indeks adalah peta wilayah kecamatan diKabupaten Kapuas Hulu.

Atribut dari shapefile kawasan hutan Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐45‐49.jpg)

Sedangkan Atribut dari shapefile peta wilayah kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut

ajar ArcGIS 10 – Membuat banyak layout dalam satu .MXD dengan... https://5758yo.wordpress.com/2013/04/17/belajar-arcgis-10-membuat-...

11 18/02/2016 9:11


2/11


Layout kawasan hutan per kecamatan ini akan diatur untuk menampilkan hanya kawasan hutan dikecamatan tersebut saja, sehingga kawasan hutan di kecamatan‐kecamatan lain di sekitarnya tidakakan ditampilkan dalam layout tersebut. Oleh karena itu sebelumnya kedua shapefile tersebut di“overlay” terlebih dahulu (bisa dengan union atau identity).


Adapun atribut shapefile setelah proses “overlay” menjadi seperti berikut ini


Setelah itu, toolbar “Data Driven Pages” diaktifan, maka akan muncul toolbar baru.


11 18/02/2016 9:11


3/11

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐51‐16.jpg)Langkah selanjutnya adalah meng”klik” tombol “Data Driven Page Setup” untuk kemudian mengaturapa yang akan menjadi dasar dalam pembedaan halaman (page) dalam “Data Driven Pages”


Dalam contoh ini, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:1.Mengaktifan “Data Driven Pages” dengan mencentang pada “Enable Data Driven Pages”.2.Menentukan “Data Frame” yang digunakan, pada contoh ini yaitu “Layers”.3.Menentukan layer yang digunakan sebagai dasar pembeda antar layout; dalam contoh ini yangdipakai adalah layer shapefile “batas_kec”.4.Menentukan kolom yang dijadikan dasar pembeda antar layout; dalam contoh ini memakai kolom“KECAMATAN” . Kolom‐kolom yang dapat dipilih adalah kolom dari shapefile yang ditentukan padalangkah ke‐3. Atribut dalam kolom ini nantinya dapat dimunculkan sebagai ” text” dalam layout, yangakan berubah sesuai dengan halamannya.5.Menentukan berdasar kolom mana halaman layout tersebut diurutkan; dalam contoh ini adalah berdasar kolom “KECNO”. Kolom‐kolom yang dapat dipilih adalah kolom dari shapefile yangditentukan pada langkah ke‐3.


11 18/02/2016 9:11


4/11


Setelah diklik “OK”, maka tampilannya adalah sebagai berikut

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐53‐46.jpg)Pada jendela “View” terlihat yang menjadi fokus adalah wilayah Kecamatan Silat Hilir.Akan tetapi, karena pada layout ini hanya akan menampilkan kawasan hutan di kecamatan tersebutsaja (sesuai yang terpilih pada “Data Driven Pages”), maka masih diperlukan langkah‐langkah sebagai berikut:1. Klik kanan pada layer yang pada langkah awal sudah di”overlay”, pada contoh ini adalah layer“kawasan_kapuas_hulu.shp”2. Klik “Properties”.

3.

Pilih

menu

“Defi

nition

Query”.4.Klik tombol “Page Definition”


11 18/02/2016 9:11


5/11

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐54‐39.jpg)5.Setelah muncul jendela “Page Definition Query” maka centang pada “Enable”

6. Pilih kolom dari shapefile yang isinya sama persis dengan yang digunakan menjadi kolom pada“Name Field” pada jendela “Setup Data Driven Pages”.7.Pilih “Match” pada “Show features that”

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐55‐50.jpg)8. Klik “OK”. Maka kawasan hutan di kecamatan lain tidak akan diperlihatkan.


11 18/02/2016 9:11


6/11

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐56‐35.jpg)Langkah selanjutnya adalah menampilkannya di Layout


Agar

judul

dari

peta

tersebut

juga

otomatis

berubah

sesuai

dengan

wilayah

kecamatannya,

maka

padanama kecamatan, kita memakai “query”. Query tersebut kita copy saja dari query yang telah ada pada“Data Driven Page Name”. Caranya :1. Klik pada “Page Text” yang terletak paling kanan pada toolbar “Data Driven Pages”.2.Pilih “Data Driven Name”.


11 18/02/2016 9:11


7/11

3. Pada jendela “View” akan muncul tulisan yang dikelilingi oleh garis berwarna biru putus‐putus.4.Klik dua kali pada tulisan tersebut.5.Akan muncul jendela “Properties”.6.Salin (copy) query yang terdapat pada “Text”.7.”Paste” query tersebut pada “Text” judul peta.


8. “Text” pada langkah ke‐3 yang diambil querynya dihapus dari layout, sehingga tidak mengganggulayout.Maka selesai sudah “template” layout dari peta kawasan hutan per kecamatan di Kabupaten KapuasHulu. Untuk berpindah ke layout kecamatan lain, hanya perlu klik tombol “Next Page” pada toolbar“Data Driven Pages”


11 18/02/2016 9:11


8/11

(htps://5758yo.files.wordpress.com/2013/04/17‐04‐2013‐14‐58‐56.jpg)Maka “View” yang tampil di Layout akan berpindah ke wilayah selanjutnya sesuai dengan yang diaturpada “Setup Data Driven Pages”


11 18/02/2016 9:11


9/11


Jadi setelah memakai tool “Data Driven Pages” kita tinggal mengatur skalanya agar bulat (jika

diperlukan) kemudian menyimpan ke dalam .MXD baru atau bisa juga .MXD hanya satu, tetapi untukoutput dalam bentuk image saja misal dalam bentuk .jpeg .

Untuk menyimpan layout dalam bentuk image langkahnya adalah sebagai berikut :1. Klik pada menu “File”.2. Pilih “Export Map”.3.Pilih folder tempat penyimpanan file.4.Ketikkan nama file yang akan dihasilkan (defaultnya akan sesuai dengna nama .MXD).5.Pilih jenis image.6. Mengatur kualitas image yang dihasilkan.

7. Save.


11 18/02/2016 9:11


10/11

Laurio Leonald


Posted

on

17

April

2013

by

yonbe

•

Pos

ini

dipublikasikan

di

Belajar

GIS,

Layout

dan

tag

layout.

Tandai permalink.

Ping‐ balik: Belajar ArcGIS 10 – Membuat banyak layout dalam satu .MXD dengan “Data DrivenPages” | Arsip Data GIS

1.

berkata:3 SEPTEMBER 2014 PUKUL 2:41 PMselamat sore bang, saya sedang merencanakan penelitian di Kapuas Hulu, bagaimana saya bisa mendapatkan shapefile Kapuas hulu (land cover, road, desa, kecamatan, etc).saya akan senang jika bisa mendapatkan itu karen akan sangat membantu dalam tahap pemilihanlokasi berdasarkan kriteria lokasi.Terimakasih

SalamRio

Balasyonbe

2.


f 11 18/02/2016 9:11


11/11

berkata:29 SEPTEMBER 2014 PUKUL 12:17 PMMaaf baru balas… Semua data yang saya pakai adalah punya kantor, dan saya tidak punya hakuntuk memberikannya ke siapapun. Mohon maaf bila tidak bisa membantu.

BalasLaurio Leonald

berkata:29 SEPTEMBER 2014 PUKUL 1:02 PMOke terimakasih, tidak apapa.

Blog di WordPress.com. • Tema Chalkboard.


Belajar ArcGIS 10 – Membuat banyak layout dalam satu .pdf

Documents

Transcript of Belajar ArcGIS 10 – Membuat banyak layout dalam satu .pdf