Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

5
BIOGRAFI SAHABAT Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhyiallahu 'anhu (wafat 13 H) Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al- Qurasy at-Taimi - radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah - shalallahu`alaihi was salam - yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan "ash-Shiddiq" dan "Atiq". Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki "ash-Shiddiq" karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan. Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al- Qur`an, yaitu dalam firman-Nya : ".sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya: `Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita'." (QS at- Taubah : 40) `Aisyah, Abu Sa'id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : "Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut." Allah juga berfirman : "Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (az-Zumar : 33) Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al- Kabaa`ir, beliau meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :"Tidak ada perselisihan lagi bahwa orang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah, sedangkan yang membenarkannya adalah Abu Bakar. Masih adakah keistimeaan yang melebihi keistimeaannya di tengah-tengah para Shahabat?" Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwaRasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil : "Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya " Siapa manusia yang paling engkau cintai?" beliau bersabda :"Aisyah" aku berkata : "kalau dari lelaki ?" beliau menjawab : " ayahnya (Abu Bakar)" aku berkata : " lalu siapa?" beliau menjawab: " Umar" lalu menyebutkan beberapa orang lelaki." (HR.Bukhari dan Muslim) "Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih."(HR. Bukhari dan Muslim)

Transcript of Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

Page 1: Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

BIOGRAFI SAHABAT

Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhyiallahu 'anhu (wafat 13 H)

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin

Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-

Qurasy at-Taimi - radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada

kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah -

shalallahu`alaihi was salam - yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya

beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar

memiliki julukan "ash-Shiddiq" dan "Atiq".

Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki "ash-Shiddiq" karena ketika

terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan

Abu Bakar langsung membenarkan.

Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al-

Qur`an, yaitu dalam firman-Nya : ".sedang dia salah seorang dari dua orang

ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya:

`Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita'." (QS at-

Taubah : 40)

`Aisyah, Abu Sa'id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan :

"Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut."

Allah juga berfirman : "Dan orang yang membawa kebenaran dan

membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (az-Zumar : 33)

Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al-

Kabaa`ir, beliau meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :"Tidak ada perselisihan

lagi bahwa orang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah,

sedangkan yang membenarkannya adalah Abu Bakar. Masih adakah keistimeaan

yang melebihi keistimeaannya di tengah-tengah para Shahabat?"

Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwaRasulullah mengutusnya

atas pasukan Dzatus Salasil : "Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya "Siapa

manusia yang paling engkau cintai?" beliau bersabda :"Aisyah" aku berkata :

"kalau dari lelaki?" beliau menjawab : "ayahnya (Abu Bakar)" aku berkata : "lalu

siapa?" beliau menjawab: "Umar" lalu menyebutkan beberapa orang lelaki."

(HR.Bukhari dan Muslim)

"Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya,

sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku

mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai

kekasih."(HR. Bukhari dan Muslim)

Page 2: Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

Dari Abu Sa`id radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah duduk di mimbar,

lalu bersabda :"Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh

Allah, antara diberi kemewahan dunia dengan apa yang di sisi-Nya. Maka

hamba itu memilih apa yang di sisi-Nya" lalu Abu bakar menangis dan

menangis, lalu berkata :"ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu" Abu Sa`id

berkata : "yang dimaksud hamba tersebut adalah Rasulullah, dan Abu Bakar

adalah orang yang paling tahu diantara kami" Rasulullah bersabda :

"Sesungguhnya orang yang paling banyak memberikan perlindungan

kepadaku dengan harta dan persahabatannya adalah Abu Bakar. Andaikan aku

boleh mengambil seorang kekasih (dalam riwayat lain ada tambahan : "selain

rabb-ku"), niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi

ini adalah persaudaraan dalam Islam. Tidak ada di dalam masjid sebuah pintu

kecuali telah ditutup, melainkan hanya pintu Abu Bakar saja (yang masih

terbuka)."(HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada

kalian semua. Namun kalian malah berkata `kamu adalah pendusta'.

Sedangkan Abu Bakar membenarkan (ajaranku). Dia telah membantuku

dengan jiwa dan hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan aku (dengan

meninggalkan) shahabatku?" Rasulullah mengucapkan kalimat itu 2 kali. Sejak

itu Abu bakar tidak pernah disakiti (oleh seorangpun dari kaum muslimin).(HR.

Bukhari)

Masa Kekhalifahan

Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu`anha, bahwa

ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah

beliau yang berada di daerah Sunh. Beliau turun dari hewan tunggangannya itu

kemudian masuk ke masjid. Beliau tidak mengajak seorang pun untuk berbicara

sampai akhirnya masuk ke dalam rumah Aisyah. Abu Bakar menyingkap wajah

Rasulullah yang ditutupi dengan kain kemudian mengecup keningnya. Abu Bakar

pun menangis kemudian berkata : "demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, Allah

tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu.

Adapun kematian yang telah ditetapkan pada dirimu, berarti engkau memang

sudah meninggal."Kemudian Abu Bakar keluar dan Umar sedang berbicara

dihadapan orang-orang. Maka Abu Bakar berkata : "duduklah wahai Umar!" Namun

Umar enggan untuk duduk. Maka orang-orang menghampiri Abu Bakar dan

meninggalkan Umar. Abu Bakar berkata : "Amma bad`du, barang siapa diantara

kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah

mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan

tidak akan pernah mati.

Page 3: Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

Allah telah berfirman :

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu

sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu

berbalik ke belakang (murtad)? barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia

tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan

memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran : 144)

Ibnu Abbas radhiyallahu`anhuma berkata : "demi Allah, seakan-akan orang-

orang tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar

membacakannya. Maka semua orang menerima ayat Al-Qur`an itu, tak seorangpun

diantara mereka yang mendengarnya melainkan melantunkannya."

Sa`id bin Musayyab rahimahullah berkata : bahwa Umar ketika itu berkata :

"Demi Allah, sepertinya aku baru mendengar ayat itu ketika dibaca oleh Abu Bakar,

sampai-sampai aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku tertunduk ke

tanah ketika aku mendengar Abu Bakar membacanya. Kini aku sudah tahu bahwa

nabi memang sudah meninggal."

Dalam riwayat al-Bukhari lainnya, Umar berkata : "maka orang-orang

menabahkan hati mereka sambil tetap mengucurkan air mata. Lalu orang-orang

Anshor berkumpul di sekitar Sa`ad bin Ubadah yang berada di Saqifah Bani

Sa`idah" mereka berkata : "Dari kalangan kami (Anshor) ada pemimpin, demikian

pula dari kalangan kalian!" maka Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin al-Jarroh

mendekati mereka. Umar mulai bicara, namun segera dihentikan Abu Bakar. Dalam

hal ini Umar berkata : "Demi Allah, yang kuinginkan sebenarnya hanyalah

mengungkapkan hal yang menurutku sangat bagus. Aku khawatir Abu Bakar tidak

menyampaikannya" Kemudian Abu Bakar bicara, ternyata dia orang yang terfasih

dalam ucapannya, beliau berkata : "Kami adalah pemimpin, sedangkan kalian

adalah para menteri." Habbab bin al-Mundzir menanggapi : "Tidak, demi Allah kami

tidak akan melakukannya, dari kami ada pemimpin dan dari kalian juga ada

pemimpin." Abu Bakar menjawab : "Tidak, kami adalah pemimpin, sedangkan kalian

adalah para menteri. Mereka (kaum Muhajirin) adalah suku Arab yang paling adil,

yang paling mulia dan paling baik nasabnya. Maka baiatlah Umar atau Abu Ubaidah

bin al-Jarroh."Maka Umar menyela : "Bahkan kami akan membai`atmu. Engkau

adalah sayyid kami, orang yang terbaik diantara kami dan paling dicintai Rasulullah."

Umar lalu memegang tangan Abu Bakar dan membai`atnya yang kemudian diikuti

oleh orang banyak. Lalu ada seorang yang berkata : "kalian telah membunuh (hak

khalifah) Sa`ad (bin Ubadah)." Maka Umar berkata : "Allah yang telah

membunuhnya." (Riwayat Bukhari)

Page 4: Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

Menurut `ulama ahli sejarah, Abu Bakar menerima jasa memerah susu

kambing untuk penduduk desa. Ketika beliau telah dibai`at menjadi khalifah, ada

seorang wanita desa berkata : "sekarang Abu Bakar tidak akan lagi memerahkan

susu kambing kami." Perkataan itu didengar oleh Abu Bakar sehingga dia berkata :

"tidak, bahkan aku akan tetap menerima jasa memerah susu kambing kalian.

Sesungguhnya aku berharap dengan jabatan yang telah aku sandang sekarang ini

sama sekali tidak merubah kebiasaanku di masa silam." Terbukti, Abu Bakar tetap

memerahkan susu kambing-kambing mereka.

Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar

untuk mengurusi urusan haji kaum muslimin. Barulah pada tahun berikutnya Abu

Bakar menunaikan haji. Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan

Rajab tahun 12 H. beliau memasuki kota Makkah sekitar waktu dhuha dan langsung

menuju rumahnya. Beliau ditemani oleh beberapa orang pemuda yang sedang

berbincang-bincang dengannya. Lalu dikatakan kepada Abu Quhafah (Ayahnya Abu

Bakar) : "ini putramu (telah datang)!"

Maka Abu Quhafah berdiri dari tempatnya. Abu Bakar bergegas menyuruh untanya

untuk bersimpuh. Beliau turun dari untanya ketika unta itu belum sempat bersimpuh

dengan sempurna sambil berkata : "wahai ayahku, janganlah anda berdiri!" Lalu Abu

Bakar memeluk Abu Quhafah

dan mengecup keningnya. Tentu saja Abu Quhafah menangis sebagai luapan rasa

bahagia dengan kedatangan putranya tersebut.

Setelah itu datanglah beberapa tokoh kota Makkah seperti Attab bin Usaid, Suhail

bin Amru, Ikrimah bin Abi Jahal, dan al-Harits bin Hisyam. Mereka semua

mengucapkan salam kepada Abu Bakar : "Assalamu`alaika wahai khalifah

Rasulullah!" mereka semua menjabat tangan Abu Bakar. Lalu Abu Quhafah berkata

: "wahai Atiq (julukan Abu Bakar), mereka itu adalah orang-orang (yang baik). Oleh

karena itu, jalinlah persahabatan yang baik dengan mereka!" Abu Bakar berkata :

"Wahai ayahku, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah.

Aku telah diberi beban yang sangat berat, tentu saja aku tidak akan memiliki

kekuatan untuk menanggungnya kecuali hanya dengan pertolongan Allah." Lalu Abu

Bakar berkata : "Apakah ada orang yang akan mengadukan sebuah perbuatan

dzalim?" Ternyata tidak ada seorangpun yang datang kepada Abu Bakar untuk

melapor sebuah kedzaliman. Semua orang malah menyanjung pemimpin mereka

tersebut.

Wafatnya

Menurut para `ulama ahli sejarah Abu Bakar meninggal dunia pada malam

selasa, tepatnya antara waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H.

Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar

jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau

Page 5: Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq

dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara

makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah). Sedangkan yang turun langsung ke dalam

liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar,

Utsman, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Sumber:

Al-Bidayah wan Nihayah, Masa Khulafa'ur Rasyidin Tartib wa Tahdzib Kitab al-

Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir.

Shifatush-Shofwah karya Ibnul Jauzi.

Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah

Al-Kabaa`ir karya Adz-Dzahabi

Ulama Ahlus Sunnah dari Zaman ke Zaman - Kompilasi Ulang dari www.ahlulhadiits.wordpress.com

Online melalui www.alquran-sunnah.com