Bln 2015 - Komlit Kwi

52
Terang Iman, Sukacita Injil Bahan Bulan Liturgi Nasional 2015 Komisi Liturgi KWI

description

Liturgi

Transcript of Bln 2015 - Komlit Kwi

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    1

    Terang Iman, Sukacita Injil

    Bahan Bulan Liturgi Nasional 2015

    Komisi Liturgi KWI

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    2

    Bahan katekese liturgi ini dapatdipesan/dibeli di Komisi Liturgi KWI, atau Anda dapat

    memperbanyak/fotokopi sendiri.

    Bahan Bulan Liturgi Nasional 2015 Terang Iman, Sukacita Injil

    (c) Komisi Liturgi KWI, 2015

    Jl. Cut Mutiah 10, Jakarta 10340Telp. 021 - 315 3912, 315 4714; Faks. 021 - 3190 7301; E-mail: [email protected].

    Penyusun : Rm. Bosco da Cunha O.Carm

    dan Sekretariat Komlit KWI

    Desain Isi : Maxi Paat

    Desain Cover : Sigit Supradah

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    3

    Daftar Isi .................................................................................................. 3

    Pengantar .................................................................................................. 5

    Pertemuan 1: Terang Iman, Antara Yang Palsu dan Yang Benar ............................................. 7

    Pertemuan 2: Iman Dirayakan dalam Liturgi ....... 18

    Pertemuan 3: Seluruh Umat Allah Mewartakan Injil ............................................ 29

    Pertemuan 4: Homili, Kata-kata Yang Mengobarkan Hati ........................................ 40

    Daftar Isi

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    4

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    5

    Bulan Mei telah ditetapkan KWI sebagai Bulan Liturgi Nasional (BLN). Namun dalam pelak-sanaannya, apabila keuskupan anda atau paroki anda sudah dipadati oleh program kegiatan lain, maka dapat memilih bulan mana pun sepanjang tahun, sebab tujuannya ialah supaya dari sudut pandang liturgis, umat memperoleh pendampingan yang baik men-genai penghayatan iman dan hidup rohani mereka.

    Bahan BLN 2015 disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, Sekretaris Komisi Liturgi KWI, berdasarkan dua (2) dokumen resmi terbaru dari Paus Fransiskus, yaitu: Ensiklik Lumen Fidei (Terang Iman), 29 Juni 2013 dan Evangelii Gaudium (Sukacita Injil), 24 November 2013. Masing-masing dokumen dibahas dalam dua pertemuan.

    Kami berharap, semoga dengan meninjau kebijakan Gereja, khususnya berkaitan dengan Liturgi seperti yang tertulis dalam dua dokumen ini, Terang Iman sungguh

    PENGANTAR

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    6

    memotivasi Kegembiraan Injili yang nyata dalam se-mangat pewartaan.

    Silahkan menikmati dan berbagi di tengah kelom-pok Lingkungan Umat pada acara Doa Lingkungan, atau pun juga dalam kelompok-kelompok kategorial, yang ada di paroki anda masing-masing.

    Berkat Tuhan semoga menyertai kita semua yang berkehendak baik sehingga semangat pewartaan Kabar Gembira selalu berkenan pada-Nya dan bergaung dalam hidup Umat beriman.

    Jakarta, Februari 2015Komisi Liturgi KWI

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    7

    Pertemuan Pertama

    TERANG IMAN, ANTARA YANG PALSU DAN YANG BENAR

    PEMBUKA

    Lagu Pembuka: Muliakanlah Tuhan Allah (Puji Syukur no. 657), atau lagu-lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Tanda Salib dan Salam

    P : Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus:

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin

    P : Semoga Allah, sumber Terang Iman sejati hadir bersama kita di dalam pertemuan ini.

    U : Sekarang dan selama-lamanya.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    8

    Pengarahan teks Terang Iman no. 2-7

    Berbicara tentang iman, rasanya abstrak dan tidak menarik. Orang zaman ini sudah dimanja oleh sekian banyak benda dan sarana teknologi sehingga segalanya cepat saji dan terpuaskan, dari hitungan matema-tika, kalkulasi uang sampai pilihan HP menurut selera pribadi. Bagi masyarakat modern, terang iman sering disadari hanya warisan masyarakat masa lalu yang tidak berguna bagi zaman ini.

    Orang lebih berbangga akan kekuatan akal budi dan keahlian, serta bersemangat menggali masa depan dengan cara-cara baru. Bagi sebagian orang, iman hanya lah terang palsu, yang menghambat orang untuk berani berupaya mencari pengetahuan, kekayaan dan kemewahan hidup, tanpa masa depan sesudah kematian.

    Dalam perkembangannya, iman akan terkait dengan kegelapan. Banyak orang beriman terjebak dalam rasio-nalitas, sehingga cenderung datang ke gereja hanya un-tuk mendengar khotbah, apakah berbobot ilmiah atau tidak. Segala persoalan dihadapi dengan otak, dengan diskusi ilmiah. Jika bercampur emosi maka terciptalah dimana-mana pertengkaran dan konflik. Dunia emosi dan afeksi tidak mendapat asupan pendidikan yang memadai, pendidikan hati nurani terbengkalai sebab semuanya terarah untuk pikiran dan kenikmatan.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    9

    Akan tetapi perlahan-lahan tapi pasti, lewat ben-turan demi benturan dalam perjalanan hidup, terbuk-tilah bahwa terang dari akal budi yang otonom tidaklah cukup untuk menjamin masa depan; masa depan ting-gal bayang-bayang kecemasan dan kegelisahan. Orang mulai menyadari kelalaiannya mencari sebuah terang besar, yakni Sang Kebenaran sejati, yang seharusnya mendasari hidup sejak awal perjalanannya menuju ke-bahagiaan sejati.

    Terang iman, merupakan sesuatu yang unik, sebab terang itu mampu menyoroti setiap aspek keberadaan manusia dengan berbagai persoalannya. Terang itu tidak datang dari diri kita sendiri tetapi dari Allah. Ia bekerja dalam diri setiap orang yang berkehendak baik dan terbuka hatinya akan nilai-nilai yang lebih luhur yang berasal dari Tuhan. Iman lahir dari perjumpaan dengan Allah yang hidup, yang memanggil kita dan menyatakan kasih-Nya, kasih yang menuntun kita dan yang bisa kita andalkan untuk melindungi dan membangun kehidup-an kita. Gereja menyadari bahwa anugerah iman ini harus selalu dipupuk dan diperkokoh sehingga selalu menjadi penuntun yang jelas.

    Doa Pembuka

    P : Marilah berdoa bersama.Allah Bapa, sumber Kebenaran sejati. Engkau telah

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    10

    mengajarkan kami untuk setia mendengarkan Sabda Yesus, Putra-Mu, supaya iman kami terus berkembang dan menghasilkan buah kebajikan berlimpah. Kami pada kesempatan ini mau bersama merenungkan keluhuran misteri iman, yang telah kami terima sebagai anugerah istimewa daripada-Mu. Kami mau merenungkannya dan memperteguh iman kami. Semoga Roh Kudus, mengarahkan pikiran dan hati kami agar Sabda Yesus, Putra-Mu, sungguh berdaya-guna bagi kami. Sebab Dia-lah Tuhan dan Pengantara kami yang hidup bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

    P/U : Amin.

    Lagu: Tuntun aku, Tuhan Allah (Puji Syukur no. 653 ), atau lagu-lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Bacaan Kitab Suci: (Luk. 7:1-10)

    Lektor [L] : Mari kita berdiri untuk mendengarkan Injil Lukas 7:1-10.

    7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.

    7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai se-orang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.

    7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus,

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    11

    ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.

    7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: Ia layak Engkau tolong,

    7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.

    7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;

    7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

    7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawah ku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, atau pun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.

    7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: Aku berkata kepadamu,

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    12

    iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekali pun di antara orang Israel!

    7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.

    L : Demikianlah Sabda Tuhan.

    U : Pujian bagi-Mu, ya Kristus.

    Sharing Pengalaman

    1. Urutan pembicaraan, setelah mendengarkan Sabda Tuhan, setiap orang dipersilahkan mengungkapkan ayat-ayat mana yang sangat mengesankan.

    2. Hubungkanlah ayat-ayat itu dengan tema Terang Iman.

    3. Kesan pribadi tentu berdasarkan kenyataan. Ung-kap kanlah kenyataan yang pernah dialami atau peristiwa yang diketahui banyak orang, yang sungguh membawa hikmah bagi iman pribadi.

    4. Ajakan, nasihat, pesan-pesan pribadi bagi ke-pentingan bersama.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    13

    Pendarasan Mazmur: Mzm. 62 (63), 2-9Mazmur ini didaraskan secara bergantian, misalnya baris kiri dan baris kanan, atau perempuan dan laki-laki, atau pemimpin dan umat.

    Antifon:

    Hati rindu kepada Allah. Orang yang mencari Allah membuang pekerjaan kegelapan.

    Ya Allah, Engkaulah Allahku,* aku mencari Engkau.

    Hatiku rindu dan haus akan Dikau,* seperti tanah keriong dan tandus merindukan air.Demikian aku ingin memandang Engkau di tempat kediaman-Mu * untuk merasakan kekuatan dan kemuliaan-Mu.Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup, * bibirku memegahkan Dikau.Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, * menadahkan tangan kepada-Mu.Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, * mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.Di tempat tidurku aku memuji Engkau, * aku merenungkan Dikau sepanjang malam.Sebab Engkau yang menolong aku, * di bawah naungan sayap-Mu aku bersorak.Jiwaku melekat pada-Mu, * tangan kanan-Mu menopang aku.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    14

    Kemuliaan kepada Bapa, * dan Putra dan Roh Kudus.Seperti pada permulaan sekarang selalu, * dan sepanjang segala masa.

    Kembali ke Antifon.

    Doa Rosario atau Doa Permohonan

    Pemimpin mengajak umat untuk berdoa Doa Rosario dan/atau mendoakan Doa Permohonan di bawah ini:

    P: Kristus Tuhan, matahari penerang iman kita, menerangi setiap insan dan takkan terbenam. Marilah kita memuji Dia dan berkata:

    U: Ya Tuhan, Engkaulah kehidupan dan kese-lamatan kami.

    1. Pencipta alam semesta, Engkau telah menyegar-kan alam ciptaan agar membahagiakan hidup kami, * semoga kami sekalian tahu bersyukur atas segala kebaikan-Mu.

    2. Semoga Roh Kudus-Mu membimbing dan menerangi kami senantiasa agar kami bertindak adil dan jujur, * di tengah kehidupan bermasyarakat yang penuh tantangan dan cobaan.

    3. Semoga iman kami diteguhkan senantiasa oleh san-tapan Sabda dan Kurban Ekaristi, * dan semoga hati

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    15

    kami selalu terbuka untuk menerima bimbingan Roh-Mu dan setia menjalankan perintah-Mu.

    4. Kami mengucap syukur atas segala kebaikan-Mu yang kami alami sepanjang hari ini, * semoga istirahat malam hari ini menyegarkan kembali badan kami dan dengan semangat baru menghadapi hari esok.

    Doa Bapa KamiPemimpin mengajak umat menyatukan doa-doa dan per-mohonan dengan doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus:

    Bapa Kami (bisa juga dinyanyikan)

    PENUTUP

    Pengumuman

    (Pemimpin atau Ketua Lingkungan/Stasi menyampaikan tema, waktu, dan tempat pertemuan berikut, serta informasi lain dari lingkungan/stasi/paroki).

    Doa Penutup

    P : Marilah berdoa bersama.

    Ya Allah, Bapa Mahapengasih. Engkaulah penerang iman kami agar menempuh jalan hidup sehari-hari dengan selamat. Terima kasih atas Terang Iman yang menjadi tema permenungan kami hari ini. Semoga Roh

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    16

    Kudus-Mu, Roh Kebijaksanaan dan Pengetahuan, selalu menunjukkan jalan-jalan-Mu di tengah segala persoalan yang kami hadapi. Berilah kami hati yang murni, agar terang iman menjernihkan hati nurani kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

    U : Amin.

    Mohon Berkat dan PengutusanJika pemimpin Perayaan Sabda ini adalah Imam, gunakan rumus ini:

    P : Tuhan bersamamu.

    U : Dan bersama rohmu.

    Jika pemimpin Perayaan Sabda ini adalah Awam, gunakan rumus di bawah ini:

    P : Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan ini, marilah kita hening sejenak memohon berkat Tuhan. (hening sejenak)

    P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan menghantar kita ke hidup yang kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    17

    P : Saudara-saudari terkasih, Perayaan Sabda kita sudah selesai.

    U : Syukur kepada Allah.

    P : Mari kita pergi, kita diutus.

    U : Amin.

    Lagu Penutup

    Tuhan bentengku (Puji Syukur no. 658) atau lagu-lagu Maria dari buku Madah Bakti, Yubilate, atau buku nyanyian lainnya.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    18

    Pertemuan Kedua

    IMAN DIRAYAKAN DALAM LITURGI

    PEMBUKA

    Lagu Pembuka: Syukur kepada-Mu, Tuhan (PS no. 592 ) atau dapat juga memilih lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Tanda Salib dan Salam

    P : Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus:

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin

    P : Semoga dalam nama Yesus Kristus, Allah melimpahkan kasih karunia-Nya bagi kita dalam pertemuan ini.

    U : Sekarang dan selama-lamanya.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    19

    Pengarahan Teks Terang Iman no. 40-45

    Para rasul mewariskan kepada kita sekalian tradisi Ibadat yang indah dan penuh variasi. Melalui tradisi ra-suli, pewarisan iman dalam Gereja berlangsung dengan bantuan Roh Kudus, sehingga kita menikmati kontak yang hidup dengan Allah dalam ungkapan-ungkapan iman yang dirayakan dalam peribadatan. Konsili Va-tikan II menegaskan bahwa apa yang diteruskan para rasul memuat segala sesuatu yang dimaksudkan untuk menjadikan Umat Allah menghayati hidupnya dalam kesucian dan bertumbuh dalam iman mereka. Dengan demikian, Gereja, dalam ajaran, hidup dan ibadatnya, melestarikan dan meneruskan kepada setiap generasi dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya (Dei Verbum no. 8, Konstitusi Dogmatik tentang Wahyu Ilahi).

    Sesungguhnya iman membutuhkan tempat atau wadah yang dapat mengekspresikan diri. Apa yang di-wariskan dalam tradisi Gereja yang hidup adalah terang baru yang lahir dari perjumpaan dengan Allah yang be-nar, terang yang menyentuh kita pada inti keberadaan kita dan melibatkan pikiran, kehendak dan emosi kita, yang membukakan kita pada suatu relasi yang hidup dalam persaudaraan bersama.

    Ada suatu sarana khusus untuk meneruskan kepe-nuhan ini, suatu sarana yang mampu melibatkan ke-seluruhan pribadi, tubuh dan roh, kehidupan batiniah dan relasinya dengan sesama. Sarana itu ialah sakramen-

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    20

    sakramen dan segala bentuk peribadatan Gereja Katolik. Sakramen pembaptisan dengan segala kekayaan mis-terinya membuka mata kita akan pengalaman mesrah dan sangat intensif dengan Allah Tritunggal. Apalagi semua sakramen lainnya, sakramentalia, devosi-devosi dan berbagai kegiatan religiositas popularis.

    Karakter sakramental iman menemukan puncak pengungkapannya dalam Ekaristi. Ekaristi adalah san-tapan mulia bagi iman kita: suatu perjumpaan dengan kehadiran nyata Kristus dalam puncak tindakan kasih-Nya, karunia pemberian hidup-Nya sendiri. Sungguh, luar biasa! Dalam Ekaristi kita menemukan titik perte-muan dua dimensi iman:

    Di satu sisi ada dimensi historis, menghadirkan mis-teri sebagai peistiwa yang pernah terjadi di masa lalu, namun kini secara nyata saat ini kita alami sebagai detik-detik Penyelamatan. Di sisi kedua, menuntun kita sekalian menuju ke hidup masa depan bersama Allah Tritunggal, yang sudah kita nikmati dan alami saat ini pula sepanjang perayaan liturgis. Dimensi tak nampak, kita alami berkat kekuatan Roh Kudus yang merobah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus, jaminan keselamatan kita di masa depan dan berjalan dari sekarang di dunia ini. Kita sekalian secara mistik dipersatukan melalui komunikasi dialogal sepanjang perayaan yang memuncak pada Komuni Kudus. Ikatan persaudaraan dalam cintakasih yang sungguh men-dalam Sungguh agung misteri iman kita!

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    21

    Marilah kita hening sejenak untuk membiarkan Roh Kudus menerangi hati kita pada awal pertemuan ini.

    Doa Pembuka

    P : Marilah berdoa.Allah Bapa yang agung dan mahaluhur. Kami me-

    ngucapkan syukur dan berlimpah terimakasih sebab karya penyelamatan-Mu masih terus berlangsung, ter-istimewa melalui perayaan-perayaan Liturgi. Kehadiran-Mu sangat nyata dan tetap. Tentu akan sangat membaha-giakan apabila setiap orang yang mengikuti Ekaristi suci, memusatkan perhatiannya, menyadari kehadiran-Mu dan mampu berkomunikasi dengan Dikau dalam doa dan nyanyian, dalam sikap mendengarkan Sabda-Mu dan siap sedia memperbarui diri. Oleh sebab itu tam-bahkanlah iman kami. Semoga berkat perjumpaan dengan-Mu, iman kami semakin bercahaya di depan banyak orang. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan bertakta, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

    P : Amin.

    Lagu: Siapa yang Berpegang (Puji Syukur no. 650), atau lagu-lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    22

    Bacaan Kitab Suci: (Ef. 1:15-23)

    Lektor [L] : Mari kita mendengarkan bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Efesus: 1:15-23.

    1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,

    1:16 aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,

    1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

    1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

    1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,

    1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan mem bangkitkan Dia dari antara orang mati dan men-dudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga,

    1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    23

    1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada Umat sebagai Kepala dari segala yang ada.

    1:23 Umat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

    L : Demikianlah Sabda Tuhan.

    U : Syukur kepada Allah.

    Sharing Pengalaman:

    Menghayati dan mengungkapkan iman bukanlah sekedar permainan pikiran. Tetapi lebih merupakan pengalaman pribadi akan kehadiran Allah yang dekat dan mesra di dalam lubuk hati kita masing-masing. Dalam kebersamaan gerejawi sebagai anggota Tubuh Mistik Kristus, kita merayakan kehadiran itu dalam komunikasi dialogal, melalui ritus-ritus perayaan.

    1. Silahkan mengungkapkan kesan-kesan Anda mengenai Sabda Tuhan yang barusan didengarkan ber-sama.

    2. Tentu kesan-kesan yang terungkap berdasarkan pengalaman pribadi atau umum. Berilah kesaksian yang nyata dari pengalamanmu itu.

    3. Apakah perayaan-perayaan Liturgi sudah mem-pertemukan Anda dengan Tuhan yang hadir?

    4. Sebutkanlah niat dan rencana Anda ke depan.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    24

    Pendarasan Mazmur: Mzm. 35 (36)

    Siapa yang mengikuti Aku, tidak berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memiliki cahaya kehidupan

    (Yoh. 8:12).

    Mazmur ini didaraskan secara bergantian, misalnya baris kiri dan baris kanan, atau perempuan dan laki-laki, atau pemimpin dan umat.

    Antifon:Tuhan, dalam Terang-Mu kami melihat Cahaya.

    Dosa berbisik di lubuk hati pendosa: * tak perlu takut akan Allah.Dosa mengelabui matanya * guna menutup kesalahannya.Si pendosa menuturkan kejahatan dan tipu daya, * tak pernah ia berlaku bijaksana dan berbuat baik.Di atas ranjang ia merencanakan kejahatan, +ia menempuh jalan yang tidak baik * dan tidak menolak yang jahat.Ya Tuhan, kasih-Mu seluas langit, * dan setia-Mu menjangkau awan.Bagaikan hunung tinggi keadilan-Mu, +hukum-Mu bagaikan samudera raya, * manusia dan hewan Kaulindungi.Amat berhargalah kasih setia-Mu, ya Tuhan, * Umat manusia bernaung di bawah sayap-Mu.Mereka Kaupuaskan dengan kelimpahan rumah-Mu *

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    25

    dan Kauberi minum dari saluran kebahagiaan.Pada-Mulah sumber kehidupan, * dalam terang-Mu kami melihat cahaya.Semoga tetaplah kasih setia-Mu bagi orang yang mencintai Engkau, * dan setia-Mu bagi mereka yang tulus hati.Janganlah si congkak menginjak hamba-Mu, * janganlah tangan pendosa menghancurkan daku.Orang yang berbuat jahat sudah jatuh, * mereka dicampakkan dan tak dapat bangun lagi.Kemuliaan..

    Kembali ke Antifon.

    Doa Rosario atau Doa Permohonan

    Pemimpin mengajak umat untuk mendoakan bersama Doa Rosario dan/atau mendoakan Doa Permohonan di bawah ini:

    P: Tuhan tetap melimpahi Umat pilihan-Nya de-ngan cintakasih yang tak terbatas. Sebab itu marilah kita meluhurkan nama-Nya dan memanjatkan doa dengan berkata:

    U: Tunjukkanlah cinta kasih-Mu, ya Tuhan.

    1. Demi Keselamatan kami, Engkau menyediakan sarana-sarana sakramental yang memungkinkan kami, para anggota Gereja-Mu, dapat berjumpa dengan Dikau dan menimba sumber kesegaran baru, * yaitu rahmat

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    26

    berlimpah dari santapan Sabda dan santapan Kurban.

    2. Semoga semakin banyak orang mengimani Engkau, berkat kesaksian kami, para pengikut-Mu, * dan para bangsa semakin mengenal Engkau, Allah satu-satunya, dan Yesus Kristus, Putra-Mu yang telah Kauutus.

    3. Anugerahkanlah kesejahteraan kepada sanak-saudara kami, * limpahilah mereka dengan berkat dan kehidup-an bahagia selamanya.

    4. Semoga semakin banyak Umat-Mu datang menge-lilingi meja altar-Mu, * supaya disegarkan oleh santapan Sabda dan Tubuh dan Darah, Tuhan kami, Yesus Kristus.

    Doa Bapa KamiPemimpin mengajak umat untuk menyatukan doa-doa dan permohonan dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri:

    P : Marilah kita menyatukan segala ujud doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan Yesus kepada kita.

    P + U : Bapa Kami (dapat dinyanyikan)

    PENUTUP

    Pengumuman

    (Pemimpin atau Ketua Lingkungan/Stasi menyampaikan

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    27

    tema, waktu, dan tempat pertemuan berikut, serta informasi lain dari Lingkungan/Stasi/Paroki).

    Doa Penutup

    P : Marilah berdoa bersama.Allah Bapa, penerang jalan hidup kami. Kami semua

    telah dibaptis dan menjadi anak-anak-Mu terkasih. Kami ingin mempersembahkan seluruh hidup kami untuk memuliakan Dikau. Utuslah Roh Kudus-Mu agar mem-bantu kami dalam segala niat baik untuk setia pada-Mu. Semoga perayaan Liturgi yang kami laksanakan setiap hari, memperkuat iman kami, sehingga makin hari kami semakin berpegang teguh pada perintah-perintah-Mu sebab Engkaulah awal dan tujuan hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan bertahkta bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

    P/U : Amin.

    Mohon Berkat dan Pengutusan

    Jika pemimpin Perayaan Sabda ini adalah Awam, gunakan rumus di bawah ini:

    P : Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan terakhir kita ini, marilah kita hening sejenak memohon berkat Tuhan. (hening sejenak)

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    28

    P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan menghantar kita ke hidup yang kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin

    P : Saudara-saudari terkasih, Perayaan Sabda kita sudah selesai

    U : Syukur kepada Allah

    P : Marilah kita pergi, kita diutus

    U : Amin.

    Lagu Penutup : Hai Makhluk Semua (Puji Syukur no. 672), atau lagu Maria lainnya yang dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    29

    Pertemuan Ketiga

    SELURUH UMAT ALLAH MEWARTAKAN INJIL

    PEMBUKA

    Lagu Pembuka: Yesus diutus Bapa (Puji Syukur no. 691), atau lagu-lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Tanda Salib dan Salam

    P : Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus:

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin

    P : Semoga Allah, sumber kebijaksanaan hidup hadir bersama kita di dalam pertemuan ini agar kita mampun mendengarkan dan memahami Sabda-Nya.

    U : Sekarang dan selama-lamanya.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    30

    Pengarahan teks Sukacita Injil, no. 119 134

    Evangelisasi adalah tugas Gereja. Kita semua adalah murid-murid yang diutus, sebab kita telah dibaptis maka Roh Kudus yang kita terima mendorong kita kepada evangelisasi. Dalam iman kita semua tidak dapat sesat, meski pun seringkali tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan iman tersebut. Roh membimbing kita dalam kebenaran dan mengantar kita menuju keselamatan. Sebagai bagian dari misteri kasih-Nya bagi umat manusia, Allah melengkapi seluruh umat beriman dengan cita rasa iman sensus fidei, yang membantu kita untuk membedakan apa yang benar-benar dari Allah.

    Kita hendaknya selalu percaya diri akan kekuatan Roh Kudus yang berkarya di dalam diri kita sehingga mampu bergembira dalam tugas memberikan kesaksian iman, harap dan cintakasih, dari lubuk hati sendiri.

    Kesalehan yang merakyat adalah buah ungkapan iman di tengah budaya masyarakat sehingga merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat untuk perkem-bangan hidup rohani. Oleh karena itu tiada hentinya, setelah konsili Vatikan II, Gereja tetap mendorong berbagai kegiatan devosional asal saja selaras dengan ajaran resmi Gereja. Kesalehan yang merakyat sung-guh merupakan spiritualitas yang menjelma dalam kebudayaan rakyat jelata. Di dalam hal inilah kita hen-

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    31

    daknya mampu menilai secara obyektif atas gejala-gejala ungkapan iman, baik dalam nyanyian maupun doa-doa hendaknya tidak dipengaruhi oleh agama lain meskipun sama Tuhan Yesusnya.

    Tugas kita mewartakan Kabar Gembira dapat di-salurkan juga lewat berbagai perjumpaan pribadi dengan sesama. Kita berusaha mendidik diri sendiri agar men-jadi pribadi yang cinta sesama, yang empatik. Langkah pertama, adalah dialog pribadi. Ada beda antara ber-diskusi, bertengkar dan berdialog. Berdiskusi adalah permainan otak-pikiran; bertengkar adalah benturan emosi, tetapi berdialog adalah kemampuan untuk saling berkomunikasi dari hati ke hati. Mau pilih yang mana?

    Pewartaan Injil bukan sekedar berbicara vokal di depan banyak orang, bukan pula disampaikan dalam rumus-rumus tetap yang dihafalkan atau kata-kata khu-sus tanpa perubahan. Penyampaian Injil selalu terbuka dalam banyak cara, terutama antara pribadi dengan pribadi dalam rasa hormat yang tinggi atas keunikan dan tanpa paksaan. Memang, pribadi yang baik dan setia menghayati imannya akan bersinar di tengah kegelapan dunia, di tengah masyarakat yang haus akan kebaikan dan cinta kasih.

    Betapa perlunya mengembangkan kharisma-kha-risma yang diberikan Tuhan. Bakat-bakat kita jangan disembunyikan tetapi disosialisasikan demi kebaikan

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    32

    dan kemajuan bersama. Demikian pula sekolah-se-kolah sebagai wadah pendidikan intelektual; kita harus ber usaha agar memanfaatkan kesempatan un-tuk mengubah air menjadi anggur, lewat percaturan intelektual dalam dunia pendidikan. Sekolah-sekolah Katolik, yang selalu berusaha untuk menggabungkan karya pendidikan mereka dengan pewartaan Injil yang eksplisit, merupakan sumber daya yang paling berharga untuk penginjilan budaya, dalam segala situasi dengan berusaha menemukan metode-metode yang jitu untuk setiap persoalan.

    Doa Pembuka

    P : Marilah berdoa bersama.

    Ya Allah, Bapa Mahapengasih, sumber kebijaksa-naan hidup. Kami bersyukur atas kehadiran Yesus Kris-tus, sebagai Sang Sabda, yang mengajarkan kami untuk turut serta mewartakan karya penyelamatan-Mu kepada segala bangsa. Banyak misionaris telah diutus ke mana-mana dan banyak orang telah mengenal Engkau. Ber-katilah kami sekalian, supaya kami pun dalam pelbagai cara dapat aktif bersemangat untuk mewartakan Kabar Sukacita Injili kepada siapa pun sesama yang ada di seki-tar kami, terutama lewat perhatian dan uluran tangan sehingga mereka dapat melihat Engkau melalui tindak-an dan perbuatan kami. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    33

    bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang masa.

    P/U : Amin.

    Lagu: Panggilan Tuhan (Puji Syukur no. 682), atau lagu-lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Bacaan Kitab Suci: (Mat. 28:16-20)

    Lektor [L] : Mari kita berdiri untuk mendengarkan Injil Matius 28:16-20: Perintah untuk mewartakan Injil.

    28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.

    28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

    28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.

    28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

    28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    34

    L : Demikianlah Injil Tuhan

    U : Pujian bagi-Mu, ya Kristus.

    Sharing Pengalaman

    1. Setelah mendengarkan pengarahan awal yang dikutib dari Sukacita Injil dan telah mendengarkan Sabda Tuhan Yesus sendiri, maka banyak kemungkinan kegiatan yang terlintas dalam pikiran kita masing-masing. Pertama-tama tunjukkanlah ayat-ayat yang mengesankan secara pribadi dan tunjukkanlah juga persoalan-persoalan kongkrit yang dapat dikaitkan dengan Sabda Tuhan tersebut.

    2. Anda sehari-harian berkarya dalam bidang apa? Apakah anda pernah menemukan cerita-cerita menarik dalam karya kerasulan pribadi maupun bersama, yang dapat memperkaya sesama?

    3. Tunjukkanlah pula berbagai kemungkinan yang dapat ditempuh untuk mewartakan Kabar Gembira? Bantulah sesama yang belum menemukan cara-cara menurut bakat dan kemampuan mereka.

    Pendarasan Kidung: Yeremia 31:10-14 Kidung ini didaraskan secara bergantian, misalnya baris kiri dan baris kanan, atau perempuan dan laki-laki, atau pemimpin dan umat.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    35

    Yesus akan matiuntuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai

    (Yoh 11:51.52).

    Antifon:Tuhan berfirman: Umat-Ku akan kulimpahi

    dengan anugerah.

    Dengarkanlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, * wartakanlah ke pulau-pulau yang jauh:Tuhan dahulu mencerai-beraikan umat Israel, +tetapi Ia akan menghimpunkannya kembali * dan menjaganya seperti gambala menjaga kawanannya.Bangsa Yakub sudah diselamatkan Tuhan * dan ditebus dari musuh yang menguasainya.Dengan sorak-sorai mereka mendaki gunung Sion * dan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.Sebab Tuhan menganugerahkan gandum, minyak dan anggur, * anak domba dan sapi.Hati mereka segar, bagaikan taman yang diairi, * dan takkan pernah mereka kehausan.Para pemudi menari berbaris, * dan tua muda bersukaria.Kesedihan mereka akan Kuubah menjadi kesukaan, * Kuhibur dan Kugembirakan mereka sesudah kesusahan.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    36

    Para imam Kusenangkan dengan kurban, * dan umat Kulimpahi dengan anugerah.Kemuliaan kepada Bapa, * dan Putra dan Roh Kudus.Seperti pada permulaan sekarang selalu, * dan sepanjang segala masa.

    Kembali ke Antifon.

    Doa Rosario atau Doa Permohonan

    Pemimpin mengajak umat untuk mendoakan bersama Doa Rosario dan/atau mendoakan Doa Permohonan di bawah ini:

    P: Kristus telah menaruh belaskasihan kepada orang banyak dan mengerjakan mukjizat cinta kasih-Nya bagi mereka. Mengingat kebaikan hati-Nya, marilah kita berdoa kepada-Nya:

    U: Tunjukkanlah belaskasihan-Mu kepada kami, ya Tuhan.

    1. Segala kurnia yang telah kami terima, ya Tuhan, be-rasal dari kebaikan-Mu; * semoga pemberian-Mu itu menghasilkan buah dalam diri kami.

    2. Engkaulah cahaya dan keselamatan para bangsa. Lindungilah kiranya saksi-saksi-Mu yang Kauutus ke seluruh dunia, * dan kobarkanlah api Roh Kudus dalam hati mereka.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    37

    3. Bimbinglah semua orang, supaya dengan rela me-nanggapi tuntutan zaman ini, * sehingga dunia semakin sesuai dengan martabatnya yang luhur.

    4. Engkaulah penyembuh jiwa dan raga. Ringankan-lah penderitaan orang sakit, dampingilah orang yang menghadapi ajalnya, * dan hiburkanlah para anggota keluarganya dalam belaskasih-Mu.

    5. Terimalah kiranya orang-orang mati dalam bilangan para kudus-Mu, * yang namanya tercatat dalam buku kehidupan.

    Doa Bapa KamiPemimpin mengajak umat menyatukan doa-doa dan per-mohonan dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri:

    Bapa Kami (bisa juga dinyanyikan)

    PENUTUP

    Pengumuman

    (Pemimpin atau Ketua Lingkungan/Stasi menyampaikan tema, waktu, dan tempat pertemuan berikut, serta informasi lain dari Lingkungan/Stasi/Paroki).

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    38

    Doa Penutup

    P : Marilah berdoa bersama.Ya Allah, Penyelamat umat manusia. Kepada kami

    sekalian anak-anak-Mu Engkau beri tugas untuk melan-jutkan karya Yesus, mewartakan Sukacita Keselamatan kepada umat manusia seluruhnya. Doronglah kami sekalian dengan Roh Kudus-Mu, agar kami tetap ber-pegang teguh pada ajaran Yesus dan setia pada pimpinan Gereja, di mana pun kami berada, sebab hanya dengan demikianlah kami dapat menjadi utusan-Mu yang selalu gembira dalam tugas-tugas perutusan-Mu. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

    U : Amin.

    Mohon Berkat dan Pengutusan

    Jika pemimpin Perayaan Sabda ini adalah Awam, gunakan rumus di bawah ini:

    P : Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan ini, marilah kita hening sejenak memohon berkat Tuhan. (hening sejenak)

    P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    39

    (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin.

    P : Saudara-saudari terkasih, Perayaan Sabda kita sudah selesai.

    U : Syukur kepada Allah.

    P : Mari kita pergi, kita diutus.

    U : Amin.

    Lagu Penutup

    Aku dengar bisikan suara-Mu (Puji Syukur no. 695) atau lagu-lagu Maria dari buku Madah Bakti, Yubilate, atau buku nyanyian lainnya.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    40

    Pertemuan Keempat

    HOMILI, KATA-KATA YANG MENGOBARKAN HATI

    PEMBUKA

    Lagu Pembuka: Semua Kembang Bernyanyi (PS no. 703 atau dapat juga memilih lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Tanda Salib dan Salam

    P : Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus:

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

    U : Amin

    P : Semoga dalam nama Yesus Kristus, Allah melimpahkan kasih karunia-Nya bagi kita dalam pertemuan ini.

    U : Sekarang dan selama-lamanya.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    41

    Pengarahan Teks Sukacita Injil no. 135 159

    Homili adalah istilah paling tepat untuk khotbah dalam perayaan Liturgi. Umat sangat menantikan homili yang baik, tetapi tidaklah mudah bagi pengkhotbah un-tuk melayani kehausan jiwa-jiwa. Perlu diingat bahwa pewartaan Sabda Allah dalam Liturgi, khususnya dalam konteks perayaan Ekaristi, bukan pertama-tama suatu waktu untuk meditasi dan katekese, melainkan dialog antara Allah dan Umat-Nya. Homili melampaui segala bentuk katekese sebagai saat puncak dalam dialog antara Allah dan Umat-Nya, yang membimbing kepada perse-kutuan sakramental. Pengkhotbah harus mengenali hati Umat yang berhimpun untuk menemukan kerinduan mereka akan Allah hidup dan berkobar, juga di mana dialog, yang begitu penuh kasih, telah dihalangi dan sekarang tidak berbuah.

    Homili bukan pidato, bukan ceramah, bukan senda-gurauan. Pengkhotbah harus berusaha agar para pen-dengar lebih terpusatkan kepada Tuhan daripada hanya kepada si pengkhotbah.

    Gereja adalah seorang Ibu, yang melalui khotbah, berbicara kepada anaknya. Pusat perhatiannya ada pada kebutuhan anak-anaknya; apa yang terbaik dapat diberikan. Semangat kasih yang menjiwai sebuah ke-luarga membimbing baik ibu maupun anaknya dalam percakapan mereka; di situ mereka mengajar dan belajar, mengalami perbaikan dan tumbuh dalam penghargaan atas apa yang baik.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    42

    Begitu pula dalam homili. Roh Kudus yang meng-ilhami pengkhotbah untuk mendengarkan iman Umat Allah dan menemukan cara yang tepat untuk ber-khotbah pada setiap Perayaan Ekaristi. Homili harus menghantar Umat Allah menghayati perayaan yang memuncak pada santapan Ekaristis, yakni persatuan mistik dengan Allah.

    Dialog jauh lebih dari komunikasi kebenaran. Dialog timbul dari kegembiraan berbicara dan memperkaya mereka yang mengungkapkan kasih mereka satu sama lain melalui media kata-kata. Homili harus merupakan komunikasi dari hati ke hati. Berbicara dari hati berarti bahwa hati kita tidak hanya harus berkobar-kobar, me-lainkan juga diterangi oleh kepenuhan wahyu dan jalan yang dilalui Sabda Allah dalam hati Gereja dan Umat beriman sepanjang sejarah.

    Perlu persiapan sedemikian rupa sehingga apa yang akan dikhotbahkan muncul keluar dari dalam hati. Un-tuk itu persiapan harus dalam suasana doa, ketika anda bersemuka dengan Allah dalam persiapan yang medi-tatif, tanyakanlah kepada Allah, teks ini mau berbicara apa kepada saya. Pengalaman bersama Tuhan akan men-ciptakan model khotbah yang berasal dari keyakinan hati, akan kebenaran iman yang mau disampaikan, dan dengan demikian lebih mampu untuk menggerakkan hati Umat kepada pembaruan diri terus-menerus.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    43

    Banyak persyaratan khotbah yang harus dipelajari dan diperhatikan, tetapi semuanya menuntut persiapan rohani sedemikian rupa sehingga Sabda Allah mengha-dirkan pribadi-Nya yang mengobarkan dan menggugah para pendengar.

    Marilah kita hening sejenak untuk membiarkan Roh Kudus menerangi hati kita pada awal pertemuan ini.

    Doa Pembuka

    P : Marilah berdoa.

    Ya Allah Bapa, penuh cinta dan kebijaksanaan. Kebaikan-Mu nyata dalam berbagai pengalaman Umat manusia, teristimewa melalui dialog yang mesra sepanjang Perayaan Ekaristi. Tugas homili menjadi sangat istimewa justru karena mau menampilkan hati seorang Bapa yang menghendaki Umat-Nya me lakukan kehendak-Nya dalam hidup dan tingkah laku sehari-hari. Bantulah setiap imam dalam usahanya untuk membawakan khotbah dengan baik dan bantulah kami juga agar supaya penuh perhatian mendengarkan Dikau yang berbicara melalui setiap khotbah imam. Semoga hati kami terbuka untuk terus mau bertobat dari segala dosa dan kelemahan, yang menjauhkan kami daripada-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa bersama Putra dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

    P : Amin.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    44

    Lagu: Firman Allah yang tersurat (Puji Syukur no. 366), atau lagu-lagu lain yang sesuai dan dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

    Bacaan Kitab Suci: (Luk. 4:16-22)

    Lektor [L] : Mari kita mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas: 4:16-22.

    1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,

    16. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan me-nurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

    17. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan se-telah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, dimana ada ter tulis: Roh Tuhan ada di atas-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ke-pada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

    19. untuk memberikan pembebasan bagi orang-orang tahanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk mem-beritakan bahwa tahun kesukaan Tuhan telah datang.

    20. Kemudian Ia menutup Kitab itu, memberikannya

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    45

    kembali kepada petugas, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah Ibadat itu tertuju kepada-Nya.

    21. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.

    22. Dan semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran kekaguman akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.

    L : Demikianlah Injil Tuhan.

    U : Pujian bagi-Mu, ya Kristus.

    Sharing Pengalaman:

    1. Setelah mendengarkan Injil, tunjukkanlah ke unggulan-keunggulan Yesus Kristus yang tampil menurut penulisan Lukas. Bagaimana hal-hal itu harus menjadi kenyataan dalam persiapan khotbah seorang imam?

    2. Silahkan melihat lagi kutiban teks Evangelii Gaudium yang barus kita dengarkan bersama tadi. Hal-hal manakah yang sedemikian pentingnya dimiliki seorang pengkhotbah?

    3. Silahkan Anda sekalian menyumbangkan usulan dan saran Anda agar supaya para pastor berkhotbah lebih baik.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    46

    Pendarasan Mazmur: Mzm. 27Mazmur ini didaraskan secara bergantian, misalnya baris kiri dan baris kanan, atau pemimpin dan umat.

    Antifon:Tuhanlah Cahaya dan Penyelamatku,

    siapa kan kutakuti?

    Tuhanlah cahaya dan penyelamatku, siapa kan kutakuti? * Tuhanlah benteng hidupku, siapa kan kugentari?Bila penjahat menyerang untuk memangsa aku, * maka seteru dan lawanku sendirilah yang tergelincir dan jatuh.Biarpun sepasukan tentara melawan daku, * hatiku tidak gentar.Biarpun pertempuran berkecamuk di sekelilingku, * aku tetap percaya.Hanya satu yang kuminta kepada Tuhan, +hanya inilah yang kukehendaki: * diam di rumah Tuhan seumur hidupku.Untuk merasakan kebaikan Tuhan, * dan menikmati rumah-Nya.Tuhan melindungi aku terhadap bahaya, +menyembunyikan daku dalam kemah-Nya, * memindahkan daku ke benteng yang tinggi.Kini aku berjaya, * atas musuh di sekelilingku.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    47

    Kini aku mempersembahkan kurban syukur dengan gembira, * aku menyanyikan mazmur dalam kemah Tuhan.Tuhan dengarkanlah suara seruanku,* kasihanilah aku dan kabulkanlah doaku.Seturut firman-Mu kucari wajah-Mu,* wajah-Mu kucari, ya Tuhan.Janganlah wajah-Mu Kausembunyikan daripadaku, * jangan hamba-Mu Kautolak dengan murka.Sebab Engkau penolongku, jangan membuang aku, * jangan meninggalkan daku, ya Allah penyelamatku.Sekalipun ayah dan ibu meninggalkan daku, * namun Tuhan selalu menyambut aku.Tunjukkanlah jalan-Mu, ya Tuhan,* bimbinglah aku di jalan yang aman sentosa.Jangan aku Kauserahkan kepada kekuasaan lawanku, * sebab mereka bersaksi dusta dan bersumpah palsu melawan daku.Aku yakin akan merasakan kebaikan Tuhan, * selagi aku masih hidup.Berharaplah kepada Tuhan, teguhkan dan kuatkan hatimu, * berharaplah kepada Tuhan !

    Kemuliaan kepada Bapa, * Dan Putra dan Roh Kudus.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    48

    Seperti pada permulaan sekarang selalu, * dan sepanjang segala abad. Amin.

    Kembali ke Antifon.

    Doa Rosario atau Doa Permohonan

    Pemimpin mengajak Umat untuk mendoakan bersama Doa

    Rosario dan/atau mendoakan Doa Permohonan di bawah ini:

    P: Marilah kita memuji Allah yang mahaesa, Bapa, Putra dan Roh Kudus, dan dengan rendah hati berdoa:

    U: Gembirakanlah hati Umat-Mu.

    1. Allah, Bapa yang mahakuasa, tegakkanlah keadilan, kesejahteraan dan kerukunan di tanah air kami, * supaya Umat-Mu senantiasa bergembira dan bahagia.

    2. Lindungilah paroki kami dari segala ancaman dan marabahaya, * supaya kami semua dapat menikmati hidup rukun dan damai dalam semangat kerjasama yang membawa sukacita.

    3. Berkatilah rumah tangga kami masing-masing, * to-longlah kami dalam berbagai kesulitan dan tunjukanlah jalan keluar yang damai bagi mereka yang masih saling bermusuhan.

    4. Ya Bapa, dalam sinar terang Roh Kudus-Mu, bantulah pastor paroki kami, * dalam segala usaha untuk me-

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    49

    wartakan sukacita Injili, khususnya tolonglah dia dalam mempersiapkan khotbah yang baik.

    Bisa ditambahkan ujud-ujud lain.

    Doa Bapa KamiPemimpin mengajak Umat menyatukan doa-doa dan per-mohonan dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri:

    P : Marilah kita menyatukan segala ujud doa permohonan kita dengan doa yang diajarkan Yesus kepada kita.

    P + U : Bapa Kami (dapat dinyanyikan)

    PENUTUP

    Pengumuman

    (Pemimpin atau Ketua Lingkungan/Stasi menyampaikan tema, waktu, dan tempat pertemuan berikut, serta informasi lain dari Lingkungan/Stasi/Paroki).

    Doa Penutup

    P : Marilah berdoa bersama.Allah, Bapa kami yang ada di surga, kami bergem-

    bira karena Kauangkat menjadi anak-anak-Mu. Kami telah Kaubebaskan dari kuasa kegelapan dan dibekali

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    50

    dengan kekuatan iman, harap, dan kasih. Semoga dalam me ngarungi samudra kehidupan yang penuh persoal-an yang sulit dan mengkhawatirkan, kami senantiasa tenang dan tabah, karena teguh dalam keyakinan hati bahwa Engkaulah kekuatan dan benteng hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

    P/U : Amin.

    Mohon Berkat dan Pengutusan

    Jika pemimpin Perayaan Sabda ini adalah Imam, gunakan rumus ini:

    P : Tuhan bersamamu.

    U : Dan bersama rohmu.

    Jika pemimpin Perayaan Sabda ini adalah Awam, gunakan rumus di bawah ini:

    P : Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan terakhir kita ini, marilah kita hening sejenak memohon berkat Tuhan. (hening sejenak)

    P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan menghantar kita ke hidup yang kekal. (sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)

    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

  • Terang Iman, Sukacita Injil

    51

    U : Amin

    P : Saudara-saudari terkasih, Perayaan Sabda kita sudah selesai

    U : Syukur kepada Allah

    P : Marilah kita pergi, kita diutus

    U : Amin.

    Lagu Penutup: Tuhan bentengku (Puji Syukur no. 658), atau lagu Maria lainnya yang dapat dinyanyikan bersama oleh umat.

  • Bulan Liturgi Nasional 2015

    52

    Catatan:

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................

    ...........................................................................................................................................