Botani Farmasi (Tanaman Saga)

18
PEMANFAATAN TANAMAN SAGA Disusun oleh ; Nisa Ocktarina (1041311109) Nisrina Mawaddah (1041311110)

Transcript of Botani Farmasi (Tanaman Saga)

Page 1: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

PEMANFAATAN TANAMAN SAGA

Disusun oleh ;

Nisa Ocktarina (1041311109)

Nisrina Mawaddah (1041311110)

Page 2: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, anugerah dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Khasiat

Tanaman Saga” yang disusun untuk memenuhi tugas.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kelemahan untuk itu

segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa

mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi ilmu

pengetahuan pada umumnya dan dunia farmasi pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang, Desember 2013

Penulis

Page 3: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.............................................................................. 1

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 1

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 2

A. Klasifikasi Tanaman Saga.................................................................... 2

B. Morfologi Tanaman Saga..................................................................... 2

C. Deskripsi Tanaman Saga...................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 5

A. Budi Daya Tanaman Saga.................................................................... 5

B. Kandungan Zat Pada Tanaman Saga.................................................... 6

C. Khasiat dari Tanaman Saga.................................................................. 6

D. Cara Mengolah Tanaman Saga............................................................. 6

BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 8

A. Kesimpulan........................................................................................... 8

B. Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9

LAMPIRAN..................................................................................................... 10

Page 4: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanaman saga (Abrus precatorius L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat

dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tanaman ini berkhasiat sebagai obat sariawan,

obat batuk dan obat radang tenggorokan (DepKes RI, 2000a). Kandungan glycyrrhizin

yang terdapat dalam daun saga dapat digunakan sebagai campuran obat batuk dan

sebagai flavouring agent (Priya dkk., 2011). Bagian tanaman yang sering digunakan

adalah daun dan akar. Tanaman ini mudah diperbanyak dengan biji (Tampubolon,

1995). Namun begitu tidak banyak yang tahu mengenai khasiat dari tanaman saga ini.

Untuk itu peningkatan nilai tanaman saga dengan memanfaatkannya menjadi suatu

produk yang dikenal dan disukai masyarakat.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembudidayaan tanaman saga ?

2. Zat-zat apa saja yang terkandung dalam tanaman saga ?

3. Apa saja khasiat dalam tanaman saga ?

4. Bagaimana cara mengolah tanaman saga agar dapat menjadi obat ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam Tanaman Saga.

2. Untuk mengetahui manfaat yang dihasilkan oleh Tanaman Saga.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah informasi dan pengetahuan mengenai tanaman saga.

2. Untuk meningkatkan nilai tanaman saga dengan memanfaatkannya menjadi suatu

produk yang dikenal dan disukai masyarakat.

Page 5: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Tanaman saga b. Daun saga

A. Klasifikasi Tanaman Saga

Tabel Klasifikasi Tanaman Saga (Backer dan Bakhuizen, 1968)

Sistematika tanaman saga

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Fabales

Familia Papilionaceae

Genus Abrus

Spesies Abrus precatorius L.

B. Morfologi Tanaman Saga

Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga

bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis. Saga mempunyai buah polong berisi

biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Bunganya

berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam tandan bunga.

Page 6: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

Perdu, merambat dan membelit, batang berkayu bercabang, batang muda

berwarna hijau dan setelah tua berwarna hijau kecokelatan. Daun majemuk,

berselang-seling, menyirip ganjil, anak daun bulat telur, warna hijau. Perbungaan

bentuk tandan. Buah polong. Biji bulat telur, warna merah bernoda hitam.

Pada umumnya tinggi tanaman Saga pohon yang tua bisa mencapai 20-30 m.

Saga pohon termasuk tanaman deciduous atau berganti daun setiap tahun

(International Centre for Research in Agroforestry, 2005). Daun majemuk menyirip

genap, tumbuh berseling, jumlah anak daun bertangkai 2-6 pasang, helaian daun 6-12

pasang, panjang tangkaimya mencapai 25 cm, daun berwarna hijau muda. Bunga

kecil-kecil berwarna kekuning-kuningan, korola 4-5 helai, benang sari berjumlah 8-

10.

Polong berwarna hijau, panjangnya mencapai 15 sampai 20 cm, polong yang tua

akan kering dan pecah dengan sendirinya, berwarna coklat kehitaman. Setiap polong

berisi 10-12 butir biji. Biji dengan garis tengah 5-6 mm, berbentuk segitiga tumpul,

keras dan berwarna merah mengkilap (Stone, 1970 yang dikutip Topilab, 2005).

C. Deskripsi Tanaman Saga

Tanaman perdu, merambat, tumbuh liar di hutan, ladang atau pekarangan.

Tumbuh baik di daerah kering dengan ketinggian sampai 1.000 meter diatas

permukaan laut dan ditempat yang agak terlindung. Tinggi tanaman mencapai 2-5

meter dan batangnya kecil.

Tanaman saga termasuk famili Leguminosae. Daun berukuran kecil-kecil

berwarna hijau, berbentuk bulat telur menyerupai daun asam jawa  yaitu daun

majemuk menyirip genap (Abrupte pinnatus) dengan panjang 6,025 mm, lebar 3-8

mm, anak daun 8-18 pasang.

Bunga saga termasuk bunga majemuk bentuk tandan, kecil-kecil dengan mahkota

berbentuk kupu-kupu berwarna putih dan ungu muda, bagian bawah berkelamin dua,

bagian atas hanya terdiri dari bunga jantan, kelopak bergerigi, pendek berbulu, benang

sari menyatu pada tabung, tangkai sari kurang lebih 1 cm, putik kepala sari kuning,

tajuk bunga bersayap. Buahnya termasuk buah polong dengan panjang 2-5 cm,

berwarna hijau setelah tua berwarna coklat. Di dalam buah terdapat biji-biji yang

Page 7: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin bentuknya bulat telur, kecil

dan keras.

Kandungan kimia saga: glisirhizin, prekatorina, abrin, trigonelina, kholina, zat

beracun toksalbumin glikosida dan hemoglutinin.Daun, batang dan biji A. precatorius

mengandung saponin dan flavonoida, disamping itu batangnya juga mengandung

polifenol dan bijinya juga mengandung tain, sedangkan akarnya mengandung

alkoloida, saponin dan polifenol.

Saga rambat mengandung tannin dan toksalbumin sebagai insektisida dan lain-

lain. Bervariasinya kandungan bahan aktif dari tanaman yang sama dikarenakan

tanaman berasal dari tempat yang berbeda, umur tanaman yang berbeda, jenis tanah

berbeda, iklim yang berbeda, waktu panen berbeda dan lainnya. Hal ini

mengakibatkan perlunya dilakukan  penelitian khusus lokasi di daerah yang

menggunakan pestisida nabati. Tanaman saga punya nama latin Abrus precatorius.

Daun saga memiliki kandungan kimia berupa glycyrrhicic acid.  Mempunyai sifat

penyejuk pada kulit dan selaput lendir. Mempunyai efek \tivitas ekspektoran yang

diyakini karena adanya kandungan glicerin yang memacu sekresi mukosa dari trakea.

Tanaman saga mempunyai beberapa nama daerah diantaranya: Thaga (Aceh),

Saga (Batak), Parusa (Mentawai), Kundi (Minangkabau), Kandari (Lampung),

Kendari (Melayu), Saga (Sampit), Taning Bajang (Dayak), Walipopo (Gorontalo),

Saga (Makasar), Kaca (Bugis), Ailalu Picar (Ambon), Pikal (Haruku), Pikolo

(Saparua), Seklawan (Buru), Idisi Ma Lako (Loda Halmahera), Idihi Ma Lako (Pagu-

Halmahera), Idi-idi Ma Lako (Ternate Tidore), Punoi (Arafuru), Kalepip (Irian)

(DepKes RI, 2000a).

Page 8: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Budi Daya Tanaman Saga

Di Indonesia tanaman dapat tumbuh dengan baik diketinggian 1-1.000 m dpl,

pada berbagai macam tanah, dengan curah hujan 1.500-4.500 mm/tahun.memerlukan

sedikit atau sebagian naungan.

Tanaman merambat pada pagar, umumnya di pekarangan.Perbanyak tanaman

menggunakan  biji.Biji yang akan dipergunakan direndam terlebih dahulu dan dipilih

yang tenggelam.Penanaman dimulai dengan menyemaikan biji, bibit baru dapat

ditanam di kebun setelah berumur 3-4 bulan.

Biji dapat juga ditanam langsung di kebun dengan cara dicangkul 1-2 kali dan

diratakan kemudian ditugal sedalam 3-5 cm pada jarak 25-60 cm.Tiap lubang tugalan

diisi 3-5 butir.Kebutuhan benih untuk 1 hektar tanah kurang lebih 25-40 kg biji ( rata-

rata i kg berisi 7.500 biji ).

Cara penanaman langsung dikebun dilakukan pada musim hujan atau dimusim

kemarau bila tersedia air.Penanaman di kebun di tempat yang cukup ruangan.Apabila

ditanam ditanah terbuka, dapat menjadi penutup tanah dan menyuburkan tanah karena

tergolong tanaman pupuk hijau.

Tanaman ini tidak memerlukan banyak perawatan. Pemeliharaan terdiri atas

penyulaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian kutu

tanaman menggunakan insektisida sistemik, dan pemusnahan tanaman yang terserang

Meloidogyne sp, Heterodera sp., dan penyakit sapu setan yang disebabkan oleh virus

marioni.

Tanah yang agak kurus dipupuk dengan pupuk yang mengandung 25-50 kg

nitrogen, 45 kg fosfor, dan 50 kg kalium per hektar.

Panen pertama dilakukan setelah tanaman berumur 6-8 bulan.panen daun dengan

memangkas tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah.Panen akar setelah tanaman

berumur 2,5-3 tahun dengan produksi 2.500-3.500 kg akar basah tiap hektar.cara

pengeringan dengan menggunakan panas matahari.

Page 9: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

B. Kandungan zat

Tanaman saga mempunyai beberapa kandungan kimia pada bagian daun, batang,

biji dan akar. Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman saga dapat dilihat pada

tabel II di bawah ini.

Bagian Tanaman Kandungan Kimia

Daun Saponin dan Flavonoid, Glisirizin

Batang Polifenol, Saponin dan Flavonoid

Biji Tanin, Saponin dan Flavonoid

Akar Glisirizin, alkaloid, saponin, polifenol

Dari literatur yang ada diketahui bahwa tumbuhan saga mengandung flavonoid,

bagian antena dari saga mengandung isoflavanquinone dan abruquinone B yang

aktif sebagai antitubercular, antiplasmodial dan abruquinone G yang aktif sebagai

antiviral dan punya sifat toksisitas. Biji saga mengandung flavonol glukosida,

proksimat dan protein yang kaya akan asam amino esensial. Biji saga juga kaya akan

senyawa abrin yang dapat menyebabkan apoptosis terhadap kultur sel leukemia.

C. Khasiat Tanaman Saga

Tanaman saga digunakan sebagai obat tradisional dan dapat menjadi obat

sariawan, amandel dan radang mata. Di tanaman saga juga terkandung vit A, B1, B6,

C, protein, kalsium oksalat dan banyak mineral lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dalam berbagai tips pengolahan daun saga menyebutkan bahwa tidak dianjurkan

pengobatan dengan bijinya karena biji saga mengandung zat racun yang disebut

abrin.

D. Cara Mengolah Tanaman Saga

Tanaman saga sebagai obat dapat mengobati beberapa penyakit, yaitu :

1. Sariawan

Ambil daun saga secukupnya dan jemur sampai layu kemudian kunyah-kunyah

sampai halus sambil digunakan untuk berkumur-kumur.

Page 10: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

2. Amandel

Ambil akar tanaman saga secukupnya, satu potong kayu manis, dan gula batu

secukupnya. Cucilah akar dan kayu manis kemudian rebus dalam 5 gelas air

hingga mendidih. Saringlah airnya dan minum dua kali sehari pada pagi dan sore

hari.

3. Radang Mata.

Ambil daun saga secukupnya, giling sampai halus. Selanjutnya rebus dalam 2

gelas air hingga mendidih dan ambil uap panasnya. Gunakan uap air daun saga

sebagai obat tetes mata.

4. Meredakan jantung yang berdebar kencang dan keringat dingin.

Sediakan 8 gram daun saga manis dan 10 gram daun sembung. Tambahkan 5 gram

kencur lalu rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih. Lalu minumlah air reusan

tersebut.

5. Mengobati tekanan darah tinggi.

Ambil daun saga manis, daun kaki kuda, daun selamagi, buah waluh putih, dan

daun kejibaling. Rebus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Saring lalu

minum airnya.

6. Mengobati batuk kering.

Ambil daun saga manis, buah pace yang mateng, dan daun po’o. Tumbuk halus

lalu rebus dengan 4 gelas air. Saring dan minum airnya.

Page 11: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan tentang tanaman saga ternyata memiliki khasiat tersendiri bagi

tubuh kita, baik untuk kesehatan ataupun untuk obat penyakit tertentu. Tanaman saga dapat

mengobati radang mata, batuk kering, amandel, sariawan, . Cara pemanfaatannya dengan cara

ditumbuk, direbus, dikunyah dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan pengobatan. Di

tanaman saga juga terkandung vit A, B1, B6, C, protein, kalsium oksalat dan banyak mineral

lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Saran

Dalam pengobatan tanaman saga tidak dianjurkan menggunakan biji karena biji saga

mengandung racun yang dapat melukai usus.

Page 12: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanartikel-musikterbaru.blogspot.com/2012/08/mengenal-tumbuhan-saga.html

http://obatnaturals.blogspot.com/2013/02/abrus-precatorius-saga-anti-sariawan.html

http://tipspetani.blogspot.com/2012/08/tanaman-daun-saga-dan-khasiatnya.html

Page 13: Botani Farmasi (Tanaman Saga)

LAMPIRAN