BIOFARMASETIKA FARMASI

20
FARMAKOKINETIKA (INFUSI INTRAVENA) INSTITUT ILMU KESEHATAN S-1 FARMASI

description

INFUSI INTRAFENA

Transcript of BIOFARMASETIKA FARMASI

FARMAKOKINETIKA (Infusi Intravena)

FARMAKOKINETIKA(Infusi Intravena)INSTITUT ILMU KESEHATANS-1 FARMASI

Nama kelompok :

Ariffatul Lailatus Sholikhah (10112026)Havid Sandro .M (10112090)Henny Prasati .W (10112091)Hesti Nofandriana (10112092)

Infus IntravenaInfus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relatif banyakdosis obat tidak masuk sekaligus pemberian diatur

Keuntungan InfusMudah diberikan untuk pasien yang kritisLaju infus dapat diatur sesuai kebutuhan pasienMencegah fluktuasi puncak(maksimum) dan palung (minimum) kadar obat dalam darah

Kerugian InfusTidak bisa dilakukan drug Recall sehingga resiko toksisitas dan sensitivitas tinggiKontaminasi mikroba melalui titik akses ke sirkulasiIritasi VaskularInkompatibilitas obat dan interaksi dari berbagai obat tambahan

PrinsipUntuk mempertahankan kadar obat dalam plasma tetapPada infus tidak terjadi fluktuasi kadar karena interval pemberiannya yang frekuen Yaitu pemberian dalam dosis kecil dengan interval waktu yang seringKarakteristik infus : 1 ml sebanding dengan 20 tetes infus

Kurva Kadar Plasma Vs WaktuKadar Tunak

Kadar plateau atau kadar tunak suatu keadaan di mana laju obat yang meninggalkan tubuh, sama dengan laju obat yang memasuki tubuhWaktu untuk mencapai kadar tunak tergantung pada t eliminasiJika obat diberikan pada laju infus yang lebih tinggi, diperoleh kadar tunak yang lebih tinggi, tetapi waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar tunak tetap sama

Model Kompartemen 1

11

MODEL KOMPARTEMEN-2Terdiri dari 2 kompartemen yaitu :Kompartemen 1 = darah dan jaringan dg perfusi baik = kompartemen sentral.Kompartemen 2 = jaringan yg perfusinya lambat = kompartemen jaringan/perifer.Sesudah obat dimasukkan ke dlm sistem sirkulasi dg suntikan IV obat akan terdistribusi ke dalam seluruh jaringan selama proses distribusi berlangsung, kadar obat dalam darah pada awal waktu menurun akan tercapai kesetimbangan semu antar 2 kompartemen.

Untuk obat yang mengikuti model kinetic kompartemen-dua terbuka konsentrasi obat pada waktu t setelah infuse dimulai bergantung pada laju infuse, volume distribusi, t1/2 eliminasi dan tetapan farmakokinetik yang lain , seperti ditentukan oleh persamaan berikut :Cp= R 1+ b- K -at K - a-bt Vp K a b a - b

INFUSI DENGAN PENAMBAHAN DOSIS MUATANDosis muatan DL atau dosis bolus awal dari suatu obat digunakan untuk memperoleh konsentrasi tunak secepat mungkin. Dosis muatan (DL) sama dengan jumlah obat dalam tubuh pada keadaan tunak.DL = CpVdDari persamaan diatas CpVd = R/K oleh karena itu DL = R/K

INFUSI INTRAVENA OBAT-OBAT MODEL KOMPARTEMEN-2Sebagian besar jenis obat yg diberikan IV bolus, penurunan kadar obat dlam darah terhadap waktu berbentuk bifase kurva dua- eksponensialBentuk kurva ini merupakan indikasi bahwa profil farmakokinetik obat setelah pemberian intravena dapat diterangkan dengan model 2 kompartemen.

kadar obat dalam plasma setelah berbagai dosis muatan dan laju infuse unyuk suatu obat yang mengikuti ,odel kompartemen-dua. Dimana (a) tanpa dosis muatan ; (b) dosis muatan = R/K ( infuse cepat ) ; (c) dosis muatan = R/b ( infuse lambat) ; dan (d) dosis muatan = R/b ( infuse cepat).

Contoh Soal Suatu obat diberikan melalui infus intravena dengan kecepatan tetap (50 mg/jam) kepada subyek selama 4 jam. Dari data pustaka diketahui bahwa waktu paro eliminasi (t1/2) dan volume distribusi obat berturut-turut 8 jam dan 5 L. Jika ingin mengetahui kadar obat dalam darah 4 jam sejak pemberian infus (C4), maka dapat digunakan persamaan (2). Sebelum bisa menghitung kadar obat dalam darah, harus diketahui terlebih dahulu harga kecepatan eliminasi (Kel) obat tersebut.

Penyelesaian Soal

Terima Kasih