Buku Panduan Ujian Aaik
-
Upload
azizahshaalih -
Category
Documents
-
view
154 -
download
19
description
Transcript of Buku Panduan Ujian Aaik
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 1
SAMBUTAN KETUA PELAKSANA
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pelaksana Lembaga Sertifikasi
Profesi Profisiensi Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (LSPP AAMAI) menyambut dengan
gembira lisensi yang telah diberikan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui SK No.
KEP.402/BNSP/X/2013 tanggal 8 Oktober 2013 setelah melalui prosedur dan upaya yang tanpa
mengenal menyerah dari jajaran Dewan Pengurus AAMAI, Tim Percepatan Pendirian LSPP AAMAI,
Komisi Penguji Sektor Jiwa dan Sektor Kerugian AAMAI serta semua pihak yang terlibat dalam
mempersiapkan pendirian LSPP AAMAI yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Pelaksana LSPP AAMAI mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Komisioner BNSP
dan Master Asesor BNSP atas bimbingan dan pengarahannya dalam proses pendirian LSPP AAMAI.
Pelaksana LSPP AAMAI juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan Bidang IKNB atas dukungannya untuk pendirian LSPP AAMAI serta Dewan
Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
yang telah memberikan rekomendasi kepada BNSP untuk pendirian LSPP AAMAI.
Tujuan utama pendirian LSPP AAMAI oleh AAMAI adalah untuk meningkatkan standar mutu
pemegang gelar profesional AAMAI untuk mendukung tuntutan perkembangan industri perasuransian
Indonesia dan upaya pihak Otoritas dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para
penyandang predikat ajun ahli maupun ahli asuransi yang merupakan tulang punggung dari
pengelolaan usaha perasuransian yang sehat dan profesional serta sekaligus untuk menjawab tantangan
yang akan muncul pada era pasar bebas.
Adapun tugas utama LSPP AAMAI adalah menyelenggarakan ujian profesi profisiensi yang mengacu
kepada unit kompetensi sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian sesuai Standar Khusus
AAMAI yang telah mendapat registrasi dari Direktorat Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan
Produktifitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia melalui SK No.
KEP.203/LATTAS /XI/2012 tertanggal 27 November 2012.
Sehubungan dengan pelaksanaan tugas utama tersebut, Pelaksana LSPP AAMAI telah menyusun dan
mengesahkan Buku Panduan Ujian Sektor Asuransi Kerugian yang dapat dipergunakan peserta
maupun calon peserta uji LSPP AAMAI yang berlaku mulai tahun 2014 sebagai pegangan dalam
mempersiapkan diri untuk dapat menempuh ujian tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dengan diterbitkannya buku panduan ini, Pelaksana LSPP AAMAI mengharapkan agar para peserta
uji dan juga peminat ujian lainnya akan lebih mudah untuk mengikuti ujian-ujian yang
diselenggarakan oleh LSPP AAMAI.
Pada kesempatan ini, Pelaksana LSPP AAMAI menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepada
semua pihak yang telah memberikan saran dalam penyempurnaan Buku Panduan Ujian ini yang
namanya tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Semoga Buku Panduan ini dapat menjadi sumber informasi yang efektif dan bermanfaat serta dapat
membantu kelancaran bagi para peserta uji serta kelancaran dalam pelaksanaan program-program
kerja LSPP AAMAI.
Jakarta, November 2013 LSPP AAMAI,
Pelaksana,
Drs. Hendrisman Rahim, MA, FSAI, AAIJ, QIP, CPIE Ketua
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 2
PENGANTAR
KETUA TIM EVALUATOR SEKTOR ASURANSI KERUGIAN
Dengan telah berdirinya Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi
Indonesia (LSPP AAMAI) yang dilisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan SK
No. KEP.402/BNSP/X/2013 tanggal 8 Oktober 2013 maka Tim Evaluator LSPP AAMAI Sektor
Asuransi Kerugian perlu menerbitkan Buku Panduan Ujian Sektor Asuransi Kerugian LSPP AAMAI
sebagai petunjuk bagi peserta uji.
Melalui Buku Panduan ini diharapkan peserta dan calon peserta uji profesi profisiensi dapat
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh sertifikat profesi profisiensi
yang diberikan oleh LSPP AAMAI kepada peserta uji yang telah berhasil lulus semua unit kompetensi
yang dipersyaratkan baik untuk tingkat Ajun Ahli Asuransi maupun Ahli Asuransi Kerugian.
Tim Evaluator akan melakukan sosialisasi terhadap implementasi dari Buku Panduan ini agar dapat
dipahami lebih baik oleh peserta maupun calon peserta uji.
Semoga buku ini dapat menjadi panduan bagi peserta uji yang akan mengikuti ujian-ujian yang
diselenggarakan LSPP AAMAI dan kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah memberikan saran, masukan dan dukungan sehingga buku panduan ini
dapat diterbitkan.
Jakarta, November 2013
LSPP AAMAI,
Evaluator,
Drs. Arizal ER, AIINZ, QPI, AAIK, ICBU, CPIE, QIP
Ketua
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 3
DAFTAR ISI
Sambutan Ketua Pelaksana LSPP AAMAI .......................................................................
Pengantar Ketua Tim Evaluator Sektor Asuransi Kerugian .............................................
Daftar Isi ............................................................................................................................
Halaman
1
2
3
SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI SEKTOR ASURANSI KERUGIAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Pendahuluan ... Pengertian .. Justifikasi .... Ruang Lingkup ... Tujuan ..... Acuan Normatif .. Organisasi Pengusul ... Lingkup Persyaratan Kompetensi ... Permohonan Sertifikasi ... Ketentuan Khusus Peralihan ... Evaluasi ... Keputusan Sertifikasi .. Penggunaan Sertifikat . Surveilan Penggunaan Sertifikat . Syarat Umum Dan Ketentuan ..... Hak Dan Kewajiban Pemegang Sertifikat LSPP AAMAI . Sertifikat LSPP AAMAI .... Keluhan, Perselisihan Dan Keberatan ... Pemberitahuan Perubahan .....
5
5
6
6
6
6
6
7
9
10
11
12
12
12
12
13
14
15
15
15
PROSEDUR PEMELIHARAAN, PERPANJANGAN, PENUNDAAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT PROFISIENSI
1
2
3
4
Pemeliharaan Sertifikat .. Perpanjangan Sertifikat . Penundaan Sertifikat ...... Pencabutan Sertifikat .
16
16
20
20
PENDAFTARAN UJIAN SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI LSPP AAMAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pendaftaran dan Penundaan Ujian ... Biaya Pendaftaran Ujian ... Jadwal dan Penyelenggaraan Ujian . Metoda Ujian . Ketentuan Menempuh Ujian . Keberatan Atas Hasil Ujian ... Pengkuan Mata Ujian Yang Telah Lulus Dari Aamai .. Pedoman Cara Menjawab Soal Ujian ... Penutup ...
21
21
21
22
23
23
24
24
26
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 4
URAIAN UNIT KOMPETENSI TINGKAT AJUN AHLI ASURANSI SEKTOR
KERUGIAN (K.651210.101.01 - K.651210.108.01)
K.651210.101.01 Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan
usaha asuransi ...
28
K.651210.102.01 Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 30
K.651210.103.01 Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha
asuransi .
33
K.651210.104.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha
asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat
35
K.651210.105.01 Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini usaha
asuransi harta benda, kepentingan keuangan dan pribadi
38
K.651210.106.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha
asuransi pengangkutan
41
K.651210.107.01 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik
underwriting pada perusahaan asuransi kerugian .
43
K.651210.108.01 Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim dalam
bisnis asuransi kerugian ...
45
URAIAN UNIT KOMPETENSI TINGKAT AHLI ASURANSI SEKTOR KERUGIAN
(K.651210.401.01 - K.651210.408.01)
K.651210.401.01 Melakukan pengelolaan dan pengawasan manajemen perusahaan
asuransi umum ..
48
K.651210.402.01 Mensuvervisi Manajemen Underwriting pada Perusahaan
Asuransi/Reasuransi Umum .
51
K.652010.403.01 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian fungsi reasuransi
dalam usaha perusahaan asuransi umum ..
54
K.651210.404.01 Mengaplikasikan sistem Manajemen Risiko dalam kaitan dengan
fungsi asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko .
59
K.651210.405.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha
asuransi rangka kapal dan penerbangan ...
62
K.651210.406.01 Melaksanakan pengelolaan proses penanganan tehnis dan
administrasi klaim asuransi umum ...
67
K.651210.407.01 Melakukan analisis atas perkembangan ekonomi dan bisnis
global dan meangantisipasi dampaknya terhadap usaha
perusahaan
70
K.651210.408.01 Melaksanakan fungsi marketing produk dan jasa asuransi ...... 73
LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tata Tertib Ujian .. Sanksi atas Pelanggaran Tata Tertib Ujian .. Pelaksanaan Ujian .... Fomulir Pendaftran Ujian Ajun Ahli Asuransi Kerugian .... Fomulir Pendaftran Ujian Ahli Asuransi Kerugian ...... Surat Persetujuan Peserta Ujian .... Surat Persetujuan Penggunaan Sertifikat ... Formulir Keanggotaan ... Formulir Riwayat Pekerjaan .. Pengakuan Mata Ujian AAMAI
76
77
80
81
82
83
84
85
86
87
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 5
SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
SEKTOR ASURANSI KERUGIAN
I. PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya industri perasuransian di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir ini
menjadikan profesi ahli asuransi ini sangat dibutuhkan oleh sektor pemerintahan dan sektor
swasta. Untuk itu perlu adanya sebuah perlindungan sebagai bentuk pengakuan terhadap
keahlian seseorang dalam profesi ahli asuransi, bentuk perlindungan itu dengan sebuah
sertifikasi dan kualifikasi. Sertifikasi berorientasi pada profesi kerja yang memiliki tujuan agar
para pemegang sertifikat tidak hanya mampu secara teknis (skill) tapi juga kesiapan dan etika
kerja, serta mampu beradapatasi dengan regulasi dan standar yang berlaku. Dengan sertifikat
kualifikasi kerja seseorang dapat dijamin mutu dan kualitasnya.
Poin-poin yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan Otoritas Jasa Keungan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta
undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan
masyarakat.
b. Prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian.
c. Etika usaha yang profesional
II. PENGERTIAN
Sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian dimaksudkan untuk untuk memberikan
landasan pengembangan pengetahuan melalui penguasaan yang lebih mendalam tentang asuransi
kerugian dan orientasi utama dalam bidang praktek bisnis dan hukum asuransi, asuransi kerugian
komersial dan asuransi pribadi, serta prinsip-prisnip asuransi harta benda dan kendaraan
bermotorserta beberapa bidang lainnya seperti pengelolaan dan pengawasan manajemen,
manajemen underwriting, reasuransi, manajemen risiko, administrasi klaim, analisis
perkembangan ekonomi, dan melaksanakan fungsi marketing.
Sertifikasi dan Kualifikasi telah disesuaikan dengan standar yang berlaku dan ketentuan yang
berlaku kebutuhan industri. Program ini dapat menjadi pilihan bagi para lulusan baik lulusan
sekolah kejuruan maupun universitas. Standar sertifikasi dan kualifikasi merupakan perpaduan
dari jenjang kualifikasi profisiensi dan kualifikasi jabatan standar industri yang kemudian secara
struktural diadaptasi ke dalam skema sertifikasi.
Persyaratan sertifikasi bagi pemohon/pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan
AhliAsuransi Kerugian yang berkaitan dengan kategori profesi ahli asuransi Kerugian di
Indonesia yang ditetapkan dengan menggunakan standar khusus AAMAI yang sama, dan
Pedoman BNSP yang diberlakukan sama bagi seluruh pemegang sertifikat LSPP AAMAI baik
yang bekerja di Indonesia maupun di luar negeri.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 6
III. JUSTIFIKASI
3.1. Amanat Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, perlu adanya
keahlian dibidang perasuransian.
3.2. Keputusan Menteri Keuangan No. 425 Tahun 2003 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan
Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi, harus mengangkat tenaga ahli
asuransi yang memiliki kualifikasi Ajun Ahli atau Ahli Manajemen Asuransi dari Asosiasi
Ahli Manajemen Asuransi Indonesia.
3.3. Keputusan Menteri Keuangan No. 426 Tahun 2003 tentang Perizinan Usaha dan
Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, harus mengangkat seorang
tenaga ahli asuransi yang memiliki kualifikasi Ajun Ahli atau Ahli Manajemen Asuransi
dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia.
IV. RUANG LINGKUP
4.1. Bidang Manajemen Asuransi Kerugian (Umum)
4.2. Lingkup Penggunaan : Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian (Umum)
V. TUJUAN
5.1. Memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Ahli Asurasi kantor pusat usaha
perasuransian dan kantor cabangnya.
5.2. Memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Ahli Asurasi seluruh Indonesia.
5.3. Membangun Sistem sertifikasi profesi profisiensi Tenaga Ahli Asuransi yang kredibel
sesuai Sistem Manajemen Nasional sertifikasi kompetensi
VI. ACUAN NORMATIF
6.1. PP No. 23 tahun 2004 tentang BNSP
6.2. PP No 31 tahun 2006 Sitem Pelatihan Kerja Nasional.
6.3. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang KKNI.
6.4. Permenakertrans No. 5 tahun 2012 tentang sistem standar kompetensi kerja nasional.
6.5. Permenakertrans No. 8 tahun 2012 tentang Tatacara penyusunan standar kompetensi kerja nasional.
6.6. Standar Kompetensi Khusus Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia 2012
VII. ORGANISASI PENGUSUL
Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 7
VIII. LINGKUP PERSYARATAN KOMPETENSI
8.1. Ajun Ahli Asuransi Kerugian
Profesi (Profession) : AJUN AHLI ASURANSI KERUGIAN.
Bidang Pekerjaan : Tenaga Ahli Asuransi Kerugian Kantor Cabang.
Pengguna Jasa : Perusahaan Perasuransian Usaha Asuransi Kerugian/
Umum
8.1.1. DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT JUDUL UNIT
K.651210.101.01 Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada
penyelenggaraan usaha asuransi
K.651210.102.01 Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha
asuransi
K.651210.103.01 Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan
usaha asuransi
K.651210.104.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini
usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat
K.651210.105.01 Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini
usaha asuransi harta benda, kepentingan keuangan dan
pribadi
K.651210.106.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini
usaha asuransi pengangkutan
K.651210.107.01 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik
underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
K.651210.108.01 Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim
dalam bisnis asuransi kerugian.
8.1.2. KETENTUAN MENEMPUH UJI PROFISIENSI.
a. Untuk mendapatkan sertifikat profesi profisiensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian peserta uji wajib menempuh dan lulus 6 (enam) unit kompetensi yaitu :
3 (tiga) unit kompatensi wajib yaitu : K.651210.101.01, K.651210.102.01 dan K.651210.103.01,
dan
3 (tiga) unit kompetensi dari 5 (lima) unit kompetensi yaitu : K.651210.104.01, K.651210.105.01, K.651210.106.01, K.651210.107.01
dan K.651210.108.01
b. Unit Kompetensi K.651210.101.01 s.d. Unit Kompetensi K.651210.103.01 wajib ditempuh dan lulus terlebih dahulu sebelum mengikuti Unit Kompetensi
berikutnya dan dapat ditempuh satu persatu tanpa berurutan.
c. Unit Kompetensi K.651210.104.01 s.d K.651210.108.01 dapat ditempuh setelah lulus Unit Kompetensi K.651210.101.01 s.d. Unit Kompetensi
K.651210.103.01 secara satu persatu atau lebih tanpa memperhatikan
urutannya.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 8
8.1.3. PERSYARATAN CALON PESERTA UJI (Pre-requisite of candidate)
a. Pendidikan: lulusan SMU/SMK/Sederajat dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun, diutamakan lulusan jenjang pendidikan DIII/S1
b. Sertifikat / Sertifikat Pelatihan: Telah dinyatakan kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat Certified General Insurance dari Asosiasi Ahli Manajemen
Asuransi Indonesia
c. Pengalaman: Bagi yang berpendidikan SMU/SMK/Sederajat, telah berpengalaman di industri perasuransian minimal 2 (dua) tahun.
d. Rekomendasi : Direkomendasikan oleh perusahaan
8.2. Ahli Asuransi Kerugian
Profesi (Profession) : AHLI ASURANSI KERUGIAN.
Bidang Pekerjaan : Tenaga Ahli Perusahaan Asuransi Kerugian (Kantor
Pusat).
Pengguna Jasa : Perusahaan Perasuransian Usaha Asuransi Kerugian
8.2.1. DAFTAR UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT JUDUL UNIT
K.651210.401.01 Melakukan pengelolaan dan pengawasan manajemen
perusahaan asuransi umum
K.651210.402.01 Mensuvervisi Manajemen Underwriting pada Perusahaan
Asuransi/Reasuransi Umum
K.652010.403.01 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian fungsi
reasuransi dalam usaha perusahaan asuransi umum.
K.651210.404.01 Mengaplikasikan sistem Manajemen Risiko dalam kaitan
dengan fungsi asuransi sebagai mekanisme pengalihan
risiko
K.651210.405.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha
asuransi rangka kapal dan penerbangan.
K.651210.406.01 Melaksanakan pengelolaan proses penanganan tehnis dan
administrasi klaim asuransi umum.
K.651210.407.01 Melakukan analisis atas perkembangan ekonomi dan
bisnis global dan meangantisipasi dampaknya terhadap
usaha perusahaan.
K.651210.408.01 Melaksanakan fungsi marketing produk dan jasa asuransi
8.2.2. KETENTUAN MENEMPUH UJI PROFISIENSI.
a. Untuk mendapatkan sertifikat profesi profisiensi Ahli Asurnsi Kerugian peserta uji wajib menempuh dan lulus 5 (lima) unit kompetensi yaitu :
3 (tiga) unit kompatensi wajib yaitu : K.651210.401.01, K.651210.402.01, K.651210.403.01.
dan
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 9
2 (dua) unit kompetensi dari 5 (lima) unit kompetensi yaitu : K.651210.404.01, K.651210.405.01, K.651210.106.01, K.651210.407.01
dan K.651210.408.01
b. Unit Kompetensi K.651210.401.01 s.d K.651210.408.01 dapat ditempuh satu persatu atau lebih tanpa memperhatikan urutannya
8.2.3. PERSYARATAN CALON PESERTA UJI (Pre-requisite of candidate)
a. Sertifikat / Sertifikat Pelatihan: Ajun Ahli Asuransi Kerugian
b. Rekomendasi : Direkomendasikan oleh perusahaan
IX. PERMOHONAN SERTIFIKASI
9.1. PERSYARATAN MENGIKUTI UJI PROFISIENSI LSPP AAMAI (Request for assessment)
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Melampirkan : a. Foto copy sertifikat sesuai persyaratan calon peserta uji masing-masing skema
sertifikasi
b. Surat Rekomendasi dari Pimpinan / Atasan langsung perusahaan tempat kerja
3. Membayar biaya pendaftaran dan uji profisiensi yang telah ditetapkan oleh Pelaksana LSPP AAMAI.
4. Membuat Pernyataan untuk memenuhi semua persyaratan Pemegang Sertifikat LSPP AAMAI.
9.2. PRA ASSESSMENT
1. Kepada calon peserta uji telah diberikan penjelasan lengkap mengenai maksud, tujuan dan tata cara uji kompetensi melalui :
a. Buku Panduan Uji Profisiensi (hard copy dan atau diunduh di situs LSPP AAMAI - lspp.aamai.or.id)
b. Surat Edaran pelaksanaan ujian.
2. Evaluator melakukan pra assessment atas calon peserta uji yang telah memenuhi semua persyaratan seperti pada butir 9.1. (FR.038/PRO1)
3. Calon peserta uji yang lulus pra assessment dapat mengikuti uji profisiensi dan yang tidak lulus diminta untuk melengkapi kekurangan kelengkapan prasyarat uji profisiensi.
9.3. UJI PROFISIENSI LSPP AAMAI (Assessment)
1. Uji Profisiensi diselenggarakan mengacu kepada Standar Khusus AAMAI yang telah diregistrasi oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasiberdasarkan Surat
Keputusan Dirjen Binalattas NOMOR KEP.203/LATTAS/XI/2012 tanggal 27
Nopember 2012tentang Registrasi Standar Khusus Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi
Indonesia.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 10
2. Uji Profisiensi diselenggarakan oleh Bidang Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi AAMAI (Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI) yang direncanakan khusus dan
sesuai dengan kalender rencana kerja LSPP AAMAI yaitu pada setiap bulan Maret dan
bulan September.
3. Uji Profisiensi menggunakan metode uji Tertulis Essay dengan jumlah soal sebanyak 14 (empat belas) soal yang terdiri dari 2 (dua) bagian
a. Bagian Pertama : Terdiri dari 8 (delapan) soal yang harus dijawab seluruhnya, dengan bobot nilai 25%.
b. Bagian Kedua : Terdiri dari 6 (enam) soal pilihan dan yang harus dijawab hanya 4 (empat), dengan bobot nilai 75%
Uji Profisiensi diselenggarakan dalam waktu maksimal 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari
penyelenggaraan
4. Uji Profisiensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI mengacu kepada Materi Uji Profisiensi untuk Praktek Asuransi (Insurance Practice), Hukum & Asransi (Law &
Insurance), Praktek Bisnis (Business Practice), asuransi kerugian komersial dan pribadi
(Commercial & Personal Insurance), serta prinsip-prisnip asuransi harta benda dan
kendaraan bermotor (Property Pecuniary&motor Insurance).
5. Uji Profisiensi Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI mengacu kepada Materi Uji Profisiensi untuk Pengelolaan dan Pengawasan Manajemen, Manajemen Underwriting
(Underwriting Management), Reasuransi (Reinsurace), Manajemen Risiko (Risk
Management), Administrasi Klaim (Claim Administration), akseptasi lini usaha
asuransi rangka kapal dan penerbangan, Analisis Perkembangan Ekonomi (Analysis of
Economic Development), dan Melaksanakan Fungsi Marketing (Implementing
Marketing Function).
6. Uji Profisiensi diselenggarakan hanya di Jakarta pada tempat uji yang telah terlebih dahulu diverifikasi oleh Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI atau kata selain Jakarta atas
permintaan dari peserta uji dengan ketentuan minimal jumlah peserta uji 40 peserta.
7. Uji Profisiensi diselenggarakan dengan pengawasan langsung dari Evaluator yang diberi tugas oleh Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI dan atau yang telah di tugaskan oleh
Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI dengan tetap dibawah koordinasi Evaluator yang
telah ditugaskan oleh Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI.
X. KETENTUAN KHUSUS PERALIHAN
10.1. Pengakuan kelulusan mata ujian AAMAI
a. LSPP AAMAI mengakui kelulusan peserta atas mata ujian yang diselenggarakan oleh AAMAI baik untuk tingkat Ajun Ahli Asuransi Indonesia maupun Ahli Asuransi
Indonesia sudah sesuai dengan Standar Ujian Sertifikasi Profesi Profisiensi LSPP
AAMAI.
b. Mata ujian yang diujikan AAMAI yang diakui sama dengan Materi Uji Sertifikasi Profesi Profisieni LSPP AAMAI adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran 1.
10.2. Pemberian sertifikat profisiensi kepada anggota AAMAI
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 11
a. Memberikan Sertifikat Profesi Profisiensi kepada Anggota AAMAI baik ditingkat Ajun Ahli Asuransi maupun Ahli Asuransi yang telah mengajukan formulir
permohonan yang dilengkapi dengan :
1. Surat Keterangan dari AAMAI sebagai anggota biasa.
2. Surat Keterangan masih aktif dalam industri perasuransian
3. Surat Keterangan dari AAMAI yang menyatakan telah memenuhi Satuan Kredit Profesi Program Pengembangan Profesional Berkelanjutan AAMAI (Program
P2B AAMAI) dan telah memperoleh gelar Qualified Insurance Practitioner
(QIP) yang telah dipertahankan dalam waktu satu tahun.
b. Bagi Anggota AAMAI yang telah memiliki Sertifikat Profesi Profisiensi dari LSPP AAMAI tunduk kepada ketentuan yang berlaku pada LSPP AAMAI.
XI. EVALUASI
11.1. LSPP AAMAI mengkaji ulang permohonan uji Profisiensi untuk menjamin bahwa :
a. LSPP AAMAI mempunyai kemampuan untuk memberikan uji Profisiensi sesuai ruang lingkup yang diajukan;
b. LSPP AAMAI menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon
seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya;
c. pemohon mempunyai pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang disyaratkan dalam skema.
11.2. LSPP AAMAI menugaskan tim evaluator untuk menguji profisiensi dari asesi berdasarkan persyaratan skema melalui metode uji tertulis, lisan, praktek, pengamatan
dan/atau portfolio.
11.3. Uji profisiensi direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti
terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon.
11.4. LSPP AAMAI menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil uji profisiensi, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti.
11.5. Standar Kompetensi
Standar yang digunakan sertifikasi kompetensi adalah standar khusus Asosiasi Ahli
Manajemen Asuransi Indonesia yang telah diregister oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
11.6. Acuan pembanding kompetensi Kerja sebagai dasar kesesuaian:
a. Standar kompetensi khusus ahli asuansi b. Undan-Undang nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian c. Batasan variabel dalam setiap unit kompetensi. d. Panduan penilaian dalam setiap unit kompetensi.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 12
XII. KEPUTUSAN SERTIFIKASI (Examination Decision)
12.1. Keputusan Sertifikasi LSPP AAMAI ditandatangani oleh Ketua Pelaksana LSPP AAMAI dan Sertifikat Profisiensi yang diterbitkan oleh LSPP AAMAI ditandatangani bersama
dengan Kepala Bidang Sertifikasi
12.2. Keputusan Sertifikasi LSPP AAMAI ditetapkan atas dasar hasil Uji Profisiensi yang dituangkan dalam Berita Acara Ujian dan ditandatangani Evaluator.
12.3. Keputusan Sertifikasi LSPP AAMAI bersifat mutlak, ketidakpuasan terhadap keputusan tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding.
XIII. PENGGUNAAN SERTIFIKAT (Use Of Certificate)
LSPP AAMAI mensyaratkan pemegang Sertifikat Profisiensi, menandatangani persetujuan
untuk:
1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang relevan;
2. Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup Sertifikasinya;
3. Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSPP AAMAI dan tidak memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat
menyesatkan atau tidak sah;
4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi Profisiensi LSPP AAMAI yang memuat acuan prosedur sertifikasi setelah dibekukan atau
dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSPP AAMAI yang
menerbitkannya,
5. Tidak menyalahgunakan Sertifikat Profisiensi LSPP AAMAI.
6. Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam publikasi, katalog, dll harus ditangani oleh LSPP AAMAI dengan tindakan perbaikan seperti penundaan atau
pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan jika perlu tindakan hukum lainnya.
XIV. SURVEILAN
14.1. Dalam rangka memastikan dan memelihara kompetensi para Pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian, maka minimal setiap tahun sekali
dilakukan surveilan terhadap seluruh Pemegang Sertifikat LSPP AAMAI.
14.2. Surveilan dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Pemeliharan Sertifikasi.
14.3. Surveilan dapat dilakukan diluar jadwal yang telah ditentukan, apabila adanya keluhan pihak ke-3 atau adanya kasus sangkaan malpraktek.
XV. PERPANJANGAN SERTIFIKAT (Re-Certification)
15.1. Perpanjangan sertifikat dilaksanakan 2 (dua) bulan sebelum masa kadaluarsa Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI dengan
memperhatikan Prosedur Perpanjangan Sertifikasi.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 13
15.2. Perpanjangan sertifikat berlaku hanya bagi pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI yang tidak kehilangan haknya dikarenakan
kasus kriminal yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
15.3. Permohonan, persyaratan dan Uji Profisiensi LSPP AAMAI untuk perpanjangan Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian mengacu kepada
Prosedur Perpanjangan Sertifikasi LSPP AAMAI.
XVI. SYARAT UMUM DAN KETENTUAN (General Term And Conditions)
16.1. Berdasarkan Akte Notaris Ny. Liliana Tanuwidjaja, SH tanggal 24 Maret 2012, LSPP AAMAI adalah Organisasi Sertifikasi yang memiliki otoritas untuk melakukan Uji
Profisiensi, dan telah dilisensi oleh BNSP berdasarkan Surat Keputusan Ketua BNSP
NOMOR KEP.402/BNSP/X/2013 tangal 8 Oktober 2013 tentang Lisensi Kepada
Lembaga Sertifikasi Profisiensi Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia.
16.2. Akreditasi/Lisensi LSPP AAMAI dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan atau lembaga independen lainnya untuk menjamin kredibilitas LSPP
AAMAI.
16.3. Untuk tujuan sertifikasi, LSPP AAMAI adalah lembaga mandiri yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk mengoperasikan sertifikasi melalui Uji Profisiensi,
dimana pengurus LSPP AAMAI tidak didominasi oleh suatu kepentingan pihak tertentu.
16.4. LSPP AAMAI menetapkan prosedur pemberian sertifikasi yang mencakup: persyaratan pengakuan, pemeliharaan, perluasan ruang lingkup, pengurangan ruang lingkup,
pembekuan dan pencabutan sertifikat. Jika diperlukan, LSPP AAMAI akan merubah,
menambah atau menghilangkan elemen persyaratan sertifikasi. Dalam hal terjadi
perubahan, LSPP AAMAI akan memberikan informasi kepada setiap pemegang
Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI dan
memberi waktu kepada pemegang sertifikat LSPP AAMAI untuk memenuhi perubahan
persyaratan.
16.5. LSPP AAMAI menerbitkan publikasi prosedur pengajuan dan sertifikasi LSPP AAMAI melalui proses Uji Profisiensi
a. Sertifikasi LSPP AAMAI untuk profesi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugianberlaku 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan tidak dapat dipindahkan pada
pihak lain.
b. Semua pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI dimasukkan dalam Direktori LSPP AAMAI
16.6. LSPP AAMAI akan melakukan surveilan kepada pemegang sertifikat LSPP AAMAI paling sedikit sekali dalam setahun. Jika diperlukanLSPP AAMAI dapat melakukan
perubahan jadwal pelaksanaan surveilan.
16.7. Jika persyaratan masa berlaku sertifikasi LSPP AAMAI berakhir dan pemegang sertifikat LSPP AAMAI mempunyai keinginan untuk memperpanjang sertifikasi LSPP AAMAI,
maka pemegang sertifikat LSPP AAMAI harus mendaftarkan kembali minimnal 2 bulan
sebelum masa berlakunya sertifikasi LSPP AAMAI. LSPP AAMAI akan
menginformasikan kepada pemegang sertifikat LSPP AAMAI tentang kewajiban
mengajukan perpanjangan sertifikasi LSPP AAMAI paling lambat 3 bulan sebelum
masa berlaku sertifikasi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian habis.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 14
16.8. Pencabutan sertifikat, jika :
a. Pelanggaran terhadap persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI. b. Gagal memenuhi persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI untuk profesi Ajun Ahli
atau Ahli Asuransi Kerugian
16.9. LSPP AAMAI dapat mencabut sertifikasinya, jika pemegang sertifikat LSPP AAMAI tidak mampu memenuhi persyaratan lagi.
16.10. Pemegang sertifikat LSPP AAMAI yang dicabut tidak mempunyai hak untuk menggunakan gelar atau sebutan LSPP AAMAI dan mempublikasikan atau iklan yang
menyatakan masih dalam status sertifikasi pemegang sertifikat yang dicabut
sertifikasinya harus mengembalikan sertifikat kepada LSPP AAMAI.
16.11. Semua informasi yang didapat dari LSPP AAMAI, selama proses persyaratan pengakuan, pemeliharaan, pencabutan sertifikasi akan diperlakukan secara rahasia kepada pemegang
Sertifikat ProfisiensiAjun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian.
XVII. HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT LSPP AAMAI
PEMEGANG SERTIFIKAT LSPP AAMAIBERHAK untuk:
1. Keluhan, komplain, dan permintaan penyelesaian perselisihan kepada LSPP AAMAI.
2. Mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan sertifikasi ProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian.
3. Mendapatkan penjelasan ketika LSPP AAMAImemerlukan informasi tambahan tentang program-program sertifikasiProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian.
KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT LSPP AAMAI :
1. Pemegang sertifikat ProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian harus: a. Menandatangani Surat Persetujuan Peserta Uji Profisiensi LSPP AAMAI b. Mematuhi semua persyaratan sertifikasi ProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi
Kerugian dari LSPP AAMAI serta Pedoman-pedoman LSPP AAMAI.
c. Memberikan pelayanan kepada klien berdasarkan persyaratan LSPP AAMAI, aturan dan kriteria sertifikasi, pemeliharaan serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi.
d. Tidak memberikan keterangan tentang sertifikasi ProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian dan sertifikasi yang melibatkan LSPP AAMAIdengan memberikan
interpretasi yang salah tentang LSPP AAMAI.
2. Pemegang sertifikat ProfisiensiAjun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian harus memberikan pelayanan yang sesuai dan kerjasama yang memungkinkan LSPP AAMAI dapat memonitor
kegiatan yang sesuai dengan standar, regulasi dan Pedoman LSPP AAMAI yang mencakup :
a. Mengijinkan LSPP AAMAI dan evaluator untuk melakukan assessmen, surveilan, verifikasi terhadap aktivitas pemegang sertifikat ProfisiensiAjun Ahli dan Ahli
Asuransi Kerugian.
b. Membantu LSPP AAMAI atau personilnya dalam melakukan investigasi dan penyelesaian keluhan pelanggan yang diajukan pihak ketiga tentang kegiatan pemegang
sertifikat ProfisiensiAjun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian.
3. Jika diminta oleh LSPP AAMAI, pemegang sertifikat ProfisiensiAjun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian harus memberikan rekaman keluhan, sanggahan, dan perselisihan serta
tindakan koreksinya.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 15
XVIII. SERTIFIKAT LSPP AAMAI
Sertifikat yang diterbitkan dari LSPP AAMAI;
1. Berlaku selama 3 tahun.
2. Dapat dicabut jika LSPP AAMAI berkesimpulan bahwa pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian gagal untuk memenuhi persyaratan.
3. Setelah dinyatakan dicabut, sertifikat kompetensi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian harus dikembalikan kepada LSPP AAMAIatau masa berlakunya sertifikat telah habis.
XIX. KELUHAN, PERSELISIHAN DAN KEBERATAN
19.1. LSPP AAMAI memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua keluhan dan perselisihan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan sertifikasi.
Pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian dapat
mengajukan banding secara tertulis yang menyanggah keputusan tidak lebih dari 1 bulan
dari tanggal keputusan yang dibuat LSPP AAMAI. Setelah menerima keberatan secara
tertulis, LSPP AAMAI membentuk komite yang membantu menyelesaikan dan menjaga
rekaman keluhan keberatan dan perselisihan serta tindakan koreksi.
19.2. Pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI harus memberkan rekaman dari keluhan, keberatan dan perselisihan serta tindakan
koreksinya bila diperlukan dapat menyampaikan keluhan, sanggahan, dan perselisihan
serta tindakan koreksinya.
XX. PERUBAHAN
20.1. Pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian akan diberi informasi jika terjadi perubahan persyaratan dan akan diberikan waktu yang cukup untuk
melakukan perubahan. LSPP AAMAI akan memberitahukan perubahannya kepada
pemegang sertifikat LSPP AAMAI jika sudah selesai.
20.2. Setiap pemberitahuan kepada pemegang sertifikat LSPP AAMAI untuk profesi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugiandalam kaitannya dengan perubahan, dapat dilakukan
melalui pengiriman, fax dan email.
20.3. Perubahan yang signifikan dari sertifikasi Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian mencakup:
a. Perubahan penandatangan sertifikat. b. Perubahan alamat, kepemilikan, status legal. c. Perubahan kebijakan dan prosedur.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 16
PROSEDUR
PEMELIHARAAN, PERPANJANGAN, PENUNDAAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT PROFISIENSI
I. PEMELIHARAAN SERTIFIKAT (SURVEILAN)
Pemegang sertifikat LSPP AAMAI senantiasa harus selalu memelihara sertifikat profisiensinya
agar dapat dipastikan dan terpeliharanya kompetensi para Pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun
Ahli dan Ahli Asuransi Jiwa. Untuk dapat terpeliharanya pemegang sertifikat, setiap pemegang
sertifikasi profisiensi harus mengisi formulir update data dan mengirimkannya ke Sekretariat
LSPP AAMAI. Pengisian formulir update data harus dikirimkan oleh setiap pemegang sertifikat
pada bulan Desember kepada LSPP AAMAI atau dilakukan diluar jadwal tersebut, apabila
diminta oleh LSPP AAMAI bila adanya keluhan pihak ke-3 atau adanya kasus sangkaan
malpraktek.
Formulir update data ada dalam lampiran Buku Panduan ini dan bisa diminta ke Sekretariat
LSPP AAMAI atau di diunduh di website LSPP AAMAI lspp.aamai.or.id.
II. PERPANJANGAN SERTIFIKAT
Jika persyaratan masa berlaku sertifikasi LSPP AAMAI berakhir dan pemegang sertifikat LSPP
AAMAI mempunyai keinginan untuk memperpanjang sertifikasi LSPP AAMAI, maka
pemegang sertifikat LSPP AAMAI harus mendaftarkan kembali minimnal 2 bulan sebelum masa
berlakunya sertifikasi LSPP AAMAI. LSPP AAMAI akan menginformasikan kepada pemegang
sertifikat LSPP AAMAI tentang kewajiban mengajukan perpanjangan sertifikasi LSPP AAMAI
paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku sertifikasi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi
Kerugian habis.
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan Proses Perpanjangan Sertifikasi sesuai dengan
persyaratan PBNSP 213 serta memelihara dan melakukan pembinaan terhadap para
pemegang sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi yang telah lulus ujian profisiensi dari
LSPP-AAMAI.
P2B diperlukan karena :
Diakui bahwa untuk hampir semua profesi, keberhasilan dalam mendapatkan kualifikasi
profesional bukanlah sebagai akhir proses belajar. Keberhasilan seperti itu justru harus
dipandang sebagai suatu tahapan baru pengembangan profesional yang berlangsung terus
selama pemegang kualifikasi profesional itu bekerja aktif dalam menjalankan profesinya.
Bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tentang perasuransian terbukti telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat seiring dengan semakin tumbuhnya kebutuhan manusia terhadap
jasa asuransi. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut mutlak harus diikuti secara terus
menerus oleh para profesional dibidang perasuransian
Dengan melakukan pencatatan secara baik atas kegiatan-kegiatan itu akan diketahui apakah
yang bersangkutan sudah atau belum memenuhi kebutuhannya sendiri atau kebutuhan
perusahaan dimana dia bekerja
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 17
2. Definisi
Pengembangan Profesional Berkelanjutan (P2B) adalah peningkatan pengetahuan,
pengalaman dan keahlian secara terencana dan pengembangan kualitas pribadi yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas profesional dan teknis selama masa bekerja.
Definisi P2B secara luas ini telah dipilih karena yang menyandang sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli asuransi terdiri dari para spesialis yang membutuhkan pengembangan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya
Pengembangan profesional ini meliputi pemutakhiran pengetahuan tehnis, pengembangan
manajemen dan segi-segi lainnya
3. Proses Prosedur :
Setiap pemegang sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi yang telah lulus ujian profisiensi dari LSPP-AAMAI diwajibkan memutakhirkan pengetahuannya baik melalui
kursus, seminar, pendidikan akademik, atau kegiatan lain yang dinilai memadai oleh Tim
Penilai, dan dihitung berdasarkan jumlah Satuan Kredit Profesi (SKP).
SKP tersebut dihitung setiap 3 (tiga) tahun dan dibuktikan dengan Sertifikat/Ijazah/ Surat Keterangan lain yang sah.
Kegiatan yang dapat diberikan nilai SKP adalah semua kegiatan, baik akademis maupun non-akademis, yang relevan dengan ilmu pengetahuan dalam bidang perasuransian serta
syarat-syarat administratif dan kewajiban finansial anggota AAMAI.
Anggota diwajibkan untuk mengumpulkan SKP :
Ajun Ahli Asuransi : minimal 100 SKP Ahli Asuransi : minimal 150 SKP
Evaluasi terhadap prestasi pencapaian SKP tersebut akan dilakukan oleh LSPP AAMAI setiap 3 (tiga) tahun sekali.
Pengajuan program P2B :
Pemegang sertifikat mengajukan permohonan kepada LSPP AAMAI dengan mengisi formulir dengan menyertakan 2 (dua) lembar copy Sertifikat/ Penghargaan/
ijazah/Surat keterangan yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah mengikuti
kegiatan program P2B
Berkas pengajuan permohonan tersebut akan dinilai oleh Tim Penilai, kemudian kepada pemohon akan diberikan jawaban oleh LSPP AAMAI yang disertai dengan
Sertifikat yang baru
Atau secara on line melalui website LSPP AAMAI, lspp.amai.or.id
Rincian Satuan Kredit Profesi (SKP) :
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 18
(DOK-012/PRO10)
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROFESIENSI
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
(LSPP AAMAI)
SATUAN KREDIT PROFESI (SKP)
PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
(PROGRAM P2B)
NO AKTIVITAS DIBIDANG PERASURANSIAN BOBOT
DALAM
NEGERI
LUAR
NEGERI
I PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1 Seminar/Conference/Lokakarya/Talk Show
a. Peserta 10 15
b. Moderator 15 20
c. Nara Sumber / Pembicara 30 40
2 Workshop / Pelatihan / Kursus :
a. Peserta 15 25
b. Pengajar / Pembicara / Fasilitator 25 35
3 Karya Tulis di Bidang Perasuransian
a. Populer (Minimal 9000 karakter) 10 15
b. Jurnal Ilmiah (Minimal 12000 karekter) 20 25
c. Buku (asli dan minimal 100 halaman) 120 150
4 Tenaga Pengajar / Dosen per semester / mata kuliah 20 30
5 Ketua / Anggota Tim Penelitian 30 40
6 Ketua / Anggota Tim Kerja / Ad Hoc / Task force 20 30
7 Penyusunan Resume Buku-Buku Text (Bacaan) 15 25
II KEGIATAN NON EDUKATIF :
1 Peran aktif dalam kepengurusan AAMAI 20 20
2
Peran Aktif dalam Kepengurusan Organisasi Profesi atau Asosiasi
Perasuransian selain AAMAI 15 15
III KEGIATAN LAINNYA
1 Aktivitas, baik akademis maupun non-akademis yang relevan
dengan ilmu pengetahuan dalam bidang perasuransian Ditetapkan oleh TIM
IV ADMINISTRATIF DAN FINANSIAL
1 Melengkapi seluruh persyaratan administrative 10 10
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 19
(FR.023/PRO10)
Lembaga Sertifikasi Profesi Profesiensi
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
(LSPP AAMAI)
FORMULIR ISIAN PROGRAM P2B
A. N a m a : _______________________________________________________________
Nomor Sertifikat LSPP AAMAI : _______________________________________________________________
Tempat, Tanggal Lahir : _______________________________________________________________
Alamat Rumah : _______________________________________________________________
Perusahaan : _______________________________________________________________
Alamat Kantor : _______________________________________________________________
Tel, HP, E-mail : _______________________________________________________________
B. Pendidikan Terakhir : _______________________________________________________________ (lulus berijazah)
C. Lulus Ujian Sertifikasi AAAI : Tahun, __________
Lulus Ujian Sertifikasi AAI : Tahun, __________
D. Program Pengembangan yang diikuti selama tahun : __________
NO PROGRAM PENGEMBANGAN YANG DIIKUTI JML SKP JML.
DN LN
1 Anggota Aktif AAMAI 10 -
2 Aktif di LSPP AAMAI dan/atau Kepengurusan AAMAI 20 -
3 Aktif di Kepengurusan Asosiasi Perasuransian 15 -
4 Peserta Seminar/Conference/Lokakarya/Talk Show 10 15
5 Moderator Seminar/Conference/Lokakarya/Talk Show 15 20
6 Pembicara Seminar/Conference/Lokakarya/Talk Show 30 40
7 Workshop / Pelatihan / Kursus : 25 35
8 Peserta Workshop / Pelatihan / Kursus 15 25
9 Pengajar / Fasilitator Workshop / Pelatihan / Kursus 25 35
10 Karya Tulis Populer (Minimal 9000 karakter) 10 15
11 Karya Tulis Jurnal Ilmiah (Minimal 12000 karekter) 20 25
12 Karya Tulis Buku (asli dan minimal 100 halaman) 120 150
13 Tenaga Pengajar / Dosen per semester / mata kuliah 20 30
14 Ketua / Anggota Tim Penelitian 30 40
15 Ketua / Anggota Tim Kerja / Ad Hoc / Task force 20 30
16 Penyusunan Resume Buku-Buku Text (Bacaan) 15 25
17 Aktivitas, baik akademis maupun non-akademis yang relevan
dengan ilmu pengetahuan dalam bidang perasuransian
Ditetapkan
oleh TIM
18
TOTAL
Bukti-bukti kegiatan tersebut pada hurup D sudah kami kirimkan berupa soft copy (Scan) ke alamat e-mail
[email protected] atau [email protected]
_________________, _________________
_________________________
Tandatangan
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 20
III. PENUNDAAN SERTIFIKAT
Bagi pemegang setifikat profisiensi LSPP AAMAI yang masa berlakunya sudah habis dan belum
memenuhi syarat untuk perpanjangan sertifikat sesuai prosedur yang telah ditetapkan, maka
sertifikatnya tidak bisa dipergunkan lagi dan ditunda sampai terpenuhinya syarat untuk
perpanjangan sertifikat.
IV. PENCABUTAN SETIFIKAT
1. Apabila LSPP AAMAI menerima laporan penyalahgunaan dan penyimpangan dalam penggunaan sertifikat oleh pemegang/pemilik sertifikat, dan laporan telah ditindak lanjuti
oleh LSPP AAMAI dengan mengkaji laporan dan dokumen tersebut dengan mengadakan
sidang pleno untuk memutuskan apakah yang bersangkutan terbukti :
a. Melakukan pelanggaran terhadap persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI. b. Gagal memenuhi persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI untuk Sertifikasi Ajun Ahli atau
Ahli Asuransi Kerugian
Maka LSPP AAMAI akan mencabut sertifikatnya.
2. Pemegang sertifikat LSPP AAMAI yang sertifikatnya dicabut tidak mempunyai hak untuk menggunakan sertifikat atau sebutan LSPP AAMAI dan mempublikasikan atau iklan yang
menyatakan masih dalam status pemegang sertifikat
3. Pemegang sertifikat LSPP AAMAI yang dicabut sertifikatnya harus mengembalikan sertifikatnya kepada LSPP AAMAI
4. Semua informasi yang didapat dari LSPP AAMAI, selama proses pencabutan sertifikasi akan diperlakukan secara rahasia kepada pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan
Ahli Asuransi Kerugian.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 21
PENDAFTARAN
UJIAN SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI
LSPP AAMAI
I. PENDAFTARAN DAN PEMBATALAN UJIAN
1. Pendaftaran ujian ditujukan langsung kepada :
Sekretariat LSPP AAMAI
Rukan Sentra Pemuda Kav. 8
Jl. Pemuda No. 61
Jakarta 13220
dengan cara mengisi formulir pendaftaran seperti contoh terlampir yang dapat diperoleh di
Sekretariat LSPP AAMAI atau instansi lain yang ditunjuk LSPP AAMAI atau diunduh di
website LSPP AAMAI lspp.aamai.or.id serta melampirkan pasfoto 6 (enam) bulan terakhir
ukuran 3X4 dan 4X6 masing-masing 2 lembar.
2. Pembatalan / Penundaan Ujian
Apabila Peserta uji tidak hadir dalam ujian tanpa pemberitahuan, maka Peserta uji tersebut
dianggap membatalkan keikutsertaannya dalam ujian dan biaya ujiannya tidak dapat
dikembalikan.
Penundaaan keikut-sertaan dalam ujian yang dapat disetujui oleh LSPP AAMAI yaitu yang
diajukan selambat-lambatnya satu minggu sebelum ujian dilaksanakan dan hanya berlaku
untuk satu kali penundaan ujian periode berikutnya.
II. BIAYA PENDAFTARAN DAN UJIAN.
1. Biaya Pendaftaran dan biaya ujian ditetapkan sesuai dengan ketentuan Pelaksana LSPP AAMAI.
2. Biaya Pendaftaran dan Biaya Ujian dapat dibayarkan langsung ke Sekretariat AAMAI atau ditransfer ke rekening atas nama Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia, No.
006.008800.8283 pada Bank Mandiri Cabang Matraman, atau No. 342.302375-5 pada Bank
Central Asia Cabang Matraman, Jl. Matraman Raya Jakarta Timur.
III. JADWAL DAN PENYELENGGARAAN UJIAN.
1. Ujian diselenggarakan pada bulan Maret untuk Semester I dan bulan September untuk Semester II setiap tahun, yang waktunya akan diumumkan terlebih dahulu dengan jadwal
sebagai berikut.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 22
Hari Bulan Unit kompetensi Jam
Senin
Maret /
September
K.651210.101.01, K.651210.401.01 &
K.651210.406.01
K.651210.104.01, K.651210.107.01 &
K.651210.404.01
09.00 12.00
14.00 17.00
Selasa
Maret /
September
K.651210.102.01, K.651210.108.01 &
K.651210.402.01
K.651210.105.01, K.651210.405.01 &
K.651210.407.01
09.00 12.00
14.00 17.00
Rabu
Maret /
September
K.651210.103.01, K.651210.106.01,
K.651210.403.01 & K.651210.408.01
09.0 12.00
2. Tempat ujian hanya diselenggarakan di Jakarta tetapi apabila peserta uji menginginkan untuk diselenggrakan ujian di kota masing-masing dapat mengajukan kepada LSPP
AAMAI dengan syarat minimal 40 (empat puluh) orang peserta uji atau satu dan lain hal
disesuaikan dengan jumlah peserta uji dan pertimbangan LSPP AAMAI yang sewaktu-
waktu dapat ditinjau kembali.
3. Ujian Sertifikasi Profesi Profisiensi LSPP AAMAI ini diawasi oleh Evaluator atau petugas yang ditunjuk oleh Evaluator.
Para Peserta uji wajib mentaati Tata Tertib Ujian dan pelanggaran atas Tata Tertib Ujian
dapat dikenakan sanksi seperti diatur dalam Tata Tertib Ujian.
IV. METODA UJIAN
1. Seluruh unit kompetensi Asuransi Kerugian menggunakan metode uji Tertulis Essay dengan jumlah soal sebanyak 14 (empat belas) soal yang terdiri dari 2 (dua) bagian
Bagian Pertama : Terdiri dari 8 (delapan) soal yang harus dijawab seluruhnya, dengan bobot nilai 25%.
Bagian Kedua : Terdiri dari 6 (enam) soal pilihan yang harus dijawab hanya 4 (empat), dengan bobot nilai 75%
2. Uji Profisiensi untuk setiap unit kompetensi diselenggarakan dalam waktu maksimal 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari penyelenggaraan.
3. Nilai ujian dinyatakan sebagai berikut :
i. LM (lulus Memuaskan) = Lulus dengan nilai lulus 75 atau lebih ii. L (Lulus) = Lulus dengan nilai lulus 55 iii. TL (Tidak Lulus) = Gagal dengan nilai dibawah 55
4. Hasil ujian akan diberitahukan melalui perusahaan masing-masing jika mereka diutus oleh perusahaan, atau secara langsung bagi peserta uji perorangan dan di website LSPP AAMAI
lspp.aamai.or.id.
5. Keputusan LSPP AAMAI mengenai hasil ujian adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 23
V. KETENTUAN MENEMPUH UJIAN.
AJUN AHLI ASURANSI KERUGIAN
6. Untuk mendapatkan sertifikat profesi profisiensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian peserta uji wajib menempuh dan lulus 6 (enam) unit kompetensi yaitu :
3 (tiga) unit kompatensi wajib yaitu : K.651210.101.01, K.651210.102.01 dan K.651210.103.01,
dan
3 (tiga) unit kompetensi dari 5 (lima) unit kompetensi yaitu : K.651210.104.01, K.651210.105.01, K.651210.106.01, K.651210.107.01 dan K.651210.108.01
7. Unit Kompetensi K.651210.101.01 s.d. Unit Kompetensi K.651210.103.01 wajib ditempuh dan lulus terlebih dahulu sebelum mengikuti Unit Kompetensi berikutnya dan dapat
ditempuh satu persatu tanpa berurutan.
8. Unit Kompetensi K.651210.104.01 s.d K.651210.108.01 dapat ditempuh setelah lulus Unit Kompetensi K.651210.101.01 s.d. Unit Kompetensi K.651210.103.01 secara satu persatu
atau lebih tanpa memperhatikan urutannya.
AHLI ASURANSI KERUGIAN
1. Untuk mendapatkan sertifikat profesi profisiensi Ahli Asurnsi Kerugian peserta uji wajib menempuh dan lulus 5 (lima) unit kompetensi yaitu :
3 (tiga) unit kompatensi wajib yaitu : K.651210.401.01, K.651210.402.01, K.651210.403.01.
dan
2 (dua) unit kompetensi dari 5 (lima) unit kompetensi yaitu : K.651210.404.01, K.651210.405.01, K.651210.106.01, K.651210.407.01 dan K.651210.408.01
2. Unit Kompetensi K.651210.401.01 s.d K.651210.408.01 dapat ditempuh satu persatu atau lebih tanpa memperhatikan urutannya
VI. KEBERATAN ATAS HASIL UJIAN
Peserta uji yang merasa tidak puas dengan hasil ujian, dapat mengajukan keberatan kepada
Evaluator untuk dilakukan pemeriksaan ulang dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pengajuan keberatan atas hasil ujian hanya berlaku bagi penyelenggaraan ujian yang baru saja diselenggarakan dan tidak berlaku begi penyelenggaraan-penyelenggaraan ujian
sebelumnya.
2. Peserta yang bersangkutan mengajukan permohonan secara tertulis untuk pemeriksaan ulang kepada Evaluator/Sekretariat AAMAI, serta membayar uang pemeriksaan ulang yang
besarnya ditetapkan oleh Pelaksana LSPP AAMAI.
3. Pengajuan keberatan harus disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman hasil ujian.
4. Evaluator akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil ujian bagi peserta uji yang bersangkutan apabila nilai yang diperoleh oleh peserta uji tidak lebih kecil dari 50.
5. Hasil pemeriksaan ulang tersebut akan disampaikan kepada peserta uji secara tertulis oleh LSPP AAMAI dan bersifat final.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 24
6. Keluhan atau permintaan peserta uji yang tidak dapat dilayani adalah :
i. Permintaan copy lembar jawaban yang telah diberi nilai. ii. Permintaan ujian susulan dan atau ulangan. iii. Keluhan berkaitan dengan substansi soal ujian. iv. Peninjauan ulang atas penolakan Evaluator terhadap permintaan pembebasan unit
kompetensi.
v. Hilangnya kredit yang telah diperoleh akibat terjadinya perubahan Standar Khusus atau diberlakukannya suatu ketentuan baru oleh Evaluator.
VII. PENGKUAN MATA UJIAN YANG TELAH LULUS DARI AAMAI
LSPP AAMAI memberikan pengakuan kesetaraan kepada peserta uji atas mata ujian yang telah
lulus pada ujian yang diselenggarakan oleh AAMAI sesuai dengan SK Pelaksana LSPP AAMAI
No. LSPP-AAMAI/SKep-001/XI/2013 Tanggal 22 Nopember 2013 tentang Pengakuan Mata
Ujian Yang Telah Lulus Dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia.
VIII. PEDOMAN CARA MENJAWAB SOAL UJIAN
a. Bacalah dengan baik semua instruksi yang tertulis dalam lembar soal dan cover depan buku jawaban.
b. Pastikan semua pertanyaan Bagian I dijawab dan pilih 4 (empat) dari 6 (enam) pertanyaan Bagian II.
c. Apabila pertanyaan Bagian II dijawab lebih dari 4 (empat) soal, maka yang akan dinilai hanyalah jawaban dengan urutan pengerjaan 1 (satu) sampai 4 (empat) tanpa
memperhatikan nomor urut soal.
d. Bacalah semua soal dengan baik dan kerjakan lebih dahulu soal-soal yang paling dikuasai.
e. Untuk menghemat waktu, tidak perlu menulis kembali soal pada buku jawaban.
f. Apabila jawaban yang telah ditulis dianggap salah, jawaban tersebut harus dicoret silang.
g. Jawaban harus ditulis dengan tinta hitam / biru dan dilarang menulis nama, tanda tangan, kode, tulisan/komentar-komentar yang tidak relevan dengan jawaban atau pewarnaan
dalam buku jawaban.
h. Tulisan harus jelas dan mudah dibaca.
i. Jawaban harus straight forward, tidak berbelit-belit. Jawaban yang berbeli-belit (padding) dapat mengurangi nilai atau tidak mendapatkan nilai tambah karena score maksimal
masing-masing pertanyaan telah ditetapkan.
Contoh:
Pertanyaan pada Bagian I yang dimulai dengan intruksi Uraikan atau Sebutkan hanya mengharapkan jawaban cukup sederhana, sehingga tidak akan mendapat nilai tambah
sekalipun dijawab secara sangat komprehensip. Nilai maksimum untuk masing-masing soal
Bagian I adalah 1/8 x 25% dari full mark.
j. Jawaban yang keluar dari konteks pertanyaan sama sekali tidak mendapatkan nilai.
k. Jawaban terhadap soal dengan perhitungan harus dibuat secara rinci dan sistematis atau dengan urutan yang mudah diikuti. Metode perhitungan yang betul akan mendapatkan nilai
disamping hasil akhir perhitungan.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 25
l. Jawaban yang dilengkapi dengan contoh yang relevan akan mendapatkan nilai tambah, tapi sebaliknya penggunaan contoh yang salah dapat mengurangi nilai.
m. Pertanyaan yang dimulai dengan kata Sebutkan cukup dijawab dengan dengan memberikan daftar substansi jawaban, tidak perlu dilengkapi dengan uraian, penjelasan
atau contoh.
n. Pertanyaan yang dimulai dengan kata Uraikan cukup dijawab dengan memberikan definisi atau pengertian umum, bisa dilengkapi dengan contoh sederhana.
o. Pertanyaan yang dimulai dengan kataJelaskan harus dijawab secara komprehensif yaitu mencakup tetapi tidak terbatas pada konsep dasar dari substansi pertanyaan, aplikasinya
dalam praktek serta modifikasi yang mungkin diterapkan terhadap konsep tersebut.
Pemberian contoh yang relevan juga akan menambah nilai.
p. Pertanyaan yang dimulai dengan kata Diskusikan harus dijawab secara komprehensif sebagaimana dengan pertanyaan yang dimulai dengan kata Jelaskan tetapi juga diharapkan adanya pendapat dan analisa dari peserta uji. Penggunaan contoh akan
menambah nilai.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 26
PENUTUP. Demikian Buku Panduan Ujian 2014 ini dapat dijadikan salah satu acuan yang benar untuk menilai
jabatan/Sertifikasi seorang pemegang sertifikasi Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Jiwa yang
berlaku universal, karena telah di pahaminya unsur dan sub unsur substansi Sertifikasi Ajun Ahli
Asuransi Jiwa dan Ahli Asuransi Jiwa, dan Buku Panduan ini mulai berlaku untuk penyelenggaraan
ujian bulan Maret 2014, tanpa masa transisi, sampai dinyatakan ada perubahan lebih lanjut
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 27
URAIAN UNIT KOMPETENSI
SERTIFIKASI AJUN AHLI ASURANSI KERUGIAN
SESUAI STANDAR KHUSUS
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 28
KODE UNIT
: K.651210.101.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi
DESKRIPSI
UNIT
: Unit ini berhubungan dengan pengelolaan prinsip-prinsip dasar asuransi dan
prinsip-prinsip hukum berkaitan dengan perjanjian asuransi dan peran serta
tanggung jawab underwriter terkait dengan operasional perusahaan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01. Mengidentifikasi konsep
struktur asuransi dan
karakteristik manajemen
risiko
1.1. Tujuan dan kebutuhan dasar asuransi serta manfaatnya diterapkan.
1.2. Konsep, fungsi dan karakteristik proses manajemen risiko dapat diuraikan.
1.3. Peril dan hazard serta hubungan frequency dan severity dalam kontrak asuransi dapat dideteksi.
1.4. Struktur pasar asuransi, layanan perantara dan kanal distribusi pasar asuransi diiddentifikasi sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
02. Melaksanakan prinsip-
prinsip asuransi dan
prosedur underwiriting
2. 1. Prinsip-prinsip dasar asuransi yang terkait dengan perjajian asuransi diterapkan dengan benar.
2. 2. Physical hazard dan moral hazard serta konsekwensi non disclosure dalam industri asuransi diidentifikasi.
2. 3. Aspek hukum dari prosedur penerbitan cover note, polis dan sertifikat asuransi diketahui.
2. 4. Prosedur yang berkaitan dengan prinsip underwriting dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
03. Menerapkan prinsip-prinsip
dan praktek underwriting
dalam penetapan premi
3. 1. Sumber, ketersediaan serta jenis data dan informasi yang diperlukan dalam proses underwriting diidentifikasi.
3. 2. Sifat risiko dan loss ratio klaim terhadap premium dipahami.
3. 3. Konsep perbedaan tahun underwriting, tahun polis, tahun pembukuan dan tahun kalender diterapkan.
3. 4. Prinsip underwriting dalam penetapan premi asuransi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
BATASAN VARIABEL
1 Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ajun Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel
pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2 Menerapkan prinsip-prinsip dasar asuransi, termasuk prinsip-prinsip hukum yang berkaitan dengan perjanjian asuransi.
3 Mengimplementasikan peran underwriting termasuk identifikasi, pengkajian dan akseptasi risiko, penetapan premi dan faktor-faktor finansial terkait
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 29
4 Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang
dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
5 Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1. Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan
metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2. Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi yang meliputi cakupan pengetahuan dan
keterampilan yang diujikan menggunakan metode simulasi sesuai dengan konsep dasar dan
penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3. Pengetahuan yang diperlukan: 3.1. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dasar asuransi dan doktrin asuransi yang
digunakan dalam asuransi kerugian.
3.2. Kemampuan memahami proses dan prosedur underwriting dalam konteks asuransi kerugian
4. Ketrampilan yang diperlukan: 1.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visi-
misi perusahaan yang dikelolanya.
4.1. Kemampuan menyusun polis asuransi dan menerapkan prinsip-prinsip dan praktik penetapan premi
5. Aspek kritis
Kemampuan menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada perusahaan asuransi kerugian
6. Referensi
a. Study text IF1 : Insurance, Legal and Regulatory The Chartered Insurance Institute b. Study text IF3 : Insurance Underwriting Process The Chartered Insurance Institute c. Undang-Undang No.2 tahun 1992 dan Peraturan-peraturan Pelaksananya d. Naskah polis-polis standar asuransi Indonesia terbitan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
Bacaan Tambahan :
1. Jurnal AAMAI 2. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan asuransi di Indonesia yang
berhubungan dengan praktek asuransi
Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-
sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari
sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 30
KODE UNIT
: K.651210.102.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungandengankemampuan untuk mengimplemen-tasikan
sistem hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi dan
penyelenggaraan usaha asuransi.
ELEMENKOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menerapkan aspek
hukum dan perjanjian /
kontrak
1.1. Pengertian, klasifikasi hukum perdata dan pidana, serta
sumbernya diaplikasikan.
1.2. Asas hukum perjanjian Indonesia, pengertian perjanjian/
kontrak, jenis-jenis perjanjian dipahami.
1.3. Syarat-syarat sahnya perjanjian/kontrak dan berbagai faktor
yang mempengaruhinya dapat diklasifikasikan.
1.4. Asas personal dari perjanjian/kontrak diidentifikasi.
1.5. Pengalihan (assignment) hak dan kewajiban yang timbul dari
perjanjian/ kontrak dan perjanjian asuransi diterapkan sesuai
dengan regulasi yang berlaku.
02 Mengidentifikasi
sistimkeagenan dan
perjajian asuransi
2.1. Konsep, tujuan dan hakekat hubungan principal, agen, serta
pihak ketiga dapat diaplikasikan.
2.2. Perumusan prosedur, tanggung jawab dan wewenang agen
dapat diklasifikasikan.
2.3. Prinsip dan konsep yang mengatur terbentuknya perjanjian
asuransi dapat diidentifikasikan.
2.4. Konsep dan faktor yang berpengaruh dalam perjanjian
asuransi dapat diterapkan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
03 Menerapkan konsep
dasar penyelenggaran
usaha asuransi sesuai
dengan regulasi
pemerintah
3.1. Konsep penyelenggaraan dan jenis serta bidang usaha
perasuransian dapat diklasifikasikan.
3.2. Penutupan obyek asuransi dan bentuk hukum usaha
perasuransian, kepemilikan dan permodalan diaplikasikan.
3.3. Perijinan, persyaratan pendirian, ketentuan tenaga ahli
diidentifikasi
3.4. Prinsip mengenal nasabah (know your customer) dapat
diterapkan sesesuai ketentuan yang berlaku.
BATASAN VARIABLE
1. Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ajun Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel
pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2. Mengaplikasikan pengetahuandan pemahaman hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi dan penyelenggaraan usaha asuransi baik menurut hukum Indonesia maupun hukum Inggris
yang sering dipakai sebagai dasar maupun acuan dalam bisnis asuransi.
3. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang
dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 31
4. Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1. Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan
metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2. Konteks Penilaian Unit ini berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis. Penilaian dititik beratkan pada
penguasaan konsep dasar dan penerapannya dalam praktek yang berlaku secara umum.
3. Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada
Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi
4. Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami sistim hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi 4.2. Kemampuan memahami aturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan usaha
asuransi di Indonesia
5. Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visi-
misi perusahaan.
5.2. Kemampuan menerapkan sistem hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi dalam penyelenggaraan usaha asuransi
6 Aspek kritis Kemampuan mengimplementasikan sistem hukum pada operasional perusahaan asuransi
kerugian.
7. Referensi
a. Study text P05: Insurance Law - The Chartered Insurance Institute. b. Pokok-Pokok Hukum Perdata : Prof. Subekti, SH (Bab VIII, Bab IX, Bab X). c. Hukum Perjanjian : Prof. Subekti, SH (Bab I s/d Bab XII) d. Kitab Undang-Undang Huk um Dagang (KUHD) (Bab IX), e. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Buku Ketiga (Bab I, II, III, IV, VIII, XVI) f. Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian g. Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian h. Peraturan Pemerintah No.63/1999 ; 39/2008 dan 81/2008 ( khusus ketentuan tentang batas
kepemilikan pihak asing dan permodalan usaha perasuransian)
i. Peraturan/Keputusan Menteri Keuangan Dalam Perasuransian sebagai pelaksanaan Undang-Undang No.2/1992
Bacaan Tambahan
1. Pengantar Tata Hukum Indonesia : Hartono Hadisaputro, SH (Bab II, Bab III butir 2,3,
Bab IV)
2. Hukum Pertanggungan : Prof. Emmy Pangaribuan, SH (Bab I, II, III)
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 32
3. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Hukum Pertanggungan: H.M.N.
Purwosutjipto, SH (Bab I)
Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-
sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari
sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 33
KODE UNIT
: K.651210.103.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi
DESKRIPSI
UNIT
: Unit ini berhubungan dengan kemampuan untuk menerapkan aspek pokok
tata kelola perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dalam
menganalisa bisnis dan kekuatan keuangan perusahaan asuransi.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengidentifikasi
strukturbisnis dan
konsep manajemen
asuransi
1.1. Konsep pertumbuhan, strategi merger dan akuisisi perusahaan,
serta pendelegasian wewenang dapat diidentifikasi.
1.2. Tujuan dan fungsi sistem informasi manajemen dalam kegiatan
operasional perusahaan dapat dideskripsikan
1.3. Perencanaan dan pengawasan serta proses pengambilan
keputusan dalam pengelolaan perusahaan asuransi dapat
diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
02 Mengidentifikasi faktor
utama tata kelola dan
fungsi manajemen
perusahaan
2.1. Faktor dan konsep tata kelola perusahaan sertakarakteristik
utama manajemen perusahaan asuransi diterapkan.
2.2. Fungsi manajemen pemasaran dan sumber daya manusia yang
diperlukan oleh perusahaan dapat dipahami.
2.3. Konsep dasar dan prinsip akuntansi keuangan perusahaan dapat
diidentifikasi.
2.4. Pengembangan prinsip tata kelola manajemen perusahaan
asuransi dapat diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
03 Menerapkan
penggunaan
rasiokeuangan dalam
penilaian kekuatan
keuangan perusahaan
asuransi
3.1. Konsep, tujuan dan fungsi rasio keuangan yang sesuai dengan
standar akuntansi diaplikasikan.
3.2. Manfaat laporan keuangan perusahaan asuransi dapat dipahami.
3.3. Prosedur pencadangan dan metode penyusunan keamanan
keuangan asuransi dapat diidentifikasi.
3.4. Prosedur pengambilan keputusan tentang kekuatan keuangan
perusahaan asuransi berdasarkan faktor keuangan dapat
diterapkan sesuai dengan regulasi.
BATASAN VARIABLE
1. Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ajun Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel
pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2. Mengaplikasikan pengetahuan tentang : a. Struktur bisnis asuransi b. Manajemen bisnis asuransi c. Aspek pokok tentang tata kelola perusahaan d. Fungsi lainnya didalam organisasi asuransi e. Prinsip dan Praktek akuntansi pokok f. Praktek dasar dari pembukuan perusahaan g. Penggunaan ratio keuangan untuk menganalisa bisnis h. Kekuatan keuangan perusahaan asuransi.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 34
3. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang
dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4. Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1. Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan
metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2. Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik
beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara
umum.
3. Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada:
3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi
4. Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami prinsip dan praktik akuntansi dan keuangan 4.2. Kemampuan menggunakan rasio keuangan untuk menganalisa bisnis dan memahami
kekuatan keuangan perusahaan asuransi
5. Ketrampilan yang diperlukan 5.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visi-
misi perusahaan yang dikelolanya
5.2. Kemampuan menganalisis kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan pemasaran dan sumber daya manusia
6. Aspek kritis Kemampuan mendemonstrasikan pengelolaan praktik bisnis asuransi dan keuangan perusahaan
asuransi kerugian
7. Referensi
a. Study text P92 : Insurance Business And Finance - The Chartered Insurance Institute
Bacaan Tambahan
1. Perundang undangan yang ada kaitan dengan bisnis asuransi dan keuangan yang dikeluarkan
oleh pemerintah 1. Jurnal AAMAI 2. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan asuransi di Indonesia yang
berhubungan dengan bisnis dan keuangan asuransi.
Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-
sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari
sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 35
KODE UNIT
: K.651210.104.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi
kendaraan bermotor dan tanggunggugat
DESKRIPSI
UNIT
: Unit ini berhubungan dengan pengelolaan risiko yang berkaitan dengan
asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat. Pengelolaan
asuransi kendaraan bermotor menggunakan pertimbangan underwriting dan
praktek klaim yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor.
Pengelolaan risiko-risiko yang berkaitan dengan asuransi tanggunggugat,
meliputi employersliability, public and productliability, professional indemnity, serta directorsandofficersliability.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengidentifikasi faktor
utama dan luas jaminan
asuransi kendaraan
bermotor
1.1. Karakteristik dan jenis risiko kendaraan bermotor serta
tanggung jawab pihak ketiga dipahami.
1.2. Pengaturan pokok dari road traffic acts, dan ketentuan utama
tentang keselamatan jalan, serta perizinan mengemudi dapat
diketahui.
1.3. Ruang lingkup asuransi kendaraan bermotor dan peran
underwriting dalam pengawasan risiko kendaraan bermotor
diterapkan.
1.4. Gantirugi dan jenis jaminan utama, polis kendaraan bermotor
dan jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga
dapat diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
02 Mengidentifikasi proses
bisnis dan
evaluasiunderwriting, serta
proses klaim asuransi
kendaraan bermotor
2.1. Proses dan tahapan bisnis baru, perubahan polis dan proses
perpanjangan termasuk kegiatan dokumentasinya dapat
diaplikasikan.
2.2. Karakteristik dan faktor yang berpengaruh terhadap
underwriting dapat disusun.
2.3. Prinsip-prinsip penanganan klaim sesuai dengan karakteristik
dan jenis asuransi kendaraan bermotor dapat
diidentifikasikan.
2.4. Prosedur tahapan pengukuran kerugian dan resolusi
penyelesaian yang terstruktur dapat diterapkan sesuai dengan
kebijakan yang berlaku.
03 Mengklarifikasi hakekat
risiko dan jaminan asuransi
tanggunggugat
3.1. Konsep pengelolaan risiko asuransi tanggunggugat
employersliability, publicandproductliability,professionalindemnity serta
directorsandofficersliability dapat diaplikasikan. 3.2. Fitur dan fungsi utama setiap jenis asuransi tanggunggugat
diterapkan.
3.3. Risiko utama yang berkaitan dengan karakteristik dan jenis
asuransi tanggunggugat dapat diidentifikasikan.
3.4. Luas jaminan operative clause dan berbagai bentuk ganti
rugi, serta klausulapengecualian, kondisi dan perluasan pada
umumnya dapat diterapkan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
04 Melaksanakan pengelolaan
dan evaluasi risiko
tanggunggugat
4.1. Penilaian risiko untuk jenis-jenis bahaya, identifikasi dan
persepsi risiko, analisis risiko, peran manajer risiko dan risk
controls diterapkan.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 36
4.2. Pengaruh sistem hukum terhadap underwriting tanggunggugat diidentifikasi
4.3. Evaluasi historical claims record pendekatan utama dan garis besar keuntungan serta kerugian diterapkan sesuai
dengan regulasi yang berlaku.
05 Menerapkan prosedur dan
pertimbangan utama
asuransi tanggunggugat
5.1. Operative clause dan perbedaan triggering events, jaminan
biaya-biaya diidentifikasi.
5.2. Underwriting risiko faktor-faktor rating utama, penetapkan biaya klaim, rate final, pengambilan keputusan dalam kasus-
kasus tertentu, penerapan rate terhadap waktu diterapkan.
5.3. Ketentuan polis yang timbul dari admitted and non-admitted
policies, DIL/DIC and umbrella clauses, serta peningkatan
limit polis diterapkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
BATASAN VARIABLE
1. Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ajun Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel
pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2. Mengimplementasikan pengetahuan tentang risiko-risiko dan pertimbangan hukum yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor; luas jaminan asuransi kendaraan bermotor
pribadi, sepedamotor dan kendaraan komersial; aspek utama bisnis asuransi kendaraan bermotor;
pertimbangan utama underwriting; praktek klaim yang berkaitan dengan asuransi kendaraan
bermotor.
3. Mengimplementasikan pengetahuan tentang risiko-risiko yang berkaitan dengan asuransi tanggunggugat pemberi kerja (employers liability), tanggunggugat publik dan produk (public and product liability), professional indemnity dan directors and officers liability; luas jaminan polis dan market practices yang berkaitan dengan seluruh asuransi tersebut di atas; pengelolaan
dan evaluasi risiko tanggunggugat.
4. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang
dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
5. Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1. Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan
metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2. Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik
beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara
umum.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 37
3. Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada:
3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan
asuransi kerugian
4. Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami luas jaminan polis asuransi kendaraan bermotor dan asuransi
tanggunggugat
4.2. nKemampuan memahami proses, prosedur dan penyelesaian klaim asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat
5. Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visi-
misi perusahaan yang dikelolanya
5.2. Kemampuan melakukan pengelolaan dan evaluasi risiko dan underwriting asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat
6. Aspek kritis Kemampuan mendemonstrasikan pengelolaan risiko asuransi kendaraan bermotor dan asuransi
tanggunggugat pada asuransi kerugian
7. Referensi
a. Study text P94 : MotorInsurance The Chartered Insurance Institute b. Study text P96 : LiabilityInsurances The Chartered Insurance Institute
Bacaan Tambahan :
1. KUHPerdata Pasal 1365 1380 2. Undang-undang RI No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas 3. Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia 4. Ketentuan yang berlaku (market agreement) untuk asuransi kendaraan bermotor di
Indonesia
5. Peraturan Menteri Keuangan RI No.74 Tahun 2007 dan peraturan terkait lainnya 6. Jurnal AAMAI 7. The Journal, London: CII 8. Undang-undang RI No.3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 9. Undang-undang RI No.33/1964 jo.PP No.17/1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang
10. Undang-undang RI No.34/1964 jo.PP No.18/1965 tentang Dana Kecelakaan Lalulintas Jalan
11. Undang-undang RI No.22/2009 tentang Lalulintas Angkutan Jalan Raya 12. Undang-undang RI No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-
sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari
sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.
-
LSP Profisiensi A A M A I BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSPP AAMAI 38
KODE UNIT
: K.651210.105.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini usaha asuransi
harta benda, kepentingan keuangan dan pribadi
DESKRIPSI
UNIT
Unit ini berhubungan dengan pengelolaan risiko, jaminan polis dan praktek
pasar asuransi harta benda dan gangguan usaha serta persepsi risiko, asesmen
risiko dan hal-hal yang berkaitan dengan underwriting asuransi harta benda
dan kepentingan keuangan dan praktik pasar asuransi rumah tangga
(household insurance), jaminan polis, pertimbangan penetapan tarip premi,
prosedur klaim serta aspek-aspek utama dari bisnis asuransi pribadi dan rumah
ta