CESTODA

64
CESTODA

description

CESTODA. CIRI – CIRI CESTODA :. Tubuh pipih dorsoventral Panjang seperti pita Tidak mempunyai Tractus Digestivus Tidak mempunyai Saluran Pembuluh Darah Hermaphrodite Tubuh terdiri dari : 1.Scolex 2.Leher 3.Strobila : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of CESTODA

CESTODA

CIRI – CIRI CESTODA :CIRI – CIRI CESTODA :Tubuh pipih dorsoventralPanjang seperti pitaTidak mempunyai Tractus DigestivusTidak mempunyai Saluran Pembuluh DarahHermaphroditeTubuh terdiri dari : 1.Scolex2.Leher3.Strobila :

mempunyai banyak segmen (proglottid) proglottid immature, mature & gravidTerdiri dari 2 ordo : 1.Pseudophyllidea (mempunyai lubang uterus) 2.Cyclophyllidea (tidak mempunyai lubang uterus)

Klasifikasi cestoda Klasifikasi cestoda berdasarkan habitat:berdasarkan habitat:

1. Cestoda Usus :• Taenia solium• Taenia saginata• Diphyllobothrium latum• Hymenolepis nana• Hymenolepis diminuta• Dipylidium caninum

2. Cestoda Jaringan (dalam bentuk larva)

• Echinococcus granulosus kista hidatid• Taenia solium cysticercus cellulosae• Diphyllobothrium sparganum

Cestoda USUS

Taenia soliumTaenia solium(Pork Tape Worm = cacing pita babi)(Pork Tape Worm = cacing pita babi)

• Penyebab Taeniasis solium pada manusia• Distribusi geografis : Kosmopolit

Di Indonesia, endemis di Irian Jaya, Bali, dan Sumatera Utara

• Lifespan : sampai 25 tahun• Hospes / host : DH : Manusia

IH : Babi• Habitat : Usus halus (jejunum bagian atas)

Telur & Larva:

• TELUR: 30-40µm, bulat, kulit telur tebal dan mempunyai garis-garis radial, berisi embrio hexacanth

• LARVA: berupa cysticercus cellulosae (pada jaringan organ tubuh babi), 5 x10 mm

DewasaDewasa• Panjang 2-4 m• Scolex : segi 4, Ø 1 mm, mempunyai 4 buah

sucker & rostellum dengan 2 baris kait 25-30 kait

• Strobila: tdd 800-1000 proglotid immature , mature & gravid (uterus gravid memp 7-12 cabang lateral)

GEJALA KLINISGEJALA KLINIS

• Rasa tidak enak di perut

• Diare bergantian dengan konstipasi

• Anemia

• Peritonitis (jarang)

Taenia saginataTaenia saginata(Beef Tape Worm = Cacing pita sapi)(Beef Tape Worm = Cacing pita sapi)

Penyebab Taeniasis saginata pada manusia

Distribusi geografis : Kosmopolit

Lifespan : sampai 10 tahun

Hospes : DH : manusia

IH : sapi/kerbau

Habitat : Usus halus (jejunum) bagian atas

MORFOLOGI• TELUR : mirip telur T. solium• LARVA : Cysticercus bovis (Pada jaringan

organ tubuh sapi), 5 x 9 mm• DEWASA : panjang 4-10 m

Scolex : segi 4, Ø 1-2 mm, mempunyai 4 buah sucker, tidak mempunyai rostelum & kait

• Strobila : tdd 1000 – 2000 proglotid immature, mature, gravid (uterus gravid tdd 15-30 cabang lateral)

Gejala klinis

- Rasa tidak enak di perut, mual, muntah, diare.

- Bila cacing dewasa banyak obstruksi usus ileus.

- Eosinofilia ringan.

Life cycle Taenia

• Taeniasis is the infection of humans with the adult tapeworm of Taenia saginata or Taenia solium. Humans are the only definitive hosts for T. saginata and T. solium. Eggs or gravid proglottids are passed with feces ; the eggs can survive for days to months in the environment. Cattle (T. saginata) and pigs (T. solium) become infected by ingesting vegetation contaminated with eggs or gravid proglottids . In the animal's intestine, the oncospheres hatch , invade the intestinal wall, and migrate to the striated muscles, where they develop into cysticerci. A cysticercus can survive for several years in the animal. Humans become infected by ingesting raw or undercooked infected meat . In the human intestine, the cysticercus develops over 2 months into an adult tapeworm, which can survive for years. The adult tapeworms attach to the small intestine by their scolex and reside in the small intestine . Length of adult worms is usually 5 m or less for T. saginata (however it may reach up to 25 m) and 2 to 7 m for T. solium. The adults produce proglottids which mature, become gravid, detach from the tapeworm, and migrate to the anus or are passed in the stool (approximately 6 per day). T. saginata adults usually have 1,000 to 2,000 proglottids, while T. solium adults have an average of 1,000 proglottids. The eggs contained in the gravid proglottids are released after the proglottids are passed with the feces. T. saginata may produce up to 100,000 and T. solium may produce 50,000 eggs per proglottid respectively.

DIAGNOSA TAENIASISDIAGNOSA TAENIASIS

• Pemeriksaan feces :

Diagnosis pasti ditetapkan jika ditemukan skoleks, proglottid gravid.

Ditemukannya telur belum dapat memastikan diagnosis spesies cacing.

PENGOBATAN TAENIASISPENGOBATAN TAENIASIS

• Praziquantel 50 mg/kgBB, dosis tunggal

• Mebendazol, 2x200 mg/hari, 4 hari

• Abendazol– Dewasa: 400 mg/hari, 3 hari– 1-2 th : 200 mg dosis tunggal

• Atabrin

PENCEGAHAN TAENIASISPENCEGAHAN TAENIASIS

• Pengobatan penderita

• Pengawasan daging babi & sapi

• Memasak daging di atas 50°C selama 30’

• Pembekuan daging pada minimal -2°C

• BAB pada jamban

• Note : Pengawetan daging dengan cara pengasinan tidak selalu berhasil dengan baik

CYSTICERCOSIS CELLULOSAE

• Adalah Infeksi yang disebabkan oleh Larva Taenia solium

• Morfologi: – oval (lonjong)– 5 x 8-10 mm – berwarna putih susu ; mempunyai invaginasi

scolex ke dalam kantung

• Cara infeksi : tertelan telur Taenia solium, misalnya:– Menelan makanan atau air yang terkontaminasi

oleh tinja penderita taeniasis– Melalui mulut karena tangan yang tercemar tinja – Autoinfeksi interna karena tertelan muntahan

berasal dari lambung yang mengandung telur cacing akibat terjadinya gerak peristaltik balik usus

• Predileksi : Jaringan SC, otot gerak,

mata, otak

Gejala klinis

• Tergantung lokasi larva pada SC & Otot gejala ringan

pada Otak epilepsi & hydrocephalus

pada Mata keradangan pada iris, retina & conjunctiva

Image: Center is an image of a Taenia egg at a high magnification of 400x. When consumed by humans Taenia eggs can lead to cysticercosis, including a serious condition known as

neurocysticercosis. On the left and right are x-ray images of humans with neurocysticercosis. The darker regions are cysts in the brain of the patient.

Credit (L to R): Westchester Medical Center, PHIL, The Cysticercosis Working Group in Peru.

Siklus Hidup

TELUR HOSPES Larva ONCOSPHERE menembus

dinding usus Pembuluh darah

Predileksi

LARVA CYSTICERCUS

• Diagnosa : - Anamnesa- Radiologis - Test serologis (intradermal test)

• Pengobatan : • Prazikuantel 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal• Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal• Operasi

• Pencegahan : - pengobatan penderita taeniasis- personal hygiene (mencegah

autoinfeksi)

Hymenolepis nanaHymenolepis diminuta

Hymenolepis nana

Family : Hymenolepididae Ordo : Cyclophyllidea Nama lain : Dwarf Tapeworm (cacing

pita kerdil) Infeksi : -Hymenolepiasis nana

-Dwarf Tapeworm Infection

-Infeksi cacing pita kerdil

Hymenolepis nana …

DH : Manusia, mencit, tikus IH : -

H. nana var. fraterna memakai pinjal & kumbang sebagai IH

Hymenolepis nana …

Penyebaran:

kosmopolit

►prevalensi tinggi untuk daerah tropik

dan subtropik, juga ditemukan di

Indonesia.

►sering dijumpai pada anak-anak

Hymenolepis nana …

Penularan : Direk Indirek Autoinfeksi

Hymenolepis nana …

Morfologi Ukuran 20-40 mm x 0,5-1 mm Tubuh terdiri dari

– Scolex– Leher– Proglottid

Hymenolepis nana …

Scolex:• Bulat kecil• Rostelum pendek & refraktil dilengkapi

dengan sebaris kait (20-30 kait)• Mempunyai 4 batil isap ~ mangkuk

Leher :

panjang & permukaannya halus

Hymenolepis nana …

Proglottid• ± 200 proglottid• Proglottid matang berbentuk trapezium, lebarnya

4 X panjangnya• Mempunyai 3 testis yang bulat, ovarium berlobus

dua, lubang kelamin hanya satu di sebelah kiri.• Proglottid gravid berisi 80-180 telur di dalam

kantung uterus.

Hymenolepis nana …

Telur : 47 x 37 µ Bujur atau bulat Mempunyai 2 membran yg meliputi

embrio hexacanth Membran sebelah dalam

mempunyai 2 penebalan pada kedua kutub dari mana keluar 4 - 8 filamen halus.

Hymenolepis nana …

Cacing dewasa hidup dalam usus halus (ileum 2/3 bagian atas)

Life span : beberapa minggu

Hymenolepis nana …

GEJALA KLINIK Infeksi ringan

asimptomatis atau hanya gangguan perut yang tidak nyata

Infeksi beratBB berkurang, anorexia, insomnia, sakit perut disertai diare, muntah, sakit kepala, gangguan pada saraf.

Hymenolepis nana …

Pada orang yang peka dapat terjadi gx alergi

(ringan sampai berat) :– Pruritus pada kulit– Urticaria– Sesak

DX : menemukan telur pada tinja

Hymenolepis nana …

TX : Atabrin (Kuinakrin HCL)

Single dose 35 mg/kg BB Bithionol

30 – 50 mg/kg BB Praziquantel

Single dose 25 mg/kg BB Niclosamid

2 gr/hari selama 6 hari

Hymenolepis nana …

PENCEGAHAN Perbaikan kebiasaan kebersihan pada anak. Pengobatan orang yang mengandung cacing

ini. Sanitasi lingkungan. Menghindarkan makanan dari kontaminasi

tinja. Rodent Control

Hymenolepis diminuta

Merupakan parasit pada tikus dan mencit, juga dapat menimbulkan infeksi pada manusia.

Penyebaran : kosmopolit, juga ditemukan di Indonesia.

Hymenolepis diminuta…

MORFOLOGI Cacing dewasa

• Panjang 10 – 60 cm, lebar 3 – 5 mm• Mempunyai 800 – 1000 segmen• Tubuh tdd scolex, leher, proglottid

Hymenolepis diminuta…

Scolex : Seperti gada Rostelum apikal rudimenter, kait – Mempunyai 4 batil isap kecil

Hymenolepis diminuta…

Proglottid– Proglottid matur 0,8 x 2,5 mm mirip proglottid H. nana– Proglottid gravid tdp uterus berbentuk kantung yang

dipenuhi telur

Hymenolepis diminuta…

Telur• 58 – 86 µ• Oval• Transparan atau kuning pucat• Kulit sangat tebal, filamen –• Isi embrio hexacanth

Hymenolepis diminuta…

Habitat : usus halus

DH : - Tikus, mencit

- Manusia (accidental host)

IH : - Pinjal

Nosopsyllus fasciatus

Xenopsylla cheopis

Pulex Irritans

Hymenolepis diminuta…

Leptopsylla segnisCtenocephalides canisCtenocephalides felis

- KumbangTenebrio molitor

- MyriapodaFontaria virginiensis

- Lipas- Lepidoptera

Hymenolepis diminuta…

GEJALA KLINIK Umumnya cacing ini tidak menimbulkan

kelainan sehingga gejala klinik jarang terjadi. Jika terjadi berupa kelainan ringan seperti

tidak enak di perut atau diare ringan.

Hymenolepis diminuta…

DX: Ditegakkan dengan menemukan telur di dalam tinja.

TX: Atabrin, Niclosamide, Praziquantel.

PENCEGAHAN: Membasmi tikus & serangga yang dapat berfungsi

sebagai hospes perantara.

Perbandingan morfologi H. nana dan H. diminuta

H. nana H. diminuta

Skoleks4 batil isap rostelum dengan kait

4 batil isap tanpa kait

TelurPenebalan polar dengan filamen

Penebalan polar tanpa filamen

Segmen Ovarium yang matang

Dua lobus Dua lobus

Testis 3 globulus 3 globulus

Gravid Segmen Uterus

Seperti kantong ireguler

Seperti kantong ireguler

Echinococcusgranulosus

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS 01

Echinococcus granulosus

Phyllum : PlatyhelminthesKelas : CestoideaSubkelas : CestodaOrdo : CyclophyllideaFamili : Taeniidae

Penyakit : Echinococcosis Hydatid disease Hydatid cyst Hydatidosis

DH : Anjing, serigala, kucing (jarang), carnivora lainIH : Herbivora, manusia

Distribusi geografik

Penyebaran terjadi hampir di seluruh dunia terutama di daerah peternakan lembu, kambing, domba.

Parasit ini ditemukan di Australia, Selandia Baru, Afrika, Amerika Selatan, Eropa, RRC, Jepang, Filipina, Arab.

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS 02MORFOLOGI

Cacing dewasa : Panjang 2,5–9 mm Tdd

Skoleks (bulat, mempunyai 4 batil isap dan rostellum yang dilengkapi dengan dua deret kait yang tdd. 30 – 36 kait)

Leher: pendek dan lebar Proglottid :

Immature Mature Gravid (mengandung uterus di

tengah dengan 12 -15 cabang yang melebar, dengan kira-kira 500 telur)

Telur : 30 – 38 µ Menyerupai telur Taenia lainnya

S.H. E. granulosus

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS 03Kista hidatid : Bentuk :

Unilokuler Osseus Alveoler (E. multilocularis)

Mempunyai Lapisan kutikulum Lapisan germinativum Cairan steril Brood capsule Kista sekunder

Kista hidatid

Epidemiologi: Tergantung dekat tidaknya hubungan

dengan anjing. Tergantung pada insidennya pada

anjing sendiri. Biasanya pada anak anak.

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS 04

PATOLOGI DAN GEJALA

Patologi pada manusia tergantung pada lokalisasi kista.

Distribusi kista pada manusia :•Hepar (65%)

•Paru (25%)

•Ginjal•Tulang•Otak

Gejala :

•Seperti gejala tumor dengan adanya pressure atrofi tergantung lokasi kista hidatid.

•Perdarahan (o.k. kista mengerosi pembuluh darah)

•Torsi pada omentum konstriksi vaskuler

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS 06

Kista ini dapat pecah

tumbuh menjadi kista sekunder di tempat lain

manifestasi alergi (urtikaria, pruritus)

PROGNOSIS

•Baik, bila kista primer mudah dicapai untuk pengobatan dengan cara pembedahan.

•Kurang baik, bila ada infeksi sekunder.

•Buruk, bila tidak diambil tindakan pembedahan, pada echinococcosis sekunder, dan bila ada lesi dalam tulang.

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS 07DIAGNOSIS•Dx. klinis :

• Adanya tumor yang berupa kista (t.u. di hepar) yang tumbuhnya perlahan.

• Tinggal di daerah endemi (Ax.)• Ada hubungan erat dengan

anjing•Radiologis•Laboratoris:

• Menemukan protoscolex dalam spesimen (sputum, urine, pembedahan)

•Tes alergi Casoni•Tes serologis:

• IHA• BFT• CFT• ELISA

TX :

•Pembedahan

•Punksi dengan jarum (cairan kista diganti formalin 10%)

PENCEGAHAN

•Mengobati anjing yang mengandung E. granulosus.

•Di daerah endemi anjing harus dijauhkan dari pejagalan dan tidak boleh diberi makan sisa pejagalan yang belum dimasak.

•Menghindarkan kontaminasi

makanan dengan tinja anjing.