Charter for a Lampstand Church - Panduan Untuk Gereja Kaki Dian - Full Edited

176
PANDUAN UNTUK GEREJA KAKI DIAN Victor Hall dan Murray Wylie Edisi 1 Februari 2012 Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak muncul dalam terjemahan asli. Desain sampul oleh Dan Proud Diterbitkan oleh visionone © Vision One Inc. 2012 10 Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Tlp: +61 1300 885 048 Email: info @ visionone.org.au

description

Buku Kristen.

Transcript of Charter for a Lampstand Church - Panduan Untuk Gereja Kaki Dian - Full Edited

PANDUAN UNTUK GEREJA KAKI DIAN

Victor Hall dan Murray Wylie

Edisi 1 Februari 2012

Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf

miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak

muncul dalam terjemahan asli.

Desain sampul oleh Dan Proud

Diterbitkan oleh visionone

© Vision One Inc. 2012

10 Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Tlp: +61 1300 885 048 Email: info @ visionone.org.au

Daftar Isi

Kata Pengantar 8

Kaki dian emas – simbol atau lebih? 8

Tabernakel yang sesungguhnya 8

Rahasia Kristus 9

Rahasia dari tujuh bintang 11

Dari proklamasi kepada aplikasi 12

PELAJARAN 1 15

Simbol dari kaki dian 15

Kaki dian emas – simbol atau lebih? 16

Kita ditanamkan – Dia dimuliakan 17

Sebuah kaki dian – suatu gereja lokal 18

Apa itu sebuah gereja 19

Pemeriksaan kembali yang lengkap 20

Sebuah pesan kepada gereja lokal 21

Tubuh Kristus dibandingkan dengan kaki dian 21

Simbol zaman dulu – atau kebenaran masa kini 23

Kristus berjalan di tengah-tengah gereja-gereja-Nya 24

Suatu tinjauan menyeluruh 25

Tujuh petunjuk 25

PELAJARAN 2 28

Kaki dian dalam Kitab Suci 28

1. Kaki Dian Musa 29

2. Penglihatan Zakaria 29

3. Kaki dian dalam Injil-injil 31

4. Pewahyuan kaki dian Yohanes 32

PELAJARAN 3 34

Pembuatan kaki dian 34

Dasar 34

Rangkaian badam pertama 34

Tiga kuntum yang terhubung 34

Cabang-cabang 35

Tujuh bintang 35

Tujuh pelita 36

Api 37

Emas 39

Daftar Isi

3

Tempat minyak/mangkuk 40

Minyak dan terang 41

Setiap pelita pada cabang dari kaki dian 42

Pelita dalam hubungan dengan bunga 43

Kaki dian yang bertumbuh 44

Saksi dalam kegelapan 45

Menerima minyak 46

PELAJARAN 4 47

Tujuan dari tabernakel 47

Allah tinggal dengan manusia 47

Tabut perjanjian 49

Pintu 49

Terang shekinah dari tabut 50

Injil dari kemuliaan 51

Dua terang – dua kemuliaan 51

Kaki dian – simbol dari penanaman 53

Tujuan dari kaki dian 53

Tempat kudus yang sedikit artinya 54

Allah memelihara saksi 55

Tunas akan membangun bait 55

Kaki dian dan eskatologi 56

Kunci untuk memahami eskatologi 57

Kaki dian dalam kitab Wahyu 59

Kerajaan sorga 60

Wajah-wajah administrasi Kristus 60

PELAJARAN 5 64

Simbol dari badam 64

Simbol dari badam – dahan Yakub yang berbelang-belang 64

Yusuf – dahan-dahan naik mengatasi tembok 64

Tabernakel Musa 66

Tongkat badam yang bertunas 66

Suatu administrasi persembahan 67

Akhir dari bersungut-sungut 68

Penglihatan Yeremia tentang dahan badam – simbol dari firman digenapi 69

Membangun kembali bait suci 70

Daftar Isi

4

Penglihatan kaki dian Zakaria 70

Bertumbuh ke atas – turun ke bawah 71

Dengan Roh-Ku 72

Pokok anggur dan cabang-cabangnya 72

PELAJARAN 6 73

Tongkat kekuatan-Nya 73

Tongkat dari tunggul Isai 73

Tunggul Isai 74

Tunas dari tempat-Nya 75

Peraturan Melkisedek 77

Makanan keras kedewasaan 78

Kerajaan dan keimamatan 79

Serban dan mahkota 80

Janji kepada Daud – tanduk dan pelita 81

Berakar 82

Tongkat kekuatan-Nya 83

Daud melihat terlebih dahulu Tuhan di sebelah kanan 85

Kaki dian telah dinyalakan 86

PELAJARAN 7 88

Pertumbuhan dari suatu kaki dian 88

Berakar serta berdasar dalam Kristus 89

Benih tersebar dari Yerusalem 89

Menjadi orang-orang Kristen ‘buah sulung’ 90

Kuasa dari tujuh Roh Allah oleh Roh Kudus 90

Hikmat dan kuasa 91

Persekutuan penderitaan-Nya 92

Utusan-utusan membawa persekutuan 92

Sebuah tunas yang lemah – dengan kuasa Allah 93

Kita berbicara dan melayani oleh kesanggupan-Nya 94

Seorang utusan harus menerangi pelita-pelita kita 95

Setiap firman ditegakkan 95

Persekutuan dengan kita 96

Nama baru yang diberikan oleh perjanjian 97

Persekutuan dalam nama-Nya 99

Baptisan dalam nama Tuhan Yesus 99

Daftar Isi

5

Kristus – Cabang/Tunas 100

Sukacita kita penuh 101

PELAJARAN 8 102

Dasar – asas-asas pokok 102

Kristus dalam rupa manusia 102

Ajaran Kristus 102

Asas-asas pertama – dua aspek 103

Pengajaran dasar tentang Kristus 104

Tujuh ajaran dasar 105

Anak – Hamba – Perintis 106

Wajah-Nya – empat wajah 106

Tujuh aspek pengurapan – memungkinkan – warisan 107

1. Anak – dengan nama baru - otoritas 107

2. Hamba – dengan kebenaran – kodrat ilahi 107

3. Perintis – dengan ketaatan – pengetahuan mengenai jalan 108

4. Singa-Raja – dengan kuasa kebangkitan – suatu kerajaan 109

5. Lembu-Imam – Anak Domba dipersembahkan – dengan hidup ciptaan baru 109

6. Manusia-Nabi – dengan firman – persekutuan 110

7. Rajawali-Buah Sulung – dengan kekepalaan – segala sesuatu 110

Tubuh Kristus dikumpulkan di bawah empat wajah 111

Tujuh tahap mengosongkan 112

Bayi-bayi – atau bertumbuh 113

Tujuh dasar untuk bertumbuh 113

1. Bertumbuh kepada kesempurnaan 114

2. Pertobatan dari perbuatan yang sia-sia 115

3. Iman kepada Allah 117

4. Ajaran mengenai pembaptisan 118

5. Penumpangan tangan 119

6. Kebangkitan dari kematian 120

7. Penghakiman kekal 121

Krisis fondasi-fondasi 122

Krisis ketaatan 123

Belajar ketaatan 123

Injil keputraan 124

Pengetahuan akan ketaatan 124

Daftar Isi

6

Ketaatan Kristus – bukan ketaatan saya 125

PELAJARAN 9 128

Mencapai buah sulung 128

Suatu jemaat buah sulung 128

Buah sulung dalam kitab suci 128

Berkas gandum 130

Kedua kali 131

Kuncup 131

Kuntum 132

Bunga 133

Keputraan bertumbuh ke atas – administrasi turun ke bawah 134

PELAJARAN 10 136

Dari benih kepada buah sulung 136

Mencapai buah sulung – perumpamaan penabur 136

Siklus buah sulung 137

PELAJARAN 11 140

Persembahan buah sulung 140

Persembahan-persembahan Israel 140

Korban bakaran – pintu bagi semua persembahan 141

Suatu Kehidupan persembahan – korban sajian dan korban curahan 142

Aplikasi dari persembahan-persembahan 144

Satu persembahan – sekali untuk selamanya 144

PELAJARAN 12 147

Buah sulung dan hari-hari raya Israel 147

PELAJARAN 13 149

Rumah-rumah buah sulung 149

PELAJARAN 14 152

Mandat jemaat buah sulung 152

Memfokuskan terang 152

Tujuh kali lipat buah dari terang 154

1. Terang dari kasih yang semula 154

2. Terang dari penyembahan dalam Roh 154

3. Terang bersinar pada jalan keputraan 156

4. Terang dari hidup keputraan 157

5. Terang dari penginjilan dalam komunitas 157

6. Terang dari kesaksian dan penghakiman di Babel 159

Daftar Isi

7

7. Terang dalam sekolah pelatihan kaki dian 160

PELAJARAN 15 163

Fungsi dari jemaat buah sulung 163

Persekutuan dari saudara-saudara buah sulung 164

Kekepalaan – dari rumah ke rumah 164

Dua kegiatan utama kaki dian 165

1. Pelayanan ke sebuah kaki dian 166

2. Pelayanan pelita di bunga 167

Konferensi di bunga 169

Pembentukan/Pengaturan suatu acara atau kegiatan 170

Menyatakan terang dari ketujuh Roh Allah 170

Persekutuan Roh Kudus 172

Memuliakan nama-Nya 172

Mengurus/mengatur pertemuan umum 173

Kata Pengantar

Kita akan melakukan pembelajaran mengenai kaki dian sebagai tema alkitabiah. Dengan sederhana,

kaki dian adalah simbol dari gereja, sesungguhnya dari sebuah gereja lokal, dan bukan hanya gereja di

seluruh dunia.

Paralel antara sebuah kaki dian dan sebuah gereja tidaklah sulit untuk dilihat. Keduanya mempunyai

tujuan mengangkat terang. Gereja, kita tahu, adalah terang dari dunia.1

Kaki dian emas – simbol atau lebih?

Tantangan pertama kita akan menjadi yang paling penting. Kaki dian adalah simbol alkitabiah, tapi kita

akan perlu melihat simbol yang lalu ke dalam kenyataan dari subjek pembahasan ini. Era Perjanjian

Lama hidup dalam bayangan. Tabernakel Musa, yang termasuk kaki dian, disebut ‘bayangan’ dari

‘tabernakel yang sesungguhnya’.2 Jalan ke dalam ‘tempat yang kudus’ belum dinyatakan kalau

tabernakel pertama masih berdiri.3 Berbagai persembahan, hari-hari raya dan tata cara keimamatan,

semua pada tempatnya sampai ‘reformasi’.4 Kristus membawa suatu akhir terhadap korban hewan dan

perabot tabernakel.

Mereka yang membaca Kitab Suci segera menyadari bahwa detail-detail dari bayangan Perjanjian Lama

perlu untuk diubahkan kepada aplikasi Perjanjian Baru. Kebanyakan, arti dari hal ini cukup jelas,

karena dinyatakan dalam Kitab Suci. Tetapi, kita perlu suatu reformasi dalam pemikiran kita supaya

kita dapat menyeberangi jalan dari bayangan kepada yang sebenarnya.

Tabernakel yang sesungguhnya

Tujuan dari bayangan adalah menyatakan yang sesungguhnya. Lebih dari ini, bayangan dirancang untuk

menunjukkan kepada kita di mana kita sesungguhnya berdiri, sekarang, dalam hubungan dengan

kebenaran. Allah memberlakukan pendekatan secara daging kepada agama selama seribu lima ratus

tahun, untuk mengajarakan kita mengenai sifat manusia kita. Bayangan adalah instruktur. Itu dirancang

untuk menunjukkan kita seberapa banyak sifat kedagingan kita menahan kita dalam bayangan. Hukum

adalah bayangan dari hal-hal yang baik, dan ‘bukan hakekat’ dari hal-hal yang baik ini.5

1 Mat 5:14

2 Ibr 8:2,5. Ibr 10:1

3 Ibr 9:8

4 Ibr 9:10

5 Ibr 10:1

Kata Pengantar

9

Kita memiliki ‘hakekat’ ketika kebenaran dinyatakan/disingkapkan dalam kita. Kita adalah bait Allah.6

Kita adalah imamat rajani, mempersembahkan korban-korban rohani.7 Gereja-gereja adalah untuk

menjadi kaki dian dengan fungsi yang sangat spesifik.8

Kita dapat menerima hal ini dalam teori, dalam realita, kita tidak jelas bagaimana menjadi

tabernakel/bait suci yang sesungguhnya. Semoga, kita bergerak melampaui bait-bait fisik dan agama

lahiriah, dan memahami bahwa bayangan mempunyai penafsiran rohani. Tetapi, kita kekurangan

pengetahuan mengenai rahasia yang Paulus maksud, ‘Apabila kamu membacanya, kamu dapat

mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan

dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh

kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus.’9

Rahasia Kristus

Isi kami dari pembelajaran ini ada dua bagian: rahasia dari tujuh bintang … dan [rahasia dari] tujuh kaki

dian emas.10 Ini adalah dua rahasia yang berhubungan: tujuh bintang, dan tujuh kaki dian. Tujuh

bintang adalah utusan dari gereja-gereja. Tujuh kaki dian adalah tujuh gereja-gereja. Kita harus

memahami kedua aspek ‘rahasia’ ini.

Ini adalah bagian dari keseluruhan ‘rahasia ibadah’.11 Rahasia adalah pewahyuan yang Allah nyatakan

dalam daging. Pembahasan dari rahasia mengubah cara kita berurusan dengan injil. Kita bukan mencari

dari sudut pandang manusia untuk melihat apa yang Kristus telah lakukan untuk kita. kita melihat

kepada ‘mengambil bagian dalam kodrat ilahi’.12

Sandungan terbesar dari Yesus kepada Yahudi agamawi adalah bahwa Dia menghapuskan administrasi

Allah dari mereka. Dia memperkenalkan reformasi. Dia mengatakan kepada mereka bahwa tubuh-Nya

akan menjadi bait.13 Dengan kata lain, semua aspek-aspek lahiriah dari administrasi mereka

6 1 Kor 3:16-17

7 1 Pet 2:5,9

8 Wah 1:20

9 Ef 3:4-6

10 Wah 1:20

11 1 Tim 3:16

12 Ef 1:9. 2 Pet 1:1-4

13 Yoh 2:21

Kata Pengantar

10

dipindahkan ke dalam daging.14 Roh Kristus yang memberi kesaksian kepada mereka, dan telah

membayangi dalam praktek mereka, sekarang ada dalam daging.15 Dia berdiri di sana, dalam kelemahan,

di hadapan mata mereka. Akankah mereka menerima bahwa Kristus ada dalam daging?16 Pada

kenyataannya, akankah mereka makan daging-Nya, minum darah-Nya dan menjadi anggota-anggota

hidup dari tubuh-Nya? Akankah mereka dibangun bersama sebagai rumah Allah?17

Tantangannya adalah sama bagi kita. Pengakuan paling mendasar dari seorang Kristen adalah bahwa

Kristus datang menjadi manusia/dalam daging.18 Ini bukanlah suatu pernyataan mengenai inkarnasi

Yesus, seolah-olah ini adalah titik poros dari iman. Roh yang dari Allah, menurut Yohanes, ditemukan

dalam mereka yang menerima, mempercayai dan tunduk kepada pewahyuan Kristus dalam yang lain.19

Ini adalah pengakuan praktis bahwa Kristus dalam daging/rupa manusia. Jika kita tidak dapat

mengakui bahwa Kristus tinggal di dalam yang lain, kita tidak akan percaya bahwa Dia tinggal di dalam

kita.20 Ketika kita adalah dari Roh Kristus, kita mempercayai perkataan dari manusia sebagai firman

Allah.21 Ketika kita adalah dari roh antikris, kita tidak percaya bahwa hidup dan sifat Kristus

sebenarnya dinyatakan di dalam yang lain.22 Kita tidak mempercayai yang lain. Kita tidak tunduk

kepada yang lain. Dan kita tidak dapat dibangun bersama dengan mereka dalam bait Allah.

Roh antikris ada ‘dalam dunia’ sebagai kekuatan yang dominan.23 Roh ini menegaskan validitas dari

setiap keyakinan dan bentuk penyembahan. Pada saat yang sama, ini adalah roh

ketidakpercayaan/curiga dan sinisme yang tidak akan pernah mengakui bahwa perkataan dari manusia

adalah firman dari Allah. Roh ini tidak akan menerima utusan Kristus sebagai pewahyuan dari Kristus

dalam daging.

14 1 Pet 1:10-11

15 1 Yoh 4:2

16 Yoh 6:53. 1 Kor 12:27. Ef 5:30

17 Ef 2:22

18 1 Yoh 4:2-3. 2 Yoh 1:7

19 1 Yoh 4:2-3,6

20 2 Kor 13:5-6

21 1Tes 2:13

22 1 Yoh 4:2-3,6

23 1 Yoh 4:3

Kata Pengantar

11

Rahasia dari tujuh bintang

Ini memimpin kita kepada rahasia dari tujuh bintang. Tujuh bintang ini adalah utusan-utusan yang

ditetapkan Kristus. ‘Bintang’ mengindikasikan peran dalam ‘cakrawala’, dalam ‘tempat-tempat sorgawi’

di mana kita dibangkitkan dengan Kristus.24 Bintang-bintang ditetapkan oleh tangan Kristus untuk

melayani tujuh Roh Allah. Tujuh bintang ini ada dalam tangan-Nya di saat Dia berjalan di tengah-

tengah gereja-gereja kaki dian.25 Perkataan mereka, kepada mereka yang percaya dan memiliki

pengakuan Kristen, adalah firman dari Kristus. Tanpa tujuh bintang ini tidak akan ada tujuh kaki dian.

Kedua ini adalah aspek dari rahasia yang sama.26

Jika Kristus hanyalah mistis, dan bukan dalam daging, kita memelihara sifat keindependen kita, hak

penghakiman kita, dan kita tidak pernah dapat dibentuk sebagai gereja-gereja kaki dian. Jika Kristus

ada dalam daging, maka kita dapat makan daging-Nya dengan menerima firman-Nya yang adalah Roh

dan hidup.27 Mereka yang makan daging-Nya adalah mereka yang mempersembahkan anggota-anggota

tubuh mereka sebagai anggota-anggota yang aktif dari tubuh Kristus.28 Kristus dimanifestasikan dalam

daging manusia. Sifat ilahi dapat datang dalam daging, dan kita dapat dibangun sebagai gereja-gereja

kaki dian dalam bait Allah yang sesungguhnya.29

Apakah kita percaya bahwa Kristus ada dalam daging? Akankah kita menerima tangan Kristus yang

mengetuk di pintu gereja, jika tangan ini adalah tangan utusan-utusan manusia?30 Dapatkah kita

mengenali utusan-utusan seperti itu yang dengan murni oleh pengetahuan akan rahasia yang mereka

bawa? Apakah kita mengenali sikap dari utusan-utusan yang murni; seperti Paulus, yang ‘lemah’ dalam

kehadiran secara tubuh?31 Kerinduannya adalah untuk ‘telah menyatakannya kepada kamu pada segala

waktu … dengan kelemahan, dipenjarakan, kerendahan hati dan kurang paham dalam hal berkata-kata

(tidak terlatih dalam berbicara – terjemahan Inggris)’.32 Apakah ini yang kita cari?

24 Dan 12:3. Ef 2:6

25 Wah 1:12-13,20. Wah 2:1

26 Wah 1:20

27 Yoh 6:63

28 Yoh 6:53. Rom 12:1

29 2 Pet 1:4

30 Wah 3:20

31 2 Kor 10:10

32 Kol 1:26. Kol 4:3-4. 2 Kor 11:6

Kata Pengantar

12

Dari proklamasi kepada aplikasi

Kita dipanggil untuk berpindah dari simbol (bayangan) kepada yang sesungguhnya.33 Untuk

melakukan ini, kita perlu mengaplikasikan/menerapkan Kitab Suci kepada hidup kita dan hidup gereja

sehari-hari. Kemudian kita bergerak melewati proklamasi kepada aplikasi/penerapan.

Kaki dian bertumbuh ketika orang-orang percaya menerima utusan-utusan dari kebenaran masa kini.34

Kita tidak memulai dengan perubahan-perubahan struktural. Kita bahkan tidak memulai dengan

keseluruhan gereja-gereja. Setiap gereja bermasalah oleh korupsi Babel, seperti yang ditunjukkan dalam

tujuh gereja.35 Setiap orang percaya harus melepaskan diri dari roh Babel yang ada di dalam hati mereka

sendiri. Pertanyaan pertama kita haruslah untuk mencari utusan-utusan yang membawa pesan kaki

dian. Mereka tidak akan memproklamirkan diri mereka sendiri sebagai rasul-rasul dan nabi-nabi, tapi

akan datang dalam kelemahan dan gentar.36 Persekutuan Bapa dan Anak dinyatakan di salib, dalam

penderitaan Kristus. Utusan-utusan kaki dian akan memiliki pesan utama: ‘Jadi janganlah malu

bersaksi tentang Tuhan kita … melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah’.37

‘Kuasa Allah’ adalah oleh tujuh Roh Allah. Tujuh Roh Allah tinggal di atas persekutuan dalam

penderitaan Kristus, di mana hidup kesaksian bertumbuh seperti kuncup, kuntum dan bunga dari

badam/almond. Ini adalah bentuk-bentuk dari bagian-bagian yang membentuk kaki dian.38

Hanya utusan-utusan dari kebenaran masa kini, yang mengambil Kitab Suci dan menerapkan itu pada

kehidupan mereka, yang dapat melayani Kristus ‘dalam daging’. Kemudian kita dapat mengakui Kristus

sebagai yang datang dalam daging/rupa manusia. Kita bukan dalam bayangan, menantikan reformasi.39

Kita dapat melihat ‘hakekat’ dengan wajah tidak terselubung.40 Kita dapat melihat satu dengan lain

dalam Kristus, tidak menilai seorangpun menurut ukuran manusia/daging lagi.41

Untuk menerima Kristus dan pelayanan dari tangan-Nya, kita perlu mencari dan menerima utusan-

utusan yang mengajarakan dan menyediakan hubungan kaki dian. Kemudian kita dapat mempelajari

33 Ibr 8:2. Ibr 10:1

34 2 Pet 1:2

35 Wah 2

36 1 Kor 2:3

37 2 Tim 1:8

38 Kel 25:33-34. Kel 37:19-20

39 Ibr 9:10

40 Ibr 10:1

41 2 Kor 5:16

Kata Pengantar

13

kembali fondasi-fondasi dalam persekutuan yang diberikan. Kaki dian bertumbuh adalah oleh

hubungan ‘satu per satu’ ketika anggota-anggota terhubung satu dengan yang lain dalam penundukan

kepada kebenaran masa kini. Seluruh gereja tidak dapat diubahkan kepada struktur kaki dian. Setiap

individu dan keluarga, juga, harus menegosiasikan pesan/berita ini.

Cara untuk memulai hal ini, dan cara untuk terus-menerus, adalah mencari persekutuan dalam firman

kebenaran masa kini. Firman, dan persekutuan firman, akan menopang kita sebagai individu-individu,

keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat.

Sekarang, persekutuan kaki dian sebenarnya memperluas ke seluruh bangsa-bangsa, dan antara bangsa-

bangsa, sampai Allah melipatgandakan pesan/berita ini, dan kaki-kaki dian lokal bertumbuh kepada

polanya.42 Persekutuan ini dapat terus-menerus sampai yang lain mendengarkan pesan ini dan memeluk

kebenaran masa kini.

Oposisi dapat menghadirkan dirinya sebagai kelompok-kelompok Kristen yang ada memilih untuk

memelihara independen sejarah mereka. Bagaimanapun juga, persekutuan dari Kristus yang datang

dalam daging/rupa manusia dari saudara-saudara-Nya tidak akan pernah gagal.

Waktunya telah tiba bagi gereja-gereja kaki dian untuk dibentuk dalam setiap wilayah. Ini menjelaskan

mengapa Allah mengguncangkan setiap orang dan segala sesuatu yang berisikan elemen apapun dari

Babel; dari campuran kedagingan, dari tradisi yang sia-sia.

Gereja kaki dian, ditemukan dan bertumbuh dalam Kristus, ditopang oleh minyak dari tujuh Roh Allah,

adalah satu-satunya yang akan bertahan pada hari-hari ini. Kaki dian adalah alat Allah melawan Babel,

‘gunung pemusnah’ dari usaha keras agamawi manusia.43 Hubungan apapun, usaha keras, atau struktur

yang tidak terhubung dengan kaki dian tidak akan bertahan.

42 Ibr 8:5

43 Yer 51:25. Zak 4:7

BAGIAN 1 TUJUAN/MAKSUD DARI KAKI DIAN

Bagian Satu

Tujuan/maksud dari kaki dian

Simbol dari kaki dian

15

PELAJARAN 1

Simbol dari kaki dian

Kaki dian dalam Kitab Suci adalah sebuah gambaran

simbolis. Ketika kita membaca deskripsinya, dia

memiliki tujuh cabang yang mengangkat tujuh pelita.1

Yesus menggunakan simbol kaki dian ini untuk

menggambarkan gereja-gereja-Nya. Inilah yang

membuat kaki dian adalah suatu pembahasan yang

penting bagi kita. Dalam kitab Wahyu, Yesus

menggambarkan setiap gereja sebagai sebuah kaki

dian.2 Dia berbicara kepada gereja di Efesus, Smirna,

Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia.3

1 Kel 25: 31-37

2 Wah 1:11

3 Wah 1:11. Wah 2. Wah 3

Efesus

Smirna

Pergamus

Tiatira

Sardis

Filadelfia

Laodikia

Simbol dari kaki dian

16

Setiap gereja memerlukan perbaikan dan pemulihan. Kepala dari gereja yang naik berbicara kepada

setiap gereja-gereja-Nya. ‘Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada

jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman

Firdaus Allah.’4 Pada saat ini juga sama. Kepala kita memanggil gereja-gereja untuk dipulihkan sebagai

kaki dian yang bersinar terang Allah.

Tantangannya bagi kita adalah untuk menemukan apakah gereja kaki dian itu, dan bagaimana

seharusnya itu berfungsi. Apa artinya menjadi bagian dari gereja kaki dian? Apakah panduan untuk

gereja kaki dian?

Kaki dian emas – simbol atau lebih?

Untuk membantu pembelajaran kita, mari kita menarik sedikit

pelajaran-pelajaran pendahuluan dari simbol kaki dian. Ketika Musa

menerima sepuluh perintah, dia juga diinstruksikan untuk

membangun tabernakel/kemah suci.5 Kaki dian adalah salah satu

dari bagian-bagian perabot tabernakel/kemah suci. Dia memiliki

tujuh cabang emas. Bagiannya adalah dalam bentuk bunga badam

yang mekar – kuncup, kuntum, bunga.6

Satu rangkaian dari kuncup, kuntum dan bunga terhubung kepada yang lain, dalam struktur bercabang.

Seluruh kaki dian dibuat dari rangkaian badam ini.

Poin utama dari pembelajaran kita adalah bahwa kaki dian menggambarkan organisme yang

4 Wah 2:7

5 Kel 25:9

6 Kel 25:31-37

Bunga Kuntum

Bunga

Rangkaian badam

Kuncup

Kuntum

Bunga

Kuntum

Kuncup Kuncup

Simbol dari kaki dian

17

hidup,bertumbuh ke atas dari dasar. Kaki dian mengilustrasikan cara supaya kita bertumbuh dengan

Kristus sebagai fondasi kita.7 Ada tiga tahap dalam memproduksi sebuah bunga. Ada tiga rangkaian

dalam setiap cabang, membuat sembilan bagian dalam semua. Ada tujuh cabang dalam sebuah kaki

dian. Ada tujuh pelita pada tujuh cabang.8 Semua angka-angka dan elemen-elemen pertumbuhan ini

adalah simbolis dan mempunyai aplikasi/penerapan yang sangat spesifik/khusus.

Untuk memulai, kaki dian dimaksudkan untuk menggambarkan gereja sebagai suatu organisme yang

hidup, bertumbuh, bukan sebagai struktur yang statis. Cabang-cabang yang hidup mempunyai suatu

tujuan – untuk menyatakan terang dari tujuh pelita.

Tujuh pelita menggambarkan tujuh Roh Allah. kita membaca ini dalam kitab Wahyu. ‘tujuh obor

(pelita – terjemahan Inggris) menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.’9 Dengan

mengatakan ‘tujuh Roh’, Kitab Suci maksudkan kegenapan dari Roh Tuhan. Angka tujuh

menggambarkan kepenuhan. Ini bukan menunjuk kepada Roh Kudus, tapi Roh yang Allah adanya,

sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Satu tujuan dari pembelajaran kita adalah memuliakan/menghormati rahasia ini. Kepenuhan dari Roh,

digambarkan sebagai tujuh pelita, diberikan kepada gereja kaki dian.

Ini adalah tujuh Roh Allah yang sama yang tinggal atas Kristus. Pengurapan atas Kristus diberikan

kepada gereja. Inilah arti dari minyak yang menjadi bahan bakar dari pelita-pelita. Terang yang

bercahaya dalam dunia adalah buah dari kaki dian.10 Sebagai gereja-gereja lokal yang bertumbuh dalam

Kristus oleh kuasa Roh, mereka menjadi kaki dian. Sederhana, kita dipanggil untuk bertumbuh dalam

Kristus supaya terang Allah akan dilihat. Ini adalah keseluruhan arti dari simbol-simbol.

Kita ditanamkan – Dia dimuliakan

Maka keseluruhan tujuan kita, adalah untuk meneliti bagaimana setiap jemaat akan berfungsi jika itu

adalah suatu rangkaian badam yang murni – kuncup, kuntum dan bunga. Pendeknya, kita akan

mempelajari detail dari badam dalam Kitab Suci, dan menghubungkannya dengan semua tanaman yang

lain. Kita mengingat perkataan Yesaya bahwa kita adalah ‘tanaman Tuhan’ supaya ‘memperlihatkan

keagungan-Nya’.11 Ini adalah titik awal yang baik, dan menolong kita memahami kaki dian. Tanaman

7 1 Kor 3:11

8 Kel 25:37

9 Wah 4:5

10 Yoh 1:9

11 Yes 61:3

Simbol dari kaki dian

18

Tuhan adalah hubungan yang hidup dari orang-orang percaya, semua bertumbuh dalam Kristus. Alasan

untuk penanaman ini adalah bahwa terang kemuliaan-Nya akan terlihat (tujuh pelita).

Inilah bagaimana Allah memelihara kesaksian, seperti yang Dia lakukan pada masa Yesaya. Dia

memelihara yang tersisa/tertinggal yang adalah tunas yang lemah, dan Dia meletakkan kuasa dari Roh-

Nya sendiri atas yang tertinggal ini.12 Pembelajaran kita akan menghubungkan kelemahan dan kekuatan

kepada salib Kristus, karena ‘Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa

Allah’.13 Kita juga adalah ‘lemah dalam Dia’, seperti tanaman yang lembut.14 Bagaimanapun juga, kuasa

Allah tinggal atas kita, dan kasih karunia cukup bagi kita.15 Inilah cerita mengenai kaki dian –

kelemahan dan kekuatan. Kita ditanamkan, dan Dia dimuliakan/diagungkan.

Sebuah kaki dian – suatu gereja lokal

Pengamatan kami yang pertama adalah bahwa Tuhan Yesus menggunakan simbol kaki dian untuk

menggambarkan gereja lokal. Dalam pewahyuan-Nya kepada Yohanes, Dia berbicara kepada kaki dian

di Efesus, di Smirna, dll.16 Apakah ini mempunyai suatu paralel pada masa kita? Adakah sebuah kaki

dian di London, di Singapura? Apakah setiap kota memiliki kaki diannya sendiri? Segera, kita dapat

melihat perbedaan antara gereja Perjanjian Baru dengan gereja-gereja saat ini. Buah dari sejarah adalah

bahwa kita mempunyai banyak gereja-gereja, bahkan dalam satu kota. Apakah semua ini kaki dian,

dengan cara yang sama yang Yesus gambarkan kepada Yohanes?

Ada dua poin untuk diperhatikan. Pertama, rasul-

rasul mengetahui bagaimana mengembangkan

gereja-gereja Perjanjian Baru sebagai kaki dian.

Gereja-gereja kita saat ini belum dibangun sebagai

kaki dian – maka diperlukan untuk meneliti Kitab

Suci pada pembahasan ini. Kedua, ketika Yesus

berbicara kepada kaki dian di Efesus, Dia menunjuk

kepada gereja banyak cabang yang besar – beribu-ribu

orang percaya.17 Kaki dian terdiri dari banyak

12 Ayub 14:7. Yes 27:6. Hos 14:6

13 2 Kor 13:4

14 2 Kor 13:4. Yes 53:2

15 2 Kor 12:9

16 Wah 2. Wah 3

17 Wah 2:1-11

Jemaat

individu

Jemaat

individu

Simbol dari kaki dian

19

rangkaian dan cabang-cabang, semua di dalam wilayah suatu kota.

Administrasi kaki dian Efesus diperluas kepada suatu wilayah besar. Ini bukanlah gereja lokal di

pinggiran kota yang kecil seperti yang kita miliki saat ini. Salah satu dari gereja-gereja kita hanya akan

menjadi satu bunga di dalam kaki dian Efesus.

Ini adalah menjadi suatu perhatian baru bagi kita, dan suatu tantangan baru. Gereja-gereja kita,

sebagaimana adanya gereja sekarang, bukanlah kaki dian. Itu hanyalah bagian-bagian kecil dari suatu

kaki dian; atau mungkin mereka belum menjadi bagian dari kaki dian sama sekali. Ini adalah

pembahasan kami. ini adalah suatu masalah mendesak bagi kita karena apa yang sedang dikatakan Roh

kepada gereja-gereja.18

Jika sebuah kaki dian menggambarkan seluruh gereja dalam suatu wilayah, maka setiap dari jemaat-

jemaat kita sendiri, kecil atau besar, hanyalah satu bagian dari sebuah cabang. Pada kenyataannya, setiap

jemaat hanyalah satu rangkaian badam, dengan kuncup, kuntum dan bunga. Dapat kita katakan bahwa

setiap kelompok Kristen yang berjalan terus adalah sebuah bunga di atas cabang, bukan seluruh cabang,

dan bukan seluruh kaki dian. Sejumlah persekutuan-persekutuan yang berdekatan akan menjadi sebuah

cabang dalam kaki dian.

Maka kemudian, berapa besarkah suatu gereja kaki dian? Adakah sebuah kaki dian untuk setiap

bangsa, kota? Apakah Tuhan Yesus menginginkan kita untuk bekerja sama dengan gereja-gereja lain

supaya kita membentuk sebuah gereja kaki dian? Akankah itu mencapai tujuan-Nya?

Apakah kaki dian hanya sebuah perumpamaan atau sebuah simbol, seperti ‘penabur dan benih’, atau

‘garam dunia?’ Seberapa jauh kita perlu melakukan pencarian mengenai arti simbolis?

Apa itu sebuah gereja

Dalam situasi modern, pengkhotbah-pengkhotbah, misionaris-misionaris, ‘pendeta-pendeta’ atau

murid-murid akan membagikan pesan Kristen, mengumpulkan orang-orang yang bertobat, dan

membentuk sebuah gereja. Gereja mungkin memiliki koneksi yang luas, atau mungkin menjadi suatu

kelompok independen yang memisahkan diri. Gereja-gereja seperti itu dapat menopang diri mereka

sendiri dengan kepemimpinan yang kuat, sokongan keuangan, relevansi budaya atau program-program

yang berhasil. Sementara gereja-gereja seperti ini berdiri saat ini, pemandangan gereja beragam

sebagaimana sebelumnya. Lebih lanjut, semua, atau sebagian besar kelompok-kelompok akan

mengesahkan validitas mereka oleh suatu tafsiran dari Kitab Suci, suatu kesaksian dari berkat Allah,

atau oleh beberapa ukuran keberhasilan.

18 Wah 2:7

Simbol dari kaki dian

20

Bagaimana Yesus Kristus, Kepala dari gereja-Nya, memandang situasi beragam ini? Ke mana kita akan

sampai, pada masa ini? Di mana kita akan menuju, dan apa yang seharusnya kita lakukan? Adakah suatu

ukuran tertentu, apapun, yang seharusnya kita aplikasikan/terapkan pada gereja? Apakah kita harus

kembali kepada ukuran alkitabiah yang kuat, mendasar? Atau apakah gereja sekarang berkembang

kepada yang lebih populer dan iman yang inklusif?

Pemeriksaan kembali yang lengkap

Pendekatan terbaik, dan satu-satunya pendekatan, adalah bagi kita untuk memeriksa kembali setiap

aspek dari iman Kristen dalam terang baru. Kaki dian, dalam semua aspek-aspeknya, adalah untuk

menjadi ukuran oleh mana kita memeriksa segalanya – dari iman individu kepada praktek kolektif. Kita

memerlukan semacam ukuran pada saat ini: suatu ukuran menyeluruh untuk semua aspek-aspek

kehidupan Kristen.

Berbicara setelah kenaikan-Nya, Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa gereja-gereja adalah seperti kaki

dian. Dia mengatakan bahwa mereka adalah kaki dian.19 Tetapi, Dia juga memperingatkan setiap gereja,

menggunakan Efesus sebagai suatu ilustrasi, bahwa adalah mungkin kaki dian mereka diangkat.20 Apa

artinya ini? Efesus adalah sebuah gereja yang sangat dipuji untuk kerja keras, ketekunan dan hikmat

mereka.21 Tetapi, kegagalan khusus dalam gereja ini adalah jatuh dari ‘kasih yang semula’, seperti yang

Yesus katakan.22 Apakah mungkin kita dapat memiliki gereja-gereja yang kelihatannya berhasil, tapi

yang bukan lagi kaki dian yang sesungguhnya?

Apa yang menjadi jelas bagi kita di sini. Cara di mana Tuhan Yesus memeriksa gereja-gereja kaki dian-

Nya adalah sama hari-hari ini. Dia berjalan di tengah-tengah kaki dian.23 Beberapa dari nilai-nilai kita

mungkin dapat dipuji tapi, tidak diragukan, banyak yang telah meninggalkan kasih yang semula mereka

dan kehilangan kaki dian mereka.

Apa yang Roh katakan kepada gereja-gereja, di sini dan saat ini? Apakah kita sudah kehilangan kaki

dian kita? Apakah sebaliknya kita mewarisi tradisi-tradisi, denominasi-denominasi, visi-visi, dan

bahkan perpecahan? Apakah kita perlu menemukan kembali fondasi dari gereja kaki dian – ajaran

Kristus? Apakah kita siap untuk mendengarkan apa yang Roh katakan, dan menemukan jalan kita

19 Wah 1:20

20 Wah 2:5

21 Wah 2:2

22 Wah 2:4

23 Wah 2:1

Simbol dari kaki dian

21

kembali kepada pola Perjanjian Baru. Ini menjadi desakan bagi kita pada hari-hari ini. Hanya kaki dian

yang akan berdiri dalam masa-masa kesukaran.

Sebuah pesan kepada gereja lokal

Kaki dian memanggil kita untuk menjadi orang-orang Kristen yang mempunyai persekutuan praktek

lokal, bukan hanya kesatuan universal, mistis. Kita dibaptiskan ke dalam Kristus, dan kita sekarang

adalah bagian dari komunitas Kristus dalam area-area lokal.24 Semua rumah-rumah Kristen dan jemaat-

jemaat lokal dalam suatu wilayah, seperti kota pemerintahan (negara bagian) dari Efesus, hanyalah satu

kaki dian. Inilah bagaimana Tuhan Yesus melihat gereja-gereja lokal-Nya. Dia melihat kepada

hubungan-hubungan dan koneksi-koneksi kita di dalam suatu area yang dapat berkomunikasi (dalam

jangkauan bepergian), di mana kita dipanggil untuk ditunjukkan sebagai tujuh pelita dari kemuliaan-

Nya.

Jadi ada pesan yang jelas bagi setiap persekutuan gereja lokal. Kita akan menemukan bahwa kaki dian

mengajarakan kita semua masalah-masalah praktis dari menjadi gereja lokal. Itu adalah pola untuk

fondasi, pertumbuhan dan kedewasaan penuh kita. Juga adalah pola bagi pemulihan kita yang akan

datang.

Kebenaran dari kaki dian adalah apa yang Roh sedang katakan kepada gereja-gereja. Sebagai individu-

individu dan sebagai jemaat-jemaat Kristen, kita perlu menjadi bagian dari gereja kaki dian. Kemudian

terang Kristus akan bercahaya dalam dunia.

Tubuh Kristus dibandingkan dengan kaki dian

Perhatikan di sini bahwa tubuh Kristus adalah suatu ilustrasi yang berbeda. Tubuh Kristus menunjuk

kepada seluruh gereja universal. Paulus menuliskan, ‘satu tubuh, dan satu Roh’.25 Jadi hanya ada satu

‘tubuh’ dalam dunia. Tetapi, ada banyak kaki dian, dan ini akan berlipat ganda sampai ada suatu angka

penuh dari gereja-gereja wilayah kota. Kitab Wahyu berbicara mengenai tujuh kaki dian.

Perhatikan, bagaimanapun juga, tujuh menggambarkan angka penuh, bukan hanya tujuh. Ada lebih dari

tujuh gereja Perjanjian Baru. Sesungguhnya, beberapa dari gereja-gereja utama tidak didaftarkan dengan

tujuh gereja dalam kitab Wahyu – sebagai contoh, Roma, Korintus, Filipi.

24 Gal 3:27

25 Ef 4:4

Simbol dari kaki dian

22

Beberapa gereja lagi didaftarkan, seperti Kolose dan Hierapolis, sebenarnya adalah cabang-cabang dari

kaki dian yang disebut Laodikia.26

Demikian juga gereja Efesus, akan disertakan banyak kota-kota dalam areanya, termasuk Miletus, di

mana Paulus mengumpulkan para penatua.27

26 Segera sesudah rasul Paulus mengirimkan suratnya kepada Kolose, kota-kota di Lembah Lycus menderita gempa bumi yang dahsyat pada 61 M. Segera mereka dibangun kembali – bahkan Laodikia, yang menderita kerusakan terbesar. Meskipun Kolose

semakin dibayangi oleh Laodikia dan Hierapolis, dia dianggap penting dalam abad kedua dan ketiga Masehi. 27 Kis 20:17

Cabang-cabang dan jemaat-jemaat semua bagian dari satu kaki dian

Hierapolis Sungai Meander

Kolose

Laodikia

Sungai Lycus

Hierapolis

Kolose

Laodikia

Efesus

Miletus

Sungai Cayster

Sungai Meander

Efesus

Miletus

Cabang-cabang dan jemaat-jemaat semua bagian dari satu kaki dian

Simbol dari kaki dian

23

Disinilah pembelajaran kita dimulai. Sebuah kaki dian menunjuk kepada sebuah gereja dalam suatu

wilayah kota, seperti Efesus atau Roma, dan bukan hanya kepada sebuah gereja di dalam sebuah rumah,

gedung pertemuan, pinggiran kota atau desa. Ini akan menjadi bagian-bagian kecil, atau bahkan cabang-

cabang, dari sebuah kaki dian, tapi bukan keseluruhan kaki dian.

Seperti yang Yesus katakan, pelita-pelita memerlukan kaki dian, atau mereka akan disembunyikan di

bawah gantang/keranjang dan di dalam kolong rumah/tempat rahasia.28 ‘Keranjang-keranjang’ dan

‘tempat-tempat rahasia’ menggambarkan bermacam-macam cara supaya kita dapat menjadi tawanan

bagi buatan manusia, struktur-struktur independen. Sebaliknya, kita dipanggil untuk menjadi bagian

dari kesatuan persekutuan dalam wilayah kita. Sebuah kaki dian adalah gereja ‘lokal’ kita. Kita harus

berjalan dan bekerja bersama-sama sedekat mungkin secara fisik. Ini adalah salah satu dari pelajaran-

pelajaran praktis dari kaki dian.

Simbol zaman dulu – atau kebenaran masa kini

Kaki dian bukanlah suatu simbol zaman dulu dari mana kita dapat menarik pelajaran-pelajaran

sederhana dan membuat penyesuaian-penyesuaian kecil. Kaki dian adalah ‘kebenaran masa kini’ –

berita utama dari apa yang Roh sedang katakan kepada gereja-gereja.

Petrus menggunakan ekspresi ‘kebenaran masa kini’, atau ‘kebenaran yang telah kamu terima‘.29 Dia

menggunakan itu untuk menunjukkan bahwa ketika Kitab suci ditafsirkan kepada kita melalui Roh

Kudus, kemudian Bintang Timur bersinar dalam hati kita.30 Dengan demikian maka kita diterangi, hati

kita terbakar, dan kita dinyalakan dengan minyak dan api dari Roh Allah.31 Gereja modern secara luas

tidak familiar dengan dinamika kebenaran masa kini ini.

Semua kebenaran terkandung dalam Kitab Suci. Tidak ada kebenaran yang tidak terkandung dalam

Kitab Suci. Tetapi, adalah tidak mungkin untuk mencari Kitab Suci dan tidak pernah datang kepada

Kristus untuk diterangi dengan minyak dan api. Terang untuk jalan kita, di sini dan saat ini, tidak

datang dari teologi Kitab suci. Itu datang ketika Kitab suci diproklamirkan dan ditafsirkan pada hidup

kita oleh ‘orang-orang berbicara atas nama Allah’; oleh mereka yang diutus dan diurapi oleh Roh

Kudus.32 Kebenaran hadir ketika sebuah komunitas orang-orang percaya hidup dalam persekutuan,

diskusi dan aplikasi dari firman yang ‘dikatakan Roh kepada gereja-gereja’.33

28 Mat 5:15. Luk 11:33 29 2 Pet 1:12 30 2 Pet 1:19 31 Luk 24:32 32 2 Pet 1:21 33 Wah 2:7

Simbol dari kaki dian

24

Kebenaran masa kini adalah apa yang tujuh Roh Allah katakan. Tujuh bintang dalam tangan Kristus

adalah utusan-utusan dari kebenaran masa kini.34 Inilah bagaimana minyak dari tujuh Roh Allah

dilayani kepada kita.

Kristus berjalan di tengah-tengah gereja-gereja-Nya

Dalam keimamatan-Nya, Kristus berjalan di tengah-tengah gereja-gereja-Nya.35 Bagaimana Dia berjalan?

Dia berjalan dengan cara dari suatu administrasi utusan-utusan (bintang-bintang) kasih karunia yang ada

dalam tangan-Nya – seperti yang kita baca dalam kitab Wahyu.36 Dia berbicara kepada bintang-bintang

itu, penilik-penilik yang murni itu, dengan ‘telinga untuk mendengar’. Menurut sejarah, Dia telah

berbicara kepada tujuh gereja (dari dulu). Dan Dia berbicara sekarang ini kepada tujuh gereja-gereja

(gereja di dunia). Dan Dia berbicara secara nubuatan mengenai tujuh gereja-gereja (yang akan datang).

Gereja dalam pewahyuan Yohanes harus dipulihkan untuk mengangkat tujuh pelita api.37

Sesungguhnya, ketika gereja global tujuh kali lipat memang bersinar dengan tujuh pelita, tahap berikut

dari sejarah akhir zaman akan dibukakan.38

Kristus berbicara kepada semua gereja menurut ukuran kaki dian. Ada fondasi-fondasi (lihat, dasar dari

kaki dian). Ada cara-cara yang sebagaimana seharusnya untuk bertumbuh (lihat, bunga badam yang

mekar). Ada cara-cara yang ditetapkan untuk cabang-cabang terbentuk (tujuh cabang). Dan ada suatu

administrasi bagi minyak yang harus disediakan bagi keseluruhan dari tiap kaki dian, dari satu tempat

minyak/mangkuk.39 Kristus bukan hanya berjalan ditengah-tengah kaki dian, Dia juga berbicara,

memuji, memperingatkan, mendirikan dan juga mengambil, bagian-bagian dari kaki dian dan

keseluruhan dari beberapa kaki dian. Dia berbicara semua kondisi yang didaftarkan dalam tujuh surat,

memulai dengan kejatuhan dari kasih yang semula di Efesus.40 ‘Kasih yang semula’, dalam Perjanjian

Baru, adalah kapasitas Kristen dasar untuk menyerahkan hidup satu kepada yang lain, dalam pelayanan,

pemuridan dan persahabatan. Orang-orang percaya saat ini tidak perlu melihat lebih jauh untuk

menemukan kegagalan yang lebih berarti.

Kita harus saling mengasihi satu dengan yang lain dalam kapasitas memikul salib, seperti Kristus

mengasihi kita.41 Tetapi, di mana kasih Kristen telah gagal, kaki dian telah diambil. Dimanapun minyak

dari kebenaran masa kini diproklamirkan sekali lagi, kaki dian sedang dipulihkan.

34 Wah 1:16 35 Wah 2:1 36 Wah 1 37 Wah 4:5 38 Wah 5 39 Zak 4:3. Lihat Pelajaran 2 40 Wah 2:4 41 Luk 9:23

Simbol dari kaki dian

25

Suatu tinjauan menyeluruh

Ini adalah suatu perspektif dan ukuran di mana gereja tidak terbiasa. Telah menjadi kebiasaan kita

untuk mengesahkan keberhasilan kita, dan beralasan dengan kegagalan kita. Adalah penting untuk

menganggap kaki dian sebagai ukuran menyeluruh dari setiap aspek iman Kristen. Kemudian kita dapat

mempertimbangkan kembali segalanya dalam terang kaki dian.

Kita tidak menjadi gereja kaki dian dengan mengatakan demikian. Kita tidak dapat hanya mengadopsi

bahasa alkitabiah untuk menggambarkan situasi saat ini. Kita perlu bersyukur untuk berkat Allah, dan

kemudian melupakan hal-hal yang di belakang, dengan tujuan untuk maju.42

Validitas/sahnya kita tidak dapat lagi terletak pada sejarah, ukuran, keberhasilan, kepemimpinan atau

program kita. satu-satunya yang akan menopang kelangsungan kita dalam masa-masa kesukaran,

adalah minyak dari kebenaran masa kini. Kita harus mencari dan menemukan persekutuan dengan

utusan-utusan dari minyak ini. Minyak tidak ditemukan dalam ajaran, metodologi, kepemimpinan atau

program. Minyak bahkan tidak ditemukan dalam kesaksian, antusiasme, doa dan pengakuan iman setia.

Minyak adalah milik dari persekutuan Bapa dan Anak-Nya. Itu ‘disalurkan melalui pipa’ kepada kita

(penglihatan Zakaria) di mana ada utusan-utusan yang membawa minyak dari persekutuan ini,

dinyalakan oleh api Roh Kudus, menghasilkan terang dari tujuh Roh Allah.43 Ini bukanlah hanya terang

dari kesaksian, atau cahaya dari kerja keras yang sangat baik, penyembahan yang merdu dan yang

disukai kebanyakan orang. Ini adalah substansi dari persekutuan Mereka, hidup perjanjian, kasih,

penyembahan, ketaatan, otoritas dan kuasa dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini adalah minyak yang

diberikan dalam ukuran penuh di kepala Mesias, dan yang dipasok oleh administrasi utusan kepada

gereja-gereja.

Sementara kita memperhatikan hal ini, kaki dian menyediakan pandangan iman Kristen yang paling

menyeluruh dan terpadu. Kita bukan menarik petunjuk yang membantu dari simbol-simbol alkitabiah.

Kita di sini terlibat dalam tinjauan paling menyeluruh dari gereja sejak zaman rasul.

Tujuh petunjuk

Jawaban sederhana adalah bahwa kita harus menguji diri kita sendiri dalam setiap aspek, dalam terang

dari pesan/berita ini. Kemudian kita perlu membuat sejumlah respon-respon penting. Kita harus ingat

apa yang telah hilang dari kita, menjadi setia pada apa yang benar, bertobat dari apa yang telah kita

biarkan, berpegang teguh pada apa yang kita miliki, menghidupkan kembali apa yang telah mati, bertekun di

mana kita lemah, dan menerima penglihatan di mana kita telah dibutakan.44 Tujuh tindakan ini adalah

42 Fil 3:13 43 Zak 4:12 44 Wah 2:5,10,14-16,25. Wah 3:2,8,10,18

Simbol dari kaki dian

26

diambil dari tujuh surat kepada tujuh gereja kaki dian. Dalam setiap kejadian, Yesus berkata,

‘Barangsiapa menang, dia akan Kuberi …’.45

1. Efesus – ingat apa yang telah hilang dari kita

2. Smirna – menjadi setia pada apa yang benar

3. Pergamus – bertobat dari apa yang telah kita perbolehkan

4. Tiatira – berpegang teguh pada apa yang kita miliki

5. Sardis – bangkitkan kembali apa yang telah mati

6. Filadelfia – bertekun di mana kita lemah

7. Laodikia – menerima penglihatan di mana kita dibutakan

Adalah penting bagi gereja saat ini untuk mengalahkan semua tradisi dan korupsi yang tercampur

dengan iman Kristen. Kaki dian adalah pola lengkap, melibatkan fondasi-fondasi kita, penyembahan,

hubungan, struktur, kepemimpinan dan visi. Inilah satu-satunya struktur yang efektif yang dapat

bertahan dan mengalahkan roh Babel, simbol dari agama palsu.

Yehuda zaman dulu ditawan di Babel. Ketika bangsa ini kembali untuk membangun kembali kota

mereka, penglihatan kaki dian berbicara melalui nabi Zakaria.46 Demikian juga bagi kita saat ini. Kita

ada dalam masa pemulihan. Ada orang-orang percaya yang setia di seluruh dunia. Tetapi, mereka

tertawan pada pengajaran-pengajaran dan jalan-jalan yang bukan milik dari Perjanjian Baru.

Sekarang Kepala dari gereja sedang mulai menghubungkan orang-orang percaya dengan cara yang baru.

Banyak yang mendengarkan gereja kaki dian. Kelompok-kelompok kecil dan besar mulai terhubung

dalam persekutuan, dalam nama Tuhan. Mereka terhubung kepada utusan-utusan yang

memproklamirkan rahasia Allah. Seperti Yohanes, mereka memproklamirkan firman di mana kita dapat

menemukan persekutuan; persekutuan dari Bapa dan Anak-Nya. Mereka bukan mengajarakan agama

modern dan pengalaman yang populer. Mereka memulihkan fondasi/fondasi dalam Kristus, dan

membaptiskan dalam nama Tuhan Yesus.47 Gereja-gereja kaki dian dengan pola Perjanjian Baru yang

sama sedang dilipatgandakan.

Gambar dalam Wahyu menunjukkan kita sesuatu yang lain yang penting. Kristus hadir, berjalan di

tengah-tengah kaki dian-Nya. Dia berbicara kepada setiap kaki dian mengenai masalah-masalah

45 Wah 2:7,11,17,26. Wah 3:5,12,21. 46 Zak 4:1-14 47 Ibr 6:1. Kis 10:48

Simbol dari kaki dian

27

spesifik yang harus dikatakan. Dia mendorong umat-Nya dalam iman mereka, sementara juga

memperingatkan mereka akan kekurangan-kekurangan mereka.

Tanggapan pertama yang dapat kita berikan adalah mengesampingkan apa yang kita anggap sebagai

gereja. Kemudian kita dapat menguji perihal kaki dian dari sejak permulaan.

PELAJARAN 2

Kaki dian dalam Kitab Suci

Tema kaki dian ditemukan tepat di seluruh Kitab Suci. Pada kenyataannya, sebagian besar dari Kitab

Suci terlibat dalam tema ini dalam cara tertentu. Secara khusus, ada empat bagian penting dari Kitab

Suci.

1. Musa. Kita akan perlu melihat pada kaki dian pertama dalam Alkitab; yang dibuat dari emas dan

ditempatkan dalam tabernakel Musa.1 Bagian-bagian emas adalah tiruan dari bunga badam yang mekar

– kuncup, kuntum dan bunga yang bertumbuh dari cabang badam.

2. Zakaria. Tema yang sama ditemukan dalam Zakaria. Di sana, sebuah penglihatan dari kaki dian

diberikan kepada nabi Zakaria.2 Kaki dia adalah simbol dari bangsa Yehuda, yang harus dipulihkan untuk

menjadi terang yang bercahaya. Ini penting bagi kita karena, di masa kita ini, Tuhan Yesus memulihkan

gereja-gereja-Nya untuk menjadi kaki dian.

3. Injil-Injil. Kemudian tema bergerak ke dalam Perjanjian Baru, di mana Yesus berbicara mengenai

membeli minyak untuk pelita-pelita kita, dan tentang menempatkan pelita-pelita di atas kaki dian.3

4. Wahyu dari Yesus Kristus. Akhirnya, tema ini muncul dalam kitab Wahyu. Di sana, Yesus berbicara

kepada tujuh gereja kaki dian lokal: Efesus, Smirna, Pergamus, dan seterusnya.4

1 Kel 25:31-40 2 Zak 4:1-10 3 Mar 4:21. Luk 11:33 4 Wah 1:11,20. Wah 2. Wah 3

1. Musa

2. Zakaria

3. Injil-

4. Wahyu dari Yesus

Kaki dian dalam Kitab Suci

29

Ada tiga kemunculan utama dari simbol kaki dian dalam Kitab Suci.

1. Kaki Dian Musa

Musa membangun sebuah kaki dian menurut pola yang diberikan Allah. Beberapa aspek adalah penting

dalam perkembangan gambaran penuh.

• Dibangun di atas dasar, dengan pengaturan spesifik dari

bagian-bagian. Bagian-bagiannya adalah semua kuncup,

kuntum dan bunga dari bunga badam yang mekar.5

• Satu rangkaian, terdiri dari sebuah kuncup, kuntum dan

bunga, adalah kaki dian. Di atas ini ada tujuh cabang.

Cabang-cabang bertumbuh kiri dan kanan dari tiga kuntum

yang terhubung.6

• Ada sekitar tujuh puluh bagian, yang menyediakan hubungan

dengan tema-tema simbolis yang lain.

• Pelita-pelita ditempatkan di atas tujuh bunga, di tempat di

mana buah badam akan muncul. Bunga-bunga diperlukan

untuk memantulkan terang.7

• Pelita-pelita mempunyai sumbu dan minyak, dan dinyalakan oleh api dari mezbah korban.8

• Sumbu-sumbu dibersihkan dan dipasang oleh imam-imam.9

• Pelita-pelita diatur supaya mereka mengarahkan terang, di hadapan kaki dian, kepada jalan bagi

imam-imam dalam tempat kudus.10

Semua aspek-aspek ini mempunyai aplikasi-aplikasi praktis bagi kita.

2. Penglihatan Zakaria

• Penglihatan ini mempunyai konteks khusus. Bangsa Yehuda telah mulai membangun kembali bait

dan kota Yerusalem setelah tujuh puluh tahun pembuangan di Babel. Pekerjaan ini dihalangi. Nabi

Hagai dan Zakaria memberi semangat kepada orang-orang untuk membangun kembali rumah

Tuhan.11 Gambar ini diterapkan kepada kita pada saat ini.

5 Kel 25:31-36 6 Kel 25:31-32 7 Kel 25:33-37 8 Kel 39:37. Kel 40:25 9 Kel 30:7-8 10 Kel 25:37. Bil 8:2-3 11 Ezr 6:14

Kaki dian dalam Kitab Suci

30

• Tidak ada keimamatan beroperasi

selama lebih dari tujuh puluh tahun.

Kekejian dari bangsa itu telah membuat

Tuhan harus ‘menjauhkan diri’ dari

tempat kudus-Nya.12

• Sekarang keimamatan Yosua kembali,

walaupun ada perlawanan dari iblis.13

• Zakaria melihat Yosua dipulihkan

kepada keimamatan, dan ini

mempersiapkan dia untuk penglihatan

kaki dian. Tema keimamatan dan kaki

dian berjalan bersama, seperti yang kita

temukan dalam Wahyu pasal satu. Di

sana, anak Manusia dinyatakan dalam

jubah keimamatan, melayani di tengah-tengah kaki dian.14

• Kepada Zakaria ditunjukkan penglihatan kaki dian, supaya bangsa itu dapat didorong untuk

membangun kembali setelah pembuangan di Babel. Kemuliaan dari ‘rumah ini (rumah terakhir –

terjemahan Inggris)’ akan menjadi lebih besar dari sebelumnya: yakni bait yang dibangun oleh

Salomo.15

• Sebagai bagian dari nubuatan yang memberi semangat, Zakaria berbicara mengenai

TUNAS/CABANG yang adalah keduanya, Raja dan Imam di takhta-Nya. Dia juga berbicara

mengenai sebuah batu fondasi dengan tujuh mata.16

• Dua pohon zaitun memasok minyak ke tempat minyak/mangkuk.17 Dua pohon menggambarkan

kerajaan dan keimamatan. Mangkuk dibentuk oleh tangan yang mencapai setiap jabatan ini.

Mangkuk menyediakan minyak melalui tujuh corot/pipa ke kaki dian.18

• Pada zaman Zakaria, pemerintah (lihat, kerajaan) adalah Zerubabel, dan imam besar adalah Yosua

(keimamatan). Ini adalah dua orang yang diurapi/dua anak-anak minyak, pohon zaitun dalam

gambar kaki dian.19

12 Yeh 8:6 13 Zak 3:1-10 14 Wah 1:12-13 15 Hag 2:9 16 Zak 6:12. Zak 3:9 17 Zak 4:3 18 Zak 4:2 19 Zak 4:11-14

Bukan dengan keperkasaan …

melainkan dengan Roh-Ku …

Kaki dian dalam Kitab Suci

31

• Dalam Perjanjian Baru, Kristus menggabungkan kedua jabatan ini. Dia adalah Imam di atas takhta-

Nya. Dia telah dimuliakan dengan kedua jabatan ini – kerajaan dan keimamatan.

Hikmat/kebijakan/firman/nasihat antara dua jabatan ini adalah minyak yang disediakan melalui

mangkuk.20 Mangkuk adalah tangan kanan Kristus; yaitu, pelayanan lima jawatan dari Kristus, oleh

mana minyak dilayani kepada kaki dian.21

• Penglihatan kaki dian Zakaria memiliki elemen-elemen lebih dari kaki dian Musa. Kaki dian adalah

sama, tapi minyak dari atas adalah suatu aspek yang baru.

• Keseluruhan penglihatan dijelaskan oleh firman, ‘Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan

kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam’. Minyak dari tujuh Roh Allah

ada dengan bangsa ini dalam pekerjaan pemulihan.22

• Segera, Zakaria ditunjukkan sebuah gunung besar, menunjuk kepada Babel, yang adalah simbolis

dari oposisi duniawi.23

• Dia mendengar bahwa gunung ini akan menjadi tanah rata.24

• Zerubabel, yang memimpin pemulihan bait, adalah tipe Kristus yang akan membangun kembali

gereja-Nya.

• Kita membaca mengenai ‘tujuh’ yang bersukacita bahwa batu pilihan/tali pengukur di tangan

Zerubabel. Elemen-elemen ini adalah nubuatan mengenai Kristus juga.25

3. Kaki dian dalam Injil-injil

‘Tidak seorangpun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong

rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua

orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu.

Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu.’26

• Yesus sendiri berbicara mengenai kaki dian, seperti yang tercatat

dalam Injil-injil.27 Segera sesudah perumpamaan mengenai penabur

dari benih, Dia berbicara mengenai pelita memerlukan sebuah kaki

dian. Urutan dari kedua perumpamaan adalah sebuah kunci. Kedua

20 Zak 6:12-13. Ibr 8:1 21 Ef 4:11 22 Zak 4:6-10 23 Zak 4:7. Jer 51:24-25 24 Zak 4:7 25 Zak 4:10 26 Luk 11:33-34 27 Mat 5:15. Luk 11:33

Kaki dian dalam Kitab Suci

32

perumpamaan adalah dua bagian dari pesan yang sama. Benih bertumbuh di atas tanah yang baik,

tapi kita juga memerlukan pelita dan kaki dian sebagai konteks untuk bertumbuh. Tanpa kita

menerima pelita, pelayanan Roh yang dibawa kepada kaki dian, benih akan mati.

• Dalam perumpamaan kaki dian Yesus, Dia juga menyebutkan hal-hal yang dapat memadamkan

pelita. Dia mengatakan kepada kita untuk tidak meletakkan pelita di bawah gantang/keranjang,

tempat tidur atau tempayan, atau dalam tempat penyimpanan atau tempat rahasia.28 Semua ini

mempunyai tafsiran simbolis, dan tantangan.29

• Yesus berbicara mengenai perlunya minyak dalam pelita-pelita kita, sehingga ditambahkan kepada

tema kaki dian.30 Kita harus pergi kepada mereka ‘penjual minyak dan beli di situ (beli untuk diri

kita sendiri – terjemahan Inggris)’.31 Mereka yang bijak harus memiliki porsi ganda dari minyak –

yang adalah simbol dari dua pohon zaitun, kepenuhan dari pelayanan Melkizedek dari Kristus,

kerajaan dan keimamatan.

• Tujuh puluh (tuju puluh dua32) murid Yesus menyediakan suatu persamaan/pararel pada tema kaki

dian (memiliki bagian-bagian sekitar tujuh puluh). Yesus mengutus tujuh puluh murid mendahului

Dia.33 Mereka membawa terang dan kemenangan atas iblis kepada banyak ‘orang kecil/bayi-bayi’

yang lain.34 Kemenangan dari tujuh puluh murid ini, bergerak dalam Roh dan kesaksian Kristus,

adalah ilustrasi hidup dari kaki dian.

4. Pewahyuan kaki dian Yohanes

• Ketika Yohanes satu-satunya rasul yang masih hidup, dia menunjukkan penglihatan mengenai

tujuh kaki dian di Asia – Efesus, Smirna, dll. Tujuh gereja ini, dari Efesus sampai Laodikia, adalah

yang sama dengan yang dibangun dari bayi sampai kepada dewasa, seperti yang kita baca dalam

kitab Kisah para Rasul.

• Sesuai dengan itu, sekalipun bahasanya simbolis, aplikasinya praktis sama sekali.

• Sebagai contoh, dalam penglihatan Yohanes, Kristus berjalan

dengan tujuh bintang dalam tangan Kristus. Ini adalah suatu

referensi untuk pelayanan Kristus yang dikerjakan oleh utusan-

utusan seperti Paulus dan teman seperjalanannya.35 Paulus,

28 Mar 4:21. Luk 8:16 29 Lihat Berjalan di Dalam Terang. 30 Mat 25:3-8 31 Mat 25:9 32 Mungkin tujuh puluh dua, sekalipun dalam naskah ada beragam. 33 Luk 10:1 34 Luk 10:21 35 Wah 2:1

Kaki dian dalam Kitab Suci

33

Barnabas dan yang lain adalah bagian dari pelayanan lima jawatan dari tangan Kristus.

• Ketika Paulus dan yang lain berpindah dari kaki dian ke kaki dian, mereka melakukan demikian

sebagai tangan Kristus memegang tujuh bintang.36 Di mana kitab Kisah para Rasul mencatat orang-

orang dan juga pekerjaan mereka, Yesus menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan makna

rohani.

• Pelayanan dari injil yang diceritakan dalam kitab Kisah para Rasul, adalah penggenapan dari

mangkuk dalam penglihatan Zakaria.

• Pelayanan ini bukan hanya menempatkan kaki dian. Kaki dian harus bertumbuh dari dasar.

• Mereka yang tertanam dalam Kristus, bertumbuh menjadi rangkaian-rangkaian buah sulung dan

cabang penuh dari kaki dian.

• Minyak dibawa oleh mereka yang dengan karunia-karunia pelayanan, yang adalah bagian dari

‘tempat minyak/mangkuk’ dalam penglihatan Zakaria.

• Utusan-utusan adalah pelita-pelita, dan oleh perkataan mereka, lebih banyak pelita dinyalakan

dalam mereka yang menerima pesan/berita.

• Minyak kasih karunia, dalam tujuh aspek, dan terang dari tujuh Roh Allah pada awalnya

sepenuhnya dibawa oleh utusan-utusan.

Kelompok-kelompok orang percaya bertumbuh dalam Kristus sebagai kuncup-kuncup, kuntum-

kuntum dan bunga-bunga. Dalam setiap tahap pertumbuhan mereka, terang-pelita dari Roh tinggal atas

mereka. Mereka tidak menunggu untuk menjadi kaki dian yang berkembang sepenuhnya sebelum

terang terlihat.

36 Wah 1:16

PELAJARAN 3

Pembuatan kaki dian

Sekarang kita dapat memeriksa elemen-elemen yang membuat kaki dian. Masing-masing ini

mempunyai arti khusus. Untuk pembelajaran kita, kita akan memusatkan perhatian pada bagian-bagian

kunci dari kaki dian: dasar, rangkaian pertama (disebut kaki dian), tiga kuntum menghasilkan cabang-

cabang, cabang-cabang membentuk rangkaian-rangkaian badam, dan tujuh pelita.

Dasar

Dasar menggambarkan Kristus sebagai akar dari mana segalanya

bertumbuh.1 Rasul-rasul diutus sebagai pembangun yang bijak/cakap

untuk meletakkan fondasi.2 Praktisnya, mereka yang dibangun dalam

prinsip-prinsip pertama/asas-asas pokok dari Kristus ditambahkan

kepada dasar ini.3

Rangkaian badam pertama

Rangkaian badam pertama dengan sebuah kuncup, sebuah kuntum dan sebuah bunga, menggambarkan

jemaat orang Kristen ‘buah sulung’ dalam suatu area/wilayah, yang adalah pola bagi semua jemaat-

jemaat yang lain.4 Pada sebuah cabang badam, semua kuntum-kuntum dan bunga-bunga yang mekar

akan kelihatan sama. Demikian juga, dalam kaki dian; jemaat-jemaat semua akan bertumbuh keluar dari

Kristus, fondasi, sekalipun hanya satu yang digambarkan sebagai penghubung dengan dasar bagian

pertama disebut ‘kaki dian’, dan kemudian ada tujuh cabang-cabang.

Tiga kuntum yang terhubung

Tiga kuntum yang terhubung dari mana tujuh cabang-cabang bertumbuh,

menggambarkan kapasitas untuk reproduksi. Dalam hal gereja kaki

1 Yes 11:1 2 1 Kor 3:10 3 Ibr 5:12 4 Kel 25:33

bunga

kuntum kuncup

Pembuatan kaki dian

35

dian, reproduksi datang melalui pelatihan khusus. Paulus menggunakan sekolah pelatihan di Efesus

untuk membuat firman berlipat ganda ke dalam seluruh Asia.5 Kaki dian bertumbuh dari sekolah para

penilik yang dapat mengutus utusan-utusan, penilik-penilik dan saudara-saudara lain yang melayani.

Aspek yang menghasilkan dari kaki dian ini digambarkan oleh tiga kuntum yang terhubung.

Cabang-cabang

Cabang-cabang, membuat rangkaian-rangkaian badam, menggambarkan jemaat-jemaat

buah sulung baru yang dibangun dalam Kristus. Cabang-cabang harus memelihara

hubungan dengan pelita-pelita yang dihasilkan jemaat pertama. Mereka juga tetap

terhubung dengan ‘sekolah’ yang dibangun oleh penilik-bintang.

Pada aplikasi praktis, kelompok dari tiga atau lebih jemaat-jemaat berdekatan yang

masing-masing bertemu untuk perjamuan, adalah sebuah cabang. Hanya ada satu pelita untuk sebuah

cabang. Penilik-penilik dapat menyediakan sebuah pelita, sebuah wadah pelayanan, untuk sejumlah

jemaat-jemaat dalam sebuah cabang. Kemudian jemaat-jemaat bunga tidak meniru program pelayanan.

Tetapi, mereka menerima dan memantulkan pelita yang sama dalam beberapa bunga.

Tujuh bintang

Dalam wahyu Yesus kepada Yohanes, bahasa simbolis

menambahkan elemen lain pada penglihatan Zakaria.

Tempat minyak/mangkuk dan tujuh corot/pipa

Zakaria sekarang digambarkan dalam Wahyu sebagai

sebuah tangan dengan tujuh bintang.6

Tujuh bintang membawa pelayanan dari tujuh Roh

Allah dari tangan Kristus, seperti tujuh corot/pipa

memasok minyak dari tempat minyak/mangkuk.7

‘Tujuh’ di tangan Zerubabel (pendahulu dari Kristus) dikatakan untuk menjadi ‘Yang tujuh ini adalah

mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi’.8 Wahyu juga berbicara mengenai ‘tujuh mata’ dan

mengatakan mereka adalah ‘ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi’.9 Rangkumannya adalah

5 Kis 19:9-10,26

6 Wah 1:16,20

7 Zak 4:2

8 Zak 4:10

9 Wah 5:6

Mangkuk dan pipa-pipa

Tangan dan bintang-bintang

Pembuatan kaki dian

36

bahwa ‘tujuh’ (bintang) dalam tangan Kristus membawa pelayanan dari tujuh Roh Allah.10 Pelayanan

ini membawa dan menempatkan pelita dalam setiap kaki dian.

Yesus berbicara kepada bintang-bintang sebagai mereka yang bertanggung jawab untuk gereja-gereja.

Ini adalah utusan-utusan injil, bukan utusan seperti malaikat. Bintang-bintang adalah kelompok-

kelompok penilik (penjaga)11 dan diaken-diaken korporat. Setiap bintang dipuji dan diperingatkan, dan

juga dipanggil untuk bertobat karena membiarkan kegagalan-kegagalan tertentu berlanjut.

Bintang-bintang dari tangan Kristus membawa pelita-pelita kepada cabang-cabang. Bintang datang

kepada sebuah kaki dian menjadi pelita dalam kaki dian. Setiap bintang membawa tujuh pelita – artinya

bahwa bintang membawa pelayanan dari tujuh Roh Allah.

Pada dasarnya ada dua aktivitas menonjol kaki dian keseluruhan. Dalam satu aktivitas, tangan dan

bintang melayani kepada kaki dian, dan menyediakan pelita-pelita untuk setiap cabang. Dalam aktivitas

lain, bunga-bunga memantulkan terang dari pelita kepada dunia.

Bintang mempunyai tanggung jawab ‘berjalan’, sekalipun individu-individu mereka sendiri hidup dalam

jemaat-jemaat lokal.12 Kunci kepada administrasi Roh adalah bahwa bintang harus membawa pelita

kepada cabang-cabang, dan tidak menjadi terserap ke dalam jemaat lokal.

Tujuh pelita

Tujuh pelita menggambarkan pelayanan dari tujuh Roh Allah yang dibawa oleh bintang kepada kaki dian.

10 Wah 3:1

11 Yes 52:8

12 Zak 3:7

Bintang - Pelita

1. Pelayanan Roh kepada kaki dian oleh penilik-penilik dan diaken-diaken yang bertanggung jawab

2. Wadah pelayanan yang dibentuk dalam sebuah bunga program, acara yang dinominasikan untuk cabang-cabang dan bunga-bunga

Pembuatan kaki dian

37

Bintang dari tangan Kristus membawa pelita kepada setiap cabang dari kaki dian. Ketika bintang

membawa pelita kepada kaki dian, itu adalah bintang. Ketika bintang dalam kaki dian, itu adalah pelita,

yang dipantulkan oleh bunga.

Inilah bagaimana Paulus mengembangkan gereja-gereja sebagai kaki dian. Mereka

yang tertanam dalam Kristus dan bertumbuh ke atas sebagai cabang-cabang

badam, akan menerima pelita yang dibawa kepada mereka. Terang yang mereka

sinarkan bukanlah terang mereka sendiri, tapi terang dari pelita. Itu adalah terang

dari tujuh Roh Allah.13 Api dari Roh Kudus menyalakan minyak untuk

menghasilkan tujuh kali lipat terang.

Kitab Wahyu mencatat bahwa ‘tujuh pelita’ di hadapan takhta adalah tujuh Roh

Allah.14 Tujuh pelita menunjukkan pengurapan dari tujuh Roh Allah atas Kristus.

Ini adalah Roh yang adalah Allah, karena Allah adalah Roh.15 Tujuh Roh Allah menetapkan kapasitas

Yahweh Allah, sebagai tiga Pribadi yang hidup, menyembah, berkomunikasi dan mempersembahkan

diri mereka sendiri, dalam setiap aspek, ‘melalui Roh yang Kekal’.16 Roh Kudus mengaplikasikan kuasa

dari tujuh Roh Allah, yang adalah ‘seluruh kepenuhan Allah’ sebagai tujuh Roh, atau ‘Roh yang Kekal’.17

Simbol dari ‘tujuh pelita’ menunjukkan bahwa setiap gereja kaki dian harus memancarkan terang dari

kepenuhan Allah dalam wilayah lokal itu.

Api

Api adalah simbol dari pekerjaan Roh Kudus, yang menerapkan api yang menghanguskan dari

kemuliaan Allah. Api menandakan pintu keluar masuk pada persekutuan, sama seperti mezbah korban

ditempatkan di pintu dalam tabernakel bayangan.

Yohanes Pembaptis mendeklarasikan bahwa Yesus Kristus akan membaptiskan kita dengan Roh Kudus

dan api.18 Arti dari ini menjadi jelas ketika Yesus mengatakan, ‘Aku datang untuk melemparkan api ke

bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!’19

13 Yes 11:1-2. Wah 4:5

14 Wah 4:5

15 Yoh 4:24

16 Ibr 9:14

17 Ef 3:19

18 Luk 3:16

19 Luk 12:49

TUJUH PELITA

Pembuatan kaki dian

38

Pekerjaan dari Roh Kudus digambarkan sebagai api, karena Dia memisahkan gandum dengan debu jerami

yang dibakar dengan api yang tidak terpadamkan.20 Api adalah gambaran dari pemisahan karena dia

memasukkan atau mengeluarkan. Pekerjaan-pekerjaan kita dinyatakan oleh api, di dalamnya mereka

akan diterima atau dibinasakan.

‘Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia

akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika

pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia

akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. Tidak

tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?’21

Paulus berbicara mengenai bait Allah, dan mengenai api, karena bait adalah tempat persembahan. Roh

Allah adalah roh penghakiman dan roh yang membakar.22

Sementara Roh Kudus menyalakan api dalam kehidupan kita, api ini melakukan beberapa fungsi

praktis. 1. Itu adalah api penghakiman. Menghancurkan apapun yang tidak berbuah.23 2. Itu adalah api

pemisahan oleh mana kita diselamatkan dan dikumpulkan ke dalam bait persembahan. 3. Itu adalah api

iluminasi/penerangan, dari perapian, oleh mana pelita-pelita dinyalakan dan memberikan terang. 4. Itu

adalah api proses, atau pemurnian. Bahkan pekerjaan-pekerjaan baik dari emas, perak dan batu-batu

berharga dimurnikan oleh api. 5. Itu adalah api ‘terang yang kekal’ – atau penghakiman dari nyala api

kekal.

Pelita-pelita kita dinyalakan ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang

hidup.24 Kristus adalah korban yang hidup pertama yang pernah dilihat. Semua korban-korban yang lain

mati sebelum dipersembahkan. Kristus memproklamirkan arti sebenarnya dari persembahan dengan

mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup. Tidak seorangpun yang mengambil hidup-Nya

dari Dia, karena Dia menyerahkannya dengan rela.25 Dengan cara ini, Dia mengubahkan arti dari

20 Luk 3:17

21 1 Kor 3:13-17

22 Yes 4:4

23 1 Kor 3:12-13

24 Rom 12:1

25 Yoh 10:17-18

Pembuatan kaki dian

39

kematian dalam segala hal. Dia hidup bagi Allah dalam persembahan yang tak bercela di saat Dia taat

sampai mati.26

Ini adalah kunci untuk memahami api. Api adalah titik temu antara hidup dan terang, sementara kita

melihat ketika api membakar dan mengubahkan bahan bakar menjadi terang. Api dari Allah menerima

persembahan yang benar dan membuat itu naik kepada Allah untuk diterima sebagai makanan Yahweh.

Suatu korban diterima oleh api tidak mati, tapi hidup, telah diterima ke dalam persekutuan Allah.

Emas

Orang-orang percaya yang bertumbuh ke atas dalam keimamatan menjadi emas dari kaki dian. Ini

adalah jiwa-jiwa (psuche) yang hidup dengan roh-roh yang adalah pelita Allah.27 Mereka juga lahir dari

Roh, dengan hidup zoe, yang dapat menyerahkan hidup mereka untuk bertumbuh sebagai buah-buah

sulung. Partisipasi mereka dalam persembahan dan ujian membawa mereka maju sebagai emas kaki

dian.28

Kaki dian Musa dibuat dari satu bongkahan emas. Dalam Kitab Suci, emas menggambarkan sifat ilahi

yang teruji/terbukti dari mereka yang bertumbuh dalam Kristus. Itu menggambarkan jiwa (psuche) yang

hidup yang telah diubahkan oleh hidup ciptaan baru (zoe).

Kaki dian dari bagian-bagian badam dibuat dari satu bongkahan emas.29 Pelita-pelita juga dibuat dari

emas, tapi dibuat secara terpisah.30 Ini adalah untuk menekankan bahwa pelita-pelita selalu milik dari

pelayanan Roh dari atas. Pelita tidak pernah menjadi milik dari bunga-bunga, sekalipun mereka

ditempatkan di dalam bunga-bunga.

Emas dalam bunga-bunga dan emas dalam pelita-pelita adalah emas yang sama; hidup ciptaan baru

yang sama. Namun, masing-masing memancarkan terang dalam cara yang berbeda. Emas dari pelita

bercahaya kepada kaki dian itu sendiri. Emas dari bunga-bunga kaki dian memantulkan terang dari tujuh

Roh Allah kepada dunia. Dengan membuat perbedaan ini, kita mengenali bahwa pelita-pelita selalu milik

dari tangan Kristus.

26 Fil 2:8

27 Maz 20:27

28 1 Pet 1:7

29 Kel 25:31

30 Kel 25:37

Pembuatan kaki dian

40

Dengan cara ini, pelita-pelita adalah titik temu antara hidup ciptaan baru yang bertumbuh ke atas, dan

administrasi Roh yang turun ke bawah. Orang-orang percaya selalu terhubung dengan takhta, dan

dengan Dia yang berbicara dari sorga.31

Kaki dian menggambarkan mereka yang mempunyai pertumbuhan ke atas dalam ketaatan Kristus.32

Mereka ditanamkan dalam kematian-Nya dan bertumbuh dalam persekutuan penderitaan-Nya.33

Mereka memproklamirkan kematian Tuhan sampai Dia datang.34 Inilah mengapa kaki dian dibuat dari

emas.

Tempat minyak/mangkuk

Mangkuk dengan tujuh corot/pipa dalam penglihatan Zakaria

adalah paralel langsung dengan tangan yang dengan tujuh bintang

dalam penglihatan Yohanes.35 Tangan dengan tujuh bintang adalah

cara oleh mana tujuh Roh Allah atas Kristus diberikan kepada

gereja-gereja.36 Mangkuk, dalam aplikasinya, adalah persekutuan

dalam minyak dari pelayanan Melkizedek dari Kristus. Persekutuan

ini dimulai oleh rasul dan nabi, kemudian diserahkan kepada penginjil, gembala dan pengajar – tiga

karunia pelayanan dari Kristus yang lainnya.37 Persekutuan yang sama ini disatukan oleh penilik-penilik

dan diaken-diaken bintang yang melayani kepada kaki dian. Minyak dari mangkuk dilayani oleh tangan

Kristus, yang memiliki kombinasi kerajaan dan keimamatan dalam satu permufakatan pelayanan.38

31 Ibr 12:25. Wah 4:1

32 2 Kor 10:5

33 Rom 6:5. Fil 3:10

34 1 Kor 11:26

35 Zak 4:2-3,12. Wah 1:16

36 Wah 3:1

37 Ef 4:11

38 Zak 6:13

Emas dari pelita bercahaya kepada kaki dian

Emas dari bunga bercahaya kepada dunia

Pembuatan kaki dian

41

Tangan dari pelayanan lima jawatan, dengan tujuh bintang, melayani minyak dan terang dari kebenaran

masa kini melalui perantaraan Roh Kudus. Ketika kita mendengarkan kebenaran masa kini berbicara

melalui Roh, kita mendengarkan ‘apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat’.39 Kebenaran masa

kini adalah pelayanan dari minyak.40

Kita memperhatikan bahwa hanya ada satu mangkuk untuk tujuh kaki dian. Gereja-gereja kaki dian

semua menerima minyak yang sama dari tangan Kristus yang sama. Sebagaimana hanya ada satu tangan

Kristus, demikian juga hanya ada satu mangkuk untuk seluruh tubuh Kristus, di seluruh dunia. Setiap

gereja kaki dian tidak mempunyai mangkuknya dan pohon zaitunnya sendiri. Bintang-bintang

bertanggung jawab untuk memasok minyak kepada pelita-pelita dari setiap kaki dian.

Minyak dan terang

Dalam penglihatan Zakaria, dua pohon zaitun

memberikan minyak ke dalam mangkuk.41 Dua

pohon zaitun adalah simbolis dari kerajaan dan

keimamatan Kristus – pelayanan penuh-Nya

seperti Melkizedek.42 Roh TUHAN ada atas-Nya

mengurapi dalam tujuh dimensi utama: Anak,

Budak, Perintis, Raja, Imam, Nabi dan Anak

Sulung.

Buah dari minyak adalah terang dari tujuh Roh

Allah. Pengurapan yang atas Kristus ada dalam

tujuh aspek. ‘Roh TUHAN akan ada padanya, roh

hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN’.43

Implikasi penting adalah bahwa pengurapan atas Kristus adalah yang membuat kaki dian bertumbuh.

Yesaya menunjuk kepada Kristus sebagai tongkat (tunas) dan bercabang dari tunggul Isai.44 Dalam ayat

berikutnya, Yesaya menambahkan bahwa tujuh Roh Allah akan tinggal atas-Nya. Dia diurapi dengan

Roh Allah untuk perjalanan-Nya.

39 Wah 2:7,11,17,29. Wah 3:6,13,22

40 2 Pet 1:12

41 Zak 4:11-12

42 Ibr 7:1,17

43 Yes 11:2

44 Yes 11:1

Roh tujuh kali lipat (putih)

Roh …

TUHAN

Hikmat

Pengertian

Nasihat

Keperkasaan

Pengenalan

Takut akan TUHAN

Pembuatan kaki dian

42

Ini adalah gambaran mendasar dari sebuah kaki dian, dan itu dimulai dengan Kristus. Dia adalah tunas

yang lemah yang bangkit dari tanah, dan kuasa Allah ada atas-Nya.

Setiap pelita pada cabang dari kaki dian

Bintang dari tangan Kristus membawa pelita kepada tiap-tiap cabang dari kaki dian. Ketika bintang

membawa pelita kepada kaki dian, itu adalah bintang. Ketika bintang ada dalam kaki dian, itu adalah

pelita, dipantulkan oleh bunga.

Secara praktis, bintang menjadi, dan menyediakan, wadah pelayanan yang dimintakan, secara lokal,

dalam semua masalah penerapan, program, penyesuaian dan pertumbuhan. Ada dua aktivitas utama

kaki dian. 1. Tangan dan bintang melayani kepada kaki dian. 2. Bintang menempatkan wadah pelayanan

yang dibentuk dalam bunga-bunga dari kaki dian, supaya terang dipantulkan kepada dunia.

Minyak adalah sama untuk semua kaki dian. Apa yang ‘Roh katakan’ melalui utusan-utusan adalah

pelayanan tertentu dari minyak yang dibutuhkan. Penilik-penilik dan diaken-diaken diharuskan

melayani minyak ini kepada setiap pelita dari kaki dian.

Corot-corot/pipa-pipa diarahkan kepada pelita tertentu. Pelita hanyalah suatu wadah tertentu dari pelayanan

kepada suatu kondisi gereja tertentu. Pelayanan bisa kepada suatu gereja tanpa kasih, gereja yang diuji,

gereja yang menderita, gereja yang terkorupsi, gereja yang sekarat, gereja yang bertekun, atau gereja

yang suam-suam kuku – jika kita mengambil tujuh gereja sebagai ilustrasi.45

Di sisi positif, bintang adalah suatu persekutuan penilik-penilik dan diaken-diaken yang mempersiapkan

wadah untuk setiap pelayanan tertentu – setiap kerja keras, setiap acara, setiap tugas. Pelita dalam

bunga bukan hanya pelayanan umum, melainkan serangkaian acara-acara pelayanan, tugas-tugas,

45 Wah 2. Wah 3

Bintang datang kepada kaki dian

menjadi pelita dalam kaki dian

Pembuatan kaki dian

43

usaha-usaha spesifik yang dinominasikan. Dapat kita katakan bahwa perkumpulan perjamuan setiap

minggu dari jemaat lokal adalah sebuah pelita.

Jemaat menopang wadah pelayanan yang dipelihara dari minggu ke minggu, melalui berbagai musim

pelayanan. Minyak dari pelayanan, diarahkan kepada ekspresi-ekspresi dari karunia-karunia,

pelayanan-pelayanan, penginjilan-penginjilan dan pengajaran, membutuhkan sebuah wadah. Pelita

adalah wadah itu.

Pelita dalam hubungan dengan bunga

Dalam aplikasi, pelita, dengan minyaknya, api dan terang, disediakan oleh tangan Kristus sementara Dia

berjalan di tengah-tengah kaki dian. Kristus mengutus bintang-bintang-Nya untuk menjadi pelita-

pelita. Bintang-utusan melayani minyak, dan Roh Kudus melayani api dari aplikasi yang menyalakan

pelita. Kemudian terang adalah terang dari tujuh Roh Allah, dinyatakan dan diarahkan oleh tiap-tiap

bunga yang terintegrasi kepada pelita.

Pelita

Acara-acara

pelayanan terpilih;

contoh perjamuan

kudus mingguan,

seminar pengajaran

atau penginjilan

Api

Minyak

Pelita

Bunga

Dinyalakan oleh Roh Kudus

Minyak dari tujuh Roh

Bintang-pelita menyediakan bejana pelayanan

Jemaat buah sulung terintegrasi dengan pelita memantulkan terang

Pembuatan kaki dian

44

Bunga lokal tidak memiliki pelitanya sendiri. Pelita selalu milik dari administrasi Roh, dan bukan milik

dari bunga-bunga. Setiap bunga mampu menopang pelita, dan hanya tujuh bunga yang ada di atas,

memegang tujuh pelita. Inilah bagaimana kita seharusnya

menafsirkan simbol. Sebetulnya, setiap jemaat buah sulung

harus menjadi sebuah bunga yang disatukan dengan sebuah

pelita. Pelita, dengan minyak dan terangnya, adalah yang

membuat pertumbuhan.

Orang-orang percaya terhubung dengan pelita sejak hari

pertama. Sementara kuncup, kuntum dan bunga dibangun,

orang-orang percaya harus tetap bersatu dengan pelita.

Dalam simbol, pelita-pelita dibuat terpisah dari kaki dian,

sekalipun keduanya dibuat dari emas.46 Implikasi bagi kita adalah bahwa pelita-pelita diberikan kepada

kaki dian, dan tidak bertumbuh ke atas dari kaki dian. Ini memimpin kita kepada suatu pengamatan

penting. Kristus bertumbuh sebagai tanaman yang lembut, diurapi dengan kuasa Yang Mahatinggi.47

Demikian pula, gereja bertumbuh ke atas dalam Kristus, dalam kelemahan, tapi ditanamkan dengan

tujuh Roh Allah.

Kaki dian yang bertumbuh

Setiap rangkaian badam (jemaat dari orang-orang percaya) bertumbuh melalui tiga tahap kuncup,

kuntum dan bunga. Tahap-tahap ini mempunyai aplikasi individu dan korporat. Pada akhirnya, bunga

adalah suatu persekutuan dari orang-orang percaya buah sulung. Kemudian bunga memegang buah,

sama seperti dalam alam. Dalam hal simbol kaki dian, tempat dari buah diambil oleh pelita. Tujuh pelita

Musa ditempatkan dalam bunga-bunga yang ada di atas dari tujuh cabang-cabang. Dapat kita katakan

bahwa buah dalam bunga-bunga adalah terang. Pelita-pelita ditempatkan dalam bunga-bunga, dan

bunga-bunga dapat memantulkan dan mengarahkan terang.

46 Kel 25:31,36-37

47 Yes 53:2

Pembuatan kaki dian

45

Saksi dalam kegelapan

Sampai gereja bertumbuh ke atas untuk menjadi tabernakel Allah yang siap, Allah sendiri

membangkitkan saksi bagi nama-Nya sendiri. Dia menempatkan tujuh Roh Allah (bukan hanya Roh

Kudus) atas tanaman yang lemah, supaya selalu ada terang dalam tempat yang gelap.48

Sekali lagi, gambar ini dengan indah dibawa oleh Kristus sendiri. Dia menerima Roh tanpa ukuran

apapun, dan kemudian berjalan di sepanjang jalan-Nya oleh kemampuan dari Roh Allah.49 Dia

bertumbuh sebagai tanaman yang lembut, dan menghasilkan buah oleh iman dalam kuasa Allah. Dia

tidak menang oleh kemampuan asli-Nya sebagai Anak yang telah ada sebelumnya. Dia mengosongkan

hak istimewa untuk menggunakan kesetaraan-Nya sendiri dengan Allah.50 Dia hidup, seperi kita juga

dipanggil untuk melakukan, oleh Roh. Dia mempersembahkan diri-Nya ‘melalui Roh yang Kekal’,

artinya bahwa Dia mempersembahkan diri-Nya dengan kapasitas itu!51 Dia disalibkan dalam kelemahan

namun Dia hidup oleh kuasa Allah.52

Pola dalam Kristus diulangi dalam setiap jemaat kaki dian. Kita bertumbuh dalam kelemahan, oleh

kuasa Allah. Kita bukan pertama-tama menguatkan diri kita sendiri dengan iman seperti emas,

menantikan Kristus meletakkan terang atas kaki dian. Tetapi, Dia mengutus bintang-pelita dan kita

menjadi terhubung dengannya, tepat sejak permulaan. Terang dari tujuh Roh Allah diangkat sebagai

saksi, tepat dari pertama.

48 2 Pet 1:19

49 Yoh 3:34

50 Fil 2:6-7

51 Ibr 9:14

52 2 Kor 13:4

Pembuatan kaki dian

46

Menerima minyak

Inilah mengapa kita didorong untuk menerima utusan-utusan, karena dengan menerima mereka yang

diutus Kristus, kita menerima Dia.53 Sejak awal, ketika kita berkumpul sebagai dua atau tiga orang

dalam nama, Kristus ada di tengah-tengah.54 Sementara Dia ada di tengah-tengah, kita dapat menerima

minyak dari kebenaran masa kini. Kita terhubung secara langsung dengan pipa-pipa dan mangkuk yang

Zakaria lihat dalam penglihatan-Nya.

Sebagai suatu persekutuan orang-orang percaya buah sulung, kita adalah sebuah bunga tepat sejak awal

iman kita. kita terhubung dan terintegrasi kepada pelita, supaya tidak kelihatan jarak antara

persekutuan dari bunga dan administrasi dari pelita.

Sementara pembelajaran kita berjalan, kita akan perlu memberi perhatian pada hubungan antara bunga

yang bertumbuh ke atas dan terang yang diberikan dari atas ini. Ini adalah kunci kepada kaki dian.

Menyimbolkan dua hal: 1. tanaman Tuhan bertumbuh ke atas, dan 2. minyak dan terang yang dipasok dari

atas.55 Kita akan mempelajari bahwa pengurapan yang sama dari Roh atas Kristus diberikan kepada

gereja-gereja.56

53 Yoh 13:20

54 Mat 18:20

55 Yes 61:3

56 Yes 11:2. Yes 42:1

PELAJARAN 4

Tujuan dari tabernakel

Untuk memperluas pembelajaran kita, kita perlu memahami kaki dian dalam konteks keseluruhan

tabernakel yang dibangun Musa.1 Di sana, kaki dian hanyalah salah satu dari enam bagian perabot.2 Di pintu

pelataran/halaman luar ada mezbah korban bakaran dari tembaga , dan kemudian bejana pembasuhan

dari tembaga. Dalam area yang tertutup ada tiga perabot lain – kaki dian dengan tujuh pelita, meja

dengan dua belas roti dan cawan emas, dan mezbah emas di mana ukupan dibakar. Dalam area ketiga,

disebut ‘tempat maha kudus’ (atau ruang maha kudus), berdiri tabut perjanjian. Paling atas dari tabut

disebut ‘tutup pendamaian’, dan di sana terang shekinah3bercahaya dari antara kerubim. Ada referensi-

referensi pada simbol-simbol ini dalam Perjanjian Lama dan Baru.

Allah tinggal dengan manusia

Allah menginstruksikan Israel untuk membangun tabernakel sebagai tempat pertemuan.4 Memang, itu

disebut ‘kemah pertemuan’.5 Dengan cara ini, Allah mendeklarasikan tujuan-Nya untuk diam bersama-

1 Kel 26:30

2 Kel 31:7-9

3 Menjelaskan ‘tempat tinggal’

4 Kel 29:42

5 Kel 27:21

Tabut Perjanjian Ruang Maha Kudus

Mezbah Dupa

Kaki Dian

Meja Roti Pertunjukan

Ruang Kudus

Kolam Basuhan

Mezbah Korban Bakaran

Halaman Luar

Tujuan dari tabernakel

48

sama dengan manusia.6 Dalam Perjanjian Lama, kehadiran Allah dinyatakan dalam tabernakel yang

dibangun Musa dan dalam bait yang dibangun Salomo. Tempat tinggal ini dibangun dengan tangan.

Akhirnya, tentu saja, Tuhan ingin diam dalam bait yang tidak dibangun dengan tangan.7 Tujuan-Nya

adalah untuk menyatakan kemuliaan-Nya dalam Kristus, supaya banyak anggota tubuh Kristus akan

menjadi bait Allah.8 Kemudian akhirnya, sebagai puncak sejarah, tabernakel Allah akan bersama

dengan manusia.

Ini adalah pesan/berita dari rasul-rasul Perjanjian Baru. Kristus harus tinggal dalam hati manusia

melalui iman.9 Orang-orang percaya harus mengenakan Kristus sebagai hidup mereka.10 Kemudian

warga kerajaan sorga ini harus dibangun dalam rumah Allah, dengan Kristus sebagai fondasi. Orang-

orang percaya harus disatukan sebagai anggota-anggota dari tubuh Kristus, dan harus bertumbuh ke

dalam bait kudus.11 Paulus mengajarakan secara luas mengenai tubuh Kristus.12 Petrus berbicara

mengenai rumah rohani di dalam mana kita harus menjadi batu-batu hidup.13 Keduanya, Paulus dan

Petrus menunjuk kepada rahasia besar dari ibadah/keilahian: Allah berdiam dalam daging/rupa

manusia.14

Dalam ekonomi simbolis dari Perjanjian Lama, penyembah-penyembah membawa korban-korban ke

mezbah fisik. Namun, dalam bait Perjanjian Baru, Tubuh Kristus, penyembah-penyembah

mempersembahkan korban-korban rohani.15 Seperti yang Paulus katakan, ‘Karena itu, saudara-saudara,

demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai

persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.’16

Maka jelas, aktivitas-aktivitas dari keimamatan sebelumnya adalah untuk digenapi oleh ‘imamat rajani’

dari orang-orang percaya. Keimamatan orang Lewi (Harun, anak-anaknya dan suku Lewi) telah

6 Wah 21:3

7 Ibr 9:24

8 1 Kor 12:12,14,20

9 Ef 3:17

10 Gal 3:27

11 Ef 2:20-21

12 Sebagai contoh, 1 Kor 12:27. Ef 4:12. Kol 2:17

13 1 Pet 2:5

14 1 Tim 3:16

15 1 Pet 2:5

16 Rom 12:1

Tujuan dari tabernakel

49

digantikan oleh keimamatan Melkizedek – yang menggambarkan Kristus dan mereka yang melayani

dengan Dia.17

Tabut perjanjian

Allah memberikan Musa instruksi-instruksi jelas

untuk pembangunan tabernakel dan perabotnya. Hal

yang pertama untuk dibangun adalah tabut.18

Mengenai tabut ini, Allah berbicara, ‘Dan di sanalah

Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup

pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas

tabut hukum (tabut kesaksian – terjemahan Inggris)

itu, Aku akan berbicara dengan engkau’.19 Ketika awan

kemuliaan Allah naik atas tabernakel yang sudah selesai, kemuliaan bercahaya dari antara kerub di atas

tabut.20 Sekalipun tabut hanyalah satu elemen, dia mewakili seluruh tabernakel. Dikatakan kepada kita

mengenai kehendak Allah supaya ‘tabernakel/kemah’ dengan manusia selamanya.21 Tabut mewakili

kepenuhan dari Kekepalaan Allah yang diekspresikan secara tubuh dalam Kristus.22 Disebut ‘tabut

perjanjian’ karena itu mewakili perjanjian keputraan yang diberikan kepada semua manusia dalam

Kristus.23

Sesungguhnya, keseluruhan tabernakel dibangun untuk menggambarkan jalan dari keputraan bagi

semua orang percaya. Allah membuat ini jelas ketika Dia katakan Dia akan bertemu dengan mereka di

pintu.24

Pintu

Pertama-tama, Allah mengatakan kepada Musa bahwa Dia akan bertemu dan berbicara pada tabut

perjanjian.25 Meskipun demikian, segera sesudah itu, Dia mengadakan korban sehari-hari di atas

17 Ibr 7:11

18 Kel 25:10

19 Kel 25:22

20 Kel 40:35. Maz 80:1

21 Wah 21:3

22 Kol 1:19. Kol 2:9

23 Ul 10:8

24 Kel 29:42

Tujuan dari tabernakel

50

mezbah di pintu tabernakel. Allah mengatakan bahwa ini sekarang adalah tempat di mana Dia akan

bertemu dan berbicara. Dengan cara ini, Allah menegakkan sebuah jalan dari pintu kepada tabut. Menarik

dari simbol-simbol ini, Perjanjian Baru penuh dengan pesan/berita yang sama. Kristus adalah Pintu, dan

Dia juga adalah warisan penuh dari kemuliaan Allah.26 Dia telah membuka pintu kepada yang maha

kudus, melalui darah korban-Nya.27

Terang shekinah dari tabut

Terang shekinah bersinar dari tabut mewakili terang dari hidup ciptaan baru yang diberikan kepada

setiap anak Allah. Kristus adalah ekspresi penuh dari kemuliaan keputraan ini. Tabut adalah simbol

dari kepenuhan ciptaan baru, dinyatakan dalam Kristus. Disebut ‘tabut perjanjian’ karena itu

perwujudan kehendak Allah diekspresikan dalam Perjanjian Kekal.

Terang shekinah bersinar dari atas tutup pendamaian, tempat di mana darah dipercikkan tujuh kali, satu

kali satu tahun, oleh imam besar.28 Dari ini kita belajar bahwa hidup yang diberikan kepada setiap anak

diwakili dalam darah yang dipercikkan.29 Darah yang Kristus curahkan, dalam penggenapan semua

korban-korban sebelumnya, adalah persembahan dari hidup ciptaan baru kepada setiap anak.30

Pesan yang dikandung dalam tabernakel Perjanjian Lama adalah jelas. Ada suatu kemuliaan yang dapat

menjadi milik kita dengan proses penebusan yang diilustrasikan dalam tabernakel. Cerita dari

tabernakel dan bait Perjanjian Lama mengilustrasikan jalan ke dalam tempat maha kudus. Proses

penebusan oleh darah dan air memimpin kepada kemuliaan dari keputraan yang telah ditentukan

sebelum segala zaman.31

Kristus adalah ekspresi penuh dari kemuliaan keputraan ini. Tubuh Kristus sekarang adalah bait di

mana kemuliaan ini tinggal. Tubuh Kristus adalah konteks di dalam mana kita mendapatkan kemuliaan

keputraan ini.

25 Kel 25:22

26 Yoh 10:9. Yoh 17:22

27 Ibr 10:19-20

28 Im 16:14

29 Im 17:11

30 2 Kor 5:17. Gal 6:15

31 1 Kor 2:7

Tujuan dari tabernakel

51

Injil dari kemuliaan

Yesus Kristus datang dengan pesan/berita injil ini. Kita, anak-anak manusia, dapat menjadi anak-anak

Allah. Kita ditentukan untuk mewarisi kemuliaan dari hidup zoe32 yang adalah milik dari Yesus Kristus,

Anak Bapa. Ini adalah kemuliaan Allah yang bersinar dalam wajah Yesus Kristus.33 Dalam perjanjian

sebelum segala zaman, Yahweh Anak menjadi Anak Bapa. Ini adalah permulaan dari ciptaan Allah.

Sebagai Anak Sulung, Dia menggambarkan Pribadi Bapa.34 Dia adalah pewahyuan penuh dari kapasitas

Bapa untuk banyak anak. Ini adalah kemuliaan yang bersinar dari antara kerub dalam tabernakel

simbolis.

Kita tahu bahwa api keluar dari shekinah hadirat Allah dan menyalakan korban-korban di atas mezbah.35

Mulai dari titik itu seterusnya, ini adalah satu-satunya api yang diperbolehkan dalam tabernakel. Api

dari pelita-pelita, dan untuk bara dari mezbah ukupan, datang dari mezbah ini. Api asing tidak

diperbolehkan.36 Demikian juga, terang dari injil ini telah bersinar dalam hati-hati kita.37 Pesan dari

keputraan kita telah menerangi kita dan membuat hari kita terbakar.38

Dua terang – dua kemuliaan

Adalah penting untuk berbicara mengenai terang ini sebelum kita berbicara mengenai terang kaki dian.

Ada dua ekspresi terang dalam tabernakel: kemuliaan yang bersinar dari tabut, dan terang yang bersinar

dari kaki dian. Keduanya menyatakan kemuliaan Allah. Pertama adalah tanda dari hidup-zoe ciptaan

baru dalam Kristus, dihubungkan dengan darah dari tutup pendamaian. Kemuliaan ini adalah titik

fokus dari tabernakel sebagai keseluruhan: yaitu, hidup-zoe yang akan tinggal dalam daging, melalui

Kristus.

32 Yunani. hidup; digunakan untuk ‘hidup yang lebih tinggi’, hidup kekal yang ada dengan Bapa, tapi dilahirkan sebagai hidup

ciptaan baru dalam Anak tunggal.

33 2 Kor 4:6

34 Ibr 1:3. Rom 8:29. Kol 1:15,18

35 Im 9:24. 2 Taw 7:1

36 Bil 26:61

37 2 Kor 4:6

38 Luk 24:32

Tujuan dari tabernakel

52

Kemuliaan kedua adalah terang dari kaki dian. Ini adalah kemuliaan dari Allah Sendiri, sebagai Yahweh-

Elohim, sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Terang ini digambarkan sebagai tujuh kali lipat (tujuh

pelita) supaya menandakan kepenuhan Allah, yang adalah Roh.39

Kontras antara kemuliaan-kemuliaan ini adalah penting untuk pembelajaran kita. Pertama-tama, terang

dari tutup pendamaian sangat spesifik. Ini adalah kemuliaan Allah dinyatakan dalam Yesus Kristus,

Anak Bapa. Ini adalah kemuliaan hidup-zoe, terang dari ciptaan baru.40 Ini adalah terang dari hidup yang

datang ke dalam dunia untuk menerangi setiap manusia, supaya Bapa akan menerima banyak anak.41

Kemuliaan ini tidak membuat kita menjadi Yahweh. Tetapi, itu adalah kemuliaan dari perjanjian yang

TUHAN-Allah telah berikan kepada

umat manusia dalam Kristus. Berbeda,

terang dari kaki dian adalah kemuliaan

Allah Sendiri. Itu bukanlah kemuliaan

dari perjanjian, tapi kemuliaan dari tiga

Pribadi yang membuat perjanjian. Terang

ini digambarkan, dalam simbol, sebagai

tujuh kali lipat, untuk menunjukkan

perbedaan. Terang ini tidak dihubungkan

dengan darah, seperti di atas tutup

pendamaian. Terang kaki dian, seperti yang akan kita temukan dalam pembelajaran kita, berbahan

bakar minyak zaitun murni, tanpa bahan pengharum ditambahkan.42 Tujuh Roh Allah ada atas Kristus

(Roh Tuhan, hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, dan takut akan Tuhan;43) supaya

Dia hidup oleh kuasa Allah sekalipun dalam kelemahan daging manusia. Ini adalah kebenaran unik

dibalik kaki dian. Simbol ini menggabungkan tunas yang lemah dengan kuasa Allah.

39 Wah 4:5

40 Yoh 1:4,14

41 Yoh 1:9

42 Kel 27:20

43 Yes 11:2

Kaki dian Tabut perjanjian

Tujuan dari tabernakel

53

Kaki dian – simbol dari penanaman

Ciri unik dari kaki dian adalah bahwa tujuh cabang emasnya dibuat dari ruas-ruas dalam bentuk bunga

badam yang mekar – kuncup, kuntum dan bunga.44 Jadi kaki dian adalah simbol dari penanaman,

pertumbuhan dan menghasilkan buah. Ini tidak seperti aspek lain dari tabernakel.

Dengan segera, banyak dari Kitab Suci menjadi terhubung dengan kaki dian. Dengan cara yang sama,

meja menggambarkan bersama tema roti dan anggur, sepanjang dari Kejadian sampai Wahyu. Dan

mezbah dan kolam pembasuhan mewakili tema darah dan air. Dalam hal kaki dian, kita diperkenalkan

dengan tema ‘tanaman Tuhan’, sebuah tema yang menggunakan pohon-pohon dan buah-buah alam

sebagai simbol rohani.45 Tema dari badam, digunakan dalam kaki dian, mempunyai isinya sendiri.

Dalam tambahan, pelajaran-pelajaran dapat ditarik dari simbol-simbol kehidupan yang lain – pohon

anggur, zaitun, ara, berbagai pohon, dll.

Kaki dian akan menandakan sesuatu yang ditanamkan, hidup, bertumbuh, diuji dan dikuatkan.

Tujuannya adalah untuk menahan tujuh Roh Allah sebagai terang dalam tempat kudus, dan sebagai saksi di

bumi. Tujuh pelita ditempatkan dalam bunga-bunga di atas tujuh cabang.46 Tujuh pelita menandakan

tujuh Roh Allah. Tujuh Roh Allah ini merangkumkan kepenuhan dari Roh Allah sendiri.

Tujuan dari kaki dian

Setiap bagian perabot mempunyai fungsi berbeda di dalam tabernakel. Ketika kita menerapkan

pelajaran-pelajaran ini pada kehidupan kita, mezbah di pintu mempunyai arti yang berbeda dari meja

dengan dua belas ketul roti sajian. Sederhana, kaki dian mempunyai tujuan unik, yang harus

menyinarkan terang pada jalan kepada tempat maha kudus.47 Dapat kita katakan bahwa terang kaki dian

memimpin kita maju kepada terang shekinah. Ini mempunyai penerapan penting bagi gereja-gereja,yang

disebut ‘kaki dian’.48 Terang dari tujuh Roh Allah atas kaki dian menerangi jalan dari keputraan untuk

semua yang mendekati kursi kemurahan.

Dengan menempatkan Roh-Nya sebagai saksi atas gereja kaki dian, Allah menerangi jalan masuk kita

kepada kemuliaan keputraan. Mari kita menggambarkan dengan cara ini. Jika gereja-gereja tidak

mempunyai kapasitas untuk bersaksi, tidak ada jalan masuk ke takhta Allah.

44 Kel 37:17

45 Yes 61:3

46 Kel 25:37. Zak 4:2

47 Kel 25:37. Bil 8:2

48 Wah 1:20

Tujuan dari tabernakel

54

Dalam kemurahan-Nya, Allah tidak membiarkan diri-Nya, atau umat manusia, tanpa saksi. Sejarah

alkitab menunjukkan kita ini. Umat Allah sering dikalahkan dan tempat kudus-Nya diinjak-injak.

Namun, Allah menempatkan Roh-Nya atas individu, atau atas yang tertinggal/tersisa, supaya masih ada

suatu ‘tempat kudus yang sedikit artinya’ untuk jalan masuk.49

Tempat kudus yang sedikit artinya

Allah menjanjikan: ‘Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan

menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di

negeri-negeri di mana mereka datang’.50 Artinya bahwa Allah akan memelihara yang tertinggal/tersisa,

dengan Roh-Nya atas mereka, sebagai suatu saksi. Dia akan memelihara kaki dian untuk bercahaya di

jalan masuk, untuk mereka yang tetap setia.

‘Dan orang-orang yang terluput (yang tertinggal/tersisa) di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih

tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas. Sebab dari Yerusalem akan

keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu

TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini’.51

Daniel berbicara dengan cara yang sama. Tempat kudus akan diinjak-injak selama 2300 hari (tahun)

karena pelanggaran dari umat Allah. Selama ‘hari-hari’ ini, yang tertinggal akan mendapat ‘pertolongan

sedikit’. Mereka akan mengenal Allah, menjadi kuat, menunjukkan pengertian dan instruksi kepada

banyak orang. Namun, mereka akan tunduk pada pedang, api dan penawanan, sama seperti yang

tertinggal yang dibicarakan oleh Yesaya.52

49 Yes 10:21-22

50 Yeh 11:16

51 Yes 37:31-32

52 Dan 11:22,32-34. Yes 65:13

Tujuan dari tabernakel

55

Allah memelihara saksi

Ini adalah kebenaran dibalik kaki dian. Allah telah memelihara saksi untuk diri-Nya, dalam setiap masa,

meskipun umat-Nya bangkit dan jatuh. ‘Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa

menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai

kebajikan (namun Ia tidak membiarkan diri-Nya tanpa saksi – terjemahan Inggris).’53

Saksi ini dapat disediakan oleh sebuah bangsa, yang tertinggal dari sebuah bangsa, sebuah rumah, atau

bahkan seorang individu.54 Bahkan ketika pembawa terang lemah, dia tidak akan membiarkan sumbu

yang pudar nyalanya menjadi dipadamkan.55

Sesungguhnya, Kristus sendiri adalah saksi akhir yang datang dalam kelemahan. Dia adalah ‘tunas’ dan

cabang yang lemah, ‘tanaman lembut’, bertumbuh ke atas dalam rupa manusia.56 Dia disebut ‘Tunas’,

akar dan keturunan dari garis keturunan Daud, karena Dia akan membuat hidup ilahi berakar dalam

daging.57 Dengan menanamkan kebenaran, Dia akan memenuhi bumi dengan buah.

Tunas akan membangun bait

Paulus mengatakan bahwa kita adalah tanaman Allah, dan bangunan-Nya, menggunakan kedua

gambaran ini untuk berbicara mengenai kebenaran yang sama – menanam dan membangun.58 Paulus

berbicara mengenai pekerjaannya dalam hal menanam, dan juga membangun. Ini adalah penting untuk

tema kaki dian, karena Kristus berbicara sebagai Tunas yang akan membangun bait Tuhan.59 Tema

mengenai menanam dan membangun adalah berhubungan.

Melalui Kristus, hidup dari ciptaan baru adalah untuk ‘berkembang’ sebagai benih yang akan

ditanamkan dalam hati-hati manusia. Hidup zoe kekal, dilahirkan oleh persembahan Bapa, Anak dan

Roh Kudus, akan berakar dan bercabang dalam daging, melalui pekerjaan Kristus. Kristus akan

membangun sebuah bait dengan menanamkan hidup zoe dalam daging. Sebenarnya, Dia hanya

53 Kis 14:16-17

54 Musa dan Elia disebut kaki dian; Wah 11:4

55 Yes 42:3

56 Yes 53:2

57 Yes 11:1. Yer 23:5. Zak 6:12

58 1 Kor 3:9

59 Zak 6:12

Tujuan dari tabernakel

56

membangun dengan menanam. Orang-orang percaya yang ditanamkan, berakar dan berdasar dalam

keserupaan dengan kematian dan kebangkitan-Nya, dapat bertumbuh ke dalam bait kudus.60

Kaki dian bahkan menjadi lebih berarti karena itu mendemonstrasikan metode oleh mana ‘Tunas’ akan

membangun seluruh bait. Dia akan membangunnya ‘dengan Roh-Ku’, seperti yang Dia katakan kepada

Zakaria.61

Rahasia besar dari ibadah/keilahian adalah bahwa Allah membuat kehidupan-Nya sendiri berlipat

ganda sebagai hidup ciptaan baru. Dia telah melahirkan sebuah Benih, yang adalah Kristus. Allah telah

membangkitkan Dia dari kematian seperti seberkas buah sulung, seberkas di dalam mana kita semua

termasuk didalamnya. Kristus adalah demonstrasi dari tunas yang lemah ini, hidup oleh kuasa Allah,

dengan tujuh Roh Allah atas-Nya.62 Kita juga lemah di dalam Dia, tapi dapat hidup oleh kuasa Allah.63

Kemuliaan dari injil menjadi jelas. Kita bukan hanya percaya di dalam Dia, atau mengklaim keputraan-

Nya. Pekerjaan adopsi, melalui Bapa, Anak dan Roh Kudus, memberikan kita benih dari keputraan

kita.64 Kita harus menghasilkan buah dari keputraan kita sebagai ‘buah sulung tertentu’.65 Jemaat orang-

orang percaya seperti itu, menunjukkan tujuh Roh Allah, sebagai saksi, adalah gereja kaki dian. Gereja

kaki dian seperti itu memancarkan terang atas jalan keputraan, di luar dalam dunia yang gelap, dan di

dalam tempat kudus Allah.

Kaki dian dan eskatologi

Ini menunjukkan mengapa kaki dian adalah suatu pelajaran yang penting. Juga menunjukkan arti

penting dari gereja-gereja sebagai kaki dian. Dalam bayangan, kaki dian harus memancarkan terang

pada jalan menuju tabut. Dalam bait yang sesungguhnya dari tempat-tempat sorgawi, kaki dian

memancarkan terang pada takhta Allah. Ini dinyatakan dengan jelas dalam kitab Wahyu. Kita membaca

mengenai tujuh obor (pelita – terjemahan Inggris) di hadapan takhta, yang adalah tujuh Roh Allah.66

Pelita-pelita ini memancarkan terang di dalam mana aktivitas-aktivitas dari takhta dapat dilihat

Yohanes.

60 Ef 2:21

61 Zak 4:6

62 Ibr 5:2

63 2 Kor 13:4

64 Rom 8:15,23. Gal 4:5. Ef 1:5

65 Yak 1:18

66 Wah 4:5

Tujuan dari tabernakel

57

Inilah yang membuat nasihat-nasihat kepada kaki dian yang bermasalah di Wahyu menjadi penting

bagi kita. Juga menunjukkan mengapa kita harus memperhatikan nasihat-nasihat tersebut saat ini, dan

melihat gereja-gereja dipulihkan sebagai kaki dian dalam tempat yang semestinya. Inilah di mana kita

diposisikan dalam skala waktu sejarah. Kita dipanggil untuk mengambil bagian dalam peristiwa-

peristiwa dari pasal-pasal pertama dalam kitab Wahyu.

Allah menggunakan anggota-anggota hidup dari gereja-gereja kaki dian untuk mengangkat terang dari

Roh-Nya sebagai saksi dalam dunia, terlepas dari kondisi tempat kudus-Nya, sebagai suatu

keseluruhan.67 Dalam periode ketika tempat kudus diinjak-injak itu, Allah membangkitkan yang

tertinggal sebagai saksi, menempatkan Roh-Nya atas mereka. Dia tidak membiarkan diri-Nya tanpa

saksi.68

Tabernakel Allah adalah untuk bersama dengan manusia.69 Sementara tempat kudus ini dibangun

dalam daging, Allah tidak membiarkan diri-Nya tanpa saksi. Dia telah menempatkan tujuh Roh Allah

atas kaki dian, atas tunas yang lembut, atas individu-individu dan jemaat-jemaat, sebagai saksi dalam

setiap masa. Dengan cara ini, terang dari Diri Yahweh sendiri menjaga jalan keselamatan ini dapat

dilihat bagi bangsa-bangsa.

Untuk alasan ini, kaki dian adalah kunci kepada eskatologi. Kita tahu ini dari pasal-pasal pertama dari

kitab Wahyu. Hal-hal yang hilang harus dipulihkan. Aspek-aspek yang jatuh harus dipulihkan kepada

tempat mereka dalam sorgawi. Kemudian tujuh pelita akan bersinar atas aktivitas-aktivitas dari takhta.

Kunci untuk memahami eskatologi

‘Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan

oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya—’.70

Yesus menunjuk kepada apa? Dia menunjuk kepada suatu kondisi, dalam tempat kudus (bait) yang

terulang, menurut nubuatan Daniel. Daniel telah bernubuat mengenai ‘pelanggaran’ atau ‘kekejian’ yang

akan memimpin kepada kebinasaan.71 Berulang kali, umat Allah memasang ‘kekejian’. Mereka

mengorupsi inti dari persembahan dengan membawa korban-korban yang sia-sia. Allah tidak lagi

bersuka dalam korban-korban bakaran, dan ukupan mereka adalah suatu kekejian bagi Dia.72 Berulang

67 Mat 5:14. Fil 2:15

68 Kis 14:17

69 Wah 21:3

70 Mat 24:15

71 Dan 9:27. Dan 11:31

72 Yes 1:11-13

Tujuan dari tabernakel

58

kali, kekejian ini memimpin kepada kebinasaan dengan penaklukan bangsa-bangsa (Asyur, Babel,

Yunani, Roma).

Yesus, seperti yang ditulis dalam Injil Matius, memperingatkan orang-orang bahwa mereka akan

melihat hal yang sama. Di dalam generasi mereka, Kristus, yang adalah penggenapan dari semua

persembahan, akan ditolak. Upacara agamawi akan digantikan. Ini adalah kekejian yang dimaksud

Yesus.

Daniel juga mengatakan bahwa tempat kudus akan diinjak-injak. Kembalinya tawanan-tawanan dari

Babel diikuti dengan pemulihan mezbah dan hari-hari raya, kemudian bait, dan tembok-tembok kota.73

Namun, fungsi dari tempat kudus hanya bertahan tidak lama. Pada masa Maleakhi, persembahan sekali

lagi dinajiskan dan dihinakan.74 Daniel berbicara mengenai kengerian yang akan terjadi sebagai hasil

dari kekejian ini. Kali ini, korban-korban biasa dan sehari-hari akan digantikan, tapi bahkan lebih dari

ini, bala tentara sorga dihempaskan ke tanah.75 Tempat kudus akan dilemparkan, dan kebenaran akan

dihempaskan ke tanah. Daniel menunjuk kepada penindasan yang akan terjadi dari kerajaan Yunani,

dipimpin oleh Seleucas. Dia adalah penindas yang ditunjuk sebagai ‘tanduk kecil’.76

Yesus mengacu kepada kekejian dalam tempat kudus adalah suatu peringatan dari kondisi yang akan

berlanjut selama 2300 tahun, dari masa penindasan Seleucas. Korban sehari-hari yang murni digantikan,

dan tempat kudus akan diinjak-injak.77 Ini adalah kondisi pada masa Yesus, sekalipun bait fisik telah

dibangun kembali oleh Herodes. Rumah doa telah menjadi sarang penyamun.78 Fungsi dari keimamatan

dan persembahan telah terkorupsi.

Namun demikian, Allah membangkitkan saksi kaki dian di tengah-tengah kerajaan Roma pada saat itu.

Dua belas rasul dari Anak Domba adalah fondasi dari ‘tempat kudus yang sedikit’. Rasul-rasul

menyatakan bahwa ada jalan masuk ke takhta kasih karunia, dan rasul-rasul karunia kenaikan maju

dan membangun gereja-gereja kaki dian sepanjang wilayah Asia. Semua Asia mendengarkan firman

sebagai hasil dari saksi gereja-gereja kaki dian.79 Ini sama seperti yang telah Daniel katakan: bahwa akan

ada orang-orang bijaksana. Akan ada bintang-bintang yang akan menuntun orang lain kepada

73 Ezr 3:1-6. Ezr 5:2. Ezr 6:14. Neh 1 to 6

74 Mal 1:12

75 Dan 8:11-13

76 Dan 8:9

77 Dan 8:13-14

78 Mar 11:17

79 Kis 19:10

Tujuan dari tabernakel

59

kebenaran.80 Namun, mereka akan tunduk kepada pedang, api dan dirampas. Orang-orang yang

berpura-pura akan menggabungkan diri dengan mereka.81

Sesungguhnya, tujuh surat Yohanes menunjukkan bahwa inilah yang terjadi kepada tujuh gereja-gereja.

Jemaah iblis menggabungkan diri kepada utusan-bintang yang benar. Orang-orang bijaksana tunduk

kepada pedang dan api. Ada suatu gereja di dalam gereja, menyatakan diri menjadi gereja yang benar.

Yesus berbicara kepada mereka sebagai, ‘mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang

sebenarnya tidak demikian’.82

Meskipun demikian, Allah membangkitkan kaki dian sebagai saksi dalam era Perjanjian Baru. Dia

memberikan jalan masuk ke takhta melalui ‘tempat kudus yang sedikit’. Namun, tempat kudus yang

berfungsi di bumi tidak dibangun kembali dan tetap diinjak-injak. Sekalipun tempat kudus yang

sedikit/kecil, sebagaimana adanya, telah diserbu, seperti yang kita lihat dari catatan sejarah gereja. Saksi

yang murni tetap, sementara aliran Kristen Katolik (universal) diserbu oleh ajaran palsu dan kekejian.

Kondisi gereja saat ini adalah sama. Tempat kudus yang sesungguhnya dalam tempat-tempat sorgawi

beroperasi, sementara tempat kudus di atas bumi kebanyakan diinjak-injak. Allah telah menyediakan

jalan masuk ke tempat-tempat sorgawi dengan ‘tempat kudus yang sedikit/kecil’ di setiap tempat. Pada

akhir zaman, seperti nubuatan Daniel, Allah akan memulihkan tempat kudus, sebagai keseluruhan.83

Namun, kunci kepada hal ini adalah pemulihan dari kaki dian sebagai saksi utama di bumi.

Kaki dian dalam kitab Wahyu

Tapi mari kita memperhatikan: bukan kaki dian itu sendiri yang berarti, tapi fakta bahwa untuk zaman

gereja, Kristus ada di tengah-tengah dari tujuh kaki dian. Ketika Yohanes melihat Tuhan yang naik, dan

mendengar suara-Nya seperti sangkakala, Dia berbalik untuk menemukan bahwa Kristus mengenakan

pakaian keimamatan, dalam pakaian korban biasa, sehari-hari.84 Banyak tema bertemu dalam bahasa

simbolis yang digunakan. Untuk zaman gereja, wajah Kristus dalam keimamatan terlihat di tengah-

tengah gereja kaki dian.

Kaki dian bukan hanya sebuah nasihat struktural, berdasarkan pada simbol-simbol Perjanjian Lama.

Dalam kebenaran, seluruh administrasi dari takhta Kristus ada di tengah-tengah dari gereja-gereja kaki

dian lokal. Lebih dari ini, administrasi Kristus ada dalam modus, atau wajah, dari keimamatan. Dia

80 Dan 12:3,10

81 Dan 11:33-34

82 Wah 2:9. Wah 3:9

83 Dan 8:13-14

84 Wah 1:10-20

Tujuan dari tabernakel

60

mengatur persembahan-Nya, dan kita bertumbuh ke atas untuk menghasilkan buah sulung dari

persembahan itu. Jika Dia tidak mengatur persembahan Kalvari, sebagai Imam di tengah-tengah kita, kita

tidak mempunyai validitas sebagai gereja-gereja kaki dian. Ini adalah tantangan dari pembelajaran kita.

Kerajaan sorga

Ini menggambarkan secara bersama semua tema-tema dari pengajaran Yesus. Kita dapat bertanya-

tanya: di mana, atau apa itu kerajaan sorga? Yesus menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan

rahasia dari kerajaan. Perumpamaan pertama yang Dia gunakan adalah penabur dan benih.85 Jika tanah

di pinggir jalan, berbatu atau berduri, benih mati. Jika benih ditanamkan di tanah yang baik, akan

menghasilkan buah. Ini adalah pesan/berita dari buah sulung dan, oleh karena itu, pesan/berita kaki

dian. Kita ditanamkan Tuhan, dan harus menjadi kaki dian yang terdiri dari rangkaian-rangkaian

badam.86

Pesan/berita kerajaan adalah bahwa, untuk zaman gereja saat ini, kerajaan Kristus mengambil bentuk

kaki dian yang bertumbuh, dengan Kristus melayani sebagai Imam. Lebih lanjut, mereka yang

dibersihkan dari dosa-dosa mereka adalah kerajaan imam-imam. Gereja adalah suatu keimamatan-raja,

milik dari Kristus.87 Kita bersatu dan melayani persembahan-Nya. Sementara kita melakukannya, kita

melayani persembahan dari kehidupan kita sebagai orang-orang percaya buah sulung, dalam bagian dari

keputraan kita sendiri. Keputraan kita bertumbuh ke atas sebagai benih di tanah yang baik.

Ini adalah aplikasi Perjanjian Baru dari apa yang dilakukan imam-imam Perjanjian Lama. Mereka

mempersembahkan hasil dari orang-orang persis sesuai dengan instruksi-instruksi.88 Demikian juga

bagi kita. persembahan-persembahan kita harus dengan sukarela/kehendak bebas, tapi kita tidak bebas

untuk membawa apapun yang kita pilih. Kita harus mempersembahkan dan melayani sesuai dengan

kehendak spesifik Allah bagi kehidupan kita. Kita diberikan sepenuhnya (korban bakaran) dan

melakukan pekerjaan-pekerjaan (buah-buah sulung) yang dipersiapkan oleh Allah sebelumnya.89

Wajah-wajah administrasi Kristus

Ketika kita berbicara mengenai administrasi dari takhta Kristus, kita mengingat bahwa Yehezkiel dan

Yohanes disatukan ketika mereka menggambarkan administrasi ini dalam empat wajah – singa, lembu,

85 Mar 4:1-20

86 Yes 61:3

87 1 Pet 2:9. Wah 1:6. Wah 5:10. Wah 20:6 88 Lihat Im 1 to 5

89 Ef 2:10

Tujuan dari tabernakel

61

manusia dan rajawali.90 Pelayanan Kristus memiliki empat wajah – kerajaan (singa), keimamatan

(lembu), pelayanan nubuatan (manusia) dan pelayanan keputraan-anak sulung (rajawali). Singa

mewakili otoritas, lembu menandakan menanggung beban, manusia melambangkan kemanusiaan dari

nabi, dan rajawali menandakan pelayanan yang mengalihkan anak-anak manusia menjadi anak-anak

Allah.

Dalam deskripsi Yehezkiel mengani wajah-wajah ini dan roda-roda administrasi mereka, kita

mempelajari bahwa ketika satu wajah bergerak, semua yang lain bekerja sama dalam arah tertentu itu.

‘Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan; mereka tidak berbalik kalau berjalan …

Ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi, dan roda-rodanya sama-sama terangkat

dengan mereka, sebab roh makhluk-makhluk hidup itu berada di dalam roda-rodanya … Kalau mereka

berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan tanpa berbalik kalau berjalan; karena tempat mana

yang dituju oleh yang di muka, ke situlah pergi yang lain-lain, tanpa berbalik kalau berjalan.’91

Makna dari hal ini bagi gereja-gereja kaki dian adalah luas. Dalam satu-satunya pernyataan yang dibuat

secara langsung kepada gereja-gereja oleh Kristus sendiri setelah kenaikan-Nya, kita membaca bahwa

Dia adalah imam dengan sangkakala, berjalan di tengah-tengah dari tujuh kaki dian dengan tujuh

bintang di tangan-Nya.92

Aplikasinya bagi kehidupan kita adalah ini. Kristus ada di tengah-tengah kita dalam keimamatan-Nya.

Dia memanggil kita ke pintu, ke mezbah korban sehari-hari, ke tempat korban bakaran. Dan Dia

mengumpulkan kita dengan sangkakala, seperti yang Dia lakukan melalui Musa, yang memerintahkan

imam-imam untuk membunyikan sangkakala untuk mengumpulkan bangsa.93 Sementara Dia

memanggil kita kepada keimamatan-Nya, kita harus menjadi aktif sebagai imam-imam dalam

90 Yeh 1:10. Wah 4:7

91 Yeh 1:17,20. Yeh 10:11

92 Wah 1:10,20

93 Bil 10:1-4

Rajawali

Singa Lembu

Manusia

Tujuan dari tabernakel

62

keimamatan-Nya, keimamatan Melkizedek. Kita harus melayani persembahan dari kehidupan kita

sebagai korban yang hidup.94 Kita harus melayani dalam mencurahkan hidup keputraan yang telah

diberikan kepada kita.

Sederhana, Kristus ada di tengah-tengah dari orang-orang yang mempersembahkan. Dia melayani

kepada jemaat-jemaat buat sulung. Dia membawa minyak oleh tujuh bintang yang ada di dalam tangan-

Nya. Dia menyesuaikan pelita-pelita supaya mereka bercahaya dengan terang. Pandangan pertama kita

mengenai gereja kaki dian adalah dari jemaat-jemaat yang mempersembahkan ini, yang adalah

demonstrasi hidup dari salib Kristus, dengan Imam Besar kita di tengah-tengah. Salib dinyatakan dalam

pendamaian dan kemenangan penuh. Jemaat-jemaat buah sulung ‘lemah di dalam Dia’ tapi ‘hidup

bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah‘, seperti kata Paulus.95 Kuasa Allah selalu

‘untuk kamu’; artinya, itu diarahkan untuk menuangkan terang atas kehendak Allah. Ketika orang-

orang percaya buah sulung hidup dalam kelemahan Allah, mereka menunjukkan salib yang aktif.

Setiap hubungan persembahan, bahkan dua atau tiga orang dalam nama, menjadi suatu konteks di mana

penebusan kematian dan kebangkitan Kristus diarahkan ‘untuk kamu’ oleh kuasa Allah.96

Pengarahan kuasa Allah ini adalah fungsi dari bunga-bunga dari rangkaian-rangkaian kaki dian. Bunga-

bunga, mewakili jemaat-jemaat buah sulung, memantulkan dan mengarahkan terang dari tujuh pelita.

94 Rom 12:1

95 2 Kor 13:4

96 Mat 18:20

Bagian Dua

Simbol dari badam

Simbol dari badam

64

PELAJARAN 5

Simbol dari badam

Tujuah Allah, dinyatakan dalam bahasa simbolis, adalah untuk membuat kebenaran

‘muncul/berkembang’ di bumi. Roh TUHAN akan ada di tengah-tengah umat-Nya untuk membuat

mereka menjadi ‘pohon tarbantin kebenaran’, tanaman Tuhan.1

Tanaman Allah akan bertumbuh dari akar kepada kepenuhannya. Inilah apa yang Kristus genapi dalam

daging sebagai suatu teladan. Kaki dian adalah suatu gambaran detail yang berkaitan dengan tanaman

Allah. Ini mengharuskan kita untuk mempelajari sejarah dan perpanjangan arti dari simbol-simbol,

serta aplikasinya kepada gereja kaki dian lokal.

Simbol dari badam – dahan Yakub yang berbelang-belang

Simbolis kaki dian dibuat dari bunga-bunga badam. Dahan/tongkat badam muncul pertama kali pada

peristiwa Yakub mengupas dan menempatkan dahan berbelang-belang di tempat minum domba-

dombanya. Hal itu membuat domba-domba melahirkan keturunan menurut apa yang ditaruh di depan

mata mereka.2 Dengan cara ini, suatu prinsip penting dibangun. Badam menjadi terhubung dengan

menghasilkan menurut pola. Demikian juga, kaki dian dibentuk dari rangkaian badam, semua dibuat

dalam pola yang sama.

Yusuf – dahan-dahan naik mengatasi tembok

Prinsip dari kaki dian terlihat dalam hidup Yusuf. Dia diambil dari tanah perjanjian dan ditanamkan di

Mesir.3 Disana, ‘cabang-cabang/dahan-dahan’ nya bertumbuh dan berlipatganda sampai memenuhi

bumi.4 Dia mengawini seorang Mesir dan memiliki dua anak, Efraim dan Manasye.5 Nama-nama kedua

ini dibawa sebagai dua dari sepuluh suku bagian utara. Suku-suku bagian utara disebut ‘Israel’, setelah

kerajaan terbagi antara Yehuda di bagian selatan dan Israel di bagian utara.6 Peran Yusuf sebagai cabang

1 Yes 61:3

2 Kej 30:37-39

3 Kej 37:28. Kis 7:9

4 Kej 49:22

5 Kej 46:20

6 1 Raj 12:16-19. Yes 7:17

Simbol dari badam

65

dikenal melalui fakta bahwa Israel sering disebut ‘Efraim’, dan bahkan ‘Yusuf’.7 Suku-suku bagian utara

tersebar seperti benih, di mana Yehuda, di bagian selatan, dibawa kembali dari Babel setelah

pembuangan.8

Kemudian dalam bahasa nubuatan Alkitab, Yusuf menjadi perwakilan dari jumlah penuh dari bangsa-

bangsa bukan Yahudi. Ini karena anaknya Efraim diberitahukan akan menjadi ‘sejumlah besar [arti

harfiah, kepenuhan] bangsa-bangsa’.9

Yakub adalah bapa dari dua belas anak, termasuk Yusuf. Dia merangkumkan perihal nubuatan

membagikan kepada dua belas anaknya. ‘Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon

buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Walaupun pemanah-

pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan

tangannya tinggal liat.’10

Yusuf adalah salah satu dari dua belas anak, seperti tongkat badam Harun adalah salah satu dari dua belas

tongkat.11 Ini menciptakan hubungan antara Yusuf dan simbol kaki dian. Ingat, kaki dian dibuat dari

bunga badam yang mekar, seperti tongkat Harun yang bertunas dengan bunga-bunga badam.12

Cerita Yusuf dimulai dengan penglihatannya mengenai sebelas berkas gandum tunduk kepada

berkasnya.13 Dalam kecemburuan, saudara-saudaranya ‘memanahnya’ dan mengusiknya dengan menjual

dia sebagai budak. Dia ditawan di Mesir di mana dia ditanamkan seperti sebuah benih di dalam tanah.

Jiwanya ada dalam besi sampai firman Tuhan, yang diberikan kepadanya pada awalnya, digenapi.14 Dia

dipromosikan untuk menjadi penguasa dari bangsa itu, dan terang kepada bangsa-bangsa sekitar.

Akhirnya sebelas saudaranya tunduk kepadanya ketika mereka datang untuk gandum pada masa

kelaparan.15 Firman akhirnya terlaksana. Firman ditegakkan, seperti Kitab Suci katakan, ‘Ini adalah

7 Yes 11:13. Yeh 37:16,19. Zak 10:6

8 Yeh 36:19. Yer 29:10

9 Kej 48:19

10 Kej 49:22-24

11 Bil 17:2-6

12 Bil 17:8

13 Kej 37:7

14 Maz 105:18-19

15 Kej 42:6

Simbol dari badam

66

untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu

perkara sah’.16

Yusuf diutus lebih dulu untuk memelihara suatu benih, yang tertinggal.17 Allah mengambil

keturunannya melalui keseluruhan proses bertumbuh untuk menjadi bangsa buah sulung. Cabang-

cabang Yusuf sesungguhnya memenuhi tembok. Kehidupan Yusuf mengilustrasikan cara Allah memilih

satu, dalam banyak. Yusuf adalah sebuah ‘cabang’, seperti Kristus adalah Cabang/Tunas – Dia yang

memberikan kehidupan kepada banyak orang.

Dengan Yusuf, Allah menunjukkan tujuan utama-Nya – membawa benih pilihan dan

melipatgandakannya di seluruh dunia. Hal yang sama, firman dari kaki dian, cabang-cabang dari dahan

badam, bertumbuh dan berlipat ganda kepada kepenuhan dari bangsa-bangsa. Gereja-gereja kaki dian

di setiap tempat haruslah bercabang di seluruh tembok, dan memenuhi wajah dunia dengan buah. ‘Pada

hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi

muka bumi dengan hasilnya.’18

Tabernakel Musa

Kemunculan berikut dari badam ada dalam instruksi kepada Musa untuk membuat kaki dian dengan

cabang-cabang emas dalam bentuk kuncup-kuncup, kuntum-kuntum dan bunga-bunga dari pohon

badam.19 Makna dari kegunaan badam untuk cabang-cabang menarik perhatian kita kepada semua

tema yang berkaitan: dahan-dahan Yakub, Yusuf yang bercabang di seluruh tembok, tongkat Harun,

tongkat Allah, dll. Simbol yang paling adalah yang dari tongkat Harun yang bertunas dengan bunga-

bunga badam.

Tongkat badam yang bertunas

‘Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari

keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.

Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan [NASU di hadirat] TUHAN kepada

seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing. TUHAN berfirman

kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum (hadapan Kesaksian) untuk disimpan

16 2 Kor 13:1

17 Kej 45:7

18 Yes 27:6

19 Kel 25:33

Simbol dari badam

67

menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak

Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati." Dan Musa berbuat demikian.’20

Dalam cerita ini, dua belas tongkat, satu dari tiap-tiap suku, diatur di hadapan tabut perjanjian di hadirat

Tuhan. Tongkat Harun mengeluarkan kuntum dan berbuah sebagai tanda. Peristiwa ini setelah

pemberontakan Korah, matinya dua ratus lima puluh orang, dan orang-orang bersungut-sungut.21 Oleh

tanda buah badam, Allah meneguhkan bahwa Dia telah memilih suku Lewi, dengan Harun sebagai

kepalanya, untuk menjadi suku keimamatan. Karena itu, Kitab Suci menunjuk kepada Lewi, atau

keimamatan ‘Harun’, sebagai suku yang memelihara administrasi persembahan.22

Kita membaca bahwa tongkat Harun kembali ke tempatnya ‘ke hadapan tabut hukum (kesaksian –

terjemahan Inggris)’.23 Pada kenyataannya, penulis Ibrani mencatat bahwa itu disimpan di dalam tabut

perjanjian (kesaksian), bersama dengan buli-buli emas berisi manna dan loh-loh batu yang bertuliskan

perjanjian.24 Tongkat yang berbuah menggambarkan hak untuk menjalankan peraturan keimamatan

Melkizedek, hak dari takhta Allah (diwakili oleh tabut).

Suatu administrasi persembahan

Allah menginginkan bangsa ini menjadi berbuah sebagai suatu kerajaan imam-imam aktif dalam

persembahan. Setelah tiba di tanah yang dijanjikan, orang-orang itu harus menanam dan beternak

kambing domba, dan hidup dalam admnistrasi persembahan yang telah diperkirakan di padang gurun.25

Sungut-sungut harus berhenti, dan cela Mesir harus ditingalkan.26 Ekonomi persembahan dari

keimamatan harus dikembangkan.

Dengan hubungannya kepada tongkat badam ini, kaki dian menjadi sangat berarti. Kaki dian

menandakan suatu administrasi persembahan. Mengapa demikian? Karena dia mewakili suatu bangsa

imam-imam yang melayani dalam bait Allah. Tongkat Harun menyimbolkan keseluruhan administrasi

persembahan – suatu bangsa yang hidup dalam ekonomi dan budaya persembahan. Inilah gereja kaki

20 Bil 17:8-11

21 Ul 16

22 Bil 3:6-10. Bil 17. Bil 18

23 Bil 17:10

24 Ibr 9:4

25 Im 19:23-25

26 Yos 5:9

Simbol dari badam

68

dian itu. Suatu gereja kaki dian seperti tongkat Harun. Suatu gereja kaki dian adalah yang seluruhnya

berfungsi dalam modus persembahan.

Akhir dari bersungut-sungut

Allah mendemonstrasikan mujizat dari tongkat badam ini ketika bangsa itu masih di padang gurun.

Pada kenyataannya, orang Israel bersungut-sungut menentang Musa dan Harun. Allah mau ‘meredakan’

sungut-sungut.27 Dia menggunakan mujizat untuk mengesahkan suku Lewi sebagai suku (tongkat28)

keimamatan pilihan-Nya. Allah juga mengingatkan bangsa ini akan panggilan untuk hidup dalam

ekonomi persembahan ketika mereka mencapai tanah yang dijanjikan.

Di tanah yang baru ini, bangsa ini akhirnya akan membawa persembahan dari tanaman dan ternak

mereka. Ini tidaklah mungkin di padang gurun. Allah telah memberikan mereka instruksi-instruksi

mengenai persembahan; tapi di padang gurun, belum mungkin berfungsi sebagai suatu ekonomi

persembahan.

Aplikasinya bagi kita sangat jelas. Ada arti di mana orang-orang percaya dan gereja-gerej ada di ‘padang

gurun’ sampai mereka masuk ke ‘tanah’ di mana persembahan adalah cara/jalan dari hidup.

Sesungguhnya, padang gurun adalah suatu tempat penyediaan mujizat. Allah memimpin bangsa ini

dengan awan, dan manna yang jatuh dari sorga.29 Meskipun dengan tangan Allah, umat ini bersungut-

sungut dan melihat ke belakang ke Mesir.30 Ini dapat menjadi kenyataan untuk kita juga, sampai kita

belajar untuk berpartisipasi dalam persembahan yang benar, dalam persekutuan yang murni dengan

Tuhan.

Dalam hal ini, tongkat badam Harun yang berbuah menjadi parallel dengan kaki dian. Pelajaran-pelajaran

dari tongkat Harun diterapkan pada kaki dian. Tema dari ‘tongkat’ ditemukan di tempat lain, dan

pelajaran-pelajaran ini diterapkan juga. Kita membaca mengenai tongkat Musa, ‘tongkat Allah’, ‘tongkat

besi’, ‘tongkat kekuatan-Nya’.31 Dikatakan kepada kita mengenai ‘tongkat’, atau ‘tunas’, yang tumbuh

dari garis keturunan Isai, bapa dari Raja Daud.32 Menjadi jelas bahwa Kristus menggenapi simbol dari

27 Bil 17:5

28 Ibrani. ’tongkat’ digunakan untuk suku. Referensi dari H5186; sebuah cabang (sebagai perpanjangan); kiasan dari suku; juga

tongkat, entahkah untuk ganjaran (kiasan dari koreksi), memerintah (tongkat kerajaan), melemparkan (tombak), atau berjalan

(tongkat, kiasan dari menopang hidup,sebagai contoh roti): dahan, tongkat, suku.

29 Kel 13:21. Kel 16:35

30 Kel 17:3

31 Kel 10:13. 17:9. Maz 2:9. Rev 2:27. Wah 12:5

32 Yes 11:1

Simbol dari badam

69

tongkat. Dia juga ‘Cabang/Tunas’, sebagaimana juga ‘taruk (tanaman lembut – terjemahan Inggris)’ yang

bertumbuh di tanah kering .33

Lengan Yahweh dinyatakan oleh ‘tongkat’ ini, yang mendemonstrasikan kekuatan Allah. Dia adalah

‘tongkat kekuatan-Nya’, karena Dia menjadi Cabang/Tunas dari mana bertumbuh kumpulan orang

banyak yang tak terhitung.34 Dengan dating memancarnya dari Kristus, kumpulan banyak bangsa-

bangsa dapat bertumbuh dalam kebenaran. Ini adalah pesan/berita dari kaki dian.

Tongkat, atau ‘dasar’, dari kaki dian adalah Kristus. Sebagai orang-orang percaya yang bertumbuh ke

atas di dalam Kristus, mereka dapat menjadi gereja kaki dian. Kaki dian ini adalah tongkat Allah,

tongkat kekuatan-Nya, keluar dari Sion.

Penglihatan Yeremia tentang dahan badam – simbol dari firman digenapi

Lama kemudian, kepada Yeremia ditunjukkan sebatang dahan pohon badam sebagai bagian dari

peneguhan panggilannya.35 Dikatakan kepadanya bahwa ini adalah simbol bahwa Allah siap sedia

melaksanakan firman-Nya. Dengan demikian, simbol badam memiliki arti yang sangat luas. Bagi Yeremia,

itu adalah konfirmasi bahwa firman Allah akan ditegakkan. Akan bertunas, bertumbuh, berkuntum dan

menghasilkan buah. Inilah arti badam bagi kita juga. Itu mengindikasikan bahwa tujuan perjanjian

Allah sedang digenapi dalam manusia. Firman Allah datang dalam daging, dan oleh dua atau tiga saksi

setiap firman akan ditegakkan. Firman Allah tidak berdaulat ditetapkan atas manusia. Dan juga bukan

suatu proposal yang manusia harus ambil dan laksanakan dengan prinsip-prinsip agamawi. Firman

Allah harus ditanamkan dan bertumbuh. Hal itu haruslah demikian karena Allah Anak telah bertunas

dari tempat-Nya dan menjadi tunas dari tandan Abraham dan Daud.

Ini adalah arti dibalik penglihatan kaki dian yang diberikan kepada Zakaria. Pada masa kembalinya

Yehuda dari pembuangan, nabi Zakaria ditunjukkan penglihatan kaki dian.36 Dipersenjatai dengan

penglihatan ini, dia mendorong orang-orang untuk membangun kembali bait suci. Bangsa ini didesak

untuk kembali kepada suatu ekonomi persembahan, dengan bait sebagai pusat. Karena keimamatan

telah terhenti sejak masa pembuangan, itu harus dikembalikan. Inilah mengapa nabi ini pertama-tama

lebih dulu ditunjukkan pakaian Yosua dengan jubah keimamatan, meskipun ada oposisi dari iblis.37

33 Zak 6:12. Yes 53:2

34 Maz 110:2

35 Yer 1:11-12

36 Zak 4

37 Zak 3:3-4

Simbol dari badam

70

Membangun kembali bait suci

Kemudian yang menunjukkan penglihatan memproklamirkan, ‘Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! …

Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba [budak]-Ku, yakni Sang Tunas’.38 Deklarasi ini

menjelaskan mengapa pengerjaan keimamatan harus dikembalikan. Artinya adalah bahwa bait suci

sedang dibangun kembali. Allah akan kembali tinggal di tengah-tengah umat-Nya. Dia akan

membangun suatu dasar, suatu kaki dian, dan sesungguhnya, keseluruhan bait suci, di tengah-tengah

umat-Nya.39 Mereka yang adalah milik dari Order Melkizedek akan ‘bercabang’ dari akar. Mereka akan

bertumbuh dari dasar untuk menjadi tanda kemuliaan bagi seluruh bumi.40

Bagian berikut dari penglihatannya adalah kaki dian, lengkap dengan pohon zaitun di atasnya, dan

pipa-pipa yang memasok minyak kepada pelita-pelita.41 Ini sekarang adalah suatu penglihatan lengkap

dari bangsa, muncul dari akar, dan menerima minyak dari atas, dengan hidup ciptaan baru datang dari

atas dan minyak turun ke bawah; badam dan zaitun.

Penglihatan kaki dian Zakaria

Penglihatan Zakaria mengenai kaki dian adalah dalam pengembangan penuh dari tema badam.

Penglihatannya adalah pandangan yang paling lengkap dari simbol-simbol. Dia melihat minyak dipasok

kepada pelita-pelita dari dua pohon zaitun, sebuah mangkuk, dan tujuh pipa, di atas kaki dian.

Dua pohon zaitun yang dia lihat mewakili dua aspek dari pengurapan Kristus. Kristus diurapi dengan

‘minyak untuk pesta’, atau ‘kesukaan’, sebelum segala zaman.42 Dia diurapi sebagai Raja-Imam dari

38 Zak 3:8

39 Wah 21:2-3,10-27

40 Zak 3:7-10

41 Zak 4:1-3

42 Yes 61:3

Bukan dengan keperkasaan …

Melainkan dengan Roh-Ku …

Simbol dari badam

71

peraturan yang dibentuk oleh nama ‘Melkizedek’. Mangkuk dalam penglihatan Zakaria dibentuk oleh

yang kelihatan menjadi ‘tangan’ itu, yang menyediakan dan mendistribusikan minyak. Gambar dari

‘tangan’ mempunyai tafsiran yang jelas dalam Perjanjian Baru, di mana itu mewakili pelayanan lima

jawatan dari Kristus.43 Paulus mengatakan kepada kita bahwa Kristus memberikan rasul-rasul, nabi-

nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk tubuh Kristus. Mereka diurapi

untuk memperlengkapi orang-orang kudus dengan kasih karunia dari Kristus.

Tujuh pipa dalam penglihatan Zakaria memasok minyak kepada pelita-pelita. Ada tujuh pipa kepada

tiap-tiap dari tujuh pelita; empat puluh sembilan pipa semuanya. Parallel dari pewahyuan Yohanes

adalah bahwa Kristus memegang tujuh bintang di tangan kanan-Nya. Suatu pembelajaran dari angka

tujuh, melalui kedua Perjanjian, memberikan gambar yang jelas. Tujuh bintang dan tujuh pipa adalah

symbol-simbol yang berhubungan. Sebuah bintang dalam kitab Wahyu, adalah suatu kelompok dari

penilik-penilik dan diaken-diaken yang bertanggung jawab untuk setiap gereja-gereja kaki dian.44 Kami

menyimpulkan bahwa saudara-saudara yang ditunjuk sebagai ‘bintang’ pada kenyataannya, memasok

minyak dari mangkuk kepada pelita-pelita. Mereka menyediakan suatu hubungan, seperti pipa-pipa,

antara mangkuk dan pelita-pelita.

Minyak emas, melalui empat puluh sembilan pipa, menggambarkan administrasi yang memperlengkapi

gereja dengan tujuh Roh Allah. Pipa-pipa menggambarkan pekerjaan dari penilik-penilik dan diaken-

diaken dalam memastikan kepenuhan dari tujuh Roh Allah dipasok dan dimanifestasikan di setiap

tempat.

Bertumbuh ke atas – turun ke bawah

Keseluruhan gambaran simbolis mengajarakan kita dua hal: 1.

Pertumbuhan ke atas dari kaki dian, disimbolkan oleh bunga badam yang

mekar; 2. Minyak mengalir ke bawah, disimbolkan oleh pohon zaitun.

Pembelajaran kita akan fokus pada dua dimensi: 1. Cara di mana umat

Allah berakar dan menghasilkan buah ke atas; 2. Cara di mana minyak

dan terang dipasok ‘dari atas’. Umat Allah harus bercabang ke atas,

administrasi dari kasih karunia Allah mengalir ke bawah.

Sesungguhnya, umat Allah adalah ‘tanaman Tuhan’. ‘Supaya orang menyebut mereka "pohon tarbantin

kebenaran," "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.’45 Tuhan

43 Ef 4:11-12

44 Fil 1:1

45 Yes 61:3

turun ke bawah

bertumbuh ke atas

Simbol dari badam

72

dimuliakan/diagungkan ketika kemuliaan-Nya terlihat dalam umat-Nya. Untuk memuliakan Tuhan,

umat Allah harus bertumbuh dalam nama-Nya, kepada tujuh Roh Allah.

Dengan Roh-Ku

Inilah yang diajarkan kepada Zakaria ketika dia menerima penglihatan mengenai kaki dian.46 Dalam

sejarah pada masanya, kaki dian adalah suatu simbol dari seluruh bangsa. Bangsa Yehuda dipulihkan

setelah masa pembuangan di Babel. Ketika Zakaria bertanya arti dari penglihatan ini, dikatakan

kepadanya, ‘Bukan dengan keperkasaan … melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN.’

Dikatakan kepadanya bahwa kepenuhan dari tujuh Roh Allah tinggal atas bangsa itu. Dengan

pewahyuan ini, dia didorong untuk maju dengan pembangunan kembali bait suci.

Pokok anggur dan cabang-cabangnya

Gambar dari cabang-cabang bertumbuh dari pohon anggur juga membawa kebenaran yang sama,

dengan pelajaran-pelajaran yang berbeda berdasarkan pada arti dari anggur, ‘darah buah anggur’.47 Sama

seperti ‘pohon anggur’ dan ‘cabang-cabang’ tidak dapat dibedakan, demikian juga dengan hidup

Kristus. Tanpa kita tinggal di dalam Dia, kita tidak mempunyai hidup individu di luar dari kesatuan dan

perjamuan dengan Kristus. Hidup ciptaan baru dilahirkan untuk kita digambarkan sebagai ‘darah’;

‘darah Anak Domba yang berharga’. Darah ini ditemukan dan membersihkan kita hanya dalam

persekutuan dari Satu ‘Cabang/Tunas’ – satu ‘Benih’, yang adalah Kristus. Banyak orang yang adalah

bagian dari ‘satu roti’ akan menemukan hidup di dalam Dia, karena ‘hidup itu ada di dalam Anak-Nya’.48

46 Zak 4:6

47 Kej 49:11

48 1 Kor 10:17. 1 Yoh 5:11

PELAJARAN 6

Tongkat kekuatan-Nya

Seperti yang kita lihat, simbol dari badam menarik perhatian kepada tema ‘tongkat’. Tema ‘tongkat’

dimulai dengan Musa, sebelum kita belajar dari cabang-cabang badam kaki dian, dan tongkat badam

Harun. Tongkat yang oleh mana Musa menghasilkan tanda-tanda di hadapan Firaun disebut ‘tongkat

Allah’.1 Ketika otoritas Musa dibagikan dengan Harun, dia menggunakan tongkatnya untuk

menghasilkan tanda-tanda juga.2 Sesuai dengan itu, tongkat Allah di tangan mereka menyimbolkan

otoritas kerajaan dan keimamatan dari peraturan Melkisedek. Tongkat ini mengalahkan prinsip-prinsip

rohani dan administrasinya yang melalui tukang sihir, Yanes dan Yambres.3

Dalam penglihatan Zakaria, tongkat administrasi raja-imam ini mengambil langkah lain. Tidak lagi itu

di dalam tangan Musa dan Harun. Sekarang, tongkat badam mewakili keseluruhan bangsa sebagai

suatu kaki dian dibuat dari bunga-bunga badam. Bangsa ini diperlengkapi dengan minyak dari takhta,

dan kapasitas ‘dengan Roh-Ku’ untuk bertumbuh ke dalam bait suci.

Tema ‘tongkat’ memimpin kepada kaki dian. Ini menandakan otoritas dari kaki dian. Kaki dian adalah

‘tongkat kekuatan-Nya’ yang keluar dari Sion. Itu adalah alat yang Allah gunakan untuk memukul raja-

raja dan menaklukkan musuh-musuh.4 Pertama, Kristus sendiri adalah Tongkat Allah. Lebih lanjut dari

ini, gereja kaki dian, diperlengkapi dengan Roh yang sama dan dengan Kristus di tengah-tengah, adalah

tongkat kebenaran.5

Tongkat dari tunggul Isai

‘Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh

pengenalan dan takut akan TUHAN’.6

1 Kel 4:20

2 Kel 7:9,19

3 2 Tim 3:8

4 Maz 110:1,5

5 Maz 45:6-7

6 Yes 11:1-2

Tongkat kekuatan-Nya

74

Tujuh pelita adalah simbol dari tujuh aspek

dari Roh Allah. Yesaya mendaftarkan tujuh ini

dalam ayat yang dikutip di atas: 1. Roh Tuhan

(akan ada pada-Nya). 2. Roh hikmat dan 3.

Pengertian, 4. Roh nasihat dan 5. Keperkasaan, 6.

Roh pengenalan dan 7. takut akan Tuhan.

Yesaya mengatakan bahwa semua tujuh Roh

Allah ada atas Tongkat, Cabang/Tunas, yang

adalah Yesus Kristus. Dengan cara ini, Yesaya

menubuatkan bahwa Kristus akan menjadi

pelita tujuh kali lipat, terang dunia. Dia adalah

Akar yang bertunas di tanah kering, dari tunggul Isai (bapa dari Daud).7 Lebih lanjut lagi, pengurapan

tujuh kali lipat ada atas-Nya.

Ini adalah kebenaran mendasar dari kaki dian. Yesaya berbicara mengenai Kristus sebagai Tongkat

(batang, tunas) dan Cabang, dengan minyak dari Roh atas-Nya. Dia adalah Tunas kebenaran yang

keluar dari tanah kering, dan Cabang yang bercabang untuk menjadi sebuah kaki dian. Inilah persisnya

apa kaki dian itu. Kaki dian adalah jemaat dari cabang-cabang, dengan tujuh pelita dari Roh ada

atasnya. Kaki dian adalah hidup dari Kristus dalam daging, diurapi dengan kuasa dari tujuh Roh Allah.

Tunggul Isai

‘Tunggul [tonggak] Isai’ (bapa dari Daud) mengacu kepada garis

dari raja-raja yang akan diturunkan dari Daud. Penerusan kerajaan

datang dari suku Daud, suku Yehuda.8 Garis keturunan Isai

menjadi ‘tunggul’ ketika ‘kapak’ penghakiman Allah jatuh oleh

tangan Asyur.9 Pada waktu Yesaya bernubuat, kerajaan Daud

terbagi. Tidak lama kemudian, pembagian bagian utara dan bagian

selatan (Israel dan Yehuda) akan dibawa kepada penawanan (oleh

Asyur dan Babel). Garis kerajaan Daud terhenti.

Sementara Yesaya bernubuat, tanah dihancurkan oleh tangan

‘pembinasa’, sampai benih yang kudus tidak ada apa-apa lagi selain

7 Yes 53:1-2. Yes 11:1

8 Kej 49:10

9 Yes 6:13. Yes 10:5,15

Roh tujuh kali lipat (putih)

TUHAN

Hikmat

Pengertian

Nasihat

Keperkasaan

Pengenalan

Takut akan TUHAN

Tongkat kekuatan-Nya

75

‘tunggul’.10 Kehancuran ditetapkan atas segala daging.11 Meskipun demikian, dikatakan sebelumnya

bahwa Allah akan ‘dengan kita’ saat datangnya Imanuel.12 Nama ‘Imanuel’ artinya ‘Allah menyertai kita’.

Dia akan mengambil semua kesesakan kita ke atas diri-Nya.13 Dia akan keluar dari tunggul Isai di

tengah-tengah yang tertinggal. ‘Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh … yang tunggulnya tinggal

berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!’14

Allah berjanji bahwa Dia akan membangkitkan, bagi Daud, ‘Tunas’ dari ‘kebenaran’.15 Yang tertinggal

akan keluar seperti tunas baru dari tunggul. Sementara ini dijanjikan kepada Israel dan Yehuda dalam

nubuatan Perjanjian Lama, secara khusus hal itu diaplikasikan pada hari-hari di mana kita hidup.

Beberapa dari nabi berbicara mengenai yang tertinggal yang akan dimurnikan oleh api, sama seperti

perak dan emas.16 Simbol dari ‘emas’ dan ‘api’ berhubungan dengan formasi dari kaki dian.

Pada masa penghakiman Allah, yang tertinggal akan dibangkitkan sebagai saksi. Inilah mengapa Yesaya

berbicara mengenai sebuah dahan yang akan bercabang dari akar tunggul Isai. Dia menunjuk kepada

Kristus, ‘Tunas’, yang akan ‘bertunas dari tempat-Nya’ dan membangun bait Tuhan.17

Tunas dari tempat-Nya

‘Katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia

akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN … Dialah yang akan mendapat

keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam

dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua.’18

Perkataan nubuatan ini menggambarkan tujuan Allah sebelum segala zaman. Yahweh Anak ‘mencintai

keadilan’ lebih dari tujuan apapun dari Dia sendiri.19 Dia dipersiapkan untuk mengosongkan diri-Nya,

10 Dan 9:27 RSV. Yes 6:11-13

11 Yes 10:22

12 Yes 8:8-10

13 Yes 63:9

14 Yes 6:13

15 Yer 23:5

16 Zak 13:9. Mal 3:3

17 Zak 6:12

18 Zak 6:12-13

19 Kejahatan, ditambahkan, sebaliknya, adalah suatu indikasi menyeluruh dari penolakan-Nya akan segalanya kecuali ketaatan

termasuk, tentu saja, ketidakadilan yang pada waktunya dibuat tergesa-gesa atas-Nya, untuk kita.

Tongkat kekuatan-Nya

76

dan meninggalkan ‘tempat-Nya’.20 Dia mau bertunas sebagai tongkat kebenaran.21 Kebenaran-Nya akan

tumbuh, bercabang dan berkembang, supaya kumpulan banyak akan bertumbuh dengan Dia sebagai

bangsa ;buah sulung’.22

‘Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan [Ibrani, ‘cabang’; lihat Zak 6:12], dan seperti

kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan

puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa.’23

Ini menunjukkan kita luasnya tema kaki dian. Ibrani menceritakan ini dengan jelas. Kepada Anak, Allah

mengatakan, ‘Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu

adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-

Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-

Mu.’24

Dalam proklamasi kepada Anak ini, dua hal berdiri bersama-sama, seperti yang kita temukan dalam

nubuatan Yesaya. Dahan (atau ‘tongkat’25) yang bercabang, dan minyak dari Roh! Kerajaan dari Anak akan

dimanifestasikan sebagai sebuah tongkat, sebuah dahan yang bercabang; sebuah kaki dian.

Bercabangnya kebenaran akan diselesaikan oleh Allah Anak. Dalam pemberitahuan dalam Ibrani ini,

Allah-lah yang menunjuk kepada Anak sebagai ‘Allah’. ‘Takhta-Mu, ya Allah [Anak dikatakan sebagai

‘Allah’] … [dan kita baca] sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau ...’26 Bagian ini dikutip dari

20 Fil 2:7. Zak 6:12

21 Ibr 1:8

22 Kel 4:22

23 Yes 61:11

24 Ibr 1:8-9

25 Kata-kata Ibrani untuk ‘cabang’ (Ibrani 4294) dan ‘tongkat’ (Ibrani. 7626) mempunyai arti yang sama dan keduanya

digunakan pada tongkat otoritas, dan ‘cabang’, atau ‘tongkat’, yang menandakan sebuah suku. Kel 4:2; Ayub 21:9; Yeh 31:2;

Kej 49:28. Titik kesamaan mereka ada dalam Yeh 19:11, berbicara mengenai cabang-cabang (4294) yang digunakan untuk

tongkat-tongkat (7626) oleh mereka yang ‘berkuasa’. Dalam hal gambar nubuatan dari tongkat kebenaran Allah yang

bercabang, kita dapat memperhatikan bahwa Maz 45:6 (7626, tongkat kebenaran, dikutip dalam Ibr 1:8) dan Maz 110:2 (4294,

‘tongkat kekuatan’ sering diterjemahkan ‘tongkat’) adalah simbol-simbol dari kebenaran yang sama.

26 Ibr 1:8-9

Tongkat kekuatan-Nya

77

Mazmur 45. Disana kita membaca, ‘Sebab itu Allah27, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak

sebagai tanda kesukaan.’28 Pesannya jelas.

Sebelum segala zaman, Yahweh Anak dilihat dengan tongkat kebenaran. Dia juga diurapi dengan

minyak sukacita. Dia memegang tongkat, otoritas dari kepala kesukuan, karena Dia adalah Tunas. Dia

akan membuat kebenaran bertumbuh dalam suatu keturunan bangsa, bertambah untuk selama-

lamanya.29 Tongkat kebenaran akan bertumbuh, bercabang dan berkembang, dalam suatu bangsa yang

kudus, untuk selama-lamanya.30

Dia juga diurapi dengan minyak sukacita, mewakili kepenuhan dari Roh Yahweh. Bukan hanya Dia

adalah Tunas memegang tongkat, tapi Dia diurapi dengan kapasitas penuh dari Yahweh untuk pelayanan-

Nya. ini adalah pesan dan arti dari kaki dian: cabang bertumbuh ke atas, dan minyak mengalir ke

bawah.

Peraturan Melkisedek

Anak diurapi sebelum segala zaman. Pentahbisan yang sama diteguhkan pada kenaikan-Nya, ketika Dia

dimuliakan dalam takhta sebagai Yahweh Anak dalam daging, Anak Daud. Anak menerima kemuliaan-

Nya yang dimiliki sebelumnya karena Dia mau bertunas dan menumbuhkan kebenaran dalam banyak

sekutu.31

Peraturan dan prosedur dari upaya ini dibentuk, ‘Peraturan Melkisedek’. Nama ‘Melkisedek’ artinya,

‘Raja kebenaran’, dan juga ‘Raja Damai’, seperti yang dijelaskan Ibrani.32 Dia akan bertunas Cabang, atau

tongkat, dari kerajaan kebenaran. Dalam kerajaan ini, Dia akan diurapi sebagai Imam yang memerintah.

Dia akan menjadi Satu yang melayani kehidupan, dan dengan demikian membuat kebenaran bertambah.

27 Sarjana-serjana setuju bahwa Dia sedang dikatakan sebagai Allah, oleh karena itu ‘ya Allah’; seperti dalam ayat 6; tidak

diragukan bahwa ke-Allahan-Nya di dalam komunitas Elohim sedang diagungkan, sebagaimana pengurapan-Nya sebagai

Mesias, memegang tongkat kebenaran.

28 Maz 45:7

29 Ini menambahkan kepada diperhitungkannya kebenaran kepada Abraham pada titik di mana dia membawa anaknya sebagai

korban bakaran. Karena dia tidak menahan anaknya, dan bersatu dengan iman Allah dan persembahan-Nya, Allah bersumpah

bahwa kebenaran akan bertumbuh dari berlipat ganda dalam keturunan Abraham.

30 1 Pet 2:9

31 Yes 61:11. Ibr 1:9

32 Ibr 7:2

Tongkat kekuatan-Nya

78

Darah-Nya sendiri, sebagai Anak Domba, mewakili pemberian hidup kepada ciptaan baru melalui

persembahan.33 Pekerjaan-Nya akan menjadi ‘penulis’ ketaatan, dalam daging, dan dengan demikian

menjadi sumber, fondasi/dasar, bagi banyak orang untuk bertumbuh dalam kebenaran. Ini adalah

panggilan Allah dan pentahbisan sebagai Imam dari Peraturan Melkisedek.

‘Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan

sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang

yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu

telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah

seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,

dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu

ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.’34

Makanan keras kedewasaan

Sesuai dengan bagian dari Kitab Suci ini, orang-orang percaya hanya akan bertumbuh ke atas jika

mereka memahami Peraturan Melkisedek ini sebagai makanan dewasa. Mereka yang ‘lamban

mendengarkan’ akan tetap anak kecil, tanpa kapasitas untuk bertumbuh dalam firman kebenaran.

Orang-orang percaya didorong untuk mengetahui dan mengajarakan asas-asas pokok dari pernyataan

Allah. pernyataan Allah ini adalah isi dari Ibrani.

Ibrani menyatakan awal dan akhir dari seluruh maksud Allah. Anak mencintai keadilan dan mau

menjadi Imam dari kerajaan kebenaran. Dia diurapi dengan minyak sebagai Imam dari peraturan-Nya

yang memerintah. Dia diurapi sebagai Anak, Hamba, Perintis, Raja, Imam, Nabi dan Anak Sulung.35

Zakaria menggemakan tema yang sama ketika berbicara mengenai Dia sebagai Tunas yang bertumbuh

dari tempat-Nya. Dia akan menjadi Imam di atas takhta-Nya, dengan permufakatan tentang damai akan

ada di antara dua jabatan.36 Dia diurapi dalam dua aspek utama ini – keimamatan dan kerajaan. Dia

menggabungkan dua jabatan ini dalam satu. Ini adalah pengurapan dengan mana Dia

bertunas/bercabang untuk membangun bait Tuhan.

33 Im 17:11. 1 Pet 1:19

34 Ibr 5:8-13

35 Tujuh aspek dari pengurapan-Nya ini didiskusikan dalam Pelajaran 8.

36 Zak 6:13

Tongkat kekuatan-Nya

79

Permufakatan tentang damai adalah gambaran menyeluruh dari pengerjaan oleh mana peraturan

keimamatan dan pelayanan kerajaan. Keseluruhan permufakatan Allah melibatkan harmoni yang efektif

dari dua peran ini. Dia adalah Raja yang melayani, dan Dia adalah Imam yang memerintah.

Kerajaan dan keimamatan

Gabungan kedua jabatan ini disimbolkan pada Israel, ketika imam besar dikatakan harus memakai

keduanya, serban dan jamang (mahkota – terjemahan Inggris).37 Dengan cara ini, pelayanan Anak diwakili.

Aspek-aspek dari kerajaan dan keimamatan tidak menjadi dibagikan. Pada kenyataannya, seluruh

bangsa disebut kerajaan imam-imam.38 Tidak ada kerajaan di luar dari sikap persembahan keimamatan. Ini

adalah sikap di mana Kristus, Hamba-Raja, datang ke dalam dunia.

Inilah yang Anak capai karena Dia mencintai keadilan. Dia mencintai ketaatan pada perintah oleh mana

banyak orang akan mewarisi kebenaran. Tongkat kebenaran akan bercabang dan memenuhi bumi

dengan buah. Akan terjadi demikian karena Anak ditahbiskan sebagai Imam dari kerajaan kebenaran

ini.

Akan ada suatu kerajaan dengan banyak anak, dan takhta yang akan tetap selama-lamanya. Pada

akhirnya, meskipun demikian, Dia akan menyerahkan kembali seluruh kerajaan kembali ke Bapa supaya

Allah akan menjadi semua di dalam semua.39 Ketiganya akan menjadi di dalam semua, karena Yahweh

Bapa akan mewarisi anak-anak, Anak akan mewarisi mempelai, dan Roh Kudus akan mewarisi buah

dari kebenaran yang bertambah, seperti bintang-bintang ‘banyaknya’.

Kerajaan Anak adalah tongkat yang bercabang sebagai kaki dian. Kembalinya bangsa Yehuda adalah

untuk memahami penglihatan Zakaria. Bangsa ini harus dibangun sebagai sebuah kaki dian.

Pembangun harus mengenali apa yang telah hilang, dan memandang ‘Tunas’ yang akan membangun bait

suci.

Dalam meneguhkan ini, mereka diberitahukan untuk membuat mahkota ganda untuk kepada Yosua

sebagai sebuah tanda.40 Ini diikuti dengan nubuatan mengenai Tunas yang akan menjadi Imam atas

takhta-Nya (mahkota ganda). Tidak ada yang dapat lebih jelas lagi! Panggilan kepada keimamatan dan

kerajaan disuarakan sekali lagi.

37 Kel 29:6

38 Kel 19:6

39 1 Kor 15:28

40 Zak 6:11

Tongkat kekuatan-Nya

80

Serban dan mahkota

Latar belakang dari panggilan ini juga jelas. Kehilangan dari berkat ganda adalah tragedi yang

memimpin kepada kejatuhan bangsa itu, dan tujuh puluh tahun penawanan. Serban dari keimamatan dan

mahkota dari kerajaan telah dihapuskan dari umat Allah. Tidak ada yang tetap sama, dan segalanya

terguling ‘sampai ia datang yang berhak atasnya.’41

Dari hanya tunggul, Dia yang berhak pada mahkota ganda (‘mahkota yang rumit’ yang terlihat dalam

Zakaria) akan bertumbuh.42 Dia akan menjadi tunas dan cabang dari kemanusaiaan yang baru. Dia akan

bertumbuh sebagai ‘tunas dari tanah kering’.43 Dia akan bertumbuh di dalam umat-Nya sebagai

kuntum, bunga yang mekar dan buah yang penuh.

Suatu ciptaan baru, mereka yang adalah ‘tanaman Tuhan’, akan ‘bertumbuh’ setelah diciumnya air (pada

aroma air – terjemahan Inggris).44 Oleh kasih karunia dari atas, mereka akan berkuncup dan bercabang.

Mereka akan ‘berbunga [Ibrani, berkuncup] seperti bunga bakung’ – dikenal karena kuncup-kuncup

yang berlipat ganda. Mereka akan ‘merambak’ seperti zaitun. Mereka akan memberi naungan bagi

mereka yang kembali.45 Mereka akan bertunas dan memenuhi bumi dengan buah.46

Walalupun latar belakang nubuatan ini, Yehuda ditinggalkan Yahweh dan dipotong sampai kepada

tunggul. Setelah pembuangan di Babel, bangsa ini kembali di bawah Zerubabel dan nabi-nabi, dan

mulai membangun kembali. Mahkota ganda dijanjikan lagi kepada imam besar, Yosua. Ini adalah ciri

khas, kata Zakaria, dari kedua jabatan yang dipegang oleh Tunas.

Bangsa ini terheran-heran pada peneguhan ini. Roh Allah ada ‘di tengah-tengah mereka’, sama seperti

ketika mereka keluar dair Mesir.47 Bukti dari ini, Zakaria ditunjukkan penglihatan kaki dian. Ketika dia

bertanya apa artinya, dikatakan kepadanya, ‘Dengan Roh-Ku, kata Tuhan semesta alam [Yahweh

Anak].’48 Kepada Zakaria ditunjukkan bangsa itu sebagai tongkat badam yang bertumbuh, dan dia

41 Yeh 21:26-27

42 Zak 6:11

43 Yes 53:1-2

44 Yes 61:11. Ayub 14:9

45 Hos 14:5-7

46 Yes 27:6

47 Hag 2:5

48 Zak 4:6

Tongkat kekuatan-Nya

81

melihat minyak dari kerajaan dan keimamatan mengalir dari dua pohon zaitun, kepada mangkuk, melalui

pipa-pipa, kepada pelita-pelita.

Pesannya adalah bahwa keseluruhan bait suci dapat dibangun. Kaki dian hanyalah permulaan. Tempat

kudus dapat dibangkitkan. Dan pembangun-pembangun didorong, melalui Zakaria dan Hagai, untuk

membangun! Kemuliaan dari rumah yang terakhir akan melebihi yang sebelumnya (bait Salomo,

sekarang dihancurkan). Namun, pada masa Maleakhi (kurang dari sembilan puluh tahun) bangsa ini

korupsi dalam persembahan, dan kerajaan yang menindas berikutnya, Yunani, mengambil alih tanah

mereka.

Sekali lagi, menurut ratapan nabi-nabi, serban dan mahkota disisihkan. Keimamatan dan kerajaan

dicampakkan, dan tidak ada yang tetap sama, sampai Dia datang ‘yang berhak atasnya’.

Dia yang berhak mengambil mahkota ganda tidak lain dari Mesias, tunas dari tunggul, tanaman lembut

dari tanah yang kering, Dia kepada siapa tangan Tuhan akan dinyatakan. Dia akan ditaburkan di tanah

kering kemanusiaan sebagai sebuah benih, dan menghasilkan buah kebenaran dalam berkas buah

sulung dari orang-orang percaya yang tertanam dalam kematian dan kebangkitan-Nya.

Janji kepada Daud – tanduk dan pelita

Sesuai dengan itu, Kristus dibangkitkan dan dimuliakan kepada takhta, dalam daging, sebagai Anak

Daud. Dia adalah Tongkat dari tunggul Isai. Dia diproklamirkan sebagai Raja-Imam dari Peraturan

Melkisedek. Kemudian Dia mengutus Roh Kudus untuk mengambil ‘dari pada-Ku’ dan menyatakan

banyak anak-anak, dengan adopsi dan kelahiran baru.49 Roh Kudus akan menyatakan kuasa dari tujuh

Roh Allah, sehingga saksi kaki dian akan dibangun ‘dengan Roh-Ku’. Inilah arti dari perkataan Yesus

sebelum Hari Pentakosta: ‘Tetapi kamu akan menerima kuasa [tujuh kali lipat] kalau Roh Kudus turun

ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi [kaki dian]-Ku’.50 Segera sesudah itu, lidah-lidah api datang

atas kepala dari murid-murid dan kaki dian menyala!51

Pemazmur mengatakan bahwa kekuatan [tanduk] Daud akan bertumbuh, walaupun menjadi sebuah

tunggul. Selanjutmya, Allah akan mempersiapkan sebuah pelita untuk yang diurapi-Nya.52 Di sini,

kualitas dari Mesias dihubungkan dengan Daud dan keturuanannya. Kristus akan datang sebagai tunas

yang lemah, tapi dikuatkan oleh Roh atas-Nya. Demikian juga, garis keturusan Daud akan dikuatkan oleh

49 Yoh 16:15

50 Kis 1:8

51 Kis 2:3

52 Maz 132:17

Tongkat kekuatan-Nya

82

tanduk minyak, walaupun telah dipotong, dan akan bersinar sebagai pelita Allah. Ini adalah janji kepada

kita juga.

Berakar

Ini adalah pesan nubuatan dari kaki dian. ‘Mereka yang datang …’ kata Yesaya ‘dia akan berakar di

Israel’.53 Bagaimana kita berakar di ‘Israel dari Allah’ dan bertumbuh sebagai sebuah kaki dian?54 Seperti

yang Ayub katakan, ‘Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang’.55 Pengalaman Israel

terulang dalam kehidupan dari setiap orang percaya yang datang kepada Kristus. Pertama-tama, kapak

diletakkan pada akar pohon.56 Maka ada harapan – harapan bagi sebuah pohon yang ditebang dan

dibiarkan.57 Ini adalah pesan dari Yohanes Pembaptis. Dia adalah seorang nabi dalam tradisi yang sama

seperti Yesaya. Semua manusia tunduk kepada penghakiman yang sama seperti ‘tunggul’ Israel. Semua

daging adalah rumput.58 Ciptaan tunduk kepada kesia-siaan.59 Setiap pohon akan ditebang dan dibakar

dengan api yang tak terpadamkan yang sama dari penghakiman kekal.60 Kemudian harapan kita akan

berakar dalam kematian Kristus.

Kristus telah mati dalam kematian kita, maut kekal kita.61 Dia telah ‘terputus dari negeri orang-orang

hidup’.62 Ketika kita ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian-Nya, maka Kristus menjadi

fondasi kita. Kita berakar dan berdasar di dalam Dia.63 Maka kita bertumbuh oleh hidup kebangkitan

dari Kristus. Kita bertumbuh didalam, dan melalui, Kristus di saat kita mengambil tempat kita dalam

penderitaan-Nya, dan belajar ketaatan yang khusus yang adalah bagian kita dari pengetahuan yang Dia

53 Yes 27:6

54 Gal 6:16

55 Ayub 14:7

56 Mat 3:10

57 Ayub 14:7. Yeh 13:14

58 Yes 40:6

59 Rom 8:20

60 Mat 3:12. Ibr 6:2

61 Rom 5:21

62 Yes 53:8

63 Ef 3:17

Tongkat kekuatan-Nya

83

pelajari. Kita tidak dapat bertumbuh di luar dari Dia dan, yang penting, pertumbuhan kita hanya dapat

menjadi sesuai dengan hidup dan pekerjaan yang ditentukan bagi kita di dalam Dia.64

Inilah bagaimana kita bertumbuh sebagai gereja-gereja kaki dian yang memberikan naungan kepada

banyak orang yang kembali untuk memuliakan Tuhan.

Siapa yang akan percaya dengan berita yang mengherankan? Kepada siapa, dan pada siapa (harfiah,

Ibrani), tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?65 Tangan kanan Tuhan akan menguatkan setiap cabang,

setiap anak dari tangan kanan-Nya, seperti doa Asaf.66 Juruselamat kita telah bertumbuh, sebagai

Penulis dan perintis dari pertumbuhan dan kedewasaan kita. Segalanya yang adalah Dia, sebagai

Tongkat, adalah apa yang kita akan jadi di saat kita bertumbuh di dalam Dia.

Tongkat kekuatan-Nya

Sesungguhnya, kaki dian adalah ‘tongkat kekuatan-Nya’, keluar dari Sion, dari antara umat Allah.67

Tema dari tongkat Allah memiliki titik puncaknya pada dahan (atau ‘tongkat’) yang ditunjuk dalam

Mazmur 110.68 Ini adalah ‘gada (tongkat – terjemahan Inggris) besi’ yang sama dengan mana Mesias

memerintah atas bangsa-bangsa.69 ‘Tongkat besi’ adalah tongkat kebenaran.70 Raja dengan tongkat ini

diurapi dengan minyak kesukaan.71

Secara simbolis, tongkat dengan minyak pengurapan adalah gambaran dari kaki dian. Itu adalah tongkat

bercabang yang mendemonstrasikan kekuatan Allah dalam umat-Nya, diurapi dengan minyak kerajaan

dan keimamatan – mahkota dua kali lipat dari pentahbisan Kristus.

‘Tongkat’ (Ibrani, juga ‘suku’) ini selalu adalah gambar dari suku tertentu itu yang membawa tongkat

kerajaan – hak, melalui keimamatan, untuk menanggung kepenuhan kemuliaan kerajaan. Ini adalah

kemuliaan di mana Kristus dimuliakan, sekali lagi, ketika Dia dibangkitkan dan ditinggikan ke takhta.

Tanpa pemahaman ini, kita tidak dapat melihat makna dari kaki dian. Sama halnya juga, dengan

pemahaman ini dalam pikiran, kita melihat makna dari keseluruhan cerita kaki dian.

64 Ef 1:4. Ef 2:10

65 Yes 53:1-2

66 Maz 80:17

67 Maz 110:2

68 Kel 4:2. Kel 7:10. Kel 17:9. Bil 17:8

69 Lihat NKJV batas Maz 2:9; teks Masoretik, Septuagnita baca ‘memerintah’, sesuai dengan Wah 2:27.

70 Sama Ibrani. 7626

71 Ibr 1:8

Tongkat kekuatan-Nya

84

Yahweh Anak telah bertunas dari tempatnya di dalam persekutuan Yahweh, dan di dalam komunitas

dan dewan Elohiym. Dia mengosongkan kemuliaan hakiki-Nya, dan diberikan sebagai perjanjian, terang

kepada orang-orang. Dia mengosongkan diri-Nya ke pangkuan Bapa, untuk menjadi Anak Bapa dan

menyatakan Dia.72 Dia menjadi praclete pertama, dan konteks untuk pelipatgandaan keputraan.

Untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan, Dia akan ‘bertunas’ dan meraih sifat dari daging dan

darah. Dia akan menjadi anak Abraham, anak Daud, dalam daging. Dengan mempersembahkan daging

dan darah-Nya untuk makan dan minum, Dia akan menyatukan orang-orang percaya kepada tubuh

daging-Nya, dan memulihkan mereka dengan Dia, melalui maut, sepanjang jalan ke takhta.73 Di sana,

daging-Nya yang tak terkorupsi akan dimuliakan, dan mereka yang dalam tubuh-Nya dapat dimuliakan

bersama dengan Dia. Mereka akan menjadi pewaris-pewaris Allah Bapa. Mereka akan sewaris bersama-

sama dengan Kristus karena Dia akan berbagi hak Anak hakiki-Nya, melalui adopsi.74

Ketika dimuliakan dengan kemuliaan ini yang Dia miliki sebelumnya, Roh Kudus akan di utus untuk

‘dari pada-Ku’ dan menyatakan itu kepada banyak anak, yang akan disebut saudara-saudara-Nya.75

Dengan melakukan demikian, Roh Kudus akan menjadi ‘Roh Adopsi’, memberitahukan hak untuk

dimasukkan sebagai anak-anak Bapa. Bapa, untuk bagian-Nya, kemudian akan mengirim Roh dari Anak

72 Fil 2:7

73 Yoh 6:48-53

74 Rom 8:17

75 Ibr 2:11

Tongkat kekuatan-Nya

85

Tunggal-Nya ke dalam hati-hati mereka, di mana mereka akan berseru, ‘Abba Bapa’, seperti yang

Kristus sendiri lakukan di taman Getsemani.76

Mereka yang berseru, ‘Abba Bapa’ sekarang dapat melakukan demikian sebagai anak-anak sah. Kita

diadopsi sebagai sewaris bersama dengan Allah Anak, dan kita benar-benar lahir dari Bapa. Ini adalah

dimensi-dimensi dari kerajaan dan keimamatan milik dari penunjukkan Melkisedek-Nya. Ini adalah

minyak dari pengurapan-Nya sebagai Raja dan Imam, minyak kesukaan diantara sekutu-Nya.

Bercabang/bertunasnya Tongkat, untuk memasukkan kita sebagai suatu kerajaan imam-imam menurut

peraturan Melkisedek, adalah tongkat (suku) kekuatan-Nya.

Daud melihat terlebih dahulu Tuhan di sebelah kanan

Daud melihat terlebih dahulu semua ini ketika dia memperhatikan, dalam Roh, bahwa TUHAN,

Yahweh, berbicara kepada Tuhan-nya sendiri (kepada Tuhan dari Daud). Daud melihat ke depan dan

melihat hal ini. Dia melihat terlebih dahulu Tuhan, di hadapan wajahnya. Dia melihat ‘Tuhan’ ini

sebenarnya adalah anaknya, tunas dari tunggul Isai, bapanya.77 Ketika Daud melihat pengurapan atas

Kepala dari Anak yang telah datang dari tubuhnya sendiri¸ dia tahu bahwa pelitanya sendiri telah

dinyalakan dengan terang kekal. Dia melihat daging dari tak terkorupsi dari Kristus yang telah ditarik

dari garis Daud. Dia tahu melalui ini, bahwa tanduk kekuatannya sendiri telah ditegakkan, dan bahwa

Allah telah mempersiapkan sebuah pelita untuk dia, seperti yang dikatakan oleh salah satu Pemazmur.

Dalam perkataan ini, rahasia yang disimbolkan oleh kaki dian dibukakan. Kaki dian bukan hanya

sebuah karakteristik simbolis dari gereja sebagai sebuah bejana minyak, atau suatu alat terang. Apa

yang terlibat di sini adalah keseluruhan Kitab Suci. Tongkat yang tidak akan terpisah dari Yehuda, adalah

hak bagi kepala suku untuk mewarisi pengurapan kerajaan.78 Adalah hak untuk mengurapi dari

pengurapan ini atas seluruh suku di mana dia adalah kepalanya. Demikian juga dengan Harun, kepala

dari suku keimamatan Lewi, yang tongkatnya bertunas dan berbunga dengan bunga badam. Gambaran

ini menambahkan makna lebih lanjut kepada kaki dian. Suku yang bertumbuh ke atas dalam bentuk

dari bunga badam adalah seluruh keimamatan dari Melkisedek. Oleh karena itu, minyak mengalir ke

kaki dian adalah pengurapan dari keimamatan yang ditentukan, sama seperti atas kepada Harun.

Melampaui hal ini lagi, itu adalah pengurapan kerajaan atas garis keturunan iman, dari Abraham dan

Daud.

76 Rom 8:15. Mat 26:39 77 Maz 110:1

78 Kej 49:10

Tongkat kekuatan-Nya

86

Kaki dian telah dinyalakan

Tongkat kekuatan-Nya selalu mentahbiskan untuk bertumbuh dari dalam tengah-tengah umat Allah.

Meskipun perjalanan kegagalan dan pemulihan bergejolak, Roh Kristus tetap memegang janji

kehidupan bagi yang setia dalam segala masa. Orang-orang kudus seperti Abraham dan Daud melihat

Hari besar pengurapan Yahweh Anak sebagai Tunas/Cabang.79 Dialah, yang bercabang/bertunas dari

tempat-Nya. Dia telah mengumpulkan banyak bangsa ke dalam tongkat kekuatan-Nya. Dia telah

memuliakan mereka bersama dengan Dia sendiri, dalam daging, dengan terang kekal selamanya.

Inilah yang Petrus proklamirkan pada Hari Pentakosta. Inilah apa yang menyalakan pelita-pelita dari

pendengar-pendengar, ketika lidah-lidah api datang atas kepala-kepala mereka. Yahweh anak telah

bertunas/bercabang, bertumbuh dari tunggul kemanusiaan, dan telah dimuliakan dengan pengurapan

keimamatan kerajaan. Sebagai hasilnya, ‘tongkat kekuatan-Nya’ telah keluar dari Sion, dan akan

berkemenangan sebagai tongkat besi atas bangsa-bangsa.

79 Yoh 8:56. Ibr 11:3. 1 Pet 1:10-12

Bagian Tiga

Pertumbuhan dari kaki dian

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

88

PELAJARAN 7

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

Kaki dian menggambarkan orang-orang percaya yang bertumbuh untuk menjadi sebuah gereja lokal,

dengan Kristus sebagai fondasi atau dasar. Segalanya yang Kristus adanya, adalah apa yang orang-orang

percaya akan menjadi di dalam Dia. Dia dibuat berdosa supaya kita ‘dalam Dia kita dibenarkan oleh

Allah.’1

Gereja kaki dian lokal bertumbuh ketika utusan-utusan memproklamirkan Kristus sebagai fondasi

(dasar) dan menanamkan orang-orang percaya baru dalam Dia, melalui baptisan. Mereka

mendeklarasikan pesan salib Kristus. Mereka mendeklarasikan bahwa, ketika Dia mati, kita semua

mati.2 Kristus mati dalam kematian kita untuk mendamaikan kita, dalam tubuh daging, melalui

kematian.3 Dia adalah benih pertama yang harus masuk ke dalam tanah, dan kemudian kembali dari

antara orang mati, sebagai berkas buah sulung.4 Dia membawa kita dengan Dia dalam tubuh daging-

Nya. Kemudian Dia membawa kita kembali dengan Dia sebagai berkas buah sulung, berisikan banyak

benih-benih.

Dia menyelesaikan ini untuk seluruh dunia. Namun, kita harus percaya dan dibaptiskan ke dalam Kristus

untuk memungkinkan keselamatan diri kita.5 Kita tidak secara otomatis diselamatkan oleh

pendamaian-Nya, atau dengan mempercayai. Kita harus bersatu dengan persekutuan salib dengan

tujuan untuk menangkap karena kitapun telah ditangkap.6

1 2 Kor 5:21

2 2 Kor 5:14

3 Kol 1:22

4 1 Kor 15:23

5 Mar 16:16. Kis 8:12

6 Fil 3:12

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

89

Orang-orang percaya menyerahkan hidup mereka

Orang-orang percaya, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat buah sulung

Benih itu dipisahkan dari berkas sulung, dan ditanamkan ke dalam persekutuan dari persembahan Kristus

Berakar serta berdasar dalam Kristus

Oleh baptisan ke dalam Kristus, kita ditanamkan dalam Kristus yang adalah dasar dari kaki dian.7 Dia

adalah Tunas, Tongkat, dari mana kita bertumbuh. Ketika kita ‘berakar serta berdasar’ dalam kasih-

Nya, kita dapat bertumbuh untuk memahami kepenuhan Kristus.8

Kita menghasilkan buah dengan tinggal di dalam Dia.9 Menerima Kristus itu sendiri tidak

menyelamatkan kita. Kita harus menghasilkan buah, atau kita akan dibuang. Buah yang kita hasilkan

adalah kuasa untuk menyerahkan kehidupan kita, sama seperti Kristus menyerahkan hidup-Nya untuk

kita.10 Kita menjadi orang-orang yang dengan kapasitas yang sama yang ada di dalam Benih, dalam

Kristus. Ini adalah kapasitas untuk menabur, untuk ditabur, dan bertumbuh sebagai ‘buah sulung

tertentu’.11

Aplikasi penting dari kuncup, kuntum dan bunga bukan hanya bahwa Kristus memasukkan kita dalam

Dia sendiri. Yang penting adalah bahwa kita sendiri harus bertumbuh dalam keputraan sebagai orang-

orang percaya buah sulung. Sementara kita menghasilkan buah dari hidup Kristus, kita menjadi bagian

dari gereja kaki dian.

Benih tersebar dari Yerusalem

Sebagai suatu ilustrasi, perhatikan apa yang terjadi di Yerusalem. Kita membaca mengenai lima ribu

orang yang bersatu dengan Kristus sebagai hasil dari Pentakosta – ditunjuk sebagai ‘hari raya buah

sulung’ di Perjanjian Lama.12 Singkatnya, ketika penganiayaan bangkit menentang gereja (pelemparan

7 Rom 6:3-5

8 Ef 3:17-19

9 Yoh 15:1-6

10 1 Yoh 3:16

11 Yak 1:18

12 Kis 4:4. Im 23:10,17,20

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

90

kepada Stefanus) orang-orang percaya tersebar, seperti benih, ke wilayah-wilayah sekitar.13 Jelas, ini

adalah tangan Tuhan, yang sekarang memisahkan banyak benih keluar dari ‘Berkas’ (Kristus). Orang-

orang percaya sekarang dapat menyerahkan hidup mereka dan keluar sebagai buah-buah sulung,

dengan yang lain, di berbagai tempat. Jemaat kaki dian sekarang dapat berlipat ganda.

Menjadi orang-orang Kristen ‘buah sulung’

Dalam pengalaman awal kita menjadi Kristen, kita mengenakan Kristus yang adalah Buah Sulung. Pada

tingkat dasar, kehidupan kita dalam Kristus disimbolkan dengan kuncup, kuntum dan bunga. Kita

dihidupkan (kuncup), kita dibangkitkan untuk hidup dalam nama-Nya (kuntum), dan kita ‘duduk

bersama’ sebagai bagian dari persekutuan lokal (sebuah bunga).14 Kristus adalah Buah Sulung dan kita

adalah bagian dari Dia. Tetapi, ini hanya permulaan dari injil. Kita belum menjadi orang-orang percaya

buah sulung sendiri, menunjukkan buah dari keputraan kita.

Mereka yang mengikuti teladan Kristus akan menyerahkan hidup mereka, sama seperti yang Kristus

lakukan. Mereka dapat bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus melalui kuasa Allah.15 Mereka

menerima kuasa untuk menjadi saksi-saksi, atau sesama yang menderita.

Kuasa dari tujuh Roh Allah oleh Roh Kudus

‘Tetapi kamu akan menerima kuasa [tujuh kali lipat], kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu

akan menjadi saksi-Ku … sampai ke ujung bumi.’16

Perkataan Yesus ini, tepat sebelum Dia naik, menyatakan kunci kepada kaki dian. Roh Kudus,

diberikan kepada kita sebagai karunia/pemberian, membawa kuasa dari tujuh Roh Allah. Inilah arti dari

hidup dan berjalan ‘dalam Roh’.17 Kita berjalan dalam kapasitas dari tujuh Roh Allah – Roh Tuhan

(ketuhanan), hikmat, pengenalan, dll.

Di sini lagi, gambar simbolis Yesaya dapat diaplikasikan kepada hidup kita sendiri. Kristus adalah tunas

lemah, dengan kuasa Roh atas-Nya. Kita juga ‘lemah di dalam Dia’, dan kemudian bertumbuh dari

Kristus dengan kuasa dari tujuh Roh Allah atas kita. Kuasa oleh mana Dia bertumbuh dari tanaman

lembut kepada buah yang penuh tinggal atas kita juga.18 Inilah mengapa Paulus belajar untuk

13 Kis 7:54-60. Kis 8:1 14 1 Kor 15:22. Rom 6:5. Ef 2:6

15 2 Tim 1:8

16 Kis 1:8

17 Gal 5:16,25

18 2 Kor 13:4

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

91

bersukacita dalam kelemahan, karena ‘kuasa Kristus’ dibesarkan.19 Inilah bagaimana kita harus

mengaplikasikan pesan kaki dian. Tanaman lembut menjadi kaki dian emas.

Kaki dian adalah persekutuan lokal dari orang-orang percaya yang bertumbuh kepada buah sulung dari

fondasi Kristus, Buah Sulung. Kita ditanamkan dalam kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya.

sekarang kita juga dapat bertumbuh dalam kebenaran, sebagai anak-anak Allah, oleh tujuh kali lipat

hikmat dan kuasa Allah.20

Hikmat dan kuasa

Ini adalah pesan yang Paulus usahakan untuk membangun gereja-gereja Perjanjian Baru. Kepada mereka

yang dipanggil, Yahudi dan Yunani, Kristus adalah kuasa Allah dan hikmat Allah.

Tujuh kali lipat hikmat Allah ditemukan dalam dasar dari kaki dian, dan tujuh kali lipat kuasa Allah

tinggal atas kita di saat kita bertumbuh di dalam Dia. Ini adalah pesan dari salib. Hikmat dan kuasa

Allah tersedia untuk semua manusia yang mau percaya. Utusan-utusan dengan pesan ini, pergi ke

seluruh bumi, digambarkan sebagai tujuh tanduk (kuasa) dan tujuh mata (hikmat) dalam kitab

Wahyu.21

Inilah bagaimana utusan-utusan membangun gereja-gereja kaki dian lokal. Mereka membawa hikmat

dan kuasa Allah, dimanifestasikan dalam salib.22 Mereka memberitakan salib sebagai pekerjaan Allah

untuk menangkap semua manusia, di segala masa, dalam satu persembahan, membawa mereka kembali

dari kematian kepada buah yang dewasa.

Di salib, Juruselamat merasakan seluruh pengalaman bagi semua manusia, untuk segala masa, dalam

satu persembahan.23 Oleh karena ini, Dia dapat menjadi Imam Besar yang berkemurahan dan setia.24 Dia

telah menyatukan semua manusia dan dosa mereka kepada diri-Nya sendiri, dan mendamaikan mereka

semua, melalui kematian, dalam tubuh daging-Nya. Pengalaman-Nya lengkap, untuk kita. Itu adalah

perjalanan sepanjang jalan dari benih, kepada tanaman lembut, kepada berkas buah sulung yang dewasa

penuh.

19 2 Kor 12:9-10

20 1 Kor 1:24

21 Wah 5:6

22 1 Kor 1:18

23 Ibr 10:12,14

24 Ibr 2:17

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

92

Persekutuan penderitaan-Nya

Kebenaran dari salib adalah bahwa seluruh kondisi umat manusia diletakkan atas-Nya.25 Dia membuat

semua penderitaan menjadi bagian dari persekutuan penderitaan-Nya. Sekalipun wajah-wajah kita

berpaling dalam kebodohan, Dia menanggung dukacita-dukacita kita dari maut kepada hidup, melalui

kuasa Allah. Sekarang kita dibatasi untuk memandang Dia yang kita tikam dan menangis.26 Kita

memperhitungkan penderitaan kita adalah penderitaan-Nya karena Dia menerima mereka di dalam

persekutuan-Nya sendiri. Apa yang kita anggap menjadi penderitaan kita pada kenyataannya adalah,

penderitaan-Nya. Itu dibagikan dengan kita supaya kita berpartisipasi dalam persekutuan salib. Roh

Kudus menerangi kita dengan terang dari Roh ini, dan hati-hati kita mulai terbakar. Terang Allah

adalah ‘api’.27 Terang menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Api menyelesaikan

dua hal: api menyatukan kita kepada persembahan Kristus, dan api menghanguskan tubuh dosa yang

harus dihapuskan.28

Ini adalah dasar bagi pemahaman kita akan bagaimana kita dinyalakan sebagai orang-orang percaya

kaki dian. Pelita-pelita kita harus dinyalakan oleh api Allah.

Utusan-utusan membawa persekutuan

Pelita-pelita kita dinyalakan, dan kita memulai perjalanan sebagai orang-orang percaya kaki dian,

ketika persekutuan salib dibawa mendekat kepada kita dan kita bersatu dengannya oleh api Roh

Kudus.

‘Utusan’ tidak pernah hanya satu suara. Yesus mengutus murid-murid-Nya dua-dua.29 Dia mengatakan

Dia akan berada di tengah-tengah ketika ‘dua atau tiga’ berkumpul dalam nama-Nya.30 Di mulut dua

atau tiga saksi, setiap firman Allah akan ditegakkan.31 Kuasa untuk mengikat dan melepaskan akan

ditemukan dalam persekutuan dua atau tiga.32

25 Yes 53:6

26 Zak 12:10. Yoh 19:37 27 Yes 10:17

28 Rom 6:6

29 Luk 10:1

30 Mat 18:20

31 Mat 18:16. 2 Kor 13:1

32 Mat 18:16-18

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

93

Utusan-utusan dalam Perjanjian Baru adalah utusan-utusan dari persekutuan ini. Paulus pergi oleh

‘tanda persekutuan (tangan kanan persekutuan – terjemahan Inggris)’.33 Paulus dan Barnabas

dipisahkan pada pekerjaan mereka ketika lima nabi-nabi dan pengajar-pengajar menumpangkan tangan

atas mereka di Antiokhia.34 Rasul-rasul mendemonstrasikan persekutuan ini dan memanggil yang lain

untuk bersekutu ‘dengan kami’. Mereka membawa persekutuan Bapa dan Anak-Nya kepada

pendengar-pendengar.35

Kristus duduk di takhta, tapi Dia berjalan di bumi, menjelajah, di antara ‘dua atau tiga’ yang memelihara

persekutuan dalam nama-Nya.36 Inilah bagaimana kaki dian bertumbuh. Ketika individu-individu

menerima pesan persekutuan, mereka dinyalakan. Pelita-pelita mereka menyala ketika api Roh Kudus

diaplikasikan. Terang firman menerangi mereka dan, segera, terang ini adalah ‘api’. Hati-hati mereka

terbakar dengan terang hidup. Mata mereka bercahaya kepada kebenaran mengenai keputraan.

Mereka mempersembahkan diri mereka kepada persekutuan Anak. Ini adalah konteks di mana mereka

mulai menyerahkan hidup mereka dalam persembahan. Mereka dikenali sepenuhnya dengan kematian

Kristus, kematian dalam persembahan. Inilah di mana pertumbuhan kaki dian dimulai. Sementara

orang-orang percaya berdiri dalam hidup kebangkitan, sekalipun dalam kelemahan, kuasa Allah tinggal

atas mereka. Mereka adalah tanaman Tuhan supaya Dia dapat dimuliakan.37

Sebuah tunas yang lemah – dengan kuasa Allah

Utusan-utusan membawa kebenaran mendasar dari kaki dian – bahwa tunas yang lemah memiliki

kuasa Allah yang tinggal atasnya. Kristus hidup dan disalibkan dalam kelemahan, namun Dia hidup

oleh kuasa Allah. Paulus kemudian mengatakan bahwa ‘kami adalah lemah di dalam Dia’ tapi ‘kami

akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah’.38

Jika kita ‘mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia’. Jika kita menderita dengan Dia, kita akan

memerintah dengan Dia.39

33 Gal 2:9

34 Kis 13:1-3

35 I Yoh 1:3

36 2 Taw 16:9. Zak 4:10. Wah 5:6

37 Yes 61:3

38 2 Kor 13:4

39 Rom 8:17. 2 Tim 2:10-14

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

94

Kita dipanggil untuk jangan ‘malu … melainkan ikutlah menderita … oleh kekuatan Allah’.40 Gambaran

tunas lemah kaki dian, dengan kapasitas penuh dari Allah atasnya, merupakan pusat Kitab Suci. Kristus

dapat merasakan maut bagi setiap manusia oleh kasih karunia Allah.41

Kristus tidak menanggung dengan kapasitas bawaan-Nya sebagai Allah Anak. Dia menanggung seluruh

jalan ketaatan melalui doa dan permohonan.42 Dia bertumbuh, dan disempurnakan, dari tunas yang

lembut kepada berkas buah sulung yang dewasa.43 Dia dikuatkan di Getsemani untuk panggilan-Nya

sebagai Imam Besar dalam Peraturan Melkizedek.44 Panggilan ini membutuhkan Dia untuk

berpartisipasi dalam kelemahan. Dia melakukan hal itu dengan kapasitas dari pengurapan keimamatan-

Nya, dan bukan dari kekuatan-Nya sendiri. Dia adalah demonstrasi mutlak dari tunas yang lemah,

dikuatkan oleh kemuliaan Allah. Dia menanggung penderitaan sepenuhnya, dan menuliskan ketaatan

kita, oleh kuasa Allah.

Kita berbicara dan melayani oleh kesanggupan-Nya

Sebagai suatu ilustrasi, perhatikan apa yang Petrus katakan. Kita harus berbicara sebagai pernyataan

(elemen-elemen dari perjanjian; lihat pelajaran berikut) Allah, dan melakukan demikian dengan

kesanggupan yang Dia sediakan. Kemudian Allah dimuliakan dalam Yesus Kristus, kepada siapa yang

empunya kemuliaan dan kekuasaan.45

Kita bersukacita dalam kelemahan supaya ‘Kemuliaan-Nya dinyatakan’. Kita tidak malu karena melalui

kelemahan kita, Allah dimuliakan. Ketika kita dihina, Roh kemuliaan dan Allah tinggal atas kita.46 Ini

adalah gambaran kaki dian. Semua ‘hinaan’ karena kita lemah dan tidak mampu dalam hal sumber daya

kedagingan. Kita adalah ‘lemah di dalam Dia’, dan Allah menggunakan kelemahan dan kebodohan

untuk memalukan yang berhikmat.47 Ketika kita adalah cabang-cabang yang lemah, Dia kuat.

Berpartisipasi dalam penderitaan Kristus, menurut kuasa Allah, adalah keseluruhan pesan praktis dari

kaki dian. Melihat kembali pada kaki dian sebagai suatu keseluruhan. Emas memurnikan iman yang

40 2 Tim 1:8

41 Ibr 2:9

42 Ibr 5:7-8

43 Yes 53:2. 1 Kor 15:20,23

44 Luk 22:43

45 1 Pet 4:11

46 I Pet 4:13-14

47 1 Kor 1:27

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

95

menghasilkan partisipasi yang murni, berkenan, terbukti dalam kematian dan kehidupan dari Kristus.48

Hidup Kristus yang telah bertumbuh sebagai kuncup-kuncup, kuntum-kuntum dan bunga-bunga,

sekarang diubahkan menjadi emas. Itu bukan hanya dari pohon badam, bertumbuh dari tanah kering.

Segalanya Kristus adanya, sekarang ditemukan dalam orang-orang percaya, dalam gereja lokal.

Seorang utusan harus menerangi pelita-pelita kita

Raja Daud berbicara mengenai ‘pelitaku’. ‘Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN,

Allahku, menyinari kegelapanku.’49 Salomo bernubuat tentang Daud, ‘Di sanalah Aku akan menumbuhkan

sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Ku-urapi.’50

Di sini, ‘tanduk’ menunjuk kepada kekuatan, dan juga kepada tanduk minyak yang digunakan untuk

mengurapi raja-raja.51 ‘Tetapi Kautinggikan tandukku … aku dituangi (diurapi – terjemahan Inggris) dengan

minyak baru.’52

Gambaran alkitabiah ini menolong untuk memahami bagaimana kaki dian bertumbuh. Pelayanan dari

minyak membuat individu orang percaya ‘bertumbuh’ dalam kekuatan. Api dari Roh, dengan minyak,

menerangi pelita dari orang percaya yang diurapi, seperti dengan Daud.

Ini adalah efek dari pelayanan utusan-utusan yang memiliki minyak, dan yang diutus sebagai terang-

terang bagi bangsa-bangsa, seperti Paulus. Seperti Kristus, yang adalah ‘terang yang menjadi penyataan

bagi bangsa-bangsa lain’, Paulus juga sebagai ‘terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah’.53

Setiap firman ditegakkan

Firman dan kehendak Allah harus ditegakkan di atas bumi, seperti di sorga.54 Firman ada ‘dengan Allah’

ketika Dia membuat perjanjian sebelum segala masa.55 Perjanjian ini adalah suatu pekerjaan yang

terselesaikan; suatu pernyataan kehendak Allah yang lengkap bagi setiap kita. Firman dari persekutuan

Bapa dan Anak-Nya ini harus ditegakkan. Bagaimana ini ditegakkan?

48 1 Pet 1:7

49 Maz 18:28

50 Maz 132:17

51 1 Sam 16:13

52 Maz 92:10

53 Luk 2:32. Kis 13:47

54 Mat 6:10

55 Yoh 1:1

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

96

Firman ditegakkan, digenapi, pada setiap titik di mana dua atau tiga orang sepakat di atas bumi. ‘Jika

dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan

dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku,

di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.’56 Perhatikan bahwa Kristus berbicara mengenai Bapa-Nya,

karena ini adalah persekutuan Bapa dan Anak-Nya, sama seperti yang Yohanes katakan.57

Utusan-utusan bukan hanya membawa pesan. Mereka tidak menjajakan firman Allah sebagai

instruktur belaka.58 Utusan-utusan yang hidup dalam persekutuan membawa persekutuan dari Bapa

dan Anak-Nya. Ini adalah persekutuan perjanjian dari sebelum segala masa. Minyak mengalir dari

persekutuan ini. Roh Allah adalah terang persekutuan ini. Kita harus berjalan dalam terang ini, sama

seperti Allah sendiri ada di dalam terang, dan ketika kita melakukan demikian, kita memiliki

persekutuan dengan Bapa dan Anak-Nya.59

Firman yang diucapkan dalam persekutuan dari ‘dua atau tiga’ ini mengkomunikasikan roh dan hidup.

‘Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.’60

Firman yang ada ‘dengan Allah’ maju keluar ‘dari mulut-Nya’, ke dalam sejarah, untuk digenapi. Itu

ditegakkan dalam mulut dua atau tiga saksi. Kemudian, ketika firman diterima, itu menghubungkan

orang-orang percaya kembali ke dalam persekutuan perjanjian. Firman maju keluar dan menghubungkan

kita kembali.

Persekutuan dengan kita

Inilah yang Yohanes maksud ketika dia berbicara mengenai ‘persekutuan dengan kita’. ‘Kami beritakan

kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah

persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan inilah berita … yang kami

sampaikan kepada kamu …’.61

Ada ‘kita’, dan ada ‘kamu’, Yohanes nyatakan. Dia menuliskan suratnya supaya kamu dapat beroleh

persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami, katanya, adalah dengan Bapa dan Anak-Nya.

56 Mat 18:19-20

57 1 Yoh 1:3

58 1 Kor 4:15. 2 Kor 2:17

59 1 Yoh 1:4-7

60 Yoh 6:63

61 1 Yoh 1:3-5

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

97

Mereka yang hidup sebagai ‘dua atau tiga dalam nama-Ku’ adalah ‘kami’ yang Yohanes bicarakan.

Mereka ini dapat membawa persekutuan di mana yang lain dapat bersatu/bergabung. Persekutuan

‘dengan kami’ ini, seperti yang Yohanes katakan, sebenarnya dengan Bapa dan Anak-Nya. Ketika dua

atau tiga ada dalam nama-Nya, Kristus ada di tengah-tengah mereka. Inilah bagaimana kaki dian

bertumbuh.

Utusan-utusan dari persekutuan membawa tujuh aspek dari persekutuan dalam nama-Nya.

Nama baru yang diberikan oleh perjanjian

1. Yohanes berbicara mengenai membawa persekutuan dari perjanjian ketika Dia menunjuk pada

persekutuan Bapa dan Anak-Nya. Inilah di mana tujuan Allah dinyatakan. Banyak anak dikenal dan

ditentukan kepada adopsi, dengan suatu warisan yang diteguhkan oleh sumpah. Bapa, Anak dan Roh

Kudus mengekspresikan diri mereka sepenuhnya dengan nama. Mereka menanamkan diri mereka

dalam nama baru, Tuhan Yesus Kristus. Pesan dari utusan-utusan, seperti Yohanes, membawa

persekutuan ini dekat kepada kita. Ini menegakkan persekutuan dua atau tiga dalam nama di mana

tujuan perjanjian dapat dinyatakan dan dikerjakan.

2. Kepenuhan dari Roh, dari tujuh Roh Allah, diberikan kepada Anak untuk memperlengkapi Dia

menjadi perjanjian. Utusan-utusan Kristus sekarang membawa persekutuan dari Roh (tujuh Roh Allah)

supaya kita dapat menjadi dari pikiran yang sama, kasih yang sama, dan sukacita yang sama, seperti

Anak sendiri.62

3. Persekutuan dari injil menggambarkan persekutuan dari kebenaran masa kini yang dimungkinkan oleh

proklamasi injil. Kebenaran masa kini adalah terang oleh mana kita dapat berjalan dalam persekutuan.

62 Fil 2:2

PERSEKUTUAN DALAM NAMANYA

1. Persekutuan perjanjian 2. Persekutuan Roh 3. Persekutuan injil 4. Persekutuan persembahan 5. Persekutuan ketaatan iman 6. Persekutuan dalam penderitaan-Nya 7. Persekutuan ibadah

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

98

4. Kita bersatu dengan persekutuan persembahan ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri untuk

menerima dan menyatakan kebenaran-Nya. Pesan dari persekutuan menyatukan kita kepada

persembahan Kristus, di dalam mana kita turut mengambil bagian. Kita tidak dapat melakukan apapun

atau menambahkan apapun kepada satu persembahan Kristus, sekali untuk semua.63

5. Ini menjelaskan persekutuan dari ketaatan iman. Seperti dengan Abraham, iman diekspresikan dalam

kepercayaan aktif ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri untuk menyatakan kehendak Allah.

Abraham menjadi bapa yang Allah janjikan dia akan jadi, ketika dia mempercayai Allah dan

mempersembahkan anak satu-satunya, Ishak.64 Iman diekspresikan dalam ketaatan, dan ketaatan

adalah ekspresi dari iman. Keduanya ini adalah bagian dari mempersembahkan diri kita dalam

persekutuan.

6. Sementara kita memberikan diri kita untuk menyatakan persembahan Kristus, kita berbagi dalam

persekutuan penderitaan-Nya. Kita memberikan diri kita untuk ‘mengisi’ bagian dari penderitaan yang

termasuk dalam melakukan kehendak-Nya. Ini termasuk semua ujian, celaan, kelemahan dan

kesesakan yang adalah demi tubuh-Nya.65

7. Kita telah bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus. Kita adalah imam-imam dari

persembahan tubuh-tubuh kita sendiri. Sekarang kita hidup dalam persekutuan ibadah dalam segala yang

kita lakukan.

Tujuan dari firman adalah menghubungkan orang-orang percaya kepada persekutuan ini, dalam tujuh

aspek. Firman menghubungkan kita kepada perjanjian yang dibuat sebelum segala masa; kepada tujuh Roh

Allah; kepada injil yang memanggil kita untuk berpartisipasi; kepada persembahan Kristus; kepada

ketaatan iman; kepada berbaginya kita dalam penderitaan; dan kepada ibadah aktif kita dalam keimamatan.

Inlah arti dari pernyataan Yesus bahwa ketika ‘dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ

Aku ada di tengah-tengah mereka’.66 Tujuh aspek yang terdaftar di atas adalah isi dari persekutuan

dalam nama ini.

63 Ibr 10:10. 1 Pet 3:18.

64 Kej 22:1-10. Ibr 11:8, 17

65 Kol 1:24. 1 Pet 4:19

66 Mat 18:20

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

99

Persekutuan dalam nama-Nya

Kita menemukan persekutuan dalam nama-Nya ketika kita memahami apa arti oleh ‘nama’. Kita bersatu

dengan persekutuan perjanjian di dalam mana Bapa, Anak dan Roh Kudus telah sepenuhnya

mengekspresikan diri Mereka sendiri oleh nama.

Untuk menjadi ‘dalam nama’ adalah mengambil bagian dari segala yang Tiga telah ekspresikan, oleh

nama. Bapa, Anak dan Roh Kudus menanamkan diri Mereka sepenuhnya dalam perjanjian nama, nama

baru, Tuhan Yesus Kristus. Nama ini diberikan kepada Anak untuk dinyatakan.67 Bapa disenangkan di

mana kepenuhan dari KeAllahan akan tinggal secara tubuh di dalam Dia.68 Allah anak mengosongkan

diri-Nya untuk menerima kepenuhan ini dan menyatakannya dalam sejarah.69 Inilah arti oleh

persekutuan Bapa dan Anak-Nya. Fokusnya adalah ‘Anak-Nya’, yang adalah pewaris segala sesuatu.70

Kasih Allah dalam Yesus Kristus telah menamai siapa kita, dan kita tidak terpisahkan dari kasih itu.71

Inilah yang diberitakan rasul-rasul. Mereka membawa pewahyuan dari nama Tuhan. Mereka membawa

‘persekutuan dengan kami’, dan mengumpulkan yang lain ke dalamnya. Mereka membaptis mereka

dalam nama Tuhan Yesus Kristus.72 Ini adalah nama perjanjian. Ini adalah nama yang ditanamkan

dengan pemberian Bapa, Anak dan Roh Kudus. Tidaklah mungkin untuk dibaptis dalam nama Bapa dan

Anak dan Roh Kudus ini sebelum Anak dimuliakan. Maka, Petrus memproklamirkan nama perjanjian,

ditanamkan dengan kepenuhan dari keTiganya, oleh nama. Katanya, ‘Jadi seluruh kaum Israel harus

tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan

Kristus.’ ‘Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada

Petrus … "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"’73

Baptisan dalam nama Tuhan Yesus

Petrus mengatakan kepada mereka untuk dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus. Inilah bagaimana

semua orang-orang percaya baru harus dibaptiskan – dalam nama Tuhan Yesus. Ini menyatakan nama

di dalam mana kita dibaptiskan. Ini menyatakan identitas dari ciptaan baru – Allah dalam daging,

67 Yoh 17:6

68 Kol 2:9

69 Fil 2:7

70 Ibr 1:2

71 Rom 8:38-39

72 Kis 19:5

73 Kis 2:36-37

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

100

dalam Tuhan Yesus Kristus. Ini menyatakan nama yang adalah milik kita oleh adopsi dari Anak, dan

oleh kelahiran baru dari Bapa – keduanya yang kita capai melalui Roh Kudus.

Inilah bagaimana kita ‘mengenakan Kristus’.74 Ini adalah tujuan dari baptisan: mengenakan keputraan

Kristus. Setiap orang percaya dipanggil ke dalam persekutuan Anak. Dalam Dia, adalah mungkin untuk

menemukan keputraan kita sendiri. Ini tidak mungkin di luar dari Dia, di luar dari persekutuan. Dalam

nama-Nya, banyak anak dapat mewarisi dan bertumbuh dalam nama mereka sendiri.75

Inilah pesan itu. Inilah yang Yesus ajarkan. Hidup yang Dia datang nyatakan, sebagai Anak tunggal Bapa,

adalah untuk menjadi milik kita, dengan kelahiran. Maka, jika kita makan daging-Nya dan minum

darah-Nya, kita akan memiliki hidup yang kekal. Dia adalah Pokok Anggur dan kita adalah cabang-

cabangnya. Kita tidak terpisah dari Dia. Kita harus bertumbuh di dalam Dia, dan dari Dia.76 Dalam

nama-Nya, kita dapat mewarisi nama kita.77

Kristus – Cabang/Tunas

Inilah bagaimana kita berkembang dari Kristus. Inilah arti dari kuncup, kuntum dan bunga. Dalam

simbol badam, setiap kuncup, kuntum dan bunga mengembang di sisi tongkat. Kristus adalah Tongkat

Badam. Dia adalah Cabang. Dia membungkuk untuk menjadi Benih, Kuntum dan Buah Sulung yang

rendah dari sebuah ciptaan baru. Dia adalah Benih perjanjian yang memasukkan kita semua dalam satu

Benih itu – sama seperti banyak benih dilahirkan dari satu.

Kita adalah ‘cangkokan yang Kutanam (cabang dari tanaman [-Nya] – terjemahan Inggris’.78 Kita harus

bertumbuh dari Dia, dengan hidup kekal yang sama dalam diri kita sendiri. Kristus telah menjadi Benih,

Cabang/Tunas, dari kemanusiaan baru, suatu ciptaan baru, dan kita ‘bertumbuh’ dari Dia.79

Ketika Dia datang ke dalam hati kita, Dia dan hidup-Nya tidak terpisahkan. Namun, dua hal ini

tidaklah sama. Dia dapat memberikan kita hidup-Nya, darah-Nya yang berharga, tanpa berbagi

identitas-Nya. Kita dapat menjadi anak tanpa menjadi Dia. Kita ada di dalam Dia, tanpa menjadi bagian

dari Dia, atau di luar dari Dia.

74 Rom 13:14

75 Adalah jelas untuk melihat bahwa nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, diekspresikan sebagai sebuah rumus tradisional,

benar-benar jatuh dari apa maksud baptisan.

76 Yoh 6:54-57. Yoh 15:5. Rom 11:36

77 Yes 43:1. Yes 45:3

78 Yes 60:21

79 Yes 61:11

Pertumbuhan dari suatu kaki dian

101

Sukacita kita penuh

Kita adalah anak karena kita menerima sebuah nama yang diberikan oleh semua tiga Pribadi. Sekarang

kita disebut ‘Anak-anak Allah yang hidup’.80 Ini adalah sukacita dari injil. Seperti yang Yesus katakan,

sekarang sukacita kita dapat menjadi penuh, karena kita dapat meminta Bapa kita sendiri, sebagai anak-

anak yang benar. Kita dapat meminta dalam nama Anak, karena kita adalah anak-anak di dalam

persekutuan Bapa dan Anak-Nya.81

Ini menggenapi gambar dari bunga badam yang mekar keluar dari tongkat badam. Kita adalah satu

dengan Dia dan dengan Bapa. Kita mempunyai hidup yang berkembang dari hamba Allah, Sang Tunas.

Kita ada ‘dalam nama’ yang Mereka telah berikan kepada kita – nama, Tuhan Yesus Kristus. Kita telah

dikumpulkan ke dalam persekutuan perjanjian.

Kita tidak bisa memikirkan sesuatu yang lebih besar, dan kita tidak boleh berpikir sesuatu yang kurang.

Inilah yang kaki dian ajarkan kepada kita. Kita dapat bertumbuh dari Dia, dengan hidup yang sama, tapi

dengan identitas kita sendiri. Inilah arti dari menjadi dalam nama.

80 Rom 9:26

81 Yoh 16:24

PELAJARAN 8

Dasar – asas-asas pokok

Kristus dalam rupa manusia

Dia telah menjadi Tongkat, Tunas, dasar untuk kaki dian, karena Dia telah menjadi daging/manusia.1

Dasar, atau fondasi, adalah Kristus Sendiri. Ajaran Kristus dalam rupa manusia ini adalah dasar dari

segala kebenaran. Ketika kita memiliki ajaran Kristus, kita memiliki keduanya, Bapa dan Anak. Kristus

adalah dasar, dalam daging, karena ketaatan yang Dia pelajari pada saat Ia hidup dalam daging.2

Dia datang dalam rupa manusia, sebagai benih dari Daud, dan disentuh dengan segala kelemahan-

kelemahan kita.3 ‘Pengalaman’ yang Dia rasakan, dan ketaatan yang Dia pelajari lewat penderitaan,

adalah dasar.4 Dia mengambil bagian dalam kematian dan kemudian mempelajari jalan kembali dari

kematian. Dia mendapatkan pengetahuan penuh akan keputraan, dari benih kepada buah yang penuh.

Dia bertumbuh dari ‘taruk’ kepada berkas buah sulung yang penuh.5

Pengalaman-Nya dalam daging adalah dasar, atau dasar, dari mana kita bertumbuh. Dia belajar pengetahuan

ini supaya Dia dapat menjadi penulis keselamatan kita.6 Tujuan-Nya adalah untuk membenarkan orang

banyak. Sekarang, kita dapat belajar pengetahuan ini dan bertumbuh dalam Kristus. Kita dibenarkan

ketika kita bertumbuh dalam pengetahuan keputraan ini.

Ajaran Kristus

Ini adalah ajaran Kristus. Dia adalah Tongkat, dalam daging. Dia adalah taruk, Tunas/Cabang dari mana

kita semua dapat berkembang. Jika Dia tidak mendapatkan pengalaman dan belajar untuk taat dalam

rupa manusia, tidak akan ada dasar di mana kita bertumbuh. Ketika orang-orang percaya ditanamkan

dalam Kristus melalui baptisan, dan berakar dalam ketaatan-Nya, maka kodrat ilahi dapat bertumbuh

dalam daging, sepanjang jalan hingga kedewasaan.7

1 Yoh 1:14

2 Ibr 5:8

3 Ibr 4:15

4 Rom 5:4 KJV. Ibr 5:8

5 Mar 4:28. 1 Kor 15:23

6 Ibr 12:2

7 Rom 6:4-5. 2 Pet 1:3-4

Dasar – asas-asa pokok

103

Kita dapat mengatakan bahwa suatu gereja kaki dian mempunyai suatu dasar ketika sejumlah orang-

orang percaya ditanamkan dalam Kristus melalui baptisan dalam nama-Nya. Mereka telah mengenakan

Kristus.8 Mereka menghasilkan buah dari keputraan sebagai suatu kumpulan anak, dan bertumbuh

menjadi buah-buah sulung.

Seperti yang dijelaskan di Ibrani, ini adalah orang-orang percaya yang ditegakkan dalam prinsip-prinsip

pokok dari ajaran Kristus.9 Mereka mengambil bagian dari ‘makanan keras’, bukan hanya susu, dan

mereka maju sampai kepada kesempurnaan.10

Asas-asas pertama – dua aspek

Kitab Ibrani menangani prinsip-prinsip dasar dari ajaran Kristus dalam dua bagian. Kita membaca ‘asas-

asas pokok’ (ada tujuh), dan kemudian kita membaca mengenai tujuh dasar yang akan diletakkan (dan

tidak diletakkan lagi). Teguran, di saat itu diungkapkan, mendesak kita untuk membuat perbedaan

antara asas-asas pokok ini, dengan dasar-dasar pribadi yang oleh mana kita menuju kepada kesempurnaan.

Perhatikan penekanan-penekanannya dalam bagian-bagian berikut dari kitab Ibrani.

‘Dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua

orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan

Melkisedek. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan,

karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.’

‘Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih

perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan

makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang

kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang

karena mempunyai pancaindra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.’

‘Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus [pengajaran dasar tentang

Kristus, NASU] dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi

dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu

ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan

hukuman kekal.’11

8 Gal 3:27

9 Ibr 6:1

10 Ibr 5:12-14

11 Ibr 5:9-6:2

Dasar – asas-asa pokok

104

Pengajaran dasar tentang Kristus

Kitab Ibrani mengingatkan kita bahwa ‘Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya’.12

Pada bab-bab pertama menceritakan panjang lebar tentang dengan kapasitas yang mana ‘Kristus’13

diberikan dalam perjanjian sebelum segala zaman. Ini adalah ‘asas-asas pokok dari penyataan Allah’

yang kita harus tahu, menurut Ibrani. Ini adalah ‘ajaran tentang kebenaran’ di mana kita harus menjadi

terlatih. Kita juga dapat menunjuk itu sebagai ‘tujuh tiang hikmat’. Ini adalah aspek-aspek dari Kristus

yang membentuk dasar dari kaki dian: Anak, Hamba, Perintis, Raja, Imam, Nabi, Buah Sulung. Ini

adalah ajaran-ajaran dasar di mana kita dapat membangun dasar secara individu: bertumbuh,

pertobatan, iman, baptisan, penumpangan tangan, hidup kebangkitan, penghakiman kekal. Paling

pertama, ada tujuh ajaran tentang Kristus. Kemudian ada tujuh dasar oleh mana kita membangun di atas

Kristus. Keduanya adalah bagian dari pembahasan luas dari asas-asas pokok.

Kita bukan untuk menjadi ‘bayi-bayi’ yang ‘berat mendengar’. Sebaliknya, ada suatu ‘makanan keras’

(daging) yang menjadi milik mereka yang menjadi dewasa. Ajaran-ajaran dasar dari Kristus adalah awal

dari makanan keras. Ini juga disebut asas-asas pokok dari ‘pernyataan Allah’, menunjuk kepada

pernyataan (perkataan) yang diucapkan dalam perjanjian sebelum segala masa. Asas-asas pertama ini

(terjemahan paling baik dari ayat ini) adalah titik mulai bagi setiap orang Kristen. Ini adalah dasar dari

kaki dian.

Sementara penulis meneruskan, dia mendorong kita untuk bertumbuh dan ‘berkembang’ kepada

keputraan dewasa; kepada kedewasaan.14 Kemudian, dia menunjuk kepada dasar-dasar yang kita

perlukan jika kita mau bertumbuh.15 Dalam ayat-ayat ini, nasihat dari kitab Ibrani kepada langkah lain.

Suatu perbedaan dibuat antara asas-asas pertama, dengan dasar-dasar di mana kita perlu bertumbuh.

Penekanan di sini adalah bahwa kita tidak dapat bertumbuh dalam dasar-dasar ini jika kita buta

terhadap pengajaran-pengajaran dasar tentang Kristus. Dalam prakteknya, dari hari ke hari, kita

diterangi untuk melihat siapa ‘Kristus’ adanya, sebagai dasar bagi kehidupan kita. Kemudian, kita

menghasilkan buah di saat kita hidup dalam tujuh dasar.

‘Tujuh’ pertama mengatakan kepada kita siapa Kristus. ‘Tujuh’ kedua mengatakan kepada kita

bagaimana untuk bercabang/berkembang dan bertumbuh.

12 Ibr 1:2. Ibr 2:3

13 NASB menerjemahkan ‘Kristus’ sesuai dengan sejumlah ayat-ayat Alkitab: Mat 16:16. 1 Yoh 2:22 dll.

14 Ibr 5:14-6:1

15 Ibr 6:1-3

Dasar – asas-asa pokok

105

Tujuh ajaran dasar

Kita perhatikan di sini tujuh pengajaran dasar tentang ‘Kristus’ yang kita sebut tujuh pilar hikmat, atau

tujuh harta kasih karunia.16 Bersama dengan ini, kita perhatikan tujuh tindakan Yahweh Anak dalam

mengosongkan Diri-Nya yang memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam semua yang Dia telah

terima.17

Yahweh (sebagai Satu), di dalam persekutuan Elohim (sebagai Tiga), menegakkan Perjanjian Kekal. Di

dalam perjanjian itu, Yahweh Anak mengosongkan hak istimewa untuk melanjutkan dari kapasitas

hakiki-Nya. Dia mencintai kebenaran – artinya bahwa kasih-Nya memotivasi Dia untuk menjadi Hamba

yang rela, yang mau menyerahkan hidup-Nya untuk menyatakan maksud dan kehendak ke-Tiga-nya.18

Karena sikap mengasihi ini, Dia telah diurapi dengan minyak kesukaan bersama dengan sekutu-Nya

(yaitu, dalam hubungan-Nya dengan Allah, dan dengan kita juga).19 Pengurapan ini akan

memungkinkan Dia untuk menjadi Perintis; Penulis, Perintis.20 Dia melanjutkan untuk belajar taat dan

mendapatkan pengetahuan yang oleh mana Dia akan menjadi Penulis keselamatan sekutu-Nya.21

Untuk melakukan ini, Dia diurapi dengan tujuh Roh Allah.22 Dia diurapi dengan kapasitas penuh dari

Yahweh Elohim yang tinggal/berdiam dalam tujuh Roh Allah. Ini memungkinkan Dia, ekspresi penuh

dari hikmat dan kuasa sebagai Kristus dari Allah. Kebenaran Allah akan berkembang, seperti tongkat

yang berbuah, dan menjadi suatu kerajaan kekal.23

Yahweh Anak memberikan kemuliaan hakiki-Nya, dalam kepercayaan, kepada Bapa dan Roh Kudus.

Sebagai balasannya, Dia dimampukan, oleh Roh Kekal, untuk menyempurnakan persembahan-Nya,

sampai titik akhir.24 Dalam mengerjakan tujuan ini, Dia diurapi untuk berfungsi dalam kapasitas-Nya

sendiri, tapi hanya melalui Roh Kekal. Dia akan dinyatakan sebagai Anak, Hamba, Perintis, Raja, Imam,

16 Ams 9:1

17 Fil 2:7

18 Yoh 10:17-18

19 Ibr 1:9

20 Ibr 12:2

21 Sekutu artinya ‘sesama mendapat bagian’.

22 Wah 5:6

23 Ibr 1:8

24 Ibr 9:14

Dasar – asas-asa pokok

106

Nabi dan Kepala-Buah Sulung. Tetapi, Dia dimampukan oleh Roh, bukan kapasitas-Nya sendiri.

Dengan cara ini, Dia akan memelihara identitas-Nya sebagai Yahweh Anak, tapi menjadi Perintis jalan

keselamatan.

Ketika ‘ditinggikan’ dalam kelemahan, sebagai Perintis, Dia akan dilihat sebagai ‘AKU ADALAH’ –

yakni Aku Adalah Dia. Aku Adalah Yahweh.25 Ini akan menjadi tanda dari kuasa ketaatan, dimampukan

oleh Roh. Dengan cara ini, terang keselamatan akan memancar kepada setiap tawanan dosa dan maut.

Raja-Gembala akan membawa orang-orang percaya sepanjang jalan kembali dari kematian dengan Dia,

melalui darah dari Perjanjian Kekal.

Oleh tujuh urapan, Dia dimampukan dengan tujuh aspek kapasitas dan, dengan pengosongan diri-Nya, ini

telah menjadi suatu warisan yang diberikan kepada kita. Pengurapan-Nya sebagai Mesias ditetapkan

oleh tujuh urapan, tujuh kemampuan dan tujuh harta. ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah

mengurapi Aku’.26

Anak – Hamba – Perintis

Dalam setiap aspek ini, minyak mengalir atas kepala-Nya dan turun ke leher jubah-Nya.27 Minyak pada

kepala Yahweh Anak memelihara identitas-Nya sebagai Anak yang berlanjut sebagai Hamba untuk

menjadi Perintis.

Wajah-Nya – empat wajah

Minyak juga mengurapi Dia dalam empat wajah administrasi hidup zoe-Nya. Kita dapat katakan bahwa

Dia mempunyai satu wajah, dalam empat aspek. Minyak urapan menyebabkan ‘wajah’ ini bersinar

dalam empat aspek. Ini adalah empat wajah administrasi oleh mana hidup-zoe ciptaan baru terlayani

25 Yoh 8:24,28

26 Luk 4:18

27 Maz 133:2

Dasar – asas-asa pokok

107

kepada bangsa-bangsa. Yehezkiel menggambarkan ‘wajah-wajah’ dan roda administrasi ini. Ketika satu

wajah bergerak, semua yang lain korporat dalam arah tertentu itu.28

Tujuh aspek pengurapan – memungkinkan – warisan

Tiga aspek pertama dari aspek-aspek ini menyatakan identitas Yahweh Anak. Meskipun Dia

mengosongkan diri untuk menjadi Perintis, identitas-Nya terpelihara, oleh pengurapan, untuk

dinyatakan dalam semua tujuh dimensi.

Dalam empat aspek berikut, Dia diurapi untuk administrasi-Nya – untuk Kerajaan-Nya, Keimamatan-

Nya, pelayanan Nubuatan-Nya, dan pelayanan-Nya sebagai Kepala-Buah Sulung dari keluarga-keluarga

dan bangsa-bangsa.

1. Anak – dengan nama baru - otoritas

‘Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala

nama’.29

Pengurapan memungkinkan Dia untuk menjadi Anak Bapa. Yahweh Anak diberikan sebuah nama baru,

nama di atas segala nama, ‘Tuhan Yesus Kristus’. Nama yang memampukan Dia, dan memberikan Dia

otoritas dari nama ini sebagai ekspresi sepenuhnya dari Keilahian, untuk menjadi Anak Allah dan Anak

Manusia. Dia datang dan menyatakan nama baru ini sehingga manusia dapat dimuliakan bersama

dengan Dia, dalam nama ini.30 Nama-Nya akan menjadi tempat kediaman, tempat kudus.31 Ibrani

memulai dengan aspek ini, mengatakan kepada kita bahwa Allah telah berbicara kepada kita dalam

pribadi Anak-Nya.32

2. Hamba – dengan kebenaran – kodrat ilahi

‘.. budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, … aku tidak mau keluar

sebagai orang merdeka’.33

28 Yeh 1:17,20. Yeh 10:11. Lihat ‘Wajah-wajah administrasi Kristus’ 29 Fil 2:9

30 Rom 8:30. Yoh 17:10

31 Maz 74:7. 2 Taw 20:8. Ul 12:5

32 Ibr 1:2

33 Kel 21:5

Dasar – asas-asa pokok

108

Ibrani melanjutkan pada aspek dari Hamba, menyatakan bahwa Yahweh Anak mencintai kebenaran

lebih dari tujuan apapun dari diri-Nya sendiri (kefasikan).34 Ayat-ayat di atas merefleksikan jenis kasih

yang seorang hamba miliki ketika dia rela meninggalkan kebebasannya untuk melayani tuannya. Kasih

dari hamba yang rela adalah ekspresi terpenting dari memberi. Dia tidak mempunyai kepentingan

pribadi, tapi hanya mencari kepentingan yang lain.35 Dia dapat menyatakan kebenaran yang bukan dari

diri-Nya sendiri.

Dalam aspek ini, Yahweh Anak dapat menyatakan kodrat ilahi sebagai suatu harta kekayaan karena,

sebagai Hamba kepada perjanjian, kebenaran-Nya bukan milik-Nya sendiri. Dia menjadi contoh dari

kodrat ilahi sebagai Hamba Bapa, Hamba-Kasih. Dia mengosongkan diri-Nya supaya kita dapat

mengambil bagian dalam kodrat ilahi.36

‘Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan [kodrat ilahi], yang Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka … sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan

bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku … dan Aku telah memberitahukan

nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan

kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka’.37

3. Perintis – dengan ketaatan – pengetahuan mengenai jalan

‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya’.38

Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ekspresi penuh dari ketaatan Allah, pewahyuan

akan kebenaran. Untuk tujuan ini, Dia diurapi dengan tujuh Roh Allah sebagai kapasitas untuk

melakukan kehendak Allah. Dia menjadi kedua-duanya, Penulis dan Penyelesai iman kita.

Dia adalah Penulis (Perintis RSV) dari ketaatan setiap anak yang tertulis dalam kitab kehidupan.39 Dia

disebut Roti Kehidupan karena Dia ditahbiskan untuk membawa hidup taat ini kepada setiap anak.40

34 Ibr 1:9

35 Fil 2:4

36 2 Pet 1:4

37 Yoh 17:22-23,26

38 Yoh 4:34

39 Ibr 2:10. Ibr 12:2

40 Yoh 6:35

Dasar – asas-asa pokok

109

Dia menjadi Penyelesai ketika Dia datang dan hidup oleh roti ini, diri-Nya sendiri. ‘Makanan-Ku ialah

melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya’.41 Dia adalah Penulis

dari semua ketaatan, dan kemudian yang pertama menyelesaikan pekerjaan oleh kuasa Allah.42

Dia mempelajari tingkat penuh ketaatan dari setiap anak dan melakukan demikian oleh kuasa Allah.

Sekarang, oleh firman-Nya yang adalah Roh dan hidup dari daging-Nya sendiri, Dia memberi makan

kepada kita roti kehidupan.43 Kita dapat berpartisipasi dalam hidup-Nya dan ketaatan-Nya. Makanan

kita adalah ketaatan dari Allah, memberikan kita kuasa untuk menyelesaikan kehendak-Nya.

4. Singa-Raja – dengan kuasa kebangkitan – suatu kerajaan

‘Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya’.44

Yahweh Anak diberikan kuasa kebangkitan di taman Getsemani oleh mana Dia disanggupkan untuk

berjalan di jalan pemercikkan-darah yang membawa Dia kembali dari kematian karena dosa untuk

menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Kerajaan Anak-Nya mulai dinyatakan di taman Getsemani.

Di sana, Dia menyerahkan hidup-Nya bagi domba-Nya dan membawa mereka dengan Dia, sebagai

Gembala Agung, sepanjang jalan ke takhta kerajaan-Nya.45 Dia dibawa kembali dari kematian karena

dosa oleh kuasa darah dari Perjanjian Kekal. Dia juga dinyatakan menjadi ‘Anak Allah dengan kuasa’

ketika Dia secara fisik dibangkitkan oleh kuasa Roh Kudus.46 Melalui kebangkitan fisik dan kenaikan

ini, Dia dinyatakan sebagai Tuhan yang mulia.

5. Lembu-Imam – Anak Domba dipersembahkan – dengan hidup ciptaan baru

‘Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang … bukan

dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya

sendiri’.47

Yahweh Anak diberikan hidup Allah untuk berlipat ganda sebagai hidup ciptaan baru. Dia melakukan

demikian oleh persembahan diri-Nya sendiri melalui kapasitas administratif dari keimamatan

41 Yoh 4:34

42 Ibr 5:9-10. Ibr 9:14

43 Yoh 6:63

44 1 Kor 6:14

45 Ibr 13:20

46 Rom 8:11

47 Ibr 9:11-12

Dasar – asas-asa pokok

110

Melkizedek-Nya. Dia diberikan hak untuk menjadi paraclete sebagai imam. Perhatikan bahwa Dia tidak

melipatgandakan hidup-Nya sendiri; Dia melipatgandakan hidup dari Bapa.48 Sekalipun secara hakiki

itu adalah bagian dari nama-Nya untuk dapat mempersembahkan dan mengosongkan dan menjadi

imam, Dia menyerahkan elemen-elemen ini. Tetapi, di dalam kapasitas Yahweh, itu diberikan kembali

kepada Dia ketika, sebagai Anak Sulung Bapa, Dia ‘dipanggil oleh Bapa’ untuk menjadi Imam Besar

menurut peraturan Melkizedek.49

6. Manusia-Nabi – dengan firman – persekutuan

‘Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi,

pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus, yang setia kepada Dia yang telah

menetapkan-Nya’.50

Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya sendiri dan diberi firman – substansi dari Perjanjian Kekal

diproklamirkan. Dia diurapi dan ditetapkan sebagai ‘saksi yang setia’, sebagaimana juga menjadi

Utusan-Rasul dari perjanjian.51 Dia setia kepada penetapan-Nya melalui dengan setia menyatakan

firman-Nya kepada nabi-nabi. ‘Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan

keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi’.52 Sebagai Firman, Dia setia menyatakan firman.

Dia memuliakan manusia dengan menjadi daging/manusia sebagai Firman.53 Dengan melakukan

demikian, Dia telah dinyatakan dengan wajah Manusia; Nabi. Sebagai Nabi dari firman, Dia telah

tinggal di antara kita dan membawa firman perjanjian, yang telah memanggil kita ke dalam persekutuan

perjanjian.

7. Rajawali-Buah Sulung – dengan kekepalaan – segala sesuatu

‘Engkau mengangkat aku menjadi kepala atas bangsa-bangsa … yang sulung, lebih utama dari segala

yang diciptakan … [dan] kamu sudah datang … kepada jemaat anak-anak sulung ’.54

48 1Yoh 5:11

49 Ibr 5:6

50 Ibr 3:1-2

51 Wah 1:5

52 Amos 3:7

53 Yoh 1:14

54 Maz 18:43. Kol 1:15. Ibr 12:23

Dasar – asas-asa pokok

111

Yahweh Anak menjadi Anak Bapa, Anak-Nya yang kekasih, Anak Sulung tunggal. Wajah yang

disimbolkan dengan ‘rajawali’ adalah administrasi oleh mana Dia membangkitkan kita, dengan Dia

sendiri, ke rumah Bapa. Kita telah menjadi milik-Nya dan ‘generasi’-Nya.55 Dalam aspek ini, Kristus

dilihat dalam rumah Bapa. Oleh administrasi ‘rajawali’, warisan Anak Sulung-Nya sebagai Anak Bapa

dibagikan dengan banyak anak.

Ini diilustrasikan dalam cara Roh yang sama atas Musa diimpartasikan kepada tujuh puluh penatua

(ditambah dua yang ada di kemah, menjadi tujuh puluh dua56). Tujuh puluh dua orang dengan Musa (di

atas gunung, dan bernubuat) adalah perwakilan dari kepala-kepala rumah dalam dua belas suku.57

Yesus mengutus tujuh puluh dua murid-murid sebagai bagian dari misi-Nya kepada dua belas suku

Israel. Misi mereka adalah untuk mengambil warisan anak sulung kepada rumah-rumah yang layak.

Mereka secara spesifik diutus kepada ‘domba-domba yang hilang dari umat Israel’, bukan kepada Non-

Yahudi.58 Pada waktunya, injil harus mencapai Yudea, ke Samaria, dan ke ujung bumi.59

Prinsip profetik adalah bahwa administrasi rajawali dari tujuh puluh dua (penatua-penatua)

mengumpulkan rumah-rumah dari segala bangsa untuk diatur dibawah dua puluh empat penatua/tua-

tua dalam Wahyu.60 Tujuh puluh dua pergi kepada rumah-rumah buah sulung, untuk mengumpulkan

mereka di bawah empat wajah, dalam dua belas suku, seperti yang terdaftar dalam kitab Wahyu.61

Tubuh Kristus dikumpulkan di bawah empat wajah

Kitab Wahyu dibuka dengan gambaran persis seperti ini. Wajah singa (Kristus dalam kerajaan-Nya)

memberikan firman dari perjanjian kepada wajah Manusia, nabi. Pesan ini harus diproklamirkan

kepada orang-orang, bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa, supaya setiap suku akan meratap.62 Seperti

rajawali-rajawali terhadap mayat, seluruh kumpulan orang banyak akan berkumpul untuk

berpartisipasi dalam tubuh dari darah persembahan Kristus, sebagai kerajaan imam-imam. ‘Di mana ada

55 Yes 53:8

56 Munculnya tujuh puluh dua memiliki angka penting yang signifikan pada tema perkumpulan dua belas suku (mewakili semua

bangsa-bangsa) dibawah kepemimpinan 14.000, dalam kitab Wahyu.

57 Kel 24:1,9. Bil 11:24-25

58 Mat 10:5-7. Mat 15:24. Luk 10:1

59 Kis 1:8

60 Wah 4:4

61 Wah 7:4-8

62 Wah 1:7

Dasar – asas-asa pokok

112

mayat, di situ berkerumun burung nasar’.63 Tubuh Kristus Kristus akan diselenggarakan sebagai suatu

ekspresi dari semua empat peraturan/order – pelayanan Profetik, Anak Sulung-Kekepalaan, Kerajaan

dan Keimamatan.

Ini adalah buah dari pekerjaan dari Yahweh Anak, dalam identitas-Nya sebagai Anak, Hamba dan

Perintis.

Wahyu pasal satu menunjukkan kita tahap pertama dari takhta Anak ini. Ini adalah peraturan bagi

zaman gereja menjelang kegenapan waktu. Kristus muncul kepada Yohanes sebagai Anak Manusia,

dimuliakan di atas takhta-Nya sebagai Dia yang telah ada, yang ada dan akan datang.64 Dia dinyatakan

sebagai: 1. saksi yang setia – Nabi dari firman, dengan wajah Manusia; 2. yang pertama bangkit dari orang mati

– Kepala dari gereja-Nya, dengan wajah rajawali, dan mata hikmat; 3. ‘yang berkuasa atas raja-raja di bumi’

sebagai Raja di atas segala raja, dengan wajah singa; 4. Dia adalah Dia, yang mengasihi kita dan yang telah

membuat kita menjadi suatu kerajaan imam-imam, dengan wajah-Nya sebagai lembu.65

Tujuh tahap mengosongkan

Urapan-Nya memampukan Dia untuk maju dalam tujuh tahap mengosongkan dan merendahkan diri.

Dia mengabaikan kehinaan tekun memikul, dan menghasilkan keselamatan.66 Dalam ilustrasi berikut,

kita dapat mengagumi cara oleh mana Dia membagikan ‘kekayaan kasih karunia-Nya’.67 Kita tahu dari

kitab Filipi bahwa Kristus mengosongkan diri-Nya kepada dewan Kekepalaan Allah ketika perjanjian

diproklamirkan. Dia mengosongkan lagi ke pangkuan Bapa untuk menjadi Anak Bapa, Anak Sulung-

Nya yang kekasih. Dia membungkuk untuk menciptakan langit dari para malaikat, dan kemudian

menciptakan bumi dan umat manusia juga. Dia mengosongkan lebih lanjut untuk ditemukan ‘menjadi

sama dengan manusia’, sebagai seorang hamba. Dia merendahkan diri-Nya sampai mati, mati di kayu

salib. 68 Dia mengosongkan untuk memungkinkan suatu sumber air kekal menjadi lengkap ketika darah

dan air mengalir dari sisi-Nya.69

63 Luk 17:37

64 Wah 1:8

65 Wah 1:5-6

66 Ibr 12:2

67 Ef 1:7

68 Fil 2:7-8

69 Yoh 19:34

Dasar – asas-asa pokok

113

Bayi-bayi – atau bertumbuh

Sesuai dengan peringatan Ibrani, kita adalah bayi-bayi, dan kita tidak bertumbuh sampai kita

memahami tujuh ajaran-ajaran dasar. Ini adalah rangkuman dari ‘ajaran tentang kebenaran’ di mana kita

harus menjadi terlatih. ‘Ajaran tentang kebenaran’ adalah rangkuman dari segala yang Kristus telah

berikan kepada kita melalui ketaatan sepenuh-Nya. Inilah mengapa kita didorong untuk ‘carilah dahulu

Kerajaan Allah dan kebenarannya’.70

‘Carilah kerajaan’ adalah untuk memahami apa yang Kristus berikan kepada kita. Dia adalah Anak

dengan nama baru, Hamba menyatakan kebenaran Allah, Perintis dari ketaatan, Raja dengan kuasa

kebangkitan, Imam dari hidup ciptaan baru, Nabi dengan firman, dan yang Sulung dengan warisan

segala sesuatu.

Sesungguhnya, Kristus adalah Penulis dari keselamatan kita.71 Ini adalah hasil yang luar biasa dari

keimamatan Melkizedek-Nya. sekali lagi, perhatikan apa yang Ibrani katakan. ‘Tentang hal itu banyak

yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal

mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar,

kamu masih perlu lagi diajarkan’.72

Tujuh dasar untuk bertumbuh

Tujuh prinsip dari Kristus adalah rangkuman dari siapa Dia

sebagai dasar, dasar dari kaki dian.

70 Mat 6:33

71 Ibr 2:10

72 Ibr 5:11-12

Dasar – asas-asa pokok

114

Tujuh dasar, sebagai fokus kita yang berikut, adalah jalan di mana kita bertumbuh dalam keputraan kita.

Kita bertumbuh kepada buah-buah sulung. Mengetahui apa yang Dia jadi karena kita, kita sekarang

bertumbuh ke dalam Kristus dalam keputraan kita. Oleh pengetahuan Kristus sebagai Buah Sulung,

kita juga dapat menjadi ‘buah sulung tertentu’ dalam Dia.

Oleh tujuh ini, kita terus menyegarkan diri kita dalam pengetahuan akan Dia, dan akan siapa Dia jadi

untuk kita. Ini adalah struktur harian oleh mana kita bertumbuh kepada kedewasaan. Ini harus menjadi

dasar kehidupan – cara hidup yang kita tidak pernah menjadi besar. Ketika Ibrani berbicara mengenai

‘Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan’, kita didorong bahwa jika ini diletakkan dengan

sebagaimana mestinya sebagai jalan hidup fungsional, itu tidak perlu diletakkan lagi.73

Tujuh dasar ini adalah:

• Bertumbuh pada kesempurnaan

• Pertobatan dari perbuatan sia-sia • Iman kepada Allah

• Ajaran tentang pembaptisan

• Penumpangan tangan

• Kebangkitan dari kematian (lihat teks gambar)

• Penghakiman kekal

1. Bertumbuh kepada kesempurnaan

Sebagai yang pertama dari dasar-dasar, kita

diterangi untuk melihat bahwa ada suatu jalan dari

keputraan. Kita diterangi dalam dua arah: kita

melihat keputraan dari Kristus dan kita melihat

jalan oleh mana kita dapat bertumbuh kepada

keputraan kita. kita harus mengikuti Dia dan

berjalan dalam terang. ‘Maka Yesus berkata pula

kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang

dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan

mempunyai terang hidup’.74

Hati nurani kita sepenuhnya ter-orientasi kembali oleh terang pewahyuan. ‘Dan supaya Ia menjadikan

mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya:

betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus’.75 Kita diterangi

73 Ibr 6:1

74 Yoh 8:12

75 Ef 1:18

Dasar – asas-asa pokok

115

kepada pengharapan, panggilan dan warisan bahwa Allah mempunyai tujuan bagi kita. Kita dapat

menyembah, yang artinya ‘menghargai’, diri kita dan orang lain. Kita dapat mengasihi orang lain dan diri

kita. sekarang kita dapat memandang persekutuan Anak di dalam mana kita dipanggil.76

Secara khusus, kita diterangi kepada dasar berikutnya – pertobatan. Kita dapat melihat kegelapan dari

jalan kebenaran diri sendiri. Tanpa penerangan, kita tidak melihat perlunya untuk bertobat dari

kebaikan yang berorientasi pada diri sendiri. Kita terasing dari persekutuan Kristus. Kita tidak melihat

perlunya iman kepada Allah supaya kita dapat menerima kebenaran-Nya. kita tidak melihat perlunya

mempersembahkan diri kita dalam persembahan, supaya kita dapat melepaskan manusia lama dan

mengenakan Kristus, manusia baru.77

Oleh penerangan setiap hari, kita melihat pengharapan akan keputraan. Ada tujuan bagi kehidupan

kita. Kita ditentukan untuk disatukan kepada persekutuan dan bertumbuh menuju kepada

kesempurnaan.

Seperti murid-murid di Jalan Emaus setelah kebangkitan Yesus, mata kita terbuka dan hati kita

terbakar.78 Pelita-pelita kita menyala, dan kita disatukan kepada administrasi yang membuat kaki dian

bertumbuh. ‘Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu

jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan

itu.’79

Dikatakan kepada kita bahwa pelita dari tubuh adalah mata. Mata hati adalah pelita dari orang percaya.

Mata hati kita harus menerima terang yang akan menerangi pelita-pelita kita. Ketika pelita-pelita kita

menyala, kita disatukan kepada persekutuan Roh. Sekarang, dasar-dasar yang mengikuti akan

memungkinkan kita untuk bertumbuh, secara individu dan sebagai bagian dari gereja kaki dian.

2. Pertobatan dari perbuatan yang sia-sia

Sebelum kita diterangi, hati nurani kita hanya

mempromosikan perbuatan sia-sia yang dari

pembuktian diri. Kita hidup dalam kesadaran

akan dosa dan mengingat-ingat

kegagalan/kesalahan. Kita termotivasi untuk

menampilkan kebenaran yang sepenuhnya

76 1 Kor 1:9

77 Ef 4:22-24

78 Luk 24:32

79 Mat 6:22-23

Dasar – asas-asa pokok

116

milik kita sendiri – untuk diri kita sendiri. Kita tidak mengenal kebenaran Allah yang dapat dinyatakan

dalam kehidupan kita, melalui iman80

Ketika kita diterangi, penebusan dapat dimulai dalam manusia batiniah kita, dalam motivasi-motivasi

terdalam kita. Pelita dari tubuh (mata) diterangi dan seluruh tubuh penuh dengan terang. Hati nurani

kita, kapasitas kita untuk mengetahui bersama dengan diri kita sendiri, dipulihkan. Roh dalam

manusia, identitasnya, sekarang dapat menyembah dan memberi hormat/layak kepada Allah dan orang

lain. Kita berhenti membuat penghakiman-penghakiman secara daging dari diri kita sendiri dan orang

lain.81 Kita tidak menjadi saksi terhadap hukum, tapi terhadap Roh Kudus. Di saat mata tunggal/terang,

seluruh tubuh penuh dengan terang. Kita dibaharui, dan dapat mengekspresikan identitas ‘dalam Roh’,

karena kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh. Identitas tidak terbelenggu kepada ‘diri’, kepada

apa yang duniawi. Sebaliknya, kita dimotivasi dengan roh yang rela untuk membuat persembahan dari

diri kita. Pekerjaan-pekerjaan kita digerakkan oleh persembahan, dimungkinkan oleh darah-hidup dari

Kristus. Oleh pelayanan, atau keimamatan, dari keputraan kita, kita melayani darah Kristus. Oleh

karena itu, di saat kita melayani, hati kita dipercikkan oleh darah Kristus dan kita dibersihkan.82

Pertobatan hanyalah keputusan konstan untuk berbalik dari kebenaran yang berasal dari diri kita

sendiri. Kita bertobat dari pikiran-pikiran, emosi-emosi, dan kegiatan-kegiatan yang muncul dari sistem

operasi kedagingan kita sendiri di mana dosa bekerja oleh hukum.83

Kita meninggalkan hal-hal tersembunyi dari rasa malu, dan dorongan dari rasa malu itu sendiri yang

dihasilkan dari pemeriksaan diri dan penghakiman diri.84 Kita bertobat dari menjadi titik referensi bagi

yang baik dan jahat dari tindakan-tindakan kita sendiri, sebagaimana juga dengan tindakan-tindakan

orang lain.

Pertobatan adalah aktivitas persembahan pertama kita, karena dalam pertobatan kita berbalik ke pintu

tempat kudus untuk mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai korban yang hidup.85

Sekarang kita dapat bersekutu dalam persembahan dengan orang lain. Di saat kita mempersembahkan

menurut nama kita, pekerjaan-pekerjaan kita yang telah ditentukan termanifestasi.

80 Rom 10:3. 2 Kor 5:21. Fil 3:9

81 Rom 2:1

82 Ibr 10:22

83 Fil 3:9. Rom 7:8

84 2 Kor 4:2

85 Rom 12:1

Dasar – asas-asa pokok

117

Inilah hasil dari pertobatan. Pertobatan mempersiapkan kita untuk dasar kedua – ketaatan iman

kepada Allah.

3. Iman kepada Allah

Iman ditimbulkan oleh firman Allah.86 Efek

pertama dari firman adalah kita diterangi untuk

maju kepada kesempurnaan (dasar pertama).

Firman juga menyadarkan kita akan perlunya

pertobatan (dasar kedua). Sekarang firman yang

dikhotbahkan juga meyakinkan kita akan iman

kepada Allah, dan kita meresponi dengan bersatu

dengan ketaatan iman (dasar ketiga)

Meskipun pertobatan membalikkan kita dari kebenaran kita sendiri, iman adalah komitmen kita yang

terus-menerus untuk berbalik kepada kebenaran-Nya.87 iman adalah titik pertemuan antara persembahan

Allah dalam Kristus, dengan persembahan dari diri kita sebagai korban yang hidup untuk berpartisipasi

dalam persembahan-Nya. Kebenaran adalah diperhitungkan pada titik persembahan kita. Hal ini

dinyatakan oleh Yakobus berkaitan dengan Abraham. ‘Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan

karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?’88

Iman tidak berarti apa-apa jika tidak bersama dengan pekerjaan dari persembahan. Kebenaran

diberikan kepada Abraham dalam tindakan mempersembahkan Ishak.89 Dengan demikian, Abraham

dapat membuat suatu persembahan dalam kebenaran – hal yang Allah kehendaki dan mampukan.90

Melalui iman dari persembahan-lah maka kita menjadi apa yang telah Allah tujuankan. Iman tanpa

persembahan tidak ada arti apa-apa.91 Abraham menjadi bapa segala bangsa, seperti yang Allah janjikan.

Tetapi, dia tidak menjadi seorang bapa dengan memiliki seorang anak. Dia menjadi seorang bapa oleh

persembahan anaknya, memungkinkan Allah untuk melipatgandakan benihnya seperti bintang-bintang

di langit.

86 Rom 10:17

87 Rom 3:22. Rom 4:9 88 Yak 2:21

89 Yas 2:21-24

90 Maz 51:19. Mal 3:3

91 Yak 2:17

Dasar – asas-asa pokok

118

Yakobus berbicara mengenai iman bersama dengan perbuatan-perbuatan/pekerjaan-pekerjaan dari

persembahan.92 Dengan cara yang sama, Paulus dan Petrus berbicara mengenai ‘ketaatan iman’, bukan

hanya iman. Referensi ‘hamba-hamba ketaatan’ dapat juga sama menunjuk kepada ‘hamba-hamba ke

dalam ketaatan’.93 Rencana semula Allah dan pengudusan dari Roh adalah ‘ke dalam ketaatan’.94 Perintah

dari Allah yang kekal adalah ‘kepada (ke dalam – terjemahan Inggris) ketaatan iman’.95

Rasul-rasul memanggil kita ke dalam ketaatan karena kita harus ditegakkan dalam ketaatan Kristus. Kita

dibenarkan oleh pengetahuan yang dia pelajari.96 Kita harus mengambil bagian dari pengalaman-Nya,

ketaatan-Nya, iman-Nya, dengan penderitaan yang terkait, yang adalah bagian dari keputraan individu

kita. Kita hidup oleh iman dari Anak Allah sebagai jalan hidup.97 Ini adalah jalan dari persekutuan yang

terus-menerus dalam tubuh Kristus.

4. Ajaran mengenai pembaptisan

Pada pemulaan pengalaman kita, kita dibaptis dalam

air dalam nama Tuhan Yesus, dan dalam Roh Kudus.

Keduanya ini adalah bagian dari ‘satu baptisan’ yang

Paulus tunjuk.98

Setelah pembaptisan awal kita, dasar khusus ini,

sebagai prinsip setiap hari, adalah tindakan mengenak

Kristus dan hidup dalam nama-Nya. Seperti yang dikatakan Galatia: mereka yang telah dibaptis ke

dalam Kristus telah mengenakan Kristus.99

Perintah untuk dibaptiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, mempunyai arti khusus.100 Itu

adalah pernyataan bahwa manusia akan disebut ‘anak-anak Allah yang hidup’, oleh mandat dari Bapa,

92 Yak 2:18

93 Rom 6:16

94 1 Pet 1:2

95 Rom 16:25-26

96 Yes 53:11

97 Gal 2:20

98 Ef 4:5

99 Gal 3:27

100 Mat 28:19

Dasar – asas-asa pokok

119

Anak dan Roh Kudus. Kita harus dibaptiskan ke dalam nama baru, nama perjanjian, Tuhan Yesus

Kristus.101 Nama ini adalah deklarasi bahwa tiga Pribadi telah memanifestasikan seluruh maksud mereka,

dengan nama, dalam satu nama baru ini. Kita dimasukkan dalam nama itu, supaya kita hidup, berbicara,

bertindak, berkumpul, meminta, mengerjakan mujizat, memberi dan menerima orang lain dalam nama

itu.102

Prinsip keempat ini adalah yang oleh mana kita menyatakan bahwa ‘[kita] telah mati dan hidupmu

[kita] tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah’.103 Kristus adalah hidup kita.104 Dari

penerangan kepada pertobatan, dan oleh iman kepada Allah, Kristus menjadi penyataan lengkap dari

hidup kita. kita mengenakan keputraan Kristus yang telah dibagikan kepada kita melalui adopsi dan

kelahiran baru. Kita hidup dalam persekutuan nama-Nya.

5. Penumpangan tangan

‘Penumpangan tangan’ menunjuk kepada

menjadi dibatasi oleh tangan administrasi

Kristus, dan oleh pekerjaan pemisahan dari

Roh Kudus. Ini diberikan kepada kita dalam

tubuh Kristus. Seperti yang diilustrasikan

dengan Paulus dan Barnabas. Penumpangan

tangan, diberikan oleh yang lain, adalah

pembatasan yang menguduskan kita kepada

pekerjaan kita.105

Kehendak Allah adalah supaya kita menjadi sepenuhnya dikuduskan, tubuh, jiwa dan roh, sehingga dapat

ditemukan tanpa cacat cela sebagai anak-anak yang dewasa dalam hadirat Kristus.106

Pengudusan adalah proses yang memisahkan masing-masing kita untuk menjadi anak yang spesifik,

dikenal dan dinamai oleh Bapa, dikuduskan oleh Roh, dan disatukan kepada ketaatan dan pemercikan

101 Kis 2:38. Kis 8:16. Kis 19:5

102 Kol 3:17. Mat 18:5,20. Yoh 16:26. Mar 9:39,41

103 Kol 3:3

104 Kol 3:4

105 Kis 13:2

106 1Tes 5:23

Dasar – asas-asa pokok

120

Kristus.107 Persekutuan Bapa, Anak dan Roh ini aktif kepada kita dalam konteks dua atau tiga saksi

berkumpul bersama dalam Nama. Di situ, ‘saksi-saksi’ adalah yang mengambil bagian dalam

penderitaan. Mereka adalah sekutu yang benar dalam kesaksian Yesus Kristus. Persembahan diri kita

sendiri kepada persekutuan setiap hari, dalam penundukan dan kerendahan hati, memungkinkan bagi

‘tangan Allah yang kuat’ untuk membatasi kita.

Persekutuan adalah konteks bagi pengudusan, dan buah dari pengudusan adalah persekutuan. Seorang

percaya yang aktif dalam penumpangan tangan sebagai fondasi setiap hari, adalah yang dengan rela

dibatasi untuk partisipasi penuh dalam persekutuan persembahan, sekarang dan saat ini. Seperti halnya

dengan dasar-dasar yang lain, penumpangan tangan tidak berarti apa-apa tanpa memperhatikan

hubungannya dengan persembahan.108

Ketiga prinsip kelima ini aktif, persekutuan dari perjanjian sepenuhnya beroperasi. Persembahan

sepenuhnya aktif dalam semua aspek: korban bakaran, korban sajian (buah sulung), korban curahan,

korban penghapus dosa dan penebus salah, korban keselamatan (ucapan syukur, tuaian), korban

unjukan dan persembahan khusus.

6. Kebangkitan dari kematian

Kebangkitan dari kematian adalah dasar harian yang

berikut untuk hidup dalam ketaatan. Artinya di sini

adalah bahwa kualitas hidup kita dalam Kristus

adalah menerima hidup yang keluar dari kematian –

sementara kita kepada kebangkitan dari kematian

terakhir. ‘Jika benar orang mati tidak dibangkitkan,

maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah

kepercayaan kamu’.109

‘Hidup kekal’ yang diproklamirkan oleh Kristus bukan hanya keberadaan yang tidak pernah berakhir

setelah kematian. Hidup kekal memiliki kualitas hidup kebangkitan – hidup yang keluar dari kematian.

Kita menerima ini di sini dan sekarang. Menjadi ‘dilahirkan kembali’ bukan hanya suatu permulaan

yang baru, atau suatu bentuk dari energi spiritual. Ketika kita lahir kembali, kita lahir dari kematian

dengan Kristus. Sekarang kita hidup oleh kehidupan yang dibangkitkan keluar dari kematian.

107 1 Pet 1:1-2

108 Im 16:21

109 1 Kor 15:15-17

Dasar – asas-asa pokok

121

Ketika dasar keenam ini adalah suatu aktivitas harian, kita belajar untuk berdiri keluar dari kematian.

Karena kita sepenuhnya diidentifikasi dengan kematian Kristus, kita ‘tiap-tiap hari aku berhadapan

dengan maut (mati setiap hari – terjemahan Inggris)’.110 Kita membawa kedua-duanya, kematian dan

kebangkitan-Nya dalam tubuh kita yang fana.111 Kita tidak dapat hidup dalam kebenaran Kristus tanpa

hidup kebangkitan. Ini adalah norma kehidupan Kristen setiap hari.

Inilah yang Paulus maksud ketika dia berbicara mengenai bersatu dengan persekutuan penderitaan

Kristus. Dia sungguh-sungguh mau menjadi serupa dengan kematian-Nya, jika dengan cara apapun dia

beroleh hidup kebangkitan (Yunani: exanastasis) sebagai hasil yang diperoleh setiap hari.112

7. Penghakiman kekal

Penghakiman kekal adalah dasar terakhir. Dalam

kemurahan-Nya, penghakiman Allah dimulai

dalam rumah-Nya sendiri.113 Sebagai prinsip

setiap hari, berbagai ‘penindasan’ yang kita derita

adalah bukti dari penghakiman.114 ‘Hukuman

mati’ ada atas kita, supaya

kita tidak menaruh kepercayaan kepada diri sendiri.115 Kita semua terjamah oleh kutuk penderitaan. Semua penderitaan adalah sebuah kutuk, dan semua

kutuk ditaruhkan atas Kristus dalam kematian-Nya.116 Melalui iman, Kristus mengubah kutuk

penderitaan menjadi ganjaran untuk keselamatan kita. Dia menerima pukulan dari Bapa supaya bilur-

bilur-Nya akan menyembuhkan kita.117 Hidup dilipatgandakan kepada kita melalui ganjaran tangan

Bapa.

110 1 Kor 15:31

111 2 Kor 4:10

112 Fil 3:10-11

113 1Pe 4:17

114 2 Tes 1:4-5

115 2 Kor 1:9

116 Gal 3:13

117 Yes 53:5

Dasar – asas-asa pokok

122

Sekarang, ketika kutuk penderitaan datang kepada kita, kutuk ini diringankan menjadi disiplin melalui

iman dalam darah Kristus. Disiplin membawa perubahan, supaya kita tidak dihukum bersama dengan

dunia.118

Kita menerima bahwa semua penderitaan kita adalah penderitaan-Nya, karena Dia menerima itu dalam

persekutuan salib. Melalui iman, penderitaan dari cawan-Nya dibagikan kepada kita dan kita harus

‘menggenapkan’.119

Ini adalah dasar harian dari penghakiman kekal yang bekerja dalam kehidupan kita.

Krisis fondasi-fondasi

Krisis secara keseluruhan termasuk dengan dasar-dasar/fondasi-fondasi ini. Tanpa kita meninggalkan

kebenaran-kebenaran yang dari diri kita sendiri, kita tidak dapat menyatakan kebenaran yang melalui

iman.120

Krisis dalam hal ini adalah kita cenderung meneruskan sebagaimana yang selalu kita lakukan. Kita tetap

mengontrol watak kita terhadap agama. Kita terus sebagai titik referensi untuk apa yang kita dengar

dan lakukan. Kita dapat beradaptasi, tapi tidak benar-benar mengubah, posisi dasar kita. Kita

sepenuhnya terlatih dalam ‘jalan [karir] dunia ini’.121

Tentu saja, kita akan memerlukan penerangan, dan kemudian pertobatan dan iman dll, jika kita mau

melihat dan meninggalkan dinamika warisan kita. Ketika utusan-utusan membawa dasar-dasar ini, kita

akan memerlukan untuk menyerahkan perspektif kita sendiri dan tunduk kepada keyakinan yang

mereka bawa. Jika tidak, ada suatu bahaya bahwa kita akan mengadaptasikan pesan kaki dian kepada

perspektif kita yang telah ada. Bahkan lebih buruk, kita dapat mulai memanipulasi hubungan dengan

utusan-utusan ini, mencari dukungan. Dalam kasus yang ekstrim, seperti yang terjadi dengan Paulus,

antusiasme awal kita dapat berubah menjadi permusuhan.122 Mungkin kita percaya bahwa utusan-

utusan Kristus harus memelihara keseimbangan antara semua perbedaan perspektif untuk menjaga

kedamaian.

Secara tradisional, agama Kristen telah terbelenggu kepada pengharapan ini. Pemimpin-pemimpin

diharapkan untuk mengejar hasil-hasil yang mulia bagi mereka yang telah menjanjikan kesetiaan dan

118 1 Kor 11:32

119 Kol 1:24

120 Fil 3:9

121 Ef 2:2

122 Gal 4:16

Dasar – asas-asa pokok

123

dukungan keuangan. Banyak perbedaan-perbedaan di dalam iman Kristen telah mengizinkan orang-

orang percaya memilih suatu versi iman yang cocok dengan pandangan dan gaya hidup mereka.

Jawaban terhadap korupsi ini ada dalam tujuh dasar – bertumbuh, pertobatan dari pekerjaan yang sia-

sia, iman kepada Allah, dll.

Krisis ketaatan

Sebenarnya, krisis sekitar ketaatan adalah ini. Sebelum kita bertemu ketaatan Kristus, yang tidak

melakukan apapun dari inisiatif-Nya sendiri, kita menahan hak untuk memilih apa yang akan kita

taati.123 Dalam kasus itu, kita tidak pernah dengan murni taat dari hati karena kita selalu berkuasa akan

apa yang kita lakukan. Kita mempunyai sedikit pengalaman memilih kehendak lain. Kita tidak

dipersiapkan dengan baik untuk memilih apa yang Allah pilih bagi kita.

Dasar-dasar itu, awal dari penerangan, adalah jawaban terhadap hal ini. Agama Kristen bukan hanya

kerangka umum dari keyakinan dan tingkah laku. Itu melibatkan suatu keputraan spesifik yang

ditentukan bagi setiap orang percaya. Setiap orang mempunyai sebuah nama dari Bapa, suatu hidup dari

Anak, dan suatu identitas yang dikuduskan oleh Roh Kudus. Penghakiman Allah dari kitab kehidupan

akan berdasarkan pada apakah seorang individu memenuhi panggilan unik ini atau tidak.124

Belajar ketaatan

Prinsip kunci dari pesan Kristus dideklarasikan dalam kitab Ibrani pasal lima: ‘Dan sekalipun Ia adalah

Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai

kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok (penulis – terjemahan Inggris) keselamatan yang abadi bagi semua

orang yang taat kepada-Nya’.125

Arti dari pernyataan ini adalah penting bagi pembelajaran kita. Yesus Kristus tidak mendemonstrasikan

ketaatan dari kapasitas-Nya sendiri sebagai Anak. Dia mengosongkan hak istimewa untuk bertindak

dari sifat hakiki-Nya sebagai Allah Anak. Dia memenuhi jalan-Nya melalui iman dan oleh kekuatan dari

Roh yang Kekal – melalui tujuh Roh Allah yang diam atas-Nya. dengan cara ini, Dia telah belajar

pengetahuan oleh mana Dia dapat membenarkan banyak orang. Dia menjadi Perintis dan Penulis dari

jalan takut yang ilahi, iman, ketaatan dan kekuatan yang semua kita dapat ikuti. Kristus taat dan

memenuhi suatu kebenaran yang bukan dari diri-Nya sendiri. Jika tidak seperti ini, tidak dapat

123 Yoh 14:10

124 Wah 20:12

125 Ibr 5:8-9

Dasar – asas-asa pokok

124

dikatakan bahwa Dia adalah Penulis dan Perintis jalan keselamatan. Menemukan ketaatan yang ditulis

oleh Kristus adalah masalah pusat untuk menemukan keselamatan.

Kristus belajar pengetahuan dari semua ketaatan, melalui pengalaman lengkap dari penderitaan-Nya.

Melalui pelayanan masa kanak-kanak, masa muda, dan dewasa di tengah-tengah penderitaan, Dia

berjalan di jalan setiap anak, dalam setiap usia. Karena hal ini, Dia menjadi Penulis dari jalan-jalan kita.

Sebagai Firman Allah yang hidup, kitab-Nya memegang deskripsi dari ketaatan kita baris demi baris.

Menurut definisi, jika Kristus taat maka Dia memenuhi suatu kebenaran yang bukan dari Dia sendiri. Dia

tidak menganggap diri benar, dan pekerjaan-Nya bukan pekerjaan dari kebenaran sendiri. Dia

menyerahkan hidup-Nya untuk menyatakan kehendak Bapa. Pekerjaan keputraan yang diberikan

kepada-Nya adalah satu dari persembahan. Melalui ketaatan, Dia belajar pengetahuan penuh dan

pengalaman dari keputraan, untuk semua manusia, untuk segala masa. Dengan melakukan demikian,

Dia menjadi sumber, atau Penulis, dari ketaatan setiap anak.

Dia mempelajari jalan ketaatan ini, tapi bukan dalam arti bahwa Dia belajar untuk taat daripada tidak

taat. Apa yang Dia pelajari adalah ketuhanan, hikmat, nasihat, keperkasaan, pengetahuan dan takut

akan Tuhan yang adalah kapasitas dari Roh yang Kekal.126 Inilah mengapa kita membaca, ‘yang oleh Roh

yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri’.127 Ini adalah kapasitas oleh mana Dia

mempersembahkan diri-Nya dalam ketaatan.

Kapasitas untuk taat ini yang ada atas-Nya sekarang tersedia bagi kita melalui Roh.

Injil keputraan

Awal dari injil Kristen adalah penerangan yang oleh mana kita melihat jalan ketaatan kita sendiri yang

unik. Dalam Kristus, ada suatu jalan ketaatan keputraan bagi setiap anak yang tidak dapat menjadi

stereotip. Ketaatan ini adalah sesuai dengan nama, hidup dan identitas yang unik yang dipersembahkan

kepada masing-masing kita oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ketaatan ini tidak dapat disalin karena itu

unik bagi keputraan kita.

Pengetahuan akan ketaatan

Kristus mendapatkan pengetahuan yang oleh mana Dia dapat membenarkan banyak orang.128 Rahasia

besar dari Kristus adalah bahwa Dia memasukkan semua yang akan percaya dalam Dia. Dia memperoleh

pengetahuan mengenai jalan dari setiap jiwa dengan diperhitungkan bersama dengan orang-orang

126 Yes 11:2

127 Ibr 9:14

128 Yes 53:11

Dasar – asas-asa pokok

125

berdosa dan dengan menanggung kesalahan-kesalahan mereka. Dengan menanggung semua kesalahan-

kesalahan kita, dan dengan memperhitungkan diri-Nya sebagai satu Benih dalam tempat ketaatan dari

setiap anak, Dia menjadi Penulis dari ketaatan bagi semua yang mau taat kepada-Nya.

Sebagai Penulis, Dia menetapkan ‘kitab’ mengenai hari-hari ketaatan bagi setiap anak yang taat. Dia

bukan hanya contoh dari kematian kita dan mewakili kita sebagai perintis. Tetapi, Dia adalah Gembala

Agung dari semua domba, yang membawa kita dalam pangkuan-Nya di saat Dia melewati penderitaan.

Dia belajar dan memperoleh pengetahuan dari ketaatan yang spesifik bagi setiap anak, selamanya.

Pekerjaan yang lengkap dari setiap anak, ditentukan dan ‘diselesaikan’ sebelum dunia dijadikan, dan

sekarang sepenuhnya ditulis dan diselesaikan di kayu salib.129

Tidak ada pekerjaan baru yang harus dilakukan, sebagaimana juga tidak ada penambahan kepada

persembahan-Nya yang ‘satu kali untuk selama-lamanya’. Ketika kita mempersembahkan diri kita dan

melakukan pekerjaan dari iman, kita hanyalah mempersembahkan kembali apa yang Dia sudah berikan

kepada kita, dan kita menggenapi pekerjaan-pekerjaan yang sudah dipersiapkan bagi kita.130 Ini

menjelaskan mengapa kita bekerja dalam konteks ‘istirahat’, dan mengapa kuk-Nya enak (mudah –

terjemahan Inggris).131 Kita bukan memulai pekerjaan-pekerjaan baru, melainkan, kita taat kepada Satu

yang telah sepenuhnya belajar dan menjadi perintis ketaatan kita yang lengkap.

Ketaatan Kristus – bukan ketaatan saya

Sebagaimana ada suatu kebenaran yang bukan dari ‘diri kita sendiri’, juga ada suatu ketaatan yang

bukan dari diri kita sendiri. Kristus ditinggikan dihadapan semua mata sebagai demonstrasi dari

ketaatan ini. Sekarang ketaatan-Nya, memimpin kepada kebenaran, tersedia ketika kita mendengar dan

menerima pesan dari salib.

Dia mendemonstrasikan firman ketaatan dalam manusia-Nya. Ketika kita memahami ini oleh

penerangan, kita mendekat kepada-Nya. Kita memandang Dia dan memahami bahwa Dia terlukai

karena pelanggaran-pelanggaran kita dan diremukkan oleh karena kejahatan-kejahatan kita. Ganjaran-

Nya adalah suatu proses bagi keselamatan kita. Bilur-bilur-Nya untuk kesembuhan kita.132 Pekerjaan

kebenaran-Nya adalah untuk pergi ke semua jalan keluar kepada penderitaan dan kematian kita, dan

kemudian memulihkan kita kembali kepada Allah dari lubang sumur yang dalam (lubang kehancuran –

129 Ef 1:4. Ibr 4:3. 1 Pet 1:20

130 Ef 2:10

131 Mat 11:30

132 Yes 53:5

Dasar – asas-asa pokok

126

terjemahan Inggris). Dengan melakukan demikian, Dia akan memampukan kita untuk mendapatkan

kembali warisan kita sebagai anak-anak-Nya.

Firman dari injil menerangi kita mengenai arti dari pekerjaan ketaatan Kristus. Dengan demikian, kita

disadarkan kepada perlunya untuk bersatu dengan persekutuan ketaatan-Nya. Oleh firman, kita

menjadi tawanan dari ketaatan Kristus. Di saat yang sama, kita dapat mengambil semua pemikiran-

pemikiran dan motivasi-motivasi dari kebenaran sendiri dan menawannya kepada ketaatan Kristus.

Bagian Empat

Jemaat buah sulung

Mencapai buah sulung

128

PELAJARAN 9

Mencapai buah sulung

Sebagai orang-orang percaya yang dibangun dalam asas-asas pertama, mereka bertumbuh untuk

menjadi jemaat-jemaat buah sulung. Dari asas-asas pertama kepada buah sulung – inilah arah

pembelajaran kita.

Dalam tabernakel Musa, ada dua puluh dua rangkaian badam. Yang pertama disatukan kepada dasar.

Yang lain disatukan bersama dengan tujuh cabang.

Rangkaiannya semua serupa, mengikuti pola dari

rangkaian pertama.1 Hal pertama yang kita pelajari

adalah bahwa pertumbuhan akan terjadi dengan

mengikuti pola. Apakah suatu jemaat adalah yang

pertama bertumbuh, atau apakah itu bertumbuh di

dalam sebuah cabang, polanya sama. Ini sesuai dengan dahan badam dalam alam, di mana semua

rangkaian bertumbuh dari satu batang.

Suatu jemaat buah sulung

Untuk pembelajaran kita, kita akan berhubungan dengan rangkaian pertama yang bertumbuh dari dasar.

Kita tahu bahwa semua yang lain akan kelihatan sama. Pada kenyataannya, semua jemaat bertumbuh

dari Kristus dalam cara yang sama. Tentu saja, dalam hal perkembangan, beberapa kelompok akan

bertumbuh sebelum yang lain, dan persekutuan-persekutuan akan bertumbuh satu dari yang lain juga.

Ini adalah realita organik. Oleh karena itu, diperlukan untuk memperhatikan bagaimana kita

membangun.2

Sebuah gereja lokal bukanlah kaki dian. Tetapi, setiap persekutuan lokal dari orang-orang percaya

harus berproses untuk menjadi sebuah bunga dalam sebuah cabang. Inilah yang menjadi sasaran kita.

Kita harus bertumbuh sebagai jemaat-jemaat buah sulung, dari dasar, sama seperti rangkaian pertama.

Setiap persekutuan lokal dari orang-orang percaya harus menjadi ‘jemaat buah sulung’.

Buah sulung dalam kitab suci

1 Kel 25:31-36

2 1 Kor 3:10

RANGKAIAN BUAH SULUNG Setiap jemaat adalah jemaat buah

sulung

Mencapai buah sulung

129

Orang-orang percaya menyerahkan hidup mereka

Benih itu dipisahkan dari berkas sulung, dan ditanamkan ke dalam persekutuan dari persembahan Kristus

Orang-orang percaya, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat buah sulung

Istilah ‘buah sulung’ mempunyai latar

belakang alkitabiah yang luas. Israel

diperintahkan untuk mempersembahkan

buah sulung.3 Bangsa ini juga merayakan hari

raya buah sulung/pondok daun.4 Kristus

disebut ‘Buah Sulung’.5 Demikian juga, orang-

orang percaya dan keluarga-keluarga setia

dalam Perjanjian Baru disebut ‘buah sulung’.6

Aplikasi bagi kita adalah bahwa kita harus menghasilkan buah dari keputraan kita. Ketika kita

menghasilkan buah dari hidup Kristus, kita sendiri adalah ‘anak sulung (buah sulung – terjemahan

Inggris)’, seperti yang dikatakan Yakobus.7

Topik ini menjadi kuat ketika kita membedakan antara ‘Kristus, Buah Sulung’ dan kita sendiri sebagai

buah sulung. Buah sulung, bagi kita, didemonstrasikan ketika kita menghasilkan buah dari

persembahan Kristus dalam kehidupan kita. Jemaat-jemaat yang mendemonstrasikan buah ini adalah

jemaat-jemaat buah sulung.

Fondasi dari iman Kristus adalah bahwa Kristus adalah hidup kita. Kehidupan kita tersembunyi dengan

Kristus, dalam Allah.8 Dia telah memasukkan kita dalam diri-Nya, dalam pekerjaan pendamaian-Nya.

Tetapi, menghasilkan buah termasuk lebih dari hanya percaya di dalam Dia. Kita harus menjadi

tertanam, berakar dan berdasar di dalam Dia, supaya keputraan kita sendiri menghasilkan buah. Kita

harus menjadi keturunan-Nya. ‘semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka

adalah keturunan yang diberkati TUHAN.’9

Ketika kita mengasihi seperti Dia mengasihi, ketika kita hidup dan menyerahkan hidup kita untuk yang

lain dengan cara yang sama yang Dia lakukan, maka adalah jelas bahwa kita adalah orang-orang percaya

buah sulung. Ketika kita dapat ‘mati setiap hari’ dengan Kristus, dan juga, hidup oleh kuasa Allah, kita

3 Kel 23:19

4 Kel 23:16

5 1 Kor 15:20

6 1 Kor 16:15

7 Yak 1:18

8 Kol 3:3-4

9 Yes 61:9

Mencapai buah sulung

130

menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang percaya buah sulung.10 Adalah hidup kebangkitan dari

Kristus, keluar dari persembahan, yang mengidentifikasikan orang-orang percaya buah sulung dan

jemaat-jemaat buah sulung.11

Berkas gandum

Simbol dari berkas gandum menolong kita memahami prinsip ini. Sebuah benih yang ditanamkan

menghasilkan bulir gandum. Sebuah benih adalah salah satu mujizat terbesar dari alam. Yesus berbicara

mengenai tangkai, bulir dan butir-butir penuh isi dalam bulir – menunjuk kepada tiga pertumbuhan.12

Segera, kita akan memikirkan kuncup, kuntum dan bunga dari badam – juga tiga pertumbuhan. Sebuah

benih bertumbuh dan menghasilkan bulir gandum yang berisi banyak benih/biji.

Kristus memberikan diri-Nya untuk menjadi sebuah benih yang jatuh ke dalam tanah untuk mati,

supaya seluruh berkas gandum dapat keluar.13 Inilah bagaimana kita seharusnya memahami

kebangkitkan-Nya. Dia mati sebagai satu benih, setelah memasukkan kita dalam satu tubuh daging-

Nya, supaya kita dapat didamaikan.14 Oleh penguburan dan kebangkitan, Dia membangkitkan kita

dengan Dia sendiri, sebagai sekumpulan banyak benih dalam satu berkas.

Kebenaran dari gambar simbolis ini diteguhkan ketika Paulus berbicara tentang baptisan. Dia

mengatakan bahwa kita ditanamkan (Yunani, dicangkokkan, disatukan) serupa dengan kematian-Nya,

dan juga dalam kebangkitan-Nya.15 Ketika Satu mati (Kristus), kita semua mati.16 Kematian-Nya adalah

benar-benar kematian kita, karena kitalah yang dahulu sudah mati dalam dosa. Kristus mengosongkan

dan merendahkan diri-Nya sepanjang jalan ‘keluar perkemahan’, untuk mengambil bagian dalam maut

kita dan penghakiman kekal kita.17 Kemudian Dia membawa kita kembali dari kematian, dalam diri-

Nya sendiri.18

10 1 Kor 15:31

11 Fil 3:10-11

12 Mar 4:28

13 Yoh 12:24

14 Kol 1:22

15 Rom 6:5

16 2 Kor 5:14

17 Ibr 13:12

18 Ibr 13:20

Mencapai buah sulung

131

Allah telah membuat kita hidup bersama dengan Kristus, dan membangkitkan kita untuk duduk bersama

dalam tempat-tempat sorgawi.19 Ini dinyatakan ketika kita dibaptiskan dalam Kristus. Kita

mengenakan Kristus, seperti pakaian, sehingga Dia adalah pernyataan dari siapa kita.20 Dia adalah

kebenaran, pengudusan dan penebusan kita. Kita adalah ‘dari Dia’ dan ‘dalam Dia’.21 Pengurapan tujuh

kali lipat yang ada atas Kristus sekarang ada atas kita untuk memampukan kita bertumbuh kepada

kedewasaan.22

Bagaimanapun juga kita perhatikan, bahwa ini adalah pernyataan-pernyataan dari hidup kolektif kita

dalam Kristus, yang adalah Buah Sulung. Ini hanyalah bagian pertama dari tema buah sulung.

Kedua kali

Aspek kedua adalah bahwa kita harus dipisahkan dari berkas buah sulung, untuk kita sendiri menjadi

orang percaya buah sulung. Kita harus menghasilkan buah dari keputraan kita sendiri dari sebuah

benih. Ini adalah aplikasi dari tema buah sulung. Inilah bagaimana kita bertumbuh menjadi sebuah

gereja kaki dian. Sebagaimana dengan Kristus, kita juga harus menjadi benih-benih yang ditaburkan

dalam tanah, dengan kehilangan hidup kita dengan Dia.23 Kemudian kita juga menghasilkan tuaian.

Seperti kata Pemazmur, kita menabur benih dengan air mata, tapi kita datang kembali bersukacita,

membawa berkas-berkas bersama dengan kita.24

Kita dapat menyebut ini kedua kali dari pengalaman Kristus. Pertama, kita dimasukkan dalam

persembahan-Nya. Sekarang kita harus menemukan kuasa dari persembahan, diri kita sendiri. Kita

harus kehilangan hidup kita, dan tidak mengasihi hidup kita, sementara kita mengikuti teladan Kristus.

Dia adalah ‘biji gandum’ yang jatuh ke dalam tanah dan mati.25 Dia menghasilkan tuaian. Sekarang kita

harus menabur hidup kita dengan persembahan, dan menghasilkan tuaian kebenaran kita.

Kita dapat membandingkan pengalaman ini dengan kuncup, kuntum dan bunga dari rangkaian badam.

Kuncup

19 Ef 2:4-6

20 Gal 3:27

21 1 Kor 1:30

22 2 Kor 1:21-22

23 Mat 16:25

24 Maz 126:5-6

25 Yoh 12:24-25

Mencapai buah sulung

132

Kuncup adalah yang keluar pertama dari cabang

badam. Tahap pertama ini diaplikasikan kepada

kita ketika kita disatukan dengan Kristus, oleh

baptisan, dan menerima adopsi sebagai anak. Kita

disatukan kepada dasar, yang menggambarkan

tujuh asas-asas pokok dari ajaran Kristus (lihat

kemudian). Kita menerima utusan-pelita, dan

diterangi kepada kebenaran dari keputraan kita.

Pelita-pelita kita menyala. Kita mulai bertumbuh

dalam tujuh fondasi yang penting untuk kedewasaan kita.

Kita disatukan kepada Kristus. Kita menerima administrasi pelita-Nya (utusan-utusan). Kita diterangi.

Kita bertumbuh.

Tujuh asas pokok dari ajaran tentang Kristus adalah bahwa Dia adalah Anak, Budak, Perintis, Raja,

Imam, Nabi dan Anak Sulung.26 Tujuh dasar untuk kedewasaan adalah: menuju kedewasaan,

pertobatan, iman, baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan hidup dan hukuman kekal.27

Perhatikan bahwa orang-orang percaya dewasa terhubung dengan administrasi Kristus, seperti yang

diilustrasikan oleh kuncup bersatu kepada pelita. Administrasi pelita dari Kristus memampukan jemaat

orang-orang percaya untuk bertumbuh, tepat sejak semula.

Kuntum

Kuntum dari badam adalah bagian yang

membawa semua potensi untuk bunga.

Dalam aplikasi, ini adalah tahap dari

menjadi ‘dalam nama-Nya’. Ketika kita

bersatu dengan persekutuan nama-Nya,

dan mempersembahkan kepada yang lain

menurut nama kita dalam Dia, kemudian

kita ada ‘dalam nama’. Dalam ‘perkataan

atau perbuatan’, kita melakukan

‘semuanya itu dalam nama Tuhan

26 Lihat Pelajaran 8

27 Ibr 6:1

KUNCUP

Pelita Kuncup

- kita bertumbuh dalam tujuh dasar - pelita-pelita kita menyala - diterangi kepada keputraan - menerima utusan-utusan

Dasar – tujuh asas-asas pokok

KUNTUM

Pelita Kuntum Kuncup

- dapat menghasilkan buah - ditegakkan dalam asas-asas pertama - dikuduskan kepada nama dan pekerjaan - bersekutu dalam nama

Dasar – tujuh asas-asas pokok

Mencapai buah sulung

133

Yesus’.28 Inilah yang Yesus maksud ketika Dia berbicara mengenai ‘dua atau tiga orang berkumpul

dalam Nama-Ku’, di mana Dia ada di tengah-tengah.29

Dalam aspek kuntum, kita dikuduskan kepada nama, pekerjaan-pekerjaan dan ekspresi kita, di dalam

persekutuan buah sulung. Kita bersiap untuk mengambil tempat kita dalam ‘bunga’. Bunga

menggambarkan ekspresi korporat dari tubuh Kristus. Dalam aspek kuntum, kita ditegakkan dalam

asas-asas pertama (tujuh elemen dalam dasar, tujuh fondasi untuk bertumbuh) dan kita dapat

menghasilkan buah.

Seperti yang diilustrasikan, kita mempunyai persekutuan, kita dikuduskan, kita ditegakkan, dan dapat

menghasilkan buah.

Bunga

Bunga dari badam memegang buah. Dalam simbol kaki dian, tempat dari buah diambil oleh pelita. Ini

mengilustrasikan bahwa buah dari bunga adalah bukti dalam kenyataan bahwa pelita, administrasi

Kristus, bersinar. Buahnya adalah terang.

Bunga adalah jemaat dari orang-orang

percaya yang berbuah. Bunga adalah suatu

persekutuan dari individu-individu dan

rumah-rumah buah sulung, yang dewasa

dalam persekutuan, dan dapat menopang

pelita. Hubungan antara bunga dan pelita

adalah kuncinya. Ilustrasi menunjukkan

aspek-aspek kunci ini.

Orang-orang percaya ini telah menjadi begitu terpadu ke dalam ketaatan Kristus, sehingga mereka

adalah bagian dari administrasi-Nya untuk mengarahkan terang. Pengurapan Allah dalam pelita

terpadu dengan bunga. Sesuai dengan itu, dapat kita katakan bahwa pelita tersembunyi dalam bunga.

Kelopak-kelopak dari bunga memantulkan terang dalam suatu arah atau aspek tertentu. Kuasa Allah

diarahkan ‘untuk kamu’ seperti Paulus katakan.30 Mereka yang telah dewasa menunjukkan kelemahan

Kristus, hidup oleh tujuh kali lipat kuasa Allah. Sekarang mereka dapat mengarahkan kuasa Allah

untuk melayani kepada yang lain.

28 Kol 3:17

29 Mat 18:20

30 2 Kor 13:4

BUNGA

Pelita Bunga

Kuntum Kuncup

- dapat mengarahkan terang dan kuasa Allah

- terpadu dengan pelita - persekutuan dari orang-orang percaya buah sulung

Dasar – tujuh asas-asas pokok

Mencapai buah sulung

134

Bunga menggambarkan pekerjaan-pekerjaan dari banyak anak yang berbuah. Sama halnya, pekerjaan-

pekerjaan yang berbuah adalah bukti dari minyak kasih karunia yang ada dalam pelita. Keduanya

terpadu pada titik terang. Api Roh Kudus menghasilkan perpaduan. Buah dari keseluruhan rangkaian

adalah terang. Pekerjaan-pekerjaan dari banyak anak dapat memancarkan terang dari tujuh Roh Allah.

Dengan cara ini, perintah Yesus digenapi: ‘Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,

supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.’31

Terang dari tujuh Roh Allah tidak dapat dimanifestasikan tanpa bunga. Bunga menggambarkan jemaat

anak-anak Allah yang mampu membawa buah sulung. Pelita dari tujuh Roh Allah tidak dapat hanya

bercahaya tanpa suatu konteks yang ada dalam daging. Sama halnya, jemaat buah sulung dari dirinya

sendiri, tidak mempunyai tujuan tanpa terang dari tujuh Roh Allah.

Bagaimanapun juga, kita perhatikan bahwa keputraan kita dan minyak dari tujuh Roh Allah bukanlah

hal yang sama. Yang satu adalah emas dari keputraan kita; yang lain adalah kasih karunia Allah yang

datang oleh karunia. Keduanya bertemu dalam suatu jemaat yang telah bertumbuh dalam ketaatan

Kristus, oleh Roh, dan dapat menyinarkan Roh, dengan iman dan teguh dan tanpa keangkuhan.

Ini adalah kunci kepada saksi kaki dian. Kita tidak pernah dapat menyatakan menjadi sama dengan

ukuran Roh Allah. Minyak dan terang adalah milik Allah. Pada saat yang sama, kita bertumbuh oleh apa

yang turun dari atas. Kita bertumbuh sebagai tanaman Tuhan yang lemah supaya Dia dimuliakan.

Adalah ‘kemurahan’ yang besar sehingga kita akan dipanggil untuk ‘memberitakan perbuatan-

perbuatan yang besar’ dari Allah.32 Kita harus bertumbuh dalam ketaatan iman untuk memenuhi

panggilan ini, tanpa keangkuhan/beranggapan bahwa kemuliaan ini milik kita. ‘Karena itu seperti ada

tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."’33

Keputraan bertumbuh ke atas – administrasi turun ke bawah

Dalam semua tiga tahap – kuncup, kuntum dan bunga – dua hal yang terjadi. Keputraan bertumbuh ke

atas oleh pelayanan yang turun ke bahwa dari atas. Dibutuhkan administrasi utusan dari Kristus untuk

menumbuhkan suatu kaki dian. Pada saat yang sama, terang-pelita Allah dinyatakan kepada dunia oleh

keputraan yang bertumbuh.

Sementara kita bertumbuh dalam iman sebagai anak-anak Allah, kita dapat bertemu dengan

administrasi yang datang kepada gereja dari takhta Kristus. Koneksinya, penyalaan, adalah pekerjaan

Roh Kudus yang membawa api. Administrasi Kristus dibawakan kepada kita oleh bintang-bintang

31 Mat 5:16

32 1 Pet 2:9-10

33 1 Kor 1:31

Mencapai buah sulung

135

dalam tangan-Nya. Pada saat yang sama, Roh Kudus menyatukan kita kepada administrasi, sementara

Dia membawa penerangan/iluminasi dan membuat hati kita terbakar.34 Pada prinsipnya, hati kita

terbakar karena Kitab Suci diaplikasikan kepada kita, melalui Roh Kudus. Kitab Suci menjadi kebenaran

masa kini; kebenaran yang sekarang/hadir dengan kita.35 Kebenaran mengenai keputraan kita, mengenai

tempat kita dalam Kristus, dinyatakan kepada kita. Kita merasa dipanggil dengan nama, dan kita

diterangi dengan motivasi untuk menghasilkan buah dari panggilan dan penentuan ini.

Seperti yang diilustrasikan, pertama-tama kita dinyalakan oleh bintang-utusan yang membawa pelita.

Kemudian kita dikuduskan oleh pelayanan Kristus kepada kita. Administrasi utusan aktif dalam

‘penumpangan tangan’ yang memisahkan kita kepada nama dan pekerjaan kita. Kemudian, ketiga, kita

diintegrasikan/dipadukan dengan administrasi pelita. Praktisnya, ini berarti bahwa kita akan menemukan

tempat pekerjaan, ibadah dan pelayanan yang berbuah dalam jemaat buah sulung.

34 Luk 24:32

35 2 Pet 1:12

- diintegrasikan/dipadukan dengan administrasi pelita

- dikuduskan oleh administrasi pelita

- dinyalakan oleh administrasi pelita

PELAJARAN 10

Dari benih kepada buah sulung

Mencapai buah sulung – perumpamaan penabur

Perumpamaan tentang penabur dan benih dapat digunakan untuk mengilustrasikan cara kita

bertumbuh kepada buah sulung. Dalam perumpamaan itu, Yesus berbicara mengenai empat jenis tanah:

tanah di pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu, tanah bersemak duri dan tanah yang baik. Di ketiga

tanah pertama, benihnya mati. Benih di tanah yang baik menghasilkan buah.1 Sesuai dengan itu, kita

dapat berpikir mengenai di pinggir jalan, berbatu dan berduri sebagai ujian-ujian yang kita hadapi di

saat kita bertumbuh.

Ujian pada titik kuncup, adalah ujian tanah di pinggir jalan. Di sini, kita lahir dari Bapa oleh benih yang

tidak terkorupsi dari firman Allah. Perumpamaan ini mengatakan bahwa kita harus memahami firman,

atau burung-burung di udara akan menghancurkan benih.2 Yesus mengatakan ini setelah

memperingatkan tentang pendengar-pendengar dari Perjanjian Lama. Dia mengingatkan mereka akan

penghakiman yang diberlakukan melalui Yesaya. Ketika hati manusia keras, penghakiman mereka

adalah bahwa mereka tidak dapat mendengar, melihat, berbalik atau menjadi disembuhkan.3 Ujian

pertama untuk orang-orang percaya kaki dian adalah bahwa mereka harus berbalik dalam pertobatan

dan menerima firman dengan pemahaman. Kita perlu suatu pemahaman akan proses dari benih. Kita

1 Mat 13:3-8

2 Mat 13:18-19

3 Mat 13:14-15. Yes 6:9-10

BERTUMBUH KEPADA BUAH SULUNG

Buah sulung tertentu

Ujian

Benih

- menunjukkan pelipatgandaan - menghasilkan buah dari keputraan - dibentuk sebagai tanah yang baik - mempersiapkan untuk menghasilkan buah - bertekun dalam kesengsaraan - ujian tanah bebatuan dan semak duri - mengerti firman itu - lahir dari benih yang tidak terkorupsi - ujian tanah di pinggir jalan

Dari benih kepada buah sulung

137

perlu suatu pemahaman mengenai buah sulung. Kalau tidak, kita akan menerima penghakiman dari

masa Yesaya. Kemudian si jahat merampas benih itu.4

Ujian pada titik kuntum adalah ujian tanah berbatu dan berduri. Di sini kita harus menanggung

penganiayaan karena firman, menyingkirkan batu-batu, dan membangun fondasi-fondasi yang dalam.

Kita juga menghadapi ujian duri. ‘Semak duri’ menggambarkan semua kekuatiran dunia ini yang dapat

menghimpit benih.5 Dalam aspek-aspek ini, kita harus dikuduskan kepada nama dan pekerjaan kita,

mempersiapkan untuk menghasilkan buah di tanah yang baik.

Bunga mewakili orang-orang percaya yang dikuduskan yang hidupnya adalah tanah yang baik. Mereka

mendengarkan firman, memahaminya, menghasilkan buah dan memproduksi; beberapa seratus kali

lipat, beberapa enam puluh kali lipat, beberapa tiga puluh kali lipat.6 Ini adalah orang-orang percaya

buah sulung yang telah dipisahkan melalui musim ujian, kepada berbuah-buah dari pekerjaan mereka.

Mereka setia kepada persekutuan dan ibadah. Setelah menghasilkan suatu tuaian, mereka mempunyai

benih untuk menabur.7 Kehidupan mereka dapat ditaburkan sekali lagi pada musim berbuah-buah yang

lain.

Siklus buah sulung

Rangkaian-rangkaian kaki dian mewakili siklus yang berulang dari berbuah-buah, bukan hanya satu

musim tetap. Orang-orang percaya buah sulung adalah mereka yang dapat menabur lagi dan lagi. Inilah

bagaimana cabang-cabang yang baru bertumbuh dan membentuk suatu kaki dian yang lengkap.

Dalam hari-hari raya Israel, buah sulung dibawa ke dalam siklus berulang menanam dan menuai. Inilah

arti di balik simbol buah sulung. Ketika kita memulai hidup mempersembahkan, berdasar dalam

persembahan Kristus, kita terus-menerus dalam banyak siklus sepanjang hidup kita. Ada aplikasi

harian dalam hal hidup sebagai orang-orang percaya buah sulung. Ada aplikasi musiman di mana,

setelah menghasilkan buah, kehidupan kita dipangkas/dibersihkan untuk menghasilkan buah lebih.8

Dalam arti lain, dapat kita katakan bahwa seluruh kehidupan adalah satu perkembangan yang lengkap

dari buang sulung. Seperti Paulus katakan, sekalipun pada akhir hidup kita, kita tetap hanyalah

4 Mat 13:19

5 Mat 13:20-22

6 Mat 13:23

7 2 Kor 9:10

8 Yoh 15:2

Dari benih kepada buah sulung

138

tanaman ‘biji yang tidak berkulit (biji-bijian belaka – terjemahan Inggris)’ dari buah yang akan keluar

dalam kebangkitan.9

Sementara kita mengaplikasikan simbol-simbol kuncup, kuntum dan bunga, adalah penting untuk

mengingat prinsip dari ‘pertama dan kedua kali’. Ini dinyatakan dengan baik dalam Kitab Suci. Bagi

kita. ‘pertama kali’ kita membawa kita ke dalam jemaat buah sulung dalam waktu yang sangat singkat.

Ketika Paulus ada di Efesus, gereja tiba kepada buah sulung dalam suatu periode hanya tiga bulan.

Setelah itu, Paulus mengalihkan jemaat ke dalam sebuah sekolah, di mana dia dapat mengajar dan

menjangkau selama dua tahun penuh.10 Kita tahu bahwa utusan-utusan, penilik-penilik, cabang-cabang

baru, dan bahkan kaki dian – kaki dian baru, semua berkembang dari sekolah tersebut.

Namun, kita tahu bahwa Paulus harus menuliskan kepada gereja-gereja dan mengunjungi mereka dua

atau tiga kali, sebelum firman ditegakkan dengan sebagaimana mestinya. Kita juga tahu bahwa pada

akhir Perjanjian Baru, gereja-gereja ada dalam bahaya kehilangan kaki dian mereka. Efesus disebut

‘jatuh’, dan Laodikia dikatakan ‘membeli emas’, yang adalah suatu simbolis yang menunjuk kepada kaki

dian.11 Gereja-gereja ini menghasilkan buah dalam satu musim, tapi sangat diuji di saat mereka beralih

ke dalam musim-musim pertumbuhan yang lebih lanjut.

Sebuah gereja kaki dian bukan dibangun oleh satu musim buah sulung. Emas dari iman yang

dimurnikan dibangun ketika jemaat-jemaat dibangun secara menyeluruh kedua kali dan seterusnya,

sebagai jemaat-jemaat buah sulung. Kemudian jelas bahwa siklus-siklus persembahan akan berlanjut.

Inilah jenis ‘buah’ yang Paulus ingin temukan di antara gereja-gereja.12 Dia bukan hanya mencoba

menopang mereka sebagai orang-orang percaya yang setia dan memperingatkan mereka terhadap

kejatuhan. Dia mencoba memelihara hubungannya sebagai pelita-utusan yang berjalan bersama dengan,

dan mewakili, suatu administrasi besar dari utusan-utusan karunia.

Gereja-gereja bergumul dengan hubungan antara bunga dan pelita ini. Korintus mulai memilih

instruktrur-instruktur berbakat lebih daripada disposisi kelemahan Paulus.13 Paulus mengatakan

bahwa beberapa dari mereka ini adalah pekerja-pekerja palsu, milik dari administrasi iblis.14

9 1 Kor 15:37

10 Kis 19:8-10

11 Wah 2:5. Wah 3:18

12 Rom 15:28

13 1 Kor 4

14 2 Kor 11:13

Dari benih kepada buah sulung

139

Gereja di Galatia pertama kali sangat setia kepada Paulus, tapi memperlakukan dia sebagai musuh di

saat dia terus berbicara kebenaran. Paulus membandingkan berbaliknya mereka kepada hukum dengan

sihir. ‘Siapakah yang telah mempesona kamu? (Siapakah yang telah menyihir kamu – terjemahan

Inggris)’15 Di sini juga, dia berbicara mengenai mereka yang telah menjadi musuh-musuh dari salib

Kristus.16

15 Gal 3:1

16 Gal 6:12

PELAJARAN 11

Persembahan buah sulung

Latar belakang simbolis sebutan ini ditemukan dalam persembahan-persembahan Israel, dan dalam hari

raya tahunan di mana ‘buah sulung’ ditampilkan sangat menonjol. Dalam pembelajaran persembahan-

persembahan inilah di mana tema buah sulung, dan demikian juga kaki dian mengambil banyak makna.

Jika kita akan menghubungkan kaki dian hanya sebagai simbol statis, dan bukan gambaran buah sulung

yang hidup, kita akan kehilangan seluruh pelajaran. Kita perlu mengamati cara di mana Israel membawa

persembahan buah sulung mereka. Di dalam persembahan-persembahan merekalah mereka

diterima/berkenan kepada Allah, dan diingat oleh Dia dalam hubungan dengan berbuah-buahnya

mereka yang terus-menerus. Tanpa suatu pemahaman persembahan yang menyeluruh, aplikasi dari kaki

dian sebagai gereja lokal tidak mempunyai titik permulaan.

Segera, tantangan utama akan menjadi jelas. Tuhan mencari jemaat-jemaat orang-orang percaya, besar

atau kecil, yang adalah jemaat-jemaat buah sulung. Ini terdiri dari orang-orang percaya yang tertanam,

bertumbuh dan menghasilkan buah, dari dasar persembahan. Mereka bukan hanya kelompok-

kelompok dari orang-orang percaya yang menunjukkan prinsip-prinsip dan praktek-praktek orang

Kristen. Tujuh pelita dari Roh Allah akan dimuliakan oleh jemaat-jemaat buah sulung yang memahami

kuncup, kuntum dan bunga dari cabang badam.

Persembahan-persembahan Israel

Kebenaran akan kaki dian berdasarkan pada persembahan-persembahan Israel. Setiap rangkaian buah

sulung adalah suatu gambaran dari sebuah jemaat yang hidup dalam persembahan.

Ketika bangsa ini masuk ke tanah perjanjian, orang-orang menanam, mengelola dan menuai tumbuhan

dan hewan, sebagai bagian dari suatu ekonomi persembahan. Praktek dari persembahan bukanlah

sebagaian kecil dari hidup bangsa. Itu adalah keseluruhan kehidupan. Allah menegakkan bahwa dua

anak domba harus dipersembahkan setiap hari; satu di pagi hari dan satu di siang hari.1 Ini harus

menjadi suatu ketetapan selamanya di sepanjang generasi-generasi mereka. Imam-imam

mempersembahkan ini sebagai korban bakaran di pintu tempat kudus, mewakili umat. Disinilah Allah

berjanji untuk bertemu dengan mereka dan berbicara dengan mereka.2

1 Kel 29:38-39

2 Kel 29:42

Persembahan buah sulung

141

Korban bakaran (Ibrani - yang naik) berdasarkan pada pemahaman akan Anak Domba sebagai

rangkuman dari semua persembahan. Ini adalah persembahan yang terus-menerus dan fondasi bagi

semua aspek lain dari persembahan: 1. seluruh korban bakaran (segalanya habis dan naik), 2. korban

sajian (membawa buah sulung sebagai suatu ingat-ingatan), 3. korban curahan (dicurahkan) 4. korban

penghapus dosa (untuk pengampunan dan pembersihan) 5. korban penebus salah (untuk pemulihan) 6.

korban keselamatan (ucapan syukur dari tuaian) 7. Persembahan khusus (menanggung beban

administrasi) dan 8. korban unjukan (dipersembahkan untuk komitmen). Imam-imam juga ditahbiskan

dengan persembahan pentahbisan.3

Karena ini adalah suatu pembelajaran yang luas, tujuan kita di sini hanya mengingatkan bahwa

persembahan adalah pusat bagi Kitab Suci dan kepada semua hubungan dengan Allah. Kristus

menggenapi semua bayangan persembahan-persembahan dalam satu persembahan-Nya. Panggilan kita

adalah untuk berpartisipasi dalam persembahan-Nya (salib) supaya kita menghasilkan buah sulung

dalam hubungan dengan panggilan kita sebagai anak. Sebagai janji, atau jaminan tuaian kita, kita telah

diberikan ‘karunia sulung Roh’. Sementara kita menabur kehidupan kita di tanah yang baik, kita akan

menghasilkan buah kebenaran penuh dalam hidup kita.4

Korban bakaran – pintu bagi semua persembahan

Kita dapat mulai melihat bagaimana Perjanjian Baru menggambarkan bahasa persembahan untuk

menjelaskan hidup kita dalam Kristus.

Dalam ekonomi sebelumnya, korban bakaran adalah yang terpenting karena itu menandakan apa yang

terbakar seluruhnya, sehingga naik kepada Allah sebagai aroma yang menyenangkan. Tidak ada

penyembah atau imam menerima bagian apapun dari persembahan ini. Ini adalah fondasi dari semua

persembahan. Allah membenci ‘perampasan dan kecurangan (perampasan dalam korban bakaran –

terjemahan Inggris)’ (menahan), dan korban-korban bercela apapun adalah suatu kekejian (domba

lumpuh).5

Dalam Perjanjian Baru, dikatakan kepada kita bahwa kemurahan Allah tersedia supaya penyembah-

penyembah dapat mempersembahkan ‘tubuh’ mereka sebagai suatu ‘korban yang hidup’, ‘kudus dan

berkenan’.6 Ayat-ayat ini adalah referensi jelas kepada korban bakaran oleh Paulus, yang harus

keseluruhan dan tanpa syarat, sebagai fondasi di atas mana Allah akan menerima umat-Nya. Korban

3 Imamat pasal 1 sampai 5

4 Rom 8:23. Ef 1:14. 2 Kor 9:10

5 Yes 61:8. Mal 1:14. Yes 1:13

6 Rom 12:1-2

Persembahan buah sulung

142

bakaran adalah fondasi mutlak dari kehidupan sehari-hari (mengingat kembali anak domba sehari-hari,

pagi dan petang) dan menandakan komitmen lengkap kita untuk mengambil bagian dalam

persembahan Kristus. Respon pertama-tama kita adalah menerima kemurahan-Nya dan

mengembalikan kepada Tuhan apa yang Dia telah berikan kepada kita. Milik kita bukanlah

persembahan-persembahan yang terpisah, seolah-olah kita dapat menambahkan apapun kepada Allah,

atau seolah-olah kita memasuki ke dalam hubungan dagang dengan Allah. Dasar dari semua perjanjian

adalah sederhana bahwa kita adalah memberikan diri kita seutuhnya kepada Dia dalam respon kepada

yang Dia berikan kepada kita. Kita tidak dapat mempersembahkan lebih, dan tidak boleh

mempersembahkan kurang.

Suatu Kehidupan persembahan – korban sajian dan korban curahan

Kita tidak dapat membawa buah sulung kepada Allah, atau lanjut kepada korban keselamatan (yang

termasuk korban unjukan dan persembahan khusus) sebelum kita ditegakkan dalam korban bakaran.

Sesungguhnya, pekerjaan (korban sajian) kita dan kehidupan (korban curahan) kita ditambahkan

kepada korban bakaran, mendemonstrasikan partisipasi penuh kita dalam persembahan Kristus.

Sementara kita makan daging-Nya (korban sajian) dan minum darah-Nya (korban curahan), kita

disatukan kepada persembahan-Nya. ini menjelaskan mengapa korban sajian dan korban curahan

ditambahkan kepada korban sehari-hari.7

Dalam susunan paling sederhana, korban sajian termasuk membawa buah sulung dari tuaian. Aplikasi

harian kepada kita adalah bahwa kita menyerahkan ekspresi pertama dan terpilih dari pekerjaan kita

kepada Tuhan. Korban sajian kita adalah ‘ingat-ingatan’ karena nama-nama kita diingat di saat kita

mempersembahkan diri kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan untuk kita.8 Ada

banyak aplikasi-aplikasi dari prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

KEHIDUPAN PERSEMBAHAN Anak Domba untuk korban bakaran adalah rangkuman dari semua persembahan

Bakaran – terus-menerus, seluruhnya Bersatu dengan persembahan Kristus, persekutuan dan penyembahan dari perjanjian

Sajian (biji-bijian) – buah sulung, ingat-ingatan Yang pertama dan yang terbaik, melakukan pekerjaan yang dipersiapkan dan mewarisi keputraan

Curahan (minuman) – menyatakan yang lain Dicurahkan atas keimamatan dan korban dari yang lain

Penghapus dosa – penebusan oleh darah Tujuh pemercikan untuk pengampunan dan pembersihan

Penebus salah – pemulihan Persembahan untuk restitusi (penggantian) dan pemulihan

7 Kel 29:41

8 Im 2:2

Persembahan buah sulung

143

Keselamatan (damai) – pertambahan dari tuaian Menghasilkan pertambahan dengan korban sukarela, korban syukur dan nazar

Khusus – membawa beban Persembahan menopang pekerjaan spesifik, personalia dan infrastruktur

Unjukan – menunjukkan Mau berkomitmen untuk berpartisipasi dalam persekutuan persembahan

Korban curahan (dari anggur, dalam Perjanjian Lama) mendemonstrasikan bahwa kita mencurahkan

kehidupan kita untuk bersatu dengan persembahan Kristus yang harum. Kita membaca mengenai

korban curahan Yakub, dari korban curahan Israel, dan mengenai Paulus dicurahkan sebagai korban

curahan.9 Ayat-ayat referensi ini mendemonstrasikan bahwa korban curahan berdiri dalam haknya

sendiri sebagai persembahan yang tersendiri. Kita membuat korban curahan ketika kita menghormati

hidup ciptaan baru yang telah bermultiplikasi terhadap kita, dengan mencurahkan kehidupan kita

untuk memberkati dan menyatakan yang lain. Kita mempersembahkan hidup ini pertama-tama kepada

Tuhan dan kemudian dicurahkan atas iman dari yang lain di saat kita bersatu dengan mereka dalam

persembahan Kristus.10

Dua persembahan berikutnya adalah korban penghapus dosa dan korban penebus salah. Keduanya ini

dikerjakan dalam cara kita menemukan pengampunan, pembersihan dan kemudian pemulihan dalam

konteks persekutuan.11 Korban keselamatan adalah korban syukur, dibawa pada masa penuaian. Kita

berpartisipasi dalam korban keselamatan ketika kita mengambil inisiatif dalam memberikan yang

menghasilkan pertumbuhan dalam kerajaan Allah – mempersembahkan waktu, keahlian, dukungan,

atau memberikan material. Yesus dan rasul-rasul Perjanjian Baru menerapkan korban

keselamatan/damai kapanpun mereka berbicara mengenai Allah damai sejahtera, mengadakan damai

sejahtera, atau mengenai membawa pujian dan ucapan syukur.12

persembahan khusus dan korban unjukan adalah bagian dari korban keselamatan/damai, tapi

diidentifikasi terpisah dalam kehidupan persembahan Israel. Maleakhi berbicara mengenai menipu

(merampok – terjemahan Inggris) Allah dalam perpuluhan dan persembahan khusus.13 Kita

berpartisipasi dalam persembahan khusus ketika kita menerima beban pekerjaan Tuhan, dalam aspek

tertentu yang membutuhkan keahlian dan kasih karunia yang dapat diandalkan, sebagai suatu ekspresi

dalam keputraan kita yang telah ditentukan.

9 Kej 35:14-15. Yeh 45:17. Yoel 2:14. Fil 2:17

10 2 Kor 8:5. Fil 2:17

11 1 Yoh 1:7

12 Yak 3:18. Ef 2:15. 1 Tes 5:23. Ibr 12:14. Ibr 13:15,20

13 Mal 3:8

Persembahan buah sulung

144

Aplikasi dari persembahan-persembahan

Jemaat buah sulung adalah di mana orang-orang percaya menghidupi kehidupan persembahan, dalam

segala aspek. Segalanya ditetapkan oleh persembahan, dimulai dengan sehari-hari, korban bakaran

(yang naik) yang terus-menerus. Persembahan ini adalah dari anak domba, pagi dan petang, untuk

melambangkan kehidupan di mana tidak ada aktivitas yang bukan bagian dari satu persembahan

Kristus.

Perjanjian Allah mewakili persembahan tanpa syarat-Nya kepada kita. Kita diterima, diingat dan diberkati,

dan mewarisi buah penuh dari perjanjian-Nya, di saat kita berpartisipasi dalam persembahan. Persembahan

bukanlah kewajiban tambahan yang ditambahkan di ujung pemahaman Kristen kita. Persembahan

haruslah menjadi keseluruhan pemahaman Kristen kita. Inilah bagaimana kita menjadi buah sulung.

Kita bertumbuh untuk menjadi mereka yang menyerahkan hidup mereka dalam sikap dan cara dari

Kristus sendiri.

Allah bertemu dengan kita dan menerima persembahan (korban bakaran) kita, ketika itu suatu

partisipasi sepenuh hati dalam keharuman persembahan Kristus. Allah mengingat kita dalam korban

sajian (buah sulung) kita, ketika kita mempersembahkan yang pertama, terbaik dari kita untuk

memenuhi pekerjaan-pekerjaan keputraan yang telah dipersiapkan untuk kita.14 Kita tidak

menambahkan tindakan-tindakan yang termotivasi sendiri yang lahir dari kebenaran kita sendiri,

dimotivasi oleh nurani yang berpusat pada diri sendiri. Dia melipatgandakan hidup kepada kita dalam

korban curahan, di saat kita mencurahkan kehidupan kita kepada Dia dan atas ibadah dari yang lain.15

Korban penghapus dosa dan korban penebus salah-Nya efektif terhadap kita di saat kita berjalan dalam

terang persekutuan.16 Tidak ada tambahan yang dapat dilakukan untuk memenuhi tuntutan Allah

dengan persembahan penebusan dosa sendiri dan membayar ganti rugi dari kebenaran sendiri. Allah

bersuka dalam korban keselamatan kita ketika korban unjukan kita adalah dari hati, dan persembahan

khusus kita adalah suatu komitmen kepada beban administrasi-Nya.

Satu persembahan – sekali untuk selamanya

Kebenaran tertentu tentang persembahan adalah ini. Dengan melakukan keseluruhan kehendak Allah

dalam tubuh yang dipersiapkan bagi Dia, Kristus telah membuat satu keseluruhan persembahan yang

memasukkan semua persembahan.17 Tidak ada yang harus ditambahkan. Ketika kita

14 Ef 2:10

15 Fil 2:17

16 1 Yoh 1:7

17 Ibr 10:5-7

Persembahan buah sulung

145

mempersembahkan diri kita, pekerjaan-pekerjaan tangan kita, dalam ujian iman, dan dalam buah dari

tuaian kita, kita hanya berpartisipasi dalam persembahan-Nya. Berbagai korban dan persembahan, di

dalamnya sendiri, bukanlah apa yang Allah inginkan. Dia hanya mengumpulkan orang-orang kudus itu

untuk akan melakukan (secara harfiah, potong) suatu perjanjian dengan Dia melalui korban.18

Ini menjelaskan mengapa bukan persembahan itu sendiri yang Allah tertarik. Dia telah memanggil kita ke

dalam persekutuan satu persembahan – salib.

Partisipasi dalam penderitaan, sebagai contoh, bukanlah suatu persembahan yang terpisah. Itu adalah

bagian dari penderitaan Kristus dibagikan dengan kita. Pemberian material kita tidak menambahkan

apapun kepada persembahan Allah dalam Kristus. Itu hanya pekerjaan kita yang telah ditentukan. Buah

yang kita hasilkan semua milik-Nya, dan dikembalikan kepada-Nya. Penuh kasih, kewajiban yang

bertanggung jawab, dan kesabaran yang saleh tidak menebus dosa kita. Kristus telah membuat satu

korban untuk semua dosa. Tetapi, pekerjaan kita, ujian, dukacita dan disiplin semua adalah bagian dari

partisipasi kita dalam salib-Nya. Tidak ada kerja keras, nilai, kesaksian atau kapasitas yang belum

diekspresikan dalam salib. Inilah arti mendengar firman dari salib, memikul salib, dan tidak ingin

mengetahui apapun kecuali Yesus Kristus dan penyaliban-Nya.19 Inilah bagaimana kita menunjukkan

diri kita menjadi orang-orang percaya buah sulung.

Jemaat buah sulung adalah mereka yang di mana orang-orang percaya memahami apa arti berbagi dalam

penderitaan Kristus ‘untuk tubuh-Nya’.20 Penderitaan dapat dipahami dalam tiga aspek.

Yang pertama, penderitaan adalah semua bagian dari kutuk yang Kristus ambil atas diri-Nya di atas

kayu salib. Ini adalah kutuk di mana Dia menundukkan ciptaan, dalam pengharapan. Penderitaan ini

tidak mempunyai keuntungan sampai kita merangkulnya dalam Kristus, sebagai penghakiman Allah

yang adil.21 Supaya kita jangan dihakimi dengan dunia, kita berbalik kepada Kristus dan mencari

penebusan oleh darah-Nya, dan janji akan Roh melalui iman.22 Ini sesuai dengan kuncup, di mana kita

bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.

Kedua, kita mengenali bahwa Kristus telah menerima semua penderitaan, dan membuatnya menjadi

milik-Nya. Dia mau menanggung semua dukacita dan kelemahan kita. Di saat Dia menerima bilur-bilur

dari Bapa, Juruselamat kita mengubah penderitaan menjadi ganjaran, untuk keselamatan kita. oleh

18 Maz 50:5

19 1 Ko 1:18. Mar 10:21. 1 Kor 2:2

20 Kol 1:24

21 2 Tesalonika pasal 1

22 Gal 3:13-14. Ef 1:7

Persembahan buah sulung

146

bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.23 Kristus membuat penderitaan-Nya suatu dasar yang sama; titik

penyeberangan bagi kita, dari kematian kita kepada hidup ketaatan-Nya. Sementara kita merangkul

disiplin, kita belajar ketaatan-Nya. Sementara kita berdukacita karena ujian-ujian ini, Dia dapat

memberikan pertolongan segera pada siapapun yang dicobai.24 Aspek ini sesuai dengan kuntum, di mana

kita dikuatkan untuk menanggung dan menghasilkan buah melalui ujian.

Dalam aspek ketiga, penderitaan sekarang adalah seluruhnya ‘untuk disiplin’ sebagai anak.25 Ini adalah

penting untuk keputraan kita, dan ini bersama-sama dengan pekerjaan keputraan kita. Alasan untuk

penderitaan sekarang adalah untuk tubuh-Nya, sementara kita ‘memenuhi’ apa yang kurang dari bagian

penderitaan yang disyaratkan untuk salib dinyatakan, di sini dan sekarang.26 Ini sesuai dengan bunga,

di mana kita merangkul penderitaan yang adalah penting untuk pekerjaan keputraan kita. Seperti

ajakan Paulus, kita jangan lagi malu untuk mengambil bagian dalam kesaksian (dari kaki dian). Kita

mau berbagi dalam teman-sependeritaan dengan yang lain yang menderita, dan melakukannya ‘oleh

kekuatan Allah menurut tujuh kali lipat kuasa Allah yang tinggal atas kita’.27 Jemaat buah sulung adalah

satu dimana orang-orang percaya hidup dalam persekutuan penderitaan Kristus.

23 Yesaya pasal 53. 1 Petrus pasal 1 sampai 5

24 Ibr 2:18

25 Ibrani pasal 12

26 Kol 1:24

27 2 Tim 1:8

BERTUMBUH KEPADA BUAH SULUNG

Mempelajari ketaatan Kristus 3 aspek penderitaan

Penderitaan - ditundukkan kepada kutuk kesia-siaan dalam

pengharapan – ditebus melalui iman

Penderitaan

Penderitaan - disiplin dalam jalan pekerjaan

keputraan kita

- dukacita karena ujian,

menemukan pertolongan

PELAJARAN 12

Buah sulung dan hari-hari raya Israel

Tema buah sulung berkembang lebih lanjut ketika kita memeriksa hari-hari raya tahunan Israel. Buah

sulung termasuk dalam hari raya pertama, Paskah, dan dalam hari raya kedua, disebut ‘hari raya buah

sulung’ (disebut Pentakosta dalam Perjanjian Baru).1

Hari raya Paskah memperlihatkan anak domba disembelih, kemudian tujuh hari makan roti tidak

beragi. Pada hari berikutnya, berkas buah sulung diunjukkan/dilambaikan di hadapan Tuhan. Kristus

menggenapi ketiga aspek ini. Dia menjadi Paskah kita ketika Dia mencurahkan darah-Nya. Dia

memberikan kita roti tidak beragi dari hidup-Nya. Dia diunjukkan/dilambaikan sebagai berkas buah

sulung pada kebangkitan-Nya. Paskah adalah perayaan persembahan Kristus, dan apa yang Dia telah

buat tersedia bagi kita oleh kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya. Dalam Hari Raya ini, buah

sulung berfokus atas Kristus, dan bukan pada buah yang kita hasilkan.

Hari raya kedua, hari raya buah sulung, dilakukan setelah tujuh minggu (empat puluh sembilan hari,

tujuh kali tujuh) pada hari kelima puluh (karenanya nama ‘Pentakosta’ diaplikasikan dalam Perjanjian

Baru). Dalam hari raya ini fokusnya adalah membawa buah sulung dari rumah-rumah, dalam bentuk dua

roti yang dipanggang dengan ragi. Ada banyak detail-detail dalam simbol yang memiliki aplikasi

Perjanjian Baru. Dalam hubungan dengan kaki dian, kebenaran prinsip adalah ini. Aplikasi dari hari raya

kedua ada dalam panggilan kita untuk menghasilkan buah sulung. Adalah penting bahwa korban sajian

1 Kel 23:14-16. Ul 16:16

PASKAH KE PENTAKOSTA

Bertumbuh kepada buah sulung

Pentakosta – Buah sulung korban sajian yang baru dengan ragi iman dua roti unjukan dari tempat kediaman kita

Memelihara hari raya – membersihkan ragi lama mengambil bagian roti tidak beragi dari hidup kekal

Paskah – Kristus, Buah Sulung Berpartisipasi dalam persembahan-Nya

Buah Sulung dan hari-hari raya Israel

148

yang baru untuk hari raya buah sulung ini dibawa dari tempat kediaman. Dengan kata lain, ini adalah

rumah-rumah, keluarga-keluarga, yang seluruh arah untuk kehidupan datang sebagai buah sulung.

Maka secara menyeluruh, tema buah sulung ini, di dalam hari-hari raya, dapat dihubungkan dengan

kuncup, kuntum dan bunga dari rangkaian badam.

Aspek dari kuncup sesuai dengan hari raya Paskah, di mana kita memulai perjalanan kita dalam

perjamuan dengan Kristus, Anak Domba Paskah.

Kuntum mengilustrasikan cara kita maju kepada ‘Karena itu marilah kita berpesta (memelihara hari

raya – terjemahan Inggris), bukan dengan ragi yang lama, … tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu

kemurnian dan kebenaran’.2 Kita membersihkan ragi lama supaya kita dapat mengambil bagian hanya

dari roti tidak beragi dari hidup kekal. Kita memelihara hari raya pertama ini, dan terus membersihkan

ragi lama, dalam pengharapan akan menjadi ‘adonan yang baru’.3 ‘Adonan yang baru’ ini adalah

Perjanjian Baru yang jelas menunjuk kepada ‘korban sajian yang baru’ yang dibawa pada hari raya

kedua, hari raya buah sulung.

Bunga adalah aspek di mana kita merayakan hari raya buah sulung. Setelah menghilangkan ragi lama

keluar dari rumah-rumah kita, sekarang kita dapat membawa suatu korban yang baru dari rumah-rumah

kita. Simbol dari dua roti mempunyai sejumlah aplikasi. Dalam istilah-istilah Perjanjian Baru, itu

menandakan Yahudi dan bukan Yahudi, dikuduskan dan diunjukkan di hadapan Allah sebagai ‘adonan

yang baru’, yaitu, tubuh Kristus.4 Pesan/berita dari hari raya adalah bahwa persembahan Kristus pada

Paskah memungkinkan kita untuk membuat persembahan di Pentakosta. Tentu saja, Pentakosta

melibatkan pembersihan sepenuhnya oleh api Roh Kudus. Ini diilustrasikan dalam simbol dari dua roti

yang dipanggang dengan ragi (api). Ragi dalam hari raya ini adalah ragi iman oleh mana kita datang

mempersembahkan korban-korban rohani. Ragi dalam hari raya pertama adalah ragi korupsi.

Pesan/beritanya jelas. Ragi lama ini harus dikeluarkan dari rumah-rumah kita, supaya kita dapat datang

di sepanjang jalan dari rumah-rumah kita untuk menjadi imamat rajani.5 Kemudian kita adalah benar-

benar ‘pentakosta’, memancarkan buah dari Roh seperti lidah api.

2 1 Kor 5:8

3 1 Kor 5:7

4 Rom 3:29. Ef 3:6

5 1 Kor 5:7. 1 Pte 2:9

PELAJARAN 13

Rumah-rumah buah sulung

Ketika Yesus berbicara mengenai rumah-rumah yang layak, Dia menunjuk kepada mereka yang mau

menerima utusan-utusan damai sejahtera.1 Inilah di mana kita memulai. Kita harus menunjukkan diri

kita layak akan panggilan tinggi ini.2 Secara khusus, respon kita kepada pelayanan utusan Kristus

adalah menjadi ‘layak’ bagi Dia. Rumah-rumah dari Simon dan Zakheus, dan Maria, Marta dan Lazarus,

adalah rumah-rumah yang layak, di mana murid-murid menemukan anak-anak damai. Memiliki rumah-

rumah yang layak yang menerima utusan-utusan pelita sesuai dengan kuncup dalam rangkaian badam.

Dalam aspek kuntum, dua hal terjadi satu kali. Kita memelihara hari raya (hari raya pertama) dengan

membersihkan ragi, dan kita harus bersiap merayakan hari raya berikut dengan ragi, ragi iman.

Dalam aspek bunga, kita bertumbuh sepanjang jalan untuk menjadi rumah-rumah buah sulung. Dalam

Perjanjian Baru, contoh yang diberikan dari rumah Stefanus, yang ‘mengabdikan diri [menyerahkan diri]

kepada pelayanan orang-orang kudus’.3 Tantangan dari laporan sederhana ini adalah jelas. Rumah ini

adalah adonan baru, dipenuhi dengan ragi iman, membawa berkas dari yang lain sebagai tuaian.

Menyerahkan hidup adalah menghasilkan buah dalam jumlah orang-orang kudus yang dilayani oleh

rumah buah sulung ini.

1 Mat 10:11,13

2 Ef 4:1

3 1 Kor 16:15

RUMAH-RUMAH BUAH SULUNG

Rumah buah sulung setia melayani kesatuan – di depan umum dan dari rumah ke rumah

Memelihara hari raya membersihkan ragi lama mempersiapkan dengan ragi iman

Rumah-rumah yang layak menerima utusan-utusan Kristus anak-anak damai

Rumah-rumah buah sulung

150

Ketika rumah-rumah buah sulung membentuk jemaat buah sulung, tidak ada jurang antara kehidupan

Kristen dari rumah ke rumah, dan kehidupan di muka umum dari imamat rajani. Sangat penting bahwa

Paulus mengajar di depan umum dan dari rumah ke rumah.4

Di muka umum – dari rumah ke rumah

Setelah hari raya Pentakosta, orang-orang Kristen meneruskan di muka umum dalam bait suci, dan dalam

memecahkan roti dari rumah ke rumah.5 Kita juga membaca Paulus mengajarakan di muka umum dan

dari rumah ke rumah. Berlawanan dengan latar belakang hari-hari raya, ini memiliki arti khusus. Bagi

jemaat-jemaat orang-orang percaya yang memelihara hari raya, ada suatu perbedaan, tapi bukan

pemisahan, antara persekutuan mereka dalam Kristus di muka umum dan kehidupan mereka dari

rumah ke rumah.

Ini adalah rumah-rumah yang bebas dari ragi lama, tapi membawa roti unjukan dengan ragi ke bait Allah

yang sesungguhnya. Ini adalah rumah-rumah buah sulung. Dengan saudara-saudara seperti Priskila dan

Akwila, Nimfa dan Filemon, Paulus dapat berbicara dengan baik mengenai ‘jemaat (gereja – terjemahan

Inggris) di rumah mereka’.6 Seperti rumah Stefanus, ini adalah rumah-rumah yang mengabdikan diri

kepada pelayanan orang-orang kudus.7 Tidak ada risiko bahwa mereka akan memaksakan suatu budaya

dari ragi lama kepada orang-orang percaya. Oleh karena itu, gereja dapat berada dalam rumah mereka,

tanpa menjadi gereja-rumah.

Rumah-rumah dengan budaya buah sulung sangat penting bagi perkembangan jemaat-jemaat buah

sulung. Tentu saja, jemaat-jemaat ini dibuat dari keluarga-keluarga dan rumah-rumah. Tetapi,

persembahan-persembahan mereka di bawa ke bait suci dan tidak dipersembahkan dalam rumah-

rumah mereka. Israel diperingatkan bahwa mereka yang tidak membawa persembahan-persembahan

mereka ‘ke pintu Kemah Pertemuan … di depan Kemah Suci TUHAN’ akan menjadi hutang darah.8

Dalam aplikasi, ini adalah peringatan terhadap mempersembahkan maksud-maksud baik yang bukan

bagian dari ketaatan Kristus, dan yang bukan bagian kita dalam satu persembahan-Nya. Ini adalah

pengingat bahwa budaya-budaya keluarga, tradisi-tradisi etnis, kebiasaan-kebiasaan kesukuan, dan

setiap jenis berhala-berhala masyarakat, semua adalah bagian dari ragi yang harus dihapuskan dari

rumah-rumah kita. Kita harus berjaga/berawas-awas supaya gereja-gereja tidak dipengaruhi oleh

4 Kis 20:20

5 Kis 2:46

6 Kis 18:2. Rom 16:5. Kol 4:15. Filem 1:2

7 1 Kor 16:15

8 Im 17:3-4

Rumah-rumah buah sulung

151

keluarga-keluarga yang dominan, tradisi-tradisi kependetaan-orang awam, dan pengaruh-pengaruh

lokal.

Keluarga-keluarga buah sulung adalah mereka yang di mana suami dan istri merangkul pelita-utusan

dan budaya ketaatan. Mereka harus melakukan demikian sebagai saudara dan saudari, untuk menjadi

saudara-saudara Kristus yang melakukan kehendak-Nya. ‘Sebab siapapun yang melakukan kehendak

Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.’9

Pengudusan kepada nama dan pekerjaan adalah suatu komitmen individu. Seorang laki-laki yang adalah

saudara yang murni akan mengerti bahwa dia adalah paraclete (yaitu penolong) kepada Kristus, dalam

cara di mana Adam dipanggil untuk menjadi. Seorang perempuan yang adalah saudari akan mengerti

bagaimana menjadi paraclete kepada laki-laki. Pengudusan jenis ini membalikkan dosa kejatuhan. Laki-

laki tidak ‘memerintah’ dan mendominasi istrinya. Tetapi, dia menaati Kepala-nya dan tidak

memperhatikan suara lain apapun yang dari tipu daya. Perempuan tidak menginginkan,

mencakupi/meliputi atau mengambil otoritas atas suaminya, tapi menyebut dia ‘tuan’ dalam takut yang

ilahi dan penundukan.

Order keluarga menjadi sepenuhnya diselaraskan kepada kehendak Kristus ketika seorang suami dan

istri dikuduskan sebagai saudara dan saudari. Keduanya dikuduskan kepada nama mereka sendiri, dan

akan melipatgandakan kasih karunia melalui budaya persembahan.

Ketika kita sepenuhnya terfokus pada persembahan, tanggung jawab rumah kita tidak pernah

berlawanan dengan pelayanan kita kepada tubuh Kristus. Seperti rumah Daud, rumah-rumah kita aman

dan diatur kepada persembahan. Hati kita ditetapkan pada perjanjian kekal. Ini adalah arti yang tersirat

dalam pernyataan mengenai Stefanus: bahwa dia mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang

kudus.

Rumah-rumah buah sulung menciptakan budaya di mana kehidupan dari rumah ke rumah diatur

kepada perjamuan tubuh Kristus. Hanya ada satu budaya ketaatan, sebagaimana hanya ada satu

persembahan Kristus.

Yesus mengutus dua belas dan tujuh puluh untuk menemukan dan memelihara rumah-rumah yang

layak. Kita tahu bahwa banyak dari mereka akan menerima Roh Kudus sebagai hasil dari Hari

Pentakosta (hari raya buah sulung). Mereka menjadi rumah-rumah buah ulung di seluruh wilayah itu.

Pada gilirannya, rumah-rumah buah sulung ini akan menjadi jemaat-jemaat buah sulung, digambarkan

oleh bunga-bunga badam. Dengan cara ini, gereja-gereja kaki dian mulai bertumbuh dimanapun injil

diproklamirkan.

9 Mat 12:50

PELAJARAN 14

Mandat jemaat buah sulung

Dengan pembelajaran buah sulung ini sebagai latar belakang, kita dapat menggambarkan operasional

praktis dari suatu jemaat buah sulung. Sekali lagi, tujuan keseluruhan dari sebuah bunga adalah untuk

disatukan kepada sebuah pelita, supaya terang dari tujuh Roh Allah diarahkan oleh bunga itu.

Ini menetapkan validitas kita sebagai jemaat-jemaat lokal, minggu demi minggu – di muka umum dan

dari rumah ke rumah. Kita harus fokus kepada terang. Gereja bukanlah untuk menjadi masyarakat

agamawi yang melayani dirinya sendiri. Ini menyoroti perlunya hubungan kepada utusan-utusan pelita.

Sementara hubungan antara bunga dan pelita dipelihara, jemaat lokal tetap dapat bertahan dan

memancarkan terang. Dengan singkat, kami akan mendaftarkan tujuh aspek praktis dari terang yang

seharusnya menjadi nyata dalam jemaat lokal.

Pertama-tama, mati kita berbicara secara praktis tentang hubungan antara bunga dan pelita. Kelopak-

kelopak bunga adalah penting untuk memancarkan terang. Tanpa sebuah pelita, bunga tidak ada

tujuan. Tanpa sebuah bunga, terang tidak mempunyai fokus.

Memfokuskan terang

Bunga menggambarkan suatu jemaat lokal. Jemaat ini dibentuk dari anak-anak Allah yang menjadi

rumah-rumah yang layak, buah sulung. Bunga bertindak sebagai pemantul bagi nyala api. Pelita

menggambarkan pelayanan Kristus sementara Dia berjalan dengan tujuh bintang dalam tangan-Nya.

Praktisnya, ini berarti bahwa karunia-karunia dari kasih karunia Kristus membawa sebuah pelita

kepada cabang-cabang. Setiap jemaat menerima kasih karunia karena karunia-karunia Kristus yang

MEMFOKUSKAN TERANG Bunga:

• anak-anak Allah

• rumah-rumah yang layak/buah sulung

• jemaat lokal hidup bersama dalam kasih yang semula

bunga berfungsi sebagai pemantul untuk nyala api ‘sehingga diterangi yang di depannya’. Kel 25:37

Mandat jemaat buah sulung

153

memampukan oleh tujuh Roh Allah.1 Aktivitas utama dari mereka yang dengan karunia-karunia ada

dalam menyatakan firman Kristus. Firman-Nya adalah roh dan hidup. Pelayanan dari tujuh Roh Allah

adalah dengan cara firman kebenaran masa kini.

Orang-orang percaya buah sulung membentuk bunga. Mereka menambahkan partisipasi, hubungan,

keramah-tamahan, ketaatan, aplikasi, kesaksian, pelayanan dan pekerjaan yang membuat terang

menjadi terpancar. Terang yang dihasilkan adalah suatu manifestasi dari banyak sisi hikmat Allah.

Paling kurang ada tujuh aspek khusus dari terang yang ditunjukkan oleh persekutuan buah sulung.

Dalam tiap-tiap aspek, memerlukan pelayanan minyak. Dalam tiap-tiap aspek, orang-orang percaya

yang membentuk bunga adalah terlibat secara terpadu.

Sebagai contoh, perhatikan terang dari penginjilan. Dalam hal pelita, utusan kasih karunia dibutuhkan

untuk memperlengkapi orang-orang kudus untuk ‘pekerjaan pelayanan’.2 Dalam hal bunga, pelayanan

penginjilan membutuhkan kerja sama penuh dari seluruh jemaat. Minyak dari Roh Allah ada atas Kristus,

menyatakan kemerdekaan, dan menyembuhkan hati yang hancur, memberitakan kabar baik dan

membuka pintu-pintu bagi yang tertawan.3 Ketika minyak ini dicurahkan di dalam persekutuan lokal,

orang-orang percaya akan diperlengkapi untuk menyatakan terang keselamatan. Peran dari ‘bunga’

akan menjadi dengan bersukacita menerima minyak dan mau menaati panggilan.

Pelita: Pelita adalah suatu wadah pelayanan dibawakan oleh bintang. Penilik-penilik adalah bagian dari

pemasok minyak (pipa-pipa) kepada pelita. Ini akan menjadi jelas dalam hikmat, pengertian, nasihat

1 Ef 4:1-13

2 Ef 4:11-12

3 Yes 61:1

TUJUH KALI LIPAT BUAH DARI TERANG 1. terang dari kasih yang semula 2. terang dari penyembahan di hadapan takhta 3. terang dari jalan keputraan 4. terang dari hidup di muka umum dan rumah ke rumah 5. terang dari penginjilan dalam komunitas 6. terang dari saksi/penghakiman di Babel 7. terang dalam sekolah pelatihan kaki dian

Bunga – persekutuan dari buah sulung mendemonstrasikan buah dari terang

Mandat jemaat buah sulung

154

dan keperkasaan di dalam mana mereka berfungsi. Seperti Stefanus, mereka akan menjadi penuh

dengan iman dan Roh Kudus.4

Bunga: Bunga mewakili jemaat yang terlatih dan anggota-anggota yang berkomitmen yang menambah

pelayanan, ekspresi-ekspresi, kesaksian dan keramah-tamahan yang diperlukan dalam pekerjaan.

Tujuh kali lipat buah dari terang

Kita sekarang dapat mengaplikasikan pola integrasi/perpaduan antara bunga dan pelita ini kepada

semua tujuh area terang.

1. Terang dari kasih yang semula

Terang utama dari jemaat buah sulung adalah terang dari persekutuan Kristus. Pesan/berita pertama

dari utusan-utusan pelita adalah persekutuan Bapa dan Anak-Nya. Di saat kita menerima persekutuan

ini, kita dapat untuk hidup dalam kasih yang semula – kasih yang adalah milik dari Allah sendiri. Buah

dari persekutuan adalah terang dari kasih yang semula. Di saat pengurapan atas Kristus diterima,

mereka dilepaskan dari ragi-ragi penghakiman, perpecahan, kedagingan dan sikap memihak yang

terkorupsi.5

Murid-murid dikenal dari kasih mereka satu kepada yang lain, karena kasih berasal dari Allah. Kasih ini

bukan dalam kata-kata, tapi dalam perbuatan dan kebenaran.6 Bukti dari kasih yang semula adalah

kapasitas untuk menyerahkan hidup satu kepada yang lain.7 Orang-orang percaya tidak ‘mengasihi

nyawa mereka sampai ke dalam maut’.8 Mereka sepenuhnya menyerahkan diri untuk kepentingan

orang lain.9 Ini akan bercahaya, sangat praktis, sebagai sikap yang menentukan semua aspek ekspresi.

2. Terang dari penyembahan dalam Roh

Ketika suatu jemaat bertemu bersama, khususnya untuk perjamuan roti dan anggur, penyembahan

‘dalam Roh’ adalah pernyataan paling lengkap dari tujuan pertemuan itu. Penyembahan dalam Roh

diekspresikan dalam semua ragam aktivitas: menyanyi, berbicara, memberi kesaksian, berdoa. Namun,

hal itu juga melebihi semua aktivitas-aktivitas. Mereka yang ‘menyembah’ bertemu satu dengan yang

4 Kis 6:5

5 1 Kor 3:3. 1 Kor 6:1-8. 1 Kor 11:18. Yak 3:17

6 1 Yoh 3:18

7 1 Yoh 3:16

8 Wah 12:11

9 Fil 2:1-4

Mandat jemaat buah sulung

155

lain dalam suatu sistem ‘layak/menghargai’ yang sepenuhnya baru. Dasar dari hal ini adalah firman

kebenaran masa kini yang keluar dari mulut Allah dan menetapkan siapa kita.

Tindakan penyembahan pertama kita adalah menghargai firman. Firman menyatakan siapa Allah bagi

kita, siapa kita bagi Allah, dan siapa kita satu kepada yang lain. Karena kita telah menerima ‘Roh-Nya

sendiri’, kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh dan kita dapat bertemu dalam Roh.10 Ini bukan

dalam cara mistis apapun. Pada kenyataannya, mistis menyangkal Kristus datang dalam daging kita.

Mistis mencari jenis kesatuan roh yang lain dan oleh karenanya merusak pertemuan yang

sesungguhnya.

Ketika kita bertemu dalam Roh, hal-hal yang dalam tentang Allah dinyatakan melalui Roh-Nya.11

Sebagai Bapa, Dia memberikan setiap kita sebuah nama. Sebagai Anak, Dia menjadi imam dari hidup

ciptaan baru kepada kita, oleh darah-Nya. Sebagai Roh Kudus, Dia menguduskan Roh Allah kepada

setiap kita, memberikan kita identitas dan kuasa untuk mengekspresikan identitas, melalui

memberikan. ‘Roh’ adalah kapasitas untuk mengekspresikan identitas melalui memberi. Identitas hanya

terlihat melalui memberikan, sebagaimana Allah hanya dikenal melalui pemberian-Nya.

Pemberian-Nya tanpa kecuali, menurut nama-Nya, telah dikenalkan kepada kita melalui firman-Nya.

oleh firman, Allah mengkomunikasikan ‘roh’ dan ‘hidup’ (peraturan Melkizedek). ‘Hidup’

dikomunikasikan dari Yahweh sebagai satu, dan ‘Roh’ dikomunikasikan dari Elohiym sebagai Tiga. Kita

telah menerima hidup yang satu dan sama ini, sebagai hidup ciptaan baru, dan kita dihembuskan dengan

roh karena tindakan dari tiga Pribadi.

Praktisnya, inilah yang dikomunikasikan dalam pertemuan-pertemuan kita, dalam semua yang kita

lakukan. Aktivitas-aktivitas umum kita akan termasuk menyanyikan mazmur, puji-pujian dan nyanyian

rohani dan koordinasi program umum kita. Dalam semua aspek, perkataan roh dan hidup sedang

dikomunikasikan, diurapi oleh tujuh Roh Allah.

Alasan untuk semua aktivitas-aktivitas ini adalah komunikasi firman. Perhatikan tiga penekanan. Firman

menciptakan kesempatan untuk penyembahan (pertama kita menghargai firman kebenaran) dan dengan

demikian untuk persekutuan dalam Roh. Kita bertemu untuk firman, untuk penyembahan dan untuk

persekutuan. Menyanyi, sebagai contoh, bukanlah ritual agamawi. Kita menyanyi untuk menyatakan

firman, untuk menerima firman, dan untuk ‘menghargai/memberi kelayakan’ kepada firman dengan

mengakui iman yang datang kepada kita oleh firman. Iman tidak dihasilkan dalam diri kita sendiri atau

10 Ef 2:18. 1 Kor 12:13

11 1 Kor 2:10-12

Mandat jemaat buah sulung

156

oleh ritual agamawi. Kitab Suci jelas mengatakan kepada kita bahwa ‘iman timbul dari pendengaran …

firman Kristus’.12

Dengan menyanyi, menasihati, mengkomunikasikan karunia-karunia rohani, dan meresponi,

persekutuan aktif dari Bapa, Anak dan Roh Kudus dimanifestasikan, di sini dan sekarang, di tengah-

tengah kita. Kita bertemu dengan Dia, dalam aktivitas perjanjian-Nya, melalui firman-Nya. Sementara

kita bertemu dengan firman-Nya dengan penyembahan, kita bersatu dengan persekutuan dari satu Roh. Kita

disatukan dengan Tuhan (lihat tujuh pipa, tujuh Roh Allah) dan adalah ‘satu roh dengan Dia’.13

Firman, baik dalam nyanyian, membagikan atau memberitakan, sedang memanggil ‘nama’ kita di saat

kita mendengarnya. Undangan dari firman adalah untuk kita untuk mencampur firman dengan iman.14

Kita harus bersatu dengan iman Anak yang menarik kita mendekat untuk memanggil kita ke dalam

persekutuan Anak.15 Firman mengundang kita untuk ‘menyembah’ – memperhitungkan kebenaran

kepada firman yang diproklamirkan kepada kita. Ini adalah penyembahan. Segala yang lain adalah

penyembahan yang salah. Paulus mengingatkan Korintus tentang mereka yang membangun lembu emas

dan ‘bangunlah mereka yang bersukaria’.16 Umat ini percaya Allah ada di tengah-tengah berhala ini.

Menggunakan peringatan ini, Paulus menginstruksikan penyembah-penyembah dalam segala masa

untuk berpartisipasi dalam persekutuan yang murni. Allah bukanlah misterius atau jauh. Kita tidak

harus naik atau turun dalam upaya membangkitkan perasaan rohani.17

3. Terang bersinar pada jalan keputraan

Ketika dua aspek pertama hadir – kasih yang semula dan penyembahan – mengikutinya terang dari

tujuh Roh Allah bersinar di jalan keputraan untuk semua orang percaya dalam jemaat. Elemen dari

kebenaran masa kini memastikan semua mendengarkan nama mereka, menerima daging dan darah

Kristus, dan dikuduskan kepada pekerjaan mereka. Dengan berbagai ekspresi, pikiran Kristus

diberitahukan – dalam nyanyian, nasihat, nubuatan, kesaksian, respon, pertobatan, doa dan komitmen –

supaya orang-orang percaya dengan jelas tahu bagaimana mereka harus berjalan dalam keputraan

mereka. Sehingga orang-orang percaya dapat meninggalkan pertemuan setelah memeriksa diri mereka

sendiri di meja Tuhan. Mereka telah menerima dari Kristus roti dari keputraan mereka, dan darah dari

12 Rom 10:17

13 1 Kor 6:17

14 Ibr 4:2

15 1 Kor 1:9

16 1 Kor 10:7

17 Rom 10:6-8

Mandat jemaat buah sulung

157

hidup keputraan. Pengajaran, pewahyuan, pengetahuan atau tantangan yang telah mereka terima

sekarang cukup untuk jalan keputraan mereka di hari-hari yang akan datang.

4. Terang dari hidup keputraan

Jika aspek sebelumnya memancarkan terang di jalan kehidupan, maka aspek berikut adalah terang dari

hidup itu sendiri, di saat itu dihidupi. Dari firman diberikan, pengetahuan didapatkan, ketaatan

dipahami dan kemampuan diterima, anak-anak Allah sekarang akan bergerak dalam hikmat,

pengertian, nasihat, keperkasaan dan takut akan Tuhan, dll. Kita akan hidup dan berjalan ‘dalam Roh’.18

Kehidupan setiap hari kita akan dihidupi dalam komitmen untuk mempersembahkan yang sama

dengan yang kita buat dalam pertemuan perjamuan. Pemahaman kita akan tubuh akan ditunjukkan

dalam kehidupan yang memberi diri kepada pelayanan orang-orang kudus, seperti yang dikatakan

mengenai Stefanus.19 Rumah-rumah kita akan menjadi tempat di mana persembahan Kristus

diekspresikan dalam keramah-tamahan, pelayanan, perhatian dan penyembahan. Dengan

membersihkan ragi lama dari korupsi (hari raya pertama, Paskah), keluarga-keluarga kita akan

mempersiapkan roti unjukan mereka dipanggang dengan ragi iman (hari raya kedua, Buah Sulung). Hati

kita ditetapkan terhadap berpindah/maju dari Paskah kepada Pentakosta.

Kepala-kepala dari keluarga-keluarga dan orang-orang percaya dalam rumah memiliki pelita mereka

yang menyala oleh komitmen yang utuh kepada firman dari utusan-utusan pelita. Kehidupan rumah

mereka ada dalam harmoni dengan kerinduan mereka untuk berpartisipasi dalam bunga yang terpadu

dengan pelita. Dengan mengatur hidup mereka untuk persembahan, dari hari ke hari, tidak ada konflik

atau kebingungan antara persekutuan di muka umum dan kesaksian rumah ke rumah. Terang dari

hidup keputraan bersinar terus-menerus, apakah dalam pekerjaan-pekerjaan di rumah, atau pekerjaan

pelayanan kepada kehidupan di muka umum dari jemaat. Hidup yang sama diekspresikan di muka

umum dan rumah ke rumah.

5. Terang dari penginjilan dalam komunitas

Aspek-aspek sebelumnya membuat jalan untuk pendekatan terpadu kepada penginjilan, yang bertalian

antara pertemuan-pertemuan umum dan inisiatif rumah ke rumah. Apakah murid-murid yang baru

ditarik oleh pertemuan-pertemuan umum atau kesaksian rumah ke rumah, ada sejumlah langkah-

langkah yang dilibatkan. Aspek-aspek dari pra-penginjilan akan diperlukan: kesaksian pribadi, keramah-

tamahan rumah tangga, undangan acara-acara, penjangkauan gereja yang disesuaikan untuk laki-laki,

18 Gal 5:25

19 1Kor 11:29. 1Kor 16:15,17

Mandat jemaat buah sulung

158

perempuan, anak-anak, dll. Namun, penginjilan yang sesungguhnya dari murid-murid yang baru adalah

lengkap ketika mereka terpadu dengan perjamuan umum dari jemaat lokal.

Di waktu kemudian, keputraan mereka akan diekspresikan dalam kedua aspek – di depan umum dan

rumah ke rumah. Ini akan membutuhkan pengajaran dan pemeliharaan. Aspek-aspek dari ragi lama dan

ragi baru iman perlu dikenali supaya perubahan ditegakkan sebagai orang-orang percaya buah sulung.20

Terang dari penginjilan di pertemuan umum perlu menjadi suatu ciri tetap. Penginjilan memerlukan

lebih banyak dari satu atau dua krisis keputusan. Penginjilan adalah suatu komunikasi tetap bagi

murid-murid yang ada sebagaimana juga murid-murid yang baru. Dalam arti luas, komunikasi mengenai

penginjilan adalah suatu bagian yang sangat besar dari semua pertemuan-pertemuan. Laki-laki dan

perempuan yang menyelenggarakan perlu menjadi aktif dalam memimpin penyembahan, memanggil

untuk meresponi, menafsirkan pikiran dari Roh Kudus, mendorong tindak lanjut, dan menghimbau

perhatian dan keramah-tamahan.

Ini adalah dinamika utama dari jemaat-jemaat buah sulung. Tentu saja, kita harus berhati-hati untuk

tidak menjadi kelompok-kelompok yang tertutup dengan upacara-upacara khusus yang memberikan

kesan perkumpulan yang tertutup. Juga kita tidak berkebenaran diri dan luar biasa, hanya seperti kita

memiliki suatu klaim yang di beri Allah atas keselamatan. Penampilan umum kita dan sikap pribadi

diatur oleh kerendahan hati dan ucapan syukur. Kita tidak membenarkan diri kita sendiri, atau

menghakimi yang lain. Kita sepenuhnya bergantung pada firman yang hidup, dalam mulut para utusan,

untuk roti kita setiap hari.

Ini mengatur model dan pemantulan kita akan terang penginjilan. Kita tidak bertemu untuk

memaksakan kepada orang-orang tidak percaya dengan komunikasi yang eksentrik/aneh. Kita tidak

harus bersuara seperti ‘bahasa roh’ kepada yang tidak mengetahui. Ini adalah instruksi Paulus kepada

Korintus. Kita hanya rohani di saat kita dalam penundukan kepada suara instruksi – bukan ketika kita

diberkati Tuhan dalam ekspresi yang berpusat pada diri sendiri.21

Sangkakala adalah untuk mengeluarkan suara tertentu, supaya setiap orang mengetahui bagaimana

bersiap untuk tantangan ke depan.22 Ini adalah ukuran untuk jemaat lokal yang dapat bertahan dan

berlaku. Apakah anggota-anggotanya memperoleh manfaat dari suara yang jelas dan terang yang jelas

mengenai jalan mereka dalam kehendak Allah?

20 1 Kor 5:7-8

21 1 Kor 14

22 1 Kor 14:7-9

Mandat jemaat buah sulung

159

Untuk menjadi jemaat-jemaat yang dapat bertahan, memancarkan aspek-aspek terang ini, kita

memerlukan dukungan/topangan, masukan, penyesuaian dan pemberian semangat. Jemaat-jemaat perlu

pertolongan untuk menjadi realistis. Kita tidak perlu mencapai melampaui kemampuan kita, atau

rencana melampaui kasih karunia yang Tuhan berikan.23 Sekalipun ada budaya dan pendekatan yang

sama di seluruh gereja kaki dian, tidak ada istilah meniru jemaat-jemaat lain. Jemaat yang bertahan

adalah yang hidup dalam penilaian yang sadar, setia dalam penatalayanan karunia-karunia yang Allah

berikan. Tidak ada istilah menghasilkan karunia-karunia dari kasih karunia yang ada di tempat lain.

Tetapi, kita harus menerima kunjungan dan pertolongan dari saudara-saudara dari tempat lain yang

adalah bagian dari administrasi pelita. Tentu saja, kita bukan mencari untuk menjadi keseluruhan kaki

dian kita sendiri.

Ini adalah berkat dari menjadi bagian dari gereja kaki dian. Hanya ada satu mangkuk minyak untuk

jumlah total dari kaki dian. Di saat yang sama, ada tujuh pipa kepada setiap pelita di setiap cabang.

Tujuan dari administrasi kaki dian adalah untuk menjadi cukup fleksibel dengan program, kunjungan,

gabungan, perpaduan, dan tumpang tindih personil, dll, untuk melihat bahwa setiap jemaat dan setiap

cabang dapat terpelihara.

6. Terang dari kesaksian dan penghakiman di Babel

Aspek berikut dari terang adalah suatu perpanjangan dari yang sebelumnya. Terang yang memimpin

kepada penginjilan, di satu sisi, juga adalah saksi menentang kepalsuan di sisi lain. Babel, sebagai

bangsa yang menentang Yehuda, adalah simbol alkitabiah dari agama palsu. Babel adalah roh penindas

atas seluruh bangsa-bangsa, sejak semula sampai akhir. Babel disebut ‘ibu dari wanita-wanita pelacur’

karena dia menyimbolkan segala bentuk dari ketidaksetiaan, hubungan yang terkorupsi.24 Roh Babel

hadir dimanapun agama bangkit untuk memberdayakan motivasi-motivasi kedagingan. Gambaran

paling jelas dari Babel adalah ketika wanita ini terlihat duduk di atas seekor binatang/binatang buas,

mengindikasikan suatu sistem agama yang menggunakan bangsa-bangsa dan politik-politik untuk

akhirnya sendiri.25

Dengan menyinarkan tujuh Roh Allah, suatu gereja kaki dian adalah saksi menentang Babel. Dengan

tunduk kepada tangan Allah, kaki dian menjadi tongkat penghakiman terhadap Babel.26 Kita ingat

bahwa kaki dian adalah bagian dari tema luas dari tongkat Allah, seperti yang dipelajari sebelumnya.

23 1 Kor 4:6

24 Wah 17:5

25 Wah 17:3

26 Wah 19:5

Mandat jemaat buah sulung

160

Allah memelihara saksi di tengah-tengah umat-Nya, walaupun ada penindasan dari setiap kerajaan

dunia.

1. Dia menggunakan Yusuf untuk bercabang di seluruh tembok, menghasilkan buah di Mesir, dan

menjadi kegenapan dari bangsa-bangsa, menjadi saksi bagi Yahudi dan bukan Yahudi.27 2. Pada kasus

Asyur, Allah menggunakan Yesaya untuk memelihara orang-orang yang tertinggal, mendorong mereka

bahwa ‘Imanuel’ akan bersama dengan mereka sebagai suatu tanda dan hamba yang menanggung dosa.28

3. Dia Babel, Allah memelihara saksi kaki dian-Nya melalui Daniel dan sahabat-sahabatnya.29 Allah juga

menuliskan penghakiman Babel di dinding berhadapan dengan terang kaki dian.30 4. Di bawah

pemerintahan Media-Persia, Allah memberikan penglihatan kaki dian kepada Zakaria untuk memberi

semangat kepada Yehuda untuk menjadi saksi.31 5. Nubuatan Daniel sebelumnya juta berbicara

mengenai saksi bintang yang Allah akan pelihara, sekalipun ada pedang dan api, pada masa kerajaan

Yunani.32 Di bawah pemerintahan Roma, Kristus datang sebagai Tongkat saksi dan membangkitkan

gereja-gereja kaki dian. 7. Prinsip ini identik pada masa munculnya kerajaan ketujuh sekarang. Allah

memulihkan gereja-gereja kaki dian dan menghapuskan elemen-elemen Babel yang dibicarakan dalam

kitab Wahyu: Nikolaus, jemaah iblis, ajaran Bileam, Izebel, dll.33

Walaupun ada kegelapan roh penindasan, gereja-gereja kaki dian memancarkan terang di pintu kepada

tutup pendamaian yang dipercikkan darah. Jemaat-jemaat kaki dian yang bertahan dapat memancarkan

terang ini, di saat mereka ‘memerangi’ korupsi dengan ‘pedang’ firman Allah.34

7. Terang dalam sekolah pelatihan kaki dian

Dalam aspek terakhir dari terang, kita diingatkan mengenai tiga kuntum yang terhubung, di atas

rangkaian pertama. Tujuh cabang semua bertumbuh dari kuntum-kuntum yang terhubung ini, yang

menggambarkan kapasitas untuk reproduksi.

Ketika kita menelaah pertumbuhan dari kaki dian dalam Perjanjian Baru, aplikasi dari simbol-simbol ini

menjadi jelas. Rasul-rasul memberikan perhatian untuk pengembangan kapasitas multiplikasi. Mereka

27 Kej 49:22

28 Yes 7:14

29 Dan 6. Dan 3:15-30

30 Dan 5:5

31 Zak 4

32 Dan 11:33

33 Wah 2:6,9,14,20

34 Wah 2:16

Mandat jemaat buah sulung

161

melakukannya dengan mengabdikan diri mereka kepada firman, supaya firman dapat bertumbuh,

berlipat ganda dan menang. Secara praktis, ini artinya bahwa mereka melipatgandakan persekutuan

firman dengan penilik-penilik, diaken-diaken, karunia-karunia pelayanan dari Kristus, pengkhotbah-

pengkhotbah, dan saudara-saudara yang setia. Ini adalah mereka yang dipisahkan, diserahkan kepada

kasih karunia Allah, dan diutus.35 Inilah maksud dari firman untuk bertumbuh dan berlipat ganda.36

Firman bukan informasi, tapi buah dari keputraan dalam mereka yang meniru rasul-rasul.37 Anak-anak

dan saudara-saudara yang kekasih ini membawa bersama dengan mereka cara-cara, pikiran, perhatian,

pola ajaran sehat dan persekutuan yang sama seperti rasul-rasul.38 Mereka dapat mengajarakan yang

lain juga.39 Inilah bagaimana kuntum-kuntum yang terhubung menyediakan benih yang adalah seperti

fondasi genetik untuk pertumbuhan baru.

Gambar yang diberikan adalah bahwa cabang-cabang perlu bertumbuh dari sekolah para penilik, bukan

bertumbuh satu dari yang lain. Tujuh rangkaian langsung terhubung dengan sekolah ini. Kita akan

menafsirkan artinya bahwa semua jemaat-jemaat perlu terhubung dengan sekolah.

Sebagai suatu ilustrasi, Paulus menggunakan sekolah pelatihan di Efesus untuk membuat firman

berlipat ganda ke seluruh Asia.40 Cabang-cabang dan seluruh kaki dian akan bertumbuh dengan

mengikuti jenis persekutuan dalam firman kebenaran ini.41

35 Kis 6:2-4,7

36 Kis 12:24. Kis 14:21-23

37 1 Kor 4:16

38 1 Kor 4:17. Fil 2:20. Fil 3:17. Tit 1:9. Tit 2:7

39 2 Tim 2:2

40 Kis 19:9-10,20

41 1 Tes 2:13

DARI BUAH SULUNG KEPADA CABANG-CABANG Satu kaki dian – tujuh cabang

7 cabang bertumbuh dari sekolah (3 kuntum)

Sekolah ditopang oleh jemaat buah sulung

Rangkaian pertama adalah kaki dian

Mandat jemaat buah sulung

162

Ini adalah aspek pertumbuhan dari terang yang terpancar dari jemaat buah sulung. Memang, tanda dari

jemaat buah sulung adalah dalam kemampuan untuk mendukung program sekolah dari para penilik.

Jemaat seperti itu tidak terserap dengan tantangan-tantangan dan pertumbuhannya sendiri. Jemaat

buah sulung sepenuhnya diberikan kepada pelipatgandaan firman. Seperti yang Paulus dorong kepada

Korintus, ketika sebuah gereja dewasa dalam lingkupnya sendiri, para utusan yang berjalan dengan

Kristus itu dapat menjadi diluaskan kepada lingkup-lingkup lain. Sebaliknya, sebelum jemaat-jemaat

aman dalam lingkup mereka, para penilik dari Kristus tidak dapat dilepaskan kepada cabang-cabang

dan kaki dian yang lain.

Praktisnya, manifestasi ‘sekolah’ dalam suatu program berjalan dari pengajaran yang intensif yang

menghubungkan semua jemaat-jemaat kepada administrasi bintang. Hubungan ini identik dengan

penghubung dalam injil yang menghasilkan buah sulung dalam permulaan. Sementara kita memelihara

apa yang ‘pertama’, kita kudus. Ketika yang pertama kudus, tujuh cabang akan menjadi kudus. ‘Jikalau

roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan [seluruh roti42] juga kudus, dan jikalau akar adalah

kudus, maka cabang-cabang juga kudus.’43

Tidak ada waktu di mana jemaat-jemaat, atau individu-individu, mengatasi kebutuhan untuk

persekutuan dari minyak. Cabang-cabang baru tidak tumbuh keluar dari cabang-cabang yang ada.

Mereka bertumbuh dari sekolah. Lebih lanjut, hanya ada satu pelita untuk setiap cabang, bukan setiap

jemaat. Hanya ada satu administrasi dari tujuh pelita untuk seluruh kaki dian. Hanya ada satu mangkuk

untuk semua kaki dian.

Persekutuan firman adalah sumber yang satu dan sama bagi semua jemaat-jemaat. Jemaat-jemaat harus

berjaga-jaga terhadap motivasi-motivasi independen yang membuat mereka menjauh dari kasih yang

semula. Jelas, ini adalah kegagalan dari gereja-gereja yang terkemuka – Efesus.44 Inilah di mana

pertobatan kita dimulai.

42 Complete Jewish Bible

43 Rom 11:16

44 Wah 2:4

PELAJARAN 15

Fungsi dari jemaat buah sulung

Jemaat-jemaat buah sulung adalah mereka yang terpadu dengan sebagaimana mestinya kepada pelita-

bintang, kepada pelayanan Roh. Saudara-saudara buah sulung adalah kunci kepada hubungan antara

pelita dan bunga.

Saudara-saudara buah sulung adalah mereka yang memimpin dengan teladan dalam menaati firman

kebenaran masa kini yang adalah suara Kristus di tengah-tengah.1 Mereka hidup oleh setiap firman yang

keluar dari mulut Allah.2 Mereka memimpin dengan teladan dalam mempromosikan pelayanan Kristus

ketika Dia diurapi.

Komitmen pertama dari orang-orang percaya buah sulung adalah berjalan dalam persekutuan. Kristus

ada di tengah-tengah dimanapun dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya.3 Yesus berbicara

mengenai kuasa dari pertemuan dalam nama-Nya, dalam persekutuan tujuh Roh Allah. Dia tidak

mengesankan bahwa dua atau tiga orang percaya dapat menjadi cukup dalam mereka sendiri.

Ketika kita bertemu ‘dalam nama-Nya’, kemudian nama-Nya sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus

diekspresikan. ‘nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu (firman-Mu besar menurut semua

nama-Mu – terjemahan Inggris)’.4 Setiap firman dapat ditegakkan ketika kita bertemu dalam

persekutuan seperti itu. Ketika kita berjalan dalam terang administrasi Kristus, di muka umum dan dari

rumah ke rumah, maka setiap firman dapat menjadi ditegakkan.5

Firman yang diproklamirkan dalam perjanjian sebelum segala masa, dapat ditegakkan dalam kehidupan

kita, di sini dan sekarang. Pada saat yang sama, kita terhubung kembali kepada firman yang ada sejak

semula. Ini adalah kuasa dari persekutuan.

Lebih lanjut, perkumulan/pertemuan dalam nama-Nya memberikan kita kemampuan untuk berfungsi

menurut nama kita. Untuk berbicara dan bertindak dalam nama-Nya adalah suatu pernyataan yang

1 2 Pet 1:2

2 Mat 4:4

3 Mat 18:20

4 Maz 138:2. Terjemahan paling baik adalah ‘bersama dengan’ nama-Nya; ‘atas nama-Nya’ tidak tepat, walaupun, fakta bahwa

firman/perkataan adalah komunikasi dari setiap orang, dengan nama, adalah yang paling menarik, dalam konteks.

5 Mat 18:16

Fungsi dari jemaat buah sulung

164

sangat kuat dan spesifik. Ini menandakan persekutuan iman yang akan ‘turut mengerjakan pengetahuan

[pengakuan6]akan yang baik di antara kita untuk Kristus.’7

Persekutuan dari saudara-saudara buah sulung

Paulus mengatakan bahwa kita harus menundukan diri kepada saudara-saudara buah sulung seperti

Stefanus.8 Kita tunduk kepada mereka karena mereka memelihara persekutuan dari bunga dan pelita.

Mereka menyerahkan diri kepada orang-orang kudus, di muka umum dan rumah ke rumah. Mereka

hidup sebagai saudara-saudara, bapa-bapa, ibu-ibu, dll, yang dewasa dan berkomitmen. Pada saat yang

sama, mereka juga memahami pelita! Mereka memiliki penglihatan untuk mengenali kasih karunia

Kristus yang dinyatakan dalam orang muda, orang tua, laki-laki dan perempuan. Saudara-saudara ini

menjadi penatua-penatua dan diaken-diaken. Mereka memahami perjalan dari kuncup kepada kuntum

kepada bunga. Mereka menghargai dan mendukung ekspresi kasih karunia (pelita), tapi mereka juga

memimpin jalan dalam meresponi kepada kasih karunia. Saudara-saudara buah sulung adalah mereka yang

menerima dan mengaplikasikan kasih karunia pada kehidupan mereka sehari-hari. Mereka adalah

teladan dari ketekunan dan penundukan.

Saudara-saudara ini memahami dan menjaga jalan dari rumah-rumah kepada pelayanan di muka umum.

Mereka ada di antara kawanan domba, rumah ke rumah. Mereka juga memimpin jalan kepada

pertemuan perjamuan, di mana mereka menjadi penyelenggara/pembawa acara, fungsionaris-

fungsionaris, diaken-diaken, pemerhati-pemerhati, dll, yang terlihat. Ini memberikan suatu teladan

akan bagaimana untuk tetap terhubung kepada pelita-para utusan – bintang-bintang di tangan

Kristus.9

Kekepalaan – dari rumah ke rumah

Kristus adalah kepala dari setiap laki-laki, dan Dia juga adalah Kepala dari gereja-Nya.10 Laki-laki

dengan Kekepalaan yang sehat dalam rumah-rumah mereka, akan memanggil keluarga-keluarga mereka

kepada dasar Kristus, di mana Kristus adalah Kepala dari gereja-Nya.11 Perempuan-perempuan dengan

keibuan yang sehat dalam rumah-rumah mereka akan menjadi saudari dan penolong kepada suami

6 NKJV – terjemahan yang menolong

7 Filem 1:6

8 1 Kor 16:15-16

9 Wah 1:20

10 1 Kor 11:3

11 Ef 1:22-23

mereka, mereka akan memimpin jalan kepada tubuh Kristus, di mana semua anggota

adalah saudara-saudara Kristus, yang

sulung perlu memiliki peran yang sangat terlihat dan efektf dalam jemaat umum. Secara khusus, mereka

perlu untuk ‘menjadi penyelenggara/pembawa acara’ dalam pertemuan, berkomunikasi dengan baik,

menunjukkan keramah-tamahan, persahabatan, menasihati, memberi semangat, menjaga, memberikan

arahan, menyediakan keamanan, perhatian untuk kebutuhan jasmaniah, dan menunjukkan kepekaan

kepada yang bertanya.

Dengan cara ini, mereka memperhatikan/memelihara titik perpaduan

Allah (minyak) dan hidup ciptaan baru kita (badam). Mereka akan menopang kasih karunia dan

memberikan konteks untuk pelayanan diaken. Mereka tidak akan membiarkan pelayanan kasih karunia

disepelekan, tapi akan menasihati bung

menyerahkan semua saudara-saudara untuk menerima kasih karunia, dan akan menjelaskan bagaimana

orang-orang percaya dapat mencegah untuk menerima kasih karunia dengan

mengosongkan salib dari efeknya.13

karunia, dan menasihati orang-orang percaya untuk meresponi dan menemukan mujizat dari ketaatan

Kristus.14 Ini adalah orang-orang percaya buah sulung, kaki dian.

Dua kegiatan utama kaki dian

Pada dasarnya ada dua kegiatan kaki dian yang menonjol, secara keseluruhan.

1. Dalam satu kegiatan, tangan dan bintang yang melayani

Para penilik dan diaken bertanggung jawab untuk pelayanan Roh ini.

2. Dalam kegiatan yang lain, bintang tersebut menempatkan sebuah wadah pelayanan yang dibuat

khusus dalam bunga. Bunga tersebut kemudian memantulkan pelita

saksi – memberitakan, bersaksi, berdoa, melayani, merawat, memanggil dan mengu

12 2 Kor 6:1

13 1 Kor 1:17

14 Kis 20:32

15 Kis 20:21-22

1. Pelayanan Roh ke kaki dian oleh para penilik dan diaken yang bertanggung jawab

2. Sebuah wadah pelayanan khusus dalam bungasuatu program, acara yang ditentukan untuk cabang

Fungsi dari jemaat buah sulung

165

mereka, mereka akan memimpin jalan kepada tubuh Kristus, di mana semua anggota-anggota keluarga

yang melakukan kehendak-Nya. Saudara-saudara dan istri

sulung perlu memiliki peran yang sangat terlihat dan efektf dalam jemaat umum. Secara khusus, mereka

perlu untuk ‘menjadi penyelenggara/pembawa acara’ dalam pertemuan, berkomunikasi dengan baik,

tamahan, persahabatan, menasihati, memberi semangat, menjaga, memberikan

arahan, menyediakan keamanan, perhatian untuk kebutuhan jasmaniah, dan menunjukkan kepekaan

Dengan cara ini, mereka memperhatikan/memelihara titik perpaduan antara ekspresi dari tujuh Roh

Allah (minyak) dan hidup ciptaan baru kita (badam). Mereka akan menopang kasih karunia dan

memberikan konteks untuk pelayanan diaken. Mereka tidak akan membiarkan pelayanan kasih karunia

disepelekan, tapi akan menasihati bunga untuk menjadi pemantul dari terang. Mereka akan

saudara untuk menerima kasih karunia, dan akan menjelaskan bagaimana

orang percaya dapat mencegah untuk menerima kasih karunia dengan

13 Mereka menjelaskan bagaimana mengaplikasikan firman kasih

orang percaya untuk meresponi dan menemukan mujizat dari ketaatan

orang percaya buah sulung, kaki dian.

Dua kegiatan utama kaki dian

Pada dasarnya ada dua kegiatan kaki dian yang menonjol, secara keseluruhan.

1. Dalam satu kegiatan, tangan dan bintang yang melayani ke kaki dian, membawa pelita ke kaki dian.

Para penilik dan diaken bertanggung jawab untuk pelayanan Roh ini.

iatan yang lain, bintang tersebut menempatkan sebuah wadah pelayanan yang dibuat

khusus dalam bunga. Bunga tersebut kemudian memantulkan pelita-bintang ini kepada dunia, sebagai

memberitakan, bersaksi, berdoa, melayani, merawat, memanggil dan mengumpulkan.

Bintang - Pelita

Pelayanan Roh ke kaki dian oleh para penilik dan diaken yang bertanggung jawab

Sebuah wadah pelayanan khusus dalam bunga suatu program, acara yang ditentukan untuk cabang-cabang dan bunga-bunga

anggota keluarga

saudara dan istri-istri buah

sulung perlu memiliki peran yang sangat terlihat dan efektf dalam jemaat umum. Secara khusus, mereka

perlu untuk ‘menjadi penyelenggara/pembawa acara’ dalam pertemuan, berkomunikasi dengan baik,

tamahan, persahabatan, menasihati, memberi semangat, menjaga, memberikan

arahan, menyediakan keamanan, perhatian untuk kebutuhan jasmaniah, dan menunjukkan kepekaan

antara ekspresi dari tujuh Roh

Allah (minyak) dan hidup ciptaan baru kita (badam). Mereka akan menopang kasih karunia dan

memberikan konteks untuk pelayanan diaken. Mereka tidak akan membiarkan pelayanan kasih karunia

terang. Mereka akan

saudara untuk menerima kasih karunia, dan akan menjelaskan bagaimana

orang percaya dapat mencegah untuk menerima kasih karunia dengan sia-sia,12 atau

Mereka menjelaskan bagaimana mengaplikasikan firman kasih

orang percaya untuk meresponi dan menemukan mujizat dari ketaatan

kaki dian, membawa pelita ke kaki dian.

iatan yang lain, bintang tersebut menempatkan sebuah wadah pelayanan yang dibuat

bintang ini kepada dunia, sebagai

mpulkan.15

Fungsi dari jemaat buah sulung

166

Pelita adalah wadah pelayanan khusus yang diarahkan kepada jemaat tertentu. Para penilik jemaat dan

diaken sedang mempersiapkan wadah untuk setiap pelayanan tertentu – setiap usaha, setiap acara,

setiap tugas. Pelita dalam bunga bukan hanya suatu pelayanan umum, melainkan serangkaian acara-

acara, tugas-tugas atau pelaksanaan-pelaksanaa yang terpilih. Misalnya, pertemuan perjamuan kudus

mingguan dari jemaat lokal adalah sebuah pelita. Jemaat-bunga mendukung wadah pelayanan yang

dipelihara dari minggu ke minggu.

1. Pelayanan ke sebuah kaki dian

Bintang itu mempunyai tanggung jawab 'berjalan', meskipun individu-individu itu sendiri tinggal di

dalam jemaat-jemaat lokal. Kunci kepada administrasi Roh adalah bahwa bintang harus membawa pelita

ke cabang-cabang, dan bukan hanya menjadi terserap ke dalam satu jemaat lokal.

Bintang tersebut bertanggung jawab atas keseluruhan dari ketujuh pelita dari satu kaki dian. Hanya ada

satu bintang, satu tubuh penilik, untuk sebuah kaki dian. Tugas dari bintang adalah menjadi pelita di

setiap cabang, yang dipantulkan oleh bunga. Bintang perlu membentuk wadah pelayanan, suatu acara

atau kegiatan. Bunga adalah sekelompok fungsionaris yang penuh karunia untuk mengekspresikan

pelayanan atau kegiatan tersebut.

Pelita hanyalah titik temu antara pasokan minyak, wadah dari suatu pelayanan khusus, api Roh Kudus,

dan jemaat-bunga yang memancarkan terang.

Menjaga pelita ini, dalam hal praktis, berarti mengatur keseluruhan program acara, administrasi,

bantuan dan kegiatan di mana anggota-anggota tubuh terlibat.16 Dalam arti, hanya ada satu pelita, satu

16 Rom 12:4-8

Pelita

Acara-acara pelayanan

terpilih; contoh perjamuan kudus

mingguan, seminar

pengajaran atau penginjilan

Fungsi dari jemaat buah sulung

167

wadah pelayanan, untuk bunga-bunga di cabang. Namun, pelita ini akan dipantulkan dalam berbagai

acara, dalam berbagai warna.

Sebagai contoh, program bagi orang-orang percaya di Yerusalem adalah bahwa mereka bertekun dalam

pengajaran rasul, dalam persekutuan, dalam memecahkan roti dan doa.17 Mereka melakukannya di

muka umum dan dari rumah ke rumah.18 Pelita dari gereja Yerusalem itu, dengan terus bertambahnya

jumlah para penilik dan diaken, berhati-hati untuk tidak mengabaikan pelayanan firman, serta

pelayanan untuk janda-janda dan mereka yang membutuhkan.19 Wadah-pelita mereka perlu diatur

dengan penuh pertimbangan dari minggu ke minggu, dan dengan komunikasi yang cukup dengan

jemaat yang berada dalam pelayanan Roh.

Pelita pada sebuah cabang kaki dian dapat didefinisikan sebagai pelayanan Roh, dipimpin oleh para

penilik dan diaken, yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup kaki dian. Menjaga pelita

berarti menerima minyak dari kebenaran masa kini dan mengarahkannya ke dalam suatu wadah

pelayanan. Pada gilirannya, pelayanan tertentu ini akan membutuhkan partisipasi aktif dari setiap

anggota tubuh Kristus pada khususnya.20 Para anggota harus menjadi bunga yang menerima pelita dan

memantulkan terang itu.

2. Pelayanan pelita di bunga

Pelita adalah titik referensi untuk minyak, untuk apa yang Roh katakan. Pelita membutuhkan

kelompok referensi dari para penilik dan diaken, yang dapat menerima minyak dan mengarahkannya ke

dalam suatu wadah, aplikasi, atau pelayanan tertentu. Kegiatan pelita ini, pertama-tama adalah,

terpisah dari bunga. Para penilik dan diaken ini berada di bawah tangan Kristus, dan tidak berada di

bawah suatu kewajiban kepada jemaat. Mereka melayani Kristus, bukan diri mereka sendiri, dalam

sebuah jemaat lokal. Tentu saja, mereka tinggal di jemaat-jemaat lokal, dan telah bertumbuh sebagai

orang-orang percaya kaki dian. Namun, sehubungan dengan administrasi Roh, mereka terpisah dari

bunga-bunga loka pada mulanya. Tugas pertama mereka adalah untuk menjadi titik acuan/referensi untuk

minyak, yaitu, untuk firman kebenaran masa kini yang akan menjadi terang ketika itu diletakkan ke

dalam bunga.

17 Kis 2:42

18 Kis 20:20

19 Kis 6:1

20Perbedaan fokus antara tubuh Kristus dan kaki dian hanyalah bahwa kaki dian adalah administrasi praktis

dalam suatu wilayah lokal, sementara hanya ada satu tubuh Kristus, di seluruh dunia.

Tugas dari kelompok referensi adalah merencanakan

ekspresi) yang akan dipercayakan kepada

Keseluruhan program pelayanan untuk

pelayanan, tempat dan ekspresi. Ini bisa

anak-anak, program pelatihan bagi pemuda, program

Program (wadah) ini akan dipercayakan kepada

referensi akan dinyatakan oleh anak

akan bersatu dengan bunga yang berfungsi

Ketika program-pelita itu dipercayakan kepada

dan karunia mereka untuk mamantulkan terang

dalam pengerjaan menyatakan Roh. Memang,

dari anak tertentu, dengan karunia, ekspresi

Kelompok referensi adalah milik pelita

orang-orang percaya untuk 'bercahaya

penilik dari kelompok referensi harus

datang ‘kepada kamu’, dan bukan

Kesaksian datang kepada kita, dan tidak hanya

21 1Kor 14:36

Pelita

Jemaat-bunga memantulkan terang

dalam berbagai bantuan, pelayanan,

tempat dan acara

Fungsi dari jemaat buah sulung

168

Tugas dari kelompok referensi adalah merencanakan wadah tertentu (inisiatif, program, acara,

dipercayakan kepada bunga.

Keseluruhan program pelayanan untuk suatu cabang akan diekspresikan dalam berbagai

tempat dan ekspresi. Ini bisa berupa program Sekolah Alkitab, kurikulum pengajaran untuk

ram pelatihan bagi pemuda, program penginjilan untuk laki-laki atau perempuan

dipercayakan kepada bunga-bunga di cabang. Semua diskusi dan persiapan

oleh anak-anak Allah dalam bunga lokal. Bahkan para penilik dan diaken

bunga yang berfungsi, sebagai bagian dari ekspresi terang yang mengikutinya

itu dipercayakan kepada bunga, para anggota jemaat perlu melatih

mamantulkan terang. Sekarang, semua anggota akan bercahaya

Roh. Memang, terang tidak dapat dilihat tanpa kapasitas

ekspresi, keterampilan atau pelayanan tertentu dari masing

pelita, bukan bunga. Mengacu dari dalam jemaat-bunga

cahaya' dari sumber daya mereka sendiri, dan bukan

dari kelompok referensi harus ’berjalan' ke bunga, sehingga perkataan firman

keluar 'dari kamu’, seperti yang diperingatkan oleh

kita, dan tidak hanya terpantul keluar dari diri kita sendiri.

Kelompok referensi –

meneruskan minyak kepada

suatu wadah pelayanan tertentu

Program yang dipercayakan kepada bunga

bunga memantulkan terang

dalam berbagai bantuan, pelayanan,

tertentu (inisiatif, program, acara, kegiatan,

dalam berbagai bantuan,

Sekolah Alkitab, kurikulum pengajaran untuk

perempuan, dll.

cabang. Semua diskusi dan persiapan

penilik dan diaken

mengikutinya.

melatih keterampilan

bercahaya dan dilihat

kapasitas persembahan

dari masing-masing.

bunga akan mengajak

, dan bukan dari Roh. Para

tersebut selalu

ingatkan oleh Paulus.21

keluar dari diri kita sendiri. Kita tidak

memberitakan diri kita sendiri, seperti yang Paulus

karena kehendak Kristus.22

Konferensi di bunga

Langkah berikutnya dalam fungsi jemaat lokal

konferensi dengan kelompok fungsional yang akan menjadi bunga dari

tertentu. Hal ini memerlukan konferensi dengan

ibadah penyembahan, pelatihan, pelayanan

aktif dari setiap jemaat lokal di sebuah

Bintang penilik akan terlibat dengan pelayanan minyak untuk semua

akan ditempatkan di bunga-bunga di mana

Keseluruhan pelayanan bekerja oleh persembahan

sedang dipercayakan kepada gereja-

kelompok referensi di mana kasih karunia

22 2Kor 4:5

Program pelita

yang dibentuk

Fungsi dari jemaat buah sulung

169

, seperti yang Paulus katakan, tetapi Yesus Kristus. Kita adalah hamba

jemaat lokal adalah untuk kelompok referensi membentuk sebuah

dengan kelompok fungsional yang akan menjadi bunga dari acara, ibadah atau pelayanan

. Hal ini memerlukan konferensi dengan sejumlah bunga di cabang itu. Misalnya, program untuk

pelayanan pemuda dan pengajaran keluarga akan menjadi

sebuah cabang, dan mungkin di seluruh kaki dian.

akan terlibat dengan pelayanan minyak untuk semua pelita, dan sekarang

di mana pelayanan akan dinyatakan.

oleh persembahan. Pelayanan Kristus, diurapi oleh ketujuh Roh Allah,

-gereja. Para penilik-bintang mempersembahkan diri

kelompok referensi di mana kasih karunia dari pelayanan tertentu sedang dimultiplikasi

Kelompok referensi: meneruskan minyak kepada suatu wadah

tertentu

Kelompok konferensi: berkonsultasi dengan

fungsionaris untuk acara pelayanan itu

Program pelita

yang dibentuk

Program yang sama untuk sejumlah bunga

, tetapi Yesus Kristus. Kita adalah hamba

adalah untuk kelompok referensi membentuk sebuah

acara, ibadah atau pelayanan

. Misalnya, program untuk

keluarga akan menjadi pelayanan

, dan sekarang pelita-pelita

. Pelayanan Kristus, diurapi oleh ketujuh Roh Allah,

diri mereka dalam

dimultiplikasi, melalui

Fungsi dari jemaat buah sulung

170

persembahan. Minyak itu sendiri tidak bermultiplikasi, melainkan kasih karunia yang diberikan kepada

individu-individu, sebagai hasil dari pengurapan, sedang dimultiplikasi dengan melimpah.23

Ketika kelompok referensi yang merupakan milik dari pelita bertemu dengan kelompok konferensi

milik bunga, kasih karunia pelayanan tertentu (pengajaran, penginjilan, penggembalaan) sedang

dimultiplikasi melalui persembahan. Sekarang pelita ditempatkan di dalam bunga, di mana konferensi

fungsionaris akan memantulkan terang pelita. Mereka melakukan ini dengan mempersembahkan diri

mereka untuk menerima dan menyatakan apa yang telah diserahkan kepada mereka.

Pembentukan/Pengaturan suatu acara atau kegiatan

Untuk acara ibadah-perjamuan kudus mingguan, misalnya, kelompok referensi akan

membentuk/mengatur tugas berdasarkan 'apa yang dikatakan Roh' – minyak dari kebenaran masa kini.

Ini akan membutuhkan pertemuan mingguan. Rancangan acara atau kegiatan mungkin memerlukan

tema tertentu, pilihan tuan rumah/penyelenggara/pembawa acara, pembicara atau penyanyi tertentu,

dan termasuk kesaksian, doa atau nasihat tertentu. Program yang dibentuk/diatur ini adalah pelita yang

akan dinyatakan oleh bunga, atau oleh sejumlah jemaat-bunga yang berfungsi di tempat-tempat

terpisah. Jelas, jika program-pelita adalah sama di tempat-tempat terpisah, para fungsionaris/pengurus

akan bervariasi.

Para diaken yang mengkoordinasi akan memulai konferensi dengan fungsionaris/pengurus yang akan

membentuk bunga dari setiap acara atau kegiatan. Ini dapat melibatkan berbagai konferensi dengan

para pembicara, pemimpin, tim layanan, tim tempat, paduan suara, orkestra, dll. Kelompok konferensi

untuk acara persekutuan mungkin cukup besar, karena ada begitu banyak fungsionaris/pengurus yang

terlibat.

Untuk acara atau kegiatan reguler (seminar), untuk acara-acara khusus (pelayanan laki-laki atau

pelayanan perempuan), atau untuk program pengajaran lanjutan (anak, pemuda), konferensi akan

mengambil bentuk yang berbeda. Semua aplikasi dari pelayanan Roh ini akan direferensikan terlebih

dahulu. Kegiatan-kegiatan aplikasi dikirim ke kelompok-kelompok konferensi, siap dipantulkan oleh

jemaat-bunga secara keseluruhan.

Menyatakan terang dari ketujuh Roh Allah

Pelayanan Roh hanya dimungkinkan oleh persembahan. Persembahan selalu menyatakan yang lain –

sesuatu yang lain, atau seorang yang lain. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah

23 1Ptr 1:2

Fungsi dari jemaat buah sulung

171

melihat Bapa’, karena Dia hanya menyatakan Bapa, bukan diri-Nya sendiri.24 Tetapi, dalam menyatakan

Bapa, Kristus sendiri dimuliakan.25 Ini adalah prinsip dari persembahan. Disaat kita mencari untuk

menyatakan Kristus, dan hanya Kristus, kita sendiri terlihat. Ketika jemaat bunga mencari untuk

menyatakan Roh, anak-anak Allah itu terlihat. Pada kenyataannya, terang tidak akan terlihat tanpa

anak-anak Allah menyatakannya. Terang itu akan terlihat seperti anak ini, saudara itu, ibu ini, ayah itu,

dan lain-lain. Mereka yang menyatakan Roh Allah terlihat dalam setiap tindakan menyatakan yang lain.

Ini adalah prinsip persembahan.

Ketika persembahan sedang bekerja, semua anggota-anggota menyatakan minyak yang sama dari takhta,

seperti yang Paulus katakan:

‘Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh (Roh yang sama – terjemahan Inggris). Dan ada rupa-rupa

pelayanan, tetapi satu Tuhan (Tuhan yang sama – terjemahan Inggris). Dan ada berbagai-bagai perbuatan

ajaib, tetapi Allah adalah satu (Allah yang sama – terjemahan Inggris) yang mengerjakan semuanya dalam

semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama

... Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada

tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.’26

Di sini, Paulus menggambarkan pelayanan Roh dalam istilah praktis. Dia menyoroti jalan di dalam

mana KeAllahan diekspresikan secara jasmani dalam Kristus. Dia menyimpulkan hal ini dengan

mengatakan bahwa ‘ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan

semuanya dalam semua orang’.27 Allah yang sama bekerja dalam semuanya, dalam semua anggota tubuh

Kristus. Ini harmonisasi dengan apa yang Paulus katakan dalam semua suratnya. Mereka yang adalah

anak-anak Bapa diatur sebagai ‘anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh,

seperti yang dikehendaki-Nya’. 28 Tuhan yang sama, Kepala dari tubuh yang ‘memenuhi segala sesuatu’,

memberikan bebagai karunia-karunia pelayanan.29 Ditambahkan, ‘Roh yang sama’ yang memberikan

karunia-karunia dinyatakan untuk kepentingan bersama.

Sesungguhnya, Allah adalah semuanya. Ajaibnya adalah bahwa ‘seluruh kepenuhan Allah’ dinyatakan

oleh persembahan – oleh Bapa memberikan kita kelahiran, Anak membuat kita sesama-pewaris, dan

24 Yoh 14:9

25 Yoh 17:1-6. Yoh 13:31-32 26 1 Kor 12:4-11

27 1Ko 12:6

28 1 Kor 12:18

29 1 Kor 12:5. Ef 1:23

Fungsi dari jemaat buah sulung

172

oleh karunia dari Roh Kudus yang dicurahkan ke dalam hati kita. Demikian juga, oleh persembahan-lah

kita dapat menyatakan minyak dan terang dari Roh yang melayani kita. Ini adalah aplikasi dari bunga

yang menyatakan pelita.

Pelita diserahkan kepada bunga melalui persembahan. Perpaduan yang tepat dari bunga dan pelita

mendemonstrasikan bahwa persembahan sedang bekerja. Hanya suatu jemaat yang hidup dalam

persembahan yang dapat menyatakan Roh dari atas. Jemaat buah sulung, hidup dalam persekutuan

penderitaan Kristus, dapat menyatakan ketujuh Roh Allah. Jemaat-jemaat bunga ini mampu untuk

menyatakan, melalui persembahan, Roh yang mana telah dicurahkan oleh persembahan.

Persekutuan Roh Kudus

Roh Kudus adalah Satu yang mendistribusikan kuasa dari ketujuh Roh Allah kepada setiap karunia.

‘Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama’. Sembilan

daftar karunia adalah ilustrasi dari bagaimana manifestasi dari Roh didistribusikan kepada setiap

orang.30 Kepada seorang diberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan melalui Roh. Semua

karunia-karunia yang didaftarkan datang melalui Roh yang sama. ‘Semuanya ini dikerjakan’ oleh ‘Roh

yang satu dan yang sama’ yang adalah Roh Kudus, yang mempunyai tugas khusus untuk

mengaplikasikan tujuh kali lipat Roh Allah kepada setiap ‘efek’.

Roh yang sama memampukan penunjukkan-penunjukkan dari Allah Bapa menjadi efektif. Roh yang

sama memampukan tubuh Kristus berfungsi. Roh yang sama memampukan persekutuan Roh Kudus

menjadi terpelihara.

Roh Tuhan menciptakan kebebasan bagi ekspresi kedaulatan dengan nama, dari Bapa, Anak dan Roh

Kudus. Ketika kita lahir dari Roh, kita lahir oleh kuasa dari ketujuh Roh yang sama yang menyatakan

Bapa, Anak dan Roh Kudus, masing-masing sesuai dengan nama-Nya. Ketika kita ‘mengikatkan diri

kepada Tuhan’, kita menjadi ‘satu Roh’ dengan Dia.31 KeTuhanan adalah kedaulatan dari Roh atas

ekspresi dari setiap nama. Ketika kita lahir dari Roh dan disatukan dengan Tuhan dalam satu Roh, kita

juga dapat mempersembahkan dan berekspresi sesuai nama kita, oleh Roh yang sama.

Memuliakan nama-Nya

Ekspresi menurut nama, sesuai dengan KeTuhanan dari Roh, adalah fondasi bagi semua ekspresi dan

fungsi Kekristenan. Ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menyatakan nama-Nya, kita

30 1 Kor 12:8-10

31 1 Kor 6:17

Fungsi dari jemaat buah sulung

173

membuat persembahan kepada nama kita sendiri. Kita tidak mengejar nama dan ekspresi kita sendiri,

dengan menganggap ini akan memuliakan nama-Nya.

Hal yang mendasar dari semua pertemuan Kristen adalah bahwa kita bukan berkumpul untuk

dinyatakan, atau untuk diberkati. Kita menabur ke dalam persembahan Kristus, untuk bertumbuh

sebagai badam. Kita berdiri dalam kebangkitan hidup sebagai bunga, siap untuk menyatakan tujuh Roh

Allah.

Sifat dari pertemuan kita adalah suatu perpaduan antara bunga dan pelita. Kita percaya ada suatu

pelayanan Roh dari takhta yang tetap ada. Roh kita sendiri digerakkan untuk berkumpul, taat dan

membangun rumah Tuhan.32 Tangan Kristus ada diantara kita, dengan sinar cahaya dari sisi-Nya dan di

situlah terselubung kekuatan-Nya.33 Pertemuan kita bersama bukanlah suatu pengerjaan kewajiban

atau pilihan agamawi kita. Kita berkumpul untuk menerima bintang-pelita dari pelayanan yang dibawa

kepada kita, dan menyatakan pelayanan itu. Kita bukan datang untuk membuat nazar dengan tergesa-

gesa, dan kita lebih siap untuk mendengar daripada berbicara.34 Kita mau dipimpin oleh Roh Kudus

dan, dengan demikian, berpartisipasi dalam persekutuan Roh.

Bejana pelayanan yang dibentuk untuk pertemuan tertentu itu dibawa kepada kita oleh mereka yang

mengurus, memimpin, mengajar, berdoa dan menasihati. Bagaimana ketika kita datang bersama?35

Setiap kita mempunyai mazmur, pengajaran, nasihat, karunia atau doa. Kita siap untuk tunduk satu

kepada yang lain dan dipimpin oleh Roh Kudus.

Mengurus/mengatur pertemuan umum

Untuk perjamuan mingguan, kelompok referensi yang membentuk acara-pelita sebelumnya, juga akan

bertemu dengan kelompok konferensi dari fungsionaris. Ini mungkin termasuk komunikasi sebelum harinya,

sebagaimana juga pada hari acara itu. Ini mungkin termasuk pertemuan singkat dari tim yang

menyelenggarakan sebelum harinya, sebagaimana juga pada harinya. Ini akan termasuk persiapan

nyanyian, musik, pengajaran dan menjadi tuan rumah/mengurus/mengatur. Ini akan termasuk rencana

alokasi waktu dalam hubungan dengan kelompok referensi.

Pada harinya, mereka yang memegang peran kepemimpinan menjadi penting bagi perpaduan pelita dan

bunga.

32 Hag 1:12-14

33 Hab 3:4

34 Pengkh 5:1-2. Yak 1:19

35 1 Kor 14:26

Fungsi dari jemaat buah sulung

174

Penyelenggara pertemuan yang telah ditentukan, atau pembawa acara, adalah orang yang tunduk

kepada Roh Tuhan – salah satu dari aspek-aspek dari ketujuh Roh Allah. Tugas mereka adalah

menasihati iman dan persembahan dari anggota-anggota jemaat. Jemaat digambarkan sebagai kuncup,

kuntum dan bunga dari badam. Melalui persembahan, anggota-anggota ini adalah bunga yang dapat

menyatakan pelayanan dari Roh, pelita, yang telah diberikan dari tangan Kristus.

Pembawa acara pada pertemuan:

• adalah pribadi buah sulung yang hidupnya diserahkan ke dalam persembahan Kristus

• adalah yang datang dari rumahnya dengan ragi iman

• adalah penuh dengan iman dan Roh Kudus36

• mempunyai inisiatif yang lahir dari ketaatan

• mempunyai pemikiran pada hal-hal yang dari Roh37

• tidak diberdayakan oleh tugas, atau memaksakan yang mereka sukai atas suatu pertemuan

• mempercayai Roh Tuhan untuk berdaulat ditengah-tengah

• dapat melihat ke mana Roh Kudus menuntun

• dapat memberi kesaksian dengan mereka yang mempersembahkan mazmur, karunia, nasihat

• dapat menjaga kemerdekaan dari pertemuan

• dapat menuntun dalam tahap-tahap pertemuan

• dapat memberikan arti apa yang terjadi lewat mengkomunikasikan dengan jemaat

Sebagai balasan, jemaat:

• berkumpul sebagai tubuh Kristus dalam persekutuan Roh Kudus

• mau mendengarkan kebenaran masa kini, di depan umum dan dari rumah ke rumah.38

• dapat menundukkan roh mereka kepada roh nubuatan ditengah-tengah39

• menundukkan kepemimpinan pribadi mereka kepada persekutuan dari Roh Kudus

• bukan hanya ‘mengucap sukur dengan sangat baik’ tapi mencari untuk membangun orang lain 40

• menerima kesanggupan dari Roh Kudus disaat Dia memberikan tujuh Roh kepada setiap

karunia

• mau melayani karunia-karunia ini sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah41

• berkomitmen untuk mengeluarkan bunyi/suara yang terang/jelas untuk kebaikan yang lain

• mau mendengarkan kepemimpinan dari mereka yang mengurus tahap-tahap pertemuan.

36 Kis 6:5

37 Rom 8:5

38 Kis 20:20

39 1 Kor 14:32

40 1 Kor 14:17

41 1 Pet 4:10

Fungsi dari jemaat buah sulung

175

Untuk pertemuan itu sendiri, nyanyian-nyanyian dipilih, kemudian dipimpin dan disatukan karena

isinya dari kebenaran masa kini. Nyanyian-nyanyian mengkomunikasikan firman, minyak dari Roh,

yang dilayani. Pembawa acara dan jemaat memimpin dan menanggapi, bernyanyi dan berpartisipasi,

menantikan dan menyembah, berdoa dan menjalankan karunia-karunia. Mereka yang berbicara,

mengajar dan menasihati, melakukannya sebagaimana Roh Kudus memberikan hikmat, pemahaman

dan nasihat dari Roh.

Secara praktis, pembawa acara (para pembawa acara) memberikan waktu untuk penyembahan ‘dengan

Roh’, untuk ‘nyanyian rohani’, untuk karunia-karunia, dan nasihat-nasihat diekspresikan. Pembawa

acara meminta partisipasi dan memberi kesempatan bagi anggota-anggota dapat maju untuk

bernubuat, dalam firman atau nyanyian, membagikan karunia-karunia, menasihati, berdoa atau

meminta tanggapan.

Ini membutuhkan beberapa komunikasi ‘di tempatnya’ sehingga nyanyian-nyanyian, firman-firman,

karunia-karunia, nasihat-nasihat atau penekanan-penekanan pelayanan dapat tunduk kepada penatua-

penatua dan kemudian diatur dalam kelompok-kelompok dua atau tiga, sehingga setiap firman

diteguhkan.42

Oleh Roh Tuhan, pembawa acara hanya berhubungan dengan yang lain dalam persekutuan Roh Kudus.

Roh Kudus membawa ketujuh Roh, ditengah-tengah pertemuan, dan memberikannya sampai pada

kepenuhan karunia-karunia dan ‘dampak’ bagi kepentingan orang banyak. Hikmat, pengetahuan,

pengertian, nasihat, keperkasaan dan takut akan Tuhan diberikan pada manifestasi-manifestasi

nubuatan, perkataan pengetahuan atau hikmat, karunia-karunia kesembuhan dan mujizat-mujizat,

sebagaimana mereka mau diekspresikan oleh anggota-anggota jemaat. Ini adalah ilustrasi-ilustrasi yang

diberikan oleh Paulus.43

Karunia ciptaan baru hidup-zoe dari Bapa, karunia-karunia pelayanan dari Anak, dan karunia-karunia

pelipatgandaan dari Roh Kudus, semuanya dimungkinkan oleh ketujuh Roh Allah. Ketika Roh

dicurahkan, individu-individu menerima benih hidup baru. Kristus berbicara di tengah-tengah oleh roh

nubuatan. Anak laki-laki dan perempuan bernubuat. Suara-suara dari nyanyian dan musik, keduanya

dipersiapkan dan ‘dengan Roh’, membuat ‘suara tertentu’ yang membawa pengurapan dan

menyadarkan.44 Ketika karunia-karunia diekspresikan, itu adalah sebuah tanda, bagi mereka yang

percaya, dan mereka yang tidak beriman atau orang baru.45 Dengan cara ini, ‘segala rahasia yang

42 1 Kor 14:27-32. Mat 18:16

43 1 Kor 12:8-11

44 1 Kor 14:15,8

45 1 Kor 14:22-23

Fungsi dari jemaat buah sulung

176

terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan

mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."’.46

Kesimpulan

Tema dari kaki dian meluas sepanjang Kitab Suci, dari permulaan sampai akhir. Demikian juga,

pembelajaran kita telah bergerak dari simbol-simbol kepada aplikasi praktis. Gereja dalam setiap

wilayah harus dipulihkan sebagai kaki dian, memancarkan ketujuh Roh Allah sebagai saksi. Ini adalah

panduan bagi gereja kaki dian, dan bagi setiap jemaat orang-orang percaya buah sulung.

46 1 Kor 14:25