Checklist Pemeriksaan Hidung
-
Upload
dita-kusuma -
Category
Documents
-
view
27 -
download
6
description
Transcript of Checklist Pemeriksaan Hidung
CHECKLIST PEMERIKSAAN HIDUNG
Nama : …………………………………… NIM : …………………………………
ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
Definisi :
Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya
udara dari dan ke paru-paru. Hidung juga memberikan tambahan resonansi
pada suara dan merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan
saluran air mata.
Tujuan :
Pemeriksaan hidung digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosa penyakit.
Indikasi :
.
Kontra indikasi :
Pelaksanaan
1. Persiapan Pasien :
• Memperkenalkan diri
• Bina hubungan saling percaya
• Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
• Menjelaskan tujuan
• Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
• Menyepakati waktu yang akan di gunakan
2. Persiapan alat dan bahan :
a. Alat-alat standar yang diperlukan untuk pemeriksaan
hidung :
Lampu kepala
Spekulum hidung ukuran kecil, sedang dan besar
Pinset bayonet
Haak untuk mengambil benda asing dihidung
Cairan : pemati rasa (lidokain 2%),
vasokonstriktor (Ephedine)
Kapas untuk tampon
Kaca laring beberapa ukuran (kecil, sedang dan
besar)
Penekan lidah ( tongue depresor, tongue spatula)
Lampu spiritus
Mangkok bengkok (nearbeken)
Tampon steril
3. Persiapan Lingkungan :
Sampiran
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
a.Pemeriksaan rinoskopi anterior
Urutan pemeriksaan :
1) Lakukan temponade selama 5 menit dengan kapas yang
dibasahi larutan lidokain 2 % dan efedrin.
2) Angkat tampon hidung
3) Lakukan inspeksi, mulai dari :
- Cuping hidung ( vestibulum nasi)
- Bangunan dirongga hidung
- Meatus nasi inferior : normal/tidak
- Konka inferior : normal/tidak
- Meatus nasi medius : normal/tidak
- Konka medius : normal/tidak
- Keadaan septa nasi : normal/tidak, adakah deviasi
septum
- Keadaan rongga hidung : normal/tidak, sempit/lebar,
ada pertumbuhan abnormal : polip, tumor, ada benda
asing/tidak, berbau/tidak.
- Adakah discharge dalam rongga hidung, bagaimana
deskripsi discharge ( banyak/sedikit, jernih, mucous,
purulen, warna discharge, apakah berbau)
b. Pemeriksaan rinoskopi posterior
Untuk pemeriksaan :1) Lakukan penyemprotan pada rongga mulut dengan
lidokain spray 2%
2) Tunggu beberapa menit
3) Ambil kaca laring ukuran kecil
4) Masukkan atau pasang kaca laring pada daerah ismus
fausium arah kaca ke kranial
5) Evaluasi bayangan-bayangan dirongga hidung posterior
(nasoparing)
6) Lihat bayangan di nasoparing :
- Fossa rossenmuler
- Torus tubaris
- Muara tuba auditiva eustachii
- Adenoid
- Konta superior
- Septumnasi posterior
- Choana
c. Pemeriksaan transiluminasi/diaspanaskopi sinus
Jika didapatkan nyeri tekan sinus atau gejala-gejala
lain yang menunjukkan sinusitis,pemeriksaan
transiluminasi/diaspanakopi sinus kadang dapat membantu
diagnosis meskipun kurang sensitif dan spesifik.
Prosedur pemeriksaan :
- Ruangan gelap
- Menggunakan sumber cahaya kuat dan
terfokus,arahkan sumber cahaya di pangkal hidung d
bawah alis
- Lindungi sumber cahaya dengan tangan kiri. Lihat
bayangan kemerahan di dahi karena sinar
ditransmisikan melaui ruangan udara dalam sinus
prontalis kedahi
- Bila pasien menggunakan gigi palsu pada rahang atas,
mintalah pasien untuk melepasnya. Minta pasien
untuk sedikit mengadahkan kepala dan membuka
mulut lebar-lebar. Arahkan sinar dari sudut mata
bagian bawah dalam kearah bawah.
- Lihat bagian palatum durum didalam mulut.
Bayangan kemerahan dipalatum durum menunjukkan
sinus maksilaris normal yang terisi oleh udara. Bila
sinus terisi cairan bayangan kemerahan tersebut
meredup atau menghilang.
Cara lain, sumber cahaya dimasukkan kemulut diarahkan kemata dan
diperhatikan keadaan pupil. Bila pupil midriasis (anisokor), kemungkinan
terdapat cairan/massa pada sinus. Bila pypil isokor tidak terdapat cairan atau
massa.
.
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna