DAFTAR ISI › portal › images › file_artikel › file_pdf › kf… · DAFTAR ISI I....

32

Transcript of DAFTAR ISI › portal › images › file_artikel › file_pdf › kf… · DAFTAR ISI I....

  • DAFTAR ISI

    I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS INDIKATOR EKONOMI REGIONAL ............................... 1

    A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ................................................................................ 1 B. Inflasi ............................................................................................................................................ 3 C. Indikator Kesejahteraan ............................................................................................................. 4 II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN .................................................. 6

    A. Pendapatan Negara ..................................................................................................................... 6 1. Penerimaan Perpajakan ................................................................................................................ 6 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) .................................................................................... 8 B. Belanja Negara ............................................................................................................................ 9 1. Belanja Pemerintah Pusat ............................................................................................................. 9 2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) ............................................................................. 11 3. Pengelolaan BLU ........................................................................................................................ 12 C. Prognosis Realisasi APBN ....................................................................................................... 12 III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ................................................ 14

    A. Pendapatan Daerah ................................................................................................................... 15 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) .................................................................................................. 15 2. Pendapatan Transfer .................................................................................................................. 17 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (LLPDYS) .................................................................. 18 B. Belanja Daerah .......................................................................................................................... 20 C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun ..................................................... 21 IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN

    DAN APBD) .............................................................................................................................. 23

    A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ..................................................................... 23 B. Pendapatan Konsolidasian ...................................................................................................... 23 1. Analisis Proporsi dan Perbandingan ........................................................................................... 23 2. Analisis Perubahan ..................................................................................................................... 24 3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan .............................. 25 C. Belanja Konsolidasian .............................................................................................................. 25 1. Analisis Proporsi Dan Perbandingan .......................................................................................... 25 2. Analisis Perubahan ..................................................................................................................... 26 3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional .................................... 27 D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ............ 28 V. BERITA/ISU FISKAL TERPILIH .............................................................................................. 29

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    1

    I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS INDIKATOR EKONOMI REGIONAL

    A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Sejak melanda Indonesia di triwulan I 2020, pandemi Corona Virus Desease 2019

    (COVID-19) menyebabkan perlambatan perekonomian tak terkecuali pada kinerja

    perekonomian provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang tercatat tumbuh sebesar 5,01

    persen (yoy) namun melambat cukup dalam dari periode yang sama tahun lalu.

    Meskipun melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tingkat

    pertumbuhan ekonomi Kaltara masih melampaui ekonomi nasional yang tercatat hanya

    tumbuh sebesar 2,97 persen (yoy). Bila dibandingkan dengan periode triwulan IV 2019,

    kinerja perekonomian Kaltara pada triwulan I 2020 terkontraksi cukup dalam menjadi

    -1,38 persen.

    Kondisi perekonomian pada triwulan I 2020 yang telah diperkirakan sebelumnya

    sebagai dampak pandemi COVID 19 tentunya perlu untuk direspon Pemerintah Daerah

    (Pemda) Kaltara dengan turut serta memastikan seluruh kebijakan yang tertuang

    dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020

    tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk

    Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman

    Yang Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan

    terimplementasi dengan cepat dan tepat sasaran. Langkah untuk mengawal kebijakan

    tersebut tentunya menjadi prioritas agar dapat meminimalisir dampak yang lebih buruk

    terhadap kondisi perekonomian nasional secara umum dan regional Kaltara secara

    khusus pada triwulan-triwulan berikutnya.

    Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara (diolah)

    Grafik PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Triwulanan 2018-2020

    -0,01 1,242,52

    4,55

    -0,411,09 1,24

    4,04

    -1,38

    5,825,03

    5,64

    7,657,21

    7,91

    6,566,04

    5,01

    5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97

    2,97

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I

    2018 2019 2020

    %Triliun Rp

    PDRB ADHB Kaltara

    PDRB ADHK Kaltara

    Pertumbuhan Kaltara (q to q)

    Pertumbuhan Kaltara (yoy)

    Pertumbuhan Nasional (yoy)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    2

    Secara spasial di Pulau Kalimantan,

    tingkat pertumbuhan ekonomi (yoy)

    Kaltara menjadi tertinggi kedua setelah

    Kalimantan Selatan. Tercatat hanya di

    Kalsel dan Kaltara yang mencatatkan

    laju pertumbuhan ekonomi di angka 5

    persen. Adapun Kaltim sebagai

    pemegang share terbesar di Regional

    Kalimantan hanya mampu tumbuh

    sebesar 1,27 persen.

    PDRB Kaltara pada triwulan I 2020 yang mencapai Rp25,71 triliun (ADHB) secara

    dominan masih bersumber dari sektor Pertambangan dan Penggalian dengan share

    sebesar Rp6,82 triliun atau mencapai 26,55 persen dari total PDRB.

    Meskipun laju pertumbuhan positif lapangan usaha yang menjadi penggerak utama

    ekonomi Kaltara ini tidak setinggi lapangan usaha lainnya, namun dapat menahan

    perlambatan ekonomi Kaltara Triwulan I 2020 tidak terlalu dalam. Produksi Batu Bara

    yang meningkat pada periode ini menjadi faktor pendorong laju positif lapangan usaha

    Pertambangan dan Penggalian. Peningkatan produksi Batu Bara tersebut sejalan

    dengan meningkatnya secara signifikan kuota produksi Batu Bara Kaltara dibandingkan

    tahun lalu.

    0,05 0,06 0,21

    0,65 0,74

    1,05 1,08

    1,59 2,42 2,42

    4,84 7,04

    8,90 11,96

    14,07 16,37

    26,55

    Distribusi (%)

    Pertumbuhan Ekonomi Regional Kalimantan TW-I 2020 (yoy)

    Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi (yoy) Menurut Lap.Usaha Triwulan I 2020 (yoy)

    7,15 2,57

    (0,93)6,24

    1,69 8,85

    1,95 6,06

    9,43 6,03 6,02

    4,65 (1,69)

    6,93 9,86

    9,35 1,04

    Pengadaan Listrik dan GasPengadaan Air

    Jasa PerusahaanJasa Lainnya

    Real EstateJasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

    Jasa Keuangan & AsuransiAkomodasi & Makan Minum

    Informasi & KomunikasiJasa Pendidikan

    Administrasi PemerintahanTransportasi & Pergudangan

    Industri PengolahanPerdagangan

    KonstruksiPertanian, Kehutanan, & Perikanan

    Pertambangan & Penggalian

    Pertumbuhan (%)

    Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara (diolah)

    Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara

    2,49 2,95

    5,68

    1,27

    5,01

    2,49

    Kalba

    r

    Kalte

    ngKa

    lsel

    Kaltim

    Kalta

    ra

    Kalim

    antan

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    3

    Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen PDRB Kaltara pada triwulan I 2020 tercatat

    mengalami pertumbuhan positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Komponen

    PMTB masih menjadi kontributor terbesar di Kaltara dengan share yang mencapai

    Rp7,88 triliun atau sebesar 30,65 persen terhadap struktur PDRB. Jika dibandingkan

    dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) komponen PMTB mengalami kontraksi sebesar -

    1,92 persen seiring dengan penurunan kinerja lapangan usaha konstruksi yang

    diakibatkan menurunnya jumlah permintaan semen dan beberapa material bahan baku

    kontruksi. Komponen Ekspor menjadi penggerak ekonomi Kaltara berikutnya baik

    Ekspor Luar Negeri maupun Ekspor Antar Daerah. Meningkatnya kinerja ekspor turut

    mengkonfirmasi peningkatan kinerja lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian

    dimana batu bara sebagai komoditas utama mengalami peningkatan produksi sebagai

    dampak kenaikan kuota produksi batu bara Kaltara.

    B. Inflasi

    Sepanjang triwulan I 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kaltara cenderung

    mengalami penurunan. Tren inflasi bulanan di kuartal I 2020 memiliki kesamaan pola

    19,54

    1,99

    30,65

    16,14

    4,74

    0,73

    29,88 Distribusi (%)

    Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara (diolah)

    5,934,83

    3,973,67

    5,161,2

    6,14

    Ekspor LNImpor LN

    PMTBK. RT

    K. PemerintahK. LNPRT

    NADPertumbuhan (%)

    Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara (diolah)

    Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi (yoy) Menurut Pengeluaran Triwulan I 2020 (yoy)

    Grafik Tingkat Inflasi Bulanan (m to m) dan Tahunan (yoy) Kaltara Nasional

    0,96%

    -0,03%

    -0,63%

    0,01%0,00%

    -0,46%

    0,32%

    -0,08%

    0,39%0,28%0,10%

    -1,5%

    -1,0%

    -0,5%

    0,0%

    0,5%

    1,0%

    1,5%

    Jan

    Feb

    Mar

    Apr

    May Jun Jul

    Aug

    Sep

    Oct

    Nov Dec Jan

    Feb

    Mar

    2019 2020

    BULANAN

    Kaltara Nasional

    5,49%

    5,38%

    4,74%

    0,03%0,17%0,15%

    2,82%

    2,57%2,48%2,68%

    2,98%

    2,96%

    0,0%

    1,0%

    2,0%

    3,0%

    4,0%

    5,0%

    6,0%

    Jan

    Feb

    Mar

    Apr

    May Jun Jul

    Aug

    Sep

    Oct

    Nov Dec Jan

    Feb

    Mar

    2019 2020

    TAHUNAN

    Kaltara Nasional

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    4

    dengan inflasi bulanan pada kuartal I 2019 namun dengan laju penurunan yang lebih

    terkendali. Tingkat inflasi bulanan pada periode pelaporan di Kaltara juga senantiasa

    berada di bawah angka inflasi Nasional. Di awal triwulan I tingkat inflasi Kaltara tercatat

    sebesar 0,01 persen, lebih rendah dari tingkat inflasi pada periode yang sama tahun lalu.

    IHK yang meningkat tipis dari bulan Desember 2019 ini, secara dominan dipengaruhi

    oleh inflasi komoditas Bayam, Kangkung, Rokok Putih, Bawang Merah dan Kacang

    Panjang. Memasuki bulan Februari, IHK Kaltara secara umum tidak mengalami

    perubahan dari bulan Januari atau dengan kata lain, inflasi yang terjadi sebesar 0,00

    persen. Tingkat inflasi ini masih tercatat lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun

    lalu, yang mencatatkan deflasi sebesar -0,03 persen. Di akhir periode kuartal I 2020, IHK

    Kaltara turun cukup dalam sehingga menyebabkan terjadi deflasi -0,46 persen.

    Mencermati tren inflasi bulanan Kaltara pada Triwulan I 2020, terlihat bahwa laju inflasi

    masih terkendali dengan cukup baik oleh TPID Kaltara. Namun disisi lain, tren inflasi dari

    tahun ke tahun yang terus mengalami kecenderungan penurunan juga perlu mendapat

    perhatian, mengingat dapat berindikasi semakin melemahnya daya beli masyarakat

    Kalimantan Utara.

    C. Indikator Kesejahteraan

    Berdasarkan rilis data BPS pada periode pelaporan, perkembangan capaian indikator

    Kesejahteraan di Kaltara hanya disajikan dari sisi Ketenagakerjaan.

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

    regional Kaltara pada bulan Februari

    2020 tercatat sebesar 5,65 persen,

    mengalami penurunan dibandingkan

    periode Februari 2019 yang tercatat

    sebesar 5,80 persen. Meskipun angka

    TPT mengalami perbaikan, namun

    jumlah pengangguran justru mengalami

    hal yang sebaliknya yaitu meningkat

    dari sebanyak 20.681 orang pada

    Februari 2019 menjadi 20.867 orang pada Februari 2020. Meningkatnya jumlah

    pengangguran di Kaltara pada periode pelaporan dipengaruhi oleh peningkatan jumlah

    Angkatan Kerja sebanyak 13.244 orang dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Secara nasional angka TPT Kaltara yang tercapai pada Triwulan I 2020 menduduki

    Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Utara

    11.2

    28

    15.0

    99

    16.7

    74

    18.3

    15

    16.2

    72

    17.7

    97

    20.6

    81

    15.3

    80

    20.8

    67

    3,92

    5,23 5,175,54

    4,685,22

    5,80

    4,40

    5,655,5 5,61 5,33 5,5 5,13 5,34

    5,01

    5,28

    4,99

    0,0 0

    1,0 0

    2,0 0

    3,0 0

    4,0 0

    5,0 0

    6,0 0

    7,0 0

    -

    5.00 0

    10.0 00

    15.0 00

    20.0 00

    25.0 00

    Feb 16 Agu 16 Feb 17 Agu 17 Feb 18 Agu 18 Feb 19 Agu 19 Feb 20

    Orang

    Pengangguran Kaltara TPT Kaltara TPT Nasional

    Grafik Perkembangan Tingkat Pengangguran (%)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    5

    peringkat tertinggi ketujuh diantara Provinsi lainnya serta lebih tinggi dari angka TPT

    Nasional yang tercatat sebesar 4,99 persen.

    Secara umum profil tenaga kerja Kaltara mengalami perbaikan yang ditunjukkan oleh

    peningkatan jumlah penduduk yang bekerja pada kelompok pekerja penuh. Adapun bila

    ditinjau berdasarkan sektor yang menyerap tenaga kerja, sektor pertanian masih

    menjadi sektor utama yang menyerap tenaga kerja di Kaltara yakni sebesar 30,44

    persen dari total pekerja di Kaltara. Meskipun masih menjadi sektor yang dominan

    menyerap tenaga kerja, namun angka persentase serapan tenaga kerja pada sektor

    Pertanian mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    6

    II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

    URAIAN T.A. 2019 T.A. 2020 PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % A. Pendapatan dan Hibah 2,530.90 596.10 23.55% 3,354.69 463.14 13.81% I. Penerimaan Dalam Negeri 2,530.90 596.10 23.55% 3,354.69 463.14 13.81% 1. Penerimaan Perpajakan 2,384.80 546.20 22.90% 3,164.23 417.00 13.18% a. Pajak Dalam Negeri 2,328.70 536.3 23.03% 3,140.30 396.04 12.61% b. Pajak Perdagangan Int. 56.1 9.9 17.65% 23.93 20.96 87.59% 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 146.1 49.9 34.15% 190.46 46.14 24.23% a. PNBP Lainnya 99.4 45.9 46.18% 139.09 46.14 33.17% b. Pendapatan BLU 46.7 4 8.57% 51.37 0 0.00% B. Belanja Negara 10,586.00 2,039.30 19.26% 10,044.95 2,210.54 22.01% I. Belanja Pemerintah Pusat 3,733.20 402.30 10.78% 3,588.92 414.07 11.54% 1. Belanja Pegawai 793.3 138.5 17.46% 747.95 143.67 19.21% 2. Belanja Barang 1,152.80 149.2 12.94% 1,009.20 135.2 13.40% 3. Belanja Modal 1,782.00 114.6 6.43% 1,830.65 135.2 7.39% 4. Bantuan Sosial 5.1 - 0.00% 1.12 - 0.00% II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 6,852.80 1,637.00 23.89% 6,456.03 1,796.47 27.83% 1. Transfer ke Daerah 6,389.50 1,590.80 24.90% 5,968.60 1,721.56 28.84% a. Dana Bagi Hasil 1,405.60 240.4 17.10% 1,208.26 209.64 17.35% i. Dana Bagi Hasil Pajak 413.6 57.8 13.97% 354.67 51.28 14.46% ii. Dana Bagi Hasil SDA 992 182.6 18.41% 853.59 158.36 18.55% b. Dana Alokasi Umum 3,857.30 1,281.50 33.22% 3,715.57 1,378.81 37.11% c. DAK Fisik 665.3 0 0.00% 747.4 0 0.00% d. Dana Insentif Daerah 0 0 0.00% 103.32 0 0.00% f. DAK Non Fisik 461.3 68.9 14.94% 194.05 133.11 68.60% 2. Dana Desa 463.3 46.2 9.97% 487.43 74.91 15.37% D. Surplus/Defisit Anggaran -8,055 -1,443 17.92% -6,690 -1,747 26.12%

    Sumber : Kanwil DJP Kaltim, Kanwil DJBC Kalbagtim, OMSPAN dan SIMTRADA, diolah.

    A. Pendapatan Negara

    1. Penerimaan Perpajakan Sampai dengan akhir periode

    pelaporan triwulan I 2020

    realisasi penerimaan pajak di

    regional Kaltara tercatat

    Rp396,04 miliar, terjadi

    penurunan jika dibandingkan

    penerimaan di periode yang

    sama tahun 2019 yang

    mencapai Rp536,3 miliar.

    Penurunan juga bisa dilihat

    dari persentase capaian pajak dalam negeri. Jika dibandingkan dengan periode yang

    Tabel Pagu dan Realisasi APBN Triwulan I 2019 -2020 (Miliar Rp)

    1.822,1

    854,5

    231,819,4 23,9

    284,4100,2 7,7 3,8 21,0

    15,61%11,72%

    3,32% 19,36%

    87,57%

    0

    0

    0

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    0

    200

    400

    600

    800

    1.000

    1.200

    1.400

    1.600

    1.800

    2.000

    PPh PPN&PPnBM PBB PajakLainnya

    BM & BK

    Miliar Rp Target Realisasi Capaian (%)

    Sumber : Kanwil DJP Kaltim Kaltara & Kanwil DJBC Kalbagtim

    Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Triwulan I 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    7

    sama pada tahun 2019, capaian penerimaan perpajakan pada periode ini hanya

    mencapai 12,61 persen terhadap target, turun signifikan dari capaian pada triwulan I

    tahun 2019 yang tercatat sebesar 23,03 persen. Penurunan capaian realisasi ini baik

    secara persentase maupun nominal sangat dipengaruhi oleh pandemi COVID-19

    yang mulai melanda di triwulan I 2020. Untuk itu perlu mendapat perhatian, mengingat

    dampak COVID-19 dalam pencapaian target penerimaan pajak masih akan

    berlangsung hingga satu tahu kedepan. PPh dan PPN masih menjadi kontributor

    utama realisasi penerimaan pajak. Sampai dengan akhir periode laporan, penerimaan

    PPh mencapai 15,61 persen dari target atau setara Rp284,4 miliar. Realisasi PPN

    mencapai 11,72 persen atau sebesar Rp100,2 miliar. Persentase realisasi

    penerimaan pajak tertinggi tercatat pada jenis Pajak Perdagangan Internasional yaitu

    Bea Masuk dan Bea Keluar yang berhasil tercapai sebesar 87,5 persen dari target.

    Seperti pada periode-periode sebelumnya angka realisasi penerimaan khususnya

    Penerimaan dalam negeri terdapat perbedaan karena angka realisasi yang digunakan

    merupakan angka yang terposting pada kas negara sebesar Rp396,04 miliar,

    sedangkan menurut Kanwil DJP Kaltimtara jumlahnya sebesar Rp324,15 miliar

    sehingga terdapat selisih sebesar Rp71,9 miliar dikarenakan dalam penyajian pajak

    per daerah dan per jenis pajak, KPP sebagai penyedia hanya mencatat pajak yang

    berada dalam wilayah kerja KPP tersebut, tetapi angka yang tersaji dalam Pajak

    dalam Negeri merupakan total dari seluruh penerimaan pajak yang disetorkan di

    regional Kaltara.

    Jika dilihat tren realisasi triwulan I dalam kurun waktu 2018 - 2020, maka secara

    umum capaian pada tahun 2020 menunjukkan sinyal yang kurang menggembirakan

    karena terjadi penurunan yang dipengaruhi oleh menurunnya jenis pajak yang

    memiliki kontribusi terbesar dalam hal ini adalah PPh. Di tahun 2020 hanya Pajak

    Grafik Perbandingan Realisasi Pajak Triwulan I 2018-2020 (Miliar Rp)

    Sumber : Kanwil DJP Kaltim Kaltara & Kanwil DJBC Kalbagtim

    128,

    65

    100,

    90

    5,15

    2,75

    21,0

    6

    404,

    92

    120,

    75

    6,25

    4,32

    9,85

    284,

    40

    100,

    17

    7,71

    3,76

    20,9

    5

    P P H P P N P B B P A J A K L A I N N Y A B M & B K

    Triwulan I 2018 Triwulan I 2019 Triwulan I 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    8

    Perdagangan Internasional mengalami peningkatan, hanya pada tahun 2019 saja

    yang tercatat mengalami penurunan.

    a) Pajak Penghasilan

    Realisasi penerimaan PPh pada triwulan I tahun 2020 tercatat Rp284,40 miliar

    (I account triwulan I 2020), turun cukup signifikan sebesar Rp120,52 miliar dari

    realisasi triwulan I tahun 2019 yang mencapai Rp404,92 miliar. Kontributor terbesar

    PPh adalah Kota Tarakan sebesar Rp106,05 miliar, Kabupaten Bulungan sebesar

    Rp 42,75 miliar, dan Kabupaten Nunukan sebesar Rp40,87 miliar. Capaian realisasi

    yang berasal dari ketiga Kabupaten/Kota ini menyumbang Rp189,67 miliar atau

    hampir 86,43 persen dari total realisasi PPh.

    b) Pajak Pertambahan Nilai

    Realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada triwulan I tahun

    2020 mencapai Rp100,17 miliar, juga mengalami penurunan lebih dari Rp20 miliar

    atau sebesar 17,04 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu. Kota

    Tarakan dan Kabupaten Bulungan merupakan dua wilayah yang menjadi kontributor

    terbesar di triwulan I 2020 masing-masing sebesar Rp58,16 miliar dan Rp19,32

    miliar.

    Realisasi yang tercatat sampai dengan tanggal 31 Maret 2020 sebesar Rp100,17

    miliar tersebut, termasuk di dalamnya realisasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah

    (PPnBM) sebesar Rp502,21 juta.

    c) Penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai

    Realisasi penerimaan Bea dan Cukai pada triwulan I tahun 2020 tercatat sebesar

    Rp20,96 miliar atau telah mencapai 87,57 persen dari target tahun 2020.

    Penerimaan tersebut terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp7,03 miliar dan Bea Keluar

    senilai Rp13,92 miliar. Capaian realisasi ini baik secara nominal maupun persen

    realisasi terhadap target mengalami Peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan

    pada periode yang sama tahun lalu. Adapun jika dilihat berdasarkan wilayah,

    realisasi penerimaan Pajak Perdagangan Internasional Kaltara hanya berasal dari

    Kota Tarakan dan Kab. Nunukan.

    2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Realisasi PNBP di triwulan I tahun 2020 ini mencapai Rp46,14 miliar, turun 7,54

    persen atau sebesar Rp3,76 miliar dari realisasi PNBP periode yang sama tahun 2019

    yang tercatatn sebesar Rp49,90 miliar. PNBP yang tercatat di wilayah Kalimantan

    Utara hanya terdiri dari 2 jenis, yaitu PNBP Lainnya dan PNBP Badan Layanan

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    9

    Umum. Sedangkan jenis PNBP Sumber Daya Alam dan PNBP Laba BUMN

    seluruhnya disetorkan dan tercatat secara terpusat.

    Mayoritas PNBP Lainnya

    bersumber dari Pendapatan Jasa

    yang sampai dengan 31 Maret

    2020 dapat terealisasi senilai

    Rp18,81 miliar sehingga

    mencatatkan kontribusi sebesar

    41,67 persen dari total realisasi

    PNBP. Selanjutnya untuk

    Pendapatan BLU, belum terdapat

    realisasi hingga akhir periode pelaporan, dikarenakan Bandar Udara Juwata sebagai

    satu-satunya Satker BLU di wilayah Kaltara belum melakukan pengesahan transaksi

    BLU.

    B. Belanja Negara

    1. Belanja Pemerintah Pusat

    Realisasi belanja sampai dengan 31 Maret 2020 secara keseluruhan masih berada

    pada level 11,55 persen. Kinerja realisasi belanja per Jenis Belanja tercatat

    mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.

    Pada akhir kuartal I 2020, Belanja Pegawai yang sudah direalisasikan hingga 19,21

    persen dari pagu. Tingginya realisasi belanja pegawai tersebut sesuai dengan

    karakter belanja pegawai yang relatif konstan setiap bulannya serta relatif tidak

    memerlukan proses administrasi pencairan yang rumit.

    18,81 12,80

    7,04 4,89 1,60

    41,67%

    28,36%

    15,60%10,83%

    3,54%

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    Jasa Pendidikan Adm & Hukum Kesehatan Lain-lain

    -

    2,00

    4,00

    6,00

    8,00

    10,00

    12,00

    14,00

    16,00

    18,00

    20,00Realisasi (Miliar Rp) Proporsi (%)

    PNBP LAINNYA : Rp 1.01 Miliar

    Sumber : OMSPAN, diunduh 07 Mei 2020

    Sumber : I Account, OM SPAN 2020

    5,30%

    12,13%

    19,21%

    1%

    7,20%

    13,45%

    1,25% 2,19%

    7,39%

    0% 0% 0%

    Januari Februari Maret

    B. Pegawai B. Barang B. Modal B. Bansos

    Grafik Struktur Penyumbang PNBP Triwulan I 2020

    Grafik Persentase Realisasi Belanja s.d. Triwulan I Tahun 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    10

    Posisi kedua ditempati jenis Belanja barang yang sampai dengan akhir periode

    pelaporan mencapai 13,45 persen. Capaian ini juga relatif dipengaruhi oleh karakter

    pencairan belanja barang khususnya untuk membiayai kebutuhan operasional

    kantor sejak awal tahun anggaran.

    Adapun Belanja Modal mencatatkan realisasi yang kurang menggembirakan, yaitu

    hanya sebesar 7,39 persen. Dengan peningkatan alokasi sebesar Rp 48,65miliar

    dari alokasi tahun 2019, capaian realisasi pada periode ini tercatat lebih tinggi jika

    dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2019. Masih rendahnya

    serapan Belanja Modal dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama karena harus

    melalui proses administrasi dan proses lelang penyedia barang/jasa. a) Belanja Barang

    Pagu terbesar Belanja

    Barang diperuntukkan untuk

    Belanja Operasional yang

    mencapai Rp258,59 miliar.

    Pada akhir kuartal I 2020

    realisasi Belanja

    Operasional tercatat

    sebesar Rp37,42 miliar atau

    14,47 persen dari pagu.

    Belanja barang dengan

    alokasi paling kecil adalah

    belanja barang Persediaan yang hanya sebesar Rp34,57 miliar, dimana pada

    periode pelaporan terealisasi sebesar Rp3,94, miliar atau 11,40 persen dari

    pagunya.

    Belanja Perjalanan Dinas yang dipergunakan untuk membiayai perjalanan dinas

    ASN tercatat sebesar Rp123,48 miliar, dan ini merupakan Belanja Barang yang

    terealisasi paling tinggi pada triwulan I 2020. Belanja Jasa menempati penyerapan

    yang tertinggi secara persentase terhadap pagu yakni 22,82 persen atau sebesar

    Rp23,2 miliar hal ini dapat menggambarkan perputaran belanja pemerintah di

    bidang jasa belum menyentuh secara langsung kepada pelaku usaha / masyarakat

    di wilayah Kaltara, karena keperluan belanja jasa ini hanya meliputi langganan daya

    dan jasa untuk perkantoran. Belanja Bantuan Pemerintah sudah terealisasikan

    sebesar 11,35 persen yang berupa Barang dan Jasa yang diserahkan ke

    masyarakat atau Pemda lingkup Kaltara. Untuk Belanja BLU pada triwulan pertama

    Sumber : Diolah dari data Monev PA Triwulan Idiunduh 7 Mei 2020

    14,47%13,05% 11,40%

    22,82%

    13,67%

    18,46%

    0,00%

    11,35%

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    -

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    Opera

    siona

    l

    Non O

    peras

    ional

    Perse

    diaan Jas

    a

    Peme

    lihara

    an

    Perja

    lanan BL

    U

    Banp

    er

    %Miliar Rp

    Pagu Realisasi %

    Grafik Realisasi Belanja Barang per Klasifikasi Belanja s.d Triwulan I 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    11

    2020 ini belum ada pengesahan / realisasi belanja oleh satker Bandar Udara

    Juwata. b) Belanja Modal

    Belanja Modal terbesar

    dialokasikan untuk keperluan

    Jalan, Irigasi dan Jaringan yang

    mencapai Rp1,37 triliun atau

    74,60 persen dari total Belanja

    Modal. Sampai dengan akhir

    periode laporan, realisasi belanja

    ini baru mencapai Rp65,64 miliar

    atau 4,81 persen dari pagu.

    Alokasi dana yang sangat besar

    tersebut sebagian besar atau mencapai 67,41 persen merupakan program

    Penyelenggaran Jalan yang dilaksanakan oleh satker Pelaksanaan Jalan Perbatasan

    Kalimantan Utara dan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kaltara.

    Program pembangunan jalan khususnya di wilayah perbatasan terus dilanjutkan

    karena merupakan fokus perhatian dari Pemerintah meneruskan program tahun yang

    lalu untuk pembangunan infrastruktur.

    Alokasi Belanja Modal terbesar kedua adalah Belanja Modal Lainnya yang mencapai

    Rp163,78 miliar. Sampai dengan akhir triwulan I 2020 realisasi belanja ini mencapai

    Rp38,07 miliar atau sebesar 23,25 persen dari pagu anggaran. Selain itu, tingkat

    persentase realisasi yang tercatat pada Belanja Modal Lainnya merupakan yang

    tertinggi untuk Belanja Modal. Alokasi Belanja Modal Lainnya merupakan akun yang

    dipergunakan antara lain untuk kegiatan yang meliputi Pengadaan Software, website

    dan lisensi yang berguna untuk penyebaran informasi dan kebijakan pemerintah di

    daerah. Adapun Belanja modal BLU juga belum mencatatkan transaksi jenis belanja

    ini, seiring belum dilakukannya pengesahan Belanja oleh Satker Bandar Udara

    Juwata.

    2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Sampai dengan tanggal 31 Maret 2020 secara rata-rata realisasi penyaluran dana

    TKDD telah mencapai 27,23 persen. Realisasi tertinggi tercatat pada Prov. Kaltara

    sebesar 30,60 persen sedangkan realisasi terendah berada di Kab. Nunukan sebesar

    22,99 persen. Alokasi yang dipergunakan sebagai pembanding ini merupakan alokasi

    awal APBN Tahun Anggaran 2020, sebelum mengalami penurunan alokasi yang

    Sumber : Diolah dari data Monev PA diunduh tanggal 7 Mei 2020

    5,47%

    11,64%12,86%

    4,81%

    23,25%

    0,00% 0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    0

    200400600800

    1.000

    1.2001.4001.600

    BelanjaModal Tanah

    BelanjaModal

    Peralatandan Mesin

    BelanjaModal

    Gedung danBangunan

    BelanjaModal Jalan,

    Irigasi danJaringan

    BelanjaModal

    Lainnya

    BelanjaModal BLU

    %Miliar Rp

    Pagu Realisasi %

    Grafik Realisasi Belanja Modal per Klasifikasi Kaltara s.d Triwulan I 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    12

    diatur Peraturan Presiden Nomor 54

    Tahun 2020 Tentang Perubahan

    Postur dan Rincian APBN T.A. 2020.

    Rasionalisasi APBN P 2020 melalui

    Perpes 54 Tahun 2020 merupakan

    langkah kebijakan pengelolaan

    keuangan negara dalam rangka

    penanganan COVID 19. Berdasarkan APBN-P T.A. 2020, alokasi TKDD secara nasional turun sebesar 11

    persen dari Rp 856,9 triliun menjadi Rp762,7 triliun.

    3. Pengelolaan BLU Pada triwulan I tahun 2020, Bandar Udara Juwata di Tarakan (288372) merupakan satu-satunya satuan

    kerja yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU) di wilayah Kalimantan

    Utara. Berdasarkan pengesahan pendapatan dan belanja sampai

    dengan akhir triwulan I tahun 2020, Bandara Juwata belum melakukan

    pengesahan pendapatan sampai dengan akhir periode pelaporan. Selain itu juga, belum terdapat belanja baik barang maupun modal dari Pagu BLU selama periode triwulan I 2020. Belanja yang terealisasi

    pada triwulan I 2020 hanya belanja dari sumber dana Rupiah Murni. Jika dirinci perjenis belanja yaitu Belanja Pegawai sebesar Rp 3,57 miliar, Belanja Barang Rp8,28 miliar dan

    Belanja Modal Rp 524 juta

    C. Prognosis Realisasi APBN

    Kebijakan menjadi salah satu pertimbangan dalam perhitungan proyeksi realisasi pendapatan dan belanja. Kebijakan APBN pada Tahun Anggaran 2020 mengacu pada

    kebijakan Pemerintah Pusat yang menfokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia setelah sebelumnya berfokus pada pembangunan infrasturktur. Pada triwulan I

    tahun 2020 masih di fokuskan pada hal yang sama, tetapi pada saat penyusunan laporan

    30,60%

    29,11%

    26,21%

    29,62%

    22,99%

    26,66%

    Kaltara

    Tarakan

    Bulungan

    Malinau

    Nunukan

    Tana Tidung

    Sumber : Aplikasi SIMTRADA DJPK dan Kanwil DJPb Prov. Kaltara, diunduh 7 Mei 2020

    Grafik Penyaluran TKDD Kaltara Triwulan I 2020

    Grafik Pendapatan dan Belanja BLU Bandara Juwata Triwulan I 2020

    51.37041.628

    9.742 - 0 00,00% 0,00% 0,00% 0%

    10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%

    0

    10.000

    20.000

    30.000

    40.000

    50.000

    60.000

    Pendapatan BLU Belanja Barang BLU Belanja Modal BLU

    %Juta Rp

    Pagu Realisasi Persentase

    Sumber : Aplikasi Monev PA diunduh tanggal 5 Mei 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    13

    ini sudah terlihat APBN akan di refocusing ke masalah Kesehatan khususnya dalam

    menghadapi pandemi COVID-19 yang berdampak nasional. Jika dalam kondisi normal dan masih mengacu dengan UU-APBN awal maka pencapaian

    target belanja dan pendapatan tidak akan jauh berbeda dari capaian tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, dengan kejadian luar biasa ini maka Pemerintah Pusat juga

    mengambil langkah-langkah penyesuaian kebijakan di tengah pandemi ini, dengan menyusun APBN-P dan serta adanya kebijakan realokasi anggaran dan refocussing

    kegiatan. Dengan adanya realokasi anggaran dan refocussing kegiatan ini, diharapkan

    pelaksanaan anggaran ditengah pandemi COVID-19 pada triwulan berikutnya tahun ini akan lebih terarah sehingga penyerapan anggaran baik dari persentase realisasi maupun nominal dapat terdorong lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun

    yang menjadi tantangan besar tentunya berasal dari sektor penerimaan negara khususnya pajak, yang akan semakin berat untuk mencapai target yang sudah ditetapkan

    di awal tahun 2020. Terlihat dari rendahnya persentase yang dicapai penerimaan perpajakan terendah dalam 3 tahun terakhir di periode triwulan I, pada periode triwulan I

    tahun ini hanya mencatatkan 13,18 persen dari target. Disamping itu, untuk memperoleh prognosis yang relatif mendekati kenyataan, maka

    beberapa hal lain juga telah dipertimbangkan dan diperhitungkan, antara lain: 1) Data historis/statistik capaian realisasi dan tren penerimaan.

    2) Instruksi langkah-langkah strategis pelaksanaan APBN serta APBN-P 2020. 3) Perkiraan realisasi belanja berdasarkan data ADK kontrak yang telah diterima KPPN.

    4) Data kontrak / rencana kegiatan DAK Fisik yang dilaporkan ke KPPN. 5) Kenaikan/penurunan pagu dana Transfer ke Daerah pada APBN-P (potensi

    peningkatan Dana Bagi Hasil SDA seiring peningkatan harga/volume komoditas

    tambang, penurunan DAU akibat penurunan target penerimaan perpajakan dan tambahan alokasi DAK Fisik).

    Tabel Perkiraan Realisasi APBN s.d. Triwulan IV Tahun 2020

    URAIAN PAGU (Milliar Rp)

    Realisasi s.d. Triwulan I

    Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

    Miliar Rp % Real thd PAGU Miliar Rp % Real thd

    PAGU Pendapatan Negara 3.354,69 463,14 13,81% 2.683,75 80% Belanja Negara 10.044,95 2.210,54 22,01% 9.542,70 95% Surplus/Defisit (6.690,26) (1.747,26) (6.858,95)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    14

    III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

    Hingga akhir Triwulan I 2020 Pendapatan Daerah yang terealisasi secara agregat

    mencapai Rp1,8 triliun atau 21,3 persen dari target. Tingkat realisasi pada periode ini,

    secara persentase mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun 2019 dimana

    tercatat sebesar 21,2 persen.

    Pada periode yang sama, alokasi Belanja dan Transfer seluruh Pemda di Kaltara

    terealisasi sebesar Rp1,14 triliun atau 12,4 persen dari pagu. Capaian ini lebih baik

    dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana terealisasi 8,3 persen.

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    URAIAN

    T.A. 2019 T.A. 2020 %¯ Nominal Realisasi PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %

    PENDAPATAN 8.193,8 1.739,4 21,2% 8.504,4 1.807,3 21,3% 3,9%

    PAD 964,3 80,3 8,3% 1.092,3 157,8 14,4% 96,5% Pajak daerah 506,7 60,9 12,0% 601,2 116,9 19,4% 92,0% Retribusi daerah 52,3 4,9 9,4% 55,0 8,1 14,7% 63,4% Hasil Pengelolaan KD yang dipisahkan 59,2 - 0,0% 59,9 0,1 0,2% #DIV/0! Lain-lain PAD yang sah 346,2 14,5 4,2% 376,1 32,7 8,7% 125,8%

    Pendapatan Transfer 6.926,4 1.657,5 23,9% 6.933,3 1.642,8 23,7% -0,9% Transfer Pemerintah Pusat 6.722,4 1.635,6 24,3% 6.655,0 1.581,2 23,8% -3,3%

    Dana Bagi Hasil Pajak 621,3 56,4 9,1% 368,8 39,8 10,8% -29,3% Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 825,0 182,6 22,1% 954,9 155,9 16,3% -14,6% Dana Alokasi Umum 3.857,3 1.281,5 33,2% 4.158,9 1.330,3 32,0% 3,8% Dana Alokasi Khusus 1.106,4 68,9 6,2% 917,8 50,4 5,5% -26,8% Dana Insentif Daerah 312,4 - 0,0% 212,2 4,8 2,2% #DIV/0! Dana Desa - 46,2 #DIV/0! 42,5 - 0,0% -100,0%

    Transfer Pemerintah Provinsi 189,5 21,9 11,6% 247,3 61,6 24,9% 180,8% Pendapatan Bagi Hasil Pajak 189,5 21,5 11,3% 247,3 61,3 24,8% 185,3% Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - 0,4

    - 0,3

    -37,1%

    Transfer Bantuan Keuangan 14,5 - 0,0% 31,0 - 0,0% #DIV/0! Lain-lain Pendapatan yang sah 303,0 1,6 0,5% 478,8 6,7 1,4% 329,1%

    Pendapatan Hibah 61,9 0,2 0,3% 83,7 6,7 8,1% 4089,8% Pendapatan Dana Darurat 190,9 -

    - - #DIV/0!

    Pendapatan Lainnya 50,2 1,4 2,8% 395,0 - 0,0% -100,0% BELANJA 7.672,5 665,8 8,7% 7.825,9 1.018,3 13,0% 52,9%

    Belanja Operasi 5.477,4 635,9 11,6% 6.102,6 884,1 14,5% 39,0% Belanja Pegawai 2.625,0 433,4 16,5% 2.949,5 542,6 18,4% 25,2% Belanja Barang 2.465,7 158,3 6,4% 2.321,6 220,9 9,5% 39,6% Belanja Bunga 19,0 - 0,0% - - #DIV/0!

    Belanja Subsidi 35,9 3,3

    37,3 1,4 3,7% -58,2% Belanja Hibah 321,8 39,0 12,1% 784,0 118,7 15,1% 203,9% Belanja Bantuan Sosial 10,0 1,9 18,7% 10,1 0,6 5,5% -70,4% Belanja Bantuan Keuangan 2.179,9 29,8 1,4% 1.695,6 133,7 7,9% 348,2%

    Belanja Modal 15,3 - 0,0% 27,6 0,5 1,8% #DIV/0! Belanja tidak terduga 182,7 21,9 12,0% 358,7 67,8 18,9% 209,3% Transfer Pemprov 831,9 34,6 4,2% 833,4 28,3 3,4% -18,3%

    BELANJA dan TRANSFER 8.687,2 722,3 8,3% 9.018,0 1.114,4 12,4% 54,3% SURPLUS/DEFISIT (493,4) 1.017,1 -206,1% (513,6) 693,0 -134,9% -31,9%

    Tabel Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kaltara Triwulan I 2019-2020 (Miliar Rp)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    15

    A. Pendapatan Daerah

    1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Triwulan I 2020, realisasi PAD

    mencapai Rp157,8 miliar atau 14,4

    persen dari target. Baik secara

    persentase terhadap targetnya

    maupun secara nominal, realisasi

    tersebut lebih tinggi dibandingkan

    periode yang sama tahun lalu.

    Jika dilihat lebih rinci, Komponen

    PAD yang mencatatkan realisasi

    tertinggi secara nominal berasal dari

    Pajak Daerah sebesar Rp116,9 miliar, sedangkan komponen dengan nominal

    realisasi dan tingkat persentase realisasi terhadap pagu terendah berasal dari Hasil

    Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp0,09 miliar atau 0,2

    persen dari target. Sementara Pajak Daerah selain mencatatkan nominal yang

    tertinggi juga mencatatkan tingkat persentase realisasi terhadap pagu yang tertinggi

    yaitu sebesar 19,4 persen.

    Grafik diatas menunjukkan komposisi PAD mengalami perubahan kontribusi untuk

    masing-masing komponen dari Triwulan I tahun 2019 ke periode saat ini. Komponen

    Pajak Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-Lain

    PAD yang Sah mengalami peningkatan kontribusi sedangkan Retribusi Daerah

    mengalami sebaliknya.

    Pemda di wilayah Kaltara mampu merealisasikan target PAD dengan cukup optimal

    dibandingkan tahun lalu, hal ini ditandai dengan meningkatnya rasio PAD terhadap

    total pendapatan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    Grafik Komposisi Agregat Pendapatan Asli Daerah se Kaltara Tw I 2019 - 2020

    84,09%75,80%

    74,08%

    6,01%

    6,15%

    5,11%

    0,00%

    0,00%

    0,06%

    9,90%

    18,05%

    20,75%

    -

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    180

    2018 2019 2020

    Miliar RP

    Pajak daerah Retribusi daerah HKPD LLPADYS

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    16

    a) Penerimaan Pajak Daerah

    Total Pajak Daerah yang terhimpun

    sampai dengan Triwulan I tahun

    2020 mencapai sebesar Rp116,9

    miliar atau 19,4 persen dari target.

    Sebesar Rp94,1 miliar atau 81

    persen dari total realisasi pajak

    daerah bersumber dari Pemprov

    Kalimantan Utara. Namun secara

    persentase realisasi terhadap target,

    capaian tertinggi dicatatkan

    Kabupaten Bulungan sebesar 38,7

    persen. Jika sumber pajak daerah tidak memperhitungkan penerimaan dari

    Pemprov Kaltara, maka daerah dengan penyumbang pajak daerah terbesar berasal

    dari Kota Tarakan sebesar Rp10,1 miliar .

    b) Penerimaan Retribusi Daerah

    Sampai dengan akhir bulan Maret 2020, realisasi di seluruh Pemda se Kaltara

    mencapai Rp8,1 miliar atau sebesar 14,7 persen dari target. Seluruh Pemda

    mencatatkan kenaikan nominal realisasi dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Dan yang paling drastis

    peningkatannya adalah

    Pemprov Kalimantan Utara (190

    persen).

    Untuk nominal realisasi terbesar

    tercatat di wilayah Kota Tarakan

    sebesar Rp3,01 miliar. Hal ini

    sangat wajar karena sebagian

    besar aktifitas perekonomian

    yang terpusat di Kota Tarakan.

    c) Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

    Pada akhir Triwulan I 2020, hampir seluruh Pemda di Provinsi Kaltara belum sama

    sekali mencatatkan realisasi penerimaan atas komponen ini, atau dengan kata lain

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Daerah se Kaltara Tw I 2019 - 2020

    Grafik Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah se Kaltara Tw I 2019 - 2020

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    0%

    5%10%15%

    20%25%30%

    35%40%45%

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    KotaTarakan

    Kab.Bulungan

    Kab.Malinau

    Kab.Nunukan

    Kab. TanaTidung

    Mili

    ar R

    p

    Realisasi 2019 Realisasi 2020% Realisasi 2019 % Realisasi 2020

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    0

    1

    1

    2

    2

    3

    3

    4

    Prov.Kaltara Kota Tarakan Kab.Bulungan

    Kab. Malinau Kab.Nunukan

    Kab. TanaTidung

    Miliar Rp

    Realisasi 2019 Realisasi 2020% Realisasi 2019 % Realisasi 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    17

    0 persen sama halnya dengan yang terjadi pada periode yang sama tahun lalu,

    hanya Kabupaten Malinau yang merealisasikan penerimaan pada komponen ini

    sebesar 1,6 persen dari target atau Rp0,09 miliar.

    PEMDA Pagu 2019 Realisasi

    2019 Pagu 2020 Realisasi

    2020 Prov.Kaltara 12.000.000.000 - 13.200.000.000 - Kota Tarakan 6.500.000.000 - 6.000.000.000 - Kab. Bulungan 21.800.000.000 - 21.800.000.000 - Kab. Malinau 5.756.333.000 - 5.756.333.000 94.802.980 Kab. Nunukan 5.100.000.000 - 5.100.000.000 - Kab. Tana Tidung 8.000.000.000 - 8.000.000.000 -

    d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah (LLPADYS)

    Secara agregat, penerimaan

    LLPADYS regional Kaltara pada

    akhir periode pelaporan mencapai

    8,7 persen dari target atau sebesar

    Rp32,7 miliar. Komponen PAD ini

    secara umum menunjukkan tren

    peningkatan hampir diseluruh

    pemda, kecuali Pemprov Kaltara

    dan Kabupaten Tana Tidung yang

    tercatat mengalami penurunan

    realisasi penerimaan.

    Nominal realisasi pada Triwulan I 2020 di Kabupaten Bulungan mengalami

    peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan periode tahun lalu dengan

    persentase peningkatan mencapai 1.635,9 persen. Berbanding terbalik dengan

    pencapaian Kabupaten Tana Tidung yang mencatatkan penurunan nominal

    realisasi sebesar 79,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    2. Pendapatan Transfer Realisasi Pendapatan Transfer mencapai 23,7 persen dari pagu atau sebesar Rp1,64

    triliun. Capaian ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun lalu yang

    mencapai 23,9 persen. Jika ditinjau per jenis transfer, secara rata-rata terealisasi 16

    persen, dimana jenis Transfer Pemerintah Provinsi (Dana Bagi Hasil) mencatatkan

    tingkat realisasi tertinggi sebesar 24,9 persen

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    Grafik Realisasi LLPADYS se Kaltara Tw I 2019 - 2020

    -5%

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    35%

    40%

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    Prov.Kaltara Kota Tarakan Kab. Bulungan Kab. Malinau Kab. Nunukan Kab. TanaTidung

    Miliar Rp

    Realisasi 2019 Realisasi 2020% Realisasi 2019 % Realisasi 2020

    Data Pagu dan Realisasi Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Pemda se Kaltara Tw I 2019 - 2020

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    18

    Sumber Pendapatan Transfer mayoritas berasal dari Transfer Pemerintah Pusat yang

    mencapai Rp1,58 triliun atau 96,3 persen sedangkan sisanya adalah Transfer/Bagi

    Hasil Pemerintah Provinsi.

    Dibandingkan periode yang

    sama tahun lalu, kontribusi

    realisasi Transfer Pemerintah

    Pusat terhadap total realisasi

    Pendapatan Daerah di regional

    ini menunjukkan penurunan

    hampir di semua jenis transfer

    kecuali DID.

    Berdasarkan rincian

    jenisnya, rata-rata realisasi

    DBH mencapai 15,23 persen

    sedangkan DAU mencapai

    31,72 persen dari target.

    Tingkat realisasi yang tidak

    ideal tercatat hanya pada

    jenis DAK yang baru

    mencapai 5,51 persen.

    3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (LLPDYS)

    Pada triwulan I 2020, LLPDYS hanya baru terealisasi oleh Kabupaten Bulungan

    sebesar Rp6,7 miliar atau 30,5 persen dari target. Hampir seluruh daerah tercatat

    menetapkan target penerimaan sama atau meningkat sedikit dibandingkan target

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    Grafik Kontribusi TKDD Terhadap Total Pendapatan Daerah Prov. Kaltara Triwulan I 2019 - 2020

    Data Pagu dan Realisasi LLPDYS Triwulan I 2019-2020

    Grafik Realisasi Penerimaan Transfer Pempus Tw I 2019 - 2020

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    13,74%

    73,67%

    3,96%

    0,00%

    2,66%

    10,83%

    73,60%

    2,79%

    0,26%

    0,00%

    DBH

    DAU

    DAK

    DID

    Dana Desa

    2020 2019

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    35%

    -

    100

    200

    300

    400

    500

    Prov.Kaltara Kota Tarakan Kab. Bulungan Kab. Malinau Kab. Nunukan Kab. TanaTidung

    Miliar Rp

    DBH DAU DAK% DBH % DAU % DAKRerata % DBH Rerata % DAU Rerata % DAK

    PEMDA Pagu 2019 Realisasi 2019 % Realisasi 2019 Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2020Prov.Kaltara 43.211.636.851 161.060.000 0,4% 19.159.134.674 - 0,0%Kota Tarakan 36.569.680.000 - 0,0% 28.061.365.879 - 0,0%Kab. Bulungan 22.084.514.054 - 0,0% 22.100.000.000 6.748.110.000 30,5%Kab. Malinau - - #DIV/0! 172.606.398.000 - 0,0%Kab. Nunukan 193.854.966.000 - 0,0% 229.533.793.000 - 0,0%Kab. Tana Tidung 7.293.768.783 1.411.649.200 19,4% 7.293.768.783 - 0,0%

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    19

    tahun lalu, hanya Pemprov Kaltara dan Kota Tarakan yang menetapkan target

    penerimaan lebih kecil dibanding tahun lalu.

    DAK dan Dana Desa

    Sampai dengan akhir kuartal I 2020 tidak terdapat penyaluran DAK Fisik melalui

    KPPN di wilayah Kaltara, kondisi ini tidak mengalami perubahan jika dibandingkan

    periode yang sama tahun lalu. Melalui PMK Nomor 130/PMK.07/2019 Tentang

    Pengelolaan DAK Fisik, penyaluran DAK Fisik tahun 2020 kembali mendapat

    sejumlah perubahan kebijakan yang diarahkan pada efektifitas dan efisiensi DAK

    Fisik di Daerah sebagai instrumen fiskal Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

    infrastruktur dasar layanan publik. Karakteristik penggunaan DAK Fisik untuk

    membiayai Belanja Modal Pemda tentunya mempersyaratkan Kontrak Kegiatan

    dalam penyaluran di tahap awal. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, pemenuhan

    syarat kontrak kegiatan tersebut masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi

    alokasi DAK Fisik di Kaltara belum dapat tersalur di triwulan I. Pada tahun 2020,

    alokasi DAK Fisik se Kaltara mencapai Rp 747,13 miliar (122 subbidang), tumbuh

    12,30 persen dari alokasi tahun 2019 yang sebesar Rp665,3 miliar (92 Bidang).

    Selanjutnya untuk Dana Desa tahun

    2020, juga tak luput dari perubahan

    kebijakan yang bersifat penguatan

    peran Dana Desa untuk memberikan

    dampak terhadap perekonomian

    Desa. Hal ini sekaligus menjalankan

    perintah langsung Presiden R.I agar

    Dana Desa segera memberikan

    dampak ekonomi di Desa sejak bulan

    Januari tahun berjalan. Atas perintah

    Presiden tersebut, diterbitkan PMK Nomor 205/PMK.07/2020 Tentang Pengelolaan

    Dana Desa. Berdasarkan PMK tersebut, penyaluran Dana Desa tahun 2020

    mengalami perubahan besaran penyaluran per tahap dimana untuk tahap I dari

    sebelumnya 20 persen menjadi 40 persen dari alokasi. Selanjutnya bagi Pemda

    yang berkinerja baik, bahkan hanya disalurkan dalam 2 tahap, dimana tahap I

    disalurkan sebesar 60 persen dari alokasi. Selain itu, perubahan yang paling

    mendasar adalah Dana Desa disalurkan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN)

    langsung ke Rekening Kas Desa (RKD) melalui Rekening Kas Umum Daerah

    (RKUD), sehingga Dana Desa yang disalurkan melalui KPPN setempat akan

    Sumber : OM SPAN (diolah)

    Grafik Persentase Penyaluran Dana Desa Tw I 2019-2020

    20,00% 20,00%

    6,73%

    25,09%

    8,57%

    15,80%

    9,98%

    14,26%

    BULUNGAN MALINAU NUNUKAN TANA TIDUNG

    % Realiasi 2019 % Realiasi 2020% Total Realisasi 2019 % Total Realisasi 2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    20

    diterima di RKD pada tanggal yang sama dengan tanggal penerbitan Surat Perintah

    Pencairan Dana (SP2D) oleh KPPN. Perubahan mekanisme penyaluran Dana Desa

    tersebut telah memberikan dampak dari sisi percepatan penyalurannya, hal ini

    terlihat pada persentase penyaluran Dana Desa yang meningkat signifikan dari 9,98

    persen pada triwulan I 2019, menjadi 14,26 persen pada triwulan I 2020. Lebih

    lanjut, penyaluran Dana Desa pada triwulan I 2020 telah dilakukan secara merata

    oleh seluruh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan tingkat persentase

    penyaluran yang berbeda-beda dan mencakup 141 desa. Kondisi ini tentunya

    mengalami perbaikan jika dibandingkan triwulan I 2019 yang baru dapat tersalur

    untuk 2 (dua) Pemkab yang kemudian masih akan disalurkan kembali ke Desa

    maksimal 7 hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD.

    Selain DAK Fisik dan Dana Desa, di

    tahun 2020 KPPN Mitra Pemerintah

    Provinsi juga menyalurkan alokasi

    DAK Non Fisik (Dana BOS) langsung

    ke Rekening Sekolah tanpa melalui

    RKUD Provinsi. Kebijakan

    penyaluran Dana BOS melalui 34

    KPPN di ibukota Provinsi merupakan

    salah satu upaya Pemerintah untuk

    mengatasi masalah keterlambatan

    penyaluran Dana BOS ke rekening

    Sekolah sehingga turut mendukung keberhasilan Program Merdeka Belajar.

    Sampai dengan akhir triwulan I 2020, penyaluran Dana BOS di Kaltara mencapai

    Rp 43,54 miliar atau sebesar 29,4 persen dari alokasi. Keseluruhan Dana BOS yang

    tersalur tersebut, merupakan Dana BOS Reguler untuk 737 sekolah se Kaltara.

    B. Belanja Daerah

    Persentase realisasi total belanja (tanpa transfer) seluruh Pemda di Kaltara tercatat

    meningkat dari 8,68 persen di Triwulan I 2019 menjadi 13,01 persen di Triwulan I

    2020. Tingkat penyerapan tertinggi pada periode ini bersumber dari Belanja Pegawai

    yang mencapai 18,4 persen dari pagu, disusul kemudian Belanja Hibah sebesar 15,1

    persen dan Belanja Barang sebesar 9,5 persen.

    Grafik Persentase Realisasi Dana BOS Triwulan I 2020

    BOS AFIRMASI BOS KINERJA BOS REGULER

    147,9 M

    7,62 M10,5 M 29,4 %

    Sumber : OM SPAN (diolah)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    21

    Tingkat penyerapan Belanja periode

    Triwulan I 2020 ini dari seluruh pos

    Belanja mengalami peningkatan jika

    dibanding dengan tahun lalu, kecuali

    untuk pos Belanja Subsidi dan

    Belanja Bansos yang mengalami

    penurunan persentase penyerapan

    pada periode ini dibandingkan

    dengan periode Triwulan I 2019.

    Mayoritas pemda selain Kabupaten

    Bulungan, mengalami peningkatan persentase realisasi belanja dibandingkan

    periode yang sama tahun lalu. Pada periode pelaporan, kinerja realisasi belanja

    tertinggi tercatat pada Kota Tarakan

    yang mencapai 14,8 persen. Sementara

    Kabupaten Tana Tidung menjadi daerah

    dengan tingkat penyerapan belanja

    yang terendah sebesar 10,01 persen.

    Realisasi Belanja secara keseluruhan

    yang belum optimal, sebagian besar

    dipengaruhi oleh rendahnya realisasi

    Belanja Barang dan Belanja Modal

    dikarenakan sebagian besar kegiatan

    masih dalam proses awal pelelangan paket pekerjaan maupun pengadaan. Tentu hal

    ini bertolak belakang dengan tema HUT ke-7 provinsi termuda Indonesia pada tahun

    2020 ini yaitu “Kaltara Hebat, Berdaya Saing”.

    C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun

    Prognosis realisasi APBD disusun dengan mempertimbangkan perkembangan yang

    diperkirakan akan mempengaruhi realisasi anggaran. Pada sisi pendapatan, PAD

    diperkirakan mengikuti pola realisasi 2 tahun terakhir yang tercatat 93 persen dan 95

    persen. Pendapatan Transfer diperkiraan tidak mengalami perubahan atau bahkan

    cenderung mengalami sedikit penurunan seiring dengan kebijakan realokasi

    anggaran oleh Pemerintah Pusat dalam penanggulangan pandemi COVID-19, maka

    DBH Pajak juga diprediksi akan berkurang dikala penerimaan secara nasional

    terpantau akan terkontraksi imbas dari pandemi ini. Namun dengan posisi regional

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

    Grafik Persentase Realisasi Belanja Per Pemda Triwulan I 2019 - 2020

    Grafik Persentase Realisasi Belanja Per Jenis Belanja Triwulan I 2019 - 2020

    3,9%

    9,7%

    14,7

    %

    12,1

    %

    11,5

    %

    5,7%

    12,6

    % 14,8

    %

    14,0

    %

    13,8

    %

    12,4

    %

    10,0

    %

    Kaltara Tarakan Bulungan Malinau Nunukan TanaTidung

    2019 2020

    16,5

    %

    6,4%

    0,0%

    9,1%

    12,1

    %

    18,7

    %

    1,4%

    0,0%

    18,4

    %

    9,5%

    0,0%

    3,7%

    15,1

    %

    5,5%

    7,9%

    1,8%

    Pegawai Barang Bunga Subsidi Hibah Bansos Modal TdkTerduga

    2019 2020

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    22

    Kalimantan Utara yang mash sangat bergantung kepada Transfer Pemerintah Pusat

    maka penurunan realisasi tidak akan terlalu signifikan ketika target penerimaan yang

    kemungkinan akan disesuaikan mengikuti perkembangan situasi perekonomian

    nasional serta untuk DAU hanya ditunda saja untuk pelaksanaan penyalurannya.

    Selain itu prediksi kenaikan harga dan permintaan komoditas batu bara yang menjadi

    salah satu komoditas utama di regional ini maka DBH SDA berpotensi mengalami

    peningkatan realisasi penerimaan sehingga dapat menopang realisasi penerimaan

    DBH secara total ketika DBH Pajak kemungkinan besar akan mengalami penurunan

    realisasi baik nominal dan persentase. Produksi batu bara Kaltara tahun 2020 juga

    dapat dipastikan akan meningkat seiring dengan peningkatan kuota produksi batu

    bara tahun 2020 Kaltara yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM.

    Di sisi belanja, capaian realisasi 84 persen di tahun 2018 dan 87 persen di tahun

    2019 menjadi salah satu pertimbangan utama penyusunan prognosis realisasi

    sampai akhir tahun 2020 yang diperkirakan realisasi belanja akan meningkat namun

    tidak terlalu signifikan apabila melihat peningkatan dari capaian tahun lalu. Dengan

    adanya beberapa kebijakan Pemerintah Pusat agar Pemda melakukan percepatan

    realisasi pos-pos belanja yang kiranya dapat menstimulus perekonomian masyarakat

    jaring pengaman sosial (social safety net) dalam penanggulangan pandemi COVID-

    19. Selain itu, masih akan dilaksanakannya program-program prioritas nasional untuk

    percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di regional Kalimantan Utara

    namun melihat perkembangan realisasi sampai triwulan I 2020 pertumbuhan serapan

    anggaran masih lambat untuk progress-nya.

    Uraian Pagu Realisasi s.d. Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

    Miliar Rp % Realisasi Miliar Rp % Realisasi Pendapatan Daerah 8.504,4 1.807,3 21,3% 7.653,9 90% Belanja Daerah 7.825,9 1.018,3 13,01% 7.058,9 90,2%

    Surplus/Defisit (513,1) 693,0 -206,1% 595,0 -215,9%

    Tabel Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Utara s.d. Triwulan IV 2020

    Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    23

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Utara

    IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

    KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

    A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

    URAIAN 2020 2019

    Pusat Daerah Konsolidasian Kenaikan Konsolidasian A. Pendapatan Provinsi dan Hibah 463,140 1,745,780 627,685 -7.21% 676,429

    I. Penerimaan Perpajakan 417,001 116,897 533,898 -12.04% 606,973 II. Penerimaan Negara Bukan Pajak 46,138 1,628,884 93,787 35.03% 69,456

    B. Belanja dan Transfer 2,210,530 1,059,577 1,688,872 53.16% 1,102,693 I. Belanja Pemerintah Pusat/Daerah 414,071 1,025,064 1,439,134 34.74% 1,068,092 II. Transfer 1,796,460 34,514 249,738 621.76% 34,601

    C. Surplus (Defisit) Anggaran (A-B) -1,747,390 686,203 -1,061,187 148.95% -426,264 D. Pembiayaan 0 582,088 582,088 -3010.44% -20,000

    I. Penerimaan Pembiayaan Daerah 0 582,088 582,088 0 II. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 0 0 -100.00% -20,000

    E. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (C+D) -1,747,390 1,268,291 -479,099 7.36% -446,264

    Periode triwulan I 2020 menunjukkan realisasi Pendapatan Provinsi Kalimantan Utara

    Konsolidasian mengalami penurunan sebesar 7,21 persen atau sebesar Rp 48,74

    miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya untuk Belanja

    Konsolidasian mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun

    sebelumnya sebesar 53,16 persen atau Rp 586,18 miliar.

    B. Pendapatan Konsolidasian

    1. Analisis Proporsi dan Perbandingan Realisasi Pendapatan

    Konsolidasian Kaltara sampai

    dengan triwulan I 2020 sebesar

    Rp627,69 miliar dan didominasi oleh

    Pendapatan Perpajakan yang

    proporsi terbesarnya berasal dari

    pendapatan perpajakan pemerintah

    pusat.

    Pendapatan Pajak Pemerintah

    Pusat ini sebagian besar berasal

    dari pajak dalam negeri. Lebih

    detail, untuk penyumbang realisasi pendapatan pajak dalam negeri terbesar ialah

    Pajak Penghasilan (PPh) dengan besaran Rp284,4 miliar atau 71,81 persen diikuti

    Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Kaltara Triwulan I 2020

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

    20192020

    607,0533,9

    69,593,8

    PERPAJAKAN PNBP

    Grafik Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian Triwulan I Tahun 2019-2020 (Miliar Rp)

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    24

    oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terealisasi sebesar Rp100,17 miliar atau

    25,29 persen.

    Hal sebaliknya terjadi pada realisasi Pendapatan Bukan Pajak (PNBP), pendapatan

    pemerintah daerah lebih besar dibandingkan dengan pendapatan Pemerintah Pusat.

    Kontribusi terbesar realisasi PNBP diberikan oleh pendapatan transfer yang

    besarannya mencapai Rp1,58 triliun atau 90,57 persen dari keseluruhan realisasi

    PNBP. Pendapatan transfer ini sebagian besar berupa Dana Alokasi Umum (DAU)

    yang besarannya mencapai Rp1,3 triliun atau 84,14 persen dari keseluruhan

    pendapatan Transfer. Sedangkan untuk PNBP diluar pendapatan Transfer

    penyumbang terbesar realisasi ialah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

    dengan besaran Rp32,7 miliar.

    Melihat besarnya pendapatan Transfer Pemerintah Pusat memberikan gambaran

    bagaimana kondisi fiskal keuangan daerah Kalimantan Utara yang masih sangat

    tergantung terhadap Pemerintah Pusat.

    2. Analisis Perubahan Secara agregat Pendapatan Konsolidasian pada triwulan I 2020 mengalami penurunan

    jika dibandingkan periode sebelumnya. Komponen Perpajakan mengalami kenaikan

    realisasi pada triwulan I 2019 sebesar 12,04 persen tetapi disisi lain komponen PNBP

    mengalami kenaikan sebesar 35,03 persen.

    Komponen perpajakan Pemerintah Pusat mengalami penurunan yang cukup besar

    secara nominal sedangkan disisi lain penerimaan perpajakan Pemerintah Daerah

    menunjukkan tren yang positif dengan adanya kenaikan yang cukup besar secara

    persentase, tetapi kenaikan ini tidak cukup untuk mem-backup penerimaan perpajakan

    sehingga penerimaan triwulan I tahun 2020 ini mengalami penurunan dibandingkan

    periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan sebagian besar disumbangkan oleh

    penurunan PPh pasal 21 sebesar Rp91,17 miliar atau sebesar 39,55 persen serta PPN

    dalam negeri yang mengalami penurunan sebesar Rp20,71 miliar atau sebesar 12,22

    persen dari tahun sebelumnya.

    Tren positif juga ditunjukkan oleh penerimaan konsolidasian PNBP yang mengalami

    kenaikan sebesar Rp24,31 atau 35,03 persen. Pemerintah Daerah merupakan

    kontributor terbesar untuk penerimaan PNBP. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan

    pendapatan pada pos Lain-lain Pendapatan yang Sah dengan besaran Rp 32,74 miliar

    atau naik sebesar 125,83 persen dari tahun sebelumnya.

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    25

    3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

    URAIAN 2019 2020 REALISASI PERTUMBUHAN REALISASI PERTUMBUHAN Perpajakan 606,97 25,65% 533,89 12,04% PNBP 69,46 -2.241,51% 93,80 35,04% Total 676,43 627,69 PDRB ADHK (Triliun) 15.085,00 7,13% 15.840,01 5,01% Rasio Pajak 4,02% 3,37% Rasio Pendapatan thd PDRB 4,48% 3,96%

    Pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2020 (yoy) yang tercatat sebesar 5,01 persen

    mengalami perlambatan apabila dibandingkan kondisi di Triwulan I 2019 yang tumbuh

    sebesar 7,13 persen. Pertumbuhan ekonomi Kaltara yang melambat beriringan pula

    dengan melambatnya realisasi pendapatan perpajakan. Rasio perpajakan mengalami

    penurunan sebanyak 65 basis poin. Disisi lain peningkatan aktivitas ekonomi di Kaltara

    memberikan efek yang positif terhadap PNBP yang mengalami kenaikan sebesar 35,03

    persen. Hal tersebut mengindikasikan belum optimalnya Pemerintah Kaltara dalam

    mengggali potensi sumber-sumber penerimaan pajak yang ada di Kaltara.

    C. Belanja Konsolidasian

    1. Analisis Proporsi Dan Perbandingan

    Sebagian besar porsi Belanja Pemerintah didominasi oleh Belanja Pemerintah Daerah

    dengan besaran 63 persen. Belanja Operasional (Belanja Pegawai dan Belanja Barang)

    mendominasi pengeluaran pemerintah dengan proporsi sebesar 62,19 persen dengan

    rincian Belanja Pegawai sebesar 40,6 persen dan Belanja Barang sebesar 21,59 persen.

    Sedangkan Belanja Modal hanya 15,92 persen dari keseluruhan Belanja Pemerintah.

    Besarnya Belanja Operasional ini akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi

    yang tinggi untuk jangka waktu yang pendek/cepat hal ini akan berbeda dengan dampak

    Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan I 2019-2020 (Rp Miliar)

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

    Grafik Komposisi Belanja Konsolidasian Triwulan I TA 2020 (%)

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

    Pegawai43,62%

    Barang23,20%

    Modal17,11%

    Subsidi0,09%

    Hibah0,04%

    Bansos0,04%

    Tak terduga0,04%

    Transfer15,89%

    Pegawai Barang modal Subsidi Hibah Bansos Takterduga

    Transfer

    Daerah Pusat

    685,7

    364,6268,8

    1,37

    117,40,55 0,49

    249,7

    21%

    79%

    63%

    37%50%

    50% 100% 100% 100% 100%

    86%

    14%

    Grafik Komposisi Per Jenis Belanja Konsolidasian Triwulan I TA 2020 (Miliar Rp)

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    26

    Belanja Modal yang tinggi dimana akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi

    pada masa yang akan datang

    2. Analisis Perubahan

    Realisasi belanja pada triwulan I tahun 2020 masih didominasi oleh Belanja Pegawai

    yang mencapai 40,60 persen. Persentase Belanja Pegawai mengalami penurunan

    dibanding periode yang sama tetapi secara nominal mengalami peningkatan. Angka ini

    sedikit lebih besar dibandingkan

    dengan triwulan I tahun 2019 yang

    mencapai Rp686 miliar atau

    meningkat sebesar Rp114 miliar.

    Secara umum pada triwulan ini hampir

    semua belanja mengalami

    peningkatan realisasi kecuali pada

    Belanja Subsidi, Hibah, dan Bansos.

    Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

    572

    308

    144 3 39 2 - 35

    686

    365 269

    1 1 1 1

    250

    Pega

    wai

    Baran

    gMo

    dal

    Subs

    idiHib

    ah

    Bans

    os

    Tak T

    erdug

    a

    Trans

    fer

    Miliar Rp

    2019 2020

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

    Grafik Komposisi Belanja Konsolidasian Triwulan I 2019 dan 2020

    51,87%27,89%

    13,10%

    0,29% 3,54%

    Pegawai Barang ModalSubsidi Hibah BansosTak Terduga Transfer

    2019

    40,60%

    21,59%

    15,92%

    6,96%

    0,03%

    2020

    Grafik Komposisi Belanja Konsolidasian Triwulan I Tahun 2019-2020

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    27

    3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional

    Kebijakan fiskal dalam bentuk APBN dan APBD yang dijalankan, baik oleh pemerintah

    pusat maupun pemerintah daerah sampai dengan triwulan I 2020 cukup memberikan

    pengaruh signifikan terhadap

    pembentukan PDRB terutama

    pada komponen Pembentukan

    Modal Tetap Bruto (PMTB). Di

    wilayah Kalimantan Utara

    sejumlah proyek pembangunan

    infrastruktur ditetapkan sebagai

    proyek strategis nasional turut

    memberikan andil yang cukup

    besar terhadap pertumbuhan

    komponen ini. Meskipun secara

    keseluruhan pertumbuhan

    perekonomian di Kaltara

    mengalami perlambatan tetapi komponen PMTB pada Triwulan I tahun 2020 mengalami

    pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Faktor pertumbuhan yang didukung adanya pembangunan infrastruktur yang masif oleh

    Pemerintah di Kaltara. Hal ini tercemin dari besaran realisasi belanja modal pada triwulan

    I 2019 sebesar Rp144,5 miliar dan mengalami pertumbuhan menjadi Rp268,9 miliar pada

    triwulan I 2020. Komponen PMTB merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan

    tertinggi kedua setelah komponen ekspor barang dan jasa.

    Sementara pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap komponen Pengeluaran

    Pemerintah (P-KP) dalam struktur PDRB sisi pengeluaran, masih relatif kecil mengingat

    komponen ini hanya berkontribusi sebesar 4,75 persen terhadap PDRB. P-KP

    berbanding lurus dengan realisasi Belanja Konsolidasian Pemerintah, meskipun secara

    nominal dan kontribusi terhadap PDRB meningkat tetapi laju pertumbuhan komponen

    Pengeluaran Pemerintah pada periode triwulan I 2020 mengalami perlambatan

    dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Kebijakan fiskal dalam pengertian luas, yang termasuk kemudahan investasi, pemberian

    berbagai jenis insentif perpajakan, pengurangan/pembebasan bea masuk dan atau bea

    keluar, diakui punya pengaruh terhadap pertumbuhan pada komponen Ekspor Barang

    dan Jasa, yang mengalami pertumbuhan 11,55 persen (yoy). Komponen Ekspor Barang

    dan Jasa merupakan distributor terbesar terhadap PDRB menurut pengeluaran dengan

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara dan BPS yang diolah

    Grafik Hubungan belanja Pemerintah Konsolidasian dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto Triwulan I 2019-2020

    1.068,10 1.439,13

    4.508,98 4.687,99

    623,29 655,47

    -0,44

    3,97

    6,35,16

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    -

    1.000,0 0

    2.000,0 0

    3.000,0 0

    4.000,0 0

    5.000,0 0

    6.000,0 0

    7.000,0 0

    8.000,0 0

    2019 2020

    %Miliar Rp

    Belanja Konsolidasian PMTBP-KP Laju PMTBLaju P-KP

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    28

    besaran Rp15.851,82 miliar bahkan Komponen Ekspor Barang dan Jasa (bruto) setara

    dengan 89,69 persen total PDRB.

    D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    URAIAN 2019 2020

    PDRB (ADHB) 23.186.100.000.000 25.714.900.000.000 Belanja Pemerintah 1.003.946.552.388 1.419.974.672.279 Kontribusi Belanja Pemerintah 4.33% 5.52% Investasi Pemerintah 140.455.652.445 218.507.408.795 Kontribusi Investasi Pemerintah 0.61% 0.85%

    Berdasarkan data dari Laporan Operasional Government Finance Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Utara pada triwulan I tahun 2020, Belanja pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mencapai Rp1.419,9 miliar, sementara itu investasi pemerintah senilai Rp218,51 miliar. Sementara itu PDRB (ADHB)Provinsi Kalimantan Utara pada triwulan I tahun 2020 sebesar Rp25,71 trilliun. Dengan demikian, kontribusi pemerintah terhadap PDRB dari Belanja Pemerintah adalah sebesar 5,52 persen, sedangkan kontribusi dari Investasi Pemerintah sebesar 0,85 persen. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Belanja Pemerintah mempunyai kontribusi yang lebih besar daripada Investasi Pemerintah. Pertumbuhan perekonomian pada triwulan I (yoy) untuk wilayah Kaltara mengalami perlambatan dan terkontraksi sebanyak 1,38 persen dari triwulan IV 2019. Dalam kondisi seperti ini diperlukan kontribusi lebih besar pemerintah sebagai pengungkit kegiatan perekonomian di wilayah Kaltara

    Tabel Kontribusi Pemerintah dalam Pembentukan PDRB Kalimantan Utara Triwulan I Tahun 2019 & 2020 (Rp)

    Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara dan BPS yang diolah

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    29

    V. BERITA/ISU FISKAL TERPILIH Subsidi Ongkos Angkut

    Provinsi Kaltara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi

    termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi ini merupakan daerah

    kepulauan yang sebagian besarnya terletak di pulau Kalimantan serta berbatasan

    langsung dengan negara tetangga Malaysia, tepatnya dengan Bagian Sabah dan

    Serawak, Malaysia. Untuk daerah daratan terdapat ± 1.038 km garis perbatasan antara

    Provinsi Kaltara dengan Negara Malaysia. Masih banyak daerah di Kaltara yang belum

    terjangkau dengan transportasi darat dan air. Bahkan ada beberapa daerah yang sarana

    transportasinya hanya dapat menggunakan transportasi udara, terutama di daerah

    pedalaman dan perbatasan.

    Mengingat kondisi geografis seperti itu dimana transportasi hanya bisa menggunakan

    pesawat udara maka pemerintah Kalimantan Utara dan Pemerintah Pusat berusaha

    untuk membantu masyarakat yang berada di wilayah perbatasan dengan memberikan

    subsidi ongkos angkut (SOA).

    Berdasarkan data Bandar Udara (Bandara) Kelas I Utama Juwata Tarakan, kegiatan

    subsidi angkutan udara perintis tahun anggaran 2020 yang didanai Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Kaltara, mulai direalisasikan per

    tanggal 13 Januari 2020. Dalam pelaksanaannya sendiri, tedapat dua kegiatan yang

    dilakukan, yaitu subsidi angkutan udara perintis penumpang, dan subsidi angkutan

    udara perintis kargo. Untuk perintis penumpang, total rute yang akan dilayani oleh

    program yang didanai APBN, sebanyak 15 rute. Sedangkan untuk perintis kargo

    terdapat 3 rute serta akan dilaksanakan sampai dengan 31 Desember 2020.

    Untuk kegiatan subsidi perintis penumpang, pihak operator atau Susi Air akan

    menggunakan pesawat jenis Grand Caravan yang akan melayani 9 rute, serta Pilatus

    Porter 6 rute. Sementara untuk subsidi perintis kargo, 2 dari 3 rute diantaranya, akan

    menggunakan pesawat jenis C 208B Grand Caravan. Tarif yang akan dikenakan kepada

    penumpang berkisar antara Rp 245 ribu hingga Rp 460 ribu per jiwa.

    Selain subsidi angkutan udara perintis penumpang dan kargo, pada tahun ini juga ada

    kegiatan subsidi perintis bahan bakar minyak (BBM). Lokasi kegiatannya, ada di

    Bandara Malinau yang dioperatori oleh PT Mega Basana Nusantara dengan target BBM

    yang diangkut sebanyak 1.238 drum.

    Dengan adanya SOA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi

    masyarakat perbatasan/pedalaman di Kaltara salah satunya adalah berkurangnya

    disparitas harga antara daerah pedalaman/perbatasan dengan daerah kota. Selain itu

  • KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I 2020

    KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2017

    30

    juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat diperbatasan terhadap barang-

    barang dari negara tetangga, Malaysia. Seharusnya SOA merupakan solusi jangka

    pendek pemerintahan saat ini sehingga kedepannya sebisa mungkin pemerintah untuk

    mempersiapkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi darat ataupun air

    sehingga pembangunan perekonomian di wilayah perbatasan akan relatif lebih stabil

    pertumbuhan perekonomiannya.