DAFTAR ISI - oldsite.ub.ac.idoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/download/buku panduan...

66
1 DAFTAR ISI ISI BUKU HALAMAN DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- SAMBUTAN REKTOR -------------------------------------------------------------------------- KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------- SAMBUTAN PRESIDEN EM UB ------------------------------------------------------------ BAB I. POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL ------------- 1. Latar Belakang -------------------------------------------------------------------- 2. Masalah Umum Pengembangan Kemahasiswaan ------------------ 3. Tujuan Pengembangan ------------------------------------------------------- 4. Sasaran Pengembangan ------------------------------------------------------ 5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan ---------------------------------- 6. Strategi Pengembangan ------------------------------------------------------ 7. Program Pengembangan Kemahasiswaan ---------------------------- 8. Kegiatan Penunjang ------------------------------------------------------------ BAB II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ---------------------------------------------------------------------------- 2.1. Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan----------------------------------- 2.1.1. Visi ---------------------------------------------------------------------------- 2.1.2. Misi --------------------------------------------------------------------------- 2.2 Rencana Strategis Bidang Kemahasiswaan --------------------------- 2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakat dan Kesejahteraan Mahasiswa ------------------------------------ Program Pengembangan Kelembagaan Kemahasiswaan ------------------ Program Pengembangan Sarana Kemahasiswaan ---------------------------- 2.2.4 Program Pengembangan Struktur - Pendanaan Kemahasiswaan -------------------------------------- 2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan---------------------------------------- 2.3.1 Bidang Kelembagaan --------------------------------------------------- 2.3.2 Bidang Penalaran -------------------------------------------------------- 2.3.3 Bidang Minat dan Kesejahteraan ---------------------------------- 2.3.4 Bidang Khusus ----------------------------------------------------------- 2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft Skill --------------

Transcript of DAFTAR ISI - oldsite.ub.ac.idoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/download/buku panduan...

1

DAFTAR ISI

ISI BUKU HALAMANDAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------SAMBUTAN REKTOR --------------------------------------------------------------------------

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------------SAMBUTAN PRESIDEN EM UB ------------------------------------------------------------BAB I. POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL -------------

1. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------

2. Masalah Umum Pengembangan Kemahasiswaan ------------------3. Tujuan Pengembangan -------------------------------------------------------

4. Sasaran Pengembangan ------------------------------------------------------5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan ----------------------------------

6. Strategi Pengembangan ------------------------------------------------------7. Program Pengembangan Kemahasiswaan ----------------------------8. Kegiatan Penunjang ------------------------------------------------------------

BAB II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITASBRAWIJAYA ----------------------------------------------------------------------------2.1. Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan -----------------------------------

2.1.1. Visi ----------------------------------------------------------------------------

2.1.2. Misi ---------------------------------------------------------------------------2.2 Rencana Strategis Bidang Kemahasiswaan ---------------------------

2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakatdan Kesejahteraan Mahasiswa ------------------------------------

Program Pengembangan Kelembagaan Kemahasiswaan ------------------ Program Pengembangan Sarana Kemahasiswaan ----------------------------

2.2.4 Program Pengembangan Struktur -

Pendanaan Kemahasiswaan --------------------------------------2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan ----------------------------------------

2.3.1 Bidang Kelembagaan ---------------------------------------------------2.3.2 Bidang Penalaran --------------------------------------------------------

2.3.3 Bidang Minat dan Kesejahteraan ----------------------------------2.3.4 Bidang Khusus -----------------------------------------------------------

2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft Skill --------------

2

BAB III. PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITASBRAWIJAYA ----------------------------------------------------------------------------3.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan ----------------------

3.1.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Penalaran Keilmuan dan

Keprofesian Mahasiswa -----------------------------------------------3.1.2 Peningkatan Mutu Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa3.1.3 Peningkatan Mutu Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa3.1.4 Peningkatan Mutu Pembinaan Kegiatan Kemasyarakatan

Mahasiswa -----------------------------------------------------------------

3.1.5 Peningkatan Mutu Organisasi Kemahasiswaan --------------3.2 Peningkatan Pengembangan Kemahasiswaan -----------------------

3.2.1. Upaya Peningkatan Penalaran Mahasiswa --------------------

3.2.1.1 Sosialisasi dan Implementasi PenalaranMahasiswa Universitas Brawijaya ------------------

3.2.1.2 Penyempurnaan Standar Penalaran Mahasiswa3.2.1.3 Pengembangan Kompetensi Dosen Pembimbing

3.2.1.4 Monitoring, evaluasi dan penjaminan mutupenalaran secara terprogram ------------------------

3.2.1.5 Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi IlmiahMahasiswa --------------------------------------------------

3.2.1.6 Penataan Regulasi di Bidang Penalaran Mahasiswa3.2.1.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penambahan

Sarana Prasarana -----------------------------------------3.2.2 Upaya Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa

3.2.2.1 Beasiswa ------------------------------------------------------3.2.2.2 Koperasi Mahasiswa --------------------------------------3.2.2.3 Dana Kesejahteraan Sosial Mahasiswa (DKSM) -

3.2.2.4 Bimbingan Konseling -------------------------------------

3.2.2.5 Pelayanan Kesehatan (Poliklinik) ---------------------

3.2.2.6 Peningkatan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang MahaEsa -------------------------------------------------------------

3.2.2.7 Pelayanan Sarana dan Prasarana KegiatanMahasiswa --------------------------------------------------

BAB IV. KEGIATAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN --------------------1. Kalender Kemahasiswaan Universitas Brawijaya Tahun 2007/2008

3

BAB V. PROFIL LEMBAGA MAHASISWA5.1. Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya (LKM-

UB) -------------------------------------------------------------------------------

5.1.1 Lembaga-lembaga tingkat Universitas ---------------------5.1.2 Lembaga-lembaga di tingkat Fakultas ---------------------5.1.3 Dewan Pers Kampus ---------------------------------------------5.1.4 Struktur Organisasi Lembaga Kemahasiswaan Universitas

Brawijaya ------------------------------------------------------------5.1.5 Profil Organisasi Mahasiswa ----------------------------------

BAB VI. TATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH

6.1 Pendahuluan ------------------------------------------------------------------6.2 Masyarakat Ilmiah -----------------------------------------------------------6.3. Tradisi dan Kebebasan Akademik ------------------------------------

6.4. Masyarakat Ilmiah yang Berwawasan Budaya Bangsa,Bermoral Pancasila dan Berkepribadian Indonesia

6.5. Kehidupan Masyarakat di Luar Kampus dan MasyarakatBangsa ---------------------------------------------------------------------------

6.6 Mahasiswa sebagai Warganegara

LAMPIRAN :

1. PETA UNIVERSITAS BRAWIJAYA ------------------------------------------------------

2. PETA KOTA MALANG -----------------------------------------------------------------------3. DAFTAR TELEPON PENTING KOTA MALANG -------------------------------------4. DAFTAR TELEPON PENTING UNIVERSITAS BRAWIJAYA --------------------

4

SAMBUTAN REKTORPADA PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA BARU (PROBINMABA) TAHUN

2007/2008 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Saya ucapkan selamat datang di Kampus Universitas Brawijaya bagi

mahasiswa baru tahun akademik 2007/2008 dan selamat atas kesempatan untuk

mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Brawijaya. Oleh karena itu

sudah seharusnya untuk selalu memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan

Y.M.E.karena memperoleh anugerah yang tiada ternilai.

Kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PROBINMABA) merupakan

kegiatan awal Perguruan Tinggi yang wajib Saudara ikuti, dengan harapan Saudara

akan dapat mengenal, memahami, menghayati dan melaksanakan etika, norma, dan

interaksi di bidang kurikuler dan ekstrakurikuler Universitas Brawijaya.

Selama berada di Universitas Brawijaya, Saudara akan dibimbing dalam aspek

kognitif (fikir), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) oleh para dosen yang

terdidik di bidang ilmunya dengan kualitas sebagai pendidik, pengajar dan

pembimbing. Diharapkan nantinya Saudara akan menjadi alumnus Universitas

Brawijaya yang mempunyai kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan itegritas

terpuji serta terampil, tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja) tetapi sebagai job

creator (pencipta kerja).

Proses kearah tersebut tidak akan dapat dicapai tanpa usaha yang keras dan

belajar dengan giat, yang diikuti dengan selalu memohon ridho dari Allah S.W.T.

selamat belajar dan semoga Saudara dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita

Saudara. Semoga Tuhan Y.M.E. selalu memberikan bimbingan dan petunjukNya.

Wassalammu’alaikum wr.wb.

Malang, 17 Agustus 2007

Rektor,

ttd.

Prof. Dr. Ir. Yogi SugitoNIP. 130518962

5

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. atas terbitnya

buku Panduan Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PROBINMABA) ini diharapkan

dapat memberikan bekal, wawasan dan pengetahuan kepada Mahasiswa Baru Tahun

Akademik 2007/2008 tentang bidang kemahasiswaan Universitas Brawijaya.

Mahasiswa sebagai anak bangsa, dituntut untuk selalu berkarya Inovatif,

Produktif, berfikir dengan nalaransi serta berkreativitas dalam menyikapi setiap

perubahan yang terjadi. Sebagai salah satu unsur insan Akademis, sumbangan fikiran

mahasiswa akan selalu menjadi harapan masyarakat, untuk itu jadikanlah kampus

Universitas Brawijaya ini menjadi Universitas terkemuka seperti cahaya (nur) yang

selalu konsisten menyinari masyarakat baik secara Nasional maupun Internasional

dengan ide-ide cemerlang secara profesional sesuai dengan temuan-temuan dan

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis potensi dasar manusia yaitu

potensi ratio (akal), potensi raga, potensi etika (seni) dan potensi qolbu (hati).Para mahasiswa agar senantiasa memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah

warga kampus yang selalu mengedepankan etika, moral dan berperilaku santun disaat

mengikuti perkuliahan terjun ke masyarakat.

Bagi semua fihak yang membantu hingga dapat dirampungkannya dan

digulirkannya Buku Panduan Probinmaba tahun ini saya sampaikan ucapan terima

kasih dan semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa. Billahitaufiq wal hidayah.

Wassalammu’alaikum wr.wb.

Malang, 02 Nopember 2007

Pembantu Rektor

Bidang Kemahasiswaan,

Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS.NIP. 130 935 076

6

SAMBUTAN PRESIDEN EM UB

Assalammualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera buat kita semua

Dalam tiap-tiap kebangkitan peradaban dimanapun di dunia ini, pemudalah

rahasianya. Kondisi pemuda saat ini merupakan cerminan bangsa dimasa yang akan

datang (Syaikh Hasan Al-Banna)

Kawan kawan mahasiswa 2007 yang saya hormati

Untaian kata yang paling pantas saya ucapkan kepada kalian semua adalah

SELAMAT..!. Selamat atas keberhasilan kawan – kawan semua di terima di

Universitas Brawijaya, Kampus Biru, Kampus Perjuangan. Kampus yang dahulu

pernah menjadi kebanggaan dan harapan setiap anak bangsa, karena sulit untuk

mengatakan apakah hari ini kampus UB ini masih menjadi harapan setiap anak bangsa

terutama dari kalangan bawah. Selamat juga atas status baru sebagai mahasiswa,

sekelompok kecil kaum di negeri ini yang “beruntung” diberi kesempatan untuk

menikmati pendidikan tinggi.

Kawan kawan mahasiswa 2007, para penerus perubahan

Mahasiswa adalah sebuah komunitas minoritas terdidik negeri ini. Disebut

minoritas karena prosentasinya yang sangat sedikit diantara 200 juta lebih rakyat

Indonesia., Namun sejarah telah mencatat banyak goresan tentang peran mahasiswa

dalam berbagai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai proses

perubahan besar yang terjadi di negeri ini pun hampir sebahagian besar di pelopori

oleh kalangan mahasiswa. Peran sebagai Agent of change (agen perubah) dan iron

stock (cadangan masa depan) adalah sebuah harapan berat yang tertumpu di pundak

kita dan hal tersebut membutuhkan kerja – kerja riil kita sebagai mahasiswa. Peran

inilah yang saya yakin harus menjadikan kita sebagai mahasiswa terus melakukan

refleksi atas kontribusi kita bagi negeri ini.

Kawan kawan mahasiswa 2007, calon pemimpin bangsa

Sebagai sebuah entitas intelektual, sudah selayaknya lah kita memberikan

apresiasi yang kritis terhadap proses politik kenegaraan. Pengawalan terhadap agenda

politik ini menjadi begitu penting kalau kita melihat realitas kehidupan kebangsaan kita.

Tingkat pengangguran yang begitu tinggi, terjualnya asset–asset bangsa, kaum buruh

yang termarginalkan, petani yang terpinggirkan, kuatnya intervensi asing terhadap

negeri ini, meningkatnya jumlah masyarakat miskin, semakin merebaknya budaya KKN

dan begitu banyak persoalan lainnya, Kita tidak mungkin rela membiarkan negeri ini

7

harus jatuh ke tangan oknum – oknum yang tidak memiliki komitmen dan kapasitas

untuk melakukan perubahan. Kehadiran kawan – kawan semua di kampus ini

seharusnya mampu menjadi “darah baru” bagi gerakan mahasiswa untuk mengawal

perubahan kehidupan bangsa kita menuju ke arah yang lebih baik.

Kawan kawan mahasiswa 2007

Sebagaimana tema besar yang digaungkan EM Unibraw kali ini yaitu “Peduli &Terpercaya”, sesunggunnya ada banyak makna yang tersirat di dalamnya. Tema

besar ini menyiratkan harapan kepada kawan – kawan mahasiswa untuk mampu

melihat secara lebih jernih realitas kehidupan di sekitar kita. Setiap apa yang kita lihat,

apa yang kita dengar mau pun apa yang kita pikirkan seharusnya tidak berlalu begitu

saja tanpa pemaknaan sama sekali. Berbagai persoalan diatas menuntut kepedulian

dan sumbangsih pemikiran kita. Dan hal tersebut harus di mulai dari kekritisan kita

dalam memandang sebuah persolan. Janji kita pada sejarah untuk selalu mendorong

peradaban yang menjadi impian bagi bangsa ini layaknya menjadi impian besar bagi

kita Semoga mampu meng–inisiasi kesadaran kritis kita semua, juga mampu meng-

inisiasi semangat kebersamaan diantara kita semua, Mahasiswa Brawijaya.

Malang, 1 November 2007

Presiden

Eksekutif Mahasiswa

Universitas Brawijaya

Dede SuparjoNIM.0210220031

8

BAB IPOLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL

A. Latar Belakang

Sebagai landasan konstitusional, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Pasal 31

UUD 1945 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta

ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

undang-undang.

Berdasarkan amanat UUD 1945 itu telah ditetapkan Peraturan Pemerintah

Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Undang-undang Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian bangsa Indonesia patut

bersyukur, karena landasan, tujuan dan arah penyelenggaraan pendidikan tinggi di

Indonesia semakin menjadi jelas, lebih kokoh, lebih lengkap, dan mempunyai

kepastian hukum.

Khusus mengenai kualitas manusia Indonesia, dalam UU Nomer 20 Tahun

2003, pasal 3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, dikemukakan bahwa “pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”

Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumberdaya manusia Indonesia

dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus

dalam pembangun bangsa. Di sisi lain, mahasiswa merupakan insan yang memiliki

berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika dan bagian dari generasi

muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut berperan dan menentukan sejarah

perkembangan bangsa Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju,

mandiri dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat adil dan

makmur berdasarkan Pancasila, peranan pendidikan tinggi amat penting dan strategis.

Pendidikan tinggi melalui kegiatan penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan

berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta

9

budaya bangsa melalui kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan

karya seni yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

Dalam pada itu telah terbukti pula bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa

Indonesia, generasi muda mahasiswa telah berperan sebagai pelopor :

a. Pada tahun 1908 mahasiswa telah membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia

melalui Budi Oetomo.

b. Pada tahun 1928 mahasiswa telah merintis kelahiran bangsa Indonesia melalui

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

c. Menjelang tahun 1945, mahasiswa turut berperan dalam mempercepat

kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 atau kelahiran Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

d. Pada tahun 1946-1949 yang merupakan masa perang kemerdekaan, para

mahasiswa bergabung di dalam Tentara Pelajar (TP/TRIP) bahu membahu

dengan rakyat dan TNI untuk melawan Belanda.

e. Pada tahun 1966, para mahasiswa bersama ABRI secara aktif berperan dalam

melahirkan Orde Baru yang mengakhiri kehadiran Orde Lama.

f. Pada tahun 1998, para mahasiswa bersama komponen reformis lainnya, secara

aktif berperan dalam melahirkan orde reformis yang mengakhiri pemerintah orde

baru.

Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang

strategis maka perlu diberi peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk

mengaktualisasikan diri secara utuh dan bertanggung jawab. Sebagai sivitas

akademika dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan

sekaligus merupakan mitra dosen dalam proses belajar mengajar yang dialogis.

Sedangkan dalam proses pengembangan diri mahasiswa, para pembimbing

kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan sedikit mungkin

campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan di perguruan

tinggi senantiasa berpegang pada prinsip “ dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Sebagai

unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa peka terhadap

masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan diberi peluang untuk

turut serta dalam pembangunan nasional. Sebagai warga negara yang telah dewasa

mahasiswa memilki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang lainnya.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut diatas, maka pengembangan

kemahasiswaan merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung

jawab bersama antara pemerintah,swasta dan masyarakat. Secara operasional

10

pengembangan kemahasiswaan seyogyanya diselenggarakan dengan strategi dan

pendekatan yang tepat yaitu dengan memperhatikan seluruh komponen seperti

sasaran, materi, metode, sarana, dan kelembagaan.

2. Masalah Umum Pengembangan Kemahasiswaan

Pada umumnya, kebijakan yang ada di berbagai perguruan tinggi saat ini

mencerminkan keadaan yang relatif sama yaitu belum adanya keterpaduan antara

kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kondisi ini jelas kurang kondusif untuk

mendorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan

untuk mengembangkan potensi dan aktualisasi diri mahasiswa.

1. Secara kuantitatif, masih sangat sedikit mahasiswa yang berminat pada program

pengembangan penalaran dan keilmuan; bakat, minat, dan kemampuan;

kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang. Keadaan ini antara lain

dilatarbelakangi oleh tingginya biaya perkuliahan yang mengakibatkan mereka

ingin cepat selesai dan segera mencari pekerjaan untuk mendapatkan

penghasilan. Oleh karena itu untuk dapat lebih banyak lagi melibatkan mahasiswa,

maka kegiatan kemahasiswaan selain ditujukan untuk mengembangkan

kepribadian mahasiswa, sebaiknya juga ditujukan untuk mengembangkan

keahlian/ketrampilan yang mendukung mereka untuk memudahkan dalam mancari

kerja dan menciptakan pekerjaan.

2. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa (Ormawa) intra

perguruan tinggi jumlahnya relatif kecil, akan tetapi ketika terjadi peristiwa yang

menyangkut kepentingan masyarakat luas, mahasiswa dengan cepat

menunjukkan sikapnya melalui protes yang cenderung reaktif dan sporadis.

Keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas semacam ini, di satu sisi bernilai positif

karena mereka menunjukkan tingkat kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi.

Tetapi disisi yang lain bernilai negatif karena dalam mengekspresikan protes

cenderung mengabaikan kaidah-kaidah akademik yang dijunjung tinggi di

perguruan tinggi.

3. Keterlibatan organisasi ekstra perguruan tinggi secara langsung di dalam kampus

akan dapat berdampak pada pengkotak-kotakan mahasiswa yang selanjutnya

dapat mengakibatkan perpecahan dan konflik di kalangan mahasiswa.

Keterlibatan semacam ini jelas bertentangan dengan Kepmendikbud Nomor

155/U/1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan

11

Tinggi dan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002, tentang

Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan

Kampus.

4. Mahasiswa cenderung menafsirkan Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang

Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, sebagai

pemberian kebebasan seluas-luasnya kepada mahasiswa tanpa memperhatikan

kedudukan, fungsi dan tanggung jawabnya. Kesalahpengertian ini terjadi karena

adanya kalimat dalam Kepmendikbud pasal 2, bahwa : "Organisasi

kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari,

oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih

besar kepada mahasiswa ". Padahal pada pasal 6 Kepmendikbud tersebut diatur

bahwa "Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi

kemahasiswaan intra-pergunian tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan

melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi,

dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguruan tinggi merupakan

penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan atau yang

mengatasnamakan perguruan tinggi".

5. Kesalah pengertian semacam ini, berdampak pada sikap mahasiswa yang merasa

berhak untuk mengabaikan wewenang pimpinan perguruan tinggi untuk mengatur

Ormawa di kampus. Kesalah pengertian ini perlu segera diatasi melalui berbagai

kegiatan yang difasilitasi oleh pimpinan perguruan tinggi.

3. Tujuan Pengembangan

1. Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan visi dan misi

pendidikan tinggi.

2. Mengembangkan penalaran dan keilmuan; penelusuran bakat, minat, dan

kemampuan; kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang,

berlandaskan pada kaidah akademis, moral, dan etika ilmu pengetahuan serta

kepentingan masyarakat.

3. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas program dan sarana penunjangnya.

4. Sasaran Pengembangan

12

Sebagian besar mahasiswa masih belum mencerminkan sikap sebagai insan

akademis, yaitu memahami etika, tatacara berkomunikasi, penggunaan nalar dalam

bertindak, pemahaman terhadap hak, tanggungjawab, dan kewajiban sebagaimana

yang diharapkan, baik sebagai bagian dari masyarakat kampus, maupun sebagai

warga negara Indonesia. Dalam menanggapi berbagai peristiwa sosial baik di tingkat

lokal maupun nasional mahasiswa selayaknya berperan sebagai warga masyarakat

akademik, sehingga citranya mantap sebagai komponen sivitas akademika.

Mahasiswa hendaknya lebih tampil sebagai kekuatan moral (moral fhrce) yang

menyuarakan nurani masyarakat (social conscience). Citra ini yang perlu dikukuhkan

oleh perilaku mahasiswa umumnya, bukan sekadar citra sebagai demonstran yang

menyuarakan sikap tidak setuju atau menentang tanpa menawarkan alternatif

pemecahannya. Dalam mengungkapkan ketidaksetujuan atau penolakan, mahasiswa

sebaiknya menyarankan pula hasil pemikirannya dalam bentuk alternatif jalan keluar

pemecahan masalah.

Sebagai akibat dari globalisasi, pada saat sekarang ini terjadi perubahan yang

sangat cepat di tingkat lokal, nasional maupun intemasional. Mahasiswa perlu dibekali

kemampuan menganalisis dan mengantisipasi perubahan yang terjadi ini, melalui

berbagai forum akademik seperti pelatihan, lokakarya (workshop) ataupun seminar-

seminar dengan pembicara tingkat nasional maupun intemasional. Melalui kegiatan

seminar diharapkan terjadi pengkayaan pemahaman terhadap masalah yang dihadapi

oleh bangsa Indonesia saat ini maupun di masa depan. Selain itu diharapkan terjadi

peningkatan ketajaman analisis terhadap dampak globalisasi pada bangsa Indonesia

serta masa depan bangsa.

5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan

Pengelolaan pendidikan tinggi negeri dengan paradigma baru telah mengalami

perubahan sistem yakni semula bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Meskipun

perguruan tinggi di Indonesia mempunyai latar belakang sejarah serta visi dan misi,

pengorganisasian, dan model kepemimpinan yang berbeda satu sama lain, namun

tetap terikat pada satu tujuan, yakni mencapai pengelolaan perguruan tinggi yang

sehat pada tahun 2010, sehingga mampu berkontribusi pada daya saing bangsa

(Higher Education Long Term Strategy - HELTS 2003 - 2010). Sehubungan dengan itu,

maka perguruan tinggi memegang peranan penting dalam mengembangkan

mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakikatnya mencakup:

13

1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan

spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab serta

berkontribusi pada daya saing bangsa.

2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan

masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis pada

partisipasi publik.

3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan

aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun rohani.

Untuk pencapaian pengembangan kemahasiswaan dibutuhkan dukungan

pemerintah/perguruan tinggi, swasta dan masyarakat dalam bentuk: peraturan,

keterlibatan staf pengajar, kepedulian pimpinan, fasilitas pendukung kegiatan, dan

pendanaan. Keterlibatan staf pengajar perlu mendapat perhatian khusus, karena

keterlibatan mereka sebagai pembimbing/pendamping kemahasiswaan yang dulu

berperan sebagai regulator dan eksekutor, kini berubah menjadi pemberdaya,

fasilitator dan motivator.

Dalam rangka memenuhi peran perguruan tinggi mempersiapkan mahasiswa

disusunlah pola pengembangan kemahasiswaan yang merupakan rujukan bagi para

pembuat kebijakan dan para pembimbing/pendamping kemahasiswaan. Keberadaan

rujukan ini menjadi penting, karena sejak bergulir reformasi ketatanegaraan yang

disertai dengan euphoria kebebasan yang berlebihan dan cenderung tidak

berkesudahan yang mengakibatkan sendi-sendi pola pengembangan kemahasiswaan

di perguruan tinggi terabaikan. Hal tersebut di atas terjadi karena, antara lain,

Polbangmawa yang diterbitkan tahun 1988 sudah tidak memadai lagi untuk dijadikan

sebagai acuan.

Euphoria kebebasan yang berlebihan ini, antara lain, terlihat dari sejumlah

mahasiswa yang secara terbuka melakukan kegiatan di kampus dengan menggunakan

atribut organisasi politik ataupun organisasi ekstra-perguruan tinggi, tanpa

sepengetahuan/izin pimpinan perguruan tinggi. Kegiatan semacam ini jelas merupakan

pengabaian terhadap Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum

Organisasi Kemahasiswaaan di Perguruan Tinggi dan Keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi No. 26/DIKTI/Kep/2002, tentang Pelarangan Organisasi Ekstra

Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus. Bila kondisi semacam ini terus

berlangsung, maka dalam jangka panjang dikhawatirkan kampus tidak lagi merupakan

sumber kekuatan moral, tetapi lebih merupakan sumber kekuatan politik praktis.

14

Pengembangan kemahasiswaan di perguruan tinggi yang merupakan bagian

integral dari pembangunan pendidikan tinggi secara menyeluruh harus merujuk pada

HELTS yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dengan

demikian, kegiatan mahasiswa di dalam kampus harus mencakup pengembangan

organisasi mahasiswa yang sehat, pembinaan sumberdaya manusia yang berkualitas

yang mencerminkan otonomi dalam bidang pendidikan.

Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan

penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab dalam

mendukung kegiatan kurikuler melalui organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan pola

pikir tersebut, maka pola pengembangan kemahasiswaan di Indonesia

diselenggarakan untuk mencapai sasaran umum dan sasaran khusus.

Sasaran umum pola pengembangan kemahasiswaan di Indonesia meliputi

membentuk manusia yang berjiwa Pancasila, berjiwa kepemimpinan yang baik,

berdedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan, serta memiliki ketahanan fisik dan

mental yang tangguh. Para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia perlu dididik

agar berjiwa Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berbudi luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu

bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Para mahasiswa

sebagai generasi muda diberikan peluang untuk mengembangkan dirinya melalui

kegiatan organisasi kemahasiswaan, kegiatan komunikasi dan latihan manajemen

yang terarah dalam rangka memantapkan sikap, wawasan dan kemampuan

kepemimpinan sebagai generasi penerus di masa depan. Para mahasiswa diberi

peluang untuk mengembangkan kemandirian guna memperoleh dedikasi dan

kepeloporan dalam pembangunan melalui kagiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif

serta produktif dengan mengamalkan dan mengabdikan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta seni bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Para

mahasiswa dididik dan dilatih untuk dapat memiliki ketahanan fisik dan mental yaitu

sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta memiliki rasa tanggung

jawab dan disiplin tinggi yang pada gilirannya akan dapat menunjang ketahanan

nasional.

Sasaran khusus pola pengembangan mahasiswa adalah membangun sikap

ilmiah dan sikap profesionalisme. Para mahasiswa dididik dan dilatih agar memiliki

sikap ilmiah yang meliputi: a) hasrat ingin tahu, dan belajar terus menerus; b) daya

analisis yang kritis dan tajam; c) jujur; d) rasa tanggung jawab yang tinggi; e) terbuka

terhadap pendapat baru, pendapat yang berbeda dan kritik; f) sikap bebas dari

15

prasangka; g) berorientasi ke masa depan; h) sikap menghargai nilai, norma, kaidah

dan tradisi keilmuan. Para mahasiswa perlu diberi motivasi agar memiliki sikap

profesional yang meliputi: a) keinginan untuk mencapai tingkat keahlian yang lebih

tinggi; b) kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat dan kemampuan serta

arah profesi; c) etika profesi yang tinggi; d) kesejawatan yang tinggi.

6. Strategi Pengembangan

1. Perlu disusun dan disosialisasikan secara terus-menerus aturan yang jelas

mengenai hak dan kewajiban mahasiswa, yakni Kepmendikbud Nomor

155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di

PerguruanTinggi, tatacara penggunaan sarana kampus, maupun tata cara

melakukan kegiatan di kampus dan sebagainya.

2. Kepedulian pimpinan perguruan tinggi dan dosen terhadap kegiatan

kemahasiswaan. Permasalahan dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan

bukan hanya merupakan tanggungjawab pimpinan perguruan tinggi saja.

Keberhasilan atau kemajuan yang dicapai dalam pengembangan kemahasiswaan

tergantung pada seberapa besar keterlibatan pimpinan perguruan tinggi serta para

staf pengajar dari perguruan tinggi tersebut dalam kegiatan pengembangan

kemahasiswaan. Artinya di dalamnya termasuk peranan staf pengajar dalam

penyampaian pesan moral terhadap sikap dan perilaku seorang mahasiswa di

kampus, memotivasi dan membangkitkan kreativitas, penyadaran terhadap hak

dan kewajiban mahasiswa, pemberian fasilitas dan dukungan serta pembimbing /

pendampingan oleh dosen dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

3. Mengembangkan komunikasi yang intensif diantara pimpinan perguruan tinggi

dengan para aktivis mahasiswa dari berbagai Ormawa yang diakui eksistensinya

di kampus untuk menghindari adanya miskomunikasi dan untuk meningkatkan

saling penger6an.

4. Melakukan pergeseran paradigma dari program kemahasiswaan yang yang

didominasi oleh wawasan politik menuju ke program kemahasiswaan yang

mengutamakan atau berfokus pada mempersiapkan mahasiswa agar mandiri

dalam memasuki dunia kerja serta tangguh menghadapi tantangan di masa

depan.

5. Melakukan dan mendorong berbagai kegiatan unggulan yang mencakup kegiatan

penalaran dan keilmuan, pembangkitan semangat kewirausahaan, peningkatan

16

daya saing, kepekaan sosial, dan, keagamaan.

6. Membentuk suasana yang kondusif agar mahasiswa tidak terlibat dalam kegiatan

politik praktis sehingga mahasiswa tidak menjadi terkotak-kotak. Hal ini antara lain

dengan tidak memberi izin organisasi ekstra-perguruan tinggi maupun organisasi

lainnya yang merupakan onderbouw dari parpol untuk mempunyai eksistensi di

dalam kampus.

7. Perguruan tinggi mengangkat staf pengajar sebagai pembimbing/ pendamping

kegiatan kemahasiswaan bagi setiap UKM (Unit Kegiatan Kemahasiswaan)

dengan menjalankan peran sebagai pemberdaya, fasilitatordan motivator.

Diharapkan dengan adanya pembimbing/ pendamping kemahasiswaan ini,

kegiatan Ormawa tidak sekedar merupakan kegiatan yang statis-rutin, tetapi

merupakan kegiatan yang dinamis-kreatif, terencana, dan berkesinambungan.

8. Dalam rangka pengembangan sikap dan jatidiri mahasiswa sebagai insan

akademis, perlu dilakukan kegiatan peningkatan wawasan dan kualitas mahasiswa

melalui berbagai kegiatan terstruktur seperti seminar, diskusi, lokakarya dan lain-

lain.

9. Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan kegiatan

kemahasiswaan.

10. Perguruan tinggi memberikan penghargaan kepada mahasiswa dan

pembimbing/pendamping kemahasiswaan yang menunjukkan prestasi/

pengabdiannya, balk dalam bentuk materi maupun bentuk penghargaan lainnya.

11. Perguruan tinggi memberikan sanksi kepada mahasiswa dan pembimbing/

pendamping kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan

peraturan yang berlaku.

7. Program Pengembangan Kemahasiswaan

Pada dasarnya mahasiswa adalah insan akademis, oleh karena itu citra yang

harus ditampilkan oleh mahasiswa adalah citra yang mencerminkan kemampuan

intelektualnya. Citra ini antara lain tampil dalam perwujudan daya nalar dan daya

analisis yang kuat terutama dalam menuangkan gagasan untuk penyusunan program

dan kegiatan kemahasiswaan yang realistis dan berkualitas. Program pengembangan

kemahasiswaan disusun mengacu pada kondisi mahasiswa saat ini serta berpedoman

pada strategi pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Sebagai catatan perlu

17

diingatkan bahwa dunia kemahasiswaan selalu mengalami perubahan dan

perkembangan dari waktu ke waktu.

Bagi para penyusun program pengembangan kemahasiswaan di perguruan

tinggi diperlukan pemahaman terhadap masalah kemahasiswaan yang ada pada saat

tertentu. Dinamika kehidupan kemahasiswaan dipengaruhi oleh balk faktor internal

yang ada di perguruan tinggi bersangkutan, maupun faktor eksternal yang ada di

tingkat lokal, regional maupun nasional serta internasional. Pemahaman akan kondisi

internal dan ekstemal ini diharapkan menjadi dasar acuan untuk merencanakan,

mengembangkan dan melaksanakan program dan kegiatan kemahasiswaan yang

sesuai dengan kebutuhan saat ini di masing-masing perguruan tinggi.

Kegiatan dalam program pengembangan kemahasiswaan pada dasarnya dapat

dikelompokan atas:

a. Penalaran dan KeilmuanProgram dan kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan menanamkan sikap

ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan kemampuan meneliti dan

menulis karya ilmiah, pemahaman profesi, dan kerjasama mahasiswa dalam tim, balk

pada perguruan tingginya maupun antar perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri.

Kegiatan ini dapat berbentuk; Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNas);

Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM); Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (PKM);

Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional (Mawapres); Presentasi Pemikiran Kritis

Mahasiswa (PPKM); Co- operative education, dan kegiatan lain yang sejenis.

b. Bakat, Minat, dan KemampuanProgram dan kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis, berorganisasi, menumbuhkan

apresiasi terhadap olahraga dan seni, kepramukaan, belanegara, cinta alam,

jumalistik, dan baktisosial.

Kegiatan ini dapat berbentuk; Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM),

Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas), POM ASEAN, Universiade; Pekan

Seni Mahasiswa Nasional Tingkat Nasional (Peksiminas); Pramuka Mahasiswa;

Resimen Mahasiswa; Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala); Penerbitan Kampus; Korps

Sukarela Mahasiswa; Kewirausahaan; dan kegiatan lain yang sejenis.

c. Kesejahteraan

18

Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan

kerohanian mahasiswa. Kegiatan ini dapat berbentuk; Beasiswa; Asrama Mahasiswa;

Kantin Mahasiswa; Koperasi Mahasiswa (Kopma); Poliklinik; Musabaqah Tdawatil

Qur'an (MTQ) Mahasiswa; Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi); dan kegiatan

lain yang sejenis.

d. Kepedulian SosialProgram yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian pada masyarakat,

menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkan kecintaan kepada

tanah air dan lingkungan, kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bemegara yang bermartabat. Kegiatan ini dapat berbentuk; Pelatihan Pendidikan

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Penyebarluasan HIV/AIDS;

Pengembangan Desa Binaan; Pelayaran Kebangsaan; Dialog Kemahasiswaan; dan

kegiatan lain yang sejenis.

8. Kegiatan Penunjang

1. Program yang bertujuan untuk meningkatkan sikap dan kemampuan dosen dalam

keterlibatannya membimbing kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan ini dapat

berbentuk; Pelatihan Pelatih Orientasi Pengembangan Pembimbing

Kemahasiswaan (PP OPPEK); Pelatihan Pelatih Latihan Ketrampilan Manajemen

Mahasiswa (PP-LKMM); Pelatihan PembimbinglPendamping Penalaran

Mahasiswa (PPPM), dan kegiatan lain yang sejenis.

2. Program yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan

kemahasiswaan.Kegiatan ini dapat berbentuk; pengembangan sistem informasi

kemahasiswaan, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kegiatan

kemahasiswaan, dan kegiatan lain yang sejenis.

19

BAB IIKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2.1 Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan2.1.1 Visi

Adapun visi yang hendak dicapai melalui kebijakan pengembangan

kemahasiswaaan di Universitas Brawijaya adalah “MAHASISWA UNIVERSITAS

BRAWIJAYA YANG UNGGUL DALAM PENGUASAAN ILMU DAN TEKNOLOGI

SERTA KOMPETITIF DI PASARAN KERJA”.

2.1.2 Misi Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

(1) mengembangkan jiwa dan semangat kebangsaan;

(2) meningkatkan dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan;

(3) meningkatkan semangat belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi;

(4) mengembangkan kemampuan soft skills melalui proses belajar mengajar dan

kegiatan organisasi kemahasiswaan; dan

(5) mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.

2.2 Rencana Strategis Bidang KemahasiswaanSebagaimana termaktub dalam isu utama rencana strategis Universitas

Brawijaya tahun 2006-2011, salah satunya adalah peningkatan daya saing nasional

yaitu melalui peningkatan kualitas dari seluruh sumberdaya yang dimiliki universitas

khususnya mahasiswa sebagai unsur penting dalam proses regenerasi kepemimpinan

bangsa. Untuk mewujudkan hal tersebut Universitas Brawijaya menjabarkan isu

strategis tersebut ke dalam enam bidang kebijakan yang salah satunya adalah bidang

pengembangan pendidikan dan kemahasiswaan. Dalam penjabarannya, untuk

meningkatkan daya saing lulusan di masyarakat, diperlukan pengembangan soft skill

bagi mahasiswa Universitas Brawijaya. Hal ini juga dijelaskan dalam kebijakan dasar

nomor 3 dan nomor 4 pada rencana program 2006-2011 bidang pengembangan

pendidikan dan kemahasiwaan yang menyatakan bahwa Universitas Brawijaya

memberikan kesempatan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk belajar dan

berkembangan dengan optimal; dan memberikan ruang yang cukup bagi

pengembangan kepribadian, bakat, minat dan pembinaan diri.

20

Untuk itu pola pembinaan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya diarahkan

pada pengembangan budaya kampus yang mengintegrasikan antara pembinaan

intrakurikuler melalui kegiatan proses belajar mengajar dengan pembinaan

ekstrakurikuler yang menyangkut pembinaan penalaran, minat bakat dan

kesejahteraan mahasiswa. Pengembangan secara sinergi semacam ini memungkinkan

terjadinya pembentukan jati diri mahasiswa seutuhnya serta memadukan

pengembangan kemampuan intelektual dengan soft-skills, yang diperlukan mahasiswa

kelak dalam kehidupan bermasyarakat. Program pengembangan kemahasiswaan

semacam ini akan mendukung pencapaian kompetensi lulusan secara utuh untuk

mampu berperan dalam masyarakat secara cerdas, bermartabat dan

bertanggungjawab menurut profesinya masing-masing.

2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakat dan KesejahteraanMahasiswa

Tujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pribadi mahasiswa

yang secara langsung berdampak pada terciptanya lingkungan akademik yang

kondusif bagi pendidikan, melalui:

(1) Peningkatan daya nalar ilmiah mahasiswa dengan ; mengadakan pelatihan

metodologi penelitian bagi mahasiswa, mengadakan konsultasi pembuatan

proposal bersama kelompok kerja, mengadakan evaluasi terhadap proposal yang

disusun oleh mahasiswa, mengadakan lomba penalaran ilmiah bagi mahasiswa

baru, mengadakan lomba bagi mahasiswa lama, dan mengikuti lomba tingkat

nasional.

(2) Peningkatan pengembangan minat (kesenian, olahraga, keorganisasian,

keagamaan, dll) dan bakat melalui kegiatan minat dan bakat yang relevan, baik di

tingkat regional, nasional dan internasional.

(3) Peningkatan kesejahteraan mahasiswa dengan cara : meningkatkan jumlah

penerima beasiswa, meningkatkan jumlah sumber pemberi beasiswa,

meningkatkan pelayanan kesehatan bagi mahasiswa, meningkatkan pelayanan

kerohanian dan bimbingan konseling mahasiswa.

(4) Pembinaan dan pengembangan organisasi kemahasiswaan tingkat internasional,

baik tingkat universitas maupun fakultas dan meningkatkan motivasi mahasiswa

untuk mengikuti kegiatan internasional secara selektif, bermutu dan

berkesinambungan.

2.2.2 Program Pengembangan Kelembagaan Kemahasiswaan

21

Tujuan dari program ini adalah mengembangkan organisasi dan

manajemen kemahasiswaan dalam struktur organisasi universitas yang otonom dan

manajemen yang sehat, melalui:

(1) Penataan struktur dan fungsi lembaga-lembaga kemahasiswaan dilakukan dengan

menyelesaikan persoalan kelembagaan internal mahasiswa.

(2) Peningkatan fungsi peran dari pemberdayaan kelembagaan mahasiswa.

(3) Pengembangan jaringan komunikasi kelembagaan dengan PTN/PTS diseluruh

Indonesia.

(4) Penyusunan kembali AD dan ART lembaga kemahasiswaan Universitas Brawijaya.

2.2.3 Program Pengembangan Sarana KemahasiswaanTujuan dari program ini adalah memfasilitasi sarana yang dibutuhkan

mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui program

penambahan dan pemeliharaan sarana bagi kegiatan kemahasiswaan di bidang minat,

bidang bakat dan kegiatan organisasi.

2.2.4 Program Pengembangan Struktur Pendanaan KemahasiswaanTujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan revenue

generating kemahasiswaan yang dapat digunakan untuk menunjang seluruh kegiatan

kemahasiswaan, melalui:

(1) Penyusunan konsep peyusunan, pengalokasian dan penambahan sumber-sumber

dana untuk kegiatan kemahasiswaan.

(2) Meningkatkan jumlah sponsor kegiatan kemahasiswaan dan beasiswa.

2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan2.3.1 Bidang Kelembagaan

Adapun kebijakan dalam bidang kelembagaan ini mencakup:

a. Memantapkan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.

b. Penyediaan prasarana dan sarana organisasi yang memadai.

c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang mempunyai jiwa kepemimpinan

dan pengabdian untuk memimpin organisasi kemahasiswaan guna bertanggung

jawab ikut mengantarkan mahasiswa lainnya sesuai dengan arah dan sasaran

pengembangan kemahasiswaan.

d. Peningkatan pelaksanaan pemilihan mahasiswa (Pemilwa) secara tertib sesuai

dengan jadual waktunya.

22

e. Penyediaan dana yang memadai utnuk kegiatan organisasi dan pembimbingan

mahasiswa.

f. Peningkatan KISS antara pejabat dan pembimbingan bidang kemahasiswaan,

dosen dan organisasi kemahasiswaan.

g. Peningkatan hubungan dan kerjasama antara pejabat bidang kemahasiswaan

dengan pejabat bidang lainnya di dalam dan di luar kampus.

h. Peningkatan peran bagian bimbingan dan konseling di tingkat Universitas/Fakultas

untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi mahasiswa.

i. Pembuatan program dan perencanaan kerja dan keuangan organisasi

kemahasiswaaan yang menfokuskan pada arah dan sasaran pengembangan

kemahasiswaan yang meliputi:

Program unggulan, yang terdiri dari:

i. Kewirausahaan;

ii. Diklat kepemimpinan;

iii. Job placement centre;

iv. Penataran konselor bimbingan UHS;

v. Pelatihan Pelatih Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat dasar;

vi. Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Universitas Brawijaya

vii. Pekan Ilmiah Mahasiswa Tk. Nasional;

viii. Lokakarya Metodologi Penelitian; dan

ix. System Informasi Kemahasiswaan.

Program Nasional Dikti dan Wilayah C, yang terdiri dari:

a. Lomba Karya Tulis Mahasiswa bidang ilmu, teknologi dan seni;

b. Lomba Korps Sukarela Mahasiswa;

c. Pelatihan Karya Alternatif Mahsiswa; dan

d. Pesta Paduan Suara tingkat Nasional.

j. Peningkatan peran bagian organisasi yang menangani LKMM, magang,

coorperative study, dll.

k. Peningkatan kerjasama dengan lembaga pengabdian kepada masyarakat guna me

nangani pembinaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakuakn mahasiswa

l. Peningkatan kerjasama dengan lembaga/pusat studi yang ada dilingkungan

kampus, seperti lembaga manajemen, lembaga pembinaan administarsi, pusat

studi lingkungan hidup, pusat studi industri pedesaan, guna bersama-sama

menangani pembimbingan kemahasiswaan.

23

m. Peningkatan kerjasama dengan luar kampus, seperti lembaga pemerintahan, pihak

swasta, perguruan tinggi guna menunjang kegiatan pembimbingan

kemahasiswaan.

n. Peningkatan penataran dosen pembimbing dibidang kemahasiswaan

o. Melibatkan mahsiswa dalam kegiatan kepanitiaan guna memberikan pengalaman

berorganisasi

p. Peningkatan studi banding dosen pembimbing, pimpinan organisasi

kemahasiswaan dan mahasiswa di dalam dan di luar kampus.

2.3.2 Bidang Penalaran Adapun kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang penalaran

mencakup:

a. Meningkatkan budaya membaca, menulis, dan meneliti dikalangan mahasiswa

b. Meningkatkan kegiatan Diklat Metodologi Penelitian, Kewirausahaan,

Kepemimpinan, Berwawasan Kebangsaan, LKMM, Keagamaan, dll.

c. Meningkatkan kegiatan ilmiah yang diikuti mahasiswa.

d. Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam forum ilmiah / profesi di dalam dan di

luar kampus

e. Meningkatkan pulikasi karya tulis ilmiah mahasiswa

2.3.3 Bidang Minat dan Kesejahteraan Adapun kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang minat dan

kesejahteraan mahasiswa mencakup:

a. meningkatkan kegiatan minat dikalangan mahasiswa

b. meningkatkan kegiatan penataran/ceramah dibidang agama, kebudayaan, minat

dll.

c. Meningkatkan kegiatan pameran/festival dibidang minat

d. Meningkatkan kegiatan penghayatan dan pengamalan Agama, Pancasila, Etika, dll.

e. Meningkatkan peran mahasiswa dalam kegiatan bakti sosial lingkungan hidup,

mengatasi bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang dan kejahatan

pemuda/remaja.

f. Meningkatkan hubungan dengan pihak pemberi beasiswa dan penyediaan

lapangan kerja alumni

g. Meningkatkan peran KOPMA Universitas Brawijaya

24

h. Meningkatkan pelayanan kesejahteraan mahasiswa melalui dana sosial mahasiswa

2.3.4 Bidang Khusus Kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang khusus meliputi:

a. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan Pengurus Pusat, Pengurus

Komisariat dan Pengurus Cabang Ikatan Alumni dan segenap Alumni Universitas

Brwijaya

b. Penyempurnaan peraturan kemahasiswaan bagi mahasiswa Program Pasca

Sarjana

c. Peningkatan publikasi dan dokumentasi kegiatan kemahasiswaan (SIMAWA)

d. Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam rangka terwujudnya reformasi di

Indonesia dalam segala bidang.

2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft SkillDalam rangka pengembangan dan pembinaan kemahasiswaan sebagaimana

dimaksud dalam rencana strategis Universitas Brawijaya beserta isu utamanya, maka

seluruh program pengembangan kemahasiswaan dibangun di atas basis

pengembangan soft skill mahasiswa dengan tahapan sebagaimana dijelaskan dalam

uraian berikut ini.

TAHAP PERTAMA: Tahap Pembentukan Jati Diri (Self Image Stage) (Semester I– II)

Tujuan tahap ini adalah untuk mengantarkan mahasiswa menemukan jati

dirinya sebagai manusia seutuhnya yang memiliki beragam potensi sekaligus

kelemahan yang patut dikelola untuk peningkatan kualitas serta mempersiapkan

mereka untuk dapat menjadi bagian dari masyarakat intelektual yang ingin dibangun

melalui perguruan tinggi.

Target pencapaian:

• Terjadi perubahan mind set mahasiswa baru khususnya dalam budaya belajar dan

bersikap di lingkungan kehidupan kampus.

• Mahasiswa mampu mengetahui dengan baik analisa SWOT atas dirinya dan

mampu membangun konsep diri bagi pengembangan dirinya ke depan .

• Mahasiswa mengenal talenta dirinya dengan baik

• Mahasiswa semenjak awal dapat merancang pencapaian target/tujuan dirinya (life

mapping blue print) dimasa yang akan datang.

25

Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah:Terjadinya perubahan cara pandang / berfikir (Mind set paradigm),

pembentukan konsep diri mahasiswa (self concept), pembangunan kesadaran diri

mahasiswa (self awareness), kemampuan identifikasi diri (self identification), memiliki

keterampilan motivasi pengembangan diri (motivation achievement), memiliki

kemampuan pemetaan hidup (life mapping).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill Tahap Pertama:

(1) Mind Set Paradigm, yang mencakup:

• mengetahui cara berfikir/belajar bagi orang dewasa (andragogi); dan

• pengenalan budaya baru di perguruan tinggi & Mengetahui Etika kehidupan

kampus.

(2) Self Concept/Awareness/identification, yang mencakup:

• mampu mengetahui talenta, kelebihan/keunggulan dan kekurangan dirinya

• mampu menemukan jati dirinya dalam menatap masa depan

(3) Motivation achievement, yang mencakup:

• mampu menilai tingkat kebutuhan pengembangan diri; dan

• memiliki semangat untuk mengembangkan diri dan menjadi seorang

pembelajar yang baik.

(4) Life Mapping, yang mencakup:

• mampu Membuat perencanaan pencapaian hidup/cita-cita dalam bentuk peta

hidup (life mapping)

• mampu membuat rencana agenda tahunan, bulanan & harian kegiatan sehari-

hari.

Program Kerja Tahap Pertama:

• Pemetaan potensi dan kemampuan mahasiswa baru melalui berbagai kegiatan

sejak penerimaan dan orientasi mahasiswa baru.

• Pengenalan budaya kehidupan akademis dan budaya kemahasiswaan melalui

kegiatan Student Day.

• Pelaksanaan berbagai kegiatan pengembangan diri tingkat dasar bagi mahasiswa

baru antara lain: Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM),

Achievement Motivation Training;

26

• Peningkatan kesadaran dan spiritualitas mahasiswa melalui kegiatan mentoring,

ESQ.

• Pelaksanaan Lomba Karya Tulis Mahasiswa Baru (LKTM Maba).

TAHAP KEDUA: Tahap Penciptaan Kondisi (Conditioning Stage)(semester III –IV)

Tujuan pada tahap ini adalah mempersiapkan dan menciptakan suatu kondisi

bagi mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

Target pencapaian:

• Setiap mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungannya (baik ditingkat

fakultas maupun universitas).

• Mahasiswa memiliki keterampilan dasar dalam berorganisasi di lembaga

kemahasiswaan (fakultas maupun universitas)

• Mahasiswa memiliki motivasi untuk aktif dalam kegiatan organisasi

kemahasiswaan.

Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah:Kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi (organizational capabilities),

kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim (team work), mahasiswa memiliki

kemampuan beradaptasi (adaptibility), kemampuan dalam menjalin hubungan

antarpribadi (interpersonal relationship), mahasiswa memiliki dasar-dasar kreatifitas

(creativity).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill:

(1) Organizational capabilities, yang mencakup:

• mengenal lembaga/organisasi mahasiswa (tingkat fakultas/universitas);

• mengenal budaya organisasi di dunia kemahasiswaan UB.

(2) Team work, yang mencakup:

• mampu bekerja sama dengan orang lain;

• bersedia memahami, empati dan peduli terhadap orang lain.

(3) Adaptability, yang mencakup:

• mampu menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain (tingkat fakultas/universitas)

dan mampu beradapatasi dengan keragaman/ perbedaan;

• bersedia menghargai pendapat orang lain yang berbeda.

(4) Creativity, yang mencakup:

27

• berfikir komprehensip / sudut pandang multi dimensi;

• Memiliki keterampilan berfikir & bertindak kreatif.

Program Kerja Tahap Kedua:

• Pelaksanaan orientasi kemahasiswaan dan pengenalan budaya keorganisasian

mahasiswa.

• Pembinaan kemampuan mahasiswaan dalam berorganisasi melalui pelaksanaan

program magang pada organisasi kemahasiswaan (baik tingkat fakultas dan

universitas)

• Peningkatan kemampuan berfikir kreatif melalui program pengembangan

kreatifitas mahasiswa dibidang penalaran.

• Optimalisasi program interaksi bersama mahasiswa baik tingkat fakultas maupun

universitas.

TAHAP KETIGA: Tahap Pelibatan Organisasi (Organizational Stage)(semester V –VI)

Tujuan pada tahap ini adalah mendorong mahasiswa untuk terlibat secara aktif

baik sebagai pengurus atau anggota dalam berbagai kegiatan dan organisasi

kemahasiswaan baik ditingkat fakultas maupun universitas sehingga mahasiswa

terlatih untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan keterampilan interaksi

antapersonal lainnya.

Target pencapaian:

• Mahasiswa terlibat dalam organisasi kemahasiswaan yang ada sesuai dengan

kemampuan dan minat bakatnya

• Mahasiswa memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan segala

aspeknya (verbal, presentasi, protokoler)

Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah: Peningkatan kemampuan kepemimpinan mahasiswa (leadership), peningkatan

kemampuan keterampilan komunikasi mahasiswa (communications).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill Tahap Ketiga:(1) Leadership, yang mencakup:

• mampu memimpin organisasi kemahasiswaan;

• mengetahui teknik mempengaruhi orang lain (influence to others);

28

• mampu menemukan berbagai solusi atas persoalan organisasi (problem

solving).

(2) Communication, yang mencakup:

• memiliki kemampuan public speaking yang baik dan memiliki kemampuan

menyakinkan orang lain;

• mampu melakukan presentasi yang efektif; dan

• memahami mekanisme protokoler di UB.

Program Kerja Tahap Ketiga:

• Pelibatan dalam keorganisasian mahasiswa baik tingkat fakultas maupun

universitas.

• Interaksi bersama pengurus organisasi melalui orientasi keorganisasian (visioning)

tingkat universitas bagi seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan.

• Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa tingkat lanjut.

• Pelaksanaan berbagai pelatihan peningkatan soft skill mahasiswa yang berfokus

pada leadership dan keterampilan komunikasi seperti : public relations, public

opinion.

TAHAP KEEMPAT: Tahap Kepemimpinan Komunitas (Community Leader Stage)(semester VII –VIII)

Tujuan pada tahap ini yang merupakan tahap terakhir dari proses pembinaan

mahasiswa adalah mewujudkan kepemimpinan mahasiswa secara nyata melalui

kepemimpinan pada kelompok-kelompok mahasiswa berdasarkan minat bakatnya.

Target Pencapaian:

• Setiap mahasiswa (kelompok mahasiswa) Mampu menjadi leader / mampu

membentuk kelompok-kelompok pengembangan minat, profesi berdasarkan

kemampuannya masing-masing (internal communicty) ataupun melakukan

pendampingan dalam kelompok masyarakat (eksternal community)

• Mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kelompok masyarakat diberbagai bidang

kegiatan (bisnis, politik, LSM, profesional dll).

• Mahasiswa memiliki keterampilan membangun hubungan (jaringan) dengan

berbagai pihak baik lokal/internasional untuk beragam bidang (bisnis, politik,

pengembangan masyarakat, profesional dll)

• Mahasiswa mampu menjadi seorang enterpreneur muda saat masih menjadi

mahasiswa.

29

Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah: Kemampuan keterampilan sosial (Social skill), peningkatan kemampuan

kewirausahaan (Enterpreneurship), kemampuan membangun dan mengoptimalkan

jaringan (Networking skill), peningkatan derajat kesadaran berpolitik (Political

awareness).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill:

(1) Social skill, yang mencakup:

• kepedulian pada sosial (beragam kelompok masyarakat bawah);

• keterlibatan dalam beragam kelompok/organisasi/ komunitas masyarakat

(bisnis, politik, LSM, profesional, dll);

• memiliki kemampuan untuk mengembangkan kelompok/komunitas dalam

masyarakat (internal / eksternal UB); dan

• mampu menjadi katalisator sebuah perubahan.

(2) Enterpreneurship, yang mencakup:

• kemampuan membaca peluang dan merespon perubahan eksternal;

• berani mengambil resiko;

• kemampuan menghimpun dan mengerahkan sumber daya sosial dan ekonomi

untuk mencapai tujuan;

• mampu merancang berbagai alternatif usaha.

(3) Networking Skill, yang mencakup:

• kemampuan membentuk jaringan berdasarkan kompetensi keilmuan, profesi

dan bakat minatnya masing-masing (baik tingkat nasional maupun

internasional);

• mampu menunjukkan eksistensinya dalam setiap jaringan tersebut; dan

• kemampuan mengoptimalkan jaringan bagi kepentingan pengembangan

kemahasiswaan.

(4) Political awareness, yang mencakup:

• berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengambilan keputusan organisasi;

• memiliki tingkat responsitas yang baik terhadap berbagai isu politik (mahasiswa

maupun realitas sosial lainnya).

30

Program Kerja Tahap Keempat:

• Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam program pengembangan masyarakat

melalui kemampuan pendampingan masyarakat, manajemen dinamika kelompok,

dan kemampuan kepemimpinan kelompok (Community leader)

• Peningkatan kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship) mahasiswa dalam

berbagai bentuk kegiatan kewirausahaan praktis.

• Pengembangan kemampuan membangun jaringan dengan mengoptimalkan

berbagai potensi melalui pemanfaatan jaringan internet.

31

BAB III

PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan.

Pembinaan mahasiswa sebagai insan akademik dan profesional adalah

pembinaan mereka menjadi insan yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta insan pengembang dan pendukung kesatuan/persatuan, budaya dan

kemajuan bangsanya.

Berbagai kegiatan dapat dijadikan wahana pembinaan mahasiswa dalam ranah

keimanan, ranah intelektual, profesional, sosial dan budaya yang kesemuannya

diselenggarakan dengan anggapan bahwa mereka adalah orang dewasa muda yang

perlu mengembangkan diri pribadi serta wawasan kebangsaan dan

kemasyarakatannya, serta kemampuan dalam berorganisasi, berprakarsa,

bertanggungjawab, serta berkomunikasi.

Tujuan umum dari kegiatan peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan adalah:

1) Membangun pribadi mahasiswa yang berjiwa Pancasila, beriman dan taqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan menjunjung nilai

mulia kemanusiaan, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu

bermusyawarah, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.

2) Mengembangkan insan masyarakat berpandangan luas yang menjunjung etika

karya, berdisiplin dan memiliki rasa tanggungjawab, tangguh jasmaniah dan

rohaniah, rasional dan berbudaya, memiliki prakarsa serta mampu memimpin.

3.1.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Penalaran Keilmuan dan Keprofesian

Mahasiswa.

Di dalam lingkungan masyarakat akademik daya nalar mahasiswa

dikembangkan agar mampu menelaah gejala – gejala masyarakat dan teknologi

menurut cara yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu yang dituntutnya. Untuk

mencapai hal tersebut lembaga pendidikan tinggi senantiasa mendukung proses

pengembangan daya nalar.

32

Salah satu cara mengembangkan iklim dan budaya ilmiah yang

mengembangkan daya nalar dikalangan mahasiswa adalah penyelenggarakan

kegiatan ektrakurikuler keilmuan dan keahlian khusus bagi mahasiswa . dalam fora

yang diselenggarakan mahasiswa dapat melakukan diskusi ilmiah dan memahami

jenis pertemuan ilmiah dan prosedur diskusi.

Tujuan peningkatan mutu pembinaan penalaran keilmuan dan profesi

mahasiswa adalah:

1) Menanamkan sikap ilmiah mahasiswa dengan menumbuhkan sifat ingin tahu

dan kegemaran studi, meningkatkan daya analisis, membangun kejujuran dan

tanggungjawab ilmiah, mengembangkan keterbukaan terhadap beda pendapat

dan kritik, menegakkan sikap bebas dari prasangka, menumbuhkan sikap

menghormati nilai, kaedah dan norma, serta membangun orientasi ke masa

depan.

2) Menanamkan sikap profesional mahasiswa dengan menegakkan sikap yang

menjunjung etika karya, menumbuhkan hasrat untuk senantiasa menghasilkan

karya atau memberikan layanan dengan standar tinggi menurut profesi,

membangun keinginan untuk selalu meningkatkan kemampuan dan kemahiran

profesional, serta mengembangkan rasa tanggung jawab atas pelaksanaan

kerja profesinya terhadap klien dan masyarakat.

3.1.2. Peningkatan Mutu Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa

Mahasiswa program diploma dan strata pertama yang umumnya berumur antara

19 sampai 24 tahun dalam psikologi perkembangan tergolong insan usia dewasa muda

yang masih berada pada tingkat pertumbuhan baik fisik maupun jiwanya.

Oleh karena itu bentuk minat dan kegemaran mahasiswa sangat beragam,

tercermin dari banyaknya unit kegiatan mahasiswa di lembaga-lembaga pendidikan

tinggi.

Pembinaan yang baik di bidang minat dan kegemaran mahasiswa, umpamanya

dalam olahraga, kesenian, penulisan, kepramukaan dan sebagainya, niscaya akan

menunjang pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah mahasiswa.

Mengaktualisasikan minat dan kegemaran serta mengembangkan bakat untuk

menunjang pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah mahasiswa. Tolok ukur dari kegiatan

ini adalah jumlah mahasiswa yang berkesempatan mengaktualisasi minatnya dalam

kegiatan ekstra kurikuler dibidang olah raga, kesenian, penulisan, kepramukaan dan

sebagainya di lembaga pendidikan tinggi.

33

3.1.3 Peningkatan Mutu Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa

Analisis kegiatan kesejahteraan untuk memenuhi keperluan di bidang kerohanian,

pelayanan kesehatan, keperluan akan buku dan alat tulis, tempat tinggal, bimbingan

dan konselling, serta hajat hidup lainnya, diperlukan untuk membantu mahasiswa

dalam menyamankan hidup dan meringankan biaya hidup selama menempuh

pendidikan di perguruan tinggi.

Jumlah besar mahasiswa yang memerlukan layanan yang dimaksudkan di atas

memungkinkan penyelengaraan kegiatan mandiri terorganisasi untuk memenuhi

barang keperluan hajat hidup yang lebih terjangkau, umpamanya melalui kegiatan

koperasi. Disamping memenuhi hajat hidup, kegiatan yang di kelola secara mandiri

sebagai kegiatan terorganisasi dapat menjadi ajang latihan dalam berprakarsa,

berusaha, berorganisasi dan berkomunikasi.

Tujuan dari kegiatan peningkatan mutu pembinaan mutu kesejahteraan

mahasiswa adalah menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi keperluan akan

layanan dan barang hajat hidup untuk menyamankan hidup dan meringankan biaya

hidup mahasiswa.

Kegiatan yang termaksud dalam kelompok ini adalah: kerohanian/keagamaan,

kesehatan fisik, bimbingan dan konseling, beasiswa, bantuan tempat tinggal,

koperasi/bursa, dan fasilitas/peralatan.

3.1.4 Peningkatan Mutu Pembinaan Kegiatan Kemasyarakatan Mahasiswa

Sebagai bagian dari generasi muda, mahasiswa pasti memiliki kepedulian dan

kepekaan sosial serta hasrat untuk berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya.

Sebagai warga negara muda, mahasiswa memiliki tanggungjawab sesuai usianya dan

di dalam interaksi itu wajib memenuhi peraturan dan ketentuan umum yang berlaku.

Dengan pandangan seperti di atas, kepada mahasiswa diberikan kesempatan

untuk mengaktualisasikan dirinya secara luas dan menyelenggarakan sendiri kegiatan

kemasyarakatan atas prakarsanya secara bertanggungjawab.

Kegiatan kemasyarakatan berbentuk bakti sosial yang antara lain dapat berupa

penyuluhan, kerja bakti, upaya meringankan penderitaan korban bencana, donor darah

dan sebagainya.

Tujuan dari peningkatan mutu pembinaan kegiatan kemasyarakatan

mahasiswa adalah mengaktualisasiakan hasrat dan kepekaan sosial mahasiswa untuk

34

berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya melalui kegiatan yang diprakarsai dan

diselenggarakan sendiri secara bertanggungjawab dengan pengayoman kelembagaan

perguruan tinggi yang sekaligus mempererat komunikasi timbal balik antara kampus

dan masyarakat lingkungannya.

3.1.5 Peningkatan Mutu Organisasi Kemahasiswaan.

Menggunakan payung kelembagaan perguruan tinggi organisasi

kemahasiswaan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk mahasiswa dibentuk

dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan penalaran, minat, kegemaran dan

mendukung kesejahteraan mahasiswa.

Sesuai maksud dan lingkup kegiatannya, satuan organisasi mahasiswa dapat

berlingkup perguruan tinggi dalam bentuk KM-UB, EM UB, DPM dan unit aktifitas

kegiatan mahasiswa (Unitas) sedangkan lingkup fakultas dalam bentuk Eksekutif

mahasiswa dan himpunan mahasiswa dalam disiplin ilmu untuk fakultas dengan

program studi tunggal atau dalam bentuk himpunan mahasiswa disiplin ilmu pada

tingkat jurusan (HMP/HMJ) dan lembaga otonom fakultas.

Tujuan dari peningkatan mutu organisasi kemahasiswaan adalah

mengembangkan organisasi kemahasiswaan di lingkungan perguruan tinggi yang

mendukung penyelenggaraan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler untuk menunjang

proses pembelajaran serta proses pengembangan kemampuan penalaran, minat,

kegemaran dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

3.2 Peningkatan Pengembangan Kemahasiswaan

3.2.1. Upaya Peningkatan Penalaran Mahasiswa

3.2.1.1 Sosialisasi dan Implementasi Penalaran Mahasiswa UniversitasBrawijaya

Pembentukan kelompok kerja (Pokja) bidang penalaran dan penulisan ilmiah

Universitas Brawijaya untuk menunjang mutu penalaran mahasiswa pada semua

fakultas, menjadi langkah terobosan untuk sosialisasi dan implementasi penalaran.

Selain pembentukan Pokja, lokakarya penulisan ilmiah dan kegiatan penalaran lain, di

35

fakultas dan universitas untuk mahasiswa baru dan mahasiswa lama, rutin setiap

tahun untuk sosialisasi dan implementasi penalaran mahasiswa. Lokakarya penalaran

Universitas Brawijaya setiap tahun menghadirkan pemateri profesional dari dalam dan

luar universitas termasuk dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Semua kegiatan

di atas bertujuan memberikan pemahaman penalaran pada mahasiswa.

Sosialisasi dan implementasi penalaran mahasiswa dengan kegiatan lokakarya

diefektifkan dengan mengatur jenis materi, jumlah dan kualitas peserta serta pemateri.

Setiap satu kegiatan penulisan ilmiah yang dilombakan oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi, dengan satu kegiatan lokakarya di universitas untuk sosialisasi dan

implementasi. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Lomba Karya Tulis Mahasiswa

(LKTM) bidang IPA, IPS, Seni dan Pendidikan yang dilombakan secara nasional oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, di lokakaryakan oleh bidang kemahasiswaan

Universitas Brawijaya setiap periode, terpisah dari jadwal sebelum pelaksanaan lomba

nasional di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Jadwal sosialisasi dan

implementasi kegiatan penalaran nasional sudah masuk dalam kalender akademik

Universitas Brawijaya dan setiap fakultas.

3.2.1.2 Penyempurnaan Standar Penalaran Mahasiswa Berbagai aspek standar penalaran antara lain kuantitas dan kualitas kegiatan

penalaran di fakultas dan universitas setiap tahun berdasarkan kalender pendidikan

Universitas Brawijaya, ditata dan dikembangkan guna penyempurnaan berbagai

kegiatan penalaran mahasiswa. Kelompok Kerja bidang penalaran tingkat universitas

dikembangkan juga di tingkat fakultas, selanjutnya di tingkat jurusan dan program

studi. Dosen pembimbing penulisan ilmiah mahasiswa ditetapkan berdasarkan standar

antara lain mencakup kewajiban dan hak dosen pembimbing. Pemberian insentif bagi

dosen pembimbing diupayakan meningkat sejalan dengan tugas pembimbing

mengantarkan mahasiswa yang dibimbing menjadi pemenang di Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

3. 2.1.3 Pengembangan Kompetensi Dosen PembimbingPelatihan pembimbingan penalaran bagi para dosen pembimbing di kampus atau di

luar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, agenda peningkatan mutu

pembimbingan penalaran berdasarkan standar kualifikasi dosen pembimbing nasional

oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dosen pembimbing penalaran di

Universitas Brawijaya mengikuti program pelatihan pembimbingan yang setiap tahun

diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jumlah peserta pelatihan

36

setiap tahun ditingkatkan, dan kegiatan yang sama diselenggarakan oleh fakultas

dengan pemateri adalah dosen yang pernah mengikuti pelatihan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi. Bidang kemahasiswaan fakultas dan universitas

bertanggungjawab pada Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan yang bekerjasama

dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Lembaga Pengkajian Pendidikan

dan Pengajaran (LP3) Universitas Brawijaya, mengembangkan profesi dosen sebagai

pembimbing penalaran mahasiswa melalui pendidikan dan latihan.

3.2.1.4 Monitoring, evaluasi dan penjaminan mutu penalaran secara terprogram

Kegiatan utama untuk monitoring antara lain lomba penalaran secara terprogram di

fakultas dan universitas. Lomba karya tulis mahasiswa baru setelah satu tahun menjadi

mahasiswa di fakultas, memilih satu sampai tiga kelompok pemenang untuk setiap

bidang yang selanjutnya pemenang mewakili fakultas pada lomba yang sama di

tingkat universitas. Tiga bidang yang dilombakan pada penulisan ilmiah yaitu Bidang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bidang

Seni dan Pendidikan. Kegiatan utama penjaminan mutu penalaran antara lain latihan

intensif bagi para pemenang lomba penulisan ilmiah oleh para dosen dalam kelompok

kerja yang dibentuk oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. Latihan intensif

diikuti oleh pemenang pertama dan kedua untuk setiap bidang lomba karya tulis

mahasiswa di Universitas Brawijaya, dipersiapkan untuk mengikuti lomba yang sama di

tingkat regional. Latihan intensif akan diulang bagi para pemenang lomba di tingkat

regional, untuk dipersiapkan pada lomba yang sama tingkat nasional di acara Pekan

Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Survei benchmarking mutu penalaran mahasiswa terhadap standar internasional,

oleh mahasiswa Universitas Brawijaya melalui kegiatan pertukaran mahasiswa antar

negara antara lain di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa. Hasil survei oleh para

mahasiswa dilengkapi oleh hasil evaluasi diri mahasiswa Universitas Brawijaya

menjadi bahan diskusi para pemangku kepentingan di bidang kemahasiswaan untuk

menetapkan standar mutu penalaran bagi mahasiswa.

Kegiatan monitoring sosialisasi dan pengembangan penalaran mahasiswa, selain

lomba penulisan ilmiah juga agenda fakultas dan universitas lain yaitu pendidikan dan

latihan kepemimpinan mahasiswa, studi banding ke perguruan tinggi lain, unit aktivitas

mahasiswa bidang penalaran di tingkat fakultas dan universitas, diskusi ilmiah berupa

seminar, lokakarya, serta kuliah tamu. Di setiap fakultas, monitoring evaluasi dan

penjaminan mutu penalaran mahasiswa beragam bentuk, waktu, dan intensitas

kegiatan untuk setiap tahun.

37

3.2.1. 5 Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah Mahasiswa Karya mahasiswa sebagai pemenang lomba penalaran pada kegiatan debat

ilmiah, penulisan ilmiah, dan diskusi ilmiah ditingkatkan peran karya tersebut untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya peningkatan

perguruan tinggi khususnya kegiatan penalaran mahasiswa dalam pembangunan

bangsa. Majalah ilmiah yang terbit secara periodik di fakultas dan universitas efektif

sebagai upaya meningkatkan minat mahasiswa dalam penalaran.

3.2.1.6 Penataan Regulasi di Bidang Penalaran MahasiswaPengembangan dan penyempurnaan peraturan, kebijakan, pedoman, standar,

termasuk aturan pelaksanaan teknis di bidang penalaran oleh rektor dan dekan

menjadi kegiatan perbaikan regulasi untuk meningkatkan penalaran mahasiswa.

Majalah Ilmiah Mahasiswa di setiap fakultas oleh Lembaga Kedaulatan Mahasiswa

(LKM) di Lembaga Otonomi Fakultas (LOF) dan Unit Aktivitas Mahasiswa di fakultas,

universitas sebagai prasarana penalaran mahasiswa, berdasarkan regulasi rektor dan

dekan dengan menerbitkan Surat Keputusan. Pemberian beasiswa untuk bebas

Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), atau uang tabungan bagi para mahasiswa

yang berprestasi dalam bidang penalaran, ditingkatkan baik jumlah mahasiswa

penerima maupun nonimal uang bantuan melalui regulasi rektor dan dekan. Bantuan

pembimbingan oleh tenaga ahli penalaran di luar Universitas Brawijaya, fasilitas

transportasi, dan akomodasi untuk mendukung kegiatan penalaran mahasiswa diatur

oleh regulasi rektor dalam menunjang mutu penalaran.

3.2.1.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penambahan Sarana Prasarana Pengembangan dan perbaikan teknologi informasi dengan adanya UPPTI,

penambahan bandwith internet, penambahan buku dan jurnal termasuk yang on line di

perpustakaan Universitas Brawijaya; mendukung kegiatan penalaran mahasiswa.

Peningkatan ketrampilan mahasiswa dalam mengkases teknologi dan sarana tersebut

ditingkatkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.

3.2.2. Upaya Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa

Pembinaan dan Pelayanan kesejateraan mahasiswa, merupakan salah satu tugas dari

penyelenggaraan perguruan tinggi, sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah

Nomer 60 Tahun 1999.

38

Tujuan pelayanan kesejahteraan mahasiswa adalah membantu memenuhi kebutuhan

mahasiswa, baik yang bersifat materiil maupun spirituil, dengan harapan dapat

menunjang proses pengembangan diri mahasiswa dan kelancaran studinya sebagai

insan akademik

3.2.2.1 Beasiswa

Di Universitas Brawijaya terdapat beberapa macam beasiswa dan tunjangan yang

dapat membantu mahasiswa yang mengalami kendala kekurangan biaya.

Macam beasiswa yang ada di Universitas Brawijaya meliputi beasiswa yang bersifat

rutin dan yang bersifat hibah.

Adapun macam-macam beasiswa dan ikatan dinas adalah sebagai berikut :

• Marubeni • BRI

• ORBIT • Republika

• Pertamina • Petro china• UNGGULAN AKTIVIS • SCTV• Supersemar • Toyota Astra

• TPSDP • Peningkatan Prestasi Akademik

• YAMPI • Baziskaf-Telkom• GE Foundation • PKL

• UNIBRAW • BTN

• IKA Unibraw • Peningakatan Prestasi Ekstrakurikuler

• SINGAPORE Airlines • Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Ketentuan umum untuk mendapat beasiswa adalah berdasarkan atas prestasi

dan diutamakan kepada mahasiswa yang berstatus sangat memerlukan biaya untuk

melanjutkan pendidikan kuliah

3.2.2.2 Koperasi Mahasiswa

39

Atas inisiatif para mahasiswa dan dukungan para pemangku kepentingan,

dibentuklah Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Universitas Barwijaya pada tanggal 28

Oktober 1978 dengan tujuan : memberikan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan

anggota pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya, dalam rangka menunjang

keberhasilan proses studi. Serta mengembangkan ide-ide koperasi dikalangan

mahasiswa pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.

Bentuk-bentuk kegiatan KOPMA Unibraw

Kegiatan KOPMA Unibraw mencakup dua bidang, yaitu bidang organisasi dan

pengembangan sumberdaya manusia serta bidang usaha.

Dibidang organisasi dan pengembangan sumberdaya manusia, KOPMA Unibraw

melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk :

• Ceramah dan orientasi dasar perkoperasian

• Pendidikan dan latihan tingkat dasar perkoperasian

• Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Lanjutan Perkoperasian

• Penelitian dan Pengembangan

• Praktek kerja lapangan

Sedangkan bidang usaha yang ditangani KOPMA Unibraw meliputi :

• Unit Usaha Jasa dan Pertokoan, yang meliputi :

§ Toko/bursa sandang dan cindera mata

§ Toko buku dan alat tulis

§ Usaha foto copy, percetakan dan penjilidan.

• Unit Asrama Mahasiswa yang meliputi :

§ Persewaan kamar pemondokan

§ Kafetaria

§ Pertokoan

§ Laundry

• Unit Jasa Pendidikan, meliputi :

§ KOPMA English Course (KEC)

40

§ Lembaga Pendidikan Komputer (LPK)

• Jasa Telekomunikasi, meliputi Waterl dan Warnet

Prestasi KOPMA Unibraw

KOPMA Unibraw didirikan tanggal 28 Oktober 1978, bertepatan dengan Hari Sumpah

Pemuda ke-50 dan pada tanggal 2 Desember 1980 memperoleh status badan hukum

dengan Nomor 4684/II/80. Dalam perjalanan sejarahnya, KOPMA telah berhasil meraih

berbagai prestasi dan predikat diantaranya :

• Juara I Koperasi Serba Usaha Tingkat Daerah Tingkat I Jawa Timur (12 Juli

1981)

• Koperasi terbaik tingkat nasional untuk koperasi di kalangan generasi muda (12 Juli

1985)

• Koperasi teladan daerah tingkat I Jawa Timur untuk kategori koperasi dikalangan

generasi muda (18 Juli 1985)

• Koperasi teladan tingkat nasional untuk koperasi di lingkungan generasi muda

(tahun 1987, 1988, 1989 dan 1990)

3.2.2.3 Dana Kesejahteraan Sosial Mahasiswa (DKSM)

Setiap mahasiswa baru Universitas Brawijaya wajib menjadi peserta Program Dana

Kesejahteraan Sosial Mahasiswa. Keikutsertaan ini berlaku untuk satu tahun di mulai

pada bulan September tahun berjalan sampai dengan Agustus tahun berikutnya.

Program DKSM ini dimaksudkan untuk dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa

baru berupa santunan apabila mahasiswa baru mengalami kecelakaan sehingga harus

mengeluarkan biaya untuk perawatan/ pengobatan dokter dan rumah sakit atau

apabila mahasiswa meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun karena sakit.

3.2.2.4 Bimbingan Konseling

41

Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan

intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, studi dan kariernya

yang dilakukan oleh konselor atau petugas bimbingan.

Kegiatan ini bertujuan membantu mahasiswa dalam mewujudkan potensi dirinya

secara optimal, baik untuk kepentingan dirinya maupun tuntutan lingkungan secara

konstruktif, maupun memecahkan persoalan yang dihadapi secara realistis, dan

mampu mengambil keputusan mengenai berbagai pilihan secara rasional. Agar dapat

melaksanakan keputusan secara konkret dan bertanggungjawab, maka mahasiswa

perlu merumuskan rencana akademik, karier dan rencana hidup lainnya yang

mendukung perannya sebagai orang dewasa.

Bimbingan dan konseling secara umum berfungsi :

• Pencegahan, yaitu membantu mahasiswa untuk menghindari kemungkinan

terjadinya masalah.

• Perbaikan, yaitu membantu mahasiswa memperbaiki kondisinya yang kurang

memadai

• Penyaluran, yaitu membantu mahasiswa menyalurkan kegiatan yang dapat

menunjang perkembangan dirinya pada lingkungan yang menunjang.

• Pengembangan, yaitu membantu mahasiswa mengembangkan dirinya secara

maksimal.

• Penyesuaian, yaitu membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

3.2.2.5 Pelayanan Kesehatan (Poliklinik)

Poliklinik mempunyai tugas sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas usaha-

usaha memelihara, membina, dan mengembangkan derajat kesehatan bagi keluarga

besar Universitas Brawijaya khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Adapun fungsi poliklinik meliputi:

a. Melakukan usaha promotif dan edukatif untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya warga Universitas Brawijaya.

42

b. Melakukan usaha preventif terhadap timbulnya penyakit, baik secara individu

maupun secara massal

c. Memberikan pelayanan dan pengobatan terhadap penyakit tingkat pertama dan

melakukan rujukan untuk perawatan pada tingkat selanjutnya.

3.2.2.6 Peningkatan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha EsaSesuai dengan arah kebijaksanaan Pola Pengembangan Kemahasiswaan,

peningkatan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa merupakan Prioritas yang harus

dikembangkan. Pengembangan kegiatan yang bersifat kerohanian dilakukan melalui

wadah yang berupa unit aktivitas kerohanian yaitu :

• Unit Aktivitas Kerohanian Islam

• Unit Aktivitas Kerohanian Kristen

• Unit Aktivitas Kerohanian Katolik

• Unit Aktivitas Kerohanian Hindu Dharma

• Unit Aktivitas Kerohanian Buddhis

Kegiatan keagamaan sering dilakukan dalam rangka peringatan hari-hari besar agama

maupun upacara-upacara keagamaan baik dalam bentuk diskusi, seminar keagamaan

maupun penghayatan rasa keagamaan melalui festival peringatan hari-hari besar

agama lainnya. Kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan tersebut antara lain :

• Festival seni-budaya

• Seminar Keagamaan, misalnya :

§ Pertemuan Ilmiah cendikiawan muslim

§ Peringatan Hari Natal

§ Retret dan kebaktian rohani

§ Peringatan Hari Raya Nyepi

§ Peringatan Hari Raya Galungan

§ Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)

§ Peringatan Waisak, dan lain-lain

3.2.2.7 Pelayanan Sarana dan Prasarana Kegiatan Mahasiswa

43

Dalam rangka menunjang kegiatan pembinaan mahasiswa maka sarana dan

prasarana yang ada, baik ditingkat fakultas maupun di tingkat Universitas disediakan

secara bertahap. Pada saat ini sarana dan prasarana yang ada diusahakan

semaksimal mungkin untuk dapat menampung semua kegiatan mahasiswa, sehingga

perlu pengaturan dalam penggunaannya sesuai dengan jadwal yang telah diatur.

Adapun sarana fisik penunjang kegiatan pelayanan kemahasiswaan yang dimiliki

Universitas Brawijaya ialah :

• Majid Raden Patah (MRP)

• Mushollah di fakultas-fakultas

• Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Student Center)

• Gedung Sasana Samantha Krida

• Gedung Widyaloka

• Gedung Kuliah Bersama

• Gedung Perpustakaan

• Gedung Pusat Pengembangan Ilmiah (PPI)

• Ruang Kuliah dan Diskusi

• Gedung Alumni

• Gedung Asrama Mahasiswa dengan kapasitas 600 orang

• Gedung Sekretariat Organisasi Kemahasiswaan

• Poliklinik

• Stadion Sepak Bola

• Lapangan Tenis

• Lapangan Bola Basket

• Lapangan Volley

• Lapangan Triguna

• Lapangan Bulu Tangkis

• Alat-alat Olah Raga

• Alat-alat Kesenian

• Koperasi Mahasiswa

• Kantor Cabang BNI

• Kantor Cabang Bank BTN

• Kantor Cabang BRI

• Kantor Cabang Bank Jatim

44

• Kantor Pos dan Giro

• Wartel

• Lapangan Parkir

• Pusat Internet

• Bus dan Minibus

45

BAB IVKEGIATAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

1. KALENDER KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2007/2008

No KEGIATANRENCANA

PELAKSANAAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

MTQ Mahasiswa Tk. Nasional ke X

Gelar Prestasi Maba ( Open House UKM )

Lomba Karya Tulis Mahasiswa Ling. Hidup (LKTM–LH )

a. Usulan karya tulis ke Dikti

b. Tingkat Nasional

Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat

Menengah ( LKMM – TM ) Wilayah C

Program Kreativitas Mahasiswa ( PKM ) Bid. Penelitian,

Teknologi, Pengab. Masy. dan Kewirausahaan :

a. Usulan Proposal ke Dikti

b. Presentasi Tingkat Nasional ( PIMNAS )

Diklat Kepemimpinan Berwawasan Kebangsaan

Diklat Kewirausahaan

Pemilwa Raya ( Pemilu Mahasiswa )

Pekan Olahraga Mahasiswa :

a. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah ( POMDA )

b. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional ( POMNAS )

Kontes Robot Cerdas Indonesia & Konter Robot

Indonesia

( KRCI dan KRI ) :

a. Usulan Proposal ke Dikti

b. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional

Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa Tk. Nasional

Juli – Agt. 2007

Agustus 2007

Agustus 2007

September 2007

Agustus 2007

Oktober 2007

Juli 2008

Nopember 2007

Nopember 2007

Nopember 2007

Agustus 2007

Nopember 2007

Desember 2007

Juni 2008

46

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

a. Usulan karya tulis ke Dikti

b. Presentasi Tingkat Nasional

Lomba Karya Tulis Mahasiswa ( LKTM ) Bidang IPA,

IPS dan Pendidikan :

a. Presentasi tingkat Universitas

b. Presentasi tingkat Wilayah C

c. Presentasi tingkat Nasional ( PIMNAS )

Program Kreativitas Mahasiswa ( PKM ) Bid. Penulisan

Ilmiah :

a. Usulan Artikel Ilmiah PKM-I ke Dikti

b. Presentasi Tingkat Nasional ( PIMNAS )

Dialog Kebangsaan Wil. C

Debat Bahasa Inggris :

a. Tingkat Wilayah C

b. Tingkat Nasional ( PIMNAS )

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :

a. Tingkat Universitas

b. Tingkat Nasional

Lomba Karya Tulis Mahasiswa ( LKTM ) khusus Maba angkatan 2007/2008 Bidang IPA, IPS, Pendidikan dan

Seni

Lomba Karya Tulis Mahasiswa ( LKTM ) Bidang Seni :

a. Usulan karya tulis ke Dikti

b. Presentasi Tingkat Nasional

Olympiade Matematika :

a. Tingkat Wilayah IV Jatim

b. Tingkat Nasional

Pekan Seni Mahasiswa :

a. Pekan Seni Mahasiswa Regional ( PEKSIMINAL )

b. Pekan Seni Mahasiswa Nasional ( PEKSIMINAS )

Pebruari 2008

April 2008

Maret 2008

Mei – Juni 2008

Juli 2008

Maret 2008

Juli 2008

April 2008

April 2008

Juli 2008

Mei 2008

Agustus 2008

Mei 2008

Mei 2008

Juli 2008

Mei 2008

Juni 2008

Juli 2008

47

21.

22.

23.

24.

Pelayaran Kebangsaan VI

Pelatihan Kader Bangsa Berbasis IESQ Wilayah C

Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat

Lanjut ( LKMM – TL ) Wilayah C

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ( PIMNAS ) XXII

September 2008

Juli 2008

Mei, Juli 2008

Mei, Juni 2008

Juli 2008

48

BAB VPROFIL LEMBAGA MAHASISWA

5. 1. Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya (LKM-UB)

LKM-UB merupakan sebuah wadah mahasiswa untuk mengimplementasikan

peran mahasiswa dan memberikan sumbangsih dalam turut memajukan bangsa dan

negara Indonesia. Lembaga ini didirikan tanggal 27 September 1998 dan merupakan

hasil mengintegrasikan dirinya dengan seluruh gerakan perubahan yang

memperjuangkan kebenaran dengan secara konsisten pada nilai-nilai religius,

kedaulatan, intelektualitas dan demokrasi. Lembaga ini terdiri atas (a) lembaga-

lembaga di tingkat Universitas : Konggres Mahasiswa Universitas Brawijaya, KM-UB,

Dewan Perwakilan Mahasiswa, DPM, Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya,

EM-UB dan Unit Aktivitas Mahasiswa, Unitas, (b) lembaga di tingkat Fakultas :

Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas, MUMF; Eksekutif Mahasiswa Fakultas,

EMF; Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program , HMJ/HMP; Lembaga Otonomi

Fakultas, LOF dan (c) Dewan Pers Kampus, DPM baik tingkat Universitas dan tingkat

Fakultas.

5.1.1 Lembaga-lembaga di tingkat UniversitasKM-UB merupakan gabungan dari DPM dan utusan-utusan lembaga yang ada

di lingkungan universitas. KM-UB memegang amanah kedaulatan untuk merumuskan

haluan-haluan paramadigmatis ( Garis-garis besar haluan, GBH ), sedangkan sebagai

DPM merupakan legislatif yang mempunyai fungsi kontrol terhadap GBH LKM-UB.

Sementara EM-UB sebagai lembaga tinggi yang dipimpin oleh seorang Presiden

mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ketetapan KM UB serta mewakili

mahasiswa Universitas Brawijaya dalam berbagai aktifitas mahasiswa, baik yang

sifatnya internal maupun eksternal. Presiden atau DPM dipilih melalui Pemilwa Raya (

5 tahunan ) dan dalam melaksanakan tugasnya Presiden dibantu Dewan Menteri dan

mempunyai tata hubungan koordinatif dengan UKM dan DPK

UNITAS merupakan lembaga yang berperan sebagai unit pelaksana kegiatan

ekstrakurikuler di tingkat Universitas. Unit aktivitas ini terbagi dalam lima karakter kerja,

meliputi :

(1) Minat Penalaran : FORMASI, FORDI MAPELAR, UAPKM, IAAS

(2) Minat Olah Raga : IMPALA, Bola Basket, Bola Voli, Tenis lapangan, Bulutangkis,

Sepakbola, Ta Kwondo, Tapak Suci, Inkai, Perisai Diri, Merpati Putih, PPS

49

Pendawa, Setia Hati Teratai, Persaudaraan Tenaga Dalam, Teratai Tunjung,

Persatuan Kempo Indonesia, Rasa Tunggal

(3) Minat Kesenian : Paduan Suara, Karawitan, Tari, Band, Teater

(4) Minat Khusus : Menwa, Pramuka, KSR, IMPALA

(5) Minat Kesejahteraan Mahasiswa : UAKI, UAKK, UAKKat, UAKHD, Budhis

5.1.2 Lembaga-lembaga tingkat Fakultas MUMF merupakan forum tertinggi di tingkat Fakultas yang memiliki

kewenanganuntuk membuat GBH mahasiswa Fakultas. Forum ini juga berkewajiban

untuk membentuk badan tingkat Fakultas sesuai dengan kebutuhan masing-masing

fakultas. Lembaga EMF berkewajiban untuk melaksanakan hasil MUMF yang dalam

melaksanakan kegiatan internalnya memiliki hak ontonomi, sedangkan kegiatan

eksternal yang membawa nama Universitas harus berkoordinasi dengan EM-UB.

Lembaga EMF juga dipimpin oleh seorang Presiden hasil Pewilwa tingkat fakultas.

HMJ/HMP merupakan lembaga eksekutif tingkat jurusan atau program.

Lembaga ini memiliki jalur koordinasi dengan EMF. Sedangkan tanggungjawab

kegiatan HMJ/HMP dilakukan kepada pimpinan Fakultas. LOF sebagai unit pelaksana

teknis tingkat fakultas yang memiliki hubungan koordinatif dengan EMF

5.1.3 Dewan Pers Kampus

DPK merupakan lembaga pelaksana teknis pers di lingkungan kampus, baik

tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas yang bertugas turut mengontrol ”student

goverment”

50

5.1.4 Struktur Organisasi Lembaga Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

5.1.5 Profil Organisasi Mahasiswa

STRUKTUR ORGANISASILEMBAGA KEMAHASISWAANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

KM UB

EM UBDPM UB DPK

MUMF

EMFDPMF KM UB

HMJ / HMPP

UNITAS

KETERANGAN :1. : Hubungan instruktif/ derektif2. : Hubungan Konsultatif / koordinatif

51

BAB VITATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH

6.1 PendahuluanSetiap keluarga, sebagai masyarakat kecil, mempunyai

tatanan/tatakrama/aturan sendiri yang ditetapkan, dalam tata kehidupan

berkeluarga. Demikian pula setiap masyarakat, sesuai dengan lingkup tujuan yang

hendak dicapai. Didalamnya berkembang pula norma yang harus dijalankan

bersama.

Masyarakat ilmiah yang berada di kampus, merupakan sebagian dari

masyarakat bangsa, disamping masyarakat lainnya, yakni masyarakat seniman,

masyarakat politik, masyarakat industri, dan lain-lain. Dengan tugas dan fungsi

yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya masyarakat tersebut bertujuan sama,

yakni mensejahterakan masyarakat, yang secara akumulatif akan meningkatkan

taraf kesejahteraan, dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Dengan kata lain, maka setiap anggota masyarakat yang mau hidup

dalam lingkungan masyarakat tertentu, pasti harus sesuai dengan tatanan pada

masyarakat tersebut, apabila ingin menghirup nilai kehidupan, dengan tenang dan

dinamis, tanpa menimbulkan konflik-konflik akibat tak ada kesesuaian.

Demikian pula dalam mengembangkan kehidupan kampus sebagai

masyarakat ilmiah, tradisi dan peraturan harus dijalankan sebagai satu kesatuan

yang secara serentak mengaturtertib kemasyarakatan akademik di kampus. Perlu

pula ditegakkan etika penelitian dan prosedur administrasi yang sederhana

dibarengi adanya sanksi terhadap pelanggaran “intellectual property fight” secara

konsekwen dan konsisten agar kehidupan kampus tumbuh menjadi kehidupan

masyarakat ilmiah yang sehat.

6.2 Masyarakat IlmiahMasyarakat Ilmiah adalah merupakan kategori masyarakat yang

warganya memiliki sifat-sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada, dengan

melakukan kegiatan pengkajian secara ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji

sesuai dengan metode ilmu pengetahui.

Untuk itu pastilah, masyarakat ilmiah mempunyai sistematika/kerangka

berpikir yang sistematik berdasarkan data dan fakta, dan kemampuan untuk

menganalisanya, sehingga didapatkan suatu kebenaran yang teruji.

52

Dengan demikian masyarakat ilmiah tersebut, memiliki cirri-ciri antara lain :

- Kritis

- Obyektif

- Analitis

- Kreatif dan konstruktif

- Terbuka dan berlapang dada untuk menerima kritik

- Menghargai waktu dan prestasi ilmiah/akademik

- Bebas dari prasangka

- Kesejawatan/kemitraan, khususnya diantara sivitas akademika

- Dialogis

- Memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik, serta tradisi

akademik/ilmiah.

- Dinamis

- Berorientasi ke masa depan, dan berpacu masa kini

Sudah barang tentu, metode dan proses belajar mengajar yang

dipergunakan dalam masyarakat ilmiah ini berbeda dengan lazimnya di SLTP dan

SLTA yang kita kenal selama ini, yang semuanya bersifat courses (satu arah).

Dalam masyarakat ilmiah dalam tata kehidupan kampus di perguruan

tinggi, dosen dan mahasiswa yang keduanya sebagai sivitas akademika, dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan, sudah selayaknya menggunakan metode

discourses atau dialogis dalam proses belajar mengajarnya. Karena tanpa metode

ini, maka cerminan dan cirri-ciri dari masyarakat ilmiah, jelas tidak akan tercapai.

6.3. Tradisi dan Kebebasan AkademikDalam masyarakat ilmiah, disamping adanya tradisi diperlukan pula

adanya peraturan-peraturan. Bayangkan bila suatu masyarakat tidak punya

tatanan/tata-krama/aturan yang mengikat dan mengatur warganya. Tradisi dan

peraturan (tradition and rules) merupakan kesatuan yang secara serentak

mengatur tertib kemasyarakatan akademik di kampus.

Tradisi memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus,

sedangkan peraturan/tatanan dirumuskan demi penyesuaian dan pemutakhirannya

dari waktu ke waktu.

Perlu dicatat bahwa tertib kemasyarakatan akademik di suatu kampus,

niscaya akan terpelihara bilamana tradisi akademik dan peraturan yang berlaku

dijadikan pedoman perilaku warga kampus itu sendiri. Setiap kehidupan kampus

53

memiliki tradisi dan peraturan sesuai dengan sejarahnya sebagai suatu masyarakat

akademik. Hal ini berarti, bahwa tradisi lebih berkaitan dengan nilai, norma serta

etika yang mengatur sikap dan perilaku warga, misalnya :

- Tidak pernah merasa dirinya sebagai orang paling benar,

- Hasil penelitian seorang akademikus, selalu membuka diri terhadap kritik dan

penelitian lebih lanjut.

- Di dalam proses belajar mengajar, seorang dosen dengan mahasiswa, selalu

dalam suasana dialogis (discourses) dan tidak hanya courses (searah).

Sedangkan setiap peraturan selalu menuntut agar warga dari suatu

community yang terikat untuk mematuhi, mengikutinya secara cermat, misalnya :

- Mahasiswa baru harus mendaftar ulang

- Dalam mengikuti sistem semester, dapat mengatur dengan ketentuan alokasi

bebas dan waktu.

- Dalam mengikuti ujian semester, dituntut kehadiran mahasiswa minimal 70%,

wajib mengikuti kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan lain-lain

- Demikian pula dosen akan melakukan hal yang sama dengan mahasiswa,

sebagaimana di atas.

Disinilah letak interaksi, untuk peningkatan kualitas hasil belajar dan

mengajar. Sebagaimana pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Bab VI

Pasal 19 dan 20, pada garis besarnya kebebasan akademik mengandung

pengertian :

- Kebebasan menyatakan pemikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan

kaidah keilmuan.

- Kebebasan seorang anggota sivitas akademika untuk melakukan kegiatan

belajar dan dosen dalam mengajar dalam proses belajar mengajar di perguruan

tinggi.

- Kebebasan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan.

- Kebebasan akademik maupun kebebasan mimbar akademik mengandung arti

kebebasan untuk sesuatu, maka merupakan modus kebebasan yang

mempunyai kaidah-kaidah dan norma-norma atau terikat pada etika

tertentu.(Fuad Hasan. Beberapa Catatan Perihal Kemitraan dan Kebebasan

serta kebebasan Akademik, Jakarta 9 – 13 April 1989).

54

6.4. Masyarakat Ilmiah yang Berwawasan Budaya Bangsa, BermoralPancasila dan Berkepribadian Indonesia.

Dunia Perguruan Tinggi sebagai bagian dari keseluruhan bangsa kita

menghadapi masa depan dengan sebaik-baiknya.

Misi utama Perguruan Tinggi dalam kehidupan kebangsaan kita adalah

mendidik dan mempersiapkan kader kepemimpinan nasional yang berkualitas

tinggi, yang sadar akan tanggungjawabnya terhadap masyarakat, bangsa dan

Negara.

Dalam mempersiapkan kader kepemimpinan nasional tersebut.

Pancasila adalah landasan idiil yang tetap relevan. Demikian pula UUD 1945

tetap relevan sebagai landasan konstitusional dalam pembangunan nasional,

sehingga diharapkan yang berkembang di Perguruan Tinggi adalah masyarakat

ilmiah yang meyakini kebenaran dan keampuhan Pancasila, berwawasan budaya

bangsa dan berkepribadian Indonesia.

Hal ini akan mewarnai pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi yang

meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berdasarkan

Pancasila, UUD 1945 dan GBHN.

Ideologi dan wawasan kebangsaan menentukan arah dalam segi

kehidupan termasuk konsep dan pengembangan profrsional. Kopnsep

professional dalam suatu bidang tertentu dapat berbeda antara bangsa yang satu

dengan bangsa yang lain karena perbedaan nilai dasar yang dianutnya.

Karenanya Perguruan Tinggi melalui fungsi tridharmanya khususnya

dharma pendidikan harus dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia

Indonesia yang memiliki kemampuan serta kesiapan untuk hidup dan

berkontribusi secara efektif, efisien dan konsistensi dengan Pancasila dan UUD

1945 dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia khususnya menghadapi

era globalisasi mendatang. Masyarakat ilmiah yang mampu menjawab tantangan

tersebut adalah mahasiswa ilmiah yang berwawasan budaya bangsa, bermoral

Pancasila dan berkepribadian Indonesia.

6.5. Kehidupan Masyarakat di Luar Kampus dan Masyarakat Bangsa

55

Pada setiap pranata dan lingkungan kemasyarakatan biasanya

terpancar keberlakuan peraturan tertentu bagi interaksi warganya demi menjaga

kelangsungan hidupnya dan secara akumulatif akan menunjang keberlangsungan

hidup masyarakat bangsa.

Mahasiswa sesungguhnya memiliki dimensi yang luas. Disamping

sebagai anggota sivitas akademika (dimensi ilmiah), mahasiswa juga memiliki

dimensi kepemudaan dan dimensi politik, sebagai bagian generasi muda dan

sumber daya insani, dengan kesadaran dan kefahaman akan hak dan

kewajibannya maka mahasiswa akan dapat mengembangkan potensinya dalam

segala dimensi yang melekat padanya. Tidak dilarang pula mengikuti kegiatan

politik praktis di luar kampus, yaitu melalui orsospol.

Dengan demikian, jelaslah bahwa mahasiswa sebagai orang

perorangan/pribadi tidak dibatasi untuk mengembangkan dirinya mencari

pengalaman hidup di luar kampus, dengan segala konsekuensinya dan risiko yang

telah dipahami secara pribadi pula.

Tetapi harus diingat bahwa mahasiswa sebagai anggota masyarakat

ilmiah tidak dapat dibenarkan, bila berkeinginan menerapkan nilai-nilai norma-

norma dan etika masyarakat lain ke perguruan tinggi, sebab akan menimbulkan

kerancuan, bahkan konflik. Karena ketidak sesuaian norma, nilai kaidah dan tradisi

yang dianut dalam masyarakat ilmiah karena memang tidak dapat dibenarkan

apabila hak dan kewajibannya serta tanggung jawab yang terkait pada norma

tertentu dicampur adukkan pada kaidah norma lain yang berbeda sehingga

mengakibatkan pencemaran satu sama lain. Ini juga bukan berarti adanya

kecenderungan untuk bersikap ekskulsif dalam lingkungan kampus, melainkan

untuk bertindak selektif demi terpeliharanya karekteristik dan citra yang khas

sebagai masyarakat ilmiah.

6.7 Mahasiswa sebagai WarganegaraMahasiswa sebagai bagian dari generasi muda dan sumber insani

pembangunan; pembinaan dan pengembangannya diarahkan agar menjadi

kader pimpinan bangsa yang berjiwa Pancasila.

Upaya pembinaan dan pengembangan tersebut dilakukan terutama

melalui upaya pendidikan untuk mengembangkan kegiatan mahasiswa dan

ilmuwan sesuai dengan disiplin ilmu dan profesinya, dalam iklim yang demokratis.

56

Dengan demikian mahasiswa sebagai warga Negara diharapkan dapat

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau

profesional, mampu menjadi pemimpin dan tanggap terhadap kebutuhan

pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki rasa

tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan Negara.

57

PETA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

58

PETA KOTA MALANG

59

DAFTAR TELEPON PENTING KOTA MALANG

1 DINAS KEBAKARAN ( FIRE BRIGADE ) 113

2 AMBULANS 118, 320

3 POLISI 110

4KANTOR SAR SURABAYA (SURABAYASEARCH 7 RESCUE OFFICE)

(031) 866 -6611

5 PALANG MERAH364 - 617, 324-018

6 P L N 123, 326 - 034

7RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFULANWAR 362 - 101

8 STASIUN KERETA API KOTA BARU 362 - 208

9 TERMINAL BIS ARJOSARI 493 - 826

10PENERANGAN DAN PENANGGULANGANBAHAYA NARKOBA 362 - 507

11 INFORMASI HIV / AIDS 357 - 745

12 YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN MALANG 552 - 941

13LEMBAGA BANTUAN HUKUM ( LBH )SURABAYA POS MALANG 481 - 867

14 INFORMASI PELAYANAN JASA POS 161

15 TELKOM CALL CENTER 147

16 PENERANGAN LOKAL 108

60

DAFTAR NOMOR TELEPON PENTING UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1 REKTOR 100

2 PEMBANTU REKTOR I 101

3 PEMBANTU REKTOR II 102

4 PEMBANTU REKTOR III 103

5 BAGIAN RUMAH TANGGA/PERLENGKAPAN 112, 113, 114

6 BAGIAN KEMAHASISWAAN 119, 120

7 BAGIAN AKADEMIK 117, 118

8 HUMAS 126

9 POSKO SATPAM 300

10 POLIKLINIK 324 , ( 575889 )

11 GUEST HOUSE 325, ( 558585 )

12 ASRAMA MAHASISWA 561743

13 FAKULTAS HUKUM 201 - 202

14 FAKULTAS EKONOMI 203 - 204

15 FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI 205 - 206

16 FAKULTAS PERTANIAN 207 - 208

17 FAKULTAS TEKNIK 209 - 210

18 FAKULTAS PETERNAKAN 211 - 212

19 FAKULTAS KEDOKTERAN 213 - 214

20 FAKULTAS PERIKANAN 215 - 216

21 FAKULTAS MIPA 217 - 218

22 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 219 - 220

23 PROGRAM ILMU SOSIAL 250

24 PASCA SARJANA 221 - 222

25 POLITEKNIK 404425

26NURDIN, SH.M.HUM (PEMBANTU DEKAN IIIFAK.HUKUM) 08123310387

27DR.DRS. KHUSNUL ASHAR, SE, MA. ( PD.IIIFAK. EKONOMI) 0816553631

28DR.MUJIBUR RAHMAN KHAIRUL MULUK,S.SOS.MSI. 08123313631

61

29 DR.IR. AMINUDIN AFANDHI, MSI. 081615777040

30 TRI BUDI PRAYOGO, ST, MT. 081333531142

31 IR. SUPRIH BAMBANG SISWIJONO, MS. 08123380588

32 dr. MUHAMMAD HANAFI, M.P.H. 08123307497

33 IR. MUHAMMAD MUSA, MS. 081333554000

34 DRS. WARSITO, MS. 08123309654

35 DR.IR. IMAM SANTOSO, MP. 081334408203

36 AKHMAD MUWAFIK SALEH, S.SOS.M.Si 081334537263

37DRA. SRI ENDAH TABIATI, M.ED. (PROG.BASTRA ) 08123353069

62

LAGU-LAGU

63

64

65

66