DAFTAR ISI - oldsite.ub.ac.idoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/download/buku panduan...
Transcript of DAFTAR ISI - oldsite.ub.ac.idoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/download/buku panduan...
1
DAFTAR ISI
ISI BUKU HALAMANDAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------SAMBUTAN REKTOR --------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------------SAMBUTAN PRESIDEN EM UB ------------------------------------------------------------BAB I. POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL -------------
1. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------
2. Masalah Umum Pengembangan Kemahasiswaan ------------------3. Tujuan Pengembangan -------------------------------------------------------
4. Sasaran Pengembangan ------------------------------------------------------5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan ----------------------------------
6. Strategi Pengembangan ------------------------------------------------------7. Program Pengembangan Kemahasiswaan ----------------------------8. Kegiatan Penunjang ------------------------------------------------------------
BAB II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITASBRAWIJAYA ----------------------------------------------------------------------------2.1. Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan -----------------------------------
2.1.1. Visi ----------------------------------------------------------------------------
2.1.2. Misi ---------------------------------------------------------------------------2.2 Rencana Strategis Bidang Kemahasiswaan ---------------------------
2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakatdan Kesejahteraan Mahasiswa ------------------------------------
Program Pengembangan Kelembagaan Kemahasiswaan ------------------ Program Pengembangan Sarana Kemahasiswaan ----------------------------
2.2.4 Program Pengembangan Struktur -
Pendanaan Kemahasiswaan --------------------------------------2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan ----------------------------------------
2.3.1 Bidang Kelembagaan ---------------------------------------------------2.3.2 Bidang Penalaran --------------------------------------------------------
2.3.3 Bidang Minat dan Kesejahteraan ----------------------------------2.3.4 Bidang Khusus -----------------------------------------------------------
2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft Skill --------------
2
BAB III. PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITASBRAWIJAYA ----------------------------------------------------------------------------3.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan ----------------------
3.1.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Penalaran Keilmuan dan
Keprofesian Mahasiswa -----------------------------------------------3.1.2 Peningkatan Mutu Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa3.1.3 Peningkatan Mutu Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa3.1.4 Peningkatan Mutu Pembinaan Kegiatan Kemasyarakatan
Mahasiswa -----------------------------------------------------------------
3.1.5 Peningkatan Mutu Organisasi Kemahasiswaan --------------3.2 Peningkatan Pengembangan Kemahasiswaan -----------------------
3.2.1. Upaya Peningkatan Penalaran Mahasiswa --------------------
3.2.1.1 Sosialisasi dan Implementasi PenalaranMahasiswa Universitas Brawijaya ------------------
3.2.1.2 Penyempurnaan Standar Penalaran Mahasiswa3.2.1.3 Pengembangan Kompetensi Dosen Pembimbing
3.2.1.4 Monitoring, evaluasi dan penjaminan mutupenalaran secara terprogram ------------------------
3.2.1.5 Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi IlmiahMahasiswa --------------------------------------------------
3.2.1.6 Penataan Regulasi di Bidang Penalaran Mahasiswa3.2.1.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penambahan
Sarana Prasarana -----------------------------------------3.2.2 Upaya Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa
3.2.2.1 Beasiswa ------------------------------------------------------3.2.2.2 Koperasi Mahasiswa --------------------------------------3.2.2.3 Dana Kesejahteraan Sosial Mahasiswa (DKSM) -
3.2.2.4 Bimbingan Konseling -------------------------------------
3.2.2.5 Pelayanan Kesehatan (Poliklinik) ---------------------
3.2.2.6 Peningkatan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang MahaEsa -------------------------------------------------------------
3.2.2.7 Pelayanan Sarana dan Prasarana KegiatanMahasiswa --------------------------------------------------
BAB IV. KEGIATAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN --------------------1. Kalender Kemahasiswaan Universitas Brawijaya Tahun 2007/2008
3
BAB V. PROFIL LEMBAGA MAHASISWA5.1. Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya (LKM-
UB) -------------------------------------------------------------------------------
5.1.1 Lembaga-lembaga tingkat Universitas ---------------------5.1.2 Lembaga-lembaga di tingkat Fakultas ---------------------5.1.3 Dewan Pers Kampus ---------------------------------------------5.1.4 Struktur Organisasi Lembaga Kemahasiswaan Universitas
Brawijaya ------------------------------------------------------------5.1.5 Profil Organisasi Mahasiswa ----------------------------------
BAB VI. TATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH
6.1 Pendahuluan ------------------------------------------------------------------6.2 Masyarakat Ilmiah -----------------------------------------------------------6.3. Tradisi dan Kebebasan Akademik ------------------------------------
6.4. Masyarakat Ilmiah yang Berwawasan Budaya Bangsa,Bermoral Pancasila dan Berkepribadian Indonesia
6.5. Kehidupan Masyarakat di Luar Kampus dan MasyarakatBangsa ---------------------------------------------------------------------------
6.6 Mahasiswa sebagai Warganegara
LAMPIRAN :
1. PETA UNIVERSITAS BRAWIJAYA ------------------------------------------------------
2. PETA KOTA MALANG -----------------------------------------------------------------------3. DAFTAR TELEPON PENTING KOTA MALANG -------------------------------------4. DAFTAR TELEPON PENTING UNIVERSITAS BRAWIJAYA --------------------
4
SAMBUTAN REKTORPADA PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA BARU (PROBINMABA) TAHUN
2007/2008 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Saya ucapkan selamat datang di Kampus Universitas Brawijaya bagi
mahasiswa baru tahun akademik 2007/2008 dan selamat atas kesempatan untuk
mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Brawijaya. Oleh karena itu
sudah seharusnya untuk selalu memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan
Y.M.E.karena memperoleh anugerah yang tiada ternilai.
Kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PROBINMABA) merupakan
kegiatan awal Perguruan Tinggi yang wajib Saudara ikuti, dengan harapan Saudara
akan dapat mengenal, memahami, menghayati dan melaksanakan etika, norma, dan
interaksi di bidang kurikuler dan ekstrakurikuler Universitas Brawijaya.
Selama berada di Universitas Brawijaya, Saudara akan dibimbing dalam aspek
kognitif (fikir), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) oleh para dosen yang
terdidik di bidang ilmunya dengan kualitas sebagai pendidik, pengajar dan
pembimbing. Diharapkan nantinya Saudara akan menjadi alumnus Universitas
Brawijaya yang mempunyai kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan itegritas
terpuji serta terampil, tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja) tetapi sebagai job
creator (pencipta kerja).
Proses kearah tersebut tidak akan dapat dicapai tanpa usaha yang keras dan
belajar dengan giat, yang diikuti dengan selalu memohon ridho dari Allah S.W.T.
selamat belajar dan semoga Saudara dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita
Saudara. Semoga Tuhan Y.M.E. selalu memberikan bimbingan dan petunjukNya.
Wassalammu’alaikum wr.wb.
Malang, 17 Agustus 2007
Rektor,
ttd.
Prof. Dr. Ir. Yogi SugitoNIP. 130518962
5
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. atas terbitnya
buku Panduan Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PROBINMABA) ini diharapkan
dapat memberikan bekal, wawasan dan pengetahuan kepada Mahasiswa Baru Tahun
Akademik 2007/2008 tentang bidang kemahasiswaan Universitas Brawijaya.
Mahasiswa sebagai anak bangsa, dituntut untuk selalu berkarya Inovatif,
Produktif, berfikir dengan nalaransi serta berkreativitas dalam menyikapi setiap
perubahan yang terjadi. Sebagai salah satu unsur insan Akademis, sumbangan fikiran
mahasiswa akan selalu menjadi harapan masyarakat, untuk itu jadikanlah kampus
Universitas Brawijaya ini menjadi Universitas terkemuka seperti cahaya (nur) yang
selalu konsisten menyinari masyarakat baik secara Nasional maupun Internasional
dengan ide-ide cemerlang secara profesional sesuai dengan temuan-temuan dan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis potensi dasar manusia yaitu
potensi ratio (akal), potensi raga, potensi etika (seni) dan potensi qolbu (hati).Para mahasiswa agar senantiasa memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah
warga kampus yang selalu mengedepankan etika, moral dan berperilaku santun disaat
mengikuti perkuliahan terjun ke masyarakat.
Bagi semua fihak yang membantu hingga dapat dirampungkannya dan
digulirkannya Buku Panduan Probinmaba tahun ini saya sampaikan ucapan terima
kasih dan semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa. Billahitaufiq wal hidayah.
Wassalammu’alaikum wr.wb.
Malang, 02 Nopember 2007
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan,
Ir. H. RB. Ainurrasjid, MS.NIP. 130 935 076
6
SAMBUTAN PRESIDEN EM UB
Assalammualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat kita semua
Dalam tiap-tiap kebangkitan peradaban dimanapun di dunia ini, pemudalah
rahasianya. Kondisi pemuda saat ini merupakan cerminan bangsa dimasa yang akan
datang (Syaikh Hasan Al-Banna)
Kawan kawan mahasiswa 2007 yang saya hormati
Untaian kata yang paling pantas saya ucapkan kepada kalian semua adalah
SELAMAT..!. Selamat atas keberhasilan kawan – kawan semua di terima di
Universitas Brawijaya, Kampus Biru, Kampus Perjuangan. Kampus yang dahulu
pernah menjadi kebanggaan dan harapan setiap anak bangsa, karena sulit untuk
mengatakan apakah hari ini kampus UB ini masih menjadi harapan setiap anak bangsa
terutama dari kalangan bawah. Selamat juga atas status baru sebagai mahasiswa,
sekelompok kecil kaum di negeri ini yang “beruntung” diberi kesempatan untuk
menikmati pendidikan tinggi.
Kawan kawan mahasiswa 2007, para penerus perubahan
Mahasiswa adalah sebuah komunitas minoritas terdidik negeri ini. Disebut
minoritas karena prosentasinya yang sangat sedikit diantara 200 juta lebih rakyat
Indonesia., Namun sejarah telah mencatat banyak goresan tentang peran mahasiswa
dalam berbagai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai proses
perubahan besar yang terjadi di negeri ini pun hampir sebahagian besar di pelopori
oleh kalangan mahasiswa. Peran sebagai Agent of change (agen perubah) dan iron
stock (cadangan masa depan) adalah sebuah harapan berat yang tertumpu di pundak
kita dan hal tersebut membutuhkan kerja – kerja riil kita sebagai mahasiswa. Peran
inilah yang saya yakin harus menjadikan kita sebagai mahasiswa terus melakukan
refleksi atas kontribusi kita bagi negeri ini.
Kawan kawan mahasiswa 2007, calon pemimpin bangsa
Sebagai sebuah entitas intelektual, sudah selayaknya lah kita memberikan
apresiasi yang kritis terhadap proses politik kenegaraan. Pengawalan terhadap agenda
politik ini menjadi begitu penting kalau kita melihat realitas kehidupan kebangsaan kita.
Tingkat pengangguran yang begitu tinggi, terjualnya asset–asset bangsa, kaum buruh
yang termarginalkan, petani yang terpinggirkan, kuatnya intervensi asing terhadap
negeri ini, meningkatnya jumlah masyarakat miskin, semakin merebaknya budaya KKN
dan begitu banyak persoalan lainnya, Kita tidak mungkin rela membiarkan negeri ini
7
harus jatuh ke tangan oknum – oknum yang tidak memiliki komitmen dan kapasitas
untuk melakukan perubahan. Kehadiran kawan – kawan semua di kampus ini
seharusnya mampu menjadi “darah baru” bagi gerakan mahasiswa untuk mengawal
perubahan kehidupan bangsa kita menuju ke arah yang lebih baik.
Kawan kawan mahasiswa 2007
Sebagaimana tema besar yang digaungkan EM Unibraw kali ini yaitu “Peduli &Terpercaya”, sesunggunnya ada banyak makna yang tersirat di dalamnya. Tema
besar ini menyiratkan harapan kepada kawan – kawan mahasiswa untuk mampu
melihat secara lebih jernih realitas kehidupan di sekitar kita. Setiap apa yang kita lihat,
apa yang kita dengar mau pun apa yang kita pikirkan seharusnya tidak berlalu begitu
saja tanpa pemaknaan sama sekali. Berbagai persoalan diatas menuntut kepedulian
dan sumbangsih pemikiran kita. Dan hal tersebut harus di mulai dari kekritisan kita
dalam memandang sebuah persolan. Janji kita pada sejarah untuk selalu mendorong
peradaban yang menjadi impian bagi bangsa ini layaknya menjadi impian besar bagi
kita Semoga mampu meng–inisiasi kesadaran kritis kita semua, juga mampu meng-
inisiasi semangat kebersamaan diantara kita semua, Mahasiswa Brawijaya.
Malang, 1 November 2007
Presiden
Eksekutif Mahasiswa
Universitas Brawijaya
Dede SuparjoNIM.0210220031
8
BAB IPOLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL
A. Latar Belakang
Sebagai landasan konstitusional, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Pasal 31
UUD 1945 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang.
Berdasarkan amanat UUD 1945 itu telah ditetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian bangsa Indonesia patut
bersyukur, karena landasan, tujuan dan arah penyelenggaraan pendidikan tinggi di
Indonesia semakin menjadi jelas, lebih kokoh, lebih lengkap, dan mempunyai
kepastian hukum.
Khusus mengenai kualitas manusia Indonesia, dalam UU Nomer 20 Tahun
2003, pasal 3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, dikemukakan bahwa “pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”
Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumberdaya manusia Indonesia
dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus
dalam pembangun bangsa. Di sisi lain, mahasiswa merupakan insan yang memiliki
berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika dan bagian dari generasi
muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut berperan dan menentukan sejarah
perkembangan bangsa Indonesia.
Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju,
mandiri dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila, peranan pendidikan tinggi amat penting dan strategis.
Pendidikan tinggi melalui kegiatan penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan
berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta
9
budaya bangsa melalui kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
karya seni yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Dalam pada itu telah terbukti pula bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia, generasi muda mahasiswa telah berperan sebagai pelopor :
a. Pada tahun 1908 mahasiswa telah membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia
melalui Budi Oetomo.
b. Pada tahun 1928 mahasiswa telah merintis kelahiran bangsa Indonesia melalui
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
c. Menjelang tahun 1945, mahasiswa turut berperan dalam mempercepat
kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 atau kelahiran Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
d. Pada tahun 1946-1949 yang merupakan masa perang kemerdekaan, para
mahasiswa bergabung di dalam Tentara Pelajar (TP/TRIP) bahu membahu
dengan rakyat dan TNI untuk melawan Belanda.
e. Pada tahun 1966, para mahasiswa bersama ABRI secara aktif berperan dalam
melahirkan Orde Baru yang mengakhiri kehadiran Orde Lama.
f. Pada tahun 1998, para mahasiswa bersama komponen reformis lainnya, secara
aktif berperan dalam melahirkan orde reformis yang mengakhiri pemerintah orde
baru.
Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang
strategis maka perlu diberi peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk
mengaktualisasikan diri secara utuh dan bertanggung jawab. Sebagai sivitas
akademika dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan
sekaligus merupakan mitra dosen dalam proses belajar mengajar yang dialogis.
Sedangkan dalam proses pengembangan diri mahasiswa, para pembimbing
kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan sedikit mungkin
campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan di perguruan
tinggi senantiasa berpegang pada prinsip “ dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Sebagai
unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa peka terhadap
masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan diberi peluang untuk
turut serta dalam pembangunan nasional. Sebagai warga negara yang telah dewasa
mahasiswa memilki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang lainnya.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut diatas, maka pengembangan
kemahasiswaan merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung
jawab bersama antara pemerintah,swasta dan masyarakat. Secara operasional
10
pengembangan kemahasiswaan seyogyanya diselenggarakan dengan strategi dan
pendekatan yang tepat yaitu dengan memperhatikan seluruh komponen seperti
sasaran, materi, metode, sarana, dan kelembagaan.
2. Masalah Umum Pengembangan Kemahasiswaan
Pada umumnya, kebijakan yang ada di berbagai perguruan tinggi saat ini
mencerminkan keadaan yang relatif sama yaitu belum adanya keterpaduan antara
kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kondisi ini jelas kurang kondusif untuk
mendorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi dan aktualisasi diri mahasiswa.
1. Secara kuantitatif, masih sangat sedikit mahasiswa yang berminat pada program
pengembangan penalaran dan keilmuan; bakat, minat, dan kemampuan;
kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang. Keadaan ini antara lain
dilatarbelakangi oleh tingginya biaya perkuliahan yang mengakibatkan mereka
ingin cepat selesai dan segera mencari pekerjaan untuk mendapatkan
penghasilan. Oleh karena itu untuk dapat lebih banyak lagi melibatkan mahasiswa,
maka kegiatan kemahasiswaan selain ditujukan untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa, sebaiknya juga ditujukan untuk mengembangkan
keahlian/ketrampilan yang mendukung mereka untuk memudahkan dalam mancari
kerja dan menciptakan pekerjaan.
2. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa (Ormawa) intra
perguruan tinggi jumlahnya relatif kecil, akan tetapi ketika terjadi peristiwa yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas, mahasiswa dengan cepat
menunjukkan sikapnya melalui protes yang cenderung reaktif dan sporadis.
Keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas semacam ini, di satu sisi bernilai positif
karena mereka menunjukkan tingkat kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi.
Tetapi disisi yang lain bernilai negatif karena dalam mengekspresikan protes
cenderung mengabaikan kaidah-kaidah akademik yang dijunjung tinggi di
perguruan tinggi.
3. Keterlibatan organisasi ekstra perguruan tinggi secara langsung di dalam kampus
akan dapat berdampak pada pengkotak-kotakan mahasiswa yang selanjutnya
dapat mengakibatkan perpecahan dan konflik di kalangan mahasiswa.
Keterlibatan semacam ini jelas bertentangan dengan Kepmendikbud Nomor
155/U/1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan
11
Tinggi dan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002, tentang
Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan
Kampus.
4. Mahasiswa cenderung menafsirkan Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, sebagai
pemberian kebebasan seluas-luasnya kepada mahasiswa tanpa memperhatikan
kedudukan, fungsi dan tanggung jawabnya. Kesalahpengertian ini terjadi karena
adanya kalimat dalam Kepmendikbud pasal 2, bahwa : "Organisasi
kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari,
oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih
besar kepada mahasiswa ". Padahal pada pasal 6 Kepmendikbud tersebut diatur
bahwa "Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi
kemahasiswaan intra-pergunian tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan
melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi,
dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguruan tinggi merupakan
penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan atau yang
mengatasnamakan perguruan tinggi".
5. Kesalah pengertian semacam ini, berdampak pada sikap mahasiswa yang merasa
berhak untuk mengabaikan wewenang pimpinan perguruan tinggi untuk mengatur
Ormawa di kampus. Kesalah pengertian ini perlu segera diatasi melalui berbagai
kegiatan yang difasilitasi oleh pimpinan perguruan tinggi.
3. Tujuan Pengembangan
1. Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan visi dan misi
pendidikan tinggi.
2. Mengembangkan penalaran dan keilmuan; penelusuran bakat, minat, dan
kemampuan; kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang,
berlandaskan pada kaidah akademis, moral, dan etika ilmu pengetahuan serta
kepentingan masyarakat.
3. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas program dan sarana penunjangnya.
4. Sasaran Pengembangan
12
Sebagian besar mahasiswa masih belum mencerminkan sikap sebagai insan
akademis, yaitu memahami etika, tatacara berkomunikasi, penggunaan nalar dalam
bertindak, pemahaman terhadap hak, tanggungjawab, dan kewajiban sebagaimana
yang diharapkan, baik sebagai bagian dari masyarakat kampus, maupun sebagai
warga negara Indonesia. Dalam menanggapi berbagai peristiwa sosial baik di tingkat
lokal maupun nasional mahasiswa selayaknya berperan sebagai warga masyarakat
akademik, sehingga citranya mantap sebagai komponen sivitas akademika.
Mahasiswa hendaknya lebih tampil sebagai kekuatan moral (moral fhrce) yang
menyuarakan nurani masyarakat (social conscience). Citra ini yang perlu dikukuhkan
oleh perilaku mahasiswa umumnya, bukan sekadar citra sebagai demonstran yang
menyuarakan sikap tidak setuju atau menentang tanpa menawarkan alternatif
pemecahannya. Dalam mengungkapkan ketidaksetujuan atau penolakan, mahasiswa
sebaiknya menyarankan pula hasil pemikirannya dalam bentuk alternatif jalan keluar
pemecahan masalah.
Sebagai akibat dari globalisasi, pada saat sekarang ini terjadi perubahan yang
sangat cepat di tingkat lokal, nasional maupun intemasional. Mahasiswa perlu dibekali
kemampuan menganalisis dan mengantisipasi perubahan yang terjadi ini, melalui
berbagai forum akademik seperti pelatihan, lokakarya (workshop) ataupun seminar-
seminar dengan pembicara tingkat nasional maupun intemasional. Melalui kegiatan
seminar diharapkan terjadi pengkayaan pemahaman terhadap masalah yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia saat ini maupun di masa depan. Selain itu diharapkan terjadi
peningkatan ketajaman analisis terhadap dampak globalisasi pada bangsa Indonesia
serta masa depan bangsa.
5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan
Pengelolaan pendidikan tinggi negeri dengan paradigma baru telah mengalami
perubahan sistem yakni semula bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Meskipun
perguruan tinggi di Indonesia mempunyai latar belakang sejarah serta visi dan misi,
pengorganisasian, dan model kepemimpinan yang berbeda satu sama lain, namun
tetap terikat pada satu tujuan, yakni mencapai pengelolaan perguruan tinggi yang
sehat pada tahun 2010, sehingga mampu berkontribusi pada daya saing bangsa
(Higher Education Long Term Strategy - HELTS 2003 - 2010). Sehubungan dengan itu,
maka perguruan tinggi memegang peranan penting dalam mengembangkan
mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakikatnya mencakup:
13
1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan
spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab serta
berkontribusi pada daya saing bangsa.
2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan
masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis pada
partisipasi publik.
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan
aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun rohani.
Untuk pencapaian pengembangan kemahasiswaan dibutuhkan dukungan
pemerintah/perguruan tinggi, swasta dan masyarakat dalam bentuk: peraturan,
keterlibatan staf pengajar, kepedulian pimpinan, fasilitas pendukung kegiatan, dan
pendanaan. Keterlibatan staf pengajar perlu mendapat perhatian khusus, karena
keterlibatan mereka sebagai pembimbing/pendamping kemahasiswaan yang dulu
berperan sebagai regulator dan eksekutor, kini berubah menjadi pemberdaya,
fasilitator dan motivator.
Dalam rangka memenuhi peran perguruan tinggi mempersiapkan mahasiswa
disusunlah pola pengembangan kemahasiswaan yang merupakan rujukan bagi para
pembuat kebijakan dan para pembimbing/pendamping kemahasiswaan. Keberadaan
rujukan ini menjadi penting, karena sejak bergulir reformasi ketatanegaraan yang
disertai dengan euphoria kebebasan yang berlebihan dan cenderung tidak
berkesudahan yang mengakibatkan sendi-sendi pola pengembangan kemahasiswaan
di perguruan tinggi terabaikan. Hal tersebut di atas terjadi karena, antara lain,
Polbangmawa yang diterbitkan tahun 1988 sudah tidak memadai lagi untuk dijadikan
sebagai acuan.
Euphoria kebebasan yang berlebihan ini, antara lain, terlihat dari sejumlah
mahasiswa yang secara terbuka melakukan kegiatan di kampus dengan menggunakan
atribut organisasi politik ataupun organisasi ekstra-perguruan tinggi, tanpa
sepengetahuan/izin pimpinan perguruan tinggi. Kegiatan semacam ini jelas merupakan
pengabaian terhadap Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum
Organisasi Kemahasiswaaan di Perguruan Tinggi dan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi No. 26/DIKTI/Kep/2002, tentang Pelarangan Organisasi Ekstra
Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus. Bila kondisi semacam ini terus
berlangsung, maka dalam jangka panjang dikhawatirkan kampus tidak lagi merupakan
sumber kekuatan moral, tetapi lebih merupakan sumber kekuatan politik praktis.
14
Pengembangan kemahasiswaan di perguruan tinggi yang merupakan bagian
integral dari pembangunan pendidikan tinggi secara menyeluruh harus merujuk pada
HELTS yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dengan
demikian, kegiatan mahasiswa di dalam kampus harus mencakup pengembangan
organisasi mahasiswa yang sehat, pembinaan sumberdaya manusia yang berkualitas
yang mencerminkan otonomi dalam bidang pendidikan.
Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan
penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab dalam
mendukung kegiatan kurikuler melalui organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan pola
pikir tersebut, maka pola pengembangan kemahasiswaan di Indonesia
diselenggarakan untuk mencapai sasaran umum dan sasaran khusus.
Sasaran umum pola pengembangan kemahasiswaan di Indonesia meliputi
membentuk manusia yang berjiwa Pancasila, berjiwa kepemimpinan yang baik,
berdedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan, serta memiliki ketahanan fisik dan
mental yang tangguh. Para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia perlu dididik
agar berjiwa Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berbudi luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu
bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Para mahasiswa
sebagai generasi muda diberikan peluang untuk mengembangkan dirinya melalui
kegiatan organisasi kemahasiswaan, kegiatan komunikasi dan latihan manajemen
yang terarah dalam rangka memantapkan sikap, wawasan dan kemampuan
kepemimpinan sebagai generasi penerus di masa depan. Para mahasiswa diberi
peluang untuk mengembangkan kemandirian guna memperoleh dedikasi dan
kepeloporan dalam pembangunan melalui kagiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif
serta produktif dengan mengamalkan dan mengabdikan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Para
mahasiswa dididik dan dilatih untuk dapat memiliki ketahanan fisik dan mental yaitu
sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta memiliki rasa tanggung
jawab dan disiplin tinggi yang pada gilirannya akan dapat menunjang ketahanan
nasional.
Sasaran khusus pola pengembangan mahasiswa adalah membangun sikap
ilmiah dan sikap profesionalisme. Para mahasiswa dididik dan dilatih agar memiliki
sikap ilmiah yang meliputi: a) hasrat ingin tahu, dan belajar terus menerus; b) daya
analisis yang kritis dan tajam; c) jujur; d) rasa tanggung jawab yang tinggi; e) terbuka
terhadap pendapat baru, pendapat yang berbeda dan kritik; f) sikap bebas dari
15
prasangka; g) berorientasi ke masa depan; h) sikap menghargai nilai, norma, kaidah
dan tradisi keilmuan. Para mahasiswa perlu diberi motivasi agar memiliki sikap
profesional yang meliputi: a) keinginan untuk mencapai tingkat keahlian yang lebih
tinggi; b) kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat dan kemampuan serta
arah profesi; c) etika profesi yang tinggi; d) kesejawatan yang tinggi.
6. Strategi Pengembangan
1. Perlu disusun dan disosialisasikan secara terus-menerus aturan yang jelas
mengenai hak dan kewajiban mahasiswa, yakni Kepmendikbud Nomor
155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di
PerguruanTinggi, tatacara penggunaan sarana kampus, maupun tata cara
melakukan kegiatan di kampus dan sebagainya.
2. Kepedulian pimpinan perguruan tinggi dan dosen terhadap kegiatan
kemahasiswaan. Permasalahan dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan
bukan hanya merupakan tanggungjawab pimpinan perguruan tinggi saja.
Keberhasilan atau kemajuan yang dicapai dalam pengembangan kemahasiswaan
tergantung pada seberapa besar keterlibatan pimpinan perguruan tinggi serta para
staf pengajar dari perguruan tinggi tersebut dalam kegiatan pengembangan
kemahasiswaan. Artinya di dalamnya termasuk peranan staf pengajar dalam
penyampaian pesan moral terhadap sikap dan perilaku seorang mahasiswa di
kampus, memotivasi dan membangkitkan kreativitas, penyadaran terhadap hak
dan kewajiban mahasiswa, pemberian fasilitas dan dukungan serta pembimbing /
pendampingan oleh dosen dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.
3. Mengembangkan komunikasi yang intensif diantara pimpinan perguruan tinggi
dengan para aktivis mahasiswa dari berbagai Ormawa yang diakui eksistensinya
di kampus untuk menghindari adanya miskomunikasi dan untuk meningkatkan
saling penger6an.
4. Melakukan pergeseran paradigma dari program kemahasiswaan yang yang
didominasi oleh wawasan politik menuju ke program kemahasiswaan yang
mengutamakan atau berfokus pada mempersiapkan mahasiswa agar mandiri
dalam memasuki dunia kerja serta tangguh menghadapi tantangan di masa
depan.
5. Melakukan dan mendorong berbagai kegiatan unggulan yang mencakup kegiatan
penalaran dan keilmuan, pembangkitan semangat kewirausahaan, peningkatan
16
daya saing, kepekaan sosial, dan, keagamaan.
6. Membentuk suasana yang kondusif agar mahasiswa tidak terlibat dalam kegiatan
politik praktis sehingga mahasiswa tidak menjadi terkotak-kotak. Hal ini antara lain
dengan tidak memberi izin organisasi ekstra-perguruan tinggi maupun organisasi
lainnya yang merupakan onderbouw dari parpol untuk mempunyai eksistensi di
dalam kampus.
7. Perguruan tinggi mengangkat staf pengajar sebagai pembimbing/ pendamping
kegiatan kemahasiswaan bagi setiap UKM (Unit Kegiatan Kemahasiswaan)
dengan menjalankan peran sebagai pemberdaya, fasilitatordan motivator.
Diharapkan dengan adanya pembimbing/ pendamping kemahasiswaan ini,
kegiatan Ormawa tidak sekedar merupakan kegiatan yang statis-rutin, tetapi
merupakan kegiatan yang dinamis-kreatif, terencana, dan berkesinambungan.
8. Dalam rangka pengembangan sikap dan jatidiri mahasiswa sebagai insan
akademis, perlu dilakukan kegiatan peningkatan wawasan dan kualitas mahasiswa
melalui berbagai kegiatan terstruktur seperti seminar, diskusi, lokakarya dan lain-
lain.
9. Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan kegiatan
kemahasiswaan.
10. Perguruan tinggi memberikan penghargaan kepada mahasiswa dan
pembimbing/pendamping kemahasiswaan yang menunjukkan prestasi/
pengabdiannya, balk dalam bentuk materi maupun bentuk penghargaan lainnya.
11. Perguruan tinggi memberikan sanksi kepada mahasiswa dan pembimbing/
pendamping kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
peraturan yang berlaku.
7. Program Pengembangan Kemahasiswaan
Pada dasarnya mahasiswa adalah insan akademis, oleh karena itu citra yang
harus ditampilkan oleh mahasiswa adalah citra yang mencerminkan kemampuan
intelektualnya. Citra ini antara lain tampil dalam perwujudan daya nalar dan daya
analisis yang kuat terutama dalam menuangkan gagasan untuk penyusunan program
dan kegiatan kemahasiswaan yang realistis dan berkualitas. Program pengembangan
kemahasiswaan disusun mengacu pada kondisi mahasiswa saat ini serta berpedoman
pada strategi pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Sebagai catatan perlu
17
diingatkan bahwa dunia kemahasiswaan selalu mengalami perubahan dan
perkembangan dari waktu ke waktu.
Bagi para penyusun program pengembangan kemahasiswaan di perguruan
tinggi diperlukan pemahaman terhadap masalah kemahasiswaan yang ada pada saat
tertentu. Dinamika kehidupan kemahasiswaan dipengaruhi oleh balk faktor internal
yang ada di perguruan tinggi bersangkutan, maupun faktor eksternal yang ada di
tingkat lokal, regional maupun nasional serta internasional. Pemahaman akan kondisi
internal dan ekstemal ini diharapkan menjadi dasar acuan untuk merencanakan,
mengembangkan dan melaksanakan program dan kegiatan kemahasiswaan yang
sesuai dengan kebutuhan saat ini di masing-masing perguruan tinggi.
Kegiatan dalam program pengembangan kemahasiswaan pada dasarnya dapat
dikelompokan atas:
a. Penalaran dan KeilmuanProgram dan kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan menanamkan sikap
ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan kemampuan meneliti dan
menulis karya ilmiah, pemahaman profesi, dan kerjasama mahasiswa dalam tim, balk
pada perguruan tingginya maupun antar perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri.
Kegiatan ini dapat berbentuk; Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNas);
Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM); Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (PKM);
Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional (Mawapres); Presentasi Pemikiran Kritis
Mahasiswa (PPKM); Co- operative education, dan kegiatan lain yang sejenis.
b. Bakat, Minat, dan KemampuanProgram dan kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis, berorganisasi, menumbuhkan
apresiasi terhadap olahraga dan seni, kepramukaan, belanegara, cinta alam,
jumalistik, dan baktisosial.
Kegiatan ini dapat berbentuk; Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM),
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas), POM ASEAN, Universiade; Pekan
Seni Mahasiswa Nasional Tingkat Nasional (Peksiminas); Pramuka Mahasiswa;
Resimen Mahasiswa; Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala); Penerbitan Kampus; Korps
Sukarela Mahasiswa; Kewirausahaan; dan kegiatan lain yang sejenis.
c. Kesejahteraan
18
Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan
kerohanian mahasiswa. Kegiatan ini dapat berbentuk; Beasiswa; Asrama Mahasiswa;
Kantin Mahasiswa; Koperasi Mahasiswa (Kopma); Poliklinik; Musabaqah Tdawatil
Qur'an (MTQ) Mahasiswa; Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi); dan kegiatan
lain yang sejenis.
d. Kepedulian SosialProgram yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian pada masyarakat,
menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkan kecintaan kepada
tanah air dan lingkungan, kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bemegara yang bermartabat. Kegiatan ini dapat berbentuk; Pelatihan Pendidikan
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Penyebarluasan HIV/AIDS;
Pengembangan Desa Binaan; Pelayaran Kebangsaan; Dialog Kemahasiswaan; dan
kegiatan lain yang sejenis.
8. Kegiatan Penunjang
1. Program yang bertujuan untuk meningkatkan sikap dan kemampuan dosen dalam
keterlibatannya membimbing kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan ini dapat
berbentuk; Pelatihan Pelatih Orientasi Pengembangan Pembimbing
Kemahasiswaan (PP OPPEK); Pelatihan Pelatih Latihan Ketrampilan Manajemen
Mahasiswa (PP-LKMM); Pelatihan PembimbinglPendamping Penalaran
Mahasiswa (PPPM), dan kegiatan lain yang sejenis.
2. Program yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan
kemahasiswaan.Kegiatan ini dapat berbentuk; pengembangan sistem informasi
kemahasiswaan, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kegiatan
kemahasiswaan, dan kegiatan lain yang sejenis.
19
BAB IIKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.1 Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan2.1.1 Visi
Adapun visi yang hendak dicapai melalui kebijakan pengembangan
kemahasiswaaan di Universitas Brawijaya adalah “MAHASISWA UNIVERSITAS
BRAWIJAYA YANG UNGGUL DALAM PENGUASAAN ILMU DAN TEKNOLOGI
SERTA KOMPETITIF DI PASARAN KERJA”.
2.1.2 Misi Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
(1) mengembangkan jiwa dan semangat kebangsaan;
(2) meningkatkan dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan;
(3) meningkatkan semangat belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi;
(4) mengembangkan kemampuan soft skills melalui proses belajar mengajar dan
kegiatan organisasi kemahasiswaan; dan
(5) mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.
2.2 Rencana Strategis Bidang KemahasiswaanSebagaimana termaktub dalam isu utama rencana strategis Universitas
Brawijaya tahun 2006-2011, salah satunya adalah peningkatan daya saing nasional
yaitu melalui peningkatan kualitas dari seluruh sumberdaya yang dimiliki universitas
khususnya mahasiswa sebagai unsur penting dalam proses regenerasi kepemimpinan
bangsa. Untuk mewujudkan hal tersebut Universitas Brawijaya menjabarkan isu
strategis tersebut ke dalam enam bidang kebijakan yang salah satunya adalah bidang
pengembangan pendidikan dan kemahasiswaan. Dalam penjabarannya, untuk
meningkatkan daya saing lulusan di masyarakat, diperlukan pengembangan soft skill
bagi mahasiswa Universitas Brawijaya. Hal ini juga dijelaskan dalam kebijakan dasar
nomor 3 dan nomor 4 pada rencana program 2006-2011 bidang pengembangan
pendidikan dan kemahasiwaan yang menyatakan bahwa Universitas Brawijaya
memberikan kesempatan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk belajar dan
berkembangan dengan optimal; dan memberikan ruang yang cukup bagi
pengembangan kepribadian, bakat, minat dan pembinaan diri.
20
Untuk itu pola pembinaan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya diarahkan
pada pengembangan budaya kampus yang mengintegrasikan antara pembinaan
intrakurikuler melalui kegiatan proses belajar mengajar dengan pembinaan
ekstrakurikuler yang menyangkut pembinaan penalaran, minat bakat dan
kesejahteraan mahasiswa. Pengembangan secara sinergi semacam ini memungkinkan
terjadinya pembentukan jati diri mahasiswa seutuhnya serta memadukan
pengembangan kemampuan intelektual dengan soft-skills, yang diperlukan mahasiswa
kelak dalam kehidupan bermasyarakat. Program pengembangan kemahasiswaan
semacam ini akan mendukung pencapaian kompetensi lulusan secara utuh untuk
mampu berperan dalam masyarakat secara cerdas, bermartabat dan
bertanggungjawab menurut profesinya masing-masing.
2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakat dan KesejahteraanMahasiswa
Tujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pribadi mahasiswa
yang secara langsung berdampak pada terciptanya lingkungan akademik yang
kondusif bagi pendidikan, melalui:
(1) Peningkatan daya nalar ilmiah mahasiswa dengan ; mengadakan pelatihan
metodologi penelitian bagi mahasiswa, mengadakan konsultasi pembuatan
proposal bersama kelompok kerja, mengadakan evaluasi terhadap proposal yang
disusun oleh mahasiswa, mengadakan lomba penalaran ilmiah bagi mahasiswa
baru, mengadakan lomba bagi mahasiswa lama, dan mengikuti lomba tingkat
nasional.
(2) Peningkatan pengembangan minat (kesenian, olahraga, keorganisasian,
keagamaan, dll) dan bakat melalui kegiatan minat dan bakat yang relevan, baik di
tingkat regional, nasional dan internasional.
(3) Peningkatan kesejahteraan mahasiswa dengan cara : meningkatkan jumlah
penerima beasiswa, meningkatkan jumlah sumber pemberi beasiswa,
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi mahasiswa, meningkatkan pelayanan
kerohanian dan bimbingan konseling mahasiswa.
(4) Pembinaan dan pengembangan organisasi kemahasiswaan tingkat internasional,
baik tingkat universitas maupun fakultas dan meningkatkan motivasi mahasiswa
untuk mengikuti kegiatan internasional secara selektif, bermutu dan
berkesinambungan.
2.2.2 Program Pengembangan Kelembagaan Kemahasiswaan
21
Tujuan dari program ini adalah mengembangkan organisasi dan
manajemen kemahasiswaan dalam struktur organisasi universitas yang otonom dan
manajemen yang sehat, melalui:
(1) Penataan struktur dan fungsi lembaga-lembaga kemahasiswaan dilakukan dengan
menyelesaikan persoalan kelembagaan internal mahasiswa.
(2) Peningkatan fungsi peran dari pemberdayaan kelembagaan mahasiswa.
(3) Pengembangan jaringan komunikasi kelembagaan dengan PTN/PTS diseluruh
Indonesia.
(4) Penyusunan kembali AD dan ART lembaga kemahasiswaan Universitas Brawijaya.
2.2.3 Program Pengembangan Sarana KemahasiswaanTujuan dari program ini adalah memfasilitasi sarana yang dibutuhkan
mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui program
penambahan dan pemeliharaan sarana bagi kegiatan kemahasiswaan di bidang minat,
bidang bakat dan kegiatan organisasi.
2.2.4 Program Pengembangan Struktur Pendanaan KemahasiswaanTujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan revenue
generating kemahasiswaan yang dapat digunakan untuk menunjang seluruh kegiatan
kemahasiswaan, melalui:
(1) Penyusunan konsep peyusunan, pengalokasian dan penambahan sumber-sumber
dana untuk kegiatan kemahasiswaan.
(2) Meningkatkan jumlah sponsor kegiatan kemahasiswaan dan beasiswa.
2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan2.3.1 Bidang Kelembagaan
Adapun kebijakan dalam bidang kelembagaan ini mencakup:
a. Memantapkan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.
b. Penyediaan prasarana dan sarana organisasi yang memadai.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang mempunyai jiwa kepemimpinan
dan pengabdian untuk memimpin organisasi kemahasiswaan guna bertanggung
jawab ikut mengantarkan mahasiswa lainnya sesuai dengan arah dan sasaran
pengembangan kemahasiswaan.
d. Peningkatan pelaksanaan pemilihan mahasiswa (Pemilwa) secara tertib sesuai
dengan jadual waktunya.
22
e. Penyediaan dana yang memadai utnuk kegiatan organisasi dan pembimbingan
mahasiswa.
f. Peningkatan KISS antara pejabat dan pembimbingan bidang kemahasiswaan,
dosen dan organisasi kemahasiswaan.
g. Peningkatan hubungan dan kerjasama antara pejabat bidang kemahasiswaan
dengan pejabat bidang lainnya di dalam dan di luar kampus.
h. Peningkatan peran bagian bimbingan dan konseling di tingkat Universitas/Fakultas
untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi mahasiswa.
i. Pembuatan program dan perencanaan kerja dan keuangan organisasi
kemahasiswaaan yang menfokuskan pada arah dan sasaran pengembangan
kemahasiswaan yang meliputi:
Program unggulan, yang terdiri dari:
i. Kewirausahaan;
ii. Diklat kepemimpinan;
iii. Job placement centre;
iv. Penataran konselor bimbingan UHS;
v. Pelatihan Pelatih Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat dasar;
vi. Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Universitas Brawijaya
vii. Pekan Ilmiah Mahasiswa Tk. Nasional;
viii. Lokakarya Metodologi Penelitian; dan
ix. System Informasi Kemahasiswaan.
Program Nasional Dikti dan Wilayah C, yang terdiri dari:
a. Lomba Karya Tulis Mahasiswa bidang ilmu, teknologi dan seni;
b. Lomba Korps Sukarela Mahasiswa;
c. Pelatihan Karya Alternatif Mahsiswa; dan
d. Pesta Paduan Suara tingkat Nasional.
j. Peningkatan peran bagian organisasi yang menangani LKMM, magang,
coorperative study, dll.
k. Peningkatan kerjasama dengan lembaga pengabdian kepada masyarakat guna me
nangani pembinaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakuakn mahasiswa
l. Peningkatan kerjasama dengan lembaga/pusat studi yang ada dilingkungan
kampus, seperti lembaga manajemen, lembaga pembinaan administarsi, pusat
studi lingkungan hidup, pusat studi industri pedesaan, guna bersama-sama
menangani pembimbingan kemahasiswaan.
23
m. Peningkatan kerjasama dengan luar kampus, seperti lembaga pemerintahan, pihak
swasta, perguruan tinggi guna menunjang kegiatan pembimbingan
kemahasiswaan.
n. Peningkatan penataran dosen pembimbing dibidang kemahasiswaan
o. Melibatkan mahsiswa dalam kegiatan kepanitiaan guna memberikan pengalaman
berorganisasi
p. Peningkatan studi banding dosen pembimbing, pimpinan organisasi
kemahasiswaan dan mahasiswa di dalam dan di luar kampus.
2.3.2 Bidang Penalaran Adapun kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang penalaran
mencakup:
a. Meningkatkan budaya membaca, menulis, dan meneliti dikalangan mahasiswa
b. Meningkatkan kegiatan Diklat Metodologi Penelitian, Kewirausahaan,
Kepemimpinan, Berwawasan Kebangsaan, LKMM, Keagamaan, dll.
c. Meningkatkan kegiatan ilmiah yang diikuti mahasiswa.
d. Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam forum ilmiah / profesi di dalam dan di
luar kampus
e. Meningkatkan pulikasi karya tulis ilmiah mahasiswa
2.3.3 Bidang Minat dan Kesejahteraan Adapun kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang minat dan
kesejahteraan mahasiswa mencakup:
a. meningkatkan kegiatan minat dikalangan mahasiswa
b. meningkatkan kegiatan penataran/ceramah dibidang agama, kebudayaan, minat
dll.
c. Meningkatkan kegiatan pameran/festival dibidang minat
d. Meningkatkan kegiatan penghayatan dan pengamalan Agama, Pancasila, Etika, dll.
e. Meningkatkan peran mahasiswa dalam kegiatan bakti sosial lingkungan hidup,
mengatasi bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang dan kejahatan
pemuda/remaja.
f. Meningkatkan hubungan dengan pihak pemberi beasiswa dan penyediaan
lapangan kerja alumni
g. Meningkatkan peran KOPMA Universitas Brawijaya
24
h. Meningkatkan pelayanan kesejahteraan mahasiswa melalui dana sosial mahasiswa
2.3.4 Bidang Khusus Kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang khusus meliputi:
a. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan Pengurus Pusat, Pengurus
Komisariat dan Pengurus Cabang Ikatan Alumni dan segenap Alumni Universitas
Brwijaya
b. Penyempurnaan peraturan kemahasiswaan bagi mahasiswa Program Pasca
Sarjana
c. Peningkatan publikasi dan dokumentasi kegiatan kemahasiswaan (SIMAWA)
d. Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam rangka terwujudnya reformasi di
Indonesia dalam segala bidang.
2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft SkillDalam rangka pengembangan dan pembinaan kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud dalam rencana strategis Universitas Brawijaya beserta isu utamanya, maka
seluruh program pengembangan kemahasiswaan dibangun di atas basis
pengembangan soft skill mahasiswa dengan tahapan sebagaimana dijelaskan dalam
uraian berikut ini.
TAHAP PERTAMA: Tahap Pembentukan Jati Diri (Self Image Stage) (Semester I– II)
Tujuan tahap ini adalah untuk mengantarkan mahasiswa menemukan jati
dirinya sebagai manusia seutuhnya yang memiliki beragam potensi sekaligus
kelemahan yang patut dikelola untuk peningkatan kualitas serta mempersiapkan
mereka untuk dapat menjadi bagian dari masyarakat intelektual yang ingin dibangun
melalui perguruan tinggi.
Target pencapaian:
• Terjadi perubahan mind set mahasiswa baru khususnya dalam budaya belajar dan
bersikap di lingkungan kehidupan kampus.
• Mahasiswa mampu mengetahui dengan baik analisa SWOT atas dirinya dan
mampu membangun konsep diri bagi pengembangan dirinya ke depan .
• Mahasiswa mengenal talenta dirinya dengan baik
• Mahasiswa semenjak awal dapat merancang pencapaian target/tujuan dirinya (life
mapping blue print) dimasa yang akan datang.
25
Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah:Terjadinya perubahan cara pandang / berfikir (Mind set paradigm),
pembentukan konsep diri mahasiswa (self concept), pembangunan kesadaran diri
mahasiswa (self awareness), kemampuan identifikasi diri (self identification), memiliki
keterampilan motivasi pengembangan diri (motivation achievement), memiliki
kemampuan pemetaan hidup (life mapping).
Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill Tahap Pertama:
(1) Mind Set Paradigm, yang mencakup:
• mengetahui cara berfikir/belajar bagi orang dewasa (andragogi); dan
• pengenalan budaya baru di perguruan tinggi & Mengetahui Etika kehidupan
kampus.
(2) Self Concept/Awareness/identification, yang mencakup:
• mampu mengetahui talenta, kelebihan/keunggulan dan kekurangan dirinya
• mampu menemukan jati dirinya dalam menatap masa depan
(3) Motivation achievement, yang mencakup:
• mampu menilai tingkat kebutuhan pengembangan diri; dan
• memiliki semangat untuk mengembangkan diri dan menjadi seorang
pembelajar yang baik.
(4) Life Mapping, yang mencakup:
• mampu Membuat perencanaan pencapaian hidup/cita-cita dalam bentuk peta
hidup (life mapping)
• mampu membuat rencana agenda tahunan, bulanan & harian kegiatan sehari-
hari.
Program Kerja Tahap Pertama:
• Pemetaan potensi dan kemampuan mahasiswa baru melalui berbagai kegiatan
sejak penerimaan dan orientasi mahasiswa baru.
• Pengenalan budaya kehidupan akademis dan budaya kemahasiswaan melalui
kegiatan Student Day.
• Pelaksanaan berbagai kegiatan pengembangan diri tingkat dasar bagi mahasiswa
baru antara lain: Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM),
Achievement Motivation Training;
26
• Peningkatan kesadaran dan spiritualitas mahasiswa melalui kegiatan mentoring,
ESQ.
• Pelaksanaan Lomba Karya Tulis Mahasiswa Baru (LKTM Maba).
TAHAP KEDUA: Tahap Penciptaan Kondisi (Conditioning Stage)(semester III –IV)
Tujuan pada tahap ini adalah mempersiapkan dan menciptakan suatu kondisi
bagi mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.
Target pencapaian:
• Setiap mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungannya (baik ditingkat
fakultas maupun universitas).
• Mahasiswa memiliki keterampilan dasar dalam berorganisasi di lembaga
kemahasiswaan (fakultas maupun universitas)
• Mahasiswa memiliki motivasi untuk aktif dalam kegiatan organisasi
kemahasiswaan.
Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah:Kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi (organizational capabilities),
kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim (team work), mahasiswa memiliki
kemampuan beradaptasi (adaptibility), kemampuan dalam menjalin hubungan
antarpribadi (interpersonal relationship), mahasiswa memiliki dasar-dasar kreatifitas
(creativity).
Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill:
(1) Organizational capabilities, yang mencakup:
• mengenal lembaga/organisasi mahasiswa (tingkat fakultas/universitas);
• mengenal budaya organisasi di dunia kemahasiswaan UB.
(2) Team work, yang mencakup:
• mampu bekerja sama dengan orang lain;
• bersedia memahami, empati dan peduli terhadap orang lain.
(3) Adaptability, yang mencakup:
• mampu menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain (tingkat fakultas/universitas)
dan mampu beradapatasi dengan keragaman/ perbedaan;
• bersedia menghargai pendapat orang lain yang berbeda.
(4) Creativity, yang mencakup:
27
• berfikir komprehensip / sudut pandang multi dimensi;
• Memiliki keterampilan berfikir & bertindak kreatif.
Program Kerja Tahap Kedua:
• Pelaksanaan orientasi kemahasiswaan dan pengenalan budaya keorganisasian
mahasiswa.
• Pembinaan kemampuan mahasiswaan dalam berorganisasi melalui pelaksanaan
program magang pada organisasi kemahasiswaan (baik tingkat fakultas dan
universitas)
• Peningkatan kemampuan berfikir kreatif melalui program pengembangan
kreatifitas mahasiswa dibidang penalaran.
• Optimalisasi program interaksi bersama mahasiswa baik tingkat fakultas maupun
universitas.
TAHAP KETIGA: Tahap Pelibatan Organisasi (Organizational Stage)(semester V –VI)
Tujuan pada tahap ini adalah mendorong mahasiswa untuk terlibat secara aktif
baik sebagai pengurus atau anggota dalam berbagai kegiatan dan organisasi
kemahasiswaan baik ditingkat fakultas maupun universitas sehingga mahasiswa
terlatih untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan keterampilan interaksi
antapersonal lainnya.
Target pencapaian:
• Mahasiswa terlibat dalam organisasi kemahasiswaan yang ada sesuai dengan
kemampuan dan minat bakatnya
• Mahasiswa memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan segala
aspeknya (verbal, presentasi, protokoler)
Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah: Peningkatan kemampuan kepemimpinan mahasiswa (leadership), peningkatan
kemampuan keterampilan komunikasi mahasiswa (communications).
Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill Tahap Ketiga:(1) Leadership, yang mencakup:
• mampu memimpin organisasi kemahasiswaan;
• mengetahui teknik mempengaruhi orang lain (influence to others);
28
• mampu menemukan berbagai solusi atas persoalan organisasi (problem
solving).
(2) Communication, yang mencakup:
• memiliki kemampuan public speaking yang baik dan memiliki kemampuan
menyakinkan orang lain;
• mampu melakukan presentasi yang efektif; dan
• memahami mekanisme protokoler di UB.
Program Kerja Tahap Ketiga:
• Pelibatan dalam keorganisasian mahasiswa baik tingkat fakultas maupun
universitas.
• Interaksi bersama pengurus organisasi melalui orientasi keorganisasian (visioning)
tingkat universitas bagi seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan.
• Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa tingkat lanjut.
• Pelaksanaan berbagai pelatihan peningkatan soft skill mahasiswa yang berfokus
pada leadership dan keterampilan komunikasi seperti : public relations, public
opinion.
TAHAP KEEMPAT: Tahap Kepemimpinan Komunitas (Community Leader Stage)(semester VII –VIII)
Tujuan pada tahap ini yang merupakan tahap terakhir dari proses pembinaan
mahasiswa adalah mewujudkan kepemimpinan mahasiswa secara nyata melalui
kepemimpinan pada kelompok-kelompok mahasiswa berdasarkan minat bakatnya.
Target Pencapaian:
• Setiap mahasiswa (kelompok mahasiswa) Mampu menjadi leader / mampu
membentuk kelompok-kelompok pengembangan minat, profesi berdasarkan
kemampuannya masing-masing (internal communicty) ataupun melakukan
pendampingan dalam kelompok masyarakat (eksternal community)
• Mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kelompok masyarakat diberbagai bidang
kegiatan (bisnis, politik, LSM, profesional dll).
• Mahasiswa memiliki keterampilan membangun hubungan (jaringan) dengan
berbagai pihak baik lokal/internasional untuk beragam bidang (bisnis, politik,
pengembangan masyarakat, profesional dll)
• Mahasiswa mampu menjadi seorang enterpreneur muda saat masih menjadi
mahasiswa.
29
Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah: Kemampuan keterampilan sosial (Social skill), peningkatan kemampuan
kewirausahaan (Enterpreneurship), kemampuan membangun dan mengoptimalkan
jaringan (Networking skill), peningkatan derajat kesadaran berpolitik (Political
awareness).
Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill:
(1) Social skill, yang mencakup:
• kepedulian pada sosial (beragam kelompok masyarakat bawah);
• keterlibatan dalam beragam kelompok/organisasi/ komunitas masyarakat
(bisnis, politik, LSM, profesional, dll);
• memiliki kemampuan untuk mengembangkan kelompok/komunitas dalam
masyarakat (internal / eksternal UB); dan
• mampu menjadi katalisator sebuah perubahan.
(2) Enterpreneurship, yang mencakup:
• kemampuan membaca peluang dan merespon perubahan eksternal;
• berani mengambil resiko;
• kemampuan menghimpun dan mengerahkan sumber daya sosial dan ekonomi
untuk mencapai tujuan;
• mampu merancang berbagai alternatif usaha.
(3) Networking Skill, yang mencakup:
• kemampuan membentuk jaringan berdasarkan kompetensi keilmuan, profesi
dan bakat minatnya masing-masing (baik tingkat nasional maupun
internasional);
• mampu menunjukkan eksistensinya dalam setiap jaringan tersebut; dan
• kemampuan mengoptimalkan jaringan bagi kepentingan pengembangan
kemahasiswaan.
(4) Political awareness, yang mencakup:
• berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengambilan keputusan organisasi;
• memiliki tingkat responsitas yang baik terhadap berbagai isu politik (mahasiswa
maupun realitas sosial lainnya).
30
Program Kerja Tahap Keempat:
• Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam program pengembangan masyarakat
melalui kemampuan pendampingan masyarakat, manajemen dinamika kelompok,
dan kemampuan kepemimpinan kelompok (Community leader)
• Peningkatan kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship) mahasiswa dalam
berbagai bentuk kegiatan kewirausahaan praktis.
• Pengembangan kemampuan membangun jaringan dengan mengoptimalkan
berbagai potensi melalui pemanfaatan jaringan internet.
31
BAB III
PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan.
Pembinaan mahasiswa sebagai insan akademik dan profesional adalah
pembinaan mereka menjadi insan yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta insan pengembang dan pendukung kesatuan/persatuan, budaya dan
kemajuan bangsanya.
Berbagai kegiatan dapat dijadikan wahana pembinaan mahasiswa dalam ranah
keimanan, ranah intelektual, profesional, sosial dan budaya yang kesemuannya
diselenggarakan dengan anggapan bahwa mereka adalah orang dewasa muda yang
perlu mengembangkan diri pribadi serta wawasan kebangsaan dan
kemasyarakatannya, serta kemampuan dalam berorganisasi, berprakarsa,
bertanggungjawab, serta berkomunikasi.
Tujuan umum dari kegiatan peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan adalah:
1) Membangun pribadi mahasiswa yang berjiwa Pancasila, beriman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan menjunjung nilai
mulia kemanusiaan, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu
bermusyawarah, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.
2) Mengembangkan insan masyarakat berpandangan luas yang menjunjung etika
karya, berdisiplin dan memiliki rasa tanggungjawab, tangguh jasmaniah dan
rohaniah, rasional dan berbudaya, memiliki prakarsa serta mampu memimpin.
3.1.1 Peningkatan Mutu Pembinaan Penalaran Keilmuan dan Keprofesian
Mahasiswa.
Di dalam lingkungan masyarakat akademik daya nalar mahasiswa
dikembangkan agar mampu menelaah gejala – gejala masyarakat dan teknologi
menurut cara yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu yang dituntutnya. Untuk
mencapai hal tersebut lembaga pendidikan tinggi senantiasa mendukung proses
pengembangan daya nalar.
32
Salah satu cara mengembangkan iklim dan budaya ilmiah yang
mengembangkan daya nalar dikalangan mahasiswa adalah penyelenggarakan
kegiatan ektrakurikuler keilmuan dan keahlian khusus bagi mahasiswa . dalam fora
yang diselenggarakan mahasiswa dapat melakukan diskusi ilmiah dan memahami
jenis pertemuan ilmiah dan prosedur diskusi.
Tujuan peningkatan mutu pembinaan penalaran keilmuan dan profesi
mahasiswa adalah:
1) Menanamkan sikap ilmiah mahasiswa dengan menumbuhkan sifat ingin tahu
dan kegemaran studi, meningkatkan daya analisis, membangun kejujuran dan
tanggungjawab ilmiah, mengembangkan keterbukaan terhadap beda pendapat
dan kritik, menegakkan sikap bebas dari prasangka, menumbuhkan sikap
menghormati nilai, kaedah dan norma, serta membangun orientasi ke masa
depan.
2) Menanamkan sikap profesional mahasiswa dengan menegakkan sikap yang
menjunjung etika karya, menumbuhkan hasrat untuk senantiasa menghasilkan
karya atau memberikan layanan dengan standar tinggi menurut profesi,
membangun keinginan untuk selalu meningkatkan kemampuan dan kemahiran
profesional, serta mengembangkan rasa tanggung jawab atas pelaksanaan
kerja profesinya terhadap klien dan masyarakat.
3.1.2. Peningkatan Mutu Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa
Mahasiswa program diploma dan strata pertama yang umumnya berumur antara
19 sampai 24 tahun dalam psikologi perkembangan tergolong insan usia dewasa muda
yang masih berada pada tingkat pertumbuhan baik fisik maupun jiwanya.
Oleh karena itu bentuk minat dan kegemaran mahasiswa sangat beragam,
tercermin dari banyaknya unit kegiatan mahasiswa di lembaga-lembaga pendidikan
tinggi.
Pembinaan yang baik di bidang minat dan kegemaran mahasiswa, umpamanya
dalam olahraga, kesenian, penulisan, kepramukaan dan sebagainya, niscaya akan
menunjang pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah mahasiswa.
Mengaktualisasikan minat dan kegemaran serta mengembangkan bakat untuk
menunjang pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah mahasiswa. Tolok ukur dari kegiatan
ini adalah jumlah mahasiswa yang berkesempatan mengaktualisasi minatnya dalam
kegiatan ekstra kurikuler dibidang olah raga, kesenian, penulisan, kepramukaan dan
sebagainya di lembaga pendidikan tinggi.
33
3.1.3 Peningkatan Mutu Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa
Analisis kegiatan kesejahteraan untuk memenuhi keperluan di bidang kerohanian,
pelayanan kesehatan, keperluan akan buku dan alat tulis, tempat tinggal, bimbingan
dan konselling, serta hajat hidup lainnya, diperlukan untuk membantu mahasiswa
dalam menyamankan hidup dan meringankan biaya hidup selama menempuh
pendidikan di perguruan tinggi.
Jumlah besar mahasiswa yang memerlukan layanan yang dimaksudkan di atas
memungkinkan penyelengaraan kegiatan mandiri terorganisasi untuk memenuhi
barang keperluan hajat hidup yang lebih terjangkau, umpamanya melalui kegiatan
koperasi. Disamping memenuhi hajat hidup, kegiatan yang di kelola secara mandiri
sebagai kegiatan terorganisasi dapat menjadi ajang latihan dalam berprakarsa,
berusaha, berorganisasi dan berkomunikasi.
Tujuan dari kegiatan peningkatan mutu pembinaan mutu kesejahteraan
mahasiswa adalah menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi keperluan akan
layanan dan barang hajat hidup untuk menyamankan hidup dan meringankan biaya
hidup mahasiswa.
Kegiatan yang termaksud dalam kelompok ini adalah: kerohanian/keagamaan,
kesehatan fisik, bimbingan dan konseling, beasiswa, bantuan tempat tinggal,
koperasi/bursa, dan fasilitas/peralatan.
3.1.4 Peningkatan Mutu Pembinaan Kegiatan Kemasyarakatan Mahasiswa
Sebagai bagian dari generasi muda, mahasiswa pasti memiliki kepedulian dan
kepekaan sosial serta hasrat untuk berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya.
Sebagai warga negara muda, mahasiswa memiliki tanggungjawab sesuai usianya dan
di dalam interaksi itu wajib memenuhi peraturan dan ketentuan umum yang berlaku.
Dengan pandangan seperti di atas, kepada mahasiswa diberikan kesempatan
untuk mengaktualisasikan dirinya secara luas dan menyelenggarakan sendiri kegiatan
kemasyarakatan atas prakarsanya secara bertanggungjawab.
Kegiatan kemasyarakatan berbentuk bakti sosial yang antara lain dapat berupa
penyuluhan, kerja bakti, upaya meringankan penderitaan korban bencana, donor darah
dan sebagainya.
Tujuan dari peningkatan mutu pembinaan kegiatan kemasyarakatan
mahasiswa adalah mengaktualisasiakan hasrat dan kepekaan sosial mahasiswa untuk
34
berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya melalui kegiatan yang diprakarsai dan
diselenggarakan sendiri secara bertanggungjawab dengan pengayoman kelembagaan
perguruan tinggi yang sekaligus mempererat komunikasi timbal balik antara kampus
dan masyarakat lingkungannya.
3.1.5 Peningkatan Mutu Organisasi Kemahasiswaan.
Menggunakan payung kelembagaan perguruan tinggi organisasi
kemahasiswaan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk mahasiswa dibentuk
dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan penalaran, minat, kegemaran dan
mendukung kesejahteraan mahasiswa.
Sesuai maksud dan lingkup kegiatannya, satuan organisasi mahasiswa dapat
berlingkup perguruan tinggi dalam bentuk KM-UB, EM UB, DPM dan unit aktifitas
kegiatan mahasiswa (Unitas) sedangkan lingkup fakultas dalam bentuk Eksekutif
mahasiswa dan himpunan mahasiswa dalam disiplin ilmu untuk fakultas dengan
program studi tunggal atau dalam bentuk himpunan mahasiswa disiplin ilmu pada
tingkat jurusan (HMP/HMJ) dan lembaga otonom fakultas.
Tujuan dari peningkatan mutu organisasi kemahasiswaan adalah
mengembangkan organisasi kemahasiswaan di lingkungan perguruan tinggi yang
mendukung penyelenggaraan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler untuk menunjang
proses pembelajaran serta proses pengembangan kemampuan penalaran, minat,
kegemaran dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
3.2 Peningkatan Pengembangan Kemahasiswaan
3.2.1. Upaya Peningkatan Penalaran Mahasiswa
3.2.1.1 Sosialisasi dan Implementasi Penalaran Mahasiswa UniversitasBrawijaya
Pembentukan kelompok kerja (Pokja) bidang penalaran dan penulisan ilmiah
Universitas Brawijaya untuk menunjang mutu penalaran mahasiswa pada semua
fakultas, menjadi langkah terobosan untuk sosialisasi dan implementasi penalaran.
Selain pembentukan Pokja, lokakarya penulisan ilmiah dan kegiatan penalaran lain, di
35
fakultas dan universitas untuk mahasiswa baru dan mahasiswa lama, rutin setiap
tahun untuk sosialisasi dan implementasi penalaran mahasiswa. Lokakarya penalaran
Universitas Brawijaya setiap tahun menghadirkan pemateri profesional dari dalam dan
luar universitas termasuk dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Semua kegiatan
di atas bertujuan memberikan pemahaman penalaran pada mahasiswa.
Sosialisasi dan implementasi penalaran mahasiswa dengan kegiatan lokakarya
diefektifkan dengan mengatur jenis materi, jumlah dan kualitas peserta serta pemateri.
Setiap satu kegiatan penulisan ilmiah yang dilombakan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, dengan satu kegiatan lokakarya di universitas untuk sosialisasi dan
implementasi. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Lomba Karya Tulis Mahasiswa
(LKTM) bidang IPA, IPS, Seni dan Pendidikan yang dilombakan secara nasional oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, di lokakaryakan oleh bidang kemahasiswaan
Universitas Brawijaya setiap periode, terpisah dari jadwal sebelum pelaksanaan lomba
nasional di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Jadwal sosialisasi dan
implementasi kegiatan penalaran nasional sudah masuk dalam kalender akademik
Universitas Brawijaya dan setiap fakultas.
3.2.1.2 Penyempurnaan Standar Penalaran Mahasiswa Berbagai aspek standar penalaran antara lain kuantitas dan kualitas kegiatan
penalaran di fakultas dan universitas setiap tahun berdasarkan kalender pendidikan
Universitas Brawijaya, ditata dan dikembangkan guna penyempurnaan berbagai
kegiatan penalaran mahasiswa. Kelompok Kerja bidang penalaran tingkat universitas
dikembangkan juga di tingkat fakultas, selanjutnya di tingkat jurusan dan program
studi. Dosen pembimbing penulisan ilmiah mahasiswa ditetapkan berdasarkan standar
antara lain mencakup kewajiban dan hak dosen pembimbing. Pemberian insentif bagi
dosen pembimbing diupayakan meningkat sejalan dengan tugas pembimbing
mengantarkan mahasiswa yang dibimbing menjadi pemenang di Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
3. 2.1.3 Pengembangan Kompetensi Dosen PembimbingPelatihan pembimbingan penalaran bagi para dosen pembimbing di kampus atau di
luar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, agenda peningkatan mutu
pembimbingan penalaran berdasarkan standar kualifikasi dosen pembimbing nasional
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dosen pembimbing penalaran di
Universitas Brawijaya mengikuti program pelatihan pembimbingan yang setiap tahun
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jumlah peserta pelatihan
36
setiap tahun ditingkatkan, dan kegiatan yang sama diselenggarakan oleh fakultas
dengan pemateri adalah dosen yang pernah mengikuti pelatihan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Bidang kemahasiswaan fakultas dan universitas
bertanggungjawab pada Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan yang bekerjasama
dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Lembaga Pengkajian Pendidikan
dan Pengajaran (LP3) Universitas Brawijaya, mengembangkan profesi dosen sebagai
pembimbing penalaran mahasiswa melalui pendidikan dan latihan.
3.2.1.4 Monitoring, evaluasi dan penjaminan mutu penalaran secara terprogram
Kegiatan utama untuk monitoring antara lain lomba penalaran secara terprogram di
fakultas dan universitas. Lomba karya tulis mahasiswa baru setelah satu tahun menjadi
mahasiswa di fakultas, memilih satu sampai tiga kelompok pemenang untuk setiap
bidang yang selanjutnya pemenang mewakili fakultas pada lomba yang sama di
tingkat universitas. Tiga bidang yang dilombakan pada penulisan ilmiah yaitu Bidang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bidang
Seni dan Pendidikan. Kegiatan utama penjaminan mutu penalaran antara lain latihan
intensif bagi para pemenang lomba penulisan ilmiah oleh para dosen dalam kelompok
kerja yang dibentuk oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. Latihan intensif
diikuti oleh pemenang pertama dan kedua untuk setiap bidang lomba karya tulis
mahasiswa di Universitas Brawijaya, dipersiapkan untuk mengikuti lomba yang sama di
tingkat regional. Latihan intensif akan diulang bagi para pemenang lomba di tingkat
regional, untuk dipersiapkan pada lomba yang sama tingkat nasional di acara Pekan
Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
Survei benchmarking mutu penalaran mahasiswa terhadap standar internasional,
oleh mahasiswa Universitas Brawijaya melalui kegiatan pertukaran mahasiswa antar
negara antara lain di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa. Hasil survei oleh para
mahasiswa dilengkapi oleh hasil evaluasi diri mahasiswa Universitas Brawijaya
menjadi bahan diskusi para pemangku kepentingan di bidang kemahasiswaan untuk
menetapkan standar mutu penalaran bagi mahasiswa.
Kegiatan monitoring sosialisasi dan pengembangan penalaran mahasiswa, selain
lomba penulisan ilmiah juga agenda fakultas dan universitas lain yaitu pendidikan dan
latihan kepemimpinan mahasiswa, studi banding ke perguruan tinggi lain, unit aktivitas
mahasiswa bidang penalaran di tingkat fakultas dan universitas, diskusi ilmiah berupa
seminar, lokakarya, serta kuliah tamu. Di setiap fakultas, monitoring evaluasi dan
penjaminan mutu penalaran mahasiswa beragam bentuk, waktu, dan intensitas
kegiatan untuk setiap tahun.
37
3.2.1. 5 Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah Mahasiswa Karya mahasiswa sebagai pemenang lomba penalaran pada kegiatan debat
ilmiah, penulisan ilmiah, dan diskusi ilmiah ditingkatkan peran karya tersebut untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya peningkatan
perguruan tinggi khususnya kegiatan penalaran mahasiswa dalam pembangunan
bangsa. Majalah ilmiah yang terbit secara periodik di fakultas dan universitas efektif
sebagai upaya meningkatkan minat mahasiswa dalam penalaran.
3.2.1.6 Penataan Regulasi di Bidang Penalaran MahasiswaPengembangan dan penyempurnaan peraturan, kebijakan, pedoman, standar,
termasuk aturan pelaksanaan teknis di bidang penalaran oleh rektor dan dekan
menjadi kegiatan perbaikan regulasi untuk meningkatkan penalaran mahasiswa.
Majalah Ilmiah Mahasiswa di setiap fakultas oleh Lembaga Kedaulatan Mahasiswa
(LKM) di Lembaga Otonomi Fakultas (LOF) dan Unit Aktivitas Mahasiswa di fakultas,
universitas sebagai prasarana penalaran mahasiswa, berdasarkan regulasi rektor dan
dekan dengan menerbitkan Surat Keputusan. Pemberian beasiswa untuk bebas
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), atau uang tabungan bagi para mahasiswa
yang berprestasi dalam bidang penalaran, ditingkatkan baik jumlah mahasiswa
penerima maupun nonimal uang bantuan melalui regulasi rektor dan dekan. Bantuan
pembimbingan oleh tenaga ahli penalaran di luar Universitas Brawijaya, fasilitas
transportasi, dan akomodasi untuk mendukung kegiatan penalaran mahasiswa diatur
oleh regulasi rektor dalam menunjang mutu penalaran.
3.2.1.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penambahan Sarana Prasarana Pengembangan dan perbaikan teknologi informasi dengan adanya UPPTI,
penambahan bandwith internet, penambahan buku dan jurnal termasuk yang on line di
perpustakaan Universitas Brawijaya; mendukung kegiatan penalaran mahasiswa.
Peningkatan ketrampilan mahasiswa dalam mengkases teknologi dan sarana tersebut
ditingkatkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.
3.2.2. Upaya Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa
Pembinaan dan Pelayanan kesejateraan mahasiswa, merupakan salah satu tugas dari
penyelenggaraan perguruan tinggi, sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah
Nomer 60 Tahun 1999.
38
Tujuan pelayanan kesejahteraan mahasiswa adalah membantu memenuhi kebutuhan
mahasiswa, baik yang bersifat materiil maupun spirituil, dengan harapan dapat
menunjang proses pengembangan diri mahasiswa dan kelancaran studinya sebagai
insan akademik
3.2.2.1 Beasiswa
Di Universitas Brawijaya terdapat beberapa macam beasiswa dan tunjangan yang
dapat membantu mahasiswa yang mengalami kendala kekurangan biaya.
Macam beasiswa yang ada di Universitas Brawijaya meliputi beasiswa yang bersifat
rutin dan yang bersifat hibah.
Adapun macam-macam beasiswa dan ikatan dinas adalah sebagai berikut :
• Marubeni • BRI
• ORBIT • Republika
• Pertamina • Petro china• UNGGULAN AKTIVIS • SCTV• Supersemar • Toyota Astra
• TPSDP • Peningkatan Prestasi Akademik
• YAMPI • Baziskaf-Telkom• GE Foundation • PKL
• UNIBRAW • BTN
• IKA Unibraw • Peningakatan Prestasi Ekstrakurikuler
• SINGAPORE Airlines • Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Ketentuan umum untuk mendapat beasiswa adalah berdasarkan atas prestasi
dan diutamakan kepada mahasiswa yang berstatus sangat memerlukan biaya untuk
melanjutkan pendidikan kuliah
3.2.2.2 Koperasi Mahasiswa
39
Atas inisiatif para mahasiswa dan dukungan para pemangku kepentingan,
dibentuklah Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Universitas Barwijaya pada tanggal 28
Oktober 1978 dengan tujuan : memberikan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan
anggota pada khususnya dan mahasiswa pada umumnya, dalam rangka menunjang
keberhasilan proses studi. Serta mengembangkan ide-ide koperasi dikalangan
mahasiswa pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
Bentuk-bentuk kegiatan KOPMA Unibraw
Kegiatan KOPMA Unibraw mencakup dua bidang, yaitu bidang organisasi dan
pengembangan sumberdaya manusia serta bidang usaha.
Dibidang organisasi dan pengembangan sumberdaya manusia, KOPMA Unibraw
melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk :
• Ceramah dan orientasi dasar perkoperasian
• Pendidikan dan latihan tingkat dasar perkoperasian
• Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Lanjutan Perkoperasian
• Penelitian dan Pengembangan
• Praktek kerja lapangan
Sedangkan bidang usaha yang ditangani KOPMA Unibraw meliputi :
• Unit Usaha Jasa dan Pertokoan, yang meliputi :
§ Toko/bursa sandang dan cindera mata
§ Toko buku dan alat tulis
§ Usaha foto copy, percetakan dan penjilidan.
• Unit Asrama Mahasiswa yang meliputi :
§ Persewaan kamar pemondokan
§ Kafetaria
§ Pertokoan
§ Laundry
• Unit Jasa Pendidikan, meliputi :
§ KOPMA English Course (KEC)
40
§ Lembaga Pendidikan Komputer (LPK)
• Jasa Telekomunikasi, meliputi Waterl dan Warnet
Prestasi KOPMA Unibraw
KOPMA Unibraw didirikan tanggal 28 Oktober 1978, bertepatan dengan Hari Sumpah
Pemuda ke-50 dan pada tanggal 2 Desember 1980 memperoleh status badan hukum
dengan Nomor 4684/II/80. Dalam perjalanan sejarahnya, KOPMA telah berhasil meraih
berbagai prestasi dan predikat diantaranya :
• Juara I Koperasi Serba Usaha Tingkat Daerah Tingkat I Jawa Timur (12 Juli
1981)
• Koperasi terbaik tingkat nasional untuk koperasi di kalangan generasi muda (12 Juli
1985)
• Koperasi teladan daerah tingkat I Jawa Timur untuk kategori koperasi dikalangan
generasi muda (18 Juli 1985)
• Koperasi teladan tingkat nasional untuk koperasi di lingkungan generasi muda
(tahun 1987, 1988, 1989 dan 1990)
3.2.2.3 Dana Kesejahteraan Sosial Mahasiswa (DKSM)
Setiap mahasiswa baru Universitas Brawijaya wajib menjadi peserta Program Dana
Kesejahteraan Sosial Mahasiswa. Keikutsertaan ini berlaku untuk satu tahun di mulai
pada bulan September tahun berjalan sampai dengan Agustus tahun berikutnya.
Program DKSM ini dimaksudkan untuk dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa
baru berupa santunan apabila mahasiswa baru mengalami kecelakaan sehingga harus
mengeluarkan biaya untuk perawatan/ pengobatan dokter dan rumah sakit atau
apabila mahasiswa meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun karena sakit.
3.2.2.4 Bimbingan Konseling
41
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan
intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, studi dan kariernya
yang dilakukan oleh konselor atau petugas bimbingan.
Kegiatan ini bertujuan membantu mahasiswa dalam mewujudkan potensi dirinya
secara optimal, baik untuk kepentingan dirinya maupun tuntutan lingkungan secara
konstruktif, maupun memecahkan persoalan yang dihadapi secara realistis, dan
mampu mengambil keputusan mengenai berbagai pilihan secara rasional. Agar dapat
melaksanakan keputusan secara konkret dan bertanggungjawab, maka mahasiswa
perlu merumuskan rencana akademik, karier dan rencana hidup lainnya yang
mendukung perannya sebagai orang dewasa.
Bimbingan dan konseling secara umum berfungsi :
• Pencegahan, yaitu membantu mahasiswa untuk menghindari kemungkinan
terjadinya masalah.
• Perbaikan, yaitu membantu mahasiswa memperbaiki kondisinya yang kurang
memadai
• Penyaluran, yaitu membantu mahasiswa menyalurkan kegiatan yang dapat
menunjang perkembangan dirinya pada lingkungan yang menunjang.
• Pengembangan, yaitu membantu mahasiswa mengembangkan dirinya secara
maksimal.
• Penyesuaian, yaitu membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
3.2.2.5 Pelayanan Kesehatan (Poliklinik)
Poliklinik mempunyai tugas sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas usaha-
usaha memelihara, membina, dan mengembangkan derajat kesehatan bagi keluarga
besar Universitas Brawijaya khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Adapun fungsi poliklinik meliputi:
a. Melakukan usaha promotif dan edukatif untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, khususnya warga Universitas Brawijaya.
42
b. Melakukan usaha preventif terhadap timbulnya penyakit, baik secara individu
maupun secara massal
c. Memberikan pelayanan dan pengobatan terhadap penyakit tingkat pertama dan
melakukan rujukan untuk perawatan pada tingkat selanjutnya.
3.2.2.6 Peningkatan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha EsaSesuai dengan arah kebijaksanaan Pola Pengembangan Kemahasiswaan,
peningkatan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa merupakan Prioritas yang harus
dikembangkan. Pengembangan kegiatan yang bersifat kerohanian dilakukan melalui
wadah yang berupa unit aktivitas kerohanian yaitu :
• Unit Aktivitas Kerohanian Islam
• Unit Aktivitas Kerohanian Kristen
• Unit Aktivitas Kerohanian Katolik
• Unit Aktivitas Kerohanian Hindu Dharma
• Unit Aktivitas Kerohanian Buddhis
Kegiatan keagamaan sering dilakukan dalam rangka peringatan hari-hari besar agama
maupun upacara-upacara keagamaan baik dalam bentuk diskusi, seminar keagamaan
maupun penghayatan rasa keagamaan melalui festival peringatan hari-hari besar
agama lainnya. Kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan tersebut antara lain :
• Festival seni-budaya
• Seminar Keagamaan, misalnya :
§ Pertemuan Ilmiah cendikiawan muslim
§ Peringatan Hari Natal
§ Retret dan kebaktian rohani
§ Peringatan Hari Raya Nyepi
§ Peringatan Hari Raya Galungan
§ Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)
§ Peringatan Waisak, dan lain-lain
3.2.2.7 Pelayanan Sarana dan Prasarana Kegiatan Mahasiswa
43
Dalam rangka menunjang kegiatan pembinaan mahasiswa maka sarana dan
prasarana yang ada, baik ditingkat fakultas maupun di tingkat Universitas disediakan
secara bertahap. Pada saat ini sarana dan prasarana yang ada diusahakan
semaksimal mungkin untuk dapat menampung semua kegiatan mahasiswa, sehingga
perlu pengaturan dalam penggunaannya sesuai dengan jadwal yang telah diatur.
Adapun sarana fisik penunjang kegiatan pelayanan kemahasiswaan yang dimiliki
Universitas Brawijaya ialah :
• Majid Raden Patah (MRP)
• Mushollah di fakultas-fakultas
• Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Student Center)
• Gedung Sasana Samantha Krida
• Gedung Widyaloka
• Gedung Kuliah Bersama
• Gedung Perpustakaan
• Gedung Pusat Pengembangan Ilmiah (PPI)
• Ruang Kuliah dan Diskusi
• Gedung Alumni
• Gedung Asrama Mahasiswa dengan kapasitas 600 orang
• Gedung Sekretariat Organisasi Kemahasiswaan
• Poliklinik
• Stadion Sepak Bola
• Lapangan Tenis
• Lapangan Bola Basket
• Lapangan Volley
• Lapangan Triguna
• Lapangan Bulu Tangkis
• Alat-alat Olah Raga
• Alat-alat Kesenian
• Koperasi Mahasiswa
• Kantor Cabang BNI
• Kantor Cabang Bank BTN
• Kantor Cabang BRI
• Kantor Cabang Bank Jatim
45
BAB IVKEGIATAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
1. KALENDER KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2007/2008
No KEGIATANRENCANA
PELAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
MTQ Mahasiswa Tk. Nasional ke X
Gelar Prestasi Maba ( Open House UKM )
Lomba Karya Tulis Mahasiswa Ling. Hidup (LKTM–LH )
a. Usulan karya tulis ke Dikti
b. Tingkat Nasional
Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat
Menengah ( LKMM – TM ) Wilayah C
Program Kreativitas Mahasiswa ( PKM ) Bid. Penelitian,
Teknologi, Pengab. Masy. dan Kewirausahaan :
a. Usulan Proposal ke Dikti
b. Presentasi Tingkat Nasional ( PIMNAS )
Diklat Kepemimpinan Berwawasan Kebangsaan
Diklat Kewirausahaan
Pemilwa Raya ( Pemilu Mahasiswa )
Pekan Olahraga Mahasiswa :
a. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah ( POMDA )
b. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional ( POMNAS )
Kontes Robot Cerdas Indonesia & Konter Robot
Indonesia
( KRCI dan KRI ) :
a. Usulan Proposal ke Dikti
b. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional
Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa Tk. Nasional
Juli – Agt. 2007
Agustus 2007
Agustus 2007
September 2007
Agustus 2007
Oktober 2007
Juli 2008
Nopember 2007
Nopember 2007
Nopember 2007
Agustus 2007
Nopember 2007
Desember 2007
Juni 2008
46
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
a. Usulan karya tulis ke Dikti
b. Presentasi Tingkat Nasional
Lomba Karya Tulis Mahasiswa ( LKTM ) Bidang IPA,
IPS dan Pendidikan :
a. Presentasi tingkat Universitas
b. Presentasi tingkat Wilayah C
c. Presentasi tingkat Nasional ( PIMNAS )
Program Kreativitas Mahasiswa ( PKM ) Bid. Penulisan
Ilmiah :
a. Usulan Artikel Ilmiah PKM-I ke Dikti
b. Presentasi Tingkat Nasional ( PIMNAS )
Dialog Kebangsaan Wil. C
Debat Bahasa Inggris :
a. Tingkat Wilayah C
b. Tingkat Nasional ( PIMNAS )
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :
a. Tingkat Universitas
b. Tingkat Nasional
Lomba Karya Tulis Mahasiswa ( LKTM ) khusus Maba angkatan 2007/2008 Bidang IPA, IPS, Pendidikan dan
Seni
Lomba Karya Tulis Mahasiswa ( LKTM ) Bidang Seni :
a. Usulan karya tulis ke Dikti
b. Presentasi Tingkat Nasional
Olympiade Matematika :
a. Tingkat Wilayah IV Jatim
b. Tingkat Nasional
Pekan Seni Mahasiswa :
a. Pekan Seni Mahasiswa Regional ( PEKSIMINAL )
b. Pekan Seni Mahasiswa Nasional ( PEKSIMINAS )
Pebruari 2008
April 2008
Maret 2008
Mei – Juni 2008
Juli 2008
Maret 2008
Juli 2008
April 2008
April 2008
Juli 2008
Mei 2008
Agustus 2008
Mei 2008
Mei 2008
Juli 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
47
21.
22.
23.
24.
Pelayaran Kebangsaan VI
Pelatihan Kader Bangsa Berbasis IESQ Wilayah C
Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat
Lanjut ( LKMM – TL ) Wilayah C
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ( PIMNAS ) XXII
September 2008
Juli 2008
Mei, Juli 2008
Mei, Juni 2008
Juli 2008
48
BAB VPROFIL LEMBAGA MAHASISWA
5. 1. Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya (LKM-UB)
LKM-UB merupakan sebuah wadah mahasiswa untuk mengimplementasikan
peran mahasiswa dan memberikan sumbangsih dalam turut memajukan bangsa dan
negara Indonesia. Lembaga ini didirikan tanggal 27 September 1998 dan merupakan
hasil mengintegrasikan dirinya dengan seluruh gerakan perubahan yang
memperjuangkan kebenaran dengan secara konsisten pada nilai-nilai religius,
kedaulatan, intelektualitas dan demokrasi. Lembaga ini terdiri atas (a) lembaga-
lembaga di tingkat Universitas : Konggres Mahasiswa Universitas Brawijaya, KM-UB,
Dewan Perwakilan Mahasiswa, DPM, Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya,
EM-UB dan Unit Aktivitas Mahasiswa, Unitas, (b) lembaga di tingkat Fakultas :
Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas, MUMF; Eksekutif Mahasiswa Fakultas,
EMF; Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program , HMJ/HMP; Lembaga Otonomi
Fakultas, LOF dan (c) Dewan Pers Kampus, DPM baik tingkat Universitas dan tingkat
Fakultas.
5.1.1 Lembaga-lembaga di tingkat UniversitasKM-UB merupakan gabungan dari DPM dan utusan-utusan lembaga yang ada
di lingkungan universitas. KM-UB memegang amanah kedaulatan untuk merumuskan
haluan-haluan paramadigmatis ( Garis-garis besar haluan, GBH ), sedangkan sebagai
DPM merupakan legislatif yang mempunyai fungsi kontrol terhadap GBH LKM-UB.
Sementara EM-UB sebagai lembaga tinggi yang dipimpin oleh seorang Presiden
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ketetapan KM UB serta mewakili
mahasiswa Universitas Brawijaya dalam berbagai aktifitas mahasiswa, baik yang
sifatnya internal maupun eksternal. Presiden atau DPM dipilih melalui Pemilwa Raya (
5 tahunan ) dan dalam melaksanakan tugasnya Presiden dibantu Dewan Menteri dan
mempunyai tata hubungan koordinatif dengan UKM dan DPK
UNITAS merupakan lembaga yang berperan sebagai unit pelaksana kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat Universitas. Unit aktivitas ini terbagi dalam lima karakter kerja,
meliputi :
(1) Minat Penalaran : FORMASI, FORDI MAPELAR, UAPKM, IAAS
(2) Minat Olah Raga : IMPALA, Bola Basket, Bola Voli, Tenis lapangan, Bulutangkis,
Sepakbola, Ta Kwondo, Tapak Suci, Inkai, Perisai Diri, Merpati Putih, PPS
49
Pendawa, Setia Hati Teratai, Persaudaraan Tenaga Dalam, Teratai Tunjung,
Persatuan Kempo Indonesia, Rasa Tunggal
(3) Minat Kesenian : Paduan Suara, Karawitan, Tari, Band, Teater
(4) Minat Khusus : Menwa, Pramuka, KSR, IMPALA
(5) Minat Kesejahteraan Mahasiswa : UAKI, UAKK, UAKKat, UAKHD, Budhis
5.1.2 Lembaga-lembaga tingkat Fakultas MUMF merupakan forum tertinggi di tingkat Fakultas yang memiliki
kewenanganuntuk membuat GBH mahasiswa Fakultas. Forum ini juga berkewajiban
untuk membentuk badan tingkat Fakultas sesuai dengan kebutuhan masing-masing
fakultas. Lembaga EMF berkewajiban untuk melaksanakan hasil MUMF yang dalam
melaksanakan kegiatan internalnya memiliki hak ontonomi, sedangkan kegiatan
eksternal yang membawa nama Universitas harus berkoordinasi dengan EM-UB.
Lembaga EMF juga dipimpin oleh seorang Presiden hasil Pewilwa tingkat fakultas.
HMJ/HMP merupakan lembaga eksekutif tingkat jurusan atau program.
Lembaga ini memiliki jalur koordinasi dengan EMF. Sedangkan tanggungjawab
kegiatan HMJ/HMP dilakukan kepada pimpinan Fakultas. LOF sebagai unit pelaksana
teknis tingkat fakultas yang memiliki hubungan koordinatif dengan EMF
5.1.3 Dewan Pers Kampus
DPK merupakan lembaga pelaksana teknis pers di lingkungan kampus, baik
tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas yang bertugas turut mengontrol ”student
goverment”
50
5.1.4 Struktur Organisasi Lembaga Kemahasiswaan Universitas Brawijaya
5.1.5 Profil Organisasi Mahasiswa
STRUKTUR ORGANISASILEMBAGA KEMAHASISWAANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
KM UB
EM UBDPM UB DPK
MUMF
EMFDPMF KM UB
HMJ / HMPP
UNITAS
KETERANGAN :1. : Hubungan instruktif/ derektif2. : Hubungan Konsultatif / koordinatif
51
BAB VITATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH
6.1 PendahuluanSetiap keluarga, sebagai masyarakat kecil, mempunyai
tatanan/tatakrama/aturan sendiri yang ditetapkan, dalam tata kehidupan
berkeluarga. Demikian pula setiap masyarakat, sesuai dengan lingkup tujuan yang
hendak dicapai. Didalamnya berkembang pula norma yang harus dijalankan
bersama.
Masyarakat ilmiah yang berada di kampus, merupakan sebagian dari
masyarakat bangsa, disamping masyarakat lainnya, yakni masyarakat seniman,
masyarakat politik, masyarakat industri, dan lain-lain. Dengan tugas dan fungsi
yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya masyarakat tersebut bertujuan sama,
yakni mensejahterakan masyarakat, yang secara akumulatif akan meningkatkan
taraf kesejahteraan, dan meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Dengan kata lain, maka setiap anggota masyarakat yang mau hidup
dalam lingkungan masyarakat tertentu, pasti harus sesuai dengan tatanan pada
masyarakat tersebut, apabila ingin menghirup nilai kehidupan, dengan tenang dan
dinamis, tanpa menimbulkan konflik-konflik akibat tak ada kesesuaian.
Demikian pula dalam mengembangkan kehidupan kampus sebagai
masyarakat ilmiah, tradisi dan peraturan harus dijalankan sebagai satu kesatuan
yang secara serentak mengaturtertib kemasyarakatan akademik di kampus. Perlu
pula ditegakkan etika penelitian dan prosedur administrasi yang sederhana
dibarengi adanya sanksi terhadap pelanggaran “intellectual property fight” secara
konsekwen dan konsisten agar kehidupan kampus tumbuh menjadi kehidupan
masyarakat ilmiah yang sehat.
6.2 Masyarakat IlmiahMasyarakat Ilmiah adalah merupakan kategori masyarakat yang
warganya memiliki sifat-sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada, dengan
melakukan kegiatan pengkajian secara ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji
sesuai dengan metode ilmu pengetahui.
Untuk itu pastilah, masyarakat ilmiah mempunyai sistematika/kerangka
berpikir yang sistematik berdasarkan data dan fakta, dan kemampuan untuk
menganalisanya, sehingga didapatkan suatu kebenaran yang teruji.
52
Dengan demikian masyarakat ilmiah tersebut, memiliki cirri-ciri antara lain :
- Kritis
- Obyektif
- Analitis
- Kreatif dan konstruktif
- Terbuka dan berlapang dada untuk menerima kritik
- Menghargai waktu dan prestasi ilmiah/akademik
- Bebas dari prasangka
- Kesejawatan/kemitraan, khususnya diantara sivitas akademika
- Dialogis
- Memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik, serta tradisi
akademik/ilmiah.
- Dinamis
- Berorientasi ke masa depan, dan berpacu masa kini
Sudah barang tentu, metode dan proses belajar mengajar yang
dipergunakan dalam masyarakat ilmiah ini berbeda dengan lazimnya di SLTP dan
SLTA yang kita kenal selama ini, yang semuanya bersifat courses (satu arah).
Dalam masyarakat ilmiah dalam tata kehidupan kampus di perguruan
tinggi, dosen dan mahasiswa yang keduanya sebagai sivitas akademika, dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, sudah selayaknya menggunakan metode
discourses atau dialogis dalam proses belajar mengajarnya. Karena tanpa metode
ini, maka cerminan dan cirri-ciri dari masyarakat ilmiah, jelas tidak akan tercapai.
6.3. Tradisi dan Kebebasan AkademikDalam masyarakat ilmiah, disamping adanya tradisi diperlukan pula
adanya peraturan-peraturan. Bayangkan bila suatu masyarakat tidak punya
tatanan/tata-krama/aturan yang mengikat dan mengatur warganya. Tradisi dan
peraturan (tradition and rules) merupakan kesatuan yang secara serentak
mengatur tertib kemasyarakatan akademik di kampus.
Tradisi memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus,
sedangkan peraturan/tatanan dirumuskan demi penyesuaian dan pemutakhirannya
dari waktu ke waktu.
Perlu dicatat bahwa tertib kemasyarakatan akademik di suatu kampus,
niscaya akan terpelihara bilamana tradisi akademik dan peraturan yang berlaku
dijadikan pedoman perilaku warga kampus itu sendiri. Setiap kehidupan kampus
53
memiliki tradisi dan peraturan sesuai dengan sejarahnya sebagai suatu masyarakat
akademik. Hal ini berarti, bahwa tradisi lebih berkaitan dengan nilai, norma serta
etika yang mengatur sikap dan perilaku warga, misalnya :
- Tidak pernah merasa dirinya sebagai orang paling benar,
- Hasil penelitian seorang akademikus, selalu membuka diri terhadap kritik dan
penelitian lebih lanjut.
- Di dalam proses belajar mengajar, seorang dosen dengan mahasiswa, selalu
dalam suasana dialogis (discourses) dan tidak hanya courses (searah).
Sedangkan setiap peraturan selalu menuntut agar warga dari suatu
community yang terikat untuk mematuhi, mengikutinya secara cermat, misalnya :
- Mahasiswa baru harus mendaftar ulang
- Dalam mengikuti sistem semester, dapat mengatur dengan ketentuan alokasi
bebas dan waktu.
- Dalam mengikuti ujian semester, dituntut kehadiran mahasiswa minimal 70%,
wajib mengikuti kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan lain-lain
- Demikian pula dosen akan melakukan hal yang sama dengan mahasiswa,
sebagaimana di atas.
Disinilah letak interaksi, untuk peningkatan kualitas hasil belajar dan
mengajar. Sebagaimana pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Bab VI
Pasal 19 dan 20, pada garis besarnya kebebasan akademik mengandung
pengertian :
- Kebebasan menyatakan pemikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan
kaidah keilmuan.
- Kebebasan seorang anggota sivitas akademika untuk melakukan kegiatan
belajar dan dosen dalam mengajar dalam proses belajar mengajar di perguruan
tinggi.
- Kebebasan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan.
- Kebebasan akademik maupun kebebasan mimbar akademik mengandung arti
kebebasan untuk sesuatu, maka merupakan modus kebebasan yang
mempunyai kaidah-kaidah dan norma-norma atau terikat pada etika
tertentu.(Fuad Hasan. Beberapa Catatan Perihal Kemitraan dan Kebebasan
serta kebebasan Akademik, Jakarta 9 – 13 April 1989).
54
6.4. Masyarakat Ilmiah yang Berwawasan Budaya Bangsa, BermoralPancasila dan Berkepribadian Indonesia.
Dunia Perguruan Tinggi sebagai bagian dari keseluruhan bangsa kita
menghadapi masa depan dengan sebaik-baiknya.
Misi utama Perguruan Tinggi dalam kehidupan kebangsaan kita adalah
mendidik dan mempersiapkan kader kepemimpinan nasional yang berkualitas
tinggi, yang sadar akan tanggungjawabnya terhadap masyarakat, bangsa dan
Negara.
Dalam mempersiapkan kader kepemimpinan nasional tersebut.
Pancasila adalah landasan idiil yang tetap relevan. Demikian pula UUD 1945
tetap relevan sebagai landasan konstitusional dalam pembangunan nasional,
sehingga diharapkan yang berkembang di Perguruan Tinggi adalah masyarakat
ilmiah yang meyakini kebenaran dan keampuhan Pancasila, berwawasan budaya
bangsa dan berkepribadian Indonesia.
Hal ini akan mewarnai pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi yang
meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berdasarkan
Pancasila, UUD 1945 dan GBHN.
Ideologi dan wawasan kebangsaan menentukan arah dalam segi
kehidupan termasuk konsep dan pengembangan profrsional. Kopnsep
professional dalam suatu bidang tertentu dapat berbeda antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain karena perbedaan nilai dasar yang dianutnya.
Karenanya Perguruan Tinggi melalui fungsi tridharmanya khususnya
dharma pendidikan harus dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia
Indonesia yang memiliki kemampuan serta kesiapan untuk hidup dan
berkontribusi secara efektif, efisien dan konsistensi dengan Pancasila dan UUD
1945 dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia khususnya menghadapi
era globalisasi mendatang. Masyarakat ilmiah yang mampu menjawab tantangan
tersebut adalah mahasiswa ilmiah yang berwawasan budaya bangsa, bermoral
Pancasila dan berkepribadian Indonesia.
6.5. Kehidupan Masyarakat di Luar Kampus dan Masyarakat Bangsa
55
Pada setiap pranata dan lingkungan kemasyarakatan biasanya
terpancar keberlakuan peraturan tertentu bagi interaksi warganya demi menjaga
kelangsungan hidupnya dan secara akumulatif akan menunjang keberlangsungan
hidup masyarakat bangsa.
Mahasiswa sesungguhnya memiliki dimensi yang luas. Disamping
sebagai anggota sivitas akademika (dimensi ilmiah), mahasiswa juga memiliki
dimensi kepemudaan dan dimensi politik, sebagai bagian generasi muda dan
sumber daya insani, dengan kesadaran dan kefahaman akan hak dan
kewajibannya maka mahasiswa akan dapat mengembangkan potensinya dalam
segala dimensi yang melekat padanya. Tidak dilarang pula mengikuti kegiatan
politik praktis di luar kampus, yaitu melalui orsospol.
Dengan demikian, jelaslah bahwa mahasiswa sebagai orang
perorangan/pribadi tidak dibatasi untuk mengembangkan dirinya mencari
pengalaman hidup di luar kampus, dengan segala konsekuensinya dan risiko yang
telah dipahami secara pribadi pula.
Tetapi harus diingat bahwa mahasiswa sebagai anggota masyarakat
ilmiah tidak dapat dibenarkan, bila berkeinginan menerapkan nilai-nilai norma-
norma dan etika masyarakat lain ke perguruan tinggi, sebab akan menimbulkan
kerancuan, bahkan konflik. Karena ketidak sesuaian norma, nilai kaidah dan tradisi
yang dianut dalam masyarakat ilmiah karena memang tidak dapat dibenarkan
apabila hak dan kewajibannya serta tanggung jawab yang terkait pada norma
tertentu dicampur adukkan pada kaidah norma lain yang berbeda sehingga
mengakibatkan pencemaran satu sama lain. Ini juga bukan berarti adanya
kecenderungan untuk bersikap ekskulsif dalam lingkungan kampus, melainkan
untuk bertindak selektif demi terpeliharanya karekteristik dan citra yang khas
sebagai masyarakat ilmiah.
6.7 Mahasiswa sebagai WarganegaraMahasiswa sebagai bagian dari generasi muda dan sumber insani
pembangunan; pembinaan dan pengembangannya diarahkan agar menjadi
kader pimpinan bangsa yang berjiwa Pancasila.
Upaya pembinaan dan pengembangan tersebut dilakukan terutama
melalui upaya pendidikan untuk mengembangkan kegiatan mahasiswa dan
ilmuwan sesuai dengan disiplin ilmu dan profesinya, dalam iklim yang demokratis.
56
Dengan demikian mahasiswa sebagai warga Negara diharapkan dapat
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional, mampu menjadi pemimpin dan tanggap terhadap kebutuhan
pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki rasa
tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan Negara.
59
DAFTAR TELEPON PENTING KOTA MALANG
1 DINAS KEBAKARAN ( FIRE BRIGADE ) 113
2 AMBULANS 118, 320
3 POLISI 110
4KANTOR SAR SURABAYA (SURABAYASEARCH 7 RESCUE OFFICE)
(031) 866 -6611
5 PALANG MERAH364 - 617, 324-018
6 P L N 123, 326 - 034
7RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFULANWAR 362 - 101
8 STASIUN KERETA API KOTA BARU 362 - 208
9 TERMINAL BIS ARJOSARI 493 - 826
10PENERANGAN DAN PENANGGULANGANBAHAYA NARKOBA 362 - 507
11 INFORMASI HIV / AIDS 357 - 745
12 YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN MALANG 552 - 941
13LEMBAGA BANTUAN HUKUM ( LBH )SURABAYA POS MALANG 481 - 867
14 INFORMASI PELAYANAN JASA POS 161
15 TELKOM CALL CENTER 147
16 PENERANGAN LOKAL 108
60
DAFTAR NOMOR TELEPON PENTING UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1 REKTOR 100
2 PEMBANTU REKTOR I 101
3 PEMBANTU REKTOR II 102
4 PEMBANTU REKTOR III 103
5 BAGIAN RUMAH TANGGA/PERLENGKAPAN 112, 113, 114
6 BAGIAN KEMAHASISWAAN 119, 120
7 BAGIAN AKADEMIK 117, 118
8 HUMAS 126
9 POSKO SATPAM 300
10 POLIKLINIK 324 , ( 575889 )
11 GUEST HOUSE 325, ( 558585 )
12 ASRAMA MAHASISWA 561743
13 FAKULTAS HUKUM 201 - 202
14 FAKULTAS EKONOMI 203 - 204
15 FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI 205 - 206
16 FAKULTAS PERTANIAN 207 - 208
17 FAKULTAS TEKNIK 209 - 210
18 FAKULTAS PETERNAKAN 211 - 212
19 FAKULTAS KEDOKTERAN 213 - 214
20 FAKULTAS PERIKANAN 215 - 216
21 FAKULTAS MIPA 217 - 218
22 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 219 - 220
23 PROGRAM ILMU SOSIAL 250
24 PASCA SARJANA 221 - 222
25 POLITEKNIK 404425
26NURDIN, SH.M.HUM (PEMBANTU DEKAN IIIFAK.HUKUM) 08123310387
27DR.DRS. KHUSNUL ASHAR, SE, MA. ( PD.IIIFAK. EKONOMI) 0816553631
28DR.MUJIBUR RAHMAN KHAIRUL MULUK,S.SOS.MSI. 08123313631
61
29 DR.IR. AMINUDIN AFANDHI, MSI. 081615777040
30 TRI BUDI PRAYOGO, ST, MT. 081333531142
31 IR. SUPRIH BAMBANG SISWIJONO, MS. 08123380588
32 dr. MUHAMMAD HANAFI, M.P.H. 08123307497
33 IR. MUHAMMAD MUSA, MS. 081333554000
34 DRS. WARSITO, MS. 08123309654
35 DR.IR. IMAM SANTOSO, MP. 081334408203
36 AKHMAD MUWAFIK SALEH, S.SOS.M.Si 081334537263
37DRA. SRI ENDAH TABIATI, M.ED. (PROG.BASTRA ) 08123353069