Dasar Teori Laporan Praktikum Kosmetologi Eyes Shadow

21
BAB IPENDAHULUAN 1.1Latar Belakang MasalahKosmetik telah dikenal sejak zaman dahulu kala. Di Mesir 3500 tahunsebelum masehi (SM) telah digunakan bahan- bahan untuk kecantikan, berupa minyak hewan dan tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah, madu, susu dan lain-lain. MenurutPERMENKES RI no. 220/Menkes/Per/IX/76 definisi kosmetika diartikan sebagai bahanatau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, ataudisemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk memelihara,menambah daya tarik, atau merubah rupa dan tidak termasuk obat.Make up mata merupakan salah satu kosmetik yang tertua dan paling banyak digunakan. Banyak tipe dari make up ini yang digunakan untuk memperindah penampilan dari mata, salah satunya adalah eye shadow. Eyes shadow diproduksi dalamformula krim, stick, likuid, powder, pressed cake (digunakan dengan pub atau brush).Pemakaiannya secara kering atau basah dan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan.Tujuan dari pemakaian eye shadow sendiri adalah untuk memberikan bayangan padamata dan untuk mengoreksi jarak antar mata sehingga diharapkan akan memperbaiki ataumempercantik mata seseorang.Untuk memperbaiki dan mempertajam penampilan mata, maka make up matamenggunakan pewarna-pewarna yang suitable (dapat diterima).Berdasarkan fungsinya, make up mata dibagi menjadi 3 yaitu:1.Memperbaiki penampilan bulu mata.2.Mewarnai alis mata dan areal orbinal mata.3.Meningkatkan kelembapan daerah sekitar mata atau untuk membersihkan makeup mata Syarat make up mata antara lain:1.Non toksik, non irritant2.Mudah digunakan, dapat menempel dengan baik.3.Mudah dibersihkan tapi tidak dengan air, supaya kalau terkena keringat tidak luntur BAB IITINJAUAN PUSTAKA I. Tinjauan Tentang Eye Shadow Menurut PERMENKES RI no. 220/Menkes/per/IX/76 definisi kosmetika dapatdiartikan sebagai bahan atau campuran bahan untuk digosok, dilekatkan, dituangkan,dipercikkan/disemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk memelihara, menambah daya tarik/ merubah rupa dan tidak termasuk obat.Mata merupakan organ tubuh yang

description

Dasar teori Laporan Praktikum Kosmetologi Eyes shadow

Transcript of Dasar Teori Laporan Praktikum Kosmetologi Eyes Shadow

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang MasalahKosmetik telah dikenal sejak zaman dahulu kala. Di Mesir 3500 tahunsebelum masehi (SM) telah digunakan bahan-bahan untuk kecantikan, berupa minyak hewan dan tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah, madu, susu dan lain-lain. MenurutPERMENKES RI no. 220/Menkes/Per/IX/76 definisi kosmetika diartikan sebagai bahanatau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, ataudisemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk memelihara,menambah daya tarik, atau merubah rupa dan tidak termasuk obat.Make up mata merupakan salah satu kosmetik yang tertua dan paling banyak digunakan. Banyak tipe dari make up ini yang digunakan untuk memperindah penampilan dari mata, salah satunya adalah eye shadow. Eyes shadow diproduksi dalamformula krim, stick, likuid, powder, pressed cake (digunakan dengan pub atau brush).Pemakaiannya secara kering atau basah dan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan.Tujuan dari pemakaian eye shadow sendiri adalah untuk memberikan bayangan padamata dan untuk mengoreksi jarak antar mata sehingga diharapkan akan memperbaiki ataumempercantik mata seseorang.Untuk memperbaiki dan mempertajam penampilan mata, maka make up matamenggunakan pewarna-pewarna yang suitable (dapat diterima).Berdasarkan fungsinya, make up mata dibagi menjadi 3 yaitu:1.Memperbaiki penampilan bulu mata.2.Mewarnai alis mata dan areal orbinal mata.3.Meningkatkan kelembapan daerah sekitar mata atau untuk membersihkan makeup mataSyarat make up mata antara lain:1.Non toksik, non irritant2.Mudah digunakan, dapat menempel dengan baik.3.Mudah dibersihkan tapi tidak dengan air, supaya kalau terkena keringat tidak lunturBAB IITINJAUAN PUSTAKAI. Tinjauan Tentang Eye ShadowMenurut PERMENKES RI no. 220/Menkes/per/IX/76 definisi kosmetika dapatdiartikan sebagai bahan atau campuran bahan untuk digosok, dilekatkan, dituangkan,dipercikkan/disemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk memelihara, menambah daya tarik/ merubah rupa dan tidak termasuk obat.Mata merupakan organ tubuh yang sering dinilai keindahannya dalam penampilanseseorang. Estetika dari mata sering menjadi bahan ucapan, tulisan, atau lukisan baik dalam segi cinta, novel, puisi, atau lukisan wanita cantik jelita. Rias mata merupakan halyang tidak dapat dilupakan begitu saja apabila seseorang ingin berpenampilan lebih, tentudengan selalu mempertimbangkan kondisi, keperluan, dan tujuan yang ingin dicapai. Ada3 bagian mata yang perlu dirias, yaitu kelopak mata (eye lid), bulu mata (eye lash), danalis mata (eye brow).Kosmetika rias kelopak mata terdiri atas bayangan mata (eye shadow) dan settingcream. Bayangan mata (eye shadow) ialah rias kelopak mata yang dipakai agar tampak lebih gelap sehingga kelopak mata terlihat lebih cekung ke dalam. Kosmetika ini berisi pigmen warna yang berasal dari bahan alam/anorganik yang diizinkan untuk dipakai.Pigmen ter batubara tidak digunakan sebagai pewarna kosmetika karena efek terapinya pada kulit. Bentuk sediaan berupa: compact powder, krim anhydrous, emulsi,stick, dan pencil. Sediaan eye shadow hendaknya memenuhi persyaratan antara lain:1.Mudah diambil dari sediaannya dan mudah dioleskan kembali ke kulit.2.Non toksik, non irritant3.Dapat melekat pada kelopak mata (tidak berdebu)4.Sediaan yang dihasilkan tidak pecah-pecah pada serbuk/sediaan yang dihasilkanharus kompak.I. Tinjauan Tentang Eye ShadowMenurut PERMENKES RI no. 220/Menkes/per/IX/76 definisi kosmetika dapatdiartikan sebagai bahan atau campuran bahan untuk digosok, dilekatkan, dituangkan,dipercikkan/disemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk memelihara, menambah daya tarik/ merubah rupa dan tidak termasuk obat.Ada 3 bagian mata yang perlu dirias, yaitu kelopak mata (eye lid), bulu mata (eyelash), dan alis mata (eye brow).Berdasarkan fungsinya, make up mata dibagi menjadi : Memperbaiki penampilan bulu mata Mewarnai alis dan areal orbital mata Meningkatkan kelembapan daerah sekitar mataSyarat make up mata, antara lain : Non toksik, non iritan Dapat menempel dengan baik dan mudah digunakan mudah dibersihkan tapi tidak dengan air, supaya kalau terkena keringattidak luntur Kosmetika rias kelopak mata terdiri dari bayangan mata (eye shadow) dan settingcream. Bayangan mata(eye shadow) ialah rias kelopak mata yang dipakai agar tampak lebih gelap sehingga kelopak mata terlihat lebih cekung ke dalam.Bentuk sediaan eye shadow berupa : Cream Stik Serbuk Pres powdered

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kosmetik Kosmetik berasal dari bahasa yunani kuno kosmetikos yang berarti ketrampilanmenghias dan mengatur. Definisi kosmetik dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/Menkes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut : Kosmetik adalah sediaan aau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulutuntuk kebersihan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetapdalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati ataumenyembuhkan suatu penyakit. Sementara itu obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnose,pengobatan, dan pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi struktur dan faaldalam tubuh. Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melaui make up, meningkatkan rasa percaya diridan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar uv, polusi dan factorlingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebihmenikmati dan menghargai hidup. 1.2Penggolongan Kosmetik Kosmetik dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu : a. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi kedalam 13 kelompok : 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll. 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, dll. 3. Preparat untuk muka, misalnya mascara, eye shadow, dll. 4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll. 5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray,dll.6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut dll. 7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick dll. 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi dll. 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll. 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku, dll. 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, dll. 12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll. 13. Preparat untuk suntan dan sunscreen dll. b. Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan 1. Kosmetik modern diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern (termasuk didalamnyakosmetik) 2. Kosmetik tradisional Betul-betul tradisional Semi tradisional Hanya namanya yang tradisional c. Penggolongan menurut kegunaannya bagi kulit 1. Kosmetik perawatan kulit Kosmetik untuk membersihkan kulit (eleanser) Kosmetik untuk melembabkan kulit (mousturizer) Kosmetik pelindung kulit Kosmetik untuk menipiskan atau mengamplas kulit (reeling) 2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make up) Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga menampilkan yanglebih menarik. 1.3Eye Shadow Eye shadowadalah salah satu jenis kosmetik yang biasa digunakan untuk mewarnai kelopak mata sehingga terbentuk bayangan yang baik. Eye shadowyang baik memiliki sifat mudahdigunakan secara halus dan mempunyai daya adhesi yang bagus untuk kulit, tidak mengalamiperubahan warna, tidak menciptakan noda ketika terkena keringat. Selain itu,eyeshadowtidak berminyak ketika digunakan. Umumnyaeye shadowtersedia dalam bentuk padat, berupa serbuk; stik yang berbasisminyak; atau pensil. Namun, saat inieye shadowdapat dijumpai dalam bentuk cair pastayang berbasis minyak maupun berupa emulsi. Bentuk emulsi ini dapat berupa o/w atau w/o,tergantung pada jenis emulsifier yang digunakan. Untuk kecenderungan kebutuhanpemakai,eye shadowtipe w/o lebih dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan produk yang tahan air, baik itu terhadap keringat, air mata, maupun air hujan. Dengan tipe w/o, faseluar yang bersentuhan dengan kulit adalah fase minyak sehingga kebutuhan ini dapatterpenuhi. Akan tetapi, hingga saat ini,eye shadowyang diproduksi cenderung bertipe o/w.Emulsi yang dibuat dengan emulsifier ini lebih murah, lebih mudah dibuat, lebihenak dipakai karena tidak begitu lengket, lebih cepat menyebar di kulit dan lebih dingin. Jenisemulsifier ini cocok digunakan dalameye shadowbentuk cair pasta (krim) karena memilikisifat yang lebih lambat mengeras. Dengan begitu, stabilitas sediaan lebih tinggi (Darijantoet al., 2007). Untuk menghasilkan warna yang bervariasi,eye shadowmenggunakan pigmen.Pigmen yang digunakan dapat berupa pigmen organik ataupun anorganik. Umumnya, pigmenanorganik berupa titanium dioksida yang dilapisi mika banyak digunakan. Ini dibutuhkanuntuk memperoleh varian warna yang lebih luas. Proses yang dibutuhkan dalam pembuatanpigmen ini adalah penghalusan titanium dioksida dan mika disertai pengadukan sampaitercipta warna yang homogen (Anonim, 2011). Bahan tambahan berupa pengawet juga diberikan untuk memperpanjang umur simpanproduk. Produk eye shadowemulsi mengandung cairan sehingga memiliki risiko tercemarioleh mikroba. Oleh karena itu, cairan emulsi dilindungi oleh pengawet sehingga mikrobatidak tumbuh. Selain itu, terdapat juga penambahan aktioksidan dari fase minyak. Inimemiliki kegunaan mencegah oksidasi dari asam stearat dan pigmen sehingga emulsi stabildengan warna yang tetap konstan. Proses untuk memproduksieye shadowtipe emulsi dimulai dengan persiapan masing-masing bahan. Bahan serbuk dicampur hingga homogen. Bahan fase minyak dibuat menjadilarutan pada suhu 75-800C. Sementara, bahan-bahan fase air dibuat pada suhu 70-750C.Bahan serbuk dicampur dengan bahan fase air. Setelah itu, dilakukan pencampuran denganfase minyak. Umumnya, unit operasi ini dilakukan menggunakan homomixer. Produk emulsiini diberi perlakuan pendinginan hingga mencapai suhu kamar dan dipress dalam wadaheyeshadow(Winanti, 2011). Terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan dalam produk ini. Uji yang palingutama adalah uji stabilitas emulsi. Uji ini diperlukan untuk mengetahui berapa lama produk ini akan stabil selama penyimpanan. Untuk penggunaannya, dibutuhkan waktu simpan yangpanjang karena kecenderungan pemakaian yang lama habis. Oleh karena itu, diperlukanstabilitas yang tinggi. Harapannya, produk eye shadowini tidak mengalami creaming ataupunkoalesen selama penyimpanan. Uji berikutnya yang biasa dilakukan dalam pengujian produk eye shadowadalah ujidispersi pewarna. Uji ini penting dilakukan karena perwarna yang digunakan cenderung lebihbanyak dibandingkan dengan jenis produk lainnya. Jika pewarna tidak terdispersi denganbaik, akan muncul garis pada wajah konsumen. Pencetakan pun akan lebih sulit. Uji kesesuaian bayangan juga perlu dilakukan. Uji ini dilakukan untuk memastikanbahwa spesifik bayangan pada setiap batch sama dengan batch sebelumnya. Pada uji ini,dilakukan perbandingan produk dengan produk sebelumnya yang telah diterima sebagaistandar bayangan partikular yang diproduksi. Ini harus dilakukan pada tempat dengan cahayayang standar. Warna bayangan akan terkait dengan dispersi warna dan jumlah minyak. Emulsieye shadow juga perlu diuji secara mikrobial untuk memastikan tidak adakontaminasi sepanjang proses produksi. Pengujian ini dilakukan pada sampel produk sebelumpencetakan (Tandiarrang, 2011).Uji untuk aplikasieye shadowmeliputi uji lekatan dan uji hedonik. Uji lekatan ( patchtest ) merupakan uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara mengoleskansediaan uji pada kulit normal panel manusia untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapatmenimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Sementara, uji kesukaan (hedonic test ) adalahpengujian terhadap kesan subyektif yang sifatnya suka atau tidak suka terhadap produk ini.Pelaksanaan uji ini memerlukan dua pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana.Jumlah panel uji kesukaan yang semakin banyak semakin baik, sebaiknya melebihi 20 orang.Jumlah yang lebih besar akan menghasilkan kesimpulan penerimaan pasar yang lebih valid. Pengembangan yang dapat dikerjakan untuk produk eye shadowadalahpembuataneye shadowtipe w/o. Ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sesuaiyang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk membuat tipe emulsi ini, diperlukan emulsifier w/o.Salah satu jenis yang dapat digunakan adalah polygliceryl oleat.Emulsifier ini memiliki titik didih >3000F dengan warna kuning, cukup stabil dan tidak berbahaya (Anonim, 2011). Inimerupakan jenis nonionik (netral). Pengembangan lain yang dapat dilakukan adalah variasi warna, misalnya pemberianefek glitter . Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan mika mutiara saat pembuatanpigmen dengan titanium dioksida. Jika ingin didapatkan efek warna perak atau keemasan,dapat ditambahkan dengan serbuk metalik seperti aluminum dan perunggu. Selain itu, pengembangan yang dapat dilakukan adalah pembuatan produk kosmetik multifungsi. Karakter dan formulasieye shadowumumnya tidak berbeda jauh denganblushon(perona pipi). Oleh karena itu, dapat dibuat produk emulsi berupa krim yang aplikasinyadapat digunakan sebagaieye shadowataupunblush on.Produk ini akan lebih efisien danpraktis untuk konsumen yang sering bepergian. 1.4Evaluasi dan Uji Standar Nasional Indonesia a. Uji Penampakan Uji penampakan dapat dilakukan dengan cara visual yang meliputi pengujian padawarna, bau, dan daya lekat sediaan. Pengamatan harus dilakukan secara teliti dan bila adahasil yang kurang sesuai dengan ketentuan maka perlu dilakukan evaluasi ulang dankemudian melakukan solusi yang tepat. b. Uji pH Penggunaan indikator dalam pengujian dan penetapan kadar untuk menunjukkankesempurnaan reaksi kimia dalam analisa volumetrik atau untuk menunjukkan kadar ionhydrogen (pH) larutan suatu sediaan. c. Uji Bobot Jenis Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan bobot jenis hanyaberlaku untuk cairan, dan kecuali dinyatakan lain, bobot jenis adalah perbandingan bobot zatdi udara pada suhu 25cterhadap bobot air volume sama. Jika zat pada suhu 25c berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang tertera dalam manografi dan bandingkan terhadapair pada suhu 25c. d. Uji Viskoitas Viskositas atau kekentalan adalah sifat cairan yang bertalian rapat dengan hambatanuntuk mengalir. Ini didefinisikan sebagai tenaga yang diperlukan untuk menggerakan suatupermukaan bidang melalui permukaan lain dalam kondisi yang ditentukan, jika ruangdiantaranya diisi oleh cairan tersebut ini dapat dianggap lebih sederhana sebagai suatu sifatrelative dimana air adalah bahan pembanding dan semua kekentalan dinyatakan terhadapkekentalan air murni pada 20c. e. Uji Daya Guna Pengawet Anti Mikroba Pengawet antimikroba ialah zat yang ditambahkan pada bentuk sediaan untuk melindungi dari kontaminasi mikroba. Pengawet digunakan terutama pada wadah pemakaianberganda untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat masuk secara tidak sengaja, selam atau setelah proses pembuatan. Zat antimikroba tidak boleh digunakansemata-mata untuk menurunkan hitungan mikroba yang masih memiliki daya hidup sebagaipengganti cara produksi yang baik. f. Uji Cemaran Mikroba Uji yang pertama adalah melakukan uji bebasstaphylococcus aureusdenganmenggunakan uji koagulasi, dan uji bebas pseudomonas auruginosamenggunakan ujioksidasi dan pigmen. Uji kedua yang dilakukan adalah uji bebassalmonelladenganmenggunakan singkelit dan uji bebasescherichiacolidengan menggunakan singkelit.Daftar pustaka1. Ansel. 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.Jakarta : UI press 2. Anonim. 1979. Farmakope Indonesia edisi III . Jakarta : Departemen Kesehatan RI 3. Anonim. 1995.Farmakope Indonesia ediai IV . Jakarta : Departemen Kesehatan RI 4. Pharmacopee Ned edisi V 5. Soetopo dkk. 2002. Ilmu Resep Teori.Jakarta : Departemen Kesehatan 6. Voigt. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : UGM Press 7. Lachman dkk. 1994.Teori Dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta : UI Press 8. Departemen Kesehatan RI. 1978.Formularium Nasional edisi II . Jakarta 9. Van Duin. 1947. Ilmu Resep. Jakarta : Soeroengan 10. Anonim. Farmakope Herbal 11. Anief. 2006.Ilmu Meracik Obat.Yogyakarta : UGM Pres 12. Darijanto, Sasanti Tet al. Pengembangan Sediaan Kosmetika Asam Glikolat dalam Bentuk Krim dan Gel serta Uji Stabilitas Sediaan.Jurnal Acta Pharmaceutica Indonesia, Vol.XXXII, No. 1, Maret 2007.