Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Rekapitulasi Profil Badan Usaha Milik desa...
Transcript of Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Rekapitulasi Profil Badan Usaha Milik desa...
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR DIAGRAM vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 7
1.3. Ruang Lingkup 7
1.4. Metodologi 8
1.4.1. Pengumpulan Data 8
1.4.2. Pengolahan Data 8
1.4.3. Analisis Data dan Penyajian Informasi 9
1.5. Tim Penyusun 12
1.6. Sistematika Penulisan 12
BAB II GAMBARAN UMUM 14
2.1. Profil Provinsi Kalimantan Barat 14
2.1.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan
Demografis 14
2.1.2. Legalitas Pembentukan 18
2.2. Profil Kabupaten Bengkayang 19
2.2.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan
Demografis 19
2.2.2. Legalitas Pembentukan 22
2.3. Profil Kecamatan Bengkayang 23
PUSDATIN
iii
2.4. Profil Kecamatan Ledo 29
2.5. Profil Kecamatan Sanggau Ledo 34
2.6. Profil Kecamatan Monterado 39
BAB III BUM DESA : PENYANGGA EKONOMI DESA 45
3.1. BUM Desa di Kecamatan Bengkayang 49
3.1.1. BUM Desa Nangun Sebalo 49
1. Profil BUM Desa 50
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 51
3. Legalitas Hukum 52
4. Unit Usaha 53
5. Potensi Desa 53
6. Kendala/Permasalahan 54
3.1.2. BUM Desa Bani Amas 55
1. Profil BUM Desa 56
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 56
3. Legalitas Hukum 56
4. Unit Usaha 56
5. Potensi Desa 56
6. Kendala/Permasalahan 57
3.2. BUM Desa DI Kecamatan Ledo 57
3.2.1. BUM Desa Lesabela 57
1. Profil BUM Desa 58
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 59
3. Legalitas Hukum 61
4. Unit Usaha 61
5. Potensi Desa 61
6. Kendala/Permasalahan 62
3.2.2. BUM Desa Serangkat 63
PUSDATIN
iv
1. Profil BUM Desa 64
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 65
3. Legalitas Hukum 65
4. Unit Usaha 66
5. Potensi Desa 66
6. Kendala/Permasalahan 67
3.3. BUM Desa Lembang 68
1. Profil BUM Desa 68
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 69
3. Legalitas Hukum 69
4. Unit Usaha 69
5. Potensi Desa 70
6. Kendala/Permasalahan 71
3.4. BUM Desa Monterado 72
1. Profil BUM Desa 73
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 74
3. Legalitas Hukum 75
4. Unit Usaha 75
5. Potensi Desa 75
6. Kendala/Permasalahan 77
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 78
4.1. Kesimpulan 78
4.2. Saran 79
DAFTAR PUSTAKA 81
LAMPIRAN 83
PUSDATIN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 16
Tabel 2.2. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kecamatan
di Kabupaten Bengkayang Tahun 2015 21
Tabel 2.3. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa
di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015 25
Tabel 2.4. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid
dan Guru per Desa di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015 26
Tabel 2.5. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa
di Kecamatan Ledo Tahun 2015 31
Tabel 2.6. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid
dan Guru per Desa di Kecamatan Ledo Tahun 2015 32
Tabel 2.7. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa
di Kecamatan Sanggau Ledo Tahun 2015 36
Tabel 2.8. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid
dan Guru per Desa di Kecamatan Sanggau Ledo
Tahun 2015 37
Tabel 2.9. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa
di Kecamatan Monterado Tahun 2015 41
Tabel 2.10. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid
dan Guru per Desa di Kecamatan Monterado Tahun 2015 42
Tabel 3.1. Rekapitulasi Jumlah BUM Desa per Kabupaten
di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017 47
Tabel 3.2. Rekapitulasi BUM Desa per Kecamatan di Kabupaten
Bengkayang Keadaan Maret 2017 48
Tabel 3.3. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Nangun Sebalo 52
PUSDATIN
vi
Tabel 3.4. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Lesabela 60
Tabel 3.5. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Serangkat 65
Tabel 3.6. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Lembang 69
Tabel 3.7. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Karya Bersama 74
Tabel 4.1. Rekapitulasi Profil Badan Usaha Milik desa (BUM Desa)
Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat
Keadaan Maret 2017 80
PUSDATIN
vii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1. Siklus Pengolahan Data 9
Diagram 1.2. Diagram Alir Penyusunan Buku Data dan Informasi
BUM Desa dan BUM Desa Bersama
di Kawasan Transmigrasi 11
PUSDATIN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tenda-tenda Pengunjung di Bukit Jamur Kabupaten
Bengkayang 22
Gambar 2.2. Kantor Kecamatan Bengkayang 29
PUSDATIN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Barat 84
Lampiran 2 Peta Administrasi Kabupaten Bengkayang 85
Lampiran 3 Peta Administrasi Kecamatan Bengkayang 86
Lampiran 4 Peta Administrasi Kecamatan Ledo 87
Lampiran 5 Peta Administrasi Kecamatan Monterado 88
Lampiran 6 Peta Administrasi Kecamatan Sanggau Ledo 89
PUSDATIN
1
1 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
RPJMN 2015–2019 yang memuat Nawacita (9 Agenda Strategi
Prioritas Presiden), Nawacita ketiga yang berbunyi Membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka
negara kesatuan" menjadi roh atau spirit Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berdasarkan Nawa Cita tersebut
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
menelurkan sembilan prioritas komponen atau kegiatan yang disebut Nawa
Kerja, untuk menangani permasalahan maupun meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi.
Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan
manifestasi untuk perkembangan suatu Kota atau Provinsi. Selain itu
pembangunan transmigrasi juga adalah merupakan upaya untuk
mempercepat pembangunan kawasan-kawasan yang masih tertinggal guna
meningkatkan kesejahteraan transmigran dan penduduk lokal sekitar.
Pembangunan transmigrasi dilaksanankan berbasis pada kawasan yang
memiliki keterkaitan dengan daerah sekitarnya dalam membentuk suatu
kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah melalui pembangunan
dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan
transmigrasi dan sekitarnya.
Dalam membangun dan mengembangkan kawasan transmigrasi
dibutuhkan pengembangan ekonomi wilayah yang berdampak kepada
kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan potensi desa, berdasarkan hal
tersebut tahun 2017 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
PUSDATIN
2
2 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
dan Transmigrasi mempunyai salah satu program prioritas Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa) di samping 3 program lainnya, yakni One Village One
Product (Satu Desa Satu Produk), Embung Desa, dan Sarana Olahraga.
Melalui BUM Desa, masyarakat desa didorong untuk mengelola ekonomi
secara otonom. Kehadiran BUM Desa harus mampu menampung,
mengkonsolidasi, dan mewadahi kegiatan usaha ekonomi desa.
Desa saat ini memiliki berbagai permasalahan ekonomi seperti
rendahnya penguasaan lahan dan skala usaha yang relatif kecil bahkan
cenderung subsisten, akses pendanaan yang terbatas dan cenderung
erpola ijo , kura g e iliki akses pasar da ilai ta ar ya g re dah,
kurang memiliki pengetahuan mengenai cara produksi yang baik, sarana
dan prasarana belum mendukung input produksi, proses produksi, dan
pasca produksi. Hadirnya BUM Desa dalam hal ini menjadi jawaban atas
permasalahan-permasalahan tersebut, yang diharapkan mampu menjadi
motor penggerak ekonomi desa. Program BUM Desa sendiri merupakan
amanat dari Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, seperti
disebutkan (Pasal 87) bahwa: (1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa yang disebut BUM Desa; (2) BUM Desa dikelola dengan semangat
kekeluargaan dan kegotongroyongan, dan (3) BUM Desa dapat menjalankan
usaha di bidang ekonomi dan/ atau pelayanan umum sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Selanjutnya terkait pengelolaan BUM Desa, diatur dalam Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Tujuan dari Pendirian BUM Desa
adalah sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan
pedesaan dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
PUSDATIN
3
3 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
merencanakan dan mengelola pembangunan perekonomian desa.
Disamping itu pendirian BUM Desa ini mempunyai sasaran yaitu
terlayaninya masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi
produktif serta tersedianya beragam media usaha dalam mengurangi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa) mempunyai 4 (empat) tujuan utama yaitu:
1. Meningkatkan perekonomian desa;
2. Meningakatkan Pendapatan Asli Desa (PAD);
3. Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat;
4. Meningkatkan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa,
pemberi bantuan untuk masyarakat miskin melaui hibah, bantuan
sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan melalui APBDes
(Anggaran Pendapatan Belanja Desa).
Dalam rangka mengoptimalkan program dan kegiatan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa, Kementerian Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menetapkan empat kegiatan
unggulan / prioritas pembangunan desa yang meliputi:
[1] Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) atau Produk
Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dalam rangka
meningkatkan skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi atau
yang sering disebut dengan One Village One Product (OVOP);
[2] BUM Desa dengan fokus pada tujuan untuk meningkatkan
kapasitas manajemen, perluasan akses pasar, peningkatan skala
ekonomi, bantuan permodalan, penciptaan iklim usaha kondusif,
dan penyediaan sarana prasarana pasca panen;
[3] Pembangunan Embung; dan
PUSDATIN
4
4 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
[4] Pembangunan Sarana Olahraga Desa (SORGA Desa).
Desa adalah entitas utama suatu bangsa yang secara riil berlaku
sebagai pasar dalam pengertian bahwa desa adalah pasar yang besar
karena sebagian besar penduduk saat ini masih tinggal di desa, meski
dengan proporsi yang kian mengecil dengan daya beli yang rendah.
Kontrakondisi yang sekarang terjadi adalah desa ditikam oleh pasar yang
isa di yataka dala a straksi: produse ara g pri er, ko su e
ara g seku der/tertier . Arti ya di si i terjadi pe yedota eko o i se ara
sistematis, hasil penjualan tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup.
Hadirnya BUM Desa dalam hal tersebut menjawab permasalahan
ketiadaan kepemilikan sumberdaya di desa berikut dengan aturan mainnya.
Program BUM Desa sendiri merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa, seperti disebutkan (Pasal 87) bahwa: (1) Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa; (2) BUM
Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan asas / nilai kegotong-
royongan, dan (3) BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan. Kemudian, keberadaan BUM Desa telah diatur dalam Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4
Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
Dalam konteks pelaksanaan tata aturan tentang Desa, program BUM
Desa merupakan organisasi ekonomi desa yang berperan menopang beban
untuk menggerakkan aktivitas ekonomi di desa dengan mengusung
semangat kolektivitas, pemerataan dan solidaritas sosial. Eksistensi BUM
Desa dan BUM Desa Bersama sebagai Lumbung Ekonomi Desa dinilai
mampu menjadi pilar dan lokomotif pengembangan ekonomi di pedesaan
PUSDATIN
5
5 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
yang hilirnya mengarah pada peningkatan pendapatan masyarakat dan
Pendapatan Asli Desa (PADes).
BUM Desa diharapkan mampu menjadi lumbung ekonomi di desa
yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan lembaga
komersial (commercial institution). BUM Desa sebagai lembaga sosial harus
berpihak pada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam
penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial
bertujuan mencari keuntungan (profit) melalui penawaran barang dan jasa
ke pasar. BUM Desa sebagai badan hukum dibentuk berdasarkan tata
perundang-undangan yang berlaku, dan sesuai kesepakatan yang terbangun
di masyarakat desa. Oleh karenanya, bentuk BUM Desa dapat beragam di
setiap desa karena disesuaikan dengan karakteristik lokal, potensi,
sumberdaya masing-masing desa.
BUM Desa adalah instrumen yang dinilai mampu menjaga
keseimbangan antara kegiatan ekonomi privat yang dilakukan masyarakat
dan koperasi serta adanya keterlibatan negara. Sasarannya adalah
membuat perekonomian masyarakat desa lebih terstruktur dan
bermatabat. Maka, pendirian BUM Desa bukan hanya mengusung social
oriented (berorientasi sosial) namun juga mengandung harapan untuk
menggerakkan bussiness oriented (memiliki prinsip dasar bisnis).
Pengelolaan BUM Desa dan BUM Desa Bersama lebih lanjut diatur dalam
Peraturan Daerah / Desa.
Sebuah inspirasi yang saat ini sangat dominan adalah pendirian BUM
Desa yang dapat dikelola langsung oleh masyarakat desa. Aspirasi tersebut
tidak dapat serta merta langsung terlaksana, dibutuhkan pembahasan yang
menyangkut kepentingan dan kebutuhan masyarakat antara BPD dan
Pemerintah Desa melalui Musyawarah Desa untuk mengambil kesepakatan
PUSDATIN
6
6 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
dan kebijakan bersama. BUM Desa dan BUM Desa Bersama yang mayoritas
terbentuk sebagai respon atas penetapan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa dapat menjadi kepercayaan baru masyarakat desa dengan
rasa semangat membangun desa dan kemandirian.
Dalam konteks pembangunan desa di Indonesia, terutama di luar
Pulau Jawa, transmigrasi sebagai strategi pembangunan dan
pengembangan wilayah yang original di Indonesia telah memberikan
contoh yang khas atas konsep pembangunan desa dan kawasan perdesaan.
Program migrasi penduduk tersebut merupakan pendekatan
pengembangan masyarakat berbasis kawasan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang harus sesuai dengan kearifan lokal yang
ada. Program transmigrasi telah terbukti dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan wilayah dengan membentuk pusat pertumbuhan
atau desa baru hingga pemekaran daerah.
Teori pusat pertumbuhan yang mendasari pembangunan transmigrasi
menyebutkan adanya interaksi antara daerah inti dan tepi (core and
peripheri interaction). Hal itu menggambarkan bahwa pembangunan
kawasan transmigrasi diharapkan dapat terintegrasi dengan pembangunan
desa-desa sekitar. Tidak cukup hanya dari aspek pembangunan fisik, namun
yang paling penting justru upaya pemberdayaan masyarakat untuk
mencapai perilaku masyarakat yang produktif, efisien, berwawasan luas,
peduli lingkungan dan berfikiran modern.
Pada Tahun Anggaran 2017, Pusat Data dan Informasi sebagai unit
yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pengelola dan penyedia data dan
informasi serta penyelenggara sistem informasi dan sumberdaya
PUSDATIN
7
7 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
informatika menyediakan data dan informasi BUM Desa dan BUM Desa
Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Provinsi
Kalimantan Barat.
1.2. Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa
Bersama di Kawasan Transmigrasi adalah tersedianya data dan informasi
yang dapat memudahkan masyarakat dan para pemangku kepentingan
untuk memahami keberadaan BUM Desa dan BUM Desa Bersama yang
berada di Kawasan Transmigrasi.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup dari penyampaian data dan informasi BUM Desa dan
BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang,
Provinsi Kalimantan Barat adalah:
1. Profil Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Profil Wilayah
Kabupaten Bengkayang dan Profil Wilayah Kecamatan yang
memiliki BUM Desa maupun BUM Desa Bersama;
2. Profil dan Deskripsi BUM Desa maupun BUM Desa Bersama di
Kabupaten Bengkayang secara luas.
1.4. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan data dan informasi
BUM Desa dan BUM Desa Bersama di kawasan transmigrasi Kabupaten
Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
1.4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu:
[1] Pengumpulan data sekunder dari unit teknis serta melalui
koordinasi dengan instansi terkait, khususnya Badan Pusat
PUSDATIN
8
8 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Statistik untuk memperoleh data Provinsi Dalam Angka (PDA),
Kecamatan Dalam Angka (KDA), Daerah Dalam Angka (DDA).
Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen. PPMD) dilakukan untuk
memperoleh data rekapitulasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama
di Indonesia Tahun 2016 dan Buku Petunjuk Praktis Pembentukan
dan Pengelolaan BUM Desa serta Undang-Undang dan peraturan
yang berkaitan dengan BUMDesa dan BUM Desa Bersama.
[2] Validasi sekaligus verifikasi data di lapangan / daerah yakni ke
BUM Desa maupun BUM Desa Bersama yang berkedudukan di
desa-desa yang masuk dalam delineasi kawasan transmigrasi.
1.4.2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan tiga langkah utama yakni
input, proses (pengolahan), dan output.
PUSDATIN
9
9 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Diagram 1.1.
Siklus Pengolahan Data
Sumber: https://wawanlaksito.wordpress.com/2011/02/27/22/
Keterangan
Input : Dalam langkah ini data input disiapkan dalam beberapa
bentuk yang sesuai untuk keperluan pengolahan.
Bentuk tersebut akan bergantung pada pengolahan
mesin.
Proses : Pada langkah ini data input diubah, dan biasanya
dikombinasikan dengan informasi yang lain untuk
menghasilkan data dalam bentuk yang lebih dapat
digunakan. Langkah pengolahan ini biasanya meliputi
sederet operasi pengolahan dasar tertentu.
Output : Pada langkah ini hasil-hasil dari pengolahan
sebelumnya dikumpulkan. Bentuk data output
tergantung pada penggunaan data tersebut untuk
pengolahan selanjutnya.
1.4.3. Analisis Data dan Penyajian Informasi
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data secara
deskriptif yaitu menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan
seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi meliputi grafik,
tabel, persentase, frekuensi, diagram, dll. Penyajian data dapat
dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun untuk menarik
kesimpulan dan pengambilan tindakan kebijakan. Diagram Alir
PUSDATIN
10
10 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Penyusunan Buku Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa
Bersama di Kawasan Transmigrasi tertera dalam Diagram 1.2. sebagai
berikut.
PUSDATIN
11
11 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Diagram 1.2.
Diagram Alir Penyusunan Buku Data dan Informasi
BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Data BUMDesa dan BUM Desa
Bersama, Data BUM Desa di
Kawasan Transmigrasi (KTM), Peta
Delineasi KTM
RPJMN 2015-2019
Keterangan:
: Input
: Proses
: Output
Identifikasi Data
Kawasan
Transmigrasi (KTM)
Pengolahan Data
1. Rekapitulasi Data BUM Desa dan BUM Desa
Bersama di Indonesia;
2. Data BUM Desa dan BUM Desa Bersama di
Kawasan Transmigrasi (KTM);
3. Identifikasi Sebaran BUM Desa di Desa di
Kawasan Transmigrasi.
Data Tabuler
Integrasi
Peta Tematik
Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa
Bersama di Kawasan Transmigrasi
PDA, DDA,
KCA
PUSDATIN
12
12 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
1.5. Tim Penyusun
Tim Penyusun Buku Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa
Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2017, terdiri dari :
- Pengarah : Helmiati, SH, M.Si
- Penanggung Jawab : Ir. Elly Sarikit, MM
- Tim Penyusun :
1. Ria Fajarianti, SE, MM
2. Anton Tri Susilo, BE, SE
3. Esti Afriyani, S.Sos
4. Andre Triyudha Syahputra, SH
5. Jesisca Putri Andriani Nugroho, S.Kom
6. Ifan Hani Triono, S.Kom
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Buku Data dan Informasi BUM Desa dan BUM
Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2017 sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan secara umum kegiatan penyusunan data dan informasi
BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi meliputi latar
belakang kegiatan penyusunan buku data dan informasi, ruang lingkup,
pembahasan tujuan, metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan
dalam penyusunan data dan informasi Bum Desa dan Bum Desa Bersama di
Kawasan Transmigrasi.
PUSDATIN
13
13 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Bab II Gambaran Umum
Menampilkan informasi Profil Provinsi Kalimantan Barat, Profil
Kabupaten Bengkayang, Profil Kecamatan Bengkayang, Profil Kecamatan
Ledo, Profil Kecamatan Sanggau Ledo dan Profil Kecamatan Monterado yang
terdapat BUM Desa maupun BUM Des Bersama.
Bab III BUM Desa ; Penyangga Ekonomi Desa
Membahas mengenai Profil Bum Desa, Profil Bum Desa Bersama, Unit
usaha yang meliputi kegiatan usaha, potensi serta kendala dan permasalahan.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Merumuskan kesimpulan berdasarkan sajian data dan informasi serta
saran.
PUSDATIN
14 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Profil Provinsi Kalimantan Barat
2.1.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan
Demografis
Propinsi Kalimantan Barat secara geografis terletak di bagian
barat pulau Kalimantan atau di antara garis 2°08 LU serta 3°05 LS serta
di antara 108°0 BT dan 114°10 BT pada peta bumi. Berdasarkan letak
astronomis yang spesifik ini maka, daerah Kalimantan Barat tepat
dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0°) tepatnya di atas Kota
Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalimantan Barat
adalah salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta
diiringi kelembaban yang tinggi. Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa
wilayah Kalimantan Barat termasuk salah satu Provinsi di Indonesia
yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara
Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini, maka
daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya Provinsi di
Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk
masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara
Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara
Pontianak - Entikong - Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar
400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam
perjalanan. Secara administratif, batas-batas wilayah Provinsi
Kalimantan Barat adalah :
o Utara : Sarawak (Malaysia)
o Selatan : Laut Jawa & Kalimantan Tengah
o Timur : Kalimantan Timur
PUSDATIN
15 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
o Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata
Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan
daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53
persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini
membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km
dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Dilihat dari besarnya wilayah,
maka Kalimantan Barat termasuk Provinsi terbesar keempat setelah
pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan Timur (202.440
km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).
Dilihat dari luas menurut Kabupaten/kota, maka yang terbesar
adalah Kabupaten Ketapang (35.809 km2 ata 24,39 persen) kemudian
diikuti Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 peresen), dan Kabupaten
Sintang (21.635 km atau 14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar
pada 9 (sembilan) kabupaten/kota lainnya. Secara umum, daratan
Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan mempunyai ratusan
sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari
Barat ke Timur sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/Selat
Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur
gambut dan hutan mangrove. Luas wilayah dan populasi penduduk per
Kabupaten tertera pada Tabel 2.1. berikut.
PUSDATIN
16 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015
NO KABUPATEN/
KOTA
LUAS AREA JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN
PENDUDUK
PER KM (KM²) (%) JIWA (%)
1 Kab. Sambas 6.394,70 4,36% 523.115 10,92% 82
2 Kab. Bengkayang 5.397,30 3,68% 238.610 4,98% 44
3 Kab. Landak 9.909,10 6,75% 357.608 7,47% 36
4 Kab. Pontianak 1.276,90 0,87% 251.775 5,26% 197
5 Kab. Sanggau 12.857,70 8,76% 444.596 9,28% 35
6 Kab. Ketapang 31.240,74 21,28% 475.985 9,94% 15
7 Kab. Sintang 21.635,00 14,74% 396.392 8,28% 18
8 Kab. Kapuas Hulu 29.842,00 20,33% 245.998 5,14% 8
9 Kab. Sekadau 5.444,30 3,71% 193.391 4,04% 36
10 Kab. Melawi 10.644,00 7,25% 195.999 4,09% 18
11 Kab. Kayong Utara 4.568,26 3,11% 105.477 2,20% 23
12 Kab. Kubu Raya 6.985,20 4,76% 545.409 11,39% 78
13 Kota Pontianak 107,8 0,07% 607.618 12,69% 5.637
14 Kota Singkawang 504 0,34% 207.601 4,33% 412
KALIMANTAN BARAT 146.807,00 100,00% 4.789.574 100,00% 33
Sumber : Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015
berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk berjumlah sekitar 4,789 juta jiwa.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat sebesar 146.807 Km atau lebih
besar dari Pulau Jawa, maka kepadatan penduduk Kalimantan Barat
baru sekitar 33 Jiwa per km². Kondisi ini tentunya kurang
menguntungkan dalam rangka percepatan pembangunan wilayah
khususnya menyangkut pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan
segala potensi dan keragamannya. Persebaran penduduk Kalimantan
Barat tidak merata antar wilayah kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, maupun antar wilayah kawasan pantai bukan pantai
atau perkotaan dan perdesaan. Misalnya daerah pesisir yang
PUSDATIN
17 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
mencakup Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten
Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten
Kubu Raya dan Kota Singkawang yang dihuni oleh hampir 49 persen
dari total penduduk Kalimantan Barat dengan kepadatan mencapai 41
jiwa. Sebaliknya tujuh kabupaten lain (bukan pantai) selain Kota
Pontianak secara rata-rata tingkat kepadatan penduduknya relatif
lebih jarang. Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas wilayah 29.842 km
atau sekitar 20,33 persen dari luas wilayah Kalimantan Barat hanya
dihuni rata-rata 8 (delapan) jiwa per km², sedangkan Kota Pontianak
yang luasnya kurang dari satu persen (107,80 km2) dihuni oleh sekitar
607.618 jiwa, rata-rata sekitar 5.637 jiwa per km².
Faktor yang merupakan ciri umum bagi suatu daerah dataran
rendah di daerah tropis adalah suhu udara yang relatif panas atau
tinggi, sedangkan khusus daerah Provinsi Kalimantan Barat suhu yang
tinggi ini diikuti pula dengan kelembaban udara yang tinggi.
Berdasarkan catatan empiris dari Stasiun Meteorologi Supadio Kubu
Raya yang meliputi Stasiun Meteorologi (SM) Supadio Pontianak, SM
Maritim Kota Pontianak, SM Pangsuma Putussibau, SM Paloh Sambas,
SM Susilo Sintang, SM Nanga Pinoh Melawi dan Stasiun Klimatologi
Siantan Kabupaten Pontianak, umumnya suhu udara di daerah Kalbar
cukup normal namun bervariasi, yaitu rata-rata sekitar 24,8 C sampai
dengan 28,3 C. Selama tahun 2015, temperatur udara di Kalimantan
Barat maksimum mencapai 33,8 C. yang terjadi di stasiun meteorologi
Pengsuma Putussibau Kab. Kapuas Hulu pada bulan Juli 2015.
Sementara itu, temperatur minimum tercatat 22,3 C yang terjadi di
stasiun meteorologi Susilo Kabupaten Sintang pada bulan Januari
2015. Pada umumnya, kecepatan angin di Kalimantan Barat dari
PUSDATIN
18 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
beberapa stasiun meteorologi, sepanjang bulan ditahun 2015, secara
rata-rata 1 hingga 7 knot/jam sedangkan maksimum tercatat sebesar
30 knot/jam terjadi di stasiun meteorologi Kabupaten Kubu Raya pada
bulan Oktober 2015.
Pada tahun 2015, rata-rata curah hujan bulanan tertinggi terjadi
di Stasiun Meteorologi Nanga Pinoh Kabupaten Melawi pada bulan
November 659,3 mm dan terendah terjadi di Stasiun Meteorologi
Rahadi Usman Kabupaten Ketapang yaitu pada bulan Agustus 2015
sekitar 1,3 mm. Banyaknya hari hujan tertinggi tercatat di Stasiun
Meteorologi Paloh Kabupaten sambas bulan Januari sebanyak 31 hari
dan jumlah hari hujan terendah terjadi pada Agustus di Stasiun
Klimatologi Rahadi Usman Ketapang sebanyak 1 hari.
2.1.2. Legalitas Pembentukan
Pada tahun 1956, Pemerintah Pusat bersama DPR mencabut
UU Darurat No 2 Tahun 1953, dengan mensahkan UU No 25 Tahun
1956 tentang Pembentukan Daerah Daerah Otonom
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur
(Lembaran Negara Nomor 65 Tahun 56). Berdasarkan UU No 25 tahun
1956 tersebut, Kalimantan Barat secara Yuridis telah menjadi Provinsi
yang otonom. Undang – Undang tersebut berlaku secara efektif mulai
tanggal 1 Januari 1957 berdasarkan Putusan Menteri Dalam Negeri
No.Des.52/10/50 tanggal 12 Desember 1956. Namun, berdasarkan
pertimbangan kelengkapan Kepemerintahan di Kalimantan Barat, baru
terbentuk tanggal 28 Januari 1957 secara lengkap, yang di tandai
dengan adanya Kepala Daerah, terbentuknya DPRD Peralihan, dan
Dewan Pemerintahan Daerah, maka HUT Provinsi Kalimantan Barat
adalah tanggal 28 Januari 1957. Selanjutnya HUT Pemerintah
PUSDATIN
19 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Barat di peringati tanggal 28 Januari setiap
tahunnya.
Tonggak penting pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat
ditandai dengan Serah Terima Gubernur Kalimantan Milano kepada
tiga orang Residen Pejabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat ,
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur di Banjarmasin tanggal 10
Januari 1957. Pejabat Gubernur Kalimantan Barat pada masa itu
adalah Residen Adji Pangeran Afloes.
2.2. Profil Kabupaten Bengkayang
2.2.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan
Demografis
Kabupaten Bengkayang secara geografis merupakan salah satu
Kabupaten yang terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat.
Se ara astro o is, Ka upate Be gkaya g terletak di ° Li ta g
Utara sa pai ° Li ta g Utara da ° Bujur Ti ur
sa pai ° Bujur Ti ur. Seda gka erdasarka posisi
administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah
sebagai berikut:
o Utara : Kabupaten Sambas, dan Serawak (Malaysia Timur)
o Selatan : Kabupaten Pontianak
o Timur : Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau
o Barat : Kota Singkawang, dan Laut Natuna
Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Bengkayang
adalah sebesar 5.396,30 Km² atau sekitar 3,68 persen dari total luas
wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Asal nama Bengkayang ialah
diambil dari nama sungai kecil yang dikenal dengan nama sungai
Bengkayang yang mengalir dan berujung ke sungai sebalo (di pinggir
PUSDATIN
20 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Pasar Teratai Bengkayang). Ada juga menurut orang tua zaman dahulu
yang saat ini masih hidup, nama Bengkayang diambil dari Bangkai.
Keberadaan Kota Bengkayang bermula dari kedatangan warga China
pekerja tambang emas di Monterado yang sengaja diundang Sultan
Sambas pada tahun 1678 M. Setelah beberapa tahun bekerja sebagai
pekerja tambang emas di Monterado, sebagian dari mereka ada yang
mengembara ke bengkayang dan sebagian pulang ke negeri asalnya
daratan Tiongkok. Sementara itu, jauh sebelum warga China datang ke
Bengkayang, sudah ada penduduk asli yakni Suku Dayak yang
bermukim di pedalaman Bengkayang. Dengan demikian diperkirakan
Bengkayang berdiri tahun 1688 M.
Pada Tahun Anggaran 1982/1983 Kabupaten Bengkayang
merupakan lokasi kawasan transmigrasi, hal ini terdapat pada realisasi
penempatan transmigran umum Pelita III, lokasi yang ditempatkan
antara lain di Kecamatan Bengkayang, Kecamatan Sanggau Ledo dan
Kecamatan Monterado. (Sumber: Statistik Transmigrasi Indonesia Pelita III T.A
1979/1980 S/D T.A 1983/1984 Biro Perencanaan, Departemen Transmigrasi dan PPH,
1998.) Mulai dari tahun 1991 s.d 1999 berangsur-angsur permukiman
transmigrasi/desa transmigrasi di Kecamatan tersebut diserahkan
kepada Pemerintah Daerah. (Sumber: Permukiman Transmigrasi yang sudah
diserahkan kepada Pemerintah Daerah sejak Pra Pelita sampai dengan Kabinet
Reformasi T.A 1999/2000 Dalam Angka. Dit Bina Sosial Budaya, Ditjen Bina
Masyarakat Transmigrasi, Departemen Transmigrasi dan Permukiman Perambah
Hutan, 1999).
Berdasarkan data BPS, hasil proyeksi penduduk di Kabupaten
Bengkayang tahun 2015 adalah sebesar 238.610 jiwa yang tersebar di
17 Kecamatan. Jika jumlah penduduk dirinci menurut kecamatan maka
jumlah penduduk yang paling besar berada di Kecamatan Bengkayang
PUSDATIN
21 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan
Suti Semarang. Namun demikian, dilihat dari kepadatan penduduknya,
Kecamatan Sungai Raya memiliki tingkat kepadatan paling tinggi, yaitu
sebesar 253 jiwa per km², sedangkan Kecamatan Siding memiliki
tingkat kepadatan paling rendah, yaitu sebesar 11 jiwa per km².
Berikut data luas wilayah dan jumlah penduduk yang terdapat di
Kabupaten Bengkayang tahun 2015 pada tabel 2.2 dibawah ini :
Tabel 2.2
Luas wilayah dan Jumlah Penduduk per Kecamatan
di Kabupaten Bengkayang Tahun 2015
NO KECAMATAN LUAS AREA
JUMLAH
PENDUDUK KEPADATAN
PENDUDUK
PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)
1 Sungai Raya 75,85 1,41% 19.195 8,04% 253
2 Capkala 46,35 0,86% 8.332 3,49% 180
3 Sungai Raya Kepulauan 394 7,30% 22.400 9,39% 57
4 Samalantan 420,5 7,79% 20.913 8,76% 50
5 Monterado 291 5,39% 26.490 11,10% 91
6 Lembah Bawang 188 3,48% 5.946 2,49% 32
7 Bengkayang 167,04 3,10% 28.981 12,15% 173
8 Teriak 231,51 4,29% 13.812 5,79% 60
9 Sungai Betung 205,95 3,82% 9.754 4,09% 47
10 Ledo 481,75 8,93% 11.011 4,61% 23
11 Suti Semarang 280,84 5,20% 4.953 2,08% 18
12 Lumar 275,21 5,10% 6.292 2,64% 23
13 Sanggau Ledo 392,5 7,27% 12.215 5,12% 31
14 Tujuh Belas 221 4,10% 12.106 5,07% 55
15 Seluas 506,5 9,39% 20.156 8,45% 40
16 Jagoi Babang 655 12,14% 9.591 4,02% 15
17 Siding 563,3 10,44% 6.463 2,71% 11
JUMLAH 5.396,30 100,00% 238.610 100,00% 44
Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
PUSDATIN
22 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Salah satu objek wisata yang tersohor di Kabupaten
Bengkayang, Kalimantan Barat adalah Bukit Jamur.
Keindahan view dari puncak bukit ini kerap disandingkan dengan
puncak Mahameru di Jawa Timur. Bukit ini berada di Desa Belangko,
sekitar 6 kilometer dari pusat kota Kabupaten Bengkayang. Warga
setempat menyebut bukit ini Gunung Batu karena memang di sana
banyak terdapat bongkahan batu besar. Selain pemandangan yang
indah, terutama sunrise dan sunset, pengunjung juga bisa melihat
wilayah Malaysia dari puncak bukit karena Bengkayang berbatasan
langsung dengan Sarawak, Malaysia.
Gambar 2.1.
Tenda-tenda Pengunjung di Bukit Jamur Kabupaten Bengkayang
Sumber: https://www.otonomi.co.id/foto/orbit/foto-bukit-jamur-
terkenal-keindahannya-di-kabupaten-bengkayang-.html
2.2.2. Legalitas Pembentukan
Pada masa Pemerintahan Republik Indonesia, menurut
Undang-Undang Nomor 27. Tahun 1959 tentang penetapan Undang-
Undang Darurat No. 3 tahun 1953 mengenai pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan Barat (Lembaran Negara RI Nomor 72 tahun
1959, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1980), terbentuklah
Kabupaten Sambas. Wilayah Pemerintahan Kabupaten Sambas ini
mencakup seluruh wilayah Kabupaten Bengkayang. Dengan terbitnya
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 tentang pembentukan Daerah
PUSDATIN
23 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tingkat II Bengkayang, secara resmi mulai tanggal 20 april 1999,
Kabupaten Bengkayang terpisah dari Kabupaten Sambas. Selanjutnya,
pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi
Daerah mengangkat Bupati Bengkayang pertama yang dijabat oleh Drs.
Jacobus Luna. Pada waktu itu, wilayah Kabupaten Bengkayang ini
meliputi 10 Kecamatan. Keberadaan Undang-Undang Nomor 12 tahun
2001 tentang pembentukan Pemerintahan Kota Singkawang
mengakibatkan Kabupaten Bengkayang dimekarkan kembali dengan
melepas 3 Kecamatan yang masuk ke dalam wilayah Pemerintahan
Kota Singkawang sehingga tersisa 7 Kecamatan. Kemudian, pada tahun
2002, Kabupaten Bengkayang kembali bertambah menjadi 10
Kecamatan dengan pembentukan 3 Kecamatan baru, yaitu Kecamatan
Monterado, Kecamatan Teriak, dan Kecamatan Suti Semarang. Pada
awal tahun 2004, dari 10 Kecamatan yang ada tersebut, Kabupaten
Bengkayang dimekarkan lagi menjadi 14 Kecamatan dengan 4
Kecamatan barunya yaitu Kecamatan Capkala, Kecamatan Sungai
Betung, Kecamatan Lumar dan Kecamatan Siding. Pada tahun 2006,
dari 14 Kecamatan dimekarkan kembali menjadi 17 Kecamatan. Tiga
Kecamatan yang baru terbentuk adalah Kecamatan Sungai Raya
Kepulauan, Kecamatan Lembah Bawang, dan Kecamatan Tujuh Belas.
2.3. Profil Kecamatan Bengkayang
Secara geografis, Kecamatan Bengkayang terletak pada
° Li ta g Utara sa pai ° Li ta g Utara da °
Bujur Ti ur sa pai ° Bujur Ti ur. Se ara ad i istratif,
batas wilayah Kecamatan Bengkayang adalah:
o Utara : Kecamatan Lumar, dan Kecamatan Ledo
o Selatan : Kabupaten Landak
PUSDATIN
24 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
o Timur : Kecamatan Suti Semarang, dan Kecamatan Teriak
o Barat : Kecamatan Sungai Betung
Luas wilayah Kecamatan Bengkayang adalah sebesar 167,04
km² atau sekitar 3 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang.
Jumlah desa yang masuk wilayah Kecamatan Bengkayang adalah 4
desa dan 2 kelurahan. Dilihat menurut luasnya, luas wilayah desa yang
paling besar di Kecamatan Bengkayang adalah Desa Bhakti Mulya
dengan luas wilayah sebesar 35,05 km2 atau sekitar 20,98 persen dari
total luas Kecamatan Bengkayang sedangkan luas desa yang paling
kecil adalah Kelurahan Bumi Emas dengan luas wilayah hanya 4,38
km2 atau sekitar 2,62 persen dari seluruh luas wilayah Kecamatan
Bengkayang. Pada awal berdirinya Kabupaten Bengkayang yaitu pada
tahun 1999, berdasarkan data BPS jumlah desa di Kecamatan
Bengkayang sebanyak 17 desa.
Pada tahun 2001, sebanyak 7 desa menjadi wilayah Kecamatan
Teriak yang merupakan Kecamatan hasil pemekaran Kecamatan
Bengkayang. Selanjutnya, pada tahun 2004 sebanyak 4 desa menjadi
wilayah Kecamatan Sungai Betung yang juga merupakan pemekaran
Kecamatan Bengkayang. Pada tahun 2004 sebanyak 2 desa
ditingkatkan statusnya dari desa menjadi kelurahan. Dengan demikian,
jumlah desa yang masuk wilayah Kecamatan Bengkayang sejak akhir
tahun 2004 adalah 4 desa dan 2 kelurahan, 4 desa tersebut antara lain
Desa Tirta Kencana, Desa Bhakti Mulya, Desa Bani Amas, dan Desa
Setiabudi.
Jumlah penduduk Kecamatan Bengkayang pada akhir tahun
2015 adalah sebanyak 28 981 jiwa. Apabila dirinci menurut jenis
kelamin, jumlah penduduk laki-laki ada sebanyak 15 092 jiwa dan
PUSDATIN
25 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
jumlah penduduk perempuan ada sebanyak 13 889 jiwa. Kepadatan
penduduk yang ada di Kecamatan Bengkayang adalah sebanyak 173
jiwa per kilometer persegi. Dilihat menurut desa, yang memiliki tingkat
kepadatan penduduk paling tinggi adalah Desa Bumi Emas dengan
kepadatan penduduk sebesar 2.875 jiwa per kilometer persegi
sedangkan yang paling rendah tingkat kepadatannya penduduknya
adalah Desa Bhakti Mulya dengan tingkat kepadatan penduduk
sebesar 58 jiwa per kilometer persegi. Dilihat dari rasio jenis kelamin,
secara umum di Kecamatan Bengkayang, jika terdapat 100 perempuan
maka maka terdapat juga 109 laki-laki. Dari rasio jenis kelamin
tersebut, dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Bengkayang pada
tahun 2015 penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan
penduduk perempuan. Berikut data luas wilayah dan jumlah penduduk
per Desa yang terdapat di Kecamatan Bengkayang tahun 2015 pada
tabel 2.3 dibawah ini :
Tabel 2.3
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa
di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015
Sumber : Kecamatan Bengkayang Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
NO DESA LUAS AREA JUMLAH PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)
1 Bhakti Mulya 35,05 20,98% 2.040 7,04% 58
2 Tirta Kencana 43,11 25,81% 2.860 9,87% 66
3 Bumi Emas 4,38 2,62% 12.592 43,45% 2.875
4 Bani Amas 25,7 15,39% 2.148 7,41% 84
5 Setia Budi 29,15 17,45% 2.369 8,17% 81
6 Sebalo 29,65 17,75% 6.972 24,06% 235
JUMLAH 167,04 100,00% 28.981 100,00% 173
PUSDATIN
26 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Salah satu faktor penting dalam pembangunan adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada melalui
pendidikan. Indikator pembangunan pendidikan dapat dilihat dari
ketersediaan fasilitas pendidikan yang ada. Pada tahun 2015 di
Kecamatan Bengkayang, terdapat 7 unit Taman Kanak-Kanak, 20 unit
Sekolah Dasar, 8 unit Sekolah Menengah Pertama, 6 unit Sekolah
Mengengah Atas, dan 2 unit Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah
murid selama tahun ajaran 2014/2015 adalah sebanyak 4318 siswa
untuk tingkat SD, 1910 siswa untuk tingkat SMP, sebanyak 2216 siswa
untuk tingkat SMA, dan sebanyak 489 siswa untuk SMK. Tenaga guru
272 orang, SMP sebanyak 152 orang, guru SMA sebanyak 165 orang,
dan guru SMK sebanyak 53 orang. Terlihat bahwa fasilitas sekolah di
Kecamatan Bengkayang cukup memadai. Berikut data fasilitas
pendidikan per Desa yang terdapat di Kecamatan Bengkayang tahun
2015 pada tabel 2.4 dibawah ini :
Tabel 2.4
Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru per Desa di Kecamatan Bengkayang
Tahun 2015
NO DESA TK SD/ALIYAH SMP/MTs
GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU
1 Bhakti Mulya - - - 2 285 21 - - -
2 Tirta Kencana - - - 3 366 37 - - -
3 Bumi Emas 3 - - 6 1.937 102 4 1.053 79
4 Bani Amas - - - 1 136 9 - - -
5 Sebalo 2 - - 4 1.122 65 3 857 61
6 Setia Budi - - - 4 472 38 1 152 12
JUMLAH 5 - - 20 4.318 272 8 2.062 152
PUSDATIN
27 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
NO DESA SMA/MA SMK
GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU
1 Bhakti Mulya - - - - - -
2 Tirta Kencana - - - - - -
3 Bumi Emas 3 949 77 - - -
4 Bani Amas - - - - - -
5 Sebalo - 1.267 88 2 489 53
6 Setia Budi 3 - - - - -
JUMLAH 6 2.216 165 2 489 53
Sumber : Kecamatan Bengkayang Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Bengkayang semakin
membaik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, terdapat 1 unit rumah
sakit, puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 3
unit, puskesmas keliling darat sebanyak 1 unit, poskesdes sebanyak 6
unit. Tenaga dokter yang yang berpraktek di Kecamatan Bengkayang
ada sebanyak 5 orang, perawat sebanyak 14 orang, dan bidan
sebanyak 11 orang. Namun demikian, petugas kesehatan yang ada
belum tersebar di desa-desa yang ada. Pembangunan di bidang
kesehatan masih perlu ditingkatkan sehingga derajat kesehatan
masyarakat dapat semakin baik.
Pertanian merupakan penopang utama perekonomian di
Kecamatan Bengkayang, berdasarkan data BPS (Kecamatan
Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) luas panen tanaman padi
tahun 2015 di Kecamatan Bengkayang adalah sebesar 2.274 hektar
dimana sebesar 1.754 hektar adalah komoditi padi sawah dan 520
hektar adalah komoditi padi ladang. Produksi tanaman padi pada
tahun 2015 mencapai 6.056 ton dimana untuk padi sawah sebesar
5.013 ton dan padi ladang sebesar 1.043 ton. Produktivitas tanaman
padi pada tahun 2015 mencapai 26,63 kwintal per hektar dimana
PUSDATIN
28 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
untuk komoditi padi sawah produktivitasnya mencapai 28,58
kwintal/hektar dan komoditi padi ladang produktivitasnya mencapai
20,06 kwintal/hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung pada
tahun 2015 sebesar 477 hektar dengan produksi sebesar 1.681 ton
sedangkan untuk komoditi ubi kayu luas panen sebesar 33 hektar dan
produksinya sebesar 587 ton untuk komoditi ubi kayu. Produktivitas
tanaman jagung pada tahun 2015 mencapai 35,24 kwintal/hektar dan
tanaman ubi kayu mencapai 178,02 kwintal/hektar. Komoditi tanaman
perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Bengkayang adalah
karet dan kemiri. Luas tanaman karet di Kecamatan Bengkayang pada
tahun 2015 adalah sebesar 2.654 hektar dengan produksi sebesar
1.193 ton. Selain karet dan kemiri, komoditi tanaman perkebunan yang
cukup menonjol adalah tanaman kelapa sawit. Luas penanaman untuk
jenis tanaman ini adalah sebesar 159 hektar dengan produksi sebesar
29 ton.
Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan
kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi
dengan populasi sebanyak 2.598 ekor. Jenis unggas yang paling banyak
diternakkan adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 7.948 ekor.
Di Kecamatan Bengkayang terdapat beberapa Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa), yaitu Desa Bani Amas terdapat 1 BUM Desa dan Desa
Setiabudi terdapat 1 BUM Desa.
PUSDATIN
29 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Gambar 2.2.
Kantor Kecamatan Bengkayang
Sumber:http://1.bp.blogspot.com/Kantor+Camat+Bengkayang
2.4. Profil Kecamatan Ledo
Se ara geografis, Ke a ata Ledo terletak pada °
Li ta g Utara sa pai de ga ° Li ta g Utara da °
Bujur Timur sampai dengan 109°5 Bujur Ti ur. Se ara
administratif, batas wilayah Kecamatan Ledo adalah:
o Utara : Kabupaten Sambas
o Selatan : Kecamatan Suti Semarang
o Timur : Kecamatan Sanggau Ledo
o Barat : Kecamatan Lumar
Luas wilayah Kecamatan Ledo adalah sebesar 481,75 km² atau
sekitar 8,93 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang. Pada
awal berdirinya Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Ledo membawahi
sebanyak 21 desa. Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2002 tentang
pembentukan Kecamatan Suti Semarang, sebanyak 4 desa masuk
menjadi wilayah Kecamatan Suti Semarang. Pada tahun 2004,
sebanyak 5 desa yang sebelumnya masuk wilayah Kecamatan Ledo
mengalami pemekaran menjadi wilayah Kecamatan Lumar. Dasar
PUSDATIN
30 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
pembentukan Kecamatan Lumar adalah Perda Nomor 4 tahun 2004.
Sejak tahun 2004, Kecamatan Ledo terbagi dalam 12 desa. Desa-desa
tersebut antara lain Desa Lesabela, Desa Semangat, Desa Serangkat,
Desa Rodaya, Desa Dayung, Desa Jesape, Desa Lomba Karya, Desa
Sidai, Desa Seles, Desa Tebuah Morong, Desa Suka Damai, dan Desa
Suka Jaya.
Luas wilayah desa yang paling besar di Kecamatan Ledo adalah
Desa Seles dengan luas wilayah sebesar 84,78 km² atau sekitar 17,60
persen dari total luas Kecamatan Ledo sedangkan luas desa yang paling
kecil adalah Desa Tebuah Marong dengan luas wilayah hanya 6,45 km².
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk
Kecamatan Ledo pada akhir tahun 2015 adalah sebanyak 11.011 jiwa.
Kepadatan penduduk yang ada di Kecamatan Ledo adalah sebanyak 23
jiwa per km². Dilihat menurut desa, yang memiliki tingkat kepadatan
penduduk paling tinggi adalah Desa Suka Damai dengan kepadatan
penduduk sebesar 134 jiwa per km², sedangkan yang paling rendah
tingkat kepadatannya penduduknya adalah Desa Seles dengan tingkat
kepadatan penduduk sebesar 7 jiwa per km². Berikut data jumlah
penduduk yang terdapat di Kecamatan Ledo tahun 2015 pada tabel 2.5
dibawah ini :
PUSDATIN
31 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 2.5
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa di Kecamatan Ledo Tahun 2015
NO DESA LUAS AREA JUMLAH PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)
1 Serangkat 45,81 9,51% 565 5,13% 12
2 Lesabela 66,28 13,76% 2.850 25,88% 43
3 Rodaya 46,79 9,71% 565 5,13% 12
4 Seles 84,78 17,60% 555 5,04% 7
5 Sidai 42,91 8,91% 369 3,35% 9
6 Lomba Karya 59,7 12,39% 1.140 10,35% 19
7 Dayung 29,78 6,18% 742 6,74% 25
8 Jesape 45,09 9,36% 496 4,50% 11
9 Suka Jaya 7,7 1,60% 1.008 9,15% 131
10 Semangat 35,68 7,41% 1.040 9,45% 29
11 Tebuah Marong 6,45 1,34% 232 2,11% 36
12 Suka Damai 10,78 2,24% 1.449 13,16% 134
JUMLAH 481,75 100,00% 11.011 100,00% 23
Sumber : Kecamatan Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
Pada tahun 2015 di Kecamatan Ledo, terdapat 3 unit sekolah
Taman Kanan-Kanak, 20 unit Sekolah Dasar, 5 unit Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, dan 2 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jumlah
murid selama tahun ajaran 2015/2016 adalah sebanyak 61 siswa untuk
tingkat TK, sebanyak 2.573 siswa untuk tingkat SD, sebanyak 1.110
siswa untuk tingkat SLTP, dan sebanyak 345 siswa untuk tingkat SLTA.
Tenaga guru yang ada pada tahun ajaran yang sama untuk tingkat
pendidikan TK sebanyak 7 orang, guru SD sebanyak 185 orang, guru
SLTP sebanyak 69 orang, dan guru SLTA sebanyak 24 orang. Berikut
data fasilitas pendidikan per Desa yang terdapat di Kecamatan Ledo
tahun 2015 pada tabel 2.6 dibawah ini :
PUSDATIN
32 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 2.6
Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru per Desa di Kecamatan Ledo
Tahun 2015
NO DESA TK SD/ALIYAH SMP/MTs
GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU
1 Serangkat - - - 1 106 8 - - -
2 Lesabela - - - 4 548 37 1 382 20
3 Rodaya - - - 2 113 12 - - -
4 Seles - - - 2 103 10 1 21 10
5 Sidai - - - 1 32 2 - 0 -
6 Lomba Karya - - - 2 168 11 1 62 8
7 Dayung 2 127 13 0 0 -
8 Jesape 1 99 11 0 0 -
9 Suka Jaya 1 151 8 0 0 -
10 Semangat 2 177 16 1 80 10
11 Tebuah Marong 1 77 8 0 0 -
12 Suka Damai 1 183 11 1 160 11
JUMLAH - - - 20 1.884 147 5 705 59
NO DESA SMA/MA SMK
GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU
1 Serangkat - - - - - -
2 Lesabela 1 409 30 - - -
3 Rodaya - - - - - -
4 Seles - - - - - -
5 Sidai - - - - - -
6 Lomba Karya - - - - - -
7 Dayung - - - - -
8 Jesape - - - - -
9 Suka Jaya - - - - -
10 Semangat - - - - -
11 Tebuah Marong - - - - -
12 Suka Damai 1 22 9 - - -
JUMLAH 2 431 39 - - -
Sumber : Kecamatan Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
PUSDATIN
33 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Ledo masih belum
cukup memadai. Pada tahun 2015, jumlah puskesmas yang ada
sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 7 unit, puskesmas
keliling darat sebanyak 3 unit, puskesmas keliling air sebanyak 1 unit,
posyandu sebanyak 24 unit, dan poskesdes sebanyak 15 unit. Tidak ada
dokter umum maupun dokter gigi yang berpraktek di Kecamatan Ledo,
sedangkan tenaga perawat ada sebanyak 14 orang, bidan sebanyak 13
orang, ahli gizi sebanyak 2 orang, sarjana kesehatan masyarakat
sebanyak 1 orang, sanitirian sebanyak 1 orang, analis kesehatan
sebanyak 1 orang, perawat gigi sebanyak 1 orang, farmasi sebanyak 1
orang, dan dukun bayi sebanyak 28 orang. Namun demikian, petugas
kesehatan yang ada belum tersebar di desa-desa yang ada.
Pembangunan di bidang kesehatan juga masih perlu ditingkatkan
sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat semakin baik.
Kecamatan Sanggau Ledo memiliki sektor pertanian yang
menjadi penopang utama perekonomian. Berdasarkan Data BPS
(Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka Tahun 2016) luas panen
tanaman padi Pada tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo adalah
sebesar 1.595 hektar dimana sebesar 431 hektar adalah tanaman padi
sawah dan sebesar 1 164 hektar adalah tanaman padi ladang. Produksi
tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 3 370 ton dimana sebesar 1
250 ton berasal dari tanaman padi sawah dan sebesar 2.118 ton
berasal dari tanaman padi ladang. Rata-rata produktivitas per hektar
tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 21,13 kwintal per hektar
dimana untuk tanaman padi sawah rata-rata produksinya mencapai
29,03 kwintal per hektar dan untuk padi ladang rata-rata produksinya
sebesar 18,20 kwintal per hektar. Jenis tanaman palawija yang cukup
PUSDATIN
34 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
dominan adalah jenis komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk
tanaman jagung pada tahun 2015 adalah sebesar 6.304 hektar dengan
produksi sebesar 23.804 ton atau dengan kata lain, rata-rata
produktivitasnya mencapai 37,76 kwintal per hektar. Luas panen
tanaman ubi kayu pada tahun yang sama adalah sebesar 416 hektar
dengan produksi sebesar 6 026 ton atau dengan kata lain, rata-rata
produktivitasnya mencapai 144,86 kwintal per hektar. Selain kedua
komoditi tersebut, di Kecamatan Sanggau Ledo, juga terdapat komoditi
ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah.
Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga
diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Sanggau Ledo. Komoditi
tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Sanggau
Ledo adalah karet dan kelapa sawit. Luas tanaman karet pada tahun
2015 sebesar 3.707 hektar dengan produksi sebesar 1.620 ton dan luas
tanaman kelapa sawit pada tahun yang sama sebesar 1.286 hektar
dengan produksi sebesar 1.056 ton. Untuk sub sektor peternakan
khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang paling menonjol pada
tahun 2015 adalah jenis ternak sapi dengan populasi sebanyak 914
ekor. Jenis unggas yang paling banyak diternakkan adalah ayam ras
pedaging dengan populasi sebanyak 61.890 ekor. Di Kecamatan Ledo
terdapat beberapa Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), yaitu Desa
Lesabela terdapat 1 BUM Desa dan Desa Serangkat terdapat 1 BUM
Desa.
2.5. Profil Kecamatan Sanggau Ledo
Secara geografis, Kecamatan Sanggau Ledo terletak pada
° Li ta g Utara sa pai de ga ° Li ta g Utara da
PUSDATIN
35 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
° Bujur Ti ur sa pai de ga ° Bujur Ti ur.
Secara administratif, batas wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah:
o Utara : Kecamatan Seluas
o Selatan : Kecamatan Ledo
o Timur : Kecamatan Tujuh Belas
o Barat : Kabupaten Sambas
Luas wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah sebesar 392,50
Km² atau sekitar 7,27 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang.
Kecamatan Sanggau Ledo terbagi dalam 5 desa. Pada awal berdirinya
Kabupaten Bengkayang yaitu pada tahun 1999, jumlah desa di
Kecamatan Sanggau Ledo sebanyak 9 desa. Selanjutnya, pada tahun
2006 sebanyak 4 desa mekar menjadi Kecamatan Tujuh Belas. Dilihat
luas per desa, luas wilayah desa yang paling besar adalah Desa Sango
dengan luas wilayah sebesar 105,50 Km² atau sekitar 26,88 persen dari
total luas Kecamatan Sanggau Ledo sedangkan luas desa yang paling
kecil adalah Desa Lembang dengan luas wilayah hanya 52,00 Km² atau
sekitar 13,25 persen dari seluruh luas wilayah Kecamatan Sanggau
Ledo. Dilihat dari tekstur tanahnya, sebagian besar wilayah Kecamatan
Sanggau Ledo memiliki tekstur tanah sedang. Selanjutnya, dilihat
menurut penyebaran luas lereng, sebagian besar wilayah Kecamatan
Sanggau Ledo masuk dalam luas lereng 2-14 persen. Jenis tanah yang
banyak terdapat di wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah jenis
latosol dan sebagian kecil jenis Pedsoled Merah Kuning (PMK). Dilihat
dari jarak antara Ibukota Kecamatan dengan Ibukota desa, letak desa
yang paling jauh dari Ibukota adalah Desa Danti dan yang paling dekat
adalah Desa Lembang.
PUSDATIN
36 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Berdasarkan data BPS pada akhir tahun 2015, jumlah penduduk
Kecamatan Sanggau Ledo sebanyak 12.215 jiwa. Kepadatan penduduk
yang ada di Kecamatan Sanggau Ledo adalah sebanyak 31 jiwa per
km². Dilihat menurut desa, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk
paling tinggi adalah Desa Lembang dengan kepadatan penduduk
sebesar 80 jiwa per km², sedangkan yang paling rendah tingkat
kepadatannya penduduknya adalah Desa Danti dengan tingkat
kepadatan penduduk sebesar 12 jiwa per km². Berikut data jumlah
penduduk yang terdapat di Kecamatan Sanggau Ledo tahun 2015 pada
tabel 2.7 dibawah ini :
Tabel 2.7
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa di Kecamatan Sanggau Ledo
Tahun 2015
NO DESA LUAS AREA
JUMLAH
PENDUDUK KEPADATAN
PENDUDUK
PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)
1 Bange 79,50 20,25% 1.356 11,10% 17
2 Lembang 52,00 13,25% 4.153 34,00% 80
3 Sango 105,50 26,88% 1.742 14,26% 17
4 Gua 60,00 15,29% 2.334 19,11% 39
5 Danti 95,50 24,33% 1.179 9,65% 12
JUMLAH 392,50 100,00% 12.215 100,00% 31
Sumber : Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
Pada tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo, terdapat 7 unit
Taman Kanak-kanak, 17 unit Sekolah Dasar, 4 unit Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, 2 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan 1 unit
Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah murid selama tahun ajaran
2015/2016 Semester Ganjil adalah sebanyak 182 siswa untuk tingkat
TK, sebanyak 1.721 siswa untuk tingkat SD, sebanyak 597 siswa untuk
tingkat SMP, sebanyak 626 siswa untuk tingkat SMA, dan sebanyak 94
siswa untuk tingkat SMK. Tenaga guru yang ada pada tahun ajaran
PUSDATIN
37 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
yang sama untuk tingkat pendidikan TK sebanyak 17 orang, guru SD
sebanyak 162 orang, guru SMP sebanyak 54 orang, sebanyak 50 orang
untuk tingkat pendidikan SMA, dan sebanyak 20 orang untuk tingkat
pendidikan SMK. Berikut data fasilitas pendidikan per Desa yang
terdapat di Kecamatan Sanggau Ledo tahun 2015 pada tabel 2.8
dibawah ini
Tabel 2.8
Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru
di Kecamatan Sanggau Ledo Tahun 2015
NO JENIS SEKOLAH JUMLAH GEDUNG SEKOLAH
NEGERI SWASTA JUMLAH
1 TK 3 4 7
2 SD 17 - 17
3 SMP 3 1 4
4 SMA 1 1 2
5 SMK 1 - 1
NO JENIS SEKOLAH JUMLAH MURID JUMLAH GURU
NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH
1 TK 46 136 182 6 11 17
2 SD 1.721 - 1.721 162 - 162
3 SMP 542 55 597 44 10 54
4 SMA 574 52 626 34 16 50
5 SMK 94 - 94 20 - 20
Sumber : Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Sanggau Ledo sudah
cukup memadai. Pada tahun 2015, jumlah puskesmas yang ada
sebanyak 1 unit, puskesmas keliling sebanyak 4 unit, puskesmas
pembantu sebanyak 4 unit, dan poskesdes sebanyak 6 unit. Tenaga
dokter yang yang berpraktek di Kecamatan Sanggau Ledo 2 orang,
praktek bidan sebanyak 7 orang, dan perawat sebanyak 14 orang.
Namun demikian, petugas kesehatan yang ada belum tersebar di desa-
PUSDATIN
38 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
desa yang ada. Pembangunan di bidang kesehatan juga masih perlu
ditingkatkan sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat semakin
baik.
Kecamatan Sanggau Ledo memiliki sektor pertanian yang
menjadi penopang utama perekonomian. Berdasarkan Data BPS
(Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka Tahun 2016) luas panen
tanaman padi Pada tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo adalah
sebesar 1.595 hektar dimana sebesar 431 hektar adalah tanaman padi
sawah dan sebesar 1 164 hektar adalah tanaman padi ladang. Produksi
tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 3 370 ton dimana sebesar 1
250 ton berasal dari tanaman padi sawah dan sebesar 2.118 ton
berasal dari tanaman padi ladang. Rata-rata produktivitas per hektar
tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 21,13 kwintal per hektar
dimana untuk tanaman padi sawah rata-rata produksinya mencapai
29,03 kwintal per hektar dan untuk padi ladang rata-rata produksinya
sebesar 18,20 kwintal per hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung pada
tahun 2015 adalah sebesar 6.304 hektar dengan produksi sebesar
23.804 ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya mencapai
37,76 kwintal per hektar. Luas panen tanaman ubi kayu pada tahun
yang sama adalah sebesar 416 hektar dengan produksi sebesar 6 026
ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya mencapai 144,86
kwintal per hektar. Selain kedua komoditi tersebut, di Kecamatan
Sanggau Ledo, juga terdapat komoditi ubi jalar, kacang kedelai, kacang
hijau, dan kacang tanah.
PUSDATIN
39 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga
diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Sanggau Ledo. Komoditi
tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Sanggau
Ledo adalah karet dan kelapa sawit. Luas tanaman karet pada tahun
2015 sebesar 3.707 hektar dengan produksi sebesar 1.620 ton dan luas
tanaman kelapa sawit pada tahun yang sama sebesar 1.286 hektar
dengan produksi sebesar 1.056 ton.
Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan
kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak sapi
dengan populasi sebanyak 914 ekor. Jenis unggas yang paling banyak
diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi sebanyak
61.890 ekor. Di Kecamatan Sanggau ledo terdapat satu Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa), BUM Desa tersebut berada di Desa Lembang,
Kecamatan Sanggau Ledo.
2.6. Profil Kecamatan Monterado
Secara geografis, Kecamatan Monterado terletak pada 0
Lintang Utara sampai dengan 0 Li ta g Utara da
Bujur Timur sampai dengan 109 Bujur Timur. Secara administratif,
batas wilayah Kecamatan Monterado adalah:
o Utara : Kabupaten Sambas
o Selatan : Kabupaten Pontianak
o Timur : Kecamatan Samalantan dan Kec. Lembah Bawang
o Barat : Kecamatan Capkala dan Kota Singkawang
Luas wilayah Kecamatan Monterado adalah sebesar 291,00 km
atau sekitar 5,39 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang.
Kecamatan Monterado terbagi dalam 11 desa. Kecamatan Monterado
PUSDATIN
40 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
terbentuk pada tahun 2001 yang merupakan pemekaran dari Kecamatan
Samalantan. Pada awal pembentukannya, Kecamatan Monterado
membawahi 5 desa. Selanjutnya, pada tahun 2003, dari 5 desa yang ada
dimekarkan menjadi 11 desa.
Luas wilayah desa yang paling besar adalah Desa Goa Boma
dengan luas wilayah sebesar 56 Km atau sekitar 19,25 persen dari total
luas Kecamatan Monterado sedangkan desa yang lain luas desanya relatif
sama. Dilihat dari jarak antara ibu kota kecamatan dengan ibukota desa,
letak desa yang paling jauh dari ibukota kecamatan adalah Desa Goa
Boma dan yang paling dekat adalah Desa Monterado.
Jumlah penduduk Kecamatan Monterado pada akhir tahun 2014
adalah sebanyak 25.849 jiwa. Jika dirinci menurut jenis kelamin, jumlah
penduduk laki-laki ada sebanyak 13.371 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan ada sebanyak 12.478 jiwa. Kepadatan penduduk yang ada di
Kecamatan Monterado adalah sebanyak 89 jiwa per km . Dilihat menurut
desa, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi adalah
Desa Monterado dengan kepadatan penduduk sebesar 138 jiwa per km ,
sedangkan yang paling rendah tingkat kepadatannya penduduknya adalah
Desa Nek Ginap dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 28 per km .
Berikut data luas wilayah dan jumlah penduduk per Desa yang terdapat di
Kecamatan Monterado tahun 2015 pada tabel 2.9 dibawah ini :
PUSDATIN
41 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 2.9
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa
di Kecamatan Monterado Tahun 2015
NO DESA LUAS AREA
JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)
1 Goa Boma 56 19% 3.711 14% 66
2 Monterado 40 14% 5.646 21% 141
3 Gerantung 20 7% 1.962 7% 98
4 Serindu 20 7% 1.314 5% 66
5 Jahandung 30 10% 2.588 10% 86
6 Siaga 20 7% 2.453 9% 123
7 Nek Ginap 20 7% 576 2% 29
8 Beringin Baru 23 8% 1.805 7% 78
9 Sendoreng 20 7% 1.377 5% 69
10 Rantau 20 7% 2.536 10% 127
11 Mekar Baru 22 8% 2.522 10% 115
JUMLAH 291 100% 26.490 100% 91
Sumber : Kecamatan Monterado Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
Pada tahun 2015 di Kecamatan Monterado, terdapat 4 unit
sekolah taman kanan-kanak, 23 unit Sekolah Dasar, 6 unit Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama, 1 unit Sekolah Lanjutan Atas dan 1 unit
Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah murid selama tahun ajaran
2015/2016 Semester Ganjil adalah sebanyak 67 siswa untuk tingkat
TK, sebanyak 4.218 siswa untuk tingkat SD, sebanyak 1.101 siswa
untuk tingkat SMP dan sebanyak 88 siswa untuk tingkat SMA
sebanyak 329 siswa untuk tingkat SMK. Tenaga guru yang ada pada
tahun ajaran yang sama untuk tingkat pendidikan TK sebanyak 7
orang, guru SD sebanyak 225 orang, guru SMP sebanyak 78 orang,
guru SMA sebanyak 15 orang, dan sebanyak 23 orang untuk tingkat
pendidikan SMK.
PUSDATIN
42 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 2.10
Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru per Desa
di Kecamatan Monterado Tahun 2015
NO DESA TK SD/ALIYAH SMP/MTs
GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU
1 Goa Boma - - - 2 615 22 1 176 11
2 Monterado - - - 4 948 45 1 429 23
3 Gerantung - - - 2 292 19 2 130 17
4 Serindu - - - 1 150 6 - - -
5 Jahandung - - - 4 435 22 - - -
6 Siaga - - - 1 375 15 1 248 16
7 Nek Ginap - - - 1 165 10 - - -
8 Beringin Baru - - - 2 269 21 - - -
9 Sendoreng - - - 1 215 11 - - -
10 Rantau - - - 2 356 24 1 118 11
11 Mekar Baru - - - 3 398 30 - - -
JUMLAH - - - 23 4.218 225 6 1.101 78
NO DESA SMA/MA SMK
GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU
1 Goa Boma - - - - - -
2 Monterado 1 88 15 1 329 23
3 Gerantung - - - - - -
4 Serindu - - - - - -
5 Jahandung - - - - - -
6 Siaga - - - - - -
7 Nek Ginap - - - - - -
8 Beringin Baru - - - - - -
9 Sendoreng - - - - - -
10 Rantau - - - - - -
11 Mekar Baru - - - - - -
JUMLAH 1 88 15 1 329 23
Sumber : Kecamatan Monterado Dalam Angka, BPS, Tahun 2016
PUSDATIN
43 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Monterado sudah
cukup memadai. Pada tahun 2015, jumlah puskesmas yang ada
sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 8 unit, dan
poskesdes sebanyak 9 unit. Terdapat praktek bidan sebanyak 17
orang, dan perawat sebanyak 12 orang.
Kecamatan Monterado memiliki sektor pertanian yang
menjadi penopang utama perekonomian masyarakat, berdasarkan
data BPS (Kecamatan Monterado Dalam Angka Tahun 2016), luas
panen tanaman padi pada tahun 2015 di Kecamatan Monterado
adalah sebesar 2.895 hektar dimana sebesar 2.195 hektar adalah
komoditi padi sawah dan 700 hektar adalah komoditi padi ladang.
Produksi tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 7 564 ton dimana
untuk padi sawah sebesar 6.199 ton dan padi ladang sebesar 1.365
ton. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 26,13
kwintal per hektar dimana untuk komoditi padi sawah
produktivitasnya mencapai 28,24 kuintal/hektar dan komoditi padi
ladang produktivitasnya mencapai 19,50 kuintal/hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan kacang tanah. Luas panen untuk tanaman jagung
pada tahun 2015 sebesar 460 hektar dengan produksi sebesar 4.942
ton dan untuk tanaman kacang tanah mencapai 13 hektar dengan
produksi sebesar 12,60 ton. Produktivitas tanaman jagung pada tahun
2015 mencapai 34,57 kuintal/hektar dan tanaman kacang tanah
mencapai 9,69 kuintal/hektar. Selain kedua komoditi tersebut, di
Kecamatan Monterado, juga terdapat komoditi tanaman ubi jalar, ubi
kayu, kacang kedelai, dan kacang hijau.
PUSDATIN
44 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga diusahakan
oleh masyarakat Kecamatan Monterado. Komoditi tanaman
perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Monterado adalah
karet. Luas tanaman karet di Kecamatan Monterado pada tahun 2015
adalah sebesar 6.928 hektar dengan produksi sebesar 3.531 ton.
Selain karet, komoditi tanaman perkebunan yang cukup menonjol
adalah tanaman kelapa sawit dan cokelat. Luas penanaman untuk
jenis tanaman kelapa sawit adalah sebesar 690 hektar dengan
produksi sebesar 151 ton sedangkan untuk tanaman cokelat dalam
luas tanamnya sebesar 138 hektar dengan produksi 30 ton.
Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan
kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi
dengan populasi sebanyak 4.485 ekor. Jenis unggas yang paling
banyak diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi
sebanyak 354.625 ekor. Di Kecamatan Monterado terdapat satu
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), BUM Desa tersebut berada di
Desa Monterado.
PUSDATIN
45 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
BAB III
BUM DESA PENYANGGA EKONOMI DESA
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) menjadi isu strategis
terkait agenda penguatan organisasi ekonomi di desa yang sangat
kukuh dan vital saat ini. BUM Desa digagas untuk mengelola sumber
daya ekonomi sekaligus memperkuat watak kolektivitas yang berakar
kuat di desa. Undang-Undang Desa yang diperkuat oleh Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 4 Tahun 2015 memberikan mandat bagi setiap desa untuk
membentuk BUM Desa sebagai penyangga ekonomi desa.
BUM Desa bisa berperan sebagai lembaga bisnis sosial, yakni
lembaga bisnis yang beriorentasi pada pemberian pelayanan pada
warga sehingga potensi desa bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Sedangkan, bisnis sosial adalah usaha yang berorientasi pada
pelayanan publik warga yang mampu berfungsi sebagai lembaga
penyangga (buffer institution) ekonomi desa. BUM Desa juga harus
berorentasi pada kegiatan ekonomi baik yang belum ada maupun
telah ada tanpa mematikan potensi desa tersebut. Skema
kewenangan pengelolaan desa seperti ini dilandasi oleh asas
subsidiaritas. Pada konteks ruang desa, terdapat dua jalur yang
relevan dimasuki oleh BUM Desa. Pertama, sebagai perekat atas titik
kegiatan ekonomi yang telah dijalankan warga secara mandiri. Dan
kedua, operasional BUM Desa hanya masuk pada cabang produksi
penting atau yang terkait dengan sumberdaya alam.
Laiknya swadaya dan gotong royong yang telah terbukti
se agai pe ya gga uta a oto o i asli desa, BUM Desa diharapka
PUSDATIN
46 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
mampu menjadi penyangga utama ekonomi desa sebagai alternatif
permanen yang membuka berbagai kemungkinan jalan warga desa
untuk hidup lebih layak.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi RI menjadi titik tumpu regulasi pendirian dan
pengembangan BUM Desa. Untuk mendukung upaya penguatan
ekonomi desa, telah dirancang rencana pemberian fasilitasi
pengembangan usaha ekonomi di kawasan transmigrasi melalui BUM
Desa.
Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat merupakan
salah satu usulan dukungan kolaborasi program pengembangan BUM
Desa di kawasan transmigrasi Tahun Anggaran 2017. Menurut data
dan informasi dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, terdapat 45 BUM Desa yang
tersebar di 7 Kabupaten, di Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan
jumlah BUM Desa yang telah dibentuk di Kabupaten Bengkayang
adalah 21 unit. BUM Desa di Provinsi Kalimantan Barat tertera pada
Tabel 3.1.
PUSDATIN
47 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 3.1
Rekapitulasi Jumlah BUM Desa per Kabupaten
di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017
NO KABUPATEN JUMLAH
DESA
JUMLAH
BUM DESA
1 Sambas 193 5
2 Mempawah 60 0
3 Sanggau 163 9
4 Ketapang 240 1
5 Sintang 281 0
6 Kapuas Hulu 278 5
7 Bengkayang 122 21
8 Landak 156 1
9 Sekadau 87 3
10 Melawi 169 0
11 Kayong Utara 43 0
12 Kubu Raya 116 0
JUMLAH 1908 45
Sumber : Ditjen PPMD, Kemendesa PDTT, Tahun 2016
Dalam meningkatkan pengembangan ekonomi wilayah yang
berdampak kepada kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan
potensi desa yang berada di Provinsi Kalimantan Barat telah dibentuk
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pendirian BUM Desa tersebut
bertujuan Meningkatkan perekonomian desa melalui pengelolaan
potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di Provinsi
Kalimantan Barat terdapat 45 BUM Desa yang tersebar di 7 Kabupaten
yaitu Kabupaten Sambas terdapat 5 BUM Desa, Kabupaten Sanggau
terdapat 9 BUM Desa, Kabupaten Ketapang terdapat 1 BUM Desa,
Kabupaten Kapuas Hulu terdapat 5 BUM Desa, Kabupaten
Bengkayang terdapat 21 BUM Desa, Kabupaten Landak terdapat 1
BUM Desa, dan Kabupaten Sekadau terdapat 3 BUM Desa.
PUSDATIN
48 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Berdasarkan data yang diperoleh, di Kabupaten Bengkayang
memiliki BUM Desa sebanyak 21 unit BUM Desa yang terdiri dari 13
Kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Raya terdapat 2 BUM Desa,
Kecamatan Capkala terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Sungai Raya
Kepulauan terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Samalantan terdapat 3
BUM Desa, Kecamatan Monterado terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan
Bengkayang terdapat 3 BUM Desa, Kecamatan Sungai Betung
terdapat 2 BUM Desa, Kecamatan Ledo terdapat 2 BUM Desa,
Kecamatan Suti Semarang terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Lumar
terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Sanggau Ledo terdapat 1 BUM
Desa, Kecamatan Tujuh Belas terdapat 1 BUM Desa, dan Kecamatan
Seluas terdapat 2 BUM Desa. Rincian data Rekapitulasi BUM Desa per
Kecamatan di Kabupaten Bengkayang disajikan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Rekapitulasi BUM Desa per Kecamatan di Kabupaten Bengkayang, (Maret 2017)
NO KECAMATAN NAMA DESA NAMA BUM DESA
1 Sungai Raya Sungai Pangakalan I Sungai Pangakalan I
Sungai Duri Sungai Duri
2 Capkala Capkala Capkala
3 Sungai Raya Kepulauan Sungai Raya Sungai Raya
4 Samalantan Marunsu Marunsu
Bukit Serayan Bukit Serayan
Pasti Jaya Pasti Jaya
5 Monterado Monterado Monterado
6 Lembah Bawang - -
7 Bengkayang Setia Budi Nangun Sebalo
Bani Amas Bani Amas
Bhakti Mulya Bhakti Mulya
8 Teriak - -
9 Sungai Betung Cipta Karya Cipta Karya
Suka Maju Suka Maju
10 Ledo Serangkat Serangkat
Lesabela Lesabela
PUSDATIN
49 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
NO KECAMATAN NAMA DESA NAMA BUM DESA
11 Suti Semarang Tapen Tapen
12 Lumar Tiga Berkat Tiga Berkat
13 Sanggau Ledo Lembang Lembang
14 Tujuh Belas Kamuh Kamuh
15 Seluas Seluas Seluas
Mayak Mayak
16 Jagoi Babang - -
17 Siding - -
JUMLAH 21
Sumber: Dinas PMD Kabupaten Bengkayang, Tahun 2017
3.1. BUM Desa di Kecamatan Bengkayang
3.1.1. BUM Desa Nangun Sebalo
Desa Setia Budi adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014
yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Setiabudi
memiliki status desa berkembang dengan nilai 55,60. Letak
administratif Desa Setia Budi yaitu di sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Ledo, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Teriak, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Suti
Semarang dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sebalo.
Desa Setia Budi memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Ubah Sebalo dan
Dusun Semangak. Desa Setia Budi dapat ditempuh sekitar 90 menit
dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, waktu tempuh yang lama
dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan jenis permukaan terluasnya
adalah kerikil. Luas wilayah Desa Setia Budi Kecamatan Bengkayang
memiliki luas 29,15 km . Berdasarkan data BPS (Kecamatan
Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) Desa Setia Budi memiliki
PUSDATIN
50 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
jumlah penduduk sebanyak 2.369 jiwa, yang terdiri dari jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 1.246 dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 1.123 jiwa.
Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat
dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan
keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana
yang terdapat di Desa Setia Budi adalah sarana pendidikan dan sarana
perekonomian.
Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki
peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-
mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana
pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-
mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun
2015 Desa Setia Budi terdapat ketersediaan fasilitas pendidikan di
desa Setia Budi terdapat 4 unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah
472 murid dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama Negeri dengan
jumlah 152 murid.
1. Profil BUM Desa
Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Setia Budi adalah
Bada Usaha Milik Desa BUM Desa er a a BUM Desa Na gu
Se alo ya g telah er ada huku , hal i i ter ujud dala
Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 3 tahun 2016 tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Setia Budi
dan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nomor 2 tahun
2016 tentang Persetujuan Peraturan Desa Setia Budi tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Setia Budi.
PUSDATIN
51 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
BUM Desa berdiri pada tanggal 9 Februari 2016 yang bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Setia Budi dan
meningkatkan Pendapatan Asli Desa serta mewujudkan Desa Setia
Budi menjadi Desa Mandiri, hal ini tercermin pada visi BUM Desa
Na gu Se alo yaitu e ujudka kesejahteraa asyarakat Desa
Setia Budi melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan
sosial dan menciptakan Pendapatan Asli Desa sesuai dengan Motto
Bersatu Dala Me a gu Desaku .
BUM Desa Na gu Se alo juga dikuatka de ga akta
pe diria Bada Usaha Milik Desa Na gu Se alo de ga akta
notaris Rudy Safitra, SH, M.Kn Nomor 3 tanggal 29 juli 2016. Adapun
isi BUM Desa Na gu Se alo ya g ditua gka dala AD/ART
BUM Desa Na gu Se alo adalah Me i gkatka pereko o ia
desa, meningkatkan pendapatan asli desa, menciptakan lapangan
kerja, menggali potensi desa dan memupuk semangat kebersamaan
serta meningkatkan pembangunan desa, memberdayakan masyarakat
desa dan membantu masyarakat yang kurang mampu.
U it usaha ya g seda g dijala ka oleh BUM Desa Na gu
Se alo saat i i adalah Pe ye aa Peralatan Pesta. Unit usaha
lainnya yang sedang direncanakan (Belum Aktif) di BUM Desa
Na gu Se alo a tara lai adalah: usaha air i u desa, usaha
listrik desa, lumbung pangan dan unit usaha simpan pinjam.
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Organisasi atau pe gelolaa BUM Desa Na gu Se alo Desa
Setia Budi, Kecamatan Bengkayang ditetapkan di Desa Setia Budi
dengan Keputusan Kepala Desa Setia Budi Nomor 41 Tahun 2016
PUSDATIN
52 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
Desa Setia Budi. Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat,
Pengelola Harian dan Kepala Unit Usaha.
Tabel 3.3
Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Na gu Sebalo
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Tabrani Komisaris/Penasehat Kepala Desa
2 Gunawan Pengawas/BPD Ketua
3 Mariatik Pengawas/BPD Sekretaris
4 Dahlia Pengawas/BPD Anggota
5 Musmuliadi Direktur BUMDesa -
6 Rebenus Sekretaris -
7 Walnuri Bendahara -
8 - Unit Usaha Sosial -
9 P. Bonsol Kep. Unit Usaha penyewaan -
10 - Unit Usaha Perantara -
11 - Unit Usaha Keuangan -
12 - Unit Usaha Perdagangan -
13 - Unit Usaha Bersama -
Sumber: Lampiran Kep. Badan Musyawarah Desa/BPD Nomor 2 Tahun 2016
3. Legalitas Hukum
1) Peraturan Desa Setia Budi Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Setia
Budi Tahun 2016;
2) Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nomor 2
Tahun 2016 tentang Persetujuan Peraturan Desa Setia Budi
Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
Tahun 2016;
3) Keputusan Kepala Desa Setia Budi Nomor 41 Tahun 2016
tentang Penetepan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa) Desa Setia Budi Kecamatan Bengkayang Kabupaten
Bengkayang.
4) akta pe diria Bada Usaha Milik Desa Na gu Se alo dengan akta notaris Rudy Safitra, SH, M.Kn Nomor 3 tanggal 29
juli 2016.
PUSDATIN
53 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
4. Unit Usaha
Unit usaha BUM Desa Na gu Se alo ergerak dala ida g
usaha penyewaan alat pesta, BUM Desa ini memiliki asset antara lain:
tenda, kursi, meja, dan perangkat lainnya yang menunjang dalam
usaha penyewaan alat pesta. Modal awal unit usaha penyewaan alat
pesta BUM Desa Na gu Se alo i i adalah se esar Rp. . . .
Hasil omzet dari usaha penyewaan alat pesta ini mencapai Rp.
1.000.000 s/d Rp. 2.500.000 per bulan.
5. Potensi Desa
Desa Setia Budi memiliki potensi jenis usaha lainnya dalam rangka
mengembangkan usaha BUM Desa Na gu Se alo e urut data
BPS (Kecamatan Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) luas panen
tanaman padi tahun 2015 di Kecamatan Bengkayang adalah sebesar
2.274 hektar dimana sebesar 1.754 hektar adalah komoditi padi
sawah dan 520 hektar adalah komoditi padi ladang. Produksi tanaman
padi pada tahun 2015 mencapai 6.056 ton dimana untuk padi sawah
sebesar 5.013 ton dan padi ladang sebesar 1.043 ton. Produktivitas
tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 26,63 kwintal per hektar
dimana untuk komoditi padi sawah produktivitasnya mencapai 28,58
kwintal/hektar dan komoditi padi ladang produktivitasnya mencapai
20,06 kwintal/hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung
pada tahun 2015 sebesar 477 hektar dengan produksi sebesar 1.681
ton sedangkan untuk komoditi ubi kayu luas panen sebesar 33 hektar
dan produksinya sebesar 587 ton untuk komoditi ubi kayu.
PUSDATIN
54 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Produktivitas tanaman jagung pada tahun 2015 mencapai 35,24
kwintal/hektar dan tanaman ubi kayu mencapai 178,02
kwintal/hektar. Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi
unggulan di Kecamatan Bengkayang adalah karet dan kemiri. Luas
tanaman karet di Kecamatan Bengkayang pada tahun 2015 adalah
sebesar 2.654 hektar dengan produksi sebesar 1.193 ton. Selain karet
dan kemiri, komoditi tanaman perkebunan yang cukup menonjol
adalah tanaman kelapa sawit. Luas penanaman untuk jenis tanaman
ini adalah sebesar 159 hektar dengan produksi sebesar 29 ton. Untuk
sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang
paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi dengan
populasi sebanyak 2.598 ekor. Jenis unggas yang paling banyak
diternakkan adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 7.948 ekor.
6. Kendala/Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Bada Usaha Milik Desa Na gu
Se alo saat i i adalah se agai erikut :
1. Modal awal yang masih menunggu dari Anggaran Dana Desa
(ADD) menjadi penghambat dalam menjalankan kegiatan usaha
air minum desa, usaha listrik desa, lumbung pangan dan kegiatan
usaha lainnya yang mempunyai potensi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.
2. Akses jalan ke Desa Setia Budi menjadi salah satu kendala, jalan
menuju dan keluar dari Desa Setia Budi dengan tekstur kerikil
sulit dilintasi kendaraan roda empat. Status jalan adalah jalan
Kabupaten yang diperlukan integrasi program pembangunan
jalan.
PUSDATIN
55 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
3.1.2. BUM Desa Bani Amas
Desa Bani Amas adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014
yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Bani Amas
memiliki status desa berkembang dengan nilai 53,09. Letak
administratif Desa Bani Amas yaitu di sebelah utara berbatasan
dengan Kelurahan Sebalo, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Teriak, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Setia Budi
dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sebalo.
Desa Bani Amas memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Sentagi Dalam
dan Dusun Temonong. Desa Bani Amas dapat ditempuh sekitar 60
menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, waktu tempuh yang
lama dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan jenis permukaan
terluasnya adalah kerikil. Luas wilayah Desa Bani Amas Kecamatan
Bengkayang memiliki luas 25,70 km . Berdasarkan data BPS
(Kecamatan Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) Desa Bani Amas
memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.148 jiwa, yang terdiri dari
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.154 dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 994 jiwa.
Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat
dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan
keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana
yang terdapat di Desa Bani Amas adalah sarana pendidikan dan
sarana perekonomian.
Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki
peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-
PUSDATIN
56 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana
pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-
mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun
2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di desa Bani Amas terdapat
terdapat 1 unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 136 murid.
Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Bani Amas adalah
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa Ba i
A as , aka tetapi tidak dite uka data kele gkapa akta legalitas
pe diria BUM Desa Ba i A as .
1. Profil BUM Desa
Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa
Ba i A as kare a keter atasa data.
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa
Ba i A as kare a keter atasa data.
3. Legalitas Hukum
Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa
Ba i A as kare a keter atasa data.
4. Unit Usaha
Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa
Ba i A as kare a keter atasa data.
5. Potensi Desa
Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa
Ba i A as kare a keter atasa data.
PUSDATIN
57 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
6. Kendala/Permasalahan
Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa
Ba i A as kare a keter atasa data.
3.2. BUM Desa di Kecamatan Ledo
3.2.1. BUM Desa Lesabela
Desa Lesabela adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Menurut Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014 yang
dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Lesabela memiliki
status desa berkembang dengan nilai 86,68. Letak administratif Desa
Lesabela yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Desa Semangat,
sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lumar, sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Jesape dan sebelah barat berbatasan dengan
Desa Serangkat.
Desa Lesabela memiliki 3 Dusun yaitu Dusun Ledo, Dusun
Belatik dan Dusun Lalang. Desa Lesabela dapat ditempuh sekitar 2 jam
30 menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, kondisi jalan baik
karena jenis permukaan terluasnya adalah aspal. Luas wilayah Desa
Lesabela Kecamatan Ledo memiliki luas 66,28 km . Berdasarkan data
BPS (Kecamatan Ledo Dalam Angka Tahun 2016) Desa Lesabela
memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.850 jiwa, yang terdiri dari
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.361 dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 1.489 jiwa.
Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat
dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan
keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana
PUSDATIN
58 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
yang terdapat di Desa Lesabela adalah sarana pendidikan dan sarana
perekonomian.
Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki
peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-
mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana
pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-
mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun
2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di desa Lesabela terdapat 4
unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 548 murid, 1 unit Sekolah
Menengah Pertama Negeri dengan jumlah 382 murid dan 1 unit
Sekolah Menengah Atas Negeri dengan jumlah 409 murid.
1. Profil BUM Desa
Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Lesabela yaitu
memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa
Lesa ela ya g telah er ada huku , hal i i ter ujud dala
Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 10 tahun 2016 tentang
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela dan Keputusan
Kepala Desa Lesabela Nomor 14 tahun 2016 tentang Penetapan
Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela. BUM
Desa Lesa ela erdiri pada ta ggal juli ya g ertujua
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Lesabela dan
mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan
desa, hal i i ter er i pada isi BUM Desa Lesa ela yaitu
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Lesabela melalui
pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial dan
PUSDATIN
59 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
menciptakan Pendapatan Asli Desa sesuai dengan Motto Mari
Bersa a Me a gu Desa .
Adapau isi BUM Desa Lesa ela ya g ditua gka dala
AD/ART BUM Desa Lesa ela adalah Me i gkatka pereko o ia
desa, meningkatkan pendapatan asli desa, menciptakan lapangan
kerja, menggali potensi desa dan memupuk semangat kebersamaan
serta meningkatkan pembangunan desa, memberdayakan masyarakat
desa dan membantu masyarakat yang kurang mampu. Unit usaha
ya g aka dijala ka oleh BUM Desa Lesa ela a tara lai adalah
unit usaha sosial, unit usaha penyewaan, unit usaha perantara, unit
usaha perdagangan, unit usaha keuangan, dan unit usaha bersama.
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Organisasi atau pengelolaan BUM Desa Lesa ela Desa Lesa ela,
Kecamatan Ledo ditetapkan di Desa Lesabela dengan Keputusan
Kepala Desa Lesabela Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penetapan
Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela.
Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat, Pengelola Harian
dan Kepala Unit Usaha.
PUSDATIN
60 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Tabel 3.4
Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Lesabela
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 F.M. Baharun, A.Md, Kep Penasehat Kepala Desa
2 Welly Saputra Pengawas BUM Desa Ketua
Herman Yosep Pengawas BUM Desa Wakil Ketua
Genari Pengawas BUM Desa Sekretaris
Ani Darminto Pengawas BUM Desa Anggota
3 H. Edwin Edi, SE Direktur BUM Desa -
4 Jayadi Bujang Sekretaris -
5 Ita Lestari Bendahara -
6 Operasional Kegiatan Usaha
1. Unit Usaha Sosial
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
H.M. Ahsan
L. Timin
U. Purnama
2. Unit Usaha Penyewaan
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
Aloysius Jaga
Suparan
Antonius Satuk
3. Unit Usaha Perantara
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
R. Hutasoid
Yanto
Herkulanus
4. Unit Usaha Perdagangan
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
Irwan
Wiwik Lestari
F. Soten
5. Unit Usaha Keuangan
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
H. Kardi
Miskandar
C. Moran. J
6. Unit Usaha Bersama
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
Rudianto
Adi. B
Hairani
Sumber: Lampiran Kepala Desa Nomor 14 Tahun 2016
PUSDATIN
61 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
3. Legalitas Hukum
1) Peraturan Desa Lesabela Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela
2) Keputusan Kepala Desa Lesabela Nomor 14 Tahun 2016
Tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa) Desa Lesabela
4. Unit Usaha
U it usaha BUM Desa Lesa ela antara lain tambatan perahu,
pengelolaan air bersih dan pengadaan/penjualan sarana produksi
tani, tetapi sampai saat ini unit usaha di BUM Desa tersebut belum
berjalan (belum aktif) karena masih dalam proses musyawarah desa
dan menunggu ADD (Anggaran Dana Desa) untuk menetapkan modal
awal pada unit-unit usaha BUM Desa Lesa ela .
5. Potensi Desa
Desa Lesabela memiliki potensi sumber mata air untuk minum
yang dapat di kelola dengan baik dalam rangka meningkatkan
Pendapatan Asli Desa, Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
da e ge a gka usaha BUM Desa Lesa ela . Selai itu sektor
pertanian merupakan penopang utama perekonomian di Kecamatan
Ledo, menurut data BPS (Kecamatan Ledo Dalam Angka Tahun 2016)
luas panen tanaman padi pada tahun 2015 di Kecamatan Ledo adalah
sebesar 1.831 hektar dimana sebesar 1.327 hektar adalah komoditi
padi sawah dan 504 hektar adalah komoditi padi ladang. Produksi
tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 4.706 ton dimana untuk
padi sawah sebesar 3.706 ton dan padi ladang sebesar 1.000 ton.
Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 25,70 kwintal
per hektar dimana untuk komoditi padi sawah produktivitasnya
PUSDATIN
62 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
mencapai 27,93 kwintal/hektar dan komoditi padi ladang
produktivitasnya mencapai 19,84 kwintal/hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan kacang kedelai. Luas panen untuk tanaman
jagung pada tahun 2015 sebesar 1.758 hektar dengan produksi
sebesar 6.710 ton dan untuk komoditi kacang kedelai luas panennya
sebesar 88 hektar dan produksinya 109 ton. Produktivitas tanaman
jagung pada tahun 2015 mencapai 38,27 kwintal/hektar dan tanaman
kacang kedelai mencapai 12,37 kwintal/hektar. Selain kedua komoditi
tersebut, di Kecamatan Ledo juga terdapat komoditi tanaman ubi
jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang hijau.
Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di
Kecamatan Ledo adalah kelapa sawit. Luas tanaman kelapa sawit di
Kecamatan Ledo pada tahun 2015 adalah sebesar 10.190 hektar
dengan produksi sebesar 22.458 ton. Selain kelapa sawit, komoditi
tanaman perkebunan yang cukup menonjol adalah tanaman karet,
luas penanaman untuk jenis tanaman ini adalah sebesar adalah
sebesar 2.082 hektar dengan produksi sebesar 849 ton. Untuk sub
sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang paling
menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak kambing dengan
populasi sebanyak 578 ekor, jenis unggas yang paling banyak
diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi sebanyak 525
ekor.
6. Kendala/Permasalahan
Per asalaha ya g dihadapi Bada Usaha Milik Desa Lesa ela
saat ini adalah modal awal yang masih dalam proses musyawarah
PUSDATIN
63 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
desa dan menunggu Anggaran Dana Desa dalam menjalankan
kegiatan usaha air minum desa, usaha hasil pertanian, dan kegiatan
usaha lainnya yang mempunyai potensi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.
3.2.2. BUM Desa Serangkat
Desa Serangkat adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014 yang
dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Serangkat memiliki
status desa berkembang dengan nilai 56,07. Letak administratif Desa
Serangkat yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Sambas, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lumar,
sebelah Timur berbatasan dengan Desa Semangat dan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Sambas.
Desa Serangkat memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Kayu Anak dan
Dusun Banan Laek. Desa Serangkat dapat ditempuh sekitar 2 Jam 45
menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, kondisi jalan masuk ke
desa serangkat yang rusak dan jenis permukaan terluasnya adalah
kerikil. Luas wilayah Desa Serangkat Kecamatan Ledo memiliki luas
45,81 km . Berdasarkan data BPS (Kecamatan Ledo Dalam Angka
Tahun 2016) Desa Serangkat memiliki jumlah penduduk sebanyak 565
jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 273 dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 292 jiwa.
Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat
dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan
keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana
PUSDATIN
64 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
yang terdapat di Desa Serangkat adalah sarana pendidikan dan sarana
perekonomian.
Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki
peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-
mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana
pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-
mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun
2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di desa Serangkat terdapat 1
unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 106 murid.
1. Profil BUM Desa
Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Serangkat yaitu
memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa
Sera gkat ya g telah er ada huku , hal i i ter ujud dala
Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 02 tahun 2016 tentang
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Serangkat dan Keputusan Kepala
Desa Serangkat Nomor 03 tahun 2016 tentang Penetapan Pengurus
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Serangkat. BUM Desa
Sera gkat erdiri pada ta ggal Juli ya g ertujua u tuk
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Serangkat dan
meningkatkan Pendapatan Asli Desa serta mewujudkan Desa Setia
Budi menjadi Desa Mandiri, hal ini tercermin pada tujuan
pe e tuka BUM Desa Sera gkat .
PUSDATIN
65 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Orga isasi atau pe gelolaa BUM Desa Sera gkat Desa
Serangkat, Kecamatan Ledo ditetapkan di Desa Serangkat dengan
Keputusan Kepala Desa Nomor 03 Tahun 2016 tentang Penetapan
Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Serangkat.
Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat, Pengelola Harian
dan Kepala Unit Usaha.
Tabel 3.5
Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Sera gkat
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Hamida, S.Th Penasehat Kepala Desa
2 Simon Tanu, S.Th Pengawas BUM Desa Ketua
Abu Prayoga Pengawas BUM Desa Wakil Ketua
Sudianto Pengawas BUM Desa Sekretaris
Budiono Direktur BUM Desa Anggota
3 Niko Sekretaris -
4 Indra Direktur -
5 Novianto Tomar Sekretaris -
6 Rita Fitria Bendahara
Operasional Kegiatan Usaha
1. Unit Usaha Air Bersih
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota
Eko
Desi Yanti
Yunus
Sumber: Lampiran Kepala Desa Nomor 03 Tahun 2016
3. Legalitas Hukum
1) Peraturan Desa Serangkat Nomor 02 Tahun 2016 Tentang
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Serangkat;
2) Keputusan Kepala Desa Serangkat Nomor 03 Tahun 2016
Tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa) Desa Serangkat.
PUSDATIN
66 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
4. Unit Usaha
U it usaha ya g seda g dijala ka oleh BUM Desa Sera gkat
saat ini adalah Unit usaha air bersih. Adapun struktur organisasi BUM
Desa Sera gkat .
5. Potensi Desa
Desa Serangkat memiliki potensi sumber mata air bersih yang
dapat dimanfaatkan dalam rangka mengembangkan usaha BUM Desa
Sera gkat . Selai itu Desa Sera gkat juga erada di Ke a ata Ledo
yang memiliki sektor pertanian sebagai penopang utama
perekonomian, luas panen tanaman padi pada tahun 2015 di
Kecamatan Ledo adalah sebesar 1.831 hektar dimana sebesar 1.327
hektar adalah komoditi padi sawah dan 504 hektar adalah komoditi
padi ladang. Produksi tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 4.706
ton dimana untuk padi sawah sebesar 3.706 ton dan padi ladang
sebesar 1.000 ton. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015
mencapai 25,70 kwintal per hektar dimana untuk komoditi padi sawah
produktivitasnya mencapai 27,93 kwintal/hektar dan komoditi padi
ladang produktivitasnya mencapai 19,84 kwintal/hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan kacang kedelai. Luas panen untuk tanaman
jagung pada tahun 2015 sebesar 1.758 hektar dengan produksi
sebesar 6.710 ton dan untuk komoditi kacang kedelai luas panennya
sebesar 88 hektar dan produksinya 109 ton. Produktivitas tanaman
jagung pada tahun 2015 mencapai 38,27 kwintal/hektar dan tanaman
kacang kedelai mencapai 12,37 kwintal/hektar. Selain kedua komoditi
tersebut, di Kecamatan Ledo juga terdapat komoditi tanaman ubi
jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang hijau.
PUSDATIN
67 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di
Kecamatan Ledo adalah kelapa sawit. Luas tanaman kelapa sawit di
Kecamatan Ledo pada tahun 2015 adalah sebesar 10.190 hektar
dengan produksi sebesar 22.458 ton.
Selain kelapa sawit, komoditi tanaman perkebunan yang cukup
menonjol adalah tanaman karet, luas penanaman untuk jenis
tanaman ini adalah sebesar adalah sebesar 2.082 hektar dengan
produksi sebesar 849 ton. Untuk sub sektor peternakan khususnya
jenis ternak besar dan kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015
adalah jenis ternak kambing dengan populasi sebanyak 578 ekor, jenis
unggas yang paling banyak diternakkan adalah ayam ras pedaging
dengan populasi sebanyak 525 ekor.
6. Kendala/Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Bada Usaha Milik Desa Sera gkat
saat ini adalah sebagai berikut :
1. Modal awal yang masih menunggu dari Anggaran Dana Desa
(ADD) menjadi penghambat dalam menjalankan kegiatan unit
usaha air bersih dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa elalui BUM Desa Sera gkat .
2. Akses jalan di Desa Serangkat menjadi salah satu kendala, jalan
menuju dan keluar dari Desa Serangkat dengan tekstur Tanah dan
kerikil sulit dilintasi kendaraan roda empat. Hal ini dapat
menghambat perkembangan BUM Desa dalam mengembangkan
kegiatan usaha nya.
PUSDATIN
68 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
3.3. BUM Desa Lembang
Desa Lembang adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi
Kalimantan Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD)
tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa
Lembang memiliki status desa berkembang dengan nilai 71,73. Letak
administratif Desa Lembang yaitu di sebelah utara berbatasan dengan
Desa Sango, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bange, sebelah
Timur berbatasan dengan Kecamatan Tujuh Belas dan sebelah barat
berbatasan dengan Desa Gua.
Desa Lembang memiliki 3 Dusun yaitu Dusun Jawa, Dusun
Panda dan Dusun Sanggau Kota. Desa Lembang dapat ditempuh
sekitar 1 Jam 30 menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang,
kondisi jalan masuk ke Desa Lembang cukup baik. Luas wilayah Desa
Lembang Kecamatan Sanggau Ledo memiliki luas 52,00 km .
Berdasarkan data BPS (Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka Tahun
2016) Desa Lembang memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.153 jiwa,
yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.083 dan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 2.070 jiwa.
1. Profil BUM Desa
Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Lembang yaitu
memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa
Le a g , aka tetapi BUM Desa tersebut belum berbadan hukum,
hal tersebut dikarenakan Peraturan Kepala Desa tentang
Pe e tuka BUM Desa Le a g serta AD/ART BUM Desa
Le a g seda g dala proses usya arah Desa.
PUSDATIN
69 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Organisasi atau pengelolaan BUM Desa Le a g Desa
Lembang, Kecamatan Sanggau Ledo ditetapkan di Desa Lembang
dengan susunan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
sementara, Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat,
Pengelola Harian dan Kepala Unit Usaha.
Tabel 3.6
Susunan Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Le ba g
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Rabuli NZ Penasehat Kepala Desa
2 K. Kardi Pengawas Ketua
3 Wawan Suhendi Pengawas Wakil Ketua
4 Paulina Pengawas Sekretaris
5 Rahmat Pengawas Anggota
Pelaksana Operasional
Kegiatan Usaha
6 Mundirin Bisnis Sosial -
7 Tan Edi Priadi Bisnis Penyewaan -
8 Tri Mulyono Bisnis Perantara -
9 Mateas Hariono Bisnis Perdagangan -
10 Tukadi Bisnis Keuangan -
11 Vivi Siswaty Bisnis Usaha Bersama -
Sumber: Lampiran Susunan Kepengurusan Sementara BUM Desa Lembang, 2016
3. Legalitas Hukum
Legalitas pembentukan BUM Desa Lembang belum ada dan
dalam proses perancangan Peraturan Kepala Desa Lembang.
4. Unit Usaha
U it usaha BUM Desa Le a g ya g dire a aka a tara lai
objek wisata air terjun, unit simpan pinjam dan pengadaan saprodi.
Saat i i BUM Desa Le a g elu erjala elu aktif kare a
seda g dala proses Pe e tuka BUM Desa Le a g elalui
Peraturan Kepala Desa dan perumusan susunan kepengurusan BUM
PUSDATIN
70 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Desa Le a g serta e u ggu ADD (Anggaran Dana Desa) untuk
menetapkan modal awal pada unit-unit usaha BUM Desa Le a g .
5. Potensi Desa
Desa lembang memiliki potensi wisata air terjun yang dapat
dimanfaatkan dalam rangka mengembangkan usaha BUM Desa
Le a g . Selai itu Desa Le a g yang berada di Kecamatan
Sanggau Ledo memiliki sektor pertanian yang menjadi penopang
utama perekonomian. Berdasarkan Data BPS (Kecamatan Sanggau
Ledo Dalam Angka Tahun 2016) luas panen tanaman padi Pada
tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo adalah sebesar 1.595
hektar dimana sebesar 431 hektar adalah tanaman padi sawah dan
sebesar 1 164 hektar adalah tanaman padi ladang. Produksi tanaman
padi pada tahun 2015 mencapai 3 370 ton dimana sebesar 1 250 ton
berasal dari tanaman padi sawah dan sebesar 2.118 ton berasal dari
tanaman padi ladang. Rata-rata produktivitas per hektar tanaman
padi pada tahun 2015 mencapai 21,13 kwintal per hektar dimana
untuk tanaman padi sawah rata-rata produksinya mencapai 29,03
kwintal per hektar dan untuk padi ladang rata-rata produksinya
sebesar 18,20 kwintal per hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung
pada tahun 2015 adalah sebesar 6.304 hektar dengan produksi
sebesar 23.804 ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya
mencapai 37,76 kwintal per hektar. Luas panen tanaman ubi kayu
pada tahun yang sama adalah sebesar 416 hektar dengan produksi
sebesar 6 026 ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya
PUSDATIN
71 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
mencapai 144,86 kwintal per hektar. Selain kedua komoditi tersebut,
di Kecamatan Sanggau Ledo, juga terdapat komoditi ubi jalar, kacang
kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah.
Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga
diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Sanggau Ledo. Komoditi
tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Sanggau
Ledo adalah karet dan kelapa sawit. Luas tanaman karet pada tahun
2015 sebesar 3.707 hektar dengan produksi sebesar 1.620 ton dan
luas tanaman kelapa sawit pada tahun yang sama sebesar 1.286
hektar dengan produksi sebesar 1.056 ton. Untuk sub sektor
peternakan khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang paling
menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak sapi dengan populasi
sebanyak 914 ekor. Jenis unggas yang paling banyak diternakkan
adalah ayam ras pedaging dengan populasi sebanyak 61.890 ekor.
6. Kendala/Permasalahan
Per asalaha ya g dihadapi Bada Usaha Milik Desa Le a g
saat ini adalah sebagai berikut :
1. Proses rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Pembentukan
BUM Desa Le a g da A ggara Dasar susu a Kepe gurusa
BUM Desa Le a g ya g e jadi dasar ter e tuk ya BUM
Desa Le a g asih dala pe ahasa sehi gga BUM Desa
Le a g elu dapat dijala ka .
2. Anggaran Dana Desa (ADD) yang masih dalam proses musyawarah
untuk digunakan sebagai modal awal menjadi penghambat dalam
menjalankan kegiatan unit usaha pengelolaan objek wisata air
terjun, unit usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi dalam
PUSDATIN
72 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui
BUM Desa Lembang .
3.4. BUM Desa Monterado
Desa Monterado adalah salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014
yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Monterado
memiliki status desa berkembang dengan nilai 69,34. Letak
administratif Desa Monterado yaitu di sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Samalantan, sebelah selatan berbatasan dengan
Desa Jahandung, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siaga dan
sebelah barat berbatasan dengan Desa Sendoreng.
Desa Monterado memiliki 3 Dusun yaitu Dusun Monterado,
Dusun Bhenawa Bhakti dan Dusun Karya. Desa Monterado dapat
ditempuh sekitar 60 menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang,
kondisi jalan masuk ke Desa Monterado rusak dan jenis permukaan
terluasnya adalah kerikil. Wilayah Desa Monterado Kecamatan
Monterado memiliki luas 40,00 km . Berdasarkan data BPS
(Kecamatan Monterado Dalam Angka Tahun 2016) Desa Monterado
memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.646 jiwa, yang terdiri dari
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.897 dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 2.749 jiwa.
Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat
dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan
keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana
PUSDATIN
73 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
yang terdapat di Desa Monterado adalah sarana pendidikan dan
sarana perekonomian.
Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki peran
penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-
mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana
pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-
mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun
2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di Desa Monterado terdapat 4
unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 948 murid, 1 unit Sekolah
Menengah Pertama Negeri dengan jumlah 429 murid, 1 unit Sekolah
Menengah Atas Negeri dengan jumlah 88 murid, 1 unit Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri dengan jumlah 329 murid.
1. Profil BUM Desa
Desa Monterado memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
er a a BUM Desa Karya Bersa a ya g telah er ada huku , hal
ini terwujud dalam Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 02
tahun 2016 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa
Monterado dan Keputusan Kepala Desa Monterado Nomor 13 tahun
2016 tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa Desa Mo terado. BUM Desa Karya Bersa a erdiri pada
tanggal 5 Februari 2016 yang bertujuan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat Desa Serangkat dan meningkatkan
Pendapatan Asli Desa serta mewujudkan Desa Monterado menjadi
Desa Mandiri, hal ini tercermin pada tujuan pembentukan BUM Desa
Karya Bersa a .
PUSDATIN
74 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa
Orga isasi atau pe gelolaa BUM Desa Karya Bersa a Desa
Monterado, Kecamatan Monterado ditetapkan di Desa Monterado
dengan Keputusan Kepala Desa Monterado Nomor 13 Tahun 2016
tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
Desa Monterado. Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat,
Pengelola Harian dan Kepala Unit Usaha.
Tabel 3.7
Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Karya Bersa a
NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 Ewaldus Penasehat Kepala Desa
2 Jentri Situmorang Pengawas BUM Desa Ketua BPD
Uray Pawadi Pengawas BUM Desa Wakil Ketua BPD
Herkulanus Pengawas BUM Desa Ketua LPMD
3 Anselmus Batata Direktur -
4 Fajar Reandi Sekretaris -
5 - Bendahara -
6 Operasional Kegiatan Usaha
1. Unit Usaha Air Minum Desa
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota
K. Viktor Pandio
Petrus Ipit
Yuliana Mersi
Ruma Paruma
2. Unit Usaha Budi Daya Air
Tawar
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota
Bubun Bunyamin
Burhanudin
-
Hendri
3. Unit Usaha Penyewaan
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota
Hendri Pinus
Edi Sukato
-
Budi Kartono
4. Unit Usaha Penyewaan
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota
Eli
Surya Mukti
Martina
Nurbeti
Sumber: Lampiran Kepala Desa Monterado Nomor 13 Tahun 2016
PUSDATIN
75 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
3. Legalitas Hukum
1) Peraturan Desa Monterado Nomor 02 Tahun 2016 Tentang
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Monterado;
2) Keputusan Kepala Desa Monterado Nomor 13 Tahun 2016
Tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa) Desa Monterado.
4. Unit Usaha
U it usaha ya g aka dijala ka oleh BUM Desa Karya Bersa a
adalah Unit usaha air minum desa, unit usaha budi daya ikan air
tawar, unit usaha penyewaan dan unit usaha keuangan. Kegiatan
usaha BUM Desa Karya Bersama saat ini belum berjalan (belum
aktif) karena dalam proses musyawarah desa dan menunggu ADD
(Anggaran Dana Desa) untuk menetapkan modal awal pada unit-unit
usaha BUM Desa Karya Bersama .
5. Potensi Desa
Desa Monterado memiliki potensi pertambangan antara lain
Emas, Granit dan Pasir Kuarsa yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
e ge a gka usaha BUM Desa Karya Bersa a . Selai itu Desa
Monterado yang berada di Kecamatan Monterado memiliki sektor
pertanian yang menjadi penopang utama perekonomian masyarakat,
berdasarkan data BPS (Kecamatan Monterado Dalam Angka Tahun
2016) , luas panen tanaman padi pada tahun 2015 di Kecamatan
Monterado adalah sebesar 2.895 hektar dimana sebesar 2.195 hektar
adalah komoditi padi sawah dan 700 hektar adalah komoditi padi
ladang. Produksi tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 7 564 ton
dimana untuk padi sawah sebesar 6.199 ton dan padi ladang sebesar
1.365 ton. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015 mencapai
PUSDATIN
76 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
26,13 kwintal per hektar dimana untuk komoditi padi sawah
produktivitasnya mencapai 28,24 kuintal/hektar dan komoditi padi
ladang produktivitasnya mencapai 19,50 kuintal/hektar.
Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis
komoditi jagung dan kacang tanah. Luas panen untuk tanaman jagung
pada tahun 2015 sebesar 460 hektar dengan produksi sebesar 4.942
ton dan untuk tanaman kacang tanah mencapai 13 hektar dengan
produksi sebesar 12,60 ton. Produktivitas tanaman jagung pada tahun
2015 mencapai 34,57 kuintal/hektar dan tanaman kacang tanah
mencapai 9,69 kuintal/hektar. Selain kedua komoditi tersebut, di
Kecamatan Monterado, juga terdapat komoditi tanaman ubi jalar, ubi
kayu, kacang kedelai, dan kacang hijau. Selain tanaman pangan,
tanaman perkebunan juga diusahakan oleh masyarakat Kecamatan
Monterado. Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di
Kecamatan Monterado adalah karet. Luas tanaman karet di
Kecamatan Monterado pada tahun 2015 adalah sebesar 6.928 hektar
dengan produksi sebesar 3.531 ton.
Selain karet, komoditi tanaman perkebunan yang cukup menonjol
adalah tanaman kelapa sawit dan cokelat. Luas penanaman untuk
jenis tanaman kelapa sawit adalah sebesar 690 hektar dengan
produksi sebesar 151 ton sedangkan untuk tanaman cokelat dalam
luas tanamnya sebesar 138 hektar dengan produksi 30 ton.
Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan
kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi
dengan populasi sebanyak 4.485 ekor. Jenis unggas yang paling
PUSDATIN
77 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
banyak diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi
sebanyak 354.625 ekor.
6. Kendala/Permasalahan
Per asalaha ya g dihadapi Bada Usaha Milik Desa Karya
Bersa a saat i i adalah se agai erikut :
1. Modal awal yang masih menunggu dari Anggaran Dana Desa
(ADD) menjadi penghambat dalam menjalankan kegiatan unit
usaha air minum desa, unit usaha budi daya ikan air tawar, unit
usaha penyewaan dan unit usaha keuangan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui BUM Desa
Karya Bersa a .
2. Akses jalan di Desa Monterado menjadi salah satu kendala, jalan
masuk menuju dan keluar dari Desa Monterado dengan tekstur
Tanah dan kerikil sulit dilintasi kendaraan roda empat. Hal ini
dapat menghambat perkembangan BUM Desa dalam
mengembangkan kegiatan usaha nya.
PUSDATIN
78 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pendataan dan pembahasan BUM Desa di
lokasi eks Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat disimpulkan :
a. Kecamatan Bengkayang, Kecamatan Ledo, Kecamatan Sanggau
Ledo dan Kecamatan Monterado merupakan lokasi eks Kawasan
Transmigrasi.
b. Jumlah BUM Desa di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 45
BUM Desa dari 7 Kabupaten, yang antara lain di Kabupaten
Bengkayang terdapat 21 BUM Desa yang tersebar di 13
Kecamatan.
c. Secara umum, dari hasil pendataan 6 Desa di Kabupaten
Bengkayang, 5 dari 6 Desa di Kabupaten, BUM Desa belum
berjalan/belum aktif yaitu BUM Desa Karya Bersama, BUM Desa
Lesabela, BUM Desa Serangkat, BUM Desa Lembang, dan BUM
Desa Bani Amas yang antara lain disebabkan Anggaran Dana
Desa yang belum turun untuk menentukan/menetapkan modal
awal usaha BUM Desa.
d. Legalitas Pendirian BUM Desa dan struktur organisasi BUM Desa
telah didasari oleh Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala
Desa tentang Pembentukan BUM Desa.
e. dari 6 Desa yang didata, Memiliki Potensi untuk pengembangan
usaha BUM Desa yang bertujuan untuk kesejahteraan
PUSDATIN
79 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
masyarakat desa dan meningkatkan Pendapatan Asil Desa, yaitu
bidang usaha.
f. Akses jalan masuk dan keluar Desa yang sulit di lalui menjadi
penghambat pengembangan/pemasaran usaha BUM Desa.
4.2. Saran
Dengan melihat kondisi maupun potensi pengembangan BUM
Desa di Desa Setia Budi, Desa Bani Amas, Desa Lesabela, Desa
Serangkat, Desa Monterado, dan Desa Lembang diperoleh beberapa
kendala dan hambatan sehingga diperlukan saran yang membangun,
diantaranya adalah :
a. Anggaran Dana Desa yang harus cepat diterima desa untuk di
alokasikan sebagai modal awal BUM Desa agar rencana usaha
BUM Desa dapat segera berjalan.
b. Akses jalan masuk dan keluar Desa yang harus segera diperbaiki
demi upaya pengembangan dan pemasaran hasil unit usaha
BUM Desa.
c. Dalam pelaksanaan usaha BUM Desa agar tetap berpedoman
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa baik
dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan.
PUSDATIN
81 81 81 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
2016. Profil Daerah Tertinggal Kabupaten Bengkayang: Direktorat
Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal.
Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Bengkayang: Badan
Pusat Statistik Bengkayang.
Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Ledo: Badan Pusat
Statistik Bengkayang.
Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Sanggau Ledo: Badan
Pusat Statistik Bengkayang.
Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Monterado: Badan
Pusat Statistik Bengkayang.
Departemen Transmigrasi dan PPH. 1998. Statistik Transmigrasi Indonesia
Pelita III T.A 1979/1980 S/D T.A 1983/1984: Biro Perencanaan.
Departemen Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan. 1999.
Permukiman Transmigrasi yang sudah diserahkan kepada Pemerintah
Daerah sejak Pra Pelita sampai dengan Kabinet Reformasi T.A
1999/2000 Dalam Angka: Direktorat Bina Sosial Budaya, Ditjen Bina
Masyarakat Transmigrasi.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
2014. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jakarta:
Biro Hukum Organisasi dan Tata Laksana.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
2015. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Jakarta: Biro
Hukum Organisasi dan Tata Laksana.
PUSDATIN
82 82 82 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
2015. BUM Desa Lumbung Ekonomi Desa Petunjuk Praktis
Pembentukan dan Pengelolaan BUM Desa. Jakarta: Direktorat
Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED).
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
2016. Frequently Asked Questions (FAQ) tentang BUM Desa (Buku
Tanya Jawab tentang BUMDesa). Jakarta: Direktorat Pengembangan
Usaha Ekonomi Desa (PUED).
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
2016. Majalah Info Desa BUM Desa Motor Penggerak Ekonomi Desa.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
2017. Formulir Isian Profil Badan Usaha Milik Desa. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi
PUSDATIN
84 84 84 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Lam
pir
an
1
Pe
ta A
dm
inis
tra
si
Pro
vin
si K
ali
ma
nta
n B
ara
t
PUSDATIN
85 85 85 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Lam
pir
an
2
Pe
ta A
dm
inis
tra
si
Ka
bu
pa
ten
Be
ng
kaya
ng
PUSDATIN
86 86 86 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Lam
pir
an
3
Pe
ta A
dm
inis
tra
si
Ke
cam
ata
n B
en
gka
yan
g
PUSDATIN
87 87 87 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
La
mp
ira
n 4
Pe
ta A
dm
inis
tra
si
Ke
cam
ata
n L
ed
o
PUSDATIN
88 88 88 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi
Lam
pir
an
5
Pe
ta A
dm
inis
tra
si
Ke
cam
ata
n M
on
tera
do
PUSDATIN