Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
-
Upload
ryansoetopo -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 1/14
Delik Aduan Dalam Tindak Pidana di Hukum Pidana
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia cenderung untuk bersosialisasi antara yang satu dengan yang lain untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, manusia membuat suatu
kelompok dimana terdapat hubungan yang erat diantara mereka yang hidup dalambermasyarakat. Atas dasar ini manusia disebut sebagai zoon politicon. Dalam hidup
bermasyarakat, manusia selalu melakukan berbagai interaksi yang menimbulkan
suatu akibat.
Dalam masyarakat itu sendiri terdapat suatu aturan baik peraturan yang timbul
dengan sendirinya selama proses sosialisasi itu berlangsung, maupun aturan yang
sengaja dibuat untuk mengatur dan menciptakan ketertiban dalam masyarakat itu
sendiri. Sikap tindak dalam melakukan setiap perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang tidak selamanya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Adapun
tindakan yang melanggar aturan atau peraturan hukum pidana tersebut dapat
disebut dengan tindak pidana.
Tindak Pidana adalah suatu perbuatan yang bila dilanggar akan mendapatkan
sanksi yang jelas dan sesuai dengan Kitab UndangUndang !ukum Pidana " KU!P.
Dari jenis tindak pidana dalam KU!P terdapat jenis tindak pidana yang hanya dapat
dilakukan penuntutan apabila ada suatu pengaduan dari pihak yang dirugikan, hal ini
diatur dalam #ab $%% KU!P tentang mengajukan dan menarik kembali pengaduan
dalam hal kejahatan kejahatan yang hanya dituntut atas dasar pengaduan.
Pengaduan merupakan hak dari korban untuk diadakan penuntutan atau tidak
dilakukan penuntutan karena menyangkut kepentingan korban, untuk itu dalam
perkara delik aduan diberikan jangka &aktu pencabutan perkara yang diatur dalam
Pasal '( KU!P.
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 2/14
!al ini dilakukan agar korban dapat mempertimbangankan dengan melihat dampak
yang akan ditimbulkan bagi korban apabila perkara tersebut tetap dilanjutkan atau
tidak. Diadakanya delik aduan adalah untuk melindungi pihak yang dirugikan dan
memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk menyelesaikan
perkara yang berlaku dalam masyarakat.
Mengenai delik aduan kekerasan dalam rumah tangga diatur dalam UndangUndang
)o. *+ Tahun *- tentang Penghapusan Kekerasan Dalam umah Tangga "
UUPKDT, dimana dalam Pasal (/ dan (* secara tegas disebutkan bah&a 0 1Tindak
Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal -- ayat 2-3 dan Pasal -( ayat 2*3
adalah Delik Aduan4.
B. Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan
Tujuan Penulisan 0
a3 Untuk mengetahui dan memahamu #A# $%% KU!P yang mengatur tentang
1mengajukan dan menarik kembali pengaduan dalam hal kejahatan kejahatan yang
hanya dituntut atas dasar pengaduan4.
b3 Untuk mengetahui bagaimana pencabutan atau mencabut suatu delik aduan dan
apa akibatnya apabila suatu delik aduan tersebut dicabut
Man5aat Penulisan 0
Man5aat dari penulisan makalah ini adalah 0
a3 Menambah ilmu pengetahuan tentang delik aduan pada umumnya.
b3 Memberikan masukan kepada masyarakat agar lebih mengerti dan memahami
masalah dan hambatan apa yang dihadapi bila terjadi peristi&a delik dalam
kehidupan seharihari.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan. Sehubungan
dengan itu, dalam penerapannya ditempuh langkahlangkah sebagai berikut 0
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 3/14
Penelitian makalah ini menggunakan metode penelitian hukum normati5 yaitu
penelitian terhadap asasasas hukum dan sinkronisasi hukum dengan cara meneliti
aturan, normanorma hukum/6/7.
D. Sisteatika Penulisan
Sitematika penyusunan makalah ini tertuang dalam tiga 2+3 bagian yang tersusun
dalam babbab, yang mana satu sama lain saling berkaitan, dan di setiap bab terdiri
dari subsub bab. Agar dapat memberikan gambaran mengenai makalah ini
nantinya, maka penulis akan memberikan gambaran secara garis besar sebagai
berikut0
#ab % 0 #ab ini merupakan bab pendahuluan yang sisnya antara lain memuat latar
belakang, tujuan dan man5aat penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.
#ab %% 0 Dalam bab ini diuraikan mengenai tinjauan kepustakaan atau teori yang
terdiri dari pengertian delik aduan, jenisjenis delik aduan, dan lainlain.
#ab %%% 0 #ab ini merupakan bab terakhir, yaitu sebagai penutup yang berisi
kesimpulan.
Dan dilembar akhir disertai dengan da5tar pustaka, yaitu untuk mengetahui
pengambilan teori dalam makalah ini sesuai dengan literatur yang digunakan dalam
penulisan makalah ini.
BAB II
TIN!AUAN PUSTA"A#TE$%I
A. Pengertian Delik Aduan
Untuk memahami apa itu delik aduan, sebaiknya memahami pengertian dari kata
atau peristilahan 1delik4 itu sendiri, karena untuk pengertian tentang delik aduan
berpijak pada de5enisi dan pendapat ahli tentang itu, tetapi haruslah lebih dahulu kita
arahkan titik pandang dan titik perhatian kita pada satu pertanyaan yaitu apa itu
delik8
1[1] Amiruddin dan !. 9ainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT aja :ra5indo Persada, ;akarta,*-, hal //</+*
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 4/14
Delik adalah terjemahan dari kata Stra5baar 5eit. Terjemahan lain untuk kata
stra5baar 5eit adalah peristi&a pidana, perbuatan pidana, tindak pidana, perbuatan
yang dapat dihukum dan pelanggaran pidana. Masih belum didapat satu sinonim
dan"atau terjemahan kata yang terpola dan diakui secara umum untuk peristilahan
Stra5baar 5eit ini. Masingmasing sarjana menyampaikan pengertian dan pernyataan
yang berbeda pula.
Moeljatno berpendapat bah&a untuk perkataan Stra5baar5eit, peristilahan yang
paling tepat adalah perbuatan pidana. Pemakaian istilah perbuatan dirasakan
sepadan oleh karena dari sana dapat diambil suatu pena5siran, yakni adalah
kelakuan dan akibat yang dilarang oleh suatu hukum. Alasan lain adalah bah&a
dipakailah perkataan perbuatan, yaitu suatu pengertian abstrak yang menunjukkan
kepada dua keadaan konkrit. Pertama, adanya kejadian yang tertentu, dan kedua
adanya orang yang berbuat yang menimbulkan kejadian itu*6*7. Tegasnya menurut
Moeljatno, untuk dapat dikatakan adanya suatu perbuatan pidana, maka yang paling
penting harus berunsurkan adanya kelakuan dan akibat, adanya kejadian tertentu
yang menyertai perbuatan dan adanya si pembuat. Dengan berpedoman pada
pendapat Simons dan $an !amel, Moeljatno akhirnya menegaskan 0
/. bah&a 5eit dalam stra5baar5eit berarti handeling, kelakuan atau tingkah laku,
*. bah&a pengertian stra5baar5eit itu dihubungkan dengan kesalahan orang yang
mengadakan kelakuan tadi+6+7.
#ah&a 5eit diartikan tidak hanya perbuatan atau kelakuan saja tetapi termasuk juga
didalamnya adalah akibat. Perbuatan pidana hanya menunjuk kepada si5at
perbuatan saja, yaitu si5at dilarang dengan ancaman dengan pidana kalau dilanggar.
Perbuatan pidana dipisahkan dari pertanggungja&aban pidana-6-7. Pendapat diatas
terdapat kelemahan pemakaian istilah perbuatan pidana sebagai padanan kata
stra5baar5eit yang diketengahkan. Pemakaian istilah ini, dinilai kurang tepat karena
telah menghilangkan salah satu unsur dari stra5baar5eit itu sendiri, yakni adanya
26*7 / Moeljatno, A=asa=as !ukum Pidana, >etakan Ketujuh, PT ineka >ipta, ;akarta, **, hal (-.
36+7 Moeljatno, A=asa=as !ukum Pidana, >etakan Ketujuh, PT ineka >ipta, ;akarta, **, hal (?
46-7 %bid., hal (?('.
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 5/14
pertangungja&aban pidana dari si pembuat atau pelaku. Dengan pemisahan ini
maka terlepaslah salah satu eleman dari stra5baar5eit dan bila demikian halnya,
padanan kata ini dikesampingkan.
Pendapat lain sejalan dengan pengertian istilah stra5baar5eit ini adalah sebagaimana
yang dikemukakan oleh @amintang yang menyamakan artinya dengan peristi&a
pidana sebagai berikut 0 1secara hara5iah perkataan stra5baar5eit itu dapat
diterjemahkan sebagai sebagian dari suatu kenyataan yang dapat dihukum, yang
sudah barang tentu tidak tepat, oleh karena kelak akan kita ketahui bah&a yang
dapat dihukum itu sebenarnya adalah manusia sebagai pribadi dan bukan
kenyataan, perbuatan ataupun tindakan4(6(7.
Dengan pemakaian kata peristi&a pidana, maka hal itu tegas menunjukkan adanya
unsur kelakuan dan atau tindakan, berbuat atau lalai berbuat?6?7.Tidak hanya
perbuatan yang dapat terlihat secara langsung, tetapi juga perbuatan yang tidak
secara langsung 2seperti 0 menyuruh, menggerakkan dan membantu3 adalah juga
dapat dimasukkan sebagai suatu kelakuan.
Peristi&a pidana juga mencakup unsur pertanggungja&aban pidana, seperti yang
dikemukakan oleh Utrecht, yaitu 0 apakah seseorang mendapat hukuman
bergantung pada dua unsur, yaitu harus ada suatu kelakuan yang bertentangan
dengan hukum 2unsur obyekti53 dan seorang pembuat 2dader3 yang bertanggung
ja&ab atas kelakuan yang bertentangan dengan hukum itu 2unsur subjekti53'6'7.
Semua perbuatan yang bertentangan dengan a=asa=as hukum menjadi
pelanggaran hukum. Dalam hukum pidana, suatu pelanggaran hukum disebut
perbuatan mela&an hukum 2wederrechtelijkehandeling 3. Dengan kata lain,
pelanggaran hukum itu, untuk hukum pidana, memuat unsur mela&an hukum. Di
antara pelanggaran hukum itu ada beberapa yang diancam dengan hukuman
2pidana3, yaitu diancam dengan suatu sanksi istime&a. Pelanggaran hukum
semacam inilah yang oleh KU!P dikuali5ikasi peristi&a pidana 2stra5baar 5eit3.
Peristilahan peristi&a pidana sebagai padanan kata stra5baar5eit adalah cukup tepat.
%ni didasarkan pada kenyataan bah&a dari pemahaman istilah peristi&a pidana itu,
56(7 - P. A. @amintang, DasarDasar !ukum Pidana %ndonesia, PT >itra Aditya #akti, #andung, /BB', hal /</.
66?7 $an Apeldorn, Pengantar %lmu !ukum, Pradnya Paramita, ;akarta, /B<+, hal ++<.
7[7] C. Utrecht, Pengantar Dalam !ukum %ndonesia, >etakan ke //, #alai #uku %chtiar, ;akarta, /B<B, hal +B.
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 6/14
yang dapat dirumuskan adalah terhadap peristi&a pidana yang diancam dengan
pidana bukan saja yang berbuat, tetapi juga menyangkut mereka yang tidak berbuat.
Pemahaman itu juga sejalan dengan unsur pertanggungja&aban pidana dalam
hukum pidana.
Peristilahan stra5baar5eit juga dapat disepadankan dengan perkataan delik,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Samidjo<6<7, yaitu delik adalah suatu
perbuatan atau rangkaian perbuatan manusia yang bertentangan dengan undang
undang atau peraturan hukum lainnya, yang dilakukan dengan sengaja atau dengan
salah 2schuld3, oleh orang yang dapat dipertanggungja&abkan.
Dari perumusan delik ini, tampaklah bah&a suatu delik itu menurut Samidjo harus
berunsurkan 0 adanya perbuatan manusia, parbuatan itu bertentangan ataupun
melanggar hukum, adanya unsur kesengajaan dan atau kelalaian serta pada
akhirnya orang yang berbuat itu dapat dipertanggungja&abkan. Dengan gambaran
ini, apa yang dituju oleh suatu delik adalah menghendaki adanya perbuatan atau
kelakuan yang dilakukan oleh manusia yang dapat dipertanggungja&abkan. Dengan
gambaran ini, apa yang dituju oleh suatu delik adalah menghendaki adanya
perbuatan atau kelakuan yang dilakukan oleh manusia yang dapat
dipertanggungja&abkan.
;adi, secara tidak langsung, perumusan ini telah mengesampingkan penerjemahan
istilah stra5baar5eit oleh @amintang dengan mengutip pendapat $an der !oeen
berikut ini 0 1$an der !oeen tidak setuju apabila perkataan stra5baar5eit itu harus
diterjemahkan dengan perkataan perbuatan yang dapat dihukum, oleh karena yang
dapat dihukum itu hanyalah manusia dan bukan perbuatan4B6B7. Dari beberapa
pendapat pakar dan istilah stra5baar5eit itu, umumnya masingmasing pengertian itu
mengandung elemen yang jelas tentang suatu kelakuan atau perbuatan yang pada
prinsipnya adalah suatu stra5baar5eit dan dengan sendirinya dapat dihukum.
Karenanya, terhadap setiap kelakuan atau perbuatan itu dapat dikenai sanksi pidana
2atas pelakunya3E hanya pelaku yang melakukan 2termasuk juga mereka yang
menyuruh, menggerakkan dan membantu3, kelakuan atau perbuatan tertentu
2terkuali5isir3 yang pada akhirnya dapat dihukum
8[8] Samidjo, Pengantar !ukum %ndonesia, Armico, #andung, /B<(, hal /(-/((.
9[9] P. A. @amintang, op. cit., hal /B*.
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 7/14
Delik aduan 2klacht delict 3 pada hakekatnya juga mengandung elemenelemen yang
la=im dimiliki oleh setiap delik. Delik aduan punya cirri khusus dan kekhususan itu
terletak pada 1penuntutannya4. @a=imnya, setiap delik timbul, menghendaki adanya
penuntutan dari penuntut umum, tanpa ada permintaan yang tegas dari orang yang
menjadi korban atau mereka yang dirugikan. Dalam delik aduan, pengaduan dari si
korban atau pihak yang dirugikan adalah syarat utama untuk dilakukannya hak
menuntut oleh Penuntut Umum. Kitab UndangUndang !ukum Pidana 2KU!P3,
secara tegas tidak ada memberikan pengertian tentang apa yang dimaksud dengan
delik aduan. Pengertian dan de5enisi yang jelas dapat ditemui melalui argumentasi
dari pakarpakar dibidang ilmu pengetahuan hukum pidana, seperti yang diuraikan
berikut ini0
/. Menurut Samidjo, delik aduan 2Klacht Delict 3 adalah suatu delik yang diadili
apabila yang berkepentingan atau yang dirugikan mengadukannya. #ila tidak ada
pengaduan, maka ;aksa tidak akan melakukan penuntutan.
*. Menurut . Soesilo dari banyak peristi&a pidana itu hampir semuanya kejahatan
yang hanya dapat dituntut atas pengaduan 2permintaan3 dari orang yang kena
peristi&a pidana. Peristi&a pidana semacam ini disebut delik aduan/6/7.
+. Menurut P. A. @amintang, tindak pidana tidak hanya dapat dituntut apabila ada
pengaduan dari orang yang dirugikan. Tindak pidana seperti ini disebut Klacht
Delicten11[11] .
Menurut pendapat para sarjana diatas, kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah
bah&a untuk dikatakan adanya suatu delik aduan, maka disamping delik tersebut
memiliki anasir yang la=im dimiliki oleh tiap delik, delik ini haruslah juga
mensyaratkan adanya pengaduan dari si korban atau pihak yang dirugikan untuk
dapat dituntutnya si pelaku. Dari beberapa pendapat diatas &alaupun dirasa sudah
menggambarkan secara jelas bagaimana karakter serta si5at hakekat dari delik
aduan itu, namun demikian masih dirasakan sedikit kekurangan. Kekurangan itu
adalah dalam hal 1penuntutan4. Tegasnya para pakar tidak memperhitungkan
adanya kemungkinan penggunaan asas opportunitas dalam de5enisi yang mereka
kemukakan. ;adi &alaupun hak pengaduan untuk penuntutan perkara ada pada si
10[10] . Soesilo, Kitab UndangUndang !ukum Pidana 2KU!P3 Serta KomentarKomentarnya @engkap
Pasal Demi Pasal, Politeia, #ogor, /BB+, hal <'.
11
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 8/14
korban. Pada akhirnya, untuk dituntut atau tidak adalah sematamata digantungkan
kepada Penuntut Umum. Untuk itu, akan lebih sempurna apabila de5enisi tentang
delik aduan itu diberi tambahan dalam penggunaan asas opportunitas karena dalam
hal penuntutan perkara penggunaan asas ini selalu dipertimbangkan
pemberlakuannya. Delik aduan 2Klacht Delicten3 ini adalah merupakan suatu delik,
umumnya kejahatan, dimana untuk penuntutan perkara diharuskan adanya
pengaduan dari si korban atau pihak yang dirugikan sepanjang Penuntut Umum
berpendapat kepentingan umum tidak terganggu dengan dilakukannya penuntutan
atas perkara tersebut.
Alasan persyaratan adanya pengaduan tersebut menurut Simons yang dikutip oleh
Satochid adalah 0 1adalah karena pertimbangan, bah&a dalam beberapa macam
kejahatan, akan lebih mudah merugikan kepentingankepentingan khusus
2bizjondere belang 3 karena penuntutan itu, daripada kepentingan umum dengan
tidak menuntutnya4/*6/*7.
Dengan latar belakang alasan yang demikian, maka tujuan pembentuk undang
undang adalah memberikan keleluasaan kepada pihak korban atau pihak yang
dirugikan untuk berpikir dan bertindak, apakah dengan mengadukan perkaranya
akan lebih melindungi kepentingannya. Apakah itu menguntungkan ataukah dengan
mengadukan perkaranya justru akan merugikan kepentingan pihaknya 2contoh 0
tercemarnya nama baik keluarga, terbukanya rahasia pribadi atau kerugian lainnya3.
Pada akhirnya inisiati5 untuk mengadukan dan menuntut perkara sepenuhnya
2dengan tidak mengindahkan asas opportunitas3 berada pada si korban atau pihak
yang dirugikan. #ila keberadaan asas opportunitas tidak diindahkan, maka
keleluasaan untuk mengadu atau tidak mengadu yang ada pada si korban atau
pihak yang dirugikan, dan tepatlah praduga sebagai yang dikemukakan diatas.
Tetapi nyatanya, hal seperti ini ada kalanya tidak sepenuhnya berlaku. Dalam hal
dan keadaan tertentu, penghargaan dan kesempatan 2keleluasaan3 yang diberikan
itu tidak mempunyai arti apapun bilamana persoalannya diadakan pengusutan untuk
kemudian dideponer oleh Penuntut Umum dengan hak opportunitasnya. Maka pada
keadaan ini prinsip umum yang biasa berlaku dalam suatu delik yakni hak untuk
melakukan penuntutan diletakkan pada Penuntut Umum kembali diberlakukan.
Perkataan delik aduan terdiri atas dua kata, yakni 1delik4 dan 1aduan4. Kata delik
12
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 9/14
sebenarnya berasal dari bahasa #elanda, yaitu 1delict4 atau juga disebut dengan
istilah 1stra5baar5eit4 yang dalam bahasa %ndonesia dikatakan tindak pidana atau
peristi&a pidana.
Menurut Moeljatno, bah&a delik adalah suatu perbuatan yang oleh aturan hukum
pidana dilarang dan diancam dengan pidana, barang siapa yang melanggar
larangan tersebut2/*3 /+6/+7. %a juga mengemukakan bah&a menurut &ujud atau
si5atnya perbuatanperbuatan pidana ini juga merugikan masyarakat, dalam arti
bertentangan dengan atau menghambat terlaksananya pergaulan yang dianggap
baik dan adil.
Pompe mengemukakan * 2dua3 gambaran, yaitu suatu gambaran teoritis tentang
peristi&a pidana dan suatu gambaran menurut hukum positi5, yakni suatu 4 wettelijke
defenitie4 2de5enisi menurut undangundang3 tentang peristi&a pidana itu/-6/-7.
Dalam gambaran teoritis, suatu peristi&a pidana adalah suatu pelanggaran kaidah
2pelanggaran tata hukum3 yang diadakan karena kesalahan pelanggar, dan yang
harus diberi hukuman untuk dapat mempertahankan tata hukum dan
menyelamatkan kesejahteraan umum. Dalam gambaran menurut hukum positi5,
maka peristi&a pidana itu adalah suatu peristi&a yang oleh undangundang
ditentukan sebagai suatu peristi&a yang menyebabkan dijatuhkan hukuman.
Selanjutnya $FS mengemukakan bah&a delik itu adalah suatu kelakuan manusia
2menselijke gedraging3 yang oleh peraturan perundangundangan diberi hukuman.
;adi suatu kelakuan manusia yang pada umumnya dilarang dan diancam dengan
hukuman. Menurut $FS unsurunsur delik itu adalah 0
/3 Suatu kelakuan manusia
*3 Suatu kelakuan manusia yang oleh peraturan perundangundangan dilarang
umum dan diancam dengan hukuman.
Soesilo Gu&ono, memberikan rumusan bah&a pengaduan adalah pemberitahuan
yang disertai permintaan agar orang yang telah melakukan tindak pidana aduan
diambil tindakan menurut hukum/(6/(7.
13
14
15
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 10/14
Satochid Kartanegara, memberikan rumusan delik aduan sebagai berikut, delik
aduan adalah delik yang hanya dapat dituntut jika ada pengaduan 2klacht3/?6/?7 .
B. !enis&!enis Delik Aduan
:erson H. #a&engan membedakan delik aduan atas dua bagian yaitu delik aduan
mutlak dan delik aduan relati5. Sementara Satochid membedakannya atas delik
pengaduaun absolut 2absolute klachtdelicten3 dan delik aduan relati5 2relative
klachtdelicten3. Dari kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bah&a delik aduan
dibedakan atas dua jenis, yaitu 0
/3 Delik aduan absolut atau mutlak 2absolute klachtdelicten3
*3 Delik aduan relati5 2relative klachtdelicten3
Ad. '( Delik Aduan A)solut atau Mutlak * Absolute Klachtdelicten(
Delik aduan absolut atau mutlak adalah beberapa kejahatankejahatan tertentu yang
untuk penuntutanya pada umumnya dibutuhkan pengaduan. Si5at pengaduan dalam
delik aduan absolut 2absolute klachtdelicten3 ialah, bah&a pengaduan tidak boleh
dibatasi pada beberapa orang tertentu, melainkan dianggap ditujukan kepada siapa
saja yang melakukan kejahatan yang bersangkutan. Dalam hal ini dikatakan, bah&a
pengaduan ini tidak dapat dipecahpecah 2onsplitsbaar 3.
Delik aduan absolut ini merupakan pengaduan untuk menuntut peristi&anya,
sehingga pengaduan berbunyi 0 1saya minta agar peristi&a ini dituntut4. ;ika
pengaduan itu sudah diterima, maka pega&ai Kejaksaan berhak akan menuntut
segala orang yang turut campur dalam kejahatan itu. Pengaduan tentang kejahatan
kejahatan aduan absolut mengenai perbuatan, bukan pembuat atau orang lain yang
turut campur didalamnya. Karena itu pengadu tidak berhak membatasi hak
menuntut, yakni supaya yang satu dituntut dan yang lain tidak. @arangan ini
dinyatakan dengan perkataan 0 1Pengaduan tentang kejahatankejahatan aduan
absolut tak dapat dibelah4. >ontoh 0 A, istrinya #, mengaku pada suaminya, bah&a
ia pernah terlena terhadap godaan >, sehingga ia ber=ina dengan >. Karena istrinya
sangat menyesal tentang peristi&a itu, maka # mengampuni akan tetapi ia mengirim
suatu permohonan kepada jaksa supaya > dituntut lantaran perkara itu. Secara
5ormil permohonan ini harus ditolak karena menurut Pasal *<- ayat 2*3 1per=inahan4
16
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 11/14
adalah kejahatan aduan absolut, jadi A hanya boleh mengadu tentang peristi&a itu,
tidak kepada seorang khusus yang turut campur didalamnya. Kepada # harus
diberitahukan, bah&a permohonannya baru dianggap sebagai pengaduan yang sah,
jika ia menyatakan kehendaknya akan menyerahkan kepada jaksa keputusan
apakah istrinya dituntut.
Kejahatankejahatan yang termasuk didalam delik aduan absolut yang diatur dalam
KU!P, yaitu 0
/. Kejahatan Kesusilaan 2zedenmisdrijven3, yang diatur dalam Pasal *<- tentang
1=ina4 2overspel 3, Pasal *<' tentang 1perkosaan4 2verkrachting 3, Pasal *B+ tentang
1perbuatan cabul4 2ontucht 3, didalam salah satu ayat dari pasal itu ditentukan bah&a
penuntutan harus dilakukan pengaduan.
*. Kejahatan Penghinaan, yang diatur dalam Pasal +/ tentang 1menista4
2menghina3, Pasal +// tentang 1mem5itnah4 2laster 3, Pasal +/( tentang 1penghinaan
sederhana4 2 oenvoudige belediging 3, Pasal +/? 2penghinaan itu terhadap seorang
pejabat pemerintah atau pega&ai negeri yang sedang melakukan tugas secara sah,
untuk menuntutnya berdasarkan Pasal +/B, tidak diperlukan pengaduan3, Pasal +/B
2disini ditentukan syaratnya bah&a kejahatan penghinaan dapat dituntut setelah oleh
pihak penderita dilakukan pengaduan kecuali dalam hal Pasal +/?, hal ini
merupakan penyimpangan dari ketentuan delik aduan itu sendiri3.
+. Kejahatan membuka rahasia 2schending van geheimen3, yang diatur dalam Pasal
+** dan Pasal +*+, yaitu bah&a guna melakukan penuntutan terhadap kejahatan ini
harus dilakukan pengaduan, ditentukan dalam ayat terakhir dari kedua pasal itu.
-. Kejahatan mengancam 2afdreiging 3, yang diatur dalam Pasal +?B bah&a dalam
ayat 2*3 ditentukan bah&a diperlukan pengaduan untuk mengadakan penuntutan.
Selain kejahatankejahatan aduan absolut yang diatur didalam KU!P, diluar KU!P
terdapat juga pengaturan mengenai kejahatan aduan tersebut, seperti0 kekerasan
dalam rumah tangga yang diatur didalam UU )o. *+ Tahun *- tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam umah Tangga 2UUPKDT3. Pasal (/(+
menentukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang termasuk kedalam
delik aduan. Tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga tersebut, yaitu 0
/. Tindak pidana kekerasan 5isik yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau
sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan seharihari. !al tersebut
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 12/14
diatur didalam Pasal (/ jo Pasal -- ayat 2-3 UUPKDT. Menurut Pasal ? UUPKDT,
yang dimaksud dengan kekerasan 5isik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa
sakit, jatuh sakit, atau luka berat.
*. Tindak pidana kekerasan psikis yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau
sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan seharihari. !al tersebut
diatur didalam Pasal (* jo Pasal -( ayat 2*3 UUPKDT. Menurut Pasal ' UUPKDT,
yang dimaksud dengan kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan
ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa
tidak berdaya, dan"atau penderitaan psikis, berat pada seseorang.
+. Tindak pidana kekerasan seksual yang meliputi pemaksaan hubungan seksual
yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya.
Dengan ditentukannya beberapa jenis kekerasan dalam rumah tangga tersebut
sebagai delik aduan, pembentuk undangundang 2UndangUndang Penghapusan
Kekerasan Dalam umah Tangga3 telah mengakui adanya unsur priat"pribadi
dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Ad. +( Delik Aduan %elatif *Relative Klachtdelicten(
Delik aduan relati5 adalah beberapa jenis kejahatan tertentu yang guna
penuntutannya pada umumnya tidak dibutuhkan pengaduan, tetapi dalam hal ini
hanya ditentukan bah&a pengaduan itu merupakan syarat, apabila diantara si
pembuat dan si pengadu terdapat hubungan tertentu. !ubungan tertentu antara si
pembuat dan si pengadu ialah hubungan keluargakeluarga sedarah dalam garis
lurus 2bapak, nenek, anak, cucu3 atau dalam derajat kedua dari garis menyimpang
2saudara3 dan keluargakeluarga perka&inan dalam garis lurus 2mertua, menantu3
atau dalam derajat kedua dari garis menyimpang 2ipar3. >ontohcontoh delik aduan
relati5 yang diatur secara tersendiri dalam KU!P, yaitu 0
/. Pasal +?* tentang kejahatan pencurian 2diefstal 3,
*. Pasal +?' tentang kejahatan pencurian yang biasa disebut 1pencurian di dalam
lingkungan keluarga4,
+. Pasal +?B jo Pasal +' jo Pasal +?' tentang pemerasan dengan menista
2afdreigging atau chantage3, misalnya A mengetahui rahasia #, kemudian datang
pada # dan minta suaya # memberi uang kepada A dengan ancaman, jika tidak mau
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 13/14
memberikan uang itu, rahasianya akan dibuka. F@eh karena # takut akan
dimalukan, maka ia terpaksa memberi uang itu,
-. Pasal +'* jo Pasal +'? jo Pasal +?' tentang penggelapan yang dilakukan dalam
kalangan kekeluargaan,
(. Pasal +'< jo Pasal +B- jo Pasal +?' tentang penipuan yang dilakukan dalam
kalangan kekeluargaan.
!ubungan kekeluargaan harus dinyatakan pada &aktu mengajukan pengaduan.
Penuntutan hanya terbatas pada orang yang disebutkan dalam pengaduannya.
Apabila, misalnya, yang disebutkan ini hanya si pelaku kejahatan, maka terhadap si
pembantu kejahatan, yang mungkin juga berkeluarga dekat, tidak dapat dilakukan
penuntutan. Dengan demikian pengaduan ini adalah dapat dipecahpecah
2splitsbaar 3.
Dari pasalpasal yang tercantum mengenai delik aduan itu, penggunaan istilah
1hanya dapat dilakukan penuntutan kalau ada pengaduan4. Maka kalimat itu
menimbulkan pemikiran atau pendapat bah&a dengan demikian pengusutan dapat
dilakukan oleh pihak petugas hukum demi untuk kepentingan preenti5.
Halaupun pendapat demikian itu adalah benar, namun untuk kepentingan tertib
hukum, adalah lebih beritikad baik bilamana pengusutan itu diajukan secara lisan
dari pihak yang dirugikan bah&a ia akan mengajukan pengaduan. Menurut
Modderman, ada alasan khusus dijadikannya kejahatankejahatan aduan relati5
bilamana dilakukan dalam kalangan keluarga/'6/'7,yaitu 0
/. Alasan susila, yaitu untuk mencegah pemerintah menghadapkan orangorang
satu terhadap yang lain yang masih ada hubungan yang sangat erat dan dalam
sidang pengadilan,
*. Alasan materiil 2sto55elijk3, yaitu pada kenyataannya di dalam suatu keluarga
antara pasangan suami istri dan istri ada semacam condominium.
#aik delik aduan absolut maupun delik aduan relati5 yang sering disebut aduan saja,
dimaksudkan untuk mengutamakan kepentingan pihak yang dirugikan dari pada
kepentingan penuntutan. Dengan kata lain pembuat undangundang memberikan
penghargaan kepada pihak yang dirugikan dan kesempatan untuk mengadakan
17
7/23/2019 Delik Aduan Dalam Tindak Pidana Di Hukum
http://slidepdf.com/reader/full/delik-aduan-dalam-tindak-pidana-di-hukum 14/14
pilihan, apakah ia bermaksud untuk mengajukan pengaduan atau mendiamkan
persoalan, misalnya demi untuk nama baik keluarga ataupun mungkin untuk
menyimpan sebagai rahasia yang tidak perlu diketahui orang banyak.
Menurut Utrecht alasan satusatunya pembentuk undangundang untuk menetapkan
suatu delik aduan adalah pertimbangan bah&a dalam beberapa hal tertentu
pentingnya bagi yang dirugikan supaya perkaranya tidak dituntut adalah lebih besar
dari pada pentingnya bagi negara supaya perkara itu dituntut/<6/<7.Konsekuensi
yuridis dari penentuan tersebut adalah aparat penegak hukum tidak dapat
melakukan tindakan hukum apapun terhadap pelaku, meskipun mereka mengetahui
bah&a tindak pidana telah terjadi, jika korban dari tindak pidana tersebut melakukan
pengaduan.
Daftar Pustaka
18