Diabetes Melitus Felis
-
Upload
purpleeyore -
Category
Documents
-
view
25 -
download
0
Transcript of Diabetes Melitus Felis
Kencing Manis / Diabetis
Definisi Kencing Manis
Kencing manis atau diabetis adalah suatu grup dari penyakit metabolisme dikarakteristikan oleh
tingkat-tingkat gula darah (glukosa) yang tinggi, yang berakibat dari kerusakan-kerusakan pada
pengeluaran insulin, atau kerja insulin, atau kedua-duanya. Kencing manis , umumnya dirujuk
sebagai diabetis pertama kali diidentifikasikan sebagai suatu penyakit yang berhubungan
dengan "air seni manis" ("sweet urine"), dan kehilangan otot yang berlebihan pada dunia kuno.
Peningkatan tingkat-tingkat gula darah (hyperglycemia) menjurus pada kebocoran glukosa
kedalam urin, karena itu istilahnya kencing manis. Secara normal, tingkat-tingkat gula darah
dikontrol secara ketat oleh insulin, suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin
menurunkan tingkat gula darah. Ketika gula darah naik (contohnya, setelah makan makanan),
insulin dilepas dari pankreas untuk menormalkan tingkat gula. Pada pasien-pasie dengan
kencing manis/diabetis, tidak kehadiran atau produksi yang tidak mencukupi dari insulin
menyebabkan hyperglycemia. Diabetis adalah suatu kondisi medis kronis, yang berarti bahwa
walaupun itu dapat dikontrol, dia berlangsung seumur hidup.
Dampak Kencing Manis
Dengan berjalannya waktu, diabetis dapat menjurus pada kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan
syaraf. Tipe-tipe kerusakan ini adalah akibat kerusakan dari pembuluh-pembuluh kecil, dirujuk
sebagai penyakit mikrovaskuler (microvascular disease). Diabetis juga adalah suatu faktor
penting dalam mempercepat pengerasan dan penyempitan dari arteri-arteri (atherosclerosis),
menjurus pada strokes, penyakit jantung koroner, dan penyakit-penyakit pembuluh darah
besar lainnya. Ini dirujuk sebagai penyakit makrovaskuler (macrovascular disease). Diabetis
mempengaruhi hampir 17 juta orang (kira-kira 8% dari populasi) di Amerika. Sebagai tambahan,
suatu tambahan yang diperkirakan dari 12 juta orang di Amerika mempunyai diabetis dan
bahkan tidak mengetahuinya. Dari suatu perspektif ekonomi, biaya total per tahun dari diabetis
pada tahun 1997 diestimasikan sebesar 98 milyar dolar di Amerika. Biaya per kapita berasal dari
pada tahun 1997 berjumlah $10,071.00; sedangkan biaya-biaya kesehatan untuk orang-orang
tanpa diabetis sebesar $2,699.00 per kapita. Selama tahun yang sama ini, 13.9 juta hari opname
di rumah sakit dihubungkan pada diabetis, dimana 30.3 juta kunjungan ke dokter berhubungan
dengan diabetis. Ingat, angka-angka ini merefleksikan hanya populasi di Amerika . Seluruh
dunia, statistiknya mengejutkan.
Diabetis adalah penyebab utama kematian yang ketiga di Amerika setelah penyakit jantung dan
kanker.
Penyebab Kencing Manis
Produksi yang tidak mencukupi dari insulin (baik secara absolut atau relatif pada kebutuhan
tubuh), produksi dari insulin yang rusak (yang adalah tidak umum), atau ketidakmampuan sel-
sel untuk menggunakan insulin dengan baik dan secara efisien menjurus pada hyperglycemia
dan diabetis. Kondisi terakhir ini kebanyakan mempengaruhi sel-sel otot dan jaringan-jaringan
lemak, dan berakibat pada suatu kondisi yang dikenal dengan "resistensi insulin" ("insulin
resistance"). Ini adalah persoalan utama pada diabetis tipe 2. Kekurangan absolut dari insulin,
umumnya sekunder terhadap suatu proses merusak yang mempengaruhi sel-sel beta didalam
pankreas yang menghasilkan insulin, adalah kelainan utama pada diabetis tipe 1. Pada diabetis
tipe 2, disana juga ada suatu kemunduran yang tetap dari sel-sel beta yang menambah pada
proses peningkatan gula darah. Secara mendasar, jika seseorang resiten terhadap insulin, tubuh
dapat pada beberapa tingkat meningkatkan produksi insulin dan mengatasi tingkat resistensi
ini. Sesudahnya , jika produksi berkurang dan insulin tidak dapat dilepas secara vigoros,
hyperglycemia akan berkembang.
Glukosa adala suatu gula sederhana yang ditemukan di makanan. Glukosa adalah suatu nutrisi
yang penting yang menyediakan energi supaya sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Karbohidrat diurai didalam usus kecil dan glukosa didalam makanan yang telah dicerna
kemudian diserap oleh sel-sel usus kedalam aliran darah, dan dibawa oleh aliran darah
keseluruh sel-sel tubuh dimana ia digunakan. Bagaimanapun, glukosa tidak dapat sendiri masuk
kedalam sel-sel dan memerlukan bantuan insulin untuk membantu pengangkutannya kedalam
sel-sel. Tanpa insulin, sel-sel menjadi kelaparan energi glukosa meskipun tersedianya glukosa
yang berlimpah-limpah didalam aliran darah. Pada tipe-tipe diabetis tertentu, ketidakmampuan
sel-sel untuk menggunakan glukosa memberikan reaksi pada situasi yang ironis dari "kelaparan
ditengah kelimpahan". Glukosa yang berlimpah dan tidak digunakan dikeluarkan dengan
borosnya didalam urin.
Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel-sel khusus (sel-sel beta) dari pankreas.
Pancreas adalah suatu organ didalam perut yang berlokasi dibelakang lambung. Selain
membantu glukosa masuk kedalam sel-sel, insulin juga penting dalam pengaturan tingkat
glukosa yang ketat didalam darah. Setelah makan, tingkat glukosa darah naik. Sebagai jawaban
atas peningkatan tingkat glukosa, normalnya pankreas melepaskan lebih banyak insulin
kedalam aliran darah untuk membantu glukosa masuk ke sel-sel dan menurunkan tingkat-
tingkat glukosa setelah makan. Ketika tingkat-tingkat glukosa darah menurun, pelepasan insulin
dari pankreas dikurangi. Sangat penting untuk dicatat bahwa bahkan pada waktu keadaan
puasa ada suatu pelepasan insulin sedikit yang tetap yang berfluktuasi sedikit dan membantu
memelihara suatu tingkat gula darah yang tetap selama puasa. Pada individu-individu normal,
sistim pengaturan yang seperti ini membantu mempertahankan tingkat-tingkat glukosa darah
dalam suatu batasan yang terkontrol secara ketat. Seperti diuraikan diatas, pada pasien-pasien
kencing manis, insulinnya baik tidak hadir, relatif tidak mencukupi untuk keperluan tubuh, atau
tidak digunakan dengan baik oleh tubuh. Semua faktor-faktor ini menyebabkan peningkatan
tingkat-tingkat glukosa darah (hyperglycemia).
Tipe-Tipe Kencing Manis
Ada dua tipe-tipe utama dari diabetis, disebut tipe 1 dan tipe 2. Diabetis tipe 1 juga disebut
diabetes mellitus yang tergantung insulin [insulin dependent diabetes mellitus (IDDM)], atau
diabetes mellitus yang menyerang anak-anak. Pada diabetis tipe 1, pankreas mengalami suatu
serangan autoimun oleh tubuhnya sendiri, dan dibuat tidak mampu membuat insulin. Kelainan-
kelainan antibodi-antibodi telah ditemukan pada mayoritas pasien-pasien dengan diabetis tipe
1. Antibodi-antibodi adalah protein-protein didalam darah yang merupakan bagian dari sistim
imun tubuh. Pasien dengan diabetis tipe 1 harus tergantung dari obat-obatan insulin untuk
kelangsungan hidup.
Pada penyakit-penyakit autoimun, seperti diabetis tipe 1, sistim imun secara keliru membuat
antibodi-antibodi dan sel-sel peradangan yang diarahkan melawan dan menyebabkan
kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh pasien sendiri. Pada pasien dengan diabetis tipe 1, sel-
sel beta dari pankreas yang bertanggung jawab pada produksi insulin, diserang oleh sistim imun
yang salah diarahkan. Dipercayai bahwa kecenderungan mengembangkan antibodi-antibodi
abnormal pada diabetis tipe 1 adalah sebagian diwariskan secara genetik, walaupun detil-
detilnya tidak sepenuhnya dimengerti. Ekspose pada infeksi-infeksi virus tertentu (virus-virus
mumps dan Coxsackie) atau racun-racun lingkungan lainnya dapat menyajikan untuk memicu
respon-respon antibodi yang abnormal yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel pankreas
dimana insulin dibuat. Antibodi-antibodi ini dapat diukur pada mayoritas pasien-pasien, dan
mungkin dapat membantu menentukan individu-individu yang mana saja berada pada risiko
mengembangkan diabetis tipe 1.
Pada saat ini, American Diabetes Association tidak merekomendasikan penyaringan secara
umum populasi untuk diabetis tipe 1, meskipun penyaringan dari individu-individu yang berisiko
tinggi, seperti yang dengan suatu family generasi pertama (suadara kandung atau orang tua)
dengan diabetis tipe 1 seharusnya dianjurkan. Diabetis tipe 1 cenderung terjadi pada individu-
individu yang muda dan kurus, umumnya sebelum berumur 30 tahun, bagaimanapun, pasien-
pasien yang lebih tua kadangkala juga menunjukan bentuk diabetis ini. Sub-sub kelompok ini
dirujuk sebagai diabetis autoimun tersembunyi pada orang dewasa [latent autoimmun disease
in adults (LADA)]. LADA adalah suatu bentuk yang lambat dan progresif dari diabetis tipe 1. Dari
semua pasien-pasien diabetis, hanya kurang lebih 10% dari pasien-pasien mempunyai diabetis
tipe 1 dan sisanya 90% mempunyai diabetis tipe 2.
Diabetis tipe 2 juga dirujuk sebagai diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin [non-insulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM)], atau diabetes mellitus yang menyerang orang dewasa
[adult onset diabetes mellitus (AODM)]. Pada diabetis tipe 2, pasien-pasien tetap masih dapat
memproduksi insulin, namun relatif tidak memcukupi untuk kebutuhan-kebutuhan tubuhnya,
terutama menghadapi resisten insulin seperti yang didiskusikan diatas. Pada banyak kasus-
kasus, ini sesungguhnya berarti pankreas memproduksi jumlah insulin yang lebih besar dari
normalnya. Suatu sifat utama dari diabetis tipe 2 adalah suatu kekurangan kepekaan sel-sel
tubuh pada insulin (terutama sel-sel lemak dan otot). Sebagai tambahan pada persoalan
dengan suatu peningkatan resistensi insulin, pelepasan insulin oleh pankreas dapat juga rusak
dan suboptimal. Kenyataannya, ada suatu penurunan yang tetap dan diketahui pada produksi
insulin dari sel-sel beta pada diabetis tipe 2 yang berkontribusi pada pemburukkan
pengontrolan glukosa. (Ini adalah suatu faktor utama untuk banyak pasien-pasien dengan
diabetis tipe 2 yang pada akhirnya memerlukan terapi insulin). Akhirnya, hati pada pasien-
pasien ini terus berlanjut memproduksi glukosa melalui suatu proses yang
disebutgluconeogenesis meskipun dengan tingkat-tingkat glukosa yang tinggi. Kontrol dari
gluconeogenesis menjadi bersepakat.
Ketika dinyatakan bahwa diabetis tipe 2 kebanyakan terjadi pada individu-individu lebih dari
umur 30 tahun dan timbulnya meningkat dengan umur, kita melihat suatu angka yang
mengkhwatirkan dari pasien-paseien dengan diabetis tipe 2 yang belum mencapai umur 10
tahun. Faktanya, untuk pertama kali dalam sejarah kemanusiaan, diabetis tipe 2 sekarang lebih
umum dari pada diabetis tipe 1 pada masa kanak-kanak. Kebanyakan dari kasus-kasus ini adalah
suatu akibat langsung dari kebiasaan makan yang buruk, berat badan yang lebih berat, dan
kurangnya berolahraga.
Ketika ada suatu komponen genetik yang kuat untuk mengembangkan bentuk diabetis ini, ada
faktor-faktor risiko lainnya - yang paling signifikan darinya adalah kegemukan (obesity). Ada
suatu hubungan langsung antara derajat kegemukan dan risiko pengembangan diabetes tipe 2 ,
dan ini benar baik pada anak-anak maupun orang-orang dewasa. Diperkirakan bahwa
kesempatan mengembangkan diabetes menjadi dua kali untuk setiap peningkatan berat badan
sebesar 20% dari berat badan yang diinginkan.
Mengenai umur, data menunjukan bahwa untuk setiap dekade setelah umur 40 tahun tidak
perduli berat badannya ada suatu peningkatan kejadian diabetes. Kelaziman (prevalence) dari
diabetes pada orang-orang berumur 65 sampai 74 tahun adalah hampir 20%. Diabetis tipe 2
juga adalah lebih umum pada kelompok-kelompok etnik tertentu. Dibandingkan dengan suatu
kelaziman sebesar 6% pada orang-orang kulit putih (Caucasians), kelaziman pada orang-orang
Amerika keturunan Afrika dan Asia diperkirakan adalah 10%, pada orang-orang Hispanics 15%,
dan pada komunitas-komunitas pribumi Amerika tertentu 20% sampai 50%. Akhirnya, kencing
manis terjadi jauh lebih sering pada wanita-wanita dengan sejarah diabetes sebelumnya yang
berkembang selama kehamilan (gestational diabetes).
Kencing manis dapat terjadi sementara selama kehamilan. Perubahan-perubahan hormon yang
signifikan selama kehamilan dapat menjurus pada penigkatan gula darah pada individu-individu
yang dipengaruhi secara genetik. Peningkatan gula darah selama kehamilan disebut gestational
diabetes. Gestational diabetes umumnya menghilang setelah bayi dilahirkan. Bagaimanapun,
25-50% dari wanita-wanita dengan gestational diabetes akan akhirnya dalam hidupnya
mengembangkan diaetes tipe 2, terutama pada yang memerlukan insulin selama kehamilan dan
yang tetap kegemukan setelah melahirkan. Pasien-pasien dengan gestational diabetes
umumnya diminta menjalani suatu tes toleransi gula secara oral kira-kira 6 minggu setelah
melahirkan untuk menentukan apakah diabetisnya tetap berlangsung sesudah kehamilan, atau
apakah adanya kehadiran bukti apa saja (seperti toleransi glukosa yang terganggu) yang dapt
menjadi petunjuk pada risiko masa depan pasien untuk mengembangkan kencing manis.
Diabetis sekunder (secondary diabetes) merujuk pada peningkatan tingkat-tingkat gula darah
dari kodisi medis lainnya. Diabetis sekunder dapat berkembang ketika jaringan pankreas
bertanggung jawab pada produksi insulin dirusak oleh penyakit, seperti pankreatitis kronis
(peradangan dari pankreas disebabkan oleh racun-racun sepeti alkohol yang berlebihan), luka
(trauma), atau operasi pembuangan pankreas. Diabetes dapat juga berasal dari gangguan-
gangguan hormon lainnya, seperti produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan
(acromegaly) danCushing's syndrome. Pada acromegaly, suatu tumor kelenjar pituitari
(pituitary gland tumor) pada dasar otak menyebabkan produksi hormon pertumbuhan yang
berlebihan, menjurus pada hyperglycemia. Pada Cushing's syndrome, kelenjar-kelenjar adrenal
(adrenal glands) memproduksi suatu cortisol yang berlebihan, yang mempromosikan
peningkatan gula darah.
Sebagai tambahan, obat-obat tertentu dapat memperburuk kontrol diabetis, atau "membuka
kedok" ("unmask") diabetis yang tersembunyi. Ini terlihat paling umum ketika obat-obat steroid
(seperti prednisone) diminum dan juga dengan obat-obat yang digunakan pada perawatan
infeksi HIV (AIDS).
Gejala-Gejala Kencing Manis
Gejala-gejala awal dari kencing manis yang tidak dirawat dihubungkan dengan kenaikkan
tingkat-tingkat gula darah, dan kehilangan glukosa kedalam urin. Jumlah-jumlah yang tinggi dari
glukosa didalam urin dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran urin dan menjurus pada
dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan peningkatan kehausan dan konsumsi air. Ketidakmampuan
insulin untuk bekerja secara normal mempunyai pengaruh pada metabolisme protein, lemak
dan karbohidrat. Insulin adalah suatu hormon anabolik (anabolic hormone), yaitu satu yang
mendorong penyimpanan lemak dan protein. Suatu kekurangan insulin yang relatif atau mutlak
akhirnya menjurus pada kehilangan berat badan meskipun dengan suatu nafsu makan yang
meningkat. Beberapa pasien-pasien kencing manis yang tidak dirawat juga mengeluh kelelahan,
mual dan muntah. Pasien-pasien dengan diabetis adalah rentan untuk mengembangkan infeksi-
infeksi kandung kemih (bladder), kulit, dan area-area vagina. Fluktuasi-fluktuasi pada tingkat-
tingkat glukosa darah dapat menjurus pada penglihatan yang kabur. Peningkatan tingkat-
tingkat glukosa yang ekstrim dapat menjurus pada kelesuan dan koma.
Mendiagnosis Kencing Manis
Tes gula darah puasa adalah cara yang lebih disukai untuk mendiagnosis diabetis. Itu mudah
dan tidak menyusahkan untuk mengerjakannya. Setelah seseorang telah puasa malam
sebelumnya (paling sedikit 8 jam), suatu sampel darah diambil dan dikirim ke labor untuk
anaisa. Ini juga dapat dilaksanakan secara akurat di tempat praktek dokter menggunakan suatu
alat glucose meter.
Tingkat-tingkat normal dari glukosa puasa adalah kurang dari 100 milligrams per deciliter
(mg/dl). Tingkat-tingkat plasma glukosa yang lebih dari 126 mg/dl pada dua atau lebih tes-tes
pada hari yang berbeda mengindikasikan diabetis. Suatu tes glukosa darah secara acak dapat
juga digunakan untuk mendiagnosis diabetis. Suatu tingkat glukosa darah dari 200 mg/dl atau
lebih mengindikasikan diabetis.
Ketika puasa glukosa darah berdiam diatas 100mg/dl, namun dalam batasan dari
100-126mg/dl, ini diketahui sebagai glukosa puasa yang terganggu [impaired fasting glucose
(IFG)]. Ketika pasien-pasien dengan IFG tidak mempunyai diagnosis dari diabetes, kondisi ini
membawanya dengan risiko-risiko dan kekhwatiran-kekhwatirannya sendiri, dan dialamatkan
ditempat lain.
Tes-tes toleransi glukosa secara oral
Walaupun tidak digunakan lagi secara rutin, tes toleransi glukosa secara oral [oral glucose
tolerance test (OGTT)] adalah standar emas untuk membuat diagnosis dari diabetis tipe 2. Ia
masih umum digunakan untuk mendiagnosis gestational diabetes. Dengan tes toleransi glukosa
oral, seseorang berpuasa semalam (paling sedikit 8 tapi tidak lebih dari 16 jam). Kemudian
pertama-tama, plasma glukosa puasa diuji. Setelah tes ini, orang ini menerima 75 gram glukosa
(100 gram untuk wanita hamil). Ada beberapa metode-metode yang dilaksanakan oleh dokter
kandungan untuk melakukan tes ini, namun satu yang dibahas disini adalah yang standar.
Biasanya, glukosanya adalah suatu cairan yang manis yang diminum oleh orang itu. Contoh-
contoh darah diambil pada inteval-interval yang spesifik untuk mengukur glukosa darah.
Supaya tesnya memberikan hasil-hasil yang dapat dipercaya, orang itu harus berada dalam
kesehatan yang baik (tidak mempunyai sakit lain apa saja, bahkan tidak juga suatu selesma).
Juga, orang itu harus aktif secara normal (tidak berbaringan, contohnya, sebagai seorang pasien
dirumah sakit) dan juga harus tidak meminum obat-obat yang dapat mempengaruhi glukosa
darah. Untuk tiga hari sebelum tes, orang itu harus makan suatu makanan yang kaya
karbohidratnya (150- 200 gram per hari). Pagi hari waktu tes, orang itu harus tidak merokok
atau minum kopi.
Tes toleransi glukosa oral yang klasik mengukur tingkat-tingkat glukosa darah sebanyak lima kali
pada suatu periode dari 3 jam. Beberapa dokter hanya mendapat suatu contoh darah garis
dasar diikuti oleh suatu contoh dua jam setelah meminum larutan glukosa. Pada seseorang
tanpa diabetis, tingkat-tingkat glukosa naik dan turun dengan cepat. Pada seseorang dengan
diabetes, tingkat-tingkat glukosa naik lebih tinggi dari normal dan gagal untuk turun dengan
cepat.
Orang-orang dengan tingkat-tingkat glukosa antara normal dan diabetik mempunyai toleransi
glukosa yang terganggu [impaired glucose tolerance (IGT)]. Orang-orang dengan toleransi
glukosa terganggu tidak mempunyai diabetes, namun berada pada risiko tinggi untuk menuju
ke kencing manis. Setiap tahun, 1-5% dari orang-orang yang hasil-hasil tesnya menunjukan
toleransi glukosa terganggu benar-benar akhirnya mengembangkan kencing manis.
Menurunkan berat badan dan berolahraga dapat membantu orang-orang dengan gangguan
toleransi glukosa mengembalikan tingkat-tingkat glukosanya ke normal. Sebagai tambahan,
beberapa dokter menganjurkan penggunaan obat-obatan, sepertimetformin (Glucophage),
untuk membantu mencegah/memperlambat timbulnya diabetis yang nyata. Studi-studi terakhir
telah menunjukan bahwa toleransi glukosa yang terganggu sendiri mungkin dapat merupkan
suatu faktor risiko untuk pengembangan penyakit jantung. Pada komunitas medis, kebanyakan
dokter-dokter sekarang mengerti bahwa gangguan toleransi glukosa adalah bukan hanya suatu
pendahuluan dari diabetis, namun adalah kesatuan penyakit klinis tersendiri yang memerlukan
perawatan dan pengamatan.
Mengevaluasi hasil-hasil tes toleransi glukosa secara oral
Tes-tes toleransi glukosa dapat menjurus pada satu dari diagnosa-diagnosa berikut:
Respon normal : Seseorang dikatakan mempunyai respon normal jika tingkat glukosa 2
jamnya kurang dari 140 mg/dl, dan seluruh nilai-nilainya antara 0 dan 2 jam kurang dari
200 mg/dl.
Toleransi glukosa yang terganggu: Seseorang dikatakan mempunyai toleransi glukosa
yang terganggu jika plasma glukosa puasa kurang dari 126 mg/dl dan tingkat tingkat
glukosa 2 jamnya ada diantara 140 dan 199 mg/dl.
Diabetis: Seseorang mempunyai diabetis jika dua tes-tes diagnostik dilaksanakan pada
hari yang berbeda menunjukan tingkat glukosa darah yang tinggi.
Gestational diabetes: Seorang wanita mempunyai gestational diabetes jika ia
mempunyai dua apa saja dari yang berikut: suatu 100g OGTT, suatu plasma glukosa
puasa lebih dari 95 mg/dl, suatu tingkat glukosa 1 jam lebih dari 180 mg/dl, suatu
tingkat glukosa 2 jam lebih dari 155 mg/dl, atau suatu tingkat glukosa 3 jam lebih dari
140 mg/dl.
Memeriksa Gula Darah di Rumah
Tes gula darah dirumah adalah suatu bagian yang penting dari pengawasan gula darah. Satu
tujuan penting dari perawatan diabetes adalah menjaga tingkat-tingkat glukosa darah
mendekati batasan normal dari 70 ke 120 mg/dl sebelum makan dan dibawah 140 mg/dl pada
saat 2 jam setelah makan. Tingkat-tingkat glukosa darah umumnya diuji sebelum dan sesudah
makan, dan pada waktu tidur. Tingkat gula darah secara khas ditentukan oleh suatu tusukan
pada ujung jari dengan suatu alat pembuka dan menaruh darah itu pada suatu alat ukur glukosa
yang membaca nilainya. Ada begitu banyak alat ukur di pasar, contohnya, Accu-Check
Advantage, One Touch Ultra, Sure Step dan Freestyle. Setiap alat ukur mempunyai keuntungan-
keuntungannya dan kerugian-kerugiannya sendiri (beberapa menggunakan lebih sedikit darah,
beberapa mempunyai suatu pembacaan digital yang lebih besar, beberapa memakan waktu
yang singkat untuk memberikan hasilnya pada anda, dan seterusnya). Hasil-hasil kemudian
digunakan untuk membantu pasien-pasien membuat penyesuaian pada obat-obat, makanan-
makanan, dan aktivitas-aktivitas fisik.
Ada beberapa perkembangan yang menarik dari pengawasan glukosa darah. Sekarang ini,
paling sedikit tiga sensor-sensor glukosa yang berlanjut sedang dipertimbangkan untuk
persetujuan di Amerika (Dexcom, Medtronic dan Navigator). Sistim-sistim sensor glukosa
berlanjut yang baru ini melibatkan suatu cannula yang dapat ditanam dibawah kulit perut atau
lengan. Cannula ini mengizinkan pengambilan yang sering dari tingkat-tingkat glukosa darah.
Disambung pada ini adalah suatu transmitter yang mengirimkan data pada suatu alat yang
mirip pager. Alat ini mempunyai suatu layar visual yang mengizinkan pembawanya melihat,
tidak hanya pembacaan glukosa waktu ini, namun juga arah-arah dari grafisnya. Pada beberapa
alat-alat, angka dari perubahan gula darah juga ditunjukkan. Ada alarm-alarm untuk tingkat-
tingkat gula yang rendah dan yang tinggi. Model-model tertentu akan memperingati jika angka
perubahan mengindikasikan pembawanya berada pada risiko kenaikan dan penurunan gula
darah yang terlalu cepat. Versi Medtronic dirancang khusus untuk berhubungan dengan
pompa-pompa insulinnya. Bagaimanapun, pada saat ini pasien masih harus menyetujui secara
manual dosis insulin apa saja (pompa itu tidak dapat secara membabibuta merespon pada
informasi glukosa yang dia terima, dia hanya dapat memberikan suatu anjuran yang
diperhitungkan apakah pembawanya harus memberikan insulin, dan jika ya, berapa banyak).
Semua dari alat-alat ini perlu dihubungkan denga penusukan jari untuk beberapa jam sebelum
mereka dapat berfungsi dengan bebas. Kemudian alat-alat ini dapat menyediakan pembacaan
untuk 3-5 hari.
Ahli-ahli diabetes merasa bahwa alat-alat monitor glukosa darah ini memberikan pada pasien-
pasien suatu jumlah kebebasan yang signifikan untuk mengatur proses-proses penyakit mereka;
dan mereka juga adalah suatu alat yang hebat untuk pendidikan. Adalah juga sangat penting
untuk mengingat bahwa alat-alat ini dapat digunakan dengan sebentar-sebentar dengan
tusukan-tusukan jari. Contohnya, seorang pasien diabetes yang terkontrol dengan baik dapat
percaya pada ujian-ujian glukosa dengan tusukan jari beberapa kali dalam sehari. Jika mereka
jatuh sakit, jika mereka memutuskan memulai suatu cara latihan yang baru, jika mereka
merubah makanan mereka dan seterusnya, mereka dapat menggunakan sensor untuk
melengkapi cara tusukan jari mereka, menyediakan lebih banyak informasi pada bagaimana
mereka merespon pada perubahan-perubahan gaya hidup baru atau penyebab-penyebab stres.
Macam sistim ini membawa kita satu langkah lebih dekat untuk menutup putaran, dan pada
pengembangan dari suatu pankreas tiruan yang merasakan keperluan-keperluan berdasarkan
pada tingkat-tingkat glukosa dan keperluan tubuh dan pelepasan insulin yang sesuai dengan itu
- tujuan akhir.
Hemoglobin A1c (A1c)
Untuk menerangkan apa itu suatu A1c, berpikirlah dalam istilah-istilah yang sederhana. Gula
menempel/melekat, dan jika ini telah terjadi untuk suatu waktu yang lama, adalah lebih sulit
untuk menghilangkannya. Didalam tubuh, gula juga menempel/melekat, terurama pada
protein-protein. Sel-sel darah merah yang bersirkulasi didalam tubuh hidup untuk kira-kira tiga
bulan sebelum mereka mati. Ketika gula menempel pada sel-sel ini, itu memberikan kepada kita
suatu idea/gagasan berapa banyak gula ada pada tiga bulan yang lalu. Pada kebanyakan labor-
labor, batasan normal adalah 4-5.9 %. Pada diabetes yang terkontrol dengan kurang baik,
angkanya adalah 8.0% atau lebih, dan pada pasien-pasien yang terkontrol baik adalah kurang
dari 7.0% (optimal adalah kurang dari 6.5%). Keuntungan-keuntungan dari pengukuran A1c
adalah bahwa ia memberikan suatu pandangan yang lebih layak dan stabil dari apa yang terjadi
pada tiga bulan yang lalu, dan nilainya tidak memantul sebanyak pengukuran-pengukuran gula
darah dengan tusukan jari. Ada suatu hubungan langsung antara tingkat-tingkat A1c dan
tingkat-tingkat gula darah rata-rata seperti berikut.
Ketika tidak ada petunjuk-petunjuk untuk menggunakan A1c sebagai suatu alat penyaringan, itu
memberikan pada seorang dokter suatu gagasan yang baik bahwa seseorang adalah diabetik
jika nilanya meningkat. Untuk sekarang, itu digunakan sebagai suatu alat standar untuk
menentukan kontrol gula darah pada pasien-pasien yang diketahui mempunyai diabetes.
The American Diabetes Association sekarang merekomendasikan suatu tujuan A1c yang kurang
dari 7.0%. Grup-grup lain seperti the American Association of Clinical Endocrinologists merasa
bahwa suatu A1c yang kurang dari 6.5% harus menjadi tujuan.
Yang menarik, studi-studi telah menunjukan bahwa ada suatu pengurangan kira-kira 10% pada
risiko relatif dari penyakit mikrovaskuler untuk setiap reduksi sebesar 1 % pada A1c. Jadi, jika
seorang pasien mulai denga suatu A1c dari 10.7 dan turun ke 8.2, walaupun masih belum pada
tujuan, mereka telah mengelola untuk menurunkan risiko komolikasi-komplikasi mikrovaskuler
mereka sekitar 20%. Lebih dekat A1c pada normal, lebih rendah risiko absolut dari komplikasi-
komplikasi mikrovaskuler. Data juga menyarankan bahwa risiko penyakit mikrovaskuler
berkurang kira-kira 24% untuk setiap pengurangan nilai-nilai A1c sebesar 1%.
Perlu disebutkan disini bahwa ada sejumlah kondisi-kondisi dimana suatu nilai A1c mungkin
tidak akurat. Contohnya, dengan anemia yang signifikan, jumlah sel darah merah rendah, jadi
dengan demikian A1c secara salah dianggap rendah sama seperti pada kasus-kasus dari
penyakit sel sabit dan hemoglobinopathies lainnya.
Komplikasi-Komplikasi Kencing Manis Akut
1. Tingkat-tingkat gula darah yang tinggi sekali disebabkan oleh suatu kekurangan insulin
yang nyata atau suatu kekurangan yang relatif dari insulin.
2. Tingkat-tingkat gula darah yang abnormal rendah disebabkan oleh terlalu banyak insulin
atau obat-obat penurun glukosa lainnya.
Insulin adalah penting untuk pasien-pasien dengan diabetes tipe 1 - mereka tidak dapat hidup
tanpa suatu sumber dari exogenous insulin. Tanpa insulin, pasien-pasien dengan diabetes tipe 1
mengembangkan tingkat-tingkat gula darah yang meningkatnya sangat parah. Ini menjurus
pada meningkatnya glukosa urin, yang pada gilirannya menjurus pada kehilangan berlebihan
dari cairan dan elektrolit-elektrolit didalam urin. Kekurangan insulin juga menyebabkan
ketidakmampuan untuk menyimpan lemak dan protein bersamaan dengan penguraian
penyimpanan-penyimpanan lemak dan protein. Gangguan regulasi ini, berakibat pada proses
dari ketosis dan pelepasan keton-keton kedalam darah. Keton-keton membuat darah menjadi
asam (acidic), suatu kondisi yang disebut diabetic ketoacidosis (DKA). Gejala-gejala dari
diabetic ketoacidosis termasuk mual, muntah, dan sakit perut. Tanpa perawatan medis yang
segera, pasien-pasien dengan diabetic ketoacidosis dapat masuk dengan cepat kedalam
keadaan shock, koma, dan bahkan kematian.
Diabetic ketoacidosis dapat disebabkan oleh infeksi-infeksi, stres, atau trauma dimana
semuanya dapat meningkatan kebutuhan-kebutuhan insulin. Sebagai tambahan, dosis-dosis
insulin yang hilang juga adalah suatu faktor risiko yang nyata untuk mengembangkan diabetic
ketoacidosis. Perawatan darurat dari diabetic ketoacidosis melibatkan pemasukan cairan,
elektrolit-elektrolit dan insulin secara intravenous (melalui urat nadi), biasanya di ICU suatu
rumah sakit. Dehidrasi dapat sangat berat, dan adalah biasa untuk memerlukan mengganti 6-7
liter cairan ketika seseorang berada pada diabetic ketoacidosis. Antibiotik-antibiotik diberikan
untuk infeksi-infeksi. Dengan perawatan, tingkat-tingkat gula darah abnormal, produksi keton,
acidosis, dan dehidrasi dapat dibalikan dengan cepat, dan pasien-pasien dapat pulih dengan
sungguh baik.
Pada pasien-pasien dengan diabetes tipe 2, stres, infeksi, dan obat-obatan (seperti
corticosteroids) dapat juga menjurus pada tingkat-tingkat gula darah yang meningkatnya
berat/tinggi. Didampingi oleh dehidrasi, peningkatan berat gula darah pada pasien-pasien
diabetes tipe 2 dapat menjurus pada suatu peningkatan blood osmolality (hyperosmolar state).
Kondisi ini dapat menjurus pada koma (hyperosmolar coma). Suatu hyperosmolar coma
biasanya terjadi pada pasien-pasien yang lebih tua dengan diabetes tipe 2. Seperti diabetic
ketoacidosis, suatu hyperosmolar coma adalah suatu keadaan medis darurat. Perawatan segera
dengan cairan dan insulin intravenous adalah penting dalam membalikan keadaan
hyperosmolar. Tidak seperti pasien-pasien diabetes tipe 1, pasien-pasien diabetes tipe 2
umumnya tidak mengembangkan ketoacidosis semata-mata berdasarkan diabetesnya. Karena
pada umumnya diabetes tipe 2 terjadi pada populasi yang lebih tua, kondisi-kondisi medis
serentak lebih mungkin ada, dan pasien-pasien ini secara keseluruhan kemungkinan lebih sakit.
Komplikasi dan angka kematian dari hyperosmolar coma menjadi lebih tinggi dari pada DKA.
Hypoglycemia artinya gula darah yang abnormal rendah. Pada pasien-pasien diabetes,
penyebab yang paling umum dari gula darah rendah adalah penggunaan insulin yang
berlebihan atau obat-obat penurun gula lainnya, untuk menurunkan tingkat gula darah pada
pasien-pasien diabetes pada kehadiran makanan yang telat atau ketidak hadiran makanan.
Ketika tingkat-tingkat gula darah rendah terjadi karena terlalu banyak insulin, itu disebut suatu
reaksi insulin. Kadangkala, gula darah rendah dapat sebagai akibat dari suatu pemasukan kalori
yang tidak mencukupi atau pengerahan tenaga fisik berlebihan secara mendadak.
Glukosa darah adalah penting untuk sel-sel otak berfungsi secara baik. Oleh karenanya, gula
darah rendah dapat menjurus pada gejala-gejala sistim syaraf pusat seperti kepeningan,
kebingungan, kelemahan, dan gemetaran. Tingkat aktual gula darah dimana gejala-gejala ini
terjadi berbede-beda dengan setiap orang, namun biasanya itu terjadi ketika gula darah kurang
dari 65 mg/dl. Tidak dirawat, tingkat-tingkat gula darah rendah yang berat dapat menjurus pada
koma, seizures, dan pada skenario yang paling jelek, kematian otak yang tidak dapat dibalikan.
Pada titik ini, otak menderita dari suatu kekurangan gula, dan ini umumnya terjadi pada tingkat-
tingkat sekitar kurang dari 40 mg/dl.
Perawatan gula darah rendah terdiri dari pemasukan suatu sumber gula yang cepat diserap. Ini
termasuk minuman-minuman yang mengandung gula, seperti air jeruk, minuman-minuman
ringan/soft drinks (bukan yang bebas gula), atau tablet-tablet gula dalam dosis-dosis 15-20
grams sekali makan (contohnya, persamaan dari setengah gelas jus). Jika pasien menjadi tidak
sadar, glukagon dapat diberikan melalui suntikan intramuskular (intramuscular injection).
Glukagon menyebabkan pelepasan gula (glukosa) dari hati/liver (itu
mempromosikan gluconeogenesis). Glukagon dapat menyelamatkan nyawa and setiap pasien
diabetes yang mempunyai suatu sejarah hypoglycemia (terutama yang memerlukan insulin)
harus mempunyai suatu kotak glukagon (glucagon kit). Famili-famili dan teman-teman dari
orang-orang dengan diabetes perlu diajari bagaimana memasukkan glukagon, karena jelas-jelas
pasien-pasien tidak akan mampu melakukannya sendiri dalam suatu situasi darurat. Alat
penyelamat nyawa lainnya yang perlu dibahas adalah sangat sederhana; suatu gelang siaga
medis harus dipakai oleh semua pasien-pasien diabetes.
Komplikasi-Komplikasi Kencing Manis Kronis
Komplikasi-komplikasi diabetes ini dihubungkan dengan penyakit-penyakit pembuluh darah dan
biasanya diklasifikasikan kedalam penyakit pembuluh kecil, seperti yang melibatkan mata-mata,
ginjal-ginjal dan syaraf-syaraf (penyakit mikrovaskuler), dan penyakit pembuluh besar yang
melibatkan jantung dan pembuluh-pembuluh besar (penyakit makrovaskuler). Diabetes
mempercepat pengerasan dari aeteri-arteri (atherosclerosis) dari pembuluh-pembuluh darah
yang lebih besar, menjurus pada penyakit jantung koroner (angina atau serangan jantung),
stroke, dan sakit pada kaki-kaki karena kekurangan suplai darah (claudication).
Komplikasi-komplikasi Mata
Komplikasi utama mata dari diabetes disebut diabetic retinopathy. Diabetic retinopathy terjadi
pada pasien-pasien yang telah mempunyai diabetes untuk paling sedikit lima tahun. Pembuluh-
pembuluh darah kecil yang berpenyakit pada belakang mata menyebabkan kebocoran protein
dan darah didalam retina. Penyakit pada pembuluh-pembuluh darah ini juga menyebabkan
formasi dari aneurisme yang kecil (microaneurysms), dan pembuluh-pembuluh yang baru
namun rapuh (neovascularization). Perdarahan yang spontan dari pembuluh-pembuluh darah
yang baru dan rapuh ini dapat menjurus pada luka parut retina dan pelepasan retina, jadi
merusak penglihatan.
Untu merawat diabetic retinopathy suatu laser digunakan untuk menghancurkan dan
mencegah terjadinya kembali pengembangan aneurisme-aneurisme kecil ini dan pembuluh-
pembuluh darah yang rapuh. Kira-kira 50% dari pasien-pasien diabetes akan mengembangkan
beberapa tingkat dari diabetic retinopathy setelah 10 tahun menderita diabetes, dan 80% dari
orang-orang diabetes mempunyai retinopathy setelah 15 tahun menderita diabetes. Kontrol
yang miskin dari gula darah dan tekanan darah lebih jauh memperburuk penyakit mata pada
diabetes.
Katarak-katarak dan glaukoma-glaukoma juga lebih umum diantara penderita diabetes. Juga
penting untuk mencatat bahwa karena lensa-lensa dari mata membiarkan air lewat, jika
konsentrasi-konsentrasi gula darah bervariasi banyak, lensa-lensa mata akan mengkerut dan
membengkak sesuai dengan cairan. Sebagai akibatnya, penglihatan kabur adalah sangat umum
pada diabetes yang miskin pengontrolannya. Pasien-pasien umumnya tidak dianjurkan untuk
mendapat resep kaca mata baru sampai gula darahnya terkontrol. Ini mengizinkan untuk suatu
penilaian yang lebih akurat dari resep kaca mata apa yang diperlukan.
Kerusakkan Ginjal
Kerusakkan ginjal dari diabetes disebut diabetic nephropathy. Timbulnya penyakit ginjal dan
kemajuan penyakitnya adalah sangat bervariasi. Pada permulaan, pembuluh-pembuluh darah
kecil yang berpenyakit didalam ginjal menyebabkan kebocoran protein didalam urin. Kemudian,
ginjal-ginjal kehilangan kemampuannya untuk membersihkan dan menyaring darah. Akumulasi
dari limbah-limbah yang beracun didalam darah menjurus pada perlunya untuk dialisis
(dialysis). Dialysis melibatkan pemakaian mesin yang melayani fungsi ginjal dengan menyaring
dan membersihkan darah. Pada pasien-pasien yang tidak ingin menjalani dialysis kronis,
transplantasi (cangok) ginjal dapat dipertimbangkan.
Kemajuan dari nephropathy pada pasien-pasien dapat diperlambat secara signifikan dengan
pengontrolan tekanan darah tinggi, dan dengan perawatan tingkat-tingkat gula darah yang
tinggi secara agresif. Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors) atau
angiotensin receptor blockers (ARBs) yang digunakan pada perawatan hipertensi dapat juga
menguntungkan penyakit ginjal pada pasien-pasien diabetes.
Kerusakkan Syaraf
Kerusakkan syaraf pada diabetes disebut diabetic neuropathy dan juga disebabkan oleh
penyakit pembuluh-pembuluh darah kecil. Pada intinya, darah yang mengalir ke syaraf-syaraf
adalah terbatas, meninggalkan syaraf-syaraf tanpa aliran darah, dan mereka menjadi rusak atau
mati sebagai akibatnya (suatu istilah dikenal sebagai ischemia). Gejala-gejala dari kerusakkan
syaraf diabetik termasuk kekebasan/kematian rasa, rasa terbakar, dan sakit kaki-kaki. Ketika
kerusakkan syaraf menyebabkan suatu kehilangan total dari sensasi pada kaki-kaki, pasien-
pasien mungkin tidak sadar akan luka-luka pada kaki, dan gagal melindungi mereka secara baik.
Sepatu-sepatu atau pelindung-pelindung lainnya harus dipakai sebanyak mungkin. Luka-luka
kulit yang kelihatannya minor harus segera dirawat untuk menghindari infeksi-infeksi serius.
Karena sirkulasi darah yang miskin, luka-luka kaki diabetik mungkin tidak akan sembuh.
Kadangkala, luka-luka kaki yang minor/kecil dapat menjurus pada infeksi serius, boro-borok,
dan bahkan gangrene, yang memerlukan amputasi jari-jari kaki, kaki-kaki atau bagian-bagian
infeksi lainnya secar operasi.
Kerusakkan syaraf diabetik dapat mempengaruhi syaraf-syaraf yang penting untuk penegakan
penis (penile erection), menyebabkan impoten [erectile dysfunction (ED, impotence)]. Erectile
dysfunction dapat juga disebakan oleh aliran darah yang miskin ke penis dari penyakit
pembuluh darah diabetik.
Diabetic neuropathy dapat juga mempengaruhi syaraf-syaraf pada perut dan usus kecil,
menyebabkan mual, kehilangan berat badan, diare, dan gejala-gejala lainnya
dari gastroparesis (penundaan pengosongan isi makanan dari perut kedalam usus kecil,
disebabkan oleh kontraksi dari otot-otot perut yang tidak efektif).
Sakit dari kerusakan syaraf diabetik mungkin merespon pada perawatan-perawatan tradisional
dengan gabapentin (Neurontin), phenytoin (Dilantin),carbamazepine (Tegretol), desipramine
(Norpraminine), amitriptyline (Elavil), atau dengan topically-applied capsaicin (suatu sari dari
lada/merica). Neurontin,Dilantin dan Tegretol adalah obat-obat yang digunakan secara
tradisional pada perawatan kelainan-kelainan seizure. Elavil dan Norpraminine adalah obat-
obat yang digunakan secara tradisional untuk depresi. Sewaktu banyak dari obat-obat ini tidak
diindikasikan secara khusus oleh FDA untuk perawatan diabetes yang berhubungan dengan
sakit syaraf, umumnya mereka digunakan oleh dokter-dokter. Sakit dari kerusakan syaraf
diabetik dapat juga membaik dengan kontrol gula darah yang lebih baik, walaupun sayangnya
kontrol gula darah dan jalannya penyakit dari neuropathy tidak selalu jalan bersama-sama.
Obat-obat yang lebih baru untuk sakit syaraf telah hadir belakangan ini di pasar di
Amerika. Pregabalin (Lyrica) yang mempunyai suatu indikasi untuk sakit neuropatik diabetik
(diabetic neuropathic pain) dan duloxetine (Cymbalta) adalah obat-obat yang lebih baru yang
digunakan pada perawatan diabetic neuropathy.
Memperlambat Komplikasi-Komplikasi Diabetes
Penemuan-penemuan dari the Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan the United
Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) telah dengan jelas menunjukan bahwa
pengontrolan yang agresif dan intensif dari peningkatan tingkat-tingkat gula darah pada pasien-
pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2 mengurangi komplikasi-komplikasi
dari nephropathy, neuropathy, retinopathy, dan dapat mengurangi terjadinya dan beratnya
penyakit-penyakit pembuluh darah besar. Kontrol yang agresif dengan terapi yang intensif
berarti mencapai tingkat-tingkat glukosa puasa antara 70-120 mg/dl; tingkat-tingkat glukosa
kurang dari 160 mg/dl setelah makan; dan suatu tingkat-tingkat A1c yang hampir normal.
Studi-studi pada pasien-pasien tipe 1 telah menunjukan bahwa pada pasien-pasien yang
dirawat secara intensif, penyakit mata diabetik berkurang dengan 76%, penyakit ginjal
berkurang dengan 54%, dan penyakit syaraf berkurang dengan 60%. Akhir-akhir ini percobaan
EDIC telah menunjukan bahwa diabetes tipe 1 adalah juga berhubungan dengan meningkatnya
penyakit jantung, serupa dengan diabetes tipe 2. Bagaimanapun, harga dari kontrol gula darah
yang agresif adalah suatu kenaikan dua sampai tiga kali dari kejadian tingkat-tingkat gula darah
yang abnormal rendah (disebabkan oleh obat-obat diabetes). Untuk sebab ini, kontrol diabetes
yang ketat untuk mencapai tingkat-tingkat glukosa antara 70-120 mg/dl tidak
direkomendasikan untuk anak-anak dibawah umur 13 tahun, pasien-pasien dengan
hypoglycemia kumat yang berat, pasien-pasien yang tidak sadar atas hypoglycemia mereka, dan
pasien-pasien dengan komplikasi-komplikasi diabetes yang telah maju jauh. Untuk mencapai
kontrol glukosa yang optimal tanpa suatu risiko yang tidak semestinya dari tingkat-tingkat gula
darah yang rendahnya abnormal, pasien-pasien diabetes tipe 1 harus mengawasi glukosa darah
mereka paling sedikit empat kali dalam sehari dan memasukkan insulin paling sedikit tiga kali
per hari. Pada pasien-pasien diabetes tipe 2, kontrol gula darah yang agresif mempunyai efek-
efek menguntungkan serupa pada mata-mata, ginjal-ginjal, syaraf-syaraf dan pembuluh-
pembuluh darah.
Merawat Diabetes
Tujuan utama pada perawatan diabetes adalah untuk memperkecil kenaikan gula darah apa
saja tanpa menyebabkan tingkat-tingkat gula darah yang rendahnya abnormal. Diabetes tipe 1
dirawat dengan insulin, latihan, dan suatu diet diabetik (diabetic diet). Diabetes tipe 2 dirawat
dengan pertama-tama penurunan berat badan, suatu diet diabetik, dan latihan. Jika langkah-
langkah ini gagal untuk mengontrol naiknya gula darah , obat-oba oral digunakan. Jika obat-
obat oral juga masih belum mencukupi, perawatan dengan insulin dipertimbangkan.
Ketaatan pada diet diabetik adalah suatu aspek yang penting dari pengontrolan kenaikan gula
darah pada pasien-pasien diabetes. The American Diabetes Association (ADA) telah
menyediakan petunjuk-petunjuk untuk suatu diet diabetik. Diet ADA adalah suatu diet yang
seimbang dan bergizi yang rendah pada lemak, kolesterol, dan gula-gula sederhana. Total kalori
harian dibagi rata pada tiga kali makan. Pada dua tahun yang lalu, ADA telah menghapus
larangan mutlak atas gula-gula sederhana. Jumlah-jumlah yang sedikit dari gula-gula sederhana
diizinkan ketika dikonsumsi dengan suatu makanan yang kompleks.
Reduksi berat badan dan olahraga adalah perawatan-perawatan penting untuk diabetes.
Reduksi berat badan dan olahraga meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin, jadi
membantu mengontrol kenaikan-kenaikan gula darah.
Obat-obatan untuk Diabetes Tipe 2
Peringatan: Semua informasi dibawah berlaku pada pasien-pasien yang tidak hamil atau
menyusui. Pada waktu sekarang satu-satunya jalan yang direkomendasikan untuk mengontrol
diabetes pada wanita-wanita hamil atau menyusui adalah dengan diet (makanan), latihan
(olahraga) dan terapi insulin. Anda harus berbicara dengan dokter anda jika anda sedang
minum obat-obat ini dan sedang mempertimbangkan untuk hamil atau jika anda telah menjadi
hamil ketika meminum obat-obat ini.
Berdasarkan pada apa yang telah diketahui, obat-obat untuk diabetes tipe 2 didisain pada:
1. Meningkatkan pengeluaran insulin oleh pankreas.
2. Mengurangi jumlah glukosa yang dilepas dari hati/liver.
3. Meningkatkan kepekaan (respon) dari sel-sel terhadap insulin.
4. Mengurangi penyerapan karbohidrat dari usus.
5. Pengosongan yang perlahan dari lambung/perut untuk memperlambat presentasi dari
karbohidrat untuk pencernaan dan penyerapan didalam usus kecil.
Ketika memilih terapi untuk diabetes tipe 2, pertimbangan harus diberikan pada:
1. Besarnya perubahan pada kontrol gula darah yang akan disediakan oleh setiap obat.
2. Kondisi-kondisi medis yang hidup bersama lainnya (tekanan darah tinggi, kolesterol yang
tinggi dan lain-lainnya).
3. Efek-efek yang kurang baik dari terapi.
4. Kontraindikasi-kontraindikasi pada terapi.
5. Persoalan-persoalan yang dapat mempengaruhi pemenuhan (pemilihan waktu dari
obat, frekwensi dari dosis).
6. Biaya pada pasien dan sistim pelayanan kesehatan.
Adalah sangat penting untuk mengingat bahwa jika suatu obat dapat menyediakan lebih dari
satu keuntungan (gula darah lebih rendah dan mempunyai suatu efek yang menguntungkan
pada kolesterol, sebagai contoh), itu harus lebih diutamakan. Juga sangat penting untuk
mempertimbangkan bahwa biaya dari terapi obat adalah relatif kecil dibandingkan dengan
biaya untuk memanage komplikasi-komplikasi jangka panjang yang berhubungan dengan
diabetes yang terkontrol dengan kurang baik.
Membuat variasi kombinasi-kombinasi dari obat-obat juga digunakan untuk mengoreksi
tingkat-tingkat gula darah yang naik secara abnormal pada diabetes. Ketika daftar obat-obat
berlanjut pada perluasan, opsi-opsi perawatan untuk diabetes tipe 2 dapat disesuaikan lebih
baik untuk memenuhi suatu kebutuhan individu-individu. Tidak setiap pasien diabetes tipe 2
akan mendapat manfaat dari setiap obat, dan tidak setiap obat cocok untuk setiap pasien.
Pasien-pasien diabetes tipe 2 harus bekerja sama secara erat dengan dokter-dokter mereka
untuk mencapai suatu pendekatan yang menyediakan manfaat-manfaat terbesar dengan
mengecilkan risiko-srisiko.
Pasien-pasien diabetes harus tidak pernah lupa pentingnya dari diet dan olahraga. Kontrol
diabetes mulai dengan suatu gaya hidup yang sehat tidak peduli obat-obat apa yang sedang
digunakan.
Obat-Obat yang mengurangi pengeluaran Insulin oleh Pankreas
Sulfonylureas
Menurut sejarah, peningkatan pengeluaran insulin oleh pankreas sudah menjadi area utama
yang ditargetkan oleh obat-obat yang digunaka untuk merawat diabetes tipe 2. Obat-obat yang
meningkatkan pengeluaran insulin termasuk pada suatu kelompok dari obat-obat yang
disebut sulfonylureas. Sulfonylureas utamnya menurunkan tingkat-tingkat glukosa darah
dengan meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas. Generasi-generasi tua dari obat ini
termasuk chlorpropamide dantolbutamide, dimana obat-obat yang lebih baru
termasuk glyburide (DiaBeta),glipizide (Glucotrol), dan glimepiride (Amaryl). Obat-obat ini
efektif dalam menurunkan gula darah secara cepat namun mempunyai risiko menyebabkan
hypoglycemia (tingkat-tingkat gula darah yang abnormal rendah dan berbahaya). Sebagai
tambahan, mereka adalah obat-obat yang mengandung sulfa dan harus dihindari oleh pasien-
pasien yang alergi terhadap sulfa .
Meglitinides - repaglinide (Prandin) dan nateglinide (Starlix)
Kelompok dari obat-obat yang dikenal sebagai meglitinides adalah relatif baru. Meglitinides
juga bekerja pada pankreas untuk mempromosikan pengeluaran insulin. Tidak seperti
sulfonylureas yang mengikat pada reseptor-reseptor pada sel-sel yang memproduksi insulin,
meglitinides bekerja melalui suatu kanal yang berbasis potassium yang terpisah pada
permukaan sel. Tidak seperti sulfonylureas yang berlangsung lebih lama didalam
tubuh, repaglinide (Prandin) dannateglinide (Starlix) bekerjanya sangat singkat, dengan efek-
efek puncaknya didalam satu jam. Untuk sebab ini, mereka diberikan sampai tiga kali per hari
tepat sebelum makan. Karena obat-obat ini juga meningkatkan tingka-tingkat insulin yang
bersirkulasi, mereka dapat menyebabkan hypoglycemia, namun literatur menyarankan ini
kurang sering dari pada hypoglycemia yang terlihat dengan sulfonylureas.
Prandin
Pada suatu studi selama tiga bulan, repaglinide (Prandin) menurunkan nilai-nilai glukosa darah
puasa sebesar 61 mg/dL dan nilai-nilai glukosa darah setelah makan sebesar 100 mg/dL. Karena
Prandin bekerjanya singkat dan diberikan sebelum makan, itu terutama menguntungkan dalam
menurunkan glukosa darah setelah makan dan tidak cenderung untuk menurunkan tingkat-
tingkat glukosa puasa pada tingkat yang sama. Prandin telah digunakan dalam kombinasi
dengan obat-obat lain, seperti metformin (Glucophage), dengan hasil-hasil yang mengesankan.
Pada 83 pasien-pasien diabetes tipe 2, kontrol gula darah bertambah baik secara signifikan
dengan penambahan Prandin pada Glucophage.
Prandin berinteraksi dengan obat-obat lain. Oleh karenanya, dokter harus sadar pada semua
obat-obat lain yang sedang diminum oleh seorang pasien sebelum meresepkan Prandin. Dosis
permulaan yang umum adalah 0.5mg sebelum setiap makan dan dapat ditingkatkan sampai
4mg. Dosis harian maksimum adalah 16mg. Prandin digunakan secara hati-hati pada orang-
orang dengan kelainan-kelainan ginjal atau hati. Karena Prandin meningkatkan tingkat-tingkat
insulin, ia mempunyai risiko yang menyebabkan gula-gula darah yang rendahnya abnormal.
Gula-gula darah yang menetap rendah sekali dapat berakibat pada berkeringat, gemetar,
bingung, dan dapat menjurus pada koma dan seizure. Sebagai tambahan, penggunaan dari
Prandin telah dihubungkan dengan sakit kepala, sakit otot dan persendian, bersamaan dengan
infeksi-infeksi sinus pada beberpa individu-individu. Obat ini jangan digunakan pada ibu-ibu
yang hamil atau menyusui. Dosisnya mungkin perlu disesuaikan pada orang-orang tua, karena
mereka mungkin memetabolisme (mengeliminasi) obat-obat pada tingkat yang lebih perlahan.
Starlix
Nateglinide (Starlix) pada dasarnya mempunyai profil efek-efek sampingan dan interaksi-
interaksi yang sama seperti Prandin. Manfaat utama dari Starlix adalah bahwa dosis permulaan
dari 120mg tidak perlu disesuaikan keatas, namun agak tetap konstan. Obat-obat ini juga relatif
aman untuk digunakan pada orang-orang dengan fungsi ginjal yang terganggu.
Obat-Obat yang mengurangi jumlah Glukosa yang diproduksi oleh Hati
Suatu kelompok dari obat-obat yang disebut biguanides telah digunakan bertahun-tahun di
Eropa dan Kanada. Pada tahun1994, FDA menyetujui penggunaan daribiguanide metformin
(Glucophage) untuk perawatan diabetes tipe 2 di Amerika. Glucophage adalah unik dalam
kemampuannya untuk mengurangi produksi glukosa oleh hati. Singkatnya, karena metformin
tidak menaikkan tingkat-tingkat insulin, jika digunakan sendirian, ia biasanya tidak
menyebabkan hypoglycemia. Sebagai tambahan, metformin mempunyai suatu efek dengan
mana ia cenderung untuk menekan nafsu makan, yang mana mungkin dapat menguntungkan
pada orang-orang diabetik yang bertendensi kegemukan. Metformin mungkin digunakan
sendirian atau bersama dengan obat-obat oral lainnya atau insulin. Ia jangan digunakan pada
pasien-pasien dengan gangguan ginjal dan harus digunakan dengan kehati-hatian pada orang-
orang dengan gangguan hati. Biguanides yang lebih tua yang mendahului metformin
dihubungkan dengan suatu kondisi serius yang disebut lactic acidosis, suatu pembentukan
asam (acid) yang berbahaya didalam darah yang berakibat dari akumulasi obat dan produk-
produk uraiannya. Karena metformin lebih aman dalam hubungan ini, dianjurkan bahwa obat
itu diberhentikan untuk 24 jam sebelum prosedur apa saja yang melibatkan suntikan dari zat-
zat pewarna secara intravenous (seperti untuk beberapa studi-studi dari ginjal) atau operasi
dilaksanakan. Zat-zat pewarna dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan suatu
penimbunan obat itu didalam darah. Metformin dapat dumulai kembali setelah prosedur-
prosedur ini jika pasien telah dapat mengeluarkan air seni secara normal.
Obat-obat yang meningkatkan kepekaan sel-sel terhadap insulin
Kelompok dari obat-obat yang dikenal sebagai thiazolidinediones menurunkan glukosa darah
dengan memperbaiki respon dari sel tujuan pada insulin (yaitu meningkatkan kepekaan dari sel-
sel pada insulin). Troglitazone (Rezulin) adalah yang pertama dari kelompok ini di Amerika.
Karena efek-efek keracunan hati yang berat, troglitazone telah dikeluarkan dari pasar.
Campuran-campuran saudaranya sekarang tersedia dengan suatu profil keamanan yang lebih
baik. Obat-obat ini termasuk pioglitazone (Actos) dan rosiglitazone (Avandia).
Pioglitazone (Actos) dan rosiglitazone (Avandia) adalah thiazolidinediones yang disetujui untuk
penggunaan di Amerika. Ketika mereka adalah campuran-campuran saudara dari Rezulin, studi-
studi secara ektensif telah gagal menunjukan bahwa mereka berhubungan dengan segala
persoalan-persoalan hati. Kedua-duanya Avandia dan Actos bekerja dengan meningkatkan
kepekaan sel-sel pada insulin. Mereka memperbaiki kepekaan dari sel-sel otot dan lemak pada
insulin. Obat-obat ini telah efektif pada penurunan gula-gula darah pada pasien-pasien diabetes
tipe 2. Actos dan Avandia bekerja dalam satu jam setelah pemasukan dan digunakan satu kali
per hari. Adalah penting untuk mencatat bahwa itu akan memakan waktu sampai enam minggu
untuk melihat suatu penurunan tingkat-tingkat glukosa darah dengan obat-obat ini dan sampai
12 minggu untuk melihat suatu manfaat yang maksimal. Actos dan Avandia telah disetujui
sebagai terapi lini pertama pada diabetes dan untuk penggunaan dalam kombinasi dengan
obat-obat lain. Kedua obat dapat digunakan pada pasien-pasien yang minum obat-obat oral
lainnya begitu juga yang menggunakan insulin.
Ketika persoalan-persoalan hati dengan obat-obat ini yang dilaporkan adalah ringan (dan dapat
dibalikan dengan pemberhentian obat), kebanyakan dokter-dokter memilih untuk mengikuti
suatu rekomendasi awal untuk melakukan tes-tes darah untuk mendeteksi luka hati setiap dua
bulan atau lebih selama tahun pertama terapi. Akhir-akhir ini rekomendasi ini telah dicabut.
Jika pada saat mana saja tes-tes hati meningkat tiga kali batas normal atas, obatnya harus
diberhentikan.
Kontraindikasi-kontraindikasi yang paling penting dari obat-obat ini termasuk tipe penyakit hati
apa saja, dan gagal jantung. Penahanan cairan dapat menjadi kekhwatiran utama pada pasien-
pasien dengan tanda-tanda dan gejala-gejala gagal jantung dan pada pasien-pasien dengan
ejection fractions kurang dari 40% yang mengindikasikan fungsi jantung yang buruk. Ketika
laporan-laporan adalah tiga sampai delapan pounds, pengalaman klinis menunjukan dapat
terjadi penambahan berat badan sampai dengan 12–15 pounds. Biasanya mayoritasnya adalah
cairan, namun suatu kenaikan berat badan secara absolut dapat juga terjadi. Ini lebih mungkin
tergantung dosisnya dan , oleh karenanya, kenaikan berat badan dapat menjadi lebih besar
dengan dosis-dosis obat yang lebih tinggi. Kenaikan berat badan lebih tegas pada pasien-pasien
yang juga menggunakan insulin. Pada garis besarnya, pembengkakkan pergelangan kaki dan
keadaan bengkak disebabkan oleh akumulasi cairan dapat dikontrol dengan penambahan suatu
diuretic seperti spironolactone (Aldactone) — atau dengan mengurangi dosisnya. Kadangkala,
pasien-pasien mungkin cukup simtomatik dari penahanan cairan untuk membenarkan
penarikan obat. Beberapa studi-studi akhir telah merekomendasikan suatu hubungan antara
pioglitazone dan rosiglitazone dan kejadian-kejadian kardiak yang tidak menguntungkan,
contohnya, serangan-serangan jantung, walaupun hubungan-hubungan ini adalah
kontroversial. Dengan mengabaikan kontroversi, adalah dipastikan bahwa pioglitazone dan
rosiglitazone harus dihindari pada pasien-pasien dengan gagal jantung simtomatik atau gagal
jantung.
Kekhwatiran yang lebih baru lainnya adalah suatu hubungan dari perawatan dengan suatu
peningkatan kecil dari frekwensi retakan dari tulang-tulang panjang distal (distal long bones)
dari lengan-lengan dan kaki-kaki. Pada saat ini, ini tidak diterjemahkan kedalam retakan-
retakan dari pinggul dan tulang belakang, yang secara klinis lebih mengkhwatirkan. Lebih
banyak data yang diperlukan untuk membuat suatu pernyataan yang pasti tentang penyebab
dan efek pada saat ini.
Sebagai suatu bisikan, Actos dan Avandia mempunyai suatu manfaat tambahan dari perubahan
pola-pola kolesterol pada diabetes. HDL (atau kolesterol baik) meningkat dengan obat-obat ini,
dan triglycerides sering menurun. Ketika ada beberapa kontroversi menyangkut apa yang
terjadi pada tingkat-tingkat kolesterol jahat (LDL), ada suatu usulan bahwa Actos mungkin
unggul dalam merubah profil-profil lipid dari pada Avandia. Pada populasi diabetik ini, itu sudah
berada pada peningkatan risiko penyakit jantung, suatu perbaikan pada profil kolesterol adalah
bermanfaat. Ketika semakin banyak data yang tersedia, ada bukti-bukti yang menggunung
bahwa kelompok dari obat-obat ini dapat menyediakan manfaat langsung pada jantung dan
pembuluh-pembuluh darah besar dan dapat benar-benar berharga dalam pencegahan
kemajuan dari diabetes pada individu-individu yang berisiko tinggi dengan mengurangi
peradangan dan dengan mengurangi faktor-faktor penggumpalan. Dengan berjalannya waktu,
saya tidak mempunyai keraguaan bahwa penggunaan dari kelompok obat-obat ini akan
berkembang.
Obat-Obat yang mengurangi penyerapan Karbohidrat dari Usus halus
Sebelum diserap kedalam aliran darah, karbohidrat-karbohidrat harus diuraikan dahulu
kedalam partikel-partikel gula yang lebih kecil, seperti glukosa, oleh enzim-enzim didalam usus
kecil. Satu dari enzim-enzim yang terlibat dalm penguraian karbohidrat disebut alpha
glucosidase. Dengan menghambat ezim ini, karbohidrat-karbohidrat tidak diuraikan secara
efisien dan penyerapan glukosa tertunda atau diperlambat.
Precose
Nama dari penghambat alpha glucosidase yang tersedia di Amerika adalahacarbose (Precose).
Pada percobaan-percobaan klinis dengan lebih dari 700 pasien-pasien, penggunaan dari
Precose dihubungkan dengan suatu reduksi pada nilai dari hemoglobin A1c (suatu ukuran yang
dikenal dari gula-gula darah rata-rata tiga bulan sebelumnya) yang lebih besar secara signifikan
dari pada penggunaan placebo (tidak ada perawatan). Bagaimanapun, sebagai suatu obat
tersendiri, Precose tidak seefektif obat-obat diabetes lainnya. Karena Precose bekerja didalam
usus, efeknya adalah additive pada obat-obat diabetik yang bekerja pada sisi-sisi lain, seperti
sulfonylureas. Studi-studi klinis telah menunjukan secara statistik pengontrolan yang lebih baik
dari gula darah pada pasien-pasien yang dirawat dengan Precose dan suatu sulfonylurea
dibandingkan dengan sulfonylurea sendiri saja. Precose saat ini digunakan sendiri atau dalam
kombinasi dengan suatu sulfonylurea.
Precose diminum tiga kali sehari pada waktu mulai makan. Dosisnya bervariasi dari 25 sampai
100mg pada setiap kali makan. Dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 100mg tiga kali
sehari. Pada dosis lebih tinggi dari ini, pembalikan kelainan-kelainan pada hati dapat terlihat.
Karena aksi mekaniknya, Precose mempunyai efek-efek samping pencernaan (gastrointestinal)
secara signifikan. Sakit perut (abdominal pain), diare, dan gas adalah umum dan terlihat pada
sampai dengan 75% dari pasien-pasien yang meminum Precose. Untuk sebab ini, Precose
diminum dengan menggunakan suatu dosis awal yang rendah yang ditingkatkan dari minggu ke
minggu tergantung dari toleransi pasien. Kebanyakan dari gejala-gejala pencernaan
(gastrointestinal) cenderung mereda melalui perjalanan dari beberapa minggu walaupun
beberapa pasien-pasien melaporkan persoalan-persoalan yang gigih/menetap.
Obat-Obat baru yang mempengaruhi Kontrol Glycemic
Symlin (pramlintide)
Symlin adalah yang pertama dalam suatu kelompok dari obat-obat anti-hiperglikemik yang
dapat disuntikan untuk digunakan pada pasien-pasien diabetes tipe 2 atau diabetes tipe 1 yang
dirawat dengan insulin. Pramlintide, unsur yang aktif dalam Symlin, adalah suatu synthetic
analog dari amylin manusia, suatu hormon neuroendokrin yang terjadi secara alamiah yang
disintesis oleh sel-sel beta pankreas yang membantu mengontrol pengontrolan glukosa setelah
makan. Amylin, serupa insulin, tidak hadir atau kekurangan pada pasien-pasien diabetes. Ketika
digunakan dengan insulin, campuran ini dapat memperbaiki kontrol glikemik (glycemic control)
dan mempunyai manfaat tambahan yang tidak dapat direalisasikan dengan insulin sendiri saja.
Menurut data yang dipublikasikan, Symlin mengurangi puncak-puncak gula darah setelah
makan, mengurangi fluktuasi glukosa sepanjang hari, memperbesar kepuasan yang berlebihan
(rasa kenyang) menjurus pada penurunan berat badan yang berpotensi, dan menurunkan
keperluan-keperluan insulin waktu makan. Studi-studi telah menunjukan itu memperbaiki A1C
jauh diatas efek dari insulin sendiri saja.
Symlin disuntikan tepat sebelum makan, tiga kali sehari. Ia diberikan dalam bentuk suntikan
dan digunakan untuk:
Diabetes tipe 2, sebagai suatu perawatan tambahan pada pasien-pasien yang
menggunakan terapi insulin waktu makan dan telah gagal untuk mencapai kontrol
glukosa yang diinginkan walaupun dengan terapi insulin yang optimal, dengan atau
tanpa suatu agen sulfonylurea dan/atau metformin yang berbarengan.
Diabetes tipe 1, sebagai suatu perawatan tambahan pada pasien-pasien yang
menggunakan terapi insulin waktu makan dan telah gagal untuk mencapai kontrol
glukosa yang diinginkan walaupun dengan terapi insulin yang optimal.
Symlin dipertimbangkan sebagai suatu opsi terapi pada pasien-pasien diabetes tipe 2 atau tipe
1 yang menggunakan insulin, yang tidak mampu mencapai kontrol glikemik yang memadai
meskipun dengan management insulin secara individu. Pasien diabetes tipe 2 pengguna insulin
dapat juga menggunakan suatu agen sulfonyurea dan/atau metformin bersamaan.
Efek sampingan utama dari Symlin adalah mual, dan ini dapat dikurangi dengan suatu
peningkatan dosis yang perlahan dan terus menerus. Efek sampingan utama lainnya adalah
hypoglycemia (tingkat-tingkat gula darah yang rendahnya membahayakan). Untuk menghindari
ini, dosis insulin waktu makan harus dipotong menjadi separuh ketika memulai Symlin. Yang
perlu dicatat adalah derajat penurunan berat badan yang terlihat dengan terapi symlin. Studi-
studi sampai dengan enam bulan menunjukan penurunan berat badan yang lebih besar dari
enam pound dari pada placebo (pil-pil yang tidak aktif).
Byetta (exenatide)
Byetta (exenatide) adalah suatu obat baru di pasar yang berasal dari suatu tempat yang
menarik (air liur monster Gila - Gila monster's saliva). Ilmuwan-ilmuwan yang sedang
mempelajari kadal kecil ini mencatat ia dapat bertahan hidup lama sekali tanpa makan. Mereka
menemukan suatu unsur didalam air liurnya yang memperlambat pengosongan lambung/perut,
jadi membuat kadal merasa kenyang lebih lama. Unsur ini adalah serupa dalam sifatnya dengan
hormon usus yang ditemukan pada manusia yang dikenal sebagai GLP-1. GLP-1 didalam tubuh
diuraikan oleh suatu enzim yang disebut DPP-IV. Jadi, jika anda dapat membuat suatu unsur
seperti GLP-1 yang tidak begitu mudah diuraikan, ini akan mempunyai manfaat yang
berpotensi; oleh karenanya, studi-studi dimulai. Akhirnya, setelah memodifikasi hormon
ini, exenatide (dengan nama dagang Byetta) dikembangkan. Byetta adalah yang pertama dalam
suatu kelompok baru dari obat-obat untuk perawatan diabetes tipe 2 yang disebut peniru-
peniru incretin (incretin mimetics). Byetta telah menunjukan mempunyai banyak efek-efek
yang sama pada pengaturan gula seperti GLP-1, jadi ia meniru fisiologi alamiah tubuh untuk
pengaturan gula darah sendiri. Yaitu, ia memperlambat pelepasan dari glukosa dari hati,
memperlambat pengosongan perut dengan demikian mengatur penyerahan dari nutrisi-nutrisi
kepada usus untuk penyerapan, dan bekerja secara sentral di otak untuk mengatur lapar.
Byetta diindikasikan sebagai terapi tambahan untuk memperbaiki kontrol gula-gula darah pada
pasien-pasien diabetes tipe 2 yang menggunakan metformin, suatu sulfonylurea, atau suatu
kombinasi dari metformin dan suatu sulfonylurea namun yang belum mencapai kontrol gula
yang memadai. Itu meningkatkan cara sel-sel beta penghasil insulin bekerja didalam pankreas.
Pengeluaran insulin hanya meningkat ketika gula-gula darah tinggi dan menurun ketika gula-
gula darah menuju ke normal. Sebagai tambahan meningkatkan fisiologi yang normal dari sel
beta, Byetta menekan pelepasan glukosa dari hati, melambatkan pengosongan perut dan
penyerapan dari nutrisi-nutrisi termasuk karbohidrat, dan mengurangi masukan dari makanan.
Tepat seperti Symlin, Byetta diberikan melalui suntikan, namun ia diberikan dua kali sehari
(biasanya sebelum makan pagi dan makan malam). Ia didapat dalam bentuk fulpen yang dapat
dibuang dan tersedia dalam dua dosis. Tujuannya adalah memulai dengan dosis yang lebih
rendah untuk satu bulan dan kemudian meningkat ke dosis yang lebih tinggi jika diperlukan dan
jika dapat ditoleransikan. Serupa dengan Symlin, efek sampingan utama adalah mual,
kemungkinan besar disebabkan oleh efek-efek atas pengosongan perut. Obat ini adalah peka
terhadap temperatur dan direkomendasikan bahwa fulpen-fulpen disimpan pada temperatur
36-46 derajat Fahrenheit. Baru-baru ini, ini telah berubah, dengan suatu rekomendasi bahwa
fulpen-fulpen yang belum dibuka ditaruh di lemari es, dan sekali dibuka, fulpen-fulpen dapat
ditinggalkan pada temperatur ruangan. Risiko hypoglycemia masih tetap suatu kemungkinan
dengan Byetta, terutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan sulfonylureas. Dokter anda
mungkin memilih untuk mengurangi dosis dari beberapa obat-obat anda lainnya ketika
mengevaluasi pada awal bagaimana anda merespon terhadap Byetta.
Serupa seperti Symlin, pengurangan berat badan terlihat dengan Byetta pada mayoritas dari
pasien-pasien. Ini membuat ia terutama cocok untuk pasien yang secara khas dengan diabetes
tipe 2 yang juga kelebihan berat badan.
Suatu Byetta yang bekerja lebih lama sekarang sedang dalam pertimbangan untuk disetujui
oleh FDA. Ini akan mengizinkan manfaat-manfaat yang sama (dan efek-efek sampingan) tanpa
keperluan untuk suntikan-suntikan yang begitu sering.
DPP-IV inhibitors
GLP-1 didalam tubuh diurai oleh suatu enzim yang disebut DPP IV. Secara logika, anda dapat
membuat suatu GLP-1 sintetik yang tidak diurai oleh enzim ini (contohnya Byetta) atau anda
dapat mencoba memberhentikan enzim yang mengurai GLP-1 yang telah dibuat oleh tubuh
anda. Karenanya, obat-obat kelompok baru disebut DPP IV inhibitors. Mereka tepatnya
mengerjakan yang itu yang adalah menghalangi enzim ini dari penguraian GLP-1. Ini
mengizinkan GLP-1 yang sudah ada didalam darah untuk beredar lebih lama. Ada sejumlah
perusahaan yang bekerja pada kelompok obat ini dan FDA baru saja menyetujui obat pertama
dalam kelompok ini yang dibuat oleh Merck dan disebut Januvia. Januvia dapat digunakan
dalam kombinasi dengan obat-obat lain tertentu dan harus disesuaikan dosisnya pada pasien-
pasien dengan fungsi ginjal yang buruk.
Obat-obat ini pada dasarnya mempunyai profil efek sampingan yang sama seperti Byetta;
bagaimanapun, mereka semua ada dalam bentuk pil. Ketika Byetta mempunyai suatu profil
penurunan berat badan yang signifikan, DPP-IV inhibitors sejauh ini tidak mempunyai efek pada
berat badan.
Kombinasi Obat-Obatan
Glyburide/metformin (Glucovance), rosiglitazone/metformin (Avandamet), glipizide/metformin
(Metaglip), dan pioglitazone/metformin (Actosplusmet) adalah empat pil-pil kombinasi yang
relatif baru yang ada di pasar untuk merawat diabetes.
Glucovance mengkombinasikan glyburide dengan metformin dalam beragam dosis-
dosis.
Avandamet adalah suatu kombinasi dari dosis-dosis yang beragam dari Avandia dan
metformin.
Actosplusmet adalah suatu kombinasi dari dosis-dosis yang beragam dari pioglitazone
dan metformin.
Metaglip adalah suatu pil kombinasi mengandung glipizide dan metformin dalam
beragam kekuatan.
Manfaat dari obat-obat kombinasi ini adalah bahwa ada lebih sedikit pil-pil yang
digunakan/diminum, mudah-mudahan menuju pada suatu pemenuhan yang lebih baik. Ketika
mereka bekerja dengan baik, saya secara pribadi menyukai memberikan pasien-pasien obat-
obat secara individu sampai saya tahu dosis-dosis apa yang bekerja, dan kemudian menukar
pada suatu pil kombinasi sekali pasien telah stabil pada dosis-dosis dari obat-obat individu
untuk suatu periode waktu.
Perawatan Diabetes dengan Insulin
Insulin adalah aliran utama dari perawatan untuk pasien-pasien diabetes tipe 1. Insulin juga
adalah penting pada diabetes tipe 2 ketika tingkat-tingkat glukosa darah tidak dapat dikontrol
dengan diet, penurunan berat badan, olahraga, dan obat-obat oral.
Idealnya, insulin harus dimasukkan dengan suatu cara yang meniru pola alamiah dari
pengeluaran insulin oleh suatu pankreas yang sehat; bagaimanapun, pola yang kompleks dari
pengeluaran insulin oleh pankreas adalah sulit untuk diduplikasikan. Meski demikian, kontrol
glukosa darah yang memadai tetap dapat dilaksanakan dengan perhatian yang penuh kehati-
hatian pada diet, olahraga secara reguler, monitor glukosa darah dirumah, dan injeksi-injeksi
insulin yang berkali-kali sepanjang hari.
Pada masa lalu, insulin didapat dari sumber-sumber binatang, terutama sapi-sapi dan babi-babi.
Tidak hanya saja ada suatu persoalan dengan kecukupan suplai insulin untuk memenuhi
kebutuhan, namun insulin sapi dan babi juga mempunyai persoalan-persoalan spesifik. Berasal
dari bintang-binatang, tipe-tipe insulin ini menyebabkan reaksi-reaksi imun pada beberapa
orang-orang. Pasien-pasien akan menjadi tidak toleran atau resisten pada insulin binatang.
Dengan percepatan dari penelitian secara ilmiah pada pertengahan akhir abad duapuluh,
insulin sapi dan babi diganti dengan insulin manusia. Pada tahun 1977, gen untuk insulin
manusia dikloning, dan melalui teknologi modern, insulin manusia yang dimanufaktur telah
tersedia. Insulin manusia sekarang telah digunakan secara luas.
Insulin sekarang tersedia dalam suatu variasi dari preparat-preparat yang berbeda dalam
jumlah waktu mengikuti injeksi sampai mereka mulai bekerja dan durasi dari aksi mereka.
Karena perbedaan-perbedaan ini, kombinasi-kombinasi dari seringkali digunakan untuk
mengizinkan suatu regimen kontrol gula darah yang lebih dicocokkan.
Sebagai contoh, seorang pasien dapat melakukan suatu suntikan dari Lantus pada pagi hari dan
sore hari untuk menyediakan suatu garis dasar dari insulin selama suatu periode dari 24 jam.
Sebagai tambahan, pasien yang sama dapat melakukan suatu suntikan dari Humalog tepat
sebelum makan untuk mencakupi peningkatan beban karbohidrat setelah makan.
Beragam Metode Pemberian Insulin
Tidak hanya beragam preparat-preparat insulin yang berkembang, begitu juga dengan metode-
metode memasukkan insulinnya.
Pre-filled insulin pens
Dahulu, insulin tersedia hanya dalam suatu bentuk yang dapat disuntikan yang melibatkan
semprotan-semprotan yang dapat dibawa (yang beberapa dekade lalu terbuat dari gelas dan
memerlukan sterilisasi), jarum-jarum, botol-botol kecil insulin, dan kain-kain penyeka alkohol.
Tidak perlu dikatakan bahwa pasien-pasien seringkali menemukan kesulitan untuk melakukan
beberapa suntikan setiap harinya, dan sebagai akibatnya kontrol gula darah yang baik seringkali
dikompromikan. Banyak perusahaan-perusahaan farmasi sekarang menawarkan metode-
metode pemasukkan insulin yang bijaksana dan menyenangkan.
Kedua-duanya Novo Nordisk dan Lily mempunyai suatu sistim pemasukkan insulin berbetuk
pen. Sistim ini serupa dengan suatu pelor tinta (ink cartridge) didalam suatu fulpen. Suatu alat
ukuran pena yang kecil memegang suatu pelor insulin (biasanya mengandung 300 units). Pelor-
pelor (cartridges) tersedia dalam formula-formula insulin yang paling luas digunakan. Jumlah
insulin yang akan disuntikan diputar dengan memutar dasar dari pena sampai jumlah unit-unit
yang diperlukan terlihat pada jendela untuk melihat dosis. Ujung dari pena terdiri dari suatu
jarum yang diganti setiap kali suntik. Suatu mekanik pelepasan mengizinkan jarum untuk masuk
tepat dibawah kulit dan menyerahkan jumlah insulin yang diminta. Pelor-pelor (cartridges) dan
jarum-jarum dibuang ketika selesai dan yang baru dimasukkan. Pada banyak kasus-kasus,
seluruh pena dibuang. Alat-alt penyerahan insulin ini adalah lebih tidak susah digunakan dari
pada metode-metode tradisional.
Pompa Insulin
Kemajuan yang tersedia yang paling akhir dalam penyerahan insulin adalah pompa insulin. Di
Amerika, MiniMed, Deltec dan Disetronic memasarkan pompa insulin. Suatu pompa insulin
terdiri dari suatu reservoir pompa serupa dengan yang dari suatu pelor insulin (insulin
cartridge), suatu pompa yang dioperasikan oleh baterai, dan suatu computer chip yang
mengizinkan pengguna untuk mengontrol secara tepat jumlah insulin yang disalurkan. Pada
saat ini, pompa-pompa dipasaran ukurannya sebesar suatu pager atau beeper. Pompa dipasang
pada suau tabung plastik yang tipis (suatu set infus) yang mempunyai suatu cannula (seperti
suatu jarum tapi lembut) pada ujungnya dimana insulin melewatinya. Cannula ini dimasukkan
dibawah kulit, biasanya pada perut. Cannula diganti setiap dua hari. Penabungan ini dapat
dilepaskan waktu mandi atau berenang. Pompa digunakan untuk penyerahan insulin secara
terus menerus, 24 jam sehari. Jumlah insulin diprogram dan dimasukkan pada suatu angka yang
konstan (basal rate). Seringkali, jumlah insulin yang diperlukan selama 24 jam bervariasi
tergantung dari faktor-faktor seperti olahraga, tingkat aktivitas, dan tidur. Pompa insulin
mengizinkan pengguna untuk memprogram banyak angka-angka basal yang berbeda untuk
mengizinkan gaya hidup yang bervariasi ini. Sebagai tambahan, pengguna dapat memprogram
pompa untuk menyerahkan tambahan insulin selama waktu makan untuk menutupi
permintaan-permintaan insulin yang berlebihan yang disebabkan oleh proses pencernaan
karbohidrat-karbohidrat dengan makanan.
Lebih dari 50,000 orang didunia menggunakan pompa insulin. Angka ini bertambah secara
dramatis karena alat-alat ini menjadi lebih kecil dan lebih user–friendly. Pompa-pompa insulin
mengizinkan kontrol gula darah yang ketat dan fleksibilitas gaya hidup sembari mengecilkan
efek-efek dari gula darah yang rendah (hypoglycemia). Pada saat ini, pompa adalah alat dipasar
yang paling mendekati suatu pankreas tiruan (artificial pancreas). Akhir-akhir ini, model-model
pompa yang lebih baru telah dikembangkan yang tidak memerlukan suatu tabung, faktanya -
alat penyerahan insulin ditempatkan langsung diatas kulit dan penyesuaian-penyesuaian apa
saja yang diperlukan untuk penyeraan insulin dilakukan melalui suatu alat seperti PDA yang
harus dipertahankan dalam suatu batasan jarak 6 kaki (foot) dari alat penyerahan insulin, dan
dapat dipakai didalam suatu saku, ditaruh didalam dompet, atau diatas meja ketika waktu
bekerja.
Mungkin inovasi dari teknologi pompa yang paling menggairahkan adalah kemampuan untuk
menggunakan pompa berduaan dengan teknologi sensor glukosa yang lebih baru. Sensor-
sensor glukosa telah bertambah baik secara dramatis pada beberapa tahun akhir ini, dan adalah
suatu opsi untuk pasien-pasien untuk memperoleh wawasan/pengertian yang lebih jauh
kedalam pola-pola respon glukosanya untuk menyesuaikan suatu cara perawatan yang lebih
individu. Generasi yang terbaru dari sensor-sensor mengizinkan untuk memberikan pada pasien
suatu nilai glukosa yang seketika (real time). Sensor yang dapat ditanam berkomunikasi secara
tanpa kabel (wirelessly) denga suatu alat sebesar pager yang mempunyai suatu layar. Alat
dipertahankan dekat sensor untuk mengizinkan pemindahan data, bagaimanapun, itu dapat
beberapa kaki jauhnya dan tetap masih menerim informasi yang dipancarkan. Tergantung dari
model, layar memperlihatkan pembacaan gula darah, suatu urutan dari bacaan pada suatu
waktu, dan suatu angka perubahan yang berpotensi dari nilai-nilai glukosa. Sensor-sensor dapat
diprogram untuk menghasilkan suatu "beep" jika gula-gula darah ada dibatasan yang dipilih
sebagai terlalu tinggi atau terlalu rendah. Beberapa dapat menyediakan suatu beep peringatan
jika penurunan gula darah terjadi terlalu cepat.
Untuk membawa hal-hal satu tingkat lebih jauh, ada suatu sensor istimewa yang baru dipasar
yang diciptakan untuk berkomunikasi langsung dengan pompa insulin. Ketika pompa tidak
merespon langsung pada informasi dari sensor, ia memeinta suatu respon dari pasien jika ada
suatu keperluan untuk penyesuaian menurut pola-pola yang diprogram untuk mendeteksi.
Tujuan akhir dari teknologi ini adalah untuk "close the loop" dengan mensensor secara terus
menerus apa yang dibutuhkan oleh tubuh, dan kemudian merespon dengan menyediakan dosis
insulin yang tepat. Ketika teknologi ini masih beberapa tahun lagi dalam pembuatan, langkah-
langkah pada arah ini berlanjut untuk berkembang.
Insulin yang dihirup
Insulin yang dihirup, dipasarkan oleh Pfizer pada tahun 2006, disetujui oleh FDA. Bentuk
penghirupan insulin ini disebut Exubera. Insulin dikemas didalam kemasan-kemasan blister
yang kering yang dimasukkan kedalam suatu alat penghirup. Alat ini membuka kemasan-
kemasan bubuk mengizinkan insulin untuk masuk ke suatu ruang/kamar yang mempunyai suatu
potongan mulut dimana pengguna dapat menghirup insulin melaluinya. Exubera mempunyai
suatu aksi puncak yang menyerupai Humalog (aksi yang cepat), dan suatu durasi aksi yang
menyerupai insulin reguler (aksi yang pendek). Dia dapat dikombinasikan dengan obat oral
pada pasien-pasien diabetes tipe 2 atau digunakan sendiri. Pada pasien-pasien diabetes tipe 1
insulinnya harus dikombinasikan dengan suatu insulin basal yang beraksi lebih lama
seperti glargine.
Profil efek sampingan dari insulin yang dihirup adalah mirip dengan insulin-insulin lain, dan
pengguna harus sadar atas hipoglikemia. Sebagai tambahan, karena insulin diserap melalui
paru-paru, ada kekhwatiran awal menyangkut fungsi paru. Ketika ada suatu penurunan yang
sedikit pada fungsi paru dengan penggunaan awal dari Exubera, ini menjadi stabil secara cepat
dan kembali ke garis dasar dari kontrol-kontrol yang dicocokkan dengan umur ketika Exubera
dihentikan. Karena ini masih suatu produk baru, direkomendasikan bahwa pasien mana saja
yang mulai dengan insulin yang dihirup mempunyai tes-tes fungsi paru yang telah dikerjakan
sebelum memulai perawatan. Jika nilai-nilai garis dasar dari FEV1 (suatu ukuran dari fungsi
paru) adalah kurang dari 70%, Exubera tidak diberikan. Setelah penggunaan enam bulan tes-tes
fungsi paru dilaksanakan kembali; jika tercatat perburukan, Exubera dihentikan.
Exubera jangan digunakan pada perokok reguler atau sebentar-sebentar dan pasein-pasien
yang memerlukan dosis-dosis insulin yang sangat kecil. Meskipun demikian, pada populasi yang
benar, ini adalah suatu opsi yang besar.
Catatan: Sayangnya, penerimaan Exubera adalah buruk selama setahun atau lebih waktu ia
tersedia sejak peluncurannya pada tahun 2006. Baru-baru ini dibulan oktober 2007, perusahaan
Pfizer memutuskan untuk tidak menjual produk ini lagi. Sebagian dari persoalan ini adalah
waktu yang diperlukan untuk mengajari alat ini dan keunikan -keunikan dari format
penyerahan. Ketika tidak ada kekhwatiran-kekhwatiran medis utama yang tercatat dengan
penggunaannya, ia hanya tidak diterima oleh pasien-pasien dan dokter-dokter. Barangkali kita
akan melihat modaliti ini kembali dalam suatu inkarnasi penggunaan yang lebih mudah.
Intranasal, Transdermal
Rute-rute penyerahan insulin lainnya juga telah dicoba. Penyerahan insulin intranasal
diperkirakan menjanjikan. Bagaimanapun, metode ini dihubungkan dengan penyerapan yang
buruk dan iritasi hidung (nasal irritation). Transdermal insulin (penyerahan melalui penempelan
pada kulit) juga telah menghasilkan hasil-hasil yang mengecewakan pada saat ini. Insulin dalam
bentuk pil juga sekarang masih belum efektif karena enzim-enzim pencernaan didalam perut
menguraikannya.
Masa Depan Pencangkokan Pankreas
Akhirnya, tujuan dalam memanage diabetes tipe 1 adalah menyediakan terapi insulin dengan
suatu cara yang meniru pankreas yang alami. Mungkin terapi yang mendekati yang tersedia
pada saat ini adalah suatu transplantasi (cangkok) pankreas. Beberapa pendekatan-pendekatan
pada transplantasi pankreas saat ini sedang dipelajari, termasuk keseluruhan pakreas dan sel-
sel islet yang terisolasi (kelompok-kelompok sel-sel ini mengandung sel-sel beta yang
bertanggung jawab untuk produksi insulin). Data yang tersedia dari tahun 1995
mengindikasikan bahwa hampir 8,000 pasien-pasien menjalani transplantasi pankreas.
Kebanyakan pasien-pasien menjalani transplantasi pankreas pada saat yang bersamaan dengan
transplantasi ginjal untuk penyakit ginjal diabetik.
Transplantasi bukannya tanpa risiko. Kedua-duanya yaitu operasi sendiri dan penekanan imun
yang harus terjadi sesudahnya menghadapkan risiko-risiko signifikan pada pasien. Untuk sebab-
sebab ini, ginjal dan pankreas biasanya ditransplantasikan pada saat yang sama. Pada saat ini,
ada perselisihan paham tentang trasplantasi pankreas keseluruhan pada pasien-pasien yang
sekarang ini tidak memerlukan transplantasi ginjal. Persoalan dari apakah manfaat-manfaat
lebih banyak dari pada risiko-risiko pada pasien-pasien ini masih dalam perdebatan. Ada juga
suatu kesempatan bahwa diabetes akan terjadi pada pankreas yang ditransplantasikan. Sel-sel
islet yang ditransplantasikan secara selektif adalah suatu alternatif yang menarik pada
transplantasi pankreas keseluruhan. Bagaimanapun, kekhwatiran atas penolakan tetap ada.
Usaha-usaha untuk menyamarkan sel-sel islet pada jaringan-jaringan yang tidak akan ditolak
oleh tubuh (contohnya, dengan mengelilingi sel-sel islet dengan sel-sel pasien sendiri dan
kemudian menanamkan mereka) sedang berlangsung. Sebagai tambahan, peneliti-peneliti
sedang menjelajahi rintangan-rintangan buatan yang dapat mengelilingi sel-sel islet,
menyediakan perlindungan terhadap penolakan, dan masih mengizinkan insulin untuk masuk
kedalam aliran darah.
Akhir Kata
Beberapa tahun akhir-akhir ini adalah suatu waktu yang menggairahkan dalam pelayanan
diabetes. Banyak unsur-unsur untuk perawatan diabetes tipe 2 berada dalam pengembangan
dan opsi-opsi untuk terapi insulin berlanjut untuk tumbuh dan metode-metode untuk
pemberian insulin menjadi lebih diperhalus. Ketika penelitian berlanjut untuk berkembang pada
area-area ini, satu hal tetap konstan. Mencapai pengontrolan gula darah yang memungkinkan
yang terbaik tetap menjadi tujuan akhir pada kedua diabetes tipe 1 dan tipe 2. Sekarang kita
tahu, tanpa ragu-ragu, bahwa kontrol gula darah yang baik memperkecil komplikasi-komplikasi
jangka panjang dari diabetes, termasuk kebutaan, kerusakan syaraf, dan kerusakan ginjal.
Akhirnya, suatu gaya hidup sehat tidak dapat melakukan hal yang buruk...ia harus tetap
menjadi landasan dari managemen diabetes.
http://www.totalkesehatananda.com/diabetis18.html