perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan...

119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA MODUL DENGAN MACROMEDIA FLASH MAX PADA METODE TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP SMAN 1 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : VINA SETYAWINATA K 3306038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA MODUL DENGAN

MACROMEDIA FLASH MAX PADA METODE TAI (TEAMS

ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI

KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM

KOLOID SISWA KELAS XI SEMESTER

GENAP SMAN 1 WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh :

VINA SETYAWINATA

K 3306038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA MODUL DENGAN

MACROMEDIA FLASH MAX PADA METODE TAI (TEAMS

ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI

KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM

KOLOID SISWA KELAS XI SEMESTER

GENAP SMAN 1 WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh :

VINA SETYAWINATA

K 3306038

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Elfi Susanti VH, S.Si., M.Si.

NIP. 19721023 199802 2 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Ashadi

NIP. 19510102 197501 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 29 Juli 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang (Tanda Tangan)

Ketua : Dra. Hj. Bakti Mulyani, M.Si. _____________

Sekretaris : Drs. H. Sugiharto, Apt., M.S. _____________

Anggota I : Elfi Susanti VH, S.Si., M.Si. _____________

Anggota II : Prof. Dr. H. Ashadi. _____________

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Vina Setyawinata, STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA MODUL DENGAN MACROMEDIA FLASH MAX PADA METODE TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP SMAN 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010, Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli, 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) perbedaan pengaruh

penggunaan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media

modul dengan penggunaan metode TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media Macromedia Flash Max terhadap prestasi belajar siswa pada

pokok bahasan sistem koloid, (2) perbedaan pengaruh kemampuan memori tinggi

dan kemampuan memori rendah pada siswa terhadap prestasi belajar siswa pada

pokok bahasan sistem koloid, (3) interaksi antara pembelajaran kimia dengan

metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media modul dan TAI

(Teams Assisted Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max

dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pokok

bahasan sistem koloid.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial

2x2. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1

Wonogiri. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random

sampling dari 3 kelas yang ada diambil dua kelas yaitu kelas XI RSBI-2 sebagai

kelas eksperimen 1 dan XI RSBI-3 sebagai kelas eksperimen 2. Teknik

pengumpulan data dengan metode tes dan angket. Teknik analisis data dengan

menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) prestasi belajar kognitif pada

penggunaan metode pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada penggunaan

metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media modul pada

pokok bahasan sistem koloid. Prestasi belajar kognitif metode TAI dengan media

Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada metode TAI dengan media modul

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan Fobs = 5,049 yang melampaui harga Ftabel = 4,000. Tetapi tidak ada

perbedaan pengaruh penggunaan metode TAI (Teams Assisted Individualization)

menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted

Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada prestasi afektif

siswa dengan Fobs = 0,207 yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000, (2) prestasi

belajar kognitif pada siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih

tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah pada pokok

bahasan sistem koloid. Siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi

mencapai prestasi kognitif yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai

kemampuan memori rendah dengan Fobs = 8,810 yang melampaui harga Ftabel =

4,000. Tetapi tidak ada perbedaan pengaruh siswa yang mempunyai kemampuan

memori rendah maupun tinggi pada prestasi afektif dengan Fobs = 0,353 yang tidak

melampaui harga Ftabel = 4,000, (3) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia

dengan metode TAI menggunakan media modul dan TAI menggunakan media

Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi

belajar pada pokok bahasan sistem koloid. Untuk prestasi belajar kognitif

ditunjukkan dengan hasil perhitungan anava bahwa nilai FAB hitung = 2,736 lebih

kecil dari F tabel = 4,000, sedangkan untuk prestasi belajar afektif ditunjukkan oleh

hasil perhitungan anava bahwa nilai FAB hitung = 0,045 lebih kecil dari F tabel =

4,000.

Kata Kunci : TAI (Teams Assisted Individualization), Modul, Macromedia Flash Max, Koloid, Kimia.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Vina Setyawinata. A COMPARATIVE STUDY ON THE USE OF MODULE

MEDIA WITH MACROMEDIA FLASH MAX IN TAI (TEAMS ASSISTED

INDIVIDUALIZATION) METHOD EVALUATED FROM MEMORY

CAPABILITY TOWARD STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT IN

SUBJECT MATTER COLLOIDAL SYSTEM OF STUDENTS CLASS XI

SEMESTER GENAP OF SMA NEGERI 1 WONOGIRI IN EDUCATION

YEAR 2009 / 2010. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of

Sebelas Maret University. July, 2010.

This aim of the research are to know: (1) the difference influence by using

TAI (Teams Assisted Individualization) method equipped with the module media

with using TAI (Teams Assisted Individualization) method equipped with

Macromedia Flash Max toward students learning achievement in subject matter

colloidal system, (2) the difference influence on high memory capability with low

memory capability of students toward students learning achievement in subject

matter colloidal system, (3) the interaction between the chemistry learning with

TAI (Teams Assisted Individualization) method equipped with the module media

and TAI (Teams Assisted Individualization) method equipped with Macromedia

Flash Max with memory capability of students toward learning achievement in

subject matter colloidal system.

This study was conducted by using the experimental method with 2 x 2

factorial design. The sample population of this research were the students of grade

XI SMA Negeri 1 Wonogiri. The sampling technique used cluster random

sampling in which two classes were taken from 3 classes: XI RSBI-2 as the

experimental class 1 and XI RSBI-3 as the experimental class 2. Techniques of

collecting data used were test method and questionnaire. Technique of analysis

data used a two-way variance analysis with different cells.

The results of research show : (1) cognitive learning achievement by

using TAI (Teams Assisted Individualization) equipped with Macromedia Flash

Max more higher than TAI (Teams Assisted Individualization) equipped with the

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

module media in subject matter colloidal system. Cognitive learning achievement

of TAI (Teams Assisted Individualization) method with Macromedia Flash Max

higher than TAI (Teams Assisted Individualization) method with module media

with Fstatistic= 5,049 which axceed from Ftable= 4,000. But there is no difference

influence by using TAI (Teams Assisted Individualization) equipped with the

module media with using TAI (Teams Assisted Individualization) equipped with

Macromedia Flash Max on affective learning achievement with Fstatistic= 0,207

which not axceed from Ftable= 4,000, (2) cognitive learning achievement to

students which have high memory capability more higher than students which

have low memory capability in subject matter colloidal system. Students which

have high memory capability reach cognitive learning achievement higher than

students which have low memory capability with Fstatistic= 8,810 which axceed

from Ftable= 4,000. But there is no difference influence from students which have

high with low memory capability on affective learning achievement with Fstatistic=

0,353 which not axceed from Ftable= 4,000, (3) There is no interaction between the

chemistry learning with TAI (Teams Assisted Individualization) method equipped

with the module media and (Teams Assisted Individualization) method equipped

with Macromedia Flash Max with memory capability of students toward students

learning achievement in subject matter colloidal system. The difference cognitive

learning achievement is indicated by anava calculation that value FAB treatment

=2,736 lower than FAB critic = 4,000, the afective learning achievement is indicated

by anava calculation that value FAB treatment =0,045 lower than FAB critic = 4,000.

Keyword : TAI (Teams Assisted Individualization), Module, Macromedia Flash Max, Colloid, Chemistry.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

sudah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain

(Q.S. Al Insyirah : 6-7)

Manusia berusaha dan Allah-lah yang menentukan

(Penulis)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini teruntuk :

Mewujudkan harapan Ibu dan Bapakku yang senantiasa memberikan

semua yang terbaik

Suamiku tercinta yang senantiasa memberikan semangat

Kakakku yang senantiasa memberikan fasilitasnya

Malaikat kecilku

Almamater

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak

rahmat, nikmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan,

dan pengarahan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin penyusunan skripsi.

2. Ibu Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si. selaku Ketua Jurusan P. MIPA, yang telah

menyetujui atas permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Hj. Tri Redjeki, M.S. selaku ketua Program Pendidikan Kimia yang

telah memberikan pengarahan dan izin penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Elfi Susanti VH, S.Si., M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Prof. Dr. H. Ashadi selaku pembimbing II yang telah pula memberikan

bimbingan dan pengarahan, sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Sri Yamtinah, S.Pd., M.Pd. selaku penasehat akademik atas bimbingan dan

nasehat selama ini.

7. Bapak Drs. Mulyadi, M.T. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wonogiri yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan kita.

Surakarta, Juli 2010

Penulis.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... x

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8

1. Studi Komparasi ............................................................................... 8

2. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 8

3. Pembelajaran Kooperatif TAI (Teams Assisted Individualization) . 17

4. Media Pembelajaran ......................................................................... 16

5. Kemampuan Memori ....................................................................... 24

6. Prestasi Belajar ................................................................................. 27

7. Sistem Koloid ................................................................................... 29

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 42

C. Hipotesis .............................................................................................. 45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 47

1. Tempat Penelitian ...................................................................... 47

2. Waktu Penelitian ........................................................................ 47

B. Metode Penelitian ................................................................................ 47

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 48

1. Populasi ...................................................................................... 48

2. Sampel ........................................................................................ 48

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 48

1. Variabel Bebas ........................................................................... 48

2. Variabel Terikat ......................................................................... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 50

1. Teknik Pengumpuan Data .......................................................... 50

2. Instrumen ................................................................................... 52

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 62

1. Uji Prasyarat Analisis ................................................................ 62

2. Uji Hipotesis .............................................................................. 64

BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 70

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 70

1. Kemampuan Memori Siswa ....................................................... 70

2. Prestasi Kognitif Materi Sistem Koloid ..................................... 73

3. Prestasi Afektif Materi Sistem Koloid ....................................... 77

B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................... 80

1. Uji Keseimbangan (Uji t Dua Pihak) ......................................... 80

2. Uji Normalitas ............................................................................ 80

3. Uji Homogenitas ........................................................................ 82

C. Hasil Pengujian Hipotesis .................................................................... 83

1. Hasil Analisis Variansi .............................................................. 83

2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ......................................... 84

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hasil Uji Lanjut Pasca Analisis ................................................. 86

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 88

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 96

A. Kesimpulan .......................................................................................... 96

B. Implikasi .............................................................................................. 97

C. Saran .................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 99

LAMPIRAN ..................................................................................................... 102

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi ......................................... 32

Tabel 2. Klasifikasi Koloid .............................................................................. 33

Tabel 3. Perbandingan Sifat Sol hidrofil dengan Sol Hidrofob ....................... 38

Tabel 4. Rancangan Penelitian ......................................................................... 47

Tabel 5. Skor Penilaian Afektif ....................................................................... 53

Tabel 6. Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Penilaian Kognitif .................... 55

Tabel 7. Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Soal Penilaian Kognitif ........ 56

Tabel 8. Hasil Uji Coba Daya Pembeda Instrumen Soal Penilaian Kognitif ... 57

Tabel 9. Hasil Uji Coba Taraf Kesukaran Instrumen Soal Penilaian Kognitif 58

Tabel 10. Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Penilaian Afektif .................... 59

Tabel 11. Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Soal Penilaian Afektif ........ 61

Tabel 12. Data Amatan, Rataan dan Jumlah Kuadrat Deviasi ........................ 65

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan

Metode TAI dengan Media Modul .................................................. 71

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan

Metode TAI dengan Media Macromedia Flash Max ...................... 72

Tabel 15. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Memori

Siswa dengan Metode TAI dengan media modul dan TAI dengan

Media Macromedia Flash Max ....................................................... 73

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

Metode TAI dengan Media Modul .................................................. 74

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

Metode TAI dengan Media Macromedia Flash Max ...................... 75

Tabel 18. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif

Siswa dengan Metode TAI dengan Media Modul dan TAI dengan

Media Macromedia Flash Max ....................................................... 76

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Modul ............................................................... 77

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Macromedia Flash Max ................................... 78

Tabel 21. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa

dengan Metode TAI dengan Media Modul dan TAI dengan Media

Macromedia Flash Max .................................................................. 79

Tabel 22. Rangkuman Uji Normalitas Selisih Nilai Prestasi Belajar Kognitif

Siswa ............................................................................................... 80

Tabel 23. Rangkuman Uji Normalitas Prestasi Afektif Siswa ....................... 81

Tabel 24. Rangkuman Uji Normalitas Kemampuan Memori Siswa ............... 81

Tabel 25. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas .................................................. 82

Tabel 26. Rataan dan Jumlah Rataan Selisih Nilai Kognitif ........................... 83

Tabel 27. Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Aspek Kognitif ................................................................................ 83

Tabel 28. Rataan dan Jumlah Rataan Nilai Afektif ......................................... 84

Tabel 29. Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Aspek Afektif .................................................................................. 84

Tabel 30. Rangkuman Rataan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 84

Tabel 31. Rangkuman Komparasi Ganda Selisih Nilai Prestasi Kognitif ....... 87

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Efek Tyndall .................................................................................. 34

Gambar 2. Gerak Brown ................................................................................. 34

Gambar 3. Sel Elektroforesis .......................................................................... 35

Gambar 4. Adsorpsi Sol Fe(OH)3 dan sol As2S3 ............................................ 35

Gambar 5. Pembentukan Delta Di Muara Sungai ........................................... 36

Gambar 6. Proses Dialisis ............................................................................... 37

Gambar 7. Pembuatan Koloid ......................................................................... 39

Gambar 8. Pembuatan Sol Logam dengan Busur Bredig ............................... 41

Gambar 9. Paradigma Penelitian ..................................................................... 45

Gambar 10.Histogram Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode

TAI Dengan Media Modul ........................................................... 71

Gambar 11.Histogram Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Macromedia Flash Max ................................ 72

Gambar 12.Histogram Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia

Flash Max ..................................................................................... 73

Gambar 13.Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Modul ............................................................ 74

Gambar 14.Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Macromedia Flash Max ................................ 75

Gambar 15.Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode

TAI dengan Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia

Flash Max ..................................................................................... 76

Gambar 16.Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Modul .................................................................... 77

Gambar 17.Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Macromedia Flash Max ........................................ 78

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 18.Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia

Flash Max ..................................................................................... 79

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ...................................................................................... 102

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 103

Lampiran 3. Indikator Kognitif ..................................................................... 111

Lampiran 4. Instrumen Kognitif ................................................................... 112

Lampiran 5. Indikator Afektif ....................................................................... 123

Lampiran 6. Instrumen Afektif ..................................................................... 124

Lampiran 7. Instrumen Kemampuan Memori .............................................. 126

Lampiran 8. Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat

kesukaran Kemampuan Kognitif .............................................. 128

Lampiran 9. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif .......................... 131

Lampiran 10. Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Memori................................ 134

Lampiran 11. Data Induk Penelitian ............................................................... 135

Lampiran 12. Perhitungan Kategori Kemampuan Memori ............................ 136

Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Kemampuan Memori .............................. 137

Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif................. 139

Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif .............................. 141

Lampiran 16. Uji Keseimbangan (Uji t) ......................................................... 143

Lampiran 17. Uji Normalitas .......................................................................... 145

Lampiran 18. Uji Homogenitas....................................................................... 167

Lampiran 19. Anava Dua Jalan Prestasi Kognitif ........................................... 174

Lampiran 20. Anava Dua Jalan Prestasi Afektif ............................................. 178

Lampiran 21. Uji Lanjut Prasyarat Anava ...................................................... 182

Lampiran 22. Daftar Nama ............................................................................. 184

Lampiran 23. Pembagian Kelompok .............................................................. 186

Lampiran 24. Daftar Nilai Sistem Koloid Tahun Lalu ................................... 188

Lampiran 25. Media Macromedia Flash Max ................................................ 189

Lampiran 26. Media Modul ............................................................................ 193

Lampiran 27. Dokumentasi ............................................................................. 224

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar dan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan

yang dialami siswa, maka diharapkan para guru kimia dapat memberi motivasi

dan mengajarkan materi kimia dengan lebih menarik dan bersahabat, membuat

suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga anggapan yang keliru selama

ini bahwa kimia merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa SMA akan

hilang dari mereka. Untuk menyajikan materi kimia menjadi lebih menarik, guru

harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan metode mengajarnya dan

pemanfaatan media pembelajaran sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran

yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. Metode mengajar yang baik adalah

metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana

dan prasarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya.

Metode mengajar adalah cara menyajikan materi pelajaran guna mencapai

tujuan belajar. Metode merupakan cara yang ditempuh guru untuk menciptakan

situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung kelancaran

proses belajar dan tercapainya hasil belajar yang memuaskan. Untuk mencapai hal

tersebut guru harus dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran

yang tepat, efisien, serta efektif sesuai dengan materi yang diajarkan.

SMA Negeri 1 Wonogiri merupakan bagian pendidikan pada umumnya.

Dalam kegiatan belajar mengajarnya guru masih menggunakan metode ceramah

(metode konvensional). Hal ini menyebabkan siswa tidak aktif selama proses

belajar mengajar berlangsung, akibatnya prestasi belajar siswa dari tahun ke tahun

tidak mengalami peningkatan. Salah satu penerapan metode ceramah adalah pada

materi pokok Sistem Koloid yang diajarkan pada siswa kelas XI RSBI IPA

semester genap. Materi Sistem Koloid ini merupakan materi yang berdiri sendiri

artinya tidak berhubungan dengan materi-materi sebelumnya. Sehingga siswa

cenderung membutuhkan daya hafalan dan pemahaman yang baik. Walaupun

pada kelas XI RSBI IPA ini telah mempunyai fasilitas yang cukup memadai dan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

beberapa menggunakan media microsoft powerpoint tetapi penyampaian materi

masih menggunakan metode konvensional dan hanya memakai 25 % bahasa

Inggris.

Kekurangberhasilan pembelajaran sistem koloid pada SMA Negeri 1

Wonogiri dapat terlihat pada prestasi belajar siswa kelas XI RSBI tahun ajaran

lalu yaitu 2008/2009. Pada tahun ajaran lalu siswa yang belum berhasil

melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masih tergolong banyak. Karena

keterbatasan peneliti dalam hal pengumpulan data, untuk nilai sistem koloid tahun

ajaran lalu tidak terdata secara lengkap dan data tersebut diwakili oleh nilai

sistem koloid satu kelas yaitu kelas XI RSBI-2 tahun ajaran 2008/2009 yaitu

sebesar 15,52 % siswa yang belum tuntas terlampir pada lampiran 24.

Untuk meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa pada SMA Negeri

1 Wonogiri, dapat menggunakan metode pembelajaran yang bertujuan

meningkatkan dan membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti proses

belajar. Salah satu metode pembelajaran yang bisa diterapkan adalah metode

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar

mengajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Pembagian kelompok dibuat

heterogen dalam hal prestasi belajar, jenis kelamin, budaya, dan tingkat sosio-

ekonomi. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat tanggung jawab individu

sekaligus kelompok sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap saling

ketergantungan positif dalam kelompoknya untuk belajar, bekerja, dan

bertanggung jawab dengan sungguh-sungguh.

Metode TAI (Teams Assisted Individualization) merupakan metode

pembelajaran secara kelompok dimana ada seorang asisten yang membantu secara

individual. Seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang

bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam satu

kelompoknya. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan

mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi

lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Metode TAI akan

memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semangat dalam sistem kompetensi dengan lebih mengutamakan peran individu

tanpa mengorbankan aspek kooperatif.

Dalam proses belajar, keberhasilan belajar siswa tidak terlepas dari faktor

internal dan faktor eksternal. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:239-240)

“Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara garis

besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor dari dalam diri siswa

(faktor internal) dan faktor dari luar siswa (faktor eksternal)”. Intelegensi

merupakan salah satu faktor internal yang banyak diakui oleh ahli dan masyarakat

sebagai faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

Thurston dalam Dewa Ketut Sukardi (2003:18) menuturkan, “Intelegensi terdiri

dari tujuh kecakapan primer yaitu kemampuan menggunakan bahasa, kefasihan

kata-kata, kecakapan menghitung, kemampuan orientasi ruang, kemampuan

memori, kemampuan mengamati dengan cermat dan tepat dan kemampuan

berpikir logis”. Salah satu komponen intelegensi yang perlu diperhatikan sebagai

penyebab keberhasilan belajar adalah kemampuan memori.

Menurut Agus Sujanto (2004:41), “Memori atau ingatan ialah suatu daya

jiwa yang dapat menerima, menyimpan dan mereproduksi kembali pengertian-

pengertian atau tanggapan-tanggapan yang telah lampau”. Kemampuan memori

sangat dibutuhkan seseorang di dalam kehidupannya, terutama dalam kegiatan

belajar. Segala macam belajar melibatkan ingatan, tanpa ingatan seseorang tidak

dapat mengingat sesuatu mengenai pengalamannya. Tanpa ingatan tidak akan

terjadi proses belajar pada diri seseorang, bahkan tidak dapat melakukan

percakapan yang sederhana sekalipun. Siswa yang memiliki kemampuan memori

tinggi dimungkinkan lebih berhasil dalam proses belajar bila dibandingkan

dengan siswa yang memiliki kemampuan memori rendah.

Materi pokok Sistem Koloid membutuhkan pemahaman yang lebih karena

materi ini berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan bersifat informatif yang

memerlukan siswa berdiskusi dengan siswa lainnya untuk memudahkan dalam

pencapaian hasil belajar. Oleh karena itu diharapkan dengan model pembelajaran

kooperatif yaitu metode TAI (Teams Assisted Individualization) yang

memungkinkan siswa berdiskusi dan bertukar pikiran dengan teman-temannya

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Pada metode TAI

siswa akan berdiskusi dengan teman-teman satu kelompoknya untuk membahas

materi yang diajarkan. Media diskusi yang digunakan pada penelitian ini adalah

media modul dan animasi Macromedia Flash Max. Pada penggunaan metode

pembelajaran TAI dapat dilengkapi dengan pemanfaatan media modul dan

Macromedia Flash Max. Pemanfaatan media ini juga dapat mengatasi kebosanan

siswa yang mendapatkan materi sistem koloid melalui metode ceramah saja.

Modul kimia merupakan paket belajar mandiri yang dirancang dan direncanakan

secara sistematisyang meliputi serangkaian pengalaman belajar guna membantu

siswa untuk mencapai tujuan belajar kimia. Modul kimia dirancang untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah, baik waktu

maupun tenaga untuk mencapai tujuan yang optimal. Macromedia Flash Max

merupakan program aplikasi yang menyajikan gambar yang lebih jelas karena

terlihat nyata dan bergerak. Macromedia Flash Max dirancang untuk

meningkatkan minat siswa karena menarik dan tidak membosankan. Porsi atau

peranan guru dalam penggunaan media ini lebih banyak dibandingkan dengan

modul.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka perlu adanya

pembaharuan yaitu mengubah model pembelajaran konvensional yang selama ini

digunakan dengan model pembelajaran kooperatif dan menentukan media yang

sesuai untuk materi Sistem Koloid. Pada penelitian ini akan dicoba untuk

mengembangkan model pembelajaran kooperatif metode TAI berbantuan modul

dan metode TAI berbantuan animasi Macromedia Flash Max ditinjau dari

kemampuan memori siswa pada materi pokok Sistem Koloid kelas XI RSBI IPA

semester genap.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan pada materi Sistem Koloid sebagai berikut :

1. apakah pembelajaran metode TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media modul dan Macromedia Flash Max dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid?

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. apakah pembelajaran metode TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media modul dan Macromedia Flash Max sesuai untuk materi

sistem koloid?

3. apakah terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang diberi pelajaran

menggunakan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi

media modul dan Macromedia Flash Max terhadap prestasi belajar pada

materi sistem koloid?

4. apakah prestasi belajar siswa yang diberi pelajaran dengan metode TAI

(Teams Assisted Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max

lebih tinggi dari metode TAI (Teams Assisted Individualization)

menggunakan media modul?

5. apakah ada pengaruh kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar pada

materi sistem koloid dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media modul dan Macromedia Flash Max?

6. adakah interaksi antara pembelajaran metode TAI (Teams Assisted

Individualization) dilengkapi media modul dan Macromedia Flash Max

dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan

jelas, maka penelitian ini membatasi masalah pada :

1. model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah metode TAI (Teams

Assisted Individualization) dengan media modul dan metode TAI (Teams

Assisted Individualization) dengan media animasi Macromedia Flash Max.

2. materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada

pelajaran kimia kelas XI RSBI IPA semester genap pada materi sistem koloid.

3. siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI RSBI IPA

SMA Negeri 1 Wonogiri tahun ajaran 2009/2010.

4. prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa materi Sistem Koloid yang

meliputi ranah kognitif dan afektif dengan memperhatikan kemampuan

memori siswa.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode TAI (Teams Assisted

Individualization) dilengkapi media modul dengan penggunaan metode TAI

(Teams Assisted Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max

terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid kelas XI

RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri tahun ajaran 2009/2010?

2. apakah terdapat perbedaan pengaruh kemampuan memori tinggi dengan

kemampuan memori rendah pada siswa terhadap prestasi belajar siswa pada

pokok bahasan sistem koloid kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri

1 Wonogiri tahun ajaran 2009/2010?

3. apakah terdapat interaksi antara metode TAI (Teams Assisted

Individualization) dilengkapi media modul dan TAI (Teams Assisted

Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max dengan

kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

sistem koloid kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri

tahun ajaran 2009/2010?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

1. perbedaan pengaruh penggunaan metode TAI (Teams Assisted

Individualization) dilengkapi media modul dengan penggunaan metode TAI

(Teams Assisted Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max

terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid kelas XI

RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran

2009/2010.

2. perbedaan pengaruh kemampuan memori tinggi dan kemampuan memori

rendah pada siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem

koloid kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri tahun

pelajaran 2009/2010.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. interaksi antara metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi

media modul dan TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media

Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi

belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid kelas XI RSBI IPA semester

genap SMA Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberi manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan informasi yang didasarkan pada teori yang sudah ada pada

bidang pendidikan, terutama mengenai teori pembelajaran dengan TAI (Teams

Assisted Individualization) dengan media modul dan metode TAI (Teams

Assisted Individualization) dengan media animasi Macromedia Flash Max

yang ditinjau dari kemampuan memori terhadap pencapaian prestasi belajar

materi sistem koloid.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah wawasan pada guru khususnya di SMA Negeri 1 Wonogiri

dalam mengembangkan suatu metode pembelajaran kooperatif dan media

dalam pembelajaran untuk menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas.

b. Sebagai bahan pemikiran bagi pendidik untuk melakukan penelitian

metode pembelajaran kooperatif berbantuan media lebih lanjut.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Studi Komparasi

Studi komparasi berasal dari dua kata yaitu studi dan komparasi.

a. Studi

Studi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya kajian; telaah;

penelitian; penyelidikan ilmiah (Depdikbud, 1997:965). Dalam skripsi ini studi

berarti penelitian.

b. Komparasi

Komparasi berasal dari bahasa inggris “comparation”, yang artinya

perbandingan (Depdikbud, 1997:516). Menurut Van Dalen dalam Suharsimi

Arikunto (1997:246) “Penelitian komparasi yaitu ingin membandingkan dua atau

tiga kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya”.

Jadi studi komparasi merupakan suatu kegiatan untuk meneliti sesuatu hal

yang akan dibandingkan, dimana dalam penelitian ini yang dibandingkan adalah

proses belajar mengajar, kemampuan memori, prestasi belajar kognitif dan

prestasi belajar afektif siswa yang diberi metode TAI (Teams Assisted

Individualization) dilengkapi media modul dan Macromedia Flash Max.

2. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam

pembelajaran kooperatif, belajar belum dikatakan selesai jika salah satu teman

dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Jadi “Pembelajaran kooperatif berarti belajar bersama, saling membantu

antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang

dalam kelompok mencapai tujuan yang telah ditentukan” (Isjoni, 2007:6). Dalam

pembelajaran kooperatif siswa dikelompokkan secara heterogen dengan

memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang sosio ekonomi, serta

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemampuan akademis (Anita Lie, 2007:41). Selanjutnya Slavin (2008:10)

menjelaskan bahwa “Pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan yang tidak

ditemukan dalam pembelajaran lain seperti penghargaan tim, pertanggungjawaban

individu, dan kesempatan sukses yang sama”. Dalam kegiatan belajar individual

cenderung mementingkan pribadi dan tidak memperhatikan lingkungan

sekitarnya.

Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam

kelompok. Ada lima unsur dasar yang dapat membedakannya yaitu :

1) Positive interdependence Yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama

atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang

merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya.

2) Interaction face to face Yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara.

Tidak ada penonjolan kekuatan individu, yang ada hanya pola interaksi

dan perubahan yang bersifat verbal diantara siswa.

3) Adanya tanggung jawab pribadi Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota

kelompok membuat siswa termotivasi untuk membantu temannya karena

tujuan dalam pembelajaran kooperatif adalah menjadikan setiap anggota

kelompoknya menjadi lebih kuat pribadinya.

4) Membutuhkan keluwesan Yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan

kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif.

5) Meningkatkan ketrampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah Tujuan terpenting yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran

kooperatif adalah siswa belajar ketrampilan bekerja sama dan

berhubungan.

(Isjoni, 2007: 41-43)

Menurut Anita Lie (2007:31) untuk mencapai hasil yang maksimal, lima

unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu :

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Saling ketergantungan positif

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun

tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan

tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Intinya setiap

anggota mempunyai tugas yang berlainan, kemudian bertukar pikiran atau

informasi. Selanjutnya pengajar akan mengevaluasi semua anggota mengenai

seluruh bagian, sehingga dengan cara ini mau tidak mau setiap anggota harus

merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar anggota yang lain

juga dapat berhasil.

2) Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas

dan prosedur penilaian dibuat menurut prosedur cooperative learning, setiap

siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci

keberhasilannya adalah persiapan pengajar dalam penyusunan tugasnya.

3) Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk

membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran

beberapa anggota akan lebih baik daripada hasil pemikiran dari individu saja.

Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil

masing-masing anggota. Inti dari sinergi adalah menghargai perbedaan,

memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.

4) Komunikasi antar anggota

Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan

barbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam

kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap

siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu

kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mengutarakan pendapat mereka.

5) Evaluasi proses kelompok

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama kelompok tersebut agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Terdapat tiga tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kooperatif,

yaitu:

1) Prestasi akademik

Dalam cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan sosial,

juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.

Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, juga dapat

memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas

yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar

belakang dan kondisi untuk bekerja sama dan saling bergantung pada tugas-tugas

akademik dan dengan penghargaan bersama siswa akan belajar saling

menghargai.

3) Pengembangan ketrampilan sosial

Ketrampilan sosial akan mengajarkan siswa bekerja sama dan kolaborasi

dimana ketrampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat.

(Isjoni, 2007:27-28)

Lima prinsip metode belajar kooperatif yang dikembangkan dan terus

dilakukan serta diperbaiki antara lain :

1) STAD (Student Teams Achievement Division); 2) TGT (Teams Games Tournament); 3) Jigsaw; 4) CIRC (Coopertive Integrated Reading and Composition); 5) TAI (Teams Assisted Individualization).

(Slavin, 2008:11)

Selain itu ada juga metode belajar lain juga dikembangkan dan dipelajari

yaitu:

1) Group Investigation; 2) Learning Together; 3) Complex Instruction;

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Structural Dyadic methods (Slavin, 2008:24-25)

Menurut Slavin (1995: 9-10), metode kooperatif mempunyai kelebihan-

kelebihan dibandingkan metode lain, yaitu:

1) meningkatkan kemampuan siswa;

2) meningkatkan rasa percaya diri:

3) menumbuhkan keinginan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan;

4) memperbaiki hubungan antar kelompok.

Di samping itu ada juga kelemahannya, yaitu:

1) memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakannya;

2) bila terjadi persaingan negatif maka hasilnya akan buruk.

Keberhasilan dari proses belajar kooperatif berdasar lima prinsip, yaitu:

1) Adanya sumbangan dari ketua kelompok

Tugas dari seorang ketua kelompok adalah memberikan sumbangan

pengetahuannya untuk anggota kelompoknya, karena ketua kelompoknya adalah

seorang yang dinilai berkemampuan lebih dibandingkan dengan anggota yang

lainnya. Dalam hal ini anggota kelompok diharapkan dapat memperhatikan,

mempelajari informasi/penjelasan yang diberikan oleh ketua kelompok jika ada

ketua kelompok yang merasa belum jelas, walaupun tugas ini bisa dilakukan oleh

anggota yang lain.

2) Keheterogenan kelompok

Kelompok belajar yang efektif adalah yang mempunyai anggota kelompok

yang heterogen, baik dalam hal jenis kelamin, latar belakang sosial, ataupun

tingkat kecerdasan.

4) Ketergantungan pribadi yang positif

Setiap anggota kelompok belajar untuk berkembang dan bekerja satu sama

lain. Ketergantungan pribadi ini dapat memberikan motivasi bagi setiap individu

karena pada awalnya mereka harus bisa membangun pengetahuannya sendiri

terlebih dahulu sebelum bekerja sama dengan temannya.

5) Otonomi kelompok

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setiap kelompok mempunyai tujuan agar bisa membawa nama

kelompoknya untuk menjadi yang terbaik. Jika mereka mengalami kesulitan

dalam pemecahan masalah setelah melampaui tahap kegiatan kelompok maka

mereka akan bertanya kepada gurunya bukan kepada kelompok lain.

Dalam metode mengajar kooperatif diharapkan siswa bekerja sama satu

sama lainnya berdiskusi dan berdebat, menilai kemampuan pengetahuan dan

mengisi kekurangan anggota lainnya. Bila diorganisasikan dengan tepat, siswa

dapat bekerja sama dengan yang lainnya untuk memastikan bahwa setiap siswa

dalam kelompok tersebut telah menguasai konsep yang telah diajarkan. Hal ini

akan menumbuhkan realisasi bahwa siswa membutuhkan belajar dan berpikir

untuk memecahkan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan dan

ketrampilannya. Berdasarkan uraian tentang metode pembelajaran kooperatif di

atas, metode TAI yang paling sesuai dengan mewakili langkah-langkah

pembelajaran kooperatif. Hal ini dikarenakan metode TAI memiliki lima prinsip

yang mendasar dari pembelajaran kooperatif.

3. Pembelajaran Kooperatif TAI (Teams Assisted Individualization)

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa metode pembelajaran

yang telah dikembangkan. Salah satunya adalah metode pembelajaran TAI

(Teams Assisted Individualization). TAI adalah suatu metode pembelajaran yang

dikemukakan oleh Slavin. “Teams Assisted Individualization” dapat diartikan

sebagai kelompok yang dibantu secara individual. Metode TAI ini merupakan

metode pembelajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih

mampu, berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa

lain yang kurang mampu dalam satu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik

hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik

cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta

didiknya.

Pada pembelajaran TAI akan memotivasi siswa untuk saling membantu

anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi dengan

lebih mengutamakan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Slavin (2008,195-200) secara umum TAI terdiri dari delapan komponen

utama, yaitu:

1) Kelompok / tim

Kelompok dalam pembelajaran TAI terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang

mewakili bagiannya dari kelas dalam menjalankan aktivitas akademik. Fungsi

utama dari tim adalah membentuk semua tim agar mengingat materi yang telah

diberikan dan lebih memahami materi yang nantinya digunakan dalam persiapan

mengerjakan lembar kerja sehingga bisa mengerjakan dengan baik. Dalam hal ini

biasanya siswa menggunakan cara pembelajaran diskusi tentang masalah-masalah

yang ada, membandingkan soal yang ada, dan mengoreksi beberapa miskonsepsi

jika dalam tim mengalami kesalahan. Anggota kelompok yang mengalami

kesulitan dapat bertanya kepada anggota yang telah ditunjuk sebagai asisten atau

anggota lain yang lebih tahu.

2) Tes pengelompokan

Siswa-siswa diberi tes awal pada awal program pembelajaran. Hasil dari

tes awal digunakan untuk membuat kelompok berdasarkan poin yang mereka

peroleh.

3) Materi kurikulum

Pada proses pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang terdapat

pada kurikulum yang berlaku dengan menerapkan teknik dan strategi pemecahan

masalah untuk penguasaan materi.

4) Kelompok belajar

Berdasarkan tes pengelompokan maka dibentuk kelompok belajar. Siswa

dalam kelompoknya mendengarkan presentasi dari guru dan mengerjakan lembar

kerja. Jika ada siswa yang belum paham tentang materi dapat bertanya pada

anggota lainnya atau asisten yang telah ditunjuk, kalau belum paham baru

meminta penjelasan dari guru.

5) Penilaian dan pengakuan tim

Setelah diberikan tes, kemudian tes tersebut dikoreksi dan dinilai

berdasarkan kriteria tertentu. Tim akan mendapatkan sertifikat/penghargaan atau

sejenisnya jika dapat melampaui kriteria yang telah ditentukan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) Mengajar kelompok

Materi yang belum dipahami oleh suatu kelompok dapat ditanyakan

kepada guru dan guru menjelaskan materi pada kelompok tersebut. Pada saat guru

mengajar, siswa dapat sambil memahami materi baik secara individual maupun

kelompok dengan kebebasan tetapi bertanggung jawab. Keaktifan siswa sangat

diutamakan pada pembelajaran TAI.

7) Lembar kerja

Pada setiap sub konsep materi pokok diberikan lembar kerja secara

individual untuk mengetahui pemahaman bahan atau materi dapat berupa

ringkasan materi yang dipelajari dirumah kemudian pertemuan selanjutnya

dikerjakan.

8) Mengajar seluruh kelas

Setelah akhir dari pengajaran pokok bahasan suatu materi guru

menghentikan program pengelompokan dan menjelaskan konsep-konsep yang

belum dipahami dengan strategi pemecahan masalah yang relevan. Pada akhir

pembelajaran diberikan kesimpulan dari materi.

Metode pembelajaran kooperatif TAI (Teams Assisted Individualization)

dalam pelaksanaannya terbagi menjadi:

a. Pengelompokan

Dalam proses pengelompokkan didasarkan pada prestasi belajar

sebelumnya, dalam hal ini hasil pretes materi yang akan diajarkan.

b. Tahap Penyajian Materi Pelajaran

Pada tahap ini materi pelajaran diperkenalkan melalui penyajian kelas.

Pada penyajian materi pelajaran ini dilakukan melalui :

1) Pengajaran kelompok

Jika terdapat materi pelajaran yang kurang dipahami dalam suatu

kelompok, maka kelompok tersebut dapat meminta guru untuk menjelaskan

materi yang belum dipahami tersebut, sedangkan kelompok lain yang sudah

paham dapat melanjutkan pekerjaannya.

2) Pengajaran seluruh kelas

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengajaran ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran. Guru

menyimpulkan penekanan materi yang dianggap penting dalam pembelajaran.

Keaktifan siswa sangat diharapkan melalui pengajaran ini.

c. Kegiatan Kelompok

Setelah terbagi dalam kelompok-kelompok, masing-masing individu

mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui lembar kerja pada buku mereka.

Mereka bekerja sebagai satu tim, jika terdapat kesulitan dipecahkan secara

bersama-sama dengan kelompoknya. Setelah selesai mengerjakan secara mandiri,

kemudian saling mencocokkan dengan teman sekelompoknya. Paket soal yang

terdapat di lembar kerja diberikan menurut tingkat kesukaran soal, diurutkan dari

soal yang mudah dilanjutkan soal yang sukar dan juga sesuai dengan urutan

materi, dari materi yang mudah dilanjutkan materi yang sulit. Setelah paket soal

selesai dikerjakan maka dicocokkan dengan kelompok lain untuk mengukur

keberhasilan dari kelompok untuk kemudian diberi nilai oleh guru.

Dari uraian di atas dapat dilihat kelebihan TAI yaitu:

1) Memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga

tercipta semangat dalam sistem kompetisi.

2) Lebih menekankan kerja sama kelompok.

3) Tiap kelompok mempelajari materi yang sama sehingga memudahkan

guru dalam penanganannya.

Disamping kelebihan di atas, metode TAI juga mempunyai kekurangan

yaitu :

1) Kegiatan belajar mengajarnya membutuhkan lebih banyak waktu

dibanding metode ceramah.

2) Siswa dalam satu kelompok mempelajari bagian materi yang sama

sehingga tidak menutup kemungkinan ada siswa yang tidak

mempelajarinya dan hanya bergantung kepada teman satu kelompoknya.

3) Seorang asisten belum tentu siswa yang benar-benar paling pintar dalam

satu kelompoknya.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

”Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

”medium” yang berarti perantara atau pengantar” (Arief S. Sadiman, 1996: 6).

Sehubungan dengan pendidikan, pengertian media tidak terlepas dari

kegiatan belajar mengajar. Gagne (1970) dalam Arief S. Sadiman (1996:6)

berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan

siswa yang dapat menyajikan pesan serta merangsangnya untuk belajar. Menurut

Briggs (1970) dalam Arief S. Sadiman (1996:6) media adalah segala alat fisik

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan

Oemar Hamalik (1989: 12) berpendapat bahwa media pendidikan adalah alat,

metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah.

Dari berbagai pendapat tentang media di atas, dapat disimpulkan bahwa

media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar berlangsung

secara efektif.

Menurut Oemar Hamalik (1989: 36-37), media pendidikan dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Bahan-bahan cetakan atau bacaan (Suplementasi materials), berupa

bahan seperti : buku, Hand Out, majalah, koran, buletin, folder, pamflet,

dan lain-lainnya. Bahan-bahan ini lebih lanjut mengutamakan kegiatan

pada pembaca atau penggunaan simbol kata-kata dan visual.

2) Alat-alat audiovisual, yang tergolong kategori ini antara lain :

a) Media pendidikan tanpa proyeksi, seperti : papan tulis, papan tempel,

papan panel, diagram, poster, kartun dan gambar.

b) Media pendidikantiga dimensi, seperti : model, benda asli, benda

tiruan, drama, boneka, topeng, globe, peta, pameran dan museum

sekolah.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Media pendidikan yang menggunakan teknik, seperti : slide, stripe,

film rekaman, televisi, laboratorium, perkakas otoinstruktif, ruang

kelas otomatis, sistem linier komunikasi dan komputer.

3) Sumber-sumber masyarakat. Berupa obyek-obyek peninggalan sejarah,

dokumentasi, bahan-bahan masalah dan sebagainya.

4) Kumpulan benda-benda (material collection). Berupa benda-benda atau

barang-barang yang dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari

seperti potongan sendok, daun, benih, bibit, bahan kimia dan sebagainya.

Secara umum, media pendidikan mempunyai kegnaan-kegunaan sebagai berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya :

a) Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan gambar, film atau

model.

b) Ojyek yang kecil, bisa dibantu dengan film, gambar dsb.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse.

d) Kejadian yang terjadi di masa lampau bisa ditampilkan lagi lewat

rekaman film, video, foto.

3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat diatasi sifat pasif anak. Dalam hal ini media pendidikan berfungsi :

a) Menimbulkan kegairahan belajar.

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan.

c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

(Arief S. Sadiman, 1996: 16-17)

b. Modul

Menurut Goldscmid and Goldscmid dalam Vembrianto (1985:35),

pengertian modul adalah sebagai berikut ”A self contained, independent unit of

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

analysis planed series of learning activities designed to help the student

accomplish certain well-defined objectived”. Artinya kurang lebih adalah sebuah

paket program pengajaran yang berdiri sendiri yang terdiri dari serangkaian

kegiatan belajar mengajar secara berurutan yang dirumuskan untuk membantu

anak didik dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.

Sedang menurut buku Pedoman Penyusunan Modul dalam buku

Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik, dan Implementasi

(E. Mulyasa, 2003:98) yang dimaksud dengan Modul adalah suatu unit program

belajar mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan 1) tujuan-tujuan

instruksional umum 2) topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar dan

mengajar 3) tujuan-tujuan instruksional khusus 4) pokok-pokok materi yang akan

dipelajari dan diajarkan 5) kedudukan dan fungsi satuan dalam kesatuan program

yang lebih luas 6) peranan guru dalam proses belajar mengajar 7) alat dan sumber

belajar yang akan dipakai 8) kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan dan

dihayati oleh murid secara berurutan 9) lembaran-lembaran kerja yang akan

dilaksanakan selama berlangsungnya proses ini 10) program evaluasi yang akan

dilaksanakan selama proses belajar mengajar.

Modul diberikan dengan tujuan: 1) memberi motivasi siswa untuk

mencapai tujuan pengajaran 2) memberikan kesempatan siswa untuk berkembang

menurut irama kecepatan masing-masing 3) melibatkan siswa secara aktif dalam

proses belajar mengajar 4) siswa lebih banyak dapat pertolongan guru secara

individual 5) siswa dapat menerapkan belajarnya dalam situasi kehidupan yang

nyata 6) siswa memperoleh informasi berulang-ulang tentang kemajuan belajar

yang telah dicapai 7) guru memperoleh petunjuk mengenai metode-metode belajar

yang efisien.

Tugas utama guru kimia adalah dalam sistem modul adalah

mengorganisasikan dan mengatur proses pembelajaran dengan langkah-langkah

pembelajaran sebagai berikut :

1) Persiapan, yaitu menyiapkan situasi pembelajaran yang kondusif;

2) Pelaksanaan, yaitu proses interaksi antara guru dan siswa, yang diwujudkan

siswa belajar sesuai dengan irama kecepatan dan kemampuannya, sedangkan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

guru membantu siswa yang kesulitan memahami isi modul atau pelaksanaan

tugas;

3) Evaluasi, yaitu berupa pelaksanaan penelitian terhadap setiap peserta didik

sampai dengan penentuan siswa yang telah mencapai taraf belajar tuntas.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa modul kimia

dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah,

baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal.

Dengan sistem modul, siswa dapat mengikuti pembelajaran kimia lebih banyak

mendapat kesempatan untuk belajar kimia secara mandiri, membaca uraian, dan

petunjuk dari lembar kegiatan, menjawab pertanyaan-pertanyaan, serta

melaksanakan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Dalam kaitan ini siswa dapat

maju sesuai dengan irama dan kemampuan masing-masing siswa yang mengikuti

alur pembelajaran kimia dan lebih banyak waktu untuk berinteraksi baik secara

individu maupun secara kelompok.

Modul adalah suatu unit lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas

suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai

sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Pelajaran dengan

modul akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara

masing-masing karena setiap siswa akan menggunakan cara yang berbeda untuk

memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang dan kebiasaan masing-

masing.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modul adalah suatu proses

pembelajaran mengenai suatu satuan materi tertentu yang disusun secara

sistematis dan terdiri atas berbagai komponen.

c. Media Komputer

Pada saat ini bahan pelajaran kimia yang merupakan salah satu sumber

belajar telah dikemas dengan berbagai bentuk, misalnya bahan cetak (buku teks,

modul, majalah atau jurnal ilmiah), rekaman audio visual, software komputer dan

lain-lain. Software komputer masih belum banyak digunakan sebagai penyampai

pesan dari guru ke siswa, padahal media ini cukup efektif karena dapat diprogram

sesuai tujuan.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Percival dan Ellington (1988:137) mendefinisikan komputer sebagai alat

yang dapat menerima informasi, diterapkan untuk prosedur pemrosesan informasi

dan memberikan hasil informasi baru dalam bentuk yang digunakan oleh

pemakai. Komputer sangat kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia

pendidikan, komputer telah digunakan dalam beberapa bidang. Komputer

elektronik yang sangat modern digunakan dalam dunia pendidikan disebut

komputer digital (digital computer).

Penggunaan komputer dalam media pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Komputer sebagai kalkulator super

Komputer digunakan untuk membuat perhitungan sehari-hari misalnya untuk

menghitung kemiringan (slope) grafik, uji statistik, mengolah hasil

eksperimen dan lain-lain.

2) Komputer untuk mengajar komputer dan memprogram komputer

Dalam kurikulum pendidikan dimasukkan pelajaran program komputer. Siswa

diajar bagaimana mempelajari, menggunakan dan menyusun program

komputer.

3) Komputer dalam proses belajar mengajar

Dalam pendidikan komputer digunakan sebagai alat bantu dalam

pembelajaran. Komputer mampu memberikan kontribusi yang penting bagi

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, yakni dalam bentuk pembelajaran

dengan bantuan komputer (Computer Assisted Learning, disingkat CAL).

Ada dua model penggunaannya, yakni:

a) Sebagai Tutor Pengganti (Subtitute Tutor)

Dalam fungsinya sebagai tutor pengganti, siswa dapat berinteraksi

langsung dengan komputer yang telah diprogramkan, secara khusus untuk

menjawab berbagai pertanyaan siswa, yang timbul dari berbagai

pertanyaan yang telah disediakan. Kemudian komputer akan menanyakan

berbagai pertanyaan tambahan atau menyediakan informasi tambahan ,

sebelum meminta siswa mengulangi jawaban sekali lagi (Percival dan

Ellingtor, 1988:137-144).

b) Sebagai Laboratorium Simulasi (Simulated Laboratory)

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada mode laboratorium simulasi, komputer menyediakan kemudahan

bagi siswa yang hendak melaksanakan eksperimen berdasarkan sistem

mode yang telah diprogramkan. Komputer bukan semata-mata sebagai alat

instruksional tetapi merupakan sumber belajar (Oemar Hamalik, 1989:71-

73).

4) Komputer dalam bidang administrasi atau manajemen

Dalam bidang administrasi, komputer digunakan sebagai perencanaan waktu

maupun pengawasan anggaran. Komputer digunakan pula untuk manajemen

dan proses belajar mengajar yang disebut sebagai komputer pengelola belajar

(Computer Managed Learning atau CML). CML sifatnya lebih kepada

pendorong (supportive) atau supervisi, meringankan beban guru atau pelatih

terhadap berbagai tanggung jawab yang membosankan, tanggung jawab

manajerial yang memakan waktu agar memungkinkan bagi mereka untuk

dapat belajar lebih lama dan menemukan berbagai kebutuhan khusus dari

siswa.

5) Penggunaan komputer sebagai pusat data (Data-base)

Komputer diprogram untuk menyimpan data atau sebagai bank data.

Penggunaan komputer sebagai penyimpan informasi telah sangat meluas.

Bank data elektronik memungkinkan untuk digunakan jarak jauh apabila

menggunakan terminal komputer jarak jauh (remote computer terminal) yang

dihubungkan ke pusat komputer dengan jaringan telepon umum (Percival dan

Ellington, 1988:146).

d. Media Komputer Interaktif dan Presentasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “in-ter-ak-tif” mempunyai

arti bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif

(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php). Interaktif berarti hubungan

timbal balik, bukan hanya satu arah. Media komputer interaktif adalah suatu

software komputer yang mempunyai fungsi menyampaikan informasi ke

pengguna dan menerima informasi dari pengguna. Jadi media komputer interaktif

dapat langsung menerima respon balikan dari siswa yang berbentuk jawaban dan

langsung dianalisis oleh komputer sehingga menghasilkan jawaban komputer

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang berbeda dari siswa satu dengan yang lain sesuai jawaban yang diberikan

siswa.

Sedangkan kata “pre-sen-ta-si “ mempunyai arti menyajikan;

mengemukakan (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php). Presentasi

berarti menyajikan informasi materi pelajaran. Media komputer presentasi adalah

suatu software komputer yang mempunyai fungsi menyampaikan informasi ke

pengguna tanpa menerima informasi dari pengguna. Jadi media komputer

presentasi tidak menerima respon balikan dari siswa.

Media komputer interaktif dan presentasi pada penelitian ini dibuat

menggunakan program Macromedia Flash Max. Macromedia Flash Max

memberikan desain kemampuan membuat animasi web dengan mudah dan

nonteknis. Animasi berbasis vektor Flash lebih cepat, cantik dan berukuran jauh

lebih kecil daripada film animasi yang lain, serta animasi Flash dapat dengan

mudah dibawa kemana-mana, dimasukkan ke CD, dilampirkan di email,

dikirimkan ke orang lain yang tidak memiliki player/plugin Flash sekalipun.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash).

Sebagai media pembelajaran, Macromedia Flash Max mempunyai

beberapa kelebihan dan keterbatasan.

Kelebihannya antara lain:

a. gambar yang disajikan lebih jelas, karena terlihat nyata dan bergerak, sehingga

siswa dapat melihatnya sambil mencatat.

b. memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat siswa.

c. praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.

d. mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan,

karena disertai dengan bunyi/suara/lagu.

e. dalam penyampaian di kelas, lebih menghemat tenaga dan waktu karena dapat

dipakai berulang-ulang.

f. dapat menyajikan tampilan contoh-contoh gambar/foto secara nyata dan

menarik.

g. sepenuhnya dibawah kontrol guru.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelemahannya antara lain:

a. memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang baik untuk mengajar

menggunakan Macromedia Flash Max.

b. membutuhkan perangkat pendukung yang lain, seperti komputer/laptop dan

LCD.

c. pembuatan tampilan yang sedikit rumit cenderung membuat guru enggan

untuk membuatnya.

5. Kemampuan Memori

a. Pengertian dan Proses Memori

Menurut Agus Sujanto (2004:41) ”Memori atau ingatan ialah suatu daya

jiwa yang dapat menerima, menyimpan dan mereproduksi kembali pernyataan-

pernyataan atau tanggapan-tanggapan yang telah lampau”.

Kemampuan memori memegang hubungan yang penting kaitannya

dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Gupta

(2008:381-386), ”Dengan mengandalkan besarnya pertemuan dalam pembelajaran

akan meningkatkan prestasi belajar siswa, didorong oleh faktor lain yang saling

berhubungan seperti kesadaran siswa, memori/ingatan, motivasi dan pengertian

serta kemampuan menjelaskan apa yang kita pikir untuk orang lain”.

Proses memori menurut Atkinson, et al (1991:478-479) ”Ada tiga tahap

memori meliputi : penyandian (encoding), penyimpanan (storage), dan

pengambilan (retriveal)”.

1) Tahap penyandian, merupakan tahap transformasi masukan fisik yang

bersesuaian dengan ucapan namanya menjadi sandi (kode) yang diterima

memori.

2) Tahap penyimpanan, tahap menyimpan kode yang diterima dalam memori

selama waktu tertentu.

3) Tahap pengambilan, tahap pengingatan kemabli sebuah kode dari tahap

penyimpanan.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Tipe Memori

Ada empat tipe memori menurut Atkinson et al (1991:480-481) yaitu

memori jangka pendek, memori jangka panjang, memori eksplisit, dan memori

implisit.

1) Memori jangka pendek, memori yang mengharuskan kita menyimpan

materi selama beberapa detik.

2) Memori jangka panjang, memori yang mengharuskan kita menyimpan

materi untuk interval waktu yang lebih panjang, dari beberapa menit

sampai tahunan.

3) Memori eksplisit, memori yang diingat secara sadar akan pengalaman di

masa lalu.

4) Memori implisit, mencakup memori untuk kecakapan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memori

Menurut Agus Sujanto (2004:41) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi memori, diantaranya sebagai berikut:

1) Sesuatu yang mempunyai makna akan lebih mudah diingat daripada yang

tidak bermakna.

2) Lama interval, yaitu jarak waktu antara memasukkan informasi sampai

ditimbulkannya kembali informasi itu. Semakin lama interval akan

semakin berkurang kemampuan memori seseorang.

3) Isi interval, yaitu aktivitas-aktivitas yang mengisi interval. Jika

mempelajari suatu materi kemudian mempelajari materi lain, maka materi-

materi itu akan saling mengganggu dalam proses memori.

4) Situasi seseorang, istirahat akan memperkuat daya retensi.

5) Perulangan, makin sering informasi diulang akan makin baik diingat.

6) Emosi dapat memberikan blocking dalam mengeluarkan kembali

informasi yang telah dimasukkan dalam memori.

7) Keadaan jiwa (kemauan dan perasaan).

8) Umur.

d. Metode Pengukuran Kemampuan Memori

Pengukuran memori atau ingatan seseorang dapat dilakukan melalui

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

beberapa metode, yaitu:

1) Metode Dengan Melihat Waktu Belajar

Metode ini untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan cara melihat

berapa lama waktu yang diperlukan oleh subyek untuk dapat menguasai materi

yang dipelajari dengan baik; misalnya dapat menimbulkan kembali materi

tersebut tanpa kesalahan.

2) Metode Mempelajari Kembali

Metode ini merupakan metode yang berbentuk di mana subyek disuruh

mempelajari materi kembali yang pernah dipelajari sampai pada suatu kriteria

tertentu seperti pada saat mempelajari materi tersebut yang pertama kali.

3) Metode Mengingat Kembali

Metode ini menggunakan cara pengingatan kembali. Subyek disuruh

mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Misal ujian yang berbentuk

essay.

4) Metode Asosiasi Berpasangan

Dalam metode ini subyek disuruh mempelajari materi secara berpasang-

pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mengingat, dalam evaluasi

salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subyek disuruh

menyebutkan atau menimbulkan kembali pasangannya. Dalam penelitian ini

untuk mengukur kemampuan memori siswa digunakan metode asosiasi

berpasangan, karena instrumennya lebih sederhana dan menarik.

e. Meningkatkan Kemampuan Memori

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan memori seperti

yang dijelaskan dalam bukunya Atkinson et al (1991:528-535).

1) Penguraian dan Penyandian

Meningkatkan kemampuan memori dapat dilakukan dengan

menguraikan maknanya. Semakin banyak hubungan makna yang dibentuk

diantara butir-butir fakta, semakin besar pula kemungkinan kita mengingatnya.

2) Organisasi

Mengorganisasikan kata-kata dengan menggunakan pohon hierarkis

dapat meningkatkan kemampuan memori.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Melatih Pengingatan

Cara lain untuk meningkatkan kemampuan memori adalah melatihnya,

artinya bertanya pada diri sendiri tentang apa yang akan dipelajari.

4) Metoda PQRST

Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

mempelajari dan mengingat materi yang dipresentasikan dalam sebuah buku.

Metoda PQRST memiliki lima tahap yaitu: preview (peninjauan), question

(pertanyaan), read (membaca), self-recitation (menceritakan kembali untuk diri

sendiri), dan test (ujian). Metoda ini mengandalkan tiga prinsip dasar yaitu:

mengorganisasikan, menguraikan dan melatih pengingatan materi.

7. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam dunia pendidikan proses pendidikan di sekolah yaitu kegiatan

belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling penting. Dapat dikatakan

berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik. Untuk

mengetahui seberapa jauh atau pengetahuan siswa terhadap suatu pelajaran maka

dilakukan penilaian. Dalam proses pendidikan penilaian memegang peranan

penting, karena dengan penilaian yang disajikan dalam bentuk angka-angka dapat

digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan prestasi belajar siswa.

Nana Sudjana (1996:22) mengatakan, “hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Pendapat ini dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa baik yang berbentuk kognitif, afektif,

maupun psikomotor setelah melakukan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, maka prestasi belajar dapat diartikan

sebagai hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang

berupa nilai atau angka.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belaiar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu baik dari dalam

diri siswa maupun luar diri siswa. Secara garis besar Ngalim Purwanto

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(1990:102) menyebutkan, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

dibedakan menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

1) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah

faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan meliputi

lingkungan alam dan sosial, sedang faktor instrumental meliputi kurikulum,

bahan ajar, guru, model pembelajaran, sarana dan prasarana, serta administrasi.

2) Faktor Internal

Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah

faktor fisik dan psikologis. Faktor fisik meliputi fisik individu yang belajar seperti

kelelahan, kesehatan, cacat tubuh dan lain-lain, sedang faktor psikologis meliputi

bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

intelegensi (kecerdasan). Menurut Thurston dalam Syamsu Yusuf (2004:107) ada

tujuh kemampuan primer dalam intelegensi, yaitu: kemampuan berbahasa,

mengingat, berpikir logis, tilikan ruang, bilangan, menggunakan kata-kata,

mengamati dengan cepat dan cermat.

c. Kegunaan Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting yang diperlukan

siswa sebagai tolak ukur penilaian keberhasilan dalam kegiatan belajarnya.

Berkaitan dengan prestasi belajar, Cronbach dalam bukunya Tabrani Rusyan A.

(1990: 4) mengemukakan bahwa:

Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli dan

versinya masing-masing, namun diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Sebagai umpan balik bagi pendidikan dalam mengajar 2) Untuk keperluan diagnotis 3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan 4) Untuk keperluan seleksi 5) Untuk keperluan penempatan dan penjurusan 6) Untuk menentukan isi kurikulum 7) Untuk menentukan kebijakan sekolah

Kegunaan prestasi tersebut dapat dijelaskan bahwa dengan mengetahui

prestasi belajar siswa, guru dapat mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Misalnya apabila dalam pencapaian prestasi tidak mencapai target yang

direncanakan, perlu adanya pengayaan dalam materi yang disampaikan oleh guru

sehingga siswa dapat dengan mudah menerima materi yang disampaikan.

Selain itu juga prestasi dapat memberikan informasi kepada guru untuk

melakukan bimbingan dan penyuluhan.

8. Sistem Koloid

a. Pengertian Sistem Koloid

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak

antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-

sifat yang khas yang berbeda dari larutan ataupun suspensi. Keadaan koloid bukan

ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair maupun gas, dapat dibuat

dalam keadaan koloid. Sistem koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat

dengan hidup dan kehidupan sehari-hari. Cairan tubuh seperti darah, adalah sistem

koloid; bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid; cat,

berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem

koloid.

Ketika kita mencampurkan dua zat atau lebih zat, maka partikel-partikel

zat yang kita campurkan akan menyebar atau mendistribusikan diri di dalam

campuran. Penyebaran atau distribusi partikel-partikel zat dalam campuran

dinamakan dengan dispersi. Sementara itu system kimia yang terdiri dari gas atau

zat cair (sebagai medium) dan partikel-partikel terdispersi di dalamnya dinamakan

sistem dispersi. Contoh sistem dispersi adalah larutan gula dalam air. Dalam hal

ini, gula merupakan zat yang terdispersi, sedangkan air merupakan medium

pendispersinya.

b. Pengertian Larutan, Koloid, dan Suspensi

1) Larutan

Larutan diartikan sebagai campuran dari dua atau lebih zat. Zat yang

terdapat dalam jumlah zat terbesar biasanya dinamakan pelarut, dan zat yang

terdapat dalam jumlah terkecil dinamakan zat terlarut. Pelarut dapat berupa gas,

cairan, atau padatan. Pelarut yang paling umum adalah air dalam bentuk cair.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Suatu larutan dengan air sebagai pelarut dinamakan larutan aqueous. Sementara

itu, zat terlarut dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Air berkarbonat merupakan

contoh zat terlarut gas (karbon dioksida) yang terlarut dalam pelarut cair (air) dan

air gula merupakan contoh zat terlarut padat (gula) yang terlarut dalam pelarut

cair (air). Beberapa logam dapat larut dalam logam lain, yang membentuk larutan

padat yang dikenal dengan alloy. Campuran gas-gas seperti atmosfer, seringkali

dianggap sebagai larutan.

Larutan merupakan sistem dispersi yang partikel-partikel zat terdispersi dan

partikel-partikel medium pendispersinya tidak lagi dapat dibedakan, meskipun

dengan menggunakan mikroskop ultra. Selain itu, partikel-partikel zat terdispersi

dalam larutan sangat kecildan relatif sama dengan ukuran partikel-partikelmedium

pendispersi, sehingga tidak mungkin dipisahkan dari partikel-partikel

pendispersinya dengan penyaringan (filtrasi). Sebagai contoh, ketika gula

dilarutkan ke dalam air, maka akan terbentuk larutan gula yang jernih, sehingga

kita sukar membedakan gula dan air dalam larutan tersebut dengan menggunakan

metode filtrasi. Hal ini karena ukuran partikel-partikel gula dalam larutan tersebut

sangat kecil, yaitu sekitar 10-7 cm.

2) Suspensi

Suspensi merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel

terdispersi yang relatif besar dan tersebar merata di dalam medium

pendispersinya. Pada dasarnya, partikel-partikel terdispersi dan partikel-partikel

pendispersi dalam suspensi dapat dibedakan dengan mudah. Hal ini karena

partikel-partikel tersebut dapat diamati dengan menggunakan mikroskop biasa

atau dengan menggunakan mata telanjang. Salah satu contoh suspensi dari air

kapur. Air kapur ini dihasilkan ketika kapur dilarutkan di dalam air. Air kapur

berwarna putih karena kapur tidak larut atau tidak dapat larut di dalam air.

Dalam suatu suspensi, partikel-partikel zat padat tidak memisah seluruhnya.

Akan tetapi partikel-partikel tersebut berada dalam kelompok-kelompok yang

cukup besar untuk dapat dilihat. Jika kelompok-kelompok partikel tersebut cukup

berat, maka partikel-partikel tersebut tenggelam ke bawah dan membentuk suatu

endapan.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Koloid

Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel kecil

dari suatu zat yang disebut fase terdispersi dalam fase lainnya yang disebut

medium pendispersi. Baik fase terdispersi maupun medium pendispersi tersebu

dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Istilah koloid ini diambil dari kata bahasa

Yunani kolla, yang berarti “lem”. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli

kimia Inggris, Thomas Graham (1805-1869). Graham menggunakan istilah koloid

berdasarkan penelitiannya tentang difusi. Menurutnya, zat-zat seperti kanji,

gelatin, getah, dan albuminyang sukar mengalami difusi. Sekarang ini, istilah

koloid digunakan untuk menyatakan semua sistemdispersi yang partikel-

partikelnya mempunyai ukuran (diameter) antara 1 nm sampai 100 nm. Jadi,

sistem koloid merupakan campuran zat yang di dalamnya terdapat partikel-

partikel berukuran koloid yang tersebar merata.

Untuk mengetahui perbedaan umum sifat larutan, koloid, dan suspensi

terdapat pada tabel 1.

c. Klasifikasi Sistem Koloid

Pada dasarnya, koloid banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa contoh koloid adalah susu, santan, es krim, asap, roti, kue, agar-agar,

dan lain-lain.

Kita tahu bahwa koloid terdiri dari fase terdispersi dan fase pendispersi.

Berdasarkan hal ini, maka koloid dapat dibedakan menjadi 8 macam koloid. Dri

kedelapan klasifikasi koloid ini terbagi menjadi kelompok besar yaitu aerosol,

buih, sol dan emulsi. Untuk aerosol, zat pendispersinya adalah gas, dan untuk buih

dan emulsi, zat pendispersinya adalah cair, sedangkan untuk sol, zat

pendispersinya adalah padat. Untuk lebih jelas mengetahui klasifikasi koloid

dapat dilihat pada tabel 2.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 1 perbedaan larutan, koloid, dan suspensi

Larutan (Dispersi molekuler)

Koloid (Dispersi koloid)

Suspensi (Dispersi kasar)

Contoh : larutan gula dalam air

Contoh : campuran susu dengan air

Contoh : campuran tepung terigu dengan air

1) Homogen, tidak

dapat dibedakan

walaupun

menggunakan

mikroskop ultra

2) Semua partikel

berdimensi

(panjang, lebar, atau

tebal) kurang dari 1

nm

3) Satu fase

4) Stabil

5) Tidak dapat

disaring

1) Secara makroskopis

bersifat homogen

tetapi heterogen jika

diamati dengan

mikroskop ultra

2) Partikel berdimensi

antara 1 nm sampai

100 nm

3) Dua fase

4) Pada umumnya

stabil

5) Tidak dapat disaring

kecuali dengan

penyaring ultra

1) Heterogen

2) Salah satu atau

semua dimensi

partikelnya lebih

besar dari 100 nm

3) Dua fase

4) Tidak Stabil

5) Dapat disaring

susu Larutan kimia air sungai

( Purba, 2002 : 146 )

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 2 Klasifikasi koloid

d. Sifat-sifat koloid

Pada dasarnya, sistem koloid mempunyai beberapa sifat khusus, yang

membedakannya dengan sistem dispersi lainnya.

1) Efek Tyndall

Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel-partikel

koloid dalam lintasannya. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan

koloid dengan larutan sejati. Hal ini karena larutan-larutan tidak dapat

menghamburkan cahaya atau tidak mengalami efek Tyndall seperti koloid.

Sementara itu, partikel-partikel koloid yang relatif lebih besar dari partikel larutan

akan menghamburkan cahaya ke segala arah. Lintasan cahaya yang mengalami

efek Tyndall terlihat jelas. Sebagai contoh, ketika seberkas cahaya masuk ke

ruangan gelap berdebu melalui suatu celah, maka lintasan cahaya tersebut akan

terlihat jelas (cahaya mengalami efek Tyndall oleh partikel-partikel debu). Contoh

lain yaitu cahaya lampu yang dapat menembus malam yang berkabut, hal ini

dikarenakan kabut merupakan partikel-partikel koloid yang berhamburan

sehingga dapat menghamburkan sorot cahaya lampu mobil.

No Fase

Terdispersi

Fase

Pendispersi

Nama Contoh

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Padat

Padat

Padat

Cair

Cair

Cair

Gas

Gas

Gas

Cair

Padat

Gas

Cair

Padat

Cair

Padat

Aerosol

padat

Sol

Sol padat

Aerosol cair

Emulsi

Emulsi padat

Buih

Buih padat

Asap, debu

Sol emas, Sol belerang,

tinta

Gelas berwarna, intan hitam

Kabut, awan

Susu, santan, miyak ikan

Jelly, mutiara, opal

Buih sabun, krim kocok

Karet busa, batu apung

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secara sederhana, kita juga dapat mempraktikkan efek Tyndall dengan

melewatkan seberkas cahaya melalui koloid, seperti yang ditunjukkan

pada gambar 1 berikut ini :

Gambar 1 a) Efek Tyndall terlihat jelas pada sistem koloid (berkas cahaya terlihat jelas) b) Efek Tyndall tidak terlihat pada larutan (berkas cahaya tidak terlihat jelas)

2) Gerak Brown

Telah disebutkan bahwa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya.

Jika diamati dengan mikroskop ultra, maka terlihat partikel koloid senantiasa

bergerak terus menerus dengan gerak patah-patah (gerak zig-zag) seperti yang

ditunjukkan pada gambar 2. Gerak zig-zag partikel koloid ini disebut gerak

Brown, sesuai dengan nama penemunya seorang ahli biologi Robert Brown

berkebangsaan Inggris.

Gambar 2 Gerak Brown

Gerak Brown menunjukkan kebenaran teori kinetic molekul yang

mengatakan bahwa molekul-molekul dalam zat cair senantiasa bergerak. Gerak

Brown terjadi karena akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul

medium terhadap partikel koloid.

a b

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Muatan Koloid

a) Elektroforesis

Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Hal ini

menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut bermuatan. Pergerakan partikel

koloid dalam medan listrik ini disebut elektroforesis. Apabila ke dalam sistem

koloid dimasukkan dua batang elektrode kemudian dihubungkan dengan

sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu

elektrode bergantung pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan

bergerak ke anoda (elektroda positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif

bergerak ke katoda (elektroda negatif). Dengan demikian elektroforesis dapat

digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid. Bentuk sel elektroforesis

lebih jelas ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3 Sel Elektroforesis

b) Adsorpsi

Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan

listrik pada permukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi

bermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi (partikel-

partikel koloid bermuatan listrik). Seperti pada gambar 4 sol Fe(OH)3 dalam

air mengadsorpsi ion positif sehingga bermuatan positif, sedangkan sol As2S3

mengadsorpsi ion negatif sehingga bermuatan negatif.

Gambar 4 adsorpsi sol Fe(OH)3 dan sol As2S3

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Partikel koloid dapat mengadsorpsi bukan saja ion atau muatan listrik

tetapi juga zat lain yang berupa molekul netral. Sifat adsorpsi dari koloid ini

digunakan dalam berbagai proses, antara lain :

- pemutihan gula

- norit

- penjernihan air dengan tawas

4) Koagulasi

Partikel-partikel koloid dapat mengalami penggumpalan membentuk zat

semi padat yang prosesnya dinamakan koagulasi. Dalam hal ini, koagulasi koloid

merupakan proses bergabungnya partikel-partikel koloid secara bersama

membentuk zat dengan massa yang lebih besar.

Secara fisis, penggumpalan koloid biasanya terjadi sebagai akibat dari

perubahan suhu. Selain itu secara kimia koagulasi koloid dapat terjadi sebagai

hasil dari pencampuran suatu koloid dengan koloid lain. Atau beberapa zat

elektrolit. Contoh dalam kehiduan sehari-hari adalah pada gambar 5 yaitu

pembentukan delta di muara sungai.

Gambar 5 Pembentukan delta di muara sungai.

5) Dialisis

Dialisis merupakan pemisahan zat-zat dari larutan atau pemisahan zat-zat

terlarut dari suatu laruan dengan membuat larutan tersebut berdifusi melalui suatu

selaput semipermiabel. Proses dialisis untuk suatu sistem koloid dilakukan untuk

menghilangkan muatan –muatan koloid dengan menenpatkan koloid di dalam

selaput semipermiabel yang dapat ditembus oleh ion-ion (partikel bermuatan

listrik), tetapi tidak dapat ditembus oleh partikel-partikel koloid. Berikut disajikan

proses dari dialysis pada gambar 6.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 6 Proses Dialisis, ion-ion bermuatan lolos membran semipermiabel sedangkan partikel koloid tidak lolos membran.

6) Koloid Pelindung

Ada beberapa proses, suatu koloid harus dipecahkan. Misalnya, koagulasi

lateks. Di lain pihak, koloid perlu dijaga supaya tidak rusak. Suatu kolid dapat

distabilkan dengan menambahkan kolid lain yang disebut koloid pelindung.

Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak

dapat lagi mengelompok.

Contoh :

- Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan

kristal besar es atau gula

- Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu kolid pelindung

- Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan deterjen, juga tergolong koloid

pelindung

7) Koloid Liofil dan Koloid Liofob

a) Koloid Liofil

Istilah liofil diambil dari bahasa Yunani, yaitu lyo yang berarti cairan

dan philia yang berarti suka. Jadi, koloid liofil merupakan kolid yang fase

terdispersinya mudah menarik atau menyukai medium pendispersinya. Hal ini

disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik yang sangat kuat di antara

partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya. Contoh-contoh

koloid liofil adalah kanji, protein, sabun, deterjen, agar-agar dan gelatin.

Partikel-partikel koloid liofil akan mengadsorpsi molekul-molekul

cairan, sehingga terbentuk selubung atau lapisan di sekeliling partikel-partikel

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

koloid tersebut. Jika medium pendispersinya air, sistem koloidnya sering

disebut dengan hidrofil, yang berarti menyukai air.

b) Koloid Liofob

Serupa dengan koloid liofil, istilah liofob diambil dari kata lyo yang

berarti cairan dan phobia yang berarti tidak suka. Jadi, koloid liofob

merupakan koloid yang fase terdispersinya sukar menarik atau tidak menyukai

medium pendispersinya. Contoh-contoh koloid liofob adalah sol logam, darah,

sol Fe(OH)3.

Partikel-partikel koloid liofob tidak mengadsorpsi molekul-molekul

cairan, sehingga tidak terbentuk selubung atau lapisan di sekeliling partikel-

partikel koloid tersebut. Jika medium pendespersinya air, sistem koloidnya

sering disebut dengan koloid hidrofob, yang berarti tidak menyukai air. Secara

lengkap perbedaannya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Perbandingan sifat sol hidrofil dengan sol hidrofob

No Sol Hidrofil Sol Hidrofob

1 Mengadsorbsi mediumnya Tidak mengadsorbsi mediumnya

2 Dapat dibuat dengan

konsentrasi yang relatif besar

Hanya stabil pada konsentrasi

kecil

3 Tidak mudah digumpalkan

dengan penambahan elektrolit

Mudah menggumpal pada

penambahan elektrolit

4 Viskositas lebih besar dari

pada mediumnya

Viskositas hampir sama dengan

mediumnya

5 Bersifat reversible Tidak reversible

6 Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas

(Sunardi, 2008 : 379)

e. Pembuatan Sistem Koloid

Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel

suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan

(agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar

kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara yang pertama disebut

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara dispersi seperti pada

gambar 7.

Gambar 7 Dua cara pembuatan koloid, dispersi dan kondensasi

1) Cara Kondensasi

Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion)

bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi

kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, atau dengan

penggantian pelarut.

a) Reaksi redoks

Reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi

Contoh :

- Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S)

dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke

dalam larutan SO2.

2 H2S(g) + SO2(aq) 2 H2O(l) + 3 S(koloid)

- Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutan

K2CO3 dan HCHO (formaldehid)

2HAuCl4(aq) + 6K2CO3(aq) + 3HCHO(aq) 2Au(koloid) +

5CO2(g) + 8KCl(aq) + 3HCOOK(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)

b) Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.

Contoh :

- Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air

mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.

FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

c) Dekomposisi Rangkap

Contoh :

- Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan

larutan H2S.

kondensasi dispersi

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq) As2S3(koloid) + 6H2O(l)

- Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat

encer dengan larutan HCl encer.

AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)

d) Penggantian Pelarut

Contoh :

- Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan

terbentuk suatu koloid berupa gel.

2) Cara Dispersi

Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara

dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga

listrik (cara busur Bredig).

a) Cara mekanik

Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan penggiling koloid

sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan

medium dispersi.

Contoh :

- Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-

sama dengan suatu inert (seperti gula pasir), kemudian dicampur dengan

air.

b) Cara Peptisasi

Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari

suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat

pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.

Contoh :

- Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh

bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan

Al(OH)3 oleh AlCl3.

c) Cara Busur Bredig

Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam

yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua

ujungnya.

Gambar 8 Pembuatan sol logam dengan busur Bredig

d) Cara Homogenasi

Mirip dengan cara mekanik, pada homogenesasi elmulsi yang terbentuk

dimasukkan ke dalam alat homogenizer.

+ -

Es

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori maka dapat dikemukakan

kerangka pemikiran sebagai berikut :

1. perbedaan pengaruh penggunaan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media modul dengan penggunaan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid.

Metode dan media pembelajaran yang bervariasi dapat mengurangi

kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran. Dalam usaha untuk meningkatkan

keaktifan siswa dalam belajar dapat dilakukan dengan mengadakan inovasi dalam

proses pembelajaran, yaitu proses belajar kooperatif. Metode pembelajaran

kooperatif akan membantu meningkatkan interaksi sosial dan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran. Apalagi dengan didukung media pembelajaran yang

menarik dan interaktif maka keaktifan siswa juga akan meningkat.

Materi sistem koloid merupakan salah satu pokok bahasan dalam pelajaran

kimia yang penting karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,

memerlukan pemahaman yang cukup dari siswa. Untuk itu perlu metode dan

media pembelajaran yang bervariasi agar siswa lebih aktif belajar dan tidak cepat

merasa bosan. Dengan metode pembelajaran kooperatif metode TAI (Teams

Assisted Individualization) dilengkapi media modul dan metode TAI (Teams

Assisted Individualization) dilengkapi media Macromedia Flash Max diharapkan

siswa mampu memahami materi sistem koloid serta hal yang terkait dengan itu.

Dalam metode TAI (Teams Assisted Individualization) dilengkapi media

modul menekankan kerjasama kelompok dimana seorang siswa yang lebih

mampu, berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa

lain yang kurang mampu dalam satu kelompoknya. Penggunaan media modul

akan membuat siswa mendapatkan paket pengajaran terkecil yang memuat satuan

konsep, tujuan pembelajaran, serta petunjuk kegiatan belajar siswa di dalam

proses belajar mengajar sehingga siswa dimungkinkan belajar sendiri. Selain itu,

modul dilengkapi dengan gambar-gambar penunjang, contoh soal, dan latihan soal

sehingga akan mempermudah siswa dalam memahami pokok bahasan sistem

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

koloid. Tetapi pada modul, pembahasan terlalu banyak dan cenderung

membosankan.

Sedangkan dalam metode TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media Macromedia Flash Max menekankan kerjasama kelompok

dimana seorang siswa yang lebih mampu, berperan sebagai asisten yang bertugas

membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam satu

kelompoknya. Penggunaan media Macromedia Flash Max akan membantu siswa

dalam memahami materi sistem koloid karena dalam penggunaan media ini

gambar yang disajikan lebih jelas, karena terlihat nyata dan bergerak, sehingga

siswa dapat melihatnya sambil mencatat. Selain itu media ini mempunyai variasi

teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan. Di samping kelebihan

juga terdapat kelemahan Macromedia Flash Max yaitu memerlukan waktu, usaha

dan persiapan yang baik untuk mengajar menggunakan Macromedia Flash Max.

Berdasarkan spesifikasi materi pelajaran yang diteliti dan kelebihan

kelemahan masing-masing media yang digunakan, maka peneliti memprediksikan

bahwa penggunaan metode pembelajaran TAI dengan bantuan media Macromedia

Flash Max menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada penggunaan

metode pembelajaran TAI dengan bantuan media modul pada materi sistem

koloid.

2. perbedaan pengaruh kemampuan memori tinggi dengan kemampuan memori rendah pada siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid.

Kemampuan memori atau ingatan adalah kemampuan jiwa untuk

memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali

(remembering) hal-hal yang telah terjadi atau dipelajari di masa lampau. Siswa

yang memiliki kemampuan memori yang tinggi akan mampu menjalankan

perannya sebagai seorang peserta didik yang baik, sebaliknya dengan siswa yang

memiliki kemampuan memori rendah, sehingga prestasi belajarnya pun akan lebih

baik ketika diajar dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization)

dilengkapi media modul maupun media Macromedia Flash Max pada materi

pokok sistem koloid.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jadi siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi akan lebih mudah

dan lancar dalam menguasai dan menjelaskan materi pelajaran kepada teman

sekelompoknya. Siswa juga akan memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi

daripada siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah.

3. Interaksi antara pembelajaran metode TAI menggunakan media modul dan Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi sistem koloid.

Pada pengajaran materi pokok sistem koloid dengan metode TAI

dilengkapi media modul dan media Macromedia Flash Max dengan

memperhatikan kemampuan memori siswa, dimungkinkan akan terjadi fenomena

dimana siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi yang diajar dengan

media Macromedia Flash Max prestasi belajarnya akan lebih baik dari pada siswa

dengan kemampuan memori rendah. Hal ini dikarenakan dalam media

Macromedia Flash Max, siswa dapat menggunakan kemampuan memorinya yang

tinggi untuk mengingat kembali materi apa yang sudah mereka pelajari di dalam

kelompok, dengan bantuan media komputer yang dapat bergerak dan terlihat

nyata sehingga siswa berkemampuan memori yang tinggi cenderung mudah

mengingat konsep yang terdapat pada materi sistem koloid. Sedangkan siswa

yang mempunyai kemampuan memori rendah yang diajar dengan metode TAI

dengan media modul diharapkan akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik

karena siswa lebih dituntut untuk belajar sendiri di rumah dengan bantuan modul

yang disajikan secara lengkap sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep

materi sistem koloid.

Dari pemikiran di atas, diprediksikan terdapat interaksi antara metode TAI

dilengkapi media modul dan media Macromedia Flash Max dengan kemampuan

memori siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 9 Paradigma Penelitian

Keterangan : A : Model pembelajaran kooperatif TAI A1 : Dengan media modul A2 : Dengan media Macromedia Flash Max B1 : Kemampuan memori tinggi B2 : Kemampuan memori rendah A1B1 : Model pembelajaran kooperatif dengan modul pada siswa kemampuan

memori tinggi A1B2 : Model pembelajaran kooperatif dengan modul pada siswa kemampuan

memori rendah A2B1 : Model pembelajaran kooperatif dengan Macromedia Flash Max pada

siswa kemampuan memori tinggi A2B2 : Model pembelajaran kooperatif dengan Macromedia Flash Max pada

siswa kemampuan memori rendah

A

A1

A2

B1

B2

B1

B2

A1B1

A1B2

A2B1

A2B2

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat dikemukakan

perumusan hipotesis sebagai berikut :

1. prestasi belajar pada penggunaan metode pembelajaran TAI dilengkapi media

Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada penggunaan metode TAI

dilengkapi media modul pada materi sistem koloid bagi siswa kelas XI RSBI

IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri.

2. prestasi belajar pada siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih

tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah pada

materi sistem koloid kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1

Wonogiri.

3. terdapat interaksi antara pembelajaran metode TAI dilengkapi media modul

dan media Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa

terhadap prestasi belajar kimia pada materi sistem koloid bagi siswa kelas XI

RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonogiri pada kelas XI RSBI

IPA semester genap tahun pelajaran 2009/2010.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada Februari 2010, pelaksanaan penelitian ini

meliputi beberapa tahap yaitu:

a. Tahap persiapan, meliputi : pengajuan judul skripsi, permohonan

pembimbing, pembuatan proposal, perijinan penelitian, survei sekolah yang

bersangkutan dan konsultasi instrumen penelitian.

b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian

yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data yang disesuaikan

dengan alokasi waktu penyampaian materi pokok sistem koloid.

c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan

desain faktorial 2x2. Rancangan penelitian disajikan dalam tabel 2.

Tabel 4 Rancangan Penelitian

Faktor A (Media Pembelajaran) Faktor B (kemampuan Memori)

Tinggi (B1) Rendah (B2)

Metode TAI dengan modul

(A1)

A1B1 A1B2

Metode TAI dengan Macromedia Flash

Max (A2)

A2B1 A2B2

47

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan :

A1B1 = metode pembelajaran TAI dengan modul pada siswa kemampuan memori tinggi

A1B2 = metode pembelajaran TAI dengan modul pada siswa kemampuan memori rendah

A2B1 = metode pembelajaran TAI dengan Macromedia Flash Max pada siswa kemampuan memori tinggi

A2B2 = metode pembelajaran TAI dengan Macromedia Flash Max pada siswa kemampuan memori rendah

C. Penetapan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Penetapan Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI RSBI IPA SMA Negeri 1

Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010 yaitu XI RSBI-1, XI RSBI-2,dan XI RSBI-3.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan

teknik cluster random sampling. Pemilihan sampel cluster adalah pemilihan

sampel dimana yang dipilih secara random/acak bukan individual, tetapi

kelompok-kelompok. Dalam penelitian ini didapat 2 sampel yaitu kelas XI RSBI-

2 dan XI RSBI-3. Kelas yang mendapat perlakuan dengan metode TAI dengan

media modul adalah kelas XI RSBI-2, sedangkan yang mendapat perlakuan

dengan metode TAI dengan media Macromedia Flash Max adalah kelas

XI RSBI-3.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu media pembelajaran

dan kemampuan memori yang dikategorikan dalam tinggi dan rendah. Variabel

terikat penelitian adalah prestasi belajar.

1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

1) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sesuatu yang mengantarkan pesan

pembelajaran antara pemberi pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) pada

materi pokok Sistem Koloid dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Dalam

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penelitian ini digunakan metode TAI dengan media modul dan metode TAI

dengan media Macromedia Flash Max.

Metode TAI merupakan metode kerja kelompok dimana terdapat terdapat

seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas

membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam satu kelompok.

Pada metode ini dibantu dengan sarana media pembelajaran yaitu modul dan

Macromedia Flash Max. Modul merupakan paket pengajaran terkecil yang

memuat satuan konsep, tujuan pembelajaran, serta petunjuk kegiatan belajar siswa

di dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dimungkinkan belajar sendiri.

Macromedia Flash Max merupakan media komputer interaktif dan presentasi

memberikan desain kemampuan membuat animasi web dengan mudah dan hasil

akhirnya berupa animasi yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa.

2) Kemampuan memori

Kemampuan memori adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang

untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi yang

pernah diperoleh sebelumnya.

b. Variabel Terikat

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat dari aktivitas

progresif selama mengikuti pelajaran kimia materi pokok Sistem Koloid yang

dapat mengakibatkan perubahan dalam diri siswa yang dilambangkan dalam

bentuk nilai.

2. Skala Pengukuran dari Variabel Bebas Penelitian

Variabel media pembelajaran berupa media pembelajaran dengan modul

dan media pembelajaran dengan Macromedia Flash Max berskala pengukuran

nominal. Variabel kemampuan memori berskala pengukuran interval yang

dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah. Perbedaan kategori ini berdasarkan

pada nilai rata-rata sampel. Siswa dengan perolehan nilai di atas atau sama dengan

nilai rata-rata dimasukkan dalam kategori tinggi, sedangkan siswa dengan

perolehan nilai dibawah nilai rata-rata dimasukkan dalam kategori rendah.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode tes, metode angket serta metode dokumentasi.

a. Metode Tes

1) Pengertian Tes

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan individu yang

dalam penelitian ini untuk mengungkap sejauh mana penguasaan siswa terhadap

konsep-konsep dalam materi sistem koloid untuk mendapatkan nilai prestasi

belajar. Tes yang digunakan berupa tes obyektif berbentuk pilihan ganda.

Perangkat tes yaitu tes obyektif dengan 5 alternatif jawaban. Jawaban yang benar

diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0.

2) Syarat-syarat Tes

Menurut Sumadi Suryabrata (2004:23) syarat-syarat tes yang baik adalah :

a) Tes harus valid artinya dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

b) Tes harus reliabel artinya mempunyai nilai yang sama walaupun

dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

c) Tes harus distandarisasikan artinya tes yang bertujuan supaya setiap

testee yang dites dengan tes tersebut mendapat perlakuan yang benar-

benar sama.

d) Tes harus obyektif artinya pemberian skor tidak terpengaruh oleh

pandangan dan prasangka pribadi.

e) Tes harus diskriminatif artinya mampu menunjukkan perbedaan-

perbedaan yang kecil mengenai sifat tertentu pada individu-individu

yang berbeda-beda.

f) Tes harus komprehensif artinya dapat mengungkap pengetahuan testee

mengenai segala hal yang harus dipelajari.

g) Tes harus mudah digunakan artinya tes tersebut harus disusun

sedemikian rupa sehingga mudah digunakan.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Metode Angket

1) Pengertian Angket

Metode angket merupakan metode pengumpulan data yang dilaksanakan

dengan cara mengajukan sejumlah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket

langsung tertutup karena responden menjawab tentang dirinya dan jawabannya

sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada. Dalam

hal ini angket digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan afektif.

2) Langkah-langkah Menyusun Angket

Dalam hal ini angket yang diberikan diharapkan dapat memperoleh data yang

lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu perlu dibuat kisi-kisi

angket yang didasarkan pada kajian teori yang telah dikemukakan dimuka.

Adapun lagkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket adalah :

a) Membuat konsep dasar. Sebagai konsep dasarnya penulis mengambil

pengertian dari kemampuan afektif.

b) Menentukan aspek yang perlu diidentifikasi dan diukur

c) Mencari indikator dari tiap aspek

d) Menjabarkan indikator kedalam item-item angket

e) Melaksanakan uji coba angket

Data yang diperoleh berupa skor hasil pengisian angket dari responden.

Pemberian skor untuk angket afektif ini digunakan skala 4, untuk item yang

mengarah jawaban positif, pemberian skornya sebagai berikut :

- Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju

- Skor 3 untuk jawaban Setuju

- Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju

- Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju

Sedangkan yang mengarah jawaban negatif, pemberian skornya sebagai

berikut :

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

- Skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju

- Skor 2 untuk jawaban Setuju

- Skor 3 untuk jawaban Tidak Setuju

- Skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju

c. Metode Dokumentasi

Dokumen dalam penelitian ini adalah nilai ulangan harian materi sistem

koloid tahun pelajaran 2008/2009 SMA N 1 Wonogiri.

2. Instrumen Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti maka instrumen penelitian yang

diperlukan adalah tes kognitif, tes afektif dan tes kemampuan memori.

a. Tes Kognitif Materi Pokok Sistem Koloid

Tes adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data, berupa suatu

daftar pertanyaan atau butir-butir soal. Tes yang digunakan untuk mengumpulkan

data berupa tes objektif yang disusun oleh peneliti berdasarkan rancangan

pembelajaran dan kisi-kisi tes. Tes yang berisi perolehan hasil belajar kimia

tersebut digunakan untuk mengambil data prestasi belajar materi pokok sistem

koloid.

Tes objektif tersebut terdiri dari 28 butir soal yang berupa pilihan ganda

dengan lima pilihan. Sebelum digunakan untuk menguji subjek penelitian, tes

tersebut diujicobakan terlebih dahulu pada siswa kelas XII RSBI-2 yang telah

mendapat materi sistem koloid. Skala penilaian menggunakan skala 100, dengan

penilaian sebagai berikut:

Nilai = 10028

xBenarJawabanJumlah

b . Angket Afektif Materi Pokok Sistem Koloid

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan

adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan

memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran

digunakan skala likert, adapun ketentuannya dapat dilihat pada tabel 5.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah pernyataan dalam angket afektif sebanyak 20 butir, dengan skala

penilaian 100, dengan perhitungan nilai :

Nilai Prestasi Belajar Afektif = X 100

Tabel 5 Skor Penilaian Afektif

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

(+) (-)

SS (Sangat setuju)

S (Setuju)

TS (Tidak setuju)

STS (Sangat tidak setuju)

4

3

2

1

1

2

3

4

(Depdiknas, 2003: 14)

c. Tes Kemampuan Memori

Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan

memori menggunakan metode asosiasi berpasangan. Dalam prakteknya siswa

sebagai subyek diminta untuk mempelajari selama beberapa saat materi berupa

kata yang berpasang-pasangan. Salah satu bagian pasangan digunakan sebagai

soal dan bagian yang lain merupakan jawaban yang disertai pengecoh. Setelah

beberapa saat, materi ditarik dan siswa diminta untuk mengungkapkan kembali

materi yang telah diberikan dengan cara menjawab soal yang ada dalam waktu

yang telah ditentukan. Jumlah soal tes kemampuan memori sebanyak 50 butir

dengan skala penilaian 100, dengan perhitungan nilai :

Nilai Kemampuan Memori = = X 100

Jumlah jawaban benar

80

Jumlah jawaban benar

50

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Uji Coba Instrumen

Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen

terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut. Uji

coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XII RSBI-2.

Kelayakan soal tes kognitif ditinjau dari aspek :

a. Validitas

b. Reliabilitas

c. Tingkat kesukaran soal

d. Daya pembeda soal

Kelayakan angket afektif ditinjau dari dua aspek yaitu

a. Validitas

b. Reliabilitas

Sedangkan kelayakan tes kemampuan memori dengan uji reliabilitas.

a. Uji Coba Soal Tes Kognitif

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 1996:158).

Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir.

Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir

item.

Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal adalah

menggunakan teknik korelasi Biserial dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

rpbis : koefisien korelasi biserial

Mp : rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya

Mt : rerata skor total

St : standar deviasi dari skor total

p : proporsi siswa yang menjawab benar

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

q : proporsi siswa yang menjawab salah

Kriteria pengujian

Kriteria item dinyatakan valid jika rxy > rtabel

Kriteria item dinyatakan tidak valid jika rxy ≤ rtabel

Kriteria validitas suatu tes (rxy) adalah sebagai berikut :

0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,71 ─ 0,90 : Tinggi (T)

0,41 ─ 0,70 : Cukup (C)

0,21 ─ 0,40 : Rendah (R)

Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah (SR)

(Suharsimi Arikunto, 1996:283)

Penentuan validitas didasarkan pada harga rxy yang melampaui harga kritik

r0,5:N=24 sebesar 0.404. Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian kognitif

yang dilakukan terangkum dalam tabel 6.

Tabel 6. Hasil uji coba validitas instrumen penilaian kognitif.

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Valid Invalid

Kognitif 35 28 7

Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian kognitif yang lebih rinci

dapat dilihat pada lampiran 8.

2) Uji Reliabilitas

Soal dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat

dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan.

Untuk menghitung koefisien realibilitas tes bentuk obyektif digunakan rumus KR

20 sebagai berikut :

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rtt =

∑−

− 2t

2t

S

pqS

1n

n

Keterangan :

rtt : koefisien reliabilitas

n : jumlah item

St2 : standar deviasi

p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut :

0,91-1,00 : Sangat Tinggi

0,71-0,90 : Tinggi

0,41-0,70 : Cukup

0,21-0,40 : Rendah

Negatif-0,20 : Sangat Rendah

(Masidjo, 1995 : 243)

Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan

terangkum dalam tabel 7.

Tabel 7. Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian kognitif

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Kognitif 35 0.975 Sangat tinggi

Hasil uji coba reliabititas instrumen soal penilaian kognitif yang lebih rinci

dapat dilihat pada lampiran 8.

3) Taraf Pembeda Soal Suatu Item

Taraf pembeda suatu item adalah taraf sampai di mana jumlah jawaban

benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas (pandai) berbeda dari siswa-

siswa yang tergolong kelompok bawah (kurang pandai) untuk suatu item

(Masidjo, 1995:196). Perbedaan jawaban benar dari siswa tergolong kelompok

atas dan bawah disebut Indeks Diskriminasi (ID).

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan : ID : indeks diskriminasi

KA : jumlah jawaban benar yang diperoleh dari

siswa tergolong kelompok atas

KB : jumlah jawaban benar yang diperoleh dari

siswa tergolong kelompok bawah

NKA atau NKB : jumlah siswa yang tergolong kelompok atas

atau bawah

Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut :

0,80 ─ 1,00 : Sangat Membedakan (SM)

0,60 ─ 0,79 : Lebih Membedakan (LM)

0,40 ─ 0,59 : Cukup Membedakan (CM)

0,20 ─ 0,39 : Kurang Membedakan (KM)

Negatif - 0.19 : Sangat Kurang Membedakan (SKM)

(Masidjo, 1995:198-201)

Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang

dilakukan terangkum dalam tabel 8.

Tabel 8. Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif

Jenis Soal Jumlah Soal

Kriteria

SM LM CM KM SKM

Kognitif 35 0 3 19 5 8

Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang lebih

rinci dapat dilihat pada lampiran 8.

4) Taraf Kesukaran Suatu Item

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang

menjawab benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam bilangan indeks

yang disebut Indeks Kesukaran (IK), yaitu bilangan yang merupakan hasil

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban yang

seharusnya diperoleh dari suatu item

Keterangan :

IK : indeks kesukaran

B : jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item

N : kelompok siswa

skor maksimal : besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawabab benar dari suatu item

N x skor maksimal : jumlah jawaban yang benar yang harus diperoleh dari suatu item

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

0,80 ─ 1,00 : Mudah Sekali (MS)

0,60 ─ 0,79 : Mudah (Md)

0,40 ─ 0,59 : Sedang/Cukup (Sd-C)

0,20 ─ 0,39 : Sukar (Sk)

Negatif ─ 0,19 : Sukar Sekali (SS)

(Masidjo, 1995:189-192)

Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal penilaian kognitif yang

dilakukan terangkum dalam tabel 9.

Tabel 9. Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal penilaian kognitif

Jenis Soal Jumlah

Soal

Kriteria

MS Md Sd-C Sk SS

Kognitif 35 5 13 10 7 0

Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang lebih

rinci dapat dilihat pada lampiran 8.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Uji Coba Angket Afektif

1) Uji Validitas

Sebuah instrumen tes dikatakan valid, apabila dapat tepat mengukur apa

yang hendak diukur. Validitas yang diuji adalah validitas item. Validitas item

adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item.

Uji validitas item dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi

product moment dari Karl Pearson sebagai berikut :

rxy = ( )( )

( ) ( ) ( ) ( )[ ]2222 Υ∑−Υ∑Χ∑−Χ∑

Υ∑Χ∑−ΧΥ∑

NN

N

Keterangan :

X : skor butir item nomor tertentu

Y : skor total

rxy : koefisien validitas

N : jumlah subjek

Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut :

0,91-1,00 : Sangat tinggi

0,71-0,90 : Tinggi

0,41-0,70 : Cukup

0,21-0,40 : Rendah

Negatif-0,20 : Sangat rendah

Item dikatakan valid bila harga rxy > rtabel.

(Masidjo, 1995 : 243)

Penentuan validitas didasarkan pada harga rxy yang melampaui harga kritik

r0,5:N=24 sebesar 0.404. Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian afektif

yang dilakukan terangkum dalam tabel 10.

Tabel `10. Hasil uji coba validitas instrumen penilaian afektif

Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria

Valid Invalid

Afektif 26 20 6

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil uji coba validitas instrumen soal penilaian afektif yang lebih rinci

dapat dilihat pada lampiran 9.

2) Uji Reliabilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan

hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek

yang sama. Untuk mengetahui tingkat realibilitas suatu butir soal yang

menghendaki gradualisasi penilaian digunakan penilaian rumus alpha (digunakan

untuk mencari realibilitas yang skornya bukan 1 atau 0) yaitu sebagai berikut :

11r =

σσ

−∑

2t

2i1

1n

n

Keterangan :

11r : reliabilitas instrumen

n : banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ 2

i : jumlah varians skor tiap-tiap item

σ2

t : varians total

Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut :

0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,71 ─ 0,90 : Tinggi (T)

0,41 ─ 0,70 : Cukup (C)

0,21 ─ 0,40 : Rendah (R)

Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah (SR)

(Anas Sudijono, 2005: 208)

Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian afektif yang dilakukan

terangkum dalam tabel 11.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 11. Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian afektif

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Afektif 26 0.851 Tinggi

Hasil uji coba reliabititas instrumen soal penilaian afektif yang lebih rinci

dapat dilihat pada lampiran 9.

c. Uji Coba Tes Kemampuan Memori

Standarisasi tes kemampuan memori dilakukan dengan uji reliabilitas.

Pengujian reliabilitas mengggunakan formula Spearman-Brown, dengan

membelah dua menjadi bagian yang sama berdasarkan waktu yang telah

ditentukan. Waktu yang digunakan dalam uji ini dibagi menjadi empat bagian,

skor waktu pertama dan keempat dikorelasikan dengan skor waktu kedua dan

ketiga. Adapun rumusnya sebagai berikut :

rtt =

+ hh

hh

r

r

1

2

Keterangan :

rtt : koefesien reliabilitas tes

rhh : koefesien korelasi product moment antara skor waktu ke-1 dan 4

dengan waktu ke-2 dan 3 dari tes memori.

1 & 2 : Bilangan konstan.

Selanjutnya pemberian interprestasi terhadap koefesien reliabilitas

digunakan patokan sebagai berikut:

rtt ≥ 0.70; reliabilitas tinggi (reliable)

rtt < 0.70; reliabilitas rendah (un-reliable)

(Anas Sudijono, 2005: 216)

Dari Proses perhitungan pada Lampiran 10, diperoleh koefesien

reliabilitas sebesar 0,837. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal kemampuan

memori mempunyai reliabilitas tinggi.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Setelah syarat-syarat di atas terpenuhi maka instrumen hasil try out dapat

diterapkan. Sebagai uji prasyarat analisis dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan uji Liliefors dan uji homogensitas dengan menggunakan uji

Bartlett.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak digunakan uji Liliefors.

Rumus yang digunakan :

Lo = F(zi) – S(zi) ; i : 1, 2, 3…

Keterangan :

F(zi) : peluang zn yang lebih kecil atau sama dengan zi

S(zi) : proporsi cacah zn yang lebih kecil atau sama dengan zi

(zi) : skor standar

Lo : koefisien Liliefors pengamatan

zi = S

XX i

−−

; dengan S adalah standar deviasi

Langkah - langkah uji Liliefors :

1) Hipotesis : Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Dipilih = α = 0,05

3) Statistik uji yang digunakan

L = Maks [F(Zi) – S(Zi)]

Dengan :

Z berdistribusi N (0,1)

F(Zi) = P(Z<Zi)

S(Zi) = proporsi cacah Z<Zi terhadap seluruh Zi

4) Daerah kritik (DK)

DK = {L / Lo ≥ Lα;n}

5) Keputusan Uji

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kriteria : Ho diterima jika Lo < Ltabel

(Sudjana, 1996:466)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sample berasal

dari populasi yang homogen atau tidak. Untuk mengetahui homogenitas varians

digunakan uji Bartlett. Langkah-langkah pengujian homogenitas dengan

menggunakan uji Bartlet adalah sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis nol (H0)

H0 = α12 - α2

2

2) Menghitung varian masing-masing sample (Si2)

Si2 = (Xi - X)2

3) Menghitung varian gabungan dari semua sampel (S2)

−−

=∑∑

)1(

)1(

1

212

n

SnS i

4) Menghitung harga satuan B, dengan rumus :

B = (log S2)∑(ni – 1)

5) Menghitung harga chi-kuadrat (χ2)

χ2 = (ln 10) { B - ∑(ni – 1) log S2}, dk = k-1

= 2,3026 { B - ∑(ni – 1) log S2}

6) Mencari nilai (χ2) dari tabel distribusi chi-kuadrat pada taraf signifikansi

5%.

Kriteria uji :

H0 diterima apabila χ2 hitung < χ2 tabel yang berarti sampel homogen.

c. Uji t-matching

Uji t-matching bertujuan untuk mencari kesetaraan antara dua sampel

dalam penelitian.

1) Menentukan hipotesis

H0 ; µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pretes siswa kelas

modul dan kelas flash)

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H1 ; µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan antara rata-rata nilai pretes siswa kelas modul dan

kelas flash)

2) Komputasi

Keterangan :

s2 = Standar deviasi total

s12 = standar deviasi subyek 1

s22 = standar deviasi subyek 2

n1 = banyaknya subyek 1

n2 = banyaknya subyek 2

t = nilai uji kesamaan

= rata-rata subyek 1

= rata-rata subyek 2

3) Daerah Kritik

α = 0,05 dk = n1 + n2 – 2

H0 diterima jika {- t(1-1/2α) < t < t(1-1/2α)}

(Sudjana, 2002 : 239)

2. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini digunakan Analisis Variansi Dua Jalan dengan isi sel

tak sama.

a. Model

X ijk = µ + ijkijji )( ε+αβ+β+α

Dengan:

X ijk = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

µ = rerata dari seluruh amatan

iα = efek faktor A kategori i

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jβ = efek faktor B kategori j

( αβ )ij = interaksi baris ke-I dan kolom ke-j

ijkε = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya (µ ij) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi σ

i = 1,2; 1. pemberian pembelajaran dengan metode TAI dengan media modul

2. pemberian pembelajaran dengan metode TAI dengan media

Macromedia Flash Max

j = 1,2; 1. Kemampuan memori tinggi

2. Kemampuan memori rendah

k =1,2,3….,k = banyaknya data amatan pada setiap sel

b. Notasi dan Tata Letak Data

Tabel 12 Data Amatan, Rataan dan Jumlah Kuadrat Deviasi

B

A

Kemampuan memori

siswa

B1 B2

Media

pembelajaran

A1 n11

∑k

k11X

11X

∑k

k112X

C11

SS11

n12

∑k

k12X

12X

∑k

k122X

C12

SS12

A2 n21

∑k

k21X

21X

∑k

k212X

C21

SS21

n22

∑k

k22X

22X

∑k

k222X

C22

SS22

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan :

Cij = ijk

2ijkij

ij

2

kijk

CXSS;n

X−∑=

c. Hipotesis

1) HoA : α i = 0 untuk semua i H1A : α i ≠ 0 untuk paling sedikit satu harga i

2) HoB : β i = 0 untuk semua j H1B : β j ≠ 0 untuk paling sedikit satu harga j

3) HoAB : ( α β )ij = 0 untuk semua pasang (ij) H1AB : ( α β )ij ≠ 0 untuk paling sedikit satu pasang harga (ij)

Ketiga pasang hipotesis ini ekivalen dengan ketiga pasang hipotesis berikut :

1) H0A : tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H1A : ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat.

2) H0B : tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H1B : ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat.

3) H0AB : tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. H1AB : ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat.

d. Komputasi

Didefinisikan

Rerata harmonik frekuensi seluruh sel

n h = ∑ij

ijn

pq

Dengan : n h = rataan harmonik frekuensi seluruh sel

p = banyaknya baris

q = banyaknya kolom

nij = cacah data amatan tiap sel ij

Komponen jumlah kuadrat

(1) = pq

G2

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2) = ijij

SS∑

(3) = q

Ai

i

2

(4) = p

B j

j

2

(5) = 2

,ij

jiAB∑

Jumlah Kuadrat

Jumlah kuadrat baris (JKA) = )1()3(nh −

Jumlah kuadrat kolom (JKB) = )1()4(nh −

Jumlah kuadrat interaksi (JKAB) = ( ){ })4()3()5(1nh −−+

Jumlah kuadrat galat/error (JKG) = (2)

Jumlah kuadrat total (JKT) = JKA + JKAB + JKG

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah :

Derajat kebebasan (dkA) = p-1

Derajat kebebasan baris (dkB) = q-1

Derajat kebebasan kolom (dkAB) = (p-1) (q-1)

Derajat kebebasan error (dkG) = N-pq

Derajat kebebasan total (dkt) = N-1

Rataan kuadrat (RK)

Rataan kuadrat baris (RKA) = JKA/dkA

Rataan kuadrat kolom (RKB) = JKB/dkB

Rataan kuadrat interaksi (RKAB) = JKAB/dkAB

Rataan kuadrat error (RKG) = JKG/dkG

e. Statistik Uji

Statistik uji yang digunakan adalah:

1) Untuk HoA adalah Fa = RKG

RKA

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Untuk HoB adalah Fb =RKG

RKB

3) Untuk HoAB adalah Fab = RKG

RKAB

f. Daerah Kritik

Untuk Fa adalah DK = { F | F > F0,05;1;60} = { F | F > 3.97}

Untuk Fb adalah DK = { F | F > F0,05;1;60} = { F | F > 3.97}

Untuk Fab adalah DK = { F | F > F0,05;1;60} = { F | F > 3.97}

g. Keputusan Uji

HoA, HoB, dan HoAB ditolak apabila statistik uji yang bersesuaian melebihi

harga kritik masing-masing.

h. Rangkuman Anava

Sumber Variansi JK dk RK Fobs Fα

A (baris) JKA p-1 RKA FA F*

B (kolom) JKB q-1 RKB FB F*

AB (interaksi) JKAB (p-1)(q-1) RKAB FAB F*

Galat JKG N-pq RKG - -

Total JKT N-1 - - -

Keterangan : F* adalah nilai yang diperoleh dari tabel

(Budiyono, 2004:228 - 230)

3. Uji lanjut Anava (Uji Scheffe)

Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dua jalan adalah menggunakan

uji Scheffe untuk uji rerata. Tujuan dari uji Scheffe adalah untuk melakukan

pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap pasang kolom, baris, dan setiap pasang

sel. Rumus metode Scheffe sebagai berikut :

F = (k – 1) Fij dimana Fi - j = ( )

+

ji

ji

nnRKG

XX

11

2

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan :

X i = rerata (sampel) kolom ke i

X j = rerata (sampel) kolom ke j

RKG = rerata kuadrat galat, diperoleh dari perhitungan analisis variabel

Ni = banyaknya observasi kolom i

Nj = banyaknya observasi kolom j

F > F(1, N – k) dimana

N = cacah semua observasi

K = cacah kolom, perlakuan (treatment)

(Budiyono, 2000:209)

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah skor kemampuan memori

siswa dan nilai prestasi belajar pada materi pokok Sistem Koloid. Prestasi belajar

siswa meliputi aspek kognitif dan aspek afektif. Data-data tersebut diambil dari

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Jumlah siswa yang

dilibatkan pada penelitian ini adalah 53 siswa dari kelas XI RSBI-2 dan XI RSBI-

3 SMA Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010. Untuk lebih jelasnya di

bawah ini disajikan deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel.

1. Kemampuan Memori Siswa

Data kemampuan memori diperoleh dari tes kemampuan memori sebanyak

50 butir soal yang sebelumnya telah diuji coba untuk mengetahui reliabilitasnya.

Dari data yang terkumpul, skor terendah pada kelas eksperimen TAI dengan

media modul adalah 50 dan skor tertinggi adalah 100. Sedangkan pada kelas

eksperimen TAI dengan media Macromedia Flash Max skor terendah adalah 54

dan skor tertinggi 100. Skor kemampuan memori dikategorikan menjadi dua yaitu

skor di atas atau sama dengan rerata termasuk dalam kemampuan memori tinggi,

sedangkan skor di bawah rerata termasuk dalam kemampuan memori rendah. Ini

didasarkan pada mean (rerata) untuk kedua kelas (kelas eksperimen TAI dengan

media modul dan kelas eksperimen TAI dengan media Macromedia Flash Max).

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI dengan media

modul, nilai tertinggi kemampuan memori siswa adalah 100 sedangkan nilai

terendah adalah 50. Distribusi frekuensi nilai kemampuan memori siswa yang

dikenai pengajaran dengan metode TAI dengan media modul disajikan dalam

tabel 13.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan

TAI dengan Media Modul

No Interval

1 50.0 -

2 58.3 -

3 66.6 -

4 74.9 -

5 83.2 -

6 91.5 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran

pada tabel 13 dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 10. Histogram Nilai Kemampuan

Dengan

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode

media Macromedia Flash

100 sedangkan nilai terendah adalah

memori siswa yang dikenai pengajaran dengan metode

Macromedia Flash Max

0

2

4

6

8

54.1

Fre

kuen

si

. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode

Modul.

Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi

58.2 54.1 3 11.11

66.5 62.4 5 18.52

74.8 70.7 8 26.63

83.1 79.0 5 18.52

91.4 87.3 2 7.41

100.0 95.7 4 14.81

Jumlah - 27 100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 10.

Histogram Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode TAI

Media Modul.

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

Macromedia Flash Max, nilai tertinggi kemampuan memori

sedangkan nilai terendah adalah 54. Distribusi frekuensi nilai kemampuan

siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

Macromedia Flash Max disajikan dalam Tabel 14.

54.1 62.4 70.7 79 87.3 95.7

3

5

8

5

2

4

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

Siswa dengan Metode

% Frekuensi

11.11

18.52

26.63

18.52

7.41

14.81

100.00

yang lebih jelas tentang data

Siswa dengan Metode TAI

TAI menggunakan

memori siswa adalah

. Distribusi frekuensi nilai kemampuan

TAI dengan media

95.7

4

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan

TAI dengan Media Macromedia Flash Max

No Interval

1

54.0 -

2

61.7 –

3

69.4 –

4

77.1 –

5

84.8 –

6

92.5–

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

pada tabel 14 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 11. Histogram Nilai Kemampuan

dengan

Untuk lebih dapat membandingkan nilai kemampuan

kelas yang diajar dengan metode TAI

media Macromedia Flash

sebuah distribusi frekuensi seperti pada tabel

0

2

4

6

8

57.8

Fre

kuen

si

tribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode

Macromedia Flash Max.

Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi

- 61.6

57.8 3 11.54

– 69.3

65.5 3 11.54

– 77.0

73.2 8 30.77

– 84.7

80.9 5 19.23

– 92.4

88.6 1 3.85

100.1

96.3 6 23.08

Jumlah - 26 100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 11

Histogram Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode

Media Macromedia Flash Max.

Untuk lebih dapat membandingkan nilai kemampuan memori

kelas yang diajar dengan metode TAI dengan media modul dan

Macromedia Flash Max, maka kedua data tersebut dijadi

sebuah distribusi frekuensi seperti pada tabel 15.

57.8 65.5 73.2 80.9 88.6 96.3

3 3

8

5

1

6

Nilai Tengah

Grafik Frekuensi Vs Nilai Tengah

Siswa dengan Metode

% Frekuensi

11.54

11.54

30.77

19.23

3.85

23.08

100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

Siswa dengan Metode TAI

memori siswa pada

dan TAI dengan

, maka kedua data tersebut dijadikan satu dalam

96.3

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 15. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan

dengan Metode TAI

Flash Max.

No Interval

1 50.0 -

2 57.1 -

3 64.2 -

4 71.3 -

5 78.4 -

6 85.5 -

7 92.6 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

pada Tabel 15 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 12. Histogram Nilai Kemampuan

dengan Media Modul

Max.

2.

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

modul, selisih nilai tertinggi prestasi kognitif siswa pada materi

adalah 57.2 sedangkan selisih nilai terendah adalah

0

2

4

6

8

53.5

Fre

kuen

si

. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan

dengan Metode TAI dengan media modul dan TAI dengan Media

Interval Nilai Tengah Modul

57.0 53.5 3

64.1 60.6 5

71.2 67.7 3

78.3 74.8 5

85.4 81.9 7

92.5 89.0 0

100.0 96.3 4

Jumlah - 27

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 12.

Histogram Nilai Kemampuan Memori Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia Flash

2. Prestasi Kognitif Materi Sistem Koloid

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

, selisih nilai tertinggi prestasi kognitif siswa pada materi

sedangkan selisih nilai terendah adalah 28.5. Distribusi frekuensi

53.5 60.6 67.7 74.8 81.9 89 96.3

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Memori Siswa

Media Macromedia

Flash

3

1

5

5

5

1

6

26

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

Siswa dengan Metode TAI

Macromedia Flash

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI dengan media

, selisih nilai tertinggi prestasi kognitif siswa pada materi sistem koloid

. Distribusi frekuensi

Modul

Flash

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

selisih nilai prestasi kognitif siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

dengan media modul

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

Metode TAI dengan Media

No Interval

1 28.5 -

2 33.3 -

3 38.1 -

4 42.9 -

5 47.7 -

6 52.5 -

Jumlah

Sedangkan untuk

pada Tabel 16 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 13. Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

dengan

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode

media Macromedia Flash Max

materi sistem koloid

frekuensi selisih nilai prestasi kognitif siswa yang dikenai pengajaran dengan

0

2

4

6

8

10

Fre

kuen

si

selisih nilai prestasi kognitif siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

disajikan dalam Tabel 16.

. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

Media Modul.

Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi

33.2 30.8 10 37.04

38.0 35.6 8 29.63

42.8 40.4 1 3.70

47.6 45.2 6 22.23

52.4 50.0 1 3.70

57.2 54.8 1 3.70

Jumlah - 27 100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 13.

Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

Media Modul.

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

Macromedia Flash Max, selisih nilai tertinggi prestasi kognitif siswa pada

adalah 60.8 sedangkan nilai terendah adalah

frekuensi selisih nilai prestasi kognitif siswa yang dikenai pengajaran dengan

30.8 35.6 40.4 45.2 50 54.8

10

8

1

6

1 1

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

selisih nilai prestasi kognitif siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

% Frekuensi

100.00

memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

TAI menggunakan

, selisih nilai tertinggi prestasi kognitif siswa pada

sedangkan nilai terendah adalah 28.6. Distribusi

frekuensi selisih nilai prestasi kognitif siswa yang dikenai pengajaran dengan

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metode TAI menggunakan media

17.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

Metode TAI dengan Media

No Interval

1 28.6 -

2 34.0 -

3 39.4 -

4 44.8 -

5 50.2 -

6 55.6 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

pada Tabel 17 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 14. Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode

dengan

Untuk lebih dapat membandingkan selisih nilai prestasi kognitif siswa

pada kelas yang diajar dengan metode TAI

media Macromedia Flash Max

sebuah distribusi frekuensi seperti pada Tabel 1

0

2

4

6

8

10

Fre

kuen

si

menggunakan media Macromedia Flash Max disajikan dalam Tabel

. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

Media Macromedia Flash Max.

Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi

33.9 31.2 1 3.85

39.3 36.6 9 34.61

44.7 42.0 4 15.38

50.1 47.4 9 34.61

55.5 52.8 1 3.85

60.9 58.2 2 7.70

Jumlah - 26 100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 14

Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode

Media Macromedia Flash Max.

Untuk lebih dapat membandingkan selisih nilai prestasi kognitif siswa

pada kelas yang diajar dengan metode TAI dengan media modul

Macromedia Flash Max, maka kedua data tersebut dijadikan satu dalam

frekuensi seperti pada Tabel 18.

31.2 36.6 42 47.4 52.8 58.2

1

9

4

9

12

Nilai Tengah

Grafik Hub frekuensi Vs Nilai Tengah

disajikan dalam Tabel

. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan

% Frekuensi

100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

Untuk lebih dapat membandingkan selisih nilai prestasi kognitif siswa

dengan media modul dan TAI dengan

, maka kedua data tersebut dijadikan satu dalam

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 18. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa

dengan Metode TAI

Flash Max

No Interval

1 28.5 -

2 33.1 -

3 37.7 -

4 42.3 -

5 46.9 -

6 51.5 -

7 56.1 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih

pada Tabel 18 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 15. Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Modul

Max.

0

2

4

6

8

10

12

14

30.7

10

1

Fre

kuen

si

. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa

dengan Metode TAI dengan media modul dan TAI dengan Media

Interval Nilai Tengah Modul

33.0 30.7 10

36.2 34.6 6

42.2 39.9 2

46.8 44.5 7

51.4 49.1 1

56.0 53.7 0

60.8 58.4 1

Jumlah - 27

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 15.

Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia Flash

30.7 34.6 39.9 44.5 49.1 53.7 58.4

6

2

7

10

11

54

13

01

2

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa

Media Macromedia

Flash

1

5

4

13

0

1

2

26

jelas tentang data

Histogram Selisih Nilai Prestasi Kognitif Siswa dengan Metode TAI

Macromedia Flash

Modul

Flash

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3.

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

modul, nilai tertinggi prestasi afektif siswa pada materi

sedangkan nilai terendah adalah

siswa yang dikenai pengajara

dalam Tabel 19.

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

dengan Media Modul

No Interval

1 52.0 -

2 54.9 -

3 57.8 -

4 60.7 -

5 63.6 -

6 66.5 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih

pada Tabel 19 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 16. Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

Media Modul

0

2

4

6

8

10

Fre

kuen

si

3. Prestasi Afektif Materi Sistem Koloid

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

, nilai tertinggi prestasi afektif siswa pada materi sistem koloid

edangkan nilai terendah adalah 52. Distribusi frekuensi nilai prestasi afektif

siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI dengan media

Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

Modul.

Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi

54.8 53.4 2 7.41

57.7 56.3 9 33.33

60.6 59.2 9 33.33

63.5 62.1 3 11.11

66.4 65.0 3 11.11

69.3 67.9 1 3.71

Jumlah - 27 100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 16.

Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

Modul.

53.4 56.3 59.2 62.1 65 67.9

2

9 9

3 3

1

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI dengan media

sistem koloid adalah 69

2. Distribusi frekuensi nilai prestasi afektif

media modul disajikan

Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

% Frekuensi

100.00

jelas tentang data

Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI dengan

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode

Macromedia Flash Max

koloid adalah 70 sedangkan nilai terendah adalah

prestasi afektif siswa yang dikenai pengajaran dengan metode

Macromedia Flash Max

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Me

dengan Media Macromedia Flash Max

No Interval

1 50.0 -

2 53.4 -

3 56.8 -

4 60.2 -

5 63.6 -

6 67.0 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

pada Tabel 20 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 17. Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode

Media Macromedia Flash Max

Untuk lebih dapat membandingkan nilai prestasi afektif siswa pada kelas

yang diajar dengan metode TAI

0

2

4

6

8

Fre

kuen

si

Pada siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI

Macromedia Flash Max, nilai tertinggi prestasi afektif siswa pada materi

edangkan nilai terendah adalah 50. Distribusi frekuensi nilai

prestasi afektif siswa yang dikenai pengajaran dengan metode TAI dengan

Macromedia Flash Max disajikan dalam Tabel 20.

Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Me

Macromedia Flash Max

Interval Nilai Tengah Frekuensi % Frekuensi

53.3 51.6 4 15.38

56.7 55.0 5 19.23

60.1 58.4 8 30.77

63.5 61.8 3 11.54

66.9 65.2 3 11.54

70.3 68.5 3 11.54

Jumlah - 26 100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 17.

Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode

Macromedia Flash Max.

Untuk lebih dapat membandingkan nilai prestasi afektif siswa pada kelas

yang diajar dengan metode TAI dengan media modul dan TAI dengan media

51.6 55 58.4 61.8 65.2 68.5

45

8

3 3 3

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

TAI dengan media

, nilai tertinggi prestasi afektif siswa pada materi sistem

. Distribusi frekuensi nilai

TAI dengan media

Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

% Frekuensi

100.00

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI dengan

Untuk lebih dapat membandingkan nilai prestasi afektif siswa pada kelas

TAI dengan media

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Macromedia Flash Max

distribusi frekuensi seperti pada Tabel

Tabel 21. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan

Metode TAI dengan Media Modul

Max

No Interval

1 50.0 -

2 52.9 -

3 55.8 -

4 58.7 -

5 61.6 -

6 64.5 -

7 67.4 -

Jumlah

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih je

pada Tabel 21 dapat dilihat pada Gambar

Gambar 18. Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

Media Modul

0

2

4

6

8

10

51.4

1Fre

kuen

si

Max, maka kedua data tersebut dijadikan satu dalam sebuah

distribusi frekuensi seperti pada Tabel 21.

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan

dengan Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia Flash

Interval Nilai Tengah Modul

- 52.8 51.4 1

- 55.7 54.3 5

- 58.6 57.2 9

- 61.5 60.1 7

- 64.4 63.0 3

- 67.3 65.9 1

- 70.2 68.8 1

Jumlah - 27

Sedangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data

dapat dilihat pada Gambar 18.

Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI

Media Modul dan TAI dengan Media Macromedia Flash

51.4 54.3 57.2 60.1 63 65.9 68.8

1

5

9

7

3

1 1

34

65

32

3

Nilai Tengah

Grafik Hub Frekuensi Vs Nilai Tengah

, maka kedua data tersebut dijadikan satu dalam sebuah

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan

Macromedia Flash

Flash

3

4

6

5

3

2

3

26

las tentang data

Histogram Nilai Prestasi Afektif Siswa dengan Metode TAI dengan

Macromedia Flash Max.

Modul

Flash

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis

Sesuai dengan teknik analisis yang akan dipakai untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini, maka dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas

lilliefors dan uji homogenitas varian Bartlett.

1. Uji Keseimbangan (Uji t Dua Pihak)

Uji t dua pihak untuk pretes siswa materi sistem koloid pada taraf

signifikansi 5% diperoleh t hitung sebesar 1.2 sehingga - t(1-1/2α) = -2.00 < t hitung =

1.2 < t(1-1/2α) = 2.00. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara rata-

rata nilai pretes siswa kelas TAI dengan media modul dan kelas TAI dengan

media Macromedia Flash Max. Perhitungannya terangkum pada lampiran 16.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas terhadap selisih nilai prestasi belajar kognitif siswa materi

sistem koloid pada taraf signifikansi 5% tertera pada lampiran 17 dan dirangkum

pada Tabel 22.

Tabel 22. Rangkuman Uji Normalitas Selisih Nilai Prestasi Belajar Kognitif

Siswa.

Kelompok L0 Ltabel Kesimpulan

Kelas metode TAI dengan media modul 0.058 0.161 Normal

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max

0.040 0.174 Normal

Kemampuan memori tinggi 0.056 0.185 Normal

Kemampuan memori rendah 0.037 0.162 Normal

Kelas metode TAI dengan media modul pada

kemampuan memori tinggi

0.001 0.249 Normal

Kelas metode TAI dengan media modul pada

kemampuan memori rendah

0.027 0.213 Normal

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max pada kemampuan memori tinggi

0.012 0.242 Normal

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max pada kemampuan memori rendah

0.039 0.227 Normal

Uji normalitas terhadap nilai prestasi afektif siswa materi sistem koloid

pada taraf signifikansi 5% tertera pada lampiran 17 dan dirangkum pada Tabel 23.

Tabel 23. Rangkuman Uji Normalitas Prestasi Afektif Siswa

Kelompok Siswa L0 Ltabel Kesimpulan

Kelas metode TAI dengan media modul 0.005 0.161 Normal

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max

0.018 0.174 Normal

Kemampuan memori tinggi 0.015 0.185 Normal

Kemampuan memori rendah 0.017 0.162 Normal

Kelas metode TAI dengan media modul pada

kemampuan memori tinggi

0.010 0.249 Normal

Kelas metode TAI dengan media modul pada

kemampuan memori rendah

0.173 0.213 Normal

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max pada kemampuan memori tinggi

0.026 0.242 Normal

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max pada kemampuan memori rendah

0.005 0.209 Normal

Uji normalitas terhadap kemampuan memori siswa materi sistem koloid

pada taraf signifikansi 5% tertera pada lampiran 17 dan dirangkum pada Tabel 24.

Tabel 24. Rangkuman Uji Normalitas Kemampuan Memori Siswa

Kelompok Siswa L0 Ltabel Kesimpulan

Kelas metode TAI dengan media modul 0.052 0.161 Normal

Kelas metode TAI dengan media Macromedia

Flash Max

0.060 0.174 Normal

Berdasarkan hasil di atas, maka untuk setiap kelompok siswa diperoleh

harga L0 yang lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian

dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Uji Homogenitas

Syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis variansi adalah

varians populasi harus homogen. Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan metode Bartlett. Hasil uji homogenitas selisih nilai kognitif, nilai

afektif, nilai kemampuan memori dan selisih nilai kognitif dengan memperhatikan

kemampuan memori tercantum dalam lampiran 18. Hasil uji homogenitas telah

terangkum dalam tabel-tabel berikut :

Tabel 25. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas.

Nilai S2 B X2 Hitung X2 Tabel Kesimpulan

Selisih Kognitif 47,774 85,638 0,0046 3,84 Homogen

Afektif 20,774 67,167 2,620 3,84 Homogen

Kemampuan Memori 199,155 117,259 0,048 3,84 Homogen

Selisih Kognitif

dengan

Memperhatikan

Kemampuan Memori

44,637 84,135 1,96 3,84 Homogen

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa tiap variabel diperoleh

harga statistik uji yang tidak melebihi harga kritik (�������� < ����� ). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian berasal dari populasi

yang homogen. Perhitungan uji homogenitas secara lengkap pada lampiran 18.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Setelah prasyarat analisis dipenuhi, maka diteruskan dengan pengujian

hipotesis penelitian. Penyajian hipotesis dilakukan dengan analisis variansi dua

jalan sel tak sama. Perhitungan secara lengkap disajikan pada lampiran 19. Hasil

perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama disajikan pada tabel

berikut :

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap selisih nilai

prestasi belajar kognitif materi sistem koloid ditinjau dari variabel-variabel media

pembelajaran dan kemampuan memori siswa dirangkum dalam Tabel 26 dan

Tabel 27.

Tabel 26. Rataan dan Jumlah Rataan Selisih Nilai Kognitif.

Kemampuan

Memori

Media

Rataan B1 Rataan B2 Jumlah Rataan

Rataan A1 43,550 33,940 77,490

Rataan A2 46,150 40,830 86,980

Jumlah Rataan 89,700 74,770 164,470

Keterangan :

A1 : Kelas TAI menggunakan media modul

A2 : Kelas TAI menggunakan media Macromedia Flash Max

B1 : Kemampuan memori tinggi

B2 : Kemampuan memori rendah

Tabel 27. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Aspek Kognitif

Sumber JK dk RK Fhitung Ftabel Kesimpulan

Media (A) 292,241 1 292,241 7,245 4,00 Ho Ditolak

K. Memori (B) 723,316 1 723,316 17,933 4,00 Ho Ditolak

Interaksi (AB) 59,720 1 59,720 1,481 4,00 Ho Diterima

Galat 1976,39 49 40,334 - -

Total 3051,667 52 - - -

Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap nilai prestasi

belajar afektif pada materi sistem koloid ditinjau dari variabel-variabel media

pembelajaran dan kemampuan memori siswa dirangkum dalam Tabel 28 dan

Tabel 29.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 28. Rataan dan Jumlah Rataan Nilai Afektif.

Kemampuan

Memori

Media

Rataan B1 Rataan B2 Jumlah Rataan

Rataan A1 59,182 58,125 117.307

Rataan A2 59,500 59,000 118.500

Jumlah Rataan 118,682 117,125 235.807

Tabel 29. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Aspek Afektif

Sumber JK dk RK Fhitung Ftabel Kesimpulan

Media (A) 4,625 1 4,625 0,207 4,00 Ho Diterima

K. Memori (B) 7,866 1 7,866 0,353 4,00 Ho Diterima

Interaksi (AB) 1,012 1 1,012 0,045 4,00 Ho Diterima

Galat 1092,386 49 22,293 - - -

Total 1105,889 52 - - - -

Tabel 30. Rangkuman Rataan Prestasi Belajar Siswa.

Kelas

Kognitif Afektif

Kemampuan Memori Kemampuan Memori

Tinggi Rendah Rataan Tinggi Rendah Rataan

Modul 43,550 33,940 38,745 59,182 58,125 58,653

Flash 46,150 40,830 43,490 59,500 59,000 59,250

Rataan 44,850 37,387 59,341 58,562

2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap

prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid dan diperoleh hasil seperti yang

tercantum diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama berbunyi prestasi belajar pada penggunaan

metode pembelajaran TAI dilengkapi media Macromedia Flash Max lebih tinggi

daripada penggunaan metode TAI dilengkapi media modul pada materi Sistem

Koloid bagi siswa kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri.

Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Dari hasil analisis diperoleh harga Fobs = 7,245 yang melampaui harga Ftabel =

4,000 dengan N = 53 pada taraf signifikansi 5% untuk aspek kognitif dan Fobs =

0,207 untuk aspek afektif yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N =

53 pada taraf signifikansi 5% maka untuk prestasi kognitif H0A ditolak dan untuk

prestasi afektif H0A diterima. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi kognitif tetapi

tidak ada perbedaan prestasi afektif siswa yang diajar dengan metode TAI dengan

media modul dan TAI dengan media Macromedia Flash Max pada materi sistem

koloid.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua berbunyi prestasi belajar pada siswa yang

mempunyai kemampuan memori tinggi lebih tinggi daripada siswa yang

mempunyai kemampuan memori rendah pada materi Sistem Koloid kelas XI

RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri. Hipotesis tersebut diuji

dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis data

diperoleh harga Fobs = 17,933 yang melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53

pada taraf signifikansi 5% untuk aspek kognitif dan Fobs = 0,353 untuk aspek

afektif yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53 pada taraf

signifikansi 5% maka untuk prestasi kognitif H0B ditolak dan untuk prestasi afektif

H0A diterima. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi kognitif tetapi tidak ada

perbedaan prestasi afektif siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah

maupun tinggi.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

Pengujian hipotesis ketiga berbunyi terdapat interaksi antara pembelajaran

metode TAI dilengkapi media modul dan media Macromedia Flash Max dengan

kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi Sistem

Koloid bagi siswa kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri.

Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Dari hasil analisis data diperoleh harga Fobs = 1,481 untuk aspek kognitif dan Fobs

= 0,045 untuk aspek afektif yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N =

53 pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian Fobs < Ftabel sehingga baik untuk

prestasi kognitif maupun aspek afektif H0AB diterima atau H1AB ditolak.

Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara metode mengajar dan

kemampuan memori siswa terhadap terhadap prestasi belajar materi sistem koloid

dapat juga dilihat dari rata-rata selisih prestasi belajar tiap kelompok, yaitu �AB21

> �AB11 > �AB22 > �AB12 . Hal ini menunjukkan tidak ada interaksi antara

penggunaan metode TAI dengan media modul dan flash (A) dengan kemampuan

memori (B) terhadap prestasi belajar kimia pada materi sistem koloid.

3. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan

Analisis variansi mempunyai kelemahan yaitu apabila H0 ditolak, peneliti

hanya mengetahui bahwa perlakuan-perlakuan yang diteliti memberikan pengaruh

yang berbeda. Namun, peneliti belum bisa mengetahui manakah perlakuan-

perlakuan itu yang secara signifikan berbeda dengan yang lainnya. Untuk

menutup kelemahan itu, perlu dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu dengan

menggunakan Uji Scheffe.

Hasil perhitungan Uji Scheffe selengkapnya terdapat dalam Lampiran 21,

rangkuman hasil uji lanjut pasca analisis variansi prestasi kognitif dengan Uji

Scheffe disajikan dalam Tabel 31.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 31. Rangkuman Komparasi Ganda Selisih Nilai Prestasi Kognitif.

Antar Komparasi (xi - xj)2 1/ni +

1/nj RKG F Kritik Keputusan

kolom µ1 vs µ2 22,515 0,077 40,334 7,249 4,000 H0 Ditolak

baris µ1 vs µ2 55,726 0,077 40,334 17,943 4,000 H0 Ditolak

Keterangan :

µ1 (kolom) : Prestasi kognitif siswa pada kelas TAI menggunakan media

modul.

µ2 (kolom) : Prestasi kognitif siswa pada kelas TAI menggunakan media

Macromedia Flash Max.

µ1 (baris) : Prestasi kognitif siswa kelompok kemampuan memori tinggi.

µ2 (baris) : Prestasi kognitif siswa kelompok kemampuan memori rendah.

Dari Tabel 31 dapat disimpulkan : Prestasi kognitif siswa pada kelas TAI

dengan media modul dan TAI dengan media Macromedia Flash Max

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Serta prestasi kognitif siswa

kelompok kemampuan memori tinggi dan rendah menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan.

Dalam uji ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pembelajaran kimia pada materi sistem koloid dengan metode TAI

menggunakan media Macromedia Flash Max menghasilkan prestasi belajar

aspek kognitif yang secara signifikan lebih baik jika dibandingkan dengan

pembelajaran kimia dengan metode TAI menggunakan media modul, baik

ditinjau dari siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi maupun

kemampuan memori rendah.

2. Siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi mempunyai prestasi belajar

aspek kognitif yang secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memiliki

kemampuan memori rendah, baik ditinjau dari siswa yang diberi pembelajaran

kimia dengan metode TAI menggunakan media modul maupun dengan

metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan pembelajaran materi sistem koloid, siswa diberikan

pretest. Pretest digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki

pengetahuan mengenai pelajaran yang akan diikuti yaitu materi sistem koloid.

Hasil tes ini dapat digunakan untuk memperkirakan pada bagian materi mana

yang belum dikuasai dan yang sudah dikuasai. Guru dapat memperkirakan materi

apa yang harus diajarkan lebih mendalam dan yang tidak, sehingga waktu

pembelajaran akan lebih efektif. Hasil pretest juga dapat digunakan untuk uji

keseimbangan dan sebagai salah satu dasar dalam pembentukan kelompok di

samping nilai kemampuan memori yang diperoleh dari data tes kemampuan

memori siswa. Karena metode yang digunakan adalah metode TAI yang termasuk

dalam pembelajaran kelompok (cooperative learning) dimana dalam

pembentukan kelompok harus memperhatikan perbedaan kemampuan siswa serta

jenis kelamin, maka dalam pembentukan kelompok harus dibuat heterogen. Hal

ini dimaksudkan agar terjadi interaksi siswa di dalam kelompoknya. Di dalam

setiap kelompok, siswa yang berkemampuan lebih tinggi akan membantu proses

pemahaman bagi siswa yang berkemampuan rendah sehingga akan dapat segera

menyesuaikan dalam proses pemahaman materi. Setelah pembelajaran selesai,

dilakukan postest untuk mengukur prestasi kognitif dan afektif. Adanya pretest

dan postest ini dapat digunakan untuk mengetahui perubahan prestasi belajar

setelah diterapkan metode TAI menggunakan media modul dan TAI

menggunakan media Macromedia Flash Max dalam proses pembelajaran.

Pada proses belajar mengajar di kelas eksperimen I yang menerapkan

metode TAI menggunakan media modul ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok

dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok

dipimpin seorang siswa sebagai asisten kelompok yang mempunyai kemampuan

lebih dibandingkan anggota lainnya. Skor dari seluruh siswa dalam kelompok

diurutkan kemudian yang mempunyai skor tertinggi menjadi asisten dengan

pertimbangan nilai yang tertinggi tersebut mempunyai penguasaan konsep yang

lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang lain dalam kelompoknya.

Pembagian anggota kelompok berdasarkan skor hasil pretest dan skor

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemampuan memori yang tertera dalam dokumen hasil tes kemampuan memori

sehingga dalam setiap kelompok mempunyai rata-rata kemampuan yang hampir

sama. Hal ini dimaksudkan agar penyebaran dan komposisi siswa dalam

pembentukan kelompok merata dan seimbang.

Siswa mempelajari materi yang telah disajikan guru melalui media modul.

Pada media modul disajikan materi lengkap yang dilengkapi hirarki konsep dan

disertai soal-soal yang mengukur ketuntasan siswa pada akhir bab ataupun pada

akhir materi. Tiap siswa mendapatkan satu modul untuk memudahkan mereka

berdiskusi. Anak-anak selain mendiskusikan materi juga mendiskusikan soal-soal

dalam modul itu yang nantinya akan digunakan sebagai nilai kelompok. Materi

yang kurang dipahami oleh salah seorang anggota kelompok dapat ditanyakan

kepada anggota kelompok yang lain atau kepada asisten masing-masing kelompok

sebelum ditanyakan kepada guru. Pada akhir pelajaran guru akan memberikan

penjelasan dan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada pelaksanaan

proses diskusi dan latihan soal dengan media modul tidak memberikan manfaat

yang lebih baik dari penggunaan media Macromedia Flash Max. Pada

penggunaan media modul ini membuat siswa menjadi bosan untuk berdiskusi

karena sajian materi yang terlalu banyak. Selain itu siswa juga telah mempunyai

buku pegangan tersendiri yang hampir sama dengan modul sehingga siswa

cenderung bosan. Tetapi manfaat media ini terletak pada penambahan referensi

siswa untuk belajar materi sistem koloid, dan mengantarkan siswa untuk belajar

mandiri.

Sedangkan pada kelas eksperimen II yang menerapkan metode TAI

menggunakan media Macromedia Flash Max ini siswa dibagi dalam 6 kelompok

dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan secara garis besar

memiliki urutan pelaksanaan yang sama, tetapi pada kelas ini dilengkapi dengan

media Macromedia Flash Max dimana materi yang disajikan lebih ringkas

daripada modul. Pada penggunaan media pembelajaran ini terlihat siswa tertarik

pada media yang digunakan. Hal itu terlihat pada pengerjaan tes secara kelompok.

Siswa juga merasa senang di saat mereka tuntas dalam suatu materi sehingga

mendapatkan kode untuk masuk ke materi selanjutnya. Siswa juga lebih tertarik

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada media Macromedia Flash Max karena terdapat animasi yang memberikan

gambaran yang seperti nyata pada materi sistem koloid khususnya pada sifat-sifat

koloid. Terlihat manfaat penggunaan media Macromedia Flash Max yaitu pada

pelaksanaan proses diskusi, terlihat siswa tertarik pada media yang digunakan dan

mereka saling berdiskusi tentang isi animasi. Selain itu manfaat lainnya pada saat

latihan soal, pada penggunaan Macromedia Flash Max siswa lebih terbantu

karena bersifat interaktif artinya media telah diprogram dengan sistem

pengecekan benar atau salah jawaban siswa.

Hasil analisis variansi dua jalan untuk aspek kognitif dan afektif seperti

diuraikan di depan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar

siswa yang dikenai pembelajaran metode TAI menggunakan media modul dan

metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max serta terdapat

perbedaan prestasi belajar bagi siswa yang mempunyai kemampuan memori

tinggi dan rendah pada materi sistem koloid. Selain itu juga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada interaksi antara metode TAI menggunakan media modul dan TAI

menggunakan media Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa

terhadap prestasi belajar kimia khususnya pada materi sistem koloid.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

pengaruh penggunaan metode pembelajaran TAI dilengkapi media Macromedia

Flash Max dengan penggunaan metode TAI dilengkapi media modul terhadap

prestasi belajar pada materi sistem koloid. Artinya kelompok siswa yang

menggunakan metode pembelajaran TAI dilengkapi media modul berbeda prestasi

belajarnya dengan kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran TAI

dilengkapi media Macromedia Flash Max pada materi sistem koloid.

Penggunaan metode TAI dengan menggunakan media Macromedia Flash

Max ternyata memberikan hasil yang lebih tinggi bagi prestasi belajar kognitif

siswa untuk materi sistem koloid, hal ini dikarenakan pada metode TAI terdapat

beberapa tahap yang memudahkan siswa untuk belajar kimia khususnya dalam hal

ini pada materi pokok sistem koloid. Proses-proses dalam pembelajaran TAI bisa

mendorong siswa lebih giat dalam mempelajari materi kimia pada materi sistem

koloid, karena adanya sebuah kerja sama dalam belajar. Sistem belajar kooperatif

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau belajar kelompok bagi siswa yang kurang memahami dapat dibantu oleh

temannya yang sudah memahami, jadi ada suatu interaksi antar siswa. Aspek

keberhasilan metode ini ditunjang dengan media yang digunakan yaitu

Macromedia Flash Max. Bagi siswa media ini terlihat masih baru dan belum ada

guru mata pelajaran kimia yang menggunakan media tersebut. Hal ini terlihat

adanya ketertarikan siswa saat pelajaran berlangsung. Mereka mengamati animasi

yang menggambarkan sistem koloid dengan seksama dan mencoba memahaminya

bersama teman satu kelompok. Walaupun pada media Macromedia Flash Max

materi yang disajikan tidak selengkap pada modul, tetapi siswa lebih menaruh

perhatian pada media ini karena terdapat animasi yang terlihat nyata dan

mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan,

karena disertai dengan suara / lagu. Selain itu dengan melihat animasi di layar

monitor, siswa cenderung lebih sering membuka-buka buku paket kimia yang lain

untuk mencocokkan apa yang telah tertera dalam Macromedia Flash Max. Dari

media ini ternyata dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena

memunculkan keingintahuan yang besar.

Sedangkan pada metode TAI dengan menggunakan media modul ternyata

memberikan hasil yang lebih rendah daripada dengan media Macromedia Flash

Max. Hal ini disebabkan pada modul materi yang disajikan sangat lengkap dan

banyak sekali latihan soal. Karena pada dasarnya modul merupakan suatu unit

lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang

disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan

secara khusus dan jelas. Dari kelengkapan modul inilah siswa cenderung bosan

dan pada saat berdiskusi dalam kelompok siswa yang aktif lebih mendominasi

diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Kebosanan siswa juga

disebabkan karena siswa telah mengenal media serupa modul yaitu buku-buku

kimia paket yang biasa dipakai oleh siswa. Hal ini mengakibatkan siswa tidak

memfokuskan pikiran mereka dalam mempelajari materi sistem koloid dan

akibatnya prestasi belajar kognitif siswa rendah.

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar kognitif siswa pada penggunaan

metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metode TAI menggunakan media modul pada materi pokok sistem koloid kelas

XI-RSBI semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri.

Pengukuran prestasi belajar afektif dalam penelitian ini menggunakan

angket afektif yang mencakup penilaian sikap, minat, nilai dan konsep diri.

Keempat penilaian tersebut pada dasarnya berasal dari internal masing-masing

siswa, jadi jika hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan prestasi

belajar afektif siswa yang diberi metode TAI menggunakan media modul dan

Macromedia Flash Max kemungkinan karena kedua kelompok siswa ini memang

benar-benar memiliki minat atau keinginan yang sama dalam mempelajari materi

sistem koloid, namun ketika diberi media pembelajaran yang berbeda akan terjadi

perbedaan prestasi belajar kognitif antara kedua kelompok siswa. Hal ini karena

media Macromedia Flash Max lebih unggul daripada media modul seperti yang

sudah dijelaskan di atas. Jadi pengukuran aspek afektif ini bersifat untuk

mengetahui seberapa besar minat atau keinginan siswa dalam mendorong mereka

mempelajari materi sistem koloid, meskipun tidak ada perbedaan prestasi belajar

afektif siswa namun bukan berarti prestasi belajar kognitifnya akan sama. Media

pembelajaran ternyata memiliki peran penting dalam pembelajaran siswa. Selain

itu, dalam mengukur prestasi belajar afektif ini cukup sulit karena banyak siswa

yang tidak jujur dalam mengisi angket. Ini terbukti dengan banyaknya jawaban

sama di antara sesama teman, sehingga mempengaruhi dalam perhitungan prestasi

belajarnya. Di samping itu, peneliti juga mengalami kesulitan untuk mengontrol

siswa agar menjawab secara jujur karena tidak memungkinkannya mendampingi

siswa satu persatu.

Jika ditinjau dari rerata yang dihasilkan, berdasarkan Tabel 30 rerata

selisih nilai prestasi kognitif dan nilai prestasi afektif materi sistem koloid pada

kelas yang diajar dengan metode TAI dengan media Macromedia Flash Max lebih

baik daripada kelas dengan metode TAI dengan media modul ( �A2 > �A1 ).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode TAI

menggunakan media Macromedia Flash Max lebih baik dibandingkan

penggunaan metode TAI menggunakan media modul terhadap prestasi belajar

siswa pada materi sistem koloid.

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

pengaruh kemampuan memori tinggi siswa dengan kemampuan memori rendah

siswa terhadap prestasi belajar pada materi sistem koloid. Artinya kelompok siswa

yang mempunyai kemampuan memori tinggi berbeda prestasi belajarnya dengan

kelompok siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah pada materi sistem

koloid.

Kemampuan memori atau ingatan merupakan kemampuan yang ada dalam

diri seseorang untuk menerima, memasukkan informasi, menyimpan dan

menimbulkan kembali hal-hal yang telah diperoleh sebelumnya sesuai dengan

keinginan, hal-hal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi sistem

koloid. Siswa yang mempunyai kemampuan memori yang tinggi akan lebih

mudah dalam menyimpan dan menimbulkan kembali materi yang mereka pelajari.

Materi sistem koloid adalah materi yang sifatnya hafalan, dalam pembelajarannya

siswa dituntut dapat mengingat klasifikasi, sifat-sifat, dan pembuatan koloid.

Siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi lebih mudah untuk mengingat

materi tersebut akibatnya prestasi belajar kognitifnya lebih baik jika dibandingkan

siswa berkemampuan rendah. Sebaliknya, siswa dengan kemampuan memori

yang rendah tentunya akan sulit dalam mengingat klasifikasi, sifat-sifat, dan

pembuatan koloid, akibatnya ketika diadakan tes kognitif mereka akan mengalami

kesulitan dalam menjawab soal-soal, prestasi belajarnya pun lebih rendah

dibanding siswa dengan kemampuan memori tinggi.

Sedangkan pada aspek afektif, terdapat perbedaan prestasi belajar afektif

bagi siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan rendah pada materi

pokok sistem koloid. Tidak adanya perbedaan disini kemungkinan disebabkan

oleh sulitnya pengontrolan peneliti terhadap siswa ketika pengisian angket afektif.

Sifat angket afektif ini adalah membutuhkan jawaban yang jujur dari responden (

yang dimaksud di sini adalah semua siswa kelas XI RSBI-2 dan XI RSBI-3),

karena peneliti mengalami kesulitan dalam pengontrolan siswa agar jawaban

mereka benar-benar jujur akibatnya berdasarkan hasil data penelitian banyak dari

jawaban siswa yang sama. Meskipun dari aspek afektif tidak ada perbedaan yang

signifikan antara siswa berkemampuan memori tinggi dan rendah terhadap

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prestasi belajar materi pokok sistem koloid, namun bukan berarti dengan minat

yang sama tersebut akan menghasilkan prestasi belajar kognitif yang sama pula.

Siswa dengan kemampuan memori tinggi memiliki prestasi belajar kognitif yang

lebih baik seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Berdasarkan Tabel 30, rerata selisih nilai prestasi kognitif dan nilai

prestasi afektif materi sistem koloid pada kelompok siswa yang mempunyai

kemampuan memori tinggi lebih baik daripada kelompok siswa dengan

kemampuan memori rendah ( �B1 > �B2 ). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa siswa dengan kemampuan memori tinggi lebih baik prestasi belajarnya

dibandingkan siswa dengan kemampuan memori rendah pada materi sistem

koloid.

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi

antara metode pembelajaran TAI menggunakan media modul dan TAI

menggunakan media Macromedia Flash Max dengan kemampuan memori siswa

terhadap prestasi belajar pada materi sistem koloid. Hal ini memberikan arti

bahwa jika pada siswa dengan kemampuan memori tinggi maka pembelajaran

dengan metode TAI menggunakan media modul akan mempunyai efek yang sama

dengan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max. Begitu juga

dengan siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah, baik dengan metode

TAI menggunakan media modul maupun dengan metode TAI menggunakan

media Macromedia Flash Max akan memberikan efek yang sama pula.

Tidak adanya interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan

memori siswa kemungkinan dikarenakan banyak faktor yang dapat mempengaruhi

proses pencapaian prestasi belajar baik dalam maupun luar diri siswa disamping

faktor media pembelajaran dan kemampuan memori siswa yang digunakan dalam

penelitian ini, serta peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di luar

kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian tidak ada interaksi antara media

pembelajaran dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu

pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Prestasi belajar kognitif pada penggunaan metode pembelajaran TAI

dilengkapi media Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada penggunaan

metode TAI dilengkapi media modul pada materi sistem koloid dengan Fobs =

5,049 yang melampaui harga Ftabel = 4,000 dan rataan selisih nilai prestasi

kognitif berturut-turut 43,490 dan 38,742. Tetapi tidak ada perbedaan

pengaruh penggunaan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash

Max dengan metode TAI dengan media modul terhadap prestasi afektif siswa

dengan Fobs = 0,207 yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dan rataan nilai

prestasi afektif berturut-turut 59,250 dan 58,653.

2. Prestasi belajar kognitif pada siswa yang mempunyai kemampuan memori

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan memori

rendah pada materi sistem koloid dengan Fobs = 8,810 yang melampaui harga

Ftabel = 4,000 dan rataan selisih nilai prestasi kognitif berturut-turut 44,850 dan

37,387. Tetapi tidak ada perbedaan pengaruh kemampuan memori tinggi

maupun rendah siswa terhadap prestasi afektif siswa dengan Fobs = 0,353 yang

tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dan rataan prestasi afektif berturut-turut

59.341 dan 58.562.

3. Tidak ada interaksi antara pembelajaran metode TAI menggunakan media

modul dan TAI menggunakan media Macromedia Flash Max dengan

kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi sistem

koloid. Artinya siswa yang diberi pelajaran dengan metode TAI menggunakan

media modul menghasilkan prestasi belajar aspek kognitif dan afektif yang

selalu lebih rendah jika dibandingkan dengan siswa yang diberi pelajaran

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max, baik

ditinjau dari siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi maupun rendah.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya

dan dapat digunakan untuk upaya bersama antara guru, siswa serta penyelenggara

sekolah agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas hasil belajar

secara maksimal.

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran dengan metode TAI menggunakan media Macromedia

Flash Max lebih baik dibandingkan dengan metode TAI menggunakan media

modul pada materi sistem koloid. Maka dari itu hasil penelitian ini secara praktis

dapat diterapkan pada pembelajaran kimia pada materi sistem koloid

menggunakan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max.

Pada pembelajaran materi sistem koloid perlu memperhatikan kemampuan

memori, karena siswa dengan kemampuan memori tinggi mempunyai prestasi

belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan memori rendah.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan implikasinya, maka saran yang saya

ajukan adalah sebagai berikut:

1. Pada pemilihan asisten dalam proses pembelajaran metode TAI sebaiknya

berdasarkan prestasi belajar siswa pada pelajaran kimia di kelas. Hal ini

dikarenakan pada penelitian ini peneliti merasa kesulitan pada saat pemilihan

asisten yang didasarkan pada nilai pretest siswa karena terdapat siswa yang

sebenarnya mampu menjadi asisten tetapi tidak terpilih karena nilai pretest

rendah yang disebabkan siswa tersebut belum belajar materi yang akan

diajarkan.

2. Untuk menggambarkan keberhasilan prestasi belajar pada suatu lembaga atau

sekolah, idealnya terwakili oleh nilai secara keseluruhan.

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Bila penelitian mengenai dua metode pembelajaran yaitu metode TAI

menggunakan media modul dan metode TAI menggunakan Macromedia

Flash Max, untuk mengetahui keefektifan kedua metode tersebut terhadap

proses belajar mengajar yang sebelumnya biasa dilakukan suatu lembaga atau

sekolah perlu menggunakan kelas kontrol.

4. Bila tersedia dua metode pembelajaran yaitu metode TAI menggunakan media

modul dan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max, untuk

meningkatkan prestasi belajar pada materi sistem koloid sebaiknya

menggunakan metode TAI dengan media Macromedia Flash Max.

5. Dikarenakan kemampuan memori lebih ditentukan oleh bakat alamiah maka

untuk membantu siswa yang memiliki kemampuan memori rendah dalam

pembelajaran materi koloid di kelas, disarankan kepada guru untuk :

a. Sering mengulang kata yang dianggap penting.

b. Menerapkan metode rantai atau jembatan keledai dalam menghafal materi

tingkat pengenalan.

c. Menggunakan gambar, peta atau bagan untuk menjelaskan ikhtisar suatu

materi.

d. Meminta siswa untuk membaca garis besar suatu materi lalu membiasakan

agar siswa mencatat hal-hal penting atau membuat peta konsep.

6. Guru sebaiknya tidak perlu memperhatikan kemampuan memori siswa pada

penggunaan dua metode pembelajaran yaitu metode TAI menggunakan media

modul dan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max pada

materi sistem koloid.

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA Agus Sujanto. 2004. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Anas Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia Widiasarana. Arief S. Sadiman. 1996. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT Raya Grafindo Jakarta.

Atkinson, Rita L., Richard C., Smith, E.E., & Bem, D.J. 1991. Pengantar

Psikologi (jilid I). Terjemahan Widjaja Kusuma. Batam: Interaksara.

Budiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta:Sebelas Maret University Press.

Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud. Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian.

Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Depdiknas.

Dewa Ketut Sukardi. 2003. Analisis Tes Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta E. Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Gupta, A. 2008. Constructivism and Peer Collaboration in Elementary

Mathematics Education. The Connection to Epistemology”. 4 (4), 381-386.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Relajar Mengajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta : Kanisius.

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Michael Purba. 2002. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Nana Sudjana. 1996. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 1989. Komputerisasi Pendidikan Nasional. Bandung : Mandar

Maju. Percival, H dan Ellington, H. 1988. Teknologi Pendidikan. Terjemahan Soedjarwo

S. Jakarta: Erlangga. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik.

Terjemahan Nurulita Yusron. Bandung : Nusa Media. Sri Retno Dwi Ariani, Bakti Mulyani, dan Fema Yulianingrum. Penggunaan

Metode Pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted Individualization) Dilengkapi Modul dan Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Penentuan DH Reaksi Siswa SMA Kelas XI Semester I. Jurnal. Vol 20. No 1. Juni 2008. Diakses pada tanggal 19 Juli 2010.

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito.

Suharsimi Arikunto. 1996. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sunardi. 2008. Kimia Bilingual. Bandung : Yrama Widya. Syamsu Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Tabrani Rusyan A, Atang Kusdinara, Zaenal Arifin. 1990. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umit Simsek. 2009. The Effects of Animation and Cooperative Learning on

Chemistry Students Academic Achievement and Conceptual

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPARASI ... · menggunakan media modul dengan metode TAI (Teams Assisted Individualization) dengan media Macromedia Flash Max pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Understanding about Aqueous Solutions. Journal. 24-33. ISSN 1818-4952. Diakses pada tanggal 19 Juli 2010.

Vembrianto. 1985. Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan

Paramita. . 2008. Macromedia Flash. http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_flash.

Diakses pada tanggal 6 Maret 2010. .2007. Komputer sebagai Media Interaktif dan Presentasi.

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses pada tanggal 6 Maret 2010.