DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN · sebagai proses - Esensi administrasi...
Transcript of DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN · sebagai proses - Esensi administrasi...
-
1
DIKTAT/BAHAN AJAR
MATA KULIAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Dr. Ani Marlina, M.Pd
Semester Genap 2018
SEKOLAH MANAJEMEN ILMU BISNIS INDONESIA
SMIBI-KARAWANG
2018
-
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja puji serta rasa syukur
kepada Sang Penguasa alam semesta Allah SWT,
sholawat serta salam terlimpah curah kepada
revolusioner Islam sedunia suri tauladan sepanjang
masa habibana wanabiyana Rasulullah SAW, akhirnya
saya dapat menyelesaikan diktat/bahan ajar mata kuliah
“ADMINISTRASI PENDIDIKAN” Diktat ini dibuat dengan mengutip dari berbagai
sumber yang relevan sebagai salah satu rujukan
pembelajaran mata kuliah Administrasi Pendidikan
dengan harapan dapat menjadi salah satu metode yang
dapat mempermudah mahasiswa dalam proses
perkuliahan. Selain itu diktat ini digunakan sebagai buku
pegangan praktis untuk mahasiswa yang bisa
memberikan pemahaman secara khusus.
Semoga diktat ini dapat bermanfaat dan
dimanfaatkan untuk mahasiswa khususnya dan
pembaca umumnya
Jakarta, April 2018
Dr. Ani Marlina., M.Pd.
-
3
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………
Silabus Mata Kuliah …………………………………
A. Peran Pendidikan dalam Pembangunan
Nasional …………………………........................
B. Peran dan Bentuk Pendidikan dalam
Meningkatkan Pembangunan Nasional…………..
a. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai
Proses…………………………………………...
b. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai
Ilmu…………………………………………...
C. Peranan Penting Administrasi Pendidikan dalam
Membekali Pengelola Sistem Pendidikan
Nasional …………………………………………….
a. Spektrum dan Jenis-jenis Jabatan
Administrator Pendidikan……………………..
b. Profil Administrasi Pendidikan Nasional …….
D. Tanggung Jawab Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Administrasi
Pendidikan…………………………………………..
a. Pembinaan Melalui Asosiasi …………………
b. Pembinaan Melalui Program Pre Service
dan In Service ………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………
1
2
3
4
6
9
12
14
18
22
31
32
32
34
43
-
SILABUS MATA KULIAH
A. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan
Bobot SKS : 3 SKS
Dosen Pengampu : Dr. Ani Marlina, M.Pd.
Semester : Genap
Tahun : 2018
B. Tujuan Mata Kuliah
Membekali wawasan pengetahuan dan sikap yang
mendalam tentang konsep, dan fungsi administrasi
pendidikan dalam pembinaan tenaga pengelola
pendidikan yang professional untuk mendorong
pengembangan praktik-praktik administrasi sebagai
jabatan professional yang diakui eksistensinya di
masyarakat.
C. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Materi Perkuliahan
TIU Pokok/ Sub Pokok Bahasan
Mahasiswa mengetahui
dan memahami hakikat,
tujuan dan arti penting
pendidikan dalam
pembangunan nasional
Mahasiswa mengetahui
dan memahami arti
A. Peranan pendidikan dalam
pembangunan nasional
B. Arti penting administrasi
pendidikan dalam sistem
-
5
penting dan peranan
administrasi pendidikan
dalam sistem pendidikan
nasional
Mahasiswa mengetahui
dan memahami
spektrum, jenis-jenis dan
karakteristik tugas-tugas
serta kemampuan-
kemampuan yang
dibutuhkan dalam tugas-
tugas administrasi
pendidikan Dalam
pengelolaan system
pendidikan nasional
Mahasiswa memahami
dan menyadari serta
merasa bertanggung
jawab dalam upaya
pembinaan dan
pengembangan profesi
administrasi pendidikan
pendidikan nasional
- Esensi administrasi pendidikan
sebagai proses
- Esensi administrasi pendidikan
sebagai ilmu
C. Peranan adminstrasi
pendidikan dalam membekali
pengelola sistem pendidikan
nasional
- Spektrum dan jenis-jenis
jabatan administrator
pendidikan
- Profil administrator pendidikan
professional
D. Tanggung jawab pembinaan dan pengembangan profesi administrasi pendidikan
- Pembinaan Melalui Asosiasi - Pembinaan Melalui Program
Pre-Service dan In Service
-
A. PERANAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN
NASIONAL
Pembangunan nasional merupakan lingkungan
proksimal dari pembangunan pendidikan nasional.
Sebagai lingkungan proksimal, pembangunan nasional
mempunyai peran sebagai payung pembangunan
pendidikan nasional, yang berfungsi menjadi salah satu
pembatas lingkungan Pembangunan Pendidikan
Nasional dan tolak ukur kontribusi keberhasilan
Pembangunan Pendidikan nasional terhadap
Pembangunan Nasional. Sumber yang memberikan
masukan pada pembangunan pendidikan nasional
berupa hasil-hasil dari pembangunan sektor lainnya
yang berupa informasi, energi atau tenaga dan bahan-
bahan.
Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional.
Makna dari pembangunan nasional ialah agar dapat
meningkatkan seluruh aspek dalam kehidupan
masyarakat, bangsa serta negara yang merupakan
sekaligus proses pengembangan dalam keseluruhan
dari sistem penyelenggaraan negara agar dapat
mewujudkan tujuan nasional itu sendiri. Dalam
pengertian lain, pembangunan nasional sendiri dapat
diartikan sebagai rangkaian agar pembangunan yang
saling berkesinambungan serta meliputi seluruh
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
-
7
supaya dapat melaksanankan tugas untuk mewujudkan
tujuan nasional.
Dalam pelaksanaan pembangunan mencakup berbagai
aspek kehidupan dalam berbangsa, yaitu seperti aspek
politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan
keamanan secara berencana, terarah, menyeluruh,
terpadu serta berkelanjutan agar dapat memacu
peningkatan untuk kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sederajat dengan bangsa
lainnya yang lebih maju. Maka itu, sesungguhnya
pembangunan nasional ialah pencerminan kehendak
agar terus menurus meningkatkan kesejahteraan serta
kemakmuran rakyat Indonesia.
Hakikat pembangunan Nasional sendiri merupakan
pembangunan dari manusia Indonesia secara utuh serta
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Dan
adapun dalam pelaksanaan pembangunan nasional,
ialah sebagai berikut ini:
1. Memiliki keselarasan, keserasian, keseimbangan
serta kebulatan yang utuh didalam kegiatan
pembangunan. Pembangunan ini sendiri
merupakan untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dewasa ini dalam
pembangunan ada beberapa unsur yaitu, unsur
-
manusia, sosial dan budaya, serta unsur lainnya
yang harus mendapatkan perhatian yang seimbang.
2. Pembangunan yang merata untuk seluruh
masyarakat Indonesia.
3. Subjek dan objek dari pembangunan ialah manusia
dan masyarakat Indonesia itu sendiri, supaya
pembangunan harus berkepribadian Indonesia
pula.
4. Pembangunan dapat dilaksanakan bersama-sama
oleh masyarakat serta Pemerintah. Masyarakat
merupakan pelaku utama dari pembangunan
sedangkan pemerintah berkewajiban untuk
membimbing, mengarahkan, serta menciptakan
suasana yang menunjang. Kegiatan dari masyarakat
serta kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling
mengisi, serta saling melengkapi dalam satu-
kesatuan langkah untuk menuju tercapainya tujuan
dari pembangunan nasional.
Tujuan dari pembangunan nasional, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah
Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsan, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
serta mewujudkan cita-cita bangsa yang telah tertuang
dalam alinea II dalam pembukaan UUD 1945.
-
9
Visi dan Misi dari Pembangunan Nasional
“Visi” Terwujudnya masyarakat Indonesia damai,
berkeadilan, demokratis, berdaya saing, maju, serta
sejahtera dalam wadah yaitu NKRI (Negara Republik
Indonesia) yang didukung oleh manusia Indonesia yang
sehat, beriman dan mandiri serta bertakwa, berakhlak
mulia dan cinta tanah air, berkesadaran hukum serta
lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.
B. PERAN DAN BENTUK PENDIDIKAN DALAM
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan nasional di Indonesia masih sangat jauh
dari kata maju. Hal ini dipicu oleh sebagian kecil
masyarakat yang masih menutup diri dari program-
program pembangunan yang direncanakan pemerintah.
Salah satu contohnya ketika pemerintah hendak
membangun sebuah pabrik atau pun menggarap
sebuah proyek yang pada dasarnya diusut untuk
membuka lapangan kerja bagi masyarakat itu sendiri,
mereka kerap kali menanggapi dengan sinis niat
pemerintah. Bahkan tak jarang perencanaan
pelaksanaan program pembangunan maupun
ketetapan-ketetapan pemerintah disambut negatif dan
berakhir dengan unjuk rasa.
-
Sikap dan penolakan yang demikian bergolak di dalam
masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwa salah satunya
disebabkan karena rendahnya persentase pemerolehan
pendidikan pada masyarakat tersebut. Mereka
cenderung berfikir bahwa apabila pemerintah
melaksanakan hal-hal seperti yang disebut di atas maka
sumber daya alam yang ada di sekitar mereka akan
semakin terkikis dan hanya akan menguntungkan orang
luar saja. Mereka tidak berfikir bahwa mereka dapat
memanfaatkan program-program yang digalakan
pemerintah dengan meminta persyaratan agar
penanganan dan penggarapan program tersebut harus
melibatkan sebagian besar masyarakat setempat,
sehingga jumlah pengangguran di wilayah tersebut
dapat berkurang, pendapatan masyarakat akan
meningkat, dan kualitas hidup masyarakat setempat
pun akan meningkat dengan perilaku atau kegiatan
produktif.
Untuk membuka dan mengubah pola pikir dan sikap
masyarakat yang cenderung menolak atau menutup diri
dari upaya-upaya pembangunan nasional yang
dicanangkan oleh pemerintah, maka peran pendidikan
dibutuhkan sebagai salah satu jalan untuk mengatasi
hal tersebut. Pendidikan yang dimaksud di sini ialah
baik pendidikan formal maupun nonformal. Dengan
meningkatnya jumlah individu yang mengenyam
pendidikan, maka semakin tinggi mutu dan pola pikir
-
11
suatu kelompok masyarakat dan dapat mencerna atau
berfikir yang lebih maju terhadap setiap upaya yang
hendak diselenggarakan pemerintah.
Menurut Poerbakawatja dan Harahap (dalam Syaiful
Sagala, 2012:3) pendidikan meliputi semua perbuatan
dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan
keterampilannya pada generasi muda sebagai usaha
menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik
jasmani maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah
usaha secara sengaja dari orang dewasa dengan
pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan
yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung
jawab moril dari segala perbuatannya. Menurut Redja
Mudyahardjo pendidikan adalah segala pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup
yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Sedangkan
pembangunan nasional ialah pembangunan dari, oleh,
dan untuk rakyat dilaksanakan di semua aspek
kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi,
sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan dengan
senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan
Nusantara serta memperkuat ketahan Nasional (Redja
Mudyaharjo; 2009).
-
Menurut GBHN 1993, Pembangunan Nasional Indonesia
mencakup bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat,
pendidikan dan kebudayaan, bidang agama, bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang hukum, bidang
politik, aparatur negara, penerangan, komunikasi dan
media masa, dan bidang pertahanan dan keamanan.
Dalam hal ini hanya membahas bentuk-bentuk peran
pendidikan dalam bidang ekonomi, kesejahteraan
rakyat, pendidikan dan kebudayaan, bidang agama,
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang
hukum.
a. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai Proses
Pendidikan dan pembangunan memiliki keterkaitan.
Pendidikan ikut andil mempengaruhi perkembangan
pembangunan nasional. Pendidikan merupakan salah
satu jalan untuk mempermulus jalannya
pengembangan pembangunan yang ingin diimplikasikan
oleh pemerintah. Ketika pemerintah melayangkan
berbagai program pembangunan untuk masyarakat,
mereka dapat berfikir dan bertindak dengan lebih logis
menimbang baik atau buruknya pembangunan
tersebut, bagaimana dampaknya jika dilaksanakan, dan
sebagainya. Intinya, peran pendidikan tidak dapat
dihindari dalam upaya meningkatkan pembangunan
negara, masyarakat yang telah mengenyam pendidikan
walaupun tidak semuanya mengenyam pendidikan di
-
13
jenjang yang formal setidaknya mereka mampu
mencerna maksud baik pemerintah, mampu berfikir
lebih maju dalam mengambil tindakan atau keputusan
dan program-program pembangunan yang dicanangkan
pemerintah pun akan dapat dilaksanakan dengan
lancar.
Sumitro Djojohadikusumo menyatakan “pembangunan
ekonomi berarti suatu proses perubahan struktural
dalam perimbangan-perimbangan ekonomi yang
terdapat dalam masyarakat.” Seperti yang kita ketahui
bahwa pembangunan ekonomi itu mencakup sebuah
proses perubahan atau peningkatan pendapatan
nasional, struktur masyarakat serta pencahariannya dan
sebagainya yang terkait dengan perekonomian. Dalam
hal ini pendidikan berperan dalam memberikan pola
pikir yang ekonomis dan produktif bagi masyarakat.
Misalnya dalam lingkungan sekolah, melalui berbagai
pertemuan atau tatap muka di kelas siswa-siswa
memperoleh asupan sugesti dari guru bahwa mereka
perlu mengasah kemampuan kognitif maupun
keterampilan khusus mereka sehingga mereka dapat
bersaing dan memajukan perekonomian bangsa,
merekalah generasi masa depan yang akan meneruskan
kinerja pemerintah, mereka harus mampu mengelola
sumber daya alam yang melimpah di tanah air mereka
sendiri, bukan orang-orang asing yang malah sedikit
demi sedikit mengeruk kekayaan alam mereka. Dari
-
tindak pendidikan, kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat minimal mendapat pemahaman bahwa
segala upaya pembangunan yang diprogramkan
pemerintah itu untuk kemajuan kehidupan mereka.
Bayangkan apabila suatu kolektif atau masyarakat tidak
pernah mendapat asupan pendidikan sama sekali,
mereka akan serba primitif dan menutup diri dari
berbagai upaya pengembangan ekonomi yang
diinginkan pemerintah bahkan tidak menutup
kemungkinan angka pengangguran akan meningkat
dengan ketidaktahuan akan tindak kerja apa yang harus
mereka lakukan untuk kemajuan dan perkembangan
kehidupan den perekonomian mereka.
b. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai Ilmu
Peran pendidikan dalam pembangunan nasional di
bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan, dan
kebudayaan pun tidak dapat dipungkiri. Melalui
pendidikan masyarakat akan lebih tau dan mengerti
terkait tindak-tanduk apa saja yang harus mereka
lakukan untuk mengarah pada kehidupan yang
sejahtera. Pendidikan memberikan pencerahan terkait
tindakan apa saja yang harus mereka lakukan untuk
menghadapi situasi hidup. Contoh kecilnya pendidikan
yang diperoleh individu baik di lingkungan keluarga
maupun lingkungan sekolah yaitu dididik bagaimana
membudayakan perilaku bergotong-royong atau
-
15
tolong-menolong. Dari hal tersebut mereka akan
memiliki dasar pemahaman bahwa untuk
menyelesaikan beberapa hal sosial dalam
lingkungannya mereka dapat mengatasinya dengan
cara bergotong-royong atau tolong-menolong sehingga
menjadi kesatuan masyarakat yang sejahtera,
berpendidikan dan berbudaya. Dengan adanya
peningkatan pola pikir masyarakat melalui pendidikan
di berbagai bidang maka semakin besar peluang
keberhasilan pembangunan nasional dalam cakupan ini.
Apabila masyarakat sama sekali tidak pernah dididik
akan hal seperti itu, maka mereka akan bertindak acuh-
tak acuh terhadap sesama, tidak akan perduli akan
berartinya kebudayaan yang mereka miliki, bahkan
tidak akan mendukung upaya pemerintah untuk
membangun kehidupan bangsa.
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa pun tidak luput dari
sentuhan pendidikan. Melalui pendidikan masyarakat
akan tau bagaimana aturan-aturan atau norma-norma
dalam memeluk kepercayaan. Misalnya, di sekolah
siswa memperoleh pendidikan kewarganegaraan yang
diantaranya menjelaskan bahwa hak yang telah ada
pada tiap-tiap individu sejak lahir salah satunya adalah
kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan.
-
Pendidikan lebih ikut andil lagi dalam hal pembangunan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui
pendidikan masyarakat akan lebih mengerti bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sangat penting dalam
kehidupan mereka. Untuk bersaing dengan negara-
negara lain yang sudah pantas dikatakan sebagai negara
maju, salah satu jalan yang paling penting untuk
diselenggarakan ialah peningkatan di bidang
pendidikan, karena dalam tindak pendidikan
masyarakat akan diajarkan dengan berbagai ilmu
pengetahuan sehingga mereka mampu memanfaatkan
dan menciptakan teknologi-teknologi yang dapat
menunjang perekonomian maupun bermanfaat bagi
perkembangan bangsa. Contoh andil pendidikan yang
membantu perkembangan pembangunan nasional
dapat kita lihat sendiri dari negara Jepang. Pendidikan
di sana sudah sangat tinggi, bahkan pada tahun 2011
saja persentase penduduk yang berpendidikan tinggi di
sana sudah mencapai 46,4 %. Dengan berbagai bekal
ilmu pengetahuan yang disalurkan melalui pendidikan
yang diterapkan, masyarakat Jepang diberhasil
menciptakan dan memproduksi berbagai teknologi dan
alat transportasi sehingga mereka mendapatkan gelar
sebagai salah satu negara maju.
Peranan pendidikan dalam pembangunan di bidang
hukum dangat tidak dapat dipungkiri. Melalui tindak
pendidikan, masyarakat mengetahui mana yang hak
-
17
dan mana yang merupakan kewajiban, mana yang baik
dan mana yang tidak baik. Sebagai contoh, seorang
jaksa maupun pengacara tentunya menjadi sangat
handal dan profesional di bidangnya karena telah
melalui proses pendidikan di jenjang sekolah hingga
perguruan tinggi. Semakin baik pemahaman hukum
yang dimiliki suatu masyarakat, maka semakin adil dan
bijaksana pula kehidupan sosial masyarakat dan
semakin baik pula penyelenggaraan hukum yang
ditegakkan pemerintah. Keseluruhan peranan
pendidikan di atas juga tercermin dalam fungsi
pendidikan nasional itu sendiri dalam undang-undang
nomor 20 tahun 2003 bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
-
C. PERANAN PENTING ADMINISTRASI PENDIDIKAN
DALAM MEMBEKALI PENGELOLA SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang
terdiri atas kata “ad” dan “ministrare” Kata ad
mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam
Bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan
ministrare sama dengan to save atau to conduct yang
berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.
Dalam Bahasa Inggris to administer berarti pula
“mengatur” , “memelihara” (to look after), dan
mengarahkan.
Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam
mencapai suatu tujuan.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi
hanya dianggap sebagai kegiatan tulis-menulis dan
pembukuan keuangan. Pandangan tersebut kadang-
kadang ada benarnya juga dan bukan berarti tidak
beralasan. Secara fisik dan kenyataannya kegiatan
admninistasi memang dilakukan dalam praktek tulis
menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin
ketik atau komputer. padahal secara teoritis kegiatan
administrasi lebih luas dari pada itu. Bukan saja sebagai
-
19
kegiatan pendukung dalam melengkapai kegiatan yang
ada di lapangan.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis
atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah
lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan,
maupun surat menyurat bahkan masalah hukum, sosial
maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa
dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih
produk administrasi yang berupa dokumen seperti
Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan
mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika
akurasi isinya dijamin benar.
Oleh karena itu kebenaran data administrasi menuntut
kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun
pengelolanya, karena produk administrasi yang
demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat
bukti-bukti fisik ditinjau dari aspek hukum. Dalam
bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data
lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal
dan kondisi ekonomi siswa, sangat diperlukan baik oleh
perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan
swasta, maupun untuk kepentingan penelitian
mahasiswa. Dalam rangka memberikan pelayanan yang
baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi
tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan
-
untuk menciptakan format data administrasi
pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi
kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang
semakin cepat ini, sudah tentu format administrasi
pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi
saat ini.
Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok,
diantaranya:
- Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang)
- Adanya tujuan yang hendak di capai bersama
- Adanya tugas / fungsi yang harus dilaksanakan
- Adanya perlengkapan dan peralatan
Peranan Administrasi Dalam Dunia Pendidikan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses
pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik
personal, spiritual maupun material yang bersangkut
paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur,
sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.
Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat
positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan
perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut.
-
21
Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif
dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem
informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal
pokok yaitu :
1. Kegiatan pencatatan data(recording system) dan
2. Pelaporan (reporting system).
Untuk memperlancar dua kegiatan tersebut diperlukan
faktor-faktor penunjang antara lain :
1. Format-format yang dipergunakan
2. Petunjuk dan aturan yang berlaku
3. Ketrampilan personil yang memadai
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah itu sering
disebut kegiatan administrasi. Administrasi dalam dunia
pendidikan juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Administrasi Pendidikan : Administrasi pendidikan
meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara
2. Administrasi Sekolah : kegiatan-kegiatannya
terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan
di sekolah sehingga kita mengenal adanya
administrasi Sekolah Dasar, Lanjutan, Perguruan
Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan
Kepala Sekolah, Supervisi dan sebagainya.
-
Apa yang Termuat Dalam Administrasi Pendidikan
a. Spektrum dan Jenis-jenis Jabatan Administrator
Pendidikan
Dengan melihat kepada unsur – unsur pokok dalam
administrasi, jelas bahwa apa yang termuat di dalam
proses kegiatan administrasi pendidikan itu luas.
Contohnya data pendidikan yang terdapat di Sekolah,
itu pun dalam tingkat menengah sangat banyak macam
dan jenisnya. Agar pencatatan data lebih mudah dan
sederhana sehingga memperlancar kegiatan
administrasi, dsb.
1). Jabatan Struktural
Data yang banyak jenisnya itu dapat dikelompokkan
menjadi 5 jenis yaitu :
1. Administrasi Program Pengajaran
2. Administrasi Kesiswaan
3. Administrasi Kepegawaian
4. Administrasi Keuangan
5. Administrasi Perlengkapan / barang
1. Administrasi program pengajaran: Sebagai
kelengkapan administrasi pengajaran di sekolah
dasar dipelukan 17 format yang harus diisi oleh
Kepala Sekolah maupun Guru secara rutin, teratur
-
23
dan benar. Untuk itu disediakan format serta
petunjuk pengisiannya. Format-format ini adalah
sebagai berikut :
1) PK-1 = Jadwal Pelajaran Sekolah
2) PK-2 = Daftar Pembagian Tugas Mengajar Bagi
Guru
3) PK-3 = Daftar Pemeriksaan Tugas Mengajar Bagi
Guru
4) PK-4 = Daftar Penyelesaian Kasus di Sekolah
5) PK-5 = Daftar Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir
6) PK-6 = Rekapitulasi Kenaikan Kelas / Kelulusan
7) PK-7 = Daftar Penyerahan STTB kepada Lulusan
EBTA/EBTANAS
8) PK-8 = Rekapitulasi Pelaksanaan Supervisi Kelas
9) PK-9 = Hubungan Kemasyarakatan
10) PK-10 = Laporan Penelitian Hasil Belajar Siswa
SD
11) PK-11 = Jawa Pelajaran
12) PK-12 = Program Caturwulan Guru
13) PK-13 = Persiapan Mengajar
14) PK-14 = Program Bimbingan
15) PK-15 = Daftar Nilai
16) PK-16 = Pencapaian Target dan Daya Serap
Kurikulum
17) PK-17 = Daftar Penyerahan Raport
-
2. Administrasi kesiswaan: Dalam buku Pedoman
Administrasi Kesiswaan selama satu tahun
pelajaran dibagi dalam tiga tahap waktu., terdapat
beberapa jenis kegiatan . Untuk setiap macam jenis
kegiatan diperlukan beberapa format pencatatan
data. Untuk itu satu tahun pelajaran dibagi dalam
tiga tahapan waktu dengan delapan jeniskegiatan
dan dua puluh satu jenis format.
a. Awal Tahun Pelajaran:
Penerimaan Siswa Baru
S-1 (Surat Pendaftaran Siswa Baru)
S-2 (Daftar Calon Siswa Baru Kelas I)
S-3 (Daftar Siswa Baru Kelas I)
b. Selama Tahun Pelajaran
Penyusun Data Siswa
S-4 Buku Induk Siswa
S-5 Buku Klapper
c. Keadaan Siswa Awal Tahun
S-6 Jumlah Siswa menurut Kelas, Asal dan
Jenis Kelamin
S-7 Jumlah Siswa menurut Kelas, Jenis
Kelamin dan Usia
d. Kehadiran Siswa
S-8 Papan Absensi Harian Siswa (kelas)
S-9 Papan Absensi Harian Siswa (sekolah)
S-10 Buku Absensi Siswa
-
25
S-11 Rekapitulasi Absensi Siswa dalam
Sebulan
e. Mutasi Siswa
S-12 Surat Permohonan Pindah Sekolah
S-13 Surat Keterangan Pindah Sekolah
S-14 Mutasi Siswa selama Caturwulan
f. Akhir Tahun Pelajaan
Pelaksanaan Ujian Akhir
S-15 Daftar Calon Peserta Ujian
S-16 Tanda Peserta Ujian
S-17 Daftar Peserta Ujian dan Prestasinya
S-18 Daftar Masuk SLTP
g. Kenaikan Kelas
S-19 Daftar Sswa yang Naik Tingkat
S-20 Rekapitulasi Siswa Naik Tingkat dan
Behasil EBTA
Agar data mengenai kesiswaan itu sampai pada
investasi di jenjang atas, digunakan beberapa format
laporan, yaitu :
S-2,S-3,S-5,S-6,S-10,S-14,S-17,S-19 dan S-20
3. Administrasi kepegawaian: Buku Pedoman
Administrasi Kepegawaian menguraikan kegiatan
yang berkaitan dengan kepegawaian, tugas dan
tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan
peningkatan tata usaha kepegawaian di sekolah.
-
Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian
disediakan format-format untuk menata
pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan.
Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian
sekolah dasar yang menyeluruh dan
berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan
bentuk-bentuk pelayanan hak-hak pegawai/guru
yang bertugas di sekolah tertentu, pindah tempat,
sampai yang bersangkutan berhenti menjadi
pegawai / guru. Penggunaan fomat yang sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan suatu kegiatan
pelayanan administrasi dalam rangka pembinaan
pegawai/guru berkelangsungan, berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hubungan itu telah disediakan sejumlah 24
format, yaitu :
1. PEG 1 = Rencana Kebutuhan Pegawai / Guru
2. PEG 2 = Usul Pengadaan Pegawai / Guru
3. 3. PEG 3a = Usul Pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil.
4. PEG 3b = Daftar Riwayat Hidup
5. PEG 4 = Usul Kenaikan Gaji
6. PEG 5 = Daftar Usul Penetapan Angka Kredit
(DUPAK)
7. PEG 6 =Buku Catatan Penilaian Pegawai Negeri Sipil
8. PEG 7 = Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) Pegawai Negeri Sipil
-
27
9. PEG 8 = Daftar Usul Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil (DUK)
10. PEG 9 = Buku Cuti Pegawai /Guru
11. PEG 10 = Contoh Surat Permintaan Berhenti dari
Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil Hak
Pensiun
12. PEG 11a = Contoh Surat Permintaan Pensiun
Pegawai Negeri Sipil
13. PEG 11b = Contoh daftar susunan keluarga
14. PEG 11c = Contoh Surat Permintaan Pembayaran
Pensiun Pertama(SP 4)
15. PEG 12 = Contoh Permintaan Pembayaran Pensiun
Janda/Duda Pertama
16. PEG 13 = Contoh Surat Permintaan Pensiun
Janda/Duda bagi Anak-anak
17. PEG 14 = Contoh Permintaan Pensiun Janda/Duda
bagi anak-anak yang diajukan wali
18. PEG 15 = Contoh Surat Pengaduan Permohonan
Pensiun Bekas Pegawai Negeri Sipil/ Permohonan
Pembayaran Pensiun
19. PEG 16 = Contoh Surat Pengaduan untuk Pensiun
Janda/Duda
20. PEG 17a = Daftar Hadir/Tidak Hadir Pegawai/Guru
21. PEG 17b =Dafatr Rangkuman Tidak Hadir
Pegawai/Guru(Bulanan)
22. 22. PEG 17c = Dafatr Rangkuman Tidak Hadir
Pegawai/Guru (Triwulan)
-
23. PEG 18 = Data Kepegawaian
24. PEG 19 = Kartu Pribadi Pegawai/Guru
4. Administrasi keuangan: Di dalam buku pedoman ini
dijelaskan dasar/asas dan pengertian administrasi
dalam pengelolaan keuangan di sekolah dasar. Di
dalamnya dibahas antara lain :
1. Asas pemisahan tugas (Otorisator, Ordonator, dan
Bendaharawan)
2. Perencanaan anggaran tahunan sekolah
3. Ketata usahaan keuangan sekolah meliputi :
a. Dasar hukum
b. Pembukuan setiap transaksi
c. Pertanggungjawaban
d. Pelaporan, dan
e. Pendapatan
4. Pengawasan
a. Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi
keuangan sekolah
b. Contoh-contoh mengenai ketata usahaan
keuangan sekolah dan format pelaporan
5. Administrasi perlengkapan / barang: Pada buku
pedoman administrasi diuraikan tentang
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan
pemeliharaan semua perlengkapan/barang
inventaris, barang yang dimutasi dan syarat-syarat
-
29
penghapusan semua perlengkapan/ barang di
sekolah. Kewajiban melapor bagi kepala sekolah
tentang keadaan barang yang telah dihapuskan,
dilakukan satu kali alam setahun dengan
menggunakan format P-1 dan P-2.
1. PERL-1 = Buku Pemeriksaan Perlengkapan /
Barang
2. PERL-2 = Kartu Inventaris Ruangan
3. PERL-3 = Kartu Inventaris Barang, Lahan Tanah
4. PERL-4 = Kartu Inventaris Barang, Gedung
5. PERL-5 = Kartu Inventaris Barang , Kendaraan
6. PERL-6 = Kartu Inventaris Barang, Lain-lain
7. PERL-7 = Buku Inventaris Perlengkapan / Barang
8. PERL-8 = Daftar Usul Pengadaan Barang
2). Jabatan Fungsional
Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan/Sekolah. Bahwa
administrasi sekolah memiliki fungsi :
1. Perencanaan ( Planning )
2. Pengorganisasian ( Organizing )
3. Pengoordinasian ( Coordinating )
4. Komunikasi
5. Supervisi
6. Kepegawaian ( Staffing )
7. Pembiayaan ( Budgeting )
8. Penilaian ( Evaluating )
-
Fungsi Administrasi Dan Manajemen Menurut Tokoh
G.R.Terry
1. Planning ( perencanaan)
2. Organizing(pengorganisasian)
3. Actuating( pelaksanaan)
4. Controlling( pengawasan)
Menurut Henry Fayol
1. Planning ( perencanaan)
2. Organizing(pengorganisasian
3. Comanding( pengaturan)
4. Coordinating(pengkoordinasian)
5. Controlling(pengawasan)
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’donnel
1. Planning ( perencanaan)
2. Organizing(pengorganisasian
3. Staffing (penentuan staff)
4. Directing( pengarahan)
5. Controlling(pengawasan)
Menurut Gullick
1. Planning ( perencanaan)
2. Organizing(pengorganisasian
3. Staffing (penentuan staff)
4. Directing( pengarahan
-
31
5. Cootdinating (perkordinasian)
6. Reprting (pelaporan)
7. Budgeting( penganggaran)
Gabungan ( PBOSDA3COR )
1. p = planning ( perencanaan)
2. b = budgeting(penmganggaran)
3. o = organizing(pengorganisasian
4. s = staffing (penentuan staff)
5. d = directing( pengarahan)
6. a = actuating(pelaksanaan)
7. c = commanding(pengaturan)
8. c = cootdinating (perkordinasian)
9. c = controlling( pengawasan)
10. r = reporting (pelaporan)
b. Profil Administrator Pendidikan Nasional
Memiliki kompetensi kepribadian
Memiliki kompetensi professional
Memiliki gaya kerja yang baik dan menarik
Memiliki tanggung jawab terhadap tugas,
hubungan, dan hasil-hasil yang dicapai
-
D. TANGGUNG JAWAB PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN PROFESI ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
a. Pembinaan melalui asosiasi
Sutrisna (1963) mengemukakan ada beberapa alasan
yang perlu dipertimbangkan untuk membuat asosiasi
guru menjadi kuat, yaitu :
1. Pimpinan asosiasi guru harus percaya bahwa
lembaga asosiasi itu secara spesifik ada dan diyakini
dapat membuat seorang guru menjadi guru yang
baik.
2. Menentukan persyaratan khusus melaksanakan
training khusus untuk semua guru.
3. Program ini menjadi kontrol terhadap profesi guru
dengan menciptakan kondisi kreatif yang membuat
guru memiliki kemampuan tinggi.
4. Training profesional yang dilaksanakan asosiasi
profesioanal pendidikan merupakan simbol
kesatuan dalam ruang lingkup profesiaonal
pendidikan.
5. Asosiasi harus melayani dan memberi perlindungan
jabatan khusus terhadap guru diperlukan jenis
training yang amat diperlukan dalam lapangan
pendidikan.
-
33
Sebagai suatu asosiasi perlu melaksanakan training
profesi untuk meningkatkan kualitas anggota dan
pengakuan masyarakat maupun pemerintah. Training
profesi sebagai upaya memfasilitasi peningkatan
kualitas. Stewart (1991) mengemukakan memfasilitasi
berarti mempromosikan atau membuat sesuatu dengan
mudah dan dapat dilakukan oleh orang lain. Training
mengacu pada fungsi organisasi diarahkan untuk
memastikan kontribusi individu dapat dimaksimalkan
malalui pengembangan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang tepat. Oleh karena itu, asosiasi harus
memiliki program yang ketat dan disiplin, serta
melaksanakan sertifikasi profesi.
Pelaksanaan training dapat dilakukan oleh pemerintah
yaitu Departemen terkait untuk meningkatkan
kemampuan dan kinerja, tetapi juga oleh asosiasi
profesi untuk pertumbuhan jabatan dan efektifitas
profesi dan organisasi. Adapun organisasi yang
menaungi pendidikan di Indonesia antara lain Ikatan
Petugas bimbingan Indonesia (IPBI), Iatan Sarjana
Pendidikan Indonesia (ISPI), Prsatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI), Forum Musyawarah Pendidikan
Inonesia (FORMOPI), Himpunan Sarjana Administrasi
pendidikan Indonesia (HISARPIN), dan sebagainya.[2]
Disamping training, maka untuk menyebarluaskan
kemajuan organisasi profesi perlu melakukan
-
pertemuan terjadwal baik tingkat nasional maupun
unit dibawahnya. Kemudian memiliki jurnal dan sarana
publikasi prpofesional lainnya yang menjadikan
berbagai karya penelitian dan kegiatan ilmiah sebagai
media pembinaan dan pengembangan para
anggotanya. Dengan demikian, profesi memperoleh
pengakuan dan penghargaan yang selayaknya baik
secara sosial dari masyarakat dan secara legal dari
pemerintah.
b. Pembinaan melalui program pre service dan in
service
Winarno Surahmat (1973) mengemukakan bahwa
seluruh profesi dalam arti umum dalah bidang
pekerjaan dan pengabdian tertentu, karena hakekat
dan sifatnya membutuhkan persyaratan dasar
keterampilan teknis dan kepribadian tertentu. Profesi
ditandai oleh adanya pedoman-pedoman tingkah laku
yang khusus yang tergolong di dalamnya sebagai suatu
korps ditinjau dari pembinaan etik jabatan.
Pembinaan dan pengembangan profesi guru berarti
meningkatkan kualitas dan peningkatan pelayanan,
dalam pembinaan dan pengembangan karier tenaga
profesional kependidikan khususnya guru. Dilihat dari
segi kematangan profesionalitas tenaga kependidikan
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
-
35
Untuk kebutuhan pengajaran dan menjamin
kelancaran perputaran sistem diperlukan tenaga
pengajar yang berkualitas.
Tenaga yang berkualitas sebagai agen perubahan
yaitu tenaga yang dapat mempertahankan vitalitas
sistem.
Tenaga profesional dalam arti selengkap-
lengkapnya atau tenaga pengembang sisitem yaitu
tenaga yang memiliki potensi yang tidak saja dapat
menyempurnakan tetapi juga mencari alternatif
dalam memecahkan masalah.
Pembinaan dan pengembangan profesi guru yang dapat
dilakukan adalah mennyempurnakan pengembangan
sistem yang terus menerus, maka program yang harus
dilalui adalah pengembangan profesionalisme berbagai
tenaga kependidikan dan guru diperlukan program pre
service. Program ini mempersiapkan calon tenaga
kependidikan dan guru melalui jalur pendidikan formal.
Program Pre Service, Tenaga pendidikan disiapkan
melalui pre service teacher education sebagai lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dengan strategi
pelaksanaan dan pengembangan yang ditangani oleh
perguruan tinggi (FKIP, FIP, dan Tarbiyah) yang
menghasilkan tenaga kependidikan dan guru
kemampuan LPTK menagani program dan melakukan
inovasi dengan menanamkan pemahaman yang
-
mendalam tentang kurikulum pada calon guru dengan
melakukan evaluasi pada tiap priode yang telah
ditentukan untuk menjamin kesinambungan
pengembangan staf.
Loretta dan Stein (1989) mengemukakan kategori
pendidikan profesional pre service teacher education
adalah :
a. Suatu studi yang diwajibkan untuk mnejadi guru,
yang secara historis terbentuk dari sejumlah mata
pelajaran yang diambil pada perguruan tinggi
dengan memberikan penagalaman lapamgam
supervisi yang di desain untuk menerima tamatan
SLTA memasuki profesi mengajar.
b. Penataran guru untuk memenuhi kebutuhan
pejabat dan pegawai dalam daerah tertentu.
c. Continuing education suatu program pelajaran
beerkelanjutan yang ditentukan secara individual
atau mata pelajaran yang dipilih untuk memenuhi
minat atau kebutuhan manuju pencapaian tujuan
spesifik atau gelar.
d. Pengembangan kedudukan staf suatu program
pengalaman yang di desain untuk memperbaiki
kedudukan seluruh anggota staf baik secar pribadi
maupun kelompok (Nurtain, 1989).
-
37
Program In-Service Education dalam Pertumbuhan
Jabatan.
Pendidikan In-service Training adalah semua usaha
pendidikan dan pengalaman untuk meningkatkan
keahlian guru dan pegawai guna menyelaraskan
pengetahuan dan keterampilan mereka dengan
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam
bidangnya masing-masing. Dalam pengembangan
kemampuan profesional melaui kegiatan in service
(perantara atau pelatihan) terkesan bahwa
pelaksanaanya kurang sistematis. Sedikit sekali program
ini service yang dilaksanakan atas dasar kebutuhan dan
permintaan para guru dalam meningkatkan
kemampuan profesionalnya. Kebanyakan program ini
service dilaksanakan karena programnya telah ada
sehingga lulusannya kurang memperoleh manfaat yang
optimal terhadap pelaksanaan tugasnya dan tidak
mendukung keahlian baru.
Sergiovanni dan Starrat (1983) membedakan
pengembangan staf dengan in service education, yaitu :
a. Pengembangan staf bukan untuk guru di sekolah
tetapi guru sebagai pribadi laki-laki maupun
perempuan, in service education menangani
kekurangan dan khas pada guru.
-
b. Pengembanga staf bukan berorientasi pada
pertumbuhan , in service education mensyaratkan
sejumlah ide-ide, ketrampilan dan metode.
c. Pengemmbangan staf tidak menangani kekurangan
guru yang khas, tetapi untuk kebutuhan
masyarakat baik untuk pertumbuhan kerja maupun
pengembangan jabatan, in service education
sebagai tempat latihan kerja guru-guru untuk
mereduksi alternatif yang benar-benar cocok
untuknya.
d. Pengembanga staf tempat latihan kerja tambahan,
sedangkan inservice education boleh memilih
program pengayaaan atau remedial.
Oliva (1984) mengemukakan ciri-ciri program in service
education yang efektif adalah desain program in service
education secara integratif memberikan dorongan
organisasi menjalankan fungsinya. Program ini service
education direncanakan secara komprehensif antara
sekolah atau lembaga (guru, administrator, supervisor,
staf non guru, dan siswa) secar kolaboratif berdasarkan
kebutuhan partisipan yang layak di terima. Dalam
pelaksanaan ini education service perlu diperlukan
kontrol agar semua program terarah mencapai tujuan.
Yang berhak mengontrol aktivitas in service education
adalah sekolah, direktur, atau pimpinan kantor pusat
pengembangan, pusat pendidikan guru, dan
departemen pendidikan.
-
39
Pengembangan Sikap Profesional Guru, Selama
Sebelum menjabat sebagai guru Adalah masa
pendidikan calon guru atau guru yang mengikuti
pendidikan guru (preservice training). Dilembaga
pendidikan guru di dapatkan segala konsep keilmuan
dan bermacam-macam pengalaman yang berkaitan
dengan keilmuan calon guru yang kelak setelah jadi
guru si calon guru siap menjadi guru profesional.
Dengan adanya ketentuan baru dalam undang-undang
guru dan dosen tentang syarat guru tidak saja hanya
melewati jenjang pendidikan minimal S1, tetapi juga
ditandai dengan mendapatkan sertifikasi profesi.
Sertifikasi profesi dapat dimiliki oleh calon pendidik
setelah menyelesaikan pendidikan profesi, yang saat ini
sudah dimulai.
Pendidikan profesi memberikan kesempatan kepada
calon guru untuk menggali potensi diri dan
pengembangan diri, sehingga sebelum diangkat jadi
guru terlebih dahulu sudah dipersiapkan menjadi
tenaga profesional yang handal sehingga mampu
mewujudkan tugasnya dengan profesional kelak setelah
diangkat jadi guru.
Selama menjabat menjadi guru: Masa ini adalah masa
dimana seseorang sdah menjabat jadi guru (inservice
training). Pada masa ini sikap-sikap profesional
-
keguruan di atas dapat dikembangkan dan terus
ditingkatkan sehingga guru tersebut pantas disebut
sebagai guru yang profesional. Sebagaimana ditegaskan
dalam undang-undang guru dan dosen no 14 Pasal 32
Tahun 2005 tentang pembinaan dan pengembangan
profesi guru. Dimana pengembangan disini meliputi
pengembangan profesi dan karir. Pengembangan
profesi meliputi pengembangan kompetensi baik
profesional, paedagogik, kepribadian dan sosial.
Sedangkan pengembangan karir adalah meliputi
penugasan, kenaikan pangkat, serta promosi.
Adapun pengembangan pofesi tersebut adalah :
1. Kompetensi Profesional: Kompetensi profesional
merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan
metodologi keilmuannya.
2. Kompetensi Paedagogik: Kompetensi pedagogik
meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
-
41
3. Kompetensi Kepribadian: Kompetensi kepribadian
merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.
4. Kompetensi Sosial: Kompetensi sosial merupakan
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/ wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Menurut Hamzah B. Uno (2009) ada beberapa teknik
yang diterapkan dalam rangka pengembangan
pembinaan guru, yaitu :
1. Kunjungan kelas: Adalah kegiatan pembinaan yang
dilakukan kepala sekolah pada saat guru sedang
mengajar dikelas.
2. Pertemuan pribadi: Adalah pertemuan, percakapan,
dialog, antara kepala sekolah dengan guru
mengenal peningkatan dan pengembangan
profesionalitas tugasnya.
3. Rapat dewan Guru: Adalah mengadakan rapat
pertemuan antara guru-guru baik rutin maupun
berkala membahas masalah-masalah
pembelajaranserta masalah lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan pendidikan dilembaga
tersebut.
-
4. Kunjungan antar sekolah: Bentuk lain sebagai
pengembangan diri guru dapat juga dengan
mengadakan kunjungan atau studi banding ke
sekolah-sekolah yang lebih maju sebagai bahan
pertimbangan terhadap kemajuan pendidikan di
lembaga maupun perbandingan terhadap kemajuan
mutu guru-guru di sekolah yang dikunjungi itu.
5. Pertemuan dalam kelompok: Pertemuan ini
mungkin dalam bentuk pertemuan rutin dan
berkala juga antar guru-guru bidang studi.
6. Penerbitan buletin professional: Dengan adanya
buletin profesional guru dapat menuang ide-ide
serta exspresi lewat buletin
-
43
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/debbyzalina/hak-asasi
manusia-ppt-debby-erlin-elvia-tugas-pkn-kelas-10.
http://menjejak-dunia.blogspot.com/2013/10/10-
negara-dengan-tingkat-pendidikan-terbaik-di-
dunia.html
Kelana, Duta. 2001. Rangkuman Pengetahuan Umum
Lengkap. Surabaya: CV. Adis
Mudyaharjo, Redja. 2009. Pengantar Pendidikan
Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di
Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
http://www.slideshare.net/debbyzalina/hak-asasi