DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN · sebagai proses - Esensi administrasi...

43
1 DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN Dr. Ani Marlina, M.Pd Semester Genap 2018 SEKOLAH MANAJEMEN ILMU BISNIS INDONESIA SMIBI-KARAWANG 2018

Transcript of DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN · sebagai proses - Esensi administrasi...

  • 1

    DIKTAT/BAHAN AJAR

    MATA KULIAH

    ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    Dr. Ani Marlina, M.Pd

    Semester Genap 2018

    SEKOLAH MANAJEMEN ILMU BISNIS INDONESIA

    SMIBI-KARAWANG

    2018

  • KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puja puji serta rasa syukur

    kepada Sang Penguasa alam semesta Allah SWT,

    sholawat serta salam terlimpah curah kepada

    revolusioner Islam sedunia suri tauladan sepanjang

    masa habibana wanabiyana Rasulullah SAW, akhirnya

    saya dapat menyelesaikan diktat/bahan ajar mata kuliah

    “ADMINISTRASI PENDIDIKAN” Diktat ini dibuat dengan mengutip dari berbagai

    sumber yang relevan sebagai salah satu rujukan

    pembelajaran mata kuliah Administrasi Pendidikan

    dengan harapan dapat menjadi salah satu metode yang

    dapat mempermudah mahasiswa dalam proses

    perkuliahan. Selain itu diktat ini digunakan sebagai buku

    pegangan praktis untuk mahasiswa yang bisa

    memberikan pemahaman secara khusus.

    Semoga diktat ini dapat bermanfaat dan

    dimanfaatkan untuk mahasiswa khususnya dan

    pembaca umumnya

    Jakarta, April 2018

    Dr. Ani Marlina., M.Pd.

  • 3

    DAFTAR ISI

    COVER …………………………………………………

    KATA PENGANTAR ………………………………….

    DAFTAR ISI ……………………………………………

    Silabus Mata Kuliah …………………………………

    A. Peran Pendidikan dalam Pembangunan

    Nasional …………………………........................

    B. Peran dan Bentuk Pendidikan dalam

    Meningkatkan Pembangunan Nasional…………..

    a. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai

    Proses…………………………………………...

    b. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai

    Ilmu…………………………………………...

    C. Peranan Penting Administrasi Pendidikan dalam

    Membekali Pengelola Sistem Pendidikan

    Nasional …………………………………………….

    a. Spektrum dan Jenis-jenis Jabatan

    Administrator Pendidikan……………………..

    b. Profil Administrasi Pendidikan Nasional …….

    D. Tanggung Jawab Pembinaan dan

    Pengembangan Profesi Administrasi

    Pendidikan…………………………………………..

    a. Pembinaan Melalui Asosiasi …………………

    b. Pembinaan Melalui Program Pre Service

    dan In Service ………………………………….

    DAFTAR PUSTAKA ……………………………………

    1

    2

    3

    4

    6

    9

    12

    14

    18

    22

    31

    32

    32

    34

    43

  • SILABUS MATA KULIAH

    A. Identitas Mata Kuliah

    Nama Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan

    Bobot SKS : 3 SKS

    Dosen Pengampu : Dr. Ani Marlina, M.Pd.

    Semester : Genap

    Tahun : 2018

    B. Tujuan Mata Kuliah

    Membekali wawasan pengetahuan dan sikap yang

    mendalam tentang konsep, dan fungsi administrasi

    pendidikan dalam pembinaan tenaga pengelola

    pendidikan yang professional untuk mendorong

    pengembangan praktik-praktik administrasi sebagai

    jabatan professional yang diakui eksistensinya di

    masyarakat.

    C. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Materi Perkuliahan

    TIU Pokok/ Sub Pokok Bahasan

    Mahasiswa mengetahui

    dan memahami hakikat,

    tujuan dan arti penting

    pendidikan dalam

    pembangunan nasional

    Mahasiswa mengetahui

    dan memahami arti

    A. Peranan pendidikan dalam

    pembangunan nasional

    B. Arti penting administrasi

    pendidikan dalam sistem

  • 5

    penting dan peranan

    administrasi pendidikan

    dalam sistem pendidikan

    nasional

    Mahasiswa mengetahui

    dan memahami

    spektrum, jenis-jenis dan

    karakteristik tugas-tugas

    serta kemampuan-

    kemampuan yang

    dibutuhkan dalam tugas-

    tugas administrasi

    pendidikan Dalam

    pengelolaan system

    pendidikan nasional

    Mahasiswa memahami

    dan menyadari serta

    merasa bertanggung

    jawab dalam upaya

    pembinaan dan

    pengembangan profesi

    administrasi pendidikan

    pendidikan nasional

    - Esensi administrasi pendidikan

    sebagai proses

    - Esensi administrasi pendidikan

    sebagai ilmu

    C. Peranan adminstrasi

    pendidikan dalam membekali

    pengelola sistem pendidikan

    nasional

    - Spektrum dan jenis-jenis

    jabatan administrator

    pendidikan

    - Profil administrator pendidikan

    professional

    D. Tanggung jawab pembinaan dan pengembangan profesi administrasi pendidikan

    - Pembinaan Melalui Asosiasi - Pembinaan Melalui Program

    Pre-Service dan In Service

  • A. PERANAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

    NASIONAL

    Pembangunan nasional merupakan lingkungan

    proksimal dari pembangunan pendidikan nasional.

    Sebagai lingkungan proksimal, pembangunan nasional

    mempunyai peran sebagai payung pembangunan

    pendidikan nasional, yang berfungsi menjadi salah satu

    pembatas lingkungan Pembangunan Pendidikan

    Nasional dan tolak ukur kontribusi keberhasilan

    Pembangunan Pendidikan nasional terhadap

    Pembangunan Nasional. Sumber yang memberikan

    masukan pada pembangunan pendidikan nasional

    berupa hasil-hasil dari pembangunan sektor lainnya

    yang berupa informasi, energi atau tenaga dan bahan-

    bahan.

    Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional.

    Makna dari pembangunan nasional ialah agar dapat

    meningkatkan seluruh aspek dalam kehidupan

    masyarakat, bangsa serta negara yang merupakan

    sekaligus proses pengembangan dalam keseluruhan

    dari sistem penyelenggaraan negara agar dapat

    mewujudkan tujuan nasional itu sendiri. Dalam

    pengertian lain, pembangunan nasional sendiri dapat

    diartikan sebagai rangkaian agar pembangunan yang

    saling berkesinambungan serta meliputi seluruh

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

  • 7

    supaya dapat melaksanankan tugas untuk mewujudkan

    tujuan nasional.

    Dalam pelaksanaan pembangunan mencakup berbagai

    aspek kehidupan dalam berbangsa, yaitu seperti aspek

    politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan

    keamanan secara berencana, terarah, menyeluruh,

    terpadu serta berkelanjutan agar dapat memacu

    peningkatan untuk kemampuan nasional dalam rangka

    mewujudkan kehidupan yang sederajat dengan bangsa

    lainnya yang lebih maju. Maka itu, sesungguhnya

    pembangunan nasional ialah pencerminan kehendak

    agar terus menurus meningkatkan kesejahteraan serta

    kemakmuran rakyat Indonesia.

    Hakikat pembangunan Nasional sendiri merupakan

    pembangunan dari manusia Indonesia secara utuh serta

    pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Dan

    adapun dalam pelaksanaan pembangunan nasional,

    ialah sebagai berikut ini:

    1. Memiliki keselarasan, keserasian, keseimbangan

    serta kebulatan yang utuh didalam kegiatan

    pembangunan. Pembangunan ini sendiri

    merupakan untuk manusia dan bukan sebaliknya

    manusia untuk pembangunan. Dewasa ini dalam

    pembangunan ada beberapa unsur yaitu, unsur

  • manusia, sosial dan budaya, serta unsur lainnya

    yang harus mendapatkan perhatian yang seimbang.

    2. Pembangunan yang merata untuk seluruh

    masyarakat Indonesia.

    3. Subjek dan objek dari pembangunan ialah manusia

    dan masyarakat Indonesia itu sendiri, supaya

    pembangunan harus berkepribadian Indonesia

    pula.

    4. Pembangunan dapat dilaksanakan bersama-sama

    oleh masyarakat serta Pemerintah. Masyarakat

    merupakan pelaku utama dari pembangunan

    sedangkan pemerintah berkewajiban untuk

    membimbing, mengarahkan, serta menciptakan

    suasana yang menunjang. Kegiatan dari masyarakat

    serta kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling

    mengisi, serta saling melengkapi dalam satu-

    kesatuan langkah untuk menuju tercapainya tujuan

    dari pembangunan nasional.

    Tujuan dari pembangunan nasional, yaitu melindungi

    segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah

    Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum,

    mencerdaskan kehidupan bangsan, serta ikut

    melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

    kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

    serta mewujudkan cita-cita bangsa yang telah tertuang

    dalam alinea II dalam pembukaan UUD 1945.

  • 9

    Visi dan Misi dari Pembangunan Nasional

    “Visi” Terwujudnya masyarakat Indonesia damai,

    berkeadilan, demokratis, berdaya saing, maju, serta

    sejahtera dalam wadah yaitu NKRI (Negara Republik

    Indonesia) yang didukung oleh manusia Indonesia yang

    sehat, beriman dan mandiri serta bertakwa, berakhlak

    mulia dan cinta tanah air, berkesadaran hukum serta

    lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan

    teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.

    B. PERAN DAN BENTUK PENDIDIKAN DALAM

    MENINGKATKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Pembangunan nasional di Indonesia masih sangat jauh

    dari kata maju. Hal ini dipicu oleh sebagian kecil

    masyarakat yang masih menutup diri dari program-

    program pembangunan yang direncanakan pemerintah.

    Salah satu contohnya ketika pemerintah hendak

    membangun sebuah pabrik atau pun menggarap

    sebuah proyek yang pada dasarnya diusut untuk

    membuka lapangan kerja bagi masyarakat itu sendiri,

    mereka kerap kali menanggapi dengan sinis niat

    pemerintah. Bahkan tak jarang perencanaan

    pelaksanaan program pembangunan maupun

    ketetapan-ketetapan pemerintah disambut negatif dan

    berakhir dengan unjuk rasa.

  • Sikap dan penolakan yang demikian bergolak di dalam

    masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwa salah satunya

    disebabkan karena rendahnya persentase pemerolehan

    pendidikan pada masyarakat tersebut. Mereka

    cenderung berfikir bahwa apabila pemerintah

    melaksanakan hal-hal seperti yang disebut di atas maka

    sumber daya alam yang ada di sekitar mereka akan

    semakin terkikis dan hanya akan menguntungkan orang

    luar saja. Mereka tidak berfikir bahwa mereka dapat

    memanfaatkan program-program yang digalakan

    pemerintah dengan meminta persyaratan agar

    penanganan dan penggarapan program tersebut harus

    melibatkan sebagian besar masyarakat setempat,

    sehingga jumlah pengangguran di wilayah tersebut

    dapat berkurang, pendapatan masyarakat akan

    meningkat, dan kualitas hidup masyarakat setempat

    pun akan meningkat dengan perilaku atau kegiatan

    produktif.

    Untuk membuka dan mengubah pola pikir dan sikap

    masyarakat yang cenderung menolak atau menutup diri

    dari upaya-upaya pembangunan nasional yang

    dicanangkan oleh pemerintah, maka peran pendidikan

    dibutuhkan sebagai salah satu jalan untuk mengatasi

    hal tersebut. Pendidikan yang dimaksud di sini ialah

    baik pendidikan formal maupun nonformal. Dengan

    meningkatnya jumlah individu yang mengenyam

    pendidikan, maka semakin tinggi mutu dan pola pikir

  • 11

    suatu kelompok masyarakat dan dapat mencerna atau

    berfikir yang lebih maju terhadap setiap upaya yang

    hendak diselenggarakan pemerintah.

    Menurut Poerbakawatja dan Harahap (dalam Syaiful

    Sagala, 2012:3) pendidikan meliputi semua perbuatan

    dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan

    pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan

    keterampilannya pada generasi muda sebagai usaha

    menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik

    jasmani maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah

    usaha secara sengaja dari orang dewasa dengan

    pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan

    yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung

    jawab moril dari segala perbuatannya. Menurut Redja

    Mudyahardjo pendidikan adalah segala pengalaman

    belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

    sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup

    yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Sedangkan

    pembangunan nasional ialah pembangunan dari, oleh,

    dan untuk rakyat dilaksanakan di semua aspek

    kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi,

    sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan dengan

    senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan

    Nusantara serta memperkuat ketahan Nasional (Redja

    Mudyaharjo; 2009).

  • Menurut GBHN 1993, Pembangunan Nasional Indonesia

    mencakup bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat,

    pendidikan dan kebudayaan, bidang agama, bidang

    ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang hukum, bidang

    politik, aparatur negara, penerangan, komunikasi dan

    media masa, dan bidang pertahanan dan keamanan.

    Dalam hal ini hanya membahas bentuk-bentuk peran

    pendidikan dalam bidang ekonomi, kesejahteraan

    rakyat, pendidikan dan kebudayaan, bidang agama,

    bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang

    hukum.

    a. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai Proses

    Pendidikan dan pembangunan memiliki keterkaitan.

    Pendidikan ikut andil mempengaruhi perkembangan

    pembangunan nasional. Pendidikan merupakan salah

    satu jalan untuk mempermulus jalannya

    pengembangan pembangunan yang ingin diimplikasikan

    oleh pemerintah. Ketika pemerintah melayangkan

    berbagai program pembangunan untuk masyarakat,

    mereka dapat berfikir dan bertindak dengan lebih logis

    menimbang baik atau buruknya pembangunan

    tersebut, bagaimana dampaknya jika dilaksanakan, dan

    sebagainya. Intinya, peran pendidikan tidak dapat

    dihindari dalam upaya meningkatkan pembangunan

    negara, masyarakat yang telah mengenyam pendidikan

    walaupun tidak semuanya mengenyam pendidikan di

  • 13

    jenjang yang formal setidaknya mereka mampu

    mencerna maksud baik pemerintah, mampu berfikir

    lebih maju dalam mengambil tindakan atau keputusan

    dan program-program pembangunan yang dicanangkan

    pemerintah pun akan dapat dilaksanakan dengan

    lancar.

    Sumitro Djojohadikusumo menyatakan “pembangunan

    ekonomi berarti suatu proses perubahan struktural

    dalam perimbangan-perimbangan ekonomi yang

    terdapat dalam masyarakat.” Seperti yang kita ketahui

    bahwa pembangunan ekonomi itu mencakup sebuah

    proses perubahan atau peningkatan pendapatan

    nasional, struktur masyarakat serta pencahariannya dan

    sebagainya yang terkait dengan perekonomian. Dalam

    hal ini pendidikan berperan dalam memberikan pola

    pikir yang ekonomis dan produktif bagi masyarakat.

    Misalnya dalam lingkungan sekolah, melalui berbagai

    pertemuan atau tatap muka di kelas siswa-siswa

    memperoleh asupan sugesti dari guru bahwa mereka

    perlu mengasah kemampuan kognitif maupun

    keterampilan khusus mereka sehingga mereka dapat

    bersaing dan memajukan perekonomian bangsa,

    merekalah generasi masa depan yang akan meneruskan

    kinerja pemerintah, mereka harus mampu mengelola

    sumber daya alam yang melimpah di tanah air mereka

    sendiri, bukan orang-orang asing yang malah sedikit

    demi sedikit mengeruk kekayaan alam mereka. Dari

  • tindak pendidikan, kelompok-kelompok sosial dalam

    masyarakat minimal mendapat pemahaman bahwa

    segala upaya pembangunan yang diprogramkan

    pemerintah itu untuk kemajuan kehidupan mereka.

    Bayangkan apabila suatu kolektif atau masyarakat tidak

    pernah mendapat asupan pendidikan sama sekali,

    mereka akan serba primitif dan menutup diri dari

    berbagai upaya pengembangan ekonomi yang

    diinginkan pemerintah bahkan tidak menutup

    kemungkinan angka pengangguran akan meningkat

    dengan ketidaktahuan akan tindak kerja apa yang harus

    mereka lakukan untuk kemajuan dan perkembangan

    kehidupan den perekonomian mereka.

    b. Esensi Administrasi Pendidikan sebagai Ilmu

    Peran pendidikan dalam pembangunan nasional di

    bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan, dan

    kebudayaan pun tidak dapat dipungkiri. Melalui

    pendidikan masyarakat akan lebih tau dan mengerti

    terkait tindak-tanduk apa saja yang harus mereka

    lakukan untuk mengarah pada kehidupan yang

    sejahtera. Pendidikan memberikan pencerahan terkait

    tindakan apa saja yang harus mereka lakukan untuk

    menghadapi situasi hidup. Contoh kecilnya pendidikan

    yang diperoleh individu baik di lingkungan keluarga

    maupun lingkungan sekolah yaitu dididik bagaimana

    membudayakan perilaku bergotong-royong atau

  • 15

    tolong-menolong. Dari hal tersebut mereka akan

    memiliki dasar pemahaman bahwa untuk

    menyelesaikan beberapa hal sosial dalam

    lingkungannya mereka dapat mengatasinya dengan

    cara bergotong-royong atau tolong-menolong sehingga

    menjadi kesatuan masyarakat yang sejahtera,

    berpendidikan dan berbudaya. Dengan adanya

    peningkatan pola pikir masyarakat melalui pendidikan

    di berbagai bidang maka semakin besar peluang

    keberhasilan pembangunan nasional dalam cakupan ini.

    Apabila masyarakat sama sekali tidak pernah dididik

    akan hal seperti itu, maka mereka akan bertindak acuh-

    tak acuh terhadap sesama, tidak akan perduli akan

    berartinya kebudayaan yang mereka miliki, bahkan

    tidak akan mendukung upaya pemerintah untuk

    membangun kehidupan bangsa.

    Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan

    terhadap Tuhan Yang Maha Esa pun tidak luput dari

    sentuhan pendidikan. Melalui pendidikan masyarakat

    akan tau bagaimana aturan-aturan atau norma-norma

    dalam memeluk kepercayaan. Misalnya, di sekolah

    siswa memperoleh pendidikan kewarganegaraan yang

    diantaranya menjelaskan bahwa hak yang telah ada

    pada tiap-tiap individu sejak lahir salah satunya adalah

    kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan.

  • Pendidikan lebih ikut andil lagi dalam hal pembangunan

    di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui

    pendidikan masyarakat akan lebih mengerti bahwa ilmu

    pengetahuan dan teknologi itu sangat penting dalam

    kehidupan mereka. Untuk bersaing dengan negara-

    negara lain yang sudah pantas dikatakan sebagai negara

    maju, salah satu jalan yang paling penting untuk

    diselenggarakan ialah peningkatan di bidang

    pendidikan, karena dalam tindak pendidikan

    masyarakat akan diajarkan dengan berbagai ilmu

    pengetahuan sehingga mereka mampu memanfaatkan

    dan menciptakan teknologi-teknologi yang dapat

    menunjang perekonomian maupun bermanfaat bagi

    perkembangan bangsa. Contoh andil pendidikan yang

    membantu perkembangan pembangunan nasional

    dapat kita lihat sendiri dari negara Jepang. Pendidikan

    di sana sudah sangat tinggi, bahkan pada tahun 2011

    saja persentase penduduk yang berpendidikan tinggi di

    sana sudah mencapai 46,4 %. Dengan berbagai bekal

    ilmu pengetahuan yang disalurkan melalui pendidikan

    yang diterapkan, masyarakat Jepang diberhasil

    menciptakan dan memproduksi berbagai teknologi dan

    alat transportasi sehingga mereka mendapatkan gelar

    sebagai salah satu negara maju.

    Peranan pendidikan dalam pembangunan di bidang

    hukum dangat tidak dapat dipungkiri. Melalui tindak

    pendidikan, masyarakat mengetahui mana yang hak

  • 17

    dan mana yang merupakan kewajiban, mana yang baik

    dan mana yang tidak baik. Sebagai contoh, seorang

    jaksa maupun pengacara tentunya menjadi sangat

    handal dan profesional di bidangnya karena telah

    melalui proses pendidikan di jenjang sekolah hingga

    perguruan tinggi. Semakin baik pemahaman hukum

    yang dimiliki suatu masyarakat, maka semakin adil dan

    bijaksana pula kehidupan sosial masyarakat dan

    semakin baik pula penyelenggaraan hukum yang

    ditegakkan pemerintah. Keseluruhan peranan

    pendidikan di atas juga tercermin dalam fungsi

    pendidikan nasional itu sendiri dalam undang-undang

    nomor 20 tahun 2003 bahwa “Pendidikan nasional

    berfungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak serta peradaban bangsa yang

    bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

    bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

    peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

    mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

    menjadi warga negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab”.

  • C. PERANAN PENTING ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    DALAM MEMBEKALI PENGELOLA SISTEM

    PENDIDIKAN NASIONAL

    Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang

    terdiri atas kata “ad” dan “ministrare” Kata ad

    mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam

    Bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan

    ministrare sama dengan to save atau to conduct yang

    berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.

    Dalam Bahasa Inggris to administer berarti pula

    “mengatur” , “memelihara” (to look after), dan

    mengarahkan.

    Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu

    kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,

    mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam

    mencapai suatu tujuan.

    Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi

    hanya dianggap sebagai kegiatan tulis-menulis dan

    pembukuan keuangan. Pandangan tersebut kadang-

    kadang ada benarnya juga dan bukan berarti tidak

    beralasan. Secara fisik dan kenyataannya kegiatan

    admninistasi memang dilakukan dalam praktek tulis

    menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin

    ketik atau komputer. padahal secara teoritis kegiatan

    administrasi lebih luas dari pada itu. Bukan saja sebagai

  • 19

    kegiatan pendukung dalam melengkapai kegiatan yang

    ada di lapangan.

    Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis

    atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah

    lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat

    penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan,

    maupun surat menyurat bahkan masalah hukum, sosial

    maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa

    dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih

    produk administrasi yang berupa dokumen seperti

    Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan

    mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika

    akurasi isinya dijamin benar.

    Oleh karena itu kebenaran data administrasi menuntut

    kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun

    pengelolanya, karena produk administrasi yang

    demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat

    bukti-bukti fisik ditinjau dari aspek hukum. Dalam

    bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data

    lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal

    dan kondisi ekonomi siswa, sangat diperlukan baik oleh

    perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan

    swasta, maupun untuk kepentingan penelitian

    mahasiswa. Dalam rangka memberikan pelayanan yang

    baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi

    tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan

  • untuk menciptakan format data administrasi

    pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi

    kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai

    keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang

    semakin cepat ini, sudah tentu format administrasi

    pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi

    saat ini.

    Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok,

    diantaranya:

    - Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang)

    - Adanya tujuan yang hendak di capai bersama

    - Adanya tugas / fungsi yang harus dilaksanakan

    - Adanya perlengkapan dan peralatan

    Peranan Administrasi Dalam Dunia Pendidikan

    Administrasi pendidikan ialah segenap proses

    pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik

    personal, spiritual maupun material yang bersangkut

    paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.

    Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur,

    sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan

    pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.

    Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat

    positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan

    perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut.

  • 21

    Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif

    dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem

    informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal

    pokok yaitu :

    1. Kegiatan pencatatan data(recording system) dan

    2. Pelaporan (reporting system).

    Untuk memperlancar dua kegiatan tersebut diperlukan

    faktor-faktor penunjang antara lain :

    1. Format-format yang dipergunakan

    2. Petunjuk dan aturan yang berlaku

    3. Ketrampilan personil yang memadai

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah itu sering

    disebut kegiatan administrasi. Administrasi dalam dunia

    pendidikan juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

    1. Administrasi Pendidikan : Administrasi pendidikan

    meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan

    dengan pengelolaan pendidikan di suatu negara

    2. Administrasi Sekolah : kegiatan-kegiatannya

    terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan

    di sekolah sehingga kita mengenal adanya

    administrasi Sekolah Dasar, Lanjutan, Perguruan

    Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan

    Kepala Sekolah, Supervisi dan sebagainya.

  • Apa yang Termuat Dalam Administrasi Pendidikan

    a. Spektrum dan Jenis-jenis Jabatan Administrator

    Pendidikan

    Dengan melihat kepada unsur – unsur pokok dalam

    administrasi, jelas bahwa apa yang termuat di dalam

    proses kegiatan administrasi pendidikan itu luas.

    Contohnya data pendidikan yang terdapat di Sekolah,

    itu pun dalam tingkat menengah sangat banyak macam

    dan jenisnya. Agar pencatatan data lebih mudah dan

    sederhana sehingga memperlancar kegiatan

    administrasi, dsb.

    1). Jabatan Struktural

    Data yang banyak jenisnya itu dapat dikelompokkan

    menjadi 5 jenis yaitu :

    1. Administrasi Program Pengajaran

    2. Administrasi Kesiswaan

    3. Administrasi Kepegawaian

    4. Administrasi Keuangan

    5. Administrasi Perlengkapan / barang

    1. Administrasi program pengajaran: Sebagai

    kelengkapan administrasi pengajaran di sekolah

    dasar dipelukan 17 format yang harus diisi oleh

    Kepala Sekolah maupun Guru secara rutin, teratur

  • 23

    dan benar. Untuk itu disediakan format serta

    petunjuk pengisiannya. Format-format ini adalah

    sebagai berikut :

    1) PK-1 = Jadwal Pelajaran Sekolah

    2) PK-2 = Daftar Pembagian Tugas Mengajar Bagi

    Guru

    3) PK-3 = Daftar Pemeriksaan Tugas Mengajar Bagi

    Guru

    4) PK-4 = Daftar Penyelesaian Kasus di Sekolah

    5) PK-5 = Daftar Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir

    6) PK-6 = Rekapitulasi Kenaikan Kelas / Kelulusan

    7) PK-7 = Daftar Penyerahan STTB kepada Lulusan

    EBTA/EBTANAS

    8) PK-8 = Rekapitulasi Pelaksanaan Supervisi Kelas

    9) PK-9 = Hubungan Kemasyarakatan

    10) PK-10 = Laporan Penelitian Hasil Belajar Siswa

    SD

    11) PK-11 = Jawa Pelajaran

    12) PK-12 = Program Caturwulan Guru

    13) PK-13 = Persiapan Mengajar

    14) PK-14 = Program Bimbingan

    15) PK-15 = Daftar Nilai

    16) PK-16 = Pencapaian Target dan Daya Serap

    Kurikulum

    17) PK-17 = Daftar Penyerahan Raport

  • 2. Administrasi kesiswaan: Dalam buku Pedoman

    Administrasi Kesiswaan selama satu tahun

    pelajaran dibagi dalam tiga tahap waktu., terdapat

    beberapa jenis kegiatan . Untuk setiap macam jenis

    kegiatan diperlukan beberapa format pencatatan

    data. Untuk itu satu tahun pelajaran dibagi dalam

    tiga tahapan waktu dengan delapan jeniskegiatan

    dan dua puluh satu jenis format.

    a. Awal Tahun Pelajaran:

    Penerimaan Siswa Baru

    S-1 (Surat Pendaftaran Siswa Baru)

    S-2 (Daftar Calon Siswa Baru Kelas I)

    S-3 (Daftar Siswa Baru Kelas I)

    b. Selama Tahun Pelajaran

    Penyusun Data Siswa

    S-4 Buku Induk Siswa

    S-5 Buku Klapper

    c. Keadaan Siswa Awal Tahun

    S-6 Jumlah Siswa menurut Kelas, Asal dan

    Jenis Kelamin

    S-7 Jumlah Siswa menurut Kelas, Jenis

    Kelamin dan Usia

    d. Kehadiran Siswa

    S-8 Papan Absensi Harian Siswa (kelas)

    S-9 Papan Absensi Harian Siswa (sekolah)

    S-10 Buku Absensi Siswa

  • 25

    S-11 Rekapitulasi Absensi Siswa dalam

    Sebulan

    e. Mutasi Siswa

    S-12 Surat Permohonan Pindah Sekolah

    S-13 Surat Keterangan Pindah Sekolah

    S-14 Mutasi Siswa selama Caturwulan

    f. Akhir Tahun Pelajaan

    Pelaksanaan Ujian Akhir

    S-15 Daftar Calon Peserta Ujian

    S-16 Tanda Peserta Ujian

    S-17 Daftar Peserta Ujian dan Prestasinya

    S-18 Daftar Masuk SLTP

    g. Kenaikan Kelas

    S-19 Daftar Sswa yang Naik Tingkat

    S-20 Rekapitulasi Siswa Naik Tingkat dan

    Behasil EBTA

    Agar data mengenai kesiswaan itu sampai pada

    investasi di jenjang atas, digunakan beberapa format

    laporan, yaitu :

    S-2,S-3,S-5,S-6,S-10,S-14,S-17,S-19 dan S-20

    3. Administrasi kepegawaian: Buku Pedoman

    Administrasi Kepegawaian menguraikan kegiatan

    yang berkaitan dengan kepegawaian, tugas dan

    tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan

    peningkatan tata usaha kepegawaian di sekolah.

  • Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian

    disediakan format-format untuk menata

    pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan.

    Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian

    sekolah dasar yang menyeluruh dan

    berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan

    bentuk-bentuk pelayanan hak-hak pegawai/guru

    yang bertugas di sekolah tertentu, pindah tempat,

    sampai yang bersangkutan berhenti menjadi

    pegawai / guru. Penggunaan fomat yang sesuai

    dengan kebutuhan pelaksanaan suatu kegiatan

    pelayanan administrasi dalam rangka pembinaan

    pegawai/guru berkelangsungan, berdasarkan

    ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    Dalam hubungan itu telah disediakan sejumlah 24

    format, yaitu :

    1. PEG 1 = Rencana Kebutuhan Pegawai / Guru

    2. PEG 2 = Usul Pengadaan Pegawai / Guru

    3. 3. PEG 3a = Usul Pengangkatan Calon Pegawai

    Negeri Sipil.

    4. PEG 3b = Daftar Riwayat Hidup

    5. PEG 4 = Usul Kenaikan Gaji

    6. PEG 5 = Daftar Usul Penetapan Angka Kredit

    (DUPAK)

    7. PEG 6 =Buku Catatan Penilaian Pegawai Negeri Sipil

    8. PEG 7 = Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

    (DP3) Pegawai Negeri Sipil

  • 27

    9. PEG 8 = Daftar Usul Pengangkatan Pegawai Negeri

    Sipil (DUK)

    10. PEG 9 = Buku Cuti Pegawai /Guru

    11. PEG 10 = Contoh Surat Permintaan Berhenti dari

    Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil Hak

    Pensiun

    12. PEG 11a = Contoh Surat Permintaan Pensiun

    Pegawai Negeri Sipil

    13. PEG 11b = Contoh daftar susunan keluarga

    14. PEG 11c = Contoh Surat Permintaan Pembayaran

    Pensiun Pertama(SP 4)

    15. PEG 12 = Contoh Permintaan Pembayaran Pensiun

    Janda/Duda Pertama

    16. PEG 13 = Contoh Surat Permintaan Pensiun

    Janda/Duda bagi Anak-anak

    17. PEG 14 = Contoh Permintaan Pensiun Janda/Duda

    bagi anak-anak yang diajukan wali

    18. PEG 15 = Contoh Surat Pengaduan Permohonan

    Pensiun Bekas Pegawai Negeri Sipil/ Permohonan

    Pembayaran Pensiun

    19. PEG 16 = Contoh Surat Pengaduan untuk Pensiun

    Janda/Duda

    20. PEG 17a = Daftar Hadir/Tidak Hadir Pegawai/Guru

    21. PEG 17b =Dafatr Rangkuman Tidak Hadir

    Pegawai/Guru(Bulanan)

    22. 22. PEG 17c = Dafatr Rangkuman Tidak Hadir

    Pegawai/Guru (Triwulan)

  • 23. PEG 18 = Data Kepegawaian

    24. PEG 19 = Kartu Pribadi Pegawai/Guru

    4. Administrasi keuangan: Di dalam buku pedoman ini

    dijelaskan dasar/asas dan pengertian administrasi

    dalam pengelolaan keuangan di sekolah dasar. Di

    dalamnya dibahas antara lain :

    1. Asas pemisahan tugas (Otorisator, Ordonator, dan

    Bendaharawan)

    2. Perencanaan anggaran tahunan sekolah

    3. Ketata usahaan keuangan sekolah meliputi :

    a. Dasar hukum

    b. Pembukuan setiap transaksi

    c. Pertanggungjawaban

    d. Pelaporan, dan

    e. Pendapatan

    4. Pengawasan

    a. Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi

    keuangan sekolah

    b. Contoh-contoh mengenai ketata usahaan

    keuangan sekolah dan format pelaporan

    5. Administrasi perlengkapan / barang: Pada buku

    pedoman administrasi diuraikan tentang

    perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan

    pemeliharaan semua perlengkapan/barang

    inventaris, barang yang dimutasi dan syarat-syarat

  • 29

    penghapusan semua perlengkapan/ barang di

    sekolah. Kewajiban melapor bagi kepala sekolah

    tentang keadaan barang yang telah dihapuskan,

    dilakukan satu kali alam setahun dengan

    menggunakan format P-1 dan P-2.

    1. PERL-1 = Buku Pemeriksaan Perlengkapan /

    Barang

    2. PERL-2 = Kartu Inventaris Ruangan

    3. PERL-3 = Kartu Inventaris Barang, Lahan Tanah

    4. PERL-4 = Kartu Inventaris Barang, Gedung

    5. PERL-5 = Kartu Inventaris Barang , Kendaraan

    6. PERL-6 = Kartu Inventaris Barang, Lain-lain

    7. PERL-7 = Buku Inventaris Perlengkapan / Barang

    8. PERL-8 = Daftar Usul Pengadaan Barang

    2). Jabatan Fungsional

    Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan/Sekolah. Bahwa

    administrasi sekolah memiliki fungsi :

    1. Perencanaan ( Planning )

    2. Pengorganisasian ( Organizing )

    3. Pengoordinasian ( Coordinating )

    4. Komunikasi

    5. Supervisi

    6. Kepegawaian ( Staffing )

    7. Pembiayaan ( Budgeting )

    8. Penilaian ( Evaluating )

  • Fungsi Administrasi Dan Manajemen Menurut Tokoh

    G.R.Terry

    1. Planning ( perencanaan)

    2. Organizing(pengorganisasian)

    3. Actuating( pelaksanaan)

    4. Controlling( pengawasan)

    Menurut Henry Fayol

    1. Planning ( perencanaan)

    2. Organizing(pengorganisasian

    3. Comanding( pengaturan)

    4. Coordinating(pengkoordinasian)

    5. Controlling(pengawasan)

    Menurut Harold Koontz dan Cyril O’donnel

    1. Planning ( perencanaan)

    2. Organizing(pengorganisasian

    3. Staffing (penentuan staff)

    4. Directing( pengarahan)

    5. Controlling(pengawasan)

    Menurut Gullick

    1. Planning ( perencanaan)

    2. Organizing(pengorganisasian

    3. Staffing (penentuan staff)

    4. Directing( pengarahan

  • 31

    5. Cootdinating (perkordinasian)

    6. Reprting (pelaporan)

    7. Budgeting( penganggaran)

    Gabungan ( PBOSDA3COR )

    1. p = planning ( perencanaan)

    2. b = budgeting(penmganggaran)

    3. o = organizing(pengorganisasian

    4. s = staffing (penentuan staff)

    5. d = directing( pengarahan)

    6. a = actuating(pelaksanaan)

    7. c = commanding(pengaturan)

    8. c = cootdinating (perkordinasian)

    9. c = controlling( pengawasan)

    10. r = reporting (pelaporan)

    b. Profil Administrator Pendidikan Nasional

    Memiliki kompetensi kepribadian

    Memiliki kompetensi professional

    Memiliki gaya kerja yang baik dan menarik

    Memiliki tanggung jawab terhadap tugas,

    hubungan, dan hasil-hasil yang dicapai

  • D. TANGGUNG JAWAB PEMBINAAN DAN

    PENGEMBANGAN PROFESI ADMINISTRASI

    PENDIDIKAN

    a. Pembinaan melalui asosiasi

    Sutrisna (1963) mengemukakan ada beberapa alasan

    yang perlu dipertimbangkan untuk membuat asosiasi

    guru menjadi kuat, yaitu :

    1. Pimpinan asosiasi guru harus percaya bahwa

    lembaga asosiasi itu secara spesifik ada dan diyakini

    dapat membuat seorang guru menjadi guru yang

    baik.

    2. Menentukan persyaratan khusus melaksanakan

    training khusus untuk semua guru.

    3. Program ini menjadi kontrol terhadap profesi guru

    dengan menciptakan kondisi kreatif yang membuat

    guru memiliki kemampuan tinggi.

    4. Training profesional yang dilaksanakan asosiasi

    profesioanal pendidikan merupakan simbol

    kesatuan dalam ruang lingkup profesiaonal

    pendidikan.

    5. Asosiasi harus melayani dan memberi perlindungan

    jabatan khusus terhadap guru diperlukan jenis

    training yang amat diperlukan dalam lapangan

    pendidikan.

  • 33

    Sebagai suatu asosiasi perlu melaksanakan training

    profesi untuk meningkatkan kualitas anggota dan

    pengakuan masyarakat maupun pemerintah. Training

    profesi sebagai upaya memfasilitasi peningkatan

    kualitas. Stewart (1991) mengemukakan memfasilitasi

    berarti mempromosikan atau membuat sesuatu dengan

    mudah dan dapat dilakukan oleh orang lain. Training

    mengacu pada fungsi organisasi diarahkan untuk

    memastikan kontribusi individu dapat dimaksimalkan

    malalui pengembangan pengetahuan, keterampilan,

    dan sikap yang tepat. Oleh karena itu, asosiasi harus

    memiliki program yang ketat dan disiplin, serta

    melaksanakan sertifikasi profesi.

    Pelaksanaan training dapat dilakukan oleh pemerintah

    yaitu Departemen terkait untuk meningkatkan

    kemampuan dan kinerja, tetapi juga oleh asosiasi

    profesi untuk pertumbuhan jabatan dan efektifitas

    profesi dan organisasi. Adapun organisasi yang

    menaungi pendidikan di Indonesia antara lain Ikatan

    Petugas bimbingan Indonesia (IPBI), Iatan Sarjana

    Pendidikan Indonesia (ISPI), Prsatuan Guru Republik

    Indonesia (PGRI), Forum Musyawarah Pendidikan

    Inonesia (FORMOPI), Himpunan Sarjana Administrasi

    pendidikan Indonesia (HISARPIN), dan sebagainya.[2]

    Disamping training, maka untuk menyebarluaskan

    kemajuan organisasi profesi perlu melakukan

  • pertemuan terjadwal baik tingkat nasional maupun

    unit dibawahnya. Kemudian memiliki jurnal dan sarana

    publikasi prpofesional lainnya yang menjadikan

    berbagai karya penelitian dan kegiatan ilmiah sebagai

    media pembinaan dan pengembangan para

    anggotanya. Dengan demikian, profesi memperoleh

    pengakuan dan penghargaan yang selayaknya baik

    secara sosial dari masyarakat dan secara legal dari

    pemerintah.

    b. Pembinaan melalui program pre service dan in

    service

    Winarno Surahmat (1973) mengemukakan bahwa

    seluruh profesi dalam arti umum dalah bidang

    pekerjaan dan pengabdian tertentu, karena hakekat

    dan sifatnya membutuhkan persyaratan dasar

    keterampilan teknis dan kepribadian tertentu. Profesi

    ditandai oleh adanya pedoman-pedoman tingkah laku

    yang khusus yang tergolong di dalamnya sebagai suatu

    korps ditinjau dari pembinaan etik jabatan.

    Pembinaan dan pengembangan profesi guru berarti

    meningkatkan kualitas dan peningkatan pelayanan,

    dalam pembinaan dan pengembangan karier tenaga

    profesional kependidikan khususnya guru. Dilihat dari

    segi kematangan profesionalitas tenaga kependidikan

    dibedakan menjadi tiga, yaitu :

  • 35

    Untuk kebutuhan pengajaran dan menjamin

    kelancaran perputaran sistem diperlukan tenaga

    pengajar yang berkualitas.

    Tenaga yang berkualitas sebagai agen perubahan

    yaitu tenaga yang dapat mempertahankan vitalitas

    sistem.

    Tenaga profesional dalam arti selengkap-

    lengkapnya atau tenaga pengembang sisitem yaitu

    tenaga yang memiliki potensi yang tidak saja dapat

    menyempurnakan tetapi juga mencari alternatif

    dalam memecahkan masalah.

    Pembinaan dan pengembangan profesi guru yang dapat

    dilakukan adalah mennyempurnakan pengembangan

    sistem yang terus menerus, maka program yang harus

    dilalui adalah pengembangan profesionalisme berbagai

    tenaga kependidikan dan guru diperlukan program pre

    service. Program ini mempersiapkan calon tenaga

    kependidikan dan guru melalui jalur pendidikan formal.

    Program Pre Service, Tenaga pendidikan disiapkan

    melalui pre service teacher education sebagai lembaga

    pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dengan strategi

    pelaksanaan dan pengembangan yang ditangani oleh

    perguruan tinggi (FKIP, FIP, dan Tarbiyah) yang

    menghasilkan tenaga kependidikan dan guru

    kemampuan LPTK menagani program dan melakukan

    inovasi dengan menanamkan pemahaman yang

  • mendalam tentang kurikulum pada calon guru dengan

    melakukan evaluasi pada tiap priode yang telah

    ditentukan untuk menjamin kesinambungan

    pengembangan staf.

    Loretta dan Stein (1989) mengemukakan kategori

    pendidikan profesional pre service teacher education

    adalah :

    a. Suatu studi yang diwajibkan untuk mnejadi guru,

    yang secara historis terbentuk dari sejumlah mata

    pelajaran yang diambil pada perguruan tinggi

    dengan memberikan penagalaman lapamgam

    supervisi yang di desain untuk menerima tamatan

    SLTA memasuki profesi mengajar.

    b. Penataran guru untuk memenuhi kebutuhan

    pejabat dan pegawai dalam daerah tertentu.

    c. Continuing education suatu program pelajaran

    beerkelanjutan yang ditentukan secara individual

    atau mata pelajaran yang dipilih untuk memenuhi

    minat atau kebutuhan manuju pencapaian tujuan

    spesifik atau gelar.

    d. Pengembangan kedudukan staf suatu program

    pengalaman yang di desain untuk memperbaiki

    kedudukan seluruh anggota staf baik secar pribadi

    maupun kelompok (Nurtain, 1989).

  • 37

    Program In-Service Education dalam Pertumbuhan

    Jabatan.

    Pendidikan In-service Training adalah semua usaha

    pendidikan dan pengalaman untuk meningkatkan

    keahlian guru dan pegawai guna menyelaraskan

    pengetahuan dan keterampilan mereka dengan

    kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam

    bidangnya masing-masing. Dalam pengembangan

    kemampuan profesional melaui kegiatan in service

    (perantara atau pelatihan) terkesan bahwa

    pelaksanaanya kurang sistematis. Sedikit sekali program

    ini service yang dilaksanakan atas dasar kebutuhan dan

    permintaan para guru dalam meningkatkan

    kemampuan profesionalnya. Kebanyakan program ini

    service dilaksanakan karena programnya telah ada

    sehingga lulusannya kurang memperoleh manfaat yang

    optimal terhadap pelaksanaan tugasnya dan tidak

    mendukung keahlian baru.

    Sergiovanni dan Starrat (1983) membedakan

    pengembangan staf dengan in service education, yaitu :

    a. Pengembangan staf bukan untuk guru di sekolah

    tetapi guru sebagai pribadi laki-laki maupun

    perempuan, in service education menangani

    kekurangan dan khas pada guru.

  • b. Pengembanga staf bukan berorientasi pada

    pertumbuhan , in service education mensyaratkan

    sejumlah ide-ide, ketrampilan dan metode.

    c. Pengemmbangan staf tidak menangani kekurangan

    guru yang khas, tetapi untuk kebutuhan

    masyarakat baik untuk pertumbuhan kerja maupun

    pengembangan jabatan, in service education

    sebagai tempat latihan kerja guru-guru untuk

    mereduksi alternatif yang benar-benar cocok

    untuknya.

    d. Pengembanga staf tempat latihan kerja tambahan,

    sedangkan inservice education boleh memilih

    program pengayaaan atau remedial.

    Oliva (1984) mengemukakan ciri-ciri program in service

    education yang efektif adalah desain program in service

    education secara integratif memberikan dorongan

    organisasi menjalankan fungsinya. Program ini service

    education direncanakan secara komprehensif antara

    sekolah atau lembaga (guru, administrator, supervisor,

    staf non guru, dan siswa) secar kolaboratif berdasarkan

    kebutuhan partisipan yang layak di terima. Dalam

    pelaksanaan ini education service perlu diperlukan

    kontrol agar semua program terarah mencapai tujuan.

    Yang berhak mengontrol aktivitas in service education

    adalah sekolah, direktur, atau pimpinan kantor pusat

    pengembangan, pusat pendidikan guru, dan

    departemen pendidikan.

  • 39

    Pengembangan Sikap Profesional Guru, Selama

    Sebelum menjabat sebagai guru Adalah masa

    pendidikan calon guru atau guru yang mengikuti

    pendidikan guru (preservice training). Dilembaga

    pendidikan guru di dapatkan segala konsep keilmuan

    dan bermacam-macam pengalaman yang berkaitan

    dengan keilmuan calon guru yang kelak setelah jadi

    guru si calon guru siap menjadi guru profesional.

    Dengan adanya ketentuan baru dalam undang-undang

    guru dan dosen tentang syarat guru tidak saja hanya

    melewati jenjang pendidikan minimal S1, tetapi juga

    ditandai dengan mendapatkan sertifikasi profesi.

    Sertifikasi profesi dapat dimiliki oleh calon pendidik

    setelah menyelesaikan pendidikan profesi, yang saat ini

    sudah dimulai.

    Pendidikan profesi memberikan kesempatan kepada

    calon guru untuk menggali potensi diri dan

    pengembangan diri, sehingga sebelum diangkat jadi

    guru terlebih dahulu sudah dipersiapkan menjadi

    tenaga profesional yang handal sehingga mampu

    mewujudkan tugasnya dengan profesional kelak setelah

    diangkat jadi guru.

    Selama menjabat menjadi guru: Masa ini adalah masa

    dimana seseorang sdah menjabat jadi guru (inservice

    training). Pada masa ini sikap-sikap profesional

  • keguruan di atas dapat dikembangkan dan terus

    ditingkatkan sehingga guru tersebut pantas disebut

    sebagai guru yang profesional. Sebagaimana ditegaskan

    dalam undang-undang guru dan dosen no 14 Pasal 32

    Tahun 2005 tentang pembinaan dan pengembangan

    profesi guru. Dimana pengembangan disini meliputi

    pengembangan profesi dan karir. Pengembangan

    profesi meliputi pengembangan kompetensi baik

    profesional, paedagogik, kepribadian dan sosial.

    Sedangkan pengembangan karir adalah meliputi

    penugasan, kenaikan pangkat, serta promosi.

    Adapun pengembangan pofesi tersebut adalah :

    1. Kompetensi Profesional: Kompetensi profesional

    merupakan penguasaan materi pembelajaran

    secara luas dan mendalam, yang mencakup

    penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di

    sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi

    materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan

    metodologi keilmuannya.

    2. Kompetensi Paedagogik: Kompetensi pedagogik

    meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,

    perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

    evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta

    didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

    yang dimilikinya.

  • 41

    3. Kompetensi Kepribadian: Kompetensi kepribadian

    merupakan kemampuan personal yang

    mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,

    dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi

    peserta didik, dan berakhlak mulia.

    4. Kompetensi Sosial: Kompetensi sosial merupakan

    kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul

    secara efektif dengan peserta didik, sesama

    pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/ wali

    peserta didik, dan masyarakat sekitar.

    Menurut Hamzah B. Uno (2009) ada beberapa teknik

    yang diterapkan dalam rangka pengembangan

    pembinaan guru, yaitu :

    1. Kunjungan kelas: Adalah kegiatan pembinaan yang

    dilakukan kepala sekolah pada saat guru sedang

    mengajar dikelas.

    2. Pertemuan pribadi: Adalah pertemuan, percakapan,

    dialog, antara kepala sekolah dengan guru

    mengenal peningkatan dan pengembangan

    profesionalitas tugasnya.

    3. Rapat dewan Guru: Adalah mengadakan rapat

    pertemuan antara guru-guru baik rutin maupun

    berkala membahas masalah-masalah

    pembelajaranserta masalah lain yang berhubungan

    dengan pelaksanaan pendidikan dilembaga

    tersebut.

  • 4. Kunjungan antar sekolah: Bentuk lain sebagai

    pengembangan diri guru dapat juga dengan

    mengadakan kunjungan atau studi banding ke

    sekolah-sekolah yang lebih maju sebagai bahan

    pertimbangan terhadap kemajuan pendidikan di

    lembaga maupun perbandingan terhadap kemajuan

    mutu guru-guru di sekolah yang dikunjungi itu.

    5. Pertemuan dalam kelompok: Pertemuan ini

    mungkin dalam bentuk pertemuan rutin dan

    berkala juga antar guru-guru bidang studi.

    6. Penerbitan buletin professional: Dengan adanya

    buletin profesional guru dapat menuang ide-ide

    serta exspresi lewat buletin

  • 43

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.slideshare.net/debbyzalina/hak-asasi

    manusia-ppt-debby-erlin-elvia-tugas-pkn-kelas-10.

    http://menjejak-dunia.blogspot.com/2013/10/10-

    negara-dengan-tingkat-pendidikan-terbaik-di-

    dunia.html

    Kelana, Duta. 2001. Rangkuman Pengetahuan Umum

    Lengkap. Surabaya: CV. Adis

    Mudyaharjo, Redja. 2009. Pengantar Pendidikan

    Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar

    Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di

    Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

    Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna

    Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

    http://www.slideshare.net/debbyzalina/hak-asasi