dinamika gerak.doc
-
Upload
rika-excpebriani -
Category
Documents
-
view
24 -
download
9
description
Transcript of dinamika gerak.doc
DINAMIKA II
HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GRAVITASI
SK dan KD STANDAR KOMPETENSI
Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum
newton
TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat:
1. Memahami hukum I, II dan II Newton
2. Menganalisa gerak benda berdasarkan gaya-gaya yang bekerja padanya
3. Menganalisa kejadian-kejadian ataufenomena yang berhubungan dengan hukum
newton dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengaplikasikan hukum newton dalam kehidupan sehari-hari
5. Mendeskripsikan gerak planet berdasarkan hukum newton dan hukum kepler
PETA KONSEP
KATA KUNCI-Gaya - Hukum I Newton -Hukum Kepler -Gaya gesek statis - Hukum II Neton - Medan Gravitasi -Gaya gesek kinetis - Hukum III Newton - Percepatan Gravitasi
MATERIHUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Pada bab sebelumnya kita telah membahas tentang gerak, posisi, kecepatan dan
percepatan.pada bab tersebut merupakan pengenalan tentang kinematika benda titik. Pada bab
ini kita akan membahas tentang gerak dan apa yang mentebabkan benda itu dapat bergerak.
Didalam kehidupan sehari-hari tentu kita telah melihat gerak dan jenis-jenisnya.
Misalnya saja ketika kita bermain sepak bola dan menendang bola maka bola akan bergerak.
Atau ketika kita sedang berlari maka kita juga bergerak terhadap titik acuan.
Kemudian coba kita lihat lagi fenomena berikut ini. Ketika kita sedang bermain di
sebuah kebun mangga tiba-tiba kita melihat buah mangga jatuh dari tangkainya menuju ke
bumi. Padahal tidak ada yang menjatuhkan. Namun mangga tersebut jatuh kea rah pusat
bumi. Mengapa benda itu jatuh dengan arah menuju pusat bumi? dan apakah kaitannya gerak
mangga tersebut dengan gaya?. Semua pertanyaan itu dapat kita jelaskan dengan
menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi.
BRAINSTORMING
“ pernahkah anda melihat seorang atlet pemanah yang sedang membidik dengan anak
panah danbusurnya?. Ketika anak panah terlepas dari busurnya, maka seketika itu
anak panah bergerak melesat dengan kecepatan tertentu menuju titik sasaran, lalu
apa yang menyebabkan anak panah tersebut melesat dari busurnya? Cobalah
analisa fenomena diatas sesuai dengan pemahamanmu tentang gerak dan gaya”
MATERIHUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
A. BESARAN FISIS DALAM DINAMIKA II
Sebelum kita mempelajari lebih lanjut materi Hukum Newton tentang gerak dan
gravitasi maka untuk mempermudah mempelajarinya kita terlebih dahulu mengenal
besaran-besaran fisis yang ada kaitannya dengan materi ini. Jika anda sudah mengena
besaran-besaran fisi yang ada, maka diharapkan anda memahami definisi-definisi dari
besaran fisi tersebut. Karena hal it akan menunjang anda untuk lebih mudah memahami
materi ini. Anda perlu mengingat bahwa besaran-besaran fisi tersebut adalah besaran-
besaran fisi yang digunakan untuk memformulasikan hukum-hukum newton tentang
gerak dan gravitasi.
Adapun besaran-besaran fisis dalam dinamika II adalah:
1. Massa
Massa adalah salah satu besaran fisika yang menunjukkan banyaknya materi yang terkandung dalam sebuah benda. Massa seringkali dikaitkan dengan kelembaman satu benda. Massa juga dapat diartikan seagai ukuran kelembaman suatu benda atau “inersia”.
Massa termasuk besaran scalar. Artinya massa hanya mempunyai nilai sehingga tidak memiliki arah. Dalam sistem internasional (SI) satuan massa adalah kilogram (kg). Coba anda perhatikan ilustrasi berikut:
“arif mendorong sebuah meja A yang bermassa 5 kilogram dan risky mendorong meja B
bermassa 10 kilogram. Keduanya mendorong dengan menggunakan gaya yang sama.”
Mari kita analisa ilustrasi berikut dengan menngunakan gambar sebagai berikut:
(Gambar 1.0 dengan besar gaya yang sama benda 5 kg akan bergerak lebih cepat
daripada benda
yang bermassa 10 kg, hal ini disebabkan karena perbedaan massa)
Dari ilustrasi diatas kita bisa mendapatkan pemahaman bahwa : “semakin besar massa
yang dimiliki
oleh suatu benda maka benda tersebut memiliki inersia/kelembaman yang besar.
Artinya, benda
tersebut cenderung akan mempertahankan kedudukannya (diam) dibandingkan
dengan benda yang
bermassa lebih kecil”
2. GAYA
Sering kali kita mendengar istilah gaya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
saja. Hari ini Arif memakai pakaian bergaya seperti koboi. Kemarin ia gaya
sekali dating ke acara pesta pernikahan. Fenomena tersebut diatas tentu berbeda
bila dibandingkan dengan fenomena ini. Contoh, arif menarik kursi dengan gaya
sebesar 10 N, Rizky mendorong meja dengan gaya sebesar 20 N.
Kedua istilah diatas sama-sama menggunakan kata “Gaya” akan tetapi memiliki makna
yang berbeda. Makna kata gaya yang pertama dalam ilustrasi diatas menunjukkan kata
“style” atau model/modis pakaian. Sedangkan kata”Gaya” yang kedua dalam ilustrasi diatas
dalam fenomena mendorong dan menarik menunjukkan kata “force” atau gaya yang artinya
merujuk pada sebuah “tarikan” atau “dorongan”.
Gaya seringkali diidentikkan dengan sebuah “tarikan dan ‘dorongan” pada sebuuah
benda. Tetapi sesungguhnya gaya tidak harus berupa tarikan atau dorongan. Bisa juga dalam
bentuk yang lain.
Gaya termasuk dalam besaran vector. Artinya, gaya memiliki nilai dan arah. Arah dari
sebuah gaya sesuai dengan arah gerak 9atau arah percepaatan) yang ditimbulkannya.
Satuan gaya dalam SI adalah Newton (N) atau (kg.m/s2) Alat untuk mengukur gaya
disebut dynamometer
1 Newton = 10 5 dyne
Jadi, 1 Newton adalah besarnya gaya yang dapat memberikan percepatan sebesar 1
m/s2 pada benda bermassa 1 kg.
Macam-macam gaya dilihat dari cara gaya mempengaruhi benda lain yaitu:
Gaya sentuh : terjadi melalui persentuhan antara benda-benda yang berinteraksi
Contoh : gaya otot, gaya mesin, gaya gesekan dan gaya pegas
Gaya tak sentuh : terjadi tanpa persentuhan antara benda-benda yang
berinteraksi
Contoh : gaya listrik, gaya gravitasi dan gaya magnet
Namun pada dasarnya semua gaya yang ada di atas dapat kita kelompokkan menjadi
empat gaya fundamental yaitu:
1. Gaya Gravitasi
2. Gaya elektromagnetik
3. Gaya Nuklir Kuat
4. Gaya Nuklir Lemah
3. Gaya Normal
Ketika kita sedang duduk di atas kursi, maka ada gaya berat yang bekerja
pada kursi tersebut yang mengarah ke pusat bumi. Selain itu juga terdapat gaya l
yang arahnya berlawanan dengan arah gaya berat. Gaya yang bekerja tersebut
adalah “gaya normal”.
Jadi, dapat kita definisikan bahwa Gaya Normal adalah gaya yang akan
timbul apabila dua buah benda saling bersentuhan. Gaya normal inilah yang
menyebabkan kedua benda tersebut tidak saling melebur satu sama lain. Seperti
pada ilustrasi diatas ketika kita sedang duduk di atas kursi. Besarnya gaya normal
yang diberikan oleh kursi bergantung pada gaya yang bekerja pada kursi tersbut.
Anda perlu memperhatikan bahwa kata ‘Normal” dalam istilah fisika ‘Gaya
Normal” berarti tegak lurus terhadap bidang singgung. Hal ini sering terjadi salah
persepsi bahwa gaya normal selalu mengarah ke atas. Sebenarnya gaya normal
tidak selalu mengarah ke atas. Cobalah lihat fenomena pada permainan role
coaster. Ketika sedang melaju dan pada saat kita menaiki role coaster berada
dibawah atau pada lintasan horizontal maka arah gaya normal adalah ke atas.
4. Gaya GesekGaya gesekan terjadi antara dua buah permukaan benda yang bersentuhan. Arah
gaya gesekan adalah berlawanan dengan arah gerak benda. Jadi dapat dinyatakan
bahwa :
“gaya gesekan adalah gaya yang diberikan bidang sentuh pada benda dan arahnya selalu berlawanan
dengan arah gerak benda”
gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang
bersentuhan. Gaya gesekan dibedakan menjadi dua yaitu:
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang timbul sesaat sebelum benda
mulai bergerak
Gaya gesek dinamis adalah gaya gesek yang timbul ketika benda sudah
bergerak
Besarnya gaya gesekan statis lebih besar daripada gaya gesek kinetis (F statis > F
kinetis)
B. RESULTAN GAYAGaya yang bekerja pada suatu benda Selalu lebih dari satu. Gaya-gaya yang bekerja
pada suatu benda dapat dipadukan sehingga menjadi satu gaya saja. Perpaduan dua gaya tau
lebih disebut dengan Resultan Gaya.
Dua buah gaya yang kerjanya terletak pada satu garis lurus, tetapi arahnya berlawanan
memiliki resultan gaya yang searah denagn arah gaya terbesar. Besar resultan gaya sama
dengan selisih kedua gaya tersebut
Dua buah gaya dikatakan seimbang apabila besar kedua gaya tersebut sama, tetapi
arahnya berlawanan. Gaya yang seimbang tidak berpengaruh pada kedudukan suatu benda.
C. GAYA GESEK STATIS DAN GAYA GESEK KINETIS
D. KOEFISIEN GAYA GESEK
Ketika terjadi duan kontak permukaan benda antara permukaan benda satu dengan
permukaan benda dua maka terdapat gaya gesek diantara keduanya. Gaya gesek tersebut
dapat berupa gaya gesek statis ( ) maupun gaya gesek kinetis ( ).
Ketika sebuah benda bergerak pada sebuah permukaan yang kasar maka gaya gesekan
kinetic bekerja dengan arah berlawanan arah kecepatan benda. Besarnya gaya gese kinetic
bergantung pada jenis kedua permukaan ang bersentuhan. Dari hasil eksperimen
menunjukkan bahwa gaya gesekan kira-kira sebanding dengan gaya normal antara kedua
permukaan , yang merupakan gaya yang diberikan benda-benda tersebut satu sama lain dan
tegak lurus terhadap permukaan benda.
Kita dapat menuliskan perbandingan:
=
selain gaya gesek kinetic juga terdapat gaya gesek static yaitu gaya yang mengacu pada
gaya yang sejajar dengan kedua permukaan. Gaya gesek ini ada walaupun permukaan-
permukaan benda tersebut tidak bergerak (meluncur) satu sama lain.
Misalnya yaitu: ketika arif medorong sebuah mobil, akan tetapi mobil tidak bergerak,
sehingga dapat dipastikan bahwa ada gaya lain yang bekerja pada mobil tersebut. Gaya
tersebut menahan mobil agar tetap pada kedudukannya (diam). Gaya total yang bekerja pada
mobil tersebut ada nol sehingga ada gaya gesekaan static yang diberikan oleh permukaan
jalan ke mobil tersebut. Berikut adalah beberapa nilai dari koefisien gesek dari interaksi dua
benda:
Tabel 5.1 Tipler, 1998 dalam Mohammad Ishak (2006:68)
Interaksi dua benda Koefisien gesekanstatis
Koefisien gesekankinetis
Baja dan baja 0,7 0,6Kuningan dengan baja 0,5 0,4Teflon pada baja 0,04 0,04Kaca pada baja 0,9 0,4Karet pada beton 1 0,8
Sedangkan dibawah ini adalah table nilai koefisien gesekan static dan kinetic dalam
Giancoli (2001:114) adalah sebagai berikut:
Permukaan Koefisien gesekanstatis
Koefisien gesekan kinetis
Kayu pada kayu 0,4Es pada es 0,1Logam pada logam (dilumasi) 0,15Baja pada baja (tidak dilumasi) 0,7Karet pada beton kering 1,0Karet pada beton basah 0,7Karet pada permukaan padat lainnya 1-4Teflon pada Teflon di udara 0,04Teflon pada baja di udara 0,04Bantalan peluru yang dilumasi <0,01Persendian tungkai (lengan manusia) 0,01
E. HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
1. HUKUM I NEWTON
Hukum I newton merupakan salah satu dari ketiga hukum newton tentang gerak.
Pada awalnya Isaac Newton (1642 – 1727) menerbitkan sebuah paper yang
berjudul “Philosophie Naturalis Principia Matematica” yang dikenal dengan
“Principia” itu menyatakan tigak pokok pernyataan yang menjadi landasan ilmu
mekanika klasik hingga saat ini”
Perhatikan Ilustrasi dibawah ini.
“sebuah metro mini melaju kencang dengan kecepatan 90 km/jam. beberapa
penumpang sedang duduk bersandaran di kursi. Setelah beberapa menit melaju
tiba-tiba sopir mendadak mengerem bus tersebut. Melihat sbus tiba-tiba di rem
maka badan para penumpang condong kedepan dari sandarankursi ”
Dari ilustrasi diatas coba kita analisa dengan cermat apakah hubungan antara
pengereman bus secara mendadak dengan condongnya tubuh penumpang dari
sandran kusi tersebut?
Jadi, pada mulanya bus melaju dengan kencang dan para penumpang bersandaran
di kursi, kemudian ketika bus direm mendadak maka tubuh para penumpang
condong kedepan, perubahan posisi tubuh para penumpang yang cendrung
condong kedepan tersebut dikarenakan tubuh para penumpang cenderung ingin
mempertahankan kedudukan akibat dari perubahan kecepatan bus yang tiba-tiba
diperlambat akibat pengereman bus tersebut.
Dari ilustrasi diatas kita dapatkan kata kunci yaitu adanya pengaruh gaya dan
kecenderungan benda mempertahankan kedudukannya.
Hukum I Newton berbunyi:
“ Jika Resultan gaya (jumlah seluruh gaya) pada sebuha benda sama dengan
nol, maka kcepatan benda titdak berubah (tetap) “
Pernyataan hukum di atas dapat diartikan bahwa sebuah benda secara alami akan
cenderung mempertahankan kedudukannya (keadaannya), kecuali ada gaya luar
yang mengganggu keadaan benda tersebut. Artinya, setiap benda tetap pada
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali dipengaruhi oleh
gaya luar.
Secara matematis dapat dituliskan: ∑F = 0
2. HUKUM II NEWTON
hukum II Newton berbunyi:
“ Jika Resultan Gaya pada suatu benda tidak
sama dengan nol, maka benda akan mengalami
perubahan kecepatan”
Dari hukum tersebut dapat diartikan bahwa jika
ada gaya yang tidak seimbang bekerja pada suatu
benda atau ekternal netto, maka benda yang mula-mula diam akan bergerak
dengan kecepatan tertentu bergantung nilai gaya yang bekerja pada benda
tersebut.
Hukum II Newtosecara matematis dapat kita tuliskan sebagai berikut:
∑ F = m.a (3.0)secara diferensial dapat menjadi:
F = m.dv/dt
F = m
Dengan:
F = gaya (Newton)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
s = jarak (m)
hukum ke II Newton merupakan dinamika yang sangat penting untuk
menganalisa gerak suatu benda. Hukum ini dapat menguhubungkan besaran-
besaran fisis diantaranya gaya, massa, percepatan, waktu dan kecepatan.
Contoh soal 1. Sebuah benda bermassa 5 kg mula-mula diam, benda tersebut kemudian
diberikan sebuah gaya sebesar 10 N. berapakah besar percepatan yang
dialami benda tersebut..?
SOLUSI….
Diketahui: m = 5 kg
F = 10 N
Ditanya: a = ..?
Jawab : F = m.a
10 N = 5 kg. a
Maka, a = 10 N/5kg = 2 N/kg atau 2 m/
Mari Mencoba!1. Sebuah benda bermassa 100 g mula-mula diam, benda tersebut kemudian
diberikan sebuah gaya sebesar 12 N. berapakah besar percepatan yang
dialami benda tersebut..?
2. Sebuah otak seberat 20 kg ditarik dengan gaya sebesar 45 N pada arah x.
hitunglah percepatan yang dialami oleh kotak tersebut..?
3. Sebuah mobil bermassa 50 kg yang semula diam kemudian bergerak
dipercepat sehingga kelajuannya menadi 25 m/s dalam waktu 2 detik.
Berapakah besar gaya yang mempercepat gerak mobil tersebut..?
*Selamat Mencoba”
3. HUKUM III NEWTON
Hukum III Newton dapat dinyatakan sebagai berikut:
“setiap gaya (gaya aksi) yang mengenai sebuah benda kedua, maka benda kedua
tersebut akan menghasilkan gaya (gaya reaksi) yang sama besar tetapi
berlawanan arahnya”
Coba perhatikan ilustrasi dibawah ini:
“ Arif mendorong sebuah tembok dengan sekuat tenaga, ia merakan juga seolah-
olah tembok memberikan gaya dorong yang sama kea rah dia”
Dari ilustrasi diatas mari kita analisa dengan Hukum III Newton.
“ketika arif sedang mendorong tembok, maka arif memberikan gaya aksi yang
arahnya ke tembok, kemudia disaat itu juga tembok memberikan gaya reaksi yang
sama besarnya kea rah arif, sehingga arif merasakan seolah-olah tembok tersebut
juga ikut mendorong ke arah dia.
Ilustrasi diatas menunjukkan sebuah gaya aksi-reaksi. Secara matematis hukum III
Newton dapay kita tuliskan sebagai berikut:
F aksi = - F reaksi
Notice: tanda minus (-) berarti arah gaya berlawanan
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan sifat gaya aksi reaksi sebagai
berikut:
1. Besar keua gaya adalah sama
2. Arah dari gaya aksi dengan gaya reaksi berlawanan
3. Kedua gaya bekerja pada benda yang berlainan (satu bekerja pada benda A,
yang lain bekerja pada benda B)
4. Kedua gaya terletak pada garis lurus
4. LIRIK LAGU HUKUM NEWTON
HUKUM NEWTONCipt ; Arif
Intro : F Dm Gm
*Hukum I NewtonSebuah banda tetap pada keadaanDiam atau bergerak dengan kecepatanKecuali dipengaruhi oleh gaya
** Hukum II NewtonPercepatan benda berbanding terbalikDengan massanya dan sebanding dengan gayaEksternal netto yang bekerja padanya
Reff :Haruskah ku bilang tidakWalau susah tuk menghafalNamun ku yakin pasti bisaKu anak FISIKAHaruskah ku bilang iyaWalau susah tuk menghafalNamun ku yakin pasti bisaKu anak FISIKA
*** Hukum III NewtonSetiap gaya aksi selalu adaGaya reaksi yang s’lalu sama besarnyaTetapi berlawanan dengan arahnya
F C D Am A# Am G C 2X# Na na na na na na na na na................Back to :Reff, * , ** , # , Reff