BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan...

132
BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang rumus-rumus teknik dasar yang dipakai pada teknik elektronika seperti rumus hukum Ohm yang digunakan untuk menghitung daya, tegangan, arus dan resistansi. Rumus untuk menghitung frekuensi, lamda dan daya. Konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa desimal serta penggunaan aljabar boole. Terakhir penggunaan rumus dedibels untuk menghitung level dan daya sinyal Audio . Modul ini mempunyai keterkaitan erat dengan modul lain, seperti teori kelistrikan, modul yang membahas konsep dasar penggunaan alat ukur listrik dan elektronika, serta modul rangkaian elektronika dasar. Adapun hasil belajar yang akan dicapai setelah menguasai modul ini, peserta diklat diharapkan dapat memahami rumus-rumus yang dipakai pada teknik elektronika baik secara teori maupun praktik. B. Prasyarat Dalam mempelajari modul ini anda harus sudah mengerti dalam hal penggunaan alat ukur listrik dan elektonik seperti alat ukur Multimeter Analog, Osiloskop, Function Modul ELKA-MR.UM.001.A 1

Transcript of BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan...

Page 1: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

BAB. I PENDAHULUAN

A. DeskripsiDalam modul ini Anda akan mempelajari tentang rumus-rumus teknik dasar yang dipakai pada teknik elektronika seperti rumus hukum Ohm yang digunakan untuk menghitung daya, tegangan, arus dan resistansi. Rumus untuk menghitung frekuensi, lamda dan daya. Konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa desimal serta penggunaan aljabar boole. Terakhir penggunaan rumus dedibels untuk menghitung level dan daya sinyal Audio .Modul ini mempunyai keterkaitan erat dengan modul lain, seperti teori kelistrikan, modul yang membahas konsep dasar penggunaan alat ukur listrik dan elektronika, serta modul rangkaian elektronika dasar. Adapun hasil belajar yang akan dicapai setelah menguasai modul ini, peserta diklat diharapkan dapat memahami rumus-rumus yang dipakai pada teknik elektronika baik secara teori maupun praktik.

B. PrasyaratDalam mempelajari modul ini anda harus sudah mengerti dalam hal penggunaan alat ukur listrik dan elektonik seperti alat ukur Multimeter Analog, Osiloskop, Function Generator, Decibels meter dan Frekuensi meter yang berfungsi untuk membuktikan hasil ukur yang dihitung menggunakan rumus-rumus elektronika secara matematika.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ELKA-MR.UM.001.A 1

Page 2: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.

3. Apabila Anda dalam mengerjakan soal cek kemampuan mendapat nilai 7,00, maka Anda dapat langsung mempelajari modul ini. Tetapi apabila Anda mendapat nilai <7,00, maka Anda harus mengerjakan soal cek kemampuan lagi sampai mendapat nilai 7,00. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

4. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

5. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

6. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/pembimbing.

7. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru/pembimbing pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

D. Tujuan AkhirSetelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat: Menuliskan rumus hukum Ohm Menghitung besarnya panjang gelombang suatu sinyal sinus

Modul ELKA-MR.UM.001.A 2

Page 3: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Menghitung frekuensi resonansi dari induktor dan kondensator yang disambung seri maupun parallel

Mengkonversi bilangan-bilangan yang dipakai pada teknik digital Menerapkan rumus-rumus aljabar Boolean pada rangkaian

digital Menggunakan rumus decibel untuk menghitung penguatan daya

dan tegangan suatu Amplifier

Modul ELKA-MR.UM.001.A 3

Page 4: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

E. KompetensiKOMPETENSI : Menguasai Teori Dasar ElektronikaKODE : ELKA-MR.UM.001.ADURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit

LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G2 1 2 1 2 2 2

KONDISI KINERJA

Unjuk kerja ini bisa diperlihatkan setiap saat karena merupakan keterampilan kognitif yang berisi wawasan keilmuan dari orang yang bersangkutan. Namun apabila diinginkan untuk melihat kompetensi ini, sebaiknya tersedia hal berikut 1. Alat bantu presentasi yang cukup : white board, OHP, atau papan tulis dan kapur2. Literatur yang memadai agar bisa dilihat juga kemampuan membaca literatur3. Harus dipastikan bahwa yang bersangkutan telah menempuh semua sub-kompetensi diatas

Modul ELKA-MR.UM.001.A 3

Page 5: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Matematika Teknik Dasar dan umusnya

1.1 Didemokan bagaimana rumusan hukum Ohm digunakan dalam menghitung daya, tegangan, arus dan resistansi pada suatu rangkaian

1.2 Disebutkan beberapa rumus matematika lain yang umum digunakan dalam elektronika

1.3 Perhitungan frekuensi, lamda dan daya diemokan

1.4 Konversi bilangan biner, desimal dan hexa didemokan

1.5 Dijelaskan tentang aljabar Boole dan bagaimana kegunaannya dalam rangkaian digital

1.6 Diterangkan tentang Decibels dan ditunjukkan alasan kenapa dipakai dB untuk menyatakan level sinyal dan daya dalam perhitungan-perhitungan elektro

1.7 Didemokan bagaimana gambar bisa digunakan dalam mendemokan fungsi-fungsi elektronika

Matematika teknik

Tekun, teliti, kritis memahami dasar dan rumus matematika

Matematika teknik (rumus umum matematika dalam elektronika)

Perhitungan Frekuensi, lamda dan daya

Aljabar Boole

Konversi bilangan

Decibels Fungsi

linier dan non linier

Menghitung-Frekuensi, lamda dan daya

Menggunakan Aljabar Boole

Mengkonversi bilangan

Decibels Membua

t fungsi-fungsi elektronika

Modul ELKA-MR.UM.001.A 4

Page 6: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

F. Cek Kemampuan

Untuk mengecek kemampuan Anda sebelum mempelajari modul ini, kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan memberi tanda “V” (centang) pada kolom Bisa jika Anda bisa mengerjakan soal itu atau tanda “V” pada kolom Tidak jika Anda tidak bisa mengerjakan soal

itu.

No. Soal Cek KemampuanPernyataan

SiswaPenilaian

PembimbingBisa Tida

kBisa Tidak

1.Apakah anda bisa menggunakan Osiloskop untuk mengukur amplitudo sinyal sinus

2.Apakah anda bisa menggunakan Osiloskop untuk mengukur frekuensi sinyal sinus

3.

Apakah anda bisa menggunakan Function Generator untuk meng- hasilkan sinyal sinus berfrekuensi 1000 Hz

4.Apakah anda bisa menggunakan Frekuensi meter untuk mengukur frekuensi sinyal sinus 1000 Hz

5. Apakah anda bisa menuliskan rumus hukum Ohm

6.Apakah anda bisa menuliskan rumus untuk menghitung reaktansi kapasitip

7.Apakah anda bisa menuliskan rumus untuk menghitung reaktansi induktip

8.Apakah anda bisa menuliskan rumus untuk menghitung frekuensi resonansi

9.Apakah anda bisa menuliskan rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah Amplifier dalam satuan dB

10. Apakah anda bisa

Modul ELKA-MR.UM.001.A 4

Page 7: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

mengkonfersi bilangan biner (11011)2 menjadi bilangan dasar (........ )10

Penilaian Pembimbing:

Berdasarkan pengamatan langsung dan mengoreksi soal-soal yang dikerjakan, maka Siswa tersebut mendapatkan nilai:

NILAI ParafAngka Huruf

Keterangan: Batas lulus minimal harus mendapat nilai 7,00

Kesimpulan:Berdasarkan perolehan nilai cek kemampuan diatas, maka Siswa tersebut dapat/belum dapat*) mempelajari dan mengerjakan modul ini.

................., .................. 200

Pembimbing

Modul ELKA-MR.UM.001.A 5

Page 8: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

------------------ *) Coret salah satu

BAB. II PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Kompetensi : Menguasai Teori Dasar ElektronikaSub Kompetensi : Matematika Teknik Dasar dan Rumusnya

Jenis Kegiatan

Tanggal Waktu Tempat

BelajarAlasan

Perubahan

Tanda Tangan

Guru1.

rumus hukum ohm- mengukur

8 x 45 menit= 360 menit

Modul ELKA-MR.UM.001.A 6

Page 9: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

arus DC, tegangan DC, dan daya

(6 jam)

2.sistem-sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan hexadesimal

16 x 45 menit= 720 menit(12 jam)

3.penguatan tegangan sebuah penguat audio dalam satuan dB

16 x 45 menit= 720 menit(12 jam)

Modul ELKA-MR.UM.001.A 7

Page 10: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1.a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat:1. Menuliskan rumus hukum Ohm2. Menghitung besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian

resistor3. Menuliskan pengertian arus DC4. Menuliskan pengertian arus AC5. Menggambarkan bentuk arus AC sinus6. Menuliskan pengertian frekuensi7. Menghitung besarnya waktu getar satu gelombang sinus jika

frekuensinya diketahui8. Menghitung panjang gelombang dari gelombang sinus jika

frekuensinya diketahui9. Menghitung besarnya tegangan efektip, tegangan maksimum

dan tegangan rata-rata jika tegangan puncak-kepuncaknya diketahui

10. Mengitung nilai reaktansi induktip (XL) sebuah induktor11. Mengitung nilai reaktansi kapasitip (XC) sebuah kondensator12. Menghitung frekuensi resonansi dari sebuah kondensator dan

induktor yang diseri

Modul ELKA-MR.UM.001.A 8

Page 11: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

b. Uraian Materi 1. Hukum Ohm

Kalau antara dua kutub positip dan kutub negatip dari sebuah sumber tegangan kita hubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir arus listrik dari kutub positip ke kutub negatip. Arus ini mendapat hambatan dalam penghantar itu. Dari peristiwa di atas dapat diketahui bahwa ada hubungan antara arus yang mengalir dalam hambatan kawat dan adanya sumber tegangan. Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya hambatan kawat. Semakin besar hambatan kawat, maka semakin kecil arus yang mengalir. Apabila sumber listrik bertegangan 1 volt dihubungkan dengan hambatan sebesar 1 Ohm, maka arus yang mengalir sebesar 1 amper.

Gambar 1-1. Tegangan 1 V mengalirkan arus 1 A dalam hambatan 1 Ohm

Modul ELKA-MR.UM.001.A 9

Page 12: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Dalam penyelidikannya George Simon Ohm (ahli ilmu fisika dari Jerman) menemukan bahwa arus listrik yang mengalir dalam hambatan akan bertambah besar jika tegangan dinaikkan, sementara nilai hambatannya tetap. Dari uraian diatas dapat dituliskan rumus hukum Ohm, yaitu:

dimana: U = tegangan dalam satuan volt I = arus dalam satuan amper

R = hambatan dalam satuan Ohm

Contoh 1:Sebuah accu 12 volt dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai hambatan 24 ohm. Berapakah arus yang mengalir didalam lampu.

U 12Jawab: U = I x R I = -------- I = ---------- = 0,5 A

R 24

Modul ELKA-MR.UM.001.A 10

U = I x R

Page 13: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Contoh 2:Sebuah hambatan 12 Ohm dihubungkan pada jepit-jepit accu, ternyata arus yang mengalir 0,5 amper. Berapakah besarnya tegangan accu tersebut?

Jawab: U = I x R U = 0,5 x 12 U = 6 Volt

Contoh 3:Sebuah accu 24 volt dihubungkan dengan sebuah lampu, ternyata arus yang mengalir 0,5 amper. Berapakah besarnya resistansi lampu tersebut?

U 24Jawab: U = I x R R = ------ R = -------- = 48 Ohm

I 0,5

2. Energi yang dimasukkan kedalam hambatanBila kita hubungkan sebuah battery pada sebuah hambatan, maka hambatan itu menjadi panas karena adanya arus listrik yang mengalir. Energi yang dimasukkan dalam hambatan itu sebanding dengan besarnya arus yang mengalir, sebanding dengan besarnya tegangan listrik yang dipasangkan dan sebanding dengan waktu yang digunakan. Energi diberi simbol dengan huruf W.Rumus energi:W = U x I x tDimana: W: energi dalam satuan Joule (J)

Modul ELKA-MR.UM.001.A 11

Page 14: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

U: tegangan dalam satuan volt I: arus dalam satuan amper

t: waktu dalam satuan detik

Modul ELKA-MR.UM.001.A 12

Page 15: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Contoh:Sebuah accu 12 volt setiap detik mengalirkan arus 5 amper. Hitunglah besarnya energi yang dikeluarkan oleh accu tersebut tiap detiknya.Jawab: W = U x I x t W = 12 x 5 x 1 W = 60 Joule

Daya listrik yang dimasukkan dalam sebuah hambatan sama dengan energi yang dikeluarkan tiap detik. Daya diberi simbol huruf P dan dalam satuan joule/detik. W U x I x tP = ----- P = -------------- P = U x I

t t

Jika U = I x R maka P = I x R x I P = I2 x R

U U U2

Jika I = ------ maka P = U x ------ P = -----R R R

dimana: P = daya dalam satuan watt R = hambatan dalam satuan ohm

Contoh: Pada hambatan 10 Kilo ohm, terdapat tegangan 12 volt. Hitunglah daya yang dimasukkan dalam hambatan tersebut.Jawab:

U2 122

P = ----- P = -------- P = 0,0144 wattR 10000

3. Arus Searah

Modul ELKA-MR.UM.001.A 13

Page 16: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Jika hambatan disambungkan kepada battery, maka aruspun mengalir pada hambatan itu. Arus itu akan keluar dari kutub positip battery dan kembali kekutub negatip battery. Arah arus dan besarnya arus yang mengalir akan tetap setiap waktu selama hubungan ke battery belum diputus. Arus semacam ini dinamai arus searah atau arus rata (Direct Current, DC). Jika kita gambarkan dalam grafik, arus searah akan terlihat seperti gambar 1-2 dibawah ini.

Gambar 1-2. Grafik arus rata. Setiap saat kuat arus tetap sama besar (konstan)

Pada gambar itu sumbu horiontal melukiskan waktu (t) dalam detik, sedangkan sumbu vertikal melukiskan harga-harga arus atau tegangan dalam satuan amper atau volt. Pada setiap saat antara t = 0 sampai t5 besarnya arus atau tegangan tidaklah berubah.

4. Arus bolak-balikGambar 1-3 dibawah ini memperlihatkan sirkit arus yang bukan arus rata. Kutub-kutub sumber arus secara terus menerus

Modul ELKA-MR.UM.001.A 14

Page 17: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

bertukar-tukar polaritasnya. Pada suatu saat terminal atas sumber arus adalah positip (sementara terminal bawahnya negatip), maka arus mengalir keluar dari kutub atas, lewat beban dari A ke B.

Gambar 1-3. Sirkit arus bolak balik

Pada saat berikutnya sumber arus bertukar polaritas, yaitu terminal atas berubah menjadi negatip sedangkan terminal bawah berubah menjadi positip. Dengan demikian aliran arus bertukar arah, keluar dari kutub bawah lewat beban dari B ke A dan masuk ke sumber di kutub atas. Saat berikutnya kutub-kutub bertukar polaritas lagi, sehingga berakibat aruspun bertukar arah lagi dari A ke B, demikian terus menerus. Arus yang mengalir dengan selalu berbolak-balik arah dinamai arus bolak balik. Jika arus bolak balik kita gambarkan dalam grafik, maka akan terlihat seperti gambar 1-4 dibawah ini.

Gambar 1-4. Grafik yang melukikan arus bolak-balik (A) Arus mengalir dari A ke B (B) Arus mengalir dari B ke A

Modul ELKA-MR.UM.001.A 15

Page 18: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Kalau grafik (A) dan grafik (B) dijadikan dalam satu gambar grafik, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1-5. Gambar grafik arus bolak-balik

Arah arus dari A ke B disebut arah positip dan dilukiskan diatas sumbu horisontal. Arah arus dari B ke A disebut arah negatip dan dilukiskan dibawah sumbu horisontal.

5. FrekuensiArus bolak balik akan selalu bertukar arah sepanjang waktu selama sumber arus itu difungsikan. Kecepatan arah arus berbolak-balik dalam satu detiknya dinamakan frekuensi. Jaringan listrik PLN kita mengandung arus yang dalam waktu satu detiknya berbolak-balik sebanyak 50 kali, maka frekuensi arus listrik PLN itu adalah getar/detik (50 cycles per second).

Modul ELKA-MR.UM.001.A 16

Page 19: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Satuan frekuensi adalah Hertz yang umum disingkat Hz. Jadi jaringan listrik PLN adalah berfrekuensi 50 Hz.

1 KHz (Kilo Hertz) = 1 000 Hz1 MHz (Mega Hertz) = 1 000 KHz = 1 000 000 Hz

6. Waktu getar (perioda)

Lama waktu yang digunakan untuk melangsungkan satu getar disebut waktu getar atau perioda dan diberi simbol dengan huruf T dalam satuan detik.

1T = ------ dimana: T = waktu getar dalam satuan

detikf

f = frekuensi dalam satuan Hz Contoh: Hitunglah besarnya waktu getar untuk frekuensi sinyal suara 1000 Hz.Jawab:

1 1T = -------- T = ---------- T = 0,001 detik

F 1000

7. Panjang GelombangPanjang gelombang arus bolak-balik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

300 000 = -------------dimana: (lamda) = panjang gelombang dalam

f (KHz) satuan meter

Modul ELKA-MR.UM.001.A 17

Page 20: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

f = frekuensi dalam satuan Hertz

Contoh: Sebuah osilator mengeluarkan tegangan bolak-balik dengan frekuensi 300 KHz. Hitunglah panjang gelombangnya.Jawab:

300 000 300 000 = ------------- = ------------- = 1000 meter

f (KHz) 300

8. Harga efektifHarga efektif atau sering juga disebut nilai efektip dari arus bolak balik ialah arus yang sesungguhnya, yaitu arus yang mempunyai nilai yang sama dengan arus searah yang menghasilkan suatu usaha/energi listrik. Arus efektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

1Ieff = ------- x Imaks Ieff = 0,707 x Imaks

2Dengan menggunakan cara yang sama, harga efektip untuk tegangan bolak-balik, berlaku juga: Ueff = 0,707 x Umaks

Contoh: Tegangan jala-jala PLN yang terukur adalah 220 volt, itu merupakan tegangan efektif, maka besarnya tegangan maksimumnya adalah:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 18

Page 21: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Ueff = 0,707 x Umaks 220 = 0,707 x Umaks

220Umaks = ------------ Umaks = 311,17 volt

0,707

Modul ELKA-MR.UM.001.A 19

Page 22: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

9. Harga rata-rataHarga rata-rata sering juga disebut nilai rata-rata. Untuk mencapai harga rata-rata dalam arus dan tegangan bolak-balik diambilkan dari arus atau tegangan dengan batas setengah gelombang. Arus rata-rata dapat dicari dengan rumus:

2 2Ir = ------ x Imaks Ir = ------ x Imaks Ir = 0,63 x Imaks

3,14

Dengan cara yang sama didapatkan pula untuk tegangan:

Ur = 0,63 x Umaks

Contoh: Tegangan jala-jala PLN yang terukur adalah 220 volt, itu merupakan tegangan efektif, maka besarnya tegangan rata-ratanya adalah:

220Ur = 0,63 x Umaks Ur = 0,63 x -------- Ur = 0,63 X 311,17 volt

0,707Ur = 196,04 volt

10. Arus bolak-balik yang mengalir pada hambatanSebuah hambatan R dihubungkan pada tegangan bolak-balik U, arus yang mengalir pada suatu saat i = e/R dan kalau tegangan dinyatakan dengan e = Em sin t, maka arus dapat dinyatakan dengan:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 20

Page 23: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Em sin ti = --------------- i = Im sin t

RHal ini menyatakan pada hambatan R arus sefase dengan

tegangannya.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 21

Page 24: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Gambar 1-6. Pada hambatan R, arus sefase dengan tegangannya

11. Arus bolak-balik yang mengalir pada lilitanSebuah lilitan atau induktor mempunyai induksi L dihubungkan pada tegangan bolak-balik U, maka mengalirlah arus dalam induktor tersebut yang besarnya i = Im sin t. Menurut hukum induksi didalam induktor akan timbul ggl induksi. Tegangan U yang disediakan harus dapat mengimbangi tegangan yang dibangkitkan sehingga arus dapat mengalir. Pada induktor murni yang tidak mempunyai nilai resistansi (Ohm), arus yang mengalir mengikuti tegangan dengan geseran fasa 90o.eL = Im L sin (t-90o)

Gambar 1-7. Pada induktor tegangan mendahului arus 90o

Modul ELKA-MR.UM.001.A 22

Page 25: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Sesuai dengan hukum Ohm, maka L disebut hambatan induktip atau induktansi yang dinyatakan dengan simbol XL dalam satuan Ohm, sedangkan L dinyatakan dalam satuan Henry. Jadi:

XL = L XL = 2 f LDimana: XL = reaktansi induktip dalam ohm

= 3,14f = frekuensi dalam HertzL = induktansi dalam Henry

Nilai XL sangat tergantung pada besarnya frekuensi, semakin besar nilai frekuensi, semakin besar pula nilai XL.

Contoh: Sebuah induktor dengan nilai induktansi 100 H dipasang pada sumber tegangan bolak-balik yang berfrekuensi 1 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi induktipnya (XL).Jawab: XL = 2 f L XL = 2. 3,14. 1000000. 100.10-6

XL = 6,28. 100 XL = 628 Ohm

12. Arus bolak-balik yang mengalir pada kondensatorSebuah kondensator C dihubungkan pada tegangan bolak-balik U, tegangan ini dinyatakan dengan Em sin t. Pada kondensator arus yang mengalir mendahului tegangan yang disediakan dengan geseran fasa 90o.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 23

Page 26: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Gambar 1-8. Pada kapasitor arus mendahului tegangan 90o

Untuk harga efektip:1

U = ------- C

harga 1/C disebut hambatan kapasitip dan diberi simbol Xc dalam satuan ohm.

1 1Xc = -------- Xc = ---------- C 2 f C

dimana: Xc = reaktansi kapasitip dalam ohm = 3,14f = frekuensi dalam HertzC = kapasitansi dalam farad

Contoh: Sebuah kondensator dengan nilai kapasitansi 100 nF dipasang pada sumber tegangan bolak-balik yang berfrekuensi 1 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi kapasitipnya (XC)Jawab:

1 1

Modul ELKA-MR.UM.001.A 24

Page 27: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Xc = -----------Xc = ---------------------------------2 f C 2. 3,14. 1000000. 100.10-9

1 101

Xc = ------------- Xc = ----------- Xc = 1,59 Ohm6,28.10-1 6,28

13. Resonansi DeretInduktor dan kapasitor yang disambung secara deret kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik akan terjadi resonansi. Resonansi akan terjadi jika reaktansi induktip (XL) sama dengan reaktansi kapasitip (XC). Jadi saat resonansi XL = XC atau saat resonansi:

1 1 12 f L = ---------- f2 = ----------- f = -------------

2 f C 4 2 L C 4 2 L C

Modul ELKA-MR.UM.001.A 25

Page 28: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1f = ----------- dimana: f = frekuensi resonansi dalam Hz

2 L C = 3,14 L = induktansi dalam Henry (H) C = kapasitansi dalam Farad (F)

Dalam keadaan resonansi tegangan induktor = tegangan kondensator

(UL = UC).UL = I x XL dan UC = I x XC harga I = U/R

U XLUL = ----- x XL UL = ----- x U

R RU XC

UC = ----- x XC UC = ----- x UR R

Perbandingan reaktansi dengan tahanan murni disebut faktor kualitas atau faktor selektivitas disingkat dengan huruf Q.

XL XC XLQ = ----- = ------ Q = -------

R R XC

Contoh: Sebuah induktor 100 H dirangkai seri dengan sebuah kondensator 100 pF. Hitunglah resonansinya jika dipasang pada sumber tegangan bolak-balik.Jawab:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 26

Page 29: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1 1fr = ------------- fr = ----------------------------------

2 L C 2.3,14 100.10-6.100.10-9

1 1fr = ------------------------- fr = -----------------------

6,28.100 10.10-16 628.3,16.10-8

108

fr = ----------- fr = 50355 Hz = 50,355 KHz1985,9

14. Resonansi JajarResonansi jajar disebut juga resonansi antitegangan. Tujuan dari resonansi jajar ialah untuk mendapatkan arus yang sekecil mungkin pada batas frekuensi yang dibutuhkan (tertentu). Secara teori resonansi jajar dapat ditinjau dari beberapa segi:1. Induktor murni (bebas dari tahanan) dan kondensator murni2. Induktor mempunyai tahanan dan kondensator murni3. Induktor dan kondensator kedua-duanya tidak bebas dari

tahanan

Resonansi jajar induktor dan kondensator yang bebas dari hambatan untuk mendapatkan resonansi jajar arus pada induktor harus sama dengan arus pada kondensator.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 27

Page 30: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Gambar 1-8. Arus induktor sama dengan arus kondensator

U UIL = IC IL = ------ IC = -------

XL XC

Pada hubungan jajar tegangan induktor sama dengan tegangan kondensator, maka XL = XC.

1 1 1Jadi : 2 f L = ------------ f2 = ------------- f = ------------

2 f C 22 2 L C 2 L C

Modul ELKA-MR.UM.001.A 28

Page 31: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Dalam persamaan ini karena frekuensinya adalah frekuensi dalam keadaan resonansi, maka disebut frekuensi resonansi disingkat fr.

1fr = ------------ dimana: fr = frekuensi resonansi dalam Hz

2 L C = 3,14L = induktansi dalam HenryC = kapasitansi alam Farad

Rumus diatas adalah sama dengan rumus pada resonansi deret.

c. Rangkuman 1. Menurut hukum Ohm besar arus yang mengalir akan sebesar 1

amper jika tegangan sumber adalah 1 volt dan hambatan yang terpasang 1 Ohm.

2. Rumus hukum Ohm: U = I x R U U

I = ------ R = ------ R I

3. Daya listrik dihitung dengan rumus: P = U x I

U2

P = ------ P = I2 x R R

4. Rumus energi:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 29

Page 32: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

W = U x I x tDimana: W: energi dalam satuan Joule (J)

U: tegangan dalam satuan volt I: arus dalam satuan amper

t: waktu dalam satuan detik

5. Arus bolak balik akan selalu bertukar arah sepanjang waktu selama sumber arus itu difungsikan. Kecepatan arah arus berbolak-balik dalam satu detiknya dinamakan frekuensi.

6. Lama waktu yang digunakan untuk melangsungkan satu getar disebut waktu getar atau perioda dan diberi simbol dengan huruf T dalam satuan detik.

1T = ------ dimana: T = waktu getar dalam satuan

detik f f = frekuensi dalam satuan Hz

7. Panjang gelombang arus bolak-balik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

300 000 = -------------dimana: (lamda) = panjang gelombang dalam

f (KHz) satuan meter f = frekuensi dalam satuan Hertz

Modul ELKA-MR.UM.001.A 30

Page 33: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

8. Harga efektif atau sering juga disebut nilai efektip dari arus bolak balik ialah arus yang sesungguhnya, yaitu arus yang mempunyai nilai yang sama dengan rarus searah yang menghasilkan suatu usaha/energi listrik. Arus efektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

1Ieff = ------- x Imaks Ieff = 0,707 x Imaks

2Tegangan efektif dari tegangan bolak-balik dapat dicari dengan

rumus: Ueff = 0,707 x Umaks 9. Arus rata-rata dari arus bolak-balik dapat dicari dengan

rumus: 2 2

Ir = ------ x Imaks Ir = ------ x Imaks Ir = 0,63 x Imaks 3,14

Modul ELKA-MR.UM.001.A 31

Page 34: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

10. Tegangan rata-rata dari arus bolak-balik dapat dicari dengan rumus:

Ur = 0,63 x Umaks

11. Arus bolak-balik yang mengalir pada hambatan akan sefasa dengan tegangannya.

12. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah induktor akan tertinggal 90° terhadap tegangannya. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah induktor akan menghasilkan nilai reaktansi induktif yang disingkat XL dan dapat dihitung dengan rumus XL = 2 f L.

13. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah kondensator akan menahului 90° terhadap tegangannya. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah kondensator akan menghasilkan nilai reaktansi kapasitip yang disingkat XC dan dapat dihitung dengan rumus XC = 1/(2 f C).

14. Induktor dan kapasitor yang disambung secara deret/seri maupun jajar/parallel kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik akan terjadi resonansi. Resonansi akan terjadi jika reaktansi induktip (XL) sama dengan reaktansi kapasitip (XC). Frekuensi resonansi dapat dihitung dengan rumus:

fr = 1/(2 L C)

Modul ELKA-MR.UM.001.A 32

Page 35: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

d. Tugas 1. Ukurlah besarnya arus yang mengalir pada hambatan 100

Ohm yang dipasang pada accu yang tegangannya 12 Volt. Hitunglah daya yang ada pada resistor tersebut.

2. Ukurlah dengan volt meter AC tegangan sekunder trafo daya 220 V/12 V. Ubahlah tegangan hasil ukur kedalam satuan Vpp, Vp, Vrata-rata.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 33

Page 36: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

e. Tes Formatif 1. Hitunglah besarnya arus yang mengalir pada hambatan 500

Ohm yang dipasang pada tegangan 10 Volt.2. Hitunglah besarnya daya yang ada pada hambatan 25 Ohm

jika arus yang mengalir 2 amper.3. Hitunglah waktu yang digunakan untuk melangsungkan satu

perioda gelombang sinus yang berfrekuensi 1000 Hz.4. Hitunglah panjang gelombang dari sinyal sinus yang

berfrekuensi 1 MHz.5. Tegangan bolak-balik yang terukur oleh voltmeter digital

adalah 100 Volt. Hitunglah tegangan rata-ratanya, tegangan puncaknya dan tegangan puncak-kepuncaknya.

6. Induktor 100 mH dipasang pada sinyal sinus berfrekuensi 3 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi induktipnya.

7. Kondensator 10 nF dipasang pada sinyal sinus berfrekuensi 3 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi kapasitipnya.

8. Rangkaian penentu frekuensi sebuah osilator terdiri dari sebuah induktor 10 mH dan sebuah kondensator 10 nF yang dipasang parallel. Hitunglah frekuensi resonansinya.

f. Kunci Jawaban 1. I = U/R I = 10/500 I = 0,02 amper2. P = I2 x R P = 22 x 25 P = 100 watt3. T = 1/f T = 1/1000 T = 0,001 S

Modul ELKA-MR.UM.001.A 34

Page 37: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

3000004. = ----------- = 300 meter

1005. Uef = 100 volt Uef = 0,707 x Umak 100 =

0,707 x Umak

Umak = 100/0,707 Umak = 141,44 VoltUr = 0,63 x Umak Ur = 0,63 x 141,44 Ur = 89,109 VoltUpp = 2 x Umak Upp = 2 x 141,44 Upp = 282,88 Volt

6. XL = 2 f L XL = 2 x 3,14 x 3.106 x 100-3 XL = 1884000 Ohm

1 17. Xc = ------------ Xc = -------------------------------

2 f C 2 x 3,14 x 3.106 x 10.10-9

1Xc = --------------------- Xc = 5,3 Ohm

18,84 x 10-2

1 18. f = -------------- f = ----------------------------------------

2 L C 2 x 3,14 x 10.10-3 x 10.10-9

1 1 105

f = ------------------ f = ------------------ f = -------- 6,28 x 10-10 6,28 x 10-5 6,28

f = 15923,56 Hz f = 15,92356 KHz

g. Lembar Kerja

Modul ELKA-MR.UM.001.A 35

Page 38: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Judul: Mengukur Tegangan Bolak-balik (AC)Alat dan Bahan:1. Multimeter analog = 1 buah2. Osiloskop = 1 buah3. Kabel penyambung = secukupnya4. Trafo daya 220 V/9 V = 1 buah

Keselamatan Kerja:1. Jangan meletakkan Ohm meter dan Osiloskop ditepi meja

agar tidak jatuh.2. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter,

amper meter dan ohm meter) mulailah dari batas ukur terbesar.3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar

kegiatan belajar.

Langkah kerja:1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan. 2. Nyalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan

horisontalnya. Hubungkan probe osiloskop pada output rangkaian pre-amp.

3. Hubungkan trafo daya 220 V/12 V pada jala-jala PLN 220 V.4. Ukurlah tegangan sekunder trafo 12 V dengan

menggunakan multimeter. Catat hasilnya.5. Ukurlah tegangan sekunder trafo 12 V dengan

menggunakan Osiloskop. Catat hasilnya.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 36

Page 39: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

6. Dari hasil ukur pada langkah 4 dan langkah 5 hitunglah besarnya tegangan maksimum (Umak) dan tegangan rata-rata (Ur).

7. Kembalikan semua alat setelah selesai praktik.8. Buat laporan dan kesimpulan dari hasil praktik.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 37

Page 40: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Kegiatan Belajar 2.

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat:1. Merubah bilangan biner menjadi bilangan desimal2. Merubah bilangan desimal menjadi bilangan biner3. Merubah bilangan oktal menjadi bilangan desimal4. Merubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal5. Merubah bilangan oktal menjadi bilangan biner6. Merubah bilangan biner menjadi bilangan oktal7. Merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner8. Merubah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal9. Merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal10. Menjumlahkan bilangan dasan11. Menjumlahkan bilangan biner12. Menjumlahkan bilangan oktal13. Menjumlahkan bilangan hexadesimal14. Mengurangkan bilangan dasan15. Mengurangkan bilangan biner16. Menuliskan Hukum Identitas untuk fungsi OR dan fungsi

AND dari Aljabar Boolean17. Menuliskan Hukum Demorgan dari Aljabar Boolean

b. Uraian Materi

Modul ELKA-MR.UM.001.A 38

Page 41: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1. Sistem Bilangan Peralatan yang menggunakan system digital dalam operasinya berdasar kepada perhitungan-perhitungan yang erat kaitannya dengan penggunaan sistem bilangan.Dalam rangkaian logika kita mengenal bermacam-macam bilangan yang diantaranya adalah:- Bilangan Desimal- Bilangan Biner- Bilangan Oktal- Bilangan Hexadesimal

2. Bilangan DesimalPada umumnya dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan sistem bilangan desimal, yaitu bilangan yang terdiri dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.Dari deretan angka-angka diatas maka setelah angka 9 akan terjadi angka-angka yang lebih besar seperti 10, 11, 12, 13 dan seterusnya. Angka-angka tersebut merupakan kombinasi dari angka 0 sampai 9. Angka-angka 0 sampai 9 ini dinamakan desimal digit, dimana harga-harga dari desimal digit tersebut tergantung dari letak urutannya atau yang disebut harga tempat. Jadi bilangan desimal mempunyai 10 suku angka atau disebut juga radik. Radik adalah banyaknya suku angka atau digit yang dipergunakan dalam suatu sistim bilangan. Dengan demikian maka RADIX suatu sistem bilangan dapat ditentukan

Modul ELKA-MR.UM.001.A 39

Page 42: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

dengan rumus R = n + 1. Dimana R = Radik dan n = angka akhir dari sistem bilangan.Setiap sistem bilangan mempunyai RADIX yang berbeda

seperti:- Sistem bilangan Biner mempunyai Radix = 2- Sistem bilangan Oktal mempunyai Radix = 8- Sistem bilangan Desimal mempunyai Radix = 10- Sistem bilangan Hexadesimal mempunyai Radix = 16

Modul ELKA-MR.UM.001.A 40

Page 43: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

3. Bilangan BinerPerlu diketahui bahwa pada rangkaian digital atau rangkaian logika sistem operasinya menggunakan prinsip adanya dua kondisi yang pasti yaitu:

- Logika “1” atau “0”

- Ya atau Tidak

- High atau Low

- True (benar) atau False (salah)

- Terang atau Gelap

Kondisi-kondisi tersebut dapat dilukiskan sebagai saklar yang sedang menutup (on) dan saklar yang sedang terbuka (off). Metode bilangan yang sesuai dengan prinip kerja dari saklar tersebut adalah penerapan bilangan biner atau dalam bahasa asingnya binary number. Pada bilangan biner jumlah digitnya adalah dua yaitu “0” dan “1”, sedangkan untuk sistim bilangan lainnya adalah seperti berikut ini:

- Bilangan biner (2 digit): 0, 1

- Bilangan oktal (8 digit): 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

- Bilangan desimal (10 digit) : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

- Bilangan hexadesimal: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F

Modul ELKA-MR.UM.001.A 41

Page 44: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa bobot bilangan dari suatu sistim bilangan tergantung dari letak susunan digitnya atau disebut juga harga tempat.

Harga tempat dari bilangan desimal adalah:

Dst. --------- 10.000 1.000 100 10 1

10n --------- 104 103 102 101 10

Berdasarkan harga tempat diatas, maka kita dapat menentukan bobot bilangan dari suatu sistem bilangan tertentu. Sebagai contoh misalnya bilangan desimal 4567 atau ditulis (4567)10 mempunyai bobot bilangan sebagai berikut:

Dst. --------- 10.000 1.000 100 10 1

--------- 4 x 103 5 x 102 6 x 101 7 x 10

Jadi (4567)10 = 4000 + 500 + 60 + 7

Harga tempat dari bilangan biner adalah:

Biner 28 27 26 25 24 23 22 21 20

Desimal 256 128 64 32 16 8 4 2 1

Modul ELKA-MR.UM.001.A 42

Page 45: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Perlu diketahui bahwa angka biner yang dipergunakan dalam sistim bilangan biner disebut BIT (Binary Digit). Sebagai contoh misalnya:

101 = 3 BIT

1101 = 4 BIT

11101 = 5 BIT

BILANGAN BINER BILANGAN DESIMAL0 0 0 0 00 0 0 1 10 0 1 0 20 0 1 1 30 1 0 0 40 1 0 1 50 1 1 0 60 1 1 1 71 0 0 0 81 0 0 1 91 0 1 0 101 0 0 1 11

Modul ELKA-MR.UM.001.A 43

Page 46: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

BILANGAN BINER BILANGAN DESIMAL1 1 0 0 121 1 0 1 131 1 1 0 141 1 1 1 15

Dari tabel diatas terlihat bahwa angka 1 bilangan biner akan bertambah besar apabila bergeser kekiri. Dengan demikian digit paling kiri merupakan angka satuan yang terbesar dan digit paling kanan merupakan angka satuan terkecil.

4. Merubah bilangan biner menjadi bilangan desimal

Dalam perhitungan operasi logika pada umumnya bilangan biner diberi tanda (....)2 sedangkan bilangan desimal diberi tanda (....)10. Adapun maksud penandaan tersebut adalah untuk membedakan jenis dan tiap-tiap sistem bilangan.

Contoh: Bilangan biner (1101)2

Bilangan oktal (142)8

Bilangan desimal (96)10

Bilangan hexadesimal (2B)16

Modul ELKA-MR.UM.001.A 44

Page 47: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Contoh soal:Rubahlah bilangan biner (11101)2 menjadi bilangan desimalSoal diatas dapat diselesaikan dengan 3 cara yaitu:

Cara pertama:

Biner 28 27 26 25 24 23 22 21 20

Desimal 256 128 64 32 16 8 4 2 1

Biner 1 1 1 0 1

Jadi bilangan biner (11101)2 = 16+8+4+1 = 29

Cara kedua:

(11101)2 = (1x24) + (1x23) + (1x22) + (10x21) + (1x20)

= 16+8+4+0+1

= (29)10

Cara ketiga:

1 1 1 0 1 (11101)10

1x2=2+1=3x2=6+1=7x2=14+0=14 x 2= 28+1= 29

5. Merubah bilangan desimal menjadi bilangan biner

Modul ELKA-MR.UM.001.A 45

Page 48: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Untuk merubah bilangan desimal menjadi bilangan biner dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: Menggunakan harga tempat dan membagi dua terus menerus bilangan desimal.

Contoh: Rubahlah bilangan desimal (53)10 menjadi bilangan biner.

Jawab: cara pertama dengan menggunakan harga tempat

Biner 28 27 26 25 24 23 22 21 20

Desimal 256 128 64 32 16 8 4 2 1

(53)10 = 32 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1

= 25 + 24 + 0 + 22 + 0 + 20

= 1 1 0 1 0 1Jadi (53)10 = (110101)2

Cara kedua:Dengan membagi 2 terus menerus sampai sisanya menjadi 0 atau 1 dan pembacaannya mulai dari bawah.

53/2 = 26 sisa 1

26/2 = 13 sisa 0

13/2 = 6 sisa 1

6/2 = 3 sisa 0

3/2 = 1 sisa 1

Modul ELKA-MR.UM.001.A 46

Page 49: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1/2 = 0 sisa 1

1 1 0 1 0 1

Jadi (53)10 = (110101)2

6. Bilangan Oktal

Dalam rangkaian logika selain bilangan desimal dan bilangan biner, kita mengenal pula bilangan oktal. Bilangan oktal mempunyai 8 buah digit yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, radik bilangan oktal adalah 8. Dalam bilangan oktal tidak angka 8 dan 9, angka selanjutnya setelah angka 7 adalah angka 10, 11, 12 dan seterusnya. Agar lebih jelas perhatikan bilangan oktal dibawah ini.

0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 selanjutnya 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, selanjutnya 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27 selanjutnya 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37 dan seterusnya.

Sama halnya dengan bilangan biner dan bilangan desimal, bilangan oktal

mempunyai harga tempat seperti dibawah ini:

Oktal 84 83 82 81 80

Desimal 4096

512 64 8 1

Modul ELKA-MR.UM.001.A 47

Page 50: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

7. Merubah bilangan oktal menjadi bilangan desimal

Untuk merubah bilangan oktal menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan harga tempat. Caranya adalah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan bilangan oktal dibawah harga tempatnya

2. Kalikan masing-masing digit dari bilangan oktal sesuai dengan harga tempatnya

3. Jumlahkan hasil perkalian masing-masing digit bilangan oktal

4. Contoh: Rubahlah bilangan oktal (234)8 menjadi bilangan desimal

Penyelesaian:

Oktal 82 81 80

Desimal 64 8 1

2 3 4 4x80 = 4x1 = 4

4x81 = 4x8 = 32

4x82 = 4x64 = 128

Jumlah = 156

Jadi (234)8 = (156)10

Modul ELKA-MR.UM.001.A 48

Page 51: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

8. Merubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal

Merubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal dapat dilakukan dengan menggunakan harga tempat dan membagi 8 bilangan desimal terus menerus dan hasilnya dibaca dari bawah keatas.

Contoh: Rubahlah bilangan desimal (97)10 menjadi bilangan oktal

Penyelesaian: angka 97 = 64 + 32 + 1

Oktal 82 81 80

Desimal 64 8 1

(97)10 = 1x64 + 4x8 + 1

(97)10 = 1x82 + 4x81 + 1x80

(97)10 = (141)8

Rubahlah bilangan desimal (678)10 menjadi bilangan oktal.

Soal diatas dapat diselesaikan dengan mudah dan sederhana dengan cara membagi 8 bilangan desimal secara terus menerus.

678/8 = 84 sisa 6

84/8 = 10 sisa 4

10/8 = 1 sisa 2

Modul ELKA-MR.UM.001.A 49

Page 52: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1/8 = 0 sisa 1 Dibaca dari bawah keatas = (1246)8

9. Merubah bilangan oktal menjadi bilangan biner

Untuk merubah bilangan oktal menjadi bilangan biner dapat dilakukan dengan cara merubah setiap angka dari bilangan oktal menjadi bilangan biner 3 bit.

Contoh:

Rubahlah bilangan oktal (65)8 menjadi bilangan biner

Penyelesaian:

(65)8 6 = (110)2

5 = (101)2

Jadi (65)8 = (110 101)2

10. Merubah bilangan biner menjadi bilangan oktal

Untuk merubah bilangan biner menjadi bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan bilangan biner 3 bit mulai dari sebelah kanan, kemudian kelompok tiga bit tersebut diubah kedalam bilangan dasan.

Contoh:

Rubahlah bilangan biner (101110111)2 menjadi bilangan oktal

Modul ELKA-MR.UM.001.A 50

Page 53: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Penyelesaian:

(101110111)2 (101 110 111)2

5 6 7Jadi (101110111)2 = (567)8

11. Bilangan Hexadesimal

Bilangan hexadesimal mempunyai 16 suku angka/digit seperti berikut ini: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf-huruf A sampai F adalah sebagai pengganti dari angka-angka bilangan desimal mulai dari 10 sampai 15.

(A)16 = (10)2 (D)16 = (13)10

(B)16 = (11)2 (E)16 = (14)10

(C)16 = (12)2 (F)16 = (15)10

Seperti juga halnya dengan sistem bilangan lainnya, maka sistem bilangan

hexadesimal juga mempunyai harga tempat seperti dibawah ini.

Hexadesimal 163 162 161 160

Desimal 4096

256 16 1

Urutan bilangan hexadesimal dan bilangan lainnya adalah seperti dibawah ini.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 51

Page 54: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Persamaan bilangan

Hexsadesimal Desimal Oktal Biner

1 1 1 0001

2 2 2 0010

3 3 3 0011

4 4 4 0100

5 5 5 0101

6 6 6 0110

7 7 7 0111

8 8 10 1000

9 9 11 1001

A 10 12 1010

B 11 13 1011

C 12 14 1100

D 13 15 1101

E 14 16 1110

F 15 17 1111

12. Merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner

Modul ELKA-MR.UM.001.A 52

Page 55: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Untuk merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner dapat ditempuh dengan cara merubah setiap digit dari bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner 4 bit, kemudian menyusunnya berdasarkan urutannya. Bilangan hexadesimal dalam penulisannya diberi tanda (....)16 untuk membedakan dengan bilangan lainnya.Contoh:

Rubahlah bilangan hexadesimal (B4C)16 menjadi bilangan biner.

Penyelesaian: (B)16 = (1011)2

(4)16 = (0100)2

(C)16 = (1100)2

Jadi bilangan hexadesimal (B4C)16 = (1011 0100 1100)2

13. Merubah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal

Cara yang mudah untuk merubah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal ialah dengan cara mengelompokkan setiap 4 bit bilangan biner mulai dari digit paling kanan. Kemudian setelah dikelompokkan, tiap kelompok 4 bit tersebut dirubah menjadi bilangan hexadesimal.

Contoh:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 53

Page 56: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Rubahlah bilangan biner (11010101)2 menjadi bilangan hexadesimal.

Penyelesaian:

(11010101)2 kelompok sebelah kiri (1101)2 = (D)16

kelompok sebelah kanan (0101)2 = (5)16

Jadi (11010101)2 = (D5)16

Soal: Rubahlah bilangan biner (101000101011)2 menjadi bilangan hexadesimal.

Penyelesaian:

(101000101011)2 = (1010 0010 1011)2 = (A 2 B)16

14. Merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal

Untuk merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini.

1. Rubahlah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal.

(2B)16 = (.....)10

Modul ELKA-MR.UM.001.A 54

Page 57: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Penyelesaian:Pertama-tama ubah bilangan hexadesimal menjadi

bilangan biner.

(2B)16 (2)16 = (0010)2

(B)16 = (1011)2

Hasilnya adalah (2B)16 = (0010 1011)2

Selanjutnya bilangan biner (0010 1011)2 dirubah dalam bentuk bilangan desimal = (43)10

2. Soal diatas juga dapat diselesaikan dengan menggunakan harga tempat.

Hexadesimal 163 162 161 160

Desimal 4096

256 16 1

2 B

(2B)16 = (2x161) + (11x160)

= 2x16 + 11x1

= 32 + 11

= 43 Jadi bilangan hexadesimal (2B)16 = (43)10

15. Penjumlahan bilangan desimal

Modul ELKA-MR.UM.001.A 55

Page 58: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Pada penjumlahan bilangan desimal bila hasilnya melebihi angka terbesar (angka 9), maka akan ada angka bawaan berupa digit dan digit 1 tersebut harus dipindahkan dan dijumlahkan dengan penjumlahan angka pada kolom berikutnya. Angka bawaan berupa digit 1 yang dihasilkan tersebut dalam perhitungan logika disebut “nilai pindahan” atau “carry”.

Contoh: 579 + 285 = .... ? 579285 +864

16. Penjumlahan bilangan biner

Penjumlahan bilangan biner hampir sama dengan penjumlahan bilangan desimal, yaitu jika pada kolom pertama kedua angka yang dijumlahkan sama dengan 0, maka hail penjumlahannya juga sama dengan 0, sedangkan bila salah satu angka yang mempunyai harga 0 atau , maka hasil penjumlahannya juga akan 0 atau 1. Tetapi apabila kedua angka yang dijumlahkan kedua-duanya mempunyai harga 1, maka hasilnya akan 0, namun ada angka “pindahan” yang harus ditambahkan ke kolom berikutnya dan demikian seterusnya.

Contoh: Jumlahkan (1101)2 + (1111)2 = (.....)2

Modul ELKA-MR.UM.001.A 56

Page 59: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Penyelesaian: 1 1 0 1

1 1 1 1 +

1 1 1 0 0

17. Penjumlahan bilangan oktal

Penjumlahan bilangan oktal pada dasarnya hampir sama dengan penjumlahan bilangan desimal, yaitu apabila hasil penjumlahan kolomnya melebihi dari angka terbesar (angka 7) maka hasilnya akan 0 dan ada angka pindahan keluaran (carry out) 1 dan angka 1 tersebut harus dipindahkan dan dijumlahkan dengan penjumlahan angka pada kolom berikutnya dan angka puluhan keluaran tersebut digeser kekiri untuk ikut ditambahkan menjadi pindahan masukan (caary in).

Contoh: (345)8 + (234)8 = (....)8

Penyelesaian: (345)8

(234)8 +(612)8

18. Penjumlahan bilangan hexadesimal

Jumlah digit atau radix dari sistem bilangan hexadesimal adalah 16. Dalam sistim bilangan hexadesimal selain terdapat

Modul ELKA-MR.UM.001.A 57

Page 60: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

angka-angka 0 sampai 9 juga terdapat huruf-huruf A sampai F yang berfungsi sebagai pengganti bilangan 10 sampai 15. Angka tertinggi dari bilangan hexadesimal adalah F atau 15.

Penjumlahan pada bilangan hexadesimal juga hampir sama dengan sistem bilangan lainnya yaitu apabila hasil penjumlahan kolomnya melebihi dari angka terbesar, maka hasilnya akan 0 dan angka 1 sebagai pindahan keluaran (carry out) dipindahkan kekiri untuk ikut dijumlahkan dengan penjumlahan berikutnya menjadi pindahan masukan (carry in).

Contoh:

Jumlahkan (878)16 + (989)16 = (....)16

Penyelesaian:

(879)16

(969)16 +

(12E3)16

Modul ELKA-MR.UM.001.A 58

Page 61: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

19. Pengurangan bilangan desimal

Dalam pengurangan bilangan desimal apabila digit pengurangnya lebih besar dari digit yang akan dikurangi, maka digit yang akan dikurangi harus pinjam (borrow) 1 dari digit disebelah kirinya yang mempunyai bobot lebih besar. Nilai pinjaman tersebut besarnya sama dengan kelipatan dari radiknya yaitu 10, 100, 1000 dan seterusnya.

Contoh:

(687)10

(298)10 –(389)10

20. Pengurangan bilangan biner

Pengurangan bilangan biner pada dasarnya hampir sama dengan pengurangan bilangan desimal, yaitu dilakukan langsung dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. 0 – 0 pinjaman masukan (borrow in) = 0

b. 0 – 1 pinjaman masukan (borrow in) = 1

c. 1 – 0 pinjaman masukan (borrow in) = 0

d. 1 – 1 pinjaman masukan (borrow in) = 0

Modul ELKA-MR.UM.001.A 59

Page 62: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Pada bagian b kita pinjam (borrow in) dari digit sebelah kiri.

Contoh:

Kurangkan: (1011)2 – (0111)2 = (....)2

Modul ELKA-MR.UM.001.A 60

Page 63: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Penyelesaian:

(1011)2

(0111)2 –

(0100)2

21. Aljabar Boolean

Pada dasarnya rangkaian logika (digital) dibentuk dari beberapa gabungan komponen elektronik yang terdiri dari bermacam-macam gate (gerbang) dan rangkaian-rangkaian lainnya sehingga membentuk rangkaian elektronika yang bersifat komplek dan cukup rumit. Maka untuk mempermudah dalam menyelesaikan perhitungan, penjabarannya dapat dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat persamaan aljabar Boolean.

Pada aljabar Boolean jika kita melihat tanda + (plus), maka kita harus ingat pada bentuk OR Gate dan bila melihat tanda . (kali) kita harus ingat kepada bentuk AND Gate.

Sifat-sifat persamaan Boolean dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hukum identitas

Fungsi OR dari aljabar Boolean

Modul ELKA-MR.UM.001.A 61

Page 64: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

A + 0 = A

A + A = A

A + 1 = 1

A + Ā = 1

Modul ELKA-MR.UM.001.A 62

Page 65: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Fungsi AND dari aljabar Boolean

A . 0 = 0

A . A = A

A . 1 = A

A . Ā = 0

2. Hukum Komutatif

Modul ELKA-MR.UM.001.A 63

Page 66: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Pada fungi OR

A + B + C = C + B + A

Pada fungsi AND

A . B . C = C . B . A

3. Hukum Asosiatif

Pada fungsi OR

A + B + C = A + (B + C)

= B + (A + C)

= C + (A + B)

Pada fungsi AND

A . B . C = A . (B . C)

= B . (A . C)

= C . (A . B)

Modul ELKA-MR.UM.001.A 64

Page 67: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Modul ELKA-MR.UM.001.A 65

Page 68: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

4. Hukum Distributif

A(B + C) = AB + AC

5. Hukum Absortif

A + A.B = A

Pembuktian: A + A.B = A(1 + B)

= A . 1

= A

6. Hukum Demorgan

A . B = A + B

Bukti dari hukum De Morgan:

A . B = A + B

Modul ELKA-MR.UM.001.A 66

Page 69: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Misal A = 0 dan B = 1

0 . 1 = 0 + 1

1 = 1 + 0

1 = 1

Misal A = 1 dan B = 0

1 . 0 = 1 + 0

1 = 0 + 1

1 = 1

c. Rangkuman 1. Bilangan desimal ialah bilangan yang terdiri dari

angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Dari deretan angka-angka diatas maka setelah angka 9 akan terjadi angka-angka yang lebih besar seperti 10, 11, 12, 13 dan seterusnya.

2. Pada rangkaian digital atau rangkaian logika sistem operasinya menggunakan prinsip adanya dua kondisi yang pasti yaitu : Logika “1” atau “0”, Ya atau Tidak, High atau Low, True (benar) atau False (salah), Terang atau Gelap. Pada bilangan biner jumlah digitnya adalah dua yaitu “0” dan “1”.

3. Bilangan oktal mempunyai 8 buah digit yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, radik bilangan oktal adalah 8. Dalam bilangan

Modul ELKA-MR.UM.001.A 67

Page 70: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

oktal tidak angka 8 dan 9, angka selanjutnya setelah angka 7 adalah angka 10, 11, 12 dan seterusnya.

4. Bilangan hexadesimal mempunyai 16 suku angka/digit seperti berikut ini: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf-huruf A sampai F adalah sebagai pengganti dari angka-angka bilangan desimal mulai dari 10 sampai 15.

5. Persamaan aljabar Boolean mengenal beberapa hukum, yaitu Hukum identitas, Hukum Komutatif, Hukum Asosiatif, Hukum Distributif, Hukum Absortif dan Hukum Demorgan.

d. Tugas Buatlah rangkaian gerbang digital yang menggunakan gerbang digital AND, OR dan NOT untuk membuktikan kebenaran hukum De Morgan.

e. Tes Formatif 1. Ubahlah bilangan biner (1111)2 menjadi bilangan desimal

(.....)10

2. Ubahlah bilangan desimal (85)10 menjadi bilangan biner (.....)2

3. Ubahlah bilangan oktal (125)8 menjadi bilangan desimal (.....)10

Modul ELKA-MR.UM.001.A 68

Page 71: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

4. Ubahlah bilangan desimal (76)10 menjadi bilangan oktal (.....)8

5. Ubahlah bilangan oktal (94)8 menjadi bilangan biner (.....)2

6. Ubahlah bilangan biner (111011011)2 menjadi bilangan oktal (.....)8

7. Ubahlah bilangan hexadesimal (A2B)16 menjadi bilangan biner (.....)2

8. Ubahlah bilangan biner (111101101010)2 menjadi bilangan hexadesimal (.....)16

9. Ubahlah bilangan hexadesimal (3F5)16 menjadi bilangan desimal (.....)10

10. Ubahlah bilangan hexadesimal (8C)16 menjadi bilangan oktal (.....)8

11. Jumlahkan bilangan biner (110111)2 + (11001)2

12. Kurangkan bilangan biner (110111)2 – (11001)2

13. Jumlahkan bilangan oktal (123)8 + (456)8

14. Kurangkan bilangan oktal (456)8 - (123)8

15. Jumlahkan bilangan hexadesimal (465)16 + (231)16

f. Kunci Jawaban 1. (15)10

2. (1010101)2

3. (85)10

4. (114)8

Modul ELKA-MR.UM.001.A 69

Page 72: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

5. (110100)2

6. (733)8

7. (101000101011)2

8. (F6A)16

9. (788)10

10. (1014)8

11. (1010000)2

12. (11110)2

13. (612)8

14. (333)8

15. (696)16

g. Lembar Kerja Judul: Membuktikan Hukum DistributifAlat dan bahan:1. Multimeter = 1 buah2. Catu daya DC 5 V stabil = 1 buah3. Breadboard (papan rangkaian) = 1 buah4. Kabel-kabel penyambung = secukupnya5. LED = 2 buah6. IC gerbang OR = 1 buah7. IC gerbang AND = 1 buah

Modul ELKA-MR.UM.001.A 70

Page 73: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Keselamatan Kerja:1. Jangan meletakkan Multimeter (Ohm

meter) ditepi meja agar tidak jatuh2. Dalam menggunakan meter kumparan

putar (volt meter, amper meter dan ohm meter) mulailah dari batas ukur terbesar

3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar

Langkah kerja:1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Buatlah rangkaian gerbang digital seperti

gambar skema dibawah ini:

3. Buatlah tabel kebenaran dari rangkaian diatas

A B C B + C A(B + C)0 0 00 0 10 1 00 1 11 0 0

Modul ELKA-MR.UM.001.A 71

Page 74: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

1 0 11 1 01 1 1

4. Berilah catu daya 5 V pada rangkaian tersebut, amati nyalanya LED.

5. Berilah pada input A, B, C sinyal 0 atau 1 ( tegangan 0 V atau 5 V) sesuai dengan tabel kebenaran, amati nyala LED. Jika LED mati berarti logic 0, jika LED menyala berarti logic 1. Isikan dalam tabel diatas.

6. Buatlah rangkaian gerbang digital seperti gambar skema dibawah ini:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 72

Page 75: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

7. Buatlah tabel kebenaran dari rangkaian diatas

A B C A . B A . C AB + AC0 0 00 0 10 1 00 1 11 0 01 0 11 1 01 1 1

8. Berilah catu daya 5 V pada rangkaian tersebut, amati nyalanya LED.

9. Berilah pada input A, B, C sinyal 0 atau 1 ( tegangan 0 V atau 5 V) sesuai dengan tabel kebenaran, amati nyala LED. Jika LED mati berarti logic 0, jika LED menyala berarti logic 1. Isikan dalam tabel diatas.

10. Dari langkah 2 s/d. langkah 9 apakah hasil output kedua rangkaian diatas sama, sebab menurut hukum Distributif A(B + C) = AB + AC Buat kesimpulan dari pengamatan saudara.

11. Kembalikan semua alat dan bahan.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 73

Page 76: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Kegiatan Belajar 3.

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat:1. Menuliskan rumus untuk menghitung penguatan daya

sebuah Amplifier secara logaritmis.2. Menuliskan rumus untuk menghitung penguatan tegangan

sebuah Amplifier secara logaritmis.3. Menghitung besarnya penguatan daya sebuah Amplifier

dalam satuan desibel jika daya input dan daya output diketahui.4. Menghitung besarnya penguatan tegangan sebuah Amplifier

dalam satuan desibel jika tegangan input dan tegangan output diketahui.

b. Uraian materi 1. Decibel

Misalkan sebuah penguat Audio mengeluarkan daya bunyi 100 mW, kemudian daya itu kita naikkan menjadi 1 Watt. Berarti ada penambahan daya 900 mW. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu.Misalkan lagi bahwa penguat Audio mengeluarkan daya bunyi 1 Watt. Kemudian daya itu kita naikkan menjadi 10 Watt. Berarti ada penambahan daya 9 Watt. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita juga bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 74

Page 77: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Modul ELKA-MR.UM.001.A 75

Page 78: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Ternyata bahwa telinga orang mengindera kenaikkan yang sama dari dua peristiwa diatas, sebab yang diindera bukanlah penambahan daya, melainkan yang diindera adalah perbandingan antara daya-daya bunyi. Dalam kedua peristiwa tersebut perbandingan kuat bunyi adalah sama yaitu 10. Tetapi telinga kita merasakan seakan-akan kuat bunyi dinaikkan bukan 10 kali, melainkan log10 10 = 1 kali. Berdasarkan pengalaman dari peristiwa diatas, maka jikalau dalam teknik komunikasi (juga dalam teknik Audio ), kita hendak menyatakan perbandingan daya, perbandingan tegangan dan perbandingan arus sebaiknya secara logaritma.Satuan yang dipakai untuk menyatakan perbandingan secara logaritma adalah Bel.Contoh: Daya D2 = 100 W dan daya D1 = 0,1 W berapa Bel-kah D2 lebih besar dari D1?Penyelesaian: log10 D2/D1 = log10 100/0,1 = log10 1000 = 3 Bel

Modul ELKA-MR.UM.001.A 76

Page 79: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Untuk keperluan praktek satuan Bel ternyata terlampau besar, maka dipakailah satuan yang 1/10 nya, yaitu decibel. 1 Bel = 10 decibel, disingkat = 10 dB.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 77

Page 80: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Jika daya input pada suatu rangkaian ataupun pada suatu sistem adalah Di dan daya outputnya adalah Do, maka bandingan daya itu ada:

Contoh: Daya input Di = 1 mW daya output Do = 40 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut.Penyelesaian: Bandingan daya = 10 log10 Do/Di (dB)

= 10 log10 40/0,001= 10 log10 40000= 46 dB

Jika daya input Di sama dengan daya output Do, maka dalam hal ini tidak terjadi penguatan. Jadi penguatan dayanya Do/Di = 1 atau kalau dijadikan dB = 10 log10 Di/Do = 10 log10 1 = 0 dB. 0 dB adalah sesuai dengan bandingan daya 1:1

Modul ELKA-MR.UM.001.A 78

dB = 10 log10 Do/Di

Page 81: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Jika terjadi pelemahan, dalam hal ini Do<Di, maka akan memperoleh bandingan yang berbalikan dari bandingan untuk penguatan.Contoh: Daya input Di = 2 W daya output Do = 1 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 79

Page 82: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Penyelesaian: Bandingan daya = 10 log10 Di/Do (dB)

= 10 log10 2/1= 10 log10 2= 3 dB

Tetapi karena disini terjadi suatu pelemahan, maka dipakailah tanda– (negatif). Jadi penguatannya ada–3 dB.Dalam teknik elektronika banyak dilakukan pengukuran tegangan input maupun tegangan output, bandingan daya dalam harga-harga tegangan adalah:

Vi Ri Vo Ro

Di = Vi2/Ri Do = Vo2/RoVo2/Ro

dB = 10 log10 Di/Do = 10 log10 ------------- Vi2/Ri

dB = 10 log10 (Vo2/Ro x Ri/Vi2)Karena Ro = Ri, maka persamaan menjadi dB = 10 log10

(Vo2/ Vi2)dB = 10 log10 (Vo/ Vi)2

dB = 20 log10 (Vo/ Vi)

Modul ELKA-MR.UM.001.A 80

dB = 20 log10 Vo/ Vi

Page 83: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Contoh:Tegangan sinyal input Vi = 5 mV, tegangan sinyal output Vo = 5 V. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 81

Page 84: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Penyelesaian:Penguatan tegangan (Av) = 20 log10 (Vo/ Vi)

= 20 log10 (5/ 0,005 )= 20 log10 1000= 20 x 3 = 60 dB

c. Rangkuman1. Rumus untuk menghitung penguatan daya sebuah

Amplifier secara logaritmis adalah dB = 10 log10 Do/Di.2. Rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah

Amplifier secara logaritmis adalah dB = 20 log10 Vo/Vi.

d. Tugas Ukurlah besarnya penguatan tegangan sinyal Audio dalam satuan dB sebuah pre-amp penguat Audio yang diberi sinyal input 100 mVpp frekuensi 1000 Hz dari AFG.

e. Tes Formatif 6. Tuliskan rumus penguatan daya sinyal Audio sebuah

Amplifier dalam satuan dB7. Tuliskan rumus penguatan tegangan sinyal Audio

sebuah Amplifier dalam satuan dB8. Sebuah pre-Amplifier auido diberi sinyal input dari

AFG 100 mVpp dengan frekuensi 1000 Hz. Pada outputnya

Modul ELKA-MR.UM.001.A 82

Page 85: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

terukur tegangan sinyal sebesar 4 Vpp. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB.

9. Sebuah Power Amplifier Audio menghasilkan daya output pada loud speaker 100 W. Penguatan dayanya 10 dB. Hitunglah besarnya daya inputnya.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 83

Page 86: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

f. Kunci Jawaban 6. Av= 20 log10 Vo/Vi (dB)7. AD = 10 log10 Do/Di (dB)8. Diketahui : Vi = 100 mVpp, Vo = 4 Vpp

Av= 20 log10 Vo/Vi Av = 20 log10 (4 Vpp/0,1 Vpp)Av= 20 log10 40 Av = 20. 1,6 Av = 32 dB

9. Diketahui: Do = 100 W AD = 10 dBAD = 10 log10 Do/Di 10 = 10 log10 100 /Di10/10 = log10 100/Di 1 = log10 100/Di100/Di = anti log10 1 100/Di = 10 Di = 100/10Di = 10 W

g. Lembar Kerja Judul: Mengukur Penguatan TeganganAlat dan Bahan:6. Catu daya DC 0 – 12 volt = 1 buah7. Audio Frekuensi Generator (AFG) = 1 buah8. Osiloskop (CRO) = 1 buah9. Multimeter = 1 buah10. Kabel jumper = secukupnya11. Rangkaian pre-amp = 1 buah

Keselamatan Kerja:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 84

Page 87: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

6. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar

7. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar

8. Hati-hati dalam menggunakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan kerja rangkaian pre-amp

9. Jangan meletakkan alat-alat ukur Multimeter (Ohm meter), Osiloskop, AFG dan catu daya ditepi meja agar tidak jatuh.

Langkah kerja:1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.2. Nyalakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai

dengan tegangan rangkaian pre-amp (misalnya 12 volt). Hubungkan kutub positip (+) dan kutub negatip (-) catu daya pada kutub positip (+) dan kutub negatip (-) rangkaian pre-amp.

3. Nyalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan horisontalnya. Hubungkan probe osiloskop pada output rangkaian pre-amp.

4. Nyalakan AFG, tepatkan frekuensinya pada 1000 Hz gelombang sinus dengan tegangan output 100 mVpp. Hubungkan output AFG pada input rangkaian pre-amp seperti gambar blok dibawah ini:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 85

Page 88: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

5. Amati bentuk gelombang yang ada pada osiloskop, aturlah tombol-tombol yang ada di osiloskop untuk menampilkan bentuk gelombang yang diam.

6. Aturlah potensio volume pre-amp agar didapat bentuk gelombang output pre-amp yang maksimum tanpa cacat. Catatlah: Vomaks = ..... Vpp

7. Ukurlah tegangan sinyal input pre-amp dengan menggunakan osiloskop. Catatlah: Vi = .... mVpp.

8. Dari hasil pengukuran pada langkah 6 dan 7, hitunglah penguatan tegangan rangkaian pre-amp dalam satuan dB.

9. Buat kesimpulan dari hasil praktik Saudara.10. Kembalikan semua alat dan bahan.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 86

Page 89: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

BAB. III EVALUASI

A. Tes Tertulis

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!Soal nomor 1 sampai nomor 5 berdasarkan ranah Afektif (Sikap)1. Jika teman Anda hendak mengukur tegangan AC dengan

menggunakan multimeter tetapi salah dalam meletakkan selektor yaitu pada Ohm, maka sikap Anda ialah:a. Mendiamkan saja agar multimeternya rusakb. Masa bodohc. Pura-pura tidak tahud. Memperingatkan pada teman kalau salah dalam meletakkan

selektor

2. Jika anda hendak mengukur arus DC, tetapi oleh guru Pembimbing diberi volt meter DC, maka sikap Anda sebaiknya:a. Diamkan saja karena kelalaian guru pembimbingb. Masa bodohc. Pura-pura tidak tahud. Minta ganti alat ukur karena yang diberikan salah

Modul ELKA-MR.UM.001.A 87

Page 90: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

3. Anda tahu bahwa pada saat teman Anda membawa alat ukur elektronik secara ditumpuk sampai empat buah, maka sebaiknya Anda:a. Memperingatkan jangan sampai diulangi lagi dan membantu

membawakan beberapa buahb. Masa bodohc. Pura-pura tidak tahud. Diamkan saja biar jatuh

4. Jika Anda sedang melaksanakan praktik pengukuran, sebaiknya dilakukan sambil:a. Berdirib. Dudukc. Duduk diatas mejad. Jongkok diatas kursi

5. Untuk mendapatkan hasil ukur yang tepat, maka Anda harus:a. Memilih asal saja tanpa diteliti dulub. Langsung melaksanakan pengukuranc. Memilih alat ukur yang baik dan sesuai kegunaannyad. Memilih alat ukur yang bagus bentuknya

B. Soal nomor 6 sampai nomor 25 berdasarkan ranah Koknitif (Pengetahuan)

6. Rumus hukum Ohm yang benar adalah:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 88

Page 91: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

a. U = I x Rb. U = I/Rc. U = R/Id. I = U x R

7. Rumus daya listrik yang ada pada resistor yang dilalui arus adalah:

a. P = I x Rb. P = I2 x Rc. P = I2/Rd. P = I x R2

8. Tegangan yang ada pada sebuah resistor 1000 Ohm adalah 30 volt, maka besarnya arus yang mengalir adalah:a. mAb. 30 mAc. 300 mAd. 3000 mA

9. Gelombang sinus mempunyai frekuensi 1000 Hz, maka waktu satu getarnya adalah:a. 0,001 detikb. 0,01 detikc. 0,1 detikd. 1 detik

Modul ELKA-MR.UM.001.A 89

Page 92: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

10. Gelombang sinus mempunyai frekuensi 3 MHz, maka panjang gelombangnya adalah:a. 1 meterb. 10 meterc. 100 meterd. 1000 meter

11. Tegangan bolak-balik yang terukur diosiloskop sebesar 100 Vpp, maka besarnya tegangan efektip adalah:a. 141,4 Veff

b. 70,7 Veff

c. 35,35 Veff

d. 14,14 Veff

12. Tegangan rata-rata dari tegangan bolak-balik 220 V, maka tegangan maksimumnya adalah:a. 127,4 Vmaks

b. 227,2 Vmaks

c. 330,6 Vmaks

d. 349,2 Vmaks

13. Arus bolak-balik yang mengalir pada induktor 100 mH berfrekuensi 1000 Hz, maka akan menghasilkan reaktansi induktif sebesar:

Modul ELKA-MR.UM.001.A 90

Page 93: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

a. 314 Ohmb. 628 Ohmc. 1000 Ohmd. 10000 Ohm

14. Arus bolak-balik yang mengalir pada kondensator 100 F berfrekuensi 1000 Hz, maka akan menghasilkan reaktansi kapaitif sebesar:a. 159 Ohmb. 15,9 Ohmc. 1,59 Ohmd. 0,159 Ohm

15. Sebuah induktor 10 mH diparallel engan kondensator 10 F, maka akan beresonansi pada frekuensi:a. 503,52 Hzb. 5035,2 Hzc. 50352 Hzd. 503520 Hz

Modul ELKA-MR.UM.001.A 91

Page 94: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

16. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah resistor akan: a. Sefasa dengan tegangannyab. Tertinggal 90o terhadap tegangannyac. Mendahului 90o terhadap tegangannyad. Berbeda fasa 180o terhadap tegangannya

17. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah induktor akan:a. Sefasa dengan tegangannyab. Tertinggal 90o terhadap tegangannyac. Mendahului 90o terhadap tegangannyad. Berbeda fasa 180o terhadap tegangannya

18. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah kondensator akan:a. Sefasa dengan tegangannyab. Tertinggal 90o terhadap tegangannyac. Mendahului 90o terhadap tegangannyad. Berbeda fasa 180o terhadap tegangannya

19. Bilangan biner (1100)2 sama dengan bilangan dasan:a. 9b. 10c. 11d. 12

Modul ELKA-MR.UM.001.A 92

Page 95: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

20. Bilangan dasan (63)10 sama dengan bilangan biner:a. (111111)2

b. (110111)2

c. (101111)2

d. (111110)2

21. Bilangan oktal (123)8 sama dengan bilangan dasan:a. 64b. 83c. 94d. 105

22. Bilangan dasan (105)10 sama dengan bilangan oktal:a. (102)8

b. (103)8

c. (151)8

d. (183)8

23. Bilangan oktal (94)8 sama dengan bilangan biner:a. (10010100)2

b. (10101010)2

c. (11101100)2

d. (11111001)2

24. Bilangan hexadesimal (4C)16 sama dengan bilangan dasan:a. 44

Modul ELKA-MR.UM.001.A 93

Page 96: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

b. 64c. 76d. 86

25. Sebuah penguat Audio diberi sinyal input 100 mVpp, outputnya mengeluarkan sinyal 4 Vpp. Besarnya penguatan tegangannya adalah: a. 40 dBb. 32 dBc. 20 dBd. 16 dB

C. Soal nomor 26 sampai nomor 30 berdasarkan ranah Psikomotor (Keterampilan)

26. Pemancar AM mengudara dengan panjang gelombang 60 meter. Hitunglah frekuensi pancarannya.

27. Sebuah induktor 1 mH dipasang pada sumber sinyal AC berfrekuensi 10000 Hz. Hitunglah nilai reaktansi induktifnya.

28. Rangkaian penentu frekuensi sebuah osilator terdiri dari L dan C yang diparallel. Jika nilai C = 100 pF dan frekuensi resonansinya 1 MHz. Hitunglah nilai L nya.

29. Rubahlah bilangan oktal (234)8 menjadi bilangan biner (......)2.

30. Jumlahkan bilangan biner (110)2 + (1110)2 = (.....)2

Modul ELKA-MR.UM.001.A 94

Page 97: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Modul ELKA-MR.UM.001.A 95

Page 98: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

B. Tes Praktik

Ukurlah tegangan puncak-kepuncak dari tegangan bolak-balik yang dikeluarkan oleh lilitan sekunder sebuah trafo daya 220 V/30 V dengan memakai osiloskop. Konversikan hasil pengukuran tersebut kedalam tegangan efektip dan tegangan rata-ratanya. Setelah itu ukurlah tegangan sekunder trafo tersebut menggunakan volt meter digital. Apakah hasilnya sama dengan hasil konversi tegangan efektip.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 96

Page 99: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

KUNCI JAWABAN

A. Tes Tertulis

No. Soal Jawaban

Skor Maksimu

mPerolehan

Skor1. D 22. D 23. A 24. B 25. C 26. A 27. B 28. B 29. A 2

10. C 211. C 212. D 213. B 214. C 215. A 216. A 217. B 218. C 219. D 220. A 221. B 222. C 223. A 224. C 225. B 2

Modul ELKA-MR.UM.001.A 97

Page 100: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

No. Soal Jawaban

Skor Maksimu

mPerolehan

Skor26. F = 300000000/ F = 300000000/60

F = 5000000 Hz F = 5 MHz10

27. XL = 2 f L XL = 2x3,14x10000x1.10-3

XL = 62,8 Ohm10

28. fr = 1/(2 L C) 1.106= 1/(2x3,14 Lx100.10-12) 1.106= 1/(6,28x10.10-6 L)1.106= 1/(62,8x10-6 L) 1.106x62,8x10-6 L = 1 62,8 x L = 1 L = 1/62,8 L = 0,0159 L = (0,0159)2 L = 0,000253 L = 253 x 10-6 H L = 253 H

10

29. (234)8 = (010011100)2 1030. (110)2 + (1110)2 = (10100)2 10

Jumlah 100

Modul ELKA-MR.UM.001.A 98

Page 101: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

B. Lembar Penilaian Tes Praktik

Nama Peserta : ……………………………….No. Induk : ……………………………….Program Keahlian : ……………………………….Nama Jenis Pekerjaan : ……………………………….

PEDOMAN PENILAIAN

No. Aspek PenilaianSkor

Maks.Skor

Perolehan

Keterangan1 2 3 4 51. Perencanaan

2.1. Persiapan alat dan bahan2.2. Menganalisa jenis pekerjaan

55

Sub total 102. Kebenaran Pengukuran

2.3. Ketepatan pembacaan hasil pengukuran

2.4. Ketepatan menghitung

25

15Sub total 40

3. Keselamatan Kerja3.1. Mentaati ketentuan

keselamatan kerja10

Sub total 104.

4.Ketepatan Waktu 20

Sub total 20

Modul ELKA-MR.UM.001.A 99

Page 102: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

5.

5.

Sikap/Etos Kerja5.1. Tanggung jawab5.2. Ketelitian5.3. Inisiatif5.4. Kemandirian

2332

Sub total 106.

6.

Laporan6.1. Sistimatika

penyusunan laporan6.2. Kelengkapan bukti

fisik

46

Sub total 10Total 100

KRITERIA PENILAIAN

No.

Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

1. Perencanaan1.1Persiapan alat dan bahan

1.2Menganalisa jenis pekerjaan

Alat dan bahan disiapkan sesuai kebutuhan

Alat dan bahan disiapkan tidak sesuai kebutuhan

Merencanakan sesuai rangkaian

Tidak merencanakan sesuai dengan rangkaian

5

1

5

1

2. Kebenaran Pengukuran2.1. Ketepatan pembacaan

hasil pengukuran

2.2.Ketepatan menghitung

Pengukuran tepat Pengukuran kurang tepat

Menghitung tepat Menghitung kurang tepat

2510

155

Modul ELKA-MR.UM.001.A 100

Page 103: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

No.

Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

3. Keselamatan Kerja3.1.Mentaati ketentuan

keselamatan kerja● Mentaati keselamatan kerja● Kurang mentaati keselamatan

kerja

105

4. Ketepatan Waktu ● Waktu yang dipergunakan kurang dari yang disediakan

● Waktu yang dipergunakan tepat dari yang disediakan

● Waktu yang dipergunakan lebih dari yang disediakan

20

15

5

5. Sikap/Etos Kerja5.1. Tanggung jawab

5.2.Ketelitian

5.3.Inisiatif

5.4.Kemandirian

Membereskan kembali alat dan bahan yang dipergunakan

Tidak membereskan alat dan bahan yang dipergunakan

Tidak banyak melakukan kesalahan kerja

Banyak melakukan kesalahan kerja

Memiliki inisiatif bekerja Kurang/tidak memiliki inisiatif

kerja

Bekerja tanpa banyak diperintah

Bekerja dengan banyak diperintah

2

1

3

13

1

21

Modul ELKA-MR.UM.001.A 101

Page 104: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Modul ELKA-MR.UM.001.A 102

Page 105: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Lembar Penilaian Akhir:

Untuk mendapatkan nilai akhir (NA), maka nilai teori dan nilai praktik dibobot yaitu nilai teori 30% dan nilai praktik 70%.

NILAI (N)Teori(NT)

Bobot(30%xNT

)

Praktik(NP)

Bobot(70%xNP)

Nilai Akhir (NA) =(30%xNt) + (70% x NP)

Kesimpulan:Berdasarkan perolehan nilai akhir (NA) yang diperoleh Siswa ≥ 7,00/< 7,00 *), maka Siswa tersebut dapat/belum dapat *) melanjutkan mempelajari modul berikutnya.

......................., ..................... 200 Pembimbing

----------------

*) Coret salah satu

Modul ELKA-MR.UM.001.A 103

Page 106: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

BAB. IV PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada Pengajar/Instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 104

Page 107: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

Modul ELKA-MR.UM.001.A 105

Page 108: BAB - Teknik Audio Video SMK N 1 Bulakamba | · Web viewKerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki. Apabila Anda dalam

DAFTAR PUSTAKA

Dedy Rusmadi, 2000, Seri Elektronika: DIGITAL DAN RANGKAIAN, Penerbit CV. PIONIR JAYA, Bandung

Wasito S, 1980, Pelajaran Elektronika, Penguat Frekuensi Tinggi, Jilid 2a, Penerbit Karya Utama, Jakarta

Wasito S, 1979, Pelajaran Elektronika, Tehnik Transmisi, Jilid 2B, Penerbit Karya Utama, Jakarta

M. Afandi dan Agus Ponidjo, 1978, Ilmu Listrik 2, Proyek Pengadaan Buku/Diktat Pendidikan Menengah Teknologi. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.

Modul ELKA-MR.UM.001.A 106