Drama Ulfa

25
LASKAR PELANGI NASIB TAKKAN BERUBAH Oioi oi oi oi oi Kami orang asli Belitong Oi oi oi oi oi oi inilah tempat kami kampung gantong kata orang pulau kami pulau kaya banyak tanah dimana-mana a a tapi siapa yang punya? Bukan kami yang punya kami hanya kuli-kuli belaka Oi oi oi oi oi oi memang sudah nasib menjadi kuli Oi oi oi oi oi oi selamanya jadi kuli nasib ku takkan berubah hai hai hai hai hai hai indah matahari pagi Belitong hai hai hai hai hai hai sapa selamat pagi kampung gantong kata orang pulau kami pulau kaya mengapa sulit sekolah ah ah jangan janganlah resah aku siap mengajar di Sekolah Dasar Muhammadiyah hai hai hai hai hai hai ini hari pertama ku mengajar ha hai hai hai hai hai ayo sekolah ayo sekolah nasibmu akan berubah “berubah jadi apa, Mus?”

description

nkj

Transcript of Drama Ulfa

Page 1: Drama Ulfa

LASKAR PELANGINASIB TAKKAN BERUBAH

Oioi oi oi oi oi

Kami orang asli Belitong

Oi oi oi oi oi oi

inilah tempat kami kampung gantong

kata orang pulau kami pulau kaya

banyak tanah dimana-mana a a

tapi siapa yang punya?

Bukan kami yang punya

kami hanya kuli-kuli belaka

Oi oi oi oi oi oi

memang sudah nasib menjadi kuli

Oi oi oi oi oi oi

selamanya jadi kuli nasib ku takkan berubah

hai hai hai hai hai hai

indah matahari pagi Belitong

hai hai hai hai hai hai

sapa selamat pagi kampung gantong

kata orang pulau kami pulau kaya

mengapa sulit sekolah ah ah

jangan janganlah resah

aku siap mengajar

di Sekolah Dasar Muhammadiyah

hai hai hai hai hai hai

ini hari pertama ku mengajar

ha hai hai hai hai hai

ayo sekolah ayo sekolah

nasibmu akan berubah

“berubah jadi apa, Mus?”

Page 2: Drama Ulfa

hai hai hai hai hai hai

hari ini bawa anakmu sekolah

hai hai hai hai hai hai

ayo sekolah ayo sekolah

nasibmu akan berubah

“anak kuli tak perlu sekolah”

“sudahlah Mus”

Oi oi oi oi oi oi

sekali kuli tetap jadi kuli (jadi kuli)

Oi oi oi oi oi oi

jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah

“hei, hei mau kemana kau? mau ke sekolah miring itu? Percuma! Takkan

terkumpul sepuluh murid! Buat apa sekula! Akhirnya jadi kuli jua!”

Oi oi oi oi oi oi

sekali kuli tetap jadi kuli

Oi oi oi oi oi oi

jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah

Oi oi oi oi oi oi

sekali kuli tetap jadi kuli (jadi kuli)

Oi oi oi oi oi oi

jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah

jangan bermimpi, nasibmu takkan berubah

nasibmu takkan berubah!

Hoi!!

ANAK PELANGI

Kami anak-anak pecinta pelangi

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Kami ke sekolah diantar pelangi

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Kami anak-anak pecinta pelangi

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Kami ke sekolah diantar pelangi

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Page 3: Drama Ulfa

Kami memang anak miskin tapi penuh mimpi

walau tak bersepatu dan hanya berbuku satu

Kami selalu yakini cita-cita kan teraih

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

“Kucai”

“Borek”

“Mahar”

“kiape boi !”

Kami anak-anak SD PN Timah

dam dididam dididam sekolah yang terbaik

ada banyak guru di dalam sekolah

dam dididam dididam sekolah yang terbaik

kami memang anak PN segala kami punya

sandal dan sepatu berganti setiap waktu

kami selalu yakini kami tak tertandingi

dam dididam dididam sekolah yang terbaik

“Hei! kami doakan sekolah kalian takkan rubuh ya!”

“Sombong sekali mereka! kalau berani lawan aku!

Borek alias Samson! lihatlah otot-ototku yang kekar ini!”

“sudahah rek!”

“Samson!”

“ya sudahlah Samson! jangan kau ladeni mereka!”

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Kami ke sekolah diantar pelangi

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Kami memang anak miskin tapi penuh mimpi

walau tak bersepatu dan hanya berbuku satu

Kami selalu yakini cita-cita kan teraih

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

Pak ketipang ketipung mejikuhibiniu

JARI JARI CANTIK

Page 4: Drama Ulfa

Apakah ini gerangan ..

yang sedang ku rasakan

dunia seperti berputar badanku bergetar

seperti ada kupu-kupu menari dalam perutku

siapakah engkau gerangan

putri dari kahyangan

jemarimu begitu cantik

hatiku tergelitik

seperti ada kupu-kupu menari dalam dadaku

aku mendengar suara berdenting

A ling .. A ling .. Oh .. A ling ..

mengalun bergantian merdu

A ling .. A ling.. Oh … A ling ..

melagukan indah namamu

sudikah kau genggam tangan

putri dari kahyangan

jemarimu begitu indah

membuat hati gundah

seperti ingin menggubah seribu lagu untukmu

aku mendengar suara berdenting

A ling .. A ling .. Oh .. A ling ..

mengalun bergantian merdu

A ling .. A ling.. Oh … A ling ..

melagukan indah namamu

dalam tidur kan ku panggil namamu ..

SEKOLAH MIRING

Hari-hari terus berganti

hati ini semakin gelisah

melihat keadaan sekolah miring Muhammadiyah

tak pernah bisa ku pahami

sungguh tingi semangat Muslimah

mengajar dan merawat sekolah miring Muhammadiyah

dari mana keyakinan mereka

Page 5: Drama Ulfa

dari mana keteguhan mereka

tidakkah mereka sadar

sia-sia mimpi dan harapan

tak mungkin bisa bertahan sekolah miring Muhammadiyah

Harus ku beranikan diri

bicara sampaikan rasa resah dan gundah

sudah waktunya ku pergi

ku haris tinggalkan Muhammadiyah

“Assalamu’alaikum pak cik”

“Wa’alaikumsalam, Bakri”

“Ada yang penting, yang nak ku sampaikan pak”

“sampaikanlah Bakri, jangan ragu”

“aku harus pergi tinggalkan Muhammadiyah ini pak, ada tawaran mengajar

untukku di Pulau Bangka.”

“Bakri! Teganya kau Bakri! Anak-anak tak mampu membutuhkan kite!

Sekolah ini membutuhkan kite!”

Muslimah, berhentilah bermimpi

tak ada yang peduli dengan sekolah miring ini

murid-murid yang tinggal sepuluh ini

akhirnya akan tetap jadi kuli

Bakri .. tak pantas kau rendahkan kita

aku bicara, bicara kenyataan

pergilah Bakri kalau harapanmu tak ada

sepuluh murid luar biasa adalah karunia Allah

dan kami belum putus asa

telah ku beranikan diri

sampaikan semua rasa rendah dan gundah

kini waktuny ku harus pergi tinggalkan Muhammadiyah

tak mungkin, tak mungkin bertahan

sekolah miring Muhammadiyah

SAHABAT ALAM

Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing

rumput savana di bukit-bukit

Page 6: Drama Ulfa

bunga-bunga warna warni

semua ada disini

untuk kita jaga dan sayangi

semua menanti, semua yang ada

untuk kita pelajari

savana padang rumput hijau

dengan semak terpancar diantara rerumputan

karena keadaan tanahnya

dan kebakaran yang terjadi

muncul padang rumput indah

terhampar luasnya sedikit pepohonan

itulah savana

“kremuting! Apa yang bisa kita dapatkan dari buah seperti kremuting?”

“seratnya bu”

“vitamin C”

“bikin lancar kebelakang bu!”

“hahahaha .. pintar semua!”

Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing

rumput savana di bukit-bukit

bunga-bunga warna warni

semua ada disini

untuk kita jaga dan sayangi

semua menanti, semua yang ada

untuk kita pelajari

hujan terjadi karena

air laut menguap terkena sinar mentari

terbentuklah titik air pada awan

semakin lama semakin menyebar

dan akhirnya awan tak sanggup lagi

menopang titik-titik air itu

turunlah hujan

“hei, Mahar! sedang apa kau nak?”

“aku sedang berbicara dengan alam. Dengar! dengar! Alam sedang marah

Ibunda, karena tanahnya terus digali. Ia menangis.”

Page 7: Drama Ulfa

“hei Mahar! Kau ini selalu saja merasa seperti seniman! Tapi sesungguhnya,

kau mirip dukun!”

“hahahahahahaha”

“hmm .. aku suka sekali bau hujan. Mengapa bau hujan bisa wangi ya?”

“sumber bau harum dari minyak aksiri diproduksi tumbuhan kemudian diserap

oleh bebatuan dan tanah lalu dilepas ke udara pada saat hujan turun”

“Ooooooooo ….”

Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing

rumput savana di bukit-bukit

bunga-bunga warna warni

semua ada disini

untuk kita jaga dan sayangi

semua menanti, semua yang ada

untuk kita pelajari

pelangi adalah cahaya

yang muncul dilangit

saat mentari bersinar

ke atas titik air hujan yang jatuh

hingga muncul 7 sinar

merah jingga kuning hijau biru nila ungu

mejikuhibiniu

itulah pelangi

“Laskar Pelangi! Ayo kita pulang!”

“ha ..?? laskar pelangi?”

“laskar pelangi”

“permainan macam apa itu?”

“itukah yang dinamakan kursi roda?”

“bodoh kali kau! Itu bukan kursi roda!”

“lalu, apa namanya rek?”

” manalah ku tahu! Baru kali ini aku melihat sepatu ada rodanya!”

“Ooooooooo …”

” He! He! He! He! Ngapa kalian sine? Ayo pergi! pergi!”

Kita mereka

apa bedanya?

Page 8: Drama Ulfa

sama-sama manusia

mungkin mereka memang miliki

beberapa kelebihan

jangan berkecil hati

kita juga punya kelebihan

halaman bermain

lapangan yang luas

untuk kita berlari

Hujan, pelangi, matahari, lautan, gunung, tebing

rumput savana di bukit-bukit

bunga-bunga warna warni

semua ada disini

untuk kita jaga dan sayangi

semua menanti, semua berharap

jadi sahabat kita

jadi sahabat kita

MAHAR DAN ALAM

mengapa kalian ragu

mengapa kalian harus malu

kalian punya Mahar

seniman Belitong yang hebat

kita perlu ikut karnaval

kita tak perlu kaya

kita tak butuh banyak dana

serahkan pada Mahar dan alam

akan tercipta karya besar

kita harus ikut karnaval

sudah waktunya kita pamerkan pada semua

sudah saatnya semua ingat sekolah kita ada

jangan pikirkan perkara kalah dan menang

tapi jangan salahkan Mahar

karena bisa jadi kita menang

Page 9: Drama Ulfa

mengapa kalian ragu (kami tak ingin ragu)

mengapa kalian harus malu (kami tak yakin menang)

percaya pada Mahar

seniman penuh imajinasi

alam jadi sumber inspirasi

(mampukah kita beraksi)

sudah waktunya kita pamerkan pada semua

sudah saatnya semua ingat sekolah kita ada

jangan pikirkan perkara kalah dan menang

tapi jangan salahkan Mahar

karena bisa jadi kita menang

kita tak perlu kaya (kita tak perlu kaya)

kita tak butuh banyak dana (tak butuh dana)

serahkan pada Mahar dan alam

akan tercipta karya besar

kita siap ikut karnaval

HILANGNYA HARAPAN

ku tak percaya, aku merasa tak percaya

dia telah pergi tinggalkan ku sendiri

ku tak berdaya, aku merasa tak berdaya

mengapa cobaan datang tiada henti

Ooo Tuhanku .. Mengapa kau lakukan ini

aku tak sekuat setegar yang engkau kira

aku tak bisa sendiri

kini bagaimana?

aku kini harus melangkah

tanpa orang yang menjadi sinar jalanku

Ooo Tuhanku .. Cobaanmu kali ini

terlalu berat bebanku

tak mungkin bisa kutanggung sendiri

Ooo Tuhanku .. Mengapa kau lakukan ini

aku tak sekuat setegar yang engkau kira

ku tak bisa sendiri

Page 10: Drama Ulfa

ku takkan mampu sendiri

ku takkan mampu sendiri

MENANTI AYAH, MENANTI LINTANG

Ayah dimana kau ..

Lama ku menunggu

betapa ku rindukan kehadiranmu

kau selalu ada untukku

kau selalu yakini diriku

tak ada satu pun yang perlu ku takuti

tapi dimana .. kau kini berada ..

berhari-hari ku menanti

betapa ku berharap kau baik-baik saja

ayah kau dimana?

Lintang dimana kau ..

lama ku menunggu

betapa ku rindukan kehadiranmu

kau selalu memberi semangat

kau selalu bijak dan hangat

kau yang telah membuat kami semua bangga

tapi dimana .. kau kini berada ..

berhari-hari ku menanti

betapa ku berharap kau baik-baik saja

Lintang kau dimana?

Ayah dimana kau? ( Lintang dimana kau?)

lama ku menunggu (aku menunggu)

betapa ku berharap kau baik-baik saja

betapa ku berharap kau akan kembali..

tertawa dan berbagi bersama lagi

SALAM PERPISAHAN

Ibunda..

yang ku sayangi yang ku hormati

aku mohon diri

Sahabat Laskar Pelangi

Page 11: Drama Ulfa

yang aku kasihi

janganlah berhenti bermimpi

doaku menyertai, simpan aku dalam hati

bila Tuhan kehendaki, kita akan berjumpa lagi..

NASIB TELAH BERUBAH

Oi oi oi oi oi oi

kami ini orang asli Belitong

Oi oi oi oi oi oi

inilah tempat kami kampung gantong

kata orang pulau kami pulau kaya

banyak timah dimana-mana a atapi siapa yang punya?

sekarang kita yang punya

kami bukan sekedar kuli biasa

Oi oi oi oi oi oi

kami walau kuli bisa bermimpi

Oi oi oi oi oi oi

kami bangga nasib kita sudah berubah

“oi, lah kau dengar kabar bujang Belitong yang dapat beasiswa ke Paris?”

“ah, si Ikal anak pak Syeman, bekas murid sekolah miring itu. Luar biase!”

“oi! Sine, sine! Ku dengar murid-murid sekolah miring itu lah jadi orang semua!

Ada yang punya warung kopi, ada yang jadi guru, seniman, pengusaha, nah kite

lah tua! Dari dulusering mencela mereka! Sekarang kita? Tetaplah jadi kuli!

ha .. ha .. ha ..”

Oi oi oi oi oi oi

kami bangga kuli bisa bermimpi

Oi oi oi oi oi oi

kami kuli-kuli bangga, nasib kita tlah berubah

“Ah, lantas, ape kabar anak jenius yang putus sekolah itu? Emm .. Lintang!

Nah jadi kuli kah die?”

“lah ku bilang, yang tidak beruntung tu ya cuma kite. Karena dari dulu kite tidak

pernah mau sekolah. Aahh .. itu si Lintang! Sekarang dia punya perkebunan sendiri.

Dan ku dengar, anaknya pun sering juara kelas. Pandailah seperti bapaknya”

Page 12: Drama Ulfa

Oi oi oi oi oi oi

kami ini orang asli Belitong

Oi oi oi oi oi oi

inilah tempat kami kampung gantong

kata orang pulau kami pulau kaya

banyak timah dimana-mana a atapi siapa yang punya?

sekarang kita yang punya

kami telah meraih mimpi bersama

Oi oi oi oi oi oi

lihat kini nasib kita telah berubah

Oi oi oi oi oi oi

kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah

kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah

kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah

kami orang-orang bangga, nasib kita tlah berubah

Postingan Lirik Lagu Ost Musikal Laskar Pelangi ini juga copas tapi saya sesuaikan

dengan lagunya. saya mau kasih link tempat saya copas nggak bisa dibuka, maaf

Page 13: Drama Ulfa

TANGKUBANG PERAHU

  Pada zaman dahulu kala, di daerah Parahiyangan Jawa Barat ada sebauh kerajaan yang diperintah oleh Prabu Galuga. Ia seorang raja yang gagah perkasa. Umurnya sudah 40 tahun namun ia tidak mempunyai permaisuri, memang dia tidak ingin beristri. Namun iya mempunyai seorang anak bernama Dayang sumbi, anak tersebut ia temukan ketika iya sedang berburu. Dayang sumbi iyalah seorang anak yang diturunkan dari daerah kayangan. Sebab Prabu Galuga telah melanggar perintah ayahnya dahulu yang menyuruh Prabu Galuga untuk menikah, namun Prabu Galuga membantah. 

Prabu Galuga   : “Apakah ini sebuah karma bagiku?” (berkata dalam hati)

Dayang Sumbi  : “ Ada apa ayah ?”

Prabu Galuga   : “Kau harus segera menikah Sumbi!”

Dayang Sumbi : “Ampun ayahanda. Hamba belum berminat untuk berumah tangga.”

Prabu Galuga   : “Sumbi, hanya ada dua pilihan bagimu. Mau menikah atau kau                            kuasingkan di tepi hutan. Hanya ditemani seekor anjing dan jangan                            pernah kembali ke istana, kecuali aku sendiri yang memerintahmu!”

Dayang Sumbi  : “Baiklah aku akan memilih tinggal di tepi  hutan.”

                    Sesampainya ditepi hutan 

Tumang      : “Sumbi kau tidak usah bersedih saya akan setia menemanimu sampai kau diperintahkan untuk kembali ke kerajaan lagi.”

Dayang Sumbi : “(kaget dan heran) benarkah itu suaramu tumang? Apa kau bisa bicara? Oh tumang akhirnya aku punya teman di tengah-tengah kesepian ini.”

Tumang      : “Benar Sumbi aku bisa bicara. Aku akan menjadi temanmu selama kamu kesepian. Tapi apa kamu mau berteman dengan seekor anjing sepertiku?”Dayang Sumbi : “Aku tak peduli meskipun kau seekor anjing. Yang penting aku punya                           teman sekarang.”

Page 14: Drama Ulfa

     Suatu hari ketika sedang menenun, salah satu tongkatnya jatuh ke Danau. Ia merasa malas menggambil tongkat tersebut.

Dayang Sumbi : “Siapa yang mau mengambilkan tongkatku ia akan aku jadikan suami.”Tumang           : “Ini tongkatmu Sumbi.”Dayang Sumbi   : “Tumang bukan engkau yang kumaksud.”Dewi           : “Dayang Sumbi kau adalah bidadari. Bidadari pantang menjilat ludahnya 

sendiri, lagi pula si Tumang memang jodohmu. Sesunggnya anjing itu adalah jelmaan dewa.”

 Dayang sumbi pun akhirnya menikah dengan si Tumang. Waktu pun terus berlalu. Dayang sumbi pun di karuniai anak laki-laki yang tampan. ia di berinama Sangkuriang. Tak terasa Sangkuriang tumbuh besar dan pandai berburu. suatu hari sangkuriang hendak berburu

Dayang Sumbi : “Nak, bawakan ibu daging Rusa yah?” Sangkuriang     : “Ya bu.”       Lewatlah seekor  RusaRusa : “tumang, apakah itu anak mu ?”

Tumang             : “ Benar bu dia adalah sangkuriang.” Rusa         : “Oh tuhan, aku ingin memeluk dan berbicara dengan cucuk tapi apalah daya ini dia 

tak mungkin percaya terhadap ucapanku.” Sangkuriang     : “Tumang! Cepat gigit babi itu!”   “Hei Tumang apa kau tidak dengar kataku! 

Cepat gigit rusa itu!” Tumang hanya terdiam Kako

Sangkuriang: " Ayo Tumag serang dia ! Tumang mengapa kau jadi Gebleg begini.

  Sangkuriang memanah rusa tersebut. Namun anak panah mengarah pada si tumang.Kemudian ia menyembeli situmang. Sesampainya dirumah daging itupun di masak, dan di makan Bareng-bareng. Dayang sumbi: " Sangkuriang, kemana Si tumang ??Sangkuriang: " (-_-') Bu anjing itu sudah berani melawan perintahku. Tadi aku menyuruh dia 

menyerang Rusa, namun dia malah terdiam kako.                       Anak panahku malah mengarah ke arah dia bu (-_-')Dayang sumbi: " Apaaaaa..  si tumang kau bunuh !! 3:)Sangkuriang: " Kenapa bu (-_-') (Terkejutt)      PROOOKKK, PRAAAK, PREEEK. Dayang sumbi memukili kepalang situmang

dengan Batu.  

Dayang Sumbi         : “Pergi kau dar hadapanku! Dasar anak durhaka!”(bentak dayang sumbi) 

Page 15: Drama Ulfa

Sangkuriang     : “Baik aku akan pergi bu dan tidak akan kembali lagi !! Ia tak tahu kemana ia akan pergi, perlahan-lahan menyusuri hutan. Tiba-tiba 

ia pingsan, lalu datanglah seorang petapa yang sakti.Guru                : “Siapa namamu nak? Mengapa kau tergeletak ditengah- tengah 

hutan?”(membangunkan sangkuriang)Sangkuriang  : “Emm..aku tak tahu siapa namaku. Dan kau juga tak tahu tentang diriku 

sendiri.” Guru                : “Wah. Sepertinya kau hilang ingatan. Maukah kau menjadi salah satu 

muridku?” Sangkuriang  : “Baik bapak guru.”  Guru                : “Dan sekarang aku akan memberimu nama Jaka Galih.”

          12 tahun berlalu.  Guru                : “Sudah saatnya kau mengamalkan ilmu kepada masyarakat                          yang telah ku ajarkan!”Sangkuriang : “Baik bapak. Saya akan berpetualang untuk membantu                         masyarakat.”

Guru                : “Pesanku janganlah kau berjalan ke arah selatan.” Sangkuriang  : “Kenapa saya tidak boleh berjalan ke arah selatan bapak

                      guru?” Guru                : “Sudahlah turuti saja nasihatku. Supaya kau tidak ditimpa nasib yang sial.” Sangkuriang  : “Saya akan mengingat pesan bapak guru.”

 Ia segera meninggalkan gurunya, dan pergi mengembara. Suatu ketika iaberkelahi dengan raja jin dan ia berhasil mengalahkan jin tersebut, sehingga jintunduk kepadanya. Seperti yang di katakan gurunya, bahwa harus berjalan kearah utara namun sangkuriang berjalan ke arah selatan. Ia lupa denganperkataan gurunya. Dan ia melihat seorang Gadis, langsung deh kenalan.

Sangkuriang            : “Siapa namamu nona?”Dayang Sumbi         : “Nama saya dayang sumbi tuan. Dan siapa nama Tuan?”Sangkuriang            : “Nama saya Jaka Galih. Bolehkah saya mengantarkan

                           nona pulang?”Dayang Sumbi         : “Tentu saja tuan.”Sangkuriang            : “Apakah itu rumahmu?”Dayang Sumbi         : “Ia tuan. Itu ramah saya.”Sangkuriang            : “Kalau begitu saya mohon pamit nona.”Dayang Sumbi          : “Tapi hari sudah gelap. Apa tidak sebaiknya kamu

                                 menginap di rumah ku aja?” Sangkuriang             : “Baiklah. Jika itu pintamu.

      Suatu hari mereka sedang bercengkrama, tiba-tiba... 

Dayang sumbi         : “Aku rasa ada bekas luka di kepalamu ?” 

Page 16: Drama Ulfa

Sangkuriang              : “Benarkah?” Dayang Sumbi          : “Benar. Bisakah kau ceritakan sebab luka mu tu??   

Tiba-tiba Sangkuriang sedikit teringat masa lalunya.Dayang Sumbi          : “Memangnya apa penyebab luka itu?” Sangkuriang              : “Itu bekas dipukul  entong oleh ibuku sendiri.” Dayang Sumbi          : “Hah? Dipukul entong?” Sangkuriang              : “Iya. Ketika aku berusia tujuh tahun, memangnya

                                  kenapa?” Dayang Sumbi          : “Kalau begitu kau adalah anakku. Kau adalah anakku

                                 sangkuriang.” Sangkuriang      : “Tidak mungkin! Jangan cari-cari alasan! Meskipun

                               namamu dengan nama ibuku sama, tapi kau tidak                                  mungkin ibuku.” 

Dayang Sumbi   : “Tapi aku ini ibumu nak.” Sangkuriang      : “Tidak mungkin kau ibuku. Ibuku pastilah sudah berusia

                                     lanjut dan tidak secantik dirimu.” Dayang Sumbi   : “Aku adalah keturunan bidadari, dan aku tidak akan

                                   tua.” Sangkuriang      : “Aku tidak percaya dengan ucapanmu itu.” Dayang Sumbi   : “Oh dewi bagaimana ini? Tolonglah aku. Dia adalah

                                 anakku dewi.” Sangkuriang     : “Bagaimanapun kau harus menjadi istriku!” Dayang Sumbi   : “Tidak mungkin aku menikah dengan kau nak.” Sangkuriang      : “Kau bukan ibuku, dan aku bukan anakmu.” (dengan

                                  nada tinggi) Dayang Sumbi   : “Baiklah aku mau menikah denganmu, tapi kau harus

                            membuatkanku sebuah telaga di pucuk gunung.” Sangkuriang      : “Cuma telaga? Jangan kuatir akan kubuatkan.” (jawabnya

                           dengan mantap) Dayang Sumbi   : “Bukan hanya itu tapi dengan sebuah perahu besar. Dan

                           semua itu harus kau kerjakan dalam tempo semalam saja.                           Sebelum ayam berkokok semua harus sudah selesai.” 

Sangkuriang      : “jangan kuatir. Apapun permintaanmu akan kuturuti.”                       Sangkuriang segera memanggil raja jin.Raja Jin            : “Ada apa tuanku?”

Sangkuriang     : “Cepat kau bantu aku membuat telaga dan perahu besar.” Raja Jin            : “Baik tuan.” Dayang Sumbi : “Oh dewi gagalkanlah kerja jin dan sangkuriang. Tolong

                         cepatkanlah matahari terbit.” 

Page 17: Drama Ulfa

Dewi                   : “Baik Sumbi.”                               Ayam jantan pun berkokok. Sangkuriang  : “Hei raja jin ayo lanjutkan kerjamu!”

Raja Jin            : “Maaf tuan hamba harus pergi karena hari telah pagi.”               Sangkuriang menghampiri dayang sumbi.

Sangkuriang  : “Kau curang! Pasti kau menggunakan kekuatan dewi untuk menggagalkan ini.”(sambil menendang perahu)              Seketika perahu itu berubah menjadi gunung. Yang diberi nama gunung Tangkuban Perahu.

       Namun dalam sekejap sangkuriang memegang tangan dayang sumbi.“BBLLAARR” tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat. Tubuh dayang sumbimenghilang.dia diselamatkan oleh dewi kekayangan.   Begitulah cerita Asal muasal Dari sebuah Gunung Tangkuban Perahu. Lebih dan kurang mohon di maafkan. Assalamu'alaikum Wr.Wb 

Page 18: Drama Ulfa
Page 19: Drama Ulfa
Page 20: Drama Ulfa
Page 21: Drama Ulfa