Dystocia II - Dr. Alfaina - dBk
-
Upload
dimas-muhammad-akbar -
Category
Documents
-
view
336 -
download
0
Transcript of Dystocia II - Dr. Alfaina - dBk
Pada kuliah ini, kita kan membahas seputar distokia faktor janin yang meliputi kelainan letak, presentasi, sikap, posisi, bentuk, dan besar janin.
Hubungan-hubungan Letak Fetopelvik
Letak kepala terhadap pelvik/panggul ibu
Letak adalah kedudukan sumbu panjang janin terhadap sumbu panjang ibu. Dibedakan menjadi: o Memanjang (longitudinal), bila sumbu panjang janin
sejajar sumbu panjang ibu.o Lintang (transverse), atau miring (oblique) bila
sumbu panjang janin tegak lurus atau miring terhadap sumbu panjang ibu.
Presentasi ialah bagian janin yang ada di bawah. o Presentasi kepala:
Presentasi belakang kepala (presbelkep, occiput presentation)
Presentasi puncak kepala (sinsiput presentation) Presentasi dahi (brow presentation) Presentasi muka (face presentation)
o Presentasi bokong (presbo): Presentasi bahu (shoulder presentation) Presentasi majemuk (compound presentation)
kepala dan tangan kepala dan kaki
Sikap ialah hubungan antara kepala janin terhadap sumbu panjangnya (tubuh) khususnya terhadap kolumna vertebralis, dikenal: o Fleksi : presentasi belakang kepala (A)o Defleksi :
ringan : presentasi puncak kepala (B)
sedang : presentasi dahi (C) berat : presentasi muka (D)
dr. Alfaina Wahyuni, Sp.OG., M. Kes
21 Mei 2011
Editor: Hippo 2 a.k.a dBk
DYSTOCIA II
(A) (B) (C) (D)
Sikap Anak Yang Fisiologis (Gambar A):1. Badan anak dalam kyphose2. Kepala menekur, dagu dekat dengan dada3. Lengan bersilang di depan dada4. Tungkai terlipat pada lipatan paha, dan lekuk lutut rapat pada badan5. Kepala fleksi
Presentasi Puncak Kepala (Gambar B):1. Defleksi ringan 2. Ubun-ubun besar (UUB) bagian terendah 3. Ukuran kepala yang melalui jalan lahir lebih besar
Diameter oksipito frontalis (11,75 cm) Sirk. Oksipito frontalis (34 cm)
4. Sering sebagai kedudukan sementara 5. Mekanisme persalinan hampir sama dengan persalinan Posisi Oksipitalis Posterior
Persistent (POPP)
Presentasi Dahi (Gambar C):1. Sikap defleksi sedang, dahi sebagai bagian terendah, kepala tidak masuk panggul2. VT: teraba sutura frontalis, pangkal hidung, arkus orbita3. Ukuran kepala yang melalui jalan lahir paling besar
Diameter oksipito mentalis (13,5 cm) Sirk. Mentooksipitalis (35 cm)
4. Sulit terjadi persalinan spontan 5. Moulase berat6. Persalinan lama7. Persalinan dilakukan SC
Presentasi Muka1. Sikap defleksi maksimal, muka sebagai bagian terendah2. Ukuran kepala :
Diameter submentobregmatika (9,5 cm) Sirk. Submentobregmatika (32 cm)
3. VT: teraba dagu, mulut, hidung, tepi orbita4. Kesulitan persalinan: dilatasi serviks kurang, tidak terjadi moulase, tidak terjadi defleksi5. Penanganan:
Dagu memutar ke depan → coba spontan Dagu memutar kebelakang → SC
Pengaruh Malpresentasi Pada Persalinan1. Insidensi KPD lebih tinggi 2. Kerja uterus tidak efisien 3. 3 Sering terjadi partus lama4. Terjadi cincin Bandl & rupture
uteri
5. Cerviks membuka lama, tidak lengkap
6. Bagian rendah janin tetap tinggi 7. Sering memerlukan tindakan
operasi
Pengaruh Malpresentasi Pada Ibu1. Kelelahan dan kehabisan tenaga 2. Lebih sering terjadi robekan jalan
lahir 3. Lebih banyak terjadi perdarahan 4. Insidensi infeksi meningkat
5. Ibu merasa kesakit meskipun his lemah
6. Sering parese usus dan vesica urinaria
Pengaruh Malpresentasi Pada Janin
1. Moulage lebih berat 2. Anoksia, kerusakan otak, IUFD
3. Trauma pada janin 4. Tali pusat menumbung
Posisi ialah letak denominator pada empat kuadran pelvis. Dikenal 8 posisi, tapi ibunya cuma jelasin 1 jenis posisi doank: Posisi Oksipitalis Posterior Persistent
Penyebab : Gangguan penyesuaian kepala terhadap bentuk dan ukuran panggul Otot panggul lemah Kelainan bentuk kepala
Akibat: Persalinan lama Regangan vagina dan perineum Tidak bisa ada gerakan defleksi Menyebabkan robekan jalan lahir
Penanganan Occipito Posterior Persistent Persalinan spontan Terminasi kala II dengan ekstraksi vacum bila gawat janin dan kala lama Bila gagal SC
Letak Sungsang
Letak sungsang di sini adalah presentasi bokong (pres-bo). Dijadiin subtopik tersendiri coz mungkin penjelasannya lebih ribet dari jenis presentasi sebelumnya.
Letak memanjang, panggul janin kutub bawah, penunjuknya sacrum Insidensi: 3-4%, berkurang pada cukup bulan, bertambah pada premature Etiologi: Premature, a.k. banyak, kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit
Diagnosis Pres-Bo
Palpasi: memanjang, bagian bawah lunak, kepala/ballotement di Fundus Uteri (FU) DJJ: pada/di atas/di bawah pusat, di punggung janin
Pemeriksaan dalam: bagian terendah masih tinggi, teraba lunak, sacrum keras seperti kepala, anus seperti mulut/presentasi muka, kadang-kadang teraba kaki (bedakan dengan tangan)
USG: kepala di FU Letak sungsang: janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri Letak sungsang dibagi sebagai berikut:
o letak bokong murni (Frank Breech): bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas
o letak bokong kaki (complete breech): di samping bokong teraba kedua kaki o letak bokong kaki tidak sempurna (incomplete breech): di samping bokong teraba satu kaki o letak kaki (footling breech): teraba kedua kaki
Penanganan Presentasi Bokong
- Dalam Kehamilan -
Knee chest position (gambar kanan) Versi Luar pada usia 34 – 38 minggu (gambar bawah)
o Kontra indikasi: perdarahan, hipertensi, hamil kembar, panggul sempito Syarat: air ketuban cukup dan tidak ada kontraindikasi untuk melakukan versi luar
IncompleteBreech
Tujuan Versi Luar (VL)
Versi cephalic:o Mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala o Mengubah letak lintang menjadi presentasi kepala
Versi podalic:o Merubah letak lintang menjadi presentasi bokong
Persyaratan VL
1. Janin tunggal 2. Tidak ada DKP3. Bagian bawah belum masuk panggul 4. Janin dapat digerakkan bebas 5. Ket (+), ak cukup
6. Uterus tidak kontraksi 7. Dinding perut lemas tidak tebal 8. K/P tahu lokasi plasenta 9. Sebaiknya umur kehamilan 32-36 minggu
Kontraindikasi VL
1. Bokong masuk panggul 2. Kelainan bawaan janin berat 3. KPD
4. Perdarahan antepartum 5. Adanya sikatrik pada uterus6. Pre-eklampsia dan hipertensi
Bahaya VL
1. Kematian janin 2. Bradikardi DJJ3. Pres-bo menjadi pres-muka 4. Terjadi gangguan sirkulasi uteroplacenter
5. Prolaps tali pusat 6. Induksi persalinan premature7. Solutio Placentae
Teknik VL
1. Operator berdiri di samping pasen 2. DJJ diperiksa sebelum dan sesudah VL3. Tangan satu di kepala, yang lain bokong 4. Bagian terendah janin dikeluarkan dari
PAP5. Kepala ke arah panggul, bokong ke FU,
diputar ke arah bagian kecil, posisi dipertahankan
6. Bila DJJ jelek dikembalikan ke posisi semula
7. Jika DJJ baik dilanjutkan sampai kepala di panggul, bokong di FU
8. Saat ini DJJ jelek dikembalikan posisi semula
9. VL selesai DJJ normal, kepala didorong masuk panggul
- Dalam Persalinan -
Pervaginam :
Syarat: letak bokong sempurna atau bokong murni, pelvimetri klinis yang adekuat, janin tidak terlalu besar
Spontan dengan bracht manouver Partial extraction/manual aid:
o Pengeluaran bahu: klasik, mueller, loevseto Pengeluaran kepala: mauriceau, cunam piper
Total extraction: Ekstraksi bokong dan Ekstraksi kaki
Pro & Kontra Persalinan Presbo
Morbid dan Mortal Bayi
Asfiksia: kompresi tali pusat panggul-kepala, tali pusat menumbung, aspirasi ak, persalinan lama Trauma kepala: kompresi dan dekompresi terlalu cepat, lalu terjadi perdarahan intracranial,
fraktura tulang tengkorak Kerusakan: fraktur leher, humerus, clavicula, femur, paralysis plexus cervic dan bracial, trauma
hepar, medula spinalis Bayi besar > 4000 gram Keainanl bawaan hydrocephalus, polyhydramnion KPD
Perasat Bracht
Bokong dan pangkal paha janin yang telah lahir dipegang dengan dua tangan, lalu dilakukan hiperlordosis tubuh janin ke arah perut ibu. Penolong sama sekali tidak melakukan tarikan.
Perasat muller
Kedua tangan penolong memegang bokong dan pangkal paha. Tubuh janin ditarik ke bawah sampai bahu terlihat di bawah simfisis. Lalu lengan depan dilahirkan, sesudah itu baru lengan belakang dilahirkan tanpa memutar tubuh janin.
Perasat Loevset
Perasat Mauriceau
- Cunam Piper -
Tubuh janin dipegang seperti menunggang kuda. Jari tengah penolong dimasukkan ke dalam mulut janin, jari telunjuk dan jari manis memegang maksila untuk mempertahankan kepala janin tetap dalam keadaan fleksi.
Tangan kanan memegang bahu janin dari arah punggung janin dengan jari telunjuk dan jari tengah memegang bagian kiri dan kanan leher.
Janin ditarik ke bawah dengan tangan kanan sampai suboksiput di bawah simfisis. Kepala lahirkan mengikuti sumbu panggul.
Komplikasi persalinan vaginal
Mortalitas perinatal: 2 – 3x dari normal Sebab mortalititas :
o Prematurititaso Kerusakan Intracranial: subdural dan perdarahan intracranial sering terjadi setelah
persalinan kepala yang terlalu cepat. o Hypoxia yang jarang, karena:
Sebelum persalinan (prolapsed tali pusat).
Pada saat persalinan (kelahiran kepala lambat)
Indikasi Perabdominal/Sectio Caesar
Panggul sempit, Janin > 3500gr, Primigravida, Infertilitas, Riwayat obstetri jelek
Multiple pregnancy jika janin ke 1 presbo Penyulit (pre-eclampsia diabetes) Dalam persalinan bokong tidak turun Persalinan tidak maju
Letak Lintang
Janin melintang, bahu berada di pintu atas panggul Penyebab:
o Kelainan jalan lahir dan uteruso Kelainan dinding peruto Kelainan kehamilan: kembar, prematuritas, plasenta previa
Diagnosis: inspeksi, palpasi, VT Penanganan:
o Kehamilan: versi luaro Persalinan:
Pervaginam (kondukplasio korporae, evulosio spontanea (janin kecil), versi ekstraksi, embriotomi (pervorasi eviserasi, dekapitasi)
Perabdominal/seksio caesar
Presentasi Majemuk
Di samping presentasi kepala atau bokong didapat organ lain seperti tangan, kaki Sering disertai prolapsus funikuli Penanganan:
o Persalinan bisa tanpa dihambat o Reposisi
Persalian abdominal/SC
Janin Besar
Janin dengan berat badan > 4000 gram Risiko pada: keturunan, DM, postmatur Diagnosis : TBJ, rumus johnson, USG Resiko: partus lama, distosia bahu Penanganan:
o Persalinan pervaginam o Resiko persalinan macet → SCo Distosia bahu: episiotomi diperlebar, ekstraksi kepala, janin mati → kleidotomi
Kelainan Lain yang Menyebabkan Distosia
Hidrosepalus Kembar melekat (double monster):
o Kraniopagus : penyatuan longitudinal kepala yang satu berhubungan dengan kepala yang lain
o Torakopagus : penyatuan lateral yang terjadi pada dadao Pigopagus : panggul yang satu dengan panggil yang laino Omfalopagus : penyatuan daerah peruto Disefalus : penyatuan bagian bawah tubuh seluruhnya dengan dua kepalao Sinsefalus : penyatuan bagian bawah tubuh seluruhnya dengan satu kepala
Janin dengan perut besar: Asites, tumor hati, ginjal, dll.