Edisi ketigabelas

16
Edisi Khusus Pemilu 2014

description

 

Transcript of Edisi ketigabelas

Page 1: Edisi ketigabelas

Edisi Khusus Pemilu 2014

Page 2: Edisi ketigabelas

Saleum

PENGARAH: Dr. Zaini Abdullah (Gubernur Aceh)

PENANGGUNG JAWAB: Drs Said Rasul(Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan

Telematika Aceh)

DEWAN PENYUNTING: Drs. A. Aziz. (Kabid Manajemen Data Base)

Dr. Rahmawati, M. Si. (Kasubbag TU Seuramoe)

PEMIMPIN UMUM: Ir. Sanasi, MM.(Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh)

Pemimpin Redaksi: Asriani, S.Sos

Redaktur Pelaksana: Irwanda, ST, M.Si

Alamat Redaksi: Gedung Seuramoe Informasi Aceh Jl. Slt. Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh No. 14. Telp . 0651- 33615

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Koordinator Liputan:Nining Khairani, S.Sos

Redaktur:Imran Joni

Penyunting/Editor: Iranda Novandi, S.Sos

Design/Layout Aditya AR

Konsultan Media:Arief Rahman

Fotografer:Amiruddin

Dharwanda, A. Md

Reporter/Kontributor:Fahmi, ST - Muslem, A. Md -

Arman Konadi- Rahmat - Safara

Keuangan: Sri Trisna Fitri, SE

Tata Usaha: Marhamah - Syamsuarni

Distribusi: Syaukani - Razali

Logistik Umum: Syarwan - Amri - Azhar

Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan sub-

stansi dari tulisan tersebut. Tulisan harus dilampiri tanda pengenal.

Seuramoe Publik

No. 13 Tahun II / Maret 20142

Ayo Milih!KURANG dua pekan lagi Bangsa Indonesia akan menentukan pilihan, tidak kecuali di Aceh. Pada 9 April ini, sebanyak 3.315.094 masyarakat Aceh berhak menentukan hak pilihnya berdasarkan yang ditetapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.

Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan KIP Aceh ini, pada umumnya didominasi perempuan, yakni 1.679.806 orang, sedangkan laki-laki hanya 1.635.288 orang. Mereka ini nantinya akan menentukan pilihannya di 10.839 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di di 6.455 gampong (desa) dalam 289 kecamatan dan 23 Kabupaten/kota di Aceh.

Sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), DPT ini bisa berubah lagi, baik bertambah maupun berkurang. Sebab data pemilih ini hingga 14 hari menjelang hari pencoblosan akan terus disempur-nakan.

Tentunya, jikapun ada perubahan kita yakini tidak banyak men-galami perubahan yang mendasar. Hanya saja, perlu dicermati, jangan sampai pertambahan atau pengurangan tersebut akan menjadi masalah, menambah daftar panjang persoalan yang terjadi jelang hari H pencoblosan yang terjadi di Aceh.

Masyarakat Aceh, diharapkan bisa menentukan pilihan yang sesuai dengan panggilan jiwa. Sehingga otang-orang yang duduk di lembaga dewan merupakan orang-orang terpilih yang mampu me-nyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara umum bukan kelompok, golongan tertentu saja.

Pemilu itu merupakan sarana politik untuk mewujudkan ke-hendak rakyat kepada Negara dalam sistem demokrasi. Rakyat se-bagai pemegang kedaulatan berhak menentukan warna dan bentuk pemerintahan serta tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan kon-stitusi yang berlaku.

Selain Landasan umum dan asas, pemilihan umum juga mempu-nyai tujuan yang harus dicapai. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Pemilihan Umum atau Pemilu digelar sebanyak satu kali dalam lima tahun untuk memilih anggota legislatif, presiden dan wakilnya. Ini merupakan salah satu tujuan pemilihan umum yang sangat penting.

Dalam Pemilu 2014 ini, ada 15 Partai Politik yang berpartisifasi, tiga diantaranya merupakan partai lokal di Aceh yakni Partai Nasion-al Aceh (PNA), Partai Aceh dan Partai Damai Aceh (PDA). PNA dan PDA merupakan partai baru peserta Pemilu 2014.

Lalu, siapakah wakil kita yang layak dari ke semua partai tersebut. Kitalah yang menentukan. Ayo memilih, untuk Indonesia yang lebih baik, untuk Aceh yang lebih sejahtera dan tentunya dalam bingkai ke-damaian yang hakiki. m

PEMERINTAH ACEHMengucapkan Selamat Atas Pelantikan BADAN PENGURUS CABANG PERHUMAS ACEH

Oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat PERHUMAS, Prita Kemal Gani, di Gedung Sultan II Selim, Aceh Community Centre,

Banda Aceh, Kamis 20 Pebruari 2014.

ZAINI ABDULLAHGubernur

MUZAKIR MANAFWakil Gubernur

Drs. DERMAWAN MMSekretaris Daerah

Page 3: Edisi ketigabelas

PEMILU DAMAIPesta Demokrasi

tanpa Teror dan Intimidasi

Utama

No. 13 Tahun II / Maret 2014 3

ARI ‘H’ pemungutan suara untuk Pemilu legislatif 2014 hanya

berbilang hari. Para kontestan, parpol dan caleg, telah mulai menjual program, visi-misi dan janji-janji mereka melalui kampanye terbuka yang telah dimulai sejak Ahad (16/3) dan akan berakhir Sabtu (5/4), se-belum hari pencoblosan, Rabu 9 April 2014.

Terlepas dari berbagai tin-dak kekerasan, yang sebagian telah berhasil diungkap jajaran Polda Aceh, semua pihak di Aceh, utamanya masyarakat, sangat berharap pelaksanaan Pemilu di tahun politik 2014 ini dapat berjalan lancar, aman dan nyaman, tanpa ada intimi-dasi, provokasi dan teror.

“Biarkan masyarakat memilih sesuai hati nurani mereka,” kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dalam temu pers yang dilaksanakan Mus-pida Plus di gedung Serbaguna Setda Aceh, Jumat (14/3).

Dalam temu pers tersebut, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Brigjen Pol Husein Hamidi yang diwakili Kabid Humas Polda Aceh, AKBP Gustav Leo menegas-kan, Polda Aceh siap menga-

mankan pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) 2014 dan seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai raw-an. "Polisi sudah siap aman-kan pemilu di Aceh," tegas Kapolda. Kapolda juga telah melepas personil yang terlibat dalam pengamanan kampanye pemilu di Aceh.

Menyinggung pengungka-pan berbagai kasus kekerasan yang terjadi di Aceh, Kapolda mengaku pihaknya sedang memproses sesuai hukum dan ditangani masing-masing pol-res. "Ada pelaku yang sudah kita tahan," ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Gustav Leo.

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Pandu Wibowo mem-inta para peserta kampanye Pemilu Legislatif (Pileg) untuk menjual program saat melakukam kampanye terbuka yang sudah berlangsung sejak Ahad (16/3). "Yang dijual itu program, bukan provokasi atau teror," tegas Pangdam.

Guna menghindari ben-trokan antar masa pendukung Partai Politik (Parpol), Pangdam mengingatkan semua peserta Pemilu tidak

melakukan kampanye yang bersifat provokasi, intimidasi atau teror, yang justru meru-sak citra demokrasi damai itu sendiri. Ssemua peserta pemilu, katanya, harus menya-dari hal ini.

“Jangan gara-gara kepent-ingan meraup suara, lalu mel-akukan tindakan yang tidak terpuji dengan melakukan provokasi, teror dan intimidasi serta kampanye hitam terhadap partai lain,” kata dia.

***“Pemilu sebuah momentum

berdemokrasi dengan baik. Artinya siap menang siap kalah. Oleh karena itu, dihara-pkan tidak ada kecurangan,” demikian dikatakan Kadishub-komintel Aceh, Said Rasul dalam temu pers tersebut.

Dikatakannya, Pemerintah menghimbau setiap komponen masyarakat sadar bahwa Pemi-lu itu penting. Dan kepada Pers, diharapkan dapat bertin-dak netral dalam menyuarakan suara rakyat. “Kita harap tidak ada yang Golput demi masa depan Aceh.”

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Komunikasi dan In-formatika RI Nomor 17/Per/M.Kominfo/03/2009 tentang diseminasi informasi nasional

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemer-intah Daerah kabupaten/kota, dan Permen Nomor 22/PER/M.Kominfo/12/2010 tentang standar pelayanan minimal bidang Komunikasi dan Informatika di kabupaten/kota, kata Said, pihaknya terus aktif melakukan sosialisasi.

“Pemerintah bertang-gungjawab mensosialisasikan Pemilu 2014. Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Perhubun-gan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh bidang Manajemen Data Base Pelay-anan Media dan Informasi,

melakukan sosialisasi lewat berbagai media,” kata dia.

Sebelumnya Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi dalam temu pers yang digelar di gedung Serbaguna Setda Aceh, Jumat (14/3) mengatakan, mendekati hari ‘H’ pemilu, pihaknya akan terus melaku-kan sosialisasi tentang tatacara dan pemungutan suara. “Ter-masuk menyiapkan personil KPPS di seluruh Aceh, 97.380 orang dan tenaga kesekretaria-tan baik PNS maupun non-PNS, tenaga honor, 20.860 orang. Total 118.240 orang,” katanya.

Dengan demikian, ka-tanya, apa yang menjadi tujuan bersama, Pemilu di Aceh bisa terlaksana dengan aman dan damai, dapat terlaksana. Semo-ga harapan menciptakan Aceh ini menjadi etalase demokrasi bagi indonesia dapat terpenuhi. “Hingga kemarin, kertas suara telah diterima mencapai 75 persen.”

Dikatakannya, KIP Aceh menargetkan 20 Maret 2014 seluruh surat suara dan logistik lainnya akan tuntas didistri-busikan dari kabupaten ke kecamatan dan desa. Dengan demikian, pelaksanaan Pemilu siap dilaksanakan di Aceh. "Pada dasarnya, semua kesia-pan dan tahapan proses pemilu sampai saat ini sudah berjalan dengan baik," ujar Ridwan Hadi dalam temu pers bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di gedung serba guna kantor gubernur itu.

Dalam temu pers tersebut,

H

Pimpinan daerah Aceh usai temu pers di gedung Serbaguna Setda Aceh, Jumat (14/3). foto: wandra/mca

Pelepasan balon dan merpati saat ikrar Pemilu Damai di Aceh. foto: wandra/mca

Page 4: Edisi ketigabelas

Utama

No. 13 Tahun II / Maret 20144

Puluhan wartawan mendengarkan keterangan unsur pimpinan daerah Aceh saat temu pers di gedung Ser-baguna Setda Aceh, Jumat (14/3). foto: amir/mca

Gubernur Aceh, dr Zaini Ab-dullah menyatakan dirinya ber-sama Wakil Gubernur Muzakir Manaf sudah mengajukan cuti untuk menjadi juru kampa-nye dalam Pemilu legislatif yang dimulai 16 Maret. "Izin cuti kampanye tersebut sudah dikirim ke Mendagri pada Jumat (14/3) ini," ujar Zaini.

Guna menghindari keko-songan kepala daerah saat masa kampanye, gubernur dan wagub melakukan secara bergantian. Kecuali pada hari libur kerja, seperti Sabtu dan Minggu, bisa dilakukan bersamaan untuk mengikuti kampanye. "Pemerintahan tidak akan kosong, kami akan bergantian mengikuti kampa-nye," ujarnya.

***

PengamananUntuk pengamanan pelak-

sanaan proses Pemilu ini, Polda Aceh telah menyiapkan personilnya guna mengaman-kan 10.839 TPS yang akan digunakan pada Pemilu 9 April ini. Dari TPS itu, Polda Aceh sudah melakukan pemetaan di lapangan dengan baik. “7.431 TPS dalam kategori aman, 3.408 masuk dalam kategori rawan yang berpotensi ter-jadinya rawan gangguan kea-manan. Untuk itu, polisi sudah siap mempersiapkan penga-manan lebih di TPS tersebut,” kata Kapolda, Brigjen Pol Husein Hamidi.

Dikatakan, dari 3.408 TPS masuk katagori rawan ini, terbagi dalam dua golongan. Di mana, sebanyak 2.805 TPS dinyatakan rawan I dan 603 masuk dalam rawan II. TPS rawan ini ini tersebar di sejum-lah kabupaten/kota di Aceh.

Pengkatagorian TPS aman dan rawan ini didasari pada letak dan tingkat keamanan. TPS katagori aman umumnya berada di kawasan perkotaan, sementara TPS rawan khu-susnya rawan II tersebar paling banyak di sepanjang Pantai Timur Utara, mulai dari Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Ut-ara, Aceh Timur. Selanjutnya Aceh Singkil, Subulussalam dan Aceh Tenggara.

Lebih lanjut dijelaskan, un-tuk katagori aman, satu polisi akan mengamankan tiga TPS sekaligus. Sementara untuk TPS rawan I dan II ditempat-kan satu sampai dua polisi bersenjata lengkap, dibantu TNI dan Linmas untuk tiap-tiap TPS. "Di wilayah yang katagori rawan, khususnya rawan II, kita akan melakukan mobilisasi anggota dengan dibantu TNI untuk melakukan pengamanan dan patrol rutin, dalam rangka antisipasi setiap kemungkinan terburuk," ujar Kapolda.

Pangdam IM, Mayjen Pandu Wibowo mengatakan, pihaknya akan terus menin-gkatkan pengamanan dalam membantu Polri, dengan mela-lukan patroli siang dan malam serta ikut melakukan razia dan sweeping senjata api (senpi) di seluruh Aceh.

Menurut Pangdam, sejak 13 Maret lalu, sebanyak 1.316 personil TNI di jajaran Kodam IM sudah disiapkan. Mereka ini siap bergerak kapanpun juga dalam pengamanan pemilu yang pengamanan-nya di bawah komando Polri, dalam hal ini Polda Aceh.

Bukan itu saja, ujar jenderal bintang dua TNI ini, Kodam IM juga sudah mensiagakan pasukan cadangan sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang disiagakan di Korem 011/Lilawangsa dan Korem 012/Teuku Umar. Di samping itu ada juga 1 satuan setingkat Bataliyon (SSB) yang disiaga-kan di Kodam IM. "Pasukan cadangan ini siap bergerak dan diterjunkan kapanpun dibutuh-kan," tegas Pangdam IM.

***

HaramDalam kesempatan sama,

Majelis Permusyawaratan Ula-ma (MPU) Aceh menegaskan, pihaknya telah mengeluarkan fatwa nomor 3 tahun 2014 yang menyatakan ‘Haram’ hukumnya bagi perusak alat peraga atau atribut kampanye yang sah. "Ini kontribusi MPU dalam menciptakan Pemilu damai di Aceh," tegas Wakil Ketua MPU, Tgk Faisal Ali.

Dikatakan, fatwa haram pengrusakan alat peraga dan kampanye ini diputuskan, berdasarkan sidang paripurna MPU yang berlangsung akhir Februari lalu. Dalam sidang paripurna itu MPU juga mengeluarkan beberapa poin lainnya menyangkut pemilu.

Menurut Faisal, hal lain yang diharamkan yakni memil-ih pemimpin dan wakil rakyat yang tidak memenuhi kriteria dan melakukan money politic untuk kemenangan kandidat. Kriteria pemimpin dan wakil rakyat menurut Islam adalah beriman, berakhlak mulia, ju-jur, adil, berilmu, amanah, arif, sehat jasmani dan rohani serta mengutamakan kepentingan dan kemaslahatan umat.

Apabila calon pemimpin tidak memiliki kriteria terse-but, maka tidak berhak untuk duduk di jabatan tersebut karena ini merupakan daerah Islam. Demikian halnya den-gan money politic karena sama dengan melakukan sogokan untuk kemenangan kandidat tertentu.

m fj/ning/mus/shaf/and/

KEPALA Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlind-ungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Aceh, Nasir Zalba mengaku sudah memulai persiapan menjelang pemilu dengan melakukan penguatan kapasitas.

“Diantaranya dengan melatih operator IT dari setiap kabupaten/kota di Aceh untuk me-masukkan laporan, termasuk data hasil perhi-tungan suara yang diperoleh dari setiap TPS ke dalam server Kesbangpol Linmas Provinsi dan kemudian diteruskan ke pusat.”

Semua itu, katanya, dilakukan sesuai dengan Permendagri nomor 61 tahun 2011 tentang pemantauan politik di daerah. Kesbangpol sudah membentuk pusat pengendalian krisis dengan tugasnya antara lain memantau perkembangan, tidak hanya pemilu, tapi juga politik di daerah secara umum.

“Dengan ditempatkannya dua personil Pam-sung Linmas di tiap-tiap TPS, dengan jumlah personil mencapai 21.678 orang, maka kami harus mengadakan pelatihan terhadap mereka. Ini yang juga sedang kita musyawarahkan,” katanya.

Dikatakan Nasir, meski persiapan dirasa telah memadai, namun pihaknya masih kesuli-tan dengan anggaran. Pasalnya, hingga saat ini belum ada anggaran dalam DIPA KPU atau KIP kabupaten/kota masing-masing. “Tapi sekarang sudah dimasukkan oleh KPU Pusat ke Dirjen Keuangan dan masih dalam proses. Insya Allah nanti akan ada dalam DIPA KPU/KIP kabu-paten/kota.”

Nasir berharap, pada saat kampanye terbuka, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Diharapkannya, kampanye dilakukan sesuai dengan aturan. Sehingga tidak terjadi bentrok antar pendukung dan simpatisan parpol.

Nasir juga berharap Parpol dapat menggu-nakan bantuan keuangan Parpol sesuai aturan, dimana 60% digunakan untuk pendidikan politik kader-kader parpol. Dia juga berharap masyarakat yang sudah terdaftar agar menggu-nakan haknya untuk menentukan masa depan bangsa.

“Kalau tidak terdaftar, ada pemilih tamba-han khusus. Jadi tidak ada alasan orang yang tidak terdaftar, tidak memilih. Gunakanlah hak tersebut. Kalau tidak kita yang rugi lima tahun ke depan. Kalau ingin mengubah negeri ini, ya lewat Pemilu, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden. m muslim/mca

Nasir Zalba, Ka. Kesbangpol Linmas Aceh:Gunakan Hak Pilih

untuk Menentukan Masa Depan Bangsa

foto: muslim/mca

Page 5: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 2014 5

UtamaKIP Aceh Siap Selenggarakan Pemilu Legislatif

OMISI Inde-penden Pemili-han (KIP) Aceh

mengaku telah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 2014, 9 April mendatang. Selain logistik, PPK, PPS dan TPS juga telah dipersiapkan.

“Kami perlu sampaikan di sini, dalam mempersiapkan Pemilu 2014 ini telah memben-tuk sejumlah 289 PPK yang tersebar 23 kabupaten di Aceh. Kemudian 6.455 Panitia Pe-mungutan Suara (PPS), 10.839 TPS dengan tujuh personil KPPS di masing-masing TPS,” kata Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi, dalam temu pers kesiapan pelaksanaan Pemilu di Aceh, yang dilaksanakan di aula serba guna Setda Aceh, Jumat (14/3).

Dikatakannya, kesiapan KIP Aceh dalam perdistribusian logistik dibagi tiga. Ada logis-tik yang diadakan di kabupaten kota, seperti alat kelengkapan TPS, seluruhnya diadakan di kabupaten/kota. Selan-jutnya logistik yang diadakan di provinsi, yaitu kotak dan bilik suara yang tidak cukup, kemudian formulir un-tuk penghitungan suara, ditambah sampul untuk keperluan pemungutan suara.

“Alhamdulillah, sampul, bilik dan kotak suara ini telah diadakan dan telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota. Sedangkan untuk formulir sedang proses pencetakan. Insya Allah, dalam empat hari ke depan sudah selesai dan dilakukan pendistribu-siannya,” kata Ridwan.

Menyinggung logistik yang diadakan KPU Pusat, tambahnya, berupa suara. Semua pengadaan itu, termasuk tinta untuk menandai pemilih dan formulir C untuk Pemilu ang-gota DPR-RI dan DPD. Sedangkan DPRA dan DPR kabupaten/kota untuk Aceh diadakan KIP Aceh. Jumlah surat suara yang telah dikirim, kata dia, sudah 75 % dari surat suara telah sampai di kabupaten/kota. “Mudah-mudahan medio Maret ini seluruh logistik sudah mulai

bergerak dari kabupaten/kota menuju kecamatan.”

Selanjutnya, KIP Aceh akan menggelar sosialisasi tatacara dan pemungutan suara. Ter-masuk menyiapkan 97.380 personil KPPS di seluruh Aceh dengan biaya APBN. Namun untuk kesekretariatan, baik PNS maupun non-PNS tenaga honor yang berjumlah 20.860 orang, dananya masih men-unggu dari KPU pusat. “Total personil untuk menyeleng-garakan Pemilu 2014 di Aceh 118.240 orang,” kata Ridwan.

Sosialisasi lainnya yang dilakukan KIP, tambah dia, dengan program Cang Panah (Bicang Pemilu Aman dan Amanah), yang hanya mampu dilaksanakan KIP Aceh sekali. KIP sangat menghara-pkan Pemerintah Aceh untuk membantu kegiatan sosialisasi ini. “Termasuk media, tolong bantu kami untuk menghimbau dan menyosialisasikan kepada masyarakat untuk bersama-

sama menyukseskan Pemilu dengan aman dan damai.”

Sejumlah kegiatan memang telah dilakukan KIP Aceh. Di-antaranya ikrar Pemilu Damai

K

yang dipusatkan di Mapolda Aceh, Pebruari lalu.

Mengenai jadwal dan lokasi kampanye terbuka, menu-rut Ridwan, pihaknya telah

menyepakati lapangan dan jadwal untuk kampanye dalam bentuk rapat umum baik untuk partai politik maupun untuk calon anggota DPD dan telah disetujui oleh seluruh pimpi-nan parpol.

Dengan 10 daerah pemili-han, katanya, masing-masing Dapil disiapkan lima lokasi, sehinggan kampanye dalam bentuk rapat umum menyebar di 50 lokasi di 23 kabupaten/kota.

Ridwan berharap, pada Pemilu kali ini partisipasi masyarakat bisa melebihi Pemilu 2009, yang menca-pai 71%. Secara nasional KPU menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2014 ini mencapai 75%. “Oleh karena itu harapan kami agar seluruh stake holder dapat mendorong dan mendukung agar target minimal di Aceh ini bisa kita capai,” katanya.

Ridwan berterimakasih dengan seluruh peserta Pemilu yang telah menyampaikan laporan dana kampanyenya tepat waktu.

“Yang terakhir, kami telah merencanakan bersama Pemerintah Aceh dan Kapolda Aceh. pada 6 April mendatang, hari pertama masa tenang, akan menggelar zikir akbar di halaman Mapolda Aceh. Kita berharap hal yang sama diikuti seluruh calon legislatif dan masyarakat, serta dilaksanakan pula di 23 kabupaten/kota. Semua demi tujuan kita ber-sama agar Pemilu di Aceh ini bisa aman dan damai, karena kita ingin menciptakan Aceh sebagai etalase demokrasi bagi Indonesia dan dunia.”

m fj/mca

DATA PEMILU 2014 DI ACEHdan penertiban pada pelaksanaan Pemilu 2014.Sementara TNI hanya membantu jika diminta oleh karena itu TNI sudah meny-iapkan personil terdiri dari satu pleton di tingkat Komando Distrik Militer (KODIM), satu kompi ditingkat Korem dan satu Bata-lyon ditingkat KODAM.

VI. Bagaimana cara mencoblos saat Pemilu Legislatif 9 April 2014.

Surat suara secara prinsip ada dua model , satu surat suara DPD, satu model surat suara DPR

1.Mencoblos lambang partai saja, sah 2.Mencoblos nomor urut caleg saja sah3.Mencoblos nama caleg saja sah 4.Mencoblos nomor urut caleg saja sah5.Mencoblos nama caleg dan nomor urut

Caleg sah 6. Mencoblos lambang partai, nomor

urut dan nama caleg sah7. Mencoblos lambang partai lalu men-

coblos caleg lebih dari seorang caleg dari partai yang sama maka suara nya diberikan untuk partai tersebut. Yang tidak sah jika mencoblos dua nama caleg dari partai yang berbeda.

8. Pada Surat Suara DPD,Pemilih men-coblos pada gambar (foto ) caleg DPD yang dipilih.

VII. Memilih pemimpin bangsa ada-lah kewajiban sebagai warga Negara, dan memilih adalah hak sebagai warga Negara oleh karena itu Golput bukan pilihan warga negara bijaksana. m

I. Jumlah Pemilih,Komisi Independen Pemilihan Aceh

tanggal 19 Januari 2014 telah mensahkan daftar pemilih tetap perbaikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) berjumlah 3.315.094. Penambahan dapil karena pertambahan pen-duduk Aceh yang saat mencapai 5.015.234 jiwa sesuai dengan data penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4 ) Pileg 2014 sehingga Dapil Aceh pada Pemilu 2014 sebanyak 10 Dapil.

TPS di seluruh Aceh, 10.839 buahKIP Aceh telah menyiapkan Ketua Panitia

Pemungutan Suara komisioner sebanyak 97.380 orang di seluruh Aceh, personil yang menyelenggarakan Pemilu 118.240 orang se Aceh.

II. Jumlah KursiDPR RI sebanyak 13 kursi, DPR Aceh

sebanyak 81 kursi, DPD sebanyak 4 kursi dan DPRK se Aceh 650 kursi

III. Partai peserta pemiluPeserta Pemilu dari Partai Nasional 12 dan

Partai Lokal Aceh 3 Parlok yaitu Partai Aceh, Partai Nasional Aceh dan Partai Damai Aceh

IV. Caleg yang bertarungUntuk DPR RI sebanyak 155 caleg, DPD

sebanyak 40 caleg, DPR Aceh sebanyak 1.259 caleg dan DPR K se Aceh 9.033 caleg.

V. Pengamanan,Polda Aceh mengerahkan sebanyak 9.328

personil pengaman Pemilu untuk mengaman-kan beberapa titik rawan gangguan keamanan

foto: wandra/mca

Page 6: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 20146

Utama

Banda Aceh, Seuramoe:

DALAM menyikapi Pemilu di Aceh, Majelis Permusyawara-tan Ulama (MPU) merasa perlu mengeluarkan seruan yang me-nyejukkan, agar kondisi damai di Aceh dapat terus dipertahan-kan di bumi Serambi Mekkah. “Hal yang pertama kami kira bagaimana masyarakat kita aman dan damai dalam kehidu-pan mereka. Pemilu jangan sampai mengorbankan rakyat.”

Demikian dikatakan Ketua MPU, Drs. Tgk. Gazali Mohd. Syam kepada Shafira, dari Seuramoe Informasi, pekan lalu di kantornya. “Kami mau mencoba membantu Pemerintah Aceh, dalam hal ini pihak–pihak yang melaksanakan Pemilu, baik KIP dan Bawaslu,” ka-tanya.

Untuk mendukung itu semua, MPU, katanya, telah mengeluarkan fatwa nomor 3 ta-hun 2014 yang berkaitan dengan Pemilihan Umum menurut Per-spektif Islam. Isinya, antara lain menyatakan, “Haram hukumnya merusak alat peraga atau atribut kampanye yang sah.”

Alasan fatwa tersebut, menurut Ghazali, karena adanya reaksi antar partai peserta pemi-lu seputar atribut. Ini, kata dia, sebagai bentuk kontribusi MPU agar masyarakat menghargai hak milik masyarakat itu sendiri. “Karena yang kita kaji sebab se-hingga terjadinya kerisuhan dan perkelahian di tengah–tengah masyarakat kita,” kata dia.

Fatwa tersebut, kata Ghazali, telah dikirimkan kepada semua ketua partai politik yang ada di Aceh, termasuk ke kabu-paten/kota dan juga KIP dan Bawaslu. “Mudah–mudahan ini merupakan sebahagian bentuk kepedulian MPU Aceh untuk menjaga masyarakat kita yang damai.”

Secara terpisah, dalam acara temu pers di kantor Gubernur Aceh, Jumat (14/3), Wakil Ketua MPU, Tgk Faisal Ali menga-

takan, fatwa no. 3 tahun 2014 yang dikeluarkan MPU dalam menghadapi Pemilu 2014 ini merupakan kontribusi MPU dalam menciptakan pemilu damai di Aceh.

Dikatakan Faisal, fatwa haram pengrusakan alat peraga dan kampanye ini diputuskan, berdasarkan sidang paripurna MPU yang berlangsung akhir Februari lalu. Dalam sidang paripurna itu, MPU juga menge-luarkan beberapa poin lainnya

but karena ini merupakan daerah Islam. Demikian halnya dengan money politic, karena sama den-gan melakukan sogokan untuk kemenangan kandidat tertentu,” kata Tgk. Faisal.

Hentikan KekerasanDesakan agar semua pihak

di Aceh menghentikan segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan teror yang semakin marak menjelang Pemilu 2014 juga dikeluarkan ulama yang terga-bung dalam Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA). Mereka juga meminta pimpinan dan jaja-ran Pemerintah Aceh serta pihak keamanan bertanggungjawab secara serius untuk senantiasa menciptakan kedamaian dalam kehidupan masyarakat.

“Situasi dan kondisi Aceh saat ini mengingatkan kem-bali pada masa ketika organisasi HUDA didirikan 15 tahun lalu. Tepatnya pada 9 September 1999. Melihat kondisi politik dan keamanan Aceh yang agak memanas, khususnya menjel-ang pemilu ini, kami pada hari ini kembali meminta kepada berbagai pihak untuk menghenti-kan berbagai tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.”

Demikian dikatakan Ketua HUDA, Tgk. H. Hasanoel

Bashry HG (Abu Mudi), dalam pidato pelantikan pengurus HUDA periode 2013-2018, di Grand Aceh Hotel, Banda Aceh, Jumat (14/3) malam. Lebih 300 ulama dan santri dayah se-Aceh hadir dalam acara yang juga dihadiri Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, Plh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, serta sejumlah anggota DPR-RI, DPRA, dan DPRK dari beberapa daerah.

Tgk. Hasanoel Bashry ber-pendapat, jika Aceh dibiarkan terus menerus dalam kondisi yang penuh dengan kekerasan, intimidasi dan teror, maka pada hakikatnya membiarkan Aceh ini terjerumus ke dalam lembah kehancuran. “Oleh karena itu kami mengimbau semua pihak untuk mengedepankan politik secara damai, aman dan tentram. Bukan dengan sistem kekerasan, pembunuhan, pemukulan, saling menghasut, dan menyalahkan antara satu sama lain,” ujarnya, seperti dikutip Serambi Indone-sia.

m shafira/mcaTemu Pers Pimpinan Daerah di ruang serbaguna Setda Aceh, Jumat (14/3). Foto: amir/mca

Temu Pers Pimpinan Daerah di ruang serbaguna Setda Aceh, Jumat (14/3). Foto: wandra/mca

menyangkut Pemilu.Menurut Faisal, hal

lain yang diharamkan yakni memilih pem-impin dan wakil rakyat yang tidak memenuhi kriteria dan melakukan money politic untuk kemenangan kandidat. Kriteria pemimpin dan wakil rakyat menurut Islam adalah beriman, berakhlak mulia, jujur, adil, berilmu, amanah, arif, sehat jasmani, dan rohani serta mengutam-akan kepentingan dan kemaslahatan umat.

“Apabila calon pem-impin tidak memiliki kriteria tersebut, maka tidak berhak untuk duduk di jabatan terse-

Page 7: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 2014 7

KutarajaDishubkomintel Aceh Gelar

Sosialisasi Pemilu DamaiMENINDAKLANJUTI Peraturan Menteri Komu-nikasi dan Informatika RI Nomor 17/Per/M.Kom-info/03/2009 tentang dis-eminasi informasi nasional oleh Pemerintah, Pemer-intah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabu-paten / Kota dan Nomor 22/PER/.M.Kominfo/12/2010 tentang standar pelayanan minimal bidang Komu-nikasi dan Informatika di Kabupaten/Kota.

Pemerintah ber-tanggung jawab mensosialisasikan Pemilu 2014. Pemer-intah Aceh dalam hal ini Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh bidang Manajemen Data Base Pelayanan Media dan Informasi melakukan sosialisasi lewat berbagai media :

I. Pertunjukan Rakyat

Sosialisasi Pemilu dan penguatan per-damaian Aceh di-laksanakan dengan pertunjukan Seni dan budaya dan meman-faatkan tokoh masyarakat dimana pertunjukan rakyat dilaksanakan dengan maksud memberikan pencerahan sekaligus hiburan.

Pertunjukan rakyat dilak-sanakan di 17 (tujuh belas ) titik Kab/Kota se Aceh di-mana tiap titik dilaksanakan pada dua lokasi kegiatan.

Saat ini telah dilaksana-kan pertunjukan rakyat di 8 Kabupaten yaitu Aceh Barat, Aceh Jaya,Aceh Selatan,Subulussalam,Pidie,Pidie Jaya,Nagan Raya, Abdya berarti sudah terlaksana sosialisasi di 16 lokasi.

Sedangkan di Kota Sabang akan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Maret di Kecamatan Suka Jaya dan Suka Karya.

Sembilan kegiatan tersisa akan digunakan untuk sosial-isasi Pilpres.

Lokasi yang dipilih ada-lah daerah yang diperkirakan kurang mendapat informasi tentang Pemilu dan pengua-tan perdamaian Aceh.

II. Media PenyiaranSosialisasi Pemilu lewat

media penyiaran dilaksanakan melalui Radio dan Televisi.

1. Radio Melalui Radio Siaran telah

dilakukan ,24 kegiatan obrolan Radio dalam bahasa Aceh dan Bahasa Indonesia, Syair Aceh informasi pembangunan 12, Iklan Layanan Masyarakat yang isinya mengajak masyarakat ke TPS dan cara coblos Surat suara

yang sah, Dialog interaktif dis-iarkan melalui LPP RRI Banda Aceh dan Radio Siaran Swasta yang dapat didengar lewat streaming.

LPP RRI adalah Saluran informasi Pemilu yang sangat berperan aktif menyiarkan infor-masi Pemilu dan Temu Pers hari ini dapat didengar langsung oleh seluruh masyarakat Aceh

2. Televisi,Lewat Televisi kita sedang

menyiarkan 2 Iklan Layanan Masyarakat yang berisikan infor-masi Jangan GOLPUT dan siap menang dan siap kalah.

Menyiarkan dua buah Feature yang berisi pesan , “Pilih sesuai hati nurani dan Jaga Perdamaian”

III. Tatap Muka Sosialisasi Pemilu lewat tatap

muka menghadirkan Kepala Mukim dan Tokoh Masyarakat bertujuan memberi pembekalan kepada Kepala Mukim dan To-koh Masyarakat dengan hara-pan mereka akan meneruskan informasi kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

Bekerjasama dengan Pemer-

intah Kabupaten/Kota ,KIP dan Panitia Pengawas Pemilu, Dishubkomintel Aceh mem-berikan pencerahan kepada 30 peserta di setiap pertemuan, yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Pidie Jaya, ABDYA,Aceh Utara , Aceh Barat dan pada 19 Maret mendatang akan dilaksanakan di Kota Sabang.

IV. Media CetakTabloid Seuramo

informasi Aceh telah terbit dengan isi khusus Pemilu dan minggu depan akan terbit edisi khusus Pemilu menyambut hari “H” pencoblosan.

V. Media On LineMedia online

Seuramoe.acehprov.go.id dan Infopublik Kominfo RI yang bisa diakses setiap saat.

VI. TransportasiKelancaran arus lalu

lintas terkait distribusi logistik Pemilu dan juga ketersediaan sarana trans-portasi bagi pemilih jelang hari “H” Pemungutan suara.

Momen penting Pemilu Legislatif dan Pil-

pres adalah titik fokus sosialisasi yang dilaksanakan Dishubko-mintel Aceh demi suksesnya Pelaksanaan Pemilu dan terjag-anya Perdamaian di Aceh.

Pemilu sebuah momen-tum berdemokrasi dengan baik artinya siap menang siap kalah,diharapkan tidak ada kecurangan. Pemerintah menghimbau setiap komponen masyarakat sadar bahwa Pemilu itu penting dan kepada Pers bertindak netral dapat menyu-arakan suara rakyat, diharapkan tidak ada yang Golput demi masa depan Aceh.

Pemilih pemula , pada Pemi-lu ini pendidikan politik awal pada generasi muda,generasi mudalah yang membangun bangsa demi Aceh yang lebih maju. Kepada Generasi muda gunakanlah hak pilih sebaik-bai-knya dan orang tua mendorong kepada Pemilih Pemula agar da-tang ke TPS pada 9 April 2014.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi Informasi dan

Telematika Aceh

DTODrs.SAID RASUL

SEBAGAI provinsi yang memiliki kekususan, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dinilai perlu mencari dasar hukum agar sarana ibadah di Aceh dibenarkan menjadi tempat pemungutan dan peng-hitungan suara. Hal itu guna mencegah adanya gugatan akhir karena meski bukan pelang-garan pidana, pemungutan dan penghitungan suara pada sarana ibadah, tidak dibenarkan Undang-undang nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.

“Jadi perlu ada formulasi khusus yang saya pikir harus di-cari oleh KIP maupun KPU agar hasilnya tidak digugat nantinya. Dalam peraturan KPU disebut-kan, sarana dan tempat ibadah tidak dibenarkan menjadi tempat pemungutan dan penghitungan suara,” kata Ketua Badan Penga-was Pemilu Aceh, Asqalani.

Hal itu disampaikan Asqalani di sela-sela temu pers dengan awak media di ruang serba guna kantor Gubernur Aceh, Jumat 14 Maret lalu. Acara membahas kesiapan pemerintah menghada-pi pemilu tersebut turut dihadiri unsur pimpinan daerah Aceh. “Untuk konteks Aceh, sarana ibadah juga menjadi tempat musyawarah dan beberapa fung-si lain, termasuk menjadi lokasi pemungutan dan penghitungan suara saat pemilu. Ini berkaca pada pemilihan tahun 2009 lalu, bahkan pemilu sebelumnya,” ujar Asqalani.

Menurutnya meski telah berlangsung lama namun Aceh belum memiliki dasar hukum yang kuat agar sarana ibadah menjadi tempat yang dibenarkan untuk melakukan pemungutan dan penghitungan suara saat pemilu. Padahal Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh memungkin-kan untuk itu.

“Kita terus mendorong dan berkordinasi dengan KIP termasuk menyurati KPU agar tidak menjadi permasalahan dikemudian hari. Mudah-mu-dahan ada formulasi yang tepat untuk menyelesaikannya,” kata Asqalani.

Dalam kesempatan tersebut Asqalani juga menyampaikan sengketa kewenangan pemben-tukan dan perekrutan personil Bawaslu antara Bawaslu Pusat dan Pemerintah Aceh telah berdampak pada Panwaslu di dua Kabupaten di Aceh. Hal itu setidaknya dirasakan Panwaslu Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Kabupaten Pidie.

“Panwaslu Pidie dan Abdya belum mendapat dukungan dari pemda setempat. Padahal dalam undang-undang pemda setempat wajib memfasilitasi Panwaslu dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,” ujar Asqalani.

Asqalani juga menyata-kan akan berkordinasi dengan kepolisian terkait adannya 3.408 dari total 10.839 Tempat Pe-mungutan Suara (TPS) di pantai timur dan utara Aceh yang diny-atakan rawan. “Kalau menjurus pada penghilangan hak pemilih kami akan menempatkan petu-gas di sana. Tapi jika kerawanan-nya dalam bentuk pidana umum bukan kewenangan Bawaslu,” kata Asqalani.

Ditanya kesiapan, Asqalani mengaku pihaknya terus beru-paya berkordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kendala yang dihadapi menemukan jalan keluar terbaik demi terseleng-garannya pemilu yang demok-ratis. Ia menyebut, kendala yang dihadapi selama penyelengga-raan pemilu merupakan hal biasa dalam berdemokrasi.

m arman/seuramoe

Bawaslu Aceh: Perlu Regulasi Penggunaan

Sarana Ibadah

foto: wandra/mca

Page 8: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 20148

Wawancara

dengan Kepolisian melaku-kan pengamanan dengan melakukan swiping di jalan dan razia terkait banyaknya senpi-senpi liar yang beredar. Sebab semua orang meng-inginkan pemilu yang damai dan nyaman dan demokrasi tanpa ada keributan dan kami ingin keamanan agar

BANDA ACEH-Seuramoe Informasi: Pemilu legislatif memiliki makna yang sakral, yakni terciptanya pemilu damai yang bisa membawa keberlanjutan kondisi damai yang sudah tercipta sejak 15 Agustus 2005. Disampaikan Zaini Abdullah Gubernur Aceh, pada Temu Pers kesia-pan Pemilu yang dilaksana-kan oleh Media Center Aceh di Aula Serbaguna Jumat, 14/3.

Zaini menambahkan, bahwa berbagai issu dan pernak-pernik dan dinamika yang sempat terjadi sebe-lum Pemilu hendaknya bisa diredam, hal ini tentunya bukan saja tugas dari aparat keamanan seperti Polisi dan Stakeholder lainnya yang bertanggungjawab namun juga menjadi tugas bersama Pemerintah Aceh, Parpol dan masyarakat.

Zaini menegaskan “Oleh karena itu Kepada seluruh masyarakat Aceh saya himbau agar menjalani pemilu yang tentram damai dan sukses”.

Kita juga sudah melakukan tindakan preventif dengan kerjasama den-gan berbagai pihak untuk menjaga pemilu damai, sebab

yang pertama bertanggung jawab adalah pihak kepoli-sian sebagai ring pertama dalam pelaksanaan penga-manan.

Kapolda Aceh yang di-wakili Kabid Humas Polda, Gustav Leo, mengatakan “kita sangat serius menanga-ni berbagai kasus yang terjadi

terciptanya pemilu damai. Namun sifatnya TNI adalah penebalan apabila diminta oleh kepolisian”.

Temu Pers terkait kesiapan Pemerintah Aceh pada Pemilu 2014 tersebut difasilitasi oleh Media Centr Aceh dan dihad-iri tujuh Nara Sumber, yaitu Gubernur Aceh, Pangdam IM, Kapolda Aceh, MPU,

akhir-akhir ini, dan kita juga telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait “.

Pada kesempatan yang sama, KIP Aceh dmengata-kan 75 % surat suara telah didistribusikan ke kabupaten kota. Pendistribusian logistik yang diadakan di kab/kota, logistik diadakan di Provinsi logistic diadakan oleh KPU Republik Indonesia.

Jumlah surat suara 75% telah sampai di kab/kota Aceh, dan dilakukan lang-sung dari Bandara Kuala Namu Medan.

Ridwan Hadi Ketua KIP Aceh, “Semoga pada tanggal 20 Maret mendatang semua logistik yang telah sampai di kab/kota segera disebarkan ke seluruh TPS di ke-camatan

Pangdam IM,

Mayjen Pandu Wibowo, juga menyampaikan “sam-pai saat ini kami siapkan ribuan personil yang sudah insert dikoramil-koramil dan Korem dan jug di Kodam dan siap melakukan tugas-tu-gasnya di tempat yang telah disiapkan.

“kita bersama-sama

Kadishubkomintel Aceh, Ketua Komisi Independen Pemilihan, Badan Pengawasan Pemilu, dan Kesbangpol & Linmas, juga sekitar 70 wartawan, cetak, elektronik dan media Online di Aceh.

m asri/tim mc-aceh

Page 9: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 2014 9

Wawancara

KEPALA Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Brigjen Pol Husein Ha-midi menegaskan, Polisi daerah (Polda) Aceh siap mengamankan pelaksanaan Pemilu legislatif (Pileg) dan seluruh Tempat Pemungu-tan Suara (TPS) yang akan digunakan dalam pemun-gutan suara 9 April menda-tang. "Polisi all out aman-kan Pemilu di Aceh," tegas Kapolda pada temu pers pimpinan daerah dalam rangka persiapan Pemilu 2014 di Aceh, yang digelar di gedung serba guna Setda Aceh, Jumat (14/3).

Keesokan harinya, Ka-polda melepas seluruh personil Polda Aceh yang terlibat dalam pengamanan Pemilu di Aceh. Selain itu, 4 (empat) Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau seban-yak 400 personil Satuan Khusus sudah disebar be-berapa hari sebelumnya.

Lalu bagaimana kes-

iapan Polda Aceh dalam mengamankan pemilu ta-hun ini? Berapa kekuatan personil dan bagaimana pelibatan institusi lainnya? Berikut petikan wawancara Andinova dari Seuramoe Informasi dengan kapolda Aceh, Brigjen Pol Husein Hamidi, yang dilakukan pekan lalu.

Bagaimana kesiapan Pol-da Aceh?

100 persen siap. Karena ini bukan kegiatan main-main.

Keamanan, kenyamanan dan mempertahankan damai di Aceh tugas dan tanggung-jawab kita semua. Dan Polda tidak ingin masyarakat ke-hilangan rasa aman mereka.

Berapa besar kekuatan yang kita kerahkan?

Semua personil Polda Aceh, baik yang ada di Mapolda, terutama yang ada di Polres-Polres. Khusus dari Polda, kita kerahkan bantuan personil khusus sebanyak 4 SSK.

Apakah ini cukup?Jika dibandingkan den-

gan jumlah TPS yang ada, data dari KIP ada

10.839 TPS, tentu saja kurang. Apal-

agi dari total TPS tersebut ada yang berkategori raw-an I dan rawan II. Pastinya tidak akan mencukupi. Dari pemetaan yang kita lakukan, 7.431 TPS kategori aman, 3.408 masuk dalam kategori rawan

yang berpo-tensi ter-jadinya rawan gang-g u -

an keamanan. Untuk itu, polisi sudah mempersiapkan pengamanan lebih di TPS tersebut. Dari 3.408 TPS raw-an ini, 2.805 TPS rawan I dan 603 masuk dalam rawan II.

Di mana saja TPS rawan ini?

TPS rawan ini tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Rawan II tersebar pal-ing banyak di sepanjang pan-tai timur utara, mulai dari Pi-die, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, termasuk Aceh Singkil, Subulussalam dan Aceh Tenggara. Pengka-tagorian TPS aman dan rawan ini didasari pada letak dan tingkat keamanan. TPS kata-gori aman umumnya berada di kawasan perkotaan.

Dengan personil yang kurang, bagaimana bisa mengcover semua TPS ini?

Kita akan atur sedemikian rupa. Untuk katagori aman, satu polisi akan mengaman-kan tiga TPS sekaligus. Se-mentara untuk TPS rawan I dan II ditempatkan satu sam-pai dua polisi bersenjata leng-kap, dibantu TNI dan Linmas untuk tiap-tiap TPS. Selain itu, di wilayah yang katagori rawan, khususnya rawan II, kita akan melakukan mobi-lisasi anggota dengan dibantu TNI untuk melakukan penga-manan dan patrol rutin, dalam rangka antisipasi setiap ke-mungkinan terburuk.

Lalu apa tugas 4 SSK per-sonil khusus yang telah lebih dulu disebar?

Personil khusus ini berger-ak dari satu daerah ke daerah lain dalam melakukan penga-manan wilayah. Mereka se-tiap harinya mobile dari satu tempat ke tempat lain dengan melakukan patroli secara kon-tinyu. Personil khusus ini se-lain melakukan pengamanan, juga melakukan razia senjata api (Senpi) dan narkoba serta mengungkap berbagai kasus kekerasan bersenjata yang sebelumnya sempat terjadi di Aceh, seperti di Aceh Ut-

ara dan Aceh Selatan. Dalam mengungkap kasus ini kita di back up langsung oleh Mabes Polri.

Apakah ini efektif? Terutama dengan adanya kekerasan bersenjata api be-lakangan ini?

Kita harapkan tentu efek-tif. Namun kita juga telah mengeluarkan maklumat berupa ultimatum untuk me-nyerahkan dan mengumpul-kan senjata api (Senpi) illegal yang masih marak beredar di tangan masyarakat yang tidak bertanggungjawab. Maklumat tersebut dikeluarkan Senin (17/3) dan disebar ke seluruh Polres dan masyarakat. Mak-lumat itu memiliki batas wak-tu tertentu dalam penyerahan-nya. Bila sampai batas waktu ditetapkan, tidak diserahkan maka, polisi akan mengambil tindakan tegas.

Konkritnya tindakan te-gas yang bagaimana?

Bagi yang menyerahkan secara sukarela tidak akan kenakan hukuman. Namun bagi masyarakat yang masih memegang dan menggunakan senjata api sampai batas wak-tu yang telah ditentukan, akan dikenakan sanksi hukum yang tegas. Para pemegang senjata api ini bisa dikenakan UU Darurat tentang senjata api. Kita berharap, dengan adanya pengumpulan senpi ini tidak ada lagi senpi yang beredar di tengah masyarakat.

Bagaimana sih kondisi keamanan Aceh saat ini?

Secara umum terkendali. Meskipun demikian ada se-jumlah insiden yang perlu ditindaklanjuti. Kasus-kasus penggunaan senjata api se-dang berupaya diungkap. Dalam pengungkapan kasus dan menumpas senjata yang masih beredar di Aceh, Polda Aceh juga dibantu oleh TNI, dalam hal ini Kodam Iskandar Muda. Sinergi antara Polda dan Kodam ini diharapkan mampu menekan peredaran senpi illegal. m

Page 10: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 201410

Ini Dia Harapan Masyarakat Terhadap Pemilu 2014Pendidikan

HT. Anwar Ibrahin, Warga Baet, Aceh Besar:

SEMUA lapisan masyarakat Aceh diharapkan tidak men-jadikan perbedaan sikap politik pada pemilu legislatif 2014 sebagai sumber konflik. Karena hal itu akan berpen-garuh terhadap stabilitas politik dan keamanan. Bahkan akan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan bermasyarakat seperti sosial budaya maupun ekonomi diprovinsi syariat ini.

Tak dapat dipungkiri, pelaksanaan pemilu legislatif tahun politik 2014, dipastikan terdapat perbedaan sikap politik dan sarat kepentingan antara peserta pemilu baik caleg mau-pun parpol.

Jadi mari kita jaga dan pelihara perbedaan itu sebagai rahmat, agar tidak menimbul-kan konflik. Dan kalaupun terjadi gesekan, maka sepa-tutnya dicari solusi dengan kembali mengacu pada komit-men Pemilu Damai yang telah disepakati bersama beberapa hari sebelumnya.

Perlu diingat bahwa parpol itu hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan, baik tujuan

Zahra, Warga Lhongraya, Banda Aceh:

Pemilu 2014 harus BerkualitasPEMILU 2014 harus benar-

benar berkualitas. Masyarakat tentu berharap Pemilu kali ini lebih baik daripada sebelumnya. Untuk itu, pe-nyelenggara Pemilu harus pula me-nyelenggarakan Pemilu dengan baik, bersih, dan amanah.

Kami juga masyararakat sangat mengharapkan peserta Pemilu, ampu memberikan pendidikan politik dan pencerahan kepada masyarakat pe-milih. Dengan begitu, partisipasi politik meningkat. Pemilu semakin baik apabila partisipasi masyarakat semakin tinggi.

Pemilu yang demokratis dan berkualitas itu jadi harapan masyarakat dan kita semua. Tentu dengan asas luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan juga berjalan dengan aman. Suara rakyat sangat berharga dan jangan dicederai den-gan money politic atau tekanan apa-pun kepada masyarakat. m

pembangunan maupun tujuan pemerintahan. Makanya semua pihak harus bertanggung jawab terhadap keberlanjutan pemban-gunan Aceh.

Karena itu, mari kita wujudkan pemilu yang jujur, adil, bermartabat dan berkuali-tas serta akuntabel, sehingga menghasilkan pemimpin yang kredibel, amanah dan bertang-gungjawab sehingga kesinam-bungan pembangunan dapat terjamin.

Kepada seluruh masyarakat maupun peserta Pemilu, baik caleg maupun parpol bahwa sukses Pemilu 2014 adalah

tugas dan tanggungjawab bersama. Begitu juga dengan aparat pemerin-tah, wajib mensukseskan Pemilu 2014 dengan mengajak masyarakat untuk memberikan hak pilih sekaligus ikut men-jaga stabilitas keamanan di daerah masing-mas-ing.

Selain itu, kita perlu mengimbau supaya masyarakat mengguna-kan hak suaranya sesuai hati nutani atau tanpa unsur politik uang. Hal

ini penting untuk mewujudkan pemilu yang bersih dari politik uang sehingga dapat menghasil-kan pemimpin atau anggota legislatif yang tidak koruptif.

Pilihlah caleg yang betul-betul memiliki gagasan dan pokok pikiran untuk memban-gun daerah ini, bukan caleg yang hanya mencari kerja. Ingat, tujuan kita satu, pemilu dilaksanakan agar didapat pemimpin yang benar-benar lahir dari mekanisme demokrasi yang jujur, bebas dan bertang-gung jawab serta pemimpin yang memiliki kredibilitas baik dan tidak koruptif. m

Rony, Warga Keutapang, Aceh Besar:

Semoga Pemilu di Aceh Aman

dan DamaiDINAMIKA di Aceh yang tak menentu

jelang Pemilu ini hendaknya bisa jadi pela-jaran berharga. Karena, kami masyarakat mengharapkan, proses atau tahapan pemilu ini bisa dijalankan secara etis, santun, vision-er, dan demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat lahir dan batin.

Politik yang dijalankan harus berlandaskan etika dan moral politik, yang mengedepankan apa yang seharusnya dilakukan sejalan den-gan prinsip dasar moralitas nilai dan norma yang dijadikan kaidah kehidupan masyarakat.

Politik adalah kancah perebutan kekua-saan, menggunakan kekuatan dan daya upaya yang tak segan-segan menggunakan cara-cara yang tidak lazim, melepaskan dirinya dari akal sehat dengan melanggar norma, nilai dan etika-moral masyarakat. Cara pandang yang kedua itu acap kali mengisi kehidupan politik di negeri ini sehingga berlari tanpa tujuan kemuliaan yang pasti.

Tapi jangan nodai perebutan kekua-saan ini dengan jalan yang tidak terpuji. Semoga Pemilu di Aceh berjalan sukses dan masyarakat Aceh bisa sejahtera nantinya.m

KECEWA dengan kinerja legislatif lima tahun terakhir, membuat Alfi Juliansyah, mahasiswa D-III MIPA Unsyiah ini merasa apatis. Banyak sosialisasi Pem,ilu yang diadakan, tak satupun yang pernah diikutinya.

“Dulu, saat pertama ikut Pemilu, tahun 2009, ikut nyoblos Cuma untuk seru-seruan. Tapi setelah tahu ki-nerja mereka, saya kecewa,” katanya. Saking kecewanya, meski telah terdaftar di DPT, Alfi masih belum memutus-kan sikap.

Menurut Alfi, koruptor

Rahmi, Warga Krueng Raya:

Berpolitik jangan Glamour

PARPOL dan Caleg hendaknya jangan berpolitik glamor. Bila berpolitik dilakukan dengan bergaya glamor, masyarakat akan menganggap hidup dalam politik ialah hidup dalam ke-mewahan. Maka, kami rakyat menjadi malu dan ragu ketika pertama kali memasuki sebuah gedung mewah seperti gedung wakil rakyat. Padahal, gedung itu ialah gedung rakyat. Diban-gun dan dihasilkan dari kerja keras dan keringat rakyat. Art-inya, jangan ragu, malu, atau minder melangkah memasuki dunia politik apabila idealisme dan tekad sungguh-sungguh berjuang untuk kesejahteraan rakyat.

Selain itu ada kesan elite politik yang membawa mobil mewah selalu dihormati. Bila politikus berpenampilan atau `bergaya tinggi', para kader atau simpatisan berebut berjabat tangan menunduk-nunduk atau mencium tangannya seolah menyembah. Namun, apa daya, pejabat publik atau pejabat politik juga manusia yang memiliki hasrat, nafsu, dan terka-dang khilaf.

Kesederhanaan dalam hidup memang suatu hal yang pal-ing luar biasa. Hanya orang-orang bajik dan bijak yang dapat memahami dan melakukannya. Karena itu, jangan sampai elite politik dan pejabat publik di negeri ini disamakan seperti popok bayi yang selalu diganti rutin setiap lima tahun sekali sehingga selalu rakyat yang membersihkan dan mengganti-kan popok mereka.m

Alfi Juliansyah, Mahasiswa D-III MIPA Unsyiah:

Selalu Kecewa dengan Hasil Pemilu

makin merajalela. Musibah yang kian sering terjadi, tak juga mem-jadikan para politisi dan elit politik negeri ini sadar untuk segera memperbaiki kinerja mereka.

“Sampai hari ini saya masih belum percaya dengan para caleg yang maju di Pileg 2014. Lagian, Pemilu rawan kerusuhan seperti akhir-akhir ini.” m

Page 11: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 2014 11

Seputar UOPTD

BANDA ACEH, Seuramoe Informasi:

Gubernur Aceh Zaini Abdul-lah membuka rapat koordinasi (rakornis) pemilu legislatif 2014 di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Senin (3/3). Rakornis tersebut merupakan tindaklanjut Rakornas Pemilu tanggal 12 Februari 2014 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden RI.

Gubernur Aceh dalam sambutannya mengatakan dalam rakornis ada 5 harapan yang harus dipenuhi yaitu pertama, bagi Forkorpimda Aceh, Pimpinan Daerah Ka-bupaten/Kota, instansi vertikal dan stakeholders lainnya agar mendukung untuk mensukses-kan penyelenggaraan tahapan Pemilu Legislatif di Aceh ta-hun 2014 secara damai, aman dan demokratis serta mengede-pankan prinsip-prinsip lang-sung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, serta bebas dari segala bentuk intimidasi dan kekerasan, juga memberikan jaminan bagi masyarakat untuk memilih sesuai hati nurani.

Kedua, bagi jajaran Pemer-intah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan

untuk memberikan dukungan dan fasilitasi terhadap kelan-caran penyelenggaraan Pemilu Legislatif di Aceh tahun 2014, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Dan, mengharapkan Pemerintah untuk tetap menjadi pembina stabilitas politik, hukum dan keamanan di Aceh dengan mengedepankan nilai-nilai persuasif, edukatif, solutif dan tetap menghargai kearifan Aceh, sehingga kondisi damai yang terajut selama ini dapat terus terjaga dan terawat den-gan baik.

Ketiga, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan untuk tetap menjaga netralitas aparatur Pemerintah Daerah, termasuk Imuem Mukim dan Geuchik, dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan Pemilu Leg-islatif tahun 2014 di Aceh.

Keempat, KIP dan Bawa-slu/Panwaslu di Aceh beserta jajarannya, agar mengopti-malkan segala daya dan upaya untuk mensukseskan penye-lenggaraan tahapan Pemilu Legislatif tahun 2014 di Aceh, sesuai dengan kewenangan dan tupoksi masing-masing, den-gan tetap menjaga indepedensi

dan profesionalitas.Kelima,Polda Aceh dan

jajarannya yang didukung oleh personil Kodam Iskandar Muda, dalam pengamanan ta-hapan pemilu, agar mengede-pankan sikap preventif dan netralitas serta profesionalitas TNI/Polri, dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam Pemilu Legislatif tahun 2014 di Aceh.

Keenam,kejaksaan tinggi Aceh dan kejaksaan negeri di Aceh, agar melakukan penega-kan hukum dalam penyeleng-garaan Pemilu Legislatif tahun 2014 di Aceh sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Rakornis bertema “Ra-kor Pemilu Legislatif tahun 2014 Kita Wujudkan Pemilu Damai” ini dimoderatori oleh Sekda Aceh Dermawan ini diikuti oleh Ketua DPR Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh, Rektor Unsyiah, Rektor UIN, MPU, jajaran SKPA lingkup Pemerintah Aceh, Para Bu-pati/Walikota Se-Aceh, Ketua DPRD se-Aceh, Ketua KIP Aceh, Ketua Panwaslu Aceh, lembaga vertical, dan diikuti oleh ratusan unsur terkait lain-nya. m fj/rd

Gubernur Buka Rakornis Pemilu Legislatif 2014

Sulaiman, Warga Luengputu:

Semua Ikut Merasakan Hasilnya

PEMILU adalah bentuk demokrasi. Oleh karena itu, semua pihak bertang-gungjawab terhadap hasil yang dicapai dari pelaksanaan Pemilu. Apapun yang diperoleh untuk lima tahun ke depan, yang memilih dan yang tidak memilih ikut merasakan hasilnya. Artinya, kita semua akanbertanggungjawab terha-dap hal itu. Dan saya, sebagai warga Negara, akan menggunakan hak saya untuk menentukan masa depanbangsa ini. Kalau hasilnya masih sama seperti ini, itu takdir. Yang pasti, saya sudah berusahauntuk memperbaikinya, melaalui hak suara yang saya miliki. m

Samsidar, Warga Banda Aceh:

Semoga Membawa Peruba-han

SAYA berharap yang dihasilkan dari Pemilu Legislatif 2014, 9 April mendata-ng, dapat membawa perubahan bagi bangsa ini, terutama Aceh. Sebagai pribadi, saya sudah punya pilihan siapa yangakan saya pilih. Semoga ada perubahan paskapemilu nanti. m

SAYA berharap pemilu Legislatif 9 April 2014 ini bisa berjalan dengan aman, damai tampa adaintimidasi dari mana pun dia. Agar kita semua dapat memilih sesuai hati nurani masing-masing.Semoga pemilu ini dapat melakukan perobahan kedepannya,, tidak seperti yang duduk diparlemen dulu, semo-aga Aceh tetap maju dan berkembang.m

R Willy Adi Sahputra, Mahasiswa D-III Maritim, Banda Aceh:

Semoga Berjalan dengan Aman dan Damai

SAYA baru dua kali ikut pemilu. Pada tahun 2004 dan 2009. Harapan saya semoga Pemilu Legislatif 9 April 2014 kali ini membawa perubahan yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sudah lalu, ka-rena provinsi kita ini masih perlu

banyak perbaikan dan pembenahan baik struktur maupun infrastruktur.m

Evi Safira, Warga Banda Aceh:

Berharap Membawa Perubahan

Rahmat Sanjaya, Seniman, Banda Aceh:

Pemilu harus Mem-beri Pencerahan

SAYA berharap Pemilu itu bisa memberi pencerahan kepada masyarakat. lebih jelasnya, bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, bagaimana kita berdemokrasi yang sehat.

Jangan seperti yang berkembang selama ini, kita mendidik masyarakat kita untuk hidup dalam kemanjaan politik. Sehingga yang mun-cul anggapan, tahun politik tahun bagi-bagi sembako.

Pemilu 2014 ini harus jadi penggerak awal sehatnya demokrasi kita. m

Page 12: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 201412

Kolom

TOleh : Ir. H. SANASI, MM

IDAK terasa waktu makin mendekat, untuk hari sakral pencoblo-

son Pemilu legislatif yakni Rabu 9 April 2014. Hari yang menentukan kemenangan bagi bangsa Indonesia untuk bebas memilih calon-calon legislatif sebagai pemimpin yang men-guasai wilayah parlemen dalam hal mengawasi dan memoni-toring pembangunan bangsa, pemimpin yang berwenang membuat dan melahirkan undang-undang dan pemimpin yang berwenang mengalokasi anggaran pembangunan dan roda pemerintahan.

Untuk mendapatkan dan me-raih sebagai pemimpin legislatif yang ideal tersebut tentu tidak gampang, perlu banyak persia-pan di samping adanya ilmu dan beberapa hal yang mumpuni, juga adanya kehidupan yang mapan sehingga benar-benar sigap dan tegar dalam berjuang untuk menghimpun keme-nangan.

Dalam persoalan ini yang menjadi pertanyaan bagi kita tentu, kriteria pemimpin yang ideal itu bagaimana? Dari survei sebuah lembaga leadership in-ternasional yang bernama “The Leadership Challenge” sejak tahun 1987 sampai 2002 dan sampai sekarang telah menentu-kan beberapa karakter seorang pemimpin yang ideal di lima benua, yakni Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Australia, dengan urutan-urutan sebagai berikut:

Honest (jujur) - Forward looking (berpikiran maju) - Competent (kompeten) - In-spiring (dapat memberi inspi-rasi) - Intelligent (cerdas) - Fair minded (adil) - Broad minded (berpandangan luas) - Sup-portive (mendukung) - Straight forward (terus terang) - De-pendable (bisa diandalkan) - Cooperative (bekerja sama) - Determined (tegas) - Imagina-tive (berdaya imajinasi) - Ambi-tious (berambisi) - Courageous (berani) - Caring (perhatian) - Mature (matang dalam berfikir dan bertindak) - Loyal (setia) - Self controlled (penguasaan diri) - Independent (mandiri).

Dari 20 karakter tersebut diatas, semua responden dari ke lima benua menempatkan Honest (jujur) diperingkat paling wahid dan mendapatkan nilai yang paling tinggi, kemudian baru disusul dengan karakter-

karakter yang lainnya. Selan-jutnya dari kelompok pengusaha terkemuka dari Amerika Serikat yang gaungnya terkenal dengan “Silicon Valley” atau Lembah Si-likon, yaitu tempat perkampun-gan bisnis yang melahirkan Bill Gates dan Michael Dell. Mereka berdiskusi tentang bagaimana nilai-nilai spiritual yang mampu membantu mereka menjadi “Powerfull Leaders”, nilai spirit-ual tersebut antara lain kejujuran, semangat, inspirasi atau inisiatif, bijaksana dan keberanian dalam mengambil keputusan.

Melihat dari hasil survey di lima benua dan hasil diskusi kelompok “Silicon Valley”, jelas pemimpin yang ideal adalah sangat kuat memiliki karakter kejujuran yang tinggi. Perbuatan kejujuran terlahir tidak lepas dari moral dan akhlak yang terbentuk dari pribadi sang calon pemimpin sejak dini, bukan dibuat-buat cara spontanitas dan berpura-pura. Kejujuran merupakan wujud terbuka dan transparansi perbuatan yang iklas berbalut ibadah. Di sinilah kejelian dan kecermatan publik dalam memilih dan mencoblos seorang pemimpin dalam pe-milihan umum legislatif sesuai dengan pilihan dan hati nurani yang dikehendaki setelah melihat karakter-karakter pemimpin yang seharusnya ideal.

Rakyat sebagai pemilih jangan terkesima dan terkecoh oleh fisik dan penampilan yang terkesan mewah dan wibawa, apalagi dirayu untaian-untaian kata yang mempesona sehingga rakyat hanyut, larut dan turut dalam bingkai kebodohan. Inilah saatnya rakyat jeli, inilah saatnya rakyat melihat latar belakang dan rekam jejak siapa sih dia? Inilah saatnya rakyat benar-benar me-milih wakil rakyat yang mampu memperjuangkan suara rakyat tentang kebenaran, keadilan, kemakmuran dan nikmat pem-bangunan.

Pemimpin yang benar tidak akan mengedepankan keme-wahan, karena dia menyadari bahwa kemewahan akan mem-bawa arus keserakahan memburu harta dan jabatan/kekuasaan dan suka menebar janji-janji palsu. Tidak salah dalam konteks ini kita mengambil kisah yang diuta-rakan dari orang bijak, bahwa sejak dahulu nenek moyang kita mengenal buah maja, yaitu buah yang mengilhami seorang Raden Wijaya menamakan kerajaannya dengan nama Majapahit.

Buah maja bentuknya sangat menarik, hampir-hampir menyerupai buah semangka. Bagi orang-orang yang sedang dahaga, buah maja ini terlihat sangat menantang, tetapi ketika orang mencoba memakannya, maka dia akan begitu kecewa, karena buah maja ini rasanya pahit bukan kepalang. Di zaman yang serba modern saat ini, buah maja sudah berubah bentuk dan tampil lebih menantang yaitu kemewahan.

Para ahli hikmah yang mampu melihat jauh ke dalam, sepakat menyimpulkan bahwa kemewahan hidup akan meng-giring manusia ke dalam kepahitan, yaitu terpuruk dalam jurang kehancuran. Fakta pun telah menunjukan bahwa gaya hidup yang penuh kemewahan akan membuat orang menjadi lalai akan tujuan kehadirannya di dunia ini, membuat orang ber-fikir pendek, tidak mempunyai idealisme yang luhur serta jauh dari cita-cita yang mulia.

Ibnu Khaldun pernah men-gatakan bahwa, “Kehidupan mewah akan merusak manusia. Kemewahan akan menanam-kan pada diri manusia berbagai macam kejelekan, kebohongan, dan perilaku hidup yang buruk lainnya. Nilai-nilai agung akan hilang dan berganti dengan nilai-nilai bejat yang merupa-kan sinyal kehancuran menuju kepunahan”.

Banyak orang demi mengejar kemewahan hidup, cenderung mengambil jalan pintas, meng-abaikan nilai-nilai akhlak atau rambu-rambu moral. Bukankah adanya penipuan, perampokan, pencurian, penodongan, intimi-dasi, pemerasan dan penyalahgu-naan kekuasaan atau korupsi, se-mua itu bermuara dari keinginan untuk hidup mewah? Para orang bijak mengatakan, kemudahan rezeki yang diperoleh hendaknya tidak membuat kita lupa diri terperosok dalam gaya hidup yang bermewah-mewahan yang jauh dari kesederhanaan. Dunia memang indah, namun harus disadari bahwa akhirat jauh lebih manis dan kekal abadi.

Rasullullah SAW mengingat-kan bahaya hidup bermewahan dengan sabdanya yang diriway-atkan oleh Bukhari dan Muslim sebagai berikut;

“Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan atas ka-lian sepeninggalku nanti, adalah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini kepada-

mu.” (HR. Bukhari/Muslim)Fakta juga telah membuk-

tikan kepada kita bahwa orang yang berperilaku hidup mewah, akan cenderung membangkang pada perintah-perintah Al-lah SWT. Kecenderungan ini boleh jadi sudah merupakan sunatullah. Sebagaimana yang diisyaratkan Allah SWT dalam Al-qur’an surat Al-Isra’ ayat 16 yang artinya:

“Jika kami hendak membina-sakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya menaati Allah, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu.” (Al-Isra-16)

Mudah-mudahan dengan memahami dan mampu me-milih pemimpin legislatif yang menjadi idaman dan memiliki karakter yang baik, akan mampu mewujudkan harapan dan cita-cita masa depan rakyat minimal lima tahun ke depan. Dalam memilih dan mencoblos nanti, rakyat sebagai pemilih hen-daknya dapat melihat bukannya hanya gambar atau poster-poster yang terpampang saja atau juga jangan terkecoh oleh indahnya untaian kata-kata yang tertulis dalam slogan calon legislatif yang terpampang di poster jalanan, namun rakyat sebagai pemilih tentunya harus tahu latar belakang dan rekam jejak perjalanan hidupnya dari sang calon legislatif tersebut, sehingga tidak salah memilih buah, yang diharapkan buah apel tapi yang diambil mala buah maja yang rasanya sangat pahit sekali.

Selanjutnya untuk Provinsi Aceh, sesuai harapan Gubernur dr. H. Zaini Abdullah dalam temu pers yang diadakan di gedung serbaguna Setda Aceh, Jum’at 14 Maret 2014 ber-sama Pangdam Iskandar muda, Kapolda Aceh, Ketua KIP Aceh, Ketua Bawaslu Aceh, Kepala Badan Kesbangpolinmas Aceh, Ketua MPU Aceh, Kepala

Dishubkomintel Aceh dan di-hadiri hampir 60 orang kalangan pers bahwa, “Pemilu ini dalam rangka memilih wakil rakyat yang akan duduk di parlemen, baik di DPRK, DPRA, DPR-RI maupun DPD. Dan Pemilu ini merupakan ajang pencerdasan dan pendewasaan berpolitik bagi rakyat sebagai pemilih.”

Kemudian yang tak kalah pentingnya dan sakral adalah Pemilu ini dapat tercipta secara damai yang bisa membawa ke-berlanjutan kondisi damai yang sudah tercipta sejak 15 Agus-tus 2005 lalu. Oleh karena itu, berbagai isu dan pernak-pernik yang sempat terjadi sebelum Pemilu hendaknya bisa diredam, hal ini tentunya bukan hanya tugas aparat keamanan seperti polisi dan steakholder lainnya yang bertanggungjawab, namun juga menjadi tugas bersama Pemerintah Aceh, parpol dan masyarakat.

Bahkan pemilu Aceh 2014 inipun diharapkan mampu menghadirkan pemilu yang berkualitas, lancar, damai, aman, tenteram dan demokratis. Akh-irnya hasil pemilu yang diharap-kan oleh rakyat akan benar-benar terpenuhi, yakni mendapatkan wakil rakyat yang amanah, cer-das, mumpuni dan mendengar suara rakyat serta menjadi wakil rakyat seutuhnya. m

Banda Aceh, 19 Maret 2014

Penulis adalah Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh Dan Ketua Pelaksana Harian PPID

Utama Provinsi Aceh.

Page 13: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 2014 13

Seputar UOPTDKecam Aksi KekerasanWagub Minta Rakyat tidak Terprovokasi

BANDA ACEH,-Seuramoe Informasi:

WAKIL Gubernur Aceh Mu-zakir Manaf meminta rakyat Aceh jangan terprovokasi ataupun terpancing dengan kekerasan yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akhir-akhir ini terjadi.

Hal ini berkaitan dengan beberapa kekerasan yang terjadi menjelang Pemilu, yang terbaru insiden pengra-natan oleh orang tak dikenal di kantor Dewan Pimpinan Sagoe Lueng Bata milik Par-tai Aceh sekitar pukul 20.15 Wib, Selasa malam, 11/03.

Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf mengutuk keras aksi yang menggangu ketentraman masyarakat dan meminta aparat kepolisian

mengusut tuntas dan men-emukan pelaku serta men-gungkap kasus kriminalitas lainnya yang akhir-akhir ini terjadi di Aceh.

“Kita serahkan prosesnya kepada penegak hukum, semoga segera ditemukan pelakunya dan ditangani se-cara hukum,” tegas Muzakir.

Menurut Wagub, aksi tersebut merupakan propa-ganda murahan yang sedang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan proses perdamaian dan proses demokrasi yang sedang berja-lan di Aceh.

“Aceh sudah sangat kon-dusif, jangan ada yang coba bikin kekacauan menjelang pemilu, kami mengutuk keras aksi yang tidak bertanggung-jawab itu, siapapun pelaku-nya wajib dijadikan musuh

bersama rakyat Aceh,” ujar Wagub, yang saat ini sedang di Jakarta.

Wagub Muzakkir Manaf juga meminta, tidak men-jadikan persaingan politik di Aceh saat ini mengorbankan masa depan Aceh dan meru-sak perdamaian yang sedang di nikmati masyarakat Aceh, Muzakir juga mengajak untuk senantiasa memprak-tekkan demokrasi secara sehat dan konstruktif hingga tidak menciderai demokrasi dan ikrar damai partai politik yang diinisiasi oleh Polda Aceh dua bulan lalu itu harus menjadi pedoman kita semua, ujarnya

Pemerintah Aceh, jelas Muzakir, terus melakukan upaya dalam memulihkan citra Aceh untuk mendorong datangnya investasi di Wagub dan Istri Foto: wandra/mca

berbagai sektor pembangu-nan, ia juga meminta rakyat Aceh untuk sama-sama bahu membahu menjaga lingkun-

gan dan melaporkan ke pihak kepolisian terdekat jika ada indikasi mencurigakan.

m rd/jf/mca

BANDA ACEH, Seuramoe Informasi:

SEKDA Aceh Dermawan didampingi plt walikota Banda Aceh dan ketua KIP Aceh melepas peserta kirab pemilu damai 2014 di Blang Padang, Sabtu (15/3). Kirab pemilu damai 2014 mengawali proses kampa-nye terbuka Pemilihan Leg-isltatif (Pileg) yang digelar serentak se-Indonesia yang

dimulai dari Minggu 16 Maret sampai 5 April mendatang.

Kirab ini berlangsung tertib dan diikuti seluruh partai politik serta calon anggota leg-islatif (caleg). Pawai keliling kota ini merupakan awal dari kampanye terbuka. Jalur yang ditempuh yaitu Jalan Soekarno Hatta, Simpang Surabaya, Jalan T. Nyak Arif Simpang Lima, dan kembali ke Lapa-ngan Blang Padang.

Sebelum kirab, diawali

Gubernur mengibarkan bendera start jalan santai Pemilu Damai KIP. Foto: wandra/mca

Peserta Kirab Pemilu Damai saat dilepas di Lapangan Blang Padang. Foto: wandra/mca

Peluncuran Media Center KIP. Foto: wandra/mca

pembacaan deklarasi kam-panye damai dan integritas, dilanjutkan penglepasan balon dan merpati. Seluruh partai politik menghiasi kenderaan dengan atribut partai berkeliling Kota Banda Aceh, untuk menun-jukkan kepada masyarakat bahwa kampanye pesta demokrasi akan segera dimulai.

m rd/wan

Page 14: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 201414

SosialBANDA ACEH, Seuramoe Informasi:

PEMILU Damai salah satu agenda demokrasi tahun 2014 ini, diharapkan dapat ber-langsung sukses, berasaskan prinsip demokratis, yakni jujur, adil, bebas, dan rahasia, Setda Aceh yang diwakili Asisten III Muzakkar A Gani dalam pembukaan Pelatihan Jurnalis-tik Pemilu Damai 2014, yang dilakasanakan di Aula PWI Aceh, Senin (10/3).

Muzakkar, juga mengung-kapkan sebagai pesta demokra-si nasional, Pemilu Legislatif 2014 merupakan agenda besar yang akan mendapat perhatian luas masyarakat tahun ini, baik masyarakat lokal, nasional, maupun masyarakat interna-sional.

Tentu saja, tidak semua masyarakat dapat mem-peroleh berbagai informasi tentang Pemilu di Aceh secara langsung. Sebagian dari masyarakat akan memperoleh informasi tentang Pemilu melalui media massa. Oleh karena itu, di sini peran para pekerja pers menduduki posisi yang sangat strategis dalam menyukseskan Pemilu di Aceh.

Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa para peserta Pemilu di Aceh, baik secara institusi partai, maupun secara individu, telah mendeklar-asikan “Pemilu Damai” di Aceh. Deklarasi ini merupakan awal yang baik untuk me-nyukseskan Pemilu 2014 di Aceh. Agar benih-benih damai dapat tumbuh menjadi pohon yang menebarkan kedamaian, maka sangat dibutuhkan peran semua elemen masyarakat. Salah satu elemen bangsa yang sangat penting perannya adalah insan pers, terutama saat menyampaikan informasi tentang Pemilu kepada publik.

Muzakkar juga mengata-kan Pekerja pers yang secara yuridis diberi kewenangan untuk mengumpulkan, mengo-lah, dan menyiarkan berita ke kepada pembaca, peran para insan pers dalam menciptakan Pemilu Damai cukup besar dan signifikan. Dengan kedudukan dan fungsi, tentu saja dibu-tuhkan kebijakan dan kearifan para insan pers dalam me-

nyiarkan setiap fakta kepada masyarakat.

Boleh jadi, dilihat dari sudut pandang pers, semua fakta yang ditemukan adalah bahan yang dapat diracik men-jadi berita. Namun, adakalanya tidak semua fakta itu baik untuk diberitakan. Karena itu dalam kondisi tertentu san-gat dibutuhkan kajian yang cermat, hati-hati dan bijak menyangkut implikasi dari berita yang akan disiarkan itu. Dalam hal ini, baik atau buruknya suatu berita, tidak hanya dilihat sebatas memen-uhi aspek cover both side, melainkan juga harus mem-pertimbangkan berbagai aspek lain yang mungkin timbul jika suatu berita dipublikasikan kepada publik.

Ketika para insan pers mempertimbangkan tanggung jawab akan implikasi dari suatu berita yang dipublikasi-kan, berarti prinsip-prinsip “jurnalisme damai” sudah diterapkan. Artinya dalam menyajikan suatu berita para pekerja pers tidak hanya ber-pegang pada asas imparsialitas dan faktualitas, melainkan juga berupaya menghindari kekerasan, atau mencegah terjadinya kekerasan di dalam masyarakat. Karena itu jurnal-isme damai mengajarkan para wartawan agar tidak menjadi bagian dari konflik, melainkan harus menjadi pembawa solusi bagi berbagai konflik di dalam

masyarakat.Muzakkar menegaskan

bahwa Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun ini mer-upakan pesta demokrasi yang sangat penting bagi perjala-nan bangsa ke depan. Namun demikian, pelaksanaan pesta demokrasi itu hendaknya tidak mengusik kedamaian yang telah kita bangun selama ini di Aceh. Bagi kita perdamaian adalah segala-galanya. Karena dengan perdamaian kita dapat

PWI Aceh Laksanakan Pelatihan Jurnalistik Pemilu Damai

melaksanakan pembangunan, dengan perdamaian kita dapat membangun kebersamaan, dan dengan perdamaian kita kembali mempersatukan perpecahan yang selama ini sempat dan masih terjadi di dalam masyarakat.

Sehubungan dengan itu, kita berharap agar pelatihan jurnalistik ini menjadi salah satu upaya untuk mewujud-kan Pemilu Damai di Aceh. Untuk itu kepada para peserta

pelatihan tidak hanya diberi-kan pengayaan tentang jurnal-istik berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers Dan Kode Etik Jurnalistik, tapi lebih jauh dari itu. Para peserta juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang jurnal-isme damai.

Berbekal pengetahuan tersebut, kita yakin peserta pelatihan ini kelak akan men-jadi bagian dari jurnalisme damai. Ketika wartawan di Aceh dapat memposisikan diri sebagai bagian dari jurnalisme damai, maka semua berita tentang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun ini di Aceh akan bernuansa damai. Jika harapan ini dapat diwu-judkan, Insya Allah Pemilu damai di Aceh akan menjadi kenyataan.

Pelatihan jurnalistik ini juga diikuti 35 pesrta dari berbagai media masa di Aceh yang diadakan selama 2 hari 10-11 Maret, turut hadir pada acara pembukaan pelatihan jurnalistik pemilu damai 2014, Asisten III setda Aceh, Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh, Wakil Ketua PWI Aceh dan pengurus PWI Aceh serta AJI Aceh

m mus/em/mcaceh

Temu Pers Kapolda sebelum Pelatihan Jurnalistik Pemilu Damai di PWI Aceh, Senin (11/3). Foto: ara/mc-aceh

Asisten III Setda Aceh, Kahar Muzakar menyerahkan atribut peserta Pelatihan Jurnalistik Pemilu Damai di gedung PWI Aceh, Senin (11/3). Foto: ara/ mc-aceh

Page 15: Edisi ketigabelas

No. 13 Tahun II / Maret 2014 15

Antusiasme Kaum Perempuan Aceh Bentuk Semangat Srikandi dalam Penyetaraan Gender

OLEH RAHMAWATI ZAINUN

Berbicara masalah perempuan, tentu kita akan coba memflashback kembali sejenak ke belakang, bahwa sejak dahulu kaum perempuan sudah menjadi bagian dari pilar kehidupan masyarakat. Kaum perempuan sejak lama telah menjadi sosok pejuang yang sangat gigih dalam memperjuangkan haknya.

Perjuangan yang dilakukan oleh srikandi-srikandi kita terdahulu yang mempunyai keberanian dan keiklasan dalam membela tanah air, apresiasi para srikandi tersebut patut diberikan penghar-gaan sebagai tanda kepahlawanannya.

Dewasa ini kaum perempuan banyak yang terlibat dalam berbagai kancah, baik dalam dunia pendidikan, bisnis, olahraga, budaya, sosial dan politik. Hal ini dapat kita lihat betapa banyaknya perempuan mencalonkan dirinya sebagai calon leg-islatif sesuai dengan penyediaan kuota, yakni minimal 30 % dari 100 % kursi yang tersedia.

Artinya, dari 10 orang caleg terdapat 3 kursi yang dapat diduduki caleg kaum perempuan, kesempatan yang disediakan ini jelas menjawab pertanyaan para kaum perempuan selama ini dalam meny-etarakan diri dengan kaum pria, bentuk emansipasi wanita tidaklah berlebihan, jika semua ini adalah bentuk penerusan perjuangan yang pernah dilakukan oleh kaum perempuan sebelumnya.

Keberadaan kaum perempuan di kancah politik merupakan sebuah cermi-nan bahwa kesempatan untuk berprestasi dalam menuangkan ide dan pemikiran mewakili suara masyarakat adalah bukti keseriusan dan kesungguhan kaum per-empuan untuk meningkatkan derajat, har-kat, dan martabat sebagai pondasi dalam pembangunan.

Banyaknya kaum perempuan men-calonkan dirinya sebagai caleg salah satu bukti bahwa perempuan juga bisa jika diberi kesempatan untuk memimpin, majunya kaum perempuan tidak bisa dipungkiri, bukan hanya di bidang politik

Budaya

saja, namun di berbagai bidang lain-nya juga keberadaan kaum perem-puan dapat diandalkan.

Namun sejauh manapun kaum perempuan menyetarakan dirinya dengan kaum pria tidak terlepas dari kodratnya sebagai sosok seorang istri bagi suami, dan seorang ibu bagi anak-anaknya yang harus bertang-gungjawab terhadap keluarga, karena keluarga adalah kunci yang paling utama.

Semoga dengan adanya keper-cayaan yang diberikan untuk kaum perempun dalam berkiprah lebih jauh senantiasa dapat menjadi orang yang amanah dalam menjalankan tugasnya kelak, karena banyak kaum perem-puan lainnya berharap amanat yang dipercayakan sebagai yang mewakili kaum perempuan lainnya dapat di-laksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan, nilai dan norma yang berlaku.

m

Seni menjadi seorang ibu adalah mengajarkan seni kehidupan kepada

anak-anak.

TUJUH hal yang akan menghancurkan kita; kekayaan tanpa kerja,

pengetahuan tanpa kerja, bisnis tanpa moralitas,

ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, ibadah

tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.

Mahatma Gandhi

Page 16: Edisi ketigabelas

Edisi Khusus Pemilu 2014

Pangdam IM: Jual Program, Jangan

Provokasi atau Terorguna meraup suara, lalu melaku-kan tindakan yang tidak terpuji dengan melakukan provokasi, teror dan intimidasi serta kam-panye hitam terhadap partai lain.

Dalam pengamanan masa kampanye Pemilu ini, jajaran Kodam IM akan terus menin-gkatkan pengamanan dalam membantu Polri, dengan mel-akukan patroli siang dan malam serta ikut melakukan razia dan sweeping senjata api (senpi) di seluruh Aceh.

Menurut Pangdam, sejak 13 Maret lalu, sebanyak 1.316 per-sonil TNI di jaja-

Banda Aceh-Seuramoe Infor-masi:

Panglima Komando Daerah Mi-liter (Pangdam) Iskandar Muda (IM), Mayjen Pandu Wibowo meminta para peserta kampa-nye Pemilu Legislatif (Pileg) untuk menjual program saat melakukam kampanye terbuka yang sudah berlangsung sejak Minggu (16/3).

“Guna menghindari bentro-kan antar masa pendukung Par-tai Politik (Parpol), maka semua peserta Pemilu jangan melaku-kan kampanye yang bersifat provokasi, intimidasi atau teror. Sebab, hal itu merusak citra demokrasi damai itu sendiri. Yang dijual itu program, bukan provokasi atau teror."

Demikian ditegaskan Pangdam, menyikapi kondisi terkini dimulainya kampanye terbuka yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Aceh. Dikatakannya, semua peserta Pemilu harus menya-dari hal ini, jangan gara-gara kepentigan Parpol

ran Kodam IM sudah disiapkan. Mereka siap bergerak kapanpun juga dalam pengamanan Pemilu yang berada di bawah komando Polri, dalam hal ini Polda Aceh.

Bukan itu saja, ujar jenderal bintang dua TNI ini, Kodam IM juga sudah menyiagakan pasukan cadangan sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang disiagakan di Korem 011/Lilawangsa dan Korem 012/Teuku Umar. Disamping itu juga ada 1 Satuan Setingkat Bataliyon (SSB) yang disiaga-kan di Kodam IM. "Pasukan cadangan ini siap bergerak dan diterjunkan kapanpun dibutuh-

kan," tegas Pangdam.Pada dasarnya,

kata Pangdam, semua kekuatan Kodam IM ini, baik personil yang dilibatkan dalam pengamanan Pemilu secara langsung bersama Polri maupun pasukan cadangan yang sudah disiagakan

di masing-masing wilayah Korem

maupun yang disiaga-kan di Kodam IM.

Keterlibatan TNI dalam penga-

manan ini, lanjut Pangdam,

semata-mata hanya

ingin meli-

hat

pelaksanaan pesta demokrasi di Aceh bisa berjalan damai, aman dan lancar. Tentunya hal ini sebagai upaya bersama dalam menjaga Aceh tetap aman dan damai.

Pangdam juga menegaskan, TNI akan tetap berlaku netral dan tak perlu diragukan lagi soal netralitas tersebut. Sebab, seba-gai alat pertahanan negara, TNI tidak bisa berpolitik secara prak-tis. Bila ada ditemukan personil TNI yang terlibat politik praktis akan ditindak secara tegas.

"Silahkan lapor ke saya secara langsung jika masyarakat ada melihat anggota TNI yang terlibat politik praktis," ujar Pangdam sambil menambahkan, pihaknya tidak akan main-main dalam soal netralitas ini, karena ini sudah menjadi komitmen TNI.

Pangdam juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak akan provokasi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak ber-tanggungjawab, sehingga bisa merusak dan menciderai Pemilu damai yang telah disepakati dan di ikrarkan oleh seluruh Parpol peserta Pemilu di Aceh.

"Pesta demokrasi ini untuk menentukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan dengan memilih orang-orang terbaik, makanya jangan ada pihak

yang mencoba merusak arti demokrasi itu sendiri," tegas

Pangdam.Aceh Kondusif

“Meski ada beberapa kasus di Aceh, namun secara umum kondisi Aceh masih cukup kondusif untuk pelaksanaan Pemilu 2014. Namun masyarakat harus tetap ikut

menjaga kondisi ini, sehingga pesta demokrasi lima tahunan ini lancar.”

De-mikian dikatakan Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen Pandu

Wibowo, Kamis (13/3) di Meu-laboh, Aceh Barat, saat men-gunjungi Kodim 0105 bersama Danrem 012/TU, Kol. Bambang Ismawan.

Untuk membantu polisi dalam pengamanan pelaksana-kan Pemilu 2014, kata Pangdam, pihaknya telah mempersiapkan 1.300 prajurit TNI yang dis-ebarkan ke Kodim-kodim di Aceh. Mereka disiagakan untuk membantu polisi dalam mensuk-seskan pelaksanaan Pemilu di Aceh.

“Terhadap adanya sejumlah kasus seperti pembakaran, pen-embakan dan bentuk lainnya jel-ang pelaksanaan Pemilu, polisi sedang berupaya mengungka-pkannya. Termasuk penemba-kan di Aceh Selatan. Harapan kita segera bisa diungkap oleh polisi,” kata Pangdam, seperti dirilies Serambi Indonesia Jumat (14/3).

Lebih jauh Pangdam menga-jak masyarakat untuk tidak takut dalam memberikan hak su-aranya, guna menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan. “Kalau ada gangguan dan hal lainnya, segera laporkan, baik ke polisi maupun TNI, sehingga orang yang menggang-gu pelaksanaan Pemilu dapat ditindak.”

Kedatangan Pangdam ke wilayah barat selatan ini, menu-rut Kapendam IM, Kol. Subagio Irianto, selain melihat kesiapan aparatnya, juga untuk melak-sanakan peletakan batu pertama pembangunan Koramil di Pulau Banyak. “Kunjungan ini dalam rangka melihat kesiapan dan penekanan terhadap kesiapan pelaksanaan Pemilu yang diper-bantukan kepada polisi,” kata

Pangdam IM: Jual Program, Jangan

Provokasi atau Teror“Pesta demokrasi ini untuk menen-

tukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan dengan memilih orang-orang terbaik, makanya jangan ada pihak

yang mencoba merusak arti demokrasi itu sendiri,” tegas Pangdam.

Pangdam IM, Brigjen Pandu Wibowo. Foto: wandra/mca