Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

84
48 WAWANCARA Menjalani Hidup dengan Filosofi Golf Lewati Badai dengan Luka Minimal 38 LINGKUNGAN “SOS” Sang Pecinta Sejati 66 KILAS BALIK Energi Untuk Negeri Energizing Asia Edisi Tahun II | Volume 01 - Januari 2015 OPTIMIS 2015 Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Transcript of Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Page 1: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

48 WAWANCARAMenjalani Hidup dengan Filosofi Golf

Lewati Badai denganLuka Minimal

38 LINGKUNGAN“SOS” Sang Pecinta Sejati

66 KILAS BALIKEnergi Untuk Negeri

Energizing Asia

Edisi Tahun II | Volume 01 - Januari 2015

OPTIMIS 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Page 2: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Kini Hadir dengan WAJAH BARU dan lebih INFORMATIF

Page 3: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 1

Pengantar Redaksi

OPTIMIS 2015

Pembaca budiman,

Mengawali tahun 2015, pada edisi awal tahun ini kami tampil dengan warna berbeda baik tampilan fisik maupun isi. Dari sisi fisik, kami hadir dengan bentuk lebih kompak sehingga mudah dibawa. Sedangkan dari sisi isi, kami hadir lebih berwarna dengan informasi yang lebih variatif. Mulai dari rubrik serius sampai dengan santai. Semua itu kami lakukan untuk Anda, pembaca, Kami menyadari sepenuhnya bahwa tanggungjawab media massa, apapun bentuknya, adalah kepada pembaca, bukan ke pengiklan atau pemilik modal.

Kami ingin membawa “Semangat Indonesia” ke dalam setiap penerbitan, dengan memperluas spektrum liputan dari seantero wilayah Indonesia. Penanda Keindonesian, seperti keindahan alam dan keanekaragaman hayati akan rutin kami tampilkan. Pada penerbitan kali ini, kami suguhkan pesona Ujung Genteng di Selatan Sukabumi dalam rubrik Destinasi dan pelestarian Maleo di Sulawesi Selatan dalam rubrik Lingkungan.

Kami sengaja melabeli edisi ini dengan banner “Optimis 2015”. Dengan turunnya harga minyak dan komoditas pertambangan, diperkirakan akan memukul perekonomian nasional. Selama ini minyak masih menjadi tulang pungggung penerimaaan negara. Karena dianggap kurang ekonomis, banyak perusahaan KKKS yang menunda investasi. Dengan kenyataan seperti ini, tugas Pertamina sebagai perusahaan negara yang berkewajiban menjaga prroduksi demi kedaulatan energi semakin berat.

Tapi tentunya tak harus dihadapi dengan pesimis, Bagaimana pun juga, seperti kata sebuah pepatah akan selalu ada cahaya di ujung lorong.

Selamat membaca !Foto: Yulianus Ladung

Page 4: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 20152

Surat Pembaca

Tahun 2015 ini memang penuh dengan kejutan. Mulai dari kecelakaan Air Asia dan berbagai bencana alam di daerah. Kini bencana juga turut melanda dunia hukum dan politik di Indonesia yang ditandai dengan upaya penghancuran institusi harapan rakyat Indonesia untuk menciduk koruptor di negeri ini.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar sedang diuji di awal tahun ini. saya masih tidak habis pikir dengan apa uyang dilakukan institusi Kepolisian saat menangkap Wakil Ketuap KPK Bambang Widjajanto dengan cara yang menurut saya sangat tidak tepat. Diborgol, Diplester mulutnya,s erta ditengah jalan setelah mengantar anak sekolah?

Mamang siapa Bambang? Maling ayam? Koruptor saja diciduk aparat polisi dengan anggun, melalui prosedur. Nah ini, wakil ketua KPK. Institusi yang langsung di bawah presiden.

KPK memang bukan dewa-dewa suci yang tidak berdosa. Tapi minimal, seharusnya Polisi memberikan edukasi kepada masyarakat. apa lagi sangat terlihat jelas penangkapan Bambang ini terkesan sebagai pembalasan atas penetapan calon Kapolri, Budi Gunawan.

Pak polisi… rakyat Indonesia tidak bodoh, rakyat Indonesia bisa menilai mana cerita yang dikarang bebas mana cerita yang dikarang secara sistematis. Untuk kali ini sepertinya karangan dilakukan dengan bebas, karena para koruptor yang berlindung dibalik aparatur negara yang seharusnya menegakkan hukum sudah panik kebakaran jenggot.

Saya jujur kecewa dengan pak presiden Joko Widodo, karena sangat terlihat tidak bisa melakukan apa-apa. Pertemuan yang dilakukan Jokowi dan pimpinan KPK dan Polri juga percuma. Presiden mengeluarkan pernyataan yang sangat tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

Kasihan para relawan dulu yang mati-matian mendukung pak Jokowi, karena Pak Jokowi menjanjikan ketegasan apa lagi jika berhubungan dengan korupsi. tapi kenyatannya, ketegasan yang diharapkan justru tidak terlihat!

Rian, Jakarta

Harga BBM memang baru mengalami penurunan, tapi setelah saya cari tahu ternyata harga turun karena harga minyak dunia hancur. Justru malah subsidi BBM yang dicabut.

Jadi artinya tidak ada lagi subsidi, apa ini berarti harga BBM diserahkan ke pasaran? Jika ia maka saya ingin pertanyakan janji pemerintah dalam menjalan kan UUD 1945. Dalam pasal 33 bukankah jelas dikatakan Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Tapi kenyataannya BBM diserahkan ke pasaran, hemat saya, pemerintah tidak melindungi rakyat Indonesia dengan aturan seperti ini. siapa yang menjamin harga minyak terus turun. Jika harga minyak kembali meroket, maka lagi-lagi masyarakat yang jadi beban. Saya minta rakyat sadar dengan kondisi ini. Jangan sampai terlena dengan turunnya harga BBM beberapa waktu lalu.

Indrawan, Bekasi

KPK Terus Di BombardirPak Presiden Dimana Ya?

Cabut Subsidi BBM, Pemerintah Melanggar UUD?

Page 5: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 3

Pojok Manajemen

Pemimpin Redaksi: D. Yodi Priyatna (VP Legal Relations)

Redaktur Pelaksana: Muhammad Baron

Pandjie Galih Anoraga

Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono,

Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas

Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih,

Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Poleng, Humas

Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.

Alamat RedaksiPT Pertamina EP

Menara Standard Chartered, Lantai 21-29Jl. Prof. Dr. Stario No 164 Jakarta, Selatan

Layout & Grafis: [email protected]

UNDANGAN MENULIS:Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan

dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke: [email protected]

LENSA ASSET:Kirimkan foto hasil karya Anda seputar kegiatan Anda.

Kirim ke: [email protected]

Cover image: Anak Rantau Foto Oleh: Yulianus Ladung

Digital Imaging: Abieth

Page 6: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 20154

FOTO PILIHAN 06 | Hutan Mati07 | Perlahan Pergi08 | Greweng

Kayu Angin Sunset

REFLEKSI 16 | Menghadapi

Ketidakpastian

LAPORAN UTAMA 10 | Lewati Badai dengan

Luka Minimal

RANA 40 | Rumah Si Pitung

PELUANG 28 | Rezeki Di Keramba

Terapung

FIGURSYAMSU ALAM Upstream Director PT Pertamina (Persero) 44 | Belajar Dari Filosofi Golf

LINGKUNGAN 34 | SOS, Sang Pencinta

Sejati

INFO MIGAS 50 | Bolong-bolong Regulasi

DESTINASI 22 | Yang Berdansa

di Ujung Genteng

DAFTAR ISI

Page 7: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 5

MUSIK ENERGI NEGERI 76 | Musik Penuh Passion

Ala Sidestream Bernafaskan Indie

INFO MIGAS 50 | Bolong-bolong Regulasi

HISTORIA 56 | Istana Karang Tak Hilang

Dari Tamiang

KILAS BALIK 62 | Energi Untuk Negeri

KESEHATAN 60 | Jangan Biarkan Komputer

Membunuh Karir Anda

KALEIDOSKOP 66 | Duka Bersambung Gunung Sinabung68 | Duka Di Penghujung Tahun70 | Menyambut Nahkoda Baru

GADGET 72 | Mengenal Cara Kerja

Telepon Satelit

Page 8: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 20156

Foto Pilihan

HUTAN MATISaat berkunjung ke gunung Papandayan, Mata saya tertuju pada deretan pohon kering yang terkena erupsi. Suasana hutan mati berkabut dengan pepohonan yang menghitam dan tanah kapur berwarna putih dan tanpa pikir panjang saya memotretnya dengan menggunakan kamera Canon eos 7 D dengan eksposure time 1/320, F stop 7.1 dan iso 100. Meskipun terkesan mistis, pemandangan hutan mati tetap indah.

Page 9: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 7

PERLAHAN PERGISebuah kapal fery yang perlahan meninggalkan pelabuhan Merak, Banten saat malam hari. Foto ini diambil menggunakan teknik long eksposure dengan kombinasi eksposure time 6 second, F 7.1, dan iso 400 akan menghasilkan gambar yang terlihat cukup unik

Rubrik ini merupakan kerjasana dengan PortalIndonesiaNews.,

terbuka bagi pembaca yang punya foto menarik. Silakan dikirim ke

[email protected]

Page 10: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 20158

Foto Pilihan

SUNSETBerlokasi di Tanah Lot, foto ini diambil saat matahari terbenam menggunakan kamera Canon eos 7D dengan F-stop 22, eksposure time 1/125 sec, dan iso 100 maka akan membuat freezing pada pecahan ombak dan warna orange pada latar belakangnya.

KAYU ANGINDengan perpaduan f-stop 7.1, eksposure time 1/1600, dan iso 125, berlatar langit yang biru dikombinasi jernihnya air laut dan pasir yang putih, menjadikan foto yang diambil di Pulau Kayu Angin, Kepulauan Seribu ini begitu menawan.

GREWENGSekumpulan keong yang berjalan di pasir pantai Greweng, Gunung Kidul dipadu dalam lensa kamera yang diambil menggunakan f-stop 4, eksposure time 1/3200, dan iso 100, menjadikannya sangat menarik untuk di foto

1

1 2 3

Page 11: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 9

2

3

Page 12: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201510

Laporan Utama

Lewati Badai

DenganLUKA

MINIMAL

Perusahaan migas ramai mengurangi belanja modal

(capex) seiring penurunan harga Minyak Dunia. Pertamina tak

bisa sekedar main pangkas, Ada obligasi untuk menjaga produksi

untuk ketahanan energi

Page 13: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 11

Foto: Yulianus Ladung

Page 14: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201512

Laporan Utama

Harga minyak dunia meluncur semakin dalam. Beberapa analis menyebutkan pada 2015 bisa menembus di bawah level psikologis 40 US dollar per barrel, terendah dalam lima tahun terakhir. Penyebabnya klasik, supply dan demand yang tak seimbang. Perekonomian global lesu. Para pialang di pasar saham besar dunia dibuat jantungan karena index hanya mau turun, tak mau naik.

Situasi ini memukul anggaran negara-negara di dunia. Anggaran belanja negara-negara yang selama ini mengandalkan minyak bumi oleng. Arab Saudi, misalnya pertama dalam sejarah defisit sampai Rp 400 triliun. Padahal, biasanya surplus.

Seperti juga negara lain, Indonesia harus putar otak menyiasati kondisi ini. Dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2015, pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) mengajukan asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di US$ 70/barel. Ini sulit dicapai. Karena minyak masih jadi andalan , kejatuhan harga minyak membuat target penerimaan sulit dicapai

Kondisi ini diperburuk dengan lifting yang kemungkinan besar akan turun. Dengan harga minyak yang tak bersahabat, penerimaan negara terancam turun. Alasannya, perusahaan-perusahan migas akan menahan investasinya, karena biaya produksi terlampau tinggi.

“Sumur minyak rata-rata sudah tua semua. Jadi untuk menggenjot, harus pakai teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Ini membuat biaya produksi jadi makin tinggi. “ ujar Menteri Keuangan Bambang P. Soemantri Brodjonegoro dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta belum lama ini. Di Indonesia Praktis hanya Cepu yang berkategori sumur muda. Ia pesimis target lifting akan tercapai

Dengan kondisi seperti itu, tugas Pertamina semakin berat. Berbeda dengan perusahaan swasta yang hanya berorientasi pada revenue, sebagai BUMN Energi, dia tak hanya mengejar soal profit, tapi juga mempunyai obligasi untuk menjaga produksi biar lifting tak terperosok semakin dalam. Faktanya, saat harga sedang bagus pun, target lifting nasional tak pernah tercapai.

Bagaimana siasat Pertamina ? Direktur Hulu, Syamsu Alam menyebutkan telah meminta anak-anak perusahaan yang bertindak sebagai operator seperti PHE dan Pertamina EP untuk mengevaluasi cost yang dihabiskan per barrel dari setiap sturuktur. “ Tak bisa lagi at all cost. “ ujarnya. “Semuanya harus dilakukan efektif dan efisien,” Alam menambahkan.

Dari simulasi yang dilakukannya, dengan harga yang terus menurun seperti sekarang, profit hulu bisa terpangkas miliaran dollar. Dengan harga ICP 105 US dolar , kalau produksi sesuai target, keuntungan hulu bisa mencapai 3,5 10 miliar dolar . Kalau 70 dollar, terpangkas hanya 2,248 miliaar dollar . Jika hanya 50 dollar menjadi 1,507 milar dollar. “Sekarang ICP sudah di bawah 50 dollar tentunya akan lebih turun lagi,” ujarnya.

Alam menyebutkan akan mengevaluasi capex Pertamina untuk kegiatan hulu. Tentu tak bisa asal potong. “Kalau tujuannya untuk produksi gas dan ekplorasi akan kita dukung,” ujarnya. Alasannya, gas tak terpengaruh dengan volatile harga karena rata-rata kontrak berdurasi panjang, ditandatangani saat harga sedang bagus. Sedangkan, eksplorasi adalah tabungan untuk masa depan. Eksplorasi tahun ini baru bisa di POD dalam tiga-lima tahun.

“Kita harus bisa melewati badai dengan

luka paling minimal,”

Menteri KeuanganBambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Page 15: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 13

Kita harus bijak memilih di antara kepentingan profit

dan obligasi menjaga produksi

“Saat itu harga akan lebih baik, Saya optimis harga tidak akan begini terus. “ Alam menambahkan.

Presiden Direktur Pertamina EP Adriansyah mengakui tantangan yang dihadapi EP pada 2015 sangat berat. “Kita harus bisa melewati badai dengan luka paling minimal,” ujarnya. Sesuai dengan RKAP pada 2015, Pertamina EP ditargetkan bisa memompa minyak sebesar 127.000 barrel per hari. Mantan Dirut PGE ini mengakui produksi selama 2014 kurang mengembirakan.

Pada tahun lalu, Pertamina EP masih menghadapi kendala eksternal seperti perizinan yang tidak konsisten dan tumpang tindih, illegal tapping dan illegal mining yang menyedot ribuan barrel minyak per hari. Sedangkan dari internal, sulit tercapainya RKAP disebabkan oleh persoalan-

persoalan teknis. Salah satunya belum ditemukan teknologi yang pas untuk menangani sumur-sumur tua.

Tantangan bertambah dengan turunnya harga minyak yang turun begitu drastis dalam tiga bulan terakhir. “Kita harus bijak memilih di antara kepentingan profit dan obligasi menjaga produksi” ujar Adriansyah.

Ia menegaskan turunnya harga minyak menjadi opportunity bagi Pertamina untuk menata postur produksi. Selama ini lebih ter kristalisasi bagaimana mengenjot produksi seolah at all cost, tapi masih ekonomis karena harga minyak bagus, “Tapi Saya optimis performa akan lebih baik. Kita akan bisa melewati badai dengan luka minimal, “

Adriansyah

Page 16: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201514

Kiri ke KananSyamsu AlamAdriansyahRiyanto Suwarno

Saat harga minyak terjun bebas, biasanya produsen negara-negara minyak yang tergabung dalam OPEC melaksanakan resep tradisonal dengan menurunkan produksi. Solusi serupa coba diterapkan sekarang. Sayangnya, Arab Saudi sebagai pemasok minyak terbesar di dunia menolak menurunkan produksi. Alhasil, minyak pun tetap membanjiri pasar, sementara demand masih belum bergerak .

Banyak yang menuduh Arab Saudi sengaja membiarkan harga terus terperosok, meski harus mengorbankan neracanya yang defisit sampai Rp 400 trilun, pertama dalam sejarah Arab Saudi. Selama ini, biaya produksi Arab Saudi $10 - $20 dollar, terbilang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Iran, misalnya, biaya produksinya sekitar $ 40- $ 50 dollar.

Menteri Keuangan Bambang S Brodjonegoro, mempunyai analisa menarik mengapa Arab Saudi mengambil keputusan yang tak lazim. Ia menyebutkan Arab Saudi tengah menantang “adu stamina” dengan negara-negara yang berpotensi mengambil singgasana sebagai penguasa energi

Arab Saudi membiarkan harga minyak jatuh adalah agar shale oil yang sedang booming di Amerika Serikat (AS) tidak menjadi subtitusi dari minyak yang merupakan tulang punggung penerimaan Arab Saudi. Dengan harga minyak di bawah 40 dollar, membuat shale gas tak lagi sakti.

Selain AS, korban yang diincar adalah Rusia sebagai produsen minyak terbesar kedua dunia setelah Arab Saudi. “Arab Saudi tidak nyaman dengan Rusia, karena potensi cadangan minyak Rusia masih besar,” ujar Bambang.

Hulu selama ini menyumbang sekitar 90 %

ADU KUAT ALA ARAB SAUDI

keuntungan Pertamina. Sementara keuntungan hulu ditopang Pertamina EP, 70% sampai 80%. “Kalau EP batuk impactnya akan terasa,” ujarnya. Untuk, itu, ia meminta semua insan Pertamina EP untuk terus menjaga semangat dan motivasi. “Saya minta Para BOD untuk menjaga performance asset. Saya optimis 2015, meski tantangannya besar produksi akan lebih baik,” Alam menambahkan.

Optimisme serupa disuarakan Direktur Operasi Riyanto Suwarno. “ Saya Optimis 2015, produksi akan meningkat dibandingkan sebelumnya , “ ujarnya. Keyakinannya itu didapat karena sudah bisa memetakan permasalah sehingga

MENJAGA PERTAMINA EP JANGAN SAMPAI BATUK

Page 17: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 15

Tantan Agus RST

bisa memitigasi dan mencarikan solusi. Menurut dia, persoalan yang dihadapi EP cenderung berulang dari tahun ke tahun, yakni Low and off yang disebabkan persoalan subsurface dan surface facilities. “Saya targetkan persoalan-persoalan ini bisa diselesaikan tahun ini sehingga tidak terbawa pada tahun berikutnya,” Riyanto menambahkan

Ia menyebutkankan akan fokus pada produksi eksisting. “Declinenya sudah terlalu besar 20%-30%. “ ujarnya, Angka ini pada periode 2006-2010, di bawah 10%. Dengan decline seperti sekarang, keberhasilan pengeboran baik itu yang reaktivasi maupun pekerjaan workover tak terasa pada produksi secara keseluruhan. Mindset pengeboran sebagai resep untuk mempertahankan produksi harus diubah.

“Mempertahankan produksi harus dengan menjaga produksi eksisting,” ujar Riyanto. Kalau eksisisting bisa dijaga declinenya seperti 2006-2010, drilling dengan sukses rasio 80%, akan langsung terasa pada peningkatan produksi. “Sekarang tidak terasa terasa karena decline eksisting terlalu tinggi,”

Problem lainnya, water management. Karena mayoritas sumur EP tua, kadar airnya sudah di atas 90%. Kalau tak bisa dikelola, terpaksa sumur harus dimatikan agar air tak meluber kemana-mana. Padahal, sumur yang sudah shutdown tak mudah untuk recovery. Untuk lebih efisien, Ia akan mengevaluasi biaya operasi tiap lapangan . “ Idealnya fix cost di bawah 50%, “ kata Riyanto.

JIka semua kendala diperbaiki, produksi Pertamina EP akan pulih dengan cost yang efisien sehingga tidak lagi batuk –batuk.

Page 18: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201516

Refleksi

MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN

LESSON LEARNED AIRASIA QZ - 8501

Memasuki penghujung Tahun 2014, Indonesia dikejutkan dengan hilangnya Pesawat AirAsia QZ-8501 pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014. Pesawat tersebut membawa 155 penumpang dan 7 awak kabin, yang bertolak dari Bandara Juanda

Surabaya menuju Singapura.

REFLEKSI AWAL TAHUN:

Page 19: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 17

Foto: Shutterstock

Page 20: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201518

Refleksi

Pesawat tersebut sedianya sampai di Singapura pukul 08.30 waktu setempat, namun kenyataannya tidak demikian. Setelah terbang sekitar 40an menit sejak takeoff pukul 05.36 pesawat mengalami hilang kontak dengan AirTraffic Control (ATC) dan data terakhir pesawat terekam radar di sekitar wilayah perairan Tanjung Pandan, Belitung pukul 06.17.

Sontak kejadian ini begitu menyita perhatian banyak kalangan di dunia, bukan tanpa sebab, karena masih di tahun 2014 kita mengingat bagaimana peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airline MH 370 yang juga menjadi perhatian dunia dan hingga kini belum ditemukan keberadaannya.

Tentu hilangnya pesawat airasia ini membawa duka mendalam bagi para keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Pasti mereka berharap yang terbaik atas nasib dari anggota keluarganya.

Terlebih pesawat berjenis 320 – 200 yang digunakan AirAsia ini masih relative baru, sekitar tahun 2008 yang lalu diproduksi oleh perusahaan sebesar Air Bus dengan perangkat canggih yang melekat dalam mesin dan kelengkapan pesawat lainnya.

Air Safety RegulationIndustri penerbangan terkenal sebagai

industry yang sangat ketat dan disiplin terhadap aspek safety, baik kepada para pekerja yang terlibat dalam industry tersebut, juga kepada setiap penumpang yang memanfaatkan jasa transportasi penerbangan. Semuanya diatur secara detil dalam Air Safety Regulation yang ditaati oleh seluruh perusahaan penerbangan.

p

Page 21: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 19

Salah satu factor safety yang menjadi perhatian adalah bagaimana peran personil yang terlibat dalam setiap penerbangan, mulai dari pilot sampai dengan pramugari.

Seorang sahabat yang juga anak dari seorang Pilot dengan pengalaman terbang lebih dari 10.000 jam dari perusahaan BUMN yang beberapa tahun terakhir memperoleh penghargaan atas service yang excellence kepada penumpang, menceritakan bagaimana proses yang harus dijalani oleh pesawat dan kru yang akan terbang.

Setiap detil bagian dari pesawat pasti di cek kelaikannya, bahkan pilot yang bertugas pun turut secara rutin diperiksa kesehatannya, sebelum akhirnya apabila seluruh aspek safety tersebut telah dipenuhi baru pesawat tersebut diijinkan untuk terbang.

Pernah suatu ketika orang tuanya tidak terbang sekitar 2 bulan, ternyata kondisi orang tuanya saat itu sedang tidak fit, sehingga oleh perusahaannya disarankan untuk istirahat terlebih dahulu dan baru kembali bekerja setelah dinyatakan fit dan layak terbang.

Dalam kasus hilangnya pesawat Airasia QZ – 8501 tersebut, Capt. Iriyanto - pilot yang bertugas saat kejadian diketahui merupakan pilot senior yang sudah memiliki jam terbang 20.537 jam. Dan saat terbang dinyatakan dalam kondisi fit dan siap terbang.

Selain factor personil, industry penerbangan juga terkenal dengan teknologinya yang sangat mutakhir dan sangat spesifik.

Pada pesawat Airbus 320 – 200 yang digunakan oleh Airasia tersebut, menurut Airbus

Dengan kondisi produksi migas dan harga minyak

dunia yang tengah turun, Lantas apakah Pertamina EP

diam dan menyerah?

Foto: Shutterstock

Page 22: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201520

Refleksi

disematkan banyak teknologi canggih, dan sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga lagi – lagi pesawat tersebut masih laik untuk terbang. Terlebih tercatat baru sekitar 6,5 tahun pesawat tersebut digunakan.

Lebih lanjut, keberadaan awan CB (Cumulonimbus) dijalur penerbangan yang ditempuh Airasia pun turut menjadi salah satu faktor yang disebut – sebut menjadi penyebab pesawat stall, kemudi tidak dapat dikendalikan dan kemudian hilang kontak dengan menara pengawas.

Kesimpulan sementara berdasarkan informasi dari pilot senior Jeffrey Adrian bahwa pesawat mengalami masalah (engine failure, flight control problem) ketika berusaha mencari celah di antara benteng awan CB di ketinggian 32 ribu kaki. Namun kemudian, tidak menutup kemungkinan akhirnya harus menembus awan CB tersebut karena sudah tidak terdapat celah aman.

Hikmah Dari AirasiaSaya percaya bahwa setiap kejadian pasti ada

hikmahnya. Pun dengan kejadian hilang kontak pesawat Airasia QZ – 8501 ini. Kita dapat belajar bahwa dalam kondisi dimana aspek safety yang begitu ketat sudah diterapkan sedemikian rupa, dan ditopang dengan pengalaman dan kompetensi personil, sertta didukung dengan teknologi canggih, selalu ada factor ketidakpastian atau uncertainty dalam pelaksanaan pesawat tersebut terbang menuju satu lokasi.

Sama halnya dengan industry migas dan kondisi Pertamina EP. Pertamina EP mempunyai 4 pilar pendekatan People, Process, Technology dan Environment, yang bersinergi untuk menghasilkan produksi energy bagi Indonesia.

Setiap aspek disiapkan dan diimplementasikan dengan perhitungan yang tentu saja matang. Namun demikian tetap ada ketidakpastian dalam proses untuk menghasilkan energy.

Di awal tahun 2014, Pertamina EP turut terkena dampak banjir yang mempengaruhi kinerja produksi yang turun cukup signifikan, belum lagi tingginya decline rate yang dialami oleh seluruh lapangan migas termasuk milik Pertamina EP, karena sesuai hukum alam bahwa setiap sumur pasti akan mengalami fase decline.

Beberapa ketidakpastian perihal kendala teknis dan non teknis juga menjadi pewarna dalam

Selain itu, terhitung sejak akhir oktober 2014 hingga saat ini, harga minyak

mentah dunia turun drastis yang disebabkan meningkatnya produksi

shale oil dan shale gas Amerika Serikat dengan harga sekitar USD 70 per

barel, harga ini lebih murah dari harga pasaran minyak dunia yang saat itu

berkisar diatas USD 105 per barel.

Page 23: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 21

perjalanan Pertamina EP di tahun 2014. Produksi migas pun tidak dapat memenuhi target sebesar 128.000 BOPD, sementara realisasi produksi yang dihasilkan hanya sebesar sekitar 117.000 BOPD.

Selain itu, terhitung sejak akhir oktober 2014 hingga saat ini, harga minyak mentah dunia turun drastis yang disebabkan meningkatnya produksi shale oil dan shale gas Amerika Serikat dengan harga sekitar USD 70 per barel, harga ini lebih murah dari harga pasaran minyak dunia yang saat itu berkisar diatas USD 105 per barel. Tak menunggu waktu lama, harga minyak dunia mengalami stall dan sempat menyentuh USD 55 per barel.

Dengan kondisi produksi migas dan harga minyak dunia yang tengah turun, Lantas apakah Pertamina EP diam dan menyerah?

Tentu tidak, itu bukan karakter jiwa Pertamina EP. Selalu ada semangat untuk kembali

menghasilkan migas bagi Negara ini. Ada solusi atas setiap kendala yang muncul.

Sama halnya dengan Airasia yang masih tetap melanjutkan penerbangan lainnya dengan beragam tujuan penerbangan di seluruh lokasi di dunia, untuk tetap dapat melayani para pengguna jasanya mengantar sampai ke tujuan sesuai motonya “Now Everyone Can Fly”.

Tahun 2014 sudah jadi sejarah yang tidak dapat diulang kembali, perencanaan kerja untuk Tahun 2015 telah disusun, target juga telah ditetapkan. Berpegang pada sinergi 4 pilar yang ada People, Process, Technology, Environment, Pertamina EP akan mampu untuk kembali terbang bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.

Satu hal yang perlu dipegang bahwa harapan selalu ada bagi siapa yang percaya. Selamat Tahun Baru 2015.

Pandjie Galih Anoraga, S.Sos, MM (CSR)

Foto: Yulianus Ladung

Page 24: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201522

Destinasi

Yang Berdansa Di Ujung Genteng

Page 25: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 23

Pantai di Ujung Sukabumi ini menawarkan sejuta pesona keindahan. Salah satu spot terbaik di dunia untuk berselancar. Penyu pun mampir untuk bertelur

UJUNG GENTENG

Page 26: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201524

Destinasi

Dari caranya mengendarai ombak di atas papan selancar, pastilah mereka bukan peselancar sembarangan. Ombak yang bergulung tak menghempaskannya. Dia seperti mengajak ombak berdansa mengikuti irama yang mereka pilih, papan selancar kadang mengayun lembut, tapi sedetik kemudian meluncur deras, menerobos gulungan ombak.

Benar saja, mereka bukan turis biasa yang menenteng papan selancar dari tempat penyewaan, tapi atlet selancar profesional yang memanggul tunggangannya dari negara asalnya.

Selain berselancar mereka membuat profil tentang spot-spot selancar terbaik di dunia, “Kami sudah seminggu di sini. Ujung Genteng bisa dibilang sebagai salah satu tempat terbaik di dunia,” ujar Jose, juru kamera pembuatan video,

Sebelum tiba di ujung Genteng, mereka berburu ombak di Spanyol. “ Ombak Spanyol gak ada apa-apanya dibandingkan di sini, “ ujar pria yang berasal dari negeri Matador tersebut.

Video profil tersebut, kata Jose, melibatkan atlet selancar dari beberapa negara seperti Australia, Spanyol, Amerika Serikat. Nanti akan di upload di berbagai situs khusus para pencari ombak. Jose pun memberitahu saya tentang keberadaan pantai lain di Ujung Genteng yang biasa disebut pantai Ombak Tujuh, sebagai surga para peselancar. Disebut ombak tujuh karena ombak tak pernah putus. Tidak jarang tujuh ombak bersatu, benar-benar sempurna bagi peselancar.

Ujung genteng memang cocok bagi peselancar. Pantainya yang landai, laut yang tenang namun memiliki ombak yang teratur serta tidak mematikan bagi peselancar, jadi tidak salah jika dalam beberapa tahun lagi event-event selancar internasional bisa saja digelar di Ujung Genteng ini.

Anda yang tak hobi berselancar, tak perlu takut tak mendapatkan apa-apa. Ujung Genteng adalah tempat yang cocok untuk melepaskan ketegangan. Kesibukan Ibu Kota Jakarta dan kota-kota penyangga disekitarnya pasti sangat menguras energi anda. Setiap hari Anda harus berkutat dengan kemacetan dan deadline di tempat kerja.

Tidak mudah mencapai Ujung Genteng ini, karena kita harus berkendara kurang lebih sekitar 6-8 jam kearah Sukabumi. Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan pulau Jawa yang bersih airnya dan ombak yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh lebih aman dibandingkan pantai pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan berbahaya. Anda pun tidak perlu khawatir, anak-anak dapat berenang di laut dengan aman.

Disarankan berangkat pada malam hari, agar tiba di Ujung Genteng pada pagi harinya. Pastilah segala pengorbanan akan terbayar. Jika mendatanginya penuh perjuangan maka hadiah pesona alam yang tidak terbayangkan akan kita dapatkan. Jer basuki mawa bea. Begitu sampai di Ujung Genteng, Anda akan berdecak kagum melihat hamparan pasir putih, mutiara hijau dan biru muda serta biru tua bercampur jadi satu.

Panas memang

menyengat tapi

coba duduk nikmati

semilir angin dibawah

pohon kelapa

sambil menikmati

buahnya tentu saja.

Perjalanan panjang

semalam suntuk yang

melelahkan benar-

benar terbayarkan

dengan tuntas.

Page 27: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 25

Kemudian ada para manusia yang dengan lincah meliuk-liuk membelah mutiara biru itu dengan lincahnya.

Kakaguman itu Saya alami saat mengunjungi Pantai Genteng, beberapa waktu lalu. Saya menikmati semuanya. Tak hanya pesona alam, tapi juga suasana penginapan. Saya menginap di penginapan, yang oleh penduduk sekitar disebut Penginapan Pak Budi. Saya menerka mungkin itu nama pemilik penginapan.

Penginapan Pak Budi menjadi pilihan terbaik saya. Letaknya yang tidak terlalu berdekatan dengan penginapan lain dan harganya yang miring membuat pilihan saya tak tergoyahkan untuk memilihnya menjadi tempat saya mengistirahatkan badan setelah perjalanan cukup panjang.

Selesai beristirahat siang harinya saya memberanikan diri mengelilingi bibir pantainya, warna biru laut pada siang itu benar-benar

menakjubkan. Anda disarankan menikmati pemandangan laut di Ujung Genteng sekitar jam 10-2 siang, karena pada saat jam itu adalah jam terbaik laut di Ujung Genteng memamerkan pesona keindahannya. Panas memang menyengat tapi coba duduk nikmati semilir angin dibawah pohon kelapa sambil menikmati buahnya tentu saja. Perjalanan panjang semalam suntuk yang melelahkan benar-benar terbayarkan dengan tuntas.

Keindahan Ujung Genteng tidak berhenti sampai disitu saja ternyata, setelah menggali informasi saya diberitahu penduduk sekitar bahwa ada wilayah yang jarang sekali didatangi manusia dan pantainya benar-benar sepi. Warga sekitar hanya menyebut pantai itu dengan nama Pangumbahan. Untuk menuju kesana disarankan untuk membawa kendaraan, karena memang letaknya yang cukup jauh dan kita masih harus melewati sedikit hutan.

Sewalah kendaraan roda dua, atau anda juga

Peselancar internaional sangat menyukai ombak

di Ujung Genteng

Page 28: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201526

Destinasi

bisa diantarkan dengan tarif 30-50 ribu tergantung pintar anda berbego tentu saja. Ditengah perjalanan saya menemukan adanya bangunan permanen yang cukup luas, ternyata Ujung Genteng adalah lokasi penangkarang Penyu yang cukup terkenal. Setiap musim kawin penyu, pantai ujung genteng adalah tempat favorit bagi para penyu untuk bertelur. Penangkaran penyu ini juga dijadikan sebagai bagian dari promosi wisata Ujung Gengteng, tapi berhubung waktu saya datang tidak bertepatan dengan musim kawin, maka saya tidak berlama-lama di penangkaran penyu, dan langsung menuju pantai Pangumbahan yang bisa dikatakan seperti legenda bagi penduduk sekitar.

Legenda itu benar, setelah melewati hutan, semak dan sedikit harus berjalan diujung tebing

saya menemukan hamparan pasir putih pantai yang luas membentang. Pasirnya sangat lembut, sepi benar-benar sepi hanya saya yang berada dipantai itu dan beberapa muda-mudi yang sudah terlebih dahulu memecahkan misteri pantai Pangumbahan dan sedang asyik melakukan sesi pemotretan layaknya model papan atas. Deburan ombak begitu keras suaranya, karena sepinya mungkin membuat suaranya menjadi lebih heboh daripada ombak-ombak lain pada umumnya. Pasirnya begitu lembut, bahkan anda bisa merasakan pasir beterbangan ketika angin menerpa.

Diam dan menikmati kesunyian menjadi pilihan saya di pantai setelah asyik bermain air dan berkenalan dengan para muda-mudi yang terlebih dahulu meninggalkan Pangumbahan. Anda

Pasir putih di Pantai Pangumbuhan yang menjadi legenda.

Page 29: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 27

Rute jika anda backpacker

Jakarta – Bogor – Sukabumi –

Lembur Situ – Surade – Ujung

Genteng

• Jakarta – Bogor

Rp 8.000,-

• Bogor – Sukabumi (elf)

Rp 10.000,-

• Sukabumi – Lembur situ

Rp 3.000,-

• Lembur Situ – Surade

Rp 15.000,- sampai dengan

Rp 20.000,-

• Surade – Ujung Genteng

Rp 10.000,- per orang

dijamin tidak akan pernah menyesal ke sana, karena layaknya memiliki sebuah pulau lengkap dengan pantai Pangumbahannya yang luas.

Menunggu senja atau matahari terbenam di Ujung Genteng ternyata bisa jadi salah satu menunggu yang paling menyenangkan sekaligus menakjubkan. Sunset disini benar-benar sempurna dengan matahari yang berbentuk telur bulat bersinarkan cahaya kuning keemasan, jadi tidak salah jika sunset disini disebut Golden Sunset. Warna langit berubah drastis menjadi emas saat matahari dengan sungkan merelakan dirinya dilahap oleh laut, sebagai tanda bergantinya siang ke malam.

Sesi foto tentu tidak bisa dilewatkan disaat-saat yang tidak akan anda dapatkan di kota Jakarta. Moment tepat senja di Ujung Genteng untuk mengabadikan persahabatan bisa saya lihat dengan

jelas di sekitar saya saat para remaja yang juga sedang berlibur merekam senja di Ujung Genteng dengan lensa-lensa kamera mereka.

Malam hari dujung genteng bukan berarti kesepian yang menemani, justru menikmati malam di Ujung Genteng menjadi salah satu malam favorit dalam hidup saya pribadi. Dipinggir pantai Pak Budi sang pemilik penginapan menghidangkan berbagi jenis macam ikan yang siap dibakar lengkap dengan lalapan dan sambalnya. Sayapun bergabung dengan pengunjung lainnya dari penginapan pak Budi untuk berbaur bersama yang ternyata para muda-mudi yang saya temui di pantai Pangumbahan. Bernyanyi ditengah api unggun yang menghangatkan dengan beratapkan miliaran bintang dipinggir laut, benar-benar suasana lengkap dan sempurna untuk mengakhiri liburan singkat di Ujung Genteng.

Navigasi

Perjalanan bisa mencapai 12

jam. (karena waktu transit

yang lama)

Rute Jika naik transportasi

sendiri

Rute 1 Jakarta – Ciawi –

Cicurug – Cibadak = 2,5 jam

Kemudian.

Cibadak – Pelabuhan Ratu –

Cikembar – Jampang kulon

– Surade – Ujung Genteng

total perjalanan kurang lebih

8,5 jam

Cara Ke Pantai Ujung Genteng

Rute 2. Jakarta – Ciawi

– Cicurug – Cibadak –

Sukabumi – Jampang Tengah

– Jampang Kulon – Surade

- Ujung Genteng kurang lebih

7 jam

01 02

Harga bisa berubah sesuai tarif angkutan dan harga BBM.

Teks : Rio IndrawanFoto : Rio dan Wahyu Budi Setiyawan

Page 30: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201528

Peluang

REZEKI di Keramba TerapungDari Sungai Nil, nila bermigrasi ke delapan penjuru angin.

Di Tanjung, seiring dengan merebaknya warung-warung

makan pinggir jalan, potensial dikembangkan untuk

menopang perekonomian masyarakat

Page 31: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 29

Page 32: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201530

Peluang

Matahari senja jatuh di Sungai Tabalong, tenggelam di dasar sungai. Tanpa harus mendongak ke atas, kami bisa mereguk keindahannya. Warnanya yang kemerahan, memantul-mantul megikuti gerakkan air. Sunset teryata tak hanya bisa dinikmati di laut atau diintip di punggung gunung. Sungai pun menawarkan sensasi sama, melenakan jiwa. Keindahan itu digenapkan dengan keriangan bocah-bocah yang berenang ke sana kemari. Kadang mereka menyelam, seperti hendak memburu matahari.

Saat itu saya bersama seorang teman dari Jakarta, ditemani Asrani, penduduk Desa Masukau, Murung Pudak. Kami berbincang apa saja di atas keramba terapung di atas sungai tersebut. Asrani membahasakan keindahan pemandangan sore itu dengan kalimat sederhana.“ Di sini tenang,” ujarnya

Pria berusia 36 tahun tersebut dari kecil sudah suka sungai. Waktu kanak-kanak nyaris setiap hari dia berenang. Sekarang, dia masih meyusuri

Page 33: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 31

sungai untuk memacing patin Ia bercerita panjang lebar tentang kebiasaan patin yang banyak hidup di sungai-sungai Kalimantan, misalnya, kebiasaaan makan buah luak, yang bertebaran di sepanjang tepian sungai. Buah itu yang juga biasanya dipakai untuk memancing.

Karena tak ada biaya, dia hanya sekolah sampai SMP, yang yak ingin diulang oleh dua anaknya. Dia tahu dari hari ke hari biaya pendidikan semakin mahal. “Tapi selama kita mau pasti ada jalan,” ujarnya. Salah satu pintu itu rezeki didapatnya tiga tahun lalu saaat mendapat bantuan modal dan pelatihan keramba ikan dari Pertmina EP Tanjung, Saat itu ada empat kelompok yang mendapatkan bantuan, ditempatkan di Singai Jaing dan Sungai Tabalong.

Asrani menjadi Ketua Kelompok dua, berangotakan 13 orang. Tiap orang mendapat satu keramba. Tahun pertama, selain mendapat bantuan keramba yang terbuat dari kayu ulin, juga mendapat bibit sata itu kelompoknya mendapat bantuan sekitar 7.000 ekor, dan empat sak makanan. Satu sak makanan itu seharga 320 ribu.

Tak serta merta lancar, Pernah pada tahun pertama, setelah sempat panen, pada musim

Page 34: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201532

Peluang

berikutnya nila yang dipelihara mati. “Mungkin karena sungai saat itu tercemari limbah”. Tak jauh dari itu ada penambangan batubara dan pengolahan karet. Nila sebetuknya ikan yang bandel, tapi karena pencemarannnya luar biasa, tak satu ekor pun tersisa. “Kami sampai demo ke kedua perusahaan tersebut. Tapi mereka tak mengaku telah mencemari sungai,” ujarnya.

Nila boleh dikatakan ikan sejuta umat, bisa ditemukan dan dipelihara di mana saja di seantero Indonesia, juga di dunia, Habitat aslinya di sungai Nil di Uganda (bagian hulu Sungai Nil) ke arah selatan melewati Danau Raft dan Tanganyika hingga ke Mesir. Nila juga terdapat di Afrika bagian tengah dan barat. Populasi terbanyak ditemukan di kolam-kolam ikan di Chad dan Nigeria. Kini, nila telah menyebar ke seluruh dunia mulai dari Benua Afrika, Amerika, Eropa, Asia, dan Australia.

Khusus Indonesia, Nila pertama kali didatangkan dariTaiwan ke Bogor (Balai Penelitian Perikanan AirTawar) pada tahun 1969. Setahun kemudian, ikan ini mulai ditebarkan ke beberapa daerah. Pemberian nama nila berdasarkan

ketetapan Direktur Jenderal Perikanan pada tahun 1972. Nama tersebut diambil dari narna species ikan ini, yakni nilotica yang kemudian diubah menjadi Nila. Nama Nilotica menunjukan habitat ikan ini, yaitu sungai

Di beberapa tempat di Indonesia, banyak yang sudah beroleh kemakmuran dari budidaya nila, Asa itu pula yang kini menggumpal di benak Asrani dan kawan-kawan. Sekarang, kelompok sudah bisa mandiri. Sesekali masih minta bantuan kepada Pertamina, misalnya drum sebagai penopang kermba untuk mengganti yang sudah rusak. Perusahaan tak membelikan yang baru, hanya memanfaatkan material bekas tempat BBM yang sudah tak rerpakai.

Selain bibit, mereka juga membeli pakan sendiri yang sekarang harganya sudah naik menjadi, 550 ribu. Biaya yang dihabiskan sekitar 7- 8 juta. Satu tahun bisa empat kali panen. Hasilnya sekitar empat pikul atau empat ratus kilo. Di pasar eceran sebenarnya bisa Rp 30.000 tapi tak punya waktu untuk mengantarnya. Mereka tinggal telpon pengepul langsung datang. Harganya memang

Page 35: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 33

sedikit lebih murah, sekitar Rp 25.000 per kg.Tak salah jika Asrani ditunjuk sebagai ketua

kelompok. “Sejak kecil saya senang ikan dan sungai,” Jauh sebelum mendapat bantuan dari Pertamina , dia pernah mencoba memelihara. Tapi tak pernah berhasil, yang disebutnya habis dengan modal-modalnya,

Setekah sekian tahun berjalan, mereka

menemukan cara yang lebih ekonomis. Bibitnya tak lagi yang masih kecil. Bibit yang seperti ini harganya 100, kemudian diganti bibit yang lebih besar. Biayanya memang menjadi lebih besar, harganya Rp 800 per ekor. Cuma panennya lebih cepat, bisa tiga-bulan empat bulan. Nila kini menjadi harapan Asrani dan teman-temannya untuk menapak kehidupan lebih baik

Teks Hidayat Tantan Foto Tatan Agus RST

Page 36: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201534

Lingkungan

SOSSang Pencinta Sejati

Satwa asli Indonesia satu per satu mulai hilang dari bumi pertiwi . Untuk melestarikannya perlu upaya ekstra. Akankah Maleo bisa diselamatkan dari kepunahan ?S

Page 37: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 35

Maleo adalah pecinta sejati. Dia tak akan berpaling dari pasanganya sampai kematiannya. Hewan endemik Sulawesi ini adalah spesies antipoligami. Kesetiaan dan pengorbanan kepada pasangannya luar biasa.

Sang jantan akan berjalan kaki menelusuri pantai atau ke daerah dekat dengan mata air panas dalam hutan saat pasangannya akan bertelur . Begitu lokasi ideal ditemukan, sang jantan akan menggali lubang pasir berukuran besar dalam waktu lama.

Di dalam lubang itulah betina bertelur. Sang jantan akan mengawasi dari atas

permukaan tanah untuk menghindari ancaman yang tak diinginkan, Selanjutnya dalam lubang tersebut sang betina akan bertelu, hanya satu butir. Besarnya seukuran lima kali telur ayam. Dengan berat 240-270 gram, serta diameter sekitar 11 sentimeter.

Setelah bertelur, pasangan maleo yang jantan akan menimbun telur tersebut dengan pasir hingga kedalaman sekitar satu meter. Konon sang betina akan pingsan dalam beberapa saat setelah mengeluarkan telurnya. Kemudian mereka akan meninggalkan telur itu untuk dipanasi oleh matahari.

Page 38: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201536

Lingkungan

Telur tersebut akan menetas sesudah 60-80 hari dalam pasir. Setelah itu anak Maleo akan menggali selama 24-48 jam untuk berusaha keluar dari timbunan pasir dan keluar untuk menghirup udara dan menikmati alam bebas. Karena telur Maleo yang berukuran besar, membuat anak burung tersebut saat lahir telah mendapatkan banyak nutrisi. Sehingga anak maleo memiliki insting yang baik untuk melanjutkan hidupnya secara mandiri. Mulai dari mencari makan, menghindari predator hingga bertahan hidup sampai dewasa

Sekilas Maleo seperti ayam. unggas ini merupakan spesies tunggal di dunia dari genus Macrocephalon, dan hanya bisa ditemui di negara Indonesia yakni Pulau Sulawesi. Nama latin unggas ini Macrocephalon Maleo atau biasa dikenal dengan nama burung maleo atau senkawor dalam bahasa Sulawesi.

Dahulu, burung maleo ini tersebar di seluruh wilayah di Sulawesi, seperti diungkapkan ilmuwan pengelana Alred Russel Wallace. Peneliti Inggri menyebutkan pantai Sulawesi “hitam dengan Maleo”.

Kini, hewan ini sudah diambang kepunahan. Saya beruntung masih sempat melihat keindahannya di Di tepian pantai Taima, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu Taima merupakan Habitat Maleo, Daerahnya merupakan pesisir pantai plus sumber panas bumi sehingga cukup memberikankehangatan pada Maleo. Petugas disebut menyebutkan Maleo memilih sendiri habitatnya . Unggas ini mengandalkan Jambul di kepalanya yang tak ubahnya sensor pencari tempat tinggal. Lokasi itu sendiri dipilih sebagai habitatnya karena untuk meneruskan generasinya. Burung ini tidak akan mengerami telurnya sendiri layaknya unggas lainnya

Dari atas bilik kayu yangg dibuat sengaja untuk memantau populasi maleo, dari balik lensa samar-samar saya melihatnya . Karena terlalu jauh, saya coba mendekatinya, Sayang tak berhasil. Maleo terus menjauh. Satwa ini satwa sensitif terhadap aktivitas manusia

sekecil apapun. Maleo akan melengos pergi saat mencium bau badan manusia. Mendengar, shutter speed pada kamera pun maleo akan merasa terganggu.

Maleo termasuk kedalam unggas yang berukuran sedang yakni sekitar 55 sentimeter, Warna hitam yang dominan pada kepalanya yang berukuran kecil dan tubuh besarnya. Sedangkan warnaa putih di bagian dadanya. Postur badan yang besar dan kepala kecil, berfungsi saat maleo mencari makan . Tak hanya itu, bentuk tubuh ini pun digunakan untuk bersembunyi ditanah dari ancaman predator. Sedangkan kaki berkuku dan berselaputnya

Page 39: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 37

itu berfungsi untuk menggaruk tanah. Maleo pun memiliki sayap dengan bulu yang cukup panjang. Ciri lain yang membuatnya mudah dikenali dari burung maleo ini adalah jambul hitam mengkilat diatas kepalanya.

Baru keesokan harinya, saya bisa mengintip Maleo dari jarak dekat. Maleo banyak menghabiskan hidupnya di darat. Walaupun memiliki sayap, hewan ini lebih senang berjalan kaki dari pada terbang. Makanannya seperti serangga, semut, dan biji-bijian memang berada di darat. Namun tak jarang Maleo berpindah dari pohon ke pohon untuk menghindari serangan pemangsa atau predator biawak

Dewasa ini, kelestarian maleo yang tadinya hidup bebas di alam kini mulai langka dan terancam punah. Hewan predator seperti biawak atau yang kerap disebut soa-soa, babi hutan menjadi ancamannya. Kemudian yang menyedihkan adalah besarnya andil manusia sebagai predator. Seperti adanya aktivitas perburuan liar oleh warga untuk dikonsumsi daging dan telurnya. Terutama telurnya yang dipercaya dapat menjadi penambah stamina jika dikonsumsi secara rutin.

Petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Banggai, Sulawesi tengah, Nyoman mengatakan populasi maleo kian menurun karena ulah manusia “Predator

Kemudian yang menyedihkan adalah besarnya andil manusia sebagai predator.

Page 40: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201538

Lingkungan

utama yaitu manusia, padahal pemerintah sudah mensosialisasikan keberadaan maleo yang sudah mulai punah disulawesi” tukasnya

Nyoman juga mengatakan pemerintah telah berusaha keras untuk mempertahankan maleo agar tetep berada pada habitatnya yaitu kabupaten banggai “Tembok sekolah dasar di kabupaten banggai pun sengaja di gambar maleo, agar siswa siswi sadar akan keberadaan maleo di wilayahnya” tambahnya Beberapa hari sekali polisi hutan dari BKSDA kabupaten banggai juga diterjunkan untuk memantau populasi Maleo dari predator seperti manusia dan serangan dari hewan lainnya. Telur

Maleo diburu selain dikonsumsi sendiri , juga diperjualbelikan. Harganya setara lima butir telur ayam

Selain predator, hidup Maleo semakin terdesak karena laju kerusakan hutan di Pulau Sulawesi. Seperti diketahui kerusakan hutan di Gorontalo hampir 4000 hektar per tahunnya. Adanya eksploitasi kawasan hutan bakau juga turut menghilangkan nyawa kawanan burung maleo tersebut.

Itu yang menyebabkan Sehingga burung-burung tersebut akan berjalan kaki dan mencari-cari lokasi untuk habitat baru dan area penelurannya.

sebagai wujud penghormatan kepada Raja Banggai. Sayangnya kini masyarakat kesulitan mendapatkan telur burung Maleo yang dahulu berjumlah hingga ribuan sehingga Malabot Tumpe jarang diadakan.

Berbagai instansi baik pemerintah daerah maupun lembaga internasional mencoba membantu melestarikan burung maleo tersebut. Salah satu perusahaan yang berperan aktif adalah PT. Pertamina EP. Sejak tahun

Malabot TumpeTanpa Maleo

Dulu Maleo menjadi penanda adat Masyarakat Banggai, Lewat Adat Malabot Tumpe. Tradisi itu dilaksanakan oleh masyarakat Kota Banggai dan Kecamatan Batui yang menggunakan telur Maleo sebagai bagian persembahan utama dari acara ini. Prosesi adat ini dimulai dengan pengumpulan telur burung Maleo oleh perangkat Adat Batui sebanyak 160 butir. Kemudian dibawa ke Kepulauan Banggai dan dipersembahkan

Spotlight

Page 41: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 39

Malabot TumpeTanpa Maleo

2010, dengan gigih perusahaan tersebut telah menjadi pioneer pelestarian Maleo, sehingga dinobatkan menjadi “Bapak Maleo” oleh pemerintah setempat.

Hal itu juga diwujudkan melalui kerja samanya dengan BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Sulawesi Tengah sebagai bentuk komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Pertamina EP juga melepas delapan ekor burung maleo pada Juli 2013.

Ditahun yang sama pula, perusahaan ini melepaskan 12 ekor pada bulan September dan 32 ekor pada bulan Oktober. Komitmen ini juga terus ditunjukkan Pertamina EP melalui aktivitas penanaman 9000 pohon jenis mahoni dan mangrove untuk maleo tak akan bergeser dari habitatnya

Teks:Hidayat TantanFoto: Wahyu Setyawan

Page 42: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201540

Rana

Page 43: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 41

Sudah melegenda namanya se-antero Jakarta, siapa yang

tak kenal dengan Pitung, jagoannya orang betawi kala negeri kincir angin

menduduki Batavia.

Jejak Si Pitung

di Utara Jakarta

Sumber Foto : Istimewa

Page 44: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201542

Rana

Sebuah situs yang terletak di Jakarta Utara, tepatnya di Marunda masih berdiri tegak rumah si pitung. Rumah yang berbentuk panggung ini diyakini keberadaannya sebagai tempat tinggal sementara pitung kala Belanda menetapkannya sebagai buronan yang paling dicari pada masa itu.

Bertindak layaknya seperti Robin Hood yang merampas harta kekayaan belanda untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya, pitung pun dicari karena perlawanannya kepada pemerintahan belanda.

Rumah si Pitung yang masih berdiri kokoh itu sekarang sudah menjadi tujuan destinasi liburan masyarakat kota Jakarta, didalamnya

Page 45: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 43

pun dijelaskan sejarah pitung saat melakukan perlawanan terhadap kompeni.

Tak hanya belajar sejarah perjuangan pitung, ditempat ini juga sering diadakan pagelaran seni budaya Jakarta pada saat menjelang ulang tahun ibu kota Jakarta, berbagai kesenian pun ditampilkan disini.

Teks dan Foto:Hari Maulana

Page 46: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201544

Figur

Menjalani Hidup Dengan

Filosofi Golf

Syamsu Alam

Pak Alam, demkian pria ini biasa disapa, mulai main golf saat kuliah S3 di Texas pada 2001. Awalnya lebih karena pertimbangan praktis. Lapangan golf , satu-satunya fasilitas olahraga yang paling dekat dengan tempatnya belajar. Belakangan dia menyukainya, mengalahkan sukanya pada olahraga lain

“Di lapangan golf bebas , ketawa, ledek-ledekan, ‘ ujar Alam . JIka orang lain menganggap golf hanya olahraga atau sebatas ajang lobi, Alam masuk lebih dalam lagi, mereguk filosofinya, “Golf seperti orang hidup,” Alam menegaskan. Dalam

Sejak pertama mengayun

stick golf, Syamsu Alam langsung jatuh

cinta pada olahraga bola kecil ini. Dia tak

pernah absen, kecuali ada pekerjaaan

maha penting yang tak bisa ditinggalkan.

“Tiap Sabtu dan Minggu, saya main golf,”

ujar Laki-Laki kelahiran

Purworejo 2 April 1963 tersebut.

Page 47: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 45

Page 48: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201546

Figur

bermain golf, yang bisa dikontrol adalah prosesnya, mulai dari memilih bola, memilih stick, ketinggian bola, cara berdiri , cara memegang stick, sampai cara mengayunkannya.

“Kita hanya menyiapkan prosesnya sudah benar atau belum , hasilnya gak pernah tahu,” kata Alam. Bisa saja segala proses sudah disiapkan dengan baik , tapi tidak masuk lubang yang dituju. Kegagalan itu dievaluasi untuk lubang berikutnya. Begitupun kalau masuk. Tak bisa selesai tapi harus terus menuju lubang berikutnya sampai permainan berakhir.

Filosofi golf pula yang dipraktekkan saat bekerja. Dia senantiasa memastikan semua proses sudah dijalani dengan baik. “Hanya itu yang bisa kontrol, hasilnya soal lain, “ ujarnya. Seperti juga golf, setelah satu tujuan tercapai, harus menyiapkan proses untuk tujuan berikutnya. “Tiap lubang itu adalah milestone-milestone yang yang harus dilewati,” ujarnya.

Dengan filosofi itu, Syamsu Alam mendaki karir. Resepnya itu terbukti ampuh. Beberapa jabatan penting dipercayakan di pundaknya selama berkarir di Pertamina. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Eksplorasi Pertamina EP, Presiden Direktur Pertamina EP , SVP Exploration. Sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Hulu pada 8 Desember 2014

Setelah setahun menjabat sebagai SVP Exploration Alam tak pernah membayangkan akan dipercaya sebagai orang nomor satu di Hulu. Beberapa bulan sebelumnya, dia memang sempat diminta mengikuti fit and proper oleh Kementrian BUMN, Ia mengikuti karena mengangap sebagai tugas, bukan untuk mengejar jabatan, “Jabatan itu amanah yang harus dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat. Tak masuk akal mengejar-ngejar sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya

Ia tak pernah mencari tahu hasil fit and proper yang dijalaninya. Saat diminta datang ke BUMN, dan diberitahu soal penunjukkannya sebagai Direktur Hulu, sebetulnya hari itu dia dijadwalkan terbang ke Prabumulih bersama DPR. “ Karena acaranya Selasa, saya minta kepada sekretaris berangkat Selasa saja,” ujarnya.

Stress mana menjadi Direktur Hulu atau Presdir ? Alam hanya tertawa, “ Jangan dibuat stress dong. “ ujarnya. Baginya, tiap jabatan bagi pria ini punya tanggung jawabnya sendiri yang membawa konsekuensinya berbeda. Saat menjadi Presiden Pertamina EP, misalnya, harus terus memantau produksi 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu. “Sehari setelah gak menjabat Presdir EP, saat bangun tidur, saya masih bertanya berapa ya produksi hari ini, “ujarnya

Sebagai Direktur Hulu, tugasnya lebih

Page 49: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 47

kompleks lagi. Selain memastikan anak perusahaan jalan dengan produksi eksisting optimal, dia juga memikul tanggung jawab terhadap pertumbuhan ke depan. “ Saya bukan superman. Tak mungkin saya kerjakan sendiri,” ujarnya. Untuk itu ia akan berbagi tugas dengan para SVP yang berada di Direktorat Hulu

Dia bersama SVP Upstream Business Development akan berkonsentrasi pada pertumbuhan asset, baik melalui aktivitas akuisisi dan pengambilalihan blok-blok yang habis masa

kontraknya . Sesuai peraturan, Wilayah Kerja yang habis masa kontraknya akan dikembalikan kepada pemerintah. Selanjutnya pemerintahlah yang memutuskan apakah pengelolaannya diserahkan kepada Pertamina atau ditenderkan. “Kita tentunya harus meyakinkan pemerintah bahwa Pertamina mampu,” ujar Alam. Sementara tiga SVP lainnya, bersama-sama dengan Direksi masing-masing anak-anak perusahan diminta untuk mengoptimalkan asset-asset eksisting.

***

Page 50: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201548

Figur

Syamsu Alam pulang ke “rumahnya” di Gedung Standard Chartered, Kamis 14 Januari. “Saya mau seharian di EP,” ujarnya. Meski rapat resmi,Dia memilih bertemu dengan angggota keluarganya, top manajemen anak perusahaan Pertamina itu di pojok lantai tiga, salah satu tempat favoritnya, Saat masih menjadi Presiden Direktur Pertamina EP kerap menyelinap ke situ untuk sekedar melepaskan penat dari himpitan pekerjaan.

Ruangan itu memang untuk bersantai. Tak hanya untuk petinggi, semua karyawan boleh memasukinya. Yang punya hobi bermusik menjadikan tempat itu sebagai arena berlatih karena di situ memang dilengkapi seperangkat alat musik

Niat seharian itu tak kesampaian. Jam 11.30 sekretarisnya menelpon, disusul dengan kedatangan Ali Mundakir, VP Komunikasi Korporat Pertamina dan Arya Dwi Paramita dari BOD Support. Mereka mengabarkan dia harus mewakili Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto berbicara di acara diskusi “Economic Outlook”, hal yang sebelumnya selalu ditolaknya. “Apa boleh buat. sekarang diperintah Dirut,” ujar Alam sembari tertawa

Sebagai Direktur Hulu Dia membawahkan lima anak perusahaan masing-masing Pertamina EP , PHE , PGE, PEPC, dan PDSI. Tugasnya semakin berat karena sebagian tugas Direktorat PMIR yang sekarang ditiadakan dipindahkan ke

Page 51: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 49

Direktorat hulu. Apalagi beberapa tahun ke depan akan ada blok-blok minyak raksasa yang habis masa kontraknya, seperti Mahakam. Pertamina tentunya harus menyingsingkan lengan baju jika ingin dipercaya pemerintah mengelola blok tersebut, baik dari sisi finansial maupun kompetensi SDM

Dari sisi SDM, Ia menyebutkan pengelolaan Mahakam bukan masalah. “Yang bergabung kan hanya pengelolanya saja, Pegawainya masih tetap sama”. ujarnya, Yang bekerja di Blok tersebut, sekitar 90% orang Indonesia. “Kalau bulenya masih ingin kerja di situ juga gak masalah,” ujarnya. Ia menyebutkan dimana pun, jika pengelolanya berganti, karyawan umumnya tetap. “Jika semua

keluar. Perusahaan apapun pasti gak bisa mengelola,” ujarnya.

Pertamina sudah berpengalaman saat mengambil alih blok ONWJ atapun WMO. Pekerjanya tetap hanya berganti status menjadi karyawan Pertamina. Di kedua blok tersebut, setelah dikelola Pertamina produksi meningkat.

Teks: Hidayat TantanFoto: Wahyu Setyawan

Seusai menamatkan Pendidikan di Jurusan Teknik , Geologi ITB, Syamsu Alam bergabung dengan Pertamina sebagai Asisten Eksplorasi, Di sela-sela kesibukannya, Pria Kelahiran Purworejo 2 April 1963 ini sempat menamatkan pendidikan S2 di Teknik Geofisika ITB dan Doktor di A&M University, Texas, Berbagai jabatan penting pernah disandangnya, antara lain Manajer Eksplorasi Daerah Sumatera Bagian Selatan pada 2005, Manajer Regional

Profil & Karirdan Optimalisasi Lahan pada pada 2007. Dari situ karirnya makin moncer dengan dipercaya sebagai General Manager JOB Pertamina-Medco-Tomori. Kemudian diangkat menjadi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan pada Juli 2008, sampai akhirnya sejak 26 April dipercaya sebagai Presiden Direktur Pertamina EP. Terakhir sebelum ditunjuk sebgaai Direktur Hulu pada 8 DEsember , selama setahun Syamsu Alam sempat menjabat sebagai SVP Explorasi.

Sebagai Direktur Hulu Dia membawahkan lima anak perusahaan masing-masing Pertamina EP, PHE , PGE, PEPC, dan PDSI.

Page 52: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201550

Info Migas

Bolong-bolongREGULASI

Page 53: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 51

Gas adalah masa depan sumber energi Indoensia, Cadangannya melebihi minyak yang produksinya terus mengalami penurunan.Dalam lima tahun ke depan, proyek hulu migas didominasi proyek gas di wilayah offshore. Sayang, potensi tersebut beum diimbangi regulasi yang ideal sehingga tata kelola gas masih centang perenang

Seperti terungkap dalam diskusi di Jakarta,beberapa waktu lalu Kebijakan pengaturan kegiatan usaha gas baik di hulu maupun di hilir terlalu longgar. Akibatnya, memberi ruang bagi usaha yang tidak sehat dan memberi celah bagi mafia untuk bermain memanfaatkan ruang yang dibiarkan longgar tersebut. Pemerintah sebagain regulator dan juga badan pengawas harus bertanggungjawab terhadap penyimpangan akibat kebijakan yang tidak ketat.

Pengamat Energi Pri Agung Rakhmanto mengatakan, akibat longgarnya aturan tersebut, sehingga penetapan alokasi gas bisa berada di pihak yang sebenarnya tidak berhak. Praktek jual beli gas menjadi tidak sehat dan berujung konsumen yang harus menanggung beban. Dalam semua level kebijakan, baik Undang-Undang,Peraturan Pemerintah maupun aturan pelaksana seperti Permen pun masih membiarkan celah dan kelonggaran.

Pengaturan tata kelola

gas di Indonesia masih

harus dibenani. Ada

wilayah abu-abu yang

memberikan ruang bagi

mafia untuk bermain

Foto: Yulianus Ladung

Page 54: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201552

Info Migas

Dalam persyaratan usaha hilir misalnya, seperti dijelaskan dalam peraturan Menteri nomor 7 tahun 2005, hanya mengatur bahwa penentuan kegiatan hilir dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal teknis dan badan usaha diharuskan memenuhi syarat administratif dan teknis. Dalam persyaratan teknis, diebutkan adanya studi kelayakan, rencana studi lingkungan dan sebagainya.

“Sampai dilevel Permen saja, saya melihat adanya kelonggaran. Siapapun badan usaha atau koperasi yang secara administratif bisa memenuhi ketentuan ini relatif bisa masuk dan bisa melakukan kegiatan usaha hilir. “ujar Pri Agung, “ Tidak ada persyaratan harus punya infastruktur atau kewajiban membangun infrastruktur. Persyaratan teknis tidak cukup ketat,”

Berdasarkan Undang-Undang Migas nomor 22 tahun 2001, kegiatan usaha hulu migas meliputi eksplorasi dan eksploitasi sementara untuk kegiatan hilir, terdiri dari pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga.

Kegiatan usaha hulu dan hilir, dapat dilakukan oleh BUMN, BUMD, Koperasi maupun Badan Usaha swasta. Untuk badan usaha tetap yang melakukan kegiatan usaha hulu, dilarang melakukan kegiatan hilir begitu juga sebaliknya, badan usaha yang melakukan kegiatan usaha hilir, tidak dapat melakukan kegiatan hulu, sebagaimana termaktub dalam pasal 10 UU nomor 22/2001 tersebut.

“Untuk penetapan alokasi gas, masuk dalam ranah hulu. Kewenangannya berada di Kementrian ESDM dengan pertimbangan dan usulan badan pelaksana yaitu SKK Migas,” ujar Pria Agung

Hal yang sama juga terjadi di Hulu, tidak ada persyaratan yang cukup ketat siapa yang berhak mendapatkan wilayah kerja migas. Akibatnya, banyak terjadi WK migas yang sudah ditender, dijual lagi oleh pemenang tender dan tidak dilakukan kegiatan lanjutan baik eksplorasi maupun eksploitasi, komitmen dan tanggungjawab tidak dijalankan.

“Tidak semua yang bermain adalah betul-betul pemain real di hulu. Pengaturan yang tidak ketat ini, memberi peluang kepada mereka yang tidak kompeten pun bisa mendapatkan wilayah kerja migas,” urainya.

Maka, tidak salah, fenomena yang terjadi di

industri migas seperti yang disampaikan Menteri ESDM adalah siapa yang dekat dengan kekuasaan akan mendapatkan peluang itu, baik di hulu maupun hilir. “karena memang aturan yang tidak ketat itu,” imbuhnya.

Achmad Safiun, Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), tidak menampik adanya kelaonggaran dalam kebiajakan, pelaku usaha pengguna gas bumi harus menanggung akibatnya.Dampak yang dirasakan adalah harga yang terbilang sngat tinggi. Ada perbedaan yang sangat jauh antara harga beli yang dibeli oleh penjual gas bumi dan yang dibeli oleh industri hilir penggunanya. “Kenaikan harganya sangat tidak wajar,” ungkapnya.

Safiun bahkan membandingkan dengan harga gas di beberapa negara tetangga. Bahkan Siangpaura yang tidak memiliki sumber gas, meski membeli dari pelaku usaha dengan harga tinggi, namun ketika dijual kepada industri pengguna akhir di negaranya jauh lebih murah. Karena pemerintah di Singapura, ingin meningkatakan nilai tambah dari kehadiran industri di negara tersebut.

Karena itu ia beraharap pemerintah ke depan harus turun tangan memikirkan harga gas bumi yang dianggap terlalu tinggi dan tidak wajar itu. Keterlibatan pemerintah, bisa melalui aturan yang lebih tegas dan ketat serta keikutsertaan langsung pemerintah dalam penentuan harga yang wajar dan sesuai.

Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi. Achmad Safiun

Page 55: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 53

“Poinnya, pemerintah harus turun tangan dan ikut membantu. Kalau tidak, industri yang menggunakan gas bumi akan gulung tikar, apalagi memaasuki masyarakat ekonomi Asean tahun ini,” katanya lagi.

Hal yang sama disampaikan Firlie Ganinduto. Celah yang ada di regulasi, menjadi pintu bagi mafia untuk masuk. Sementara badan pengawas seperti SKK Migas yang melakukan pengawasan untuk kegiatan hulu misalnya, tidak cukup jelas tugasnya dan cenderung hanya reinkarnasi dari lembaga sebelumnya yang dibubarkan, BP Migas. “Yang berubah hanya nama dan logonya saja, selebihnya tidak ada,” ungkap Firlie.

Menurut Firlie, lembaga seperti SKK Migas harusnya bersahabat dengan pelaku usaha hulu migas. Namuan kenyataaanya, pimpinan SKK cenderung tertututup dan susah ditemui. ‘Jadi regaulasinya sudah longgar, lembaganya juga tidak terbuka dan friendly dengan pelaku usaha,” ungkapnya.

Selain itu, imbuhnya ada logika yang tidak benar dalam tata kelola migas di Indonesia. Ia mencontohkan, BPH migas yang mengatur kegiatan hilir migas tidak memiliki komoditas, sehingga ketika terjadi persoalan BBM di beberapa wilayah di Indonesia, BPH Migas tidak dapat berbuat dan Pertamina dijadikan sasaran kemarahan.

Di Hulu pun demikian, perizinan dan penetapan wilayah kerja migas dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Migas. Tetapi Dirjen Migas tidak melakukan pengawasan. Fungsi pengawasan menjadi tanggungjawab SKK Migas. Logika birokrasi penentu kebijakan yang salah ini juga turut memberi andil bagi mafia untuk memanfaatkannya.

“Tata kelola Migas, khususnya gas ini bukan barang baru. Sejak beberapa tahun lalu sudah terjadi. Tetapi sampai sekarang pun tetap terjadi. Harus diatur dalam tata kelola gas naional dengan regulasi yang jauh lebih ketat dan memberikan kepastian bagi investor,” ungkapnya.

Kelonggaran dan ketidakpastian hukum ini menyababkan investor enggan untuk melakukan investasi melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber-sumber migas baru. Ibarat

200

2014

Banyu UripHandil PH4Peciko 7C

UIKepodangArea MTD

SenoroMusi Timur

GG

Perkembangan Proyek Minyak dan Gas Bumi

Blok AYY

South MHKBukit Tua

Ande-ande Lumut

IDD BangkaMDA-MBHJangkrik

Jangkrik NE

IDD GandeloJam-TBR

IDD-GaalemAbadi

Minyak & Kondensat

Gas

Tangguh Train

2015 2016 2017 2018 2019

406080

100

4152

2830

78

2

78

1832

3

97

3

Ketua Komite Tetap Hulu Migas Kadin. Firlie Ganinduto

Page 56: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201554

Info Migas

bermain bola, ia menganalogikan, para pemain akan turun ke lapangan tentu akan memperhatikan kondisi lapangan, siapa pengadil bagaiman aturan yang dipakai dalam permainan tersebut.

“Kalau mau main sepakbola tetapi aturannya pakai aturan voley atau basket kemudian dipimpin oleh wasit yang tidak kompeten, tentu pemain akan enggan untuk turun bermain,” demikian ia menganalogikan.

Sebagai regulator dari kegiatan migas di Indonesia, pemerintah yakni Kemnetrian ESDM dan juga lembaga pengawas seperti SKK Migas ataupun BPH Migas harus bertanggungjawab terhadap kekacauan dalam tata kelola migas nasional. Jika aturan dan regulasi dibuat dengan baik dan benar, celah bagi mafia pun tidak ada.

Pelaku usaha sepenuhnya tidak bisa disalahkan. Karena setiap kegiatan yang dilakukan oleh Kontraktor Migas maupun kegiatan niaga melalui pengawasan lembaga pemerintah baik

kegiatan di hulu maupun hilir migas. Seperti kasus gas Bangkalan yang belakangan mencuat

Kasus ini terungkap, setelah anggota DPRD dan mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin tertangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Penyuapan dilakukan diduga terkait kasus jual beli gas Bangkalan antara MKS dan BUMD Bangkalan, PD Sumber Daya.

Sumber gas sumber gas PJBG berasal dari lapangan Poleng yang saat itu dioperasikan oleh kontraktor TAC Korea development Co.Ltd (Kodev).Mekanisme penunjukan MKS pada saat itu,dilakukan melalui peroses beauty contest. dan MKS dipilih dengan harga gas terbaik.

Pada saat penunjukan MKS sebagai pembali, belum berlaku pedoman tata Kerja BP Migas No:029/PTK/VII/2009 tahun 2009, tentang Penunjukan Penjual dan Penjualan gas Bumi/LNG/LPG Bagian Negara. Pertamian EP ditunjuk oleh BP Migas sebagai penjual gas negara melalui

RUU Migas Kembali Ke Titik Nol

Banyak kalangan berharap revisi Undang-undang Migas segera dituntaskan untuk memperbaiki tata kelola dan usaha migas di Indonesia melalui revisi Undang-Undang Migas. Hanya saja, harapan itu mungkin tidak bisa terwujud dalam waktu dekat. Satya W Yudha, anggota Komisi VII DPR mengatakan bahwa, revisi Undang-undang Migas yang diusulkan oleh Komisis VII melalui hak angket pada periode 2009-2014 lalu, harus kembali ke tahap awal.

Seharusnya, revisi Undang-Undang Migas diparipurnakan oleh DPR periode 2009-2014. Namun sampai masa jabatan DPR lalu berakhir, usulan revisi tak pernah mampir di paripurna, . Sesuai aturan, undang-undang yang belum sempat diparipurnakan, maka pada periode berikutnya, harus kembali ke tahap awal.

“Saya juga baru tau kalau ada aturan seperti itu. Akhirnya sekarang, kita harus memulai lagi untuk membicarakannya.

Namun demikian ia beraharap, jika usulan sebelumnya murni datang dari Komisi VII, maka sekarang ini, ususlan itu bisa datang dari pemerintah melalui Kementrian ESDM. Sehingga dengan demikian prosesnya akan lebih cepat. Apalagi, Tim Reformasi tata kelola Migas yang dibentuk pemerintah dalam tugasnya juga akan memberikan masukan terhadap perbaikan Undang-Undang migas.

Apalagi di anggota komisis VII saat ini, beberapa diantaranya termasuk dirirnya adalah anggota lama yang sebelumnya terlibat dalam pembahasan rancangan revisi Undang-Undang Migas. Jika ususlan bisa datang dari pemerintah dan disinergikan dengan pemahaman beberapa anggota DPR yang sudah terlibat sebelumnya, ia berharap bisa lebih cepat, meski harus memulai dari awal lagi.

“Saya pikir, dengan berbagai kondisi yang terjadi di dunia migas dan tata kelolanya, sepertinya,

Page 57: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 55

Konsorsium.Belakangan pembangunan PLTG Gili Timur

direlokasi ke Duri Riau, berdasarkan surat Dirut PLN menyatakan bahwa sehubungan dengan kebutuhan daya listrik di Provinsi Riau dan akan tersedianya pasokan Gas Jambi-Merang, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pembangkitan Sumatara Bagian Utara dan PT Pembangkitan Jawa Bali telah diminta untuk bekerja sama merelokasi PLTG Gilitimur (1x20 MW) ke Duri-Riau.

Sejauh ini, menurut informasi bahwa harga jual gas kepada MKS termasuk paling tinggi di Jawa timur yaitu sebesar US$ 7.41/MMBTU. Pembayaran pembelian Gas oleh MKS dilaksanakan dengan baik, tidak ada tunggakan.

KPK sudah menetapkan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron, Ajudan Fuad yang bernama Rauf, serta Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko sebagai tersangka dalam perkara ini.

No.KEP-50/BP00000/2007/S2, pada 05 Juni 2007.Dari data yang diperoleh jumlah 40 MMSCFD

dalam kontrak PJBG merupakan kesepakatan berdasarkan hasil test awal dari sumur, namun dalam penyalurannya digunakan azas reasonable endeavor (usaha yang paling baik) tergantung dengan kondisi reservoir saat diproduksikan.Hal ini menyebabkan naik turunnya pasokan gas dari sumur ke MKS. Dalam kondisi ini, sangat mengandalkan reservoir yang berada di bawah permukaan.

Dalam informasi tersebut juga disampaikan bahwa pembangunan pipa Gas Alam dari Gresik ke Gili Timur Madura Jawa Timur, adalah kewajiban MKS yang diatur dalam Perjanjian Konsorsium antara MKS dan PD Sumber daya.

PJBG tidak secara khusus mengatur volume pasokan untuk memenuhi kebutuhan pasokan Gili Timur Madura. Pengaturan besaran volume yang harus dipasok oleh MKS kepada PLTG Gili Timur sebesar 8 BBTU, diatur dalam Perjanjian

Undang-Undang Migas berikutnya akan lebih tebal, karena kita harus memuat semuanya secara detail. Jika tidak, persoalan yang dihadapi saat ini akan kembali terulang.

Lebih jauh, satya juga sepakat bahwa, pemerintah sebagai pemegang kendali terhadap semua kegiatan migas harus bertanggungjawab. Tim reformasi tata kelola migas yang diketuai Faisal Bari, hanyalah konsulatan pemerintah dalam memperbaiki tata kelola migas. Tanggungjawab utamanya tetap berada pada pemerintah.

“Kalau tim (reformasi Migas) yang diketuai pak Faisal Basri kan hanya konsultan pemerintah. usianya hanya 6 bulan. Tetapi tanggungjawab sepenuhnya tetap pada pemerintah yakni Menteri ESDM,” ungkapnya.

Beberapa rekomendasi yang sudah disampaikan Tim reformasi migas ini adalah penghentian impor yang berkadar oktan 88, digantikan dengan yang berkadar ontan 92.

Masukannya lainnya adalah usulan perubahan SKK Migas menjadi BUMN. “Regulator

dan pengawas (kegiatan migas) diserahkan ke pemerintah. SKK Migas menjadi BUMN”, Ujar Fahmi Radi, anggota Tim Reformasi Migas

Dengan diubah menjadi BUMN, maka konsekuensinya aset-aset milik SKK Migas diserahkan ke perusahaan. Fahmi mengatakan, jika diubah menjadi BUMN maka resiko-resiko sengketa lebih ringan.

Saat ini kegiatan migas dilakukan antara government to business (G2B). “Sekarang bentuknya G2B. Ini berbahaya kalau ada sengketa di arbitrase internasional. Kalau mereka minta sita aset, bisa semua aset negara disita,” kata dia. Jika SKK Migas berbentuk BUMN, maka jika terjadi sengketa, aset yang disita hanyalah aset milik perusahaan.

Opsi lainnya adalah SKK Migas diserahkan ke Pertamina. Jika rekomendasi ini dilakukan, praktis pemerintah perlu mengubah Undang-undang Migas. “Dengan ESDM, kita sedang susun tugas tim mempercepat UU. Termasuk SKK Migas, akan diatur dalam UU, bukan Permen. Nanti akan lebih kuat,” jelas dia.

Teks:Hidayat Tantan

Page 58: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201556

Historia

Page 59: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 57

Istana Karang Tak Hilang

Dari Tamiang Aceh Tamiang sudah berdenyut sejak seabad silam, meski

secara resmi baru pada 2002 dinyatakan sebagai Kabupaten,

terpisah dari Kabupaten induk Aceh Timur. Awalnya,

wilayah ini dihela Kerajaan Bukit Karang, periode sebelum

Islam, pada 1020-an . Saat itu peradaban sudah maju.

Hubungan dagang dengan Tiongkok sudah terjalin

Page 60: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201558

Historia

KKerajaan Bukit Karang kemudian berganti

nama menjadi Kerajaan Tamiang setelah raja terakhir Bukit Karang Tan Penok mangkat. Karena tak mempunyai anak, ia mengangkat anak angkatnya menjadi raja, yakni Pucuk Suluh (dalam bahasa setempat disebut Pucook Sulooh). Menurut legenda setempat Pucuk Suluh ditemukan ditemukan di rumpun bambu karena dinamakan” Pucook Sulooh Raja Te - Miyang “, yang artinya “seorang raja yang ditemukan di rumpun bambu, tetapi tidak kena gatal atau kebal gatal”. “Te - Miyang” yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari miang bambu.

Setelah Pucuk Suluh bertakhta, kerajaannya disebut sebagai kerajaan Te-miyang atau Kerajaan Tamiang. Penyebutan itu bertahan sampai sekarang. Kerajaan Tamiang beroleh kejayaan pada periode Islam, dipimpin Raja Sedia Muda (1933-1944). Raja terakhir Tamiang adalah Tengku Muhammad Arifin. Raja Kejuruan Karang ke VII memerintah tahun 1925 - 1946. Pada periode inilah sempat membangun istana karang.

Seiring dengan pendirian Republik Indonesia, era kerajaan berakhir. Oleh para ahli warisnya Kerajaan Tamiang sempat menjual istana karang ke salah seorang pengusaha. Pertamina kemudian memberikan ganti rugi saat melakukan pengeboran di sekitar tempat tersebut pada 1999 dan menjadikannya sebagai aset Pertamina. Mengingat nilai historis tempat tersebut yang tentunya bermanfaat bagi generasi mendatang, bertepatan dengan ulang tahun Pertamina yang ke 57 pada 10 Desember 2014 lalu , Istana Karang diserahkan kembali kepada Pemkab Aceh Tamiang

Kabupaten Aceh Taming dengan ibukota Rantau terus mengeliat. Gedung-gedung baru bermunculan, Meski begitu, sebagai kota tua, bangunan- bangunan kuno masih terserak di sudut-sudut kota.

Daerah ini kaya dengan Sumber Daya Alam. Sawit di Indonesia pertama kali dikembangkan di Rantau oleh perusahaan asal Belgia pada 1927-an berbarengan dengan ekplorasi minyak pertama yang dilakukan perusahaan Belanda. Perusahaan sawit masih terus beroperasi sampai sekarang. Begitupun dengan minya yang sekarang dikelola Pertamina EP Field Rantau

Keduanya menjadi penggerak roda ekonomi Aceh Tamiang. Perusahaan, seperti Pertamina EP Field Rantau menjadi partner strategis. Ketua DPRD Aceh Tamiang, Ir Rusman mengaku pihaknya menjadikan perusahaan sebagai tempat belajar program pemberdayaan masyarakat yang disebutnya mendekati ideal, terutama dari sisi pengawasan.

Page 61: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 59

Ia menyebutkan program lele di Dusun Makmur Tanah Berongga yang dianggapnya sebagai program pemberdaaan masyarakat yang berhasil. Program itu, menurut dia, dari sisi biaya sangat jauh dengan dikeluarkan Pemda untuk program sejenis. “Kita anggarkan ratusan juta rupiah . Tapi hasilnya gak ada ,” ujarnya.

Bahkan, petaninya sempat dimagangkan selama tiga bulan di sebuah peternakan lele yang sudah berhasil di Karawang, Jawa Barat. Masa tiga bulan itu adalah satu siklus dalam beternak lele, mulai dari tebar benih sampai panen. “Pulang ke Aceh Tamiang, ilmunya tertinggal di Karawang,” ujar Rusman ngakak. Ia menegaskan program yang digulirkan Pemda kerap gagal karena pengawasannya lemah. “Bibit dibagikan begitu saja, setelah itu ditinggal, “ ujarnya.

Daerah ini kaya dengan Sumber Daya Alam.

Sawit di Indonesia pertama kali dikembangkan di

Rantau oleh perusahaan asal Belgia pada 1927-an

berbarengan dengan ekplorasi minyak pertama

yang dilakukan perusahaan Belanda.

Teks dan Foto:Tatan Agus RST

Page 62: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201560

Kesehatan

Pusing, pinggul pegal, bagian sekitar leher sakit dan dari semua itu rasa ngantuk merupakan ancaman paling berbahaya ketika Anda sedang duduk di depan meja dan satu perangkat komputer di tempat kerja. Jangan anggap remeh mereka atau yang bisa dibilang sebagai “musuh besar para pekerja” kantoran atau yang biasa menggunakan komputer dalam pekerjaannya. Karena jika tidak dikelola dengan baik mereka akan menjadi senjata ampuh untuk mematikan kreatifitas dan performa anda dalam bekerja.

Punggung anda terdiri dari susunan yang kompleks, dan duduk di depan komputer dalam waktu yang lama dapat menyebabkan susunan otot, tulang dan sendi pada punggung Anda mengalami ketegangan yang hebat.

Berbagai cara biasanya mungkin Anda lakukan, seperti makan makanan kecil, mengobrol, dan lain sebagainya. Namun terkadang cara-cara seperti itu belum mempan mengusir musuh besar para pekerja. Selain cara tadi ada cara yang lebih sederhana tapi justru membawa manfaat yang bisa jadi belum Anda ketahui sebelumnya, yaitu mengatur bagaimana posisi anda saat sedang duduk, meletakkan tangan, posisi kaki serta posisi mata.

Agak menggelikan memang jika mendengarnya pertama kali, bagaimana mungkin posisi duduk bisa mempengaruhi kualitas dan performa dalam pekerjaan kita? Jangan terlalu meremehkan cara yang satu ini, Anda akan kami ajak untuk mengetahui bagaimana posisi yang baik saat didepan komputer tempat Anda bekerja.

JANGAN BIARKAN KOMPUTER MEMBUNUH KARIR ANDA

Dorong pinggul sejauh mungkin ke belakang saat duduk hingga menyentuh sandaran kursi. Cara ini akan membuat tubuh selalu duduk tegak secara tidak sadar, karena beginilah sebenarnya posisi duduk alami manusia. Sebaliknya, jangan duduk di ujung kursi dengan punggung bersandar ke kursi karena bisa membuat pinggang serta punggung cepat pegal.

Duduk dengan punggung tegak, tapi pastikan tulang punggung dan tulang ekor Anda mendapat sandaran yang baik. Bisa dengan menggunakan bantal kecil yang diletakkan di punggung bagian bawah atau alat penyangga khusus yang bisa dibeli di toko perangkat berat maupun apotek. Jika tidak ada, pilihlah kursi dengan bantalan yang baik. Tidak terlalu tebal dan empuk, juga tidak terlalu tipis atau tidak ada sama sekali. padukan cara tersebut dengan mengatur posisi kepala dan leher Anda tegak dan pandangan lurus ke depan, dengan posisi ini Anda akan sanggup bertahan lebih lama di depan komputer. Posisi leher yang lentur dan terlalu menengadah atau menunduk saat menghadap komputer tidak dibenarkan karena hal ini akan membuat kita cepat lelah. Sering – seringlah mengubah posisi tubuh atau melakukan peregangan pada bagian tangan, leher, kaki dan lain-lain agar otot tidak kaku.

1

2

Posisi PINGGUL

Posisi DUDUK

6TIPS

Page 63: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 61

Atur tinggi kursi hingga mata sejajar dengan layar komputer, serta lutut sejajar (atau sedikit lebih rendah) dari pinggul. Posisi mata yang sejajar dengan layar komputer akan mencegah Anda membungkuk saat bekerja. Hindari kursi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah karena bisa membuat leher pegal serta lutut sakit.

Sandarkan pergelangan tangan di atas meja tapi jangan memanjangkan tangan terlalu jauh saat menggerakkan mouse. Pergelangan tangan dan lengan sebaiknya tetap ada di atas meja. Bukan sebaliknya, hanya telapak tangan saja yang bersandar di atas meja sementara pergelangan hingga lengan ‘menggantung’ tanpa penyangga. Posisi ini bisa membuat tulang dan syaraf pada tangan terganggu dan membuatnya terasa pegal yang berkelanjutan. Yang seharusnya dilakukan adalah pergelangan tangan pada posisi netral, lurus dan nyaman, posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat. Saat mengetik, tempatkan tetikus atau mouse dekat dengan keyboard, sehingga tak perlu menggerakan tangan terlalu jauh untuk meraihnya. Pergelangan tangan berada pada posisi yang tetap, namun bisa menjangkau tombol keyboard dengan jari.

Pastikan kaki Anda memijak lantai atau pijakan kaki pada kursi. Jangan biarkan kaki menggantung atau menjinjit saat duduk karena bisa mengganggu struktur tulang dan persendian pada kaki. Akibatnya, Anda cenderung mudah merasakan sakit pada otot maupun sendi kaki.

Mata harus lurus tidak terlalu tinggi atau rendah, Jarak antara mata ke layar kira-kiran di kisaran 50-60 cm. Menurut penelitian yang dilakukan seorang ahli dari Universitas California masalah lainnya yang sering diakibatkan terlalu lama duduk di depan komputer adalah mata menjadi tegang. Ketegangan mata dapat menyebabkan sakit kepala, susah fokus, dan menambah sensitifitas pada cahaya. Jadi sebaiknya jika kita tidak membaca tulisan di layar komputer dari jarak jauh, lebih baik perbesar ukuran hurufnya.

3 5

64

Tinggikan KURSI

PosisiKAKI

Ketinggian Kursi

Posisi Pinggul

Posisi Tangan dan Siku

Posisi tulang punggung dan tulang ekor

Posisi Mata

Posisi Monitor

Posisi Kaki

PosisiMATA

Posisi TANGAN

Page 64: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201562

KILAS BALIK 10 TAHUN

Page 65: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 63

10 Tahun Tumbuh Bersama untuk Indonesia

ENERGINEGERI

UNTUK

Setetes minyak yang dihasilkan Pertamina, diperuntukkan bagi Indonesia. Ia adalah tulang punggung

bagi perekonomian nasional, bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Foto: Yulianus Ladung

Page 66: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201564

KILAS BALIK 10 TAHUN

Pertamina EP adalah cermin Indonesia. Wilayah kerjanya ±113.629 ha, terbentang dari Aceh sampai Papua. Ribuan karyawannya mewakili beragam etnis. Tak berlebihan kalau dikatakan, tanggungjawab yang diberikan kepada Pertamina, bukan hanya sekedar menjaga atau mendapatkan sumber daya alam migas Indonesia tetapi juga menjaga kesatuan Indonesia itu sendiri. Merajut keragaman agar tetap berada dalam bingkai Nusantara.

Kehadiran Pertamina EP sebagai wadah yang mengelola minyak dan gas bumi Indonesia sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan “Bumi Air dan kekayaan alam terkandung di dalamnya, dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran bangsa dan negara”. Sejak dahulu, kini dan sampai nanti, amanat menjalankan perintah UUD itu tetap berada di pundak Pertamina

Sebagai perusahaan nasional dan milik negara yang menjalankan usaha hulu minyak dan gas bumi, memang bukan perkara ringan. Beban dan tanggungjawabnya jauh lebih besar dari sekedar perusahaan nasional atau perusahaan multinasional lainnya yang berstatus setara, KKKS. Ada espektasi dan harapan yang demikian besar dan tinggi dari masyarakat Indonesia. Karena Pertamina dan

seluruh anak usahanya, adalah tulang punggung (backbone) perekonomian nasional.

Kesuksesan dan keuntungan yang diraih Pertamina EP didedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Di saat berasamaan, perusahaan milik negara ini harus bersaing dengan perusahaan swasta lainnya, baik dari sisi teknologi, sumber daya manusia juga juga dari sisi tanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial. Seperti diamanatkan Undang-Undang nomor 22 tahun 2001. Semua yang berstatus KKKS, bersaing secara fair. Tidak ada anak emas, tidak ada pengecualian perusahaan milik negara dan swasta lainnya.

Pun demikian dalam tanggungjawabnya terhadap lingkunan dan masyarakat.Pertamina EP harus memberikan perhatian yang lebih dari sekedar perusahaan yang memburu keuntungan.Sebagai perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh negara, penanganan terhadap aspek lingkungan dan sosial adalah sesuatu yang melekat. Masyarakat dan lingkungan adalah satu kesatuan dalam setiap kegiatan usaha yang dilakukan.

Kesuksesan Pertamina EP adalah kesuksesan bangsa dan negara, Muaranya adalah kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Begitu juga sebaliknya, kegagalannya juga memberi dampak yang besar bagi masyarakat juga bagi negara. Segala aktivitas

Pada September 2015 nanti, Pertamina EP genap berusia 10 tahun. Kelahirannya bemula dari regulasi yang ditetapkan pemerintah melalui Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi tahun 2001.Melalui beleid itu, PT Pertamina (Persero) harus melepaskan peran gandanya, sebagai regulator dan operator dan hanya boleh menyandang gelar sebagai operator murni. Peran regulator di sektor hulu dijalankan dijalankan oleh BP Migas (kini SKK Migas) yang dibentuk pada 2002. Sementara regulator di sisi hilir dijalankan oleh BPH Migas yang dibentuk pada 2004.

Pertamina harus membentuk beberapa anak usaha untuk menjalankan usaha pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, transportasi pipa migas, jasa pemboran dan pengelolaan portofolio di sektor hulu.Atas dasar itu, untuk mengelola kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, Pertamina EP didirikan pada 13 september 2005. Sebagaian besar wilayah kerja Pertamina (persero) menjadi wilayah kerja Pertamina EP.

Pertamina EP statusnya sama seperti kontraktor kerjasasama (KKS) lainnya. Pertamina EP melaksanakan penandatanganan kontrak kerja sama dengan BP Migas yang berlaku sejak 17 September 2005.Sebagian besar wilayah kerja Pertamina EP merupakan wilayah kerja yang dikelola Pertamina (Persero) maupun wilayah yang melalui TAC (technical Assistance Contract)

SejarahPERTAMINA EP

Page 67: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 65

yang dilakukan oleh unit usaha Pertamina akan memberi dampak langsung kepada masyarakat dan negara.

Dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar lapangan atau wilayah kerja Pertamina adalah kontribusi terhadap pengembangan masyarakat (community development) melalui kegiatan Corporate Social responsibility (CSR). Kontribusi langsung itu bisa terlihat pada berbagai jenis program CSR yang dilakukan di hampir semua wilayah kerja Pertamina EP. Berbagai program yang dilakukan semuanya mengacu pada peningkatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Program-program yang hanya bersifat charity, mulai dikurangi.

Komitmen utamanya adalah tumbuh bersama mayarakat.Kesuksesan bukan hanya sekedar mendapatkan sumber minyak dan gas bumi baru atau mendulang keuntungan berlipat. Kesuksesan terbesar adalah jika ekonomi masyarakat di sekitar terus bertumbuh, lapangan kerja terus meningkat dan angka pengangguran terus dikurangi.

Sebagai sebuah industri dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja yang ketat dan memberi dampak agi lingkungan yang juga tidak sedikit, komitmen terhadap keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan juga menjadi perhatian

utama. Ada adagium yang berkembang di industri ekstraktif pada umumnya “keselamatan yang utama produksi akan mengikuti”.

Pun demikian terhadap pengelolaan lingkungan. Perhatian utama terhadap lingkungan, bukan hanya karena mendapatkan sorotan dari lembaga ataupun organisasi pemerhati lingkungan, tetapi memang sudah seharusnya. Apalagi sebagai perusahaan negara. Menjaga lingkungan artinya menjaga negara juga.

Komitmen terhadap lingkungan terlihat dalam raihan penghargaan yang diperoleh Pertamina EP maupun unit-unit di wilayah kerja masing-masing, baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Beberapa lapangan yang dimiliki oleh Pertamina EP meraih penghargaan Proper Hijau dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Proper Hijau diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan lebih dari ketentuan yang diberikan. Beberapa lapangan bahkan masuk dalam kandidat meraih proper emas.

Memasuki usia sepuluh tahun, semangat untuk menjaga Indonesia terus digelorakan, “Tumbuh bersama untuk Indonesia”

maupun JOB (Joint Operating Body).Meski cakupan wilayah kerjanya cukup besar

dan luas, namun lapangan yang dikelola Pertamina EP merupakan lapangan tua, yang sudah mulai diproduksi sejak masa penjajahan. Butuh upaya dan kerja yang lebih agar produksi terus meningkat atau setidaknya mempertahankan produksi sesuai dengan target yang diberikan.

Setiap tahun, rerata penurunan alamiah minyak di lapangan-lapangan yang dikelola Pertamina EP mencapai 18 persen. Butuh upaya ekstra. Satu sisi terus mengelola sumur tua tetapi pada saat bersamaan juga terus melakukan sumber-sumber minyak dan gas baru. Sehingga kontribusi terhadap lifting minyak nasional yang ditargetkan tetap tercapai.

Meski dihadapkan pada kendala teknis, tuntutan terhadap kontribusi Pertamina EP tidak

pernah surut. Ini juga yang memicu seluruh insan Pertamina EP untuk bekerja keras dan bekerja cerdas. Target lifting harus tetap dijaga, karena berkait erat dengan ketahanan energi nasional.

Sampai dengan akhir tahun 2013, volume produksi maupun lifting migas Pertamina EP tetap memberikan kontribusi terbesar pada volume produksi maupun lifting migas nasional. Secara keseluruhan, kontribusi Pertamian (persero) terhadap produksi minyak nasional pada 2014 mencapai 23,9 persen. Dari angka tersebut, 15,4 persen merupakan kontribusi Pertamina EP.

Dalam rentang 10 tahun, berbagai kendala, tantangan dan harapan tumbuh silih berganti. Namun komitmen yang pasti terus mencari sumber minyak yang tersembunyi dalam perut bumi Indonesia, demi tersedianya energi untuk negeri tercinta, negara kesatuan Republik Indonesia.

Pandjie Galih Anoraga, S.Sos, MM (CSR)

Page 68: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201566

Sebaiknya Tahu

Page 69: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 67

Pohon trembesi merupakan pohon terbesar penyerap karbondioksida. Menurut Penelitian Endes M. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institute Pertanian Bogor daya serap Pohon Trembesi terhadap penyerapan karbondioksida (CO2 ) sebesar 28.448,39/Kg/Pohon/tahun. Artinya daya serapnya sangat tinggi sekali dibandingkan pohon-pohon lainnya. Trembesi kini jadi primadona gerakan penghijauan, Menjadi pilihan utama yang ditanam di pinggir jalan yang dilewati kendaraan bermotor, Salah satunya bisa ditemui di beberapa Fasilitas operasi PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik Field seperti : SPU/P3 Ukui, SPU Sei Karas, Fasilitas Perumahan, Fasilitas Perkantoran, dll di pingir Jalan Lintas Timur Sumatera, tempat lintasan semua kendaraan baik menuju pulau jawa ataupun pulau sumatera,

Primadona lain adalah pohon bintaro. Pohon ini dapat mencegah terjadinya erosi dan longsor.Apabila bangunan, jembatan, bendungan ditanam pohon ini di sekelilingnya maka akan bertahan lama. Karakter ini sangat cocok untuk perusahaan-perusahaan migas seperti Pertamina yang lokasi sumur, fasilitas produksi dan fasilitas perumahan banyak berada di perbukitan.

Ahmad JabbarLirik Legal & Relation Assistant Manager PT. Pertamina EP Asset 1 Lirik Field

PRIMADONA PENGHIJAUAN

Trembesi dan Bintaro :

Page 70: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201568

Kaleidoskop

Sebagai wilayah yang termasuk dalam cincin api planet Bumi, Indonesia rentan bencana letusan gunung api. Pada 2014, beberapa gunung bergolak mulai dai Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Slamet di Jawa Tengah, Gunung Gamalama di wilayah Maluku, dan yang terbesar dan terlama, yakni Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Gunung di wilayah Karo ini . Mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktifitas pada medio akhir tahun 2013, Gunung yang memiliki tinggi 2.460 meter ini sepanjang tahun tidak menunjukkan tanda-tanda akan kembali tidur. Sejak meletus di September 2013, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum menurunkan statusnya di level Siaga IV.

Lava Pijar erupsi gunung Sinabung

Warga melarikan diri dari kepungan awan panas Sinabung 2

asap hitam menyembur keluar dari dalam perut gunung Sinabung

Page 71: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 69

Tahun Bencana

DUKA BERSAMBUNG GUNUNG SINABUNG

Korban jiwa sempat berjatuhan pada bulan Febuari 2014, sedikitnya 15 orang tersengat luncuran awan panas Sinabung. Sebagian besar para korban justru relawan yang menjaga area ring 1 yang sedang memperingatkan warga desa kaki gunung untuk tidak kembali ke rumah mereka.

Tercatat lebih dari 20.000 warga mengungsi yang dimana rumah tempat tinggal mereka ikut hancur terkena debu vulkanik atau luncuran awan panas. Ribuan warga masa depannya terancam. Mereka tidak bisa lagi bercocok tanam karena rumah dan area lahan bercocok tanam mereka hancur akibat serbuan awan panas. Mereka tidak tahu lagi harus bekerja apa, karena bertahun – tahun cocok tanam dan berkebun adalah mata pencaharian utama warga di lereng gunung Sinabung.

Susilo Bambang Yudhoyono saat menjadi Presiden sempat menginap ditenda diantara para pengungsi. Setelah pemerintahan berganti, gunung Sinabung belum benar-benar aman. Presiden berikutnya Jokowi pun turun mengunjungi pengungsi.

Aktivitas Sinabung semakin berbahaya saat musim hujan. Pelapukan batuan akibat letusan memperlemah kestabilan lereng utara serta berpotensi terjadinya longsor dan banjir bandang, terutama di daerah lembah. Jika di puncak Sinabung hujan lebat dalam durasi lama, potensi lahar hujan juga harus diantisipasi.

Semua potensi bahaya tersebut masih akan berlanjut setelah pergantian tahun ini. Pada 2015 seharusnya membuat penanganan korban bencana lebih baik lagi. Seluruh unsur terkait harus lebih sigap, dan tak boleh ada lagi jatuh korban jiwa seperti yang terjadi tahun lalu.

Page 72: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201570

Kaleidoskop

TANGISAN DI PENGHUJUNG TAHUN

Keluarga korban AIR ASIA Memonitor pencarian air asia Jokowi dan CEO AIR ASIA

Page 73: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 71

Air mata tumpah di penghujung tahun 2014.

Pesawat Air Asia dengan kode penerbangan QZ-8501 dengan rute Surabaya-Singapura di perairan selat Karimata dekat pulau Kalimantan. Pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak pesawat ini hilang kontak setelah 40 menit take off dari bandara internasional Juanda pada Minggu 28 Desember 2014. Diperkirakan semua tewas dalam kecelakaan tesebut.

Menara pengawas yang mengungkapkan beberapa menit sebelum hilang kontak dari radar, QZ-8501 sempat meminta izin untuk

menaikka ketinggian dari 32.000 kaki menjadi 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Akan tetapi belum sempat membalas atau mengizinkan, pesawat Air Asia berjenis Airbus A320 lebih dulu lenyap dari pantauan radar.

Tim dengan skala besarpun dikerahkan yang terdiri dari tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Basarnas serta berbagai pihak terkait lainnya termasuk diantaranya bantuan dari negara tetangga untuk melakukan pencarian. Memasuki hari ketiga pencarian tepatnya hari terakhir tahun 2014, tim pencarian akhirnya menemukan titik terang dengan diketemukannya puing-puing pesawat serta beberapa jasad korban yang mengapung di lautan.

Kesedihan memuncak ketika secara meyakinkan tim memastikan bahwa puing-puing pesawat dan jasad yang ditemukan berasal dari Air Asia QZ-8501.Kecelakaan ini benar-benar memukul seluruh bangsa, dan cara yang sangat tidak populer untuk menyambut pergantian tahun. Dunia pun ramai-ramai mengucapkan rasa kehilangan dan kesedihannya terkait kecelakaan yang juga merenggut beberapa nyawa dari warga asing dari Inggris, Jerman, Singapura, Korea Selatan dan Prancis.

Seluruh tim pencarian yang dikomandoi Basarnas terus berjibaku dengan waktu dan serangan cuaca buruk dalam pencarian memang perlu diberi kredit dan apresiasi. Internasional bahkan angkat topi dengan kinerja Basarnas yang mampu menemukan korban dalam tempo kurang dari sepekan. Tidak berlebihan ketika Basarnas disebut sebagai SAR terbaik di Asia saat saat ini. Hingga pertengahan Januari, hampir separuh korban berhasl ditemukan

Pemerintah diminta tidak tinggal diam dan menutup mata terkait kecelakaan ini. Evaluasi terhadap otoritas penerbangan harus segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Semoga dimasa mendatang tidak ada lagi kecelakaan lain yang menumpahkan air mata.

Page 74: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201572

Kaleidoskop

NAHKODA BARU INDONESIA

setiap medan pertempuran. Masyarakat awam saja dengan ikhlas tanpa disuruh atau diperintah datang ke pusat perayaan untuk bersama-sama berbagi suka cita sekaligus harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Sudah lama bangsa ini tidak merasakan gegap gempita terpilihnya pemimpin mereka. Masyarakat seolah mendapat harapan baru. 2014 merupakan pintu bangsa Indonesia untuk mampu keluar dari segala permasalahan yang menerpa. Semua mata tertuju kepada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menahkodai kapal besar bernama Indonesia, lengkap dengan semua penghuni dan semua permasalahannya.

Lembaran baru Indonesia mulai ditulis pada 20 Oktober 2014 . Joko Widodo dan Jusuf Kalla dipercaya rakyat untuk menulis tiap kata di setiap lembaran buku dalam 5 tahun ke depan. Mereka adalah nakhoda baru kapal besar bernama Indonesia.

Pagi itu Ibu Kota Jakarta berubah menjadi arena pesta rakyat yang menyambut pemimpin baru mereka. Harus diakui memang perayaan pesta rakyat pelantikan Pilpres 2014 adalah yang pertama terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia merdeka. Jutaan rakyat tumpah ruah memenuhi jalan-jalan protokol ibu kota guna menyambut pemimpin mereka yang diarak di layaknya raja-raja yang siap arungi rintangan dan tantangan

2014 merupakan pintu bangsa

Indonesia untuk mampu keluar

dari segala permasalahan yang menerpa.

Page 75: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 73

Tahun Politik

Memasuki tahun 2015 kata kerja,,kerja..kerja.. yang sering didengungkan Joko Widodo akan mulai terlihat lebih jelas. Kinerja dari jajaran kabinetnya akan teruji di tahun yang baru ini. 2014 sudah usai kini saatnya untuk arungi samudera baru kehidupan bangsa di tahun 2015. Kesejahteraan tentu saja menjadi tujuan utama. Semoga saja sang penulis buku, sang nahkoda atau apapun kita menyebutnya yang bernama Joko Widodo dan Jusuf Kalla mampu menghantarkan kita ke tujuan utama itu.

Page 76: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201574

Gadget

Yuk Mengenal Cara Kerja

TELEPON SATELIT

Perkembangan teknologi sekarang sudah semakin menggila dengan hadirnya beragam smartphone yang tidak jarang selalu diupdate setiap 2-3 bulan sekali oleh para produsen. Demikian juga dengan teknologi internet yang menjadi fasilitas utama bagi smartphone membuat manusia semakin mudah dalam berkomunikasi, bahkan lintas antar negara. Smartphone seperti menjelma menjadi alat kemunikasi tanpa batas.

Akan tetapi anda akan tersentak dan sadar bahwa smartphone anda tidak akan berguna dan tidak berharga sama sekali ketika anda berada di daerah pedalaman seperti di tengah laut atau ditengah pedalaman hutan. Mengapa demikian? Smartphone adalah alat komunikasi yang menggunakan media sinyal Base Transcevier Station atau BTS yang terletak di darat, jadi sinyalnya pun terbatas di area yang masih menjadi wilayah sinyal BTS.

Bagi para adventurer atau petualang, para pekerja pengeboran minyak di lepas pantai atau di area hutan pedalaman, smartphone tidaklah berguna, yang berguna adalah telepon satelit, bagaimana bisa telepon satelit berguna?

Sebenarnya cara kerja dari telepon genggam biasa dengan telepon satelit memiliki sistem yang sama. Hanya saja jika BTS telepon genggam biasa ada di daratan bumi, maka BTS khusus untuk telepon satelit ada di udara alias di luar angkasa.

Telepon satelit sendiri dibedakan menjadi dua jenis yakni:• Telepon Satelit Genggam

Telepon satelit ini merupakan telepon satelit yang memiliki jangkauan yang lebih luas dan harus tetap berada pada luar ruangan. Biasanya jenis telepon ini digunakan oleh petualang, pertolongan darurat dan daerah bencana

• Telepon Satelit MenetapTelepon satu ini berbeda dengan telepon satelit sebelumnya. Telepon ini bisa Anda gunakan di dalam rumah karena memang terpasang pada dalam rumah yang antena dari telepon ini telah terpasang di luar rumah.

Kemudian bagaimana Cara Kerja Dari Telepon Satelit? Berikut ini sistem alur cara kerja telepon satelit :

Cara kerja dari telepon satelit kuncinya ada pada sinyal panggilannya, jika telepon genggam

Page 77: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 75

memancarkan sinyal panggilannya kepada sinyal pemancar lalu mengarah ke telepon tujuan, sedangkan pada telepon satelit harus mengirimkan sinyalnya menuju luar angkasa yang nantinya sinyal tersebut akan ditangkap oleh satelit yang nantinya satelit akan mengirimkan sinyalnya kembali menuju antena telepon satelit di bumi. Maka dari itu antena untuk telepon satelit tidak boleh terhalang oleh apapun.• Melakukan PanggilanUntuk melakukan panggilan menggunakan telepon satelit sama seperti melakukan panggilan pada telepon genggam biasanya, pengguna tinggal memasukkan nomor telepon tujuan lalu tekan tombol call, yang nantinya telepon satelit akan menemukan satelit yang paling dekat dengan telepon asal, lalu mengirim informasi tersebut.• Mengirimkan Sinyal dari Luar

Angkasa ke BumiSatelit yang menerima informasi panggilan akan mengirimkan panggilan kepada mesin penerima

panggilan yang berada di bumi yang paling dekat menggunakan sebuah Gateway.  Gateway  ini mencoba untuk meneruskan panggilan. Jika pengiriman informasi panggilan tadi gagal, gateway akan mengirimkan sinyal itu kembali ke satelit terdekat yang akan melanjutkan panggilan hingga mencapai salah satu gateway yang mampu melacak penerima. Hal ini tidak hanya terjadi sekali, namun bisa berkali-kali tergantung seberapa jauh lokasi penerima panggilan ini.• Proses TerakhirProses terakhir dari panggilan internet ini adalah gateway yang berhasil menerima sinyal panggilan dari satelit tadi akan mengubah format panggilan agar bisa diterima oleh telepon seluler. Jika koneksi dari pengubah format ini belum terbentuk, maka panggilan dari pemanggil kepada penerima tidak akan bisa terlaksana.

Rio Indrawan

Page 78: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201576

Musik Energi Negeri

MUSIK PENUH ‘PASSION’ ALA SIDESTREAM

BERNAFASKAN INDIE

Tim energia PEP beruntung bisa berbagi

ilmu dengan salah satu pemain utama

dedengkot musik sidestream saat ini di

Indonesia. Jenis musik sidestream selama

ini dianggap sebagai musik pinggiran

yang tidak cocok dinikmati masyarakat

luas. Padahal musik pinggiran inilah yang

menjadi pioneer penting pelestarian musik

Indonesia.

Page 79: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 77

“Indie itu bukan jenis musik! Indie itu semangat! Semangat untuk terus berkarya dengan usaha sendiri. Jangan salah kaprah. Nah jenis musiknya baru dikenal dengan sidestream”. Perkataan yang sontak dan sangat jelas membuka mata tentang apa itu indie, atau apa yang kita sebut jenis musik sidestream dari seorang yang perawakannya santai namun terlihat sangat hatam dengan urusan yang satu ini.

Awalnya saya bingung dan tidak sependapat, karena memang bukan itu definisi indie yang saya tahu. Tapi, pernyataan itu sepertinya sulit terbantahkan jika keluar dari mulut seorang penggiat seni musik kreatif yang sudah 15 tahun bersama dua rekannya membangun sebuah ‘dinasti’ industri musik kreatif sendiri. Kenapa industri musik sendiri? Karena mereka membangun sebuah dinasti itu berdasarkan passion dan gairah mareka.

Tahun 2000 menjadi babak baru dalam perjalanan kehidupan tiga pemuda ini. Bahkan bisa dibilang babak baru dalam industri musik tanah air. David Karto, Adhi Djimar dan Sandy Maheswara yang memiliki kesamaan visi, mendobrak kekakuan musik Indonesia saat itu dengan mendirikan label bernafaskan Indie, bernama Demajors.

Ketika ditanya kenapa indie atau memilih

sidestream? Dengan santai David menjawab,” Lingkungan menjadi faktor penentu kenapa Demajors berdiri, kita bertiga tumbuh dan bergaul di tengah-tengah lingkungan indie dan musik sidestream”. “It’s so simple!” tambahnya.

Musik bernafaskan indie sendiri sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Jika generasi 90an dikenal sebagai pendobrak musikalitas tanah air dengan diwakili Pas Band, Rumah Sakit, Pure Saturday, maka sebenarnya nafas indie sudah ada di dekade 60an.

“Jangan salah loh, indie sebenarnya sudah ada sejak 60-70an. Kita berbicara spiritnya, bukan jenis musik. Spirit indie itu masuk di dalam diri om Jack Lesmana contohnya, juga ada Bubi Chen yang dulu dengan semangat indienya dengerin VOA, kulik gitar, main piano sendiri terus ciptain nada-nada baru, pokoknya mereka otodidak” papar David lagi.

“Zaman dulu mana ada studio rekaman. Kualitas diutamakan, mungkin dulu yang punya hanya RRI, dan Lokananta. Di situlah letak dimana spirit indie bisa kita lihat” tambahnya.

‘Bermain’ sekaligus berbisnis di wilayah musik sidestream memang bukan perkara mudah. Jika tidak sesuai selera dan rasa maka semua dipastikan akan jalan di tempat dan mati dengan sendirinya.

Page 80: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201578

Musik Energi Negeri

Di situ lagi-lagi tekad dan semangat indie diuji. Bagaimana seorang musisi harus berkreatif tanpa dibatasi untuk menciptakan pasar mereka sendiri.

“Area sidestream menciptakan pasar, itu yang membedakan dengan mainstream yang mengikuti pasar. Karena itu mereka (musisi indie) memiliki komunitas yang kuat, ada fanbase. Contohnya, nonton aja Tony Q, Endah n Resha, White Shoes and The Couples Company. Mereka memiliki penonton yang die hard banged mau melakukan apa saja untuk artis mereka, mulai dari nonton live perform, beli CD, beli merchandise-nya” papar David.

Rasa penasaran menghinggapi saya ketika berbicara tentang keuntungan yang didapat dari para musisi bernafaskan indie ini. Kenapa tidak coba terjun ke mainstream? Yang sudah jelas menjanjikan income tidak sedikit. Menurut David dengan lingkungan yang menciptakan rasa dan passionnya, tidak arif menjajal wilayah mainstream.

“Kalo ditanya kenapa ga main-main di mainstream? Kita juga ga kuat dari sisi finansial” kata Adhi celetuk sambil tertawa. “Tapi yang lebih dari finansial adalah passion. Kalo kita bekerja tanpa passion yaa.. gunanya? Kita mengerjakan seni, musik itu seni, jadi harus mempunyai rasa karena klo ga pake rasa pasti bakal ancur “ timpalnya lagi.

Menurut Adhi yang sejatinya menekuni ilmu iklan, passion menjadi kunci segalanya. Dengan passion apapun yang dikerjakan pasti ada hasilnya, meskipun memang bukan hal mudah untuk mendapatkannya. ”Passion itu yang terpenting. Ketika kita udah kerja dengan passion dan sesuai jati diri kita, tinggal tunggu aja deh, hal-hal ajaib akan mengikuti dengan sendirinya. Salah satunya yaa income itu,” papar Adhi yang lagi-lagi diikuti dengan tawanya.

Passion memang sangat terlihat dari kedua pendiri Demajors saat saya temui mereka di bilangan Senayan, Jakarta. Sayang Sandy Maheswara yang akrab dipanggil Mahe, sang pendiri ketiga tidak dapat bergabung dengan kami. Pada awalnya

mereka memiliki usaha production house, sekolah Dj dimana David bertindak langsung sebagai gurunya.

Passion itulah juga yang menjadi salah satu kunci bertahannya Demajors di industri musik tanah air selama 15 tahun lamanya. Selain passion, Trust (kepercayaan) dalam wilayah (sidestream) ini ternyata memegang peranan penting. David dan Adhi kompak menjawab trust adalah segalanya ketika sudah menyelam ke dalam kolam sidestream dan indie. Saat ditanya apa yang menjadi tips bisa bertahannya mereka hingga sekarang ini bahkan sukses menelurkan musisi bertalenta.

“Yang bisa membawa Demajors sampai di titik 15 tahun ini adalah kepercayaan dari semua yang terlibat” kata David. “Menurut saya kepercayaan paling penting. Kita menjalankan sistem yang paling terbuka. Contohnya, perhitungan royalti,” tambah Adhi.

Menurut David, dalam industri musik sebelum Demajors masuk perhitungan royalti terkesan tertutup. “Di Demajors suasana kekakuan dan tertutup itu semua didobrak, kita selalu terang-terangan ke penyanyi dari mana mereka dapat income, dari penjualan CD lah atau atau apapun itu kita jelaskan dan buka semuanya. Itu kita lakukan sebelum deal ttd kontrak dll. Yaa intinya harus fair lah semuanya” jelas David.

David juga mengaku tidak pernah mengikat rekan-rekan musisi yang bekerja sama dengan Demajors. Jika tahun ini bersama Demajors maka keputusan ada di tangan musisi itu untuk melanjutkan kerja sama dengan Demajors atau tidak.

Bebas berekspresi. Itu juga yang menjadi dasar fondasi kuat, bagaimana para seniman sidestream mampu melahirkan karya-karya original penuh dengan cita rasa.

“Kita ga pernah mau mendikte teman-teman dalam lagu mereka. Kita ga akan merubah sistem atau proses mereka berkreatif. Itulah yang membedakan

Page 81: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 2015 79

kita dengan major label. Kita hanya diskusi masalah hasil, atau cara recording atau kualitas musik yang dihasilkan. Dari situ aja bisa jelas terlihat mana sidestream mana mainstream” papar David.

Saya kembali bertanya-tanya apakah ada persaingan ketat di belantika musik tanah air. antara sidestream dan mainstream, nafas indie atau nafas musik yang dihasilkan secara instan.

Persaingan menurut David menjadi bumbu penting dalam musik. Karena ketika berbicara tentang cita rasa dalam seni musik, menurutnya pasti akan berbeda-beda tiap individunya. “Saya justru ingin mainstream naik lagi pamornya, biar balance. Harus ada penyeimbang kan di dunia ini”. “Jika semua orang suka musik sidestream, nanti berarti jadi mainstream kan” celetuk Adhi.

Kondisi dunia musik ditanah air sebenarnya sama saja dengan di tempat lain atau negara lain. Hanya saja menurut David ada titik krusial yang membedakan musik di tanah air dan di luar negeri. Saat saya bertanya apa Indonesia mati kreatifitas? David balik bertanya,” Coba inget band baru yang lahir di tahun 2014? Ada ga? Dari situ bisa lah disimpulkan”

Sisi kreatifitas menjadi poin penting yang hampir terlupakan oleh dunia musik di Indonesia. Padahal dengan kreatifitas hal menakjubkan bisa terjadi.

Salah satu contoh adalah kreatifitas para musisi sidestream yaitu sukses mengharumkan namanya di dunia internasional. Sebut saja nama-nama macam, White Shoes and The Couples Company, Endah n Resha, Gugun Blues Shelter, Aditya Sofyan, Tulus dan masih banyak lagi.

“Perlu diketahui loh, White Shoes and The Couples Company itu punya prestasi sudah main di 5 benua di dunia untuk berbagai festival internasional” ungkap David bangga. “Belum lagi Aditya Sofyan yang sekarang lagi keliling tur sendirian keliling Jepang main di berbagai acara besar di sana” tambah Adhi. Semuanya, kata mereka mendapat dukungan

dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah.

Sayang memang prestasi mereka tidak banyak diketahui khalayak luas. Tapi mungkin memang seperti itulah nafas indie yang selalu menyelimuti musik sidestream. Tidak mengharapkan pujian atau nama besar, hanya kesempatan untuk terus berkarya dan membaginya dengan orang lain.

Berbicara kreatifitas industri musik dalam negeri, tentu tidak bisa terlepas dari namanya pembajakan. Jangan salah, di wilayah sidestream juga tidak luput dari pelanggaran hak cipta ini.

Akan tetapi ada pemikiran menarik yang berkembang di tengah masyarakat pelaku seni musik yaitu, pembajakan dianggap sebagai pencurian atas hak cipta atau pembajakan dianggap sebagai sarana promosi gratis?

“Buat saya pribadi ini tergantung band atau penyanyinya. Klo kita bicara new product, itu bagus. Tinggal upload di website nanti kita minta data diri mereka yang download. Itu bukan pembajakan bahasanya, berarti cuma jualan tuker data” jelas David.

Nantinya dari data itu bisa digunakan untuk merencanakan marketing sekanjutnya dari pemasaran produk itu. “Dengan data itu kita tahu di mana mayoritas pendengarnya, maka kita tahu plan marketing kita bergerak kemana” tambahnya.

Sampai hari ini menurut David belum akan bisa bisa nahan pembajakan apa lagi setelah zaman kepingan CD dan kaset ditinggalkan. Zaman serba digital seperti sekarang justru lebih baik memanfaatkannya sebagai sarana atau pengembangan usaha.

Dari sisi sidestream memang terlihat tidak terlalu memusingkan pembajakan. Karena jika diurutkan, peraturan tentang hak cipta di negeri ini saja bisa dikatakan masih sangat lemah dan belum berpihak kepada para pemegang hak ciptanya.

Page 82: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Energia PEP Januari | 201580

Musik Energi Negeri

http://www.demajorsradio.com

Teks : Rio Indrawan

Foto : Hari Maulana

Coba saja anda berjalan di mall, lagu apa saja bisa diputar. Apa pihak mall membayarkan royalti kepada si pemegang hak cipta? Kita tidak tahu pasti.

Para musisi sidestream dengan nafas indie alias perjuangan yang mereka miliki lebih memilih menyibukkan diri melestarikan musik tanah air yang hampir punah ketimbang memikirkan protes menuntut hak cipta yang tidak jelas kapan dimakbulkan.

Pelestarian musik inilah yang juga menjadi salah satu fokus Demajors selain menjalankan main business day to day mereka dengan pendsitribusian lagu-lagu. David mengaku dalam tiga tahun ke belakang Demajors memiliki proyek khusus yang mencari lagu-lagu kuno dan asli karya anak negeri untuk kemudian diarsipkan agar nantinya bisa dinikmati generasi yang akan datang.

“Selama 15 tahun ini Demajors sudah mengelola lebih dari 450 album. Jadi bisa dikatakan sekitar 4500 lagu. Sangat sayang jika tidak diarsipkan. Apa lagi lagu-lagu kuno karya anak bangsa juga saya yakin masih banyak di luar sana yang keberadannya perlu untuk dilindungi, karena itu seni, budaya Indonesia,” jelas David.

Salah satu proyek prestisius dalam rangka menyelamatkan musik karya anak negeri adalah saat ini tim Demajors sedang mencari license asli album  DJANGER BALI, yang kini menjadi

barang langka dan dicari-cari. Album ini digarap oleh para musisi Jazz legendaris seperti  Jack Lesmana,  Maryono,  Kiboud Maulana,  Benny Mustapha, Bubi Chen dan Jopie Chen yang tergabung dalam  Indonesian All Stars bersama seorang klarinetis ternama asal Amerika Serikat, Tony Scott. . Kelompok  Indonesian All Stars ini sangat diakui di dunia Jazz internasional dan sempat tampil di Berlin Jazz Festival pada tahun 1967.

Nafas untuk tumbuh bersama negeri Indonesia inilah yang menjadikan indusri sidestream tetap tumbuh dan bertahan, baik melalui metode dari mulut ke mulut atau metode media dunia maya yang memang sekarang menjadi primadona.

Media massa memang seharusnya turut ambil bagian, dengan mengedukasi masyarakat untuk turut serta dalam pelestarian musik tanah air. Tapi rating tinggi serta selera pasar sepertinya lebih menggiurkan ketimbang mengikuti passion orang-orang yang dengan segenap hatinya melahirkan dan menyelamatkan sebuah karya seni berkualitas.

Para musisi sidestream pun tidak mau terpenjara oleh kekakuan dan belas kasih dari media yang sudah terlanjur asik bermain di zona nyaman mereka. Dengan keyakinan serta passion yang dimiliki, para musisi bernafaskan indie ini terus berjuang meraih kebebasan berekspresi dan yang terpenting berjuang demi kelestarian musik Indonesia.

Page 83: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015
Page 84: Edisi_Tahun-II_Volume-01_Januari_2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia