Ejaan Yang Disempurnakan

54
Ejaan yang Disempurnakan

description

lllll

Transcript of Ejaan Yang Disempurnakan

Page 1: Ejaan Yang Disempurnakan

Ejaan yang Disempurnakan

Page 2: Ejaan Yang Disempurnakan

Definisi Ejaan yang Disempurnakan

Definisi

Ejaan yang Disempurnakan (EyD) adalah ejaan bahasa

Indonesia yang berlaku sejak tahun

1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan

Republik atau Ejaan Soewandi.

Page 3: Ejaan Yang Disempurnakan

Perbedaan EyD dengan Ejaan Sebelumnya

Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967), antara lain:

• "tj" menjadi "c" : tjutji → cuci• "dj" menjadi "j": djarak → jarak• "j" menjadi "y" : sajang → sayang• "nj" menjadi "ny" : njamuk → nyamuk• "sj" menjadi "sy" : sjarat → syarat• "ch" menjadi "kh": achir → akhir

Page 4: Ejaan Yang Disempurnakan

Penulisan atau Penggunaan Huruf

Page 5: Ejaan Yang Disempurnakan

Penulisan Huruf KapitalHuruf Kapital digunakan untuk, antara lain:

1. Sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Contoh:Pengawasan gizi masyarakat menjadi upaya dalam minimun dalam kesehatan masyarakat.

2. Sebagai huruf pertama petikan langsung.Contoh: Dosen bertanya, “Apa yang dimaksud dengan dismenore?”

Page 6: Ejaan Yang Disempurnakan

3. Sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.Contoh :Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

4. Sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.Contoh: Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Page 7: Ejaan Yang Disempurnakan

5. Sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.Contoh: Di Indonesia terdapat suku Jawa, suku Sunda, suku Bugis , dan sebagainya.

6. Sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,nama instanti, atau nama tempat.Contoh:Kegiatan sekolah mahasiswa baru disetujui oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Page 8: Ejaan Yang Disempurnakan

7. Sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dam peristiwa sejarah.Contoh:Pada hari Sabtu aktivitas kuliah diliburkan.

8. Sebagai huruf pertama unsur nama orangContoh:

Laki-laki itu bernama Herman Brawijaya.

Page 9: Ejaan Yang Disempurnakan

9. Sebagai huruf pertama nama geografi.Contoh:Kota Palembang terletak di kepulauan Sumatera.

10. Sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.Contoh:Negara yang penduduknya paling rawan terkena diare adalah Republik Indonesia.

Page 10: Ejaan Yang Disempurnakan

11. Sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.Contoh:Indonesia termasuk salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

12. Sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.Contoh:Saya telah membaca buku Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Page 11: Ejaan Yang Disempurnakan

13. Sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaanContoh:Fatmalina Febry, S.K.M., M.Si.

14. Sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacauan.Contoh:“Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto

Page 12: Ejaan Yang Disempurnakan

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.Contoh:Apakah Anda tahu berita teraktual hari ini?

Page 13: Ejaan Yang Disempurnakan

16. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan seperti, keinggris-inggrisan, kesunda-sundaan, dan lain-lain.Contoh:Cara bicaranya keinggris-inggrisan.

17. Tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.Contoh:Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.

Page 14: Ejaan Yang Disempurnakan

18. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau nama tempat.Contoh:Siapakah rektor yang baru dilantik itu?

19. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.Contoh:10 watt, mesin diesel.

Page 15: Ejaan Yang Disempurnakan

20. Tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.Contoh:Untuk menemukan wisata yang bagus harusla pergi ke arah tenggara.

21. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenisContoh:Ibu memasak menggunakan garam inggris.

Page 16: Ejaan Yang Disempurnakan

22. Tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.Contoh:Hubungan kerja sama antara pemerintah dan rakyat belum terlihat adanya keselarasan.

23. Tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam penyapaan.Contoh:Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

Page 17: Ejaan Yang Disempurnakan

Penulisan atau Penggunaan Huruf Miring

Page 18: Ejaan Yang Disempurnakan

Penggunaan Huruf Miring

1. Dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisanContoh:Buku berjudul Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat diterbitkan oleh Soekidjo Notoadmodejo.

2. Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata , kata atau kelompok kataContoh:Dia bukan menipu, melainkan ditipu.

Page 19: Ejaan Yang Disempurnakan

3. Dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannyaContoh:Nama ilmiah buah manggis ialah Garciana mangostana.

Page 20: Ejaan Yang Disempurnakan

Penulisan atau Penggunaan Huruf Tebal

Page 21: Ejaan Yang Disempurnakan

Penggunaan Huruf Tebal

1. Dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar table, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Contoh:Judul:HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab:BAB I PENDAHULUAN

Page 22: Ejaan Yang Disempurnakan

2. Dipakai untuk menuliskan tema dan subtema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.Contoh:kalah 1 tidak menang … 2 kehilangan atau merugi …; 3 tidak lulus …. ; 4 tidak menyamai

3. Tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluar itu digunakan huruf miring.Contoh:Saya tidak mengambil bukumu (tidak tepat).Saya tidak mengambil bukumu (benar).

Page 23: Ejaan Yang Disempurnakan

Penulisan atau Penggunaan Kata

Page 24: Ejaan Yang Disempurnakan

Penggunaan Kata

1. Kata Dasarkata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Contoh:Ibu akan pulang besok pagi.

2. Kata Turunan (Kata berimbuhan)Contoh:Ria sedang membaca di perpustakaan.

Page 25: Ejaan Yang Disempurnakan

3. Kata Ulang Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.

Contoh:Laki :Lelaki

Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Laki : Laki-laki

Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Contoh:Sayur :Sayur-mayur

Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan. Contoh:Main :Bermain-main

Page 26: Ejaan Yang Disempurnakan

4. Gabungan KataGabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.Contoh:

- Mata kuliah- Ibu-bapak

5. Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Contoh:- Apa yang ku bawa boleh kau pinjam.- Temanku, temanmu, dan temannya berkumpul disini.

Page 27: Ejaan Yang Disempurnakan

6. Kata Depan (di, ke, dari)Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.

Contoh:Saya pergi ke kampung halaman.

7. Kata Sandang (si dan sang)Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh:Nama si pengrimi surat tidak jelas

Page 28: Ejaan Yang Disempurnakan

8. Partikel Kata tugas yang mempunyai bentuk

yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Contoh:Bacalah buku itu baik-baik!

Page 29: Ejaan Yang Disempurnakan

PEMAKAIAN TANDA BACAA.Tanda Titik (.)1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan

pertanyaan atau seruan.Misalnya:

Ayahku tinggal di Salatiga.

2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.Misalnya:

Maman S. Mahayana

3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.Misalnya:

Bc. Hk. (Bakalaureat Hukum) M.B.A. (Master of Business Administration)

Sdr. (Saudara)

Page 30: Ejaan Yang Disempurnakan

4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.Misalnya:

a.n. (atas nama) d.a. (dengan alamat)

5. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.Misalnya:

III.Departemen Dalam NegeriA.Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat

Desa.B.Direktorat Jenderal Agraria

Penyisipan Naskah: 1.Patokan Umum

1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi

1.2.1 GambarTangan1.2.2 Tabel1.2.3 Grafik

Page 31: Ejaan Yang Disempurnakan

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.Misalnya:

Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

7. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.Misalnya:

1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan ribuan, jutaan dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.Misalnya:

Sugiarto lahir pada tahun 1972 di Jakarta.

Page 32: Ejaan Yang Disempurnakan

9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga-lembaga nasional atau internasional, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.Misalnya:

TNI AD (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat)

sinetron (sinema elektronika)tilang (bukti pelanggaran)

10.Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.Misalnya:

Cu (Kuprom)10 cm Panjangnya 10 cm lebih sedikit.kg Berat yang diizinkan l00 kg ke atas.Rp567. 000,00 Harganya Rp567. 000,00

termasuk pajak.

Page 33: Ejaan Yang Disempurnakan

11.Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakankepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.Misalnya:

Acara Kunjungan Menteri PertanianTenggelamnya Kapal Van Der Wijk

12.Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.Misalnya:

Jalan Sudirman 45 Yth. Sdr. Burhanudin Kantor BTA Group

Page 34: Ejaan Yang Disempurnakan

B. Tanda Koma (,)

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.Misalnya:

Saya membeli disket, spidol, dan penggaris.Satu, dua, ... tiga!

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, namun, sedangkan dan sebagainya.Misalnya:

Saya ingin datang, tetapi hari hujan.Nugraha bukan anak saya, melainkan anak

Pak Udin.

Page 35: Ejaan Yang Disempurnakan

3a.Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.Misalnya:

Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

3b.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimatnya.Misalnya:

Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

Dia lupa akan janjinya karena sibuk.

Page 36: Ejaan Yang Disempurnakan

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.Misalnya:

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.

5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan yang terdapat pada awal kalimat.Misalnya:

O, begituWah, bukan main!

Page 37: Ejaan Yang Disempurnakan

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.Misalnya:

Kata ibu, "Saya gembira sekali.""Saya gembira sekali," kata ibu, "karena kamu

lulus.“

7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Misalnya:

Sdr. Abdullah, Jalan Margonda Raya 21, DepokSurat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan

Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia

Jalan Salemba Raya 6, Jakarta

Page 38: Ejaan Yang Disempurnakan

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.Misalnya:Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Jakarta: Balai Pustaka.

9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.Misalnya:

Drs. Sugito, M.M.Maman S. Mahayana, M.Hum.Yono Sugiyono, S.S.

Page 39: Ejaan Yang Disempurnakan

10.Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.Misalnya:

Rp12,50 (Lambang Rp tidak diberi titik!)

11.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.Misalnya:

Guru saya, Pak Agus, pandai sekali.Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki

makan sirih.

12.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhiran dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.Misalnya:

"Di mana Saudara tinggal?" tanya Mustafa.

Page 40: Ejaan Yang Disempurnakan

C. Tanda Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.Misalnya:

Malam makin larut; kami belum selesai juga.

2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.Misalnya:

Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk

memasak di dapur; adik menghafalkan nama-nama menteri kabinet; saya sendiri asyik

menonton sinetron.

Page 41: Ejaan Yang Disempurnakan

D. Tanda Titik Dua (:)1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu

pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.Misalnya:

Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan

itu: hidup atau mati.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.Misalnya:

a. Ketua : Zaenal ArifinSekretaris : Irman NashoriBendahara : Usman

Page 42: Ejaan Yang Disempurnakan

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.Misalnya:

Ibu : “Bawa kopor ini, Mir!”Amir : “Baik, Bu.”

4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman; (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.Misalnya:

(i) Tempo, I (1971), 34:7(ii) Surah Yasin: 9(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur

Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.

Page 43: Ejaan Yang Disempurnakan

E. Tanda Hubung (-)

1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang sudah terpisah oleh pergantian baris.Misalnya:

... ada cara ba-ru juga

Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.

2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.Misalnya:

... cara baru meng-ukur panas.

Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.

Page 44: Ejaan Yang Disempurnakan

3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.Misalnya:

anak-anakberulang-ulang

Tanda ulang (2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

4. Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.Bandingkan:

ber-evolusi dengan be-revolusiistri-perwira yang ramah dengan istri perwira -

yang ramah

Page 45: Ejaan Yang Disempurnakan

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.Misalnya:

se-Indonesia se-JabotabekHUT ke-28 tahun ’50-an

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.Misalnya:

di-charterpen-tackle-an

Page 46: Ejaan Yang Disempurnakan

Penyusun Rustanto Sudin, S.S. 46

J. Tanda Kurung ( )

1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.Misalnya:

DIP (Daftar Isian Proyek) kantor itu sudah selesai.

2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.Misalnya:

Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat

yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.Keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukkan

arus perkembangan baru dalam pasaran dalam

negeri.

Page 47: Ejaan Yang Disempurnakan

47

3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.Misalnya:

Faktor-faktor produksi menyangkut masalah yang berikut:

(1) alam;(2) tenaga kerja; dan(3) modal.

a) alam;b) tenaga kerja; danc) modal.

Faktor-faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b)

tenaga kerja, dan (c) modal.

Page 48: Ejaan Yang Disempurnakan

K. Tanda Kurung Siku ([...])

1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menjadi isyarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam naskah asal.Misalnya:

Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.Misalnya:

(perbedaan antara dua macam proses ini [lihat Bab I]

tidak dibicarakan.)

Page 49: Ejaan Yang Disempurnakan

L. Tanda Petik (”...”)

1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.Misalnya:

”Sudah siap?” tanya Yono.

2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.Misalnya:

Bacalah ”Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Massa, dari

Suatu Tempat.Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul

”Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.

Sajak ”Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku

itu.

Page 50: Ejaan Yang Disempurnakan

3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.Misalnya:

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara ”coba dan ralat”

saja. Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal

dengan nama ”cutbrai”.

4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.Misalnya:

Kata Tono, ”Saya juga minta satu.”

Page 51: Ejaan Yang Disempurnakan

5.Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.Misalnya:

Karena warna kulitnya, Daus mendapat julukan ”Si

Hitam ”.Bang Munir sering disebut ”pahlawan”;

ia sendiri tidak tahu sebabnya.

Page 52: Ejaan Yang Disempurnakan

M. Tanda Petik Tunggal (’...’)

1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.Misalnya:

Tanya Sally, ”Kau dengar bunyi ’kring-kring’ tadi?” ”Waktu kubuka pintu kamar depan, kudengar teriak

anakku, ’lbu! Bapak pulang!’ dan rasa letihku lenyap

seketika,” ujar Ibu Arini.

2. Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.Misalnya:

rate of inflation ‘laju inflasi’

Page 53: Ejaan Yang Disempurnakan

N. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.Misalnya:

Surat No.16/PKS/2004

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.Misalnya:

mahasiswa/mahasiswiharganya Rp150,00/1embarJalan Sigma III/47

Page 54: Ejaan Yang Disempurnakan

O. Tanda Penyingkat (Apostrof) (’)

Tanda apostrof menunjukkan penghilangan bagian

kata.Misalnya:

Ali ’kan kusurati (’kan = akan)Malam ’lah tiba (’lah = telah)14 Februari ’90 (’90 = 1990)