Embriologi Sistem Respirasi

21
Embriologi Sistem Respirasi Rizki Putri Andini R 1310211099

description

Embriologi sistem respirasi

Transcript of Embriologi Sistem Respirasi

Embriologi Sistem Respirasi

Embriologi Sistem RespirasiRizki Putri Andini R1310211099TUNAS PARUTunas paru terbentuk pada usia 4 minggu. Dibentuk dari divertikulum repiratorium pada dinding ventral usus depan.

Divertikulum respiratorium membesar ke arah kaudal.

TUNAS PARUMula-mula tunas paru mempunyai hubungan terbuka dengan usus depan, namun ketika divertikulum membesar ke arah kaudal terbentuk tracheoesophageal ridge yang memisahkan divertikulum dari usus depan.

TUNAS PARUSelanjutnya kedua trakeoesophageal ridge menyatu membentuk septum trakeoesofageal yang memisahkan bagian dorsal dan bagian ventral.

Esofagus Trakea Tunas paru

Di antara laring dan faring terdapat hubungan terbuka yaitu aditus laringis.

KELAINAN KONGENITALAtresia esofagus dengan atau tanpa fistula trakeoesofagus (FTE): gangguan pemisahan esofagus dan trakea oleh septum trakeoesofageal. Insidens 1/3000 kelahiran.

Atresia Esofagus dan FTE

LARINGLapisan dalam laring berasal dari endoderm, sedangkan kartilago dan otot berasal dari mesenkim arkus faring keempat dan keenam.Pada minggu ke-4 s.d. 6 mesenkim berproliferasi cepat sehingga celah aditus laringis yg berbentuk sagital berubah menjadi lubang berbentuk T.

LARINGArkus laring IV dan VI selanjutnya berdiferensiasi menjadi kartilago (tiroidea, krikoidea, aritenoidea, kornikulata, dan kuneiformis).Ketika itu, epitel laring juga berproliferasi cepat shg tjd oklusi sementara & rekanalisasi menghasilkan sepasang ventrikulus laringis.

TRAKEA, BRONKUS, PARUPada awal minggu kelima, masing2 tunas paru kanan dan kiri membesar untuk membentuk bronkus utama kanan dan kiri.

Tunas kanan membentuk 3 bronkus sekunder, tunas kiri membentuk 2 bronkus sekunder kanan 3 lobus, kiri 2 lobus.

Bronkus sekunder membelah berulang-ulang membentuk 10 bronkus tersier (segmentalis) di paru kanan dan 8 di kiri menciptakan segmentum bronkopulmonale pada paru dewasa.Pada akhir bulan ke-6 telah terbentuk sekitar 17 generasi anak cabang. Selama pascanatal selanjutnya terbentuk enam cabang tambahan.

KANALIS PERIKARDIOPERITONEALISParu berkembang di dalam kanalis perikardioperitonealis.

KANALIS PERIKARDIOPERITONEALIS

TRAKEA, BRONKUS, PARUPada minggu ke-5 muncul lipatan pleuroperitoneum dan lipatan pleuroperikardium.Selanjutnya, lipatan pleuroperitoneum berdiferensiasi menjadi membran pleuroperitoneum yg memisahkan kanalis perikardioperitonealis dari rongga peritoneumDan lipatan pleuroperikardium berdiferensiasi menjadi membran pleuroperikardium yg memisahkan kanalis perikardioperitonealis dari rongga perikardium.

TRAKEA, BRONKUS, PARUMesoderm yg menutupi bagian luar paru pleura viseralisMesoderm somatik yg menutupi dinding tubuh bagian dalam pleura parietalisRuang di antaranya rongga pleura

PEMATANGAN PARUPeriodeWaktuProsesPeriode pseudoglandular5-16 mingguPembentukan cabang berlanjut untuk membentuk bronkiolus terminalis. Belum ada bronkiolus respiratorius/alveolus.

PEMATANGAN PARUPeriodeWaktuProsesPeriode kanalikular

16-26 mingguMasing2 bronkiolus terminalis bercabang-cabang menjadi 2 atau lebih bronkiolus respiratorius, yg selanjutnya bercabang-cabang menjadi 3-6 duktus alveolaris. Sel kuboid melapisi bronkiolus respiratorius dan jumlah pembuluh darah terus meningkat.

PEMATANGAN PARUPeriodeWaktuProsesPeriode sakus terminalis

26 minggu- lahirTerbentuk sakus terminalis (alveolus primitif) dan kapiler membentuk kontak erat. Sel2 tipis yg melapisi sakus disebut sel epitel alveolus tipe I sehingga kapiler menonjol ke dalam sakulus alveolaris. Pada akhir bulan 6 juga terbentuk sel epitel alveolus tipe II yg menghasilkan surfaktan.

PEMATANGAN PARUPernapasan dapat berlangsung jika beberapa sel bronkiolus respiratorius berbentuk kubus berubah menjadi sel gepeng yang tipis.Sel tersebut berhubungan dengan banyak kapiler darah dan limfe, ruang2 di sekitarnya dikenal sebagai sakus terminalis (alveoli primitif).Selama bulan ke-7 telah terdapat banyak kapiler yang menjamin pertukaran gas sehingga janin prematur dapat bertahan hidup.Selama dua bulan terakhir prenatal dan beberapa tahun pasca lahir jumlah sakus terminalis terus meningkat.PEMATANGAN PARUWaktuProsesPeriode alveolar8 bulan sampai masa kanak-kanakAlveolus matur telah memiliki kontak epitel-endotel (kapiler) yang sempurna

PEMATANGAN PARUSebelum lahir paru mengandung kadar klorida tinggi, sedikit protein, sedikit mukus dari bronkus, dan surfaktan.Ketika pernapasan dimulai saat lahir, sebagian besar cairan paru cepat diserap oleh kapiler darah dan limfe dan sebagian kecil dikeluarkan melalui trakea dan bronkus selama proses kelahiran. Surfaktan mengendap sebagai lapisan fosfolipid tipis pada selaput sel alveolus.Tanpa adanya surfaktan, alveolus akan kolaps selama ekspirasi (atelektasis).Alveolus akan terus dibentuk selama 10 tahun pertama kehidupan pascanatal.KELAINAN KONGENITALTidak ada atau kurangnya surfaktan pada bayi prematur menyebabkan sindrom gawat pernapasan (RDS) akibat kolapsnya alveolus primitif (penyakit membran hialin). Merupakan 20% penyebab kematian pada bayi baru lahir.Kelainan paru dan percabangan bronkus (misal trakea buntu disertai tidak terbentuknya paru serta agenesis satu paru) jarangDilatasi bronkus terminalis atau bronkus yg lebih besar menyebabkan kista paru kongenital. Kista dapat kecil dan banyak sehingga paru seperti sarang lebah pada foto Rontgen dada. Drainase struktur kistik di paru biasanya kurang baij dan sering menyebabkan infeksi kronis.REFERENSISadler, T.W. 2013. Langman Embriologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.