Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

15
Prosiding Pelafihan Pengelolaan Wlayah Pesisir Terpadu EROSI (COASTAL EROSION) DR. IR. SUBANDONO DLBOSAPTONO, M. Eng Direktorat Bina Besisir Direktorat Jendersl Pesisir dan PuEau-pulau Keeil Departemen Keliautsn dan Perikanan-IBB i~rosi Pantai adalah proses mundumya garis p&tai dari kedudukan garis pantai semula,'yang antara lain disebabkan oleh : si material dilampaui oleh kehatm g di timbulkan oleh pengamh (us dan gelombang). b. Terganggunya atau tidak adanya keseidangan antara suplai sedimenyang datmg ke b@an pantai yang ditinjau dm kapasibs mgkutan sedimen di bagian pantai tersebut. Erosi pant&terganhing pa& kondisi an&tan stdimen pada lokasi tersebut, yang dip angin, gelombang, m s , pasang sum$ sedimen, dan kejadian lainnya, serta adanya gangguan yang diakibatkanolehdahmanusia yangmungkrn berupa konstruksi banmnan pada pmtai, d m penarnbangan pasir pada pantai tersebut. Pada hakekatnya garis pantai akan selalu berevolusi d m berubah u n~k menyesuaikan dengan keadaan alam untuk mencapai suatu kondisi keseimbangm dinamiknyaTTerdapat tiga macam skala waktu pada evolusigaris pantai dan dapat dibedakan atas : (a) evolusi geologi yang terjadi selama ratusan tahun, (b) evolusi jangka panjang (long-term evolufion) yang terjadi dalam orde tahunan atau puluhan tahun, dan (c) evolusi yang terja d dalarn J angka musiman (evolusi yang terjadi pada saat arus dan gelombang terbesar). Evolusi geologi terjadi secara regional untuk seluruh kawasan misalnya seluruh kawasan Pulau Batam ataupun Teluk Jakarta. Long-term evolu- tion terjadi untuk sebagian pantai di antara head- imd (tempat yang tetap seperti bahran, bangunan pant& dan lain-lain). Evolusi musimanjuga terjadi pada sebagian pantai, diakibatkan misalnya oleh topan, gelombang (major stom). Evolusi musirnan ini sifatnyamerusak dm kemudian berangsur-angsur perubahan musiman ini akan kembali kepada keseimbangannya. / / Untuk mengetahui erosi pant&perlu diphanri juga tentang proses panti. Hal ini sangat penting karena proses pantai ini yang &an mendorninasi kejadim erosi pantai di Indonesia. Proses pantai mencakup sirkulasi arus dan mekanisme gelornbang dan intekasinya dengan sedimen. Arus yang terjadi & pant&berasal daxi arus laut global, akibat angin, akibat pasang surut, arus yang di&batkan oleh gelornbmg (wave induced w e n t ) terj adi di suvS zone (antara daerah gelornbang pecah dan garis pantai), dan ams orbital gelombang. Arus dobal, arus akibat angin, d m arus pasang cuwent atau coastal cwent. Arus yang disebabkm oleh gelornbang berupa arus littoral (ligoral cur- rentllongshore current) d m rip current. Arus lit- toral terjadi bila arah gelombang membentuk sudut dengan garis pantai. h s orbital gelombnag addah ams disebabkan oleh kecepatan partikel yang arahnya maju mundur searah dengan arah gelombang, besarny a tergantung pada tinggi d m periode gelombnag. Panjang daerah pengaruh m s orbital ini adalah sebanding dengan pmjang gelombang. Mekanisme gelombang di daerah selancar (surf zone) dimulG dengan terj adinya gelombang pecah di kedalarnm 1, 25 kali tinggi gelombang. Gelombang pee& ini membentuk bore yang merayap ke pant& dan naik ke wmh zone d m kemudian kembdi kelaut. Bila arah gelombang rnernbentuk sudut dengan garis pmtai &an terjadj. zigzag arus naik dan turns di wash zone (Gmbas 0.) Swash zone hanya sew&-wakhr terendm oleh air dm dalm pedalmya kernbali kelaut anrs dm membawa material sedirnen. Peristiwa ini menyebabkan pergerakan sedimen d d m arah sejaj ar pant& (littoral transporfllongshore turns- port) menmbah transpor secfimenyang disebabkan oleh arus litoral. EROSI PANTFA1 DT mONESLA > Salah satu pemasalahmutma yang terjadi dj. kawasan pesisir addah erosi dm sedinzeatasi. Erosi ? -- -- -

Transcript of Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Page 1: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosiding Pelafihan Pengelolaan Wlayah Pesisir Terpadu

EROSI (COASTAL EROSION)

DR. IR. SUBANDONO DLBOSAPTONO, M. Eng Direktorat Bina Besisir

Direktorat Jendersl Pesisir dan PuEau-pulau Keeil Departemen Keliautsn dan Perikanan-IBB

i ~ r o s i Pantai adalah proses mundumya garis p&tai dari kedudukan garis pantai semula,'yang antara lain disebabkan oleh :

si material dilampaui oleh kehatm g di timbulkan oleh pengamh ( u s dan gelombang).

b. Terganggunya atau tidak adanya keseidangan antara suplai sedimen yang datmg ke b@an pantai yang ditinj au dm kapasibs mgkutan sedimen di bagian pantai tersebut.

Erosi pant& terganhing pa& kondisi an&tan stdimen pada lokasi tersebut, yang dip angin, gelombang, m s , pasang sum$ sedimen, dan kejadian lainnya, serta adanya gangguan yang diakibatkan olehdahmanusia yangmungkrn berupa konstruksi banmnan pada pmtai, dm penarnbangan pasir pada pantai tersebut.

Pada hakekatnya garis pantai akan selalu berevolusi dm berubah u n ~ k menyesuaikan dengan keadaan alam untuk mencapai suatu kondisi keseimbangm dinamikny aTTerdapat tiga macam skala waktu pada evolusigaris pantai dan dapat dibedakan atas : (a) evolusi geologi yang terjadi selama ratusan tahun, (b) evolusi jangka panjang (long-term evolufion) yang terjadi dalam orde tahunan atau puluhan tahun, dan (c) evolusi yang terj a d dalarn J angka musiman (evolusi yang terj adi pada saat arus dan gelombang terbesar).

Evolusi geologi terjadi secara regional untuk seluruh kawasan misalnya seluruh kawasan Pulau Batam ataupun Teluk Jakarta. Long-term evolu- tion terjadi untuk sebagian pantai di antara head- imd (tempat yang tetap seperti bahran, bangunan pant& dan lain-lain). Evolusi musiman juga terjadi pada sebagian pantai, diakibatkan misalnya oleh topan, gelombang (major stom). Evolusi musirnan ini sifatnya merusak dm kemudian berangsur-angsur perubahan musiman ini akan kembali kepada keseimbangannya.

/

/ Untuk mengetahui erosi pant& perlu diphanri juga tentang proses panti. Hal ini sangat penting karena proses pantai ini yang &an mendorninasi kejadim erosi pantai di Indonesia. Proses pantai mencakup sirkulasi arus dan mekanisme gelornbang dan intekasinya dengan sedimen. Arus yang terjadi & pant& berasal daxi arus laut global, akibat angin, akibat pasang surut, arus yang di&batkan oleh gelornbmg (wave induced w e n t ) terj adi di suvS zone (antara daerah gelornbang pecah dan garis pantai), dan ams orbital gelombang. Arus dobal, arus akibat angin, dm arus pasang cuwent atau coastal cwent. Arus yang disebabkm oleh gelornbang berupa arus littoral (ligoral cur- rentllongshore current) d m rip current. Arus lit- toral terjadi bila arah gelombang membentuk sudut dengan garis pantai. h s orbital gelombnag addah ams disebab kan oleh kecepatan partikel yang arahnya maju mundur searah dengan arah gelombang, besarny a tergantung pada tinggi d m periode gelombnag. Panjang daerah pengaruh m s orbital ini adalah sebanding dengan pmjang gelombang. Mekanisme gelombang di daerah selancar (surf zone) dimulG dengan terj adinya gelombang pecah di kedalarnm 1, 25 kali tinggi gelombang. Gelombang pee& ini membentuk bore yang merayap ke pant& dan naik ke wmh zone dm kemudian kembdi kelaut. Bila arah gelombang rnernbentuk sudut dengan garis pmtai &an terjadj. zigzag arus naik dan turns di wash zone (Gmbas 0.) Swash zone hanya sew&-wakhr terendm oleh air d m dalm pedalmya kernbali kelaut anrs d m membawa material sedirnen. Peristiwa ini menyebabkan pergerakan sedimen d d m arah sej aj ar pant& (littoral transpor fllongshore turns- port) menmbah transpor secfimen yang disebabkan oleh arus litoral.

EROSI PANTFA1 DT mONESLA >

Salah satu pemasalahmutma yang terjadi dj. kawasan pesisir addah erosi dm sedinzeatasi. Erosi ?

- - - - -

Page 2: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Pantai (Coastal Erosion)

Gambar 0. Arus yang terjadi di pantai

pantai terjadi karena ketidak setimbmgan antara angkutan sedimen yang mas& dan yang keluar dari suatu bentang pmtai. kbattidak setimbmmyapasok

alamimaupun fakcorb Berbagai faktor buatan penyebab erosi pantai antara lain karena pembahan energi gelornbang, pengaruh bmpnan pantai, pengmbilan material pmtai dm

q L a i sedimenke pantai. Bangunan p m ~ sepert.1 groin dan jetty dapat mengurmgi bahkan menghentikm suplai sedimen dari mgkutan sedimen sej aj ar pantai (ZifforaI transport). Pengarnbilm mate-

bangunan (karang, batu dm gi "cadangan" sedimen bagi

pembentukan pantai ddam siklus dinmiknya. Pengurangm suplai sedimen ke pant6 dapat terjadi karena aktifitas di hulu sungai seperti pembuatan kantong-kantong sedimen, waduk, bendung dan bangunan air lainnya, pengdihan muaa sungai, penambangan material dasar sungai, bahkan penghlJauan dan pengendalian erosi yang berhasil di daerah hulu dapat mengurang pasokan sedimenke pants. Erosji pantai dapat diikuti dengan abrasil pengikisantebing olefigempwan ornbak Abrasi @at terjadi karena pelapukan tebing atau karena peningkatan energ gelombang atau karena p

energi gelornbang &pat tei-j a& karena hilangnyafmsaknya penghdmg alarni s e p d temmbu di depan garis pmtai. Berdasar inventarisasi Puslitbang Pengairan (Symsu&n &

Kardma, 1997) termtat tak kurmg d a i 60 lokasi p m ~ dm d 17 propG mengalami

Problem erosi & Indonesia telah mencapi tahapm kritis, karena banyak lahan ymg &lm& prasaranaj alan dan pemahan yang mak &at erosi. Emsi pmtai & Indonesia dqat diakibatkan oleh proses d@, &vitas manusia ataupun kombinasi k &bat aktivitas mmsia, ~ s d n y a pemb pelaman, reklamasi panhi (un& pemkimm, pelabuhm udara, dm indu&), penambangan h a n g dm pasir di daerah pantai, penebangm hutan man- grove dan sebagainya. Nmun demiGm penyebab utamanya addah gerakan gelombang pada p h i -

-. tehuka, seperti pant& s d a m Jawa, s d a m Bdi dm - __- beberapa - areal Mepulaum Sunda.

Berdaswkan had opname terhadap data p ~ m e r maupun sekunder, disimpulkan terdapat bebmapa kasus erosi pantai di Indonesia yang memerlukm perhatiarm dm penmgman segera, seperti terlihat gada

arkan atas analisis data seperti

penyebab e r o s l y a n g ~ d di Indonesia ymg d i h b u l h oleh aktivitas mmsia : a. Erosi pantai karena terpermgkapnya

sedimen sejajar pan^ &bat adanya bangunan tegak lums garis pantai sepeati : groin, jetfy, breaktvater pelrabuhan dan lain-l~n.

Page 3: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

I Garnbar 1. Lokasi erosi pantai di Indonesia

Ketika gelombang datang mendu pantai dengan menzbentuk sudut terhadap garis pantai, gelombang .dm menimbulkan arus sej ajar pantai & zona gelombang pecah. Gay a-gay a dan turbulensi yang ditimbdkan oleh gelornbang pecah &an meragerosi sedirnen dm rnengaddyamenj adi material tersuspensi. S e d i m ini selGutnya oleh m s sej aj ar pants ymg terj adi di zona gelornbang pecah dibawa menyusuri garis pantai. iakibat adanya bangunan tegak Iurus garis pantai, akan rnengakb atkan perubahan konfigurasi pantai sebingga pantai &an menuju keseimbangan dinamis b m . Sedimen yang &m&t oleh arus sej aj ar pantai tersebut akan terperangkap ol men&batkan ~ a d i n y a proses

erosi di daer& dmndIft mlir). & daeaahup&$ini &sam.ping

karma sedmen terperangkap oleh bangunan tegak lurus pantai, juga disebabkan karena tedadinya pernbelokan dan mengecilnya mapibde arus yang p d a giiirannya menyebabkan ke~epalan jatuh parlike1 lebih dominan bekerja terhadap patikel sedimen &banding transpor a s , sehingga akan terjadi proses sdimentasi. Sebdiknya di daerah down&$ akan terj adi erosi. Erosi ini terj a& karena terperan&apnya sedimen di sebelah updrqt (hulu) sehingga

keseimbangm transpor sedirnen di sebelah (hllir) juga disebabkan karena adanya asus olakan yang menuju ke arah laut &bat adanya bangunan tegak l m s pmtai. Proses erosi ini akan berlangsung terus sampai terjadi keseimbangm

dinamis b m , yaitu apabila s e & m e n ~ ymgteIjiadi di sebelah qd$ (hulu) bangunan telah behenti.

Kasus erosli -warn ini cEi IndonesiaIIlisalnya terja& akibat dibangumya breakwater Pelabuhan

enganjalanreklmasi yang menjorok ke la*, dibangunnya demaga jetty di Balongm dm lain sebagainya. b . Erosi pmtai kxena terj adiny a ams pus- &bat

admy a bangunan seawall. Gelombang yang mendekati pantai, oleh

bangunan massive sewallsebagian dipantulh oleh swal lke arahlaut; Gelornbanghasit pantulan~ akarm berasosiasi dengan gelombang datang sekngga menimbulkan efekstadingwave dm menimbulkan arus pusaran (e&& mwent) di sebelah dm k dari seawall. Standing wme tersebut &an bersl memsak pantai ymg terekspose karenamempuny~ daya hisap yang besar yang akan mengIusap tanah sekitar bangunansewalE. Dismping itu karena sebelah kri dm kanan seawall mempakan tan& terekspose dan tidak terlindungi oleh sewan maka tanah tersebut &an tererosi sarnpai mencapG keseimbangm dinamis baru.

Kasus erosi ini terj adi misalnya diba sewal l di Banda Aceh, dibangunnya se Eretan hdramayu, Malalayang 2 Mmado 3) dm lain sebagainya.

Page 4: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Pantai (Coastal Erosion)

Gambar 2a. Skema erosi pantai aEbat adanya bangunan tegaklurus garis pantai

c. Emsi pantai karena berkurmpya suplai sedirnen dari sungai akibat dibanmmya dam di sebelah hulu smgai dan sudetan atau pemindahan mm sung&.

Berhrangnya suplai sedimen dari sungai ini akan menimbulkan gangguan terhadap keseimbangan transpor sedimen sejajar pantai. Kondisi semula dimana sedimen yang datang dari m a r a sungai oleh arus sejaj ar pantai dibawa menyelusuri pantai mtuk selmjutnya didistribusikan dan diendapkan di pantai tersebut. Tetapi berhubung suplai sedimen dari sungai b erkurang akan mengakabatkan tedadinya erosl pantai di sebelah downdrift rnuara sungai untuk mengimbangi mgkutan sedimen yang semda disuplai dari sungai.

Kasus erosi semacam ini terjadi karena pennbuatanfloodcvay di mars sungai Krueng Aceh, pembuatan banjir kanal dl Padang, dan pembuatasl sudetan muara Sungai Ciduian, pembuatan kanal Mrulan di pantai Kedung Semat. d. Erosi pantai akibat penambangan karang dan

pasir pantai. Penambangan karang atau pasir ini biasanya

dilakukan di daerah newshore dimana di daerah i i gerakan pasirlsedimen di dasar pantaifiaut masih

oleh gerakan gelombang. Penggalian karang atau pasir pantai &an

mengakibatkan d q a k yang berupa perubahan batimeti, pola arus, pola gelombang, dan erosi. Apabila dasar perairan digdi untuk penambangan karang atau pasir, maka dasar perairan akan

mengalmi perubahan karena yaitu semakin d d m . Dampak yang timbul addah : 0 Energi gelornbang yang menghantm pantai &an

lebih besar karena dasar perairan di depm garis pantai akan menjadi lebih da lm, sehingga mekanisme peredman energi gelombang oleh dasar peraira berkurang. Dengan demikian erosi atau penggerusan oleh gelombang akan lebih meningkat intensitasnya.

0 Penarnbangan juga mengakibatkm lereng pantai menja& lebih tedd sehingga rnenimbulkmkddak stabilan lereng pant$ yang pada gilirmya &an menimbulkan te$adinya pemacuan erosi.

4 Penambangan &an menimbulkan kawah yang &an menj adi tempat bagi terperangkapnya sedimen sejajar pantai. k b a t gerakan gelombang maka lubang-lrrbangkawah bekas penambangan pasir &an terisi kembdi oleh pasir di sekitarnya termasuk pasir ymg ada di pant^ di muka d m menyebakan terj adinya erosi. Keseirnbmgan trmpor sedimen seJdarpantai akan terganw yang bempa berkurangnya angkutan sedimen ke a& down&zJt (hilir) tempat penggdian, sehingga menimbdkan ganggum terhadap keseimbangan garis pantai. Bebm~ya t ra31~por sedimn karena terperangkap oleh kawah galian ini &an menimbulkan erosi di s&elahdow&$w) kawah gdian. Kasus ini terjadi di pantai KeplauanRiau, Ben*& Tmgerang ar4.1, pantai da, pant& Keplauan Seribu, pantai Sanur, Pantai Menado, dan lain sebagainya.

Page 5: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

Gambar 2b. Erosi pantai akibat adaklya reMamasi Bandara Nguralr Rai yang menjorok ke laut kamrang lebih 408 m

e. Emsi karenapmgwclulan hrnmangrove. Pada pantai-pantai berlumpur umumnya

&turnbuhi pohmangrove. P PveYmg biasanya merupakan penopang bag kestabilan pantai

w p m . Hutan mmgove ini b&gsi sebagai energi ge1ombmgymg akan menqai pantai.

Apabila hutan mangrove ini ditebang maka h g s i peredmannya &an berkuran Gelcrmbang akanlm&mmg

nzemm&nkm. Kasusini banyakt4adi di Lampung Timur, Pantura ar 41, Kalimmtm Barat dm

Peristiwa erosi ini tentunya tidak perlu dipersoalkm sejdbelurnm

menimbulkm ganggum d m k I k h g m di sekitarnya, maka dip penangman berupa perlindungan d m kegiatan- kegkitan lainnya

Peris~wa erosi pmlai dapat ganggum terhadap pemukimm, p

Grambar 3a. Erosi pantai akibat dibangunnyaseawall

Page 6: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Pantai (Coastal Erosion)

Gambar 3b. Erosi pantai di Malalayang 2 Manado akibat pehbangurmansemall

sarana perhubungan. sedangkan peristiwa pendangkdan atau pengendapm di wilayah pant& dapat merupakan keblntungan dan sebdiknya dapat pulamerupakan kemgian; hd ini san~terganmng pada kondisi setempat.

KBNDISI PENANGANAN SAAT N Selma ini penmganm perlindungan kawasm

pesisirterhadap erosi p m ~ masih banyak d i l u a n dengan rnenggunakan pendekatm "keras" yaitu dengan membuat pefindmg pmtai yang secara estetis

dan ekologis kurang ramah. Penangmm juga sifatnya sporadis dan h a n g komprehemif, sehingga menimbulkan masdah barn yaitu hanya &an memindahkan lokasi teg adinya erosi dari tempat ymgtelah &Endun@ ketempatlin di s e ~ m ~ a y a n g kurang mendapat perha~m. SeGngga masdah- masd& seperti &sebutkm & atas &asrG& p e d &an terselesaikm, yaitu hanya &an mernindahkm masdah dari. tempatyang satu ketempatymgl&mya.

Upaya untuk rnengatasi masalah erosi clan abrasi secara "text book" antara lain dil

Garnbar 4a. Kondisi gelombang dam erosi pantai sebelum dan sesudah ada galian karalrrg

Page 7: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosiding Pelafihan Pengelolaan W a y a h Pesisir Terpadu

Gambar 4b, Erosi pantai di Tangesang agbat penambangan pasis

pendebtan k d m e m r e s , yda i d e w membuat bangunan-banpnm pmtai seperti: tembok la* pelindung tebing (revetment), groin, j etty, krib sej ajar pant%, dantanggul la&. Efektifitas dm dampaknegae pendekatan ini telah pula digdarkan pada butir 3 &sertai dengan contoh-contohny a.

Gmim d n n j w Goin dan jet@ mempakan bangunan

tegak lurus pantai untuk mengarnankm pant$ dari gangguan kesetimbangan angkutan sedimen sej aj ar pantai (longshore transporf) . Groin b e h g s i menahan 1a.u sedimen sejajar pant$ dm biasanya bempa serangkaian struktur krib . Sedimen akan terperangkap di bagian hulu f i b , sedangkan dl bagian hilirlbayangan krib akan terjadi erosi. Sedimen yang terperangkap di antara krib-krib diharapkan lama-kef amaan akan membentuk sudut garis pantai sedemikian mpa sehingga arah datang gelombang menjadi tegak lurus terhadap garis pantai barn tersebut. Bila arah datang gelombang tegak lums terhadap garis pant4 maka angkutan sedimen sej aj ar pant4 &an terhen6 dan pantai akan stabil. Groin dapat dibuat pendek (lebih pendek dari lokasi gelombang peca3n) atau pan. ang (melampaui zona gelombang pecah). Puncaknya dapat dibuat tinggi maupun rendah tergantung p ada keperluanny a. Sebagai bahan groin dapat dipakai tumpukan batu, bronj ong, kayu, sheet pile beton maupun baj a.

Konsep tersebut ternyata tidak seldu berhasil. Beberapa penelihan menmjukkm bahwa keberada-

an ksib justm meningkatkan anrs sirkulasi di antara dua krib dan membenwk rip current yang &an mengangkut sedimen hilang ke legas pantai. Erosi yang terjadi di daerah Elir lnib juga dapatmernbh- yakan kernanan bangunan krib di sebelahnya. Dari sisi estetis adanya krib mengganggu kehdahan dm kenyamanan p d d m kaki di pantai. Selain itugroin s m a sekali tidak efektifmtuk mengatasi pennasdala erosi yang disebabkan oleh angkutan s e h e n tegak lums pant4 (cross-shore transport).

Jetl'y merupakm bangunan tegak furus pan^ yang cukup pmj ang menjorok ke laut. S ~ t u r hi dibmgun untuk mengatasi masdah pendan&dm muara sungai. Dengan adanya jet@ yang cukup panjang, maka muara sung4 akaa bebas dari lit- toral @amport. Pemasdtlahm yang ted a& add& teaahannya sdmen & sisi hulu dm tererosinya gads pantai di sisi hilirjetg.

Sea wall clren revetmefit Tembok laut (seatualg bempa bangunan yang

dibuat pada garis pmtai sebagai pernbatas antara daram & satu sisi dan dan perkran di sisi yang lain. Fungshy a adalah untuk melindun&memp garis pantai dari serangan gelombang s e a u n a menhan tanah di belakang tembok laut tersebut. Dengan adanya tembok laut diharapkm proses abrasi dapat dihentikan. Tembok laut (sea wall) berupa stmktur masif yang diharapkm rnmpu

gelombang sedangkan revet- r fleksibel suman batu kosong

atau blok beton.

Page 8: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Pantai (Coastal Erosion)

Karena s t rubr tembok laut berupa bangunan yang masif, rnaka refleksi yang dtimbulkan oleh bangunan tersebut jusm meningkatkan tinggi gelombang b&an dapat rnewapai dua kali tinggi gelombang datang d m dapat terjadi gelodang tegak (clapotis). Akibatnya, di depan stmuktur tersebutjustm te jadi gemsan yang kadmg dsepat membahayakan s itu sendin.

Betarched breahafer S t m b r yang bempa bangunan lepas pant&

yang dibmgun sejajar dengan garis pant& ini dimdsudkan untuk menhan energi gelombang yang menghempas pantai. Daerah di belakmg bangunan tersebut &an lebih tenang daxi daerah sekitamya sehingga transpor sedirnen sej aj a r p a n ~ &an terhenti di bel&mg defcached brecahater tersebut.

Pemasalhan utama yang timbu1 addah erosi di luar daerah bayangm detached hueahcater. SeIain itu, refleksi. dwi bmguniln tersebut juga menyebabkan keadaan gelombang di sekitar b a n p a n justnr meiragkat sehingga me~mbulkan gemsan lokal di s a i l i n g b h i juga menebah pola anadsirkul

Peny elesai gan stnaktur tersebut diatas saat ini masih dil se~ara passid dm sporadis sehingga belm mernbe&an hail yang b&k Untuk itu diperlukan penyeleskan yang rnenyelunrh dm komprehensif dengan menggunakan pendekatm coastal cell (sedimen budget) y aitu suatu pendekatan dlmana pant& dikarakteGstikkan sebagai masukan, perpindahan, penyimpman dm pengurmgan sedimen. Konsep ini mmadentifihi bahwa sistem p m ~ ter&ri d& sejurnfah unit yang berhubungan d m terkait dengan banyak proses perpindahan yang bekeqa d d m skala mang dm waktu ymg berbeda.

Alterna~f sistern proteksi juga hams diseleksi berdasarkm aspek beGkut : a. Aspek Teknis (I, Kemampuan untuk mereduksi tranpor sedimen

sej aj ar pantai Kemampum untuk rnereduksi transpor sedirnen tegak l w s pan6 (oflshore tvamporf)

Durabilitas daxi sistem dm kornponen Resiko kehanman &.ti. sistem dm kompomya. P e l d s m m konstruksi Pemeliharaan

Kepekam terhadap perubahan morfologi da lm skala yang lebih besar (misalnya skala regional).

b. Aspek Ekonomi Biaya investasi Biaya operasi dm pemelihwam

s Biaya untuk perbaikan dm rehabilitasi dinyatakan dalmpresent value

6. h p e k Lingkungan Dmpak terhadap pmai dan property yang berdekatan

Dampak terhadap l inghgan ddarn skala y ang lebih besar

d. Aspek Estetika dm Aspek Sosial Se~ara estetika kellhatan meny enangkan Secara sosial dm kuIturd diterirna rnasyxarakat

DUGNOSE DENGAN MODEL NUME

n kajian dampak dari penanganm erosi pantai yang sifatnya sporadis dan lokal tersebut perlu dilakukan diagnose dengan men teknik pmoxlelan.

dikembmgkan mtuk memp pentbahm gais pant$ dengan pernbuatan bangunan seperti goin, sewall dm lain sebagainya.

Model nurnerik perubahan gais panh pa& sarkan pada persmaan kontinGtas en pmh, dm skernatisasi p e r u b h

garis pan^. Sdah satu skerna~sasi perubaJllan garis al& skenna~sasi dengan gasis lurus y q

1 dikenruk&m oleh Pelnad-Considere (Bij ker, 1968). Dengan skematisasi tersebut

yang mudah. Dibawah ini disgikan diagnose pernasalahan perubahan gasis pantai &bat admya bangunan pan^ ymg b e w a g o h amjetty dansea-

garis pant& ymg di Coastal Engineer.

Dari kajian dengan model numeris menmjuklkan bahwa pembangunan struktur y ang tegaklusus pantai akan menirnbdkan em6 di daerah dwndr19 bangunan. &bat halangan bangunan, arus berbelok rnenuju arah laut sehingga menimbdkan perbedm elevasi di sebelah up&@

Page 9: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosid~ng Pelatihan Pengelolaan Wlayah Pesisir Terpadu

bangunan. Pengaruh ini menyebabkm tehentuknya m s olakan dari arah Iautmenyusur dinding ke bagian kaki struktur.

Di ujung bangunan terJ adi penumpukan arus kasena halangm struktur. Sudut &tang gelornbang 45( (terhadap garis normal pmtai) dan arus y ang bergerak dari arah ujung bangunan menyebabkm perbedaan elevasi di bagian downdvt"ff kali bangunan. Perbedaan ini membangkitkan arus olakan dari laut menuju ke arah garis pant& dan menyusur dinding bangunan kernbdi ke Iswt.

Di up&@ banenan terjadi proses sedimentas1 &&at terhalangnya m s yang men?bawa mateid. Pembelokm dan rnenge~ilnya magnitude arus ~nerayebabkan kecepatan Jatuh partikel lebih dorninan bekerja terhadap partlkel sedimen dibanding transpor arus. Di sebelah updrrJt k a k bangunan terjadi sedmentasi &bar arus olakan b e k e d mernbawamaterid sedimen yaty: bergerak menyusur d i n h g ke arah darat.

Di downdvzft bangunan terjadi penggemsan untuk mengimbangi transport sedlrnen yang terperangkap oleh bangunan. Penggerusan ini juga

disebabkan karena adanya arus olakan yang te jadi di downdr@ bangunan.

Hail diagnose dengan model numerik terhadap

Diagnose dengm model numerik terhadap penanganm ero

hanya &an memindahkm masalah dari tempat ymg sab ke tempat yang lain.

Hasil diagnose dengan model numenk terhdap ero8 pantai &bat adanya p e n m g m yang sifatnya spo~sh dengan mernbmgun sewall disajikan pa&

ar 6.

kekurmg berhasilan cam-

sud& mid di lakuh sej ak akhir dasa-warsa 80-

. . ,. . &&$jwa $$ii:i.~ $&<$B::$$

D50 = 0.1 mm, Gelombang : H = 1 m, T = 6s, case 2 : groin 50m

case 1 : groin 100m, slope 1 : 40

Gambar 5. Simulasi model nurnerik gerubahan garis panrtai dengan adanya struktur tegak lurus

Page 10: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Pantai (Coastal Erosion)

Gambnr 6. sirnulasi model nurnerik perubahan garis pantai dengan adanya semvtrll

an. Beberapa cara penanganm dengan pendekatan lunak antara lain dapat dilakukan dengan: pererndam pant&, pernbentukan dune, perem4 am dan restomi mangrove, rehabilitasi koral,@$cialre& serta pengelolaan/mm@emen kawasm pantai secara terpadu.

Peremjaan pan far' Untukmengatasi erosi dm abrasi, cara restorasi

dengm peremajaan pantai (beach nourishment) menrpakan dtematif yang sudah cukup I m a dkenal. Proses ini meliputi pengmbilan material dari tempat yangtidakmembahayakan dan & s i b ketempatyang

dmpaknya terhadap ekosistem yang ada, nmun dapatmenimbulkan darnpakyang karma i.ty opsi ini h m dihjm

secara Iebih komprehensif, temtma dari sisi sumber penyedim sedimemya

Ahir-akhir ini telah dikembangkan pula peremqam pantai dengan menggunakan sistem drainasi pmtai (Coastal Drain System) seperti misalnya Beach Management System (BMS). Pemegang patennya adalah Danish Geotechnicd Institute. Metode ini adalah rnengurangi tekmm air @ore wafer pressure) di w a s h zone sehingga lereng daerah ini menjadi lebih s a i l , pada saat alirm ke bawah (rundown) tidak ada sedimen yang

terbawa. Sistern ini pada prinsipnya men atau mengabsorbsi energi gelombang pada saat menggmpur pantai d e n p m d ~ s a p meld& pornpa yang dihubungkm oleh piga berlubang yatlg terletak dibawah p e m u k m pmtai (&-watering).

Penzbenfukan dune Perlindmgan pmtai berpasir dapat dil

dengan menyediakan "stock pile" di sisi darat bempa dune buatan atau meningkatkanhne yang sudalnada. Biasmya cara ini dilengkapi dengan usaha-usha mensthan kehilmgm pasir dai h e r a h h e baik vegetalifrnmpm seem &sial.

Rehahilitmi manguove Perbaikan dan peramajaan hutan bakau yang I/

msak menrpakm lmgkah pedlndungan pesisir yang rarnah lingkungm. Penmgmm ini ddapt &kornbin& dengm bangunan sementasa ( M m e m r e s ) yang diharapkan dapatrnelindund bakau yang b m selama masa pertumbuhmnya. Rehabilitnsi karal

Temmbu karang yang msak waktu yang cukup I m a untuk d Menurut (Tomascik, 1997) massa setebal 500 m rnemerlukan waktu antara 6000 hingga 10000 tahun untuk pembentukannya. Meskipun proses rehabilitasi karang tid& secepat rehabiliitasi mangrove, tetapi pendekatan ini

Page 11: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosidina Pelatihan Pengelolaan W a y a h Pesisir Terpadu

mempakan alternatif yang sangat bermanfaat bagi ekosistem pesisir. Bebeqa penelitian danuji coba telah dilakukm untuk mencangkoMran organisma karang pada karang yang telah ms-&-dmhail~ya cdmp menjmjikan vmasfita, 1998).

Selain rehabilitasi kord secara langsung, penggunaan artificial reef sebagai alternatif pefinhgan pantai ymg lebh mahlhgkunganjuga d a i banyak diteliti 1995). Sistern inj. muli banyak dipak~ di Australia Untuk melindungi pwa TanahLot, A& satu alterna~yang diusulb &ah rnenggunakan artz3ciaE reeftersebut.

Aspek pengelolaan Agar dapat hidup berdarnpingan secara

hmonis d e w lingkungatlnya, maka pengelolaan pesisir ymg arif perlu taus dikenrbangkm. Dengan mengadaptasi (IPGC, 19901, pada prinsiprsya pengelolaan kawasan pesisir (coasial manage- nzeni) bertujum untuk: 1. M e n b n d ~ permgedmgm di daerah ekosistem

yang rawm dan rentan, 2. Mengusahakan agar sistem perlindungm almi

tetap behngsi dengan baik, 3. Melindungi keselamatm mmsia , hxta benda

dan kegiatan ekonohya dai bahaya yang dari hut, dengan tetap memperhatikm aspek ekologr, kultur, sejarah, estetika dan k&utuhan manusia &an rasa m a n serta kesejahteraan (Jmsen, 1990).

Secm filosofis, penangman dm& panh dapat ditr:mp&melduj, beberapa dtematifbew:

yang tejadi". Cara ini yang paling banyak d ikembanh di Indonesia.

2. Pola adapbf, y a h bemsaha rnenyesuaikm pengeldm pmtai dengan penrbhm dam yang terjadi. Saat ini mdai banyak dikembangkan pendekatan "mega scale", &. mana pengelolaan p m k direncanakan berdasar p o l a m o & d n ~ k a spesifik di pmtai yang di

3. Pdarnmdur (reped) melawan proses dinannib alami yangtedadi t&yi

' pada proses darn dm menyesuaikm sesuai dengan kondisi perub&an dam

yang terj adi. Di Indonesia, kedua pola terahir di atas saat ini

bdmbany&@andangseb@ d&m

pennasalahan pantai. Kajian ke arah tersebut perlu ap agar kelestarian sumber daya dam pantai

ellhara serta kemanfaatannya dapat terns ah dxi generasi ke generasi.

Dalam pengelolaanbwasan pan^, khususnya mtuk mencegaWmengurangi terj adinya erosi pmiai perlu diperhatikan hal-hal beriht ini :

Penanganm erosi pan^ harus &l

tempatyang I&. Atematif dengm pend

a) penelitian lapangan (surveil mtuk men get ah^ pa- meterlhgkungm fi& dan datakstoris, b) penditian dengan model matematika, dm c) penelidan dengan model fisik (skalalaboratorirrm) mhrk rnenentukan perencanaan yang secara &is, ekonomis dan lingkunganlayak dan s kadan soGalbudaya &pat

ing, American Society of Civil Engineers, pp. 415-435.

Bijker, 197 1, Lo ings of 12th can Society

Symsudin & Kardana, 1997, ReMiliWi PantdZona Pesisir, P3P Dept. PU

Subandom D. etd., 2001, ErosiPantai danKl Kasus di Indonesia, Prosiding Konferebsi Esdal2001, BPPT

Hunter, &I, 1992, Cbastal Gmhs andBreakvvate~~, US Army - CE, Washington

Page 12: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Pantai (Coastal Erosion)

Tabel 1. Hasil Opname Lokasi Kerusakan Pantali Akibat Erosi di Indsnesia

Page 13: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Prosiding Pelafihan Pengelolaan Vilayah Pesisir Terpadu

Page 14: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Erosi Bantai (Coastal Emsion)

Page 15: Erosi Pantai (Coastal Erosion) - IPB University

Ercsi Pantai (Coastal Erosion)

Surnber : Departernen PekeQaan Urnurn dan Media Massa.