Etika bekerja

49
Etika bekerja Dr Abdul Rochman

Transcript of Etika bekerja

Page 1: Etika bekerja

Etika bekerjaDr Abdul Rochman

Page 2: Etika bekerja

Keutamaan (Fadhilah) ber Amal Bekerja

Mendapatkan ‘Cinta Allah SWT’. Dalam sebuah riwayat digambarkan : .ر0َف. )رواه الطبراني( 2ُم4ْح2َت 2ُم4ْؤ2ِم0َن. ال 4ْح0ُّب9 ال 0َّن< اللَه. ُي ِإ

Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang giat ber-Amal/bekerja. )HR. Thabrani(

Bekerja Sebagai apapun adalah Ladang Amal: Menerimanya sebagai Amanah Dengan Niat Karena Allah SWT Dilakukan Dengan Iklash Dikerjakan De Shahih

Bekerja Yang Shahih = Surgaالعُمل الصْحيح = الجنة

Page 3: Etika bekerja

Hal yang harus dipertanyakan tentang Amal / Pekerjaan Kita

Apakah pekerjaan yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke surga?

Apa syarat – syarat yang dapat menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendapatkan surga Allah SWT?

Bagaimana menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana untuk mendapatkan surga?

Page 4: Etika bekerja

Syarat Pekerjaan kita Jadi Amal

1. Niat Ikhlas

النية الخاصة للَه تعالىArtinya ketika bekerja, niatan utamanya adalah karena Allah SWT sebagai kewajiban dari Allah yang harus dilakukan oleh setiap hamba. Dan konsekwensinya adalah ia selalu memulai aktivitas pekerjaannya dengan dzikir kepada Allah. Ketika berangkat dari rumah, lisannya basah dengan doa bismillahi tawakkaltu alallah.. la haula wala quwwata illa billah.. Dan ketika pulang ke rumahpun, kalimat tahmid menggema dalam dirinya yang keluar melalui lisannya.

Page 5: Etika bekerja

Syarat Pekerjaan kita Jadi Amal

2. Itqan, sungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja

اإلتقاَّن في العُملSyarat kedua agar pekerjaan dijadikan sarana mendapatkan surga dari Allah SWT adalah profesional, sungguh-sungguh dan tekun dalam bekerja.Diantara bentuknya adalah, tuntas melaksanakan pekerjaan yang diamanahkan kepadanya, memiliki keahlian di bidangnya dsb.Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda

.َه4 )رواه 2ق0ن 4َت َّن2 ُي. f َأ 4ْم2 َع.ُم.ًال .َح.ُد4ُك 0َذ.ا َع.ُم0ل. َأ 4ْح0ُّب9 ِإ 0َّن< اللَه. ُي ِإ

الطبراني(Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang

apabila ia bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya. )HR. Tabrani_

Page 6: Etika bekerja
Page 7: Etika bekerja

Syarat Pekerjaan kita Jadi Amal

3. Bersikap Jujur & Amanah الصُدق واألِمانةKarena pada hakekatnya pekerjaan yang dilakukannya tersebut merupakan amanah, baik secara duniawi dari atasannya atau pemilik usaha, maupun secara duniawi dari Allah SWT yang akan dimintai pertanggung jawaban atas pekerjaan yang dilakukannya. Implementasi jujur dan amanah dalam bekerja diantaranya adalah dengan tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya, tidak curang, obyektif dalam menilai, dan sebagainya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

2َن. 2ق0ي 2َن. و.الصtُدtُي tي 0ي <ب 2َن4 ِم.َع. الن .ِم0ي 2أل <اِج0ر4 الص<ُد4و2ق4 ا الَتَه.ُد.اِء0 )رواه الَترِمذي( و.الُّش9

Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya, )kelak akan dikumpulkan( bersama para nabi,

shiddiqin dan syuhada’. )HR. Turmudzi(

Page 8: Etika bekerja

BUDAYA KERJA BANGSA JEPANG TERNYATA ISLAMI

Page 9: Etika bekerja

Pemandangan perempatan Shibuya pada malam hari. Perempatan Shibuya dikenal sangat ramai dengan penyeberang jalan.

Page 10: Etika bekerja

Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia.

Namun, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[57][58] Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.[59

Page 11: Etika bekerja

1. KERJA KERAS

Rata2 jam kerja pegawaijepang 2450 jam/tahun, bandingkan dengan amerika 1957 jam, Amerika )1957 jam/tahun(, Inggris )1911 jam/tahun(, Jerman )1870 jam/tahun(, dan Perancis )1680 jam/tahun(.

Fenomena Karoshi )mati karena kerja keras( mungkin hanya ada di Jepang.

Page 12: Etika bekerja

Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama.

Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang.

Page 13: Etika bekerja

Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

Di kampus, professor juga biasa pulang malam )tepatnya pagi ;( (, membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan

Page 14: Etika bekerja

Dalam sebuah hadits diriwayatkan : 4َه. ل ا fِم.ْغ2ُف4ْو2ر ِم2َس.ى

. َأ .ُد0ه0 ُي َع.ُم.ل0 ِم0َن2 � .اًّال ُك ِم2َس.ى. َأ ِم.َن2

) الطبراني) رواه Barang siapa yang sore hari duduk

kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. )HR. Thabrani(

Page 15: Etika bekerja

Dalam sebuah riwayat dikatakan : . َه.ا الص<ًالُة4 و.ًّال .ُفtر4 4َك . ت fا، ًّال 4ْو2ًب .ذ4ن 4ْو2ِب0 ل 0َّن< ِم0َن. الذ9ن ِإَه.ا .ُفtر4 4َك ُة4، َق.اَل. و.ِم.ا ت 2ع4ُم2ر. . ال 2ْح.ُج4 و.ًّال . ال .ُم4 و.ًّال الصtيا

2َه4ُم4ْو2ُم4 ف0ي2 َط.ل.ُّب0 .َل. ال ْو2َل. اللَه0؟ َقا ُس4 .ا ر. ُية0 )رواه الطبراني( 2ُّش. 2ُم.ع0ي ال

‘Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, haji dan umrah.’ Sahabat bertanya, ‘Apa yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Semangat dalam mencari rizki.’ )HR. Thabrani(

Page 16: Etika bekerja

Mendapatkan ‘Cinta Allah SWT’. Dalam sebuah riwayat digambarkan :

.2ُم4ْؤ2ِم0َن 4ْح0ُّب9 ال 0َّن< اللَه. ُي ِإ.ر0َف. )رواه َت 2ُم4ْح2 الالطبراني(

Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang giat bekerja. )HR. Thabrani(

Page 17: Etika bekerja

2. MALU

Harakiri )bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut( menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran.

Wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat )mentri, politikus, dsb( yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya.

Page 18: Etika bekerja

Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas.

Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan.

Page 19: Etika bekerja

Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

Page 20: Etika bekerja

 Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ِإَّن ِمُما َأدرك الناس ِمَن ُكًالُم النبْوُةاألولى : ِإَذا لْم تَسَتح فاصنَع ِما شئت

“Sesungguhnya diantara hal yang sudah diketahui manusia yang merupakan perkataan para Nabi terdahulu adalah perkataan: ‘jika engkau tidak punya malu, lakukanlah sesukamu’” )HR. Al Bukhari 6120(.

Page 21: Etika bekerja

3. HIDUP HEMAT

Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan.

para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen.

Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya.

Page 22: Etika bekerja

Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian.

Banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup.

Page 23: Etika bekerja

Pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas.

Page 24: Etika bekerja

4ْوا 4ل ج0ُد£ و.ُك 4لt ِم.َس2 2ُد. ُك ن 4ْم2 َع0 .َك .َت 0ي آد.ُم. ُخ4ذ4وا ِز0ُين .ن .ا ًب ُير0ف0يَن. 2ُم4َس2 4ْح0ُّب9 ال <َه4 ًّال. ُي 0ن ر0ف4ْوا ِإ 4َس2 4ْوا و.ًّال. ت ًب ر. ۚ �و.اش2

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [al-A’râf/7:31].

ر0ف0يَن. 2ُم4َس2 4ْح0ُّب9 ال <َه4 ًّال. ُي 0ن ر0ف4ْوا ِإ 4َس2 ۚ �و.ًّال. تDan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. [al-An’am/6:141).

Page 25: Etika bekerja

4. LOYALITAS

Sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun.

Industri di Jepang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan )core business( perusahaan.

Page 26: Etika bekerja

Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan )tidak pergi ke luar kota( dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.

Page 27: Etika bekerja
Page 28: Etika bekerja

:

وا َذا ُكنَتْم ثًال ثة فا ِمروا َعليَكْم رِجًال

Artinya:“Dan jika kalian bertiga, maka hendaklah salah seorang )di antara kalian( memimpin”)HR. Abu Dawud(.

“Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya”)HR. Al-Bukhâri dan Muslim(.

Page 29: Etika bekerja

5. INOVASI

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.

ATM )amati, tiru, modifikasi(

Page 30: Etika bekerja

Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu.

Page 31: Etika bekerja

Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar.

Page 32: Etika bekerja

6. PANTANG MENYERAH

Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji )meiji ishin( datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner.

Page 33: Etika bekerja

Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita :(

Page 34: Etika bekerja

Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat )shinkansen(.

Page 35: Etika bekerja

Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian.

Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya.

Page 36: Etika bekerja

Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku )ilmu kegagalan(

Page 37: Etika bekerja

7. BUDAYA BACA

kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha )kereta listrik(, sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.

Page 38: Etika bekerja

Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga )komik bergambar( untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi.

Page 39: Etika bekerja

Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

Page 40: Etika bekerja
Page 41: Etika bekerja

8. KERJASAMA KELOMPOK

Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”.

Page 42: Etika bekerja

klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.

Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

Page 43: Etika bekerja
Page 44: Etika bekerja
Page 45: Etika bekerja

9. MANDIRI

Anak TK )Yochien( di Jepang,harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento )bungkusan makan siang(, sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri.

Page 46: Etika bekerja

Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.

Mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

Page 47: Etika bekerja

1. Imam Syafi'i (150 H-204H) . Hafal Al-Quran ketika usia 7 tahun.

2. Imam Ath-Thabari ( 224 H – 310 H), ahli tafsir . Hafal Al-Quran usia 7 tahun. Usia 8 tahun menjadi imam solat. Menulis hadith usia 9 tahun.

3. Ibnu Qudamah ( 541 H – 620 H). Hafal Al-Quran usia 10 tahun.

4. Ibnu Sina ( 370 H- 428 H), Hafal Al-Quran umur 5 tahun.

5. Imam Nawawi. Hafal Al-Quran sebelum baligh.

6. Imam Ahmad bin Hanbal . Hafal Al-Quran sejak kecil.

7. Ibnu Khaldun ( 732 H- 808 H). Hafal Al-Quran usia 7 tahun.

8. Imam As-Suyuthi (w: 911 H), hafal Al-Qur'an sebelum umur 8 tahun, umur 15 tahun hafal kitab al-Umdah, Minhaj al-Fiqh wa al-Ushul, Alfiyah Ibn Malik.

9. Umar bin Abdul Aziz, hafal al-Qur'an ketika masih kecil.

10. Ibnu Hajar Al-Atsqalani (w: 852 H) hafal Al-Qur'an ketika berusia 9 tahun.

11. Jamaluddin Al-Mizzi (w: 742 H), hafal al-Qur'an ketika kecil

12. Ibnu Sina seorang doktor hebat yang bukunya masih menjadi rujukan di Eropah hingga abad ke 18 Masehi dan diterjemahkan ke beberapa bahasa dunia.

13. Ibnu Khaldun, seorang ahli sosiologi dan ekonomi muslim yang teori-teorinya masih hidup hingga ke hari ini.

14. Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin tertinggi yang fantastik, hanya dalam 29 bulan mampu membangunkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

15. 11 tahun : Zaid bin Tsabit berhasil menguasai bahasa asing (Bahasa Yahudi) hanya dalam 17 hari

16. Usia 15 tahun, Abdullah bin Umar ikut dalam jihad pertamanya dalam Perang Uhud setelah sebelumnya dalam Perang Badar ditolak kerana masih berusia 14 tahun.

17. Imam Syafi'i menjadi mufti ketika berusia 15 tahun.

18. Usia 16 tahun, Zaid bin Tsabit ikut jihad pertama kali dalam Perang Khandak setelah ditolak penyertaannya dalam Perang Badar kerana usianya baru 12 tahun

19. Imam Bukhari mendalami hadits dari para gurunya ketika berusia 17 tahun.

20. Usia 17 tahun Abu Hamid Al-Isfirayini menjadi mufti.

21. Usamah bin Zaid menjadi panglima perang melawan salah satu pasukan Romawi dan menang ketika berusia 18 tahun.

22. Zaid bin Tsabit memimpin pasukan pengumpul mushaf Al-Qur'an di masa kekhalifahan Abu Bakar semasa berusia 22 tahun.

23. Usia 22 tahun, Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi Sultan Turki Uthmaniah.

24. Usia 23 tahun, Umar bin Abdul Aziz menjadi gabenor Madinah.

25. Sultan Muhammad Al-Fatih menakluki benteng lagenda, Konstantinopel ketika berusia 24 tahun.

Kitaa???

Page 48: Etika bekerja
Page 49: Etika bekerja